GANGGUAN KECEMASAN DAN KEPRIBADIAN doc
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……………...1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………………...…..2
B.RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………...….2
PEMBAHASAN
A.GANGGUAN KECEEMASAN......……………………………………………………3
B.GANGGUAN KEPRIBADIAN........………………………………...…………………3
@Gangguan Penyalahgunaan Obat.....……………………………………………………5
PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………….………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….9
1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kecemasan berhubungan dengan sesuatu yang mengancam ataupun dirasa
mengancam. Kecemasan terkadang tidak jelas objeknya, mengapa seseorang bisa
menjadi cemas. Seseorang sering cemas terhadap sesuatu, dapat mengembangkan
kepribadian yang “pencemas” (apapun akan disikapi dengan kecemasan) sehingga akan
menimbulkan gangguan.Kecemasan secara umum jika seseorang merasa khawatir karena
menghadapi situasi yang tidak bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa
mengharapkan suatu pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan
hasil (Sumadinata, 2004).
Semua orang hampir bisa dipastikan pernah mengalami apa yang disebut rasa cemas,
gelisah, khawatir, dan panik. Dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan merupakan hal
yang wajar terjadi pada setiap individu seperti reaksi seseorang jika sedang mengalami
stress kerapkali disertai dengan suatu kecemasan. Namun apabila suatu individu tidak
dapat mengontrol ataupun meredam rasa cemas tersebut dalam situasi dimana orangorang pada umumnya mampu menangani kecemasan tanpa adanya kesulitan yang
dianggapnya begitu berarti maka dalam hal ini telah dikatakan penyimpangan.
Menurut data National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat
40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia
lanjut. Gangguang kecemasan diperkirakan diderita oleh 1 dari 10 manusia.
Gangguan kepribadian adalah gangguan psikologis kronis yang sangat
mempengaruhi kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian negatif dapat
mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang.
Gangguan Kepribadian ada yang kontinum sehingga mereka dapat ringan sampai lebih
parah dalam hal bagaimana luas dan untuk menunjukkan sejauh mana seseorang fitur
gangguan kepribadian tertentu. Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal
dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana, ciri-ciri kepribadian), selama
masa stres meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan
baru, dll). Gejala dari gangguan kepribadian akan mendapatkan kekuatan dan mulai
serius mengganggu fungsi emosional dan psikologis mereka.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Gangguan Kecemasan
2.Gangguan Kepribadian
2
@Gangguan Penyalahgunaan Obat
PEMBAHASAN
A.GANGGUAN KECEMASAN
Kecemasan sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan
fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan keadaan khawatir yang
mengeluhkan sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, dkk. 2003)
Kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat
sesuatu. Fungsinya adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal
dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi
ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara
rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak
realistik, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego atau defence
mechanism (Freud & Corey, 2005)
Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang disertai
dengan menigkatnya ketegangan fisiologis. Suatu dorongan yang menjadi perantara
antara suatu situasi yang mengancam dan perilaku menghidar. Kecemasan dapat diukur
dengan self report, dengan mengukur ketegangan fisiologis, dan dengan perilaku yang
tampak (davison, dkk. 2006).
Ciri-ciri Kecemasan
Fisik : Gelisah, gugup. Tangan dan angoota badan yang lain bergetar, banyak
berkeringat, mulut atau kerongkongn terasa kering, sulit bicara, sulit bernafas, jantung
yang berdebar keras, pusing, merasa lemas, mati rasa, sering buang air kecil.
Kognitif : Khaawatir tentang sesuatu, perasaan tegang, keyakinan bahwa sesuatu yang
buruk
akan segera terjadi tanpa alasan yang jelas, takut kehilangan kontrol, takut
akan tidak mampu mengatasi masalah, dll.
Perilaku : Menghidar, lekat dan dependen, terguncang, sensitif, mudah marah (Nevid,
2003)
Manifestasi Kecemasan
Kognitif (dalam pikiran individu)
Motorik ( dalam tingkah laku)
Somatik (dalam reaksi, baik fisik maupun biologis)
Afektif ( dalam emosi individu)
3
Jenis-jenis Kecemasan Menurut Sigmund Freud
1.Kecemasan Realistik. Secara normal, kecemasan realistik sering dialami dalam
kehidupan sehari-hari. Sering juga kecemasan realistik disebut degan ketakutan. Sumber
dari kecemasan realistik sangat jelas karena memang membahayakan secara fisik.
Misalkan dalam kondisi perang, terancam dengan binatang buas, dll.
2.Kecemasan Moral. Kecemasan moral tidak dirasakan dari dunia luar atau dari fisik.
Tetapi dari dunia sosial individu. Super ego yang sudah terintregasi dalam inidividu.
Kecemasan moral ini diantara lain adalah misalkan rasa malu, rasa bersalah, atau rasa
takut mendapat teguran maupun hukuman, dll.
3.Kecemasan Neurotik. Kecamasan neurotik ini menimbulkan perasaan takut yang
muncul akibat rangsangan-rangsangan dari id. Induvidu akan menjadi gugup, tidak
mampu mengandalikan diri, perilaku, akal, bahkan pikiran. Kecemasan neurotik
merurpakan sumber terbanyak yang membuat individu terganggu secara psikologis.
B.GANGGUAN KEPRIBADIAN
Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di
mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak
berfungsi.
Gangguan kepribadian menurut Kaplan dan Saddock adalah suatu varian dari
sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang.
Hanya jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan
gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan
sebagai kelas gangguan kepribadian.
Orang yang mengalami kepribadian biasanya memiliki tingkah laku yang kompleks dan
berbeda-beda berupa :
·
Ketergantungan yang berlebihan
·
Ketakutan yang berlebihan dan intimitas
·
Kesedihan yang mendalam
·
Tingkah laku yang eksploitatif
·
Kemarahan yang tidak dapat dikontrol
·
Kalau masalah mereka tidak ditangani, kehidupan mereka akan dipenuhi
ketidakpuasan
Gangguan kepribadian merupakan suatu gangguan berat pada karakter dan
kecenderungan perilaku pada individu.Gangguan tersebut melibatkan beberapa bidang
kepribadian dan berhubungan dengan kekacauan pribadi dan sosial. Gangguan itu dapat
disebabkan oleh faktor hereditas dan pengalaman hidup pada awal masa kanak-kanak.
4
Diagnosa terjadinya gangguan kepribadian pada seseorang yang di dasarkan pada
bentuk perilaku, mood, sosial interaksi, impulsif, dapat menjadi suatu hal yang
kontroversial dan merugikan individu bersangkutan, kebanyakan orang awam
memberikan sebutan label atau pelbagai stigma tertentu pada mereka. Akibatnya,
individu tersebut semakin enggan untuk berobat dan melakukan isolasi diri. Kemunculan
gangguan kepribadian berawal kemunculan distres, yang dilanjutkan pada penekanan
perasaan-perasaan tersebut dan berperilaku tertentu seperti orang mengalami distres pada
umumnya.
Faktor Penyebab Munculnya Gangguan Kepribadian
1.Faktor Genetika
Satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan
kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk
gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik.
Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan
temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap social, kembar
monozigotikyang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik
yang dibesarkan bersama-sama.
2.Faktor Temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan
dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya, anak-anak yang secara
temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.
3.Faktor Biologis
®Hormon, Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga menunukkan
peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone.
®Neurotransmitter, Penilaian sifat kepribadian dan system dopaminergik dan
serotonergik, menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter
tersebut. Meningkatkan kadaar serotonin dengan obat seretonergik tertentu
seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahan dramatik pada beberapa karakteristik
kepribadian. Serotonin menurunkan depresi, impulsivitas.
®Elektrofisiologi
Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram telah ditemukaan pada
beberaapa pasien dengan gangguan kepribadian, paling sering pada tipe antisocial dan
ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.
4.Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi
pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu
anakyang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras
kepala, kikir dan sangat teliti
5
@Gangguan Penyalahgunaan Obat
Adiksi dan Habitusi adalah keadaan bergantung secara fisik pada suatu jenis obat
bius.Ketergantungan psikologis itulah yang kemudian disebut sebagai habituasi. Dan
keadaannya ditandai dengan adanya toleransi. Habitusi (ketergantungan psikologis)
mengacu kepada kebutuhan yang berkembang melalui belajar.
1.Penyalahagunaan Obat (Drug Abuse)
Menurut Chaplin (1995) adalah penggunaan obat bius samapai derajat sedemikian rupa .
kecanduan obat bius (Drug addiction) adalah penggunaan obat bius sebagai kebiasaan
yang disertai dengan ketergantungan npsikologis dan fisiologis.
2. Penggolongan obat bius
a.Obat
Penawar,
Mencakup
alcohol,barbiturate
atau
obat
bius
tidur
(Phenobarbital,Nembutal,seconal), hidrat khoral, brimidal. Dan digunakan untuk
merangsang istirahat, relaksasi,tidur,mengurangi/menghilangi kecemasan dan meredakan
kejang-kejang / ketegangan.
b.Opiate narcotics, Mencakup candu opium , morfin, kodein,obat-obat
sintesis,Demerol,dan methadon. Dan dapat menimbulkan keadaan euphoria (perasaan
senag + keenakan), rasa muak + kantuk, dan apati dan latorgi (kelesuan). Dapat
mengurangi rasa sakit. Dan yang kecanduan menjadi amat kuat dan sukar untuk
disembuhkan.
c.Stimulus (obat perangsang), Mencakup nikotin (tembakau), kafein (the + kopi),
amphetamine (benzedrine,dexedrine,mathadrine), dan kokain. Amphctamine digunakan
untuk mengobati narkolepsi, depresi, obesitas, dan anak hiperaktif. Dan efek sampingnya
menenangkan,menekan/menghilangkan rasa lapar,insomania dan euphoria.
d. Obat penenang (Tranquilizers), Mencakup Perantara anti psikotik
(chloramazine,reserpine,dan
garam
lithium),
dan
obat
anti
kecemasan
(valium,miltoun,equanil).Berfungsi untuk mengurangi / menghilangkan ketegangan,
menekan delusi,halusinasi,dan menyembuhkan gejala-gejala psikosis. Dan banyak
digunaka di rsj dan dalam tarf yang ringan di masyarakat luas.
e. Halusinogen (psychedclies), Mencakup LSD (Lysergic acid diethymide) , mescaline
( kaktus peyote) , psilocybio (jamur mexico) , hashish (rami-rami Indian) , marijuana
( cannabis sativa).Dan dapat menimbulkan atau mempertnggi gambaran
visual,meningkatkan kesadaran sensoris dan kecemasan, terganggunya koordinasi, dan
dalam beberapa kasus menimbulkan perasaan yang tergantungan.
6
PENUTUP
KESIMPULAN
Kecemasan merupakan suatu sensasi aphrehensif atau perasaan takut yang
menyeluruh, dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada setiap individu, akan
tetapi bila hal ini terlalu berlebihan maka dapat menjadi suatu yang abnormal. Anxiety
disorder berupa gangguan fobia, gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan
anxietas menyeluruh, dan gangguan stres pasca trauma. Kecemasan muncul karena
individu memikirkan atau membayangkan suatu tindakan atau peristiwa yang dilakukan
secara berlebihan, sehingga pada saat melakukan kegiatan tersebut individu cenderung
merasa tertekan akan tindakan yang pernah dibayangkannya secara berlebihan. Gangguan
kecemasan ini merupakan salah satu bentuk dari penyakit mental. Penyebabnya bisa apa
saja, seperti ketidakseimbangan kimia dalam tubuh, perubahan struktur otak, stres
lingkungan, trauma dan phobia, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
◙Jeffrey ,S.Nevid .,Spencer,A.Rathus ., &Greene.2003. Psikologi Abnormal
Jilid 2 . Edsis Kelima.
◙Jeffrey ,S.Nevid .,Spencer,A.Rathus ., &Greene.2003. Psikologi Abnormal
Jilid 1 . Edsis Kelima.
◙ Alih Bahasa : Tim Fakultas Universitas Indonesia. Jakarta : Erlangga .
◙Dwi Riyanti, B.P., Prabowo,H . 1998. Psikologi Umum 2 . Seri Diktat Kuliah .
Jakarta : Fakultas Psikologi Gunadarma .
◙Ardiani Ardi Tristiadi, m.Si. Psi. 2011. Psi Abnormal. Bdg : Lubuk Agung
◙Irwan Wicaksono, Setia Budi University The Faculty of Psychology, Solo,
Central Java, Indonesia. (diakses pada : Selasa, 21 Mei 2013,Pukul 02.00).
7
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……………...1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………………...…..2
B.RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………...….2
PEMBAHASAN
A.GANGGUAN KECEEMASAN......……………………………………………………3
B.GANGGUAN KEPRIBADIAN........………………………………...…………………3
@Gangguan Penyalahgunaan Obat.....……………………………………………………5
PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………….………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….9
1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kecemasan berhubungan dengan sesuatu yang mengancam ataupun dirasa
mengancam. Kecemasan terkadang tidak jelas objeknya, mengapa seseorang bisa
menjadi cemas. Seseorang sering cemas terhadap sesuatu, dapat mengembangkan
kepribadian yang “pencemas” (apapun akan disikapi dengan kecemasan) sehingga akan
menimbulkan gangguan.Kecemasan secara umum jika seseorang merasa khawatir karena
menghadapi situasi yang tidak bisa memberikan jawaban yang jelas, tidak bisa
mengharapkan suatu pertolongan, dan tidak ada harapan yang jelas akan mendapatkan
hasil (Sumadinata, 2004).
Semua orang hampir bisa dipastikan pernah mengalami apa yang disebut rasa cemas,
gelisah, khawatir, dan panik. Dalam kehidupan sehari-hari, kecemasan merupakan hal
yang wajar terjadi pada setiap individu seperti reaksi seseorang jika sedang mengalami
stress kerapkali disertai dengan suatu kecemasan. Namun apabila suatu individu tidak
dapat mengontrol ataupun meredam rasa cemas tersebut dalam situasi dimana orangorang pada umumnya mampu menangani kecemasan tanpa adanya kesulitan yang
dianggapnya begitu berarti maka dalam hal ini telah dikatakan penyimpangan.
Menurut data National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat
40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia
lanjut. Gangguang kecemasan diperkirakan diderita oleh 1 dari 10 manusia.
Gangguan kepribadian adalah gangguan psikologis kronis yang sangat
mempengaruhi kehidupan seseorang. Memiliki gangguan kepribadian negatif dapat
mempengaruhi pekerjaan seseorang, keluarga, dan kehidupan sosial seseorang.
Gangguan Kepribadian ada yang kontinum sehingga mereka dapat ringan sampai lebih
parah dalam hal bagaimana luas dan untuk menunjukkan sejauh mana seseorang fitur
gangguan kepribadian tertentu. Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal
dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana, ciri-ciri kepribadian), selama
masa stres meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan
baru, dll). Gejala dari gangguan kepribadian akan mendapatkan kekuatan dan mulai
serius mengganggu fungsi emosional dan psikologis mereka.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Gangguan Kecemasan
2.Gangguan Kepribadian
2
@Gangguan Penyalahgunaan Obat
PEMBAHASAN
A.GANGGUAN KECEMASAN
Kecemasan sebagai keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan
fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan dan keadaan khawatir yang
mengeluhkan sesuatu yang buruk akan segera terjadi (Nevid, dkk. 2003)
Kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat
sesuatu. Fungsinya adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal
dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi
ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara
rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak
realistik, yakni tingkah laku yang berorientasi pada pertahanan ego atau defence
mechanism (Freud & Corey, 2005)
Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang disertai
dengan menigkatnya ketegangan fisiologis. Suatu dorongan yang menjadi perantara
antara suatu situasi yang mengancam dan perilaku menghidar. Kecemasan dapat diukur
dengan self report, dengan mengukur ketegangan fisiologis, dan dengan perilaku yang
tampak (davison, dkk. 2006).
Ciri-ciri Kecemasan
Fisik : Gelisah, gugup. Tangan dan angoota badan yang lain bergetar, banyak
berkeringat, mulut atau kerongkongn terasa kering, sulit bicara, sulit bernafas, jantung
yang berdebar keras, pusing, merasa lemas, mati rasa, sering buang air kecil.
Kognitif : Khaawatir tentang sesuatu, perasaan tegang, keyakinan bahwa sesuatu yang
buruk
akan segera terjadi tanpa alasan yang jelas, takut kehilangan kontrol, takut
akan tidak mampu mengatasi masalah, dll.
Perilaku : Menghidar, lekat dan dependen, terguncang, sensitif, mudah marah (Nevid,
2003)
Manifestasi Kecemasan
Kognitif (dalam pikiran individu)
Motorik ( dalam tingkah laku)
Somatik (dalam reaksi, baik fisik maupun biologis)
Afektif ( dalam emosi individu)
3
Jenis-jenis Kecemasan Menurut Sigmund Freud
1.Kecemasan Realistik. Secara normal, kecemasan realistik sering dialami dalam
kehidupan sehari-hari. Sering juga kecemasan realistik disebut degan ketakutan. Sumber
dari kecemasan realistik sangat jelas karena memang membahayakan secara fisik.
Misalkan dalam kondisi perang, terancam dengan binatang buas, dll.
2.Kecemasan Moral. Kecemasan moral tidak dirasakan dari dunia luar atau dari fisik.
Tetapi dari dunia sosial individu. Super ego yang sudah terintregasi dalam inidividu.
Kecemasan moral ini diantara lain adalah misalkan rasa malu, rasa bersalah, atau rasa
takut mendapat teguran maupun hukuman, dll.
3.Kecemasan Neurotik. Kecamasan neurotik ini menimbulkan perasaan takut yang
muncul akibat rangsangan-rangsangan dari id. Induvidu akan menjadi gugup, tidak
mampu mengandalikan diri, perilaku, akal, bahkan pikiran. Kecemasan neurotik
merurpakan sumber terbanyak yang membuat individu terganggu secara psikologis.
B.GANGGUAN KEPRIBADIAN
Gangguan Kepribadian adalah istilah umum untuk suatu jenis penyakit mental di
mana cara berpikir, memahami situasi, dan berhubungan dengan orang lain tidak
berfungsi.
Gangguan kepribadian menurut Kaplan dan Saddock adalah suatu varian dari
sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada sebagian besar orang.
Hanya jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan
gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subyektif maka dimasukkan
sebagai kelas gangguan kepribadian.
Orang yang mengalami kepribadian biasanya memiliki tingkah laku yang kompleks dan
berbeda-beda berupa :
·
Ketergantungan yang berlebihan
·
Ketakutan yang berlebihan dan intimitas
·
Kesedihan yang mendalam
·
Tingkah laku yang eksploitatif
·
Kemarahan yang tidak dapat dikontrol
·
Kalau masalah mereka tidak ditangani, kehidupan mereka akan dipenuhi
ketidakpuasan
Gangguan kepribadian merupakan suatu gangguan berat pada karakter dan
kecenderungan perilaku pada individu.Gangguan tersebut melibatkan beberapa bidang
kepribadian dan berhubungan dengan kekacauan pribadi dan sosial. Gangguan itu dapat
disebabkan oleh faktor hereditas dan pengalaman hidup pada awal masa kanak-kanak.
4
Diagnosa terjadinya gangguan kepribadian pada seseorang yang di dasarkan pada
bentuk perilaku, mood, sosial interaksi, impulsif, dapat menjadi suatu hal yang
kontroversial dan merugikan individu bersangkutan, kebanyakan orang awam
memberikan sebutan label atau pelbagai stigma tertentu pada mereka. Akibatnya,
individu tersebut semakin enggan untuk berobat dan melakukan isolasi diri. Kemunculan
gangguan kepribadian berawal kemunculan distres, yang dilanjutkan pada penekanan
perasaan-perasaan tersebut dan berperilaku tertentu seperti orang mengalami distres pada
umumnya.
Faktor Penyebab Munculnya Gangguan Kepribadian
1.Faktor Genetika
Satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada 15.000 pasangan
kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar monozigotik, angka kesesuaian untuk
gangguan kepribadian adalah beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik.
Selain itu menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan
temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap social, kembar
monozigotikyang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan kembar monozigotik
yang dibesarkan bersama-sama.
2.Faktor Temperamental
Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin berhubungan
dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa. Contohnya, anak-anak yang secara
temperamental ketakutan mungkin mengalami kepribadian menghindar.
3.Faktor Biologis
®Hormon, Orang yang menunjukkan sifat impulsive seringkali juga menunukkan
peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone.
®Neurotransmitter, Penilaian sifat kepribadian dan system dopaminergik dan
serotonergik, menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter
tersebut. Meningkatkan kadaar serotonin dengan obat seretonergik tertentu
seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahan dramatik pada beberapa karakteristik
kepribadian. Serotonin menurunkan depresi, impulsivitas.
®Elektrofisiologi
Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram telah ditemukaan pada
beberaapa pasien dengan gangguan kepribadian, paling sering pada tipe antisocial dan
ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.
4.Faktor Psikoanalitik
Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan fiksasi
pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada stadium anal, yaitu
anakyang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal dapat menimbulkan sifat keras
kepala, kikir dan sangat teliti
5
@Gangguan Penyalahgunaan Obat
Adiksi dan Habitusi adalah keadaan bergantung secara fisik pada suatu jenis obat
bius.Ketergantungan psikologis itulah yang kemudian disebut sebagai habituasi. Dan
keadaannya ditandai dengan adanya toleransi. Habitusi (ketergantungan psikologis)
mengacu kepada kebutuhan yang berkembang melalui belajar.
1.Penyalahagunaan Obat (Drug Abuse)
Menurut Chaplin (1995) adalah penggunaan obat bius samapai derajat sedemikian rupa .
kecanduan obat bius (Drug addiction) adalah penggunaan obat bius sebagai kebiasaan
yang disertai dengan ketergantungan npsikologis dan fisiologis.
2. Penggolongan obat bius
a.Obat
Penawar,
Mencakup
alcohol,barbiturate
atau
obat
bius
tidur
(Phenobarbital,Nembutal,seconal), hidrat khoral, brimidal. Dan digunakan untuk
merangsang istirahat, relaksasi,tidur,mengurangi/menghilangi kecemasan dan meredakan
kejang-kejang / ketegangan.
b.Opiate narcotics, Mencakup candu opium , morfin, kodein,obat-obat
sintesis,Demerol,dan methadon. Dan dapat menimbulkan keadaan euphoria (perasaan
senag + keenakan), rasa muak + kantuk, dan apati dan latorgi (kelesuan). Dapat
mengurangi rasa sakit. Dan yang kecanduan menjadi amat kuat dan sukar untuk
disembuhkan.
c.Stimulus (obat perangsang), Mencakup nikotin (tembakau), kafein (the + kopi),
amphetamine (benzedrine,dexedrine,mathadrine), dan kokain. Amphctamine digunakan
untuk mengobati narkolepsi, depresi, obesitas, dan anak hiperaktif. Dan efek sampingnya
menenangkan,menekan/menghilangkan rasa lapar,insomania dan euphoria.
d. Obat penenang (Tranquilizers), Mencakup Perantara anti psikotik
(chloramazine,reserpine,dan
garam
lithium),
dan
obat
anti
kecemasan
(valium,miltoun,equanil).Berfungsi untuk mengurangi / menghilangkan ketegangan,
menekan delusi,halusinasi,dan menyembuhkan gejala-gejala psikosis. Dan banyak
digunaka di rsj dan dalam tarf yang ringan di masyarakat luas.
e. Halusinogen (psychedclies), Mencakup LSD (Lysergic acid diethymide) , mescaline
( kaktus peyote) , psilocybio (jamur mexico) , hashish (rami-rami Indian) , marijuana
( cannabis sativa).Dan dapat menimbulkan atau mempertnggi gambaran
visual,meningkatkan kesadaran sensoris dan kecemasan, terganggunya koordinasi, dan
dalam beberapa kasus menimbulkan perasaan yang tergantungan.
6
PENUTUP
KESIMPULAN
Kecemasan merupakan suatu sensasi aphrehensif atau perasaan takut yang
menyeluruh, dan hal ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada setiap individu, akan
tetapi bila hal ini terlalu berlebihan maka dapat menjadi suatu yang abnormal. Anxiety
disorder berupa gangguan fobia, gangguan panik, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan
anxietas menyeluruh, dan gangguan stres pasca trauma. Kecemasan muncul karena
individu memikirkan atau membayangkan suatu tindakan atau peristiwa yang dilakukan
secara berlebihan, sehingga pada saat melakukan kegiatan tersebut individu cenderung
merasa tertekan akan tindakan yang pernah dibayangkannya secara berlebihan. Gangguan
kecemasan ini merupakan salah satu bentuk dari penyakit mental. Penyebabnya bisa apa
saja, seperti ketidakseimbangan kimia dalam tubuh, perubahan struktur otak, stres
lingkungan, trauma dan phobia, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
◙Jeffrey ,S.Nevid .,Spencer,A.Rathus ., &Greene.2003. Psikologi Abnormal
Jilid 2 . Edsis Kelima.
◙Jeffrey ,S.Nevid .,Spencer,A.Rathus ., &Greene.2003. Psikologi Abnormal
Jilid 1 . Edsis Kelima.
◙ Alih Bahasa : Tim Fakultas Universitas Indonesia. Jakarta : Erlangga .
◙Dwi Riyanti, B.P., Prabowo,H . 1998. Psikologi Umum 2 . Seri Diktat Kuliah .
Jakarta : Fakultas Psikologi Gunadarma .
◙Ardiani Ardi Tristiadi, m.Si. Psi. 2011. Psi Abnormal. Bdg : Lubuk Agung
◙Irwan Wicaksono, Setia Budi University The Faculty of Psychology, Solo,
Central Java, Indonesia. (diakses pada : Selasa, 21 Mei 2013,Pukul 02.00).
7