Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Kelas IV SD Negeri Plumbon 01 Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian, Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berarti perbaikan yang dilakukan di kelas tertentu yang akan diteliti dan diberi tindakan secara langsung. Penelitian ini dilakukan di SDN Plumbon 01 kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan pada Semester II Tahun Ajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Plumbon 01 kabupaten Semarang Semester II 2016/2017, yang berjumlah 19 siswa. Terdiri dari 10 siswa perempuan dan 9 orang siswa laki-laki. Kondisi sosial ekonomi orang tua/wali siswa sangat beragam, ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua/wali siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua/wali siswa ada yang pegawai negeri, pengusaha, wiraswasta, sampai buruh pabrik. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.10 siang. Disini yang menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 19 siswa.

  3.2 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

3.2.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas atau independen merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas ini erat kaitannya dengan guru saat mengajar, kondisi siswa dalam kelas, metode pembelajaran yang digunakan dan sebagainya. Unsur- unsur tersebut nantinya akan mempengaruhi muncul atau tidaknya hasil belajar. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran

  

Project Based Learning yang akan diterapkan pada siswa kelas 4 SD Negeri

  Plumbon 01 semester II tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

  Metode pembelajaran Project Based Learning yaitu siswa lebih fokus pada pembuatan suatu proyek yang sebelumnya merupakan hasil pemecahan masalah baik individu dan kelompok. Project Based Learning berpusat pada siswa, kekreatifan siswa lebih diutamakan sehingga siswa diajarkan pada keadaan nyata atau realistik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa.

  Sintak metode pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran IPA: 1) Pendahuluan

  1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.

  2. Guru melakukan presensi.

  3. Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.

  4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti

  a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:

  1. Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret atau nyata yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)

  2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.

  3. Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.

  4. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.

5. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam

  membentuk kelompok. (PjBL) 6.

   Guru menyiapakan alat dan bahan untuk merancang proyek. (PjBL) 7. Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka. b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:

   Dengan bimbingan guru, setiap anggota kelompok menyusun proyek. (Project

  Based Learning)

   Kelompok yang telah selesai menyiapkan proyek, kemudian maju untuk mempresentasikan proyeknya. (Project Based Learning)  Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok tentang tugas proyek yang mereka buat.

  c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:

   Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum dipahami oleh siswa.  Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap siswa. 3) Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

  2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek.

  3. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi.

  4. Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat (Y) adalah hasil belajar IPA. Variable penelitian adalah bagian dari indikator yang akan dicapai dalam kualitas pembelajaran meliputi: 1) Keterampilan yang dimiliki guru dalam mengelolah pembelajaran IPA ketika mengunakan metode Project Based Learning. 2) Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning. 3) Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA ketika menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning.

  Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 semester II tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif yaitu kemampuan intelektual siswa dalam berfikir, mengetahui dan memecagkan masalah. Aspek Afektif yaitu ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Aspek Psikomotor yaitu ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar bisa diukur setelah melakukan tes lisan maupun dengan menggunakan tes tertulis. Hal tersebut dilakukan didalam kegiatan belajar yang berlangsung. Siswa yang telah belajar akan mendapatkan penegtahuan yang lebih banyak yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar dengan menggunakan penerapan Project Based Learning tersebut menunjukan perubahan yang signifikan terhadap hasil belajar dan prestasi siswa.

3.3 Rencana Tindakan

  Jenis penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tipe kolaborasi, penelitian dilakukan berkolaborasi dengan guru kelas 4 SD Negeri Plumbon 01. Pada PTK tipe kolaborasi, yang melakukan penelitianlah yang merancang rencana pelaksanaan pembelajaran, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian.

  Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode spiral, yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart melalui dua siklus yang masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tidakan, dan observasi serta refleksi. Adapun gambar spiralnya ditunjukkan melalui gambar berikut:

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral dari Kemmis & Mc. Taggart (Depdiknas, 1992:21)

3.5.1 Rencana Tindakan Siklus I

  Rencana tindakan pada siklus 1 terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Rencana tndakan penelitian siklus I yang dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) menyimpulkan gaya dapat merubah gerak dan atau bentuk suatu benda.dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Project Based Learning, menyiapkan media pembelajaran yang mendukung materi ajar dan metode pembelajaran Project

  

Based Learning . Peneliti menyiapkan alat dan bahan dalam membuat proyek

  tentang materi gaya. Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga kali pertemuan @ 2 jam.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning, pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir. Kegiatan Ekplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi baru. Elaborasi yaitu penggarapan secara tekun dan cermat. Kegiatan Konfirmasi adalah pembenaran, penegasan, dan pengesahan. Pada tahap ini juga akan dilaksanakan observasi untuk mengetahui apakah yang terdapat dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Observasi dilakukan pada setiap pertemuan siklus 1,yaitu pada pertemuan ke satu, dua, dan tiga. Observasi akan dilakukan oleh seorang observer atau pengamat. Dalam tahap ini observer akan melakukan pengamatan baik kepada guru (peneliti) dan kepada siswa melalui lembar observasi yang terlampir. Setiap berakhirnya pertemuan 1,2, dan 3 akan ada refleksi yang nantinya akan digunakan sebagai perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

  Pertemuan pertama

  1) Pendahuluan

  1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.

  2. Guru melakukan presensi.

  3. Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.

  4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti

  a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:

   Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret atau nyata yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)

   Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.  Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.  Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang energi dan penggunaanya.  Guru menyampaikan langkah-langkah langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam membentuk kelompok. (PjBL)  Guru menyiapakan alat dan bahan untuk untuk merancang proyek. (PjBL)  Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.

  b. Elaborasi  Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*  Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.

   Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing- masing kelompok.*  Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.*  Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*  Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.* c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:

   Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*  Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.  Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.  Guru bersama siswa melakukan refleksi.  Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam. 1) Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.

   Guru melakukan presensi.  Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.  Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran

  2) Kegiatan Inti

  a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:  Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.

   Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.  Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang gaya dorongan dan tarikan dapat mengubah gerak benda.

   Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam membentuk kelompok. (PjBL).  Guru menyiapakan alat dan bahan untuk merancang proyek. (PjBL)  Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.

  b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:  Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.* kelompoknya.*  Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.

   Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing- masing kelompok.*  Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.*  Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*  Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*

  c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:  Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*  Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.

  3) Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

  2. Guru bersama siswa melakukan refleksi.

  3. Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.

  Pertemuan ketiga

   Pendahuluan

  1. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa di dalam proses pembelajaran.

  2. Guru melakukan presensi dan menanyakan kondisi siswa.

  3. Guru bersama siswa membahas materi yang telah diberikan pada pertemuan satu dan dua dengan cara melakukan tanya jawab.  Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:  Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang energi dan penggunaanya.

   Guru bertanya jawab dengan siswa tentang energi dan penggunaanya  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:  Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*  Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.

   Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok.*  Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.*  Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*  Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*

   Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:  Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*  Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.  Kegiatan Penutup

  1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari selama pertemuan satu dan dua.

  2. Guru bersama siswa melakukan refleksi.

  3. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi.

  4. Guru menutup pelajaran dengan salam.

3. Refleksi

  Tahap refleksi dilaksanakan setelah berakhirnya pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekurangan dan kelebihan pada setiap pertemaunnya sehingga pada pertemuan selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya. Untuk pertemuan ketiga nantinya akan menjadi refleksi pada pertemuan pertama siklus II.

3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II

  Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II relatif sama dengan langkah yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja ditambah dengan memperhatikan kenyataan yang ditemukan di lapangan pada siklus I. berikut langkah-langkah tindakan pada siklus II:

  1. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) menyimpulkan hail percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda dan disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Project Based Learning menyiapkan media pembelajaran yang mendukung materi ajar dan metode pembelajaran Project Based Learning. Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga kali pertemuan @ 2 jam.

2. Pelaksanaan Tindakan

  Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan dengan menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning, pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan kegiatan akhir.

  Pertemuan pertama

  3) Pendahuluan

  5. Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.

  6. Guru melakukan presensi.

  7. Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.

  8. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran. 4) Kegiatan Inti

  a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:

   Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret atau nyata yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.  Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.  Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang energi dan penggunaanya.

   Guru menyampaikan langkah-langkah langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam membentuk kelompok. (PjBL)  Guru menyiapakan alat dan bahan untuk untuk merancang proyek. (PjBL)  Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.

  b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:  Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.* anggota kelompoknya.*  Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.

   Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok.*  Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.*  Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*  Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.* c.Konfirmasi

  Dalam kegiatan konfirmasi:  Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*  Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.

   Penutup  Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

   Guru bersama siswa melakukan refleksi.  Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.

  Pertemuan kedua

  1) Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa didalam proses pembelajaran.

   Guru melakukan presensi.  Melakukan apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan.  Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa setelah melakukan pembelajaran

  a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:  Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan benda konkret yang ada disekitarnya. (Project Based Learning)  Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk tiap kelompok.

   Guru membagikan beberapa pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran.  Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari tentang gaya dorongan dan tarikan dapat mengubah gerak benda.  Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dalam membentuk kelompok. (PjBL).  Guru menyiapakan alat dan bahan untuk merancang proyek. (PjBL)  Peserta didik melakukan diskusi dalam informasi proyek mereka.

  b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:  Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*

   Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*  Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.  Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing- masing kelompok.*  Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.* mempresentasikan hasil diskusinya.*  Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*

  c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:  Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*  Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.

  3) Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

  2. Guru bersama siswa melakukan refleksi.

  3. Guru menutup pelajaran dengan diakhiri salam.

  Pertemuan ketiga

   Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengkondisikan siswa di dalam proses pembelajaran.

   Guru melakukan presensi dan menanyakan kondisi siswa.

   Guru bersama siswa membahas materi yang telah diberikan pada pertemuan satu dan dua dengan cara melakukan tanya jawab.  Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:

   Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang energi alternatif penggunaanya.  Guru bertanya jawab dengan siswa tentang energi alternatif dan penggunaanya

   Elaborasi  Guru memberikan contoh konkret tentang pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan petunjuk cara membuat pesawat kertas dan baling-baling kertas.*  Guru memberikan lembar kerja siswa yang harus di kerjakan bersama anggota kelompoknya.*  Siswa berdiskusi bersama kelompoknya mengenai LKS yang diberikan oleh guru.  Guru membimbing siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa pada masing-masing kelompok.*  Meminta siswa membuat laporan hasil diskusi pada lembar yang telah disediakan.*  Meminta perwakilan tiap kelompok untuk maju kedepan kelas mempresentasikan hasil diskusinya.*  Memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan dari hasil diskusi yang telah dipresentasikan di depan kelas.*

   Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:

   Memberikan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan maupun reward terhadap keberhasilan siswa.*  Guru memberikan penguatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan siswa.  Kegiatan Penutup

  5. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari selama pertemuan satu dan dua.

  6. Guru bersama siswa melakukan refleksi.

  7. Guru memberikan soal kepada siswa sebagai bahan evaluasi.

  8. Guru menutup pelajaran dengan salam.

  3. Observasi

  Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada tahap ini sama dengan pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I. Selama proses tindakan siklus 2 dilakukan pengamatan yang seksama dan berfokus pada masalah penelitian. Pada proses pengamatan. Observer melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Observer mengamati tindakan guru dalam pembelajaran metode Project Based Learning.

  2. Observer mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.

  3. Observer mencatat hasil pada lembar pengamatan.

  4. Refleksi

  Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus

  II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan- hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti KBM. Jika hasil penelitian yang dicapai sudah sesuai maka tindakan dapat diberhentikan.

3.4 Teknik Dan Instrument Pengumpulan Data

  3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Plumbon 01 dalam mata pelajaran IPA setelah memperoleh tindakan adalah:

  1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilkukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non-partisipatif. Observasi dilakukan di SD Negeri Plumbon 01. Observasi dilakukan untuk mengetahui metode pembelajaran Project Based Learning dalam pembelajaran. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan menilai melalui pengisian lembar aktivitas guru mengajar dan respon siswa dalam pembelajaran pada setiap pertemuan. Observasi dilakukan di SD Negeri Plumbon 01 semester II tahun ajaran 2016/2017.

  2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil tes pra siklus. Dokumentasi dilaksanakan di SD Negeri Plumbon 01 semester II tahun pelajaran 2016/2017.

  3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan penilaian. Penilaian dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk mengukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Penilaian digunakan untuk memperbaiki program mengajar di kelas dan metode pembelajaran di kelas agar hasil belajar siswa meningkat. Menurut Slameto (2015:233) terdapat dua macam alat pengukuran yaitu tes dan non tes.

  1. Tes Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga relatif ajeg bila dilakukan dengan kondisi yang sama. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran.

  2. Non-tes Penilaian dalam non-tes yang digunakan penulis adalah Lembar pengamatan

  (penskoran dilakukan berdasarkan dari rubrik pengamatan). Observer langsung mengamati kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Teknik non-tes ini berupa lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran selesai.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran IPA

  8. Memberikan penguatan kepada siswa

  20. Membagi perhatian kepada siswa.

  21. Menegur siswa yang gaduh.

  22. Sebagai pembimbing dan fasilitator bukan sebagai pusat sumber ilmu satu-satunya.

  23. Mengupayakan suasana kelas yang aktif dan menyenangkan.

  7. Membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi

  24. Membimbing siswa dalam menyampaikan hasil diskusi.

  25. Mengkondisikan siswa memperhatikan presentasi.

  26. Menanggapi hasil kerja kelompok.

  27. Memberikan penguatan terhadap kelompok yang menyajikan hasil diskusi.

  18. Membimbing siswa menjelaskan kepada semua anggota kelompok tentang hasil diskusi.

  9. Membimbing siswa menyimpulkan materi

  28. Melibatkan siswa untuk menyimpulkan materi bersama-sama.

  29. Menyimpulkan materi secara runtut.

  30. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

  31. Memantapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

  10. Melakukan kegiatan penutup

32. Melakukan refleksi.

  33. Memberikan evaluasi sesuai dengan indikator pembelajaran.

  34. Berkeliling memantau siswa ketika mengejakan soal.

  6. Mengelola kelas 19. Bersikap peduli terhadap siswa.

  17. Mengarahkan siswa untuk membantu semua anggotanya memahami materi.

  

Project Based Learning.

  2. Menggali pengetahuan siswa 8. Menarik perhatian siswa dengan menampilkan media pembelajaran.

  No Indikator Aspek yang diamati

  1. Melaksanakan Kegiatan Awal 1. Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.

  

2. Mengucapkan salam.

  3. Mengecek kehadiran siswa.

  4. Apersepsi berupa pertanyaan yang jelas.

  

5. Menarik perhatian siswa.

  6. Menyampaikan tujuan pelajaran dengan jelas.

  7. Menyampaikan langkah metode pembelajaran Project Based Learning

  9. Mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan menggali

pengetahuan siswa.

  16. Membimbing tiap kelompok melakukan diskusi.

  10. Memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir mengenai pertanyaan yang diberikan guru.

  3. Menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran (sintak pembelajaran)

  11. Menyampaikan materi sesuai dengan indikator pembelajaran.

  12. Disajikan menarik dengan media pembelajaran.

  4. Membimbing pembentukan kelompok

  13. Membentuk kelompok dengan jumlah anggota 4-5 orang secara heterogen.

  14. Memberikan tugas pada tiap anggota kelompok.

  5 Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok tentang energi alternatif dan cara penggunaannya sesuai metode pembelajaran Project Based Learning.

  15. Mengarahkan siswa untuk mengerjakan tugas bersama kelompoknya.

  35. Menutup Pembelajaran dengan salam.

  

Kisi-kisi Instrumen Observasi Respon Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode

Pembelajaran Project Based Learning

Indikator Aspek yang diamati

  1. Kesiapan mengikuti pembelajaran 1. Tidak terlambat masuk kelas.

  2. Tertib ditempat duduk masing-masing.

  3. Memperhatikan guru saat melakukan absensi.

  4. Duduk tenang memperhatikan apersepsi.

  5. Aktif menjawab pertanyaan.

  6. Tidak berbicara sendiri.

  7. Aktif menanggapi jawaban siswa lain.

  2. Memperhatikan dan menanggapi 8. Memperhatikan pembagian kelompok.

  9. Menyimak penjelasan guru saat membagikan tugas. pembagian kelompok 10. Tidak gaduh saat dikelas.

  3. Menggali pengetahuan siswa 11. Menanggapi informasi dari guru.

  12. Memperhatikan guru dalam penyampaian materi.

  4. Memperhatikan penjelasan materi.

  13. Antusias terhadap kegiatan pembelajaran

  5. Melakukan diskusi kelompok sesuai

  14. Melaksanakan kegiatan diskusi bersama kelompok untuk merancang proyek. metode pembelajaran Project Based Learning

  15. Saling bekerjasama hingga semua anggota dalam kelompok mengerti.

  6. Keaktifan siswa dalam pembelajaran di 16. Berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran.

  17. Siswa komunikatif saat berdiskusi. kelas.

  18. Siswa bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru.

  19. Berani mengemukakan pendapat dari perwakilan kelompok.

  20. Berani mengajukan pertanyaan.

  7. Mempresentasikan hasil diskusi 21. Maju mempresentasikan hasil diskusinya.

  22. Memperhatikan presentasi kelompok lain. kelompok dengan metode Project Based 23. Mananggapi hasil presentasi kelompok lain.

  Learning.

  8. Memiliki sikap positif terhadap 24. Tampak senang dan bersemangat terhadap pembelajaran. pembelajaran 9. Menyimpulkan materi pelajaran.

  25. Berpartisipasi menyimpulkan hasil pembelajaran.

  26. Menanggapi pertanyaan guru.

  27. Bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum dipahami.

  10. Mengerjakan soal evaluasi 28. Mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman.

  29. Mengerjakan soal sesuai petunjuk guru.

  30. Tertib dan tenang saat mengerjakan soal 31. Mengerjakan soal sesuai waktu yang ditentukan guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Energi Alternatif dan Cara Penggunaannya Standar Kompetensi Indikator No soal Kompetensi Dasar

  Memahami Menjelaskan

  13

  1. Mengemukakan

  berbagai bentuk berbagai

  pengertian energy

  energi dan cara energi

  alternative

  penggunaannya alternatif dan dalam kehidupan cara

  2. Menyebutkan macam-

  sehari-hari. penggunaan

  10

  macam energy

  nya

  alternative

  3. Menjelaskan macam-

  5,6,7,8,9,12

  macam dari energy alternative

  4. Menjelaskan sifat-

  1,2,3,10

  sifat energy alternatif

  Memahami Menjelaskan 4,7

  1. Mengemukakan

  berbagai bentuk berbagai

  pengertian energy

  energi dan cara energi

  alternative

  penggunaannya alternatif dan dalam kehidupan cara

  2. Menyebutkan macam-

  sehari-hari. penggunaan 11,12

  macam energy

  nya

  alternative

  3. Menjelaskan macam-

  1,3,6,13,15

  macam dari energy alternative 4. menjelaskan sifat-sifat

  2,5,8,9,14

  energy alternatif

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

  Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dalam penelitian tindakan kelas Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Project Based

  

Learning . Dalam penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk

  instrumen tes. Instrumen tes yang disusun peneliti akan diujicobakan di kelas diatasnya yaitu kelas V. Hal ini bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid, sehingga soal tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas IV B dengan hasil yang maksimal. Instrumen ini dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan pemakaiannya.

3.5.1 Uji validitas

  Validitas adalah mengukur apa yang hendak diukur. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur yang hendak diukur dan dengan instrument yang valid akan menenghasilkan data yang valid pula. Untuk mengetahui tingkat kevalitan suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum di berikan soal tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk mengetahui butir soal yang valid. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada kelas V yang berjumlah 20 siswa.

  Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat ukur dengan rentang sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:344):

Tabel 3.3 Rentang Indeks Validitas

  No. Indeks Interpretasi

  1. 0,81 Sangat Tinggi

  • – 1,00 2. 0,61 Tinggi – 0,80

  3. 0,41 Cukup

  • – 0,60 4. 0,21 Rendah – 0,40

  5. 0,00 Sangat Rendah

  • – 0,20
Berdasarkan pengujian validitas kemudian data berupa nilai yang diperoleh dan diolah menggunakan aplikasi spss 16.0. sehingga dapat terlihat soal valid dan soal tidak valid. Soal yang valid kemudian digunakan untuk evaluasi pada akhir pertemuan siklus I dan siklus II. Pada siklus I dengan soal pilihan ganda 20 butir soal diperoleh hasil soal yang valid pada soal pilihan ganda sebanyak 10 soal sedangkan 15 soal essay diperoleh 5 soal diantaranya valid.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Tes Siklus 1

  5. Mengemukakan pengertian energy alternative

  14

  3

  11,12 1,6,13,15 2,5,8,9

  11,12 1,3,6,13,15 2,5,8,9,14 4,7

  7. Menjelaskan macam-macam dari energy alternative 8. menjelaskan sifat-sifat energy alternatif 4,7

  6. Menyebutkan macam-macam energy alternative

  7,8,12

  Reliabilitas disebut juga tetap, ajeg, konsisten. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes.

  1,2,3,10 13, 10 5,6,9 1,2,3,10

  4. Menjelaskan sifat-sifat energy alternatif 13,14 10,15 5,6,7,8,9,12

  3. Menjelaskan macam-macam dari energy alternative

  2. Menyebutkan macam-macam energy alternative

  1. Mengemukakan pengertian energy alternative

  Indikator No soal Valid Tidak Valid

3.5.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah mengukur instrument terhadap ketepatan (konsisten).

  Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan pada siswa kelas IV yang berjumlah 19 siswa. Rentang koefisien reliabilitas selalu berada pada 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012: 346).

Tabel 3.5 Rentang Indeks Reliabilitas

  No. Indeks Interpretasi 1. 0,80 – 1,00 Tinggi reliabel

  • – 0,60 3. < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel 4. < 0,40 Agak reliabel
  • – 0,20 5. < 0,20 Kurang reliabel

  Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukaan oleh peneliti pada siklus 1 dilakukan dengan spss versi 16.0. Koefisien reliabel dapat dilihat melalui besarnya nilai

  Cronbach’s Alpha yang disesuaikan dengan klasifikasi koefisien yang sudah

  diungkapkan. Pada siklus I soal pilihan ganda nilai

  Cronbach’s Alpha mencapai

  0,759 dan siklus ke II mencapai 0,745

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabelitas Soal Siklus 1

  Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .759

  30 Berdasarkan tabel tersebut angka yang ditunjukkan

  Cronbach’a Alpha

  sebesar 0.759 dengan menghapus soal yang tidak valid dan mengujikan kembali soal yang valid. Jika dilihat indeks pembagian angka reliabilitas maka instrument ini dikatakan baik. Artinya instrumen soal memiliki tingkat keajegan yang baik dan dapat digunakan untuk soal evaluasi pada siklus I.

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabelitas Soal siklus II

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .745

  30 Berdasarkan tabel tersebut angka yang ditunjukkan Cronbach’a Alpha

  sebesar 0.745 dengan menghapus soal yang tidak valid dan mengujikan kembali soal yang valid. Jika dilihat indeks pembagian angka reliabilitas maka instrument ini dikatakan baik.Artinya instrumen soal memiliki tingkat keajegan yang baik dan dapat digunakan untuk soal evaluasi pada siklus II.

  3.6 Indikator Kinerja

  Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila hasil belajar siswa meningkat dengan pencapaian ketuntasan secara klasikal sebanyak 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM. Untuk KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPA adalah 70.

  Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus:

  ℎ

  Ketuntasan Klasikal = x 100%

  ℎ

  3.7 Teknik Analisis Data

  Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes siklus II dan berdasaran jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data diolah dengan analisis deskripsi adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan siklus II setelah menggunakan metode pembelajaran Project Based Learning.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Model Pembelajaran Somatic Auditory Visualization Intellectually (SAVI) terhadap Hasil Belajar Siswa

0 0 47

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN PERMAINAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS 2 SD KANISIUS LODOYONG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 LAPORAN TUGAS AKHIR - Institutional

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SD

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SD

0 0 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ma

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Pendekatan Scientific dengan Menggunakan Media Konkret untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa SD

0 0 17

Lampiran 1 RPP beserta Lembar Observasi Guru dan Siswa pada Siklus I dan Siklus II

7 61 157

Lampiran 2 Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Kelas IV SD Negeri Plumbon 01 Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Kelas IV SD Negeri Plumbon 01 Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 25