SANITASI DAN HYGIENE KD doc

SANITASI DAN HYGIENE KD. 3.2

Mendiskripsikan jenis-jenis struktur perkembangbiakan
Microorganisme
 Jenis jenis mocroorganisme
Dalam mata pelajaran biologi istilah mikroorganime sudah tidak asing lagi.
Namun bagi masyarakat umum, mungkin istilah mikroorganisme masih terasa
asing. Apakah yang dimaksud dengan mikroorganisme itu? dan apa pula jenisjenis mikroorganisme itu? Menurut Knight dan Kotschevar

pengertian mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil,
yang tidak dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Untuk menghindari
berkembangnya mikroorgaisme dalam lingkungan kerja, seorang karyawan harus
tahu bagaimana sebuah mikroorganisme itu hidup, tumbuh, dan berkembang
menjadi banyak dan bagaimana mikroorganisme ini bertransformasi.
Menurut Knight dan Kotschevar mikroorganisme dibagi menjadi :
 1. Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam
perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara yang lembab, dan
pada temperatur yang tepat. Contoh : Salmonella, Eccerecia Coli,
Staphylococcus dan Diphtheria bacilus.
 2. Virus

Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang
tidak bisa dilihat, walaupun sudah menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini
menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh, virus hepatitis.
Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan atau susu.
 3. Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air,
minyak, buah atau sayuran dan makanan yang lain.
 4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya
jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada
makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, bisa
dibuang bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging.
 5. Ragi

Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi biasanya bereaksi jika ada
karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol
dan pembuatan roti.
 Ciri-ciri, Perkembangbiakan dan Manfaat Bakteri
 Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler prokariotik ( inti selnya

tidak memiliki membran/selaput inti ) yang mempunyai diding sel
seperti tumbuhan namun umumnya tidak berklorofil
 Bakteri bersifat kosmopolitan {umum/menyeluruh}karena merupakan
makhluk hidup yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas hampir di
semua tempat seperti di makanan , tanah, air, udara, dalam tubuh
makhluk hidup dan bahkan di tempat yang sangat ekstrim seperti di
dalam magma.
 Ciri-ciri Bakteri Bakteri :
1. Organisme uniselluler ( tubuhnya terdiri atas satu sel saja )
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air
panas,kawah/magma atau gambut dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
 Struktur Bakteri :

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora.

 Struktur Dasar Bakteri :
1. Dinding sel
tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid
dan protein. Di bagian dalam membran plasma terdapat lekukan-lekukan yang
disebut mesosom.
3. Mesosom
Daerah bagian dalam membran plasma yang mengalami lipatan. Fungsinya
diduga sebagai organel respirasi sel. berarti mesosom menggantikan peranan

organel mitikondria pada sel eukariotik. Namun keberadaan mesosom itu
sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang.
4. Sitoplasma
adalah cairan sel. di dalam sitoplasma terdapat organel-organel dari sel seperti
ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan lain sebagainya.

5. Ribosom
adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma berbentuk bulat-bulat kecil,
tersusun atas protein dan RNA. Fungsinya untuk sintesa protein

6. Granula penyimpanan,
untuk menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

 1. Bakteri Kokus :
a.Monokokus yaitu berupa sel bakteri bulat tunggal
b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri bulat yang berdempetan
c.Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk
segi empat.
d.Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan
membentuk kubus

e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri bulat berdempetan
membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
seperti buah anggur

2. Bakteri Basil :
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri batang tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri batang yang berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai

 3. Bakteri Spirilia :
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan
peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Suhu
Derajat keasaman atau pH
Konsentrasi garam
Sumber nutrisi
Zat-zat sisa metabolisme
Zat kimia

 Cara Perkembangbiakan bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel

pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi
dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik

antara bakteri satu dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut
rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi
adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu
ke sel bakteri yang lain tanpa kontak langsung. Pada proses transformasi saat sel
bakteri donor mengalami lisis/hancur akan menyebarkan materi genetik ke
lingkungan sebagian dari materi genetik akan bergabung dengan materi genetik
bakteri penerima. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan
sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan
Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat
berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.

2. Transduksi
adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus. Selama transduksi, sel bakteri donor terinfeksi oleh virus
bakteri / bakteriofage sehinggga bakteri mengalami siklis litik yang diakhiri
dengan pecahnya sel bakteri/lisis dan mengeluarkan virus-virus baru hasil
reproduksi virus dalam sel bakteri dan virus-virus baru ini juga membawa materi
genetik dari bakteri. Virus-virus baru/bakteriofage yang nonvirulen

(menimbulkan siklus lisogen) memindahkan materi genetik/DNA yang
dibawanya dan bersatu dengan DNA bakteri inangnya. Materi genetik/DNA dari
virus ini disebut profag.
3. Konjugasi
adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua
sel bakteri yang berdekatan yang disebut pilus. Umumnya terjadi pada bakteri
gram negatif.

 Senyawa benzalkonium termasuk pada golongan senyawa amfoterik
karena menghasilkan dua muatan listrik apabila dilarutkan, yaitu muatan
anion dan muatan kation. Senyawa ini tidak dipengaruhi oleh kesadahan
air dan bahan organik, tidak berbau, tidak beracun, tidak korosif, dan
cenderung membentuk busa. Klorida yang ditambahkan pada pembersih
ini tidak dapat bertindak sebagai sanitaiser, melainkan sebagai bahan
yang dapat meningkatkan efektifitas daya pembersih. Pembersih ini tidak
stabil pada kondisi pH tinggi tetapi tidak menimbulkan korosi.
 Cairan pembersih dapat digunakan untuk membersihkan lantai ruangan
maupun lantai kamar mandi. Cara penggunaan cairan So Klin Lantai untuk
membersihkan lantai ruangan adalah dengan cara menuangkan cairan

tersebut sebanyak 2 tutup botol yang kemudian ditambahkan dengan air
bersih. Sedangkan untuk membersihkan lantai kamar mandi tidak
memerlukan pengenceran, cairan pembersih ini disemprotkan pada lantai
kamar mandi kemudian didiamkan dan selanjutnya lantai kamar mandi
disikat.

KD 3.3

Memahami Pembersih dan Bahan Saniter
Bahan pembersih
Bahan pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat
sebagai pembersih. SEBAGAI CLEANER SEBAGAI SEALER / PREVENTIVE SEBAGAI
DISINFECTANT ANTISEPTIC DEODORIZERS POLISHER SEBAGAI MULTIPURPOSE
BAKTERI MELINDUNGI DAN MENGKILAPKAN BAU.
 Berbagai macam fungsi bahan pembersih :
a. Bahan pembersih yang berfungsi untuk pembersih biasa di sebut
sebagai CLEANER BACK

b. Bahan pembersih yang berfungsi sebagai pembunuh kuman / bakteri
sebagai DISINFECTANT BACK

c. Bahan pembersih yang berfungsi sebagai pelindung dan pelapis
sebagai SEALER / PREVENTIVE BACK
d. Bahan pembersih yang serba guna dan berfungsi ganda karena
mengandung Ph yang netral sebagai MULTIPURPOSE BACK
 Bentuk-bentuk bahan pembersih :
a. Liquid : bahan pembersih yg berupa cairan
b. Krystal : bahan pembersih yg bentuknya mirip butiran krystal
c. Cream/pasta : bahan pembersih yg berupa cream
d. Powder : bahan pembersih yg berupa bubuk
e. Padat : bahan pembersih yg bentuknya padat/keras/kaku
f. Foam/busa : bahan pembersih yg bentuknya busa
 Jenis-jenis bahan pembersih :
 Air
 Pembersih kamar mandi
 Penggosok/abrasitur
 Bahan pembersih serbaguna
 Asam/acid
 Alkalis
 Pembersih lemak (degreasers)
 Penghilang bau (deodorizer)

 Pembasmi kuman (disinfectant)
 Pembersih kaca (fibreglass cleaner)
 Pembersih logam (metal cleaner)

Bahan Saniter (Sanitizer)
Sanitizer adalah zat kimia yang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang
tumbuh dan sporanya sampai tingkat aman untuk manusia.
 Tujuan
Tujuan utama penggunaan sanitizer (desinfektan) adalah untuk mereduksi
jumlah mikroba patogen dan perusak di dalam pengolahan pangan dan pada
fasilitas dan perlengkapan persiapan makanan. Pengawasan terhadap
mikroorganisme ini penting untuk menjamin suatu produk yang aman dan utuh
dengan masa simpan yang cukup.
 Golongan Sanitizer
Sanitizer yang terkenal dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
1. Pembunuh sel vegetatif selain spora (disinfectant)
2. Penghambat pertumbuhan mikroorganisme (antiseptik)

 Jenis Sanitizer
NON KIMIA
 Panas : Panas akan
menggumpalkan, protein sel
mikroorganisme, sehingga
fungsi hidup sel terganggu.
Efisiensi panas tergantung
pada suhu yang dicapai,
kelembaban, dan waktu di
mana suhu dipertahankan.

Uap : Uap dapat digunakan
sebagai sanitizer jika dibuat
dari air berkualitas air
minum. Uap tidak dapat
menembus retakan dan
goresan permukaan, tidak
seperti air, dan uap tidak
dapat digunakan untuk pola
pembersihan (Cleaning-InPlace = Pembersihan Di
Tempat).


Air mendidih : jika tidak
dibutuhkan untuk
membunuh spora, suhu 850C
selama 15 menit atau 800C
selama 20 menit telah cukup
untuk menonaktif-kan
mikroorganisme vegetatif.

KIMIA
 Bahan berbasis klorin : •
Aktifitasnya di air dengan
membebaskan zat kimia yang
dikenal dengan nama „”asam
hyypochlorous‟ yang bisa
membunuh bakteri. • Asam ini
dapat berubah dengan mudah
menjadi gas khlorin. • Larutan
asam yang mengandung klorin
ini tidak boleh digunakan untuk
peralatan logam karena bersifat
korosif


Bahan berbasis lodine : •
Sanitizer ini berupa larutan
asam dari iodine yang telah
direaksikan dengan sejenis “zat
aktif permukaan” (surfactant).
Pengaruh dari reaksi ini
membuat iodine mudah untuk
ditangani daripada antiseptik
lainnya



Bahan berbasis ammonium
guatenary : Molekulnya bersifat
“aktif permukaan” dan dapat
melarutkan permukaan bakteri
sasarannya dan bercampur
dengannya sehingga efektif
pembasmiannya. Sangat efektif
untuk bakteri thermophile