KONSEP STRESS DAN ADAPTASI sosial
OLEH : ADE NUGRAHA
KONSEP STRESS DAN
ADAPTASI
STRES
SETIAP ORANG MENGALAMI STRES
DARI WAKTU KE WAKTU, DAN
UMUMNYA SESEORANG DAPAT
MENGHADAPI STRES JANGKA
PENDEK ATAU MENGADAPTASI
STRESS JANGKA PANJANG SAMPAI
STRES ITU BERLALU
APA ITU STRES ?
STRES
ADALAH SEGALA SITUASI
DIMANA TUNTUTAN NON SPESIFIK
MENGHARUSKAN SESEORANG
INDIVIDU UNTUK BERESPONS ATAU
MELAKUKAN TINDAKKAN
(SELYE,1976 )
PERSEPSI
ATAU PENGALAMAN
INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN
BESAR MENIMBULKAN STRES
STIMULI YANG MENGAWALI ATAU
MENCETUSKAN PERUBAHAN
DISEBUT STRESOR
STRESOR
DAPAT
DIKELOMPOKAN
MENJADI 2 :
STRESOR INTERNAL
DAN EKSTERNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPONS TERHADAP STRESOR
RESPONS
TERHADAP SEGALA
BENTUK STRESOR BERGANTUNG
PADA FUNGSI
FISIOLOGIS,KEPRIBADIAN, DAN
KAREKTERISTIK PERILAKU.,
SEPERTIJUGA HALNYA SIFAT DARI
STRESOR MENCAKUP FAKTOR –
FAKTOR SBB :
1.INTENSITAS
2. CAKUPAN
3.DURASI
4.JUMLAH
DAN SIFAT STRESOR
STRESOR
INTERNAL :
BERASAL DARI DALAM DIRI
SESEORANG ( MIS, DEMAM,
KONDISI SEPERTI KEHAMILAN
ATAU MENAUPAUSE , ATAU
SUATU KEADAAN EMOSI
SEPERTI RASA BERSALAH )
STRESOR EKSTERNAL ;
BERASAL DARI LUAR DIRI
SESEORANG ( MIS ;
PERUBAHAN DALAM SUHU
LINGKUNGAN, PERUBAHAN
DALAM PERAN KELUARGA
ATAU SOSIAL, ATAU
JENIS STRESS
Stress fisik
Stress kimiawi
Stress mikrobiologis
Stress fisiologis
Stress proses tumbuh kembang
Stress psikologis atau emosional
Pengalaman stress dapat bersumber
dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran
RESPON PSIKOLOGIS
TERHADAP STRES
a.
Kecemasan
Respon yang paling umum
Merupakan tanda bahaya yang
menyatakan diri dengan suatu
penghayatan yang khas, yang sukar
digambarkan Adalah emosi yang
tidak menyenangkan à istilah
“kuatir,” “tegang,” “prihatin,”
“takut”fisik à jantung berdebar,
keluar keringat dingin, mulut kering,
b.
Kemarahan dan agresi Adalah perasaan
jengkel sebagai respon terhadap kecemasan
yang dirasakan sebagai
ancaman.Merupakan reaksi umum lain
terhadap situasi stress yang mungkin dapat
menyebabkan agresi, Agresi ialah
kemarahan yang meluap-luap, dan orang
melakukan serangan secara kasar dengan
jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang
disertai perilaku kegilaan, tindak sadis dan
usaha membunuh orang
c.
Depresi Keadaan yang ditandai
dengan hilangnya gairah dan
semangat. Terkadang disertai rasa
sedih
RESPON FISIOLOGI
TERHADAP STRESS
Hans
Selye (1946,1976) telah
melakukan riset terhadap 2 respon
fisiologis tubuh terhadap stress :
Local Adaptation Syndrome (LAS)
dan General Adaptation Syndrome
(GAS).
1.
Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons
setempat terhadap stress. Respon
setempat ini termasuk pembekuan
darah dan penyembuhan luka,
akomodasi mata terhadap cahaya,
dll. Responnya berjangka pendek
Karakteristik
dari LAS :
1. respon yang terjadi hanya
setempat dan tidak melibatkan
semua system
2. respon bersifat adaptif; diperlukan
stressor untuk menstimulasikannya.
3. respon bersifat jangka pendek dan
tidak terus menerus.
4. respon bersifat restorative.
LAS
ini banyak kita temui dalam
kehidupan kita sehari – hari seperti
yang diuraikan dibawah ini :
a. Respon inflamasi
respon ini distimulasi oleh adanya
trauma dan infeksi. Respon ini
memusatkan diri hanya pada area
tubuh yang trauma sehingga
penyebaran inflamasi dapat
dihambat dan proses penyembuhan
dapat berlangsung cepat. Respon
inflamasi dibagi kedalam 3 fase :
•
fase pertama :
adanya perubahan sel dan system
sirkulasi, dimulai dengan
penyempitan pembuluh darah
ditempat cedera dan secara
bersamaan teraktifasinya
kini,histamin, sel darah putih. Kinin
berperan dalam memperbaiki
permeabilitas kapiler sehingga
protein, leucosit dan cairan yang lain
•
Fase kedua :
pelepasan eksudat. Eksudat adalah
kombinasi cairan dan sel yang telah
mati dan bahan lain yang dihasilkan
ditempat cedera.
•
Fase ketiga :
Regenerasi jaringan dan
terbentuknya jaringan parut
b. Respon refleks nyeri
respon
ini merupakan respon adaptif
yang bertujuanmelindungi tubuh dari
kerusakan lebih lanjut. Misalnya
mengangkat kaki ketika bersentuhan
dengan benda tajam
Bagaimana
dengan GAS. Gas
merupakan respon fisiologis dari
seluruh tubuh terhadap stres.
Respon yang terlibat didalamanya
adalah sistem saraf otonom dan
sistem endokrin. Di beberapa buku
teks GAS sering disamakan dengan
Sistem Neuroendokrin
2. General Adaptation Syndrom (GAS)
a.
Fase Alarm ( Waspada)
Melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran
untuk menghadapi stressor. Reaksi
psikologis “fight or flight” dan reaksi
fisiologis. Tanda fisik : curah jantung
meningkat, peredaran darah cepat,
darah di perifer dan gastrointestinal
mengalir ke kepala dan ekstremitas
Banyak
organ tubuh terpengaruh, gejala stress
memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya
tahan tubuh menurun
Fase alarem melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang
berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya
menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya
dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang
bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan
adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin
mengakibatkan denyut jantung meningkat dan
peningkatan aliran darah ke otot. Peningkatan ambilan O2
dan meningkatnya kewaspadaan mental.
b.
Fase Resistance (Melawan)
Individu mencoba berbagai macam mekanisme
penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah
serta mengatur strategi. Tubuh berusaha
menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya
kepada keadaan normal dan tubuh mencoba
mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi
à gejala stress menurun àtau normal
tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut
jantung, tekanan darah, cardiac out put. Individu
tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika
ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang
rusak
c.
Fase Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang belum
dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi
penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri
terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan
mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha
melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan
dapat mengakibatkan kematian.
Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis,
akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres.
Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri
terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada
kematian individu tersbut.
ADAPTASI TERHADAF
STRESOR
ADAPTASI
ADALAH PROSES DIMANA
DIMENSI FISIOLOGIS DAN
PSIKOSOSIAL BERUBAH DALAM
BERESPONS TERHADAF STRES.
CARA MENANGANI
STRES
PENINGKATAN KESEHATAN
MENGURANGI SITUASI YANG
MENEGANGKAN
MENGURANGI RESPON
FISIOLOGIS TERHADAF STRES
OLAH RAGA
HUMOR
TERATUR
NUTRISI DAN DIET
ISTIRAHAT
TEKHNIK RILEKSASI
SPIRITUALITAS
PERBAIKAN RESPONS PERILAKU DAN
EMOSIONAL TERHADAF STRES
SISTEM PENDUKUNG
INTERVENSIBKRISIS
KONSEP STRESS DAN
ADAPTASI
STRES
SETIAP ORANG MENGALAMI STRES
DARI WAKTU KE WAKTU, DAN
UMUMNYA SESEORANG DAPAT
MENGHADAPI STRES JANGKA
PENDEK ATAU MENGADAPTASI
STRESS JANGKA PANJANG SAMPAI
STRES ITU BERLALU
APA ITU STRES ?
STRES
ADALAH SEGALA SITUASI
DIMANA TUNTUTAN NON SPESIFIK
MENGHARUSKAN SESEORANG
INDIVIDU UNTUK BERESPONS ATAU
MELAKUKAN TINDAKKAN
(SELYE,1976 )
PERSEPSI
ATAU PENGALAMAN
INDIVIDU TERHADAP PERUBAHAN
BESAR MENIMBULKAN STRES
STIMULI YANG MENGAWALI ATAU
MENCETUSKAN PERUBAHAN
DISEBUT STRESOR
STRESOR
DAPAT
DIKELOMPOKAN
MENJADI 2 :
STRESOR INTERNAL
DAN EKSTERNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
RESPONS TERHADAP STRESOR
RESPONS
TERHADAP SEGALA
BENTUK STRESOR BERGANTUNG
PADA FUNGSI
FISIOLOGIS,KEPRIBADIAN, DAN
KAREKTERISTIK PERILAKU.,
SEPERTIJUGA HALNYA SIFAT DARI
STRESOR MENCAKUP FAKTOR –
FAKTOR SBB :
1.INTENSITAS
2. CAKUPAN
3.DURASI
4.JUMLAH
DAN SIFAT STRESOR
STRESOR
INTERNAL :
BERASAL DARI DALAM DIRI
SESEORANG ( MIS, DEMAM,
KONDISI SEPERTI KEHAMILAN
ATAU MENAUPAUSE , ATAU
SUATU KEADAAN EMOSI
SEPERTI RASA BERSALAH )
STRESOR EKSTERNAL ;
BERASAL DARI LUAR DIRI
SESEORANG ( MIS ;
PERUBAHAN DALAM SUHU
LINGKUNGAN, PERUBAHAN
DALAM PERAN KELUARGA
ATAU SOSIAL, ATAU
JENIS STRESS
Stress fisik
Stress kimiawi
Stress mikrobiologis
Stress fisiologis
Stress proses tumbuh kembang
Stress psikologis atau emosional
Pengalaman stress dapat bersumber
dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran
RESPON PSIKOLOGIS
TERHADAP STRES
a.
Kecemasan
Respon yang paling umum
Merupakan tanda bahaya yang
menyatakan diri dengan suatu
penghayatan yang khas, yang sukar
digambarkan Adalah emosi yang
tidak menyenangkan à istilah
“kuatir,” “tegang,” “prihatin,”
“takut”fisik à jantung berdebar,
keluar keringat dingin, mulut kering,
b.
Kemarahan dan agresi Adalah perasaan
jengkel sebagai respon terhadap kecemasan
yang dirasakan sebagai
ancaman.Merupakan reaksi umum lain
terhadap situasi stress yang mungkin dapat
menyebabkan agresi, Agresi ialah
kemarahan yang meluap-luap, dan orang
melakukan serangan secara kasar dengan
jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang
disertai perilaku kegilaan, tindak sadis dan
usaha membunuh orang
c.
Depresi Keadaan yang ditandai
dengan hilangnya gairah dan
semangat. Terkadang disertai rasa
sedih
RESPON FISIOLOGI
TERHADAP STRESS
Hans
Selye (1946,1976) telah
melakukan riset terhadap 2 respon
fisiologis tubuh terhadap stress :
Local Adaptation Syndrome (LAS)
dan General Adaptation Syndrome
(GAS).
1.
Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons
setempat terhadap stress. Respon
setempat ini termasuk pembekuan
darah dan penyembuhan luka,
akomodasi mata terhadap cahaya,
dll. Responnya berjangka pendek
Karakteristik
dari LAS :
1. respon yang terjadi hanya
setempat dan tidak melibatkan
semua system
2. respon bersifat adaptif; diperlukan
stressor untuk menstimulasikannya.
3. respon bersifat jangka pendek dan
tidak terus menerus.
4. respon bersifat restorative.
LAS
ini banyak kita temui dalam
kehidupan kita sehari – hari seperti
yang diuraikan dibawah ini :
a. Respon inflamasi
respon ini distimulasi oleh adanya
trauma dan infeksi. Respon ini
memusatkan diri hanya pada area
tubuh yang trauma sehingga
penyebaran inflamasi dapat
dihambat dan proses penyembuhan
dapat berlangsung cepat. Respon
inflamasi dibagi kedalam 3 fase :
•
fase pertama :
adanya perubahan sel dan system
sirkulasi, dimulai dengan
penyempitan pembuluh darah
ditempat cedera dan secara
bersamaan teraktifasinya
kini,histamin, sel darah putih. Kinin
berperan dalam memperbaiki
permeabilitas kapiler sehingga
protein, leucosit dan cairan yang lain
•
Fase kedua :
pelepasan eksudat. Eksudat adalah
kombinasi cairan dan sel yang telah
mati dan bahan lain yang dihasilkan
ditempat cedera.
•
Fase ketiga :
Regenerasi jaringan dan
terbentuknya jaringan parut
b. Respon refleks nyeri
respon
ini merupakan respon adaptif
yang bertujuanmelindungi tubuh dari
kerusakan lebih lanjut. Misalnya
mengangkat kaki ketika bersentuhan
dengan benda tajam
Bagaimana
dengan GAS. Gas
merupakan respon fisiologis dari
seluruh tubuh terhadap stres.
Respon yang terlibat didalamanya
adalah sistem saraf otonom dan
sistem endokrin. Di beberapa buku
teks GAS sering disamakan dengan
Sistem Neuroendokrin
2. General Adaptation Syndrom (GAS)
a.
Fase Alarm ( Waspada)
Melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh dan pikiran
untuk menghadapi stressor. Reaksi
psikologis “fight or flight” dan reaksi
fisiologis. Tanda fisik : curah jantung
meningkat, peredaran darah cepat,
darah di perifer dan gastrointestinal
mengalir ke kepala dan ekstremitas
Banyak
organ tubuh terpengaruh, gejala stress
memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya
tahan tubuh menurun
Fase alarem melibatkan pengerahan mekanisme
pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang
berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya
menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya
dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang
bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan
adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin
mengakibatkan denyut jantung meningkat dan
peningkatan aliran darah ke otot. Peningkatan ambilan O2
dan meningkatnya kewaspadaan mental.
b.
Fase Resistance (Melawan)
Individu mencoba berbagai macam mekanisme
penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah
serta mengatur strategi. Tubuh berusaha
menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya
kepada keadaan normal dan tubuh mencoba
mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi
à gejala stress menurun àtau normal
tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut
jantung, tekanan darah, cardiac out put. Individu
tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika
ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang
rusak
c.
Fase Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang belum
dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi
penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri
terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan
mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha
melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan
dapat mengakibatkan kematian.
Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis,
akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres.
Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri
terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada
kematian individu tersbut.
ADAPTASI TERHADAF
STRESOR
ADAPTASI
ADALAH PROSES DIMANA
DIMENSI FISIOLOGIS DAN
PSIKOSOSIAL BERUBAH DALAM
BERESPONS TERHADAF STRES.
CARA MENANGANI
STRES
PENINGKATAN KESEHATAN
MENGURANGI SITUASI YANG
MENEGANGKAN
MENGURANGI RESPON
FISIOLOGIS TERHADAF STRES
OLAH RAGA
HUMOR
TERATUR
NUTRISI DAN DIET
ISTIRAHAT
TEKHNIK RILEKSASI
SPIRITUALITAS
PERBAIKAN RESPONS PERILAKU DAN
EMOSIONAL TERHADAF STRES
SISTEM PENDUKUNG
INTERVENSIBKRISIS