KORELASI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PPKn DAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII DI SMA KRISTEN 1 SURAKARTA
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
KORELASI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PPKn DAN KEMAMPUAN
MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS XII DI SMA KRISTEN 1 SURAKARTA.
CORRELATION BETWEEN A PROFESSIONAL COMPETENCY OF CIVICS
TEACHERS AND ABILITY TO FOSTER LEARNING MATERIALS WITH LEARNING
ACHIEVEMEMNT AT XII STUDENTS OF SMA KRISTEN 1 SURAKARTA.
Oleh
Ajeng Sukma Hati Puspitasri
Progdi PPKn FKIP UNISRI Surakarta
(ajeng.sukmahati@gmail.com)
ABSTRAK
Ajeng Sukma Hati Puspitasari. 12510011. KORELASI KOMPETENSI PROFESIOAL
GURU PPKn DAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII DI SMA KRISTEN 1 SURAKARTA.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi
Surakarta. Agustus. 2016
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya korelasi
kompetensi profesional guru PPKn dalam mengembangkan bahan ajar dengan prestasi belajar
siswa kelas XII di SMA Kristen 1 Surakarta tahun 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, populasinya
adalah siswa kelas XII di SMA Kristen 1 Surakarta yang berjumlah 79 siswa. Sampel diambil
dengan sampel jenuh yang berjumlah 79 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket dan dokumentasi untuk memperoleh
data-data siswa kelas XII SMA Kristen 1 Surakarta. Menggunakan teknik angket untuk
mengetahui korelasi kompetensi profesional guru PPKn dan kemampuan mengembangkan
bahan ajar dengan prestasi belajar siswa kelas XII di SMA Kristen 1 Suarakarta. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis hubungan dengan rumus product moment.
Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi ganda. Hasil analisis menunjukan
bahwa rxy = 0,467 > r tabel 5% = 0,220 dan 1% = 0,286, dengan memiliki hipotesis yang
menyatakan “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru
1
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
PPKn dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Kristen 1 Surakarta”, terbukti
kebenarannya. Sedangkan hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan yang positif dan
signifikan antara bahan ajar dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Krsiten 1
Surakarta” menunjukan hasil analisis bahwa r xy = 0,5056 > r tabel 5% = 0,220 dan 1% =
0,286.
Kata Kunci : Kompetensi Profesional, Bahan Ajar, Prestasi Belajar Siswa.
ABSTRACT
Ajeng Sukma Hati Puspitasari. A CORRELATION BETWEEN A PROFESIONAL
COMPETENCY OF CIVICS TEACHERS AND ABILITY TO FOSTER LEARNING
MATERIALS WITH LEARNING ACHIEVEMENT AT XII STUDENTS OF SMA
KRISTEN 1 SURAKARTA. A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty,
Slamet Riyadi University, August 2016.
The research aims at finding out whether there is a correlation of professional
competence of civics teachers in developing a learning material with learning achievement at
XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta in the academic year of 2015/ 2016.
A method of the research is a quantitative research. A population of the research is
XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta, 79 students. A sample of the research is 79
students. Techniques of collecting date are questionnaires and documentation to obtain data
at XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta. The questionnaires are used to find out a
correlation of professional competence of civics teachers and ability to develop a learning
material with learning achievement at XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta. A
technique of analyzing data is a correlation analysis through product moment formula.
Analyzing data through double correlation formula shows that rxy is 0.467 rtable 5%
is 0.220 and 1% is 0.286 with hypothesis stating that there is a positive correlation and
significant between professional competences of civics teachers with learning achivemenet at
XII grade student of SMA Kristen 1 Surakarta is truly accepted. Meanwhile, hypothesis
stating that there is a positive correlation and significant between learning materials and
achievement at XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta shows that rxy is 0.5056
rtable 5% is 0.220 and 1%is 0.286
Keywords : Professional Competence, Learning Materials, Students’ Learning Achievement
2
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
PENDAHULUAN
Meningkatkan
mutu
pendidikan
konsep
adalah menjadi tanggung jawab semua
Hal
terutama bagi guru. Guru adalah orang
karena
siswa
ini
menunjukanbahwa
pemahaman guru terhadap pendekatan,
yang paling berperan dalam menciptakan
model, strategi , metode dan teknik
sumber daya manusia yang berkualitas
pembelajaran tidak
yang dapat bersaing di jaman pesatnya
bisa di abaikan.
Aktivitas belajar dan pembelajaran sangat
perkembangan teknologi.
terkait dengan proses pencarian ilmu. Pada
dituntut
pembelajaran
sama),
mempunyaoi keunikan masing-masing.
pihak yang terlibat dalam pendidikan
Guru
yang
dalam
selalu
setiap
mulanya manusia itu tidak memiliki
menggunakan
pengetahuan
atau
pendekatan, strategi dan metode yang
sesuatupun.
Maka
dapat
memahami
perubahan tingkah laku lebih merupakan
materi yang diajarkannya namun masih
proses internal siswa dalam rangka menuju
sering terdengar keluhan dari para guru di
tingkat kematangan.
memudahkan
siswa
lapangan tentang materi pelajaran yang
Risalah
waktu untuk mengajarkannya semua.
proses
mengetahui
belajar
adalah
Sayid kutub dalam majalah Al-
terlalu banyak dan keluhan kekurangan
Rekayasa
tidak
(1955:995)
mengungkapkan
bahwa “Sesungguhnya aku menyakini
pembelajaran
akan kekuatan ilmu pengetahuan. Dan aku
dapat di desain oleh guru sedemikian rupa.
menyakini
Idealnya pendekatan pembelajaran untuk
kebudayaan. Namun aku jauh lebih yakin
siswa
dengan
akan kekuatan buah pendidikan.” Pendapat
kegiatan siswa berkemampuan sedang atau
tersebut menunjukan betapa pentingnya
kurang
proses pendidikan dalam segala aspek
pandai
harus
(walaupun
berbeda
untuk
memahami
3
pula
kekuatan
hasil
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
pembelajaran
Peranan guru sangat menentukan
merupakan salah satu aspek dari proses
dalam usaha peningkatan mutu pendidikan
pendidikan, karenanya
formal. Untuk itu guru sebagai agen
kehidupan.
Kegiatan
harus
didesain
sedemikian rupa melalui perencanaan yang
pembelajaran
sistemtis dan aplikatif. Ketika berbicara
menyelenggarakan proses pembelajaran
pembelajaran , maka tidak bisa di lepaskan
dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka
dari peran dan fungsi guru. Perencanaan
pembangunan pendidikan.
pembelajaran yang sistematis dan aplikatif
dituntut
untuk
mampu
Guru mempunyai fungsi dan peran
baru dapat diwujudkan manakala guru
yang sangat strategis dalam pembangunan
bidang pendidikan, oleh karena itu perlu
dikembangkan
mempunyai sejumlah kompetensi.
yang
menengaskan bahwa guru sebagai agen
dapat
pembelqajaran
mempengaruhi perubahan tingkah laku
Untuk
diberi kebebasan untuk mengembangkan
untuk
dapat
melaksanakan
fungsinya
dengan baik, guru wajib untuk memiliki
silabus dan perencanaan pembelajaran
syarat tertentu, salah satu diantaranya
disesuaikan dengan kondisi daerah dan
adalah kompetensi.
sekolah atau madrasah. Kebebsan ini harus
untuk
berfungsi
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
peserta didik. Dalam kurikulum 2004, guru
dimanfaatkan oleh guru
yang
2005 tentang guru dan dosen pasal 4
kemampuan guru dalam memberdayakan
komponen
profesi
bermartabat. Undang-Undang No.14 tahun
Jadi inti proses pembelajaran adalah
segala
sebagai
lebih
Kemampuan merupakan perilaku
kreatif, inovatif dan produktif dalam
yang rasional untuk mencapai tujuan yang
mengembangkan dan menciptakan suasana
dipersyaratkan sesuai kondisi yang di
pembelajaran yang aktif, kreatif dan
harapkan.
Perilaku
menyenangkan.
merupakan
wujud
4
yang
dari
rasional
kemampuan
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
seseorang. Dalam hal ini berqarti orang
Bahan ajar merupakan seperangkat
yang memiliki suatu kemampuan adalah
materi atau subtansi pembelajaran yang
benar-benar
mempunyai
disusun secara sistematis, menampilkan
keahlian di bidangnya atau dikenal dengan
sosok utuh dari kompentensi yang akan
istilah “Profesional”.
dikuasai
orang
yang
Pengembangan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran.
profesionalisme
guru menjadi perhatian secara global,
Dengan bahan ajar memungkinkan
karena guru memiliki tugas dan peran,
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi
bukan
dasar secara runtut dan sistematis sehingga
hanya
memberikan
informasi-
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
secara
akumulatif
mampu
melainkan juga membentuk sikap dan jiwa
semua
kompetensi
secara
yang
terpadu. Fungsi dari bahan ajar yaitu
mampu
bertahan
dalam
era
hiperkompetisi.
sistem
meningkatkan
memiliki
utuh
dan
sebagai pedoman bagi guru yang akan
mengarahkan semua kativitasnya dalam
Guru sebagai salah satu komponen
dalam
menguasai
pembelajaran
untuk
kemampuan
siswa,
peranan
penting
proses pembelajaran sekaligus merupakan
subtansi
komptensi
yang
seharusnya
diajarkan kepada siswa.
dalam
menentukan arah dan tujuan dari suatu
Terdapat sejumlah alasan, mengapa
proses pembelajaran. Oleh karenaaa itu
guru perlu untuk mengembangkan bahan
seorang guru dituntut menguasai sejumlah
ajar yaitu antara lain; ketersediaan bahan
kemampuan
yang
sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik
berkaitan dengan proses pembelajaran
sasaran, dan tututan pemecahan masalah
antara lain adalah kemampuan menguasai
belajar. Pengembangan bahan ajar harus
bahan ajar.
memperhatikan tuntutan kurikulum artinya
dan
keterampilan
bahan belajar yang akan dikembangkan
5
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
harus sesuai dengan kurikulum. Apabila
suatu pertanyaan berupa formulir-formulir
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
diajukan secara tertulis kepada sejumlah
kurikulum tidak ada atau sulit diperoleh,
subyek untuk mendapatkan jawaban atau
maka guru membuat bahan ajar sendiri.
tanggapan (respon) tertulis seperlunya.
Untuk
(Suharsini Arikunto, 2006: 193)
mengembangkan
bahan
ajar,
referensi dapat diperoleh dari berbagai
Dari pengertian yang dikemukakan
sumber yaitu buku-buku, media masa,
diatas dijelaskan bahwa pada dasarnya
internet.
angket
merupakan
surat
yang
berisi
Namun demikian kalaupun bahan
pertanyaan penyelidikan dalam usahanya
yang sesuai dengan kurikulum cukup
mengumpulkan data yang harus dijawab
melimpah bukan berarti kita tidak perlu
oleh sejumlah subyek dan atas jawaban itu
mengembangkan
penyelidik
bahan
siswa, seringkali
sendiri.
bahan
Bagi
yang terlalu
mengambil
kesimpulan
mengenai subyek yang diteliti.
banyak membuat mereka bingung, untuk
Dokumentasi
itu maka guru perlu membuat bahan ajar
Tidak
untuk menjadi pedoman bagi siswa. Materi
kalah
penting
dengan
ialah
metode
yang rumit harus dapat dijelaskan dengan
metode-metode
cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai
berpikir siswa, sehingga menjadi lebih
hal-hal atau variabel yang berupa catatan ,
mudah dipahami.
transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti,
notulen
lain
rapat,
lengger,
dan
METODE PENELITIAN
agenda. Dibandingkan dengan metode lain,
Kuesioner (angket)
maka metode ini agat tidak begitu sulit,
Angket
atau
quisioner
ialah
dalam artin apabila ada kekeliruan sumber
penyelidikan mengenai suatu masalah
datanya masih tetap, belum berubah.
yang dilakukan dengan jalan mengedarkan
6
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
Dengan metode dokumentasi yang diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
bukan benda hidup tetapi benda mati.
penelitian
Seperti telah dijelaskan, dengan
memegang
check
list
Surakarta dapat diketahui bahwa kedua hal
tersebut saling berhubungan dan salimg
Apabila terdapat/ muncul variabel yang
maka
peneliti
tidaknya
dengan bahan ajar di SMA Kristen 1
untuk
mencari variabel yang sudah ditemukan.
dicari,
ada
hubungan kompetensi profesional guru
menggunakan metode dokumentasi ini
peneliti
mengenai
permasalahan
berkaitan antara satu dengan yang lain.
tingggal
membubuhkan tanda check atau tally di
Berdasarkan pengujian hipotesis
temapat yang sesuai. Untuk mencatat hal-
diatas ternyata hipotesis yang menyatakan
hal yang bersifat bebas atau belum
bahwa “Ada hubungan yang positif dan
ditentukan dalam daftar variabel peneliti
signifikan antara kompetensi profesional
dapat
guru dengan bahan ajar di sma kristen 1
menggunakan
kalimat
bebas.
surakarta terbukti kebenarannya.
(Trianto, 2011: 278).
Dari
pengertian
diatas
Hasil
dapat
analisis
peneliti
penelitian
menggunakan
kompetensi profesional guru PPKn dan
teknik pengumpulan data dengan angket
kemampuan mengembangkan bahan ajar
yaitu teknik pengumpulan data dengan
dengan prestasi belajar siswa kelas XII
memberikan beberapa pernyataan kepada
SMA Kristen 1 Surakarta sangat baik dan
responden untuk kemudian mereka jawab
memiliki hubungan yang positif dan
dan selain itu juga menggunakan teknik
signifikan.
peneliti
dokumentasi.
Berdasarkan
penelitian
7
mengenai
apabila
dapat
disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
inin
jelaskan
tersebut
korelasi
permasalahan
ada
tidaknya
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
hubungan kompetensi profesional guru
1. Dengan menggunakan analisis produk
dengan bahan ajar di SMA Kristen 1
moment, diperoleh bahwa hubungan
Surakarta dapat diketahui bahwa kedua hal
antara kompetensi profesional guru
tersebut saling berhubungan dan salimg
dalam prestasi belajar hasil analisis
berkaitan antara satu dengan yang lain.
diperoleh rxy = 0,467
(hitungan
selengkapnya terlampir) selanjutnya
Berdasarkan pengujian hipotesis
nilai rxy dibandingkan dengan r table N
diatas ternyata hipotesis yang menyatakan
= 79 signifikan 5% = 0, 220 dan 1% =
bahwa “Ada hubungan yang positif dan
0, 286. Hasil analisis menunjukkan
signifikan antara kompetensi profesional
bahwa nilai rxy = 0,467 > r table 5% =
guru dengan bahan ajar di sma kristen 1
0, 220 dan 1% = 0, 286 dengan
surakarta terbukti kebenarannya.
demikian hipotesis yang menyatakan
Hasil
peneliti
analisis
jelaskan
tersebut
apabila
dapat
“Ada hubungan yang positif dan
korelasi
signifikan
kompetensi profesional guru PPKn dan
belajar siswa kelas XII SMA kristen 1
dengan prestasi belajar siswa kelas XII
Surakarta”,
SMA Kristen 1 Surakarta sangat baik dan
Dengan
memiliki hubungan yang positif dan
terbukti
demikian
kemukakan
signifikan.
kebenarannya.
dapat
bahwa
peneliti
kompetensi
profesional guru memiliki hubungan
yang
KESIMPULAN
signifikan
dengan
prestasi
belajar.
Berdasarkan hasil analisis data
dikemukakan
kompetensi
profesional guru PPKn dengan prestasi
kemampuan mengembangkan bahan ajar
dapat
antara
2. Dengan menggunakan analisis product
kesimpulannya
moment, diperoleh bahwa korelasi
sebagai berikut :
antara bahan ajar dengan prestasi
8
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
belajar hasil analisis diperoleh nilai rxy
ajar agar proses pembelajaran dapat
=
berlangsung dengan baik. 18 karakter
0,5056
terlampir)
(hitungan
selengkapnya
selanjutnya
nilai
harus
rxy
mendarah
daging
dan
dibandingkan dengan r table N = 79
diterapkan dalam kehidupan sehari-
signifikan 5% = 0, 220 dan signifikan
hari.
1%
=
0,
286.
Hasil
analisis
2. Bagi siswa
menunjukkan bahwa nilai rxy = 0,5056
Diharapkan siswa dapat meningkatkan
> r table 5% = 0, 220 dan 1% = 0, 286
dengan
demikian
hipotesis
yang
menyatakan “Ada
hubungan
yang
prestasi belajarnya
DAFTAR PUSTAKA
positif dan signifikan antara bahan ajar
Arifin,
dengan prestasi belajar siswa kelas XII
Zainal.
Pembelajaran.
SMA kristen 1 Surakarta”, terbukti
2013.
Bandung
Evaluasi
:
PT.
Remaja Rosdikiarya
kebenarannya. Dengan demikian dapat
Belawati, Tian. 2003. Pengembangan
peneliti kemukakan bahwa bahan ajar
Bahan Ajar. Jakarta: Penerbitan UT
memiliki hubungan yang signifikan
Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan,
dengan prestasi belajar siswa.
Problema, Solusi, dan Reformasi
SARAN
Pendidikan di Indonesia. Jakarta
1. Bagi Guru
:Bumi Aksara
Diharapkan terus mempertahankan
dan
meningkatkan
Imam, Wahyudi. 2012. Pengembangan
kompetensi
Pendidikan Strategi Inovatif dan
profesional yang harus di miliki oleh
Kreatif dalam mengelola pendidikan
guru dalam proses pembelajaran.guru
secara komperenhensif. Jakarta : PT.
harus dapat mengembangkan bahan
Prestasi Pustakanya
9
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
Sugiyono.
Jamil, Suprihartiningrum. 2014. Pedoman
2012.
Metode
kinerja, kualifikasi dan kompetensi
Kuantitatif
guru. Yogyakarta : Ar-ruzz media
Bandung: Alfabeta
Majid,
Abdul.
2012.
Kualitatif
Penelitian
dan
R&D,
. 2013. Metode Penelitian
Perencanaan
Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Pembelajaran.Bandung: Pt remaja
rosda karya.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur
Masnur
Muslich.
Karakter
2013.
Pendidikan
Penelitian, Jakarta: PT Rineka
Menjawab Tantangan
Cipta
Krisis Multidimensional, Jakarta :
.
Bumi Aksara
Penelitian
Rusman.
2013.
1993.
Suatu
Prosedur
Pendekatan
Model-model
Praktek, Jakarta : PT Rineka Cipta
Pembelajaran. Jakarta : Rajawali
Trianto.
pers
Sagala,
Syaiful.
profesional
2013.
guru
Pengantar
Penelitian
Pendidikan bagi Pengembangan
Kemampuan
dan
2011.
Profesi Kependidikan & Tenaga
tenaga
Kependidikan, Jakarta: Kencana
kependidikan. Bandung. Alfabeta.
Prenada Media Group
Slameto. 1988. Belajar dan faktor-faktor
Zainal,
yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.
2011.
2002.
Analisis
Eksistensial, Bandung: Refika
Bina Aksara.
Sugiyono.
Abidin.
Statistik
Untuk
Hubungan antara kompetensi guru PPKn
Penelitian, Bandung: Alfabeta
dengan motivasi belajar PPKn
kelas XI jurusan IPS SMA N 1
Kartasura
10
Kabupaten
Sukoharjo
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
Tahun Ajaran 2010/1011. Intan
Kurnia Jati
UU No. 14 tahun 2005 pasal 8
11
KORELASI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PPKn DAN KEMAMPUAN
MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS XII DI SMA KRISTEN 1 SURAKARTA.
CORRELATION BETWEEN A PROFESSIONAL COMPETENCY OF CIVICS
TEACHERS AND ABILITY TO FOSTER LEARNING MATERIALS WITH LEARNING
ACHIEVEMEMNT AT XII STUDENTS OF SMA KRISTEN 1 SURAKARTA.
Oleh
Ajeng Sukma Hati Puspitasri
Progdi PPKn FKIP UNISRI Surakarta
(ajeng.sukmahati@gmail.com)
ABSTRAK
Ajeng Sukma Hati Puspitasari. 12510011. KORELASI KOMPETENSI PROFESIOAL
GURU PPKn DAN KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII DI SMA KRISTEN 1 SURAKARTA.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi
Surakarta. Agustus. 2016
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui ada tidaknya korelasi
kompetensi profesional guru PPKn dalam mengembangkan bahan ajar dengan prestasi belajar
siswa kelas XII di SMA Kristen 1 Surakarta tahun 2015/2016.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, populasinya
adalah siswa kelas XII di SMA Kristen 1 Surakarta yang berjumlah 79 siswa. Sampel diambil
dengan sampel jenuh yang berjumlah 79 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode angket dan dokumentasi untuk memperoleh
data-data siswa kelas XII SMA Kristen 1 Surakarta. Menggunakan teknik angket untuk
mengetahui korelasi kompetensi profesional guru PPKn dan kemampuan mengembangkan
bahan ajar dengan prestasi belajar siswa kelas XII di SMA Kristen 1 Suarakarta. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis hubungan dengan rumus product moment.
Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi ganda. Hasil analisis menunjukan
bahwa rxy = 0,467 > r tabel 5% = 0,220 dan 1% = 0,286, dengan memiliki hipotesis yang
menyatakan “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi profesional guru
1
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
PPKn dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Kristen 1 Surakarta”, terbukti
kebenarannya. Sedangkan hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan yang positif dan
signifikan antara bahan ajar dengan prestasi belajar siswa kelas XII SMA Krsiten 1
Surakarta” menunjukan hasil analisis bahwa r xy = 0,5056 > r tabel 5% = 0,220 dan 1% =
0,286.
Kata Kunci : Kompetensi Profesional, Bahan Ajar, Prestasi Belajar Siswa.
ABSTRACT
Ajeng Sukma Hati Puspitasari. A CORRELATION BETWEEN A PROFESIONAL
COMPETENCY OF CIVICS TEACHERS AND ABILITY TO FOSTER LEARNING
MATERIALS WITH LEARNING ACHIEVEMENT AT XII STUDENTS OF SMA
KRISTEN 1 SURAKARTA. A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty,
Slamet Riyadi University, August 2016.
The research aims at finding out whether there is a correlation of professional
competence of civics teachers in developing a learning material with learning achievement at
XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta in the academic year of 2015/ 2016.
A method of the research is a quantitative research. A population of the research is
XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta, 79 students. A sample of the research is 79
students. Techniques of collecting date are questionnaires and documentation to obtain data
at XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta. The questionnaires are used to find out a
correlation of professional competence of civics teachers and ability to develop a learning
material with learning achievement at XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta. A
technique of analyzing data is a correlation analysis through product moment formula.
Analyzing data through double correlation formula shows that rxy is 0.467 rtable 5%
is 0.220 and 1% is 0.286 with hypothesis stating that there is a positive correlation and
significant between professional competences of civics teachers with learning achivemenet at
XII grade student of SMA Kristen 1 Surakarta is truly accepted. Meanwhile, hypothesis
stating that there is a positive correlation and significant between learning materials and
achievement at XII grade students of SMA Kristen 1 Surakarta shows that rxy is 0.5056
rtable 5% is 0.220 and 1%is 0.286
Keywords : Professional Competence, Learning Materials, Students’ Learning Achievement
2
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
PENDAHULUAN
Meningkatkan
mutu
pendidikan
konsep
adalah menjadi tanggung jawab semua
Hal
terutama bagi guru. Guru adalah orang
karena
siswa
ini
menunjukanbahwa
pemahaman guru terhadap pendekatan,
yang paling berperan dalam menciptakan
model, strategi , metode dan teknik
sumber daya manusia yang berkualitas
pembelajaran tidak
yang dapat bersaing di jaman pesatnya
bisa di abaikan.
Aktivitas belajar dan pembelajaran sangat
perkembangan teknologi.
terkait dengan proses pencarian ilmu. Pada
dituntut
pembelajaran
sama),
mempunyaoi keunikan masing-masing.
pihak yang terlibat dalam pendidikan
Guru
yang
dalam
selalu
setiap
mulanya manusia itu tidak memiliki
menggunakan
pengetahuan
atau
pendekatan, strategi dan metode yang
sesuatupun.
Maka
dapat
memahami
perubahan tingkah laku lebih merupakan
materi yang diajarkannya namun masih
proses internal siswa dalam rangka menuju
sering terdengar keluhan dari para guru di
tingkat kematangan.
memudahkan
siswa
lapangan tentang materi pelajaran yang
Risalah
waktu untuk mengajarkannya semua.
proses
mengetahui
belajar
adalah
Sayid kutub dalam majalah Al-
terlalu banyak dan keluhan kekurangan
Rekayasa
tidak
(1955:995)
mengungkapkan
bahwa “Sesungguhnya aku menyakini
pembelajaran
akan kekuatan ilmu pengetahuan. Dan aku
dapat di desain oleh guru sedemikian rupa.
menyakini
Idealnya pendekatan pembelajaran untuk
kebudayaan. Namun aku jauh lebih yakin
siswa
dengan
akan kekuatan buah pendidikan.” Pendapat
kegiatan siswa berkemampuan sedang atau
tersebut menunjukan betapa pentingnya
kurang
proses pendidikan dalam segala aspek
pandai
harus
(walaupun
berbeda
untuk
memahami
3
pula
kekuatan
hasil
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
pembelajaran
Peranan guru sangat menentukan
merupakan salah satu aspek dari proses
dalam usaha peningkatan mutu pendidikan
pendidikan, karenanya
formal. Untuk itu guru sebagai agen
kehidupan.
Kegiatan
harus
didesain
sedemikian rupa melalui perencanaan yang
pembelajaran
sistemtis dan aplikatif. Ketika berbicara
menyelenggarakan proses pembelajaran
pembelajaran , maka tidak bisa di lepaskan
dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka
dari peran dan fungsi guru. Perencanaan
pembangunan pendidikan.
pembelajaran yang sistematis dan aplikatif
dituntut
untuk
mampu
Guru mempunyai fungsi dan peran
baru dapat diwujudkan manakala guru
yang sangat strategis dalam pembangunan
bidang pendidikan, oleh karena itu perlu
dikembangkan
mempunyai sejumlah kompetensi.
yang
menengaskan bahwa guru sebagai agen
dapat
pembelqajaran
mempengaruhi perubahan tingkah laku
Untuk
diberi kebebasan untuk mengembangkan
untuk
dapat
melaksanakan
fungsinya
dengan baik, guru wajib untuk memiliki
silabus dan perencanaan pembelajaran
syarat tertentu, salah satu diantaranya
disesuaikan dengan kondisi daerah dan
adalah kompetensi.
sekolah atau madrasah. Kebebsan ini harus
untuk
berfungsi
meningkatkan mutu pendidikan nasional.
peserta didik. Dalam kurikulum 2004, guru
dimanfaatkan oleh guru
yang
2005 tentang guru dan dosen pasal 4
kemampuan guru dalam memberdayakan
komponen
profesi
bermartabat. Undang-Undang No.14 tahun
Jadi inti proses pembelajaran adalah
segala
sebagai
lebih
Kemampuan merupakan perilaku
kreatif, inovatif dan produktif dalam
yang rasional untuk mencapai tujuan yang
mengembangkan dan menciptakan suasana
dipersyaratkan sesuai kondisi yang di
pembelajaran yang aktif, kreatif dan
harapkan.
Perilaku
menyenangkan.
merupakan
wujud
4
yang
dari
rasional
kemampuan
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
seseorang. Dalam hal ini berqarti orang
Bahan ajar merupakan seperangkat
yang memiliki suatu kemampuan adalah
materi atau subtansi pembelajaran yang
benar-benar
mempunyai
disusun secara sistematis, menampilkan
keahlian di bidangnya atau dikenal dengan
sosok utuh dari kompentensi yang akan
istilah “Profesional”.
dikuasai
orang
yang
Pengembangan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran.
profesionalisme
guru menjadi perhatian secara global,
Dengan bahan ajar memungkinkan
karena guru memiliki tugas dan peran,
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi
bukan
dasar secara runtut dan sistematis sehingga
hanya
memberikan
informasi-
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
secara
akumulatif
mampu
melainkan juga membentuk sikap dan jiwa
semua
kompetensi
secara
yang
terpadu. Fungsi dari bahan ajar yaitu
mampu
bertahan
dalam
era
hiperkompetisi.
sistem
meningkatkan
memiliki
utuh
dan
sebagai pedoman bagi guru yang akan
mengarahkan semua kativitasnya dalam
Guru sebagai salah satu komponen
dalam
menguasai
pembelajaran
untuk
kemampuan
siswa,
peranan
penting
proses pembelajaran sekaligus merupakan
subtansi
komptensi
yang
seharusnya
diajarkan kepada siswa.
dalam
menentukan arah dan tujuan dari suatu
Terdapat sejumlah alasan, mengapa
proses pembelajaran. Oleh karenaaa itu
guru perlu untuk mengembangkan bahan
seorang guru dituntut menguasai sejumlah
ajar yaitu antara lain; ketersediaan bahan
kemampuan
yang
sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik
berkaitan dengan proses pembelajaran
sasaran, dan tututan pemecahan masalah
antara lain adalah kemampuan menguasai
belajar. Pengembangan bahan ajar harus
bahan ajar.
memperhatikan tuntutan kurikulum artinya
dan
keterampilan
bahan belajar yang akan dikembangkan
5
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
harus sesuai dengan kurikulum. Apabila
suatu pertanyaan berupa formulir-formulir
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
diajukan secara tertulis kepada sejumlah
kurikulum tidak ada atau sulit diperoleh,
subyek untuk mendapatkan jawaban atau
maka guru membuat bahan ajar sendiri.
tanggapan (respon) tertulis seperlunya.
Untuk
(Suharsini Arikunto, 2006: 193)
mengembangkan
bahan
ajar,
referensi dapat diperoleh dari berbagai
Dari pengertian yang dikemukakan
sumber yaitu buku-buku, media masa,
diatas dijelaskan bahwa pada dasarnya
internet.
angket
merupakan
surat
yang
berisi
Namun demikian kalaupun bahan
pertanyaan penyelidikan dalam usahanya
yang sesuai dengan kurikulum cukup
mengumpulkan data yang harus dijawab
melimpah bukan berarti kita tidak perlu
oleh sejumlah subyek dan atas jawaban itu
mengembangkan
penyelidik
bahan
siswa, seringkali
sendiri.
bahan
Bagi
yang terlalu
mengambil
kesimpulan
mengenai subyek yang diteliti.
banyak membuat mereka bingung, untuk
Dokumentasi
itu maka guru perlu membuat bahan ajar
Tidak
untuk menjadi pedoman bagi siswa. Materi
kalah
penting
dengan
ialah
metode
yang rumit harus dapat dijelaskan dengan
metode-metode
cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai
berpikir siswa, sehingga menjadi lebih
hal-hal atau variabel yang berupa catatan ,
mudah dipahami.
transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti,
notulen
lain
rapat,
lengger,
dan
METODE PENELITIAN
agenda. Dibandingkan dengan metode lain,
Kuesioner (angket)
maka metode ini agat tidak begitu sulit,
Angket
atau
quisioner
ialah
dalam artin apabila ada kekeliruan sumber
penyelidikan mengenai suatu masalah
datanya masih tetap, belum berubah.
yang dilakukan dengan jalan mengedarkan
6
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
Dengan metode dokumentasi yang diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
bukan benda hidup tetapi benda mati.
penelitian
Seperti telah dijelaskan, dengan
memegang
check
list
Surakarta dapat diketahui bahwa kedua hal
tersebut saling berhubungan dan salimg
Apabila terdapat/ muncul variabel yang
maka
peneliti
tidaknya
dengan bahan ajar di SMA Kristen 1
untuk
mencari variabel yang sudah ditemukan.
dicari,
ada
hubungan kompetensi profesional guru
menggunakan metode dokumentasi ini
peneliti
mengenai
permasalahan
berkaitan antara satu dengan yang lain.
tingggal
membubuhkan tanda check atau tally di
Berdasarkan pengujian hipotesis
temapat yang sesuai. Untuk mencatat hal-
diatas ternyata hipotesis yang menyatakan
hal yang bersifat bebas atau belum
bahwa “Ada hubungan yang positif dan
ditentukan dalam daftar variabel peneliti
signifikan antara kompetensi profesional
dapat
guru dengan bahan ajar di sma kristen 1
menggunakan
kalimat
bebas.
surakarta terbukti kebenarannya.
(Trianto, 2011: 278).
Dari
pengertian
diatas
Hasil
dapat
analisis
peneliti
penelitian
menggunakan
kompetensi profesional guru PPKn dan
teknik pengumpulan data dengan angket
kemampuan mengembangkan bahan ajar
yaitu teknik pengumpulan data dengan
dengan prestasi belajar siswa kelas XII
memberikan beberapa pernyataan kepada
SMA Kristen 1 Surakarta sangat baik dan
responden untuk kemudian mereka jawab
memiliki hubungan yang positif dan
dan selain itu juga menggunakan teknik
signifikan.
peneliti
dokumentasi.
Berdasarkan
penelitian
7
mengenai
apabila
dapat
disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
inin
jelaskan
tersebut
korelasi
permasalahan
ada
tidaknya
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
hubungan kompetensi profesional guru
1. Dengan menggunakan analisis produk
dengan bahan ajar di SMA Kristen 1
moment, diperoleh bahwa hubungan
Surakarta dapat diketahui bahwa kedua hal
antara kompetensi profesional guru
tersebut saling berhubungan dan salimg
dalam prestasi belajar hasil analisis
berkaitan antara satu dengan yang lain.
diperoleh rxy = 0,467
(hitungan
selengkapnya terlampir) selanjutnya
Berdasarkan pengujian hipotesis
nilai rxy dibandingkan dengan r table N
diatas ternyata hipotesis yang menyatakan
= 79 signifikan 5% = 0, 220 dan 1% =
bahwa “Ada hubungan yang positif dan
0, 286. Hasil analisis menunjukkan
signifikan antara kompetensi profesional
bahwa nilai rxy = 0,467 > r table 5% =
guru dengan bahan ajar di sma kristen 1
0, 220 dan 1% = 0, 286 dengan
surakarta terbukti kebenarannya.
demikian hipotesis yang menyatakan
Hasil
peneliti
analisis
jelaskan
tersebut
apabila
dapat
“Ada hubungan yang positif dan
korelasi
signifikan
kompetensi profesional guru PPKn dan
belajar siswa kelas XII SMA kristen 1
dengan prestasi belajar siswa kelas XII
Surakarta”,
SMA Kristen 1 Surakarta sangat baik dan
Dengan
memiliki hubungan yang positif dan
terbukti
demikian
kemukakan
signifikan.
kebenarannya.
dapat
bahwa
peneliti
kompetensi
profesional guru memiliki hubungan
yang
KESIMPULAN
signifikan
dengan
prestasi
belajar.
Berdasarkan hasil analisis data
dikemukakan
kompetensi
profesional guru PPKn dengan prestasi
kemampuan mengembangkan bahan ajar
dapat
antara
2. Dengan menggunakan analisis product
kesimpulannya
moment, diperoleh bahwa korelasi
sebagai berikut :
antara bahan ajar dengan prestasi
8
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
belajar hasil analisis diperoleh nilai rxy
ajar agar proses pembelajaran dapat
=
berlangsung dengan baik. 18 karakter
0,5056
terlampir)
(hitungan
selengkapnya
selanjutnya
nilai
harus
rxy
mendarah
daging
dan
dibandingkan dengan r table N = 79
diterapkan dalam kehidupan sehari-
signifikan 5% = 0, 220 dan signifikan
hari.
1%
=
0,
286.
Hasil
analisis
2. Bagi siswa
menunjukkan bahwa nilai rxy = 0,5056
Diharapkan siswa dapat meningkatkan
> r table 5% = 0, 220 dan 1% = 0, 286
dengan
demikian
hipotesis
yang
menyatakan “Ada
hubungan
yang
prestasi belajarnya
DAFTAR PUSTAKA
positif dan signifikan antara bahan ajar
Arifin,
dengan prestasi belajar siswa kelas XII
Zainal.
Pembelajaran.
SMA kristen 1 Surakarta”, terbukti
2013.
Bandung
Evaluasi
:
PT.
Remaja Rosdikiarya
kebenarannya. Dengan demikian dapat
Belawati, Tian. 2003. Pengembangan
peneliti kemukakan bahwa bahan ajar
Bahan Ajar. Jakarta: Penerbitan UT
memiliki hubungan yang signifikan
Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan,
dengan prestasi belajar siswa.
Problema, Solusi, dan Reformasi
SARAN
Pendidikan di Indonesia. Jakarta
1. Bagi Guru
:Bumi Aksara
Diharapkan terus mempertahankan
dan
meningkatkan
Imam, Wahyudi. 2012. Pengembangan
kompetensi
Pendidikan Strategi Inovatif dan
profesional yang harus di miliki oleh
Kreatif dalam mengelola pendidikan
guru dalam proses pembelajaran.guru
secara komperenhensif. Jakarta : PT.
harus dapat mengembangkan bahan
Prestasi Pustakanya
9
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
Sugiyono.
Jamil, Suprihartiningrum. 2014. Pedoman
2012.
Metode
kinerja, kualifikasi dan kompetensi
Kuantitatif
guru. Yogyakarta : Ar-ruzz media
Bandung: Alfabeta
Majid,
Abdul.
2012.
Kualitatif
Penelitian
dan
R&D,
. 2013. Metode Penelitian
Perencanaan
Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Pembelajaran.Bandung: Pt remaja
rosda karya.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur
Masnur
Muslich.
Karakter
2013.
Pendidikan
Penelitian, Jakarta: PT Rineka
Menjawab Tantangan
Cipta
Krisis Multidimensional, Jakarta :
.
Bumi Aksara
Penelitian
Rusman.
2013.
1993.
Suatu
Prosedur
Pendekatan
Model-model
Praktek, Jakarta : PT Rineka Cipta
Pembelajaran. Jakarta : Rajawali
Trianto.
pers
Sagala,
Syaiful.
profesional
2013.
guru
Pengantar
Penelitian
Pendidikan bagi Pengembangan
Kemampuan
dan
2011.
Profesi Kependidikan & Tenaga
tenaga
Kependidikan, Jakarta: Kencana
kependidikan. Bandung. Alfabeta.
Prenada Media Group
Slameto. 1988. Belajar dan faktor-faktor
Zainal,
yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.
2011.
2002.
Analisis
Eksistensial, Bandung: Refika
Bina Aksara.
Sugiyono.
Abidin.
Statistik
Untuk
Hubungan antara kompetensi guru PPKn
Penelitian, Bandung: Alfabeta
dengan motivasi belajar PPKn
kelas XI jurusan IPS SMA N 1
Kartasura
10
Kabupaten
Sukoharjo
Jurnal Global Citizen, Volume 2 Nomor 2, Desember 2016
Tahun Ajaran 2010/1011. Intan
Kurnia Jati
UU No. 14 tahun 2005 pasal 8
11