Peranacangan Sistem Informasi Komputer. pdf
MODUL MATA KULIAH
PERANCANGAN SISITEM INFORMASI KOMPUTER
REFERENSI
1. Analisis & Perancangan Sistem Informasi : Hanif Al fatta : Penerbit Andi 2. Analisis & Perancangan Sistem Infromasi dengan Metodologi Berorientasi Obyek :
Adi Nugroho : Informatika
Catatan: 1. Materi berhubungan dengan mata kuliah SIM-kom, Basis data dan Analisis design sistem 2. Materi ditekankan pada perancangan Sistem berbasis komputer analisis sistem ( data ), DAD, ERD perancangan antar muka ( interface ), Flowchart dan pengujian sistem untuk target Pembuatan TA. 3. Untuk pengembangan materi dosen dipersilahkan menambah materi dari pustaka lainnya, dengan tetap berpedoman pada cat no 1.
Catatan Untuk Mhs : Dasar dari Perancangan Sistem Informasi ini dasarnya adalah materi perkuliahan ( Sistem Informasi Manajemen Komputer ) SIM-KOM. Silahkan Download bila belum memiliki materi tersebut.
Page 1 - 74
BAB I TERMINOLOGI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisa : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada. Sistem : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin atau alat dan prosedur serta konsep-konsep yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Informasi : Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya
Beberapa defini sistem menurut para ahli, diantaranya yaitu : Prof. Dr. Mr. S. Prajudi A. mendefinisikan sistem adalah suatu yang terdiri dari
obyek, unsur-unsur atau komponen- komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan proses.
Drs. Komarudin, mendefinisikan sistem adalah suatu susunan yg teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan dari suatu organisasi
Menurut Gordon B Davis
Sistem adalah seperangkat unsur unsur yang terdiri dari manusia, alat konsep dan prosedur yang dihimpun untuk maksud dan tujuan bersama.
Menurut Raymond Mc Leod
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencpai suatu tujuan. Gordon B. Davis, menyatakan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem Abstrak yaitu suatu sistem yang memiliki susunan yang teratur dari gagasan- gagasan aau konsepsi yang saling bergantung. Sistem
Page 2 - 74
Fisik yaitu suatu sistem yang berupa serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.Beberapa pengertian atau defmisi dari Sub Sistem, diantaranya yaitu :
Gordon B. Davis, mendefinisikan sistem dibagi menjadi beberapa faktor atau unsur-unsur kedalam subsistem-subsistem.
Norman L. Enger, mendefinisikan suatu sub-sistem adalah serangkaian kegiatan yg dapat ditentukan identitasnya
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan defmisi yang lebih luas.
Pendekaan sistem yang menekankan pada komponen akan lebih mudah digunakan untuk mempelajari sistem dengan tujuan analisi dan perancangan.
Suatu sistem memiliki suatu tujuan (goal) dan ada juga memiliki sasaran (objectives). Dalam hal ini tujuan (goal) biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas. Sedangkan sasaran (objectives) memiliki ruang lingkup yang lebih sempit.
A. MODEL UMUM SISTEM
Model umum sistem terdiri dari 2 (dua) model, yaitu : a. Model Sistem Sederhana.Model sistem sederhana hanya terdiri dari input, proses dan output. Berikut beberapa contoh dari Model Sistem Sederhana : • Program Perhitungan Pascal, nilai dimasukan, setelah dijalankan (running) • Data Mahasiswa berupa nim, nama, niluts, niluas, niltgs,
nilabs, diproses menjadi daftar hasil studi semester berupa laporan.
b. Sistem Dengan Banyak Input dan Ouput.
Page 3 - 74
B. KARAKTERISTIK SISTEM
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan sebagai suatu sistem. Karakteristik juga mengambarkan sistem secara logik. Adapun karakteristik-karakteristik yang tersebut yaitu :
Komponen-Komponen Sistem ( Components System)
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem. Subsistem yang menjalankan fungsi tertentu tersebut dapat mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
Batasan Sistem ( Boundary System )
Batasan sistem (Boundary System) merupakan daerah yang dibatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dibatasi dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem ini menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut
Lingkungan Sistem ( Environment System )
Lingkungan luar (Environment) dari suatu sistem adalah apapun yang ada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan atau merugikan.
Menguntungkan
Page 4 - 74
Merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara karena bersifat menguntungkan.
Merugikan
Merupakan energi yang harus ditahan dan dikendalikan, energi ini bisa merusak kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung Sistem (Inteface System )
Jalinan atau penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Kegunaan penghubung yang lainnya adalah :
• Memungkinkan sumber-sumber daya dapat mengalir dari subsitem yang satu kesubsistem yang lainnya. • Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung. • Satu subsitem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan {Maintenance Input) dan Masukan Signal (Signal Input).
• Masukan Perawatan {Maintenance Input)
Merupakan energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh : Program Komputer
Masukan Signal (Signal Input)
Merupakan energi yang dimasukan supaya untuk didapatkan keluaran. Contoh : Informasi
Page 5 - 74
Keluaran Sistem ( Output System )
Keluaran adalah hasilkan dari energi yang diolah dan klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan. Keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepada sistem. Contoh : Pada sistem komputer, sebagai keluaran yang berguna adalah Informasi yang dibutuhkan, kemudian sebagai keluaran yang tidak dibutuhkan adalah panas yang dihasilkan.
Pengolah Sistem ( Process System )
Suatu sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah. Bagian pengolah ini yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan barang-barang lainnya menjadi barang jadi.
Sasaran dan Tujuan Sistem ( Objective and Goal System )
Suatu sistem pastilah memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.
Page 6 - 74
C. KLASIFIKASI SISTEM
Sistem mempakan suatu bentuk yang saling terintegrasi antar komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Setiap sistem memiliki sasaran atau goal yang berbeda-beda.
Sistem juga diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang dan bentuk sistem tersebut. Adapun klasifikasi sistem tersebut yaitu :
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak adalah Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat di identifikasikan secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. Contoh : Sistem Teologi, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Page 7 - 74
Sistem Fisik adalah Mempakan kumpulan elemen-elemen atau unsur- unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contoh sebagai berikut :
• Sistem transportasi, memiliki elemen : petugas, mesin, organisasi yang menjalankan transportasi. • Sistem Komputer, memiliki elemen : peralatan yang berfungsi bersama-sama untuk menjalankan pengolahan data.
Sistem Alamiah dan Buatan Manusia
Sistem Alamiah merupakan sistem yang terjadi secara alamiah dan tidak diproses oleh manusia, dan terbentuk dari kejadian didalam alam. Sebagai contoh yaitu : • Sistem Atmosfier • Sistem Tata Surya • Sistem pertumuhan pada Pohon
Sistem Buatan Manusia merupakan sisem yang buat oleh manusia dan merupakan interaksi antara manusia dengan mesin. Sebagai contoh yaitu : • Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Base System Information) • Sistem Mobil
Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem Deterministik merupakan sistem yang melakukan prosesnya dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh yaitu : Sistem Komputer karena sistem komputer dapat diprediksi berdasarkan program-program yang dijalankan.
Sistem Probabilistik Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan atau penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh :
Page 8 - 74
• Sistem penilaian ujian • Sistem pemasaran.
Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya dan sistem ini menerima masukan dari luar serta menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
Sistem terbuka merupakan sistem yang mengalami pertukaran energi, mated atau informasi dengan lingkungannya. Sistem terbuka cenderung memiliki sifat adaptasi, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Sebagai contoh yaitu :
• Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. ( Sistem dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir ).
Sistem terbuka harus memiliki pengendalian yang baik supaya bisa berjalan dengan baik. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berinteraksi dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem tertutup ini melakukan pekerjaannya secara otomatis tanpa campur tangan dari pihak luar.
D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Pada sistem mempunyai beberapa komponen yang berkenaan dengan sistem komputerisasi. Menurut Gordon B. Davis, beberapa komponen yang digunakan untuk melengkapi suatu sistem.
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras bagi suatu Sistem Informasi terdiri atas:
1. Komputer, sebagai pusat pengolah, unit masukan atau keluaran, unit
Page 9 - 74 Page 9 - 74
2. Peralatan penyiapan data.
3. Terminal masukan dan keluaran.
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat Lunak (Software) dibagi menjadi 3(tiga) jenis utama, yaitu :
1. Sistem Perangkat Lunak Umum.
Seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan untuk pengoperasian sistem komputer.
2. Aplikasi Perangkat Lunak Umum. Seperti model analisis dan keputusan.
3. Aplikasi Perangkat Lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk tiap-tiap aplikasi.
Database
Database merupakan file yang berisikan tabel-tabel yang saling berinteraksi sehingga dapat diproses dan digunakan dengan cepat dan mudah.
Tabel Merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan tertentu dan berhubungan dengan topik tertentu. Tabel diorganisasikan dalam dua bagian, bagian menurun atau kolom disebut dengan field dan bagian mendatar atau baris disebut dengan record.
File database dibuktikan dengan adanya media penyimpanan fisik berupa, magnetic-tipe, piringan (diskette, cd)
Page 10 - 74
Menurut Mc. Leod, database merupakan suatu kumpulan data yang saling terintegrasi, diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali.
Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik, kerena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Terdapat 3 (tiga) jenis prosedur yang dibutuhkan, yakni.
1. Instruksi untuk pemakai.
2. Instruksi untuk penyiapan masukan.
3. Instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
Personil
Personil dapat terdiri dari beberapa bagian:
a. Pimpinan Sistem Informasi ( EDP Manager / IT Manager ) Merupakan orang yang merencakan, mengoranisasikan, menyusun staff, mengarahkan dan mengendalikan didalam organisasinya.
b. Sistem Analis ( Analyst System ) Bekerja sama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang ini. Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah.
c. Pemrogram ( Programmer ) Menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
d. Operator Komputer ( Computer Operator ).
Page 11 - 74
Menangani peralatan komputer berskala besar seperti komputer mainframe dan mini komputer. Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran-ukuran kertas di printer, mengelola perpustakaan tape dan disk storage, serta melakukan tugas-tugas serupa lainnya.
e. Data Entry User yang bertugas memasukan data kedalam database melalui software aplikasi yang disediakan
f. Teknisi Komputer Bagian yang bertugas me-maintance peralatan komputer yang ada seperti PC, Printer dan lain-lain.
E. SISTEM ANALIS
Analisis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan masalah. Sistem Analis bekerja sama dengan pemakai (user) mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang ini.
a. Fungsi Sistem Analis Adapun fungsi dari Sistem Analis sebagai berikut :
• Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan User • Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai • Memilih alternatif metode pemecahan masalah • Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.
b. Tugas Sistem Analis Adapun Tugas dari Sistem Analis sebagai berikut :
• Mengumpulkan & Menganalisa Dokumen
Page 12 - 74
• Menyusun Dan Menyajikan Rekomendasi • Merancang Dan Mengidentifikasi Sistem • Menganalisa Dan Menyusun Biaya • Mengawasi Kegiatan Penerapan Sistem
c. Pribadi Sistem Analis Sistem Analis hams memiliki kreteria pribadi sebagai berikut
• Mampu Bekerja sama • Berkomunikasi dgn Baik • Bersikap Dewasa • Sopan Santun • Mempunyai Pendirian • Bersikap Tegas • Bertindak secara Metodik • Akurat • Kreatif
Page 13 - 74
BAB II PENGERTIAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisis sistem didefinisikan bagaimana memahami dan menspesifikasi dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sementara sistem desain diartikan menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem informasi diimplementasikan. Dengan demikian, analisis dan desain sistem informasi (ANSI) biasa didefinisikan sebagai : Proses organisasional kompleks dimana sistem informasi berbasis komputer diimplementasikan. Atau bisa diringkas sebagai berikut : Analysis : mendefinisikan masalah.
From requirements to specification. Design : memecahkan masalah
From specification to implementation. Ada pertanyaan kunci, mengapa urutan tahapan-tahapan dalam ANSI menjadi
sangat penting. Ada beberapa alasan spesifik: Pertama, kesuksesan suatu sistem informasi tergantung pada analisis dan
perancangan yang baik. Tahapan analisis akan menentukan masalah apa yang harus diselesaikan pada organisasi atau perusahaan. Kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap ada walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Sementara tahapan desain akan sangat menentukan seperti apa sistem akan berfungsi. Walaupun pada tahapan analisis masalah utama sudah terpetakan dengan benar, kesalahan desain akan mengakibatkan kegagalan penyelesaian masalah oleh sistem komputer. Dengan demikian, dua langkah ini adalah langkah yang sangat menentukan untuk pengembangan sistem.
Page 14 - 74
Kedua, metode ANSi merupakan metode yang cukup lama dipakai untuk membangun perangkat lunak konvensional. Dengan demikian, kesahihan langkah-langkah baku yang ada sudah teruji. Metode ini juga telah digunakan secara luas di berbagai industri (teknologi yang telah teruji).
Ketiga, ANSI menawarkan profesi baru sebagai seorang analis. Di bagian sebelumnya, telah kita bahas bahwa stakeholder yang bertanggung jawab pda pelaksanaan seluruh tahapan ANSI adalah seorang analis. Dengan perkembangan industri sisten informasi maka sistem analis merupakan bagian dari karir dalam dunia IT, menawarkan banyak kesenangan dan tantangan, serta gaji yang tidak rendah. Dan permintaan akan keahlian sistem analis dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Sistem analis adalah profesi yang menantang karena menggabungkan banyak keahlian seperti keahlian analisis, teknis, interpersonal, dan manajerial. Hal ini bias dilihat dari tanggung jawab seorang analis berdasarkan pendekatan ANSI, yang meliputi :
a. Bagaimana membangun sistem informasi
b. Bagaimana menganalisis kebutuhan dari sistem informasi
c. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi berbasis computer
d. Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui sistem informasi
A. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaan proyek
3. Analisis
4. Desain
a. Desain Logikal
Page 15 - 74 Page 15 - 74
5. Implementasi
6. Pemeliharaan
1. IDENTIFIKASI DAN SELEKSI PROYEK
Merupakan langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh sistem: identifikasi, analisis, prioritas, dan susun ulang. Dalam tahapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :
a. Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial
b. Melakukan klasifikasi dan merangking proyek
c. Memilih proyek untuk dikembangkan
2. INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK
Pada tahap ini ditentukan secara detail rencana kerja yang harus dikerjakan, durasi yang diperlukan masing-masing tahap, sumber daya manusia, perangkat lunak, perangkat keras, maupun financial diestimasi. Biasanya hal-hal tadi dituangkan dalam jadwal pelaksanaan proyek.
3. TAHAPAN ANALISIS
Ada enam aktivitas utama dalam fase ini :
a. Pengumpulan Informasi
b. Mendefinisikan sistem requirement (kebutuhan sistem)
c. Memprioritaskan kebutuhan
d. Menyususn dan mengevaluasi alternatif
e. Mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen
4. TAHAPAN DESAIN
Tahapan desain sistem dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu desain logis (logical design) dan tahapan desain fisik (physical design). Adapun perbedaan dari keduanya dijelaskan sebagai berikut :
Page 16 - 74
DESAIN LOGIS
Hasil dari tahapan ini adalah :
a. Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru
b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem, meliputi : Input (data apa saja yang menjadi input)
Output ( informasi apa saja yang menjadi output) Process (prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input
menjadi output).
DESAIN FISIK
Adapun output dari sistem ini adalah : Deskripsi teknis, mengenai pilihan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan
a. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
b. Modul-modul program File-file
Sistem jaringan Sistem perangkat lunak
Pada tahapan desain, ada beberapa aktivitas utama yang dilakukan, yaitu :
a. Merancang dan mengintegrasikan jaringan
b. Merancang arsitektur aplikasi
c. Mendesain antar muka pengguna
d. Mendesain sistem antar muka
e. Mendesain dan mengintegrasikan database
f. Membuat prototype untuk detail dari desain
g. Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem.
Page 17 - 74
5. IMPLEMENTASI
Pada tahapan kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
a. Testing (program, konfirmasi dng pengguna )
b. Instalasi
6. PEMELIHARAAN
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.
KELEMAHAN DARI SDLC TRADISIONAL
Kelebihan sistem tradisional adalah langkah-langkah yang sekuensial memungkinkan pengembang system focus pada 1 langkah terlebih dahulu, baru setelah selesai berpindah ke langkah berikutnya. Untuk pemula langkah ini sangat bermanfaat. Tetapi ada beberapa kelemahan sebagai akibat dari langkah-langkah sekuensial ini, diantaranya :
1. Terlalu boros, baik dari segi biaya maupun waktu, saat terjadi perubahan ketika sistem sudah dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada satu tahap akan berakibat pada tahap berikutnya. Dengan demikian, SDLC harus dilaksanakan dengan asumsi setiap tahap tidak boleh salah.
2. SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang mensyaratkan mengikuti semua langkah yang ada. Jika pengembang menginginkan proses pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu atau beberapa langkah maka hasilnya justru sistem yang dibangun akan gagal.
Page 18 - 74
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Suatu proses pengaplikasian teknologi informasi untuk suatu tujuan atau menyelesaikan suatu masalah. Memilah suatu masalah yang besar dan kompleks menjadi beberapa bagian kecil yang dapat diatur.
Beberapa Bentuk:
PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pendekatan Berorientasi Proses
Fokus pada alur, penggunaan dan transformasi data dalam suatu sistem informasi Menggunakan representasi grafik seperte Data Flow Diagram dan Bagan Data mengalir dari sumber ke tujuan melalui beberapa tahapan
diantaranya Struktur data tidak dispesifikasikan Kerugian: Berkas Data bergantung pada bentuk aplikasi.
Pendekatan Berorientasi Data
Menggambarkan bentuk organisasi data yang tidak bergantung pada
Page 19 - 74 Page 19 - 74
Aturan bisnis menggambarkan bagaimana organisasi merepresentasikan dan memproses data,
METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM Model Waterfall
(Air Terjun) Fase Model Waterfall
1. Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya 2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak 3. Implementasi dan unit testing 4. Integrasi dan pengujian sistem 5. Pengoperasian dan perawatan
Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit.
Masalah pada Model Air Terjun: Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel. Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan
pengguna Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabila
kebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik,
Page 20 - 74
ALTERNATIF SDLC
Pengembangan secara Pararel Rapid Application Development (RAD) Pengembangan Bertahap Pengembangan secara Prototype Model Spiral Model Paket
RAPID APPLICATION DEVELOPMENT CASE Tool
Join Application Development Menggunakan Bahasa Pemrograman Generasi ke 4 / Visualisasi Menggunakan Pembangkit Code (Code Generator)
Tiga Kategori RAD Pengembangan bertahap
o Deretan Versi Prototype o System Prototyping Throw-Away Prototyping
o Perancangan Prototipe
Page 21 - 74
Page 22 - 74
Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi: Kekurangan visibilitas proses Model sistem biasanya tidak terstruktur Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman
untuk rapid prototyping).
Pemakaian model pengembangan yang berevolusi Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah
Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface) Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short lifetime).
MODEL PENGEMBANGAN INCREMENTAL
Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap. Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai
Keuntungan Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal, Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya, Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem, Prioritas tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
Page 23 - 74
MODEL PENGEMBANGAN SPIRAL
Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur) Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses, idak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,
Sektor pada model Spiral
Menentukan Tujuan o Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase Menilai Resiko dan Pengurangannya o Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci
Pengembangan dan validasi o Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic
Perencanaan
Page 24 - 74
Kriteria Pemilihan Metodologi yang Tepat
Kebutuhan Pengguna yang Jelas Penggunaan Teknologi Kompleksitas Kehandalan Jadual Ketersediaan Waktu
Personal dalam Pengembangan Sistem Sistem Analis Bisnis Analis Infrastruktur Analis Analis Perubahan Manajemen Manajer Proyek
B. TEKNOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Tujuan penggunaan perangkat lunak untuk analisis memiliki beberapa tujuan :
a. Meningkatkan produktivitas
b. Berkomunikasi lebih efektif dengan pengguna
c. Mengintegrasikan pekerjaan yang telah dilaksanakan dari awal
pengembangan sampai akhir.
Tool semacam ini dikategorikan dalam jenis CASE (Computer Aided Software Engineering). CASE adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengotomasi atau mendukung penggambaran dan analisis dari model sistem dan menyediakan translasi dari model sistem ke sistem aplikasi.
Page 25 - 74
C. ANALISIS SISTEM
Tahapan analisis sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci :
1. Apakah sistem informasi perlu dikembangkan ?
2. Apa alasan pengembangan tersebut ?
3. Sistem seperti apa yang akan dikembangkan ?
D. DEFINISI DESAIN SISTEM
Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap-harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki.
E. ANALISIS SISTEM INFORMASI
Tujuan utama dari analisis sistem informasi ada beberapa hal, yaitu :
1. Menetukan kelemahan dari proses-proses sistem pada sistem lama untuk bias menentukan kebutuhan dari sistem baru.
2. Menentukan tingkat kelayakan kebutuhan sistem baru tersebut ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya ekonomi, teknik, operasional, dan hukum.
F. ARTI PENTING TAHAPAN ANALISIS
Tujuan dari analisis sistem adalah menghindari kondisi ini, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
a. Siapa yang menggunakan sistem ?
b. Sistem yang dikembangkan akan seperti apa ?
c. Apa yang biasa dikerjakan sistem ?
d. Kapan sistem akan digunakan ?
G. IDENTIFIKASI MASALAH
Pada tahapan analisis sistem, analis mempunyai tugas mendefinisikan masalah sistem, melakukan studi kelayakan, dan menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Terdapat tiga pertanyaan kunci yang harus dijawab, yaitu :
Page 26 - 74 Page 26 - 74
b. Apa penyebab masalah tersebut ?
c. Siapa yang menjadi pengguna akhir sistem ? Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah ;
1. Mendefinisikan batasan dan sasaran
2. Mendefinisikan masalah yang dihadapi pemakai
3. Mengidentifikasi penyebab masalah dan titik keputusan
4. Mengidentifikasi pengguna akhir
5. Memilih prioritas penanganan masalah
6. Memperkirakan biaya dan manfaat secara kasar
7. Membuat laporan hasil pendefinisian masalah
H. SASARAN DAN BATASAN SISTEM INFORMASI
Sasaran sistem informasi adalah peningkatan kinerja, peningkatan efektifitas informasi, penurunan biaya, peningkatan keamanan aplikasi, peningkatan efisiensi, dan peningkatan pelayan pada pelanggan.
I. MASALAH DALAM SISTEM INFORMASI
Masalah dalam sistem informasi adalah kondisi atau situsi yang menyimpang dari sasaran sistem informasi, bahkan menyimpang dari sasaran organisasi atau perusahaan, misalnya kinerja mengalami penurunan, informasi tidak efektif, atau sistem informasi tidak aman. Biasanya masalah dinyatakan dalam pertanyaan ini, misalnya :
a. Apakah sistem informasi ini dapat meningkatkan kinerja ?
b. Apakah sistem informasi dapat menurunkan biaya ?
c. Apakah sistem informasi dapat meningkatkan keamanan ?
d. Apakah sistem informasi bisa menurunkan pemborosan ?
e. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan penjualan ?
f. Apakah sistem informasi bisa meningkatkan pelayanan ?
J. TAHAPAN DESAIN
Page 27 - 74
Tahapan desain adalah tahapan dimana spesifikasi proyek secara lengkap dibuat. Thapan desain menjawab pertanyaan : Bagaimana wujud dari sistem yang akan dibuat?” Pada tahapan desain ada beberapa dokumen yang akan dibuat, meliputi :
a. Process Modelling (Pemodelan Proses)
b. Data Modelling (Pemodelan Data)
c. Interface Design (Desain antar muka)
Tahapan diatas termasuk dalam tahapan desain secara logis (logical design). Setelah keseluruhan fase desain logical selesai, tahapan berikutnya adalah desai fisik (physical design). Tahapan fisik adalah tahapan dimana perangkat lunak dikonstruksi. Tahapan inilah yang sering dinamakan coding.
Page 28 - 74
BAB III PEMODELAN PROSES (PROCESS MODELLING)
Setelah tahapan analisis selesai, maka usulan kebutuhan sistem harus diterjemahkan menjadi sistem informasi berbasis komputer. Pemodelan yang dilakukan biasanya mencakup dua hal, yaitu pemodelan proses dan pemodelan data.
A. PROSES MODEL
Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana sistem beroperasi. Cara yang popular adalah dengan menggunakan data flow diagram (DFD).
DATA FLOW DIAGRAM
Ada 4 elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu :
1. Proses
2. Data Flow
3. Data Store
4. External entity
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.
Page 29 - 74
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data- data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :
1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas- batasnya.
3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna.
4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram.
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
Page 30 - 74
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.
Dalam penggambaran DFD, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan, aturan tersebut yaitu :
1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.
2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store.
3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan), entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor
4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data.
5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi
6. Semua objek harus mempunyai nama.
7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses.
8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.
9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi aka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja
bersama-sama idalam suatu subsistem. Ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan dalam pembuatan DFD,
yaitu sebagai berikut :
1. Penamaan yang jelas • Setiap entitas diberi nama yang sesuai dengan suatu kata benda.
Page 31 - 74
• Nama aliran data dalam kata benda karena menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu. • Proses diberi nama menggunakan format kata kerja - kata sifat - kata benda untuk proses-proses yang rinci. • Penyimpanan data diberi nama dengan suatu kata benda.
2. Memberi nomor pada proses • Nomor yang diberikan pada proses tidak harus menjadi nomor urut. • Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasiproses dan
memudahkan penurunan (level yang lebih rendah) ke proses berikutnya.
• Untuk proses primitif selain diberi nomor juga diberi tanda khusus (biasanya anda *) untuk menyatakan bahwa proses tersebut tidak
dirinci lagi
3. Penggambaran kembali • Ukuran dan bentuk lingkaran tetap sama • Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah.
5. Hindari proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai keluaran egitu juga sebaliknya hindari proses yang mempunyai keluaran tetapi tidak empunyai masukan.
Page 32 - 74
Page 33 - 74
Page 34 - 74
Page 35 - 74
Page 36 - 74
Page 37 - 74
B. PEMODELAN DATA (DATA MODELLING) DATA MODEL
Model ini menunjukan orang, tempat atau benda dimana data diambil dan hubungan antar data tersebut. Pemodelan data juga dibedakan menjadi dua, yaitu model data logis (logical data model) dan model dat fisik (physical data model). Penyusunan pemodelan data harus seimbang dengan pemodelan proses. Salah satu cara pemodelan data adalah dengan ERD (Entity Relationship Diagram).
Page 38 - 74
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)
ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem sistem. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama.
ELEMEN-ELEMEN ERD Entitas
Entitasbisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data akan dikumpulkan.
Atribut
a. Informasi yang diambil tentang sebuah entitas
b. Hanya yang digunakan organisasi yang dimasukkan dalam model
c. Nama atribut harus merupakan kata benda
d. Kadang nama entitas diletakkan di depan nama atribut untuk
ketelitian
Relationships
a. Hubungan antar entitas
b. Entitas pertama dalam relationship disebut entitas induk, entitas
kedua disebut entitas anak
c. Relationship hrus memiliki nama yang berupa kata kerja
d. Relationship berjalan 2 arah
Page 39 - 74
Page 40 - 74
Page 41 - 74
Page 42 - 74
Page 43 - 74
Page 44 - 74
Page 45 - 74
NORMALISASI
Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model data. Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-
atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa
mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut. Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :
1. Bentuk Normal ke Satu(1NF)
a. Syarat :
b. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
c. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
d. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
e. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.
2. Bentuk Normal ke Dua(2NF)
a. Syarat :
Page 46 - 74 Page 46 - 74
c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key
3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF)
a. Syarat :
b. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
c. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.
Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan.
Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan normalisasi sampai bentuk normal ke tiga
Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke Satu(1NF).
Bentuk Normal 2 ( NF2 )
Belum memenuhi kriteria 3NF, Karena atribut non-key Nilai dan Bobot masih memiliki ketergantu- ngan fungsional.
Page 47 - 74
Bentuk Normal 3 NF3
FLOWCHART
Page 48 - 74
Page 49 - 74
Page 50 - 74
Page 51 - 74
Page 52 - 74
Page 53 - 74
BAB IV HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO )
A. HIERARCHY INPUT OUTPUT CHART (HIPO)
HIPO dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pengguna untuk kepentingan berbeda-beda, antara lain :
a. Seorang manajer dapat menggunakan dokumentasi HIPO untuk memperoleh gambaran umum sistem
b. Seorang programmer menggunakan HIPO untuk menentukan fungsi- fungsi dalam program yang dibuatnya.
c. Programmer juga dapat menggunakan HIPO untuk mencari fungsi-fungsi yang dimodifikasi dengan cepat. Teknik ini mempunyai beberapa tujuan utama. Pertama dapat dibuat sebuah struktur yang menggambarkan hubungan antar fungsi dalam program secara hierarkis. Perhatikan gambar berikut .
Sistem Presensi Karyawn
Pengisian Data
Pengisian Bagian
Pengisian Data
Pengisian Data
Jabatan
Data Bagian
Pengisian Data
Pengisian Data
Non Citra wajah
Citra Wajah
Diagram Daftar Isi Visual
Page 54 - 74 Page 54 - 74
3.1 File Citra Wajah Pengisian Citra Non wajah
Data Karyawan
3.2 Tabel Karyawan Pengisisan Citra Wajah
Diagram Ringkas
B, JENIS DIAGRAM HIPO
Paket hipo terdiri dari 3 diagram yaitu Diagram Daftar isi Visual ( DIV ), Diagram Ringkas dan Diagram Rinci
Daftar isi Visual (DIV) Diagram ini memuat semua modul; yang nantinya akan dijelaskan pada diagram
ringkas dan rinci Diagram Ringkas Daigram ini menerangkan input, proses dan output dari sistem Diagram Rinci Berisi keterangan input proses dan output secara detai dan dijelaskan pula field-
fieldnya secara detail
Page 55 - 74
3.1 File Citra Wajah Pengisian Citra Non wajah
Data Karyawan
3.2 Tabel Karyawan Pengisisan Citra Wajah
Data karyawan
Pengisian citra non
Tabel karyawan
Terdiri :
wajah: mengambil
Terdiri :
Nik
Id karyawan Nama
photo dengan
Pengisian dengan
Bagian
wajah : digunakan
Jabatan
untuk entry
File citra wajah
karyawan.
terdiri: kumpulan photo karyawan
Diagram Rinci
C. DESAIN ANTAR MUKA
Tujuan dari antra muka pengguna adalah untuk memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna (user requirement). Jadi dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan pengguna. Dalam mengembangkan antarmuka pengguna perlu diingat beberapa prinsip antarmuka pengguna antara lain, yaitu :
a. Antarmuka yang baik tidak mengharuskan pengguna untuk
mengingat tampilan antarmuka pengguna.
b. Antarmuka pengguna menampilkan apa yang dimengerti oleh
pengguna atau visualisasi keadaan dari sistem sekarang. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus dihindari :
Page 56 - 74 Page 56 - 74
b. Menampilkan terlalu sedikit informasi, terlalu sedikit pilihan, dan
tanpa konteks
c. Eksploitasi struktur menu standar yang sudah familiar dengan
perangkat lunak yang sering digunakan user.
Page 57 - 74
Page 58 - 74
BAB V PERANCANGAN DENGAN METODOLOGI OBYEK
Apa itu OOP (object Oriented Programming)
OOP (Object Oriented Programming) atau Pemrograman Berorientasi Objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah- masalah yang akan dicoba-diatasi dengan bantuan komputer.
Apa itu Object Oriented Development ?
Object Oriented Development adalah suatu cara pengembangan perangkat lunak dan sistem informasi berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata.
PEMODELAN OBJEK
Pemodelan objek sangat penting sebab ia menggambarkan secara abstraktif tentang fakta-fakta yang ada pada dunia nyata sehingga mudah diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (atau sistem informasi). Pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi antar anggota pengembang yang sangat efektif. Sehingga itu, pemodelan objek juga merupakan sarana komunikasi antara pengembang dengan calon pengguna untuk menangkap keinginan/kebutuhan serta harapan calon penguna (user’s needs and expectation).
A. OBJEK DAN KELAS
1. Objek
Objek adalah orang, tempat, benda, kejadian, atau konsep-konsep yang ada di dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi (perangkat lunak dan/atau sistem informasi).
Page 59 - 74
2. Kelas
Kelas didefinisikan sebagai kumpulan/himpunan objek dengan atribut/property yang mirip, perilaku (operasi) yang mirip, serta hubungan dengan objek yang lain dengan cara yang mirip.
Kelas Obyek
1.Atribut Atribut adalah data yang dimiliki suatu objek dalam kelas
Nama :String Umur : Integer
Obyek dengan nilai
Kelas dengan Atribut
PERANCANGAN SISTEM DENGAN OBYEK
Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasikan sistem ke dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem-subsistem ke komponen- komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur-prosedur.
A. TOPOLOGI SISTEM
1. Topologi Fisik
a. Linear Bus. Pada topologi ini, satu kabel utama menghubungkan tiap simpul ke saluran tunggal computer. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali simpul yang terletak di ujung. Sistem operasi jaringan
Page 60 - 74 Page 60 - 74
b. Topologi Ring. Topologi ini mirip dengan topologi linear bus, kecuali simpul terhubung dalam satu lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam topologi ini, tiap simpul secara fisik terhubung hanya ke dua simpul lain. Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya hingga tiba disasaran. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap bagian dari sistem pengkabelan hanya menangani aliran informasi antara dua mesin. Jenis ini dapat dijumpai pada jaringan peer-to-peer dimana tiap mesin dapat menangani penyebaran maupun pemrosesan informasi.
c. Star. Tiap simpul terhubung ke file server tunggal terpusat dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Topologi ini memiliki keunggulan dalam minimalnya lintas data (hanya dari simpul ke server) sehingga dapat dicapai kinerja yang optimal. Tetapi karena hanya ada satu server yang harus mengkoordinir seluruh komunikasi data maka topologi ini memerlukan server yang kuat (dan tentu saja mahal).
d. Daisy-Chain. Topologi ini seperti peralihan antara linear bus dan ring yaitu tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen tidak membentuk lingkaran utuh. Sistem operasi jaringan mengirim informasi menyusuri rantai ke atas atau ke bawah hingga mencapai sasaran. Topologi ini jarang digunakan sebab tidak begitu handal.
2. Topologi Logika Topologi logika adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan skema yang digunakan sistem operasi jaringan (NOS - Network Operating System) untuk mengelola aliran informasi diantara simpul. Skema komunikasi sistem operasi mempengaruhi cara pengguna komputer dalam membayangkan komunikasi antar komputer.
a. Linear. Skema komunikasi ini berfungsi seperti topologi linear bus dan sudah umum dalam sistem jaringan berbasis-Ethernet. Tiap simpul memiliki alamat
Page 61 - 74 Page 61 - 74
b. Token Ring. Skema ini dapat dijumpai pada topologi linear bus dan ring. Tiap simpul memiliki alamat yang unik dan alamat diakses dalam pola melingkar. Disini tidak diperlukan korespondensi antara alamat logika dan lokasi fisik komputer relative satu dengan yang lainnya.
3. Memilih Topologi Jaringan Pemilihan topologi jaringan akan ditentukan dengan parameter-parameter dibawah ini :
Biaya Kecepatan Lingkungan Ukuran Sistem Konektivitas Keamanan Trouble-Shooting
B. ARSITEKTUR KOMPILASI
Arsitektur kompilasi adalah cara bagaimana sebuah aplikasi lengkap dieksekusi. Pada aplikasi yang menyangkut basis data, arsitektur kompilasi juga mengandung arti dimana basis data serta aplikasi pengaksesan diletakkan. Ada beberapa arsitektur kompilasi sepanjang sejarah pengolahan data terkomputerisasi. Arsitektur-arsitektur kompilasi itu adalah :
1. Arsitektur Tersentralisasi Sepanjang tahun 1960 hingga 1970, perusahaan-perusahaan yang membutuhkan perhitungan-perhitungan rumit menggunakan mainframe sebagai sarananya. Konfigurasi ini cocok untuk masa itu namun dengan bertambahnya dumb-terminal, konfigurasi ini menjadi kurang cocok sebab beban jaringan pada sistem dengan mainframe menjadi sangat tinggi, yang
Page 62 - 74 Page 62 - 74
2. Arsitektur File-Server Pada tahun 1980-an, kekuatan pemrosesan PC bertumbuh dengan signifikan sehingga terminal tidak digunakan sehingga terminal bodoh (dumb terminal) lagi melainkan ia bisa melakukan pemrosesan tersendiri dan yang diletakkan pada server hanyalah basis datanya saja sehingga terminal-terminal dinamakan workstation
3. Arsitektur Client-Server Arsitektur client-server adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja konfigurasi file-server yang menurun karena factor skalabilitas (penambahan workstation dalam jumlah yang signifikan). Pada arsitektur ini, 2 aplikasi yang terpisah, beroperasi secara mandiri dan bekerja-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Suatu aplikasi yang cocok dengan arsitektur ini adalah DBMS (Database Management System) berbasis SQL (Structured Query Language).
C. SISTEM OPERASI JARINGAN
Sistem operasi jaringan (NOS – Network Operating System) mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan oleh sistem operasi client, namun lebih jauh lagi, sistem operasi jaringan bertanggung-jawab atas :
Mengarahkan lalu-lintas data pada jaringan Memungkinkan dan mencegah akses ke data berdasarkan persyaratan
keamanan Mencegah akses pada data yang sedang digunakan
Mengelola aliran data diantara berbagai workstation yang berbeda dan seringkali tidak memiliki kompatibilitas satu sama lain
Mengelola permintaan layanan printer Mengelola komunikasi dan pesan antarpengguna jaringan Mengelola hubungan diantara jaringan dan lokasi-lokasi jarak-jauh.
Page 63 - 74
DBMS (Database Management System)