RESUME PENCEMARAN AIR DAN UDARA.docx

TUGAS
RESUME EKOLOGI
PENCEMARAN UDARA DAN AIR

Nama

: Miftahul Jannah

Npm

: 1552010056

Kelas

: Tl-B ‘15

Dosen Pemimbing : Mohamad Mirwan, ST.,MT

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Surabaya
2015


DAFTAR ISI
BAB I
I.
II.
III.
BAB II
I.

II.

BAB III

: PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.........................................
Rumusan Masalah...................................................
Tujuan Penulisan.....................................................

3
3

3

: PEMBAHASAN
PENCEMARAN AIR
I.1 Pengertian..........................................................
I.2 Klasifikasi sumber dan dampak pencemaran ....
I.3 Konsep pengendalian Pencemaran air...............

4
4
11

PENCEMARAN UDARA
I.1 Pengertian..........................................................
I.2 Klasifikasi sumber dan dampak pencemaran ...
I.3 Konsep pengendalian Pencemaran air...............

11
11
15


: KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
P a g e 2 | 20

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin
penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan
kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi
bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim
global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita
harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu
terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu
sendiri.
Akan tetapi, kali ini penulis akan sedikit memaparkan klasifikasi sumber
dan dampak dari pencemaran air dan udara serta beberapa pengendaliannya
secara sederhanaoleh karena itu saya menyusun tugas resume ini dengan
mengambil tema “Pencemaran Air dan Udara ” agar kita dapat mengetahui
dari mana pencemaran itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.

II. Rumusan Masalah
1. Apa saja klasifikasi sumber dan dampak pencemaran yang ada disekitar
kita?
2. Bagaimana cara pengendalian secara sederhana untuk pencemaran
tersebut?

III. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Klasifikasi sumber dan dampak pencemaran yang ada
disekitar kita terutama pencemaran air dan udara.
2. Untuk mengetahui cara pengendalian pencemaran tersebut secara

sederhana.

BAB II
P a g e 3 | 20

PEMBAHASAN

I. PENCEMARAN AIR
I.1 Pengertian
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia.Walaupun fenomena alam
seperti gunung
berapi, badai, gempa
bumi dan lain-lain juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap
kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya

oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik,
yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

I.2 Sumber dan Dampak Pencemaran Air
Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat
dikategorikan sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung.
Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat
Pembuangan Akhir Sampah), dan sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu
kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah, atau atmosfer
berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung mengandung sisa dari
aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfer
juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang
menghasilkan hujan asam.
Bahan khusus yang menyebabkan pencemaran air adalah bahan-bahan
kimia, pathogen, dan perubahan fisik dan sensori seperti kenaikan suhu dan
perubahan warna. Bakteri Coliform biasa digunakan sebagai indicator
pencemaran air, meskipun tidak menyebabkan penyakit. Kuman lain yang

sering diketemukan di air permukaan yang menyebabkan masalah kesehatan
manusia adalah : Burkholderia pseudomallei, Cryptosporidium parvum,
Giardia lamblia, Salmonella, Novovirus dan virus lainnya serta parasit
(cacing).
P a g e 4 | 20

Kadar tinggi pathogen akibat dari tidak cukupnya perawatan aliran
pembuangan kotoran. Di negara berkembang, kota-kota tua dengan
infrastruktur yang aus akan mengalami kebocoran dalam sistem pembuangan
kotoran (pipa, pompa, katup) yang dapat menyebabkan terhambatnya aliran
bersih.
Selain itu, pencemar air dapat diklasifikasikan sebagai organik,
anorganik, radioaktif, dan asam/basa. Saat ini hampir 10 juta zat kimia telah
dikenal manusia, dan hampir 100.000 zat kimia telah digunakan secara
komersial. Kebanyakan sisa zat kimia tersebut dibuang ke badan air atau air
tanah. Pestisida, deterjen, PCBs, dan PCPs (polychlorinated phenols), adalah
salah satu contohnya. Pestisida digunakan di pertanian, kehutanan dan rumah
tangga. PCB, walaupun telah jarang digunakan di alat-alat baru, masih
terdapat di alat-alat elektronik lama sebagai insulator, PCP dapat ditemukan
sebagai pengawet kayu, dan deterjen digunakan secara luas sebagai zat

pembersih di rumah tangga.
Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang
dapat mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut.
Pencemaran air ini terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.
Menurut Wardhana (1995), komponen pencemaran air yang berasal dari
industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian dapat dikelompokkan
sebagai bahan buangan:
 PADAT
Yang dimaksud bahan buangan padat adalah adalah bahan buangan yang
berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan
tersebut bila dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan
pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal. Apabila bahan
buangan padat tersebut menimbulkan pelarutan, maka kepekatan atau berat
jenis air akan naik. Kadang-kadang pelarutan ini disertai pula dengan
perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap
akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Sehingga proses
fotosintesa tanaman dalam air akan terganggu. Jumlah oksigen terlarut dalam
air menjadi berkurang, kehidupan organism dalam air juga terganggu.
 ORGANIK DAN OLAHAN BAHAN MAKANAN
Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk

atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan
akan menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan
naik. Tidak tertutup kemungkinan dengan berambahnya mikroorganisme dapat
P a g e 5 | 20

berkembang pula bakteri pathogen yang berbahaya bagi manusia. Demikian
pula untuk buangan olahan bahan makanan yang sebenarnya adalah juga
bahan buangan organic yang baunya lebih menyengat. Umumnya buangan
olahan makanan mengandung protein dan gugus amin, maka bila didegradasi
akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk (misal.
NH3).
 ANORGANIK
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme,
umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi
peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini
biasanya berasal dari limbah industri yag melibatkan penggunaan unsureunsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Cadmium (Cd), air raksa atau
merkuri (Hg), Nikel (Ni), Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dll. Kandungan ion
Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah. Kesadahan air
yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat
dari besi melalui proses pengkaratan (korosi). Juga dapat menimbulkan

endapan atau kerak pada peralatan. Apabila ion-ion logam berasal dari logam
berat maupun yang bersifat racun seperti Pb, Cd ataupun Hg, maka air yang
mengandung ion-ion logam tersebut sangat berbahaya bagi tubuh manusia, air
tersebut tidak layak minum.
 CAIRAN MINYAK

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan
mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak
mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas
permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan
minyak ini tergantung pada jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada
permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi
membutuhkan waktu yang lama. Lapisan minyak di permukaan akan
mengganggu mikroorganisme dalam air. Ini disebabkan lapisan tersebut akan
menghalangi diffusi oksigen dari udara ke dalam air, sehingga oksigen
terlarut akan berkurang. Juga lapisan tersebut akan menghalangi masuknya
sinar matahari ke dalam air, sehingga fotosintesapun terganggu. Selain itu,
burungpun ikut terganggu, karena bulunya jadi lengket, tidak dapat
mengembang lagi akibat kena minyak.


P a g e 6 | 20

 ZAT KIMIA
Bahan – bahan kimia yang dapat mengganggu
No

Bahan-bahan
kimia

Keterangan

1.

Arsen

2.

Barium

3.

Cadmium

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Chromium
Timah hitam
Merkuri
Nitrat
Selenium
Silver
Sulfat
Besi

12.
13.
14.

Tembaga
Klorida
Flour

Bersifat karsinogenik dengan melalui kontak
pada makanan
Bersifat toxis terhadap hati, aliran darah dan
nervous
Sebagai racun yang akut bagi manusia
seperti batu ginjal.
Carsinogenik pada pernapasan
Sebagai racun pada pekerja dan ikan
Sebagai racun pada pekerja dan ikan
Menyebabkan methemogloinema pada bayi
Menyebabkan keracunan pada anak
Menyebabkan penyakit agria
Menyebabkan laxative
Menimbulkan koloid yang berwarna dalam
air
Menyebabkan air mempunyai rasa tertentu
Menyebabkan air menjadi asin rasanya
Menyebabkan penyakit flur esis

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemar air
ini akan dikelompokkan menjadi :
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
P a g e 7 | 20

b. Bahan pemberantas hama (insektisida),
c. Zat warna kimia,
d. Zat radioaktif

Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa sabun (deterjen, sampo dan
bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air ditandai dengan
timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air
Bahan buangan berupa sabun dan deterjen di dalam air lingkungan akan
mengganggu karena alasan berikut :
1.

Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu
kehidupan organisme di dalam air. Deterjen yang menggunakan bahan nonFosfat akan menaikkan pH air sampai sekitar 10,5-11.

2.

Bahan antiseptic yang ditambahkan ke dalam sabun/deterjen juga
mengganggu kehidupan mikro organisme di dalam air, bahkan dapat
mematikan.
Ada sebagian bahan sabun atau deterjen yang tidak dapat dipecah
(didegradasi) oleh mikro organisme yang ada di dalam air. Keadaan ini sudah
barang tentu akan merugikan lingkungan. Namun akhir-akhir ini mulai
banyak digunakan bahan sabun/deterjen yang dapat didegradasi oleh
mikroorganisme.
Untuk sungai, pembuangan limbah industri / pabrik telah merusak habitat
sungai sepanjang puluhan kilometer.
Limbah industri ini mengandung logam berat, toksin organik, minyak dan zat
lainnya yang memiliki efek termal dan juga dapat mengurangi kandungan
oksigen dalam air. Limbah berbahaya ini selain menyebabkan kerusakan
bahkan matinya habitat sungai, juga mengakibatkan timbulnya masalah
kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang sungai yang
menggunakan air sungai tsb untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus).
Tidak hanya sepanjang aliran sungai, resapan bahan kimia juga mencemari air
bawah tanah sepanjang belasan bahkan puluhan meter dari sungai tsb.
Pengeboran air bawah tanah yang dilakukan penduduk di dekat aliran sungai
sering kali mendapatkan air bawah tanah yang keruh kehitaman, berbau
P a g e 8 | 20

bahkan berlendir. Dan bila dipaksakan untuk keperluan MCK akan
mengakibatkan penyakit dan gatal gatal pada kulit.
Selain limbah industri, limbah rumah tangga juga memiliki peranan yang
besar dalam pencemaran air. Limbah rumah tangga ini terbagi menjadi 2
golongan, yakni limbah organik dan anorganik. Limbah organik adalah
limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah dan daun
daunan. Sementara limbah anorganik tidak dapat diurai oleh bakteri seperti
bekas kaca, karet, plastik, logam, kain, kayu, kulit, dan lain – lain.

Secara umum, Terdapat empat dampak polusi air bagi
kehidupan,
yaitu :
1.

Dampak pencemaran air terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pada yang larut karena pencemaran air limbah akan
menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Sehingga
mengakibatkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta
mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air limbah secara
alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air
limbah yang sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak
bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih
dahulu.

2.

Dampak negatif pencemaran air terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform
telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
Air tanah sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama
manusia. Air tanah yang tercemar dapat menimbulkan beberapa akibat,
misalnya saja :

1.

Dapat menaikkan populasi mikroorganisme yang bersifat patogen.
P a g e 9 | 20

2.

Terganggunya kesehatan, karena air yang digunakan tercemar. Penyakit
yang umum dirasakan oleh manusia akibat tercemarnya air tanah adalah
penyakit kulit maupun terganggunya sistem pencernaan.

3.

Ketersediaan air bersih berkurang, sehingga sulitnya mendapatkan air yang
dapat digunakan untuk minum, mandi, maupun mencuci.

3.

Dampak negatif pencemaran air terhadap kesehatan

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
- jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
- air sebagai media untuk hidup vector penyakit
Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau
penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerahdaerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat
masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain,
bakteri, protozoa dan metazoa.

Tabel : Beberapa Penyakit Bawaan Air dan Agennya
Agen

Penyakit

Virus
Rotavirus
Virus Hepatitis A
Virus Poliomyelitis

Diare pada anak
Hepatitis A
Polio (myelitis anterior acuta)

Bakteri
Vibrio cholerae
Escherichia Coli
Salmonella typhi
Salmonella paratyphi
Shigella dysenteriae

Cholera
Diare/Dysenterie
Typhus abdominalis
Paratyphus
Dysenterie

Protozoa
Entamuba histolytica
Balantidia coli
Giarda lamblia

Dysentrie amoeba
Balantidiasis
Giardiasis
P a g e 10 | 20

Metazoa
Ascaris lumbricoides
Clonorchis sinensis
Diphyllobothrium latum
Taenia saginata/solium
Schistosoma
4.

Ascariasis
Clonorchiasis
Diphylobothriasis
Taeniasis
Schistosomiasis

Akibat pencemaran air terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan
perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya
ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat
mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga
dapat mengurangi estetika lingkungan.

I.3 Konsep Pengendalian Pencemaran Air
Adapun pengendalian pencemaran yang dapat kita lakukan yakni:
1.
2.
3.
4.
5.

Mengurangi/menghilangkan sumber-sumber polusi.
Me-recycle bahan buangan.
Menggunakan bahan pengganti yang ramah lingkungan.
Mengembalikan fungsi utama air ; wetlands
Meniru fungsi air sebagai pembersih alami dengan cara mengontrol
saluran pengolahan pembuangan, septink tank dll.

II. PENCEMARAN UDARA

II.1 Pengertian
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
P a g e 11 | 20

gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan.

II.2 Klasifikasi Sumber dan Dampak Pencemaran Udara
1. Sumber Alami
Sumber pencemar udara alamiah merupakan sumber pencemar yang
berasal dari proses alam tanpa adanya campur tangan manusia.
a. Akibat Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi mengeluarkan beberapa gas yang melimpah
diantaranya H2O, CO2, H2S, SO2, CO, HF, dan He. Diantara semua
gas tersebut, sulfur dioksida merupakan pencemar udara utama karena
selain berpengaruh pada kesehatan, SO2 juga menyebabkan anomali
cuaca.
Gas-gas vulkanik yang menimbulkan potensi bahaya besar untuk
manusia, hewan, pertanian, dan material adalah belerang dioksida,
karbon dioksida, dan hidrogen fluorida. Secara lokal, gas belerang
dioksida dapat mengakibatkan hujan asam dan polusi udara di daerah
sekitar gunung berapi. Secara global, letusan gunung berapi yang besar
dapat menyuntikkan volume sulfur ke stratosfer yang dapat
mengakibatkan suhu permukaan yang lebih rendah dan menimbulkan
penipisan lapisan ozon bumi.
Gas karbon dioksida lebih berat daripada udara, sehingga gas dapat
mengalir ke daerah dataran rendah dan mengumpul di permukaan
tanah. Konsentrasi tinggi gas karbon dioksida di daerah-daerah dapat
mematikan bagi manusia, hewan, dan vegetasi. Sebuah letusan gunung
berapi menyemburkan senyawa fluor yang cukup untuk merusak atau
membunuh hewan dan melapisi vegetasi dengan abu vulkanik.
Senyawa fluor cenderung menjadi terkonsentrasi pada partikel abu
halus, yang dapat dicerna oleh hewan.
P a g e 12 | 20

b. Akibat Kebakaran Hutan
Kebakaran

hutan

merupakan

proses

yang

paling

dominan

menimbulkan pencemaran udara karena dari pembakaran itulah dapat
meningkatkan bahan serupa substrat fisik atau kimia ke dalam udara
yang mencapai jumlah tertentu. Ada beberapa bahan polutan dari
pembakaran yang dapat mencemari udara yaitu bahan polutan primer,
seperti hidrokarbon, CO, karbon dioksida, senyawa sulfur oksida,
senyawa nitrogen oksida, dan nitrogen dioksida. Adapun polutan
berbentuk partikel adalah asap berupa partikel karbon yang sangat
halus bercampur dengan debu hasil dari proses pemecahan suatu
bahan.
Partikel yang dihasilkan dari kebakaran akan mengganggu pernafasan
dan partikel konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan batuk terusmenerus, berdahak, bersin dan kesulitan bernafas. Dampak asap dari
kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan saluran pernafasan
sampai kepada gangguan serius, termasuk berkurangnya fungsi paruparu, bronchitis, bertambah buruknya asma dan kematian pradini.
Selain itu asap kebakaran hutan membuat kelancaran lalu lintas di
daerah yang terkena dampak terganggu.
c. Sumber Air Panas
Zat pencemar udara yang dihasilkan antara lain asam sulfide, arsenic
dan logam berat lainnya.
d. Gas-Gas Hasil Pencernaan
Gas metana dan gas-gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan
makanan dari hewan ternak seperti sapi.
e. Samudra, Sungai, dan Muara
Merupakan sumber-sumber pembuangan gas metana hasil dari sistem
pencernaan dari hewan-hewan laut, metanogenesis dalam endapan dan
P a g e 13 | 20

area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran dari hidrat metan di atas
permukaan laut.
f. Debu
Angin berdebu yang berasal dari daerah tanpa tumbuh-tumbuhan
seperti padang pasir
g. Garam Laut
Hembusan angin dari air laut yang terevaporasi di udara melepaskan
natrium klorida serta partikulat lainnya ke udara.
h. Pelepasan Radioaktif
Gas radon dilepaskan ke udara selama pelepasan radioaktif terjadi di
permukaan bumi.
i. Tumbuh-Tumbuhan dan Pepohonan
Sumber biogenik seperti pohon cemara dan beberapa jenis tumbuhan
lain melepaskan senyawa volatil organik. Sekitar 80% dari keseluruhan
emisi senyawa volatil organik berasal dari sumber biogenik.
j. Lahan Gambut
Reaksi dari bakteri yang ada di lahan gambut menghasilkan gas
metana dan melepaskannya ke udara. Lahan gambut merupakan
sumber emisi gas metana terbesar.
k. Rayap
Rayap merupakan sumber emisi gas metana terbesar kedua, gas
metana dihasilkan dari proses pencernaan rayap.
l. Petir

P a g e 14 | 20

Petir mengubah nitrogen di udara menjadi nitrogen oksida.
m. Pembukaan Lahan Baru
Merupakan sumber pencemar gas yang diakibatkan oleh reaksi bakteri
sehingga melepaskan nitrogen oksida dalam jumlah yang besar.
2. Sumber Antropogenik
Sumber antropogenik merupakan pencemaran udara yang diakibatkan oleh
aktivitas manusia. Kebanyakan berasal dari aktivitas transportasi, industri,
pembakaran, persampahan, dan lain-lain.
a. Sumber Tidak Bergerak
Merupakan sumber pencemar yang tidak mengalami perubahan posisi
selama menghasilkan zat pencemar. Sumber pencemar yang termasuk
ke dalam kategori ini yaitu kegiatan industri, pembangkit tenaga
listrik, pembakaran insinerator, furnace, dan lain-lain. Sumber tidak
bergerak dapat dikategorikan menjadi:
 Sumber Titik
Merujuk kepada sebuah sumber yang berada pada titik yang tetap.
Contohnya cerobong asap, atau tangki penyimpanan yang
memancarkan zat pencemar udara.
 Sumber Area
Mengacu pada serangkaian sumber kecil yang bersama-sama dapat
mempengaruhi kualitas udara di suatu daerah. Contohnya adalah
penggunaan perapian di rumah untuk penghangat akan berdampak
pada satu area, meskipun masing-masing rumah menyumbang
berbagai jenis zat pencemar dalam jumlah yang kecil.

P a g e 15 | 20

b. Sumber Bergerak
Merupakan sumber pencemar yang mengalami perubahan posisi
selama menghasilkan zat pencemar. Sumber pencemar yang termasuk
ke dalam kategori ini yaitu mobil, truk, bus, kereta api, kapal laut dan
pesawat terbang.
 Debu Zat Kimia dan Partikulat Hasil Kegiatan Pertanian dan
Perkebunan
Kegiatan pertanian dan perkebunan juga turut menyumbangkan
emisi gas pencemar di atmosfer sebagai hasil dari reaksi alamiah
dari tumbuhan tersebut.
 Suspensi Dari Penggunaan Zat Larutan Kimia
Contohnya yaitu cat, hair spray dan lain-lain. Pengunaan hair
spray mengemisikan ozon yang juga berkontribusi sebagai zat
pencemar di udara.
 TempatPemrosesan Akhir (TPA) Sampah
Reaksi dari mikroorganisme dan reaksi kimia yang terjadi
pada landfill menghasilkan gas metana, karbon dioksida, ammonia,
gas sulfida dan gas pencemar lainnya yang diemisikan ke udara.
 Kegiatan Militer
Kegiatan militer juga berdampak dalam terjadinya pencemaran di
atmosfer, contohnya adalah penggunaan senjata nuklir, bom, gas
beracun, rudal maupun senjata biologis.
II.3 Pengendalian Pencemaran
Pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas. Pengendalian
P a g e 16 | 20

pada sumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut
dapat mengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada
akhirnya dibuang ke lingkungan. Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian
pencemaran udara terdiri dari dua bagian yaitu penanggulangan emisi debu dan
penanggulangan emisi senyawa pencemar.
Alat-alat pemisah debu bertujuan untuk memisahkan debu dari alirah gas
buang. Debu dapat ditemui dalam berbagai ukuran, bentuk, komposisi kimia,
densitas, daya kohesi, dan sifat higroskopik yang berbeda. Maka dari itu,
pemilihan alat pemisah debu yang tepat berkaitan dengan tujuan akhir pengolahan
dan juga aspek ekonomis. Secara umum alat pemisah debu dapat diklasifikasikan
menurut prinsip kerjanya:
Pemisah Brown
Alat pemisah debu yang bekerja dengan prinsip ini menerapkan prinsip
gerak partikel menurut Brown. Alat ini dapat memisahkan debu dengan rentang
ukuran 0,01 – 0,05 mikron. Alat yang dipatenkan dibentuk oleh susunan filamen
gelas denga jarak antar filamen yang lebih kecil dari lintasan bebas rata-rata
partikel.
Penapisan
Deretan penapis atau filter bag akan dapat menghilangkan debu hingga 0,1
mikron. Susunan penapis ini dapat digunakan untuk gas buang yang mengandung
minyak atau debu higroskopik.
Electrostatic Precipitator (Pengendap elektrostatik)
Alat ini mengalirkan tegangan yang tinggi dan dikenakan pada aliran gas
yang berkecepatan rendah. Debu yang telah menempel dapat dihilangkan secara
beraturan dengan cara getaran. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan
pengendap elektrostatik ini ialah didapatkannya debu yang kering dengan ukuran
rentang 0,2 – 0,5 mikron. Secara teoritik seharusnya partikel yang terkumpulkan
tidak memiliki batas minimum.
Pengumpul sentrifugal
Pemisahan debu dari aliran gas didasarkan pada gaya sentrifugal yang
dibangkitkan oleh bentuk saluran masuk alat. Gaya ini melemparkan partikel ke
dinding dan gas berputar (vortex) sehingga debu akan menempel di dinding serta

P a g e 17 | 20

terkumpul pada dasar alat. Alat yang menggunakan prinsip ini digunakan untuk
pemisahan partikel dengan rentang ukuran diameter hingga 10 mikron lebih.
Pemisah inersia
Pemisah ini bekerja atas gaya inersia yang dimiliki oleh partikel dalam
aliran gas. Pemisah ini menggunakan susunan penyekat sehingga partikel akan
bertumbukan dengan penyekat dan akan dipisahkan dari aliran fasa gas. Alat yang
bekerja berdasarkan prinsip inersia ini bekerja dengan baik untuk partikel yang
berukuran hingga 5 mikron.
Pengendapan dengan gravitasi
Alat yang bekerja dengan prinsip ini memanfaatkan perbedaan gaya
gravitasi dan kecepatan yang dialami oleh partikel. Alat ini akan bekerja dengan
baik untuk partikel dengan ukuran yang lebih besar dari 40 mikron dan tidak
digunakan sebagi pemisah debu tingkat akhir.

P a g e 18 | 20

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tidak
dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan
berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang
dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah
pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena
penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.

III.2 Saran
Sekiranya pencemaran lingkungan ini adalah masalah kita bersama, untuk itu
selaku insan manusia yang bertanggung jawab dan memegang teguh konsep
keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita menjaga dan merawat
lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita sehingga nantinya akan
tercipta lingkungan yang sehat.

P a g e 19 | 20

DAFTAR PUSTAKA
https://3superelektron.wordpress.com/pencemaran-air/
http://irmatriyani.blogspot.com/2015/02/makalah-pencemaranlingkungan_6.html
http://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/pengertianpencemaran-lingkungan/
http://1004001.blogspot.com/2012/11/macam-macam-pencemaranlingkungan.html
http://diratiaraprawiro.blogspot.com/2011/05/pengertianddt.html
http://koreansuju.wordpress.com/tugasgundar/softskill/pencemaran-lingkungan-dan-dampaknya/
http://www.sharemyeyes.com/2013/05/penanggulangan-dampakpencemaran.html

P a g e 20 | 20