TEORI ORGANISASI DESAIN ORGANISASI DAN

TUGAS MATA KULIAH TEORI ORGANISASI
DESAIN ORGANISASI DAN BIROKRASI
PT BINA SERVICE
BEKASI

KELOMPOK 6 :








KUSWIATI
22140153
PUSPITA NHIEMAS
22140265
ELMAYANA LINDA 22140427
LULU MUMTAZAH
22140451

DASUP SUPRIYANTO
22140658
M. YUSUF
22140
GUNTUR RAHAYAAN
22140554

Program Studi Manajemen Administrasi
Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Sarana Informatika
Jakarta
2016

Page |1

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dimana
laporan makalah ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang sederhana yang berjudul :
“DESAIN ORGANISASI DAN BIROKRASI PT BINA SERVICE”.
Tujuan laporan makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Teori Organisasi

pada program Diploma Tiga (D.III) ASM BSI. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan praktik kerja
di lapangan, observasi, dan beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari
bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan laporan makalah ini tidak akan
lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ketua
2.
3.
4.
5.

Jurusan

Manajemen

Administrasi

Akademi

Sekretari


dan

Manajemen

Bina Sarana Informatika.
Bapak Ramadhan Kurniadi selaku Dosen Mata Kuliah Teori Organiasi kelas 22.5B.11
Bapak Gunawan Harsaputra selaku Direktur PT Bina Service
Kelompok 6 yang telah bekerjasama untuk menyelesaikan tugas ini
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga terwujudnya
penulisan ini.

Akhir kata semoga laporan makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
yang berminat pada umumnya.

Jakarta, Desember 2016
Penulis

Kelompok 6


DAFTAR ISI

Cover Makalah ....................................................................................................................... 1
Kata Pengantar .........................................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3

BAB I

PENDAHULUAN ….................................................................................................5
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................5
1.3.Tujuan Pembuatan Makalah..................................................................................5
1.4. Ruang Lingkup....................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI …………................................................................................6
2.1. Pengertian Desain Organisasi dan Birokrasi........................................................6
2.1.1. Desain Organisasi….................................................................................6
2.1.2. Birokrasi..................................................................................................8

BAB III PEMBAHASAN………….……..............................................................................12

3.1 Tinjauan Umum PT Bina Service.......................................................................12
3.1.1

Sejarah dan Perkembangan PT Bina Service.........................................12

3.1.2
3.1.3
3.1.4
3.1.5

Kegiatan PT Bina Service.....................................................................12
Struktur Organisasi PT Bina Service.....................................................13
Fungsi Struktur Organisasi PT Bina Service..........................................13
Birokrasi Pada PT Bina Service............................................................14

BAB IV PENUTUP………….……......................................................................................15

Page |3

4.1. Kesimpulan .................................................................................................15

4.2. Saran.............................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Desain organisasi dikaitkan dengan pengambilan keputusan manajerial yang menentukan struktur

dan proses yang mengkoordinasikan dan mengendalikan pekerjaan organisasi. Desain organisasi akan
berpengaruh pada pembentukan suatu superstruktur di dalam kerja dari organisasi tersebut.
Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat dimensi struktur organisasi ini. Bagaimana
kombinasinya mempunyai dampak langsung atas efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu
sendiri. Manajer harus mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi, diantaranya satu
yang sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja,
tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan
tersebut, dan keseluruhan strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.
1.2.

Rumusan Masalah

1.
2.
3.
4.

1.3.

Tujuan Pembuatan Makalah
1.
2.
3.
4.

1.4.

Apa pengertian struktur organisasi ?
Bagaimana desain struktur organisasi ?
Apa saja jenis-jenis struktur organisasi ?
Apa yang dimaksud dengan desain organsasi mekanik dan organik ?


Pengertian struktur
Desain struktur dan jenis-jenis struktur
Aspek-aspek penting menentukan efektivitas struktur
Desain orgasnisasi mekanik dan organisasi

Ruang Lingkup
Sehubungan dengan desain organisasi dan birokrasi di PT Bina Service pembahasannya sangat

luas, maka penulis hanya membatasi pembahasan yang berhubungan dengan desain organisasi dan
birokrasi seperti struktur organisasi, job desk karyawan, jenis struktur organisasi di PT Bina Service.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Desain Organisasi dan Birokrasi
2.1.1 Desain Organisasi
Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian
organisasi.Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan
pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan
pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul
secara spontan akibat interaksi peserta.

Desain organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena
struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang
memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya
desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai
tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu
kegiatan yang bersifat continue dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain
tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat
organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan
besar kecilnya organisasi. Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun
diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
Tiga Dimensi Struktur Organisasi
A.

Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat
spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta
tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.

B. Diferensiasi :

- Diffrensiasi horizontal

Merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat
dari tugas yang dilaksanakan, dan tingkat pendidikan dan pelatihannya.
-

Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan satu individu.
Spesialisasi fungsional = pembagian kerja.
Spesialisasi sosial = individunya yang dispesialisasi

-

Departementalisasi : cara organisasi secara khas mengkoordiinasikan aktivitas yang telah

-

dideferensiasi secara horizontal. Misal : Berdasarkan fungsi; geografis;produk;proses
Diffrensiasi vertikal, merujuk pada kedalaman struktur
Misal : organisasi berbentuk tall atau flat, tergantung dari rentang kendali (span of control)


-

Diferensiasi Spasial, tingkat sejauh mana lokasi dari kantor,pabrik, dan personalia sebuah
organisasi tersebar secara geografis.

Bentuk dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat
sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta komunikasi dan
koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136). Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi
yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman
untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya
komunikasi horisontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterapkan
berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi
ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak
komunikasi horizontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi
yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggu, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau
tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat dan
tertulis.

d. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat
moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat
moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut. Desain
organisasi membahas tentang bagaimana suatu organisasi dirancang dalam rangka pencapaian
sebuah tujuan. Dalam desain organisasi ini terdapat Birokrasi. Desain organisasi ini selalu ada di
setiap perusahaan, namun biasanya untuk desain organisasi yang terstruktur hanya ada pada
perusahaan menengah ke atas.
2.1.2. Birokrasi
Model birokrasi pertama kali diperkenalkan oleh Max Weber.Model birokrasi dari Weber lebih
menggambarkan hipotesis daripada kejadian nyata yang trestruktur. Menurut Weber, karakteristik dari
birokrasi seperti ini:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pembagian kerja
Hierarki kewenangan yang jelas
Formalisasi yang tinggi
Bersifat tidak pribadi (impersonal)
Pengambilan keputusan mengenai penempatan pegawai berdasarkan kemampuan
Jejak karir bagi pegawai
Kehidupan organisasi yang dipisahkan dengan jelas dari kehidupan pegawai.

Karakteristik-karakteristik tersebut menggambarkan “ideal type” dari Weber mengenai organisasi
yang rasional dan efisien. Tujuan-tujuannya jelas dan eksplisif. Posisi diatur dalam suatu hierarki
berbentuk piramida dengan wewenang yang makin meningkatkan waktu bergerak ke atas dalam
organisasi.
Model-model Birokrasi
1. Birokrasi Mesin
Birokrasi mesin ini mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat
diformalisasi, tugas yang dikelomokkan ke dalam departemen-departemen fungsional,
wewenang yang disentralisasi, pengambilan kepeutusan yang mengikuti rantai komando dan
sebuah struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara aktivitas lini dan staf.

Dalam sebuah birokrasi mesin aktivitas seperti pemasaran, penelitian dan pengembangan,
produksi dan personalia secara khas dikelompokkan di bawah eksekutif fungsional.
-

Kelemahan dan Kelebihan
Kekuatan utama dari birokrasi mesin terletak pada kemampuannya untuk melakukan aktivitas
yang distandarisasi dengan cara sangat efisien. Mengumpulkan para spesialis secara bersamasama menghasilkan economic of scale, meminimalkan duplikasi dari personalia dan
peralatan, serta pegawai yang puas dan senang yang mempunyai peluang untuk berbicara
dalam bahasa yang sama diantara para kawan sejawat mereka. Selanjutnya birokrasi mesin
dapat dijalakan dengan baik dengan manajer tingkat menengah dan rendah yang kurang
berbakat sehingga dengan demikian lebih murah.Intinya kelebihan dari birokrasi mesin ini
adalah kegiatan yang distandarisasi, bersama-sama dengan formalisasi yang tinggi, memberi
kesempatan agar pengambilan keputusan desentralisasi.
Kelemahan utama dari birokrasi mesin ini adalah disaat kita menghadapi orang-orang yang
berada dibawah naungan organisasi tersebut, perhatian yang berlebihan dalam mengikuti
peraturan. Tidak adanya tempat untuk modifikasi apabila terjadi suatu masalah. Birokrasi
mesin hanya makna efisiensi selama para pegawai menghadapi masalah yang pernah mereka
jumpai sebelumnya dan keputusan yang terprogram telah ditentukan.

-

Kapan harus menggunakan Birokrasi Mesin?
Birokrasi mesin paling efisien untuk organisasi dengan ukuran besar, lingkungan yang stabil
dan sederhana, dan teknologi yang terdiri dari pekerjaan rutin yang dapat distandarisasi.
Birokrasi mesin kemungkinan akan banyak ditemukan pada perusahaan produksi massal,
seperti yang terdapat pada industri mobil dan baja, organisasi jasa dengan aktivitas yang
sederhana dan yang diulang-ulang seperti penjara misalnya, atau perusahaan telepon dan
asuransi, lembaga pemerintah dengan pekerjaan yang rutin, seperti kantor pos dan kantor
pajak, serta organisasi serta organisasi yang memerlukan keselamatan khusus, seperti
perusahaan penerbangan dan pemadam kebakaran.

2. Birokrasi Profesional
Kekuatan desain ini terletak pada operating core karena desain ini mempunyai kemampuan
kritis yang dibutuhkan organisasi dan mempunyai otonomi yang diberikan melalui disentralisasi
untuk menerapkan keahlian mereka.Satu-satunya bagian birokrasi professional yang terinci

secara penuh adalah staf pendukung namun aktivitas mereka difokuskan untuk melayani
operating core.
-

Kelemahan dan Kelebihan
Kekuatan birokrasi professional adalah bahwa ia dapat mengerjakan tugas yang
terspesialisasi yaitu yang membutuhkan keterampilan professional yang sangat terlatih
dengan efisiensi yang relatif sama seperti yang dapat dilakukan oleh birokrasi mesin. Dalam
hubungannya dengan pengendalian kekuasaan birokrasi professional membutuhkan
manajemen puncak untuk melepaskan tingkat control yang cukup banyak. Alternatifnya yaitu
para professional membutuhkan kebebasan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan
efektif.
Kelemahan birokrasi professional adalah sama seperti yang terdapat pada bentuk birokrasi
mesin. Pertama ada kecenderungan berkembangnya konflik antara sub-unit. Berbagai fungsi
professional tersebut mencoba untuk mengejar tujuan sempit mereka, sering membuat
kepentingan fungsi lain dan organisasi secara keseluruhan tampak menjadi tidak penting.
Kedua, para spesialis pada birokrasi professional seperti juga rekan kerja mereka pada
birokrasi mesin, bersifat komplusif dalam tekadnya untuk mengikuti peraturan.Hanya saja
peraturan tersebut dibuat oleh professional itu sendiri.Standar mengenali perilaku
professional dan kode etik untuk praktik yang etis dan telah diresapi oleh para pegawai
selama pelatihan mereka.

-

Penggunaan Birokrasi Profesional
Birokrasi mesin paling baik untuk organisasi dengan ukuran besar, lingkungan yang stabil
dan kompleks dan teknologi rutin yang diinternalkan lewat profesionalisasi. Operating core
organisasi tersebut didominasi oleh professional yang terampil yang telah menghayati
prosedur yang sukar untuk dipelajari namun didefinisikan dengan baik. Lingkungan yang
komplek dan stabil berarti organisasi tersebut membutuhkan penggunaan keterampilan yang
sukar yang hanya dapat dipelajari pada pendidikan formal dan pada program pelatihan, tetapi
harus cukup stabilitas sehingga keterampilan tersebut dapat didefinisikan dengan baik dan
distandarisasi.

3. Birokrasi Divisional

General motors, Hershey Foods, Du Pont, Burlington Industries, dan Xerox merupakan contoh
dari organisasi yang menggunakan struktur divisional. Kekuasaan dalam struktur divisional
terletak pada manajemen menengah. Alasanya bahwa struktur divisional tersebut sebetulnya
adalah sejumlah unit yang otonom, masing-masing secara khas adalah birokrasi mesin yang
dikoordinasi secara terpusat oleh sebuah kantor pusat. Karena divisi tersebut berdiri sendiri, ia
memberi kepada manajemen menengah (para manajer divisi) control yang cukup besar.
-

Kekuatan dan Kelemahan

Salah satu masalah yang dikaitkan dengan birokrasi mesin adalah bahwa tujuan dari unit
fungsional cenderung untuk menyampingkan tujuan keseluruhan organisasi. Salah satu kekuatan
dari struktur divisional bahwa kian berusaha untuk mengobati masalah tersebut dengan cara
menempatkan tanggung jawab penuh bagi sebuah produk atau jasa di tangan seorang manajer
divisi. Jadi salah satu keuntungan dari struktur divisional tersebut adalah bahwa ia memberi lebih
banyak pertanggungjawaban dan memfokuskan diri pada hasil daripada hanya memiliki satu titik
fokus yaitu pada birokrasi mesin.
Kekuatan riil dari stuktur divisional dating dari terciptanya bisnis yang berdiri sendiri dalam
sebuah bisnis.Divisi-divisi dapat memberikan respon, tanggung jawab dan memperoleh manfaat
dari spesialisasi dan mampu memproses informasi seolah-olah mereka adalah organisasi
tersendiri.Tetapi mereka juga mempunyai keuntungan dari ukurannya yang besar yang
memungkinkan adanya economies of scale dalam perencanaan, perolehan modal, dan penyebaran
risiko.
-

Kapan harus menggunakan Divisi Struktural?

Kriteria utama yang menentukan penggunaan struktur divisional adalah keanekaragaman produk
atau pasar. Jika sebuah organisasi memiliki sebuah strategi diversivikasi (untuk menjadi
organisasi multi produk atau multi pasar), bentuk divisional tersebut lebih disukai dibandingkan
birokrasi mesin.Jika sebuah organisasi melakukan diversifikasi, konflik diseluruh dimensi
horizontal diantara fungsi menjadi terlalu besar dan perubahan pada desain struktural menjadi
penting.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1

Tinjauan Umum PT Bina Service

3.1.1

Sejarah dan Perkembangan PT Bina Service
Berawal dari sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 1984, PT BINA SERVICE
memulai bisnis dibidang mekanikal/ elektrikal. Dan seiring dengan perkembangan teknologi dan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan efisiensi sumber daya listrik dan energi, pada
tahun 2008 PT BINA SERVICE semakin memantapkan kinerja dan usahanya sebagai perusahaan
yang bergerak di bidang perangkat energy management and

monitoring, serta peralatan

elektronik pendukungnya (seperti UPS, Voltage Regulator, etc). Sadar bahwa pemanfaatan energi
dan listrik sangat erat hubungannya dengan teknologi informasi dan komunikasi, dan adanya
keinginan untuk mampu memberikan solusi menyeluruh kepada seluruh pelanggannya, PT BINA
SERVICE kemudian mengembangkan sumber dayanya di bidang komputer, jaringan dan
teknologi informasi dan komunikasi.
3.1.2

Kegiatan PT Bina Service
PT Bina Service bergerak dibidang Elektrikal dan Mekanikal, seperti maintenance untuk
menjamin perangkat elektronik, jaringan dan komputer (baik hardware maupun software) terjaga
dengan baik dan dapat menyediakan service and maintenance support untuk perangkat dengan
kritikal tinggi. Mengerjakan Power Quality Audit guna menghindari potensi bahaya kecelakaan
listrik, sumber masalah gangguan kelistrikan umumnya tidak tampak secara visual, namun dapat
diketahui dari jenis gangguan yang ada berupa akibat yang terjadi pada beban listrik maka dari
itu, PT Bina Service membantu mengurangi resiko kebakaran akibat hubungan pendek listrik,
menambah lifetime dan reliabilitas peralatan, mengurangi resiko kerusakan dini (premature
downtime), membantu manajemen pembebanan kapasitas kelistrikan dengan menggunakan alat
ukur khusus buatan Eropa untuk memantau paremeter listrik seperti tegangan, arus, frekuensi,
spektrum. PT Bina Service juga menjadi vendor tunggal di Indonesia untuk produk UPS dan
Voltage Regulator buatan Eropa.

3.1.3 Struktur Organisasi PT Bina Service

3.1.4

Fungsi Struktur Organisasi PT Bina Service

1. Hubungan pelaporan kepada siapa suatu jabatan atau seseorang harus melapor
2. Alokasi tugas dan tanggung jawab Menjelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab seorang
pejabat yang menunjukkan lingkup tugas dan tanggung jawabnya.
3. Pengelompokan menurut fungsi Karyawan dengan pekerjaan yang sama dikelompokkan satu
bagian dari organisasi, dan dipimpin oleh atasan yang sama.

3.1.5

Birokrasi pada PT Bina Service
1. Birokrasi Mesin
Birokrasi mesin ini mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi di PT Bina Serice
contohnya adalah


Mesin absensi
(Penginput data secara rutin mulai dari data absensi harian, mingguan hingga
bulanan)

2. Birokrasi Profesional
Kekuatan yang terletak pada operating core atau pihak/ si profesional,
Apabila terdapat PO barang pada PT Bina Service maka tim professional adalah pihak
quality control.
Apabila PO audit/ jasa maka birokrasi profesionalnya adalah auditor professional itu sendiri.
3. Birokrasi Divisional
Penunjukan biokrasi ini berdasarkan/ terfokus pada suatu divisi, karena di PT Bina Service
ini biasa mendapat proyek tender, maka divisi yang diberikan wewenang atau tanggung
jawab penuh oleh perusahaan adalah divisi marketing.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi. Dengan desain organisasi, maka keadaan perusahaan bisa terkontrol
dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala kedepannya dan bisa memajukan perusahaan
untuk bisa menjadi perusahaan yang unggul dibidangnya. Tetapi tidak luput dari aturan, dalam
mendesain organisasi diperlukan adanya pertimbangan serta pemilihan yang matang dalam
menentukan cara/ jenis mendesain organisasinya, tepat atau tidak dan dapatkah cara itu
mengimplementasikan tujuan daripada organisasi tersebut nantinya.
Tiga dimensi organisasi meliputi Kompleksitas, Formalisasi, dan Sentralisasi. Kompleksitas
terdiri dari diferensiasi horizontal yang berorientasi pada unit-unit dalam suatu organisasi seperti
misalnya departemen. Diferensiasi Vertikal berorientasi pada level (jabatan) dalam suatu
organisasi, misalnya saja golongan (pangkat) pada suatu perusahaan. Diferensiasi Spasial lebih
berorientasi pada lokasi (letak geografis) organisasi tersebut. Formalisasi yaitu sejauh mana
organisasi menyadarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para
pegawainya. Sedangkan Sentralisasi, tingkat di mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan
pada suatu titik tanggal di dalam organisasi.
Dari hasil pembahasan tentang Desain Organisasi dan Birokrasi pada PT Bina Service, maka
dapat disimpulkan :
1. Dengan adanya desain organisasi maka PT Bina Service dapat lebih mudah mengetahui
tingkatan atau menyajikan informasi tentang penjualan dan pengadaan barang.
2. Birokrasi pada PT Bina Service juga ikut berperan penting untuk melancarkan jalannya suatu
kegiatan dalam perusahaan.
3. Mempermudah informasi penjualan dan pengadaan barang pada PT Bina Service, baik dalam
pencarian data, proses pengadaan dan penjualan maupun dalam pembuatan laporan

4.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat
dan dapat membantu manajemen PT Bina Service untuk masa yang akan datang, yaitu :
1. Perlunya penambahan peralatan komputer dalam penerapannya dengan system yang
dijalankan sehingga operasi kerja sangat cepat dan tepat.
2. Untuk mengoptimalkan penggunaan komputer, dianjurkan untuk melatih dan membimbing
pengguna (user) atau pengawai sebagai operator komputer.
3. Mengembangkan birokrasi profesional yang sudah ada agar lebih cepat dalam menangani
suatu proyek.