UNGKAPAN FATIS DALAM BAHASA INGGRIS DAN (2)

UNGKAPAN FATIS DALAM BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA
Gema Febriansyah S.Hum*

gema.febrian@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini akan mendiskusikan mengenai jenis dan fungsi ungkapan fatis dalam
Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dengan menggunakan kerangka pemikiran pragmatik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan jenis ungkapan fatis yang banyak
muncul dalam kedua bahasa dan fungsi ungkapan fatis yang digunakan dalam kedua bahasa.
Pembahasan mengenai budaya juga akan menjadi fokus penelitian ini yang akan digunakan
sebagai alasan perbedaan atau persamaan penggunaan ungkapan fatis dalam Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia. Penulis akan mengunakan korpus sebagai referensi data pada penelitian ini.
Teori utama yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah teori dari Biber (1999) yang
menjelaskan mengenai 11 jenis ungkapan fatis serta teori dari Kinneavy dalam Chaer (2009:33 )
yang menjelaskan mengenai fungsi dari ungkapan fatis. Pengolahan data yang digunakan dalam
penelitian adalah bentuk pengklasifikasian data kedalam 11 jenis ungkapan fatis menurut Biber
(1999) dan mengelompokan jenis tersebut kedalam 5 fungsi ungkapan fatis menurut Kinneavy
dalam Chaer (2009:33 ). Hasil penelitian ini adalah sebagai pembanding penggunaan ungkapan
fatis dalam kedua bahasa tersebut, fungsi ungkapan fatis apa yang sering digunakan dalam kedua
Bahasa tersebut.

Kata Kunci : Ungkapan Fatis, Pragmatik, Korpus, Tindak Tutur, Budaya

1. Pendahuluan
Pada bab ini peneliti akan memaparkan latar belakang penelitian, masalah yang diangkat
pada penelitian ini, serta kerangka teoritis yang menjadi alat analisis dalam penelitian ini.
1.1 Latar Belakang
Ungkapan fatis adalah sebuah ungkapan yang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari
kita. Ungkapan fatis ini biasa disebut juga sebagai ungkapan basa-basi atau small talk, tentunya
dalam kehidupan yang penuh akan budaya ini semua orang pastinya akan menjadi fatis dan
ungkapan inipun akan menjadi hal yang lumrah untuk digunakan. Dalam ilmu sosiolinguistik,
ilmu mengenai hubungan masyarakat dan bahasa, dikenal adanya istilah phatic communion.
*Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran

Dalam ilmu sosiolinguistik, ilmu mengenai hubungan masyarakat dan bahasa, dikenal adanya
istilah phatic communion.

Malinowski (1999:297) menjelaskan bahwa penggunaan phatic

communion berbeda-beda pada setiap budaya masyarakat, contohnya adalah dalam budaya


masyarakat Indonesia untuk memulai suatu percakapan kita biasanya menggunakan pertanyaan
seperti “lagi apa?”. Ujaran basa-basi ini tetap saja digunakan walaupun sebenarnya jawaban dari
pertanyaan tersebut tidak begitu dibutuhkan. Seorang linguis, Jakobson mengatakan bahwa
ungkapan fatis ini dikaitkan dengan fungsi bahasanya dapat membantu untuk mempererat
hubungan dengan orang lain. Contohnya adalah ketika dalam suatu kesempatan hanyalah ada
dua orang yang tidak saling kenal, maka ungkapan fatis berguna untuk mencairkan suasana.
Selain itu, ungkapan fatis dapat pula memecahkan keheningan. Dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa inggris ungkapan ini sering muncul namun perbedaan budaya penutur kedua bahasa ini
akan memberi perbedaan diantara keduanya. Perbedaan yang akan dilihat pada penelitian ini
adalah perbedaan berdasarkan fungsi ungkapan fatis yang dikemukakan oleh Kinneavy dalam
Chaer (2009:33 ). Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengklasifikasikan jenis-jenis
ungkapan fatis yang dikemukakan oleh biber (1999) berlandaskan fungsi yang mempengaruhi
penggunaan ungkapan fatis tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengidentifikasikan permasalahan yang akan
menjadi fokus penelitian pada jurnal ini yaitu, fungsi ungkapan fatis apa yang sering digunakan
dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia ?
1.3 Kerangka Teori
1.3.1 Jenis Ungkapan Fatis
Ungkapan fatis dikenal juga sebagai small talk, chit-chat, atau dalam bahasa kita dikenal

dengan istilah basa-basi. Malinowski dalam Jaworski (1999:297) mengatakan bahwa kata-kata
pada phatic communion tidak mengungkapkan makna namun mengisi fungsi sosial, “they fulfill
a social function and that is their principal aim, but they are neither the result of intellectual
reflection, nor do they necessarily arouse reflection in the listener. Holmes (1998) menjelaskan

mengenai ungkapan fatis dalam dunia pekerjaan bahwa,

“In workplace situations, small talk tends to occur mostly between workers on the same level.
However, it can be used by managers as a way of developing the working relationship with the
staff who report to them. A boss who asks their employees to work overtime may try to motivate
them by using small talk to temporarily decrease their difference in status.

Bisa dipahami bahwa penggunaan ungkapan fatis atau small-talk dalam dunia pekerjaan
cenderung terjadi pada penutur dan petutur yang berada dalam status sosial yang sama. Namun,
seorang atasan kepada bawahannya pun bisa menggunakan ungkapan fatis tersebut untuk
mengurangi jarak status sosial mereka.
Biber (1999:93-94) mengelompokkan bentuk-bentuk ungkapan fatis mencakupi sebelas
jenis yaitu, Interjections ( Interjeksi), Greetings,farewells (Salam dan Perpisahan), Discourse
makers (Pemarkah Wacana), Response (Respon), Hesitators (Peragu), The Politeness Marker
Please (Pemarkah Kesopanan), Apologies (Permintaan Maaf), Casual Pronouncation (Pelafalan


Santai), Attention Signals (Sinyal perhatian), Thanks (Terima kasih), Expletives (Kata Lontaran/
seru).
1.3.2 Fungsi Ungkapan Fatis
Seperti yang diketahui dari penjelasan di atas, ungkapan fatis berfungsi untuk
meningkatkan solidaritas dan hubungan sosial antar sesama.

Biasanya ungkapan fatis ini

digunakan untuk memulai percakapan dengan seseorang. Harimurti dalam Sutami (2005:130)
berpendapat bahwa, sederhananya ungkapan fatis dapat digunakan untuk memulai suatu
percakapan, mengukuhkan atau mempertahankan pembicaraan antara penutur dan petutur, dan
mengakhiri suatu pembicaraan. Namun, Kinneavy dalam Chaer (2009:33 ) menambahkan bahwa
fungsi penggunaan ungkapan fatis dapat dikategorikan menjadi lima, yaitu: Fungsi ekspresi,
fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan fungsi entertainmen.
2. Analisa Data
Data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini diambil dari korpus Bahasa inggris
dan korpus Bahasa Indonesia yaitu pada website korpus http://corpus.byu.edu/coca/ dan
http://sealang.net/indonesia/corpus.htm .


Data yang diambil hanya sebelas jenis kata ungkapan fatis pada Bahasa inggris dan
Bahasa Indonesia dengan tujuan kata tersebut merupakan representatif dari 11 jenis ungkapan
fatis. Masing-masing kata akan diambil 20 data dari berbagai konteks sehingga total data
keseluruhan berjumlah menjadi 440 data, 220 data ungkapan fatis Bahasa Inggris dan 220 data
ungkapan fatis Bahasa Indonesia.
Kata dalam Bahasa inggris yang penulis pilih untuk merepresentasikan ke 11 jenis
ungkapan fatis tersebut yaitu you know, hello, anyway, alright, erm, please, excuse me, would
you, hey look, thanks, oh my god! Sedangkan kata dalam Bahasa Indonesia yang penulis pilih

yaitu kamu tahu, apa kabar, sebenarnya, baiklah, erm, tolong, maaf, maukah kamu, lihat, terima
kasih, ya ampun.

Berikut merupakan tabel pengklasifikasian data berdasarkan jenis ungkapan fatis serta
pengklasifikasiannya kedalam fungsi ungkapan fatis.

Ungkapan Fatis
Bahasa Inggris

Fungsi


Fungsi

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Ekspresi Informasi Eksplorasi Persuasi Entertaimen

Interjections

10 Data

5 Data

-

-


5 Data

Greetings,farewells

10 Data

10 Data

-

-

-

-

10 Data

5 Data


5 Data

-

Response

10 Data

-

10 Data

-

-

Hesitators

-


-

15 Data

-

5 Data

5 Data

-

-

15 Data

-

15 Data


-

5 Data

-

-

-

-

10 Data

10 Data

-

-


-

10 Data

10 Data

-

Thanks

15 Data

-

-

-

5 Data

Expletives

15 Data

-

-

-

5 Data

Jumlah Data

80 Data

25 Data

55 Data

40 Data

20 Data

Discourse makers

The Politeness
Marker Please
Apologies
Casual
Pronouncation
Attention Signals

Tabel jenis ungkapan fatis dan fungsi ungkapan fatis dalam Bahasa Inggris

Ungkapan Fatis
Bahasa Indonesia

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Fungsi

Ekspresi Informasi Eksplorasi Persuasi Entertaimen
-

10 Data

10 Data

-

-

20 Data

-

-

-

-

-

10 Data

10 Data

-

-

Response

20 Data

-

-

-

-

Hesitators

5 Data

-

15 Data

-

-

The Politeness

10 Data

-

-

10 Data

-

20 Data

-

-

-

-

-

-

-

20 Data

-

-

-

-

20 Data

-

Thanks

20 Data

-

-

-

-

Expletives

10 Data

10 Data

-

-

-

105

30 Data

35 Data

50 Data

0 Data

Interjections
Greetings,farewells
Discourse makers

Marker Please
Apologies
Casual
Pronouncation
Attention Signals

Jumlah Data

Data

Tabel jenis ungkapan fatis dan fungsi ungkapan fatis dalam Bahasa Indonesia

Berdasarkan table diatas kita bias melihat perbedaan fungsi ungkapan fatis antara Bahasa
Inggris dengan Bahasa Indonesia. Dengan data yang sama ternyata penggunaan ungkapan fatis
memiliki perbedaan dalam segi fungsi penggunaannya. Dalam Bahasa Inggris dari ke sebelas
jenis ungkapan fatis jika berdasarkan fungsi lebih beragam sedangkan Dalam Bahasa Indonesia
terjadi kecendrungan penggunaannya menumpuk disalah satu fungsi saja. Fungsi entertaimen
tidak muncul pada Bahasa Indonesia yang memperlihatkan bahwa pengguna Bahasa Indonesia
cenderung tidak menggunakan ungkapan fatis sebagai media untuk hiburan sedangkan dalam
Bahasa inggris kecendrungan menjadikan ungkapan fatis memiliki fungsi entertaimen itu ada.

3. Kesimpulan

Hasil penelitian diatas memperlihatkan bahwa perbedaan budaya pengguna Bahasa
memiliki kecenderungan perbedaan fungsi, hal ini dikarenakan hubungan interaksi sosial sangat
dipengaruhi oleh budaya sehingga ungkapan fatis yang notabenenya sangat erat dengan interaksi
sosial tentunya akan dipengaruhi juga. Dalam tabel dibawah ini akan memperlihatkan persentase
perbedaan penggunaan jenis ungkapan fatis berdasarkan fungsinya.
Fungsi

Bahasa

Bahasa

Inggris

Indonesia

Fungsi Ekspresi

36,36 %

47,72 %

Fungsi Informasi

11,36 %

13,63 %

Fungsi Eksplorasi

25 %

15,9 %

Fungsi Persuasi

18,18 %

22,72 %

Fungsi Entertaimen

9,09 %

0%

Berdasarkan tabel diatas bisa kita simpulkan bahwa baik dalam Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia Fungsi ungkapan fatis yang paling sering digunakan yaitu fungsi ekspresi.
Namun perbedaan yang signifikan terlihat pada fungsi entertaimen karena dalam Bahasa
Indonesia dari data yang diambil tidak ditemukan fungsi entertaimen dalam ungkapan tersebut.

4. Daftar Pustaka

Biber,Douglas. 1999. Longman Grammar of Spoken and Written English . Essex: Pearson
Education Limited
Boxer,Diana. 2002. Applying Sociolinguistics:

Domains and Face-to-Face Interaction.

Amsterdam: John Benjamins.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia . Jakarta: Rineka Cipta.