Buku SMK Teknologi dan Rekayasa - Teknik Transmisi Tenaga Listrik - Jilid 3.pdf
TEKNIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
JILID 3
SMK
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
TEKNIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
JILID 3
Untuk SMK
Penulis : Aslimeri Ganefri
Zaedel Hamdi Perancang Kulit : Tim
Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm
ASL ASLIMERI t
Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 3 untuk SMK/oleh Aslimeri —— Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
viii. 248 hlm Daftar Pustaka : 687 ISBN : 978-979-060-159-8 ISBN : 978-979-060-161-1
Diperbanyak oleh:
PT. MACANAN JAYA CEMERLANG
Jalan Ki Hajar Dewantoro Klaten Utara, Klaten 57438, PO Box 181 Telp. (0272) 322440, Fax. (0272) 322603 E-mail: macanan@ygy.centrin.net.id
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.
Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khususnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik- baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, 17 Agustus 2008 Direktur Pembinaan SMK
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya, buku teks ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku teks ini disajikan sebagai buku pegangan pendidik dan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan lembaga diklat lainnya, yang membuka bidang keahlian Akomodasi Perhotelan, yang mana struktur dan isi dari buku ini dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang seluruh rangkaian aktivitas dan operasional yang ada di hotel untuk memudahkan bagi pembaca memahami suatu sistem operasional hotel secara menyeluruh/holistik.
Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan dan pelatihan berba sis kompetensi adalah tersedianya bahan ajar yang memadai baik dalam bentuk buku teks atau modul yang dikembangkan dengan mengacu pada unit-unit kompetensi yang ada di Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan tertuang dalam struktur kurikulum, yang mana pada unit-unit kompetensi tersebut mengandung keahlian-keahlian tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Pada buku teks yang berjudul ”Akomodasi Perhotelan” ini menjelaskan Dasar Kompetensi Kejuruan yang terdiri dari empat unit kompetensi yang dikenal juga dengan kompetensi inti (comon core), kompetensi ini harus dimiliki setiap orang yang bekerja pada bidang hospitality industri. Kompetensi kejuruan yang terdiri dari delapan unit kompetensi yang tertuang dalam kelompok mata pelajaran pada kurikulum, sedangkan muatan lokal dan pengembangan diri serta unit-unit tambahan lainnya (additional unit) dijelaskan sebagai pemahaman tambahan bagi pembaca terutama menyangkut sistem operasional hotel secara holistik.
Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari isi buku, maka buku Teknik Transmisi Tenaga Listrik ini kami susun menjadi 3 (Tiga) jilid. Buku Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 1 memuat 3 bab, yaitu Pemeliharaan Sumber Listrik DC; Pengukuran Listrik; serta Transformator Tenaga. Adapun untuk buku Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2 memuat 3 bab, yaitu Saluran Udara Tegangan Tinggi; Gardu Induk; Sistem Pentanahan Titik Netral; serta Konstruksi Kabel Tenaga. Sedangkan untuk buku Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 3 memuat 2 bab, yaitu Pemeliharaan Kabel Tegangan Tinggi; dan Pemeliharaan SUTT/SUTET Bebas Tegangan.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan buku ini kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
vi
BAB VIII
PEMELIHARAAN KABEL TEGANGAN TINGGI
8.1 Manajemen
tenaga listrik (sebagai contoh :
Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Pada umumnya lokasi
Pemeliharaan
Timur dan bali) di sumber energi primer interkoneksikan membentuk konvensional tidak selalu
satu grup operasi. Peranan dekat dengan pusat beban
instalasi penyaluran semakin sehingga pusat pembangkit
penting, konfigurasi jaringan listrik dibangun pada lokasi
semakin kompleks dan yang terpisah jauh dari pusat
peralatan semakin banyak, baik beban maka penyaluran daya
dari segi jumlah maupun diselenggarakan melalui ragamnya. instalasi penyaluran (saluran
transmisi dan gardu Induk). Peralatan utama yang Instalasi penyaluran ini melalui
terpasang di gardu induk dan daerah perkotaan atau melalui
saluran transmisi adalah : laut. Untuk itu instalasi
peralatan penyaluran di daerah ini
− Sebagaimana
pada umumnya, peralatan terpaksa menggunakan Kabel
yang dioperasikan dalam Tenaga yang berupa Kabel
instalasi penyaluran tenaga tanah maupun kabel laut.
listrik perlu dipelihara agar Perkembangan
unjuk kerjanya dapat selanjutnya, beberapa sistem
dipertahankan.
Untuk mempercepat pe-
Pemeliharaan peralatan kerjaan tersebut maka penyaluran tenaga listrik diperlukan manajemen diperlukan untuk memper-
pemeliharaan.
tahankan unjuk kerjanya namun di lain pihak sebagian
8.1.1 Manajemen
besar pemeliharaan itu
Pemeliharaan Peralatan
memerlukan pembebasan
Penyaluran
tegangan yang berarti bahwa Suatu sistem tenaga listrik peralatan yang dipelihara
mempunyai jumlah dan jenis harus dikeluarkan dari operasi.
peralatan instalasi penyaluran yang sangat banyak yang
Keluarnya beberapa per- dihubungkan satu dengan alatan dari operasi selama
lainnya membentuk suatu pemeliharaan dapat me-
sistem penyaluran.
nyebabkan berkurangnya keandalan penyaluran, ber-
Peralatan dengan jumlah kurangnya kemampuan pe-
dan jenis yang banyak itu harus nyaluran bahkan padamnya
dipelihara untuk mempertahan- daerah yang dipasok oleh
kan unjuk kerjanya.
peralatan tersebut. Per-
masalahan tersebut juga Sehubungan dengan
dialami oleh pemeliharaan pemeliharaan peralatan sistem
Kabel Tenaga dengan tenaga listrik pada umumnya
memelihara Kabel Tenaga membutuhkan dikeluarkannya
menyebabkan pemadaman peralatan tersebut dari operasi
Kabel Tenaga tersebut. 464 Kabel Tenaga tersebut. 464
- Setiap Peralatan Memerlu- pemikiran manajemen yang
kan Pemeliharaan
baik. Dalam hal ini perlu - Petunjuk pabrik pembuat
perencanaan (planning), peralatan pada umumnya
pengorganisasian memberikan periode dan
(organizing), penggerakan jenis pemeliharaan untuk
(actuating) dan pengendalian
peralatan tersebut.
(controlling) dengan baik. - Dalam hal tidak ada petunjuk
dari pabrik maka
pengalaman masa lalu Perencanaan pemelihara-
8.1.2 Perencanaan
(Statistik kerusakan) dapat an peralatan penyaluran
dipakai sebagai dasar tenaga listrik meliputi
perencanaan jadwal dan koordinasi antara kebutuhan
jenis pemeliharaan.
akan pemeliharaan dan - Kondisi lokal dimana kondisi (keandalan) sistem.
Peralatan Tersebut Dalam hal ini diupayakan agar
Terpasang
kedua kebutuhan itu terpenuhi Perlu dipertimbangkan,
sebaik mungkin. apakah ada alternatif
pemasokan menghindari pemadaman selama peralatan
Hasil dari perencanaan ini yang dipelihara dikeluarkan dari adalah jadwal dan jenis
operasi.
pekerjaan yang akan
- Jenis penggunaan listrik kemumingkinan dapat yang dipasok.
menyebabkan menurunnya Ada penggunaan listrik
keandalan atau terjadinya sebagai penggerak suatu
pemadaman, termasuk proses yang tidak boleh
pemeliharaan.
terganggu. Prosesnya hanya berhenti pada jadwal
Hasil perencanaan pe- yang telah ditentukan.
meliharaan peralatan instalasi Apabila tidak ada alternatif
penyaluran ini adalah Rencana pasokan daya listrik Pemeliharaan yang mencakup : selama pelaksanaan - Jenis Pemeliharaan pemeliharaan, maka
- Jadwal Pelaksanaan diperlukan kompromi yang
- Keterangan lain berupa dapat diperoleh dari hasil
perlu/ tidaknya peralatan koordinasi.
dikeluarkan dari operasi. - Hal Khusus
- Efisiensi Pemeliharaan Ada keadaan-keadaan
khusus yang menyangkut Selama ini pedoman dasar
acara-acara kenegaraan untuk melakukan pemeliharaan
yang harus peralatan instalasi listrik adalah
dipertimbangkan dalam SE Direksi No.032/PST/1984
perencanaan tanggal 23 Mei 1984 tentang
pemeliharaan. Dalam hal Himpunan Buku Petunjuk
ini diupayakan untuk Operasi dan Pemeliharaan
menghindari segala Peralatan Penyaluran Tenaga
sesuatu yang Listrik dimana yang menjadi
perubahan siklus
pemeliharaan adalah pemeliharaan peralatan. rekomendasi pabrik serta
manual instruction dari Hal yang sama diberlakukan
masing-masing peralatan
juga terhadap PMT.
instalasi listrik.
8.1.3 Pengorganisasian
Dengan pengurangan Rencana pemeliharaan
siklus pemeliharaan ini dapat sebagai hasil perencanaan
dipastikan akan memberikan diatas merupakan dasar dalam
efisiensi dalam bidang pengaturan orang, alat, tugas,
pemeliharaan, antara lain : tanggungjawab dan wewenang
- Mengurangi biaya untuk terlaksananya pekerjaan
pemeliharaan.
pemeliharaan.
- Mengurangi kebutuhan
man-hours per-peralatan. Pengorganisasian ini perlu
- Mengurangi waktu dalam mengalokasikan sumber
pemadaman. daya yang ada atas pekerjaan-
- Meningkatkan mutu pekerjaan yang diperlukan agar pelayanan dengan tingkat
dapat dimanfaatkan secara keandalan dan kesiapan
efektif dan efisien.
peralatan yang lebih tinggi. - Rincian pekerjaan yang
- Berikut ini merupakan harus dilaksanakan. langkah efisiensi yang
Rincian ini perlu dibuat untuk dilakukan berupa
membantu kelancaran
baik atau tidak terjadi Dalam hal ini tingkat rincian
perselisihan diantara personil yang diperlukan tergantung
untuk melaksanakan suatu kesiapan yang akan
pekerjaan.
melaksanakan pekerjaan itu.
Pengalokasian personil ini - Pembagian Pekerjaan
harus mempertimbangkan : Kegiatan-kegiatan spesifik
• Kemampuan masing-masing yang sejenis dapat
personil
dikelompokkan dengan • Beban kerja yang menjadi memperhatikan kesamaan
tanggung jawab masing- pelaksanaan.
masing personil. Diupayakan agar dalam
• Urutan tahapan pekerjaan. pelaksanaan pekerjaan,
tidak ada pekerja yang Peralatan yang diperlukan
terbebani pekerjaan yang untuk tiap tahapan pekerjaan di terlalu berat atau yang inventarisir dengan jumlah yang terlalu ringan serta tidak
memadai.
ada yang dibebani
pekerjaan diluar kemampuannya.
Tidak lengkapnya peralatan, − Mengalokasikan sumber selain mengakibatkan waktu pelaksanaan lebih panjang juga
Daya mutu pekerjaan yang lebih
'Who does what' disusun rencah. Demikian juga halnya agar seluruh tahapan
dengan material.
Dasar penyusunan yang melakukan proses mem- utama adalah pengalaman
pengaruhi kegiatan seseorang dalam pelaksanaan yang lalu.
atau suatu kelompok kerja - Koordinasi Pekerjaan
dalam usaha melaksanakan rencana kerja yang telah
Mekanisme koordinasi
disusun.
harus jelas, mengingat : • Meminimalisir tuntutan
waktu pelaksanaan Proses ini disebut
• Menghindari penggerakan. Pada tahap ini
sumber daya manusia kecelakaan tegangan
merupakan salah satu penentu listrik
bagi keberhasilan pencapaian • Menghindari gangguan sasaran sehingga kepemimpin-
Kesalahan koordinasi an, motivasi dan komunikasi.
dapat berakibat fatal pada - Persiapan Personil
instalasi bahkan jiwa Kondisi personil harus dalam
personil yang melaksana- keadaan baik, mental dan
kan pekerjaan. jasmani. Kesiapan ini harus
dinyatakan saat sebelum
8.1.4 Penggerakan
memulai pekerjaan dan Setelah ada rencana kerja,
masing-masing personil kemudian pengalokasian
menyatakan kesiapannya sumber daya, tibalah saatnya
secara tertulis dalam blanko- pada pelaksanaan pekerjaan
blanko yang sudah pemeliharaan. Untuk men-
disiapkan.
capai sasaran dengan baik seorang atasan/pimpinan
Kondisi yang tidak baik pekerjaan diperlukan proses (pusing, kurang tidur, letih
mempengaruhi dan meng- dan lain-lain) dapat
arahkan orang menuju ke membahayakan dirinya
pencapaian tujuan yaitu serta orang lain.
terlaksananya pekerjaan Selanjutnya diskusi pemeliharaan dengan baik. mengenai apa yang akan
dikerjakan akan sangat Ada berbagai gaya
membantu pelaksanakan kepemimpinan yang secara
pekerjaan. umum dikenal namun sulit untuk
- Persiapan Peralatan menyatakan satu gaya yang Kondisi dan kesiapan terbaik. peralatan perlu diperiksa
sebelum saat pelaksanaan, Pemimpin yang efektif
terutama yang menyangkut menyesuaikan tingkah laku
keselamatan jiwa seperti kepemimpinannya pada
sabuk pengaman, kebutuhan yang dipimpin dan
pelindung tubuh, tangga, lingkungannya. Dalam hal ini
alat uji tegangan,Gas perlu diperhatikan tingkat
cheker,Blower,Baju tahan kedewasaan serta perilaku
api dan lain-lain. manusia yang dipimpin.
- Kepemimpinan
Ciptakanlah situasi yang Motivasi
dan
memungkinkan timbulnya Dalam rangka pelaksanaan
motivasi pada setiap personil pemeliharaan mulai dari
untuk berperilaku sesuai dengan persiapan sampai akhir
an dapat teridentifikasi. kewibawaan.
Penyimpangan dalam pe- laksanaan dapat saja terjadi
oleh kemungkinan-kemungkinan
8.1.5 Pengendalian
berikut ini :
Dalam upaya tercapainya • Adanya perubahan karena
sasaran seperti yang
lingkungan,
direncanakan, seorang atasan/ pimpinan perlu • Terjadinya kesalahan karena melakukan pengendalian
informasi kurang jelas, karena pada umumnya terjadi
• Terjadi kesalahan karena perubahan situasi dan
kemampuan personil yang lingkungan serta kesalahan
tidak sesuai dengan pada saat pelaksanaan.
pekerjaanya, • Ditemukan masalah lain
Melalui pengendalian ini, diluar yang sudah penyimpangan yang terjadi
direncanakan.
dapat teridentifikasi sehingga
tindakan koreksi dapat segera Untuk dapat melaksanakan
dilakukan untuk memperbaiki pengendalian diperlukan
penyimpangan pelaksanaan sasaran pengendalian,
pekerjaan. indikator-indikator dan standar
yang jelas.
Untuk mencapai tujuan
sesuai dengan yang Pelaksanaan pekerjaan
direncanakan, diperlukan dievaluasi, hasil yang dicapai
dicegah terjadinya gangguan tindakan koreksi bila yang menyebabkan kerusakan. diperlukan. Unsur manusia
adalah hal yang paling utama Tujuan pemeliharaan
dalam pengendalian yang peralatan listrik tegangan tinggi
menyangkut : adalah untuk menjamin
• Kelemahan
keberlanjutan penyaluran kemalasan, ketidaktahuan ),
(kesalahan,
tenaga listrik dan menjamin • Kecurangan,
keandalan, antara lain : • Perbedaan
pemahaman/
penafsiran atas sesuatu,
Untuk meningkatkan
• Keengganan
reliability, availability dan sesuatu yang sudah effiency.
merubah
dianggap mapan (kebiasaan Faktor yang paling dominan cara kerja).
dalam pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah
8.2 Pengertian Dan Tujuan
pada sistem isolasi. Isolasi disini
Pemeliharaan
meliputi isolasi minyak, udara dan gas atau vacum. Suatu
Pemeliharaan peralatan peralatan akan sangat mahal
listrik tegangan tinggi adalah bila isolasinya sangat bagus,
serangkaian tindakan atau dari isolasi inilah dapat
proses kegiatan untuk ditentukan sebagai dasar
mempertahankan kondisi dan pengoperasian peralatan,
meyakinkan bahwa peralatan dengan demikian isolasi
dapat berfungsi sebagaimana
pemeliharaan.
memelihara sistem isolasi
sebaik mungkin, baik terhadap
8.3. Jenis jenis Pemeliharan
isolasinya maupun penyebab Jenis jenis Pemeliharan pada
kerusakan isolasi. kabel adalah sebagai berikut :
Dalam pemeliharaan
peralatan listrik tegangan tinggi kita membedakan antara pemeriksaan/monitoring (me-
lihat, mencatat, meraba serta
mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara
(kalibrasi/pengujian, koreksi/ resetting serta memperbaiki/
membersihkan) dalam
keadaan padam.
Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan
oleh operator atau petugas
patroli setiap hari dengan
1. Pemeliharaan harian
Pemeliharaan harian seperti tabel 8.1
Tabel 8.1.Pemeliharaan harian
JADWAL : HARIAN
DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Manometer tekanan Periksa secara visual dan catat Minyak Kabel
tekanan minyak pada sealing end pada manometernya.
2. ROW Periksa secara visual : rambu (patok-patok), jembatan kabel, tutup crosbonding dan box culvert serta kegiatan pembangunan atau kegiatan diatas/sekitar jalur sktt.
3. Terminasi Kabel head
a. Periksa secara visual klem (sealing end)
terminasi kabel head dan bagian yang bertegangan dari benda asing.
b. Periksa sistem pentanahan sealing end (kabel head).
2. Pemeliharan Mingguan
Pemeliharaan berupa monitoring saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi yang dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan serta dilaksanakan dalam keadaan operasi, seperti tabel 8.2.
Tabel 8.2.Pemeliharaan Mingguan
PERALATAN/KOMPONEN NO. URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Manometer tekanan Minyak Periksa tekanan minyak pada Kabel
sealing end secara visual pada manometernya.
2. ROW Periksa secara visual : rambu (patok-patok), jembatan kabel, tutup crosbonding dan box culvert serta kegiatan pembangunan atau kegiatan diatas/sekitar jalur sktt.
3. Terminasi Kabel head
a. Periksa secara visual klem (sealing end)
terminasi kabel head dan bagian yang bertegangan dari benda asing.
PERALATAN/KOMPONEN NO. URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
b. Periksa sistem pentanahan sealing end (kabel head).
4. Manometer tekanan Minyak Periksa secara visual dan catat Kabel
tekanan minyak pada manometer di setiap Stop Joint yang dapat diperiksa.
3. Pemeliharaan Semesteran
Pemeliharaan berupa monitoring saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi yang dilakukan oleh petugas patroli setiap Semester serta dilaksanakan dalam keadaan operasi. seperti tabel
8.3. Tabel 8.3. Pemeliharaan Semester
JADWAL : SEMESTER DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : OPERASI PERALATAN/KOMPONEN NO. URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Minyak Kabel Periksa secara visual dan catat tekanan minyak pada Stop Joint dan Sealing end (kabel head) .
2. Terminasi Sealing End a. Pengukuran noktah panas pada (Kabel head) dan bagian klem sealing end (kabel head) yang bertegangan
dan bagian berteganan dengan infrared thermovision.
b. Pengukuran Partial Discharge pada Sealing end (kabel head) dengan alat uji Partial Discharge
4. Pemeliharaan Tahunan
Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kabel Tanah Tegangan Tinggi dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan Padam, seperti tabel 8.4.
Tabel 8.4. Pemeliharaan Tahunan
JADWAL : Tahunan
DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : Padam PERALATAN/KOMPONEN
NO. URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Tahanan Isolasi Kabel Pengukuran tahanan isolasi kabel dengan Megger dan dengan metoda polarisasi indeks (PI).
2. Cable Covering Protection Pengukuran arus bocor pada Unit (Non Linier Resistor)
CCPU dan mengukur tahanan isolasinya
Pengukuran arus bocor pada lead Lead Sheath. (timah
3 sheath dan mengukur tahanan pelindung)
isolasinya
PERALATAN/KOMPONEN NO. URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
4. Mano Meter Pengetesan fungsi penunjukan tekanan minyak dan sistem
pengaman tekanan minyak kabel (alarm dan tripping).
5. Boks Cross bonding dan Pemeriksaan dan pembersihan Stop Join serta Oil Tank
terhadap Manometer, Tangki Chamber maupun Oil Tank minyak, instalasi pipa minyak, Sunseal
kandungan Gas berbahaya maupun kelembaban .
6. Kabel pilot. Pengukuran tahanan isolasi kabel pilot.
7 Pressure Control Cabinet Pemberihan kabinet, seal pintu
(Panel Box kontrol tekanan) panel, pengukuran tahanan variabel untuk mengatur tegangan sistem pengaman (proteksi tekanan minyak/supervisi).
8.4 Pemeliharaan yang dilakukan terhadap Kabel Laut Tegangan Tinggi adalah:
1. Pemeliharaan Kabel Laut Harian
Pemeliharaan berupa monitoring untuk Kabel Laut Tegangan Tinggi yang dilakukan oleh petugas Patroli dan dilaksanakan secara Harian dalam keadaan operasi, seperti tabel 8.5.
Tabel 8.5. Pemeliharaan Kabel Laut Harian JADWAL : HARIAN
DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN
: OPERASI
NO. PERALATAN/KOMPONEN
URAIAN PELAKSANAAN
YANG DIPERIKSA
1. R.O.W Pantau lalu lintas kapal agar tidak lego jangkar pada daerah koridor kabel laut
2. Lampu Suar Pantau kedipan lampu rambu suar apakah masih bekerja baik.
3. Pelampung suar
Periksa pelampung suar apakah masih berada pada tempat yang ditentukan.
2. Pemeliharaan kabel laut mingguan
Pemeliharaan berupa monitoring untuk Kabel Laut Tegangan Tinggi yang dilakukan oleh petugas Patroli dan dilaksanakan setiap Mingguan dalam keadaan operasi, seperti tabel 8.6.
Tabel 8.6. Pemeliharaan Kabel Laut mingguan
JADWAL : MINGGUAN DILAKSANAKAN DALAM : OPERASI
KEADAAN NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Terminasi Kabel head dan
Periksa terminasi
bagian yang bertegangan
kabel head dan bagian yang bertegangan dari benda asing secara visual.
2. Tegangan Suplay AC/DC Periksa tegangan suplay AC untuk alat bantu.
maupun DC untuk alat bantu apakah masih normal.
3. Tekanan minyak Periksa tekanan minak kabel
4. Terminasi. Periksa terminasi kabel apakah masih baik secara visual.
3. Pemeliharaan kabel laut Semester
Pemeliharaan yang berupa monitoring untuk Kabel Tanah Tegangan Tinggi dan dilakukan oleh petugas Patroli setiap Semester dan dilaksanakan dalam keadaan operasi, seperti tabel 8.7.
Tabel 8.7. Pemeliharaan Kabel Laut Semester
JADWAL : Semester DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : Operasi
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Terminasi Kabel head dan Pengukuran noktah panas pada bagian yang bertegangan
kabel head dan bagian berteganan dengan infrared thermovision.
2. Terminasi Kabel head dan Pengukuran Partial Discharge bagian yang bertegangan
pada kabel head dengan alat uji Partial Discharge
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
3. Terminasi Kabel head dan Pembersihan bushing kabel head bagian yang bertegangan
terdapap kristal garam serta pembersihan isolator string pada gantry, dead end tower.
4. Terminasi Kabel head dan Pembersihan terminasi/sealing
bagian yang bertegangan
end kabel.
5. Peralatan kontrol minyak Periksa apakah peralatan kontrol
dan alat bantu khusus daan alat bantu khusus dapat berfungsi dengan baik.
4. Pemeliharaan Kabel Laut Tahunan
Pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk Kabel Tanah Tegangan Tinggi dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun dan dilaksanakan dalam keadaan Padam, seperti tabel 8.8.
Tabel 8.8. Pemeliharaan Kabel Laut Tahunan
JADWAL : Tahunan
DILAKSANAKAN DALAM KEADAAN : Padam NO. PERALATAN/KOMPONEN
URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
1. Sistem pentanahan Pemeriksaan dan pengukuran sistem pentanahan kabel laut
dengan Megger pentanahan.
2. Tahanan isolasi Kabel Laut Ukur tahanan isolasi kabel laut dengan Megger.
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
3. Mano Meter Uji fungsi manometer apakah masih bekerja baik.
4 Box Cross bonding dan Pemeriksaan dan pembersihan Stop Join serta Oil Tank
terhadap Manometer, Tanki, Chamber maupun Oil Tank
Gas berbahaya maupun Sunseal.
kelembaban dalam kondisi operasi
5 Tahanan isolasi kabel pilot
a. Ukur tahanan isolasi dari kabel pilot apakah masih baik.
b. Ukur tahanan kabel pilot (Rdc).
7 Rambu-rambu
a. Periksa kelengkapan rambu- rambu dan pelampung suar seperti Batere, lampu dan panel solar sel.
b. Pelihara kelengkapan rambu-
NO. PERALATAN/KOMPONEN URAIAN PELAKSANAAN YANG DIPERIKSA
rambu dan pelampung suar penggantian elektroda anti korosi setiap 5 tahun..
8 ROW Periksa ROW kabel dengan Scan sonar apakah kabel masih tetap pada posisi nya setiap 5 tahun.
8.5. Prosedur Pemeliharaan
Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel laut dapat dilihat pada tabel
Tabel 8.9. Prosedur pemeliharaan kabel dan kabel laut
LATAR BELAKANG
Kesinambungan penyaluran energi listrik yang dikelola oleh PLN UBS P3B salah satunya ditentukan oleh kesiapan operasi gardu induk dan saluran transmisi. Kesiapan operasi gardu induk dan saluran transmisi harus didukung oleh pemeliharaan peralatan secara aman, baik dan benar. Didalam pelaksanaannya, jika terjadi kesalahan prosedur, akan mengakibatkan gangguan pada sistem tenaga listrik dan kerusakan pada peralatan bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan manusia.
Untuk lebih meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan di instalasi listrik, maka perlu dibuat prosedur pelaksanaan pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi sebagai penyem- purnaan dari buku “Manuver Peralatan Instalasi Tegangan Tinggi & Ekstra Tinggi serta Dokumen Keselamatan Kerja”.
Sesuai Surat Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) UBS P3B No. 005.K / 021 / GM.UBS. P3B / 2002, tanggal 07 Januari 2002, perihal “Pembentukan Tim Penyempurnaan Prosedur Operasi Sistem dan Pemeliharaan PT. PLN (Persero) UBS P3B”, maka diterbitkan buku “Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada Instalasi Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi”.
MAKSUD DAN
• Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada
TUJUAN
Instalasi Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi ini adalah prosedur yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua personil dalam melaksanakan tugas pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
• Dengan prosedur ini setiap pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi dapat terlaksana dengan aman dan lancar serta selamat (safety process) sehingga tercapai Zero Accident.
RUANG LINGKUP
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Pada Instalasi Listrik Tegangan Tinggi / Ekstra Tinggi ini berlaku untuk semua pekerjaan
Manuver pembebasan tegangan. Pelaksanaan pekerjaan pada instalasi
dalam keadaan tidak bertegangan. Manuver pemberian tegangan.
1. PENGORGANISASIAN KERJA
PENGORGANISASIAN Dalam melaksanakan pekerjaan pada KERJA
instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, diperlukan pengorganisasian kerja yang melibatkan unsur / personil sebagai berikut :
• Penanggung Jawab Pekerjaan. • Pengawas K3. • Pengawas Manuver. • Pelaksana Manuver. • Pengawas Pekerjaan. • Pelaksana Pekerjaan.
Pengawas Manuver, Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3 tidak boleh dirangkap dan harus berada dilokasi selama pekerjaan berlangsung.
PERANAN PERSONIL Peranan personil pada butir 2.1 adalah
sebagai berikut :
PENANGGUNG Bertanggung jawab terhadap seluruh JAWAB PEKERJAAN
rangkaian pekerjaan yang akan dan sedang dilaksanakan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
Penanggung Jawab Pekerjaan adalah kuasa pemilik asset yaitu Manager UPT.
PENGAWAS K3 Bertugas sebagai pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pekerjaan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, sehingga keselamatan manusia dan keselamatan instalasi listrik terjamin.
Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas K3 harus memiliki kualifikasi Pengawas K3.
PENGAWAS Bertugas sebagai pengawas terhadap MANUVER
proses manuver (pembebasan / pengisian tegangan) pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi, sehingga keselamatan peralatan dan operasi sistem terjamin.
Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas Manuver harus memiliki kualifikasi keahlian setingkat Operator Utama.
PELAKSANA Bertindak selaku eksekutor manuver pada MANUVER
instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. Pelaksana Manuver adalah Operator
Gardu Induk / Dispatcher Region / Dispatcher UBOS yang dinas pada saat pekerjaan berlangsung.
PENGAWAS Bertugas sebagai pengawas terhadap PEKERJAAN
proses pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
Personil yang ditunjuk sebagai Pengawas Pekerjaan harus memiliki kualifikasi minimal setingkat Juru Utama Pemeliharaan.
PELAKSANA Bertugas melaksanakan pekerjaan pada PEKERJAAN
instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
Personil Pelaksana Pekerjaan ditunjuk oleh Pengawas Pekerjaan.
TUGAS DAN Tugas dan tanggung jawab masing-masing TANGGUNG JAWAB
personil pada butir 2.2. adalah sebagai berikut :
PENANGGUNG • Mengelola seluruh kegiatan pekerjaan JAWAB PEKERJAAN
yang meliputi : personil, peralatan kerja, perlengkapan K3 dan material pekerjaan.
• Melakukan koordinasi dengan unit lain
yang terkait.
PENGAWAS K3 Mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan cara sebagai berikut :
• Memeriksa kondisi personil sebelum
bekerja. • Mengawasi kondisi / tempat-tempat yang
berbahaya. • Mengawasi pemasangan dan pelepasan taging, gembok dan rambu pengaman. • Mengawasi tingkah laku / sikap personil
yang membahayakan diri sendiri atau orang lain.
• Mengawasi penggunaan perlengkapan
keselamatan kerja.
PENGAWAS Menjaga keamanan instalasi dan MANUVER
menghindari kesalahan manuver yang dilakukan oleh Operator Gardu Induk dengan cara sebagai berikut :
• Mengawasi pelaksanaan manuver. • Mengawasi pemasangan dan pelepasan
taging di panel kontrol serta rambu pengaman / gembok di switch yard.
• Mengawasi pemasangan dan pelepasan
sistem pentanahan.
PELAKSANA • Melakukan eksekusi manuver peralatan MANUVER
instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
• Melakukan pemasangan dan pelepasan taging di panel kontrol serta rambu pengaman / gembok di switch yard.
• Melakukan penutupan dan pembukaan
PMS tanah. • Menunjuk personil Pelaksana Pekerjaan
sebagai Pelaksana Pengamanan Instalasi listrik untuk memasang dan melepas taging, gembok, dan rambu pengaman.
PELAKSANA • Memasang dan melepas pentanahan PEKERJAAN
lokal. • Memasang dan melepas taging, gembok
dan rambu pengaman. • Melaksanakan pekerjaan.
PENDELEGASIAN Pendelegasian tugas dapat diberikan TUGAS
kepada pejabat atau personil yang mempunyai kemampuan (Formulir 8), dalam hal :
• Personil yang ditunjuk berhalangan melaksanakan tugasnya.
• Dalam satu pekerjaan diperlukan
beberapa pengawas. Pelaksanaan pendelegasian dilaksanakan
sebagai berikut :
PENANGGUNG Asisten Manager Pemeliharaan atau Ahli JAWAB PEKERJAAN
Muda bidang terkait dengan catatan kedua pejabat tersebut tidak sedang menjadi pengawas lainnya (tidak merangkap).
PENGAWAS Operator Utama atau Personil yang MANUVER
mempunyai pengalaman dan keahlian dalam bidang manuver.
PENGAWAS Personil yang mempunyai ketrampilan, PEKERJAAN
pengalaman dan keahlian dalam bidang pemeliharaan.
PENGAWAS K3 Personil yang mempunyai pengalaman serta keahlian dalam bidang K3.
2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tahapan yang Tahapan pelaksanaan prosedur pekerjaan pada Diperlukan
instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi adalah sebagai berikut :
Persiapan
a. Briefing tentang rencana kerja yang akan dilaksanakan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pekerjaan dilaksanakan oleh :
Pengawas Pekerjaan : • Memberikan penjelasan mengenai
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik dan aman.
• Membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian personil (Formulir 3).
Pengawas K3 : • Memberikan penjelasan mengenai
penggunaan alat pengaman kerja / pelindung diri yang harus dipakai (Formulir 1).
• Memberikan penjelasan pengamanan instalasi yang akan dikerjakan.
• Menjelaskan tempat-tempat yang berbahaya dan rawan kecelakaan terhadap
Pelaksana Pekerja. Pengawas Manuver : • Menyampaikan hasil koordinasi dengan
unit terkait. • Menjelaskan langkah-langkah untuk
manuver pembebasan dan pengisian tegangan (Formulir 4 dan 7).
b. Pengawas Pekerjaan memeriksa alat kerja
dan material yang diperlukan.
c. Pengawas K3 memeriksa peralatan keselamatan kerja yang diperlukan (Formulir 1).
d. Pengawas K3 memeriksa kesiapan jasmani / rohani personil yang akan melaksanakan pekerjaan (Formulir 2).
Izin Dispatcher (UBOS / Region) memberi izin Pembebasan
pembebasan instalasi kepada Pengawas Instalasi untuk
Manuver. Dikerjakan
Pelaksanaan
Pelaksana Manuver melaksanakan :
Manuver
a. Memposisikan Switch Lokal / Remote ke Pembebasan
posisi Lokal.
Tegangan
b. Manuver pembebasan tegangan, sesuai
c. Pemasangan taging pada panel kontrol dan memasang gembok pengaman pada box PMT, PMS Line, PMS Rel dan PMS Tanah.
Semua pekerjaan manuver tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Manuver dan Pengawas K3.
Apabila lokasi pekerjaan di luar jangkauan pengamatan Operator Gardu Induk, maka Pengawas Manuver dan Pengawas Pekerjaan agar menjalin komunikasi.
Pernyataan Pengawas Manuver membuat pernyataan bebas Bebas
tegangan diserahkan kepada Pengawas Tegangan
Pekerjaan disaksikan oleh Pengawas K3 Pelaksanaan
Pelaksana Pekerjaan melaksanakan : Pekerjaan
a. Pemeriksaan tegangan pada peralatan/ instalasi yang akan dikerjakan dengan menggunakan tester tegangan.
b. Pemasangan pentanahan lokal pada peralatan / instalasi listrik yang akan dikerjakan.
Perhatikan urutan pemasangan (kawat pentanahan lokal dipasang pada sistem
c. Pengaman tambahan (pengaman berlapis) seperti : memasang gembok, lock-pin, dan memblokir rangkaian kontrol dengan membuka MCB / Fuse / Terminal.
d. Pemasangan taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard pada daerah berbahaya dan daerah aman.
e. Pekerjaan dilaksanakan sesuai rencana. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh
Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. Jika pekerjaan belum selesai dan akan
diserahkan ke regu yang lain, Pekerjaan
Bila pekerjaan telah selesai Pelaksana Pekerjaan Selesai
melaksanakan :
a. Melepas pentanahan lokal.
Perhatikan urutan melepas (kawat pentanahan lokal pada bagian instalasi dilepas terlebih dahulu, kemudian kawat pentanahan lokal pada bagian sistem grounding / arde dilepas).
c. Melepas taging, gembok dan rambu
pengaman di switchyard.
d. Merapikan peralatan kerja. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh
Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. Pernyataan
Pengawas Pekerjaan membuat Pernyataan Pekerjaan
Pekerjaan Selesai dan diserahkan kepada Selesai
Pengawas Manuver disaksikan oleh Pengawas K3
Pernyataan Pengawas Manuver menyatakan kepada Instalasi Siap
Dispatcher (UBOS / Region) bahwa instalasi Diberi
listrik siap diberi tegangan kembali. Tegangan
Pelaksanaan Pelaksana Manuver melaksanakan : Manuver
a. Melepas gembok pengaman pada PMS Line Pemberian
dan PMS Rel serta PMS Tanah. Tegangan
b. Membuka PMS Tanah.
c. Melepas taging pada panel kontrol.
d. Memposisikan switch Lokal / Remote pada
berdasarkan perintah Dispatcher, posisi switch Lokal / Remote diposisikan Lokal dan Pelaksana Manuver melaksanakan manuver penutupan PMT untuk pemberian tegangan.
Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3.
8.6. Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan ( DP3 )
Tabel 8.10 Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan
1. Daerah Daerah berbahaya (danger area) adalah suatu Berbahaya
tempat (daerah) disekitar peralatan (bagian) dan Daerah
bertegangan, yang batasnya (jaraknya) tidak Aman.
boleh dilanggar. Batas (jarak) daerah berbahaya tergantung pada
besarnya tegangan nominal sistem. Sedangkan jarak aman (safety distance) adalah
jarak di luar daerah bahaya, dimana orang dapat bekerja dengan aman dari bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan (bagian) yang bertegangan.
Untuk berjalan melintas disekitar daerah peralatan/ instalasi yang bertegangan, harus sangat berhati-hati. Pastikan bahwa peralatan yang dibawa tidak mencuat / menonjol keatas ataupun kesamping , usahakan untuk tidak dipanggul atau dibawa secara melintang.
Jarak aman minimum diperlihatkan pada tabel berikut ini:
Sistem tegangan Jarak aman* (cm) (kV)
* mengacu pada Electrical Safety Advices (ESA) dan PUIL 1987
2. Formulir DP3 Formulir-formulir yang digunakan untuk (Formulir
menerapkan prosedur pelaksanaan pekerjaan Terlampir )
pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi ini yang disebut DP3 adalah terdiri dari :
• Formulir 1 : Prosedur pengamanan pada instalasi
tegangan tinggi / ekstra tinggi. Lampiran formulir 1 : Rencana pengamanan pekerjaan pada
instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi.
• Formulir 2 :
Pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum bekerja pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi.
• Formulir 3 :
Pembagian tugas dan penggunaan alat keselamatan kerja.
• Formulir 4 :
Manuver pembebasan tegangan instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi.
• Formulir 5 : Pernyataan bebas tegangan. • Formulir 5 lanjutan : Serah terima pekerjaan. • Formulir 6 : Pernyataan pekerjaan selesai. • Formulir 7 :
Manuver pemberian tegangan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi.
• Formulir 8 : Surat pendelegasian tugas.
• Formulir 9 : Permintaan izin kerja, berlaku untuk pekerjaan
yang dilaksanakan oleh pihak diluar PT PLN UBS P3B.
Jika ada pihak luar yang akan melaksanakan suatu pekerjaan di Unit Pelayanan Transmisi, maka harus mengisi formulir Permintaan Ijin Kerja sebelum mengisi formulir / dokumen K3 lainnya.
akan mengetahui langkah-
8.7. Pemelihaan Instalasi
langkah yang harus dilakukan
Kabel
untuk memisahkan yang ada
masalah, periksa dan lakukan
Tanah Jenis Oil Filled
perbaikan atau Operasi dan pemeliharaan
pembetulan.umumnya tanpa yang baik akan membahayakan sistem atau
menghilangkan penyebab harus memadamkan kabel. kabel beroperasi secara Walaupun sistem instalasi kabel darurat. Operator yang baik
sebenarnya bebas akan mengetahui sistem pemeliharaan, pentingnya kabel,sehingga secara cepat
operasi yang tepat memerlukan operator akan mengetahui
pemeriksaan pemeliharaan maslah yang timbul,operator
yang hati-hati dari pada
tekanannya setiap minggu untuk pemeliharaan tingkat mengetahui kenaikan dan atau pemeliharaan dan keahlian
penurunan masing-masing seksi pelaksana harus mempunyai
tekanan
kompetensi yang tinggi.
2. Peralatan yang digunakan.
1. Pemelihaan Instalasi
Untuk melaksanakan
Kabel
pemeliharaan tekanan minyak Pemeliharaan kabel tanah
diperlukan peralatan kerja secara periodik sebenarnya
sebagai berikut:
tidak diperlukan,tetapi karena
kabel tersebut berisi minyak
a. Alat kerja dan Alat K3
sebagai isolasi maka tekanannya harus selalu
1. Kaki segitiga
dipantau.Pemasok minyak
2. Helm
untuk mempertahankan sifat
3. Takel rantai
isolasi kabel tetap kondisi
4. Sepatu karet
baik,maka bergantung pada panjang rute kabel,makin
5. Pompa lumpur/air panjang instalasi kabel, maka
6. Sarung tangan
jumlah seksi pemasok minyak
7. Generator
akan bertambah,misalnya instalasi dengan satu seksi
8. Masker
tekanan minyak,dua seksi dan
9. Tangga aluminium/bambu tiga seksi. Masing-masing
10. Tabung oksigen
11. Blower
1. Bersihkan pcc(panel control
kabinet)
12. Baju tahan api
2. Bersihkan manometer
13. Batere/senter
3. Catat penunjukan
3. Pelaksanaan Pemeriksaan
manometer Sebelum melakukan
4. Setting
pekerjaan pemeliharaan tekanan minyak,jika tangki
5. Alarm
berada didalam ruang bawah
6. Tripping
tanah maka yakinkan bahwa tidak ada gas didalam ruangan bawah tanah.
4. Daftar pemeriksaan tekanan minyak
SKTT : ………………………………… Joint /OTC
: UPT :
No Tanggal Tekanan minyak Keterangan
2 RS T RS T
bar dan dilengkapi dengan
8.8 Spare Kabel
manometer.
Kabel cadangan Instalasi kabel tanah
merupakan material yang tegangan tinggi 70 kV maupun
harus tersedia di gudang 150 kV umumnya digunakan
.Umumnya material ini pada saluran transmisi
panjangnya kurang lebih 500 tegangan tinggi didaerah
m dan terpasang pada haspel perkotaan. Jalur kabel untuk
serta dilengkapi dengan menanam dan menggelar
tangki tekanan minyak . instalasi malalui daerah
Besarnya tekanan tangki pemukiman dan atau disisi jalan
tersebut antara 0,8 sampai 1,2 raya. Adanya kegiatan
pembangunan yang hampir 508 pembangunan yang hampir 508
Bedasarkan pengalaman
2. Peralatan K3
instalasi kabel sering
a. Helm
mendapat gangguan dari pekerjaan proyek maupun
b Sepatu tahan benturan kegiatan rumah tangga,
c. kaca mata
contohnya terkena bor
d. Batere senter pembuatan arde telkom, bor
e.Tangga aluminium panjang sumur warga dan terkena
3m
begho.
f. Jas hujan
Tujuan memelihara kabel cadangan adalah untuk
mengetahui kondisi kesiapan
kabel cadangan tersebut
kapan diperlukan.
1. Peralatan yang digunakan
Peralatan kerja
Daftar Hasil tekanan minyak kabel spare Gudang /Upt : …………………….
Bulan / tahun : ……………………..
No Tanggal Merk/Type Penampang Tekanan Keterangan
/panjang
Minyak (bar)
(m)
menggunakan porselen.
8.9 Termination
Pemeliharaan terminasi adalah Sealing end atau terminasi
sebagai berikut:
merupakan peralatan yang
1. Kondisi bertegangan
digunakan untuk mengeluarkan konduktor (inti
Pada kondisi bertegangan kabel) dari kabel yang
pemeliharaan yang dilakukan tertanam di bawah tanah, atau
adalah memeriksa secara fisik mengeluarkan konduktor yang
bushing tersebut apakah terpasang di dalam kondisinya normal atau ada kompartemen GIS. Ada dua
gangguan.
jenis sealing end pada
instalasi kabel yaitu indoor
2. Kondisi tidak bertegangan.
sealing end dan outdoor sealing end. Perbedaan fisik
Pada waktu pemeliharaan yang nyata antara kedua
preventive bersamaan dengan terminasi tersebut adalah
pemeliharaan peralatan yang pada bagian luar terminasi
lain, maka yang dilakukan
kondisinya baik,dan pada kondisi tidak bertegangan ialah
a. Peralatan dan material
dengan cara membersihkan
yang digunakan
permukaan bushing
1. tool kit menggunakan sabun rumah
2. lap kain yang tidak
tangga atau sakapen.
5. semen remover
6. Sabun rumah tangga
3. Cara Pelaksanaan pemeliharaan
4. Hasil Pemeliharaan out door termination
SKTT 70/150 kV : …………………………………….. Pelaksana : ……………………………………… UPT : ………………………………….. LOKASI GI
No Tanggal Terminasi Bushing Fasa Keterangan Kabel I
Kabel II
R S T RS T
5. Hasil Pemeliharaan indoor termination
SKTT 70/150 kV : …………………………………….. Pelaksana
: ……………………………………… UPT
: ………………………………….. LOKASI GI
: ……………………………………… TERMINASI BUSHING FASA
No TANGGAL KETERANGAN
Tekanan
Tekanan
minyak Kabel I Minyak Kabel II
RSTRST
8.10. Tank Chamber Umum
Tangki minyak ini tertentu Instalasi kabel tanah
jumlahnya, bergantung pada tegangan tinggi jenis
profil kabel, makin rendah kabel menggunakan minyak
tersebut ditanam,maka tangki dilengkapi dengan instalasi
minyak yang harus disediakan pemasok minyak yang
bertambah dan karakteristiknya berfungsi menjaga kondisi
pun berbeda.Untuk menjaga tekanan didalam kabel selalu
peralatan ini bekerja dengan positip. Pemasok minyak
baik dan andal serta terjaga menggunakan tangki-tangki
kondisinya maka perlu dilakukan yang bertekanan, yang akan
pemeliharaannya.
memberikan tekanan pada
kondisi kabel bebannya rendah dan tangki juga
Baik yang dipasang diatas berfungsi untuk menampung
maupun dibawah tanah harus kelebihan tekanan pada waktu
selalu dilakukan kabel tersebut dibebani .
pemeliharaannya, namun untuk tangki yang dipasang dibawah
tanah lebih sering diperiksa Fungsi tangki minyak pada
khusunya pada musim hujan. instalasi kabel tegangan tinggi
Untuk melakukan pemeliharaan terisi minyak sangat penting .
tangki-tangki tersebut dapat Umumnya pemasangan tangki
dilakukan dengan kondisi berada ruangan dibawah
ionstalai dalam keadaan tanah, sehingga secara fisik
bertegangan yaitu dapat dipakai tangki minyak berada pada
tangki cadangan, untuk tempat yang lembab dan
c. Oksigen dilakukan pemeliharaan.
d. Sepatu kerja
e. Obat-obatan
1. Peralatan kerja
f. Senter Untuk melaksanakan
pekerjaan pemeliharaan tangki
3. Prosedur pemeliharaan
minyak perlu disediakan peralatan-peralatan sebagai
a. tangki diatas tanah berikut:
b. lakukan pembersihan fisik
a. Kaki tiga 3 ton tangki dan karat
b. Blower dan slang
c. Lakukan pengecatan(jika
perlu)
c. Tangga aluminium panjang 3 m
d. Generator 5 kw
4. Dibawah tanah
e. Takel rantai
a. Buka tutup ruangan
tangki
f. Tool set
b. Pasang pompa air
g. Pompa lumpur
c. Sedot air dalam ruangan
tangki
d. Pasang blower dan
2. Peralatan K3
kelengkapannya
a. Baju tahan api
e. Lakukan evakuasi
b. Helm
ruangan
i. Mengganti tangki minyak ruangan tangki
(jika perlu) menggunakan peralatan
j. Membersihkan pipa-pipa k3 lengkap
minyak dari lumpur dan
g. Membersihkan ruang
karat.
dan tangki k. Membersihkan pipa-pipa
h. Mengecat tangki (jika minyak dari lumpur dan perlu)
karat.
5. Hasil pemeliharaan
SKTT 70/150 kV :………………………………. UPT : …………………………………………….. UJT
: ……………………………………………… Pelaksana :…………………………………….
NO. Tanggal
TANK Type
A ………….. B……………… H…………………
8.11. Anti crossbonding,
crossbonding, yaitu sistem
Converting
pemasangan instalasi kabel Anti corrosion covering
yang diharapkan dapat merupakan perangkat srtuktur
menghilangkan atau kabel yang penting fungsinya,
mengurangi rugi-rugi transmisi yaitu sebagai pelindung karat
menggunakan kabel.
susunan kabel dan sebagai
jalan balik arus gangguan ke tanah apabila terjadi
Pada kondisi kabel kebocoran arus konduktor
bertegangan ,maka akan timbul utama ke tanah. Logam yang
tegangan induksi pada anti digunakan untuk kebutuhan
corrosion covering. Besarnya struktur susunan kabel tegangan induksi pada ketiga tersebut adalah logam yang
kabel dengan susunan flat sesuai,karena material formation tidak sama, yaitu tersebut akan terkena medan
kabel yang berada ditengah magnet dan medan listrik jika
akan lebih tinggi dibandingkan kabel bertegangan.
dua kabel sebelahnya ,maka pemasangannya dilakukan
transposisi.
Penampangnya disesuai-
kan dengan besarnya arus gangguan satu fasa ke tanah
Anticorrosion covering perlu sistem dimana kabel tersebut
dilakukan pengujiannya ,karena dipasang. Pemasangan material ini sesuai fungsinya
instalasi kabel tanah 150 kV dalam sistem crosbonding harus single coremenggunakan dalam kondisi selalu
d. Generator 5 kw terkena tanah dalam satu
e. Takel rantai major section. Untuk
f. Tool set
mengetahui apakah material ini kondisinya baik ,maka
g. Pompa lumpur pengujian menggunakan HV
h. Meger 5000 vOlt test dilakukan setiap 6
i. Alat uji Hv test 0-30 bulan,yaitu untuk mengetahui
kV,10A
apakah sistem crossbonding j. Alat uji tahanan tanah
yang digunakan masih memenuhi syarat serta instalasi dilakukan pengujian
2 Peralatan K3
dalam keadaan tidak
a. Baju tahan api bertegangan.
b. Helm
c. Oksigen
1. Peralatan yang digunakan
d. Sepatu kerja Untuk melaksanakan
pekerjaan pengujian anti
e. Obat-obatan corrosion covering diperlukan
f. Senter
peralatan peralatan sebgai
g. Tenda
berikut:
h. tandu
a. Kaki tiga 3 ton
i. Masker
b. Blower dan slang j. Alat Pemadam Api
c. Tangga aluminium
panjang 3 m
3 Material
• Buka tutup crossbonding
a. Kain Majun (kedua boks yang diuji)
b. Nitrogen (untuk boks pentanahan buka link dan
c. Anti karat pentanahan,untuk boks
d. Paking karet tahanan crosbonding,
e. Kompon buka link dan CCPU)
f. Gas LPG + blender • Pompa air keluar(jika
ada)
g. Amplas • Periksa tekanan N 2
Untuk melaksanakan pekerjaan pengujian peralatan
• buka tutupnya boks ini,dapat dilakukan satu sistem
crossbonding pada dua (major section,Joint 0 sampai
sisi yang diuji
joint 3) dan jika tidak dapat • pasang pentanahan lokal dilakukan maka diuji seksi
jika perlu
yang pendek (minor
pisau-pisau section,joint 0 sampai joint 1)
• buka
crossbonding(r,s,t) sebagai berikut:
• Lakukan uji per fasa Instalasi kondisi off
(misal fasa R)
(ditanahkan sesuai kebutuhan) • pasang Hv test
• Pasang
pagar
pengaman antara lokasi • kabel tegangan tinggi yang diuji
pada konduktor acc dan kabel yang lain ke tanah
• atur tegangan sampai 5 dengan link bar crossbonding. kV
Masing-masing fasa sebelum • catat arus bocornya selubung logam dihubungkan ke tanah pada boks crosbonding
• .lakukan selama satu terlebih dahulu dihubungkan
menit
dengan CCPU.
• (jika tidak dapat Karakteristik CCPU adalah
dilakukan pengujian sejenis arrester yaitu
berarti ada kebocoran menggunakan prinsip tahanan
ke tanah) tak linier, pada kondisi tegangan
• Setelah selesai pasang normal maka berfungsi sebgai link bar
isolator dan pada kondisi ada tegangan lebih surja atau
(sebelum memasang tutupnya sejenis maka bersifat sebagai
uji dahulu CCPU seperti par 7)
konduktor.
Pemeliharaan CCPU
3. Tujuan pemeliharaan
Cable covering protection Pemeliharaan CCPU
unit (CCPU) adalah peralatan dalakukan bersamaan dengan
instalasi kabel menggunakan pengujian acc karena kedua-
sistem cosbonding yang duanya perlu memadamkan
berfungsi mengamankan instalasi.Kondisi CCPU yang
selubung logam(acc) dari baik akan berfungsi
tegangan lebih akibat mengamankan kabel dari
tegangan surja. Pemasangan- tekanan tegangan lebih yang
nya di dalam boks dapat merusak sistem
crossbonding bersamaan 519 crossbonding bersamaan 519
h. Megeer 5000 volt CCPU tidak hanya dilakukan
i. Alat uji Hv test 0-30 pada waktu pemeliharaan
kV,10A kabel dilaksanakan namun
j. Alat uji tahanan tanah perlu dilakukan pemeriksaan
apabila instalasi kabel mengalami gangguan yang
4 . Peralatan K3
berat.