BAB IV HASIL PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALLY) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL KELAS VII SMPN 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAI

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Ngunut Tulungagung dengan
mengambil populasi seluruh siswa kelas VII yang meliputi kelas VII A, VII B,
VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H, VII I, VII J, dan VII K dengan jumlah
361 siswa. Penelitian ini dilaksanakan tepatnya pada hari Senin tanggal 29
Januari 2018 sampai dengan hari Sabtu tanggal 03 Februari 2018. Dari populasi
tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 2 kelas yaitu kelas VII J sebagai
kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa dan kelas VII K sebagai
kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 33 siswa. Adapun daftar nama
siswa kelas VII J dan kelas VII K disajikan sebagaimana pada Tabel 4.1 berikut
ini.
Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Kelas Eksperimen

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

AMP
AF
BSD
CV
DA
DNDB
DAWP
EWA
ES
EJK
FAPS
FF

HPW
HS

Kelas Kontrol
DHR
MR
VL
ANH
ARZA
ACMPG
AS
ARF
BAF
CD
DAOS
DMS
DRGF
ENA

Tabel Berlanjut

75

76

Lanjutan Tabel 4.1
No.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

29.
30.
31.
32.
33.

Kelas Eksperimen

No.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

JMYK
LEP
MDA
MRAP
MAK
MRA
MSAR
NA
NDA
NC
RVY

RDS
RAL
SAK
SW
VRS
WPD
YHR
YS

Dalam penelitian ini

peneliti

Kelas Kontrol
EKA
EEN
FAS
GV
HWN
KY

MAB
MN
NSS
NNAT
NCW
PL
RK
RED
R
SSR
VDA
WAS
YAM

memberikan

perlakuan berupa

penggunaan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and
Intellectually) dalam pembelaran matematika kelas VII K sedangkan pada

kelas VII J dalam pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran
konvensional.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode
yaitu dokumentasi, tes, dan angket. Hasil dari pengumpulan data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh datadata dari sekolah. Data-data yang dimaksud di sini adalah data nilai UAS kelas
VII J sebagai kelas kontrol dan kelas VII K sebagai kelas eksperimen yang
disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini.

77

Tabel 4.2 Daftar Nilai Ulangan Akhir Semester Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
No.
Inisial
1. AMP
2. AF

3. BSD
4. CV
5. DA
6. DNDB
7. DAWP
8. EWA
9. ES
10. EJK
11. FAPS
12. FF
13. HPW
14. HS
15. JMYK
16. LEP
17. MDA
18. MRAP
19. MAK
20. MRA
21. MSAR
22. NA

23. NDA
24. NC
25. RVY
26. RDS
27. RAL
28. SAK
29. SW
30. VRS
31. WPD
32. YHR
33. YS

Nilai
59
56
45
74
56
73
66
57
79
78
54
68
74
60
73
67
71
55
65
62
67
66
72
74
71
82
74
80
68
77
73
60
45

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
35.

Kelas Kontrol
Inisial
DHR
MR
VL
ANH
ARZA
ACMPG
AS
ARF
BAF
CD
DAOS
DMS
DRGF
ENA
EKA
EEN
FAS
GV
HWN
KY
MAB
MN
NSS
NNAT
NCW
PL
RK
RED
R
SSR
VDA
WAS
YAM

Nilai
83
56
80
71
59
54
67
65
76
42
67
77
58
57
65
96
70
71
63
64
68
68
75
79
76
80
63
67
62
58
57
43
44

Berdasarkan Tabel 4.2 pada kelas eksperimen diperoleh nilai minimum
45, nilai maksimum 82, nilai yang sering muncul 74 dan nilai rata-rata siswa

adalah 67.29. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai minimum 42, nilai

78

maksimum 96, nilai yang sering muncul 67 dan nilai rata-rata siswa adalah
66.09.

2. Metode tes

Metode tes digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa pada
materi aritmetika sosial kelas SMPN 1 Ngunut Tulungagung. Dalam hal ini
peneliti memberikan tes pemahaman berupa 5 soal uraian yang telah diuji
tingkat validitas dan reliabilitasnya kepada kelas VIII di sekolah yang berbeda.
Adapun hasil tes dari kedua kelas tersebut disajikan pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Daftar Nilai Post test Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kelas Eksperimen
Nama Siswa
AMP
AF
BSD
CV
DA
DNDB
DAWP
EWA
ES
EJK
FAPS
FF
HPW
HS
JMYK
LEP
MDA
MRAP
MAK
MRA
MSAR
NA
NDA
NC
RVY

Nilai
44
72
36
80
96
80
92
76
72
60
84
84
84
52
84
60
40
52
52
64
48
88
72
80
92

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kelas Kontrol
Nama Siswa
DHR
MR
VL
ANH
ARZA
ACMPG
AS
ARF
BAF
CD
DAOS
DMS
DRGF
ENA
EKA
EEN
FAS
GV
HWN
KY
MAB
MN
NSS
NNAT
NCW

Nilai
80
56
88
72
36
80
68
36
68
20
20
88
24
60
36
68
36
88
28
48
52
56
68
76
40

Tabel Berlanjut

79

Lanjutan Tabel 4.3
Kelas Eksperimen
Nama Siswa

No
26
27
28
29
30
31
32
33

RDS
RAL
SAK
SW
VRS
WPD
YHR
YS

Nilai
88
44
100
64
76
92
44
72

No
26
27
28
29
30
31
32
33

Kelas Kontrol
Nama Siswa
PL
RK
RED
R
SSR
VDA
WAS
YAM

Nilai
84
80
36
60
68
76
24
40

Berdasarkan Tabel 4.3 pada kelas eksperimen diperoleh nilai minimum
36, nilai maksimum 100, nilai yang sering muncul 72 dan nilai rata-rata siswa

adalah 70.42. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai minimum 20, nilai
maksimum 88, nilai yang sering muncul 36 dan nilai rata-rata siswa adalah

56.36.

3. Metode angket

Metode angket digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat motivasi
siswa dalam belajar matematika setelah diberikan perlakuan yang berbeda.
Angket tersebut bersifat tertutup artinya pada angket ini memiliki jawaban
yang sudah ditentukan dan tidak memberikan peluang kepada responden untuk
menambah keterangan lain. Angket yang digunakan berupa pernyataan positif
dan pernyataan negatif yang berjumlah 30 pernyataan. Adapun daftar skor
angket kedua kelas tersebut disajikan pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Daftar Skor Angket Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

No
1
2
3
4

Kelas Eksperimen
Nama Siswa
AMP
AF
BSD
CV

Nilai
106
98
94
103

No
1
2
3
4

Kelas Kontrol
Nama Siswa
DHR
MR
VL
ANH

Nilai
87
124
128
105

Tabel Berlanjut

80

Lanjutan Tabel 4.4

No
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Kelas Eksperimen
Nama Siswa
DA
DNDB
DAWP
EWA
ES
EJK
FAPS
FF
HPW
HS
JMYK
LEP
MDA
MRAP
MAK
MRA
MSAR
NA
NDA
NC
RVY
RDS
RAL
SAK
SW
VRS
WPD
YHR
YS

Nilai
109
130
113
105
128
111
98
117
133
94
111
121
111
124
114
119
93
135
124
118
114
110
98
125
122
118
102
106
109

No
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Kelas Kontrol
Nama Siswa
ARZA
ACMPG
AS
ARF
BAF
CD
DAOS
DMS
DRGF
ENA
EKA
EEN
FAS
GV
HWN
KY
MAB
MN
NSS
NNAT
NCW
PL
RK
RED
R
SSR
VDA
WAS
YAM

Nilai
92
115
104
93
112
111
92
105
108
117
109
120
101
105
106
102
113
112
101
103
99
116
114
101
97
128
106
107
92

Berdasarkan Tabel 4.4 pada kelas eksperimen diperoleh nilai minimum
93, nilai maksimum 135, nilai yang sering muncul 98 dan nilai rata-rata siswa

adalah 112.52. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai minimum 87,

nilai maksimum 128, nilai yang sering muncul 105 dan nilai rata-rata siswa

adalah 106.82.

81

B. Pengujian Hipotesis
Setelah data terkumpul diperlukan adanya pengujian hipotesis.
Sebelum diuji diadakan uji persyaratan untuk mengetahui apakah model
tersebut dapat digunakan sebagai dasar estimasi dengan model 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑.
Adapun persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Sebelum peneliti memberikan angket dan soal post test kepada siswa
yang dijadikan sampel penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan validasi
kepada ahli agar mengetahui angket dan soal-soal yang digunakan dalam
penelitian tersebut valid atau tidak valid. Uji validitas ada dua cara yaitu uji
validitas empiris dan uji validitas ahli. Uji validitas ahli menggunakan 3 ahli
yaitu 2 ahli dari dosen IAIN Tulungagung yakni Bapak Miswanto, M. Pd serta
Ibu Dr. Eni Setyowati, S. Pd, M. M dan 1 ahli dari guru mata pelajaran
matematika di sekolah yang digunakan untuk tempat penelitian yakni Ibu Dra.
Marganingsih. Angket motivasi dan soal tersebut divalidasi dan dinyatakan
layak atau tidak untuk dijadikan instrumen penelitian. Untuk uji validitas
empiris di sini soal uji coba sebanyak 5 butir soal yang diujikan kepada 20
siswa kelas VIII MTsN Tungganggri Tulungagung, setelah data terkumpul
selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah soal tersebut valid
atau tidak. Hasil pehitungan validitas soal disajikan pada Tabel 4.5 berikut ini.

82

Tabel 4.5 Out Put SPSS 16.0 Uji Validitas Tes

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas didapat nilai pearson correlation
Skor Jawaban 1 = 1, π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› 2 = 0,767, π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› 3 = 0,446,

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› 4 = 0,898 dan π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘—π‘Žπ‘€π‘Žπ‘π‘Žπ‘› 5 = 0,470 dan nilai tersebut
lebih dari π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 0,444, jadi dapat disimpulkan bahwa semua soal valid dan
layak untuk digunakan.

Sedangkan untuk hasil pehitungan validitas soal dapat dilihat di lampiran
10. Dari hasil output spss 16 pada lampiran 10 dapat dijelaskan pada tabel
dibawah ini.

83

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket (30 pernyataan)

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Soal
Soal_1
Soal_2
Soal_3
Soal_4
Soal_5
Soal_6
Soal_7
Soal_8
Soal_9
Soal_10
Soal_11
Soal_12
Soal_13
Soal_14
Soal_15
Soal_16
Soal_17
Soal_18
Soal_19
Soal_20
Soal_21
Soal_22
Soal_23
Soal_24
Soal_25
Soal_26
Soal_27
Soal_28
Soal_29
Soal_30

Pearson
Correlation
1
0,616
0,887
1
0,887
0,819
1
0,887
0,757
0,881
1
0,887
0,881
0,881
0,703
1
0,887
1
0,887
0,887
0,757
0,887
1
0,887
0,819
0,659
0,887
0,659
1
0,887
Total Soal

R Tabel (N=20),
Taraf Signifikasi
5%
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444
0,444

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
30

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas disimpulkan bahwa semua pernyataan
angket valid dan layak untuk digunakan.

84

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pernyataan dan butir
soal yang diujikan reliabel dalam memberikan hasil pengukuran motivasi dan
hasil

belajar siswa. Untuk menguji

reliabilitas

instrumen, peneliti

menggunakan metode Alpha-Cronbach. Hasil perhitungan reliabilitas soal
disajikan pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Out Put SPSS 16.0 Uji Reliabilitas Tes
Case Processing Summary
N
Cases Valid

%
20

100.0

0

.0

20

100.0

Excludeda
Total

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items
.852

5

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.7 di atas diperoleh nilai Cronbach’s
Alpha sebesar 0,852. Karena nilai 0,852 ini berada pada interval 0,81 βˆ’ 1,00

sesuai pada tabel 3.3 tentang kriteria reliabiltas soal maka keempat soal
tersebut sangat reliabel. Hasil pehitungan reliabilitas angket disajikan pada
Tabel 4.8 berikut ini:

85

Tabel 4.8 Out Put SPSS 16.0 Uji Reliabilitas Angket
Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excludeda
Total

%
20

100.0

0

.0

20

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.990

30

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.8 di atas diperoleh nilai Cronbach’s
Alpha sebesar 0,990. Karena nilai 0,990 ini berada pada interval 0,81 βˆ’ 1,00

sesuai pada tabel 3.3 tentang kriteria reliabiltas soal maka ketigapuluh soal
(pernyataan) tersebut sangat reliabel.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 varian data homogen atau tidak. Apabila homogenitas terpenuhi maka
peneliti dapat melakukan pada tahap analisa data lanjutan, apabila tidak maka
harus ada pembetulan-pembetulan metodologis.
Demi kemudahan dalam analisis data, maka peneliti menggunakan
program SPSS 16.0. Interpretasi uji homogen dapat dilihat melalui nilai

signifikan. Jika nilai signifikan > 0,05 maka varian data dikatakan homogen.
Hasil pehitungan uji homogenitas data disajikan pada Tabel 4.9 berikut ini.

86

Tabel 4.9 Out Put SPSS 16.0 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai UAS
Levene Statistic
.521

df1

df2
1

Sig.
64

.473

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, diperoleh nilai signifikansi 0.473. Oleh

karena 0,473 > 0.05, sehingga varian data homogen.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan sebagai prasyarat analisis statistika parametrik,
untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Model
𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal

bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga
simpangan bakunya.
Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan data post test dan data
angket. Adapaun hasil uji normalitas nilai post test kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan menggunakan uji Kolmogrof-Smirnov dengan menggunakan
bantuan program SPSS 16.0 disajikan pada Tabel 4.10 berikut ini.

87

Tabel 4.10 Out Put SPSS 16.0 Uji Normalitas Data Post Test

Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh hasil nilai Asymp. Sig = 0,533 pada

kelas eksperimen dan 0,393 pada kelas kontrol yang berarti pada kedua kelas

memiliki nilai Asymp.Sign > 0,05, ini berarti data berdistribusi normal pada
taraf signifikan 0,05. Sedangkan hasil uji normalitas data angket kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji Kolmogrof-Smirnov

dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 disajikan pada Tabel 4.11
berikut ini.

88

Tabel 4.11 Out Put SPSS 16.0 Uji Normalitas Data Angket
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai angket kelas

Nilai angket kelas

eksperimen

kontrol

N
Normal Parametersa Mean
Std. Deviation

33

33

112.52

106.82

11.536

10.227

Most Extreme

Absolute

.078

.077

Differences

Positive

.078

.077

Negative

-.052

-.073

Kolmogorov-Smirnov Z

.446

.444

Asymp. Sig. (2-tailed)

.989

.989

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diperoleh nilai π΄π‘ π‘¦π‘š. 𝑠𝑖𝑔 > 0,05.

Tingkat motivasi belajar matematika kelas eksperimen memiliki π΄π‘ π‘¦π‘š. 𝑠𝑖𝑔

sebesar 0,989, dan kelas kontrol memiliki π΄π‘ π‘¦π‘š. 𝑠𝑖𝑔 sebesar 0,989, ini berarti
data berdistribusi normal pada taraf signifikan 0,05.
5. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat terpenuhi maka selanjutnya menguji hipotesis.
a. Uji t-test
Setelah uji normalitas dilakukan, maka dapat digunakan uji hipotesis
yakni uji t-test yang digunakan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, and Intellectually)
terhadap motivasi belajar siswa dan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visulaization, and Intellectually)

89

terhadap hasil belajar siswa pada materi aritmetika sosial kelas VII SMPN
1 Ngunut Tulungagung.
1) Hasil pengujian hipotesis motivasi belajar siswa dengan SPSS
Hasil pehitungan uji t-test data angket disajikan pada Tabel 4.12
berikut ini.
Tabel 4.12 Hasil Uji T-Test Angket

Dari uji 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 pada Tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa pada kelas

eksperimen dengan jumlah responden 33 siswa memiliki mean (rata-rata)

112.52. Sedangkan pada kelas yang diajar dengan pembelajaran

konvensional memiliki mean (rata-rata) 106.82 dengan jumlah responden

33 siswa. Dan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2,123. Untuk menentukan taraf signifikansi

perbedaannya harus digunakan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang terdapat pada tabel nilai-nilai t.

Dari tabel Independent t-test, terlebih dahulu harus ditentukan derajat

kebebasan (db) pada keseluruhan sampel yang diteliti dengan rumus 𝑑𝑏 =

90

𝑁 βˆ’ 2. Karena jumlah sampel yang diteliti (yang mengikuti tes angket)
adalah 66 siswa, maka 𝑑𝑏 = 66 βˆ’ 2 = 64.

Berdasarkan 𝑑𝑏 = 64, pada taraf signifikansi 5% ditemukan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =

1,99773 dan berdasarkan nilai-nilai t ini dapat dituliskan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (5% =

1,99773) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (2,123).

Berdasarkan analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa 𝐻0 ditolak

dan π»π‘Ž diterima sehingga ada pengaruh model pembelajaran SAVI

(Somatic, Auditory, Visuaizationl, and Intellectually) terhadap motivasi
belajar siswa pada materi aritmetika sosial kelas VII SMPN 1 Ngunut
Tulungagung.
2) Hasil pengujian hipotesis motivasi belajar siswa secara manual
Hasil pehitungan uji t-test data angket disajikan pada Tabel 4.13
berikut ini.
Tabel 4.13 Perhitungan Data Angket secara Manual
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Nama
Siswa
AMP
AF
BSD
CV
DA
DNDB
DAWP
EWA
ES
EJK
FAPS
FF
HPW
HS
JMYK
LEP

Motivasi Belajar
Kelas Eksperimen
π‘ΏπŸ
π‘ΏπŸ 𝟐
106
11236
98
9604
94
8836
103
10609
109
11881
130
16900
113
12769
105
11025
128
16384
111
12321
98
9604
117
13689
133
17689
94
8836
111
12321
121
14641

Nama Siswa

DHR
MR
VL
ANH
ARZA
ACMPG
AS
ARF
BAF
CD
DAOS
DMS
DRGF
ENA
EKA
EEN

Motivasi Belajar
Kelas Kontrol
π‘ΏπŸ
π‘ΏπŸ 𝟐
87
7569
124
15376
128
16384
105
11025
92
8464
115
13225
104
10816
93
8649
112
12544
111
12321
92
8464
105
11025
108
11664
117
13689
109
11881
120
14400

Tabel Berlanjut

91

Lanjutan Tabel 4.13
No

Nama
Siswa

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
βˆ‘

MDA
MRAP
MAK
MRA
MSAR
NA
NDA
NC
RVY
RDS
RAL
SAK
SW
VRS
WPD
YHR
YS
𝑡 = πŸ‘πŸ‘

Motivasi Belajar
Kelas Eksperimen
π‘ΏπŸ
π‘ΏπŸ 𝟐
111
12321
124
15376
114
12996
119
14161
93
8649
135
18225
124
15376
118
13924
114
12996
110
12100
98
9604
125
15625
122
14884
118
13924
102
10404
106
11236
109
11881
3713
422027

Rata-rata dari data tersebut:
βˆ‘ 𝑋1 3713
Μ…Μ…Μ…
=
= 112,52
𝑋1 =
𝑁1
33
βˆ‘ 𝑋2 3525
Μ…Μ…Μ…2 =
𝑋
=
= 106,82
𝑁2
33
Nilai variannya:
βˆ‘ 𝑋1 2
2
Μ…Μ…Μ…1 )2
𝑆𝐷1 =
βˆ’ (𝑋
𝑁1

𝑆𝐷2 2

422027

βˆ’ (112,52)2
33
= 12788,69697 βˆ’ 12660,7504
= 127,95
βˆ‘ 𝑋2 2
Μ…Μ…Μ…2 )2
=
βˆ’ (𝑋
𝑁2
=

379881

βˆ’ (106,82)2
33
= 11511,545455 βˆ’ 11410,5124
= 101,03
=

Nama Siswa

FAS
GV
HWN
KY
MAB
MN
NSS
NNAT
NCW
PL
RK
RED
R
SSR
VDA
WAS
YAM
𝑡 = πŸ‘πŸ‘

Motivasi Belajar
Kelas Kontrol
π‘ΏπŸ
π‘ΏπŸ 𝟐
101
10201
105
11025
106
11236
102
10404
113
12769
112
12544
101
10201
103
10609
99
9801
116
13456
114
12996
101
10201
97
9409
128
16384
106
11236
107
11449
92
8464
3525
379881

92

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka nilai 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 dapat dihitung
dengan:
Μ…2
Μ…1 βˆ’ 𝑋
𝑋
𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 =

=
=
=

=

𝑆𝐷2 2
𝑆𝐷1 2
]+[
𝑁2 βˆ’ 1]
𝑁1 βˆ’ 1

√[

112,52 βˆ’ 106,82

√[127,95] + [101,03]
33 βˆ’ 1
33 βˆ’ 1
5,7
√[127,95] + [101,03]
32
32
5,7
√[4] + [3,16]
5,7

√7,16
5,7
=
2,68
= 2,123
Dari uji 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 pada Tabel 4.13 di atas, diketahui bahwa pada kelas

eksperimen dengan jumlah responden 33 siswa memiliki mean (rata-rata)

112.52. Sedangkan pada kelas yang diajar dengan pembelajaran

konvensional memiliki mean (rata-rata) 106.82 dengan jumlah responden

33 siswa. Dan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2,123. Untuk menentukan taraf signifikansi

perbedaannya harus digunakan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang terdapat pada tabel nilai-nilai t.

Dari tabel Independent t-test, terlebih dahulu harus ditentukan derajat

kebebasan (db) pada keseluruhan sampel yang diteliti dengan rumus 𝑑𝑏 =
𝑁 βˆ’ 2. Karena jumlah sampel yang diteliti (yang mengikuti tes angket)
adalah 66 siswa, maka 𝑑𝑏 = 66 βˆ’ 2 = 64.

93

Berdasarkan 𝑑𝑏 = 64, pada taraf signifikansi 5% ditemukan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =

1,99773 dan berdasarkan nilai-nilai t ini dapat dituliskan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (5% =

1,99773) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (2,123).

Berdasarkan analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa 𝐻0 ditolak

dan π»π‘Ž diterima sehingga ada pengaruh model pembelajaran SAVI

(Somatic, Auditory, Visuaizationl, and Intellectually) terhadap motivasi
belajar siswa pada materi aritmetika sosial kelas VII SMPN 1 Ngunut
Tulungagung.
3) Hasil pengujian hipotesis hasil belajar siswa dengan SPSS
Hasil pehitungan uji t-test data post test disajikan pada Tabel 4.14
berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Uji T-Test Post Test

Dari uji 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 pada Tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa pada kelas

yang diajar dengan model pembelajaran SAVI dengan jumlah responden 33

94

siswa memiliki mean (rata-rata) 70.42. Sedangkan pada kelas yang diajar

dengan pembelajaran konvensional memiliki mean (rata-rata) 56.36 dengan

jumlah responden 33 siswa. Dan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2,831. Untuk menentukan
taraf signifikansi perbedaannya harus digunakan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang terdapat pada

tabel nilai-nilai t. Dari tabel Independent t-test, terlebih dahulu harus
ditentukan derajat kebebasan (db) pada keseluruhan sampel yang diteliti
dengan rumus 𝑑𝑏 = 𝑁 βˆ’ 2. Karena jumlah sampel yang diteliti (yang
mengikuti post test) adalah 66 siswa, maka 𝑑𝑏 = 66 βˆ’ 2 = 64.

Berdasarkan 𝑑𝑏 = 64, pada taraf signifikansi 5% ditemukan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =

1,99773 dan berdasarkan nilai-nilai t ini dapat dituliskan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (5% =

1,99773) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (2,831). Dari perhitungan diketahui bahwa π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =

2,831, sedangkan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 1,99773. Ini berarti bahwa π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” berada di atas
atau lebih dari π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa 𝐻0 ditolak

dan π»π‘Ž diterima sehingga ada pengaruh model pembelajaran SAVI

(Somatic, Auditory, Visuaizationl, and Intellectually) terhadap hasil belajar
siswa pada materi aritmetika sosial kelas VII SMPN 1 Ngunut Tulungagung.
4) Hasil pengujian hipotesis hasil belajar siswa secara manual
Hasil pehitungan uji t-test data post test disajikan pada Tabel 4.15
berikut ini.

95

Tabel 4.15 Perhitungan Data post test secara Manual
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
βˆ‘

Nama
Siswa
AMP
AF
BSD
CV
DA
DNDB
DAWP
EWA
ES
EJK
FAPS
FF
HPW
HS
JMYK
LEP
MDA
MRAP
MAK
MRA
MSAR
NA
NDA
NC
RVY
RDS
RAL
SAK
SW
VRS
WPD
YHR
YS
𝑡 = πŸ‘πŸ‘

Hasil Belajar
Kelas Eksperimen
π‘ΏπŸ
π‘ΏπŸ 𝟐
44
1936
72
5184
36
1296
80
6400
96
9216
80
6400
92
8464
76
5776
72
5184
60
3600
84
7056
84
7056
84
7056
52
2704
84
7056
60
3600
40
1600
52
2704
52
2704
64
4096
48
2304
88
7744
72
5184
80
6400
92
8464
88
7744
44
1936
100
10000
64
4096
76
5776
92
8464
44
1936
72
5184
2324

174320

Nama
Siswa
DHR
MR
VL
ANH
ARZA
ACMPG
AS
ARF
BAF
CD
DAOS
DMS
DRGF
ENA
EKA
EEN
FAS
GV
HWN
KY
MAB
MN
NSS
NNAT
NCW
PL
RK
RED
R
SSR
VDA
WAS
YAM
𝑡 = πŸ‘πŸ‘

Hasil Belajar Kelas
Kontrol
π‘ΏπŸ
π‘ΏπŸ 𝟐
80
6400
56
3136
88
7744
72
5184
36
1296
80
6400
68
4624
36
1296
68
4624
20
400
20
400
88
7744
24
576
60
3600
36
1296
68
4624
36
1296
88
7744
28
784
48
2304
52
2704
56
3136
68
4624
76
5776
40
1600
84
7056
80
6400
36
1296
60
3600
68
4624
76
5776
24
576
40
1600
1860

120240

96

Rata-rata dari data tersebut:
βˆ‘ 𝑋1 2324
Μ…Μ…Μ…
=
= 70,42
𝑋1 =
𝑁1
33
βˆ‘ 𝑋2 1860
Μ…Μ…Μ…2 =
𝑋
=
= 56,36
𝑁2
33
Nilai variannya:
βˆ‘ 𝑋1 2
2
Μ…Μ…Μ…1 )2
βˆ’ (𝑋
𝑆𝐷1 =
𝑁1

𝑆𝐷2 2

174320

βˆ’ (70,42)2
33
= 5282,4242424 βˆ’ 4958,9764
= 323,45
βˆ‘ 𝑋2 2
Μ…Μ…Μ…2 )2
=
βˆ’ (𝑋
𝑁2
=

120240

βˆ’ (56,36)2
33
= 3643,6363636 βˆ’ 3176,4496
= 467,19
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka nilai 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 dapat dihitung
dengan:
Μ…2
Μ…1 βˆ’ 𝑋
𝑋
=

𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 =

=
=
=

=

𝑆𝐷1 2
𝑆𝐷2 2
]+[
𝑁1 βˆ’ 1
𝑁2 βˆ’ 1]

√[

70,42 βˆ’ 56,36

√[323,45] + [467,19]
33 βˆ’ 1
33 βˆ’ 1
14,06
√[323,45] + [467,19]
32
32
14,06
√[10,11] + [14,59]
14,06

√24,7
14,06
=
4,96
= 2,831
Dari uji 𝑑 βˆ’ 𝑑𝑒𝑠𝑑 pada Tabel 4.15 di atas, diketahui bahwa pada kelas

yang diajar dengan model pembelajaran SAVI dengan jumlah responden 33

97

siswa memiliki mean (rata-rata) 70.42. Sedangkan pada kelas yang diajar

dengan pembelajaran konvensional memiliki mean (rata-rata) 56.36 dengan

jumlah responden 33 siswa. Dan nilai π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = 2,831. Untuk menentukan
taraf signifikansi perbedaannya harus digunakan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ yang terdapat pada

tabel nilai-nilai t. Dari tabel Independent t-test, terlebih dahulu harus
ditentukan derajat kebebasan (db) pada keseluruhan sampel yang diteliti
dengan rumus 𝑑𝑏 = 𝑁 βˆ’ 2. Karena jumlah sampel yang diteliti (yang
mengikuti post test) adalah 66 siswa, maka 𝑑𝑏 = 66 βˆ’ 2 = 64.

Berdasarkan 𝑑𝑏 = 64, pada taraf signifikansi 5% ditemukan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =

1,99773 dan berdasarkan nilai-nilai t ini dapat dituliskan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (5% =

1,99773) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (2,831). Dari perhitungan diketahui bahwa π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” =

2,831, sedangkan π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 1,99773. Ini berarti bahwa π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” berada di atas
atau lebih dari π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ , pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa 𝐻0 ditolak

dan π»π‘Ž diterima sehingga ada pengaruh model pembelajaran SAVI

(Somatic, Auditory, Visuaizationl, and Intellectually) terhadap hasil belajar
siswa pada materi aritmetika sosial kelas VII SMPN 1 Ngunut Tulungagung.

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian
Setelah melakukan analisis data pada penelitian, maka selanjutnya yaitu
memaparkan

hasil

penelitian

tersebut

dalam

bentuk

tabel

yang

menggambarkan perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, And Intellectually) dan

98

penggunana model model pembelajaran konvensional terhadap motivasi dan
hasil belajar siswa pada materi aritmetika sosial kelas VII SMPN 1 Ngunut
Tulungagung. Pada tabel ini di dalamnya memuat nilai dari π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” yang

selanjutnya dapat dibandingkan dengan nilai π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ . Berdasarkan hasil

perbandingan tersebut, lalu diambil suatu kesimpulan untuk menolak ataupun
menerima suatu hipotesis. Hasil rekapan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Hipotesis
Penelitian
Ada
perbedaan
model
pembelajaran
SAVI
(Somatic,
Auditory,
Visualization,
and
Intellectually)
dan
pembelajaran
konvensional
terhadap
motivasi
belajar siswa
pada materi
aritmetika
sosial kelas
VII SMPN 1
Ngunut
Tulungagung

Hasil
Penelitian
t β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
= 2,123

Kriteria
Interpretasi
Interpretasi
Hπ‘Ž diterima
t π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =
1,99773
dengan taraf
signifikan
0,05

Kesimpulan
Ada perbedaan
model
pembelajaran
SAVI (Somatic,
Auditory,
Visualization,
and
Intelellectually)
dan
pembelajaran
konvensional
terhadap
motivasi
belajar siswa
pada
materi
aritmetika
sosial kelas VII
SMPN
1
Ngunut
Tulungagung

Tabel Berlanjut

99

Lanjutan Tabel 4.16
Hipotesis
Penelitian
Ada
perbedaan
model
pembelajaran
SAVI
(Somatic,
Auditory,
Visualization,
and
Intellectually)
dan
pembelajaran
konvensional
terhadap hasil
belajar siswa
pada materi
aritmetika
sosial kelas
VII SMPN 1
Ngunut
Tulungagung

Hasil
Penelitian
t β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
= 2,831

Kriteria
Interpretasi
Interpretasi
Hπ‘Ž diterima
t π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =
1,99773
dengan taraf
signifikan
0,05

Kesimpulan
Ada perbedaan
model
pembelajaran
SAVI (Somatic,
Auditory,
Visualization,
and
Intelellectually)
dan
pembelajaran
konvensional
terhadap hasil
belajar siswa
pada
materi
aritmetika
sosial kelas VII
SMPN
1
Ngunut
Tulungagung

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25