BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

  SD Negeri Mojosari berdiri pada tahun 1977 namun surat keterangan dari desa untuk hak guna bangunan baru ada tahun 2007 dengan nomor 15/DS/III/07. Letak geografis SD Negeri Mojosari berada di tengah ladang, antara dua dusun dalam wilayah Desa Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung. Sekolah ini memiliki luas keseluruhan

  2

  1260 m . Status kepemilikannya adalah milik Pemerintah Kabupaten Temanggung.

  Visi SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung adalah “Unggul dalam prestasi, cerdas, terampil, berbudi luhur, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.” Sedangkan yang menjadi misinya adalah meningkatkan mutu pendidikan, mengembangkan budaya bersih dan sehat, mengembangkan bakat dan kemampuan siswa agar tumbuh kembang siswa wajar, cerdas, dan terampil, meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

  Jumlah siswa tiap tahun senantiasa mengalami kenaikan dan penurunan. Dari data di lapangan dapat diketahui bahwa jumlah siswa dua tahun terakhir yaitu tahun pelajaran 2013/2014 jumlah siswa

  48 Sedangkan tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 49 siswa. Pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri Mojosari terdiri dari 5 orang guru kelas berstatus PNS dengan ijazah yang bervariasi mulai dari SPG sampai dengan S-1, satu guru kelas berstatus GTT dengan ijazah S-1. Guru mapel Pendidikan Agama Islam 1 orang berstatus PNS, guru mapel Pendidikan Jasmani dan Olah Raga Kesehatan diampu oleh 1 guru dari SD Negeri Campuranom yang berstatus PNS dengan lulusan S-1, 1 orang GTT untuk mapel bahasa inggris berijazah S-1, dan 1 orang PTT sebagai penjaga sekolah dengan lulusan SMA. SD Negeri Mojosari memiliki sarana dan prasarana minim yang meliputi 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang serba guna yang digunakan untuk perpustakaan mini, UKS, dan mushola. 1 ruang dapur, 1 ruang gudang, 1 WC guru dan 1 WC siswa, 1 tempat parkir dan 1 halaman upacara.

  Kondisi sosial ekonomi orang tua siswa SD Mojosari dengan jumlah siswa 49 siswa dapat dilihat dari jenis pekerjaannya. Sebanyak 43 orang tua siswa pekerjaanya adalah petani, sisanya ada yang bekerja sebagai pedagang, sopir, tukang batu, buruh pabrik, dan PNS. Pendapatan orang tua siswa perbulan hampir sebagian besar sama yaitu sebanyak 43 orang berpendapatan di bawah 1 juta rupiah. Sebanyak 3 orang berpendapatan diatas 2 juta perbulan, sebanyak 3 orang berpendapatan 1 – 2 juta perbulan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Konteks Program BOS di SDN Mojosari

  Pelaksanaan program BOS di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung telah dilaksanakan sejak tahun 2005. Selama tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 sudah mengalami beberapa kali perubahan dalam tata aturan pelaksanaannya.

  Program BOS sangat diperlukan di SD Negeri Mojosari karena pembiayaan kebutuhan pendidikan yang ditanggung orang tua siswa masih tinggi yaitu Rp 580.000,- pertahun per siswa atau Rp 48.000,- persiswa per bulan (Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009). Terkait dengan hal ini orang tua siswa keberatan jika pembiayaan tersebut dibebankan kepada mereka. Dengan adanya program BOS biaya pendidikan yang ditanggung orang tua siswa menjadi ringan dan tidak terbebani dengan berbagai macam pungutan. Oleh karena itu program BOS memang dibutuhkan oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa.

  Seperti yang dikemukakan oleh Kepala SD Negeri Mojosari sebagai berikut:

  “SD Negeri Mojosari menerima dan membutuhkan program BOS sebagai satu-satunya dana yang kami kelola yang nantinya akan kami gunakan untuk pembiayaan program-program sekolah yang terdapat dalamRAKSyang telah kami susun secara bersama- sama ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Guru kelas I sekaligus bendahara BOS juga memperkuat pernyataan Kepala Sekolah : “Sekolah memang menerima dan membutukan program BOS untuk pembiayaan berbagai kegiatan yang ada di SD baik akademik maupun non akademik” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Selanjutnya komite sekolah memperkuat penyataan dari pihak sekolah : “Sekolah menerima dan membutuhkan program BOS untuk pembiayaan GTT dan PTT, kegiatan ekstrakurikuler pramuka, dan bantuan kepada siswa miskin. Dana BOS ini betul-betul dibutuhkan dan sangat membantu sekolah dalam meringankan beban biaya pendidikan yang ditanggung orang tua siswa yang semakin hari semakin mahal

  ” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa program BOS memang dibutuhkan SD Negeri Mojosari karena dana BOS merupakan dana utama yang digunakan sekolah dalam rangka untuk pembiayaan kegiatan yang diperlukan oleh sekolah.

  Secara umum tujuan BOS adalah untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Demikian juga yang terjadi di SDN Mojosari. Di sekolah ini, orang tua siswa merasa terbantu dengan adanya program BOS yang dicanangkan pemerintah sejak tahun 2005 sampai sekarang. Sebagaimana yang dikemukakan oleh ketua komite sekolah berikut ini:

  “Orang tua siswa merasa terbantu sekali dengan adanya program BOS ini, beban biaya yang ditanggung mereka menjadi lebih ringan. Mereka tidak ada kekhawatiran lagi anaknya tidak dapat sekolah karena sekolah sekarang tidak pernah memungut biaya kepada mereka setelah adanya program BOS ini” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Pernyataan senada juga ditegaskan oleh Kepala SDN Mojosari:

  “Sejak adanya dana BOS sekolah kami tidak pernah menarik dana dari orang tua murid sehingga beban biaya untuk pendidikan anak mereka menjadi ringan. Sesuai dengan aturannya „kan pihak sekolah tidak boleh lagi mencari dari yang didapat dari orang tua siswa. Semua kegiatan sekolah semua didanai oleh BOS dan orang tua merasa terbantu sekali karena mereka tidak lagi memikirkan biaya pendidikan anaknya kalo jaman dulu SPP namanya” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Dari hasil wawancara, pada dasarnya program BOS di sekolah ini telah meringankan beban orang tua dalam pembiayaan pendidikan putra-putri mereka dalam kaitannya dengan program wajib belajar 9 tahun.

4.2.2 Input Program BOS di SDN Mojosari

  Dalam berbagai macam kegiatan yang ada di sekolah dalam menunjang pendidikan, SD Negeri Mojosari membuat program penggunaan dana yang dituangkan dalam RAKS yang mengacu pada petunjuk teknis penggunaan dana BOS tahun 2014 yang meliputi 13 komponen pembiayaan. Berikut ini program BOS di SD Negeri Mojosari tahun anggaran 2014.

Tabel 4.1 Program BOS SDN Mojosari No. Program Kegiatan Waktu Alokasi Dana (Rp)

  200.000

  Membayar GTT dan PTT

  Januari- Desember

  5.700.000

  9. Pengembangan profesi guru Kegiatan KKG gugus Januari-

  Desember 1.600.000

  10. Membantu siswa miskin Membantu dalam pemeriksaan kesehatan bagi siswa kurang mampu

  Juli- Desember

  11. Pembiayaan pengelolaan BOS

  Juni 1.600.000

  Penyusunan RAKS, Pengambilan dana BOS, pelaporan LPJ BOS

  Januari- Desember

  1.700.000

  12. Pembelian perangkat komputer

  Perawatan perangkat komputer Juni 350.000

  13. Biaya lainnya Pembelian alat peraga Agustus 1.300.000

  Jumlah 46.400.000

  8. Pembayaran honorarium bulanan

  7. Perawatan sekolah Pengecatan ruang kelas

  1. Pengembangan pustaka Pembelian buku guru dan siswa kurikulum 2013

  4. Kegiatan ulangan dan ujian

  Agustus 2.700.000

  2. Penerimaan siswa baru Pendaftaran, daftar ulang siswa baru

  Juni-Juli 200.000

  3. Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler

  Penyusunan program, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, kegiatan ekstrakurikuler

  Januari- Desember

  11.000.000

  Pengadaan soal ulangan dan ujian Januari- Desember

  350.000

  6.200.000

  5. Pembelian bahan-bahan habis pakai

  Pengadaan ATK, peralatan kebersihan, makan minum harian

  Januari- Desember

  13.500.000

  6. Langganan daya dan jasa Membayar listrik, internet

  Januari- Desember

  Sumber: Data SDN Mojosari

  Dalam penyusunan program tersebut pihak sekolah melibatkan pihak-pihak yang terlibat baik dari internal maupun dari eksternal sekolah. Pihak internal meliputi Kepala Sekolah dan Guru, sedangkan pihak eksternal berasal dari komite sekolah. Hal ini terbukti dengan pernyataan dari kepala sekolah:

  “RAKS kami susun secara bersama-sama antara Kepala Sekolah, Dewan Guru. Dari masing-masing Guru memberikan daftar kebutuhan masing-masing kemudian kita susun rencana kegiatan sekolah dana nggaran yang dibutuhkan. Setelah selesai menyusun rencana anggaran kemudian dibawa ke komite sekolah untuk pertimbangan dan persetujuan RAKS

  ” (Wawancaratanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh guru kelas VI yang menyatakan bahwa: “Kami dewan guru terlibat langsung dalam penyusunan RAKS dengan memberikan daftar kebutuhan kami dari tiap kelas kemudian diusulkan dalam rapat” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Setiap pihak diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penentuan kegiatan yang akan dilakukan sekolah. Masukan ini disertai dengan perhitungan dana yang dibutuhkan. Keikutsertaan komite sekolah dalam penyusunan atau penyetujuan RAKS dibenarkan oleh komite SD Negeri Mojosari sebagai berikut :

  “RAKS biasanya dibuat oleh sekolah karena sekolah yang lebih mengetahui kebutuhannya, kemudian setelah disusun barulah kami lihat kegiatan sekolah beserta anggarannya, apabila sudah sesuai maka kami tandatangani sebagai wujud persetujuan komite sekolah

  ” (Wawancara tanggal15 April 2015).

  Keterlibatan komite sekolah dalam proses penyu- sunan RAKS ini adalah sebagai perwakilan dari masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengetahui secara jelas pendanaan yang ada di sekolah dan tingkat kebutuhan untuk proses pendidikan. Selanjutnya, setelah mengetahui kondisi keuangan sekolah, masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi dalam pengembangan sekolah khususnya dalam hal dana. Dengan koordinasi yang baik, maka berbagai kegiatan sekolah dapat dilaksanakan dengan alokasi dana secara tepat dan setiap individu dapat mengetahui kondisi keuangan, kebutuhan dan kondisi yang harus disediakan.

  Selanjutnya untuk melaksanakan program penggunaan BOS, SD Negeri Mojosari membentuk tim manajemen BOS. Adapun strukturnya adalah Penanggung jawab : kepala sekolah, anggota : guru kelas I (bendahara BOS) dan perwakilan orang tua siswa di luar komite. Tim manajemen BOS ditetapkan dengan surat keputusan kepala sekolah. Hal ini dikemukakan oleh kepala SD Negeri Mojosari:

  “Untuk memperlancar pelaksanaan program BOS kami membentuk tim manajemen BOS dengan menerbitkan SK agar pelaksanaan program BOS menjadi lebih efektif dan transparan” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Dalam melaksanakan tugasnya, tim manajemen BOS memerlukan sarana dan prasarana untuk memperlancar tugasnya. Pihak sekolah menyediakan komputer, ATK untuk keperluan pembukuan secara manual dan printer untuk mencetak laporan pertanggungjawaban BOS. Sekolah tidak memiliki ruangan khusus karena keterbatasan tempat yang ada.

  Namun hal ini tidak menjadi masalah dalam pengerjaan laporan LPJ BOS tiap triwulan. Seperti dikemukakan oleh bendahara BOS sebagai berikut:

  “Sarana untuk pengelolaan BOS belum dapat terlengkapi semuanya namun hal itu tidak menghambat kami dalam menyelesaikan laporan BOS tiap bulan” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan itu diperkuat oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa: “Kami belum memiliki ruangan khusus untuk pengelolaan BOS dikarenakan keterbatasan tempat. Apabila mengerjakan pelaporan BOS kami mengerjakannya di ruang kantor guru

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Dalam aspek input ini SD Negeri Mojosari telah memiliki program yang meliputi 13 komponen pembiayaan BOS dan menjadi target dalam satu tahun anggaran.

4.2.3 Proses Program BOS di SDN Mojosari

  Pada tahap proses implementasi program BOS tahun 2014, SD Negeri Mojosari telah mempersiapkan diri secara maksimal. Berikut ini adalah gambaran pelaksanaan program BOS SDN Mojosari tahun anggaran 2014.

Tabel 4.2 Pelaksanaan Program BOS SDN Mojosari No. Program Kegiatan Waktu Hambatan

  1. Pengembangan pustaka Pembelian buku guru dan siswa kurikulum 2013, buku pegangan guru

  November Terjadi keterlambatan dalam pengiriman buku ke sekolah

  2. Penerimaan siswa baru Pendaftaran, daftar ulang

  Juli -

  3. Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler

  Penyusunan program, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi, kegiatan ekstrakurikuler

  Januari- Desember

  • 4. Kegiatan ulangan dan ujian
  • 5. Pembelian bahan-bahan habis pakai
  • 6. Langganan daya dan jasa
  • 7. Perawatan sekolah
  • 8. Pembayaran honorarium bulanan
  • 9. Pengembangan profesi guru
  • 10. Membantu siswa miskin

  Februari- Desember

  Pengadaan ATK, peralatan kebersihan, makan minum harian

  Januari- Desember

  Membayar listrik, internet Januari- Desember

  Pengecatan ruang kelas April, Agustus

  Membayar GTT dan PTT Januari- Desember

  Kegiatan KKG gugus Januari- Desember

  Membantu dalam pemeriksaan kesehatan bagi siswa kurang mampu

  Februari, September

  Pengadaan soal ulangan dan ujian

  11. Pembiayaan pengelolaan BOS

  Penyusunan RAKS, Pengambilan dana BOS, pelaporan LPJ BOS

  Januari- Desember

  Bendahara merangkap tugas sekolah yang lain sehingga mengalami kesulitan dalam pelaporan, tim manajemen BOS tidak memiliki ruangan khusus

  12. Pembelian perangkat komputer

  Perawatan perangkat komputer

  Oktober Pembelian laptop belum diperbolehkan dalam juknis

  13. Biaya lainnya Pembelian alat peraga Juli, November

  • Sumber: data SDN Mojosari 1.

   Pengembangan Perpustakaan

  SD Negeri Mojosari pada tahun 2014 melakukan pengadaan buku siswa dan buku pedoman guru kurikulum 2013 mulai dari kelas I sebanyak 40 eksemplar untuk buku pegangan siswa, kelas II sebanyak 28 eksemplar buku pegangan anak, kelas IV sebanyak 36 eksemplar buku pegangan anak, kelas V sebanyak 24 buku pegangan anak, untuk buku pegangan guru masing-masing kelas mendapat 4 eksemplar. Pengadaan buku ini diawali dengan pendataan jumlah siswa dari tiap kelas kemudian melalui UPT memesan kebutuhan untuk pengadaan buku siswa dan guru. Dalam pengadaan buku kurikulum 2013 tersebut terdapat permasalahan yaitu keterlambatan datangnya buku tersebut. Buku tersebut datangnya pada sekitar bulan oktober 2014 sehingga guru mengalamihambatan dalam proses pembelajaran sebelum buku tersebut tiba di sekolah. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh kepala SDN Mojosari sebagai berikut:

  “Kami memesan buku kurikulum 2013 untuk pegangan siswa dan guru di kelas I,II,IV, dan V untuk memperlancar kegiatan pembelajaran di kelas. Namun terjadi keterlambatan dalam pengiriman ke sekolah ini

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas I yang menyatakan “Saya menerima buku kurikulum 2013 tema satu sampai empat bulan oktober 2014 dan langsung membagikannya kepada semua siswa.” (wawancara tanggal 14 April 2015). Pernyataan tersebut diperkuat oleh ketua komite SDN Mojosari yang mengatakan bahwa

  “Sekolah ini tahun 2014 sudah membeli buku kurikulum 2013 untuk kelas I, II, IV, dan V sehingga pembelajaran di kelas menjdi lebih efektif

  ” (Wawancara tanggal 15 April 2015). Dari kutipan wawancara dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelian buku kurikulum sudah dilaksanakan sesuai dengan jumlah yang diharapkan namun terjadi keterlambatan yang semula dijadwalkan bulan Agustus kemudian baru terealisasi bulan November tahun 2014 sehingga kegiatan belajar mengajar kurikulum 2013 semester satu agak mengalami kesulitan.

2. Penerimaan Peserta Didik

  Sebelum mengadakan penerimaan siswa baru, SD Negeri Mojosari membentuk panitia penerimaan peserta didik baru yang terdiri dari ketua: Kepala Sekolah, Sekretaris: Guru Bahasa Inggris, Bendahara: Guru Kelas I. Panitia penerimaan peserta didik ditetapkan dengan surat keputusan dari kepala sekolah. Penerimaan peserta didik dilaksanakan sebelum tahun pelajaran 2014/2015 dimulai yaitu pada awal bulan Juli tahun 2014. Daya tamping SD Negeri Mojosari adalah 15 siswa yang mendaftar 10 siswa. Selama proses penerimaan berlangsung, pihak sekolah tidak memungut biaya apapun. Biaya sepenuhnya diambil dari dana BOS. Hal ini seperti yang dikemukakan kepala sekolah yang menyatakan:

  “Sebelum melaksanakan penerimaan siswa baru, kami membentuk susunan panitia penerimaan siswa baru. Selama proses penerimaan kami tidak memungut biaya apapun dari orang tua siswa ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan itu diperkuat oleh guru kelas I yang mengatakan bahwa: “Penerimaan siswa kelas I dilakukan oleh panitia yang susunannya terdapat dalam surat keputusan yang dikeluarkan oleh kepala sekolah

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyatan tersebut diperkuat dengan dokumen surat keputusan PPDB dan daftar peserta didik tahun pelajaran 2014/2015. Dari wawancara dan studi dokumentasi yang peneliti lakukan, terlihat bahwa SDN Mojosari telah melaksanakan proses penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan dana BOS.

3. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

  Pembelajaran di SD Negeri Mojosari dilaksanakan setiap hari kecuali hari minggu dan hari libur nasional. Kegiatan dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul

  12.40. Adapun susunannya adalah guru kelas I, guru kelas II, guru kelas III, guru kelas IV, guru kelas V, guru kelas VI, guru Pendidikan Agama Islam, guru bahasa inggris, dan guru olah raga yang mengampu di sekolah ini.

  Untuk memperlancar proses belajar mengajar di SD Negeri Mojoasari, kepala sekolah menerbitkan surat keputusan tentang pembagian tugas mengajar dan pembimbingan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler pada semester I dan II. Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

  “Kami membuat surat keputusan penetapan pembagian tugas guru dalam mengajar. Pelaksanaan pemebelajaran dilakukan tiap hari senin-sabtu dimulai pukul 07.00 samapai dengan pukul 12

  .40” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh guru kelas III: “Kepala sekolah selalu membuat surat keputusan pembagian tugas guru, kami menerima surat keputusan kepala sekolah tentang pembagian tugas guru tiap awal semester

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015). Pernyataan tersebut diperkuat dengan dokumen SK pebagian tugas mengajar yang dikeluarkan oleh kepala sekolah. Kegiatan belajar mengajar di SDN Mojosari telah terlaksana dengan baik. Semua guru sudah melaksanakan sesuai tugas yang dibebankan kepadanya. Mereka telah menyusun program pembelajaran, melaksanakan KBM dan melaksanakan evaluasi dari setiap pembelajaran yang telah mereka laksanakan. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa administrasi guru terlihat sudah lengkap.

  Untuk kegiatan ekstarkurikuler pramuka dilaksanakan tiap hari jum‟at dimulai jam 13.00 sampai dengan jam 15.00. Adapun guru yang terlibat dalam pembinaan pramuka adalah guru kelas III dan guru Bahasa Inggris. Kegiatan pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas III sampai kelas

  VI. Selain itu pembinaan terhadap siswa dalam rangka lomba-lomba yang diadakan oleh pihak dinas juga dilaksanakan. Adapun pelaksanaanya dilakukan beberapa hari menjelang kegiatan lomba dilaksanakan. Sebagaimana dikemukakan oleh kepala SDN Mojosari sebagai berikut:

  “Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini adalah Pramuka dan itu merupakan ekstrakurikuler yang di wajibkan untuk siswa kelas III sampai dengan kelas

  VI. Pe laksanaannya dilakukan setiap hari Jum‟at dimulai dari jam 13.00 sampai jam 15.00” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Hal ini diperkuat lagi dengan pernyataan dari guru kelas III yang menyatakan bahwa: “Ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan setiap hari Jum‟at dan diikuti oleh semua siswa dari kelas III sampai kelas VI, mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi dapat dikatakan bahwa kegaiatan ekastrakurikuler pramuka sudah berjalan cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya dokumen program kegiatan yang dibuat oleh pembina pramuka.

  4. Ulangan dan Ujian

  Tolok ukur dari keberhasilan pembelajaran adalah hasil ulangan dan ujian siswa. Dalam pembuatan soal ulangan tengah semester dan akhir semester, tim kecamatan yang di koordinir oleh kelompok kerja kepala sekolah membentuk sebuah tim penyusun soal ulangan untuk semua mapel dan semua kelas. Adapun dalam pelaksanaan ulangan tengah semester maupun akhir semester, guru menerima naskah soal yang sudah dibuat oleh tim kecamatan. Pihak sekolah kemudian mengganti biaya ongkos cetak naskah soal tersebut yang dananya diambil dari BOS. Sedangkan untuk ujian sekolah, proses pembuatan dan penggandaan soal dibebankan kepada pihak sekolah yang dananya juga diambilkan dari BOS. Seperti yang dikemukakan oleh kepala SD N Mojosari:

  “Soal ulangan tengah dan akhir semester dibuat dan dicetak oleh tim kecamatan. Sekolah tinggal menerimanya dalam bentuk jadi. Namun untuk ujian sekolah dibuat dan dicetak secara mandiri oleh sekolah. Biaya penggandaan naskah dari ulangan dan ujian itu dibebankan BOS” (Wawancara tanggal

  13 April 2015).

  Pernyataan itu kemudian diperkuat oleh guru kelas VI: “Setiap ulangan tengah semester dan akhir semester saya menerima naskah soal ulangan tengah dan akhir semester dari tim kecamatan. Kadang-kadang saya yang mengambilnya di kantor UPT” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Kedua pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya dokumen soal yang disimpan oleh pihak sekolah. Dengan demikian kegiatan ulangan dan ujian di SDN Mojosari berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

  5. Pembelian Bahan-bahan Habis Pakai

  Untuk pembelian bahan-bahan habis pakai, sekolah melibatkan beberapa orang guru yaitu bendahara BOS, satu guru dan dibantu oleh penjaga sekolah. Pembelanjaan biasanya pada awal semester pertama dan awal semester kedua. Pengadaanya meliputi alat tulis kantor, alat kebersihan dan bahan makan minum untuk keperluan sehari-hari guru disekolah. Sebagaimana diutarakan oleh kepala sekolah mengatakan

  “Kami selalu membeli alat tulis kantor, peralatan kebersihan dan lainnya untuk keperluan guru di sekolah ini” (Wawancara tanggal 13 April 2015). Pernyataan itu diperkuat oleh guru kelas VI:

  “Setiap saya membutuhkan alat dan bahan untuk keperluan di kelas maupun di kantor untuk administrasi dilemari selalu tersedia. Sehingga kami merasa terpenuhi untuk kebutuhan yang kami perlukan ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelian bahan-bahan habis pakai yang meliputi alat tulis kantor, alat kebersihan, dan kebutuhan makan dan minum harian terlaksana dengan baik.

  6. Langganan Daya dan Jasa

  SD Negeri Mojosari hanya berlangganan listrik saja. Di daerah ini belum ada instalasi telepon maupun PDAM. Pembayarannya dilakukan sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Seperti yang dikemukakan oleh kepala sekolah:

  “Kami tiap bulan membayar langganan listrik dan itu kami selalu bayarkan sebelum tanggal dua puluh setiap bulannya, selain itu juga kami selalu membeli pulsa internet untuk kepentingan pendataan sekolah ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan itu diperkuat oleh bendahara BOS sebagai berikut: “

  Saya selalu membayarkan langganan biaya listrik dan pembelian pulsa modem tiap bulan untuk keperluan pendataan yang berhubungan dengan jaringan internet

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyatan itu diperkuat dengan bukti rekening pembayaran listrik dan nota pulsa.

  7. Perawatan Sekolah

  Perawatan sekolah di SD Negeri Mojosari ini melibatkan semua warga di sekolah ini. Mulai dari siswa sampai kepala sekolah semua berperan serta dalam perawatan sekolah. Setiap hari jum‟at pagi selalu diadakan gerakan jum‟at bersih. Namun untuk perawatan yang lebih khusus dipercayakan kepada penjaga sekolah. Seperti dikemukakan oleh kepala sekolah:

  “Untuk perawatan sekolah kami melibatkan seluruh warga di sini untuk bersama-sama merawat sekolah ini. Kegiatan ini kami laksanakan setiap hari jum‟at pagi sebagai agenda rutin disekolah kami. Peran penjaga lebih ditekankan dalam urusan perawatan sekolah ini misalnya dalam pengecatan semua ruangan ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan ini diperkuat oleh penjaga sekolah yang menyatakan: “Setiap hari jum‟at selalu diadakan jum‟at bersih yang diikuti oleh kepala sekolah semua guru dan semua murid, saya juga diminta ibu kepala sekolah untuk mengecat semua ruangan di sekolah ini

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Dari hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa perawatan sekolah yang rutin dilaksanakan adal ah setiap hari Jum‟at dan dilaksanakan oleh semua warga sekolah namun untuk perawatan lebih spesifik seperti pengecatan, perawatan taman, penggantian bagian yang rusak dilakukan oleh penjaga sekolah.

8. Honorarium Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer

  SD Negeri Mojosari memiliki dua guru honorer dan satu penjaga sekolah honorer. Guru dan penjaga honorer tersebut diangkat oleh kepala sekolah. Hal ini karena SD N Mojosari masih kekurangan satu guru kelas, guru mapel bahasa inggris dan satu penjaga sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah:

  “Kami masih membutuhkan satu orang guru kelas dan penjaga sekolah, jika kami mengandalkan jatah dari pemerintah untuk mendapatkan guru yang tetap maka sekolah kami tidak akan berjalan lancar karena harus ada guru yang mengampu dua kelas, sehingga kami memberanikan diri untuk mengangkat tenaga wiyata bakti untuk membantu sekolah ini

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan ini diperkuat oleh guru kelas I sekaligus Bendahara BOS sebagai berikut:

  “Sekolah ini ada tenaga wiyata bakti sejumlah 3 orang dan setiap awal bulan saya mengeluarkan uang BOS untuk memberi uang pesangon kepada mereka

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Komite sekolah juga menyatakan bahwa: “Di SD Negeri Mojosari ini ada dua guru wiyata bakti dan satu orang penjaga wiyata bakti. Mereka sangat diperlukan di sini karena sekolah ini masih kekuarangan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan ” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Ketiga pernyataan tersebut diperkuat dengan dokumen surat keputusan kepala sekolah tentang pengangkatan tenaga honorer.

9. Pengembangan Profesi Guru

  Pengembangan profesi guru yang dilakukan SD Negeri Mojosari melalui keterlibatan semua guru kelas dan mapel mengikuti kegiatan kelompok kerja guru.

  Pelaksanaanya seminggu sekali setiap hari Sabtu dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB yang bertempat di sekretariat gugus “Ahmad Yani” yaitu SDN Campuranom. Dalam kelompok kerja guru tersebut, dilakukan diskusi tentang proses pembelajaran dan masalah yang dihadapi oleh para guru dengan narasumber adalah pengawas TK/SD. Disamping guru diikutkan dalam forum kelompok kerja guru (KKG), kepala sekolah juga memiliki kelompok kerja kelapa sekolah (K3S). K3S diselenggarakan setiap dua minggu sekali. Tempat penyelenggaraanya dilaksanakan secara bergiliran di sekolah dalam satu gugus. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh kepala sekolah SD Negeri Mojosari yang menerangkan bahwa:

  “Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas, guru-guru SDN Mojosari setiap hari sabtu selalu mengikuti KKG di SDN Campuranom. KKG dimulai jam sepuluh

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas IV yang menyatakan bahwa: “Setiap hari sabtu saya dan guru-guru yang lain mengikuti kegiatan KKG gugus

  “Ahmad Yani” di SDN Campuranom.Dalam kegiatan KKG itu biasanya kami dipandu oleh Pengawas TK/SD

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015). Pernyataan tersebut diperkuat dengan notulen rapat KKG dari guru.

  10. Membantu Siswa Miskin

  SDN Mojosari pada tahun anggaran 2014 membantu siswa miskin berupa pembiayaan rujukan kepada beberapa siswa yang memiliki masalah kesehatan yang kemudian ditangani oleh Puskesmas. Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri Mojosari sebagai berikut:

  “Kami membantu siswa miskin dengan memberikan bantuan dana untuk rujukan anak-anak yang mengalami masa lah kesehatan ke Puskesmas” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut dikuatkan oleh bendahara BOS SDN Mojosari sebagai berikut:

  “Saya mengeluarkan dana BOS untuk membantu beberapa anak yang dirujuk ke Puskesmas karena mengalami masalah kesehatan

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan itu diperkuat oleh ketua komite Sekolah sebagai berikut:

  “Kami mengetahui ada dana BOS yang dikeluarkan untuk membantu siswa miskin untuk membiayai anak ke Puskesmas

  ” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat dokumen daftar siswa yang dirujuk ke Puskesmas.

  11. Pengelolaan BOS

  SDN Mojosari memiliki tim manajemen BOS yang terdiri dari kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan dua anggota dari satu guru dan satu orangtua siswa sebagai bendahara. Pengelolaan BOS diawali dengan penyusunan RAKS melalui rapat yang melibatkan semua guru dan kemudian dikonsultasikan dengan komite sekolah. Tahap selanjutnya bendahara BOS mengambil dana BOS triwulan I di bank BPD Jateng cabang Parakan untuk membiayai kebutuhan operasional sekolah. Pada setiap akhir triwulan bendahara membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS. Dalam penyusunan laporan tersebut bendahara menjumpai masalah tentang adanya pengeluaran yang tidak memiliki bukti fisik sehingga bendahara harus memutar otak untuk melengkapi hal itu. Bendahara BOS juga mempunyai tugas tambahan yang lain sehingga dalam penyusunan pelaporan mengalami kendala.

  Hal ini dikemukakan dalam wawancara tanggal

  13 April 2015 kepala sekolah menyebutkan bahwa: “Kami membentuk tim manajemen BOS yang terdiri dari tiga orang demi kelancaran pengelolaan dana BOS di sekolah kami. Kami juga sudah menyusun RAKS agar pengeluaran yang kami lakukan selalu terencana sesuai program

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan itu diperkuat oleh bendahara BOS SDN Mojosari sebagai berikut:

  “Sekolah ini memiliki tim manajemen BOS yang mengelola pemasukan dan pengeluaran penggunaan dana BOS. Di sini saya yang menjadi bendaharanya

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh ketua komite sekolah sebagai berikut: “Sekolah ini memiliki tim pengelola BOS yang termuat dalam surat keputusan kepala sekolah dan kami selalu mengetahui laporan BOS yang dibuat oleh tim ini

  ” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Dari wawancara yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa SDN Mojosari telah membentuk tim manajemen BOS tingkat sekolah. Dalam pelaksanaannya bendahara mengalami kesulitan dalam pelaporan dikarenakan mempunyai tugas tambahan lain yang dibebankan kepadanya. Selain itu SDN Mojosari tidak memiliki ruangan khusus untuk tim manajemen BOS dalam melaksanakan tugasnya.

12. Pembelian dan Perawatan Komputer

  Pembelian dan perawatan komputer di SDN Mojosari belum terpenuhi sepenuhnya. Pada tahun 2013 baru bisa melengkapinya dengan pembelian printer dan untuk tahun 2014 belum bisa mengadakan komputer utamanya laptop. Permasalahan yang dihadapi adalah jika sekolah ini membeli komputer desktop tingkat keamanannya kurang terjamin karena pernah terjadi pencurian namun jika membeli laptop, tim manajemen BOS merasa ketakutan karena tidak ada dalam juknis yang menyatakan bahwa dana BOS tidak diperkenankan untuk membeli laptop. Program kemudian diprioritaskan untuk perawatan peralatan yang sudah ada saja. Hal ini seperti dikemukakan oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa:

  “Pada tahun anggaran 2014, kami hanya memprioritaskan pada perawatan peralatan komputer yang sudah ada dulu. Sebenarnya kami berniat membeli laptop namun karena tidak ada panduan dalam juknis maka niat itu kami urungkan

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan itu diperkuat lagi oleh Bendahara BOS:

  “Kami hanya menganggarkan untuk perawatan peralatan yang sudah ada dulu, kami mau beli laptop tapi nunggu juknis memperbolehkannya dulu

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh komite sekolah: “Sebenarnya SD sangat membutuhkan laptop untuk membantu mengerjakan laporan BOS, karena kami lihat bendahara tidak hanya mengerjakan laporan itu di sekolah saja tapi juga membawa pekerjaanya ke rumah dengan alasan waktu untuk mengerjakan di sekolah tidak cukup

  ” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Dari hasil wawancara dari kepala sekolah, bendahara dan komite sekolah dapat disimpulkan bahwa SDN Mojosari pada tahun anggaran 2014 hanya melakukan perawatan terhadap komputer dan perngkatnya saja. Ada rencana untuk pembelian laptop namun terbentur dengan aturan juknis 2014 dari pemerintah yang belum memperbolehkan untuk pembelian laptop.

13. Biaya lainnya

  Dalam pembelajaran di kelas, SDN Mojosari membutuhkan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaraannya. Sebelum membeli alat peraga tiap kelas dilakukan pendataan tentang alat peraga yang memang mendesak untuk dibeli. Pembelian alat peraga dilaksanakan oleh tim belanja yang terdiri dari bendahara BOS dan dibantu 2 orang guru. Pada tahun

  2014 sekolah sudah membeli alat peraga, bejana ukur, peta, dan alat-alat musik. Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

  “Kami berusaha memperbanyak alat peraga dengan membeli alat-alat peraga baru yang sangat dibutuhkan oleh para guru. Tahun anggaran 2014 kami membeli alat peraga IPA yang berupa bejana ukur, seruling, dan alat peraga IPS yang berupa pembelian peta

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas V yang menyatakan bahwa: “Saya mendata alat peraga yang dibutuhkan kemudian diserahkan kepada tim belanja dan akhirnya setelah beberapa hari saya sudah menerimanya

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh bendahara BOS:

  “Ada beberapa alat peraga yang dibeli dengan dana BOS yaitu alat peraga IPA, alat musik, dan alat peraga untuk pelajaran IPS untuk menunjang guru dalam proses pembelajarannya

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Dari wawancara diatas dapat dikatakan bahwa SDN Mojosari melakukan pembelian alat-alat peraga yang dilakukan oleh tim belanja. Komponen yang ketiga belas ini dibelanjakan apabila duabelas komponen sebelumnya sudah terpenuhi.

4.2.4 Produk Program BOS di SDN Mojosari

  Berikut ini deskripsi produk yang dihasilkan program BOS di SD Negeri Mojosari tahun anggaran 2014.

Tabel 4.3 Produk Program BOS SDN Mojosari

  Alokasi Realisasi Produk No. Program Kegiatan Waktu Dana (Rp) (Rp)

  1. Pengemba Pembelian November 2.700.000 2.600.000 Buku ngan buku guru guru dan pustaka dan siswa siswa kurikulum kuriku-

  2013 lum 2013

  2. Penerima- Pendaftar- Juli 200.000 191.000 - an siswa an, daftar baru ulang siswa baru

  3. Kegiatan pembela- jaran dan ekstrakuri kuler

  7. Perawatan sekolah Pengecatan ruang kelas

  Februari, September

  Membantu dalam pemeriksa- an kesehatan bagi siswa kurang mampu

  10. Memban- tu siswa miskin

  1.600.000 1.608.000 -

  Januari- Desember

  Kegiatan KKG gugus

  9. Pengemba ngan profesi guru

  5.700.000 5.700.000 -

  Januari- Desember

  Membayar GTT dan PTT

  8. Pembayar an honora- rium bulanan

  1.600.000 1.568.000 Semua ruangan sudah dicat

  April, Agustus

  350.000 311.200 -

  Penyusun- an program, pelaksana- an pembelajar an, evaluasi, kegiatan ekstrakuri kuler

  Januari- Desember

  Membayar listrik, internet

  6. Langgan- an daya dan jasa

  13.500.000 13.181.000 Alat tulis kantor dan alat kebersih an tercukupi

  Januari- Desember

  Pengadaan ATK, peralatan kebersihan

  5. Pembelian bahan- bahan habis pakai

  6.200.000 6.142.400 Naskah soal semua mapel terpe- nuhi

  Februari- Desember

  Pengadaan soal ulangan dan ujian

  4. Kegiatan ulangan dan ujian

  11.000.000 10.871.550 Peningka tan prestasi akade- mik dan non akade- mik

  Januari- Desember

  200.000 160.000 -

  11. Pembiaya Penyusun- Januari- 1.700.000 1.770.800 RKAS, an an RAKS, Desember LPJ pengelola- Pengambil- an BOS an dana

  BOS, pelaporan LPJ BOS

  12. Pembelian Perawatan Oktober 350.000 312.000 Pembeli- perangkat perangkat an komputer komputer catridge

  13. Biaya Pembelian Juli, 1.300.000 1.320.000 Peraga lainnya alat peraga November

  IPA, Alat Musik, Peraga

  IPS Jumlah 46.400.000 45.735.950

  Sumber: Data SDN Mojosari Program BOS di SD Negeri Mojosari terkait prestasi akademik dan non akademik adalah ditandai dengan peningkatan prestasi terutama prestasi non akademik yang dicapai dalam tahun 2014. Seperti disampaikan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri Mojosari sebagai berikut:

  “Pada kurun waktu tahun 2014 prestasi sekolah kami mengalami peningkatan prestasi terutama prestasi non akademik, kami merasa terbantu sekali dengan peningkatan dana BOS yang diterimakan dalam tahun anggaran 2014 sehingga kami dapat mengalokasikan dana untuk membiayai kegiatan- kegiatan yang kami laksanakan di sekolah ini

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas V yang menyatakan bahwa: “Pada ajang lomba tingkat kecamatan tahun 2014, siswa kami banyak yang memperoleh juara mulai dari Festival Lomba Siswa Seni Nasional, Pesta Siaga, dan lomba mata pelajaran dan seni islami

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat dengan dokumentasi hasil kejuaraan lomba berupa piagam dan tropi. Hasil prestasi akademik dan non akademik selama dua tahun terakhir disajikan dalam tabel.

Tabel 4.4 Prestasi Akademik dan Non Akademik

  No. Jenis prestasi Tahun Keterangan 1. - 2013 Selama kurun waktu 1 tahun tidak ada prestasi akademik yang dicapai

  2. LCC Mapel 2014 Juara 3 tingkat kecamatan

  3. Lomba Dokter Kecil 2014 Juara 2 tingkat Kecamatan (19 Juli 2014)

  4. Lomba Dokter Kecil 2014 Juara 2 tingkat Kecamatan (4 Desember 2014)

  Sumber: Data SDN Mojosari

Tabel 4.5 Prestasi Akademik dan Non Akademik

  No. Jenis Prestasi Tahun Keterangan

  1. FLS2N cabang tari 2013 Juara 3 tingkat kelompok kecamatan

  2. FLS2N cabang melukis 2013 Juara 2 tingkat kecamatan

  3. MAPSI cabang adzan 2013 Juara 1 tingkat kecamatan

  4. MAPSI cabang kaligrafi 2013 Juara 2 tingkat kecamatan

  5. MAPSI cabang mocopat 2013 Juara 1 tingkat kecamatan

  6. Pesta Siaga 2014 Juara harapan 1 tingkat kecamatan

  7. FLS2N cabang melukis 2014 Juara 3 tingkat kecamatan

  8. FLS2N cabang membatik 2014 Juara 3 tingkat kecamatan

  9. FLS2N cabang menyanyi 2014 Juara 2 tingkat tunggal kecamatan

  10. FLS2N cabang pidato 2014 Juara 3 tingkat kecamatan

  11. FLS2N cabang cipta puisi 2014 Juara 2 tingkat kecamatan

  12. MAPSI cabang kaligrafi 2014 Juara 3 tingkat kecamatan

  13. MAPSI cabang cerita 2014 Juara 3 tingkat islami kecamatan

  14. MAPSI cabang mocopat 2014 Juara 1 tingkat islami kecamatan Sumber: Data SDN Mojosari

  Pelaksanaan program BOS di SDN Mojosari terkait dengan peningkatan sarana dan prasarana adalah pengadaan buku kurikulum 2013 untuk pegangan siswa dan pegangan guru. Hal ini dikemukakan oleh kepala SDN Mojosari sebagai berikut:

  “Tahun 2014 lalu sekolah membeli buku kurikulum 2013 kelas I,II,IV, dan V untuk pegangan siswa dan pegangan guru buku tersebut kami beli dengan rasio perbandingan buku dengan siswa sebanyak satu berbanding satu

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh guru kelas II yang menyatakan bahwa: “Kelas II sudah mempunyai buku kurikulum 2013 tema 1 sampai 4 yang dibeli pada tahun 2014 dan satu siswa mendapat satu buku sehingga kami benar-benar terbantu dengan adanya buku tersebut

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan komite sekolah sebagai berikut: “Sekolah ini tahun 2014 sudah membeli buku kurikulum 2013 untuk kelas I, II, IV, dan V sebagai sarana untuk membantu siswa dalam mempelajari pelajaran yang mempergunakan kurikulum yang baru ” (Wawancara tanggal 15 April 2015).

  Pernyataan tersebut diperkuat dengan dokumen pembelian buku kurikulum 2013. Berkaitan dengan kegiatan pembelian bahan- bahan habis pakai dapat dikatakan sudah terpenuhi hal ini terbukti dengan disediakannya sarana untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar seperti penyediaan ATK dan bahan praktik untuk pembelajaran.

  Sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut: “Kami membelanjakan uang BOS untuk membeli alat tulis kantor untuk keperluan proses pelajar mengajar sehingga guru merasa tercukupi apabila guru tersebut memerlukannya sewaktu-waktu

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan dari guru kelas III sebagai berikut: “Dalam melaksanakan proses belajar mengajar kami butuh sarana dan kami tercukupi dalam hal tersebut karena kami disediakan alat tulis kantor untuk menunjang kinerja kami ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

  Pada komponen pembiayaan perawatan sekolah dapat dilihat bahwa sekolah ini terlihat begitu bersih sehat dan tertata rapi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh kepala sekolah yang menyatakan bahwa:

  “Setiap jumat sekolah selalu mengadakan jumat bersih sehingga lingkungan sekolah terlihat tampak bersih, sehat dan nyaman selain itu kami juga mengadakan pengecatan terhadap bangunan sekolah agar sekolah tampak lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa

  ” (Wawancara tanggal 13 April 2015).

  Pernyataan itu didukung dengan pernyataan dari penjaga sekolah: “Setiap jumat semua warga sekolah selalu mengadakan jumat bersih dan saya pernah diminta untuk mengadakan pengecatan terhadap bangunan sekolah agar sekolah tampak lebih menarik dan siswa menjadi lebih betah

  ” (Wawancara tanggal 14 April 2015).

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Pembelajaran Di Kalangan Guru SD Negeri Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program BOS Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah Dasar Negeri Srondol Wetan 02 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun 2014

0 0 14

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 16

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SD Negeri Kemirirejo 3 Kota Magelang

0 0 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SD Negeri Kemirirejo 3 Kota Magelang

0 1 44

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pendidikan Karakter di SD Negeri Kemirirejo 3 Kota Magelang

0 1 33

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

0 0 6

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bantuan Operasional Sekolah di SD Negeri Mojosari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

0 0 31