PERLINDUNGAN HAK JANDA PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAS GAJI BEKAS SUAMINYA Muhammad Khambali

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

PERLINDUNGAN HAK JANDA PEGAWAI NEGERI SIPIL
ATAS GAJI BEKAS SUAMINYA
Muhammad Khambali1; Yasmirah Mandasari Saragih2
Dosen Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta1
Jalan Perintis Kemerdekaan, Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta
Email: [email protected]
Dosen Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan2
Jalan Jendral Gatot Subroto Km 4.5 Medan
Email: [email protected]
Abstract
Marriage is the inner-born bond between a man and a woman as a husband and wife with the
aim of forming a happy and eternal family (household) based on the One Supreme Godhead.
But if in a relationship between husband and wife can not achieve that goal, then marriage
can be cut off. One way of breaking up marriage is divorce. Divorce is a necessary
catastrophe in order not to cause another catastrophe of greater danger. Divorce should only
be done when in an emergency not to cause greater mudlarat. Divorce resulted in a wife
becoming a widow. The civil servant (husband) who divorces his wife must give up some of

his salary for the livelihood of his ex-wife and their children. Salary distribution to ex-wife is
not granted if the divorce is due to: adulterous wife, and / or wife commits cruel or severe
persecution both inborn and inwardly to the husband, and / or wife to intoxicated drunkards,
compactors and gamblers, and / or wives has left husband for 2 (two) consecutive years
without husband's permission and without valid reason.
Keywords: marriage, divorce, widow rights of civil servants.
Abstrak
Perkawinan ialah ikatan lahir-batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah-tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun jika dalam pergaulan antara suami-isteri tidak dapat
mencapai tujuan tersebut, maka perkawinan dapat diputus. Salah satu cara putusnya
perkawinan adalah perceraian. Perceraian merupakan suatu malapetaka yang perlu agar tidak
menimbulkan malapetaka lain yang lebih besar bahayanya. Perceraian seharusnya hanya
dilakukan ketika dalam keadaan darurat untuk tidak menimbulkan mudlarat yang lebih besar.
Perceraian berakibat seorang isteri menjadi janda. Pegawai Negeri Sipil pria (suami) yang
menceraikan isterinya harus menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas
isterinya (jadanya) dan anak-anak mereka. Pembagian gaji kepada bekas isteri tidak diberikan
apabila perceraian disebabkan karena: isteri berzina, dan/atau isteri melakukan kekejaman
atau penganiayaan berat baik lahir maupun batin terhadap suami, dan/atau isteri menjadi
pemabuk, pemadat, dan penjudi yang sukar disembuhkan, dan/atau isteri telah meninggalkan
suami selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin suami dan tanpa alasan yang sah.

Kata kunci: perkawinan, perceraian, hak janda pegawai negeri sipil.

123

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Bahasa Indonesia, janda adalah wanita

PENDAHULUAN
Undang-Undang

Republik

yang tidak bersuami lagi karena bercerai

Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang

ataupun karena ditinggal mati suaminya.2


Perkawinan dalam Pasal 1 menyatakan,

Pasal

bahwa perkawinan ialah ikatan lahir-batin

Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang

antara seorang pria dengan seorang wanita

Perkawinan

sebagai

perceraian, sebagai berikut:

suami-isteri

dengan


tujuan

membentuk keluarga (rumah-tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa. Namun jika dalam

39

Undang-Undang

mengatur

Republik

mengenai

(1) Perceraian hanya dapat dilakukan
di depan sidang Pengadilan.
(2) Perceraian harus ada cukup alasan


pergaulan antara suami-isteri tidak dapat

yang mendasarinya.

mencapai

maka

Alasan-alasan perceraian menurut

perkawinan dapat diputus. Salah satu cara

Pasal 19 Peraturan Pemerintah Republik

putusnya perkawinan adalah perceraian.

Indonesia Noor 9 Tahun 1975 tentang

tujuan


Perceraian

tersebut,

seharusnya

hanya

Petunjuk

Pelaksanaan

Undang-Undang

dilaksanakan sebagai tindakan terakhir

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974

setelah segala usaha dan daya-upaya yang


tentang Perkawinan, sebagai berikut:

dilakukan untuk memperbaiki kehidupan

a. Salah satu pihak berbuat zina atau

perkawinan yang ternyata tidak ada jalan

menjadi

lain kecuali dengan perceraian. Perceraian

penjudi, dan lain sebagainya yang

merupakan suatu malapetaka yang perlu

sukar disembuhkan.

pemabuk,


pemadat,

agar tidak menimbulkan malapetaka lain

b. Salah satu pihak meninggalkan

yang lebih besar bahayanya. Perceraian

pihak lain selama 2 (dua) tahun

seharusnya hanya dilakukan ketika dalam

berturut-turut tanpa izin pihak lain

keadaan darurat untuk tidak menimbulkan

dan tanpa alasan yang sah.

mudlarat yang lebih besar. Oleh karena itu,


c. Salah

satu

pihak

mendapat

perceraian merupakan pintu daruratnya

hukuman penjara 5 (lima) tahun

perkawinan guna keselamatan bersama.1

atau hukuman yang lebih berat

Perceraian berakibat seorang isteri

setelah perkawinan berlangsung.


menjadi janda. Menurut Kamus Umum
1

Djamil Latif, Aneka Hukum Perceraian
Di Indonesia, Ghalia Indonesia, jakarta, 1981, hlm.
12.

2

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Kamus Umum Bahasa
Indonesia, 1996, hlm. 400.

124

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

d. Salah


satu

pihak

melakukan

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

3. Pimpinan

Pemerintah

Non Departemen;

kekejaman atau penganiayaan berat
yang membahayakan pihak yang

Lembaga

4. Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Tertinggi/Tinggi Negara;

lain.
e. Salah satu pihak mendapat cacad

5. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I;

badan atau penyakit dengan akibat

6. Pimpinan Bank Milik Negara;

tidak

7. Pimpinan

dapat

menjalankan

menerus terjadi perselisihan dan

hidup

rukun

lagi

9. Pimpinan

Badan

Usaha

Milik

Daerah;

dalam

rumah-tangga.

Milik

8. Pimpinan Bank Milik Daerah;

pertengkaran dan tidak ada harapan
akan

Usaha

Negara;

kewajibannya sebagai suami/isteri.
f. Antara suami dan isteri terus-

Badan

Dalam Surat Edaran Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Negara Nomor

Pegawai Negeri Sipil yang akan

08/SE/1983 angka 4 huruf b disebutkan

melakukan perceraian harus meminta izin

lebih lanjut yang dimaksud dengan pejabat,

terlebih dahulu kepada pejabat secara

yaitu:

tertulis. Permintaan izin tersebut harus

(1) Menteri;

mencantumkan alasan yang lengkap yang

(2) Panglima

mendasarinya. Menurut Pasal 1 huruf b

Angkatan

Bersenjata

Republik Indonesia;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

(3) Jaksa Agung;

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin

(4) Pimpinan Kesekretariatan Lembaga

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana telah diubah oleh
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Tertinggi/Tinggi Negara;
(5) Pimpinan

Lembaga

Pemerintah

Non Departemen;

Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan

(6) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I;

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10

(7) Pimpinan Bank Milik Negara;

Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan

(8) Pimpinan Bank Milik Daerah;

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

(9) Pimpinan

bahwa pejabat adalah:
1. Menteri;
2. Jaksa Agung;

Badan

Usaha

Milik

Badan

Usaha

Milik

Negara;
(10) Pimpinan
Daerah;

125

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

(11) Pejabat lain yang diberikan delegasi
wewenang

oleh

d. Alasan

yang

dikemukakan

bertentangan dengan akal sehat.

pejabat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Pegawai Negeri Sipil pria (suami)

14 Peraturan Pemerintah Republik

yang

Indonesia Nomor 10 Tahun 1983.

menyerahkan

Perceraian dapat diizinkan oleh

penghidupan bekas isterinya (jasanya) dan

pejabat jika berdasarkan alasan-alasan

anak-anak mereka. Hal tersebut diatur

yang ditetapkan oleh peraturan perundang-

dalam

undangan dan ketentuan-ketentuan dalam

Pemerintah

peraturan

yang

sebagaimana telah diubah oleh Peraturan

melarang pejabat memberikan izin untuk

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45

bercerai adalah:

Tahun 1990 tentang Perubahan Atas

pemerintah.

a. Apabila

Hal-hal

bertentangan

dengan

menceraikan

isterinya

sebagian

Pasal

4

gajinya

angka

Nomor

10

4

harus
untuk

Peraturan

Tahun

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

ajaran/peraturan agama yang dianut

1983

Pegawai

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.

Negeri

Sipil

yang

tentang

Pasal

bersangkutan.
b. Apabila

tidak

ada

alasan

1983

Izin

8

Perkawinan

Peraturan

dan

Pemerintah

Nomor 10 Tahun 1983 sebagaimana telah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

diubah

7 ayat (1) Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1990

Nomor

tentang

10

Tahun

1983

oleh

Peraturan

Perubahan

Atas

Pemerintah

Peraturan

sebagaimana telah diubah oleh

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang

Peraturan

Republik

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

Indonesia Nomor 45 Tahun 1990

Pegawai Negeri Sipil berbunyi, sebagai

tentang Perubahan Atas Peraturan

berikut:

Pemerintah

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
tentang

Izin

Perkawinan

dan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil.
c. Apabila
peraturan

bertentangan

dengan

perundang-undangan

yang berlaku dan/atau

(1) Apabila perceraian terjadi atas
kehendak Pegawai Negeri Sipil pria
maka ia wajib menyerahkan
sebagian
gajinya
untuk
penghidupan bekas isteri dan anakanaknya;
(2) Pembagian
gaji
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) ialah
sepertiga untuk Pegawai Negeri
Sipil pria yang bersangkutan,
sepertiga untuk bekas isterinya, dan
sepertiga untuk anak-anaknya;

126

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

(3) Apabila dari perkawinan tidak ada
anak maka bagian gaji yang wajib
diserahkan oleh Pegawai Negeri
Sipil pria kepada bekas isterinya
ialah setengah dari gajinya.

berturut-turut tanpa izin isteri dan tanpa

Akan tetapi pembagian gaji kepada

dilakukan sampai dengan bekas isteri

bekas

isteri

tidak

diberikan

apabila

alasan yang sah.
Penyerahan bagian gaji Pegawai
Negeri

Sipil

kepada

bekas

isterinya

Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan

perceraian disebabkan karena:

kawin lagi. Adapun yang dimaksud dengan

a. Isteri berzina, dan atau

gaji, menurut Surat Edaran Kepala Badan

b. Isteri melakukan kekejaman atau

Administrasi Kepegawaian Negara Nomor

penganiayaan

berat

baik

lahir

maupun batin terhadap suami, dan
atau

dari:
(1) Gaji pokok;

c. Isteri menjadi pemabuk, pemadat,
dan

penjudi

yang

sukar

disembuhkan, dan atau

(2) Tunjangan keluarga;
(3) Tunjagan jabatan ( kalau ada );
(4) Tunjangan perbaikan penghasilan;

d. Isteri telah meninggalkan suami

harus

08/SE/1983 angka I angka 4 huruf g terdiri

(5) Tunjangan

lain

yang

berhak

selama 2 (dua) tahun berturut-turut

diterimanya berdasarkan peraturan

tanpa izin suami dan tanpa alasan

perundang-undangan yang berlaku,

yang sah.

setelah dipotong iuran wajib.

Pegawai Negeri Sipil pria tetap

Pasal 16 dan Pasal 17 Peraturan

menyerahkan

kepada

bekas

sebagian

isterinya,

gajinya

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45

meskipun

Tahun 1990 menyebutkan bahwa Pegawai

permintaan cerai datang dari isteri.

Negeri Sipil yang menolak melaksanakan

Hal tersebut dilaksanakan jika

ketentuan pembagian gaji tersebut di atas,

isteri meminta cerai karena dimadu, dan

dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat

atau suami berzina, dan atau suami

berdasarkan

melakukan kekejaman atau penganiayaan

Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1980

berat baik lahir maupun batin terhadap

tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri

isteri, dan atau suami menjadi pemabuk,

Sipil. Sanksi tersebut termaktub dalam

pemadat,

dan

disembuhkan,

penjudi
dan

atau

Peraturan

Pemerintah

yang

sukar

Pasal 6 ayat (4) Peraturan Pemerintah

suami

telah

Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1980

meninggalkan isteri selama 2 (dua) tahun

127

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri

3. Bagaimana perlindungan hak janda

Sipil, terdiri atas:

Pegawai Negeri Sipil atas gaji

1. Penurunan pangkat pada tingkat

bekas suaminya?

yang setingkat lebih rendah untuk
METODE PENELITIAN

paling lama 1 (satu) tahun.

Peneliti

2. Pembebasan dari jabatan.
3. Pemberhentian
tidak

atas

dengan

hormat

permintaan

sendiri

tidak

metode

penelitian hukum normatif atau penelitian
kepustakaan3, dengan mengkaji mengenai
berbagai obyek penelitian yang berupa

sebagai Pegawai Negeri Sipil.
4. Pemberhentian

menggunakan

dengan

hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil.
Oleh karena kekhususan perceraian
bagi Pegawai Negeri Sipil itulah penulis
tertarik untuk melakukan penelitian guna
penulisan makalah ini dengan pembatasan

semua norma hukum yang berkaitan
dengan

mekanisme

Pegawai

Negeri

janda karena terjadinya perceraian, dan
perlindungan hak janda atas gaji bekas

Sedangkan

penelitian yang bersifat deskriptif analitis
norma hukum yang berkaitan dengan
peceraian bagi Pegawai Negeri Sipil.
Bahan hukum

yang digunakan

dalam penelitian ini mencakup bahan
hukum primer dan sekunder. Bahan hukum
primer dan sekunder tersebut dikumpulkan
sesuai

suaminya.

Sipil.

bagi

penelitian yang penulis pergunakan adalah

permasalahan putusnya perkawinan yang
mengakibatkan seorang isteri menjadi

perceraian

dengan

obyek

yang

ditulis.

Kemudian semua bahan hukum yang sudah
terkumpul

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian tersebut di atas,
rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana
pelaksanaan

pelaksanaan
perceraian

bagi

diinventarisir

diidentifikasikan

sesuai

permasalahan

telah

yang

dan
dengan

dirumuskan.

Selanjutnya dianalisis secara kualitatif
untuk menjawab segala permasalahan yang
telah dirumuskan. Bahan hukum yang telah

Pegawai Negeri Sipil?
2. Bagaimana pelaksanaan pembagian

diinventarisasi dan diidentifikasi kemudian

dan penyerahan hak janda Pegawai

dianalisis dengan menggunakan tahapan

Negeri

berpikir

Sipil

suaminya?

atas

gaji

bekas

sistematis

guna

menemukan

3

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,
Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1995, hlm. 13-14.

128

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

jawaban atas permasalahan yang diajukan

bersifat umum, sesuai dengan asas lex

dalam penelitian ini.

spesialis derogat legi generalis. Dengan
kata

PEMBAHASAN
Pegawai

Negeri

peraturan

Sipil

sebagai

perundang-undangan

yang berlaku bagi warga negara Indonesia
pada umumnya. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan

jo

Peraturan

Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975
tentang

apabila

dalam

peraturan/ketentuan khusus yang mengikat

warga negara Indonesia berlaku pula
baginya

lain,

Pelaksanaan

Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan berlaku pula bagi
Pegawai Negeri Sipil. Disamping secara

Pegawai

Negeri

Sipil,

maka

yang

dipergunakan adalah peraturan/ketentuan
yang

bersifat

khusus.

Sebagaimana

perkawinan pada umumnya, perkawinan
seorang Pegawai Negeri Sipil dapat pula
putus

ataupun

bubar.

Hal

yang

menyebabkan putusnya perkawinan juga
sama, yakni kematian, perceraian, ataupun
atas

putusan

Pengadilan.

Putusnya

perkawinan yang berupa perceraian harus
berdasarkan

alasan

yang

diatur

oleh

peraturan perundang-undangan.

khusus, ada peraturan perundang-undangan
yang mengikat Pegawai Negeri Sipil,

Alasan Perceraian Bagi Pegawai Negeri

antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 10

Sipil

Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan

Dalam Penjelasan Pasal 39 ayat (2)

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

Undang-Undang

sebagaimana telah diubah oleh Peraturan

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45

jo Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

Tahun 1990 tentang Perubahan Atas

1975

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

Undang-Undang

1983

Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,

tentang

Izin

Perkawinan

dan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
Pengertian, alasan, akibat, dan tatacara perceraian yang diatur bagi warga

tentang

Republik

Petunjuk
Republik

Indonesia

Pelaksanaan
Indonesia

alasan yang dapat dijadikan dasar untuk
melakukan perceraian adalah:
a. Salah satu pihak berbuat zina atau

negara Indonesia pada umumnya berlaku

menjadi

pula bagi Pegawai Negeri Sipil. Namun

penjudi dan lain sebagainya yang

hal-hal

sukar disembuhkan.

khusus

yang

diatur/ditentukan

pemabuk,

pemadat,

dapat mengesampingkan ketentuan yang

129

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

b. Salah satu pihak meninggalkan
pihak lain selama 2 (dua) tahun

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil
menyebutkan, sebagai berikut:

f. Antara suami dan isteri terus-

(1) Izin untuk bercerai dapat diberikan
oleh Pejabat apabila didasarkan
pada alasan-alasan yang ditetapkan
oleh peraturan perundang-undangan
dan ketentuan-ketentuan dalam
Peraturan Pemerintah ini.
(2) Izin untuk bercerai karena alasan
isteri mendapat cacad badan atau
penyakit dengan akibat tidak dapat
menjalankan kewajibannya sebagai
isteri, tidak diberikan oleh Pejabat.
(3) Izin untuk bercerai tidak diberikan
oleh Pejabat apabila:
a. Bertentangan
dengan
ajaran/peraturan agama yang
dianut Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan;
b. Tidak ada alasan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1);
c. Bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku; dan/atau
d. Alasan yang dikemukakan
bertentangan dengan akal
sehat.

menerus terjadi perselisihan dan

Penjelasan terhadap Pasal 7 ayat (2)

pertengkaran dan tidak ada harapan

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

akan hidup rukun lagi

1983

berturut-turut tanpa izin pihak lain
dan tanpa alasan yang sah atau
karena

hal

lain

di

luar

kemampuannya.
c. Salah

satu

pihak

mendapat

hukuman penjara 5 (lima) tahun
atau hukuman yang lebih berat
setelah perkawinan berlangsung.
d. Salah

satu

pihak

melakukan

kekejaman atau penganiayaan berat
yang membahayakan pihak yang
lain.
e. Salah satu pihak mendapat cacad
badan atau penyakit dengan akibat
tidak

dapat

menjalankan

kewajibannya sebagai suami-isteri.

dalam

tentang

Izin

Perkawinan

dan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

rumah-tangga.
Pemerintah

sebagaimana telah diubah oleh Peraturan

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai

Tahun 1990 tentang Perubahan Atas

Negeri Sipil sebagaimana telah diubah oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1983

Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10

tersebut di atas, bahwa dalam Peraturan

Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9

Pasal

7

Peraturan

tentang

Izin

Perkawinan

dan

Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-

130

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Undang Republik Indonesia Nomor 1

ada alasan yang sah, yaitu salah satu alasan

Tahun 1974 tentang Perkawinan ditetapkan

atau lebih alasan, sebagai berikut :

bahwa salah satu alasan dapat terjadinya

a. Salah satu pihak berbuat zina atau

perceraian ialah salah satu pihak mendapat

menjadi

pemabuk,

pemadat,

cacad badan atau penyakit dengan akibat

penjudi dan lain sebagainya yang

tidak dapat menjalankan kewajibannya

sukar disembuhkan.
b. Salah satu pihak meninggalkan

sebagai suami-isteri.
Namun demikian seorang Pegawai

pihak lain selama 2 (dua) tahun

Negeri Sipil yang melakukan perceraian

berturut-turut tanpa izin pihak lain

karena alasan isteri tertimpa musibah

dan tanpa alasan yang sah atau

tersebut tidaklah memberikan keteladanan

karena

yang baik, meskipun ketentuan peraturan

kemampuannya.

perundang-undangan

memungkinkannya.

c. Salah

hal

lain

satu

di

pihak

luar

mendapat

Oleh karena itu, izin untuk bercerai dengan

hukuman penjara 5 (lima) tahun

alasan tersebut tidak diberikan. Alasan

atau hukuman yang lebih berat

tersebut hanyalah dapat merupakan salah

setelah perkawinan berlangsung.

satu syarat alternatif yang harus disertai

d. Salah

satu

pihak

melakukan

bagi

kekejaman atau penganiayaan berat

Pegawai Negeri Sipil untuk minta izin

yang membahayakan pihak yang

beristeri lebih dari seorang.

lain.

syarat-syarat

kumulatif

lainnya

Dalam Surat Edaran Kepala Badan

e. Salah satu pihak mendapat cacad

Administrasi Kepegawaian Negara tanggal

badan atau penyakit dengan akibat

22 Desember 1990 di bawah Nomor

tidak

48/SE/1990 tentang Petunjuk Pelaksanaan

kewajibannya sebagai suami-isteri.

dapat

menjalankan

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun

f. Antara suami dan isteri terus-

1990 tentang Perubahan Atas Peraturan

menerus terjadi perselisihan dan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang

pertengkaran dan tidak ada harapan

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

akan hidup rukun lagi dalam

Pegawai Negeri Sipil angka II angka 5

rumah-tangga.

menyebutkan bahwa Pegawai Negeri Sipil
hanya dapat melakukan perceraian apabila

Tata-cara

perceraian

bagi

Pegawai

Negeri Sipil

131

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

Sebagaimana

diuraikan

Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan

terdahulu bahwa perceraian hanya dapat

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

dilakukan di depan sidang Pengadilan.

tersebut ditetapkan oleh Kepala Badan

Apabila

yang

Administrasi

maka

sebagai diatur oleh Pasal 22 Peraturan

adalah

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang

Pengadilan Agama, Bagi Pegawai Negeri

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

Sipil

Islam,

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah

adalah

diubah

Pegawai

bersangkutan
Pengadilan

telah

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Negeri

beragama
yang

yang

Pengadilan

Islam,

dimaksud

beragama
yang

Sipil

selain

dimaksud

Pengadilan Negeri.

Sipil

Peraturan

Pemerintah

dengan

tentang

Perubahan

Atas

Peraturan

tata-cara

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang

perceraian pada umumnya. Hanya saja

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

bagi

Pegawai Negeri Sipil.

Pegawai

sama

oleh

Negara,

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1990

Tata-cara perceraian bagi Pegawai
Negeri

Kepegawaian

Negeri

Sipil

peraturan

administratif

sebagaimana

diatur

khusus

Pemeriksaan

oleh

sidang

Peraturan

Pengadilan dalam sengketa perkawinan di

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang

Pengadilan Agama diatur dalam Pasal 65

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

sampai dengan Pasal 91 Undang-Undang

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989

diubah

Pemerintah

tetang Peradilan Agama sebagaimana telah

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1990

diubah oleh Undang-Undang Republik

tentang

Peraturan

Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Republik

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 tentang

Pegawai Negeri Sipil. Ketentuan-ketentuan

Peradilan

teknis pelaksanaan Peraturan Pemerintah

diubah oleh Undang-Undang Republik

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin

Indonesia Nomor 50 Tahun 2009 tentang

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang

Negeri Sipil sebagaimana telah diubah oleh

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

tetang Peradilan Agama.

Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan

beragama

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 10

dilakukan oleh sidang pengadilan perdata

oleh

dalam

berlaku

Peraturan

Perubahan

Atas

Agama

selain

sebagaimana

Islam

telah

Bagi yang
pemeriksaan

132

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

di Pengadilan Negeri. Proses dan prosedur
pengajuan

serta

pemeriksaan

gugatan

b. Selambat-lambatnya

30

(tiga puluh) hari setelah

perceraian melalui Pengadilan Negeri sama

diterimanya

berkas

dengan proses dan prosedur gugatan

permohonan,

sidang

perdata biasa, yakni:

Pengadilan digelar untuk

1. Pendaftaran gugatan perceraian;

memeriksa

2. Upaya damai;

tersebut.

3. Jawaban/eksepsi

atas

gugatan

penggugat oleh tergugat.

permohonan
Sidang

dilaksanakan dengan sidang
tertutup. Hakim berusaha

4. Replik oleh penggugat;

mendamaikan kedua belah

5. Duplik oleh tergugat;

pihak agar tidak terjadi

6. Pembuktian;

perceraian. Apabila upaya

7. Kesimpulan;

damai tidak berhasil, maka

8. Putusan;

permohonan

9. Upaya .

sepanjang terpenuhi alasan-

Perceraian

melalui

Pengadilan

Agama dikenal ada 2 (dua) macam, yakni:
1. Permohonan cerai talak oleh suami,
sebagai berikut:

alasan

suami

untuk

menjatuhkan talak.
c. Permohonan
mengucapkan

a. Pemohon

dikabulkan

untuk
ikrar

talak

mengajukan

tersebut dilaksanakan oleh

kepada

suami. Jika 6 (enam) bulan

permohonan
Pengadilan.

sejak penetapan Pengadilan

Permohonan tersebut antara

suami tidak hadir untuk

lain memuat:

mengucapkan ikrar talak,

1) Nama,

umur,

tempat
pemohon

dan

kediaman
dan

termohon;

perceraian;

gugurlah

kekuatan

penetapan tersebut.
d. Isteri yang ditalak dapat
menggunakan upaya hukum

2) Alasan-alasan diajukannya

maka

permohonan

berupa banding dan kasasi.
2. Gugatan cerai oleh isteri, sebagai
berikut:

133

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

a. Penggugat

(isteri)

kuasanya

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

atau

mengupayakan agar mereka

mengajukan

berdamai.

gugatan melalui Pengadilan.
Gugatan

tersebut

d. Hakim memberikan putusan
“dikabulkan” atau “ditolak”

harus

ataupun

memuat:
1) Nama,

umur,

tempat

diterima”

dan

“tidak
(

dapat
Niet

kediaman

Ontvankelijke Verklaard ).

penggugat dan tergugat;

Putusan dibacakan dalam
sidang yang terbuka untuk

2) Alasan-alasan
mengajukan

umum.

gugatan

e. Atas putusan tersebut para

(posita/fundamentum
petendi);
b. Selambat-lambatnya
(tiga

puluh)

hari

30

pihak

dapat

mempergunakan

upaya

hukum banding dan kasasi.

sejak

diterimanya berkas gugatan,

Adapun proses perceraian bagi

pemeriksaan dengan sidang

Pegawai Negeri Sipil, permohonan ataupun

tertutup

oleh

gugatan yang diajukan melalui Pengadilan

Pengadilan dengan hadirnya

harus disertakan pula surat izin dari

kedua belah pihak atau

Pejabat (atasan Pegawai Negeri Sipil yang

kuasa mereka. Jika pada

bersangkutan). Hal tersebut sebagaimana

sidang pertama penggugat

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

tidak hadir maka gugatan

10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan

gugur, sebaliknya jika yang

dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

tidak hadir adalah tergugat

sebagaimana telah diubah oleh Peraturan

maka Pengadilan memutus

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45

dengan

Tahun 1990 tentang Perubahan Atas

dilakukan

tanpa

hadirnya

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

tergugat ( verstek )
c. Apabila perdamaian tidak

1983

tentang

Izin

Perkawinan

dan

tercapai, maka pemeriksaan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil jo

dilanjutkan,

dalam

Surat Edaran Kepala Badan Administrasi

Hakim

Kepegawaian Negara tanggal 26 April

setiap

dan

sidang

1983 di bawah Nomor 08/SE/1983 tentang

134

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi

3. Pegawai Negeri Sipil pria maupun

Pegawai Negeri Sipil, dan Surat Edaran

wanita

Kepala Badan Administrasi Kepegawaian

perceraian

dan

Negara tanggal 22 Desember 1990 di

sebagai

tergugat

bawah

memberitahukan

Nomor

Petunjuk

48/SE/1990

Pelaksanaan

tentang

yang

akan

melakukan

berkedudukan
wajib

uraian

tertulis

Peraturan

adanya gugatan dari suami atau

Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang

isterinya untuk mendapat surat

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

keterangan, dalam waktu selambat-

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin

lambatnya enam hari kerja setelah

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai

ia menerima gugatan perceraian.

Negeri Sipil.
Dalam angka II angka 1 sampai 3

Akibat perceraian Pegawai Negeri Sipil
Akibat perceraian Pegawai Negeri

Surat Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara tanggal 22 Desember
1990 di bawah Nomor 48/SE/1990 tentang
Petunjuk

Pelaksanaan

Peraturan

Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai

1. Pegawai Negeri Sipil yang akan
perceraian

wajib

memperoleh izin tertulis atau surat
keterangan

lebih

dahulu

dari

2. Pegawai Negeri Sipil baik pria

melakukan

adalah sama dengan akibat perceraian pada
umumnya sebagaimana telah diuraikan
terdahulu. Disamping itu, secara khusus
dengan terjadinya perceraian Pegawai
Negeri Sipil mengakibatkan timbulnya hak

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah

oleh

Peraturan

Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1990

Pejabat.

maupun

bekas suami isteri, anak, dan harta-benda

dan kewajiban yang diatur dalam Peraturan

Negeri Sipil diatur, sebagai berikut:

melakukan

Sipil menyangkut mengenai hubungan

wanita

yang

akan

perceraian

dan

berkedudukan sebagai penggugat,
wajib memperoleh izin tertulis

tentang

Perubahan

Atas

Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang
Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil beserta peraturan
pelaksanaannya.

lebih dahulu dari Pejabat.

135

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Perceraian Pegawai Negeri Sipil

Tahun

1983

tentang

Izin

dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua)

Perkawinan dan Perceraian Bagi

macam, yaitu:

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana

1. Perceraian Pegawai Negeri Sipil
dengan izin dari Pejabat.

tanpa izin dari Pejabat.

Perceraian Pegawai Negeri Sipil
yang dilakukan sesuai dengan peraturan
yang

berlaku

mempunyai akibat timbulkan hak dan
kewajiban, sebagai berikut:

telah melakukan perceraian harus
melaporkan kepada atasan atau
selambat-lambatnya

1

(satu) bulan terhitung mulai tanggal
Apabila

Pegawai

Negeri Sipil yang bersangkutan
tidak

menyampaikan

laporan

dimaksud, maka dikenai sanksi
sesuai

dengan

ketentuan

yang

berlaku, yaitu dijatuhi salah satu
hukuman disiplin berat.
b. Pegawai
melakukan

Negeri

Peraturan

Republik

Indonesia

Nomor 45 Tahun 1990 tentang

tentang

Izin

yang

perceraian

berkewajiban untuk menyerahkan
sebagian gajinya kepada bekas
isterinya. Hal tersebut diatur dalam
Pasal 8 ayat (1), (2), (3), dan (6)

Peraturan

Perkawinan

dan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil, dan angka III angka 19 Surat
Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara tanggal 26
1983

di

08/SE/1983

bawah

Nomor

tentang

Izin

Perkawinan dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil, dan Surat
Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara tanggal 22
Desember 1990 di bawah Nomor
48/SE/1990

tentang

Petunjuk

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan

Atas

Peraturan

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
tentang

Sipil

Atas

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983

April

a. Bagi Pegawai Negeri Sipil yang

perceraian.

oleh

Perubahan

Ad.1. Perceraian Pegawai Negeri Sipil
dengan izin dari Pejabat.

Pejabat

diubah

Pemerintah

2. Perceraian Pegawai Negeri Sipil

perundang-undangan

telah

Izin

Perkawinan

dan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil, sebagai berikut:
1) Apabila perceraian terjadi atas
kehendak Pegawai Negeri Sipil
pria

maka

ia

wajib

menyerahkan sebagian gajinya

Peraturan Pemerintah Nomor 10

136

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

untuk penghidupan bekas isteri
dan

anak-anaknya,

sepertiga

untuk

yakni

bekas isterinya, dan sepertiga
untuk anak atau anak-anaknya.
dari

perkawinan

tersebut tidak ada anak, maka
bagian

gaji

diserahkan

Bagi Pegawai Negeri Sipil yang

Pegawai

Negeri Sipil, sepertiga untuk

Apabila

Ad.2. Perceraian Pegawai Negeri
Sipil tanpa izin dari Pejabat

yang
oleh

wajib

melakukan perceraian tanpa izin tertulis
dari

yang berlaku. Sanksi hukuman disiplin
berat dimaksud adalah:
a. Penurunan pangkat pada pangkat

Pegawai

yang setingkat lebih rendah untuk
paling lama 1 (satu) tahun;
b. Pembebasan dari jabatan;

gajinya.

c. Pemberhentian

2) Apabila perceraian terjadi atas

tidak

kehendak bersama suami-isteri
bersangkutan,

isteri, maka ia tidak berhak atas bagian
penghasilan dari bekas suaminya. Kecuali
apabila isteri meminta cerai karena dimadu
dan/atau suami berzina, dan/atau suami
melakukan kekejaman atau penganiayaan
berat baik lahir maupun batin terhadap
isteri dan/atau suami menjadi pemabuk,
yang

sukar

suami

telah

meninggalkan isteri selama dua tahun
berturut-turut tanpa izin isteri dan tanpa
alasan yang sah.

sendiri

tidak

dengan

Sipil.
Adapun tata-cara penyerahan gaji

apabila perceraian terjadi atas kehendak

dan/atau

permintaan

hormat sebagai Pegawai Negeri

Ketentuan tersebut tidak berlaku

disembuhkan,

hormat

d. Pemberhentian

kesepakatan bersama.

penjudi

atas

dengan

sebagai Pegawai Negeri Sipil.

maka

pembagian gaji diatur menurut

dan

yang

diatur oleh peraturan perundang-undangan

isterinya ialah setengah dari

pemadat,

mengakibatkan

bersangkutan dikenai sanksi sebagaimana

Negeri Sipil pria kepada bekas

yang

Pejabat

sebagai hak janda Pegawai Negeri Sipil
dan/atau anak-anaknya, diatur dalam angka
III angka 27 Surat Edaran Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Negara tanggal
26

April

1983

di

bawah

Nomor

08/SE/1983 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil,
sebagai berikut :
Pembagian gaji sebagai tersebut di atas,
adalah menjadi kewajiban masing-masing
Pejabat yang bersangkutan, atau Pejabat
lain yang ditunjuk olehnya dan yang
menandatangani daftar gaji adalah Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan.

137

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Dalam angka II angka 18 dan 19

peradilan. Adapun cara penyerahan hak

Surat Edaran Kepala Badan Administrasi

bekas isteri Pegawai Negeri Sipil bagian

Kepegawaian Negara tanggal 22 Desember

gaji tersebut dilakukan dengan cara:

1990 di bawah Nomor 48/SE/1990 tentang
Petunjuk

Pelaksanaan

Peraturan

1. Diambil sendiri oleh bekas isteri
(janda)

Pegawai

Negeri

Sipil

Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 tentang

kepada petugas penggajian dengan

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

tanda-terima untuk itu.

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin

2. Diambilkan

oleh

bekas

suami

Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai

(Pegawai

Negeri

Sipil

yang

Negeri Sipil, sebagai berikut:

menceraikannya) dan diantarkan

18. Bendaharawan
gaji
wajib
menyerahkan secara langsung
bagian gaji yang menjadi hak bekas
isteri dan anak-anaknya sebagai
akibat terjadinya perceraian, tanpa
lebih
dahulu
menunggu
pengambilan gaji dari Pegawai
Negeri Sipil bekas suami yang telah
menceraikannya.
19. Bekas isteri dapat mengambil
bagian gaji yang menjadi haknya
secara langsung dari Bendaharawan
gaji, atau dengan surat kuasa atau
dapat meminta untuk dikirimkan
keadanya.
Hak janda Pegawai Negeri Sipil
atas gaji bekas suaminya hapus jika ia
kawin lagi, sebagaimana ditentukan oleh
angka III angka 21 Surat Edaran Kepala
Badan Administrasi Kepegawaian Negara
tanggal 26 April 1983 di bawah Nomor
08/SE/1983 tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
Perlindungan terhadap hak janda Pegawai
Negeri

Sipil

diatur

oleh

peraturan

perundang-undangan dan penerapannya
dilaksanakan oleh Pejabat dan/atau badan

kepada bekas isterinya.
PENUTUP
Ada beberapa hal yang menurut
peneliti perlu dikemukakan sebagai saran
ataupun kritik, sebagai berikut:
1. Bahwa ada hal positif dengan
diberlakuannya peraturan khusus
bagi Pegawai Negeri Sipil dalam
hal perkawinan dan perceraian,
yakni perlindungan terhadap wanita
yang amanah dan berbudi pekerti
luhur,

agar

tidak

diperlakukan

semena-mena oleh suaminya. Akan
tetapi persoalan hukumnya adalah
permasalahan bukti fisik. Apabila
dengan itikad tidak baik peraturan
tersebut

dapat

dipermainkan

sebagat alat untuk pembenaran
perilaku

sewenang-wenang

oleh

pihak suami maupun isteri.
2. Bahwa

Peraturan

Pemerintah

Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin

138

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Perkawinan dan Perceraian Bagi

dapat menghapus kewajiban

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana

bekas

telah

diubah

suaminya

yang

oleh

Peraturan

didasarkan kepada Peraturan

Republik

Indonesia

Pemerintah Nomor 10 Tahun

Nomor 45 Tahun 1990 tentang

1983 tentang Izin Perkawinan

Perubahan

Peraturan

dan Perceraian Bagi Pegawai

Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983

Negeri Sipil sebagaimana telah

tentang

diubah

Pemerintah

Atas

Izin

Perkawinan

dan

oleh

Peraturan

Perceraian Bagi Pegawai Negeri

Pemerintah Republik Indonesia

Sipil terdapat beberapa hal yang

Nomor 45 Tahun 1990 tentang

mungkin

Perubahan

dapat

timbul

sebagai

Atas

Peraturan

permasalahan, yakni:

Pemerintah Nomor 10 Tahun

a. Di dalam peraturan tersebut

1983 tentang Izin Perkawinan

tidak diatur mengenai sanksi

dan Perceraian Bagi Pegawai

bekas isteri yang tidak amanah,

Negeri Sipil.

tidak

melakukan

kewajiban

3. Bahwa sangatlah bijaksana jika

pemeliharaan dan pendidikan

peraturan tentang perceraian bagi

terhadap

Pegawai

anak-anak

mereka

yang ikut kepadanya.

Negeri

ditinjau

Sipil

kembali

tersebut
dan

b. Menurut peneliti tidak masuk

disempurnakan secara berkeadilan

akal, bahwa bekas suami tetap

bermartabat, agar terpenuhi rasa

berkewajiban

keadilan masyarakat.

memberi

penghidupan
isterinya,

kepada
selama

bekas
bekas

isterinya belum kawin lagi.
Padahal kewajiban bekas suami
ini tidak disertai dengan hak
atas bekas isterinya. Apabila
bekas isteri melakukan kawin
sirri (kawin di bawah tangan)
dengan

pria

perkawinan

lain,

maka

tersebut

tidak

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ali Afandi, 1997, Hukum Waris, Hukum
Keluarga, dan Hukum Pembuktian,
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Basyir, Ahmad Azhar, 2000, Hukum
Perkawinan Islam, Yogyakarta: UII
Press.
Bimo Walgito, 1984, Bimbingan dan
Konsuling
Perkawinan,
Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

139

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

Fakultas Psikologi
Gadjah Mada.

Universitas

Departemen Agama Republik Indonesia,
1994, Pedoman Pegawai Pencatat
Nikah (PPN).
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik
Indonesia,
1975,
Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurkan.
Djamil

Latif, 1981, Aneka Hukum
Perceraian di Indonesia, Jakarta:
Ghalia Indonesia.

Djuhaendah
Hasan,
1988,
Hukum
Keluarga Setelah Berlakunya UU
Nomor 1/1974, Bandung: Armico.
Muchsan, 1986, Hukum Kepegawaian,
Yogyakarta: Liberty.
Roihan Rasyid, 1994, Hukum Acara
Peradilan Agama, Hukum Acara
Peradilan Agama, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ronny Hanintyo Soemitro, 1988, Metode
Penelitian Hukum dan Jurimetri,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, Jakarta: UI
Press.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 1995,
Penelitian
Hukum
Normatif,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soesilo, R, 1996, RIB/HIR dengan
Penjelasannya, Bogor: Politeia.
Subekti, R, dan kawan-kawan, 1996, Kitab
Undang-undang Hukum Perdata,
edisi revisi, Jakarta: Pradnya
Paramita.

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Sudikno Mertokusumo, 1985, Hukum
Acara
Perdata
Indonesia,
Yogyakarta: Liberty.
Sunggono, Bambang, 1998, Metodologi
Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sutrisno Hadi, 1987, Metodologi Research,
Jilid 1, Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Syahroni, Ridwan, 1986, Perkawinan dan
Perceraian Bagi PNS, Jakarta: PT
Media Sarana Pers.
Wantjik Saleh, 1980, Hukum Perkawinan,
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Perundang-undang
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian.
Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama.
Undang-Undang
Nomor

Republik

Indonesia

Undang-Undang
Nomor

Republik

Indonesia

Undang-Undang
Republik
Indonesia
Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Perubahan
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 1975 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Undang-

140

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

Undang Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1980 tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan
Atas
Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil.
Surat Edaran Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1984
tentang
Petunjuk
Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
tentang Izin Perkawinan dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil.
Surat Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara tanggal 26
April 1983 di bawah Nomor
08/SE/1983
tentang
Izin
Perkawinan dan Perceraian Bagi
Pegawai Negeri Sipil.

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

Perceraian Bagi Pegawai Negeri
Sipil.
Kamus
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, 1996, Kamus
Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka.
Simorangkir, J.C.T., dan kawan-kawan,
1995, Kamus Hukum, Jakarta:
Bumi Aksara.
Termorshuizen, Marjanne, 1999, Kamus
Hukum Belanda-Indonesia, Jakarta:
Penerbit Djambatan.
Yarkes,
David,
1989,
Webster’s
Encyclopedic
Unabridged
Dictionary
of
the
English
Language, New York: Gramercy
Books.

Majalah
Khoirudin Nasution, 1999, “Perdebatan
Sekitar
Fungsi
Pencatatan
Perkawinan: Studi Undang-undang
Nomor 1 Tahun 1974”, Jurnal
Hukum dan Keadilan, Vol. 2,
Nomor 1.
Varia Peradilan, Tahun VI, Nomor 73,
Oktober 1991.

Surat Edaran Kepala Badan Administrasi
Kepegawaian Negara tanggal 22
Desember 1990 di bawah Nomor
48/SE/1990
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1990 tentang
Perubahan
Atas
Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983
tentang Izin Perkawinan dan

141

Al’Adl, Volume X Nomor 1, Januari 2018

ISSN 1979-4940/ISSN-E 2477-0124

142