LAPORAN PRAKTIKUM ARUS LISTRIK DAN SUSUN

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR I
“ARUS LISTRIK DAN SUSUNAN HAMBATAN DALAM RANGKAIAN”

DISUSUN OLEH :

1.
2.
3.
4.
5.

KELOMPOK

:6

ANGGOTA

:

SONI AFRIANSYAH

VINI GENTARI FEBRIANI
WINDI PUJIWATI
SILMI AULIA WARDAH
WAHYU HIDAYANI

(RSA1C115003)
(RSA1C115013)
(RSA1C115017)
(RSA1C115023)
(RSA1C115027)

DOSEN PENGAMPU :
1. WAWAN KURNIAWAN,S.Si,M.Cs
2. AHMAD SYARKOWI,M.Pd
ASISTEN DOSEN :
1. ISMAWAN PRASETYA DEVI
2. TRI INSAN MUSTAQIIM
3. SARI MALINDA

(RSA1C313009)

(A1C314004)
(A1C314033)

LABORATORIUM FISIKA DASAR
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2015/2016

Judul
: Arus Listrik Dan Susunan Hambatan Dalam Rangkaian
Hari/Tanggal : Senin/30 November 2015
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Ilmu fisika sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di dunia ini . Hal itu dibuktikan
dengan maraknya tekhnologi yang memudahkan kehidupan manusia yang berdasarkan konsep
ilmu fisika . Salah satu ilmu fisika yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia adalah listrik .
Listrik umumnya telah menjadi jantung kehidupan manusia . Dikarenakan sebagian besar
pekerjaan manusia bergantung padanya . Contohnya lampu listrik yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari .
Listrik memiliki meliputi komponen dan cara kerja listrik tersebut .Dengan memahami
konsep listrik maka seseorang dapat menguasai dasar ilmu dalam bidang tekhnologi salah
satunya elektronika . Konsep-konsep tentang listrik misalnya hokum Ohm yang menyatakan
bahwa arus listrik yang mengalir pada rangkaian berbanding lurus dengan beda potensial antara
ujung penghantar . Dengan demikian dalam listrik mengandung arus listrik yang mengalir beda
potensial dan hambatan . Dalam menentukan ketiga komponen tersebut umumnya dilakukan
sebuah percobaan menggunakan multitester (Afdan.2011:19) .
Percobaan umumya dilakukan di laboratorim atau lebih dikenal dengan praktikum .
Praktikum tentang listrik misalnya Arus Listrik Dan Susunan Hambatan Dalam Rangkaian
dilakukan percobaan secara sederhana akan tetapi menurut Omang Wirajasmita (1989:156)
praktikum sederhana salah satunya menentukan arus listrik melalui percobaan menggunakan
multitester memang terlihat gampang untuk dilakukan . Akan tetapi tetap mengutamakan
ketelitian . Hal ini dikarenakan tidak mengerti dan salah menggunakan alat maupun tata cara
praktikum dapat menyebabkan kegagalan dalam percobaan yang berujung pada ketidakpastian
data . Belum lagi jika multitester haru sering-sering dikalibrasi agar memiliki data yang tepat .
I.2. Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu sebagai berikut :
a. Dapat menggunakan multitester untuk mengukur kuat arus, beda potensial dan tahanan
penghantar

b. Menentukan hubungan kuat arus(I), beda potensial(V) dan tahanan (R) melalui percobaan
c. Menghitung hambatan pengganti susunan seri(Rs) dan hambatan pengganti susunan
parallel (Rp) melalui percobaan
d. Menjelaskan prinsip hokum kirchoff

BAB II
LANDASAN TEORI

Cara sederhana menghitung resistor adalah parallel sehingga arus dari sumber terbagi
menjadi cabang-cabang yang terpisah pengkabelan pada rumah-rumah dasn gedung diatur
sehingga semua peralatan listrik pada bangunan tersebut tersusun paralel . Dengan pengkabelan
paralel, jika anda memutuskan hubungan dengan satu alat, arus yang lainnya tidak akan
terganggu . Tetapi pada rangkaian seri, jika satu alat dilepaskan, maka arus ke lainnya terhenti .
Ketika resistor-resistor terhubung paralel , masing-masing mengalami tegangan yang sama .
Setelah itu juga memberikan jalur tambahan bagi arus . Dengan demikian hambatan total lebih
kecil . (Giancoli.2001:96)
Multitester merupakan alat ukur listrik yang dapat berfungsi sebagai amperemeter, voltmeter
dan kapasitansimeter . Dalam penggunaannya tergantung pada penunjukkan Aswitch selector .
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran adalah hubungan antara alat ukur dan besaran
apa yang diukur . Bila kutub-kutub suatu element atau baterai (E) kita tutup dengan tahanan luar

(R) maka elemen akan menghasilkan arus listrik (I) . Menurut hokum Ohm :
V= IR
Bila ada 3 buah hambatan R1,R2, dan R3dihubungkan secara seri, maka ;
Rs=R1 +R2+ R3
Dan jika dihubungkan secara paralel maka ;

(Tim Fisika Dasar.2013:46)
Kemampuan suatu penghantar menahan arus listrik disebut hambatan listrik yang dinyatakan
dengan satuan Ohm, besarnya hambatan pengganti pada susunan hambatan seri adalah jumlah
nilai hambatan-hambatan itu, sebaliknya pada susunan hambatan paralel adalah jumlah kebalikan
hambatan seri , pada hambatan paralel , kuat arus listrik pada tiap hambatan sebanding dengan
nilai hambatan itu masing-masing (Budi Suryatim.1998:72)
Hokum Kirchoff digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian yang kompleks . Hukum
Kirchoff pertama disebut hukum loop . Hukum Kirchoff pertama berbunyi “Jumlah aljabar arus
yang masuk ke dalam suatu titik cabang suatu rangkaian adalah nol” . Jika hukum ini diterapkan
pada titik cabang sedangkan bunyi hokum kirchoff kedua yaitu “Pada setiap rangkaian tertutup,
jumlah aljabar dari beda potensialnya harus sama dengan nol” . (Anonim.2010:1)

Hambatan ekuivalen dari sembarang banyaknya ekuivalen seri sama dengan jumlah
hambatan-hambatan untuk banyaknya sembarang resistor paralel, kebalikan hambatan ekuivalen

sama dengan jumlah kebalikan-kebalikan dari hambatan-hambatan individunya . Hambatan
ekuivalen itu selalu lebih kecil daripada hambatan individu . (Anonim.2009:1)
Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik dimana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama . Semua komponen satu sama lain tersusun paralel . Hal inilah
yang menyebabkan susunan satu sama lain tersusun dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya
yang lebih banyak (kabel penghubung diperlukan lebih banyak) . Selain kelemahan tersebut,
susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri . Adapun kelebihannya
adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka kkomponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya . (Giancoli.2001:96-97)

BAB III
METODE PERCOBAAN
III.1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

3 macam hambatan yang berbeda

Multitester
Power supply / baterai 1,5 Volt
Kabel secukupnya

III.2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam percobaan kali ini yaitu sebagai berikut :
A. Menentukan nilai I
a. Menyusun rangkaian seperti gambar I
b. Mencatat nilai Rdan V yang terbaca oleh alat pada tabel
c. Menentukan harga I
d. Mengulangi kegiatan a sampai c sebanyak 3 kali
e. Mengulangi langkah a, b dan c untuk R2 dan R3
B. Menentukan nilai I total dari 3 buah hambatan yang dirangkai seri
a. Menyusun rangkaian seperti gambar II
b. Mencatat nilai R dan V yang terbaca oleh alat pada tabel
c. Menentukan harga I total
d. Mengulangi kegiatan a sampai c sebanyak 3 kali
C. Menentukan nilai I total dari 3 buah hambatan yang dirangkai paralel
a. Menyusun rangkaian seperti gambar III
b. Mencatat nilai R dan V yang terbaca oleh alat pada tabel

c. Menentukan harga I total
d. Mengulangi kegiatan a sampai dengan c sebanyak 3 kali
III.3. Gambar

III.4. Skema Percobaan
A. Menentukan nilai I

B. Menentukan nilai I total dari 3 buah hambatan yang dirangkai seri

C. Menentukan nilai I total dari 3 buah hambatan yang dirangkai parallel

III.5. Analisis Data
Adapun analisis data yang digunakan dalam percobaan kali ini yaitu sebagai berikut :

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Percobaan
A. Menentukan nilai I


B. Menentukan nilai I total dari 3 buah hambatan yang dirangkai seri

C. Menentukan nilai I total dari 3 buah hambatan yang dirangkai paralel

IV.2. Pembahasan
Pengukuran untuk menentukan arus listrik dan susunan hambatan dalam rangkaina dilakukan
sebanyak 3 kali. Akan tetapi sebelum melakukan percobaan, kami melakukan kalibrasi terhadap
alat yang akan kami gunakan yaitu multitester . Cara mengkalibrasi yaitu dengan
menghubungkan kutub positif dengan kutub negative, lalu dilihat jarum penunjuk di multitester .
Jika menunjukkan angka nol maka multitester sudah terkalibrasi . Apabila belum , maka dapat
dikalibrasi dengan memutar putaran disisi kiri multitester . Setelah alat terkalibrasi maka
percobaan baru dapat dilakukan .
Pada pengukuran pertama dilakukan sebanyak 3 kali dengan merubah-rubah nilai hambatan
sebesar 50Ω, 100Ω dan 200Ω . Pada hambatan 50Ω , kami merangkai 2 resistor yang bernilai
100 Ω secara paralel kemudian didapat nilai I rata-rata 0,0301A , rata-rata ketidakpastian nilai I
0,0007A , ketidakpastian mutlak 0,0232 dan ketidakpastian relative 2,33% serta nilai I sama
dengan │0.0302±0,0007│A . Pada hambatan 50Ω, kami menggunakan resistor yang bernilai
100Ω kemudian didapat nilai I rata-rata 0,0154A , rata-rata ketidakpastian nilai I 0,0003A,
ketidakpastian mutlak 0,0194, ketidakpastian relative 1,94%, nilai I sama dengan
│0,0154±0,0003│A . Pada hambatan 200Ωkami menggunakan 2 resistor yang bernilai 100Ω

dirangkai secara seri kemudian didapat nilai I rata-ratanya 0,0076A , ketidakpastian relative
2,63% ketidakpastian mutlak 0,0263, rata-rata ketidakpastian nilai I 0,0002A serta nilai I sama
dengan │0,0076±0,0002│A .
Pada pengukuran kedua dilakukan sebanyak 3 kali yaitu mengukur I total dengan hambatan
yang dirangkai seri . Adapun hambatan itu sebanyak 3 buah yang dirangkai seri sehingga
mendapatkan nilai hambatan 300Ω karena masing-masing hambatan bernilai 100Ω didapat nilai
I rata-rata 0,0051A, rata-rata ketidakpastian nilai I 0,0001A, ketidakpastian mutlak 0,0196,
ketidakpastian relative 1,96% serta nilai I sama dengan │0,0051±0,0001│A .

Pada pengukuran ketiga dilakukan sebanyak 3 kali yaitu mengukur I total dengan hambatan
yang dirangkai paralel sehingga mendapatkan nilai hambatan 33,3Ω karena paralel tersebut .
Adapun hambatan itu sebanyakl 3 buah yang dirangkai paralel yang masing-masing bernilai
100Ω sehingga didapatkan hasil nilai 33,3Ω didapat nilai I rata-rata 0,0434A, rata-rata
ketidakpastian nilai I 0,0009A, ketidakpastian mutlak 0,0207, ketidakpastian relative 2,07% serta
nilai I sama dengan │0,0434±0,0009│A .
Ketiga pengukuran diatas menggunakan hambatan yang sama yaitu 100Ω, dikarenakan pada
resistor tersebut terdapat warna coklat hitam coklat dan emas . Yang jika ditaksir bernilai
100Ω±5% . Ketiga pengukuran diatas mendapatkan hasil yang valid, walaupun sebenarnya ada
nilai beda potensial yang diatas 1,5 Volt itu dikarenakan pembacaan skala multitester atau
kesalahan pada alat praktikum kami . Padahal kami telah sering melakukan kalibrasi pada

multitester tersebut . Menurut Wiradsangnam Nita (2000:156) ketidakpastian mutlak maupun
relative dapat menjadi acuan validasi data .Adapun dalam pengukuran sering didapatkan nilainilai ketidakpastian mutlak maupun relative yang beragam . Sehingga dapat dikelompokkan
nilai-nilai ketidakpastian mutlak/relative sebagai berikut :
a. Ketidakpastian mutlakyang bernilai antara 0,08-0,5 akan memiliki data yang tingkat validasi/
akuratnya rendah
b. Ketidakpastian relative yang bernilai antara 4-8% akan memiliki data dengan tingkat validasi
sedang
c. Ketidakpastian mutlak yang bernilai 0,001-0,04 akan memiliki data dengan tingkat validasi
yang tinggi
Dengan begitu maka tingkat akurasi data pada ketiga pengukuran diatas sangat tinggi .

BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Multitester adalah alat yang berfungsi sebagai mengukur beda potensial, arus listrik, dan
tahanan/hambatan penghantar . Untuk menggunakannya, multitester dihubungkan ke
power supply/baterai melalui kabel dan resistor, lalu kuat arus, tenganan dan hambatan
dapat ditentukan/dicari
2. Hubungan antara beda potensial, kuat arus dan hambatan yaitu beda potensial adalah
hasil kali antara kuat arus dan hambatan atau V = I.R . Semakin besar kuat arus dan
hambatan maka akan besar pula beda potensialnya
3. Menghitung hambatan pengganti susunan seri yaitu
Rs = R1 + R2 +R3 +…+ Rn
Menghitung hambatan pengganti susunan paralel yaitu
4. Hukum Kirchoff I
“Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus
yang keluar dari titik percabangan”
ΣImasuk = ΣIkeluar
Hukum Kirchoff II
“Dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik(E) dan jumlah
penurunan tegangan (I.R) sama dengan nol”
ΣE = ΣIR

V.2. Saran
Agar praktikan lain lebih terampil dalam praktikum serta memperbanyak literature yang
diperlukan .

Daftar Pustaka
Anonym.2010.Hukum Kirchoff.Tersedia:http://belajarfisikablogspot.com/2010/10/Hukum
Kirchoff.[Diakses tanggal 03 Desember 2015]
Anonym.2009.Paralel dan Seri.Tersedia:www.fisikamuda.com[Diakses tanggal 02 Desember
2015]
Afdan.2011.HambatanListrik.Tersedia:http://pustakafisika.wordpress.com/2011/09/26/rangkaian
hambatan listrik[Diakses tanggal 02 Desember 2015]
Giancoli.2001.Fisika.Jakarta:Erlangga
Suryatim,Budi.1998.Fisika untuk Sains dan Tekhnik.Jakarta:Erlangga
Tim Penyusun.2013.PanduanPraktikum Fisika Dasar I.Jambi:Universitas Jambi
Wirasasmita Omang.1989.Pengantar Laboratorium Fisika.Jakarta:Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan

LAMPIRAN