TUGAS KELOMPOK BIOLOGI DASAR DAN PERKEMB

TUGAS KELOMPOK BIOLOGI DASAR DAN
PERKEMBANGAN

Disusun Oleh :
Fatimah Nur Rahma

NIM : B1301053

Fitriana Puspitasari

NIM : B1301054

Fitriani Lestari

NIM : B1301055

Fitrilia Maya Surya

NIM : B1301056

Kelas : I-A DIII Kebidanan


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
GOMBONG
2013

BAKTERIOLOGI
Pertanyaan

:

1. Sebutkan struktur dan bentuk bakteri!
2. Bagaimana reproduksi bakteri?
3. Mengapa bakteri dapat menimbulkan kelainan pada tubuh?
4. Mengapa bakteri menyerang manusia?
5. Berikan contoh bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada system
reproduksi (3)!
Jawaban

:


1. Struktur dan Bentuk bakteri :
a. Bentuk Bakteri :
Berdasarkan bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga
golongan, yaitu golongan basil, kokus, dan spiril.
1.) Basil (bacillus) berbentuk serupa tongkat pendek, silindris.
Sebagian bakteri berupa basil. Ujung-ujung hasil yang terlepas satu
sama

lain

itu

tumpul,

sedang

ujung-ujung

yang


masih

bergandengan itu tajam.
a.) Monobasilus, berbentuk batang tunggal. Contoh : Salmonella
typhosa penyebab penyakit tifus.
b.) Diplobasilus, berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
c.) Streptobasilus, berbentuk batang yang bergandengan panjang.
Contoh : Azotobacter pengikat nitrogen.

2.) Kokus (coccus) adalah bakteri yang bentuknya berupa bola-bola
kecil. Golongan ini tidak sebanyak golongan basil. Kokus ada yang
berdiameter 0,5 µ, ada yang berdiameter 2,5 µ. Sedangkan basil
ada yang lebarnya antara 0,2 µ sampai 2,0 µ, sedang ada yang
panjangnya ada yang 1 µ sampai 15 µ. Pengukuran besar kecilnya
bakteri itu perlu didasarkan atas standard yang sama. Namun, pada
umumnya bakteri umurnya 2 sampai 6 jam itu ternyata lebih besar
daripada bakteri yang umurnya lebih dari 24 jam.
a.) Monokokus, bola tunggal.
b.) Diplokokus, bergandeng dua-dua.

c.) Streptokokus, bergandengan panjang seperti rantai.
d.) Tetrakokus, berkelompok empat-empat.

e.) Stapilokokus, bergerombol seperti buah anggur.

f.) Sarkina, mengelompok membentuk kubus.

3.) Spiril (spirillum) adalah bakteri yang bengkok atau berbengkokbengkok seperti spiral. Bakteri yang berbentuk spiral itu tidak
banyak terdapat. Golongan ini merupakan golongan yang paling
kecil, jika dibandingkan dengan golongan kokus dan golongan
basil. Bakteri berbentuk koma seperti Vibrio comma penyebab
penyakit kolera, dianggap sebagai bakteri bentuk spiral yang tidak
sempurna.

Bentuk tubuh bakteri terpengaruhi oleh keadaan medium dan oleh usia.
Maka untuk membandingkan bentuk serta besar-kecilnya bakteri
perlulah diperhatikan bahwa bakteri itu harus sama, temperature
dimana piaraan itu disimpan harus sama, penyinaran oleh sumber
cahaya dan usia piaraan pun harus sama. Pada umumnya bakteri dari
piaraan yang masih muda, yaitu sekitar 6 sampai 12 jam, Nampak

lebih besar daripada bakteri yang berasal dari koloni yang lebih tua.
Bakteri yang berasal dari koloni yang sudah tua sering menunjukkan
kelainan-kelainan seperti sel-sel yang mempunyai cabang, sel-sel yang
agak besar dan tak beraturan bentuknya.
b. Struktur Sel
Struktur tubuh bakteri terdiri atas bagian luar, yaitu kapsul, dinding sel,
dan membrane plasma; dan bagian dalam, yaitu DNA, mesosom, ribosom,
plasmid.
1) Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelimuti dinding sel.
Umumnya yang memiliki kapsul adalah bakteri penyebab penyakit
(bakteri patogen) Dengan kapsul, bakteri dapan mempertahankan
diri dari antibody yang dihasilkan oleh manusia.
2) Dinding Sel
Dinding Sel tersusun atas protein dan polisakarida.Fungsinya
untuk melindungi sel dan memberikan bentuk tubuh. Berdasarkan
struktur dinding sel, ada bakteri yang dapat diwarnai dengan
pewarnaan Gram yang digolongkan bakteri gram positif, dan ada
juga yang tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram yang
digolongkan bakteri gram negative.

3) Membran Sel (Membran Plasma)
Membran Sel tersusun atas lipoprotein yang bersifat selektif
permeable dan berfungsi mengatur transportasi zat-zat dari dank e
dalam sel.

4) Flagella
Flagella berfungsi sebagai alat gerak sehingga bakteri dapat
berpindahtempay. Ada 5 golongan bakteri berdasarkan kedudukan
dan jumlah flagella:
a. Monotrik, memiliki satu flagella dan melekat pada salah satu
ujung sel.
b. Lofotrik, memiliki banyak flagella dan melekat pada salah satu
ujung sel.
c. Amfitrik, memiliki satu flagella dan masing-masing melekat
pada kedua ujung sel.
d. Peritrik, memiliki flagella yang menyebar pada seluruh
permukaan sel.
e. Atrik, tidak memiliki flagella
5) DNA (Asam Deoksiribonukleat)
DNA bakteri yang merupakan materi genetik (pembawa sifat)

disebut sebagai kromosom bakteri atau inti bakteri.
6) Mesosom
Mesosom diduga seperti mitokondria pada sel umumnya, berfungsi
sebagai pusat pembentukan energy pada bakteri. Mesosom juga
berfungsi sebagai pembentukan dinding sel baru dalam proses
pembelahan sel bakteri.
7) Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA (Ribonucleic Acid) dan protein.
Bentuknya berupa butiran halus. Ribosom berfungsi sebagai
sintesis protein.
8) Membran Fotosintetik
Membran Fotosintetik pada prokariota disebut kromatofon.
Struktur dan fungsinya mirip kloroplas. Membran ini hanya
dimiliki oleh jenis-jenis bakteri yang melakukan fotosintesis.
Membran ini mengandung klorofil. Contohnya pada bakteri ungu
dan bakteri hijau.

9) Plasmid
Plasmid selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki
plasmid. Plasmid adalah DNA melingkar yang membawa gen

tertentu yang dapat diwariskan. Plasmid dapat dipindahkan dari
satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya.
10) Endospora
Endospora adalah spora yang dihasilkan sel bakteri. Endospora
berdinding tebal, berguna untuk melindungi diri dari lingkungan
yang buruk. Endospora mati pada suhu diatas 120 oC. Endospora
biasanya dibentuk oleh genus Bacillus, misalnya Bacillus
anthracis, penyebab penyakit antraks yang dapat bertahan hidup
bertahun-tahun dalam tanah.

2. Reproduksi Bakteri
Ada dua cara repoduksi bakteri, yaitu secara vegetative dengan
pembelahan biner dan secara generative melalui konjugasi.
a. Pembelahan Biner
Pada pembelahan biner, bakteri langsung membelah diri dari satu sel
menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya.
Pembelahan biner berbeda dengan mitosis karena tidak melalui
tahapan-tahapan pembelahan.

b. Konjugasi

Konjugasi adalah reproduksi seksual pada organism yang belum
diketahui jantan dan betinanya. Konjugasi pada bakteri dapat terjadi
jika dua sel bakteri yang berbeda “muatan” saling berdekatan dan
membentuk tabung konjugasi (pembuluh penghubung) sehingga materi
genetic (DNA) dan sitoplasma dari satu sel dapat berpindah ke sel
lainnya. Selanjutnya di dalam sel penerima terjadi penggabungan DNA
(rekombinasi gen) antara DNA dari sel donor dan DNA sel penerima
yang

diikuti

penggabungan

sitoplasma

(plasmogami).

Setelah

konjugasi, bakteri melakukan pembelahan biner kembali.

Bakteri juga dapat memindahkan plasmidnya dari satu sel ke sel
lainnya tanpa membentuk pembuluh penghubung. Prose situ disebut
transformasi, yang dapat mengubah sifat bakteri.

Selain itu, materi genetic dari satu sel dapat dipindahkan ke sel lainnya
melalui perantara virus bakteriofag, yang disebut transduksi.

3. Bakteri dan Kelainan Tubuh
Alasan mengapa bakteri dapat menyebabkan kelainan pada tubuh karena
pada bakteri dapat menggunakan senyawa lain sehingga menghasilkan
sesuatu perubahan pada tubuh. Misalnya saja adalah di dalam rongga
mulut, bakteri dapat menggunakan senyawa dimetil sulfide yang berperan
dalam menyebabkan bau pada mulut manusia. Jadi, karena adanya
penggunaan suatu senyawa pada bakteri untuk bereaksi, maka hasil reaksi
dari senyawa tersebut dan bakteri akan memberikan kelainan pada tubuh.
4. Bakteri dan Manusia
Alasan mengapa bakteri menyerang manusia karena bakteri merupakan
mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak ditemukan
di hampir semua tempat. Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme
yang mendiami muka bumi ini adalah 5x1030. Salah satu habitat dari

mikroorganisme tersebut adalah tubuh manusia, terutama dalam saluran
pencernaan yang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total
sel tubuh manusia.
Terdapat beragam jenis bakteri yang menghabitasi daerah saluran
pencernaan manusia, terutama pada usus besar, diantaranya adalah bakteri
asam laktat dan kelompok enterobacter. Contoh bakteri yang biasa

ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus. Selain itu, terdapat bakteri
yang bisa ditemukan pada kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Di
dalam mulut dan kaki manusia terdapat bakteri yang dikenal dengan nama
metilitrof, yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa
karbon tunggal untuk menyokong pertumbuhannya.
Jadi, pada kesimpulannya manusia merupakan habitat dari bakteri yang
berfungsi untuk melakukan pertumbuhan serta perkembangan bagi bakteri
tersebut. Namun, pada tubuh manusia itu sendiri pun terdapat bakteri yang
bermanfaat bagi tubuh dan merugikan bagi tubuh.
5. 3 Contoh Bakteri Penyakit Kelamin
a. Gonore (kencing nanah), yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae merupakan penyakit raja singa dengan bentuk bakteri :
spiral, dan menginfeksi alat kelamin.
b. Sifilis, yang disebabkan oleh bakteri Tryponema pallidum merupakan
penyakit sifilis dengan bentuk bakteri : spiral, dan menyerang alat
kelamin.
c. Vulvovaginitis, yang disebabkan oleh Tricomonas vaginalis atau
Candida albicans merupakan peradangan pada vulva dan vagina yang
sering keputihan.

Referensi
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi : Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Drs. Sakiyono, M.Si. 2009. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid I. Jakarta: Erlangga
Saptianing, Rasti dkk. 2013. Panduan Belajar Biologi. Jakarta: Yudhistira
Syamsyuri, L. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid IA. Jakarta: Erlangga
Wikipedia.com. Bakteri. (diakses
tanggal 20 Januari 2014 pukul 19.30)