Kajian Peran Elaqa Dalam Peningkatan Hasil belajar Mahasiswa Dalam Program Pengalaman Lapangan Yang Diukur Dengan APKG - Universitas Negeri Padang Repository

LAPORAN PENELITIAN

-

KAJIAN
PERAN ELAQA DALAM PENINGKATAN
- HASIL
BEW A R MAHASISWA DALAM
PROGRAM PENGALAMAN,LAPANGAN YANG , ;.
DIUKUR DENGANAPKG - . .
--"-

>CAI

-

1 -

*

r--..

1

.L

~

~

-

I i
I

1

Oleh:

I. Drs. Buchari Nurdin, M.Si (Ketua)
2. Drs. Rusydi Rusyid, MA (Anggota)
3. Drs. Thahar Ramli (Anggota)

.r.rp

Dibiayai oleh Proyek PGSM Dij e n Dilcti
Sesuai Suratnya No. 9349/1001/F'art-Ih'DIPGSM
Tanggal 10 Oktober 2001

UNIT PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
UNXVERSrrAS MEGERI PADANG
2001

,

P

.--,

-.

.


J

ABSTRAK
Judul Penelitian : Kajian Peran ELAQA dalam Peningkatan Hasil Belajar
Mahasiswa Dalam Program Pengalaman Lapangan
Yang Diukur Dengan APKG

Telah dilakukan penelitian pengkajian kemampuan persiapan mengajar (nilai
APKG I) dan praktek mengajar (nilai APKG 11) terhadap delapan orang mahasiswa
jurusan pendidikan Sejarah UNP tahun akademis 199811999.
Tujuan penelitian, pertama, melihat korelasi antara nilai APKG dan QA; APKG
dan MKPBM; APKG dan MKBS. Kedua, melihat perbedaan antara pre-tes dan pos-tes
APKG. Metoda penelitian adalah "ex post facto". Analisis Data dilakukan dengan
menggunakan korelasi tata jenjang Spearman (rho) untuk melihat korelasi variabel dan
uji tanda (dengan menghitung jurnlah tanda terkecil

=

h) untuk melihat perbedaan


variabel pada taraf 'signifikansi' 1% :
Hasilnya, rho APKG I dan QA = 0,36 ;rho APKG II dan QA = 0,40 ;rho APKG dan QA
=

0,33 ; rho APKG I dan MKPBM

=

0,63 ; rho APKG I1 dan MKPBM

=

0,48 ; rho

APKG dan MKPBM = 0,38 ; rho APKG I dan MKBS = 0,93 ; rho APKG I1 dan MKBS
= 0,95

; rho APKG dan MKBS = 0,88. Harga h-hitung sama dengan h-tabel

=


0, maka

perbedaan antara pre-tes dan pos-tes masing-masing APKG I, APKG 11, APKG adalah
signifikan pada taraf signifikansi 1%.

PENGANTAR
Kegiatan QA - APKG ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mengajar
calon guru dan efektivitas PPL yang diukur dengan Alat Penilaian Kemampuan Guru
(APKG) I dan 11. Sedangkan secara khusus untuk mengetahui (1) Korelasi teaching skill
dengan penguasaan content, (2) korelasi teaching skill dengan hasil kelompok mata
kuliah PBM dan (3) efektivitas PPL yang diukur dengan APKG melalui rancangan Pre
dan Post Tes.
Data diperoleh dari nilai penguasaan content hasil tes QA yang diselenggarakan
oleh tim ELAQA dan nilai teaching skill diambil dan hasil ujian Pre dan Post PPL
dengan menggunakan APKG I dan APKG II dari 8 orang mahasiswa peserta PPL yang
kebetulan hanya mahasiswa jurusan Syariah, sedangkan mahasiswa lainnya belum PL
tahun ini.
Analisa data menggunakan metoda Analisis (1) uji korelasi teaching skill dan
content (2) uji korelasi teaching skill dengan IPK-MKPBM clan (3) uji perbedaan antara

Pre dan Post Tes APKG.
Kegiatan ini dilakukan oleh suatu tim PPL yang khusus ditunjuk untuk ini, clan
kepada mereka karni ucapkan terima kasih. Sedangkan pembiayaan ditanggung
sepenuhnya oleh Proyek PGSM Dijen Dikti D e p d i b sesuai surat tanggal 10 Oktober
200 1 NO. 93491100 l/Part/PGSM tentang Evaluasi QA- APKG, untuk itu diucapkan
terima kasik
Laporan ini ditulis setelah menerima maswkan pada seminar draft laporan yang
dilaksanakan hari Rabu tanggal 7 November 2001, jam 10.00 - 12.00 WIB bertempat di
ruang sidang UPPL - UNP. Peserta seminar adalah tim PPL (tim yang ditunjuk khusus)
dari guru-guru parnong dan 8 mahasiswa yang dijadikan sampel kemudian diseminarkan
pula pada tingkat nasional di Hotel Pangrango I bogor pada hari Selasa s.d Rabu tanggal
20 s.d. 22 November 2001 yang dihadiri langsung oleh Pembantu Rektor I Universitas
Negeri se- Indonesia, Ka. UPPL se- Indonesia yang dilaksanakan oleh Proyek PGSM
Dij e n Dikti. Sesuai suratnya tanggal 34 194 101/Part-INDPGSM tanggal 1 November
200 1.
Mudah-mudahaan hasilnya akan bermanfaat bagi penjngkatan kualitas PPL.
Padang, November 200 1
Ketua,
Drs. Buchari Nurdin


DAFTAR IS1

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................
1.4 Lingkup Kajian ...................................................................................
1.5 Keluaran .............................................................................................

1
2
3
4
5

BAB I1 METODOLOGI ...................................................................................... 6
3.1 Metoda Penelitian ...............................................................................6
3.2 Variabel dan Pengumpulan Data ......................................................... 6
3.3 Analisis Data ........................................................................................6
BAB 111HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 8

3.1 Hasil Penelitian .................................................................................
8
3.1.1 Nilai Pre Tes APKG I ............................................................... 8
3.1.2 Nilai Pre Tes APKG I1............................................................... 9
3.1.3 Nilai Post Tes APKG I ........................................................... 1 0
3.1.4 Nilai Post Tes APKG I1 .......................................................1 1
3.1.5 Korelasi APKG I dengan QA ............................................... 1 2
3.1.6 APKG I1 dengan QA ............................................................... 13
3.1.7 Rerata APKG dengan QA ................................................ 1 4
3.1.8 Korelasi APKG I denganMKPBM ......................................... 15
3.1.9 Korelasi APKG II dengan MKPBM .......................................16
3.1.10 Korelasi Rerata APKG dengan MKPBM ................................ 17
3.1.11 Korelasi APKG Idengan MKBS ....................................... 1 8
3.1.12 Korelasi AKG dengan MKBS..............................................1 8
3.1.13 Korelasi Rerata APKG dengan MKBS .................................... 20
3.1.14 Hubungan Pre-Tes dan Pos-Tes APKG I .................................21
3.1.15 Hubungan Pre-Tes dan Post-Tes APKG I1 .............................. 21
3.1.16 Hubungan rerata Pre-Tes dengan rerata Pos-Tes APKG .........22
3.2 Pembahasan ........................................................................................ -24
3.2.1 Kesiapan Mahasiswa Mengikuti PPL I1................................... 24

3.2.2 Korelasi antara Nilai APKG dengan QA, PBM dan MKBS ....28
3.2.3 Hubungan Antara Nilai PreTes dengan Post-Tes APKG.........29
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 30
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 30
4.2 Saran ............................................................................................................... 31
Daftar Lam pi ran
Daftar Absen peserta dan panitia seminar.

KAJIAN PERAN ELAQA DALAM PENINGKATAN HASLL BELAJAR
harAEIASISWA DALAhl PROGRBIbl PENGALAMAN LAPANGAN
YANG DIUKUR DENGAN APKG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Entry Level Assessment and Quality Assurance (ELAQA) adalah suatu tes
(instrumen) buatan dosen bidang studi untuk mengenali bekal awal (entry level) belajar
mahasiswa yang dapat digunakan untuk mengelompokkan mereka ke dalam kelompokkelompok yang sesuai, sehingga sasaran pembelajaran dapat dioptimalkan. Tes ini
disusun melalui suatu penelitian yang dilaksanakan selama tiga tahun anggaran dimulai

tahun 199711998 dan telah diselesaikan tahun anggaran 1999/2000. Kegiatan ini terbagi
menjadi tiga bagian utama, yaitu pengembangan tes bekal awal belajar mahasiswa dan
pengukuran bekal awal (Entry Level Assessment) belajar mahasiswa, serta akhirnya
pengukuran ulang prestasi (Quality Assurance) belajar mahasiswa setelah satu semester
belajar di Universtas Negeri Padang. Penyusunan tes ELAQA ini dibiayai oleh Proyek
Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Direktur Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional), kontrak
nomor 0 1265/0797/Kont-EYPGSM tanggal 1I Juli 1997. Universitas Negeri Padang
telah melaksanakan ELAQA untuk sepuluh program studi kependidikan (Matematika,
Biologi, Fisika, Kimia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Geografi, Sejarah, Ekonomi
dan PPKN) dari 27 program studi kependidikan yang ada di Universitas Negeri Padang.
ELAQA secara spesifik bermanfaat untuk membantu dosen atau pembimbing
mahasiswa dalam memahami tingkat kesiapan mahasiswa mengikuti program pendidikan
di Universitas Negeri Padang. Dengan pemahaman ini program pembelajaran yang sesuai
dengan bekal awal belajar dan kesiapan mahasiswa dapat dirancang dan dipersiapkan
secara lebih baik dan tepat sasaran. Dampalinya, proses pembelajaran mahasiswa dan
pembinaan kernampuan dan keterarnpilan dasar yang diperlukan bagi terbentuknya calon

guru yang menguasai bidang studi (subject matter) dapat dirancang secara lebih baik.
Program-program pembelajaran untuk kelompok-kelompok kecil mahasiswa dapat


dikembangkan, sehingga efektivitas pembelajaran diharapkan dapat ditingkatkan dan
pada akhimya mutu lulusan juga dapat ditingkatkan.
Konsekuensi dari rasional manfaat ELAQA ini, maka ELA (Entry Level
Assesment) sebagai bagian dari ELAQA telah ditindak lanjuti dengan intervensi
pembelajaran model 3S (Student Support Service) dan 3SCPD (Student Support Service
and Career Planning Development). Hasil pengujian akhir atau QA setelah intervensi
pembelajaran model 3 s dan 3SCPD dibandingkan dengan hasil pengujian awal atau ELA
terbukti bahwa semua pengujian akhlr itu (untuk kesepuluh program studi yang
melaksanakan ELAQA) berbeda signifikan pada taraf signifikansi 1% (Kurnaidi, dkk.,
1999: 113).
Masalahnya sekarang, seberapa jauh ELAQA berperan dalam meningkatkan
kualitas mutu lulusan LPTK sebagai konsekuensi logis dari penerapannya. Disisi lain,
mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) dirancang/dilaksanakan bertolak dari
asumsi bahwa PPL adalah titik kulminasi dari seluruh program yang telah dlhayati dan
dialami oleh mahasiswa selama belajar di LPTK. Oleh sebab itu suatu penelitian tentang
peran ELAQA terhadap keberhasilan mahasiswa dalam mengarnbil mata huliah PPL
perlu dilakukan. Judul penelitian ini adalah : "Kajian Peran ELAQA dalam

Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Program Pengalaman Lapangan
Yang Diukur Dengan APKG"..
1.2 Rumusan Masalah
Variabel-variabel yang dikemukakan dalam penelitian ini ialah: a) nilai APKG I
dan 11, b) nilai MKPBM, c) nilai MKBS dan, d) hasil tes akhir ELAQA (QA). Rumusan
masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG I dan QA mahasiswa tahun akademis
199811999?

2. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG II dan QA mahasiswa tahun akademis
199811999?
3. Apahh ada korelasi positif antma nilai APKG (gabungan APKG I dan 11) dan QA
mahasiswa tahun akademis 199811999?

4. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG I dan MKPBM mahasiswa tahun

akademis 199811999?
5. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG I1 dan MKPBM mahasiswa tahun

akademis 199811999?
6. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG (gabungan APKG I dan 11) dan nilai

MKPBM mahasiswa tahun akademis 199811999?
7. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG I dan nilai MKBS mahasiswa tahun

akademis 199811999?
8. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG I1 dan nilai MKBS mahasiswa tahun
akademis 199811999?
9. Apakah ada korelasi positif antara nilai APKG (gabungan APKG I dan 11) dan nilai
MKBS mahasiswa tahun akademis 199811999?
10. Apakah ada perbedaan signifikan antara nilai pre-tes dan pos-tes APKG I mahasiswa
tahun akademis 199811999?
11. Apakah ada perbedaan signifikan antara nilai pre-tes dan pos-tes APKG I1 mahasiswa
t a h u akademis 199811999?
12. Apakah ada perbedaan sigrufikan antara nilai pre-tes dan pos-tes APKG (gabungan
APKG I clan 11) mahasiswa tahun akademis 199811999?
13. Bagaimana kemarnpuan mahasiswa tahun akademis 199811999 menyusun persiapan
mengajar (RP) dan melaksanakan RP (mengajar) pada waktu mengambil mata kuliah

PPL?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG I clan QA mahasiswa tahun
akademis 199811999?
2. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG I1 dan QA mahasiswa tahun
akademis 199811999?
3. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG (gabungan APKG I dan 11) clan QA
mahasiswa tahun akademis 199811999?

4. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG I dan MKPBM mahasiswa tahun

akademis 199811999?
5 . Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG I1 dan MKPBMmahasiswa tahun

akademis 199811999?

6. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG (gabungan APKG I dan 11) dan
nilai MKPBM mahasiswa tahun akademis 199811999?
7. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG I dan nilai MKBS mahasiswa tahun

akadernis 199811999?
8. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG IIdan nilai MKBS mahasiswa
tahun akademis 199811999?
9. Melihat seberapa jauh korelasi antara nilai APKG (gabungan APKG I dan 11) dan
nilai MKBS mahasiswa tahun akademis 199811999?
10. Melihat seberapa jauh perbedaan antara nilai pre-tes dan pos-tes APKG I mahasiswa
tahun akademis 199811999?
11. Melihat seberapa jauh perbedaan antara nilai pre-tes dan pos-tes APKG I1 mahasiswa
tahun akademis 199811999?
12. Melihat seberapa jauh p e r k h a n antara njlai pre-tes dan pos-tes APKG (gabungan
APKG I dan 11) mahasiswa tahun akademis 1998/1999?
13. Melihat seberapa jauh kemampuan mahasiswa tahun akademis 1998/1999 menulis
persiapan mengajar (RP) dan melaksanakan RP (mengajar) pada waktu mengarnbil
mata kuliah PPL?
1.4 Lingkup Kajian

Penelitian ini dibatasi pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah tahun
akadernis 1998/1999 yang jurnlahnya hanya 8 orang mahasiswa. Alasannya, pertama,
karena mahasiswa tahun akademis 199811999-1ah yang telah menerirna intervensi
pembelajaran model 3 s dan 3SCPD sebagai konsehxensi penerapan ELAQA. Kedua,
karena hanya delapan orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah yang mengambil
mata kuliah PPL semester Juli - Desember 200 1 ini (saat penelitian dilakukan).

1.5 Keluaran

Penelitian ini diharapkan menghasilkan keluaran (manfaat) sebagai berikut:
1. Sebagai informasi untuk meneliti lebih lanjut tentang program pendidikan yang telah
dirancang oleh masing-masing program studi dan hubungannya dengan kualitas
lulusan.
2. Sebagai informasi yang diharapkan dapat dipedomani dalam menetapkan visi masingmasing program studi dalam usaha menemukan strategi penyiapan calon guru
profesional yang bisa menjawab tantangan masa era globalisasi.

BAB I1

METODOLOGI
2.1 Metoda Penelitian

Metoda penelitian ini adalah :"a
post facto", yaitu penelitian yang ditujukan
untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih atau perbedaan
variabel, di mana variabel yang dikaji telah terjadi sebelumnya melalui perlakuan orang
lain (Nana Sudjana, 1991: 54).
2.2 Variabel dan Pengumpulan Data

1. Nilai QA, yaitu hasil belajar mahasiswa berupa angka (skala interval) yang
diperoleh dari penerapan akhir ELAQA (data dokumentasi)

2. Nilai MKPBM, yaitu hail belajar mahasiswa berupa angka (skala interval) dalam
mata kuliah MKPBM sejarah yang diberikan oleh dosen mata kuliah h4KPBM
sejarah itu diakhir perkuliahamya (data dokumentasi).
3. Nilai MKBS, yaitu hasil belajar mahasiswa berupa angka (skala interval) dalam
mata kuliah MKBS sejarah yang diberikan oleh dosen mata kuliah MKBS sejarah
itu diaklur perkuliahannya (data dokurnentasi).
4. Nilai APKG, yaitu hasil belajar mahasiswa berupa angka (skala interval) dalam

persiapan mengajar atau RP (nilai APKG I) dan pelaksanaan mengajar atau
teaching (nilai APKG IT) serta nilai gabungan antara pelaksanaan mengajar dart
persiapan mengajar (nilai APKG) dalam mata kuliah PPL yang diberikan oleh

guru pamong dan dosen pembimbing mata kuliah dengan menggunakan
instrumen APKG hasil ujicoba (data dokumentasi). Nilai-nilai tersebut dapat
dilihat pada lampiran 1.
2.3 Analisis Data.

Analisis data dilakukan dengan statistika desknptif (tabel, rerata, %) dan statistika
inferensial (koefisien korelasi dan uji tanda). Masalah yang menyatakan hubungan
variabel dianalisis dengan menggunakan korelasi tata jenjang yang dikembangkan oleh
Spearmen, yaitu :

Harga koefisien korelasi yang dihitung yang bersifat kuantitatif selanjutnya
dikualitatifkan dengan ketentuan sebagai berikut.
rho 0,80 -1,OO :

korelasi sangat tinggi

0,60 - 0,79 :

korelasi tinggi

0,40 - 0,59 :

korelasi sedang

:

korelasi rendah

0,O

- 0,39

Adapun nilai APKG yang bersifat kuantitatif dikualitatifkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
Nilai:

3,24 - 4,00

Baik Sekali

2,64 - 3,23

Baik

2,24 - 3,63

C

1,64 - 2,23

Kurang

< 1,64

Kurang Sekali

~

P

Sedangkan masalah yang menyatakan perbedaan variabel dianalisis menggunakan uji
tanda. Uji tanda akan dilakukan berdasarkan tanda (yakni + dan -) yang diperoleh dari
selisih nilai kedua variabel yang dikaji perbedaannya. Selanjutnya tanda yang paling
sedilutnya jumlahnya, disebut h, dicocokkan dengan sebuah "daftar: berisikan hargaharga h.

BAB I11

HASH, DAN PEMBAHASAN
Berikut ini ditampilkan hasil penelitian dan pembahasanya sebagai berikut:
3.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ditampilkan dalarn 16 buah tabel yaitu tabel 1 sampai dengan 16.
3.1.1

Nilai Pre Tes APKG I

Distribusi nilai pre tes APKG I yang diperoleh mahasiswa adalah seperti yang
tampak dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1.
Distribusi Nilai Pre Tes APKG I Yang Diperoleh Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNP Tahun Akademik 1998/1999
Dalam Pelaksanaan PPL Semester Juli - Desember 2001
o. BP Mahasiswa

No.

X

Ket.

22

2,75

Baik

2

17

2,13

Kurang

3

3

23

2,88

Baik

3

3

2

22

2,75

Baik

3

2

2

2

17

2,23

Kurang

3

3

3

3

3

23

2,88

Baik

3

3

3

3

3

3

22

2,75

Baik

2

2

3

2

2

2

17

2,13

Kurang

3

2

2

3

2

3

-

2

9

2

19

2,38

Cukup

10.

4

1

3

3

2

3

3

2

21

2,63

Cuhup

11.

4

2

3

3

3

3

3

3

24

3,00

Baik

12.

3

1

3

3

3

3

3

3

22

2,75

Baik

13.

3

2

3

3

3

3

3

3

22

2,75

Baik

X

3,07

1,54

2,69

2,92

2,69

2,85

2,69

2,46

-

22672

22673

22676

22680

22695

22697

22700

22704

1.

3

1

3

3

4

3

3

2

2.

3

1

2

2

2

3

2

3.

3

2

3

3

3

3

4.

4

2

3

3

2

5.

2

1

2

3

6.

3

2

3

7.

3

1

8.

3

9.

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa : hanya 2 orang (25?/0) dari 8 orang mahasiswa yang
mendapat nilai kurang dari 2,64 (2,64 adalah nilai terendah untuk mencapai nilai B).

Dari 13 butir indikator APKG I hampir seperdua yaitu 5 butir (38,46%) yang rerata
nilainya kurang dari 2,64. APKG dengan butir-butirnya dapat dilihat pada lampiran 2.
3.1.2

Nilai Pre Tes APKG LI

Adapun nilai pre tes APKG I1 yang diperoleh mahasiswa pada awal pelaksanaan
PPL, dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2.
Distribusi Nilai Pre Tes APKG I1 Yang Diperoleh Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah FIS W Tahun Akademik 199811999
Dalam Pelaksanaan PPL Semester Juli - Desember 2001
No.

siswa

No.

C

Butir

22672

22673

22676

1.

3

2

3

3

2.

3

1

2

3.

3

2

4.

2

5.

Ket.

22697

22700

22704

4

3

3

3

24

3,00

Baik

2

2

2

3

I

16

2,04

Kurang

3

3

3

2

3

2

21

2,63

Cukup

1

3

3

3

2

3

3

20

230

Cukup

3

2

3

3

3

3

3

3

23

2,88

Baik

6.

2

I

2

3

3

3

3

3

20

2,50

Cukup

7.

2

1

3

3

2

3

3

3

20

230

Cukup

8.

2

1

2

3

2

2

3

2

17

2,13

Kurang

9.

2

2

2

3

3

2

3

2

19

228

Cukup

10.

2

1

2

2

2

2

3

2

16

2,00

Kurang

11.

3

1

3

3

2

3

3

2

20

2,SO

Cukup

12.

3

1

3

3

3

2

3

3

21

2,63

Cukup

13.

2

1

3

3

3

3

3

3

21

2,63

Cukup

14.

3

1

3

3

3

3

3

3

22

2,75

Baik

15.

3

1

3

3

2

3

3

3

21

2,63

Cukup

16.

3

1

3

3

2

3

2

2

19

2,;s

Cukup

1 7 .

I

2

3

3

3

1

3

3

19

2,38

Cukup

18.

1

1

2

2

3

1

3

1

14

1,75

Kurang

19.

1

1

2

2

2

1

2

2

13

1,63

K Sekali

20.

2

2

3

3

2

2

3

2

19

2,;s

2,30

1,25

2,65

2,80

2,60

2,30

2,90

2,40

-

1
/

:695

-X

22

I

Cukup

Dan Tabel 2 dapat dilihat bahwa: sebagian besar mahasiswa yakni 5 dari 8 orang

(67,5%) mendapat nilai hurang dari 2,64 (2,64 adalah nilai terendah untuk mencapai nilai
B). Dari 20 butir indikator APKG I1 sebagian besar yakni 17 butir (85%) yang rerata
nilainya kurang dari 2,64. (2,64 adalah nilai terendah untuk mencapai nilai B).
3.1.3 Nilai Post Tes APKG I
Untuk post tes APKG I, nilai yang diperoleh rnahasiswa dapat dilihat pada Tabel

3 berikut.
Tabel 3.
Distribusi Nilai Post Tes APKG I Yang Diperoleh Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNP Tahun Akademik 199811999
Dalam Pelaksanaan PPL Semester Juli - Desember 200 1
No. BP Mahasiswa

No.
>

Butir

22672

1.

4

2.

X

C

Ket.

22676

22680

22695

22697

22700

22704

2

4

4

4

4

4

3

29

3,63

B. sekali.

3

2

3

3

3

3

3

2

22

2.75

Baik

3.

4

3

4

3

3

3

4

3

27

3,38

B. sekali

4.

3

3

4

4

2

3

4

3

26

3,25

B. sekali

5.

3

2

3

3

3

3

3

2

22

2.75

Baik

6.

3

3

4

4

3

3

4

3

27

3,38

B. sekali

7.

4

3

3

3

3

4

3

3

26

3,25

B. sekali

8.

4

3

3

3

2

3

3

2

23

2,88

Baik

9.

3

2

3

3

3

3

3

2

22

2,75

Baik

10.

4

2

4

4

3

4

4

3

28

3,50

B. sekali

11.

4

2

4

3

3

4

4

3

27

3,38

B. seklai

12.

3

2

3

3

3

3

3

2

23

2,88

Baik

4

3

3

27

3,38

B. sekali

3,38

3,46

2,12

-

13.

X

4

3

3

4

*

3,54

2,46

3,46

3,38

2,92

Dan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa hanya 2 dari 8 orang mahasis\va (25%)
yang mendapat nilai b a n g dari 2,64 (2,64 adalah nilai terendah untuk mencapai nilai B).
Dari 13 butir indikator APKG I itu semuanya (10094) rerata nilainya di atas 2,64 (2,64
adalah nilai terendah untuk mencapai nilai B).

3.1.4

Nilai Post Tes APKG II

Bagaimana nilai yang diperoleh mahasiswa pada post tes APKG I1 marilah dilihat
pada Tabel 4 dibawah ini.

Sama dengan pada post tes APKG I, maka dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa
pada post-Tes APKG I1 hanya 2 orang dari 8 orang mahasiswa (25%) yang mendapat
nilai kurang dari 2,64 (2,64 adalah nilai terendah untuk mencapai nilai B). Dari 20 butir

indikator, semuanya (100%) rerata nilainya di atas 2,64 (2,64 adalah nilai terendah untuk
mencapai nilai B).
3.1.5

Korelasi APKG I dengan QA

Mengenai apakah terdapat korelasi antara nilai APKG I dengan nilai QA dan
seberapa jauh korelasi itu, baiklah dilihat lebih dulu Tabel 5 dan perhitungannya berikut
ini.
Tabel 5.
Kuadrat Selisih Rangking ( D~ ) Nilai APKG I ( x ) dan QA ( y )
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999

rho

= 1-

~CD'
n(n2- 1 )

Dari perhitungan di atas ternyata bahwa terdapat korelasi positif antara nilai APKG I
dengan QA. Angka 0,36 menunjukkan bahwa tingkat korelasi itu sedang.

APKG I1 dengan Q A

3.1.6

Untuk mengetahui sejauhmana korelasi antara Nilai APKG I1 dengan Nilai QA,
marilah diperhatikan pula Tabel 6 dan perhitungan berikut
Tabel 6
Kuadrat selisih ranglung ( D~ ) Nilai APKG I1 ( x ) cia* QA ( y )
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.
No.BP

No.

APKGII
(x)

QA
( Y)

Rx

RY

RX- %

D~

1.

22672

3,65

41

1

2

-1

1

2.

22673

2,50

38

8

5

3

9

3.

22676

3,35

41

4,5

2

2,5

6,25

4.

22700

3,40

33

3

7

-4

16

5.

22704

2,60

38

7

5

2

4

6.

22680

333

41

2

2

0

0

7.

22695

2,95

38

6

5

1

1

8.

22697

3,35

29

4,5

8

-33

12,25

C

rho

=I-

Ket.

49,50

6 C D'
n ( n 2 - 1)

Dari perhtungan di atas ternyata bahwa antara nilai APKG I1 dengan QA juga terdapat

korelasi positif. Angka korelasinya adalah 0,40 yang berarti korelasinya sedang.

3.1.7

Rerata APKG dengan QA

Jika antara Nilai APKG I dan APKG I1 ternyata korelasi positif dengan Nilai QA,
maka dapat diduga bahwa antara Nilai rerata APKG (APKG I clan APKG 11) dengan
Nilai QA juga memiliki korelasi positif'. Berapa besar angka korelasinya dapat dilihat
pada Tabel 7 dan perhitungan di bawah ini.
Tabel 7.
Kuadrat Selisih Rangkmg ( D~) Nilai Rerata APKG ( x ) dan Nilai QA ( y )
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.

1.

22672

ZAPKG
(x)
3,60

2.

22673

2,48

38

8

5

3

9

3.

22676

3,4 1

41

5

-3

3

9

4.

22700

3,43

33-

3

7

-4

16

5.

33704

2,6 1

38

6

5

1

1

6.

22680

3,45

41

3

2

0

0

7.

22695

2,94

38

7

5

2

4

8.

22697

3,37

29

4

8

4

16

No.

No.BP

QA
( Y)
41

RY

Rx-RV

D'

1

2

-1

1

56

C

rho

=I-

~

C

Ket,

D

~

n(n2- 1)

Dari angka 0,33 di atas temyata bahwa tingkat korelasi antara nilai rerata APKG yang
diperoleh mahasiswa dengan nilai QA adalah sedang.

3.1.8 Korelasi APKG I dengan MKPBM

Apakah terdapat korelasi positif atau tidak antara Nilai APKG I yang diperoleh
mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah tahun akademik 1998-1999 dengan kredit
MKPBM, marilah dilihat lebih dahulu Tabel 8 perhitungamya berikut ini.
Tabe! 8.
Kuadrat Selisih Rangking ( D~ ) Nilai APKG I ( x ) dan Nilai MKPBM ( y ) Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.

MIBBM
( Y)
3,93

Rx

1.

22672

APKGI
(x)
334

2.

22673

2,46

2,74

8

7

1

1

3.

22676

2,46

3,41

2,5

4

-1,5

2,25

4.

22700

3,46

3,56

2,5

2

0,5

0,25

5.

22704

2,62

3,07

7

5

2

4

6.

22680

3,38

2,85

4.5

6

-1,5

2,25

7.

22695

2,92

3,45

6

3

3

9

8.

22697

3,38

2,56

4,5

8

-33

12,25

No.

No.BP

Rx-R,

D~

1

Rv
1

0

0

C

rho

= I -

Ket.

31

6 C D~
n ( n 2 - 1)

Dari perhitungan di tas jelas bahwa antara nilai APKG I dengan nilai MKPBM yang
diperoleh mahasiswa mempunyai korelasi yang tinggi (0,63).

3.1.9 Korelasi APKG I1 dengan MKPBM

Tabel 9 dan perhitungannya berikut ini akan memberikan infonnasi kepada kita
mengenai bagaimana korelasi antara Nilai APKG 11 yang diperoleh mahasiswa dengan
Nilai MKPBM.
Tabel 9.
Kuadrat Selisih Rangking ( D~) Nilai APKG 11( x ) dan Nilai MKPBM ( y ) Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.

No. No.BP

APKGII MKPBM
(x)
( Y)

Rx

&

Rx-RV

D~

1.

22672

3,65

3,93

1

1

0

0

2.

22673

2,50

2,74

8

7

1

1

3.

22676

3,35

3,41

4,5

4

0,5

0,25

4.

22700

3,40

3,56

3

2

1

1

5.

22704

2,60

3,07

7

5

2

4

6.

22680

3,55

2,85

2

6

-4

16

7.

22695

2,95

3,45

6

3

-3

9

8.

22697

3,35

2,56

4,5

8

-3,5

12,25

C

rho

=I-

Ket,

43,50

~ C D '
n ( n 2 - 1)

Dengan angka 0,48 & atas terlihatlah adanya korelasi positif antara nilai APKG I1 dengan
nilai MKPBM yang diperoleh mahasiswa dengan derajat korelasi sedang.

/Is
3.1.10 Korelasi Rerata APKG dengan MKPBM
Untuk mengetahui bagaimana korelasi antara Nilai APKG secara rerata yang
diperoleh mahasiswa dengan Nilai MKPBM, mahasiswa tetap hams juga melihat tabel 10
dan perhitungan lebih dahulu.
Tabel 10.
Kuadrat Selisih Rangking ( D ~Nilai
)
Rerata APKG ( x ) dan Angka Kuadrat
MKPBM (y) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.

No.

No.BP

x APKG MKPBM
(x)
( Y)

Rx

R,

Rx-R,

D~

1.

22672

3,60

3,93

1

1

0

0

2.

22673

2,48

2,74

8

7

1

1

3.

22676

3,41

3,4 1

5

4

1

1

4.

22700

3,43

3,56

3

2

1

1

5.

22704

2,6 1

3,07

6

5

1

1

6.

22680

3,45

3,85

2

6

-4

16

7.

22695

2,94

3,45

7

3

4

16

8.

22697

3,37

2,56

4

8

-4

16

Ket,

-

52

C

rho

=I-

~

C

D

~

n ( n 2 - 1)

Dari perhitunga~ya& atas terlihat bahwa terdapat korelasi yang positif antara nilai
rerata APKG yang diperoleh siswa dengan nilai MKPBM. Angka 0,38 menunjukkan
bahwa derajat korelasi itu sedang.

3.1.1 1 Korelasi APKG I dengan MKBS

Untuk melihat korelasi tersebut, mari diperhatikan dulu tabel 11 dan
perhi tungannya beri kut.
Tabel 1 I.
Kuadrat Selisih Rangking ( D' ) Nilai APKG I ( x ) clan Nilai MKBS ( y )
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.
No.

No.BP

APKGI MKBS
(x)
( Y)
3,82
3,54

Rx

R,

Rx-Rv

D~

1

1

0

0

1.

22672

2.

22673

2,46

2,93

8

7

1

1

3.

22676

3,46

3,07

2,5

4

-1,5

2,25

4.

22700

3,46

3,40

2,5

2

0,5

0,25

5.

22704

2,62

2,63

7

8

-1

1

6.

22680

3,38

3,14

4,5

3

1,5

2,25

7.

22695

2,92

2,98

6

6

0

0

8.

22697

3,38

3,OO

4,5

5

0,5

0,25

C

rho

=1-

Ket.

7,o

~CD'
n(n2- 1)

Angka 0,92 di atas menunjukkan bahwa korelasi antara nilai APKG I dan nilai MKBS
sangat tinggi.
3.1.12 Korelasi APKG II dengan MKBS

Untuk mengetahui korelasi antara nilai APKG I1 dengan nilai MKK yang
diperoleh mahasiswa, mari pula kita lihat tabel 12 dan perhitungan di bawah ini.

Tabel 12
Kuadrat Selisih Rangking ( D~ ) Nilai APKG I1 ( x ) dan Nilai MKBS ( y ) Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999.
No.BP

No.

APKGI MKBS
(x)
( Y)
3,65
3,82

Rx
1

Rv
1

R,-Rv
0

D~
0

1.

22672

2.

22673

2,50

2,93

8

7

1

1

3.

22676

3,35

3,07

4,5

4

0,5

0,25

4.

22700

3,40

3,40

3

2

1

1

5.

22704

2,60

2,63

7

8

-1

1

6.

22680

3,55

3,14

2

3

-1

1

7.

22695

2,95

2,98

6

6

0

0

8.

22697

3,35

3,OO

4,5

5

-0,5

0,25

C

rho

= 1-

Ket

4,5

6 C D'
n(n2 - 1)

Seperti pada APKG I, korelasi antara nilai APKG I1 dengan nilai MKBS juga berada
pada tingkat yang sangat tinggi yaitu dengan angka 0,95.

3.1.13 Korelasi rerata APKG dengan MKBS
Untuk mengetahui korelasi antara Nilai rerata APKG dengan Nilai MKBS, perlu
pula lebih dahulu diperhatikan tabel 13 dan perhitungannya berikut ini.
Tabel 13
Kuadrat Selisih Rangking ( D~ ) Rerata APKG ( x ) dan Angka Kuadrat MKBS ( y )
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah LJNP Tahun Akademik 199811999.

No.BP

No.

APKGI MKBS
( Y)
(x)
3,82
3,60

Rx-RV

D~

1

Rv
1

0

0

Rx

1.

22672

2.

22673

2,48

2,93

8

7

1

1

3.

22676

3,41

3,07

5

4

1

1

4.

22700

3,43

3,40

3

2

1

1

5.

22704

2,6 1

2,63

6

8

-2

4

6.

22680

3,45

3,14

2

3

-1

1

7.

22695

2,94

2,98

7

6

1

1

8.

22697

3,37

3,OO

4

5

-1

1

C

rho

= 1-

Ket.

10

~ Z D '
n ( n 2 - 1)

Angka korelasi antara nilai rerata APKG dengan nilai MKBS ternyata adalah 0,88. Jadi
sama dengan pada Nilai APKG I dan 11, korelasi tersebut berada pada tingkat yang sangat
tinggi.

3.1.14 Hubungan pre tes dan pos tes APKG I

Apakah terdapat hubungan yang significant antara Nilai pre tes dan pos tes APKG
I yang diperoleh mahasiswa, marilah lebih dahulu kita lihat tabel 14 berikut ini.
Tabel 14.
Tanda Selisih Antara Nilai Pre Tes ( xll ) dan Pos Tes ( xlz) APKG I

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 1998/1999
Tanda

BP

No

Post Tes

Pre Tes

(XI 1)

(~12)

Keterangan

(%I- XIZ)

-

+

1.

22672

334

3,07

d

2.

22673

2,46

1,34

d

3.

22676

3,46

2,69

>I

4.

22700

3,46

2,69

4

5.

22704

2,62

2,46

4

6.

22680

3,38

2,92

4

7.

22695

2,92

2,69

4

8.

22697

3,38

2,85

4
-

-

0

8

Dari tabel di atas terlihat bahwa h ( tanda yang terkecil angkanya) adalah pada tanda (min), yakni 0 buah Dari tabel h (terlarnpir) diketahui bahwa untuk h 0,99 (n

=

8) = 0.

Hal itu menunjukkan bahwa antara nilai pre tes dan post tes APKG I yang diperoleh
mahasiswa berhubungan signifikan pada taraf signifikansi 1%. Daftar h dapat dilihat pada
lampiran 3.
3.1.15 Hubungan pre tes dan post tes APKG II
Tentang hubungan antara pre tes dan pos tes Nilai APKG I1 dapat dilihat pada
tabel 15 di bawah ini.

Tabel 15.
Tanda Selisih Antara Nilai Pre Tes ( xll ) dan Pos Tes ( xlz ) APKG I
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999
Tanda

No

BP

Post Tes
(xn)

Pre Tes
(~1-21

(xi1
-

-~ 1 2 )
+

1.

22672

3,65

2,30

4

2.

22673

2,50

1,25

4

3.

22676

3,35

2,65

4

4.

22700

3,40

2,90

4

5.

22704

2,60

2,40

4

6.

22680

335

2,80

4

7.

22695

2,95

2,60

4

8.

22697

335

2,30

4
0

Keterangan

8

Dari tabel di atas diketahui pula bahwa h (tanda terkecil) adalah- (rnin), yakni 0 buah.
Berdasarkan tabel h dapat dtketahui bahwa h 0,99 ( n = 8 ) = 0, yang berarti bahwa antm
pre tes dan pos tes APKG itu berhubungan signifikan pada taraf signifikansi 1%.
3.1.16 Hubungan rerata pre tes dengan rerata pos tes APKG.

Tabel 16 di bawah ini memperlihatkan kepada kita bagaimana hubungan antara
Nilai rerata pre tes dan pos tes yang diperoleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah
tahun akademik 199811999yang mengikuti PPL semester Juli - Desember 2001.

Tabel 16
Tanda Selisih Antara Nilai rerata Pre Tes ( Xi*) dan rerata Pos Tes ( Xi2 ) APKG
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999

Tanda

No

BP

Post Tes

Pre Tes

(~11)

(XU)

(xu - XU)
+

1.

22672

3,60

2,69

v'

2.

22673

2,48

1,40

v'

3.

22676

3,4 1

2,67

d

4.

22700

3,43

2,80

d

5.

22704

2,6 1

2,43

4

6.

22680

3,45

2,86

4

7.

22695

2,94

2,65

v'

8.

22697

3,37

2,58

Ketera ngan

\'

0

8

Seperti Tabel 14 dan 15 sebelum ini, terlihat pula pada Tabel 16 bahwa h (tanda
terkecil angkanya) juga pada tanda - (min). untuk h 0,99 pada tabel h ( n = 8 ) adalah 0.
Hal itu menunjukkan bahwa antara nilai rerata pre tes dan rerata pos tes yang diperoleh
mahasiswa berhubungan signifikan pada taraf signifikansi 1%.

3.2 Pembahasan

Kesiapan Mahasiswa Mengikuti PPL 11.

3.2.1

Dari hail pre tes APKG yang diperoleh mahasiswa dapat diketahui sejauh mana
kesiapan atau kemampuan dasar yang dimiliki mahasiswa untuk mengikuti PPL I1 di
sekolah latihan Kemampuaan dasar tersebut sesuai dengan APKG, khususnya mengenai
pengetahuan menyusun persiapan mengajar (APKG I) dan pelaksanaan PBM di dalam
kelas, yang keduanya secara khusus disiapkantdilatih dalam kegiatan PPL I (mata kuliah
Micro Teaching).
Dari nilai yang diperoleh mahasiswa seperti yang dikemukakan sebelurn ini,
temyata hasil pre tes itu secara urnurn cukup baik. Untuk lebih jelas baiklah perolehan
nilai mahasiswa itu kita rangkurnkan dalam Tabel 17 berikut ini.
Tabel 17
Distribusi Nilai Pre Tes APKG Yang Diperoleh Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik199811999 Dalam Pelaksanaan PPL
Semester Juli - Desember 2001
No.

Nilai

A1 ,
,,

APKG I1

I

X APKG

1.

A

-

-

-

2.

B

6

3

5

3.

C

1

4

2

4.

D

-

-

-

5.

E

1

1

1

8

8

8

C

Berdasarkan persyaratan untuk bisa pindah dari LMT kepada LMM yang
ditentukan UPPL UNP yakni nilai C ternyata dari Tabel 17 di atas (Oari nilai rerata)
sebagian besar mahasiswa yaitu 7 orang (87,5%) sudah boleh langsung kepada LMM.
Hanya satu orang saja (12,5%) yang memerlukan latihan intensif dari guru parnong
sampai ia bisa memasuki periode LMM.

Dalam pada itu dari perolehan nilai yang tampak pada Tabel 17 itu, ternyata nilai
APKG I lebih baik dari APKG 11. Pada APKG I, 6 orang mahasiswa (75%) memperoleh
nilai B sedangkan pada APKG II, yang memperoleh nilai B hanya 3 orang (37,5%). Hal
itu menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menyusun persiapan mengajar
lebih baik daripada pelaksanaan PBM di kelas.
Sehubungan dengan kenyataan di atas barangkali kita sepaham bahwa memang
selayaknyalah pengetahuan menyusun persiapan mengajar itu lebih dikuasai oleh
mahasiswa dari pada keterampilan praktek PBM di kelas. Teori dan praktek menyusun
Rencana Pembelajaran yang diberikan pada kegiatan PPL I (Micro Teaching) itu di
samping diajarkan di kelas, mahasiswa mempunyai kesempatan yang banyak sekali untuk
belajar dan latihan di rumah. Tapi untuk praktek mengajar dalam bentuk microlpeer
teaching tidak bisa dilakukan mahasiswa di rumah, dan mereka semata-mata bergantung
kepada birnbingan dosen sesuai dengan jadwal perkuliahan.
Dalam pertemuan dengan para dosen pemelihara mata kuliah PPL I W c r o
Teaching) se UNP yang diadakan UPPL UNP tanggal 23 Oktober 2001, tenmgkaplah
bahwa umurnnya pelaksanaan mata kuliah Micro Teaching itu disamakan dengan mata
kuliah biasa yaitu satu orang dosen menghadapi satu kelas yang terdiri dari sekitar 30 40 orang mahasis~va.Dengan demikian bimbingan mahasiswa dalarn micro teaching itu
tidaklah intensif. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa orang mahasiswa Jurusan
Pendidikan Sejarah yang terlibat dalam penelitian ini, dan juga mahasiswa dari jurusan
lainnya yang karni wawancarai, dalarn mengikuti mata kuliah Micro Teaching itu ratarata mereka tampil satu kali dalam praktek mengajar dalam bentuk mecro/peer teaching
itu. Karena itu tidak semua keterarnpilan dasar mengajar dapat mereka coba
mempraktekkannya Kunjungan ke sekolah dan praktek rnengajar sesungguhnya dengan
siswanya dm SLTP atau SMU tidak pernah dilaksanakan.
Dari kenyataan & atas maka rasanya untuk masa yang akan datang pelaksanaan
PPL I 1 mata kuliah Micro Teaching pada UNP harus dibenahi. Untuk intensifnya
bimbingan maka mata kuliah PPL I itu hendaknya dibirnbing oleh team dosen di mana
jumlah mahasiswa yang dibirnbing oleh satu orang dosen diperkecil jumlahnya menjadi
sekitar 10 orang saja.

Selanjutnya seperti sudah dikemukakan sebelum ini, nilai-nilai rerata pre tes per
butir APKG seperti yang kelihatan dalam Tabel 3 dan 4 kategorinya adalah kurang,
cukup dan baik dan tidak ada yang baik sekali. Untuk jelasnya dapat dilihat
rangkumannya pada Tabel 18 berikut ini.
Tabel 18
Nilai Butir-Butir APKG Pada Pre Tes Terhadap Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999 Dalam Pelaksanaan PPL
Semester Juli - Desember 2001

Nilai

APKG I

APKG I1

1.

Kurang Sekali

-

19

2.

Kurang

2,5,8

2,8, 10, 18

3.

9, 10

4.

Cukup
Baik

5.

Baik Sekali

No.

Ket

3,4,6,7,9,11,12,13,15,16,17,20

1,3,4,6,7,11,12,13

1,5, 12

-

-

Dari Tabel 18 di atas ternyata ada 3 butir APKG I yang secara rerata bernilai h

g yaitu

butir 2,5 dan 8. Tentang butir-butir tersebut (yang dapat dilihat pada lampiran 1) adalah :
Butir 2 : Perancangan dampak pengiring
Butir 5 : Pemilihan alat bantdmedia pembelajaran
Butir 8 : Pemilihan cam-cara memotivasi siswa
Kurangnya nilai ketiga butir-butir di atas pada pre tes mungkin wajar saja. Untuk butir 2
tentang "dampak pengiring" dalam penyusunan rencana pembelajaran itu, walaupun ada
penjelasan dengan indikator-indikatornya, barangkali sukar dipahami. Dalam PPL I
mahasiswa tidak pernah pula diperkenalkan dengan butir 2 itu dalarn latihan penyusunan
rencana pernbelajaran, sebab bagi dosen dan juga guru-guru di sekolah (SLTPISMU)
istilah perancangan dampak pengiring" itupun merupakan ha1 baru dan kebanyakan
mereka malah belum mengetahuinya.
Tentang butir 5 : mengenai pemilihan alat bantdmedia pembelajaran, memang untuk
pengajaran sejarah ketersediaannya tidak memadai. Yang tersedia di sekolah hanyalah
peta dan gambar-gambar yang ada pada buku-buku teks. Dengan demikian berbeda
dengan pada pelajaran IPA dan Matematika yang alat bantdmedianya relah+fDengkap,
untuk pelajaran sejarah atau IPS umumnya, alat bantdmedia pengajaran tersebut seperti

terabaikan. Kesanggupan guru atau mahasiswa PPL untuk menyediakanlmenciptakan
yang lain juga terbatas oleh kemampuan dan dana. Karena itu dalam pelaksanaan PPL
menurut pantauan kami mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah kebanyakan memadakan
pada alat bantulmedia yang tersedia saja.
Untuk butir 9 dan 10 yang bernilai cukup, juga dapat dipahami. Butir 9 tentang
"cara-cara pengorganisasian siswa" dengan indikator-indikatornya dalam penyusunan
rencana pembelajaran sejarah jarang sekali dicanturnkan, kecuali kalau dilakukan
pengajaran berkelompok. Umurnnya pengajaran sejarah sifatnya adalah klasikal.
Sehubungan dengan itu maka untuk butir 10 tentang "penataan ruang dan fasilitas
belajar" pun tidak pernah atau jarang sekali dicantumkan dalam rencana pembelajaran.
Ruang kelas dengan fasilitas yang ada dalam kelas dianggap sudah memadai, kecuali
kalau ada fasilitas khusus yang diperlukan baru dicantumkan dalam rencana
pembelajaran.
Seterusnya untuk pre tes APKG 11, yang mendapat nilai baik dari 20 butir
hanyalah pada 3 buah butir (15%) saja yaitu butir 1 tentang "tugas rutin kelas", butir 5
tentang "melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam urutan yang logis" dan butir 12
tentang "menunjukkan sikap terbuka dan demokratis". Butir-butir sebagian besar, yaitu
12 buah (60%) bernilai cukup, 4 butir (20%) bernilai kurang clan suatu butir lagi (5%)
malah dengan nilai kurang sekali.
Seperti telah dkemukakan sebelum ini, keadaan di atas yaitu rendahnya nilai pre
tes APKG I1 yang berkaitan dengan praktek mengajar (PBM) di kelas itu, sebabnya
adalah karena mereka tidak mendapat latihan yang baik dan intensif di kampus &lam
mata kuliah PPL I. Secara rerata mereka hanya berkesempatan sekali saja tarnpil dalarn
latihan mengajar dalam bentuk microlpeer teaching dalam satu semester pelaksanaan
mata kuliah PPL I (Micro Teaching) itu. Satu-satunya cara memperbaiki keadaan seperti
di atas adalah bahwa pelaksanaan mata kuliah PPL I di UNP itu perlu dibenahi secara
serius. Jam pelaksanaannya perlu ditambah, tidak cuku dengan hanya 2 sks.
Dalam pada itu APKG sendiri perlu disosialisasikan kepada para dosen, guruguru SLTP dan SMU dengan mahasiswa jurusan kependidkan yang akan mengikuti PPL
11. Dengan demikian diharapkan dosen, guru dan mahasiswa satu bahasa dalam
menterjemahkan APKG itu..

3.2.2

Korelasi antara nilai APKG dengan QA, PBM dan MKBS.
Sebagaimana dikemukakan dalam bagian sebelumnya, terdapat korelasi positif

antara nilai APKG, baik dengan nilai QA, PBM maupun MKBS. Untuk lebih jelasnya
baiklah berikut ini angka korelasi itu karni rangkumkan dalam Tabel 19.
Tabel 19
Korelasi Antara Nilai APKG dengan QA, PBM dan MKBS yang diperoleh mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah Tahun Akademik 199811999 .

Kompone

No.

Korelasi

Keterangaan

1.

APKGI-QA

0,36

C

~

P

2.

APKGII-QA

0,40

C

~

P

3.

x APKG-QA

0,33

P

4.

APKG I - PBM

0,63

C ~
Tinggi

5.

APKGII-PBM

0,48

P

6.

'j;APKG - PBM

0,38

C ~
Cukup

7.

APKG I - MKBS

0,93

Amat Tinggi

8.

APKG I1 - MKBS

0,95

Amat Tinggi

9.

jT

APKG - MKBS

0,88

Amat Tinggi

Dari Tabel 19 di atas ternyata MKBS lah yang arnat tin& korelasinya dengan APKG
baik APKG I, APKG 11 maupun rerata APKG. Hal itu berarti yang amat menentukan
suksesnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah tahun akadernik 199811999 dalarn
latihan praktek mengajar di sekolah baik dalam penyusunan rencana pembelajaran
maupun dalam kegiatan mengajar di kelas (PBM), adalah penguasaan materi mata kuliah
bidang studi.
Untuk PBM, yang tingg korelasinya adalah dengan APKG I, yang berarti
pengetahuan teori Oan latihan yang berkenaan dengan penyusunan rencana pembelajaran
yang mereka peroleh dalam mata kuliah PBM tinggi kaitannya dengan kegiatan
penyusunan rencana pembelajaran Oi sekolah. Narnun antara APKG I1 dengan PBM
korelasinya adalah cukup. h i berarti teori-teori tentang praktek mengajar d~ kelas yang
diperoleh mahasiswa dalarn mata hxliah PBM dan khususnya latihan PPL I (Micro
Teaching) yang seharusnya tinggi atau amat tinggi, ternyata korelasinya hanya cukup.

Karena itu seperti telah dikemukakan sebelurn ini, maka mata kuliah PBM khususnya
Micro Teaching pada Jurusan Pendidikan Sejarah atau pada semua jurusan di UNP perlu
dibenahi.
Adapun hubungan antara APKG, baik APKG I, APKG I1 maupun rerata APKG
dengan QA semua berada dalam kategori cukup. Jadi hasil kegiatan QA yang
dilaksanakan terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP tahun akademik
199811999 cukup kaitannya dengan kesuksesan mereka dalam pelaksanaan PPL 11. Untuk
itu jika program QA masih dilaksanakan, perlu diadakan pembenahdperbaikan.
3.2.3 Hubungan Antara Nilai Pre Tes dengan Post Tes APKG.

Bagaimana hubungan antara nilai pre tes dan post tes APKG, telah dikemukakan
pula dalarn bagian sebelurn ini. Namun kesimpulannya baiklah kami rangkurnkan dalarn
Tabel 20 di bawah ini.
Tabel 20
Hubungan Antara Nilai Pre Tes dan Post Tes APKG Yang Diperoleh
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah UNP Tahun Akademik 199811999

No.

Kom ponen

Hubun
(a0.I

Keterr

1.

APKG I

+

Significant

2.

APKG I1

+

Significant

3.

5 APKG

+

Significant

Dari Tabel 20 di atas diketahui bahwa hubungan antara pre tes dengan post tes APKG I,
APKG I1 dan rerata APKG, semuanya berhubungan signifikan pada taraf sigrufikansi
1%. Hal itu berarti bahwa latihan praktek mengajar (PPL 11) langsung ke lapangad
sekolah dengan bimbingan guru parnong dan dosen pembimbing amat penting dilakukan
dalam usaha menyiapkan calon tenaga guru yang profesional.

BAR IV

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran adalah sebagai berikut :
4.1 Kesimpulan
1. Korelasi antara nilai APKG I (Persiapan Mengajar) dan nilai QA mahasis\va

sedang dengan rho sama dengan 0,40.

2. Korelasi antara nilai APKG I1 (Mengajar) dan nilai QA mahasiswa sedang
dengan rho sarna dengan 0,40.
3. Korelasi antara nilai APKG (gabungan nilai APKG I clan II) clan nilai QA
mahasiswa sedang dengan rho sama dengan 0,33.
4. Korelasi antara nilai APKG I (Persiapan Mengajar) dan nilai MKPBM

mahasiswa ringgi dengan rho sama dengan 0,63.

5. Korelasi antara nilai APKG I1 (Mengajar) dan nilai MKPBM mahasiswa sedang
dengan rho sama dengan 0,48.
6. Korelasi antara nilai APKG (gabungan nilai APKG I dan 11) dan MKPBM
mahasiswa sedang dengan rho sama dengan 0,38.
7. Korelasi antara nilai APKG I (Persiapan Mengajar) dan MKBS mahasis\va

sangat tinggi dengan rho sama dengan 0,93.
8. Korelasi antara nilai APKG I1 (mengajar) clan MKBS mahasiswa sangat tinggi
dengan rho sama dengan 0,95.
9. Korelasi antara nilai APKG (gabungan nilai APKG I dan II) dan MKBS
mahasiswa sangat tinggi dengan rho sama dengan 0,88.
10. Ni!ai pre-tes dan pos-tes APKG I (Persiapan Mengajar) mahasiswa berbeda
signifikan pada taraf signifikansi 1% (h-hitung = h-tabel = 0).
11. Nilai pre-tes dan pos-tes APKG I1 (Mengajar) mahasiswa berbeda signifikan

pada taraf signifikansi 1% (h-htung = h-tabel = 0).

12. Nilai pre-tes dan pos-tes APKG I (gabungan nilai APKG I dan 11) berbeda
signifikan pada taraf signifikansi 1% (h-htung = h-tabel = 0).
13. Hanya nilai MKBS yang memiliki korelasi sangat tin& dengan nilai APKG (I,
I1 dan gabungan).

4.2 Saran

1. Untuk dapat meningkatkan kemarnpuan mahasiswa PPL dalam penyusunan
persiapan mengajar dan praktek mengajar di kelas, maka untuk kuliah PBM
khususnya PPL I (Micro Teaching) perlu diperbesar sks-nya.
2. APKG perlu disosialisasikan kepada para dosen, guru-guru SLTP dan SMU serta

mahasiswa program pendidikan yang akan mengikuti PPL.
3. Masalah yang diteliti ini diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang

lebih representatif.

DAFTAR PUSTAKA
Kumaidi, dkk., 1999. Pengembangan Tes dan Pengukurun Bekul Awal (Enhy Level Tesf)

Belajar Mahasiswa /KIP Padang Penelitian, KIP Padang, Padang
Sudjana, Nana, 1991., Tuntunan Karya Ilmiah, Sinar Baru, Bandung.

Lampiran 1
NILAI APKG, QA, IPK MKBS DAN IPK MKPBM MAHASISWA
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH - FIS UNP TAHUN AKADEMIK 199811999
SEMESTER JULI - DESEMBER 2001

PRE TES P
NO.

B.P

APKG APKC
I
11 (

POST TES APKG

X

APKG APKG
1
I1

X

EL,
TES

C MK PBM

TES

MKK

DK

X

1.

98122672

3,07

2,30

2,69

3,54

3,65

3,60

31

41

3,82

4,OO

3,85

3,93

2.

98122673

1,54

1,25

1,40

2,46

2,50

2,48

29

38

2,93

2,47

3,OO

2,74

3.

98/22676

2,69

2,65

2,67

3,45

3,35

3,41

37

41

3,07

3,36

3,46

3,41

4.

98122700

2,69

2,90

2,80

3,46

3,40

3,43

31

33

3,40

3,27

3,85

3,56

5.

98122704

2,46

2,40

2,43

2,62

2,60

2,61

30

38

2,63

2,82

3,31

3,07

6.

98/22680

2,92

2,80

2,86

3,38

3,55

3,45

39

41

3,14

2,55

3,15

2,85

7.

98122695

2,69

2,60

2,65

2,92

2,95

2,94

30

38

2,98

3,27

3,62

3,45

8.

98122697

2,85

2,30

2,58

3,38

3,35

3,37

20

29

3,OO

2,72

2,38

2,56

Lampiran 2.

BUKU PENILAIAN RPL
DENGAN APKG I DAN I1

NamaMahasiswa
NIM
Program Studi
Fakultas

Rev Penilaian .4PKG

: .....................................

......................................
......................................
......................................

PETUNJUK
A. Menilai Rencana Pembelajaran dengan APKG I

Kuasailah cara penilaian Rencana Pembelajaran dalam buku APKG I
Bacalah secara cermat Rencana Pembelajaran yang dibuat mahasiswa
Tulislah nilai setiap indikator pada kolom yang disediakan dalam buku ini
Jika anda mengalami kesulitan memberi nilai, maka gunakan buku APKG I
Periksa indikator beserta dekriptordekriptornya untuk menentukan nilai tersebut
5. Hitung nilai akhir dengan menggunakan rumus yang disediakan
6. Periksa sekali lagi nilai-nil ai itu untuk meyakinkan kebenarannya

1.
2.
3.
4.

B. Menilai Pelaksanaan Pernbelajaran dengan APKG I1
1. Pelajarilah cara penilaian pelaksanaan pembelajaran dalam buku AKPG II
2. Amatilah pelaksanaan pembelajaran oleh mahasiswa dengan baik
3. Gunakan Pedoman Observasi untuk Penilaian PPL dengan APKG II untuk
menilai pelaksanaan pengajaran mahasiswa. Untuk itu bacalah petunjuk
penggunaan Pedoman Observasi tersebut baik-baik.
4. Jika mengalami kesulitan memberi nilai suatu indikator, maka periksalah buhw
APKG II.
5. Pindahkan skor (nilai) pada pedoman observasi itu ke buku penilaian PPL ini
6. Hitung nilai akhir dengan menggunakan rumus yang disediakan
7. Periksa sekali lagi ni lai-nilai itu untuk meyakinkan kebenarannya.

LEMBAR PENILAIAN PPL DENGAN APKG I

HarilTanggal

..................................................

Jenis Kegiatan

: PelatihanNjian *)

Pelatihafljian*) ke

..................................................

Indikator
No
1
Perurnusan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
Perancanmn dam& ~engirine
2
Pemilihan materi pembelajaran
3
4
Pengorganisasian materi pembelajaran
Pemilihan alat bantulmedia pembelajaran
5
Pemilihan 1an.gkah-langkah pembelaiaran
6
7 Pemilihan ienis kesziatan belaiar
Pemilihan caracara memotivasi siswa
8
9
Pernilihan caracara pengorganisasian siswa
10 Penataan ruang dan fasilitas belajar
11 Pemilhan jenis dan prosedur penilaian
12 Pembuatan alat mnilaian
13 1 Penggunaan bahasa tulis yang baik dan benar

Nilai

Nilai akhir G1 =

13
..................... ,...................... .2001

PembimbingPenguji
Dosen Pembimbing

.................................

Rev Penilaian APKG

Guru Pamong

...................................

LEMBAR PENILAIAN PPL DENGAN APKG I1
Hafl