PEMBERDAYAAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 DELANGGU

PEMBERDAYAAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DI SD NEGERI 1 DELANGGU
Tri Asmawulan 1), Yetty Sarjono 2), Sabar Narimo 3)
1)
Email: [email protected]
2)
Dosen Tetap Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP-UMS
3)
Dosen Tetap Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP-UMS

ABSTRACT

T

his study aims to: 1) Describe the teacher profile in public
elementary school 1 Delanggu; 2) Describe the teacher
empowerment in public elementary school 1 Delanggu; 3) Describe
the implementation of Curriculum 2013 in public elementary school 1
Delanggu.
This research is qualitative. Informants in this study were principals and teachers
in primary school 1 Delanggu. Data was collected through interviews,

observation and documentation. Data analysis techniquesused in this research ist
he analysis of interactive models, namely data reduction, data display and
conclusion. Remedy to test the credibility of the data using triangulation
techniques.
The results ofthis study: 1) Profile of teachers in primary schools 1 Delanggu
good enough indicated by 80% of teacher education has met the qualifying
standard. But in primary school 1 Delanggu not have teachers BK; 2) In terms of
empowerment, there is a lack of professional competence that teachers do not do
research, as well as the teacher's ability to operate a computerless. There is also
a shortage in teachers' personal competence a reless disciplined time; 3)
Implementation of Curriculum 2013 in primary school 1 Delanggu in planning
have constraints on the availability of textbooks to support learning activities.
While the implementation of primary school 1 Delanggu implement Curriculum
2013 is not in accordance with the time scheduled by the government. Even so,
primay school 1 Delanggu been able to implement Curriculum 2013 in the
learning processwell. For the evaluation, because the first year of implementing
the new curriculum in 2013, so it can not be evaluated as normative and
summative.
Keywords: Empowerment, Teacher, Curriculum 2013
2003 Tentang Sistem Pendidikan


PENDAHULUAN
Keinginan

terwujudnya

Nasional pasal 4 ayat 6, yang

pendidikan nasional yang berkualitas

digunakan sebagai pegangan untuk

tertuang di dalam Undang-Undang

menyelenggarakan pendidikan yang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

berkualitas: “Pendidikan diseleng145


garakan

dengan

semua

komponen

melalui

memberdayakan

peran

masyarakat
serta

mengajar dalam proses pembelajaran
dapat terus ditingkatkan. Guru yang


dalam

mampu bekerja secara profesional

penyelenggaraan dan pengendalian

salah satunya dipengaruhi oleh pola

mutu layanan pendidikan”.

pemberdayaan guru. Guru yang tidak

Ada banyak faktor yang
mempengaruhi
faktor

mutu

sumber


pendidikan,

dari

perkembangan

ilmu

manusia

pengetahuan dan teknologi. Dengan

merupakan salah satu faktor yang

kata lain, agar guru tetap profesional

terpenting, terutama tenaga edukatif,

perlu ada sistem pemberdayaan yang


yaitu

baik, tersistem, dan berkelanjutan

guru

Kemampuan

daya

diberdayakan akan selalu ketinggalan

yang

berkualitas.

seorang

guru


(Suyanto, 2007: 28).

merupakan faktor keberhasilan dari

Pemerintah

melalui

suatu kurikulum yang ingin dicapai.

Kementerian

Apabila kemampuan guru tinggi,

Kebudayaan

maka guru akan cepat menangkap

memberlakukan


dan beradaptasi dengan kurikulum

Kurikulum 2013. Kurikulum 2013

yang ada sehingga kurikulum dapat

berbasis kompetensi memfokuskan

diterapkan secara maksimal. Namun

pada

bila kemampuan guru rendah maka

kompetensi tertentu oleh peserta

guru tidak akan dengan mudah

didik. Oleh karena itu, Kurikulum


beradaptasi dengan kurikulum yang

2013

ada sehingga pelaksanaan kurikulum

kompetensi dan seperangkat tujuan

menjadi terhambat.

pembelajaran

yang

dinyatakan

sedemikian

rupa


sehingga

Jabatan guru sebagai jabatan

Pendidikan
Kemendikbud)

dan
telah

implementasi

pemerolehan

mencakup

kompetensi-

sejumlah


profesional menuntut guru untuk

pencapaiannya dapat diamati dalam

terus meningkatkan kualitas Sumber

bentuk perilaku atau ketrampilan

Daya Manusia (SDM) sesuai dengan

peserta didik sebagai suatu kriteria

perkembangan

ilmu

keberhasilan. Kegiatan pembelajaran

teknologi

perlu diarahkan untuk membantu

kualitas

peserta didik menguasai sekurang-

pengetahuan
sehingga

jaman,
dan

kuantitas

dan

146

kurangnya tingkat minimal, agar

fokus dalam penelitian ini adalah:

mereka dapat mencapai tujuan-tujuan

Bagaimana

yang telah ditentukan, sesuai dengan

dalam implementasi Kurikulum 2013

konsep

dan

di SD Negeri 1 Delanggu. Secara

pengembangan bakat. Setiap peserta

khusus penelitian ini difokuskan

didik harus diberi kesempatan untuk

pada

mencapai

berikut:1)Bagaimanakah profil guru

belajar

tuntas

tujuan

sesuai

dengan

pemberdayaan

tiga

sub

fokus,

guru

sebagai

kemampuan dan kecepatan belajar

SD

masing-masing (Mulyasa, 2013:68).

2)Bagaimanakah pemberdayaan guru

Dalam

Kurikulum

2013

SD

Negeri

1

Negeri

Delanggu;

1

Delanggu;

kemampuan dan kreativitas guru

3)Bagaimanakah

sangat

Kurikulum 2013 di SD Negeri 1

dinanti,

dalam

rangka

menumbuhkembangkan kemampuan

implementasi

Delanggu.

siswa dalam berkomunikasi secara

Sesuai

dengan

fokus

efektif, berpikir jernih dan kritis,

penelitian tersebut, maka tujuan

mempertimbangkan segi moral suatu

penelitian

permasalahan, menjadi warga negara

Mendeskripsikan profil guru SD

yang

Negeri

bertanggung

kemampuan
mengerti

1

adalah:

1)

Delanggu;

2)

mencoba

untuk

toleran

terhadap

guru di SD Negeri 1 Delanggu; 3)

berbeda,

Mendeskripsikan

dan

pandangan

jawab,

ini

yang

Mendeskripsikan

pemberdayaan

implementasi

kemampuan hidup dalam masyarakat

Kurikulum 2013 di SD Negeri 1

yang mengglobal, memiliki minat

Delanggu.

luas dalam kehidupan,

memiliki

kesiapan untuk bekerja, memiliki

METODE PENELITIAN

kecerdasan sesuai bakat/minatnya,

Penelitian

serta

dengan

memiliki

rasa

bakat/minatnya
tanggung

jawab

terhadap lingkungan.
Mengacu

ini

merupakan

penelitian kualitatif, dengan desain
penelitianadalah etnografi, dimana
peneliti meneliti perilaku-perilaku

pada

latar

belakang penelitian tersebut, maka

guru di SD Negeri 1 Delanggu yang
terkait dengan pemberdayaan guru.
147

Penelitian ini dilaksanakan

Sedangkan dokumentasi digunakan

di SD Negeri 1 Delanggu.Pemilihan

untuk melihat kesesuaian dokumen

lokasi penelitian ini lebih didasarkan

dengan hasil wawancara, selain itu

karena SD Negeri 1 Delanggu

juga digunakan pada pengambilan

merupakan salah satu SD unggulan

gambar.

di Delanggu. Selain itu lokasi juga
dekat sehingga memudahkan peneliti

HASIL DAN PEMBAHASAN
Guru-guru di SD Negeri 1

dalam pengambilan data.
dalam

Delanggu yang berjumlah 21 guru,

penelitian ini yaitu hasil wawancara

17 diantaranya adalah S1 pendidikan,

dengan kepala sekolah, wakil kepala

2 guru D3 pendidikan, dan 2 guru

sekolah serta guru di SD Negeri 1

non

Delanggu. Selain itu data yang lain

Undang-Undang RI No 14 tahun

dihasilkan dari hasil observasi serta

2005 tentang guru dan dosen, BAB

dokumentasi yang berkaitan dengan

IV, bagian kesatu pasal 8 dan 9 yang

pemberdayaan guru di SD Negeri 1

pada intinya berisi tentang syarat

Delanggu

menjadi

Sumber

data

serta

implementasi

pendidikan.

seorang

Sesuai

guru

dengan

haruslah

Kurikulum 2013. Sedangkan nara

memiliki kualifikasi akademik, yang

sumber

diperoleh

atau

informan

dalam

melalui pendidikan

di

penelitian ini yaitu kepala sekolah,

perguruan tinggi program sarjana

dan 8 guru di SD Negeri 1 Delanggu.

atau diploma 4.

Metode pengumpulan data

Berdasarkan

Undang-

menggunakan

Undang tersebut guru-guru di SD

metode wawancara, observasi, dan

Negeri 1 Delanggu sudah memenuhi

dokumentasi.

wawancara

syarat sebagai seorang guru, dimana

mewawancarai

90% gurunya memiliki kualifikasi

kepala sekolah maupun guru kelas di

akademik yang sesuai yaitu sarjana,

SD Negeri 1 Delanggu. Metode

dan 17 orang guru yang memiliki

observasi

untuk

gelar sarjana pendidikan. Hanya saja

mengamati proses kegiatan belajar

masih terdapat 2 orang guru yang

yang

kualifikasinya kurang sesuai yaitu

dilakukan

digunakan

dengan

Metode
untuk

digunakan

berlangsung

dikelas.

148

Ita Astuti,S.Hum dan Diniyat i

pengetahuan, keterampilan, nilai dan

Widi. L, S.Sos. Selain itu juga

sikap

ada

jenjang

kebiasaan berpikir dan bertindak

pendidikannya kurang yaitu Sri

dalam menjalankan profesi sebagai

Fajari, A.Ma.Pd dan Sudarmin,

guru.

2

guru

yang

yang

direfleksikan

Hal

A.Ma.Pd
Di SD Negeri 1 Delanggu

penelitian

ini

sesuai

dalam

dengan

Belousa, Inga (2012)

tidak memiliki guru BK. Hal ini

bahwa

kurang sesuai dengan pendapat dari

profesional

Rochman

(Dalam

keseimbangan antara kemampuan

Warsini, 2013) pakar terkemuka di

mengajar, memahami peserta didik,

Indonesia dalam bidang bimbingan

serta memiliki kepribadian dan sikap

dan

yang baik.

Natawijaya

konseling,

bahwa

di

SD

diperlukan seorang guru BK ataupun

guru

dapat

dikatakan

apabila

memiliki

Kemampuan

guru

dalam

psikolog.Rasio guru dan siswa yang

merencanakan

ditemukan pada penelitian ini adalah

jaran terlihat dari RPP yang dibuat

1:19, dengan jumlah tiap rombel

oleh guru. Guru-guru di SD Negeri 1

maksimal 35 siswa.

Delanggu semuanya sudah memiliki

Standar rasio minimal guru

kegiatan

pembela-

silabus dan RPP sebagai acuan dalam

dan siswa untuk SD sesuai dengan

melaksanakan

PP No. 7 tahun 2008 pasal 17

jaran, dan guru juga melaksanakan

tentang guru yaitu 1:20, dengan

kegiatan pembelajaran sesuai degan

jumlah maksimal untuk tiap rombel

RPP yang dibuat.

kegiatan

Kemampuan

yaitu 39 siswa. Memperhatikan rasio

pembela-

guru

dalam

guru dengan siswa di SD Negeri 1

pengelolaan pembelajaran peserta

Delanggu sudah memenuhi standar

didik di SD Negeri 1 Delanggu salah

ketetapan.

satunya terlihat dari metode yang

Guru
dalam

yang

pemikiran

profesional,

guru-guru

SD

Negeri 1 Delanggu adalah guru yang
memiliki

penguasaan

digunakan

dalam

pembelajaran.

Selain metode ceramah, juga dengan
cara

praktek,

eksperimen,

terhadap
149

permainan,

diskusi

kelompok

serta quiz.

penelitian

Aini

(2014)

bahwametode

yang

digunakan

kegiatan

yaitu

penataan

ruang

hendaknya dapat

Hal ini juga sesuai dengan

dalam

dan

pembelajaran

ceramah,

demonstrasi,

diskusi,

penugasan,

dan

kondisi,

memenuhi 4

yaitu

aksebilitas,

mobilitas, interaksi, dan variasi
kerja

siswa.

penataan

Dengan

tempat

duduk

dalam

siswa

menjadi lebih menarik.
Untuk

Delanggu

variasi

sehingga kegiatan pembelajaran

praktek.
Guru-guru di SD Negeri 1

kelas

pengetahuan,

menilai
ketrampilan serta

mengajar

sikap, guru di SD Negeri 1

media,

Delanggu menggunakan beberapa

tidak hanya menggunakan buku-

teknik, yaitu dengan tes tertulis,

buku dan LKS saja. Media dari

hasil

bahan

kerja, dan catatan anakdot.

menggunakan

alam

berbagai

juga

digunakan,

karya,

selain itu guru maupun siswa juga

Hal

observasi,

ini

sesuai

unjuk

dengan

membuat APE sendiri sebagai

teknik

media pembelajaran.

disampaikan oleh Paryono (2014)

Susunan tempat duduk di

penilaian

bahwa

ada

beberapa

yang

teknik

SD Negeri 1 Delanggu tidak

penilaian yang dapat dilakukan

selalu berjajar kebelakang seperti

untuk

yang biasa, tetapi berganti-ganti,

pengetahuan,

sikap

serta

seperti

ketrampilan,

diantaranya

yaitu

melingkar,

letter

U,

mengukur

kelompok besar, kelompok kecil,

observasi,

dan model standing seringkali

lisan,produk,

mempengaruhi

proyek.

semangat

serta

tes

aspek

tertulis

dan

portofolio,

dan

antusias siswa terhadap kegiatan

Guru-guru di SD Negeri 1

pembelajaran yang disajikan oleh

Delanggu sudah cukup banyak

guru.

mengikuti kegiatan pelatihan dan
Hal

ini

sesuai

dengan

seminar

sebagai

wujud

Suyanto (2013) bahwa suasana
150

peningkatan

kompetensi

profesional mereka.

Sulistyowati

Sejalan dengan penelitian
Vasiliki S. Fotopoulopou
bahwa

Sesuai

peningkatan

(2011)

kompetensi

penelitian
(2013)

pengembangan

tentang

kompetensi

kepribadian guru bahwa faktor
terpenting

dari

seorang

guru

profesional dapat dilakukan dengan

adalah

mengikuti

kegiatan

seminar,

dengan kepribadian yang baik

pelatihan,

melakukan

inovasi

itulah seorang guru bisa menjadi

mengajar,

serta

penggunaan

seorang pendidik yang baik bagi

teknologi bau dalam pendidikan.

kepribadiannya.

Karena

anak didiknya.

Tetapi dalam hal melakukan

Kompetensi sosial guru-guru

penelitian ilmiah atau PTK masih

di SD Negeri 1 Delanggu terlihat

kurang. Selain itu meskipun di SD

bahwa guru-guru di SD Negeri 1

Negeri 1 Delanggu sudah dilengkapi

Delanggu memiliki jiwa sosial yang

dengan

baik antara guru, murid, sesama guru

Wifi

pengembangan

sebagai

sarana

profesional

guru,

tetapi beberapa guru mengaku masih
kesulitan mengoperasikan komputer.
Berdasarkan

maupun dengan lingkungan sekitar.
Dalam

penelitian

Lane

Kathleen (2004) bahwa hubungan

hasil

sosial dengan rekan kerja tercipta

wawancara dan observasi peneliti

dengan adanya kontrol diri maupun

dengan kepala sekolah maupun guru-

kerjasama yang baik dengan orang

guru di SD Negeri 1 Delanggu,

lain. Kontrol diri dan kerjasama

terlihat bahwa guru-guru di SD

sangat diperlukan dalam hubungan

Negeri

memiliki

sosial karena hal tersebut mendorong

sebagai

seseorang untuk mengontrol emosi

1

kepribadian

Delanggu
yang

baik

seorang guru. Tetapi beberapa guru
memiliki sikap tidak tepat waktu,

dan memahami orang lain.
Dalam

hal

sarana

dan

yang terlihat dari guru tidak langsung

prasarana sudah baik. Hal ini terlihat

memasuki ruangan meskipun bel

dari sudah

sudah berbunyi.

sarana dan prasarana ruang di SD

terpenuhinya

standar

Negeri 1 Delanggu. Selain itu juga
151

sudah terlihat dari adanya silabus dan

media, serta setting tempat duduk

RPP

pengajaran

yang bervariasi dapat memfasilitasi

Kurikulum 2013. Tetapi di SD

siswa untuk aktif dalam kegiatan

Negeri 1 Delanggu belum dilengkapi

pembelajaran.

sebagai

bahan

dengan LCD sehingga menghambat

Sesuai dengan agenda yang

guru yang ingin menggunakan media

sudah ditetapkan oleh pemerintah

audio

yaitu evaluasi formatif sampai tahun

visual

dalam

kegiatan

pembelajaran. Selain itu juga kendala

belajar

yang dihadapi dalam perencanaan

sumatif pada tahun belajar 2016

kegiatan

pembelajaran

yaitu

secara

buku-buku

paket

menentukan

ketersediaan
sebagai

2015-2016

penunjang

kegiatan

pembelajaran.

menyeluruh

dan

evaluasi

untuk

kelayakan

dokumen,
kurikulum,

SD Negeri 1 Delanggu baru

dan

ide,

implementasi

maka SD Negeri 1

Delanggu yang juga baru tahun

menerapkan Kurikulum 2013 pada

pertama

Juli 2014. Yang berarti bahwa

2013 belum dapat dievaluasi secara

implementasi Kurikulum 2013 baru

formatif dan sumatif.

tahun pertama dilaksanakan. Hal ini

KESIMPULAN

menerapkan

Kurikulum

dengan pertimbangan bahwa untuk

Profil guru di SD Negeri 1

menerapkan sebuah kurikulum baru,

Delanggu sudah cukup baik yang

banyak yang harus dipelajari terlebih

ditunjukkan oleh 80% pendidikan

dahulu

guru

sehingga

pada

saat

sudah

memenuhi

standar

menerapkan kurikulum 2013 tersebut

kualifikasi. Tetapi di SD Negeri 1

tidak banyak mengalami kendala.

Delanggu belum memiliki guru BK.

Jika dilihat dari keragaman

Dalam hal pemberdayaan, terdapat

metode, media, setting kelas serta

kekurangan

teknik evaluasi yang dilakukan oleh

profesional

guru-guru di SD Negeri 1 Delanggu,

melakukan

penelitian,

serta

maka implementasi Kurikulum 2013

kemampuan

guru

dalam

di SD Negeri 1 Delanggu sudah

mengoperasikan komputer kurang.

dilaksanakan dengan baik. Metode,

Selain itu juga terdapat kekurangan

pada
yaitu

kompetensi
guru

tidak

152

dalam kompetensi pribadi guru yaitu

diagendakan

kurang disiplin waktu. Implementasi

Meskipun begitu, SD Negeri 1

Kurikulum 2013 di SD Negeri 1

Delanggu

Delanggu

mengimplementasikan

dalam

perencanaan

oleh

pemerintah.

sudah

dapat
Kurikulum

mengalami

kendala

pada

2013 di dalam proses pembelajaran

ketersediaan

buku-buku

paket

dengan

sebagai

penunjang

pembelajaran.

Sedangkan

kegiatan
pada

baik.

evaluasinya,karena
pertama
2013,

menerapkan

dievaluasi

2013

waktunya tidak sesuai dengan yang

baru

menerapkan

pelaksanaan, SD Negeri 1 Delanggu
Kurikulum

Untuk

sehingga
secara

tahun

Kurikulum

belum

dapat

normatif

dan

sumatif.

DAFTAR PUSTAKA
Bogler, Ronit and Anit Somech. 2004. Influence of Teacher Empowerment on
Teachers’ Organizational Commitment, Professional Commitment and
Organizational Citizenship Behavior in Schools.Teaching and Teacher
Education Journal. 20 (2004) 277–289
Harpell, Jody V; Andrews, Jac J W. 2010. Administrative Leadership in the Age
of Inclusion: Promoting Best Practices and Teacher Empowerment. The
Journal of Educational Thought; Autumn 2010; 44,2; Proquest Research
Library.
Inga, Belousa. 2012. Teachers View on Social and Emotional Aspect of
Pedagogical Competence. Journal of Social Science 8.2:163-169
Klecker, Beverly J; Loadman, William E. 1998. Defining and Measuring the
Dimensions of Teacher Empowerment in Restructuring Public Schools.
Education; Spring 1998; 118,3; Proquest Research Library.
Lane, Kathleen. 2004. Secondary Teacher’s Views on Social Competence:Skills
Essential for Success. The Journal of Special Education. 38.3:174-186

153

Romanish, Bruce. 1993. Teacher Empowerment As the Focus School
Restructuring.

The

School

Community

Journal,

Vol.3,

No.1,

Spring/Summer
Short, Paula M; Rinehart, James; Eckley, Mona. 1999. The Relationship of
teacher Empowerment and Principal Leadership Orientation. Educational
Research Quarterly; June 1999; 22,4; proquest Research Library.
Vasiliki S. Fotopoulopou. 2011. Teachers’ Perceptions of Professionalism and
Professional Development:

A Case Study in Greece.World Journal of

Education Vol. 1. 1;40-52

==================

154