IbM INDUSTRI KERAJINAN VINYL DI WILAYAH BANTUL YOGYAKARTA

IbM INDUSTRI KERAJINAN VINYL DI WILAYAH BANTUL
YOGYAKARTA

1

Edi Iskandar1), Sri Setyowati2
Teknik Informatika, STMIK El Rahma
email: beeyku@gmail.com
2
Profesi Ners, STIKes Surya Global
email: setyoku.sg@gmail.com

Abstract
The labor force in the province in 2010 amounted to 71.41%. In the economic sector which absorbs
most of the workforce is agricultural sector followed the services sector more. Unemployment in DIY become
quite serious social problems because of character concerns the partial unemployment DIY professionals with
higher education levels.
The government address the unemployment problem seriously by giving more attention to the SME
sector (Small and Medium Enterprises) / MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises), especially in
the sectors of industry, craft.
To provide solutions to the problems facing the industry crafts, especially crafts vinyl can be

approached with a touch of science and technology, namely: 1) the application of appropriate technology to
increase the added value of handicraft production vinyl, 2) training exercises ergonomic for workers to reduce
pain in the back due to too long sitting, 3) training to improve skills in recording financial transactions and
4) development of e-commerce applications to improve online marketing reach.
Potential craft industry is economically sufficient to provide substantial revenues to the state, both in
terms of employment and foreign exchange earnings and tax.
Keywords: craft industry, vinyl, appropriate technology, SMEs
1. PENDAHULUAN
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Koperasi
merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan
perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan
lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian
upaya untuk memberdayakan UMKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada
tataran makro, meso dan mikro yang meliputi (1) penciptaan iklim usaha dalam rangka
membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai
adanya efisiensi ekonomi; (2) pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk
meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan
kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang
tersedia; (3) pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan
menengah (UKM); dan (4) pemberdayaan usaha skala mikro untuk meningkatkan

pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal
yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin. Selain itu,
peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan
membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.
(www.bappenas.go.id/index.php/ download_file/view/8163/1665/ didownload 20 April 2015
pukul 10.30 WIB.
Perkembangan UMKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum
diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan klasik yang dihadapi
yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi
UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UMKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan
9

teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM, dan
terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor
produksi lainnya.
Hasil kajian yang dilakukan oleh Sriyana (2010), diperoleh beberapa masalah yang
dihadapi oleh UKM di Provinsi DIY, antara lain: (1) pemasaran, (2) modal dan pendanaan,
(3) inovasi dan pemanfaatan teknologi informasi, (4) pemakaian bahan baku, (5) peralatan
produksi, (6) penyerapan dan pemberdayaan tenaga kerja, (7) rencana pengembangan usaha,
dan (8) kesiapan menghadapi tantangan lingkungan eksternal.

Potensi Industri kerajinan secara ekonomi cukup memberikan pendapatan yang
besar kepada negara, baik dari segi penyerapan tenaga kerja maupun pemasukan devisa dan
pajak. Permintaan pasar untuk konsumsi lokal dan luar negeri terbuka luas sehingga
memberikan peluang yang besar untuk perkembangan industri ini. Saat ini pemasaran
industri kerajinan selain untuk konsumsi lokal juga telah menembus pasar luar negeri antara
lain pasar Eropa dan Amerika.
Sektor usaha yang menjadi mitra dalam kegiatan Ipteks ini adalah Industri
kerajinan vinyl “Zaal Handycraft” yang terletak di Dusun Belukan Sabdodadi
Bantul Yogyakart dan Industri kerajinan vinyl “Fiki Handycraft” yang terletak di
Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
2. KAJIAN LITERATUR
a. Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft.
Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft berada di dusun Belukan Sabdodadi Bantul
Yogyakarta yang didirikan oleh Bapak Sutriono beserta istri. Awalnya Bapak Sutriono
adalah salah satu karyawan sebuah industri kerajinan vinyl di Yogykarta, terkadang Bapak
Sutriono membawa pekerjaannya untuk dikerjakan di rumah dengan sistem borongan,
terutama saat banyak order dari konsumen.
Gempa bumi yang meluluh lantakkan sebagian wilayah Bantul termasuk Desa
Sabdodadi, sehingga perekonomian masyarakat terganggu. Kondisi Dusun Belukan yang
memprihatinkan inilah yang membuat Bapak Sutriono beserta istri merasa terpanggil untuk

membantu dan memberdayakan warga sekitar untuk bangkit dari keterpurukan, sehingga
berdirilah Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft pada tahun 2007.
Saat ini Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft mempekerjakan 15 orang karyawan
tetap dan memberdayakan warga sekitar sebagai karyawan tidak tetap (tenaga borongan)
untuk membantu produksi kerajinan vinyl jika banyak pesanan.
Hasil produksi Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft dipajang di showroom di
sebelah rumah produksi, selain itu hasil produksi Industri kerajinan vinyl Zaal Handycraft
merupakan pesanan dari pelanggan. Berbagai jenis produk yang dihasilkan seperti box
tissue, box buku, box akik, box parsel, box sampah, box perhiasan, hingga perabot rumah
tangga yang berbahan vinil
b. Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft.
Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft berdiri sejak tahun 2005 yang didirikan oleh
Bapak Guritno. Saat ini Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft mempekerjakan 20 orang
pegawai yang diambil dari warga sekitar, yaitu dari dusun Jetakan Jetis dan dusun Kepek
Timbulharjo Bantul. Omset Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft saat ini rata – rata 30
juta perbulan, tapi saat musim liburan omset bisa meningkat sampai 50 % dari keadaan
normal.
Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft memproduksi kotak kaca mata, kotak jam
tangan, kotak perhiasan, kotak tisu, dan masih banyak lagi produk yang lain yang berbahan
dasar vinyl. Selain membuat model produk, Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft juga

memproduksi pesanan yang ukuran dan bentuk tergantung pemesan. Hasil produksi
10

Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft sebagian adalah pesanan dari konsumen dan
sebagian lagi dipajang di shohroom yang berada di depan rumah produksi. Showroom dan
rumah produksi yang dimiliki oleh Industri kerajinan vinyl Fiki Handycraft berada di dusun
Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantu.
3. METODE PENELITIAN
Melalui program kegiatan Ipteks ini dan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah
dilaksanakan, tim pengabdi menawarkan solusi terhadap permasalahan dengan sentuhan
Ipteks, yaitu melalui kegiatan pokok 1) penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan
nilai tambah hasil produksi yaitu dengan menambah peralatan untuk memproduksi
kerajinan vinyl, 2) pelatihan senam ergonomis untuk mengurangi nyeri di punggung akibat
terlalu lama duduk, 3) pelatihan peningkatan ketrampilan dalam pencatatan transaksi
keuangan dan 4) pembuatan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan jangkauan pemasaran
secara online.
Manfaat yang diperoleh mitra dari pelaksanaan 6 kegiatan pokok tersebut,
diantaranya :
1. mitra dapat meningkatkan jumlah dan kualitas produk kerajinan vinyl,
2. pegawai mitra dapat menghilangkan rasa sakit di punggung dengan senam ergonomis,

3. mitra dapat mengelola pencatatan keuangan usaha dengan benar dan mitra mampu
memasarkan produknya secara online.
Adapun rencana kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai
berikut :
1. Pelatihan pemilahan sampah rumah tangga.
2. Pelatihan daur ulang sampah an organik.
3. Pelatihan pembuatan kompos rumah tangga.
4. Pengembangan sistem informasi bank sampah.
Adapun kegiatan yang diusulkan untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai berikut
:
1. Penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan jumlah dan kualitas hasil
produksi.
Penerapan teknologi tepat guna a) menambah peralatan untuk memproduksi kerajinan
vinyl, b) penggunaan teknologi dalam membuat desain model, c) penggunaan teknologi
informasi dalam memasarkan produk kerajinan vinyl.
2. Pembuatan aplikasi e-commerce untuk meningkatkan jangkauan pemasaran secara online.
Aplikasi e-commerce yang akan dibuat dengan tujuan untuk membantu Industri vinyl
dalam melakukan transaksi sebagai berikut:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi online yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan

membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media komputer dan tidak
terbatas jarak dan waktu.
b. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas
tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan
menggunakan media perantara komputer.
c. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi e-commerce menyediakan informasi secara
lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal
pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih
sendiri produk yang dia inginkan.
d. Meningkatkan supply management.
11

Transaksi e-commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional terutama pada
jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih
menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management
yang baik harus ditingkatkan.
3. Pelatihan peningkatan ketrampilan dalam pencatatan transaksi keuangan.
Pelatihan pengelolaan keuangan ini merupakan upaya untuk membantu kedua mitra

industri kerajinan vinyl, dengan pengelolaan administrasi dan keuangan yang baik, maka
kedua mitra tersebut akan dapat mengatur sumber dana dan pengeluaran dengan lebih
terstruktur, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produksi dan penjualan.
Dengan semakin berkembangnya industri kerajinan vinyl tersebut akan dapat
menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, menopang sektor industri yang lebih besar
dan meningkatkan daya tarik wisata di Yogyakarta.
4. Pelatihan senam ergonomis
Sebagai usaha untuk mengurangi rasa nyeri di punggung dan kesemutan di kaki akibat
terlalu lama duduk atau pada posisi yang monoton dalam jangka waktu yang lama.
Senam ergonomis ini bisa mengurangi kekakuan otot dan mengurangi rasa nyeri akibat
posisi yang monoton dalam waktu yang lama
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Iptek bagi Masyarakat adalah:
1. Koordinasi anggota tim pengabdi IbM
Pertemuan dilakukan di STMIK El Rahma, pada hari Senin tanggal 25 April 2016
pukul 11.00. Pertemuan menghasilkan beberapa kesepakatan :
a. rencana pertemuan awal dengan Mitra di mulai hari Rabu tanggal 27 April 2016
pukul 16.00 dengan agenda pembahasan dan pemantapan program kerja yang akan
dilakukan,
b. Menyesuaikan penggunaan dana dengan anggaran yang disetujui oleh RistekDikti,

c. Segera menginventarisir peralatan yang diperlukan dalam menjalankan program
IbM,
d. Mencatat semua kegiatan dan pengeluaran dana dalam catatan harian (logbook)
sesuai dengan panduan
e. Segera mengupload catatan harian ke simlitabmas.
2.

Koordinasi tim pengabdi dengan Mitra 1 Zaal Handycraft
Pertemuan tim pengabdi dengan Mitra 1 Zaal Handycraft dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 27 April 2016 pukul 16.00 di rumah Bapak Sutriono pemilik Zaal Handycraft
dengan alamat Dusun Belukan, Sabdodadi Bantul Yogyakarta. Pertemuan
menghasilkan beberapa kesepakatan program yang akan dilakukan selama pengabdian,
diantaranya :
a. Penerapan teknologi tepat guna, dengan pengadaan aplikasi web pemasaran online
berikut pelatihan penggunaan dan update sistem aplikasi web,
b. Peningkatan nilai tambah produksi produk kerajinan vinyl
c. Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan
d. Pelatihan senam ergonomis bagi pegawai kerajinan yang sering mengeluhkan sakit
pinggang akibat terlalu lama duduk.


3.

Kordinasi tim pengabdi dengan Mitra 2 Fiki Handycraft
Pertemuan tim pengabdi dengan Mitra 2 Fiki Handycraft dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 28 April 2016 pukul 14.00 di rumah Bapak Guritno pemilik fiki
12

Handycraft dengan alamat Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul
Yogyakarta. Pertemuan dengan Mitra 2 menghasilkan kesepakatan program yang sama
dengan program yang akan dilakukan dengan Mitra 1, diantaranya :
a. Penerapan teknologi tepat guna, dengan pengadaan aplikasi web pemasaran online
berikut pelatihan penggunaan dan update sistem aplikasi web,
b. Peningkatan nilai tambah produksi produk kerajinan vinyl
c. Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan
d. Pelatihan senam ergonomis bagi pegawai kerajinan yang sering mengeluhkan sakit
pinggang akibat terlalu lama duduk.
4.

Pelaksanaan kegiatan
a. Perancangan dan pembuatan aplikasi web pemasaran online.

Aplikasi web pemasaran online yang dirancang dan dibuat dapat diakses di
www.zalcraft.com dan www.fikihandicraft.com
b. Pelatihan penggunaan dan update aplikasi web pemasaran online.
Kegiatan pelatihan dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama adalah
pelatihan penggunaan aplikasi web pemasaran online, pelatihan dilakukan selama 3 kali
yaitu di mulai pada hari Sabtu tanggal 30 April 2016, pertemuan kedua dilakukan pada
hari Minggu 1 Mei 2016 dan pertemuan ketiga dilakukan pada hari selasa tanggal 3 Mei
2016. Materi yang disampaikan pada pelatihan ini adalah materi dasar yaitu bagaimana
cara menggunakan dan mengoperasikan aplikasi web pemasaran online. Pelatihan
tahap kedua adalah pelatihan update aplikasi web pemasaran online, pelatihan ini juga
dilakukan selama 3 kali yaitu di mulai pada hari Jum’at tanggal 6 Mei 2016, pertemuan
kedua dilakukan pada hari Sabtu tanggal 7 Mei 2016 dan pertemuan ketiga dilakukan
pada hari Minggu tanggal 8 Mei 2016. Materi yang disampaikan pada pelatihan tahap
kedua ini adalah bagaimana cara mengupdate jenis produk, harga produk,
menambahkan produk baru dan lain sebagainya. Pelatihan penggunaan dan update
aplikasi web pemasaran online diikuti oleh 4 orang peserta yang terdiri dari 2 orang
peserta dari Mitra 1 Zaal Handycraft dan 2 orang peserta dari Mitra 2 Fiki Handycraft,
keempat peserta pelatihan merupakan pengelola dari aplikasi web pemasaran online
dari kedua mitra.
c. Pelatihan peningkatan nilai tambah produk vinyl
Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pembelian dan penyerahan alat penunjang
kegiatan atau pelatihan berupa 2 unit mesin jahit high speed pada hari Rabu tanggal 11
Mei 2016.
Pelatihan Peningkatan Produksi pada mitra 1 Zaal Handycraft dilakukan selama 2 hari
yaitu pada hari Sabtu - Minggu tanggal 14 - 15 Mei 2016 bertempat di rumah Bapak
Sutriono dengan alamat Dusun Belukan Sabdodadi Bantul.
Pelatihan pada Mitra 2 Fiki Handycraft juga dilakukan selama 2 hari yaitu pada hari
Sabtu – Minggu tanggal 21 – 22 Mei 2016 bertempat di rumah Bapak Guritno dusun
Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul.

d.

Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan.
Pelatihan Peningkatan Keterampilan Pencatatan Transaksi Keuangan, diawali
dengan pembelian alat penunjang pelatihan berupa ATK dan kalkulator pada hari
Sabtu tanggal 23 Juli 2016 pukul 09.30, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
pelatihan. Pelatihan peningkatan keterampilan pencatatan transaksi keuangan dilakukan
secara terpisah antara mitra 1 dan mitra 2 dikarenakan adanya ketidaksingkronan
waktu.
13

Pelatihan peningkatan ketrampilan pencatatan transaksi keuangan pada mitra 1
Zaal Handycraft dilakukan selama 2 hari yaitu hari Sabtu – Minggu tanggal 23 – 24 Juli
2016 bertempat di rumah Bapak Sutriono pemilik industri vinyl Zaal Handycraft.
Sedangkan pelatihan peningkatan keterampilan pencatatan transaksi keuangan pada
mitra 2 Fiki Handycraft dilaksanakan pada hari Sabtu – Minggu tanggal 30 – 31 Juli
2016 bertempat di rumah Bapak Gurtino pemilik industri vinyl Fiki Handycraft yang
beralamat di Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Instruktur
Pelatihan peningkatan ketrampilan pencatatan transaksi keuangan adalah ibu Chanif
Kurniasari, SE., MM dosen dan sekaligus Kepala Bagian Keuangan STIKes Surya
Global Yogyakarta. Materi pelatihan dibagi menjadi 2 sesi pertemuan.
Materi pada pertemuan pertama menjelaskan tentang pengertian pembukuan,
pentingnya melakukan pembukuan, tips mudah melakukan pembukuan, akibat tidak
melakukan pembukuan, kendala dalam melakukan pembukuan, tahap pelaksanaan
pembukuan ( pembukuan sederhana dan pelaksanaan sistem akuntansi ), tips
mengelola keuangan. Pembukuan sederhana tipe I berisi tentang alur kas yaitu kas
kasir, pos belanja dan pos penjualan. Sedangkan pembukuan sederhana tipe II terdiri
dari enam pos keuangan dan satu laporan keuangan. Yaitu pos kasir, pos penjualan,
pos belanja, pos persediaan, pos inventaris barang, pos hutang serta buku laba rugi.
Pembukuan sederhana tipe II mencakup data dan informasi yang dapat diketahui yaitu
: jumlah pemasukan setiap priodik, jumlah pengeluaran setiap priodik, posisi saldo
usaha, data posisi persediaan, data inventaris data hutang dan data posisi laba rugi
secara priodik.
Kemudian peserta diberikan tugas atau pekerjan rumah untuk mengerjakan soal dari
pemateri tentang cara melaksanakan pencatatan atau transaksi pembukuan yang akan
dibahas pada pertemuan kedua.
Pertemuan kedua pada pelatihan peningkatan ketrampilan pencatatan transaksi
keuangan adalah latihan atau melanjutkan mengerjakan soal yang telah disediakan oleh
pemateri pada hari pertama. Soal berisi tentang seputar transaksi pembukuan.
Kemudian pemateri membahas satu persatu dari soal yang telah di kerjakan pada hari
pertama. Kemudian dilanjutkan materi berupa aplikasi atau penerapan pencatatan
transaksi keuangan yang sebenarnya. Peserta melakukan pencatatan transaksi
pembukuan pada buku pembukuan yang telah disediakan dengan dipandu oleh
pemateri untuk melaksanakan pencatatan pada bulan Juni 2016 yang telah ada
dipindahkan ke buku yang telah disediakan.
e.

Senam Ergonomis
Pelatihan senam ergonomis diawali dengna kontrak waktu beersama para
karyawan dan pemilik usaha dan disepakati pada hari selasa tanggal 20 September 2016
pukul 16.00 WIB. Latihan senam ergonomis dilakukan secara terpisah antara mitra 1
dan mitra 2 dikarenakan adanya ketidaksingkronan waktu.
Latihan senam ergonomis pada mitra 1 Zaal Handycraft dilakukan dua kali
pertemuan yaitu hari Sabtu – Minggu tanggal 24 – 25 September 2016 bertempat di
rumah Bapak Sutriono pemilik industri vinyl Zaal Handycraft. Sedangkan latihan
senam ergonomis pada mitra 2 Fiki Handycraft dilaksanakan pada hari Sabtu –
Minggu tanggal 08 - 09 Oktober 2016 bertempat di rumah Bapak Gurtino pemilik
industri vinyl Fiki Handycraft yang beralamat di Dusun Kepek RT 03 Timbulharjo
Sewon Bantul Yogyakarta. Instruktur Pelatihan senam ergonomis Sri Setyowati,
S.Kep.,Ns.,M.Kes dosen mata kuliah keperawatan komunitas STIKes Surya Global
Yogyakarta

14

5. KESIMPULAN
Program pengabdian masyarakat Iptek bagi Masyarakat dirasakan sangat membantu
bagi kedua Mitra. Apliksasi web pemasaran online atau ecommerce serta pelatihan cara
penggunaan dan update data sangat bermanfaat bagi mitra karena dengan adanya aplikasi
web pemasaran online dapat mempromosikan produk kedua mitra secara global.
Sebelumnya kedua mitra hanya memproduksi produk sesuai dengan pesanan pengepul.
Pelatihan keterampilan pencatatan transaksi keuangan sangat bermanfaat bagi mitra,
karena selama ini kedua mitra melakukan pencatatan transaksi keuangan seadanya sehingga
kedua mitra kesulitan untuk melakukan rekapitulasi keuangan, selain itu yang bisa dirasakan
oleh mitra adalah manfaat senam ergonomis untuk mengurangi rasa nyeri di punggung
akibat terlalu lama duduk.
6. REFERENSI
[1] Anonim, Produksi Bersih. BPPN (Pusat Produksi Bersih Nasional). Serpong Banten, 2004.
[2] Anonim, www.bappenas.go.id/ index.php/ download_file/view/8163/ 1665/ didownload 20
April 2015 pukul 10.30 WIB).
[3] Biro Pusat Statistik. 2000, Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja Penyerapan Tenaga Kerja.
Nilai Tambah, dan Eksport Usaha kecil Menengah serta peranannya terhadap Tenaga kerja
Nasional dan Produk Domestik Bruto, Jakarta,
[4] Hafsah, Ja’far., 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM), Infokop
Nomor 25 Tahun XX.
[5] Haryono, Jusup., 2010, Dasar-dasar Akuntansi Jilid 1, Yogyakarta, BP STIE YKPN.
[6] BPS, 2001, Profil Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga: Tahun 1999, Jakarta.
[7] Sagiran, 2013, Mukjizat Gerakan Sholat : Penelitian Dokter Ahli Bedah dalam Pencegahan dan
Penyembuhan Penyakit, Qultum Media, Jakarta.
[8] Sriyana, J., 2010, Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Studi
Kasus di Kabupaten Bantul, Simposium Nasional : Menuju Purworejo Dinamis dan Kreatif.
Halaman 79 – 103.
[9] Suyanto, M., 2003, Strategi Periklanan Pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi
Yogyakarta.

15