Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta

Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta

Anggih Wahid Hidayat

D0108036

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Tugas- Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Admnistrasi

ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tetapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.

(James Thunder)

Aku akan terus berlari, tak kan terhenti disini, berjuang meraih mimpi, hingga nafas kan terhenti

( j-rocks )

Hargailah sebuah proses. (Penulis)

Skripsiinipenulispersembahkan kepada:

- Bapak & Ibu yang telah mengasihi dan mendukungku dalam segala sesuatu - Adikku yang kusayangi - Sahabat-sahabatku yang selalu memberi warna hidupku - Teman-

kalian semualuarbiasa.

Warohmatullohi Wabarokaatuh

kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

Pembinaan UMKM olehDinasKoperasidan UKM Kota Surakarta

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari awal sampai selesai penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Universitas Sebelas Maret dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

menjadi tempat saya untuk mendapatkan ilmu dan pendidikan.

2. Bapak Drs. Son Haji, M.Si selaku pembimbing skripsi, atas bimbingannya, arahan, dan motivasi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

3. Kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi.

Akhir kata penulis menyadari penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.

hmatullohi Wabarokaatuh.

Surakarta, Februari 2013

Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................

1. Jenis Penelitian .......................................................................

2. Lokasi Penelitian ....................................................................

3. Sumber Data ...........................................................................

4. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................

5. Validitas Data .........................................................................

6. Teknik Analisis Data ..............................................................

39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

A. Deskripsi Kota Surakarta .......................................................

B. Gambaran Umum Dinas Koperasi .........................................

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................

59 BAB V PENUTUP .............................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................

B. Saran ....................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 101 LAMPIRAN

Halaman

Tabel 1.1

Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun 2010 .....................................................................

3 Tabel 1.2

Penduduk Angkatan Kerja Kota Surakarta Tahun 2010 .....................................................................

4 Tabel 1.3

Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja Di Sektor UMKM Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................

5 Tabel 1.4

Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha Tahun 2011 ................................................

6 Tabel 1.5

Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Sektor Usaha Tahun 2011 ...............................................

6 Tabel 4.1

Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Menurut Satuan Kerja ..................................................... 56

Tabel 4.2

Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................... 57

Tabel 4.3

Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Menurut Pangkat/Golongan ............................................ 57

Tabel 4.4

Jumlah UMKM Berdasarkan Jenis Usaha (FORMAL) Tahun 2010 ..................................................................... 60

Tabel 4.5

Komposisi UMKM Berdasarkan Jenis Usaha Kota Surakarta Tahun 2010 ............................................ 61

Tabel 4.6

Jumlah UKM Berdasarkan Sektor Usaha

Tabel 4.7

Rencana Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Tahun 2012 ..................................................................... 65

Tabel 4.8 Profil Klaster, Sentra , KUB Kota Surakarta .................. 67 Tabel 4.9

Jumlah UKM Binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha ...................... 83

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................... 32 Gambar 3.1 Model Analisa Interaktif ................................................. 42 Gambar 4.1 Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan UKM

Menurut Perda Kota Surakarta No. 6 Tahun 2001 ......... 50

Gambar 4.2 Pemasaran Produk UKM ................................................ 69 Gambar 4.3 Produk Hasil UKM ......................................................... 69

Anggih Wahid Hidayat, D0108036, Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013,

UMKM adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi dan UKM mempunyai peran untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM ini, karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banya ,knya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masryarakat. Karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan pembinaan Dinas Koperasi dan UKM kaitanya dengan pembinaan UMKM. Adapun Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui proses wawancara dengan sumber data atau informan dan data sekunder yang yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yaitu menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pembinaanyang dilakukanolehDinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalammembina UMKM sudahcukupbaikdapat dilihat dari Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang bisa dijadikan indikator untuk melihat pembinaan Dinas Koperasi dan UKMantara lain sebagai berikut; MengadakanDiklatdalamrangkapeningkatan SDM, UMKM sejenisdikelompokkansebagai

KUB(

Kelompok

Usaha Bersama),

Fasilitasidalamaksespermodalan, Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah, Validasi data base UMKM, Fasilitasi dalam memperoleh HKI danIjin, Melakukan kemitraan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatanpembinaan dan pemberian bantuan terhadap UMKM yang ada. . Namun demikian Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta masih banyak mengalami hambatan dalam pembinaan UMKM yang ada. Karena itu masih diperlukan upaya dalam mengatasi dan menghadapi berbagai hambatan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi.

Anggih Wahid Hidayat, D0108036, The Development of UMKM City of Surakarta ByDinasKoperasidan UKM City of Surakarta.Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University.2013

UMKM is one of effort to developing the welfare of the society. DinasKoperasi and UKM has develope to do developing this UMKM, because with this good development. UMKM that exist in Surakarta will run well so that this UMKM could absorb a lot of employees. And with the large amount of employees that absorbed could decrease a lot of of unemployment workers in Surakarta in Surakarta. So that could increase the welfare of the society. Because of that, the writer feels necessary to do this research of the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta in Development of UMKM.

The research method that used in this research is descriptive qualitative, so that draw the DinasKoperasi and UKM relating the development of UMKM. The data resource that used is consist of primary data that gained through the interview process with data resource or informant and the secondary data that gained from the documents relating with the research. The sampling method that is used purposive sampling which means choosing the informant that is competent and can be trusted to be the data resource. The collecting data technique is observation, documentation and interview. The data validity test is done by using the data triangulation which means testing the data from any resource. The data analysis technique that used is interactive analysis technique that consist of three components: data reduction, data serving and conclusion.

The result of this research shows that development of UMKM by DinasKoperasidan UKM Surakarta is good enough. could .see through the indicator of the development of UMKM by DinasKoperasi and UKM such asConductingtrainingin order toincrease human resources, UMKM are classified as a type of KUB (Joint Business Group), facilitation of accessto capital, priority UMKMDevelopment TheRegional Produce Featured products, validation data base, Facilitation in obtaining HKI and Permits, In partnership

Based on the research, can be conclude that generally the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta is running well enough. This thing can be seen from the implementation of the programs and the aiding for the existing UMKM so that, the DinasKoperasi and UKM Surakarta still has many obstacles in developing the existing UMKM. That why it still needs and effort to handle and face many of that obstacles for the goal of the organization

Anggih Wahid Hidayat, D0108036, Pembinaan UMKM Kota Surakarta oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013,

UMKM adalah salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dinas Koperasi dan UKM mempunyai peran untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM ini, karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banya ,knya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masryarakat. Karena itu penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap pembinaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam pembinaan UMKM ini.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menggambarkan pembinaan Dinas Koperasi dan UKM kaitanya dengan pembinaan UMKM. Adapun Sumber data yang digunakan meliputi data primer yang diperoleh melalui proses wawancara dengan sumber data atau informan dan data sekunder yang yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling yaitu dengan memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data yaitu menguji data yang sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa pembinaanyang dilakukanolehDinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalammembina UMKM sudahcukupbaikdapat dilihat dari Kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang bisa dijadikan indikator untuk melihat pembinaan Dinas Koperasi dan UKMantara lain sebagai berikut; MengadakanDiklatdalamrangkapeningkatan SDM, UMKM sejenisdikelompokkansebagai

KUB(

Kelompok

Usaha Bersama),

Fasilitasidalamaksespermodalan, Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah, Validasi data base UMKM, Fasilitasi dalam memperoleh HKI danIjin, Melakukan kemitraan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan kegiatanpembinaan dan pemberian bantuan terhadap UMKM yang ada. . Namun demikian Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta masih banyak mengalami hambatan dalam pembinaan UMKM yang ada. Karena itu masih diperlukan upaya dalam mengatasi dan menghadapi berbagai hambatan tersebut demi tercapainya tujuan organisasi.

Anggih Wahid Hidayat, D0108036, The Development of UMKM City of Surakarta ByDinasKoperasidan UKM City of Surakarta.Thesis, Administration Department, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University.2013

UMKM is one of effort to developing the welfare of the society. DinasKoperasi and UKM has develope to do developing this UMKM, because with this good development. UMKM that exist in Surakarta will run well so that this UMKM could absorb a lot of employees. And with the large amount of employees that absorbed could decrease a lot of of unemployment workers in Surakarta in Surakarta. So that could increase the welfare of the society. Because of that, the writer feels necessary to do this research of the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta in Development of UMKM.

The research method that used in this research is descriptive qualitative, so that draw the DinasKoperasi and UKM relating the development of UMKM. The data resource that used is consist of primary data that gained through the interview process with data resource or informant and the secondary data that gained from the documents relating with the research. The sampling method that is used purposive sampling which means choosing the informant that is competent and can be trusted to be the data resource. The collecting data technique is observation, documentation and interview. The data validity test is done by using the data triangulation which means testing the data from any resource. The data analysis technique that used is interactive analysis technique that consist of three components: data reduction, data serving and conclusion.

The result of this research shows that development of UMKM by DinasKoperasidan UKM Surakarta is good enough. could .see through the indicator of the development of UMKM by DinasKoperasi and UKM such asConductingtrainingin order toincrease human resources, UMKM are classified as a type of KUB (Joint Business Group), facilitation of accessto capital, priority UMKMDevelopment TheRegional Produce Featured products, validation data base, Facilitation in obtaining HKI and Permits, In partnership

Based on the research, can be conclude that generally the role of DinasKoperasi and UKM Surakarta is running well enough. This thing can be seen from the implementation of the programs and the aiding for the existing UMKM so that, the DinasKoperasi and UKM Surakarta still has many obstacles in developing the existing UMKM. That why it still needs and effort to handle and face many of that obstacles for the goal of the organization

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia menurut data dari UNICEF dikatakan sebagai sebuah negara berkembang, sebagai negara berkembang, Indonesia saat ini jelas sedang melaksanakan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sistematis dengan melibatkan semua elemen masyarakat dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai tujuan dalam rangka kemakmuran masyarakat. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan taraf hidup, dari yang kurang mampu secara ekonomi menjadi lebih mampu sebagai gagasan untuk mewujudkan sesuatu yang dicita-citakan. Dimana gagasan tersebut lahir dalam bentuk usaha untuk mengarahkan dan melaksanakan pembinaan, pengembangan, serta pembangunan bangsa. Pembangunan merupakan perubahan menuju kearah perbaikan. Perubahan ke arah perbaikan itu sendiri memerlukan pengerahan segala budi daya manusia untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Pembangunan tidak dapat berhenti atau dihentikan karena manusia hidup selalu dipenuhi oleh suasana perubahan. Inti pembangunan bukan hanya terjadinya perubahan struktur fisik atau material, tetapi juga Pembangunan tidak dapat berhenti atau dihentikan karena manusia hidup selalu dipenuhi oleh suasana perubahan. Inti pembangunan bukan hanya terjadinya perubahan struktur fisik atau material, tetapi juga

Koperasi danUsaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan representasi dari rakyat Indonesia dalam kehidupan ekonomi nasional, sehingga perlu diberikan prioritas yang tinggi dalam pembangunan nasional. Dimana dalam hal ini orang-orang dituntut untuk dapat lebih mandiri dalam melakukan usaha atau dalam berwirausaha.

Enterpreneurship atau kewirausahaan selalu menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Di saat angka pengangguran masih cukup tinggi, entrepreneur lahir sebagai orang yang jeli melihat peluang dan tidak gampang menghadapi kesulitan (risk-taker). Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk semua orang karena hal itu dapat dipelajari. Kewirausahaan adalah sebagai tonggak atau awal dari munculnya perusahaan besar yang dimana sebagai sebuah tonggak utama perekonomian bangsa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran strategis di Indonesia. Namun berbagai permasalahan yang dihadapi bisnis kecil tersebut, salah satunya akibat lemahnya karakter wirausaha. Akibatnya, UMKM pun kurang berdaya saing tinggi. Oleh karenanya, diperlukan evaluasi dan pengembangan jejaring entrepreneurship dalam melakukan optimalisasi sinergis antara perguruan tinggi, pemerintah, BUMN, dan swasta demi mengembangkan kewirausahaan Enterpreneurship atau kewirausahaan selalu menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Di saat angka pengangguran masih cukup tinggi, entrepreneur lahir sebagai orang yang jeli melihat peluang dan tidak gampang menghadapi kesulitan (risk-taker). Kewirausahaan itu pada dasarnya untuk semua orang karena hal itu dapat dipelajari. Kewirausahaan adalah sebagai tonggak atau awal dari munculnya perusahaan besar yang dimana sebagai sebuah tonggak utama perekonomian bangsa, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran strategis di Indonesia. Namun berbagai permasalahan yang dihadapi bisnis kecil tersebut, salah satunya akibat lemahnya karakter wirausaha. Akibatnya, UMKM pun kurang berdaya saing tinggi. Oleh karenanya, diperlukan evaluasi dan pengembangan jejaring entrepreneurship dalam melakukan optimalisasi sinergis antara perguruan tinggi, pemerintah, BUMN, dan swasta demi mengembangkan kewirausahaan

Tabel 1.1

Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta

Tahun Jumlah Penduduk

(jiwa)

Pertambahan Jiwa Dari Kurun Waktu

Sebelumnya

Pertumbuhan Penduduk (%)

Sumber : BPS (Surakarta Dalam Angka 2010)

Data diatas menyatakan bahwa pertumbuhan masyarakat di kota Surakarta ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sehingga dari peningkatan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun tersebut, maka dapat dikatakan pula bahwa angka angkatan kerja di kota Surakarta ini juga bertambah banyak pula, seperti yang terlihat dari tabel berikut ini:

Penduduk Angkatan Kerja di Kota Surakarta Tahun 2010

Kelompok Penduduk

Angkatan Kerja

Jumlah Penduduk ( Jiwa )

% Angkatan Kerja Terhadap Penduduk

Sumber : BPS (Surakarta Dalam Angka 2010)

Data diatas tersebut menyatakan bahwa yang terjadi di kota Surakarta saat ini tersedia angkatan pekerjaan sebesar 51,36 % dari jumlah penduduk yang ada. Sehingga dengan jumlah angkatan kerja yang ada ini tentu saja tidak semua penduduk usia kerja di kota Surakarta dapat tertampung pada lapangan pekerjaan yang tersedia di kota Surakarta ini. Oleh sebab itu pemerintah perlu sekali memperhatikan perlunya adanya suatu usaha perluasan kesempatan kerja. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini dapat menjadi salah satu alternatif dari pemerintah untuk mengatasi hal tersebut, karena dengan adanya UMKM ini akan banyak sekali membutuhkan tenaga kerja, sehingga angkatan kerja yang tidak tertampung dapat terserap dalam lapangan usaha. Oleh karena itu, pengembangan sektor UMKM perlu dilakukan dalam rangka penciptaan lapangan kerja yang baru.

Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian dan inisiatif ditujukan untuk pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) oleh Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian dan inisiatif ditujukan untuk pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) oleh

Tabel 1.3

Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor UMKM

Sektor

Jumlah

Jumlah(%) Non pertanian

0,58 Perdagangan dan jasa

75,38 Aneka usaha

100,00 Sumber: BPS (dalam angka 2010)

Peran UKM dalam perekonomian sebuah negara, termasuk Indonesia, memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, di Belanda, UKM merupakan 98,8% perusahaan yang ada dan menyerap 55% angkatan kerja. Sebanyak 35 juta dollar Amerika ekspor Italia merupakan kontribusi UKM yang menyerap 2,2 juta tenaga kerja. Di Vietnam, sebanyak 64% angkatan kerja diserap oleh UKM. Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Menurut data Biro Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dan UKM 2011, jumlah UMKM pada 2011 menembus angka 55,21 juta unit dengan sebagian besar (54,6 juta) merupakan usaha mikro, sedangkan usaha kecil sebanyak 602.195 unit dan usaha menengah 44.280 unit. Penyerapan tenaga kerja Peran UKM dalam perekonomian sebuah negara, termasuk Indonesia, memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai contoh, di Belanda, UKM merupakan 98,8% perusahaan yang ada dan menyerap 55% angkatan kerja. Sebanyak 35 juta dollar Amerika ekspor Italia merupakan kontribusi UKM yang menyerap 2,2 juta tenaga kerja. Di Vietnam, sebanyak 64% angkatan kerja diserap oleh UKM. Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Menurut data Biro Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dan UKM 2011, jumlah UMKM pada 2011 menembus angka 55,21 juta unit dengan sebagian besar (54,6 juta) merupakan usaha mikro, sedangkan usaha kecil sebanyak 602.195 unit dan usaha menengah 44.280 unit. Penyerapan tenaga kerja

Tabel 1.4

Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Skala Usaha

Skala usaha

Jumlah (unit)

2011 Usaha kecil

Usaha Menengah

Sumber:BPS(Surakarta dalam Angka 2011)

Tabel diatas menggambarkan bahwa jumlah UMKM yang ada di Surakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama pada Usaha Menengah yang meningkat 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Rata- rata usia usaha UMKM di Kota Surakarta adalah 22 tahun..( http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24-05-2012)

Tabel 1.5

Jumlah UMKM Kota Surakarta Berdasarkan Sektor Usaha

Sektor

Jumlah (unit)

Non Pertanian

Pertanian

Aneka Usaha

Sumber: BPS(Surakarta Dalam Angka 2011)

UMKM yang ada di Surakarta jika dilihat dari tabel diatas UMKM yang ada di Kota Surakarta jika dilihat dari sektor usaha mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Dari beberapa aspek usaha terdapat sekitar 87 persen UMKM ini memiliki keterbatasan dalam pengembangan usaha. Sehingga dalam hal ini peran pemerintah khususnya Dinas yang terkait dapat melakukan pembinaan dan peduli terhadap UMKM yang ada terutama dalam hal pengembangan usaha. Faktor-faktor yang dominan membatasi perkembangan usaha UMKM antara lain yaitu:

1. persaingan (persaingan klaster, persaingan domestik dan persaingan luar negeri),

2. penyelundupan,

3. kebjakan ekonomi,

4. kebijakan harga,

5. penguasaan teknologi,

6. permodalan dan manajerial. (http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24-05-2012)

Sementara itu, dari 10.630 UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta. Penggunaan bank sebagai mitra

persen UMKM di Kota Surakarta yang sudah berhubungan dengan Bank. Meskipun demikian pembinaan UMKM di Kota Surakarta belum optimal, setidaknya terdapat 63,4 persen UMKM yang belum mendapat pembinaan secara baik dari aparat yang berwenang. Secara umum, jika dilihat dari aspek potensi pengembangan produk UMKM, siklus produk UMKM Kota Surakarta 36 persen dalam tahap perkembangan, 42,5 persen berada dalam tahap matang.( http://www.umkm-soloraya.com/umkm diakses tanggal 24- 05-2012)

Dinas Koperasi dan UKM mempunyai tujuan secara umum untuk menjadikan koperasi dan UKM sebagai pelaku ekonomi utama dalam perekonomian yang berdaya saing. Dengan adanya Hal ini Dinas Koperasi dan UKM kota surakarta ini mempunyai kewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Surakarta ini, dimana tujuan pembinaanUMKM ini antara lain adalah untuk

1. meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar

2. meningkatkan akses terhadap sumber-sumber modal dan memperkuat struktur modal

3. meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen

4. meningkatkan akses

dan penguasaan

teknologi(http://www. pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-05-2012) teknologi(http://www. pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-05-2012)

Pembinaan terhadap UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Surakarta ini akan terasa penting karena dengan adanya pembinaan yang baik maka UMKM yang ada di surakarta ini akan dapat berjalan dengan baik pula sehingga jika UMKM atau bisa dikatakan industri kecil ini akan dapat menyerap banyak tenaga kerja dan dengan banyaknya tenaga kerja yang terserap ini maka memungkinkan juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kota Surakarta ini, sehingga dengan berkurangnya tingkat pengangguran yang ada di Kota Surakarta ini membuat kesejahteraan penduduk atau masyarakat Surakarta ini akan meningkat pula.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, maka aspek yang akan diteliti adalah hal-hal apa saja yang akan dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Kota Surakarta. Karena pengembangan sektor UMKM di kota Surakarta ini dirasakan sangat penting. Dengan melihat dari kondisi yang terjadi saat ini, dimana UMKM ini sendiri dianggap mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang belum terserap dalam dunia pekerjaan. Selain sektor UMKM ini juga mampu untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Sehingga membutuhkan peran yang cukup baik dari pemerintah dalam hal pembinaan UMKM ini

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

C. TUJUAN PENELITIAN

.Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pembinaan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Surakarta.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat memberikan masukan dan bantuan pemikiran kepada pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan sektor UMKM kota Surakarta.

2. Dapat menambah pengetahuan bagi kita semua mengenai pembinaan sektor UMKM

3. Memberikan tambahan pustaka bagi siapa saja yang ingin mengetahui, mempelajari, dan meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan ini.

4. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan berkaitan dengan bagaimana pembinaan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM terhadap pembinaan UMKM di kota Surakarta.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Pembinaan

1. Pengertian Pembinaan

Pengertian pembinaan secara umum adalah suatu proses penggunaan manusia, alat peralatan, uang, waktu, metode, dan system yang berdasarkan pada prinsip tertentu untuk usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. (Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN),1988: 16.)

Pengertian pembinaan yang lain adalah usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil lebih baik. (Peorwadarmita, 1991:44). Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miftah Thoha dalam bukunya yang menyebutkan bahwa :

pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi, atas berbagai kemungkinan, berkembang, atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan, dan kedua pembinaan

(Miftah Thoha, 2003:7) (Miftah Thoha, 2003:7)

Adapun pengertian pembinaan yang lain adalah

Human resources development is considered as one of the contributing factors to a

economic development and global competitiveness. Studies and researches on human resource development focused on the global and regional levels proved that growth and development of developed countries and newly industrializing countries (NICs) is partly a result of sustained investment in human resource development interventions Richa mishra¸ Implementing Human Resource Development As A Tool For Effective Organizational Change, 1996 Hal 1 )

Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwa Pengembangan atau pembinaan sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan persaingan global suatu negara. Studi dan penelitian tentang pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada tingkat global dan regional membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan negara-negara maju dan negara industri Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwa Pengembangan atau pembinaan sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan persaingan global suatu negara. Studi dan penelitian tentang pengembangan sumber daya manusia difokuskan pada tingkat global dan regional membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan negara-negara maju dan negara industri

focused on improving internal organizational dynamics and their impacts on organizational performance. OD concepts and tools can be used for purposes of solving social problems and catalyzing constructive social

(L. David Brown, Mark Leach and Jane G. Covey dalam Organization Development for Social Change, 2004 Hal. 1)

Dalam pengertian diatas dapat diartikan bahwa aktivitas Pengembangan atau pembinaan organisasi (OD) umumnya berfokus pada peningkatan dinamika internal organisasi dan dampaknya pada kinerja organisasi. Konsep dan instrumen dari pembinaan organisasi ini dapat digunakan untuk tujuan memecahkan masalah sosial dan katalisator perubahan sosial yang konstruktif,

Selanjutnya menurut Widjaja (1986:14) pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan, memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha-usaha perbaikan, menyempurnakan, dan mengembangkannya. Pembinaan tersebut menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan hasil yang maksimal.

Pembinaan adalah segala usaha tindakan yang berhubungan langsung dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala-segala suatu secara berdaya guna dan berhasil guna. Diartikan juga bahwa pembinaan adalah seni dan praktek inspirasi, energi, dan memfasilitasi kinerja, pembelajaran dan pengembangan SDM. Manfaat dari adalah pembinaan adalah membuka potensi, organisasi, dan diri SDM untuk mengidentifikasi dan menentukan tujuan khusus. Selain itu, pembinaan juga membantu individu mengatasi masalah-masalah yang kompleks /signifikan dalam mencapai tujuan dan melakukannya dengan cara memerhatikan tiap individual. Tujuan pembinaan adalah mengarahkan visi, menciptakan suatu dorongan motivasi, sehingga dapat memberdayakan orang yang sedang dilatih seperti karyawan melalui membangun hubungan yang lebih kuat terhadap tujuan

hidup/sasaran

keberhasilannya.

(Diakses melalui http://vibizlearning.com/new/knowledge/pentingnya_pembinaan_karyawa n diakses tanggal 22/01/2013)

Dari pengertian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan ini adalah suatu tindakan atau proses yang dilakukan oleh suatu pihak terkait dalam rangka meningkatkan sumber daya untuk menvapai hasil yang diharapkan. Sehubungan dengan masalah pembinaan UMKM ini maka pembinaan disini dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Koperasi dan UKM

UMKM yang dicanangkan oleh Dinas Koperasi dan UKM ini, yang terdapat dalam Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi dan UKM yang terdapat dalam UU No.20 Tahun 2008. Dimana pembinaan dalam tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UKM ini mempunyai tujuan untuk:

1. Mewujudkan struktur perekonomian Nasional yang seimbang, berkembang dan berkeadilan

2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri

3. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah penciptaan lapangan kerja , pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan

Dengan demikian, indikator dari pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM, dapat dilihat dari kegiatan pembinaan Koperasi dan UMKM Kota Surakarta, Adapun kegiatan pembinaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah:

1. Mengadakan Diklat dalam rangka peningkatan SDM

2. UMKM sejenis dikelompokkan sebagai KUB ( Kelompok Usaha Bersama)

3. Fasilitasi dalam akses permodalan.

4. Proritas Pembinaan UKM Yang Memproduksi Produk Unggulan Daerah

6. Fasilitasi dalam memperoleh HKI dan Ijin

7. Melakukan kemitraan. Dimana dengan adanya pembinaan ini, UKM yang ada ini menjadi lebih baik dari sebelumnya

2. Tujuan pembinaan .Tujuan pembinaan UMKM selain yang tercantum dalam UU No.

20 Tahun 2008 antara lain adalah:

Meningkatkan akses pasar dan memperbesar pangsa pasar Meningkatkan akses terhadap sumber modal dan memperkuat

struktur modal Meningkatkan kemampuan organisasi dan manajemen Meningkatkan akses dan penguasaan teknologi

3. Model pembinaan UKM

Tiga model pembinaan UKM

1. Model APEC (1995)

Dilingkungan APEC, para menteri yang membidangi UKM, dalam pertemuan pada tahun 1995 telah mengidentifikasi lima pokok penting dalam pembinaan dan pengembangan UKM yakni:

a. SDM

b. Keuangan

c. Teknologi c. Teknologi

regulatory UNDP mengemukakan bahwa diperlukan support service yang terdiri atas 7 bidang:

a. SDM

b. Advisory Services

c. Keuangan

d. Akses pasar

e. Infrastuktur

f. Jaringan Usaha dan Asosiasi sektori

g. Teknologi

3. Model Singapura

Berbeda dengan dua model diatas, model singapura menyertakan program bantuan tehadap UKM sesuai dengan tahapan pengembangan UKM. Ada empat tahap yang akan dilalui UKM yakni:

a. Start-Up

b. Growth

c. Expansion

d. Going-overseas

Model singapura ini perlu dipelajari sebagai contoh untuk diterapkan

di

Indonesia. (http://www. pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning diakses tanggal 26-05- 2012

B. Tinjauan Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian UMKM

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan bahwa Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif ynag berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang. sedangkan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dijelaskan juga mengenai Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dijelaskan bahwa Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif ynag berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang. sedangkan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang, perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dijelaskan juga mengenai

a. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut :

Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00

(lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; at au

Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah

b. Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut :

Memiliki kekayaan bersih lebih dari 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah ) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah ) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)

c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut :

Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000.,00 (lima puluh milyar rupiah).

Selain itu , pengertiaan UMKM menurut Biro Pusat statistik (BPS) jika dilihat dari kriteria jumlah pekerja yang dimiliki. Kriteria UMKM ini antara lain:

Usaha mikro

Disebut usaha mikro jika karyawan yang dimiliki oleh usaha ini kurang dari 5 orang

Usaha kecil

Disebut usaha kecil jika karyawanya 5-19 orang Usaha menengah

Dinamakan usaha menegah jika karyawanya 20-99 orang dalam stau perusahaan

Meskipun banyak definisi mengenai usah mikro, kecil, dan menengah namun secara umum UMKM dilihat dari ciri- cirinyayaitu , sebagai berikut:

Struktur organisasi yang sangat sederhana. Tanpa staf yang berlebihan. Pembagian kerja yang kendur. Memiliki hirarki manajerial yang pendek.

ses perencanaan. Kurang membedakan asset pribadi dari asset perusahaan Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki asas:

a. Kekeluargaan

b. Demokrasi ekonomi

c. Kebersamaan

d. Efisiensi berkeadilan

e. Berkelanjutan

f. Berwawasan lingkungan

g. Kemandirian

h. Keseimbangan kemajuan, dan

i. Kesatuan ekonomi nasional. dari asas tersebut dapat disimpulkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan

membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. Dimana menurut Maryatmo bahwa terdapat beberapa bentuk

dilakukan dalam mengembangkan usaha kecil dan menengah, diantaranya yaitu : (R. Maryatmo dan Y. Sri Susilo, 1996 : 6)

Pola keterkaitan dan kemitraan Pola keterkaitan dan kemitraan

Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk dan

berkembangnya UKM Kondisi ini dapat diciptakan dengan memberikan kesempatan yang lebih besar pada UKM untuk mendapatkan akses terhadap pasar, akses terhadap sumber pembiayaan akses terhadap teknologi. Peningkatan akses pasar dapat dilakukan dengan memberikan proteksi kepada para UKM. Sedangkan akses terhadap sumber pembiayaan dapat dilakukan dengan memberikan kemudahan dalam mengakses kredit perbankan. Akses terhadap teknologi dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan. Dalam pelatihan tersebut UKM diharapkan memperoleh berbagai informasi baru mengenai teknik produksi yang dapat dilakukan melalui teknologi.

Peningkatan kualitas sumberdaya manusia

Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada SDM yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan manjerial dan kewirausahaan.

UKM dilakukan dalam berbagai bidang, diantaranya adalah :

1. Bidang

produksi dan

pengolahan, pembinaan dan

pengembangan dilakukan dengan cara:

a. Meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta kemampuan manajemen bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

b. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan bagi produk usaha mikro, kecil, dan menengah.

c. Mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan pengolahan.

d. Meningkatkan

kemampuan

rancang

bangun dan

perekayasaan bagi usaha menengah.

2. Bidang pemasaran, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara:

a. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran

b. Menyebarluaskan informasi pasar

c. Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran

d. Menyediakan sarana dan pemasaran yang meliputi penyelenggaraan uji coba, lembaga pemasaran, penyediaan d. Menyediakan sarana dan pemasaran yang meliputi penyelenggaraan uji coba, lembaga pemasaran, penyediaan

e. Memberikan dukungan promosi produk, jaringan pemasaran, dan distribusi.

f. Menyediakan tenaga konsultan profesional dalam bidang pemasaran.

3. Bidang sumber daya manusia, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara:

a. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan

b. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial

c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan wirausaha baru.

4. Bidang desain dan teknologi, pembinaan dan pengembangan dilakukan dengan cara:

a. Meningkatkan kemampuan di bidang desain dan teknologi serta pengendalian mutu.

b. Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi.

c. Meningkatkan kemampuan usaha kecil dan menengah di bidang penelitian untuk mengembangkan desain dan teknologi baru.

teknologi dan

melestarikan lingkungan hidup.

e. Mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual.

Pada kenyataannya UKM merupakan unit usaha yang tergolong lemah, tidak saja lemah dalam pemilikan aset, tetapi juga lemah dalam pengetahuan,keterampilan, tekologi yang digunakan, dan sering juga lemah dalam semangatnya untuk maju. UKM pada umumnya memiliki kelemahan dalam aksesnya terhadap, permodalan, informasi pasar, teknologi (hasil penelitian), serta lemahnya dukungan kebijakan. Upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam pembinaan dan pemberdayaan usaha kecil harus mengarah pada tiga sasaran. Sasaran itu antara lain:

a. upaya yang bersifat langsung, yaitu upaya yang arah, penerapan serta dampaknya terkait dengan usaha kecil. Upaya ini dapat secara langsung memecahkan masalah internal yang dihadapi oleh usaha kecil, meliputi pemberian bantuan; pendanaan dan modal usaha stimulan, pembinaan sumber daya manusia dan pendampingan, sarana dan prasaran teknologi, sistem informasi dan jaringan informasi usaha, serta bantuan penguatan kelembagaan masyarakat a. upaya yang bersifat langsung, yaitu upaya yang arah, penerapan serta dampaknya terkait dengan usaha kecil. Upaya ini dapat secara langsung memecahkan masalah internal yang dihadapi oleh usaha kecil, meliputi pemberian bantuan; pendanaan dan modal usaha stimulan, pembinaan sumber daya manusia dan pendampingan, sarana dan prasaran teknologi, sistem informasi dan jaringan informasi usaha, serta bantuan penguatan kelembagaan masyarakat

b. upaya yang bersifat tidak langsung yaitu upaya yang arah, penerapn dan dampaknya tidak memiliki keterkaitan langsung terhadap tujuan terbentuknya usaha kecil yang efisien dan produktif. Upaya ini meliputi ; pemberian bantuan pembangunan prasarana fisik berupa jaringan jalan, jembatan, tambahan perahu, pasar, pengembangan transportasi umum, pengembangan prasarana sosial dasar dan pengembangan prasarana umum.

c. Upaya khusus yaitu upaya yang dibutuhkan untuk mempertajam bantuan bagi penanggulangan kasus-kasus khusus yang menimpa usaha kecil, seperti bantuan khusus yang

mengkoordinasikan

berbagai

bantuan bagi

pemberdayaan usaha kecil

C. Tinjauan Tentang Dinas Koperasi dan UKM

1. Pengertian Dinas Koperasi dan UKM

Pembentukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) didasarkan dengan mengacu pada Pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Selain itu, pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang politik ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu Pembentukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) didasarkan dengan mengacu pada Pasal 33 ayat 1 yang menyatakan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Selain itu, pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang politik ekonomi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah perlu