Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

  

Lampiran 1. Pedoman Wawancara dan Transkrip Hasil

Wawancara

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata

Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten

  

Tahun Pelajaran 2013/2014

1. Apakah sekolah pernah melakukan kegiatan

  sosialisasi tentang adanya pendidikan karakter? MS (Kepsek) : Pernah, antara lain pada hari Senin, 20 Desember 2010 dalam forum koordinasi pimpinan dan staf guru & karyawan, juga pada hari Senin,

  18 Juli 2011 sosialisasi kepada seluruh Bp/Ibu guru & karyawan SMK negeri 1 Klaten dari dinas Pendidikan Kab. Klaten, yaitu Bp. Drs. Wahono, M.Pd. dan pada pembinaan apel Korpri tanggal 17 April 2011

  WKS Kesiswaan :Pernah, pada setiap apel (guru PKn) Korpri di lingkungan SMKN 1 Klaten, dan juga pada upacara bendera tanggal 29 Desember 2012

  WKS Kurikulum : Pernah, pada saat pertemuan rapat-rapat di SMKN 1 Klaten, dan saat upacara apel Korpri

  WKS Humas : Pernah, pada saat apel Korpri dan dalam forum workshop silabus berkarakter di Solo. KTU : Ya pernah, pada saat kegiatan upacara bendera, dan dalam upacara Hardiknas tahun 2013

  Guru PAI : pernah, pada beberapa forum pertemuan, rapat breafing dan apel/upacara, pernah juga dalam bentuk workshop

  Guru Produktif : Ya, pada saat upacara bendera, rapat koordinasi dan pembinaan dari kepala sekolah

  Guru Bhs. Indonesia: Pernah Guru Matematika : Secara terstruktur tidak, tetapi pernah kita dengarkan pada saat pertemuan rapat-rapat atau pembinaan dari kepala sekolah

  Guru IPS : Ya pernah, pada saat rapat- rapat sekolah, dan sat sosialisasi oleh WKS kurikulum

  Siswa kelas XI : Pernah Bu, pada setiap apel Setiap tanggal 17 di lingkungan

  SMKN 1 Klaten, dan juga pada upacara-upacara bendera Siswa Kelas XII : Pernah, Bu pada saat upacara bendera, dan beberapa guru ketika mengajar di kelas juga menjelaskan adanya nilai-nilai karakter yang harus dilakukan oleh siswa.

2. Siapa saja yang diundang dalam sosialisasi tentang

  adanya pendidikan karakter? MS (Kepsek) : - Para WKS, para K3, KTU

  • Semua Bapak & Ibu guru SMKN 1 Klaten - Bp/Ibu guru dan karyawan serta seluruh siswa

  WKS Kesiswaan : Ya seluruh warga SMK Negeri

  (guru PKn) 1 Klaten baik guru maupun karyawan dan semua petugas yang bekerja di SMKN 1 Klaten

  WKS Kurikulum : Semua guru diundang WKS Humas : Yang diundang semua guru KTU : Ya seluruh civitas SMKN 1 Klaten: guru, karyawan, dan siswa Guru PAI : Seluruh personil SMKN 1 Klaten, yaitu guru dan karyawan Guru Produktif : Semua guru Guru Bhs. Indo. : Semua guru Guru Matematika : tidak ada undangan khusus untuk sosialisasi, biasanya kalau ada undangan rapat sekolah, nanti dalam rapat sekolah ikut disampaikan/diselpikan tentang adanya pendidikan karakter di sekolah

  Guru IPS : Semua guru SMK Negeri 1 Klaten

  Siswa kelas XI : Semua warga sekolah yang ikut upacara tersebut Siswa Kelas XII : Semua warga sekolah.

3. Apa saja materi yang diberikan dalam kegiatan

  sosialisasi tentang pendidikan karakter tersebut? MS (Kepsek) : Penanaman nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dimasukkan dalam setiap mata pelajaran di SMK, seperti gama, PKn, bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang lain, dan juga dimasukkan dalam kurikulum KTSP.

  Penanaman nilai-nilai karakter yang ada 18 point diimplementasikan dalam keseharian.

  Sebelum KBM dimulai, yaitu pukul 06.45 diperdengarkan lagu-lagu kebangsaan untuk menumbuhkan kecintaan thd tanah air, pada saat KBM selalu diselibkan waktu 3-5 menit untuk menanamkan nilai-nilai karakter, begitu juga pada waktu istirahat

  WKS Kesiswaan : ada delapan belas budaya karakter yang ditanamkan ke anak-anak, yaitu:religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab

  WKS Kurikulum : Materinya ya tentang integrasi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran

  WKS Humas : materinya antara lain: iman, taqwa, dan softskill serta tanggungjawab. KTU : materinya tentang wawasan kebangsaan, cinta tanah air, belanegara…, dan lain-lain

  Guru PAI : materinya ya meliputi latar belakang pentingnya pendidikan karakter, karakter apa saja, dan 18 karakter bangsa

  Guru Produktif : materinya bahwa guru diminta memasukkan materi karakter bangsa pada mata pelajaran yang diampunnya dalam setiap KBM-nya, seperti religius, cinta tanah air dan seterusnya Guru Bhs. Indo. : Marteri yang diberikan dalam kegiatan sosiialisasi antra lain adalah: latar belakang perlunya pendidikan karakter, dan indicator ketercapaian pendidikan karakter

  Guru Matematika : materinya yang diberikan Tentang muatan-muatan pendidikan karakter Guru IPS : Materi yang diberikan adalah tentang pentingnya/arti penting penanaman karakter bagi peserta didik

  Siswa kelas XI : Tentang nilai-nilai karakter yang ada 18 macam itu Siswa Kelas XII : tentang 18 Karakter dan nilai- nilai etika yang lain.

4. Apakah keterangan / penjelasan tentang pendidikan

  karakter tersebut diberikan secara jelas? Uraikan pendapat/asalan Anda! MS (Kepsek) : Jelas dan gamblang, karena dari masing-masing nilai karakter dijelaskan maksud, tujuan, dan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari

  WKS Kesiswaan : Ya, diberikan secara jelas, disampaikan dengan jelas, dengan kalimat yang sederhana, dan mudah dipahami. WKS Kurikulum : sangat jelas sekali WKS Humas : penjelasan dari sekolah cukup jelas untuk dicerna semua pihak, karena memang di era sekarang ini tidak hanya kecerdasan yang diperlukan, tetapi harus dibarengi dengan tanggung jawab, etika dan sopan santun, iman dan taqwa.

  KTU : Meskipun hanya dijelaskan secara lisan dan garis besarnya saja, namun cukup jelas untuk mengingatkan kembali tentang nilai-nilai karakter, nasionalisme dan jatidiri bangsa

  Guru PAI : Belum cukup memadai, seharusnya dengan uraian perilaku masing-masing karakter yang harus diterapkan

  Guru Produktif : belum jelas, karena yang kami dengarkan sebatas muatan-muatan nilai pendidikan karakter yang terdiri dari 18 ranah itu saja, seperti jujur, religius, demokratis, dll. Guru Bhs. Indo. : Penjelasan tentang pendidikan karakter yang diberikan cukup jelas karena peserta diberi softcopy materi pendidikan karakter, selain itu juga didatangkan narasumber dari dinas pendidikan (Pak Wahono)

  Guru Matematika : Penjelasan tentang implementasi Hanya secara garis besarnya saja, guru diminta ikut mengimplementasikan sesuai dengan bidang studi dan kompetensi yang diajarkan. Tetapi belum ada aturan yang jelas yang mengatur inplementasi tersebut, misalnya ada sanksi atau tidak bagi guru yang tidak melaksanakan penanaman karakter kepada siswa, atau karyawan yang tidak menegur siswa yang berbuat melanggar karakter di lingkungan sekolah.

  Guru IPS :Ya cukup jelas, sebab dijelaskan beberapa contoh nilai karakter seperti tanggungjawab, disiplin, kerja sama, dll) dan contoh penerapannya dalam diri siswa

  Siswa kelas XI : Kalau kami, para siswa yang diperhatikan hanya nilai-nilai karakter yang harus kami laksanakan saja, yang lainnya tidak begitu diperhatikan. Siswa Kelas XII : Cukup jelas, bu. Dijelaskan juga bahwa nanti dalam pembelajaran semua guru akan menyampaikan/menyisipkan nilai-nilai karakter kepada siswa, jadi siswa diminta tidak kaget.

5. Apakah keterangan/penjelasan tentang pendidikan

  karakter diberikan secara konsisten? Uraikan pendapat/alasanmu! MS (Kepsek) : Ya, karena setiap ada pertemuan rapat, meskipun sebentar pasti diselipkan tentang pendidikan karakter agar selalu diajarkan paling tidak 5 menit sebelum pembelajaran dimulai

  WKS Kesiswaan : Ya. Meskipun tidak terprogram Secara khusus tetapi pada setiap kesempatan rapat-rapat selalu dianjurkan dan diingatkan oleh kepala sekolah dan para WKS

  WKS Kurikulum : Ya, sosialisasi tentang pendidikan karakter diberikan secara konsisten terutama setiap akan dimulai penyusunan silabus & RPP

  WKS Humas : Ya, setiap ada kesempatan pada acara rapat-rapat selalui diingatkan, sebab kalau sering diingatkan berarti kita akan lebih dekat dengan hal-hal yang positif KTU : menurut saya konsisten dan secara periodik dalam pemberian informasi, tetapi dalam pelaksanaannya menjadi kabur, karena jarang sekali para petugas (wakil kepala sekolah) itu sidak ke kelas-kelas untuk melihat/ mengkroscek apakah para guru benar-benar menanam-kan nilai-nilai karakter kepada anak, atau melihat ke sekeliling sekolah untuk melihat apakah para karyawan juga turut serta dalam penanaman nilai-nilai karakter. Guru PAI : Belum, karena terkesan penjelasannya masih sepotong- sepotong

  Guru Produktif : Sesekali diselipkan dalam pertemuan rapat-rapat, namun begitu guru sudah mampu melaksanakan/meimplementasik an dalam proses KBM

  Guru Bhs. Indo. : Penjelasan tentang adanya pendidikan karakter diberikan di SMKN 1 Klaten secara konsisten sebab setiap ada pertemuan rapat-rapat penanaman karakter selalu disinggung dan diingatkan, tetapi dalam kenyataannya kroscek hanya dilakukan sebatas pada perangkat pembelajaran, bahwa nilai-nilai karakter telah dimasukkan dalam silabus dan RPP, dan untuk faktanya dilapangan, jarang bahkan belum ada petugas yang melakukan pengamatan ke kelas-kelas untuk melihat implementasi dari silabus dan RPP yang telah dibuat.

  Guru Matematika : Setiap ada rapat selalu diberikan, namun belum ada penjelasan secara khusus, sehingga kami harus mencari/mencoba menafsirkannya sendiri

  Guru IPS :Ya konsisten, walaupun kurang maksimal, dikarenakan oleh beberapa kendala di dalam penerapannya di lapangan, contoh masih ada anak yang terlambat karena bocor atau karena hujan, hal itu mau gimana lagi. Siswa kelas XI : Kalau guru PKn, guru agama, dan bahasa Jawa, biasanya selalu menyampaikan nilai-nilai karakter dan memberikan contoh-contoh pelaksanannya dalam kehidupan sehari-hari

  Siswa Kelas XII :Tidak selalu bu, hanya guru- guru tertentu saja yang menjelaskan tentang nilai-nilai karakter.

6. Apakah ada pelatihan-pelatihan/workshop untuk

  implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Ada WKS Kesiswaan : O ada, dalam penyusunan silabus dan RPP di SMKN 1

  Klaten, dimana silabus yang disusun harus memuat pendidikan karakter/nilai-nilai karakter di dalamnya. Pernah juga dilakukan di luar sekolah, yaitu di Hotel Edotel (SMKN3 Klaten), dan di Hotel Teratai Solo

  WKS Kurikulum : Ada bu, baik di SMKN 1 Klaten, di Hotel Edotel, dan juga pernah diselenggarakan penyusunan silabus berkarakter di Hotel Teratai Solo

  WKS Humas : Ya bu ada, workshop untuk menyisipkan nilai-nilai karakter dalam kurikulum KTSP di SMKN

  1 Klaten KTU : Ada bu, baik di sekolah maupun di luar sekolah, pernah dilaksanakan penyusunan silabus berkarakter

  Guru PAI : Pernah ada bu Guru Produktif : Pernah ada bu, yaitu bagaimana tatacara menyusun silabus dan RPP yang memuat karakter bangsa

  Guru Bhs. Indo. : Ada pelatihan-pelatihan /workshop tentang penysunan silabaus berkarakter, dilanjutkan penyusunan RPP berkarakter

  Guru Matematika : Pernah ada Guru IPS : Ya, pernah ada Siswa kelas XI : Ada bu. Pelatihan-pelatihan untuk siswa biasanya diundang melalui OSIS SMKN 1 Klaten. Siswa Kelas XII :Pernah bu, diundang di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten untuk mendengarkan ceramah tentang pendidikan karakter, pernah juga diundang ke Lembang bersama dengan Pembina OSIS 7.

   Apakah Kepala sekolah, WKS 1, WKS 2, WKS 3, WKS

  4 dan staf TU mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Apa alasannya

  MS (Kepsek) : Semua pihak mendukung pelaksanaan pendidikan karakter, karena penanaman nilai pendidikan karakter dimulai dari staf pimpinan sebagai pucuk pimpinan, kemudian kepada semua bp/ibu guru dan karyawan. Disamping itu segala program kerja dari staf pimpinan harus mencerminkan nilai-nilai pendidikan karakter

  WKS Kesiswaan : Ya bu mendukung, WKS kesiswaan, kurikulum, humas, ketenagaan, TU semuanya ikut melaksanakan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai karakter, seperti upacara, pelatihan, kebersihan lingkungan, yang merupakan contoh implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten

  WKS Kurikulum : Ya bu, sangat mendukung sekali WKS Humas : Ya mendukung bu, karena agar output SMKN 1 Klaten lebih diterima oleh masyarakat

  KTU : Sangat mendukung bu, karena kegiatan tersebut berguna bagi semua warga sekolah, apalagi bagi anak-anak itu dapat menjadi bekal dalam memimpin bangsa

  Guru PAI : Menurut saya semua mendukung bu, karena sudah menjadi program dan komitmen untuk diterapkan di sekolah

  Guru Produktif : Wah saya bukan pengamat yang baik, bu. Tetapi menurut penglihatan saya, semua warga sekolah termasuk staf sekolah semuanya mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten

  Guru Bhs. Indo. : Semua warga sekolah tak terkecuali pimpinan dan stafnya menurut saya ikut mendukung pelaksanaan pendidikan karakter bu. Guru Matematika : Mendukung bu secara struktural, tetapi menurut saya implementasinya belum

  Guru IPS :Ya bu, semua hadir dalam pelatihan dan juga selalu kooperatif dalam penanganan di sekolah setiap ada perilaku yang menyimpang dari para siswa walaupun masih kurang maksimal. Siswa kelas XI : Saya kira mendukung semua bu Siswa Kelas XII : menurut saya, semuanya mendukung bu.

8. Apakah guru-guru berperan aktif dalam pelaksanaan

  pendidikan karakter? Berilah contohnya! MS (Kepsek) : Ya harus ikut berperan, contoh bapak/ibu guru menegur siswa yang makan/minum dg berdiri atau sambil berjalan.

  Mengingatkan siswa harus jujur dalam membayar makanan di kantin, menegakkan kedisiplinan bagi siswa yang terlambat masuk. WKS Kesiswaan : ya ikut, contoh sebelum mengajar, mengajak siswa untuk menyanyikan salah satu lagu wajib nasional, atau mengajak berdoa bersama, mengajarkan untuk selalu disiplin, kreatif dan mandiri, serta peduli pada sesamanya. WKS Kurikulum : Ya tentu berperan aktif, contoh mengembangkan dan melaksanakan kegiatan senyum, salam, sapa dan santun. WKS Humas : Ya, ikut meskipun tidak penuh. Contoh memperingat-kan anak-anak yang tidak seragam (sabuk, dasi, nama, dll)

  KTU : Iya bu, contoh dalam kegiatan pramuka, memperingatkan untuk selalu sholat, atau berdoa)

  Guru PAI :Sebagian, dengan adanya kegiatan keagamaan yang itensif Guru Produktif : Ya bu, selalu menyisipkan nilai-nilai budi pekerti dalam setiap KBM, seperti memberi contoh cara berbicara yang sopan, cara berpakaian yang rapi

  Guru Bhs. Indo. : Iya. Ikut bu. Apa yang tercantum dalam RPP sebisa mungkin melaksanakan sesuai yang tertulis di dalam RPP. Misal pada RPP kita ingin mengembangkan karaker tanggung jawab dan disiplin, maka kalau guru memberikan PR ya harus ditanyakan PR nya sebagai wujud tanggungjawab siswa. Guru Matematika : Ya menurut saya, ada guru yang aktif ada yang tidak. Ada guru yang disiplin, ada yang memberikan pelayanan dengan baik, tetapi ada guru yang tidak pernah ambil peduli thd siswanya, lupa jadwal, lupa ruang kelas, lupa mengisi jurnal kelas, dll. Guru IPS : Ya. Semua guru mata pelajaran diwajibkan untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada kelas yang diajar seperti berdoa, kerjasama piket, kerapian baju, sepatu, kaos kaki.

  Siswa kelas XI : Ada bu, tetapi tidak semua guru menyampaikan nilai-nilai karakter saat mengajar. Contoh guru PKn, dan guru agama pasti menghubungkan materi yang diberikan dengan nilai-nilai karakter dan memberikan contoh pelaksanannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang lain, kadang menyampaikan nilai-nilai karakter, kadang tidak. Siswa Kelas XII :yang aktif berpartisipasi hanya beberapa guru saja, Bu.

  Contohnya guru bahasa Jawa dengan mengenalkan berbagai etika dan unggah ungguh yang berlaku dalam masyarakat, tidak lupa guru PKn selalu mengingatkan 18 nilai karakter bangsa, juga guru agama, tetapi belum semuanya mengajarkan nilai-nilai karakter 9.

   Informasi apa saja yang sering Anda tanyakan terkait

  dengan implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Mengapa?

  MS (Kepsek) :Bagaimanakah karakter anak- anak di SMKN 1 Klaten, apakah sudah semakin baik? WKS Kesiswaan : ketika Anda (guru) mengajar menanamkan karakter atau tidak?

  Sebab berdasarkan pengamatan, belum semua guru mengajar sambil menyelipkan pendidikan karakter di dalamnya

  WKS Kurikulum :bagaimana cara Anda menyelipkan pendidikan karakter kepada anak didik?

  Karena ada guru yang tidak memprogramkan pendidikan karakter ketika mengajar

  WKS Humas : tidak ada KTU : tidak ada Guru PAI : apakah ada aturan khusus yang mengatur tentang pelaksanaan pendidikan karakter? Karena selama ini perintah untuk menanamkan pendidikan karakter baru dijalankan oleh sebagian guru saja

  Guru Produktif : Maaf saya tidak begitu memperhatikan. Karena kalo guru produktif itu lebih menekankan pada materinya masing-masing

  Guru Bhs. Indo. : aturan tertulis dan sanksi yang tegas untuk pelaksanaan pendidikan karaker

  Guru Matematika : tidak ada Guru IPS : aturan yang jelas Siswa kelas XI : Contoh-contoh kongkrit dari nilai-nilai karakter yang diajarkan guru. Siswa Kelas XII : contoh nyata dari tiap-tiap nilai karakter dan sanksi yang menyertainya

  10. Apakah kelengkapan informasi tentang implementasi

  pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten memudahkan Bp/Ibu/Saudara dalam melaksanakan pendidikan karakter?

  MS (Kepsek) :Ya WKS Kesiswaan : Ya, seperti masjid, kantin, WKS Kurikulum : ya membantu memudahkan pelaksanaan pendidikan karakter, seperti toko, laboratorium, kantor, kantin bahkan semua sarana yang ada di SMKN 1 Klaten

  WKS Humas : ya bu sangat membantu. KTU : ya Guru PAI : memudahkan bu Guru Produktif : membantu tetapi belum maksimal bu.

  Guru Bhs. Indo. :Iya bu Guru Matematika : Tidak bu. Guru IPS : Iya, membantu. Siswa kelas XI : Ya Bu Siswa Kelas XII :ya, apalagi di beberapa dinding sekolah dan taman ada tulisan-tulisan yang mengingatkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter.

  11. Apa Anda diberikan wewenang (misalnya dalam

  bentuk surat, SK, dll) untuk melaksanakan pendidikan karakter? MS (Kepksek) :Ya, ketika rapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dijelaskan oleh Kepala Dinas tentang beberapa landasan hukum pelaksananan pendidikan karakter di Indonesia

  WKS Kesiswaan : meskipun perintah secara tertulis tidak ada, namun secara lisan semua guru diberikan wewenang oleh kepala sekolah untuk mengajarkan karakter kepada peserta didik. Dan perencanaannya dapat dilihat pada silabus dan RPP masing- masing guru. WKS Kurikulum : Ya. Di dalam Permendiknas Nomor No

  23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dijelaskan bahwa Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten diberikan dalam rangka meningkatkan kepribadian dan akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri tersebut.

  WKS Humas : Wewenang diberikan kepada tim STP2K dan dibantu oleh bapak/ibu guru yang lain

  KTU : Belum Guru PAI : Ada surat keputusan tentang STP2K (Satua Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan) Guru Produktif : SK tugas yang berisi tentang pelaksanaan pendidikan karakter tidak ada, tetapi semua guru diberikan wewenang untuk mengajar materi sambil menanamkan karakter kepada peserta didik

  Guru Bhs. Indo. : Tidak Guru Matematika : Tidak Bu

  Guru IPS : Ya, saya selaku guru Sejarah sekaligus Pembina Pramuka diberi tugas oleh Kepala Sekolah untuk menanamkan karakter kepada siswa baik melalui kegiatan pembelajaran maupun kegiatan Kepramukaan. Siswa kelas XI : Untuk siswa tidak ada bu Siswa Kelas XII :Tidak ada, kecuali siswa-siswa yang masuk dalam anggota OSIS

12. Apakah ada sanksi yang jelas bagi pihak-pihak yang

  tidak melaksanakan pendidikan karakter? MS (Kepsek) :Ada.

  WKS Kesiswaan : Ada, bagi para siswa yang melanggar nilai-nilai karakter di sekolah, karena ada buku saku yang isinya peraturan dan besarnya skor bagi pelanggar. Bagi guru belum ada sanksi

  WKS Kurikulum : Tidak ada WKS Humas : Belum ada KTU : Belum ada, Bu Guru PAI : Sepengetahuan saya belum ada bu, sanksi bagi guru yang tidak menanamkan karakter dalam pembelajaran maupun di luar kegiatan pembelajaran

  Guru Produktif : Tidak ada sanksi bagi guru yang ketika mengajar tidak menyampaikan nilai-nilai karakter. Guru Bhs. Indo. : Tidak ada. Tetapi jika dalam silabus dan RPP tidak ada perencanaan tentang nilai-nilai karakter yang ditanamkan akan ditegur oleh WKS Kurikulum

  Guru Matematika : tidak ada sanksi Guru IPS : Ya, tetapi sanksi secara moral, artinya kalau guru dijadikan panutan oleh siswanya, jika tidak menanamkan nilai-nilai yang baik tentunya malu. Siswa kelas XI : untuk siswa sanksinya ada pada buku saku bu yang isinya berbagai macam peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama menjadi siswa SMK Negeri

  1 Klaten, lengkap dengan skornya. Tapi saya kadang ingin protes bu, untuk siswa ada larangannya di buku saku banyak, tetapi untuk guru kok tidak ada, contohnya kalau siswi rambutnya lebih sebahu harus dikuncir, tetapi untuk guru rambutnya panjang tidak ada teguran atau skor, atau aturan mematikan motor ketika memasuki lingkungan sekolah, tetapi untuk guru sampai tempat parker motor tetap dihidupkan. Siswa Kelas XII :Ada bu tertulis pada buku saku bagi siswa. Di buku saku tersebut juga ada kode dan bobot skor untuk setiap pelanggaran yang dilakukan siswa, dan siapa yang berhak mengambail tindakan.

13. Apakah ada fasilitas khusus (petunjuk, buku,

  ruangan, jurnal kegiatan, dll) yang disediakan pihak sekolah untuk implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Jelaskan!

  MS (Kepsek) : yang untuk mengontrol anak ada berupa buku saku tata tertib sekolah. Ada juga ruang informasi untuk menyampaikan informasi/pengumuman tentang barang hilang, menengok orang sakit, jadwal kebersihan sekolah, jadwal jalan sehat atau senam, dll. Juga disediakan masjid untuk beribadah, tape recorder untuk memutar lagu-lagu nasional, dan kantin kejujuran. WKS Kesiswaan : ada beberapa buku tentang pendidikan karakter yang disediakan di perpustakaan sekolah, baik berisi tentang petunjuk pelaksanaan maupun tentang nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan ke peserta didik. Sebetulnya setiap tempat di SMK Negeri 1 Klaten ini dapat dijadikan media untuk pelaksanaan pendidikan karakter, seperti taman, ruang kelas, mushola, kantin, bahkan kamar mandi bisa dipakai untuk menanamkan kedisiplinan dan kepedualian siswa

  WKS Kurikulum : Ada mushola untuk beribadah bapak/ibu guru/karyawan, dan untuk anak-anak. di samping mushola ada kantin kejujuran yang dikelola oleh sei rohis tiap-tiap kelas secara bergantian. WKS Humas : Ada, Bu. KTU : Ada, di perpustakaan banyak disediakan referensi tentang pendidikan karakter. Guru PAI : ada tetapi belum seperti yang Idealnya diinginkan oleh guru dan siswa, misalnya tempat khusus untuk berdoa bagi rekan-rekan kita yang berama non muslim. Guru Produktif : Setahu saya di mushola ada kantin kejujuran, di depan tiap- tiap kelas juga ada kantin kejujuran yang di kelola oleh masing-masing kelas. Guru Bhs. Indo. : Ada. Bu. Guru Matematika : Sepertinya ada bu. Guru IPS :Ya, sebagian. Contoh diadakannya sidak mendadak untuk tiap-tiap kelas. Siswa kelas XI : saya melihat di perpustakaan ada beberapa buku yang berisi tentang nilai-nilai karakter dan contoh-contoh pelaksanaannya.

  Siswa Kelas XII :Ada banyak bu, perpustakaan ada buku, mushola untuk beribadah, ruangan kelas, dan lain-lain .

  

14. bapak/ibu/saudara, bagaimanakah

Menurut

  komitmen dari warga SMKN 1 Klaten (kepala sekolah, guru, staf kantor, siswa) dalam rangka memudahkan implementasi pendidikan karakter?

  MS (Kepsek) : mendukung pelaksanaan pendidikan karakter bangsa, dan berperan aktif

  WKS Kesiswaan : menurut saya, seluruh warga sekolah mendukung dan berpartisipasi dalam implementasi pendidikan karakter

  WKS Kurikulum : mendukung bu dalam hal implementasi pendidikan karakter

  WKS Humas : Sangat mendukung bu KTU : dalam hal implementasi

  Pendidikan karakter saling asah, asih dan asuh berkolaborasi dan saling melengkapi

  Guru PAI : dalam bentuk dukungan ada, tetapi belum berpartisipasi aktif dalam pelaksannaanya. Guru Produktif : menurut saya, Bu, lebih dibebankan pelaksanannya kepada para guru saja. Guru Bhs. Indo. : Ya, ada Guru Matematika : tergantung sistem yang dibangun di sekolah, ada yang berkomitmen tetapi ada juga yang tidak berkomitmen menanamkan nilai-nilai karakter Guru IPS : Mendukung, Bu. Siswa kelas XI : saya melihat ada beberapa kelas yang mempunyai komitmen menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas, tetapi juga ada kelas-kelas yang terlihat kotor saat proses pembelajaran. Ada juga siswa- siswa yang makan sambil berjalan bu. Tetapi beberapa guru juga ada yang tidak berkomitmen bu. Siswa Kelas XII : Saya rasa semua warga SMKN

  1 Klaten mempunyai komitmen bu, tetapi dengan jumlah siswa yang banyak (lebih dari 1.500) dan jumlah kelas yang banyak pula (45 kelas, saya sebagai siswa di SMK Negeri 1 Klaten, merasakan bagaimana sulitnya menjaga komitmen tersebut, didukung juga oleh asal siswa yang dari berbagai daerah di Kabupaten Klaten

  

15. masukan (saran/kritik) dari

Apakah

  Bapak/Ibu/saudara untuk memudahkan implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Staf pimpinan, guru, wali kelas, guru BP/BK, dan karyawan supaya bersama-sama kompak dalam implementasi pendidikan karakter. WKS Kesiswaan : Ada, Bu. Informamsi tentang implementasi pendidikan karakter lebih ditingkatkan penyampiannya kepada semua warga sekolah

  WKS Kurikulum : Bapak ibu guru supaya konsisten dalam memberikan contoh/teladan

  WKS Humas : semua informasi tentang pendidikan karakter supaya dirembug secara bersama oleh seluruh warga sekolah

  KTU : supaya ada anggaran operasional, sumber dana yang cukup, dan perlu adanya instruksi yang mempunyai wawasan kebangsaan yang tinggi. Guru PAI : Perlu adanya panduan dan pedoman secara lengkap tentang implementasi pendidikan karakter sampai pada sanksi- sanksinya. Guru Produktif : Seharusnya ada contoh/teladan dari atasan dan ada aturan yang jelas, karena seringkali anak melanggar peraturan, harusnya diberi sanksi tetapi malah dibiarkan saja oleh guru

  Guru Bhs. Indo. : semua elemen sekolah secara bersama-sama hendaknya mengimplementasikan pendidikan karakter

  Guru Matematika : perlu adanya contoh dari semua pihak Guru IPS : perlunya adanya kekompakan dalam memberikan sanksi apabila terjadi penyimpangan, pelanggaran yang dilakukan siswa. Siswa kelas XI : saya usul supaya yang diberi sanksi pelanggaran itu tidak hanya siswa saja, tetapi juga para guru juga diberi buku saku seperti siswa. Penataan motor supaya semua motor siswa mendapatkan tempat parkir yang layak seperti juga guru, juga keamanan yang baik agar helm siswa tidak hilang. Siswa Kelas XII :Saya berharap semua guru mengajarkan nilai-nilai karakter untuk bekal siswa ketika sudah lulus dan bekerja, sehingga menjadi manusia yang berkarakter dan diterima baik hidup dalam bermasyarakat.

16. Apakah sebaiknya ada dana/anggaran khusus untuk

  implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Sebaiknya ada anggaran khusus dan kalau perlu dimasukkan dalam RAKS

  WKS Kesiswaan : Ya, bu, sebaiknya ada anggaran khusus untuk implementasi pendidikan karakter

  WKS Kurikulum : Ya WKS Humas : Ya KTU : Ya, sebaiknya ada beaya operasional Guru PAI : Perlu ada penghargaan dana apresiasi atas usahanya sehingga jelas target yang hendak dicapai

  Guru Produktif : Seharusnya ada anggaran khusus untuk implementasi pendidikan karakter

  Guru Bhs. Indo. : Ya, sebaiknya ada Guru Matematika : bisa ya, bisa tidak, Bu Guru IPS : Ya, Bu.

  Siswa kelas XI : Menurut saya sebaiknya ada dana yang khusus untuk pelaksananan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten

  Siswa Kelas XII :Kalau ada dana untuk itu, yang menurut saya lebih baik bu.

17. Apakah ada aturan yang jelas mengenai pembagian

  tugas, wewenang dan tanggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Ada, tercantum dalam SK Kepala sekolah tentang tugas- tugas pokok dan tugas tambahan

  WKS Kesiswaan : Belum ada bu WKS Kurikulum : Tidak, Bu. WKS Humas : Ada tercantum dalam tugas- tugas pokok dan tugas tambahan

  KTU : Ya, kelihatannya sekarang Ada, Bu. Guru PAI : Belum, tetapi diharapkan semua berperan aktif. Guru Produktif : Tidak ada, Bu. Guru Bhs. Indo. : Ya Guru Matematika : Pendidikan karakter kan yang paling strategis pada pembelajaran PPKn, Pendidikan Agama, dan Budi pekerti, sedangkan seperti lainnya kurang bisa diaplikasikan dalam pembelajaran, apalagi pada mata pelajaran produktif. Jadi materi pelajaran produktif kurang tepat, jika diselipkan sebenarnya juga bisa hanya masalahnya materi kurang sesuai dengan pesan yang disampaikan (pendidikan Karakter)” Guru IPS :Tidak ada. Siswa kelas XI : Setahu saya yang yang berwenang adalah kepala sekolah dan para stafnya bu, juga para karyawan kantor. Tetapi yang lebih sering memberikan teguran kepada siswa adalah guru-guru yang menjadi tim STP2K dan para wali kelas, serta guru BP/BK

  Siswa Kelas XII :Sebetulnya tidak perlu setiap saat guru bertanggungjawab mengingatkan/menyampaikan siswa untuk melaksanakan nilai- nilai karakter bu, tetapi apabila semua guru memberikan teladan yang baik dalam keseharian melalui perilaku dan penampilan yang baik, saya rasa siswa akan terketuk hatinya mengikutinya.

  

18. ada kontrol/pengawasan terhadap

Apakah

  implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? Bagaimana caranya?

  MS (Kepsek) : Ada, saya serahkan kepada para WKS dan stafnya WKS Kesiswaan : Selama ini kontrol pelaksana- an pendidikan karakter baru sampai pada cek administrasi kelengkapan mengajar guru, seperti silabus berkarakter, RPP berkarakter. Kami merasa belum perlu melakukan cek langsung karena: (1) kami yakin ketika mengajar di kelas, bapak ibu guru telah mengimplementasikan pendidikan karakter seperti yang direncanakan pada RPP, (2) mengingat banyaknya guru yang ada di SMK Negeri 1 Klaten, yaitu 143 orang sangat sulit menentukan waktu untuk observasi ke dalam kelas

  WKS Kurikulum : kontrol terhadap pelaksanaan pendidikan karakter dapat ditanyakan kepada para guru ketika diadakan rapat-rapat dengan wali kelas dan guru BP/BK

  WKS Humas : ddilakukan dengan melihat/mengatai guru saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung

  KTU : Kadang-kadang ada Guru PAI : Kelihatannya belum, Bu. Guru Produktif : Untuk saya bu, sebagai guru produktif kalau setiap masuk kelas harus menanamkan nilai- nilai karakter kok eman-eman waktunya, sebab materi produktif yang harus diberikan kepada anak itu cakupannya luas. Jadi untuk penanaman nilai lebih baik diserahkan kepada guru PKn atau guru agama saja

  Guru Bhs. Indo. : Ya, ada Guru Matematika : Kenapa harus repot-repot bu, wong saya belum pernah membaca sumber tertulis untuk implementasi pendidikan karakter. Jadi saya tidak takut jika tidak menanamkan nilai- nilai karakter kepada anak sebab tidak ada sanksi yang menakutkan buat saya. Dan memang selama ini tidak ada sanksi bagi guru yang tidak mengimplementasikan nilai-nilai karakter kepada anak

  Guru IPS : ada, pengawasan dilakukan oleh pihak terkait seperti dari tim STP2K, BP/BK, dan tentunya dari kepala sekolah. Siswa kelas XI : Di SMK Negeri 1 Klaten selain ada penertiban secara khusus bagi siswa, ada yang namanya sidak, dimana dilakukan ke setiap kelas tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Sidak ini untuk penertiban kelas, pakaian, HP, flasdis, dan lain-lain. Siswa Kelas XII : Ada jurnal kelas yang mendata keadaan siswa, ada juga laporan kepada wali kelas setiap bulannya, itu bisa digunakan sebagai kontrol setiap kelas 19.

   Menurut Anda, pentingkah pendidikan karakter?

  Jelaskan alasannya! MS (Kepsek) : Sangat penting, karena dengan implementasi pendidikan karakter diharapkan para siswa dapat memiliki nilai-nilai positif dalam hidupnya, sehingga memiliki kepribadian (budi pekerti yang luhur WKS Kesiswaan : Penting. Pendidikan karakter memberikan dasar bagi warga/siswa SMKN 1 Klaten dalam kehidupan di masyrakat, bangsa dan negara WKS Kurikulum : Penting, Bu. WKS Humas : Penting, Bu, agar sekolah tercipta iklim keterbukaan dan tanggungjawab bersama

  KTU : Penting, Bu. Sebagai bekal untuk siswa ketika nanti mereka bekerja menjadi pekerja yang bertanggung-jawab, tekun dan disiplin. Atau sebagai bekal hidup bermasyarakat supaya bisa menjadi conoth bagi anggota masyarakat yang lain. Guru PAI : Penting, karena untuk memanusiakan manusia Guru Produktif : Sangat penting, karena selama ini masih ada beberapa guru SMKN 1 Klaten yang membiarkan anak melanggar peraturan tanpa diberikan sanksi yang tegas, sementera aturannya dalam buku saku jelas. Tidak ada jeleknya kalau kita mecontoh (ngangsu kawruh) ketertiban dan kedisiplinan yang tinggi sari sekolah sebelah, padahal SMK Swasta

  Guru Bhs. Indo. : Ya, Bu penting. Bila anak- anak kita berkarakter baik maka itu akan mengurangi calon-calon koruptor dan pejabat pelanggar norma di masa depan

  Guru Matematika : Penting. Semua komponen sekolah harus konsisten mengimplementasikannya karena karakter sifatnya melekat dan memerlukan waktu untuk mencapainya Guru IPS : Sangat penting, sebab nilai- nilai karakter merupakan hal yang mendasar dan menjadi bekal bagi siswa supaya tahu tentang hak dan kewajibannya di sekolah, menjadi manusia yang beretika di masyarakat dan berbangsa sehingga menjadi generasi penerus yang lebih baik. Siswa kelas XI : Penting bu. Kadang kami para siswa itu betul-betul tidak akan hal-hal yang dijelaskan guru mengenai karakter yang baik, sehingga secara tidak sengaja hal yang menyimpang atau merugikan orang lain itu kami lakukan. Beruntung masih ada beberapa guru di SMK Negeri 1 Klaten yang memberikan penjelasan dan pengarahan tentang nilai-nilai yang berkarakter sehingga kami dapat merubah perilaku yang tidak baik menjadi lebih baik. Siswa Kelas XII : Penting, bu. Beberapa kali saya bertemu dan berbincang-bincang dengan alumni SMKN 1 Klaten yang sudah bekerja, ternyata tidak semua pabrik / perusahaan membutuhkan pegawai/karyawan yang pandai dengan nilai tinggi, tetapi membutuhkan pegawai yang kurang pandai tidak apa-apa tetapi jujur, disiplin dan berkarakter baik.

20. Menurut Anda, hal-hal apa saja yang menghambat

  implementasi pendidikan karakter di SMKN 1 Klaten? MS (Kepsek) : Ada beberapa hal yang menghambat bu, seperti (1) kurangnya koordinasi antar wakil-wakil kepala sekolah, guru BP/BK, para wali kelas dan pembina OSIS, (2) Belum satu kata (persepsi yang sama) dalam penanganan terhadap siswa yang melanggar /menyimpang

  WKS Kesiswaan : Ternyata masih ada beberapa guru dan karyawan yang datang terlambat, sehingga tidak baik sebagai keteladanannya, sehingga setiap harainya para siswa juga banyak yang datang terlambat. Hal ini menjadi penghambat implementasi pendidikan karakter

  WKS Kurikulum : Kurangnya kesadaran guru dan peserta didik dalam implementasi pendidikan karakter, juga kurangnya fasilitas yang dapat memicu siswa menjadi tidak berkarakter, seperti tempat sepeda, ruang kelas, lab, pintu masuk ke SMKN 1 Klaten, gedung yang berada di unit 1 dan 2. WKS Humas : (1) Dari siswa, adanya latar belakang ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua siswa yang berbeda-beda. (2) Guru, adanya cara pandang/cara pikir yang berbeda-beda. KTU : Belum adanya anggaran yang jelas dan memadai Guru PAI : Komitmen semua warga belum berjalan sebagaimana mestinya

  Guru Produktif : Belum ada sanksi yang tegas & konsisten baik bagi guru maupun bagi siswa, contoh masalah nuntun sepeda motor. Banyak guru yang apriori terhadap penanaman karakter. Guru Bhs. Indo. : kekompakan dari pihak sekolah (Kepala sekolah, wakil- wakil kepala sekolah, guru, dan karyawan) dalam menanamkan karakter dan menangani anak yang melanggar nilai belum maksimal. Jumlah guru dan murid yang banyak juga menghambat penanaman karakter di SMK Negeri 1 Klaten

  Guru Matematika : Peraturan yang kurang jelas dan penegakan disiplin sekolah yang lentur (tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan)

  Guru IPS : Kurangnya fasilitas dan kekompakkan dalam menerapkan peraturan dan menangani apabila terjadi pelanggaran disiplin oleh siswa maupun guru. Siswa kelas XI : Kedisiplinan dan kekompak- kan guru dalam menyampaikan nilai-nilai karakter dan menangani siswa yang menyimpang/melanggar. Kadang konsekuensi yang diterima siswa untuk pelanggaran yang sama antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda karena guru yang menanganinya berbeda. Dari pengamatan saya, ada juga beberapa guru yang tidak disiplin contohnya datang ke sekolah terlambat, masuk kelas terlambat, yang rambutnya panjang tidak dikucir, memakai seragam tidak sesuai jadwal. Siswa Kelas XII : Konsistensi dan keteladanan guru dalam berperilaku dan menyampaikan nilai-nilai karakter. Jika ada siswa yang melanggar peraturan, oleh sebagian guru diambil tindakan sesuai prosedur, tetapi ada sebagian guru lain yang membiarkan saja.

  Lampiran 2. Pedoman Observasi

PEDOMAN OBSERVASI

  Beri tanda contreng ( √) dibawah kata “ya” bila aspek yang dinyatakan itu muncul dan benar dilakukan guru, dan berilah tanda contreng (

  √) dibawah kata “tidak” bila aspek ketrampilan itu tidak muncul. No. Tahap Indikator Hasil

  Pengamata n Ya Tdk 1.

  1 Kegiatan Guru mengucapkan salam

  dengan ramah kepada siswa

  Pendahulua

  ketika memasuki ruang kelas

  n

  untuk mencotohkan sikap santun pada peserta didik

  2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum embuka pelajaran untuk menanamkan nilai religius 3. Guru menanya-kan karakter apa yang sudah dimiliki peserta didik dari pelajaran sebelumnya atau dari mata pelajaran yang lain 4. Dengan melihat pada silabus, RPP,

  dan bahan ajar, guru menyampai-kan butir karakter yang hendak dikembangkan pada pembelajaran yang sedang berlangsung

  2 Kegiatan Inti

  a. melibatkan peserta Eksplorasi 1. Guru didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik yang akan dipelajari sehingga menum-buhkan sikap mandiri dan rasa ingintahu

  2. Guru menggu-nakan beragam pende-katan, media pembela- jaran, dan sumber belajar lain supaya siswa mempunyai sikap rasa ingin tahu dan tanggung jawab

  3. memfasi-litasi Guru terjadinya interaksi antara peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lain untuk menanamkan sikap kerjasama dan saling menghargai 4. Guru berusaha melibatkan

peserta didik secara aktif

dalam setiap kegiatan

pembelajaran sehingga

mereka mempunyai sikap

percaya diri dan peduli

lingkungan b.

  5. Elaborasi Guru memfasi-litasi peserta didik untuk memperdalam materi melalui pemberian tugas dan diskusi sehingga memiliki sikap kerja keras 6. Memberi kesempatan berfikir dan menyelesaikan masalah untuk menumbuhkan sikap berfikir kreatif

  7. Guru memfasi-litasi peserta didik dengan pembelajaran kooperatif supaya siswa dapat kerjasama dengan orang lain.

  8. Guru memfasi-litasi peserta didik berkompetensi secara

sehat sehingga menum- buhkan sikap kerja keras, meng-hargai orang lain, dan jujur 9. Guru memfasi-litasi peserta didik membuat laporan hasil eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individu/ kelompok untuk menanamkan sikap bertanggung jawab 10.

  Guru memfa-silitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individu maupun kelom-pok supaya siswa mempunyai sikap percaya

diri

  c.Konfirmasi 11. Guru memberi-kan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik untuk member-kan contoh sikap menghargai

  12. Guru memfasili-tasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang dilakukan ehingga sehingga dapat menge-tahui kelebihan dan kekurangan

  3 Kegiatan penutup

  1. Guru membim-bing siswa untuk membuat kesim- pulan/rangkuman pembelajaran supaya mereka mempunyai sikap mandiri 2. Guru melakukan penilaian dan /atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan sehingga dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan

  3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran untuk menanamkan sikap saling menghargai 4. Guru member-tahu materi untuk pertemuan berikutnya sehingga siswa dapat memper-siapkan diri

  

Lampiran 3. Contoh Silabus & RPP Berkarakter

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pendidikan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Unggul Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 8

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 1 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Mata Pelajaran Normatif dan Adaptif di SMK Negeri 1 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 30

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN NORMATIF DAN ADAPTIF DI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 20132014 TESIS

0 1 16