EFEKTITIVITAS MEDIA FOTONOVELA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA TUNAGRAHITA SLB B-C YGP SELAAWI TAHUN PELAJARAN 20162017

  

EFEKTITIVITAS MEDIA FOTONOVELA TERHADAP MATA

PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA TUNAGRAHITA

SLB B-C YGP SELAAWI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  (Studi Kasus di kelas 3 SDLB Tunagrahita SLB YGP Selaawi )

  1) 2) 3) 1) Herni Herdiani , Maskur , Mega Achdisty Noordyana Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana STKIP Garut 2) Em Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana STKIP Garut 2) Em Program Studi Teknologi Pendidikan Konsentrasi Teknologi Pembelajaran Pascasarjana STKIP Garut

  Em ABSTRAK

  

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan kajiannya pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan fotonovela untuk siswa tunagrahita di SLB B-C YGP Selaawi. Adapun tujuan penelitian ini

adalah: (1) Pengembangan media fotonovela dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa tunagrahita di

SLB B-C YGP Selaawi. (2) Memperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menggunakan fotonovela. (3) Mendeskripsikan kesulitan –kesulitan atau hambatan–hambatan yang dihadapi

selama pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung dengan menggunakan media fotonovela. (4) Memperoleh

gambaran tentang hasil belajar siswa tunagrahita pada pembelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan

media fotonovela. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa: (1) Desain fotonovela untuk siswa tunagrahita dibuat sesuai dengan

tahapan pembuatan fotonovela pada umumnya dari mulai penentuan tema, pengambilan foto,Print foto,

pembuatan deskripsi,pengolahan dengan menggunakan Ulead video studio 11, evaluasi. (2) Gambaran siswa

tunagrahita tentang kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan fotonovela

dapat merespon dengan baik dan sangat antusias dalam belajar. (3) selama penelitian berlangsung ada beberapa

hambatan yang dirasakan diantaranya kesulitan dalam menuliskan kalimat yang agak panjang. (4) setelah proses

pembelajaran, siswa tunagrahita mampu menjawab soal dengan bahasa tertulis meskipun masih ditemukan ejaan

yang salah.

  Kata kunci : media, fotonovela, tuna grahita

Asbtract

In this study the researcher focused his study on the learning process of Indonesian by using fotonovela

for tunagrahita students in SLB B-C YGP Selaawi. The purpose of this research are: (1) Development of

photonovela media in learning Indonesian for tunagrahita students in SLB B-C YGP Selaawi. (2) Obtain an

overview of Indonesian learning activities using photonovela. (3) Describe the difficulties or obstacles

encountered during Indonesian learning taking place using photonovela media. (4) Gain a picture of the learning

outcomes of students tunagrahita on learning Indonesian after using photonovela media. The research method

used in this research is qualitative research method. Based on the research, it is found that: (1) Photonovela

design for tunagrahita students is made in accordance with photonovela making stage in general from start of

theme determination, photo taking, photo printing, description making, processing using Ulead video studio 11,

evaluation. (2) The picture of the students' perceptions about the learning activities of Indonesian subjects using

photonovela can respond well and very enthusiastic in learning. (3) during the research there were several

obstacles that were felt such as difficulty in writing a rather long sentence. (4) after the learning process, the

tunagrahita students are able to answer the problem with written language although still found the wrong

spelling.

  Keywords: media, fotonovela, tuna grahita

  A. PENDAHULUAN

  B. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

  VARIABEL

  3. DEFINISI OPERASIONALISASI

  Pada Guru kelas yang bersangkutan dilakukan pengumpulan data mengenai bagaimana siswanya belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, kesulitan- kesulitan yang di hadapinya ketika melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti sendiri sebagai observer langsung mengumpulkan data tentang bagaimana proses pembelajaran, kelebihan dan kekurangan pembelajaran dengan menggunakan media fotonovela pada mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa tunagrahita kelas 3 SDLB pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  Subyek penelitian mengenai efektivitas dengan menggunakan media fotonovela terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa SDLB tunagrahita di SLB B-C YGP Selaawi. Pada siswa tunagrahita kelas 3 SDLB tunagrahita di SLB B-C YGP Selaawi dilakukan pengumpulan data mengenai kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media fotonovela, dan pada akhirnya melihat hasil pembelajaran sehingga model pembelajaran ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa tunagrahita dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu untuk menghimpun data mengambil makna, dan memperoleh pemahaman tentang model pembelajaran dengan menggunakan media fotonovela berbasis photoscape terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa SDLB tunagrahita di SLB B-C YGP Selaawi.

  d. Pengajaran disesuaikan dengan tingkat pengalaman siswa SDLB.

  Berdasarkan observasi dan wawancara dengan beberapa informan di lapangan yaitu kemampuan dan karakteristik siswa tunagrahita di SLB B-C YGP Selaawi dimana saat pembelajaran memerlukan media untuk mengkongkritkan bahasa seperti media visual, penulis merasa tergerak untuk melakukan penelitan tentang penggunaan media fotonovela yang merupakan penyajian rangkaian foto dan media kartu kata sebagai deskripsi dari foto tersebut dalam upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi dasar nilai bagi siswa tunagrahita, dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi guru SLB khususnya yang mengajar anak tunagrahita.

  c. Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa.

  b. Lulusan SDLB diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia.

  a. Lulusan SDLB diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

  Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar”. Dari penjelasan Akhadiah tersebut maka tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dapat dirumuskan menjadi empat bagian.

  .” Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra

  Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Tunagrahita SLB B-C YGP Selaawi Tahun Pelajaran 2016/2017

  Atas dasar hal di atas, maka dalam tesis ini penulis mengangkat topik mengenai “Efektivitas Media Fotonovela

  Variabel bebas (Indevenden) atau X adalah media fotonovela media foto/gambar merupakan media yang paling umum dipakai. Foto merupakan bahasa yang umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Foto sifatnya kongkrit, lebih realistis, menunjukan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. Foto-foto yang di ambil mengacu pada isi materi yang akan disampaikan, kemudian foto-foto tersebut dibuat menjadi satu file dan diedit. (Darmawan, 2013).

  Variabel terikat (Dependent) atau Y adalah tulisan berupa media kartu atau

4. Menganalisis Data

  Melakukan analisis komponensial 10)

  Pembentukan tim. Kegiatan ini diadopsi menjadi menentukan orang yang akan mengambil foto, orang-orang yang akan berperan dalam skenerio foto.

  Dalam pembuatannya fotonovela terdiri dari beberapa foto masing-masing foto disertai dengan penjelasannya. Noor (2010;16) menjelaskan bahwa foto merupakan salah satu media grafis jenis media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Foto yang merupakan salah satu media grafis yang dapat digunakan pada siswa tunagrahita, karena dapat menyampaikan pesan atau materi yang kan dipelajari dengan tujuan untuk menarik perhatian siswa tersebtu dengan dikemas dan disajikan secara grafis yang unik dan menarik. Langkah-langkahnya dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

   Mei 2009).

  1. Desain pengembangan media fotonovela dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita di SLB B-C YGP Selaawi Fotonovela adalah media yang menyerupai komik atau cerita bergambar, dengan menggunakan foto- foto sebagai ilustrasi. Fotonovela juga disebut sebagai media yang menyerupai sebuah film karena menggunakan foto dengan para pemain nyata. Naskah dari fotonovela merupakan sebuah fiksi atau realiti. Sebagai media cetak, fotonovela bisa berbentuk buklet (buku kecil) bisa juga berupa lembaran-lembaran seperti komik strip. Teknik pemotretan pada fotonovela sederhana tetapi substansinya terletak pada kekuatan naskahnya.

  Pembahasan dalam bab ini berusaha menarik hubungan antara temuan-temuan penelitian dengan teori yang relevan dan mengaitkan dengan peneliti terdahulu. Pembahasan ini didasari oleh pokok-pokok yang terkait dengan sub pertanyaan penelitian, yang mencakup Bahasa Indonesia untuk siswa tunagrahita, kegiatan pembelajaran siswa tunagrahita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media fotonovela, kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung dengan media fotonovela, dan hasil belajar siswa tunagrahita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan fotonovela.

  Menulis laporan penelitian kualitatif C.

  Temuan budaya 12)

  Melakukan analisis tema 11)

  Melakukan observasi terseleksi 9)

  flash cards biasanya berisi kata-kata,

  Melaksanakan analisis taksonomi 8)

  Melakukan observasi trfokus 7)

  Melakukan analisis domain 6)

  Melakukan Observasi deskriptif 5)

  Melakukan hasil Observasi dan wawancara 4)

  Melaksanakan Observasi partisipan 3)

  (Place,Actor,Activity) 2)

  1) Memilih situasi sosial

  Untuk menganalisis data juga digunakan tahapan penelitian menurut spradley yaitu :

  gambar atau kombinasi dan dapat digunakan mengembangkan perbendaharaan kata-kata dalam mata pelajaran bahasa yang dimaksud disini merupakan suatu rangkaian kalimat yang menjelaskan suatu foto.

HASIL PENELITIAN

  b.

  2. Kegiatan Pembelajaran siswa

  SUMBER Apa sumber yang diperlukan untuk menambah pengalaman belajar?

  Bagaimana pencapaian tujuan? Apa yang perlu dirubah?

  ISI PENGALAMAN BELAJAR Dengan menekankan secara individu MODEL BELAJAR MENGAJAR EVALUASI DAN PENGEMBANGAN BAHAN DAN ALAT FASILITAS FISIK HASIL

  TUJUAN KHUSUS Pengetahuan, Sikap, Keterampilan

  KONDISI Dalam kondisi bagaimana siswa dapat mencapai tujuan

  TUJUAN Tujuan apa yang harus dicapai? B.

  Pembahasan temuan penelitian mengenai kegiatan pembelajaran siswa tunagrahita dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia akan dinalisis berdasarkan komponen sistem pembelajaran yang meliputi siswa, tujuan, kondisi, sumber- sumber belajar dan hasil belajar. Brown 1983 dalam Sanjaya (2010:10) menggambarkan komponen sistem pembelajaran sebagai berikut: A.

  Tunagrahita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media fotonovela

  Pembuatan fotonovela ini dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan petunjuk dari ahli dan beberapa referensi. Ketika menjadi sebuah produk yaitu album foto yang di kemas dalam bentuk audio visual tentang materi tertentu dan diberikan pada siswa tunagrahita, siswa memberi respon positif dan selama menayangkan fotonovela melalui LCD Projector, siswa memiliki semangat dan lebih antusias dalam mengikuti materi yang diberikan. Ini menjadi bukti media audio visual merupakan media yang efektif bagi siswa tunagrahita.

  Identifikasi. Kegiatan ini merupakan kegaiatan menentukan masalah diadopsi menjadi kegiatan menentukan tema pembelajaran yang kan dibuatkan media fotonovela. Fotonovela diangkat dari cerita riil bukan khayalan semata.

  Penggunaan. Pada awalnya penggunaan fotonovela ini adalah sebagai bahan untuk rembug warga. Kegiatan ini diadopsi untuk pembelajaran bagi siswa tunagrahita untuk materi-materi yang bersifat menerangkan konsep, dan untuk menarik perhatian dalam belajarnya.

  a.

  Pengambilan gambar, setelah skenario dibuat kegiatan selanjutnya adalah mengambil foto-foto yang harus sesuai dengan skenario yang akan dibuat. Pembuatan fotonovela. Pada mulanya kegiatan ini diawali dengan mencetak foto, kemudian membuat cerita di kertas HVS. Seiring dengan perkembangan teknologi sebelum dicetak foto yang telah diambil dimasukkan ke dalam file komputer kemudian diedit untuk memberi penjelasan ceritanya. Fotonovela ini menggunakan program aplikasi ulead video studio 11, dengan tujuan fotonovela tersebut memiliki kelebihan ada audio visualnya dengan kemasan yang lebih menarik.

  e.

  Pembuatan cerita. Kegiatan ini di adopsi dengan cara membuatkan hal-hal yang akan diambil fotonya berdasarkan tema.

  d.

  Penentuan tema. Dari sekian tema yang ada diambil salah satu yang akan diajarkan misalnya mengenai “Suku Kata, Kata, Kalimat sederhana”.

  c.

Gambar 4.3 Model Sistem Pembelajaran Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan sebagai penelitian mengambil materi “Suku Kata, Kata, Kalimat sederhana”, dengan menggunakan media fotonovela dapat dianalisis sebagai berikut: a.

  Siswa Pembelajaran yang efektif harus disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan baik sesuai dengan kemampuan dasar, minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar siswa itu sendiri.

  Dalam penelitian ini siswa yang mengikuti pembelajaran ada 2 orang, keduanya mengalami tunagrahita ringan. Ketunagrahitaannya menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam segi keseriuasan belajar dan daya ingat tentang materi yang diajarkannya. Selama pembelajaran kedua siswa cukup antusias mengikuti pelajaran dengan menyimak fotonovela yang berisi dari materi yang diolah dengan rogram aplikasi ulead video studio 11, yang menghasilkan fotonovela yang menampilkan audio visual dengan dikemas lebih menarik yang menjadi perhatian bagi siswa tunagrahita.

  b.

  Tujuan Tujuan pembelajaran merupakan arah yang harus dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran. Untuk pelajaran Bahasa Indonesia materi “Suku Kata, Kata, Kalimat sed erhana”, memiliki tujuan umum berdasarkan standar kompetensi kurikulum SDLB C adalah: Memahami teks pendek dengan membaca nyaring. Temuan penelitian menunjukkan bahwa setelah kegiatan pembelajaran informan #2 maupun informan #3 dapat menjelaskan foto yang ditunjukkan dengan bahasa lisan dan bahasa tulisan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai meskipun belum optimal.

  c.

  Kondisi Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat tercapai tujuan yang telah dirumuskan.

  Pengalaman belajar harus mendorong siswa aktif belajar baik secara fisik maupun non fisik. Kondisi ini mempengaruhi bagaimana setiap individu belajar. Dalam pembelajaran pada saat penelitian ini dilakukan diupayakan suasana santai antara guru dan siswa. Guru duduk satu meja dengan kedua siswanya. Guru dan siswa bersama- sama melihat tayangan fotonovela dengan menggunakan LCD Projector. Kedua siswa tersebut merespon fotonovela tersebut. Guru mengarahkan siswa untuk memperhatikan foto dan menceritakan deskripsinya dengan bahasa lisan dan tulisan. Karena karakteristik siswa tunagrahita ada perbedaan dengan siswa normal sehingga perlu beberapa kali pengulangan untuk satu materi dalam tayangan fotonovelanya.

  d.

  Sumber-sumber belajar Sumber belajar berkaitan dengan sejalan sesuatu yang memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber belajar adalah satu album foto yang dikemas secara menarik yang memadukan audio visual tentang materi “Suku Kata, Kata, Kalimat sederhana” sebagai bahan dan alat pembelajaran, guru sebagai penyampai materi dan kedua siswa itu sendiri yang saling memberitahu jika siswa yang satu kurang mengerti dan sebaliknya.

  e.

  Hasil Belajar Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Temuan penelitian mengenai hasil belajar kedua siswa tunagrahita setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media fotonovela dapat dijelaskan sebagai berikut: Informan #2, selama proses pembelajaran siswa dapat dengan baik menyimak isi foto yang dikemas secara audio visual, selama proses pembelajaran siswa dapat dengan baik mengisyaratkan isi foto sesuai dengan apa yang dicontohkan, ini artinya hasil belajar secara psikomotor untuk siswa ini baik. Selain itu untuk mengukur hasil belajar dilakukan evaluasi dalam bentuk tes tertulis. Setelah diperiksa ketika siswa diberi pertanyaan: “Coba baca apa kata yang ada dalam kartu kata ini”. Siswa ini menjawab apa kata yang ada dalam kartu kata tersebut dengan salah dan tidak sesuai dengan apa yang ditanya oleh guru.

  Untuk pertanyaan menjelaskan foto dalam bentuk fotonovela, siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan benar, dan juga dapat menuliskan kata yang diminta tersebut sesuai yang sudah dilihat dari tayangan fotonovela.

  Berdasarkan hasil informan #2 selama proses belajar dan hasil tertulis, peneliti dapat menyimpulkan bahwa informan #2 apabila diperlihatkan kartu kata secara secara manual, memori yang direkam oleh informan #2 ini kurang dicerna dengan baik, namun setelah diperlihatkan fotonovela yang dikemas dengan menarik memori dan daya ingat dari informan #2 ini lebih baik bila dibandingkan dengan kartu kata secara manual.

  Informan #3 selam proses pembelajaran hampir sama dengan informan #2, yakni pada tahap awal setelah diperlihatkan kartu kata secara manual, kemudian diberi pertanyaan dari kartu kata tersebut ternyata jawaban yang dituangkan oleh informan #3 baik lisan maupun tulisan masih jauh dari yang diharapkan.

  Namun setelah diberikan tayangan fotonovela tentang kartu kata, informan #3 diberikan pertanyaan dari apa yang telah dilihat dari kartu kata yang dikemas dalam bentuk fotonovela, informan #3 dapat menjawab apa yang diberikan baik lisan maupun tulisan.

  3. Kesulitan - kesulitan / hambatan hambatan yang dihadapi selama pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung dengan menggunakan media fotonovela Hambatan atau kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan faktor guru, faktor siswa, alat/media yang digunakan dan faktor lingkungan. (Sanjaya, 2010:15- 16). Temuan penelitian berkaitan dengan faktor guru adalah guru kurang menggunakan seluruh aspek bahasa yaitu lisan, tulisan secara komprehensif sehingga dalam penyampaian harus betul-betul teliti mempelajari materi agar apa yang disampaikan dapat dimengerti oleh siswa. Temuan ini diharapkan mampu disebarluaskan secara sistem oleh lembaga terkait. (Darmawan, D dan Setiawati, L, 2015). Selanjutnya faktor siswa. Dunkin 1974 dalam Sanjaya (2010:17) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dilihat dari aspek siswa adalah aspek latar belakang siswa dan faktor sifat yang dimiliki siswa. Dalam temuan penelitian ini kedua siswa mengalami tunagrahita ringan, kesulitan yang dihadapi menghadapi kedua anak tunagrahita ringan ini adalah dalam belajar tidak bisa langsung menyerap materi yang disampaikan oleh guru karena keterbatasan IQ dibanding dengan siswa-siswa yang normal. Harapannya adalah setelah melihat tayangan fotonovela siswa bisa mengerti dan bisa membaca kata-kata dan kalimat-kalimat yang disampaikan oleh guru yang tujuan akhirnya siswa tersebut dapat mengerti huruf dan bisa membaca secara baik dan lancar.

  4. Hasil Belajar siswa tunagrahita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah menggunakan media fotonovela Hasil belajar merupakan fase terakhir berhasil (sukses) atau gagal. Berhasil dari rangkaian aktivitas proses artinya ia dapat memenuhi pembelajaran, Surya (2004:16) kebutuhannya, sedangkan gagal artinya menjelaskan: ia dapat memenuhi kebutuhannya dan

  “..., keenam akibat (hasil) pembelajaran. tidak mencapai tujuannya.” Dalam fase ini individu akan memperoleh umpan balik dari apa yang Informan #2 dan Informan #3 dapat telah dilakukannya. Ada dua dilihat pada tabel 4.1.a dan tabel kemungkinan yang akan terjadi yaitu 4.1.b

  Tabel 4.1.a Hasil belajar informan #2

  Deskripsi Kemampuan Siswa Foto lembar Slide

  No Ke... Lisan tulisan 1 (Judul) Bisa melafalkan Menuliskan dengan sesuai dengan bantuan guru contoh dengan jelas

  2 Slide ( Gambar baju) Bisa melafalkan Menuliskan huruf dan kata dan huruf, kata dan sesuai dengan jelas, namun menuliskan kalimat contoh dengan kalimat jelas jelas

  3 Slide ( Gambar buku) Bisa melafalkan Menuliskan huruf dan kata dan huruf, kata dan sesuai dengan jelas, namun menuliskan kalimat contoh dengan kalimat jelas jelas

  4 Slide ( Gambar meja) Bisa melafalkan Menuliskan huruf dan kata dan huruf, kata dan sesuai dengan jelas, namun menuliskan kalimat contoh dengan kalimat jelas jelas

  5 Slide ( Gambar sapu) Bisa melafalkan Menuliskan huruf dan kata dan huruf, kata dan sesuai dengan jelas, namun menuliskan kalimat contoh dengan kalimat jelas jelas

  6 Slide ( Gambar celana) Bisa melafalkan Menuliskan huruf dan kata dan huruf, kata dan sesuai dengan jelas, namun menuliskan kalimat contoh dengan kalimat kurang jelas jelas

  7 Slide ( Gambar sepeda) Bisa melafalkan Menuliskan huruf dan kata dan huruf, kata dan sesuai dengan jelas, namun menuliskan kalimat contoh dengan kalimat kurang jelas jelas

  Tabel 4.1.b Hasil belajar informan #3

  No Foto lembar Slide Ke...

  Deskripsi Kemampuan Siswa Lisan tulisan 1 (Judul) Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan dengan bantuan guru

  2 Slide ( Gambar baju) dan huruf, kata dan kalimat Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan huruf dan kata jelas, namun menuliskan kalimat jelas

  3 Slide ( Gambar buku) dan huruf, kata dan kalimat Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan huruf dan kata jelas, namun menuliskan kalimat jelas

  4 Slide ( Gambar meja) dan huruf, kata dan kalimat Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan huruf dan kata jelas, namun menuliskan kalimat jelas

  5 Slide ( Gambar sapu) dan huruf, kata dan kalimat Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan huruf dan kata jelas, namun menuliskan kalimat jelas

  6 Slide ( Gambar celana) dan huruf, kata dan kalimat Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan huruf dan kata jelas, namun menuliskan kalimat jelas

  7 Slide ( Gambar sepeda) dan huruf, kata dan kalimat Bisa melafalkan sesuai dengan contoh dengan jelas

  Menuliskan huruf dan kata jelas, namun menuliskan kalimat kurang jelas Dari tabel hasil belajar di kedua siswa di atas setelah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media fotonovela siswa memiliki pengetahuan tentang cara membaca huruf, kata serta kalimat dengan sebelumnya memperhatikan gambar, namun dalam kemampuan menuliskan kalimat dan kata yang memiliki suku kata lebih dari 2, siswa ada sedikit kesulitan apalagi kalau sudah digabungkan menjadi sebuah kalimat, tetapi sebagian materi yang diberikan dengan bantuan media fotonovela sudah dapat diucapkan serta dituliskan kembali sesuai yang dicontohkan.

D. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

  1. Simpulan Berdasarkan pembahasan temuan penelitian yang dipaparkan pada bab IV terdapat empat kesimpulan, yaitu:

  Pertama, desain pengembangan

  media fotonovela dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa tunagrahita. Media fotonovela yang berisi kumpulan foto yang sengaja diambil dan mengacu pada tema tertentu dapat diaplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam hal ini dengan menampilkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang dikemas secara menarik dalam bentuk fotonovela yang menggabungkan audio dan visualnya dengan program aplikasi ulead video studio 11, sehingga materi dapat dimengerti oleh siswa tunagrahita. Media fotonovela ini merupakan salah satu media yang digunakan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi “Suku Kata, Kata, Kalimat sederhana”, fotonovela ini berisi tayangan foto-foto berupa kata-kata serta kalimat-kalimat yang digabungkan dengan audio atau suara pemandu dari guru yang membuatnya sehingga siswa menjadi tahu kata-kata dan kalimat-kalimat apa yang ditampilkan dengan beberapa kali pengulangan dengan tujuan siswa tunagrahita lebih mengerti apa yang dilihat dan diamatinya, yang akhirnya dapat bisa membaca dan mengerti hurup-hurup. Penggunan media ini dalam pembelajaran membuat siswa tunagrahita mengetahui isi dan maksud foto tersebut. Dari pengamatan dilapangan selama pembelajaran dengan siswa-siswa berperan aktif, tidak hanya diam memperhatikan penjelasan guru tetapi ada proses siswa untuk mengamati foto, merespon foto bahkan ketika lembaran album mulai dibuka siswa dengan spontan ikut membaca huruf-huruf serta kalimat- kalimat yang ada dalam tayangan fotonovela.

  Kedua, kegiatan pembelajaran

  dengan menggunakan media fotonovela ini melibatkan peran aktif siswa dan guru. Dalam pelaksanannya guru tidak memberikan materi satu arah, namun ada interaksi aktif antara guru dan siswa, siswa dengan siswa selama pembelajaran ini berlangsung. Bagi guru media fotonovela ini sangat membantu untuk mengkonkritkan sebuah kata atau kalimat sehingga guru tidak bingung untuk menjelaskan materi apa yang akan diberikan.

  Ketiga, selama pembelajaran

  Bahasa Indonesia dengan menggunakan media fotonovela ini berlangsung masih ada hambatan yang di alami diantaranya ditemukan kata-kata yang masih dikonkritkan, dalam menuliskan isi foto ke dalam tulisan anak masih sedikit mengalami kesalahan. Hal lain yang ditemukan di lapangan adalah siswa dalam menuliskannya masih terdapat kesalahan ejaan, dan kadang-kadang siswa bingung bagaimana menuliskannya, namun dengan bimbingan dari guru siswa tersebut akhirnya dapat menuliskan dengan baik.

  Keempat, Setelah kegiatan

  pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media fotonovela secara berulang-ulang, siswa tunagrahita bisa membaca dan meuliskan kata-kata dan kalimat pendek yang ada dalam tayangan fotonovela tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media fotonovela ini dapat membantu pembelajaran Bahasa Indonesia siswa tunagrahita di SLBN B-C YGP Selaawi khususnya untuk materi “Suku Kata, Kata, Kalimat sederhana”. Dengan fotonovela ini dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pada siswanya, karena dengan fotonovela ini dapat memvisualisasikan huruf-huruf dan kata-kata serta kalimat pendek apalagi dengan adanya panduan dari guru berupa audio tentang materi “Suku Kata, Kata, Kalimat sederhana”, jadi semakin komplitlah media fotonovela ini dengan adanya audio visualnya sehingga membuat siswa semakin tertarik apalagi dikemas dalam bentuk yang unik dan menyenangkan seakan- akan siswa melihat tayangan sebuah film, ini yang menjadi daya tarik bila dibandingkan dengan fotonovela manual yang hanya dalam album saja foto saja.

  Berdasarkan pembahasan, temuan dan pembahasan penggunaan media fotonovela terhadap pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa tunagrahita bermanfaat untuk perbaikan kualitas pembelajaran terbukti dari hasil penelitiann di atas. Oleh karena itu, berkaitan dengan hasil penelitian ini, menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: 1.

  Penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan, namun demikian penggunaan media fotonovela ini dapat diterapkan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa tunagrahita SLB B-C YGP Selaawi.

  2. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa tunagrahita penggunan media audio visual dapat menjadi salah satu alternatif, diantaranya media fotonovela. Media pendidikan merupakan sumber belajar yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dan dapat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Pembuatan fotonovela ini cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh guru sesuai dengan tema pemeblajaran. Tahapannya menentukan tema foto, mengambil foto, membuat deskripsi/ penjelasannya dan dapat diolah oleh program aplikasi ulead video studio 11 atau program lainnya yang dapat digunakan untuk membuat fotonovela.

  3. Dalam proses pembelajaran siswa tunagrahita ringan ini memerlukan perhatian dan antusiasme dalam belajar, sebab siswa tunagrahita ini sangat berbeda dengan siswa normal yang lain dalam mencerna materi sangan kurang karena keterbatasan

  IQ, oleh sebab itu dengan adanya media fotonovela yang menampilkan audio visual yang dikemas menarik dan menghibur siswa, diharapkan siswa tunagrahita akan semangat dan antusias mengikuti pembelajaran ini dibandingkan dengan penyampaian materi secara tradisional.

2. Rekomendasi

  4. Guru dapat membuat media fotonovela ini pada materi-materi yang bisa dibuatkan/ diambil fotonya. Sehingga bagi guru sendiri media fotonovela ini dapat membantu menyampaikan materi pada siswa tunagrahita terutama untuk membantu siswa untuk lebih menarik minat dan adaya tarik siswa dalam belajar.

  5. Hasil temuan penelitian menemukan bahwa media fotonovela ini mempermudah siswa tunagrahita untuk lebih semangat dan antusiasme dalam belajar membaca dan mempermudah guru dalam penyampaian materi membaca, sebab lebih sering diputar siswa semakin hafal dan semakin Suryana,Yaya&Tedi Priatna. (2007) mengerti apa yang disampaikan oleh .Landasan Pendidikan. Pustaka Bani guru.

  Quraisy. Bandung.

  DAFTAR PUSTAKA Darmawan, D., Setiawati, L. (2015).

  Developing Integrated Management Information System in Research: A Study at the Institute for Research and Community Services of Universitas Pendidikan Indonesia. India:

  International Journal of Applied Engineering Research ISSN 0973-

  4562 Vol.10, No. 16., pp 37206- 37210. Dimyati, R.S. 2006. Belajar dalam

  Pembelajaan Interaktif. PT Rineka Cipta.Jakarta

  Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Bandung. Hasan, Hamid. (2009). Evaluasi Kurikulum. PT Remaja Rosdakarya.

  Bandung Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  (2009) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. STKIP. Garut

  Sanjaya. Wina. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana Prenada Media. Jakarta.

  Sanjaya, Wina. (2013). Penelitian Pendidikan. Kecana Prenada Media Group. Bandung

  Somantri Sutjihati (2006), Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: Refika Aditama

  Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Surya. Mohammad. (2004). Psikologi

  Pembelajaran dan Pengajaran. Pustaka Bani Quraisy. Bandung.