MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KE UANGAN

MAKALAH UANG DAN LEMBAGA KE UANGAN

DI SUSUN OLEH :
1.MARIA MELANI NDORA ( 14310029 )
2. FARIANI LA ODE DAI

( 15310007)

3. HARTINI

( 15310027 )

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan

sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, 16 juli 2018

DAFTAR ISI

Kata pengantar ..........................................................................i
Daftar isi ...................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................1
A. Latar belakang ...............................................................2
B. Rumusan masalah ..........................................................3
C. Tujuan penulisan.............................................................4
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................5

A. Pengertian uang ..............................................................6
B. Sejarah uang ...................................................................7
C. Fungsi uang ....................................................................8
D. Jenis uang ........................................................................9
E. Nilai uang .......................................................................10
F. Teori Permintaan Nilai Uang..........................................11
G. Lembaga Keuangan........................................................12
H. Bank ...............................................................................13
I. Lembaga Keuangan Bukan Bank...................................14
BAB III PENUTUP ..................................................................15
A. Kesimpulan ..................................................................16
B. Saran ..............................................................................17
Daftar pustaka .....................................................................18

BAB I
PENDAHULUAN1

1.1 latar belakang masalah
Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk
semuatransaksi


jual-beli

baik

secara

langsung

maupun

tidak

secara

langsung.Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah
dari padabarter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan
dalamsistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki
keinginanyang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam
penentuan nilai.Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada

akhirnya akanmendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akanmeningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Pada

umumnya

bank

dikenal

sebagai

lembaga

keuangan

yang

kegiatanutamanya menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian
bankdikenal juga sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat

yangmembutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang,
ataumenerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon,
air,pajak, uang kuliah dan sebagainya.
Bank

adalah

lembaga

keuangan

yang

usaha

pokoknya

adalah

menghimpundana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke

masayarakatserta memberikan jasanya dalam lalulintas pembayaran dan peredaran
uang. Daripengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama
bank yaitu:
1.

bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat

dalam bentuk simpana
2. bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam
bentuk kredit dan bentuk lainnya
3.bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi perdagangan dan
peredaran uang.

1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan uang
2. apa saja jenis jenis uang
3. Apa yang di maksud dengan uang
4.Apa yang di maksud dengan bank
5. Apa saja jenis lembaga keuangan nonbank
1.3. tujuan penulisan

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Pengenalan Ilmu Ekonomi
serta bertujuan agar para pembaca tahu tentang uang, bank serta percetakan uang
di indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.

Pengertian uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap

alattukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa

benda apapunyang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam
proses pertukaranbarang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang
adalah suatu benda yangditerima secara umum oleh masyarakat untuk
mengukur nilai, menukar, danmelakukan pembayaran atas pembelian
barang dan jasa, dan pada waktu yangbersamaan bertindak sebagai alat
penimbun kekayaan.. Beberapa ahli jugamenyebutkan fungsi uang

sebagai alat penunda pembayaran.
2.1.1. Sejarah uang
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses
perkembanganyang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal
pertukaran karenasetiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya
dengan usaha sendiri. Manusiaberburu jika ia lapar, membuat pakaian
sendiri dari bahan-bahan yang sederhana,mencari buah-buahan untuk
konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnyaitulah yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan

selanjutnya

mengahadapkan

manusia

pada

kenyataanbahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk

memenuhui seluruhkebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang
yang tidak dapat dihasilkansendiri, mereka mencari orang yang mau
menukarkan barang yang dimilikidengan barang lain yang dibutuhkan
olehnya. Akibatnya muncullah sistembarter’, yaitu barang yang ditukar
dengan barang.
Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat
dapatdipenuhi :
1.Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki
barang yang akan ditukarkan.

2.Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling
membutuhkan barang yang

akan dipertukarkan tersebut pada

waktu yang sama.
3. Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai
yang sama.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan
dengansistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang

yangmempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan
barang yangdimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang
dapat dipertukarkansatu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang
seimbang atau hampir samanilainya. Untuk mengatasinya, mulailah
timbul pikiran-pikiran untukmenggunakan benda-benda tertentu untuk
digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat
pertukaran itu adalah benda-benda yangditerima oleh umum (generally
accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi(sukar diperoleh atau
memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yangmerupakan
kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orangromawi
digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran
upah.Pengaruh orang romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang;
orang inggrismenyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa latin
salarium yang berartigaram.
Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang,
pernahdijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang
logam. Meskipunalat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap
ada :
a. Sulit dipindahkan
b. Tidak tahan lama.

c. Sulit disimpan.

d. Nilainya tidak tetap.
e. Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.
f. Bersifat lokal.
2.1.2. fungsi uang
A. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan
sebagai penyimpan nilai
1.

Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan- kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

2. Satuan hitung (unit of account) digunakan untuk menunjukan nilai
berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman, juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga).

B. Fungsi turunan uang antara lain :
1. Uang sebagai alat pembayaran
2. Uang sebagai alat untuk menabung
3. Uang sebagai pemindah kekayaan
4. Uang sebagai pembentuk/penimbun kekayaan
5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Di Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang
dikeluarkan Bank Indonesia. Kedua jenis uang tersebut memenuhi syaratsyaratsebagai berikut

a. Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum
b. Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap
c. Mudah Dibawa ke Mana-mana
d. Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai
e. Jumlahny terbatas nanmun tetap nerharga.
2,1,3. Jenis-jenis uang
1. Berdasarkan bahan yang digunakan
a. Uang logam
b. Uang kertas
2. Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan
a. Uang kartal (kepercayaan)
Uang kartal di negara kita terdiri atas uang logam dan uang kertas
b. Uang giral (simpanan di bank)
yaitu dana yang disimpan pada rekening koran di bank-bank
umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan
pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro, atau perintah
membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan
merupakan uang yang tidak berujud karena hanya berupa saldo
tagihan di bank.

3. Berdasarkan nilainya
a. Uang bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai
intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang
yang bernilai penuh terbuat dari logam.

b. Uang tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai
intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya,
uang yang tidak bernilai penuh terbuat dari kertas.
2.1.4.. Nilai Uang
Nilai

uang

adalah

kemampuan

uang

untuk

dapat

ditukarkan

dengansejumlah barang tertentu. Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi
tigamacam.
a.

Nilai Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap
mata uang yang bersangkutan.

b.

Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk
membuat uang.

c.

Nilai Riil
Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang
dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu.

2.1.5. Teori Permintaan Nilai Uang
Ada beberapa teori yang digunakan untuk menjelaskan prilaku uang
dalamekonomi konvensional, antara lain:
1. Teori Moneter Klasik. Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori
kuantitas uang (MV = PT). Keberadaan uang tidak dipengaruhi oleh suku
bunga, tetapi ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut.
2. Teori Keynes. Menurut Keynes, motif seseorang untuk memegang uang ada
tiga tujuan yaitu: Transaction motive, Precautionary motive (keperluan
berjaga-jaga) dan Speculative motive. Motif transaksi dan berjagajaga
ditentukan oleh tingkat pendapatan, sedangkan motif spekulasi ditentukan
oleh tingkat suku bunga.

Keynes mengatakan untuk transaksi dan berjaga-jaga permintaan uang
merupakan fungsi dari pendapatan, tapi untuk tujuan spekulasi dipengaruhi
oleh tingkat bunga. Sehingga fungsi Liquidity Preference digambarkan
sebagai berikut :
Md = Md(r, Y)
Di mana Md = total permintaan uang
r = tingkat bunga
Y = pendapatan
Pada ekonomi konvensional, alternative penggunaan uang lebih kepada
fungsi lending daripada investasi.

2.2..Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatannya menghimpun
danadari masyarakat dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat. Lembaga
keuanganmerupakan perantara antara pihakpihak yang mempunyai kelebihan dana
denganpihak yang memerlukan dana. Lembaga keuangan terdiri atas bank dan
lembagakeuangan bukan bank.
2.2.1. Bank
Bank

adalah

sebuah

lembaga

intermediasi

keuangan

umumnya

didirikandengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan
uang, danmenerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Kata bank
berasal daribahasa italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan
menurut undang-undang negara republik indonesia nomor 10 tahun 1998, yang
dimaksud denganbank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuksimpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan ataubentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak

A. Asas, Fungsi, dan Tujuan Bank
Menurut Pasal 2 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan,dalam

melakukan

usahanya,

perbankan

di

Indonesia

berasaskan demokrasiekonomi dengan menggunakan prinsip kehatihatian. Demokrasi ekonomidilaksanakan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Menurutpasal 3 Undang-Undang No. 7
Tahun

1992,

fungsi

utama

Perbankan

Indonesiaadalah

sebagai

penghimpun dan sebagai penyalur dana masyarakat. Menurut Pasal4
Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Perbankan Indonesia bertujuan
menunjangpelaksanaan

pembangunan

nasional

dalam

rangka

meningkatkan pemerataan,pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi
ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Sesuai dengan fungsi dan tujuan bank tersebut, ada tiga tugas
utamabank yang juga dikenal dengan produk-produk bank :
1.

Bank sebagai Penghimpun Dana Masyarakat (Kredit Pasif)Penghimpunan
dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank dapat dengancara-cara
sebagai berikut.
a). Rekening koran/giro (demand deposit), yaitu simpanan yang dapat
diambil atau digunakan untuk membayar sewaktu-waktu.
b) Deposito berjangka (time deposit), yaitu simpanan pada bank yang
penarikannya hanya boleh dilakukan setelah jatuh tempo.
c) Sertifikat deposito, yaitu deposito berjangka yang sertifikatnya
dapat diperjualbelikan.
d) Tabungan, yaitu simpanan di bank yang penarikannya dapat
sewaktu- waktu.
e) Deposit on call, yaitu simpanan tetap yang berada di bank selama
pemiliknya

tidak

menggunakan.

Jika

pemiliknya

akan

menggunakan, pemilik tersebut harus memberitahukan terlebih
dahulu.

f) Deposit automatic roll over, yaitu deposito yang sudah jatuh tempo
tetapi diperpanjang secara otomatis selama belum diambil.
2.

Bank sebagai Penyalur Dana Masyarakat (Kredit Aktif) Bank dapat
menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Kredit rekening koran, yaitu peminjaman kepada nasabah yang
pengambilannya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah tersebut.
b) Kredit reimburse (letter of credit), yaitu kredit yang diberikan kepada
nasabah atas pembelian sejumlah barang dan yang membayar adalah
pihak bank.
c) Kredit aksep, yaitu pinjaman yang diberikan bank kepada nasabah
dengan mengeluarkan wesel. Wesel tersebut selanjutnya dapat
diperdagangkan.
d) Kredit dokumenter, yaitu pinjaman yang diberikan oleh bank kepada
nasabah setelah nasabah menyerahkan dokumen pengiriman barang
yang telah disetujui oleh kapten kapal yang mengangkut barang
tersebut.
e) Kredit dengan jaminan surat berharga, yaitu pinjaman yang diberikan
oleh bank kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga, dan
sekaligus surat-surat berharga tersebut sebagai jaminan kreditnya

3. Bank sebagai Perantara dalam Lalu Lintas Pembayaran Bank dapat bertindak
sebagai perantara lalu lintas pembayaran dengan memberikan jasa sebagai
berikut.
a) Transfer (pengiriman) uang, yakni pengiriman uang antardaerah atau
antarnegara yang dilakukan oleh bank, atas permintaan nasabah atau
masyarakat.
b) Melakukan inkaso. Bank atas nama nasabah melakukan penagihan
surat utang atau wesel kepada pihak lain.

c) Menerbitkan kartu kredit (credit card). Bank menerbitkan kartu kredit
untuk nasabah sehingga nasabah dapat melakukan transaksi
pembelian di supermarket tanpa perlu membawa uang tunai.
d) Mendiskonto. Bank menjamin jual beli surat berharga yang terjadi di
masyarakat.
e) Mengeluarkan cek perjalanan (traveler’s check).Untuk memudahkan
transaksi dalam perjalanan, bank menyediakan cek perjalanan.
f) Automated teller machine (ATM), yaitu tempat nasabah mengambil
uang tunai yang ditangani oleh mesin.
g) Pembayaran gaji karyawan. Suatu perusahaan/instansi dapat
membayar gaji karyawannya melalui bank. h) Save Deposit Box
(SDB), yaitu tempat penyimpanan surat/dokumen penting/ berharga.
B. Jenis-Jenis Bank
Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank
terdiriatas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga
terdapatBank Sentral yaitu Bank Indonesia.
1) Bank Sentral Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Sentral
(Bank

Indonesia)

merupakan

lembaga

negara

yang

independen/mandiri, bebas dari campur tanganpemerintah dan pihakpihak lain kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diaturdalam
undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di
Indonesia yangdidirikan berdasarkan undang-undang.
Tujuan Bank Indonesia adalah mengatur dan memelihara
kestabilan nilairupiah. Kestabilan nilai rupiah tampak dari
perkembangan laju inflasi danperkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing. Untuk mencapaitujuan tersebut, Bank
Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut.

a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b). Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c). Mengatur dan mengawasi bank.
d). Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk
bantuanlikuiditas Bank Indonesia.
2) Bank Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank
umumberdasarkan

prinsip

syariah

yang

dalam

kegiatannya

memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Bank umum
memiliki bentuk hukum yaitu
a) perseroan terbatas (PT)
 Milik negara : Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Rakyat
Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).
 Milik swasta :
 Swasta nasional : Bank Central Asia (BCA), Lippo
Bank, Bank Danamon, dan Bank Internasional
Indonesia (BII).
 Swasta asing : First National City Bank (Citibank).
Bank of America, Chase Manhattan Bank, Standard
Chartered Bank
b) koperasi : Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin),
c.) perusahaan daerah : Bank Nagari (Sumatra Barat), BPD Bali, Bank
DKI, Bank Jabar

Tugas pokok Bank Umum menurut Pasal 6 UU No.10 Tahun 1998adalah
sebagai berikut

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
giro,deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau
bentuk lainnya.
b) Memberikan kredit
c) .c) Menerbitkan surat pengakuan utang.
d) d) Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun
untuk kepentingandan atas perintah nasabahnya
e) .e) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun
untuk kepentingannasabah
f)

.f) Menempatkan dana pada peminjam atau meminjamkan dana pada
bank lainbaik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan cek atausarana lainnya.

g) g) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukanperhitungan dengan atau antarpihak ketiga
h) .h) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
berharga (safe depositbox)
i)

.i) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatukontrak

j)

.j) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah
lainnya dalambentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

3) . Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana
darimasyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan,
danatau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga
bolehmemberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank
umum.Menurut pasal 13 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, BPR
mempunyai tugassebagai berikut

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa
deposito berjangka,

tabungan, dan atau bentuk lain

yang

dipersamakan dengan itu
b) Memberikan kredit kepada masyarakat
c) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil.
C. percetakan uang di indonesia.
Perusahaan

umum

percetakan

uang

republik

indonesia

(perum

peruri)adalah badan usaha milik negara (bumn) yang ditugasi untuk mencetak
uangrupiah (baik uang kertas maupun uang logam) bagi republik indonesia,
sesuaidengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2006. Selain mencetak uang
rupiahrepublik indonesia, juga mencetak produk sekuriti lainnya, termasuk
cetakankertas berharga non uang dan logam non uang.
Perum peruri didirikan pada tanggal 15 september 1971, dan
merupakangabungan dari dua perusahaan yaitu pn. Pertjetakan kebajoran atau pn.
Perkeba,dan pn. Artha yasa. Pendirian ini sesuai dengan peraturan pemerintah
nomor : 60tahun 1971, selanjutnya diubah dengan peraturan pemerintah nomor:
25 tahun1982, kemudian diubah dengan peraturan pemerintah nomor 34 tahun
2000 dandisempurnakan untuk terakhir kalinya melalui peraturan pemerintah
nomor 32tahun 2006.
Sesuai peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2006 di atas,
perumpercetakan uang republik indonesia (perum peruri) diberikan tugas dan
wewenanguntuk mencetak lima produk unggulan, yakni uang republik indonesia
yangmeliputi uang kertas dan uang logam, paspor ri, pita cukai, meterai dan
sertifikattanah. Setiap produk yang dicetak oleh perum peruri mempunyai ciri
khusus yangmengutamakan segi-segi pengamanan, mengingat dokumen tersebut
merupakandokumen negara yang sangat vital. Oleh karena itu, perum peruri
selalumemfokuskan unsur-unsur sekuriti atau security feature pada setiap produk
cetakannya.

2.3 Lembaga Keuangan Bukan Bank
Menurut

Surat

Keputusan

Menteri

Keuangan

RI

No.

KEP-38/MK/IV/I972, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua
lembaga(badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara
langsungatau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan suratsurat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk
membiayai investasi perusahaan-perusahaan.
Lembaga keuangan bukan bank dapat mendorong pengembangan
pasaruang dan pasar modal serta membantu permodalan sejumlah perusahaan
yang dimiliki pengusaha golongan ekonomi lemah. Kegiatan usaha yang
dilakukan olehlembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut :
a. Menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga.
b. Memberikan kredit jangka menengah dan panjang kepada perusahaan
atau proyek yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.
c. Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan
hukum pemerintah untuk mendapatkan kredit dari dalam maupun luar
negeri.
d. Melakukan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan dan penjualan
saham-saham di pasar modal.
e. Melakukan usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan
Menteri Keuangan.
Adapun

beberapa

contoh

lembaga

keuangan

bukan

bank

yang

terdapatdalam masyarakat antara lain adalah perusahaan perasuransian, koperasi
kredit,perusahaan umum pegadaian, dana pensiun, dan perusahaan sewa guna
a. Asuransi
Asuransi

adalah

perusahaan

(penanggung)

yang

menghimpun

danamelalui penarikan premi dengan menjanjikan akan memberi sejumlah

uangsebagai ganti rugi kepada pihak yang membayar premi (tertanggung)
apabilaterjadi suatu peristiwa yang merugikan pembayar premi tersebut.
Lembaga

asuransi

memiliki

peranan

ganda,

yaitu

sebagai

lembagapelimpahan risiko dan sebagai lembaga penyerap dana dari masyarakat.
Contohperusahaan asuransi adalah Asuransi Jiwasraya, Asuransi Bumi Putra,
AsuransiSosial Tenaga Kerja, Asuransi Kesehatan Indonesia (Askes), dan
AsuransiKerugian Jasa Raharja.
b. Koperasi Kredit
Kegiatan

koperasi

kredit

atau

koperasi

simpan

pinjam

adalah

menerimasimpanan dan memberikan pinjaman uang kepada para anggota yang
memerlukandengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan. Untuk
meminjam uang,anggota tidak perlu menyerahkan jaminan.
c. Perusahaan Umum Pegadaian (Perum Pegadaian)
Perum Pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah
yangtujuannya memberikan pinjaman kepada perseorangan atau golongan
ekonomilemah. Pinjaman yang diberikan oleh Perum Pegadaian didasarkan pada
nilai barang jaminannya.
Dalam memberikan kreditnya, pegadaian tidak memerhatikan penggunaan
uang tersebut. Jaminan kredit dapat berupa benda-benda bergerak dantidak
bergerak. Jaminan tersebut diserahkan oleh peminjam untuk dikuasaipemberi
kredit tanpa akta notaris. Apabila peminjam terlambat melunasi pinjamannya,
maka ia dikenai peringatan. Jika ternyata tetap tidak dapat melunasi,barulah
barang jaminannya dilelang. Jika nilai jual jaminan lebih tinggi daripadanilai
utang, kelebihannya dikembalikan kepada pihak peminjam.
d. Lembaga Dana Pensiun
Dana pensiun diperoleh melalui pemotongan gaji pegawai setiap bulan
selama seseorang masih aktif bekerja, kemudian dibayarkan kembali kepada
pegawai tersebut setelah pensiun. Dalam masa tenggang, yaitu masa pemotongan

sebagian gaji dengan masa pembayaran saat pegawai/karyawan pensiun, dana
yang terkumpul tersebut disalurkan kepada masyarakat.
Dewasa ini banyak penjual barang yang menggunakan cara sewa
guna(leasing) agar menarik minat pembeli. Leasing merupakan pembelian
secaraangsuran, namun sebelum angsurannya selesai (lunas), hak barang yang
diperjua lbelikan masih di miliki oleh penjual. Namun demikian, begitu kontrak
leasing ditanda tangani, segala fasilitas dan kegunaan barang tersebut boleh
digunakan oleh pembeli.

BAB III
TINJAUAN MASALAH

3.1 Kasus Pada Bank Umum (bank century)
Perbankan nasional kembali diguncang kasus. Adalah Bank Century
yangpada akhir November 2008 diselamatkan pemerintah, karena dianggap
berpoten simemicu krisis sistemik, menyusul kalah kliring yang di alaminya.
Mengenai masalah gagal Kliring Bank Century, Boediono (Gubernur BI) waktu
itu menegaskan bahwa hal itu disebabkan oleh factor teknis berupa
keterlambatan penyetoran prefund.
Menurut

Menteri

keuangan

Sri

mulyani

Indrawati,

keputusanmenyelamatkan Bank Century pada tanggal 21 November 2008 adalah
untukmenghindari terjadinya krisis secara berantai pada perbankan yang
dampaknyajauh lebih mahal dan lebih dashyat dari 1998. dengan meminimalkan
ongkosnyadan dikelola oleh manajemen yang baik maka Bank Century punya
potensi untukbisa dijual dengan harga yang baik. Maka, mulai hari jumat 21
November 2008PT. Bank Century telah diambil alih oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS),untuk selanjutnya tetap beroperasi sebagai Bank Devisa penuh
yang melayaniberbagai kebutuhan Jasa Perbankan bagi para nasabah.
Pengambilalihan

Bank

tersebut

oleh

Lembaga

Pemerintah

inidimaksudkan untuk lebih meningkatan keamanan dan kualitas pelayanan
bagipara nasabah. Tim manajemen baru yang terdiri dari para professional
telahditunjuk hari itu juga untuk mengelola dan meningkatkan Kinerja Bank.
Meskipun

sudah

diambil

alih

pemerintah

melalui

Lembaga

PenjaminSimpanan (LPS), bank yang membukukan laba Rp 139 miliar per
semesterpertama 2009 tersebut, kini disoroti DPR dan public. Pangkal
persoalannya adalahkucuran dana talangan hingga mencapai Rp 6,762 trilliun
yang dianggapterlampau besar dan tidak procedural, serta adanya potensi moral
hazard demimelindungi dana milik deposan kakap yang disimpan di bank itu.
Bank hasil merger Bank Pikko, Bank Danpac, serta Bank CIC pada
2004tersebut mengalami kemunduran kinerja secara kronis, sehingga perlu
danatalangan. Berdasarkan data LPS, pada rentang waktu 20-23 November

2008,suntikan dana mencapai Rp 2,776 triliun, untuk menutup kebutuhan modal
agarrasio kecukupan modal terdongkrak hingga 10 persen. Tak lama berselang,
yaknipada 5 Desember 2008, kembali disuntik Rp 2,201 triliun. Dengan
demikiandalam rentang 15 hari total dana talangan yang disuntikan mencapai Rp
4,977triliun. Tak berhenti disitu, dana talangan terus mengucur yakni pada 3
Februari2009 sebesar Rp 1,155 triliun, disusul pada 21 Juli 2009 sebanyak Rp 630
miliar.Total dana suntikan (bailout) menjadi Rp 6,726 triliun. Suatu jumlah
yangfantastis

dan

tidak

mengherankan

jika

kini

disoroti,

dan

DPR

menuntutpertanggungjawaban pemerintah, LPS dan Bank Indonesia (BI).
Mengurai persoalan yang kini menghangat mau tak mau kita
harusmenengok ke belakang. Perlu diketahui, pemegang saham pengendali
BankCentury adalah Rafat Ali Rizvi dan Hesyam Al Warraq. Adapun pemegang
sahammayoritasnya Robert Tantular. Setelah merger ternyata tidak ada perbaikan.
Sejak2005 hingga 5 November 2008, bank itu bolak balik masuk pengawasan
intensif BI. Penyebabnya adalah exposure pada surat berharga valuta asing (valas)
bodongatau tidak berperingkat senilai US$ 203 juta, serta asset tidak produktif
senilai Rp477 miliar, yang menekan modal bank.
Sebagai tindak lanjut pengawasan intensif BI meminta bank menjual
tunaisurat berharga valasnya paling lambat akhir Desember 2005. Namun,
bankmengajukan proposal penyelesaian melalui skema penjaminan tunai
(assetsmanagement agreement/ AMA), dan disetujui BI pada 21 Februari
2006.Kemudian BI juga meminta bank menambah modal Rp 500 miliar.
Permintaan inidipenuhi pemilik bank sebesar US$ 10,5 juta dan US$ 14,85 juta.
Terakhi bankmelakukan right issue dan meraup dana Rp 442 miliar.
Namun

semua

itu

sia-sia,

sehinggamasuk

status

pengawasan

Bank
khusus

Century
pada

semakin
6

terperosok

November

2008.

Berdasarkanpemeriksaan berjalan (assessment) BI per 30 September 2008, rasio
kecukupanmodal (capital adequacy ratio/CAR) turun ke posisi 2,35 persen.
Kondisi ini juga diperburuk oleh turunnya kepercayaan masyarakat terhadap bank,
khususnyadeposan besar, seperti Sampoerna dan PT Timah, yang menarik

depositonya padajuli 2008, dan berlanjut menjadi penarikan dana besar-besaran
(rush). Dalamrentang November hingga Desember 2008, total simpanan yang
ditarik mencapaiRp 5,67 triliun.
A. Bank Indonesia Beberkan Alasan
Bank Indonesia (BI) membeberkan alas an terkait keputusan BI saat
memberikan predikat bank gagal dan berpotensi sistemik, sehingga harus
diserahkan kepada LPS. Akibatnya LPS harus meraguh kocek hingga Rp 6,7
triliun untuk menyelamatkan nbank tersebut.Ada 5 (lima) criteria bank century
masuk kategori sistemik antara lain::
1. Bagaimana dampak terhadap sector riil jika bank century ditutup. Dalam
parameter pertama itu Bank century yang memiliki 65 ribu nasabah tersebut
memang tidak berdampak luas. Istilahnya low impact. Tapi ini hanya salah
satu parameter.
2. Bagaimana dampak terhadap bank-bank lain jika Bank Century ditutup.
Dalam parameter tersebut BI menilai imbasnya bias sangat besar. Sebab
data BI menunjukkan saat Bank Century sekarat (November 2008), ada
beberapa bank kecil yang memiliki exposure besar di Bank Century.
Artinya, dana bank-bank tersebut kecantol di Bank Century melalui fasilitas
Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Berdasarkan kalkulasi BI jika dana bankbank tersebut tidak bias kembali, bank-bank itu bakal mengalami kesulitan
likuiditas, rasio kecukupan modal (CAR)-nya turun, dan akhirnya harus
masuk dalam pengawasan khusus. Jika bank-bank tersebut masuk
pengawasan khusus, bank-bank lain yang memiliki exposure juga akan
demikian. Karena itu, bisa menimbulkan efek berantai ke seluruh
perbankan.
3. Dampak pada pasar keuangan yakni pasar obligasi pemerintah dan bursa
saham. Kalau century ditutup, ada bank lain bermasalah. Karena bank lain
itu mempunyai exposure SUN cukup besar, sehingga SUN harus dijual. Itu
akan menggoyangkan pasar SUN karena terjadi penjualan besar-besaran.

Kalau bank-bank tadi adalah listed company ( perusahaan tercatat dibursa
saham ) itu akan menggoyang pasar saham.
4. Dampak kepada system pembayaran antar bank. Kalau ditutup, bank- bank
lain yang memiliki tagihan ke Bank Century sulit menagih dan ini tidak
dijamin. Ini bisa mengakibatkan system pembayaran chaos. Dalam artian
adanya imbas psikologis masyarakat jika Bank Century ditutup. Semua
menunjukkan imbasnya mulai medium to high impact hingga high impact.
5. Sejak pertengahan 2008, saat krisis ekonomi global mulai menghebat system
keuangan di Indonesia mengalami tekanan hebat. Dana perbankan di
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang biasanya mencapai Rp 200 triliun tibatiba menyusust tinggal Rp 89 triliun. Artinya ada indikasi penarikan dana
masyarakat dari bank dalam jumlah besar. Untuk membayar itu, bank harus
mencairkan dana mereka yang disimpan di SBI.
Indikator lain anjloknya dana deposito masyarakat. Akibatnya untukmenarik
dana masyarakat bank mulai menaikkan suku bunga simpanan hinggaterjadi
perang suku bunga. Bahkan bank-bank besar yang sebelumnya menjadisupplier
dalam fasilitas Pasar Uang Antar Bank (PUAb) mulai menahan dana. Halitu
mengakibatkan

bank-bank

kecil

dan

menengah

mengalami

kesulitan

likuiditas.Saat itu PUAB sangat tegang. Selain itu resiko gagal kredit ( credit
default swap)Indonesia melonjak dari angka normal 200 basis poin (bps) menjadi
1.400 bps.Ditambah pencairan dana investor asing sekitar USD 6 miliar. Intinya
ada tekananbesar di pasar uang.
B. Penggelapan
Penyebab lain ambruknya Bank Century adalah penipuan oleh pemilik dan
manajemen dengan menggelapkan uang nasabah. Mereka adalah Robert Tantular,
Anggota Dewan Direksi Dewi Tantular, Hermanus hasan Muslim dan Laurance
Kusuma serta pemegang Saham yaitu Hesham Al Warraq Thalat dan Rafat Ali
Rijvi. Pengelapannya dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, memanfaatkan
produk reksa dana fiktif yang diterbitkan PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia

yang dijual terselubung di Bank Century. Kedua, menyalurkan sejumlah kredit
fiktif. Ketiga, menerbitkan letter of Credit ( L/C ) Fiktif. Modusnya yaitu pemilik
Bank Century membuat perusahaan atas nama orang lain untuk kelompok mereka.
Lantas mereka mengajukan permohonan kredit, tanpa prosedur semestinya serta
jaminan yang memadai mereka dengan mudah mendapatkan kredit. Bahkan ada
kredit Rp. 98 Milyar yang cair hanya dalam 2 (dua ) jam. Jaminan mereka
tambahnya hanya surat berharga yang ternyata bodong.
Selain itu Robert Tantular juga menyalahgunakan kewenangan memindah
bukukan dan mencairkan dana deposito valas sebesar Rp. 18 Juta Dollar AS tanpa
izin sang pemilik dana, Budi Sampoerna. Robert juga mengucurkan kredit kepada
PT Wibowo wadah Rezeki Rp. 121 Milyar dan PT Accent Investindo Rp. 60
Milyar. Pengucuran dana ini diduga tidak sesuai prosedur. Robert Tantular juga
melanggar Letter Of Commitmen dfengan tidak mengembalikan surat – surat
berharga Bank Century di luar negri dan menambah modal Bank
C. Permasalahan Yang Ditimbulkan Oleh Bank Century
1. Bahwa masalah di Bank Century disebabkan lemahnya Bank Indonesia
mengawasi pengoperasian perbankan nasional, sehingga merugikan
keuangan Negara. BI dinilai lalai dalam pengawasan, sehingga direksi dan
pemilik Bank Century sejak 2005 leluasa melarikan dana milik nasabah ke
luar negri melalui penerbitan Obligasi bodong.
2. DPR merasa dilangkahi pemerintah, karena pemerintah dan DPR hanya
bersepakat mengeluarkan dana rekap sebesar 1,3 Trilyun, nyatanya 6,7
trilyun.
3. Pengambilalihan Bank Century oleh pemerintah melalui LPS tidak memiliki
konsep yang jelas dan akan menimbulkan kerugianyang cukup besar.Dana
yang dikeluarkan LPS dalam upaya penyehatan Century yang mencapai Rp.
6,77 Trilyun dapat dipastikan tidak akan bisa kembali. Dan akan
menimbulkan kerugian yang besar, artinya upaya LPS memperetahankan
deposan – deposannya tidak lari gagal.

4. Saat ini muncul dugaan dana rekap Bank Century bukan hanya 6,7 trilyun
tetapi mencapai hingga 9 Trilyun
3.2 Penyelesaian Kasus Bank Century
1. Masih banyak misteri yang melingkupi kasus penyelamatan Bank Century.
Karena itu audit investigasi BPK harus dilakukan dengan tuntas. Jangan
sampai ada penumpang gelap yang bermain dengan mengatasnamakan
penyelamatan ekonomi nasional. Misteri itulah yang ditindaklanjuti komisi
pemberantasan Korupsi (KPK) dengan meminta Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) untuk melakukan audit investigasi terhadap bank. Tidak
hanya KPK, DPR pun minta KPK mengaudit proses bailout tersebut. Itu
karena sebelumnya DPR pada tanggal 18 Desember 2008 telah menolak
peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 4 Tahun
2008 tentang jaringan pengaman sector keuangan ( JPSK ) sebagai payung
hukum dari penyelamatan bank milik pengusaha Robert Tantular itu.
2. Pemerintah terus memburu asset Robert Tantular dan pemegang saham
lainnya di luar negeri dengan membentuk tim pemburu asset. Tim ini
beranggotakan staf Departemen Keuangan, Markas Besar Polri, Bank
Indonesia, Lembaga Penjamin simpanan, Pusat Pelaporan dan Analisa
Transaksi Keuangan, Departemen Luar Negeri, Kejaksaan Agung, serta
Departemen Hukum dan Hak Azasi manusia. Untuk di dalam negeri
jumlah asset yang disita polisis terkaitb kasus tindak pidana perbankan di
Bank Century sebesar Rp 1,191 miliar. Sementara di luar negeri, polisis
berhasiul menemukan dan memblokir asset milik Robert Tantular senilai
19,25 Juta dolar AS atau setara Rp 192,5 Miliar. Uang sebesar itu antara
lain terdapat di USB AG Bank Hongkong senilai 1,8 juta dolar AS, PJK
Jersey sejumlah 16,5 juta dolar AS, dan British Virgin Island ( Inggris )
sebesar 927 ribu dolar AS. Selain itu polisisjuga menemukan dan
memblokir aset Hesham Al Warraq talaat serta Rafat Ali Rizvi senilai Rp
11,64 triliun. Aset itu tersebar di UBS AG Bank sejumlah 3,5 juta dolar

22. AS, Standard Chartered Bank senilai 650 ribu dolar AS dan sejumlah
SGD 4.006, di ING Bank sebesar 388 ribu dolar AS.
3. Dalam proses hukum bank Century, pemilik bank century Robert tantular
beserta pejabat bank century telah ditetapkan sebagai terdakwa kasus
penggelapan dana nasabah. Bahkan manajemen Bank Century telah
terlibat dalam memasarkan produk reksadana PT Antaboga Sekuritas yang
jelas-jelas dalam pasal 10 UU Perbankan telah dilarang. Prinsip the five
C’s of credit analysis yang menjadi dasar pemberian dana talangan
rupanya tidak diterapkan oleh LPS. LPS harusnya meneliti Character
(kejujuran pemilik bank), collateral (jaminan utang bank), capital (modal),
capacity ( kemampuan mengelola bank ) dan condition of economy
sebelum bailout diberikan. Artinya dari segi the five C;s of credit analysis
Bank Century sebenarnya tidak layak sama sekali mendapatkan dana
talangan dari LPS. Ironisnya LPS justru mengucurkan dana sampai 6,7
triliun ke bank itu.
4. Solusi untuk mengatasi bank-bank bermasalah bukan dengan memberikan
penjaminan penuh ( blanket guarantee atau bailout ) seperti yang diberikan
ke Bank Century. Hal itu berdasar pengalaman krisis keuangan 1998 yang
akhirnya mengakibatkan munculnya bantuan likuiditas Bank Indonesia
(BLBI) hingga Rp 600 triliun.

BAB IV

PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Pemberian bailout atau dana talangan oleh pemerintah kepada bank
century yang membengkak hingga Rp 6,7 triliun dari semula 1,3 triliun harus
menjadi bahkan pembicaraan dan perdebatan seru. Bukan hanyua dimedia massa
dikalangan para ahli dan birokrasi pemerintah, tapi juga departemen karena hal ini
menyangkut dua aspek yaitu politik dan hukum. Pemberian dana bailout century
yang sekarang terus diperjualkan bisa berakibat buruk terhadap bank tersebut.
Dimana akan mengurangirasa percaya nasabah pada dunia perbankan
Kasus Bank Century mencerminkan lemahnya pengawasan Bank
Indonesia ( BI ) sebagai bank sentral terhadap bank umum. Bank-bank umumnya
hendaknya mendapat pengawasan ketat dari bank Central.
3.4 Saran
• Dalam menghadapi kasus bank Cemtury perlunnya kerjasama dengan
baik antara pemerrintah, DPR-RI dan Bank Indonesia
• Pemerintah harus bertanggung jawab kepadanasabah Bank Century agar
bisa uangnyya dicairkan.
• Harus ada trasparansi public dalam menyelesaikan kasus Bank century
sehingga tidak terjadi korupsi
• Audit infestasi BPK harus dilakukan dengan tuntas dan dibantu oleh
Polri, kejaksaan, Pemerintah Bank Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/afdal1993/makalah-pie-uang-dan-lembaga-keuangan
Makalaha pie uangan dan lembaga keuangan 2014/2015