PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EF

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA
KARYAWAN DI DALAM SEBUAH ORGANISASI
THE EFFECT OF ORGANIZATIONAL STRUCTURE ON EFFECTIVENESS OF
EMPLOYEES IN AN ORGANIZATION
Oleh
Olivia Laksmi Leireta
165211017
Program Studi D3 Administrasi Bisnis
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Email: Laksmiolivia@gmail.com

Abstrak
Sebuah organisasi didirikan atau tercipta karena adanya suatu tujuan, sehingga seluruh
kegiatan yang dilakukan dalam organisasi berorientasi pada tujuan tersebut. Dan hal itu
berlaku juga pada struktur organisasi yang diadaptasi oleh organisasi tersebut. Organisasi
dapat berjalan dengan baik apabila memiliki aturan, koordinasi dan tingkat disiplin yang tinggi
dari tiap individu yang ada didalamnya dan hal tersebut haruslah jelas. Apabila organisasi
tersebut memiliki peraturan yang ketat dan garis koordinasi yang jelas tetapi tiap individu yang
ada didalamnya tidak menjalankan tugasnya sebagai mana mestinya atau minat yang ditunjukan
oleh setiap individu atau pewainya kurang maka hasil kerja yang dihasilkan tidak akan optimal.

Hal ini menunjukan bahwa sumber manusia di dalam sebuah organisasi merupakan faktor yang
penting sebagai penggerak organisasi. Individu didalam sebuah organisasi dapat bekerja secara
individu atau di dalam sebuah kelompok yang harus mendapatkan arahan atau intruksi.
Sehingga hal ini harus dibarengi dengan adanya pimpinan yang dapat mengarahkan sesuai
dengan garis komando dan garis koordinasi yang ada dan sesuai dengan tupoksinya. Pemberian
tugas sendiri harus dibarengi dengan kemampuan tiap individunya. Karena apabila tidak akan
menyebabkan tekanan pada diri tiap individunya. Adanya tekanan dari ketidakmampuan ini
akan menyebabkan frustasi, stress dan konflik dengan diri sendiri yang akan menyebabkan
kinerja yang menurun.
Kata Kunci : Struktur organisasi, efektifitas kerja

Abstract
An organization is established or created because of a purpose, so all the activities that carried
out by the organization are oriented towards that purpose. And also the organizational structure
that adapted by the organization. The organization can run well if it has the rules, coordination

and high level of discipline of each individual and it must be clear. If the organization has strict
rules and clear lines of coordination but each individual does not run it as it should, or the
individual are less interested then the result will not be optimal. This indicates that the human
source within an organization is an important factor as an organizer. The individuals within an

organization can work individually or in a group that must obtain a direction or an instruction.
So this should be accompanied by a leader which can lead according to the command line and
the coordination linein accordance with the duties and functions. The task itself should be
followed by the ability of each individual. Because if not it can cause a pressure to each
individual. The pressure of this incapacity will lead to frustration, stress and self-conflict that
will lead to declining performance.
Keywords : Organizational structure, work effectiveness

PENDAHULUAN
Organisasi didirikan atau tercipta
karena adanya suatu tujuan, sehingga
seluruh kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi berorientasi pada tujuan tersebut.
Dan hal itu berlaku juga pada struktur
organisasi yang diadaptasi oleh organisasi
tersebut.
Organisasi sendiri terdiri dari
sekelompok orang yang bersatu dan
membentuk sebuah sistem demi mencapai
suatu tujuan yang sama. Sehingga didalam

organisasi tersebut terdapat kerjasama antara
satu
sama
lainnya.
Kecenderungan
kerjasama ini akan terus berlanjut selama
tujuan tersebut belum tercapai sehingga
terjadinya suatu ketergantungan antara satu
individu dan individu yang lainnya didalam
organisasi. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa organisasi terdiri dari
beberapa unsur yaitu, adanya sekelompok
orang, adanya tujuan dan adanya kerjasama.
Organisasi dapat berjalan dengan
baik apabila memiliki aturan, koordinasi dan
tingkat disiplin yang tinggi dari tiap individu
yang ada didalamnya dan hal tersebut
haruslah jelas. Apabila organisasi tersebut
memiliki peraturan yang ketat dan garis
koordinasi yang jelas tetapi tiap individu

yang ada didalamnya tidak menjalankan

tugasnya sebagai mana mestinya atau minat
yang ditunjukannya kurang maka hasil kerja
yang dihasilkan tidak akan optimal. Dan
tujuan organisasi pun tidak akan dapat
dicapai.
Hal ini menunjukan bahwa sumber
manusia di dalam sebuah organisasi
merupakan faktor yang penting sebagai
penggerak organisasi. Individu didalam
sebuah organisasi dapat bekerja secara
individu atau di dalam sebuah kelompok
yang harus mendapatkan arahan atau
intruksi. Sehingga hal ini harus dibarengi
dengan adanya pimpinan yang dapat
mengarahkan sesuai dengan garis komando
dan garis koordinasi yang ada dan sesuai
dengan tupoksinya. Pemberian tugas sendiri
harus dibarengi dengan kemampuan tiap

individunya. Karena apabila tidak akan
menyebabkan tekanan pada diri tiap
individunya.
Adanya
tekanan
dari
ketidakmampuan ini akan menyebabkan
frustasi, stress dan konflik dengan diri
sendiri yang akan menyebabkan kinerja
yang menurun.
Didalam organisasi pula yang
menjadi faktor penting dalam berjalannya
organisasi dan dalam pencapaian tujuan

organisasi adalah struktur organisasi yang
dianut oleh organisasi tersebut.
Namun para pimpinan organisasi
banyak yang kurang mementingkan akan
struktur organisasi yang akan dianut atau
diadaptasi oleh organisasinya. Hal ini terjadi

karena masih banyak pimpinan yang lebih
mementingkan tentang bagaimana cara
operasi
organisasi
sehingga
dapat
menghasilkan keuntungan bagi organisasi
tersebut dan bagaimana cara mengelola
sumber daya yang ada. Dibalik itu semua,
sebenarnya struktur organisasi memiliki hal
yang sama penting akan hal – hal yang telah
disebutkan tersebut.
Struktur
organisasi
pun
ikut
berpengaruh dalam jalannya organisasi?
Mengapa? Karena dari struktur organisasi
ini kita dapat melihat tugas dari masing –
masing individu atau masing – masing divisi

dan unit yang ada didalam organisasi.
Dengan adanya struktur organisasi
di dalam sebuah organisasi, maka tugas
antara individu yang satu dan yang lain tidak
akan saling berebut atau terjadinya
pembagian kerja yang kurang merata. Hal
ini juga dapat mengontrol kerja tiap individu
di dalam organisasi atau setiap pegawainya.
Karena dengan adanya struktur organisasi,
setiap individu atau pegawai memiliki
tanggung jawab yang sama serta adanya
garis koordinasi yang sama sehingga setiap
tugas yang diberikan dapat terselesaikan dan
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Serta adanya pimpinan yang dalam
struktur organisasi memiliki tingkatan yang
lebih tinggi dan memiliki tanggun jawab
akan pegawai – pegawainya atau para
bawahannya.
Selain hal diatas, pentingnya struktur

organisasi di dalam perusahaan yaitu agar
tercipta kerjasama yang baik diantara
pegawainya karena antar pegawai akan

timbul rasa saling membutuhkan sehingga
tercipta pula rasa saling menghargai akan
hasil kerja satu sama lainnya. Hal ini terjadi
selama antar pegawainya memiliki tujuan
dan paham yang sama.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi merupakan sebuah wadah
yang didalamnya terdapat sekelompok orang
yang terdiri dari beberapa bagian dan saling
berhubungan dan bergantung satu sama
lainnya demi mewujudkan satu tujuan yang
sama. Dan bekerja sdesuai dengan urutan
dan rencana yang sebelumnya telah diatur.
Sedangkan bebrapa ahli memandang
organisasi dengan beberapa pendekatan.

1. Pendekatan struktural
2. Pendekatan prilaku
Dalam
pendekatan
struktural,
organisasi dipandang sebagai wadah.
Sedangkan dengan pendekatan prilaku,
organisasi
dipandang
sebagi
suatu
organisme.
Organisasi dipandang sebagai wadah
yaitu dilihat dari organisasi yang dapat
berbentuk statis yang digambarkan dengan
kotak – kotak hubungan, kedudukan atau
jabatan yang diduduki oleh seseorang,
wewenang dan tanggung jawab seseorang
pada organisasi, dan sebagai alat pencapaian
tujuan organisasi.

Sedangkan pandangan yang lain
menyatakan bahwa organisasi dipandang
sebagai organisme yang mana merupakan
organisme dinamis. Atau juga dapat
diartikan bahwa sebagai sesuatu yang hidup.
Hal ini dilihat dari adanya aktivitas yang
dilakukan oleh manusia didalamnya dan
karena adanya interaksi dengan lingkungan.

Didalam
organisasi
beberapa unsur yang penting yaitu

terdapat

1. Adanya sekelompok orang
2. Adanya kerjasama, dan
3. Adanya tujuan
Ketiga unsur tersebut bersatu dan
membentuk sebuah organisasi dan saling

berkaitan satu sama lainnya. Dan unsur yang
paling penting adalah kerja sama. Mengapa?
Karena kerjasama sebagai penggerak
aktivitas organisasi. Tanpa kerjasama tujuan
organisasi akan sulit untuk dicapai.
Dalam mewujudkan kerjasama yang
baik didalam organisasi maka diharuskan
untuk memiliki beberapa unsur kerjasama
itu sendiri yaitu sebagai berikut
1.
2.
3.
4.

Komunikasi
Koordinasi
Kepemimpinan
Motivasi

Sebuah organisasi terbentuk dari
sekelompok orang yang memilki sifat serta
latar belakang yang berbeda – beda. Oleh
sebab itu komunikasi mengambil peranan
penting dalam menjalankan aktivitas
organisasi. Komunikasi disini yaitu adanya
keterbukaan dan rasa saling percaya antar
individu didalam organisasi. Tanpa danya
keterbukaan maka penyampaian informasi,
ide dan pendapat pun tidak akan
tersampaikan. Hal ini dapat menuntun pada
budaya diorganisasi itu sendiri. Apabila
tidak ada keterbukaan maka antara pimpinan
dan pegawai tidak akan tumbuh rasa percaya
antara satu sama lainnya. Sehingga
hubungan antara pimpinan dan pegawaipun
akan terkesan buruk.
Lalu tujuan organisasi pun dapat
tercapai apabila didalamnya terdapat kerja
sama dan koordinasi yang baik antara satu
individu dengan individu lainnya. Maka dari
itu diperlukan adanya seorang pemimpin

yang dapat mengarahkan hal tersebut.
Koordinasi yang dimaksud yaitu adanya
keselarasan dan kontak diantara orang –
orang yang termasuk didalamnya. Dengan
adanya koordinasi ini maka organisasi dapat
menghindari konflik, kekacauan, dan
pembagian tugas yang tidak merata.
Pembagian tugas atau pendelegasian
tugas merupakan salah satu kegiatan yang
penting dalam pengorganisasian organisasi
karena hal ini menyangkut harga diri
pegawai yang mendapat limpahan tugas
tersebut sebagai satu cara untuk menjaga
keseimbangan emosional pegawai dari
tekanan dan beban kerja yang ada sehingga
kondisi organisasi pun akan tetap baik –
baik saja.
Selain komunikasi, koordinasi dan
kepimpinan hal lain yang menjadi
pendorong adanya kerjasama yang baik
didalam organisasi yaitu dengan adanya
motivasi. Motivasi sendiri dapat diberika
oleh pimpinan sebagi suatu apresiasi dari
hasil kerja pegawai dan motivasi yang
paling penting adalah motivasi yang dimilki
oleh setiap individunya.
Tujuan dari organisasi yang ingin
dicapai dalam sewaktu waktu mungkin saja
dapat berubah. Perubahan itu bisa terjadi
selama masih selaras dengan fungsi, misi
dan visi serta peranan organisasi tersebut.
Dalam mewujudkan tujuan organisasi, orang
– orang yang berada di dalam organisasi
cenderung memiliki rasa bersatu atau saling
membutuhkan selama tujuan tersebut belum
tercapai.
Jika sebuah organisasi memilki unsur
– unsur yang telah dijalaskan tadi maka,
organisasi tersebut talah memiliki orang –
orang dan fungsi – fungsi yang harus diatur
atau disusun sehingga memilki kerangka
kerja yang lebih jelas lagai dan pastinya
yang lebih tersusun secara rapih.

Kerangka – kerangka yang disusun
tersebut memuat kedudukan, fungsi serta
wewenang masing – masing individu yang
bertugas didalam organisasi tersebut.
Kerangka tersebut biasa kita kenal sebagai
struktur organisasi.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi setiap organisasi
berbeda – beda. Hal inni dikarena setiap
organisasi merancang strukturnya sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan organisasi
mereka
sendiri.
Seiring
dengan
berkembangya organisasi, maka semakin
jumlah unit didalam organisasi tersebut pun
akan ikut bertambah dan hal ini akan
menyebabkan bertambahnya jarak antara
pimpinan dengan bawahannya. Maka dari
itu, sebagai seorang pimpinan haruslah
memilki pemahaman yang baik akan
aktivitas dan tujuan organisasi sehingga
dapat memilih dan menggunakan struktur
organisasi yang sesuai dengan keadaan di
organisasi tersebut. Hal ini merupakan hal
penting mengingat akan pentingnya struktur
organisasi didalam organisasi.
Menurut Chaniago (2013), struktur
organisasi sendiri biasanya menggambarkan
beberapa hal didalamnya yaitu :
1. Adanya pembagian kerja.
2. Bawahan dan atasan. Yakni adanya
garis
komando
yang
dapat
menunjukan kepada siapakah setiap
individu harus beratanggung jawab.
3. Fungsi yang dilaksanakan. Yakni
adanya tugas atu fungsi yang
dikerjakan oleh setiap unit didalam
organisasi tersebut.
4. Pengelompokan
bidang
kerja.
Adanya pengelompokan setiap unit
didalam organisasi yang didasarkan
kepada beberapa hal yaitu fungsi,
proses dan wilayah atau pun
ketiganya sekaligus.

5. Spesialisasi pekerjaan, artinya tiap
individu didalam organisasi akan
digabungkan
sesuai
dengan
kemampuan
dan
spesialisasi
pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh
individu tersebut.
6. Tingkat manajeman, mulai dari
tingakatan pimpinan yang tinggu
sampai terendah.
7. Kompleksitas
kegiatan
yang
dilakukan oleh organisasi.
Adapun didalam pembentukannya
sendiri struktur organisasi dapat dibuat
berdasarkan beberapa hal, diantaranya:
1. Fungsi
2. Produksi atau proses
3. Wilayah atau geografis
Struktur organisasi yang dibuat
berdasarkan fungsi, mengelompokan tiap
individu kedalam satu unit yang didalamnya
mengerjakan suatu aktivatas yang sama.
Sedangkan untuk struktur organisasi yang
dibuat berdasarkan produksi atau proses
yaitu
mengelompokan
sumber daya
manusianya kedalam suatu unit yang
berdasarkan pada proses produksi organisasi
tersebut. Dan struktur organisasi yang dibut
berdasarkan wilayah atau geografs yaitu
struktur yang dibuat karena adanya wilayah
– wilayah tempat individu tersebut
melakukan tugasnya.
PEMBAGIAN
ORGANISASI

KERJA

DI

DALAM

Pembagian kerja didalam organisasi
haruslah dilakukan secara terstruktur sesuai
dengan kapasitas dan kepampuan pegawai.
Sebab
pembagian
kerja
sangatlah
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
organisasi dan menyangkut kepentingan
segala pihak di dalam organisasi tersebut.
Selain kemampuan penyesuaian
pembagian tugas pun harus sesuai dengan

minat pegawai. Hal ini dilakukan agar
pegawai tersebut memilki rasa tanggung
jawab yang lebih terhadap tugas yang telah
diberikan terhadapnya serta penyelesaian
tugasnya pun akan lebih maksimal karena
sesuai dengan minat dan bakat pegawai
tersebut. Ketidaksesuaian pembagian tugas
terhadap
pegawai
sendiri
dapat
mengakibatkan pekerjaan menjadi terganggu
dan menghambat aktivitas organisasi. Dan
pembagian kerja ini dapar dibedakan
menjadi dua jenis yaitu secara fungsional
dan divisional.
Struktur fungsional mengelompokan
pembagian kerjanya sesuai dengan fungsi
atau keahlian dan kegiatan kerja yang sama.
Biasanya struktur fungsional ini digungakan
oleh organisasi yang masih berukuran kecil
dan skala produksinya yang juga kecil.
Sedangkan
struktur
divisional
mengelompokan tugas kerja sesuai dengan
kesamaan dalam melakukan produksi atau
jasa, geografis dll.
BENTUK - BENTUK
ORGANISASI

STRUKTUR

Bentuk dari setiap struktur organisasi
dari setiap organisasi berbeda – beda sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan organisasi
tersebut. Ada beberapa bentuk dari struktur
organisasi yang biasa diginakan oleh
organisai diantaranya yaitu:
 Struktur organisasi garis
 Struktur organisasi garis dan staf
 Struktur organisasi garis, staf dan
fungsional
 Struktur organisasi matriks
1. Struktur organisasi garis
Struktur organisasi yang berbentuk
garis ditandai dengan adanya garis komando
serta garis lurus dan tidak terputus – putus.
Struktur organisasi garis ini biasanya dibuat
berdasarkan fungsi, produksi atau proses dan

wilayah atau geografis. Berikut adalah
contoh dari struktur organisasi garis.

 Struktur organisasi garis berdasarkan
fungsi

 Struktur organisasi garis berdasarkan
produksi atau proses

 Struktur organisasi garis berdasarkan
wilayah atau geografis

Struktur organisasi garis ini biasanya
digunakan oleh organisasi yang berukuran
kecil. Adapun kelebihan dari penggunaan
struktur organisasi ini didalam organisasi
yaitu:
 Memudahkan
pimpinan
untuk
melakukan pengawasan terhadap
bawahannya
 Adanya pembentukan spesialisasi
pekerjaan
Adapun kelemahan
organisasi garis ini yaitu:

dari

struktur

 Penyelesaian masalah akan menjadi
lambat karena harus menunggu
keputusan dari pimpinan masing –
masing unit yang ada
 Timbulnya sifat egois karena hanya
memikirkan unit sendiri.
2. Struktur organisasi garis dan staf
Struktur organisasi garis dan staf
muncul karena organisasi yang terus
berkembang sehingga pimpinan akan
merasa kesulitan untuk menjalankannya
seorang diri maka dibutuhkan tenaga ahli
yang lainnya untuk membantu pimpinan.
Namun yang berhak memberikan
perintah tetap pimpinan. Namun hal
tersebut berbeda lagi apabila pimpinan
telah mendelagasikan tugasnya kepada
staf ahli tersebut. Hal tersebut akan
mengakibatkan adanya dua wewenang
didalam organisasi. Yang pertama
dipegang oleh pimpinan dan satu lagi
dipegang oleh staf ahli yang membantu
pimpinan.
Struktur organisasi garis dan staf
biasanya ditandai dengan adanya garis
putus – putus yang murapakan kebalikan
dari struktur organisasi garis. Sedangkan
untuk
penentuan
unit
didalam
organisasinya
berdasarkan
fungsi,
produksi atau proses dan wilayah atau
geografis.
 Struktur organisasi garis dan staf
yang berdasarkan fungsi

 Struktur organisasi garis dan staf
yang berdasarkan produksi atau
proses

 Struktur organisasi garis dan staf
yang berdasarkan wilayah atau
geografis

Struktur organisasi garis dan staf ini
memilki kelebihan juga kekurangan dalam
penerepannya
di
dalam
organisasi.
Kelebihannya yaitu :
 Jelasnya tugas, wewenang dan
tanggung jawab antara pimpinan dan
bawahan.
 Mudahnya
koordinasi
karena
pembagian tugasnya jelas seperti
point diatas.
 Pembagian tugas sesuai fungsinya
 Fleksibel. Yakni dapat digunakan
oleh organisasi kecil dan besar
sekalipun.
 Pengambilan keputusan lebih mudah.
Adapun kelemahan
organisasi ini yaitu:

dari

struktur

 Terlalu bergantung kepada pimpinan.

 Pegawai susah untuk berkembang
ataupun
menyampaikan
pendapatnya.
 Terjadi persaingan antara unit kerja.
 Dibutuhkan kontrol yang tegas dan
lebih jelas dari pimpinan agar tidak
terjadi kekacauan yang lebih tinggi
antar pegawai.

3. Struktur organisasi garis, staf dan
fungsional
Struktur organisasi ini merupakan
perpaduan dari dua struktur yang telah
dijelaskan sebelumnya. Berikut adalah
salah satu contohnya.

Adapun kelebihan
organisasi ini yaitu:

dari

struktur

 Mudah untuk dipahami dan tersusun
secara sistematis
 Pembagian tugas tersusun secara
jelas.
 Kerjasama antara pimpinan dengan
staf terjalin dengan baik
 Proses kerja lebih terkontrol.
 Dalam
melaksanakan
tugasnya
pegawai lebih disiplin
Sedangkan kekurangannya yaitu:
 Aktifitas yang dilakukan pegawai
terbatas
 Ego diantara pegawai tinggi
karena terlalu meminting unit
keja masing – masing
 Pimpinan terkesan otoriter

4. Struktur organisasi matriks
Dalam struktur organisasi matriks ini
bawahan akan memiliki lebih dari satu
pimpinan sekaligus. Hal ini terjadi karena,
struktur ini terdiri dari garis vertical dan
horizontal
didalamnya
sehingga
kewenangan, tanggung jawab dan evaluasi
pengendaliannyapun
menjadi
ganda.
Sehingga
menyebabkan
pegawainya
bertanggung jawab kepada lebih dari satu
orang pimpinan.

Adapun sebelum menggunakan
struktur organisasi ini didalam organisasi.
Maka diperlukan beberapa persyartan yang
mendukung terwujudnya struktur organisasi
yang baik untuk organisasi tersebut. Salah
satunya yaitu sumber daya manusianya yang
memiliki
kualiatas
serta
terbiasa
mengerjakan tugas didalam kelompok.
Sama halnya dengan struktur
organisasi yang lainnya, struktur organisasi
matriks ini juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Dan kelebihan struktur matriks
yaitu:
 Semua unit saling berhubungan dan
mendukung satu sama lainnya
 Semua individu akan memahami
permasalahan unit yang lain
 Banyak jalur komunikasi
Adapun kelemahannya yaitu:

 Strukturnya lebih rumit
 Memerlukan komunikasi yang lancar
antara satu sama lainnya
 Pertanggung jawaban dari bawahan
diberikan kepada beberapa pimpinan
sesuai fungsinya.
Dari beberapa bentuk struktur
organisasi tersebut, seorang pimpinan harus
bisa memilih struktur organisasi yang tepat
untuk digunakan didalam organisasinya.
Setelah membentuk struktur organisasinya
maka akan timbul tingkatan manajemen
yang ada didalamnya.

biasanya digunakan oleh organisasi yaitu
sistem sentralisasi, sistem desentralisasi dan
sistem campuran.
Selain itu karena tujuan utama dari
sebuah organisasi yaitu melakukan dan
memberikan pelayanan kepada client atau
orang yang membutuhkan. Maka dalam
upaya pemberian pelayanan yang terbaik
tersebut organisasi akan berusaha sebaik
mungkin untuk memberikan pelayanannya.
Dan salah satu cara yang dilakukan oleh
organisasi yaitu memilih penempatan
pelayanan yang akan dilakukan apakah akan
dilakukan secara terpusat (sentralisasi) atau
tersebar (desentralisasi) atau bahkan
gabungan dari keduanya.

A. SISTEM SENTRALISASI

Tingkatan
manajemen
didalam
organisasi dilihat dari gambar diatas yaitu
mengerucut keatas. Dan akan lebih baik lagi
jika tingkatan ini dibuat tidak terlalu tinggi.
Karena apabila semakin tinggi dapat
menyebabkan komunikasi antara top
managemen dengan lower management
susah terjadi dan penyampaian informasi
pun akan memakan waktu yang lebih lama.
Dan setiap pimpinan didalam
organisasi memiliki rentang kendali masing
– masing. Rentang kendali sendiri yaitu
berapa banyak bawahan yang dapat
dipimpin atau dirahkan oleh pimpinan dalam
melakukan pekerjaan dalam satu waktu.
Jumlah orang yang dapat dikendalikan oleh
pimpinan berbeda – beda disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dalam
organisasi

pembagian kerja didalam
terdapat tiga sistem yang

Sistem sentralisasi berasal dari kata
“sentral” yang berarti terpusat. Jadi, sistem
sentralisasi
dapat
diartikan
sebagai
pemusatan seluruh aktivitas kegiatan kantor
yang bersifat khusus atau spesifik kepada
divisi atau unit atau badan khusus yang
dibentuk di dalam organisasi tersebut.
Selain itu apabila organisasi tesebut
merupakan sebuah organisasi yang besar
maka divisi atau unit atau badan tersebut
dapat dibentuk menjadi sebuah departemen
tersendiri .
Contoh dari sistem sentralisasi ini
yaitu kegiatan mengetik yang dilakukan oleh
seorang typist, kegiatan pengarsipan
dokumen yang dilakukan oleh seorang
arsiparis. Orang – orang tesebut merupakan
orang – orang yang memilki kemampuan
khusus yang menangani aktivitas yang
khusus pula.

Sistem sentralisasi ini memiliki
bebarapa kelebihan dan kekurang.
 Kelebihan
1. Pegawai dapat lebih cermat dalam
melakukan pekerjannya
2. Pengawasan terhadap hasil mudah
dilakukan
3. Penggunaan sumber daya lebih
hemat
4. Mengurangi tingkat kecurangan
antar pegawai
 Kekurangan
1. Pegawai hanya bisa melakukan satu
jenis pekerjaan saja
2. Terlalu
banyak
unit
yang
menyebabkan lambatnya tingkat
pelayanan yang diberikan oleh
organisasi
3. Kurang terjaminnya kerahasiaan
organisasi
B. SISTEM DESENTRALISASI
Sistem
desentralisasi
yaitu
pelimpahan wewenang atau tanggung jawab
dari pimpinan kepada bawahannya untuk
mengurus kepentingan dan pekerjaannya
masing – masing.

 Kelebihan
1. Kegiatan
organisasi
dilakukan
berdasarkan skala prioritas
2. Kegiatan organisasi dilakukan ditiap
unit sesuai dengan peraturan yang
ada
3. Efektifnya pengawasan pekerjaan
didalam organisasi
 Kekurangan
1. Lebih boros dalam penggunaan biaya
dalam
melakukan
pekerjaan
organisasinya
2. adanya
peluang
dalam
penduplikasian arsip
3. organisasi tidak akan harmonis
Dari kedua sistem diatas ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
organisasi sebelum memilih salah satu
sistem tersebut, yakni diantaranya :
1. Ukuran organisasi apakah besar atau
kecil,
2. Luas ruang lingkup pekerjaan yang
dilakukan oleh organisasi,
3. Level
organisasi
atau
tinggi
rendahnya struktur yang ada di
dalam organisasi,
4. Gaya kepimpinan yang dilakukan
oleh pimpinan didalam organisasi
5. Visi dan misi yang dimiliki oleh
organisasi
Dengan melihat hal diatas, maka
organisasi dapat menentukan sistem
mana yang baik dan sesuai dengan
keadaan organisasi sehingga tiadak
terjadi kesalahan di masa yang akan
datang.
C. SISTEM CAMPURAN
Sistem campuran ini merupakan
gabungan dari kedua sistem yang
sebelumnya telah dibahas. Sistem ini

memungkinkan untuk setiap unitnya
memiliki kantornya tersendiri. Namun,
kegiatan organisasi yang akan dilakukan
dikendalikan dan dipantau oleh kantor pusat.
Berikut adalah gambarnya.

Adapun kelebihan dan kekurangan
dari sistem ini yaitu diantaranya,
 Kelebihan
1. Pembagian tugas antar unit yang
lebih jelas.
2. Adanya keterpasuan dan kesusaian
dalam pelaksanaan kerjanya
 Kekurangan
1. Adanya
kemungkinan
terjadi
kekacauan
didalam
melakukan
pekerjaan
2. Pengawasan
antar
pegawainya
kurang.
Setelah pemilihan sistem yang tepat
bagi organisasi . Maka setiap pimpinan
dapat melakukan delegasi. delegasi ini
dilakukan dari tingkatan atas menuju tingkat
yang berada dibawahnya.
Delegasi sendiri yaitu penyerahan
tugas kepada bawahan atau pihak lainnya
untuk melakuka tugas yang diberikan,
sehingga
orang
yang
melaksanakan
mendapatkan wewenang untuk melakukan
dan mengerjakan tugas yang telah
diserahkan kepadanya.
Meskipun begitu, orang yang
memberikan wewenang atau orang yang
mendelegasikan tetap memiliki tanggung

jawab penuh akan hal yang dia delegasikan
kepada orang lain. Dan orang yang
mendapatkan
wewenang
tersebut
bertanggung jawab kepada “si pemberi
wewenang”.
Namun
dalam
pelaksanaanya
pimpinan tidak bisa semena – mena
mendelegasikan
tugasnya
kepada
bawahannya.
Pimpinan
juga
harus
memikirkan kesiapan dan kemampuan dari
bawahan yang dia berikan wewenang.
Sehingga meskipun didelegasikan, tugas
yang diserahkan dapat terselesaikan dengan
baik dan tidak akan berdampak buruk bagi
organisasi. Sehingga pimpinan tetap
mengawasi proses penyelesaian tugas
tersebut. Selain dapat mendelegasikan
wewenangnya, setiap pimpinan mempunyai
rentang kendali masing – masing. Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya.

KESIMPULAN
Dari penjelasan – penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa pemilihan struktur
organisasi bagi setiap organisasi berbeda –
beda. Pemilihan ini haruslah didasari oleh
beberapa hal, salah satu faktor penentunya
yaitu ukuran dari organisasi dan kegiatan
apa yang akan dilakukan oleh organisasi
tersebut. Pemilihan struktur organisasi yang
tepat sendiri dapat menentukan pembagian
wewenang dan tugas bagi setiap individu
didalam organisasi tersebut.
Dengan struktur organisasi kita dapat
melihat fungsi dan wewenang didalam
organisasi secara jelas. Selain itu dengan
struktur organisasi yang dipilih maka setiap
individu didalam organisasi akan bekerja
didalam kelompk atau unit tertentu. Unit
yang ada tersebut telah dibentuk sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan organisasi.
Sehingga didalam unit tersebut setiap
individu dapat berkomunikasi antara satu

sama lainnya dalam menyelesaikan tugas
pekerjaannya.
Komunikasi
didalam
organisasi merupakan suatu hal yang
penting mengingat setiap individu yang
berada didalam organisasi bekerja secara
berkelompok
sehingga
penyampaian
informasi tidak akan terhalang suatu
masalah.
Pembagaian tugas yang dilakukan
didalam organisasu haruslah sesuai dengan
minat dann bakat setiap individu yang ada
didalam organisasi. Hal ini penting karena
sumber daya manusai merupakan suatu
aspek penting dalam kegiatan organisasi.
Pembagian tugas yang baik dan adil akan
menbuat pegawai didalam organisasi bekerja
semaksimal mungkin sehingga hasil kerja
yang dihasilkan dapat memuaskan segala
aspek yang terdapat didalam organisasi.
Selain itu, dengan adanya pimpinan
yang kompeten didalam bidangnya dapat
menuntun organisasi dalam mewujudkan
tujuannya dan membuat bawahan yang
diarahkannya
sejahtera
tanpa
harus
menanggung beban dari pekerjaan yang
diberikan kepadanya.

DAFTAR PUSTAKA
Budiasih, Y. (2012). Struktur Organisasi, Desain
Kerja, Budaya Organisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Produksivitas
Karyawan. Jurnal STIE Ahmad Dahlan
Jakarta, Vol.1 No.2 hlm.99-105.
Chaniago, H. (2013). Manajemen Kantor
Kontemporer. Bandung: CV Akbar Limas
Perkasa.
Djasuli, M. (2006). Pengaruh Struktur Dan Kultur
Organisasi Terhadap Hubungan Antara
Partisipasi Penyusunan Anggran Dengan

Kinerja Manajerial. Jurnal Universitas
Trunojoyo, Vol.2 No.1 hlm 1-14.
Dr.Laksmi, M. F. (2015). Manajemen
Perkantoran Modern. Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
Fianda Gammahendra, D. H. (2014). Pengaruh
Struktur ORganisasi terhadap Efektifitas
Organisasi (Studi Pada Persepsi Pegawai
Tetap Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Kediri). Jurnal Administrasi
Bisnis(JAB), Vol. 7 No.2 .
Gie, T. L. (2000). Administrasi Perkantoran
Modern. Yogyakarta: Liberty
yogyakarta.
Juniarti, A. T. (2009). Pengaruh Struktur
Organisasi dan Kepimpinan pada Kinerja
Pgawai PT Bumitama Gunajaya Argo.
Jurnal Trikonomika, Vol.2 No.3.
Kusdi. (2009). Teori Organisasi dan Admiistrasi.
Jakarta: Penerbit Salemba.
Kusumawati, L. (2015). Pengaruh Struktur
Organisas, Kepemimpinan Dan
Kemampuan Sumber Daya Manusia
Terhadap Kineja Karyawan Rumah Sakit
Ibu dan Anak Anugerah Bunda
Khatulistiwa Pontianak. Jurnal
Universitas Tanjungpura.
Mariam, R. (2009). PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA
KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING Studi Pada Kantor Pusat
PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Tesis program Pascasarjana Universitas
Diponegoro.

Moekijat. (2002). Manajemen Perkantoran.
Yogyakarta: BPFE.
Mohyi, A. (2012). Teori dan Perilaku Organisasi.
Malang: UMM Press.
Nuraida, I. (2008). Manajemen Administrasi
Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.
Rahmadana, F. W. (2002). Pengaruh Sistem
Informasi Manajemen Dan Struktur
Organisai Terhadap Efektivitas
Pengambila Keputusan Pada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A
Belawan. Jurnal ilmiah manajemen dan
bisnis, Vol.2 No.2.
Robbins, S. (1994). Teori Organisasi:Konsep,
Struktur,Proses. Jakarta: Penerbit Arcan.

Sedarmayanti. (2009). Pengetahuan tentang
Manajemen Perkantoran. Bandung:
Mandar Maju.
Soeprihanto, J. (2003). Manajemen Bisnis.
Jakarta: Grasindo.
Streers, R. M. (1984). Efektofotas Organisasi:
KAidah Perilaku. Jakarta: Lembaga
Pendidikan dan Pembinaan Manajemen
dan Penerbit Erlangga.
Tintri, D. (2002). Pengaruh struktur dan kultur
organisasi terhadap keefektifan
anggaran partisipatif dalam
peningkatan kinerja manajerial. Jurnal
ekonomi dan bisnis, No.2 Jilid 7.
Yuki, G. (1998). Kepemimpinan dalam
organisasi. Victory Jaya Abadi.