meraih kesuksesan karir kesuksesan karir

by; Dr. Suhermin, SE., MM

Karir merupakan urut-urutan posisi yang
diduduki oleh seseorang selama jangka waktu
hidupnya. Karir terdiri dari perubahan dalam
nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena
seseorang menjadi semakin tua
Karier adalah “perjalanan pekerjaan
seorang pegawai di dalam
organisasi”
Perjalanan ini dimulai sejak diterima
sebagai pegawai baru dan berakhir
pada saat tidak lagi dalam organisasi
tersebut
Konsep karier adalah konsep yang netral (tidak
berkonotasi positif ataupun negatif). Kerena itu ada
karier yang baik, ada pula karier yang buruk. Ada
perjalanan karier yang lambat, ada pula yang cepat
Karier dapat diletakan dalam konteks organisasi
secara formal, tetapi karier dapat pula diletakkan
dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal


STEADY STATE:
Pilihan karir untuk mengabdikan diri dalam satu
jenis pekerjaan tertentu. Misalnya terusmenerus bekerja di satu profesi, sebagai
programmer saja.
LINEAR :
Adanya peningkatan ke atas pada satu jenis
pekerjaan. Misalnya saat ini Anda bekerja
sebagai programmer, kemudian meningkat
menjadi System Analyst
SPIRAL :
Tetap menekuni satu bidang pekerjaan dalam 710 tahun, kemudian beralih bidang pekerjaan,
dimana tetap menggunakan keterampilan dan
pengalaman yang sudah ada. Misalnya setelah
bekerja selama 7 tahun di bidang IT, Anda
berminat membuka usaha pribadi ”software
house”, dengan memanfaatkan skill dan
pengalaman Anda sebelumnya

TRANSITORY:

Memilih beralih karir dalam jangka waktu yang
cepat, dimana keinginan untuk menggeluti aneka
ragam profesi menjadi tujuan utamanya.
Misalnya setelah bekerja sebagai programmer,
Anda ingin beralih menjadi web designer,
kemudian Anda memutuskan untuk menjadi
instruktur dan sebagainya

Manajemen karier adalah urutan sikap dan
perilaku seseorang, dan merupakan proses
berkelanjutan dari aktivitas yang berkaitan
dengan
pekerjaan
dalam
rentang
kehidupan orang tersebut
Manajemen karier adalah proses dimana
organisasi mencoba untuk menyesuaikan
minat karier individual dan kemampuan
organisasi untuk merekrut karyawan

(Gutteridge, 1976).
Greenhouse (1987), manajemen karier adalah
proses
dimana
individu
mengumpulkan
informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan
kekurangan
skill
(career
exploration),
mengidentifikasikan
tujuan
karir,
dan
penggunaan strategi karir tersebut akan
tercapai

Menurut
Walker

(1980),
bagi
pegawai, karier bahkan dianggap
lebih penting daripada pekerjaan itu
sendiri
turn over pegawai cenderung lebih
kecil di perusahaan-perusahaan yang
sangat
memperhatikan
pengembangan kerier pegawainya

manajemen karier itu sebenarnya tidak hanya
suatu kewajiban bagi organisasi, tetapi juga
merupkan kebutuhan yang sama pentingnya
dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya

TAHAP MEMBANGUN IDENTITAS
Setelah menyelesaikan studinya, seseorang mulai
memasuki tahap pencarian jati diri. Biasanya usianya di
bawah tiga puluh tahun. Mereka mencoba menemukan

apa kira-kira pekerjaan yang terbaik bagi dirinya.
Untuk menjawab pertanyaan ini, mereka kadang-kadang
suka berpindah-pindah karier dan pekerjaan.
Mereka juga sering meminta pendapat dari banyak
orang seputar karier dan pekerjaan.
Sebagian besar orang pada tahap ini belum menyadari
nilai-nilai, kekuatan serta kelemahan yang dimiliki.

TAHAP MENCARI TANGGUNG JAWAB
Pada masa usia sekitar pertengahan 30-an sampai dengan umur
40-an, mereka telah mulai merasa menemukan jati dirinya.
Mereka ingin menerima tanggung-jawab yang lebih besar untuk
mengatur orang lain dalam organisasi.
Dengan kata lain, banyak dari mereka yang mencari posisi
sebagai pemimpin, serta tidak jarang telah memiliki reputasi
dalam dunia bisnis, balk pada tingkat lokal, nasional, bahkan
global.
Mereka mulai memahami bahwa kesuksesan bukan hanya
ditentukan oleh kerja individu, namun juga perlu adanya peran
saling ketergantungan, serta menyelesaikan pekerjaan mereka

melalui usaha-usaha yang dilakukan orang lain.
Network yang dimiliki pun semakin meluas dan mereka
semakin mendapatkan penghormatan dari para anggota
organisasi yang lain.

TAHAP INOVASI & PENGAMBILAN RESIKO
Pada usia 40-an seseorang telah merasa
nyaman dengan karier yang dijalani, dengan
pemahaman
yang
semakin
mendalam
mengenai industri yang digeluti.
Seseorang tetap ingin menjaga komitmen dengan karier
yang dijalaninya pada tahap ini dan pada saat yang sama
berusaha secara terus-menerus meng-update pengetahuan
dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan standar industri,
sehingga mereka memiliki keahlian yang semakin beragam.

Seseorang pada tahap ini termotivasi untuk terlibat dalam

perencanaan strategis, inovasi, dan pengambilan resiko
bagi
kepentingan
organisasi.
Mereka
memiliki
kemampuan untuk menggunakan pengaruhnya, baik
internal maupun eksternal dalam proses pengambilan
keputusan.

TAHAP PERSIAPAN PENSIUN
Setelah tahap ini dilewati mereka mulai merasakan
ketidaknyamanan menjelang memasuki masa pensiun akibat
ketidakpastian mengenai apa yang akan dilakukan setelah
pensiun.
Pensiun berarti seseorang akan kehilangan berbagai
fasilitas-fasilitas dan reputasi yang selama ini ia nikmati.
Oleh karenanya, mereka perlu melakukan persiapan yang
matang, baik secara finansial maupun secara mental, karena
tahapan ini adalah tahapan yang mau tidak mau harus

dialami, berbeda dengan tahapan-tahapan lainnya.

TAHAP PERTUMBUHAN
Tahap ini berlangsung kurang lebih dari saat
lahir hingga seseorang berumur 14 tahun dan
merupakan periode di mana seseorang
mengembangkan suatu citra pribadi dengan
mengidentifikasikan dirinya dan berinteraksi
dengan orang lain seperti keluarga, kawan,
dan guru.
Pada awal periode ini, permainan
peranan adalah penting, dan anak-anak
menerapkan peranan yang berbedabeda.
Pada saat mulai berakhirnya periode ini,
si remaja mulai berfikir realistik tentang
alternatif keahlian.

TAHAP EKSPLORASI
Dalam periode ini kurang lebih berlangsung pada
saat seseorang berusia 15 hingga 24 tahun.

Seseornag berusaha menggali berbagai alternatif
keahlian secara serius, dengan upaya membandingbandingkan alternatif tersebut dengan hal-hal yang
telah dipelajarinya tentang alternatif tersebut dan
tentang minat dan kemampuannya sendiri di sekolah,
aktivitas waktu senggang, dan hobi.

Barangkali tugas yang paling penting yang
dimiliki seseorang dalam tahap ini dan tahap
selanjutnya
adalah
mengembangkan
pemahaman
yang
realistik
tentang
kemampuan dan bakatnya.

TAHAP PEMANTAPAN.
Tahap ini berlangsung sejak seseorang berusia 24
hingga 44 tahun. Tahap ini merupakan inti

kehidupan kerja setiap orang pada umumnya.
Tahap pemantapan ini terdiri dari tiga subtahap.
Subtahap
percobaan
berlangsung
sejak
seseorang berusia 25 hingga 30 tahun.
Selama periode ini orang yang bersangkutan
menentukan apakah bidang yang dipilih cocok atau
tidak, apabila tidak mungkin diupayakan beberapa
perubahan

 Subtahap Stabilisasi yang berlangsung pada usia 30 –
40 tahun.
Pada tahap ini tujuan pekerjaan perusahaan ditetapkan
dan orang yang bersangkutan merencanakan karir
secara lebih eksplisit untuk menentukan urutan
promosi, perubahan pekerjaan, dan/atau aktivitas
pendidikan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.


Akhirnya pada usia 40 – 44 tahun orang tersebut
mengalami masa subtahap krisis karir pertengahan.
Dalam subtahap ini orang sering melakukan penilaian
kembali kemajuan mereka dalam hubungannya
dengan ambisi dan tujuan semula. Mereka mungkin
merasa bahwa mereka tidak akan dapat mencapai
cita-cita, atau setelah melakukan hal-hal yang
direncanakan, hasil yang dicapai tidak sebagaimana
yang diharapkan.

TAHAP PEMELIHARAAN
Antara usia sekitar 45 – 65, banyak orang yang
hanya sekedar menyelip dari subtahap stabilisasi
ke dalam tahap pemeliharaan. Dalam tahap ini
seseorang telah menciptakan suatu tempat dalam
dunia kerja dan semua upaya umumnya sekarang
diarahkan untuk mengamankan tempat tersebut
TAHAP KEMUNDURAN
Pada saat usia pensiun mendekat, sering terdapat
suatu periode perlambatan di mana banyak orang
menghadapi prospek untuk harus menerima
keadaan menurunnya level kekuasaan dan
tanggung jawab dan pada saat seperti ini mereka
harus belajar menerima dan mengembangkan
peranan baru sebagai mentor dan orang
kepercayaan bagi mereka yang lebih muda.

tantangan karie
Karier adalah suatu konsep yang dihubungkan
dengan peristiwa, aktivitas, pengalaman, dan
keputusan yang muncul pada rangkaian
kehidupan kerja seseorang
Karier
bukanlah
apa
yang
dijalani
seseorang, tetapi lebih pada bagaimana
orang berpikir tentang apa yang telah
dijalani atau akan dijalani

tantangan ketika mengelola
karier
Terjadinya perubahan dari karier yang terbatas

(boundary
career) menjadi karier yang tanpa batas (boundaryless career)
Meningkatnya tingkat persaingan
Meningkatnya tanggung jawab dan harapan atasan
untuk mengembangkan bawahan-bawahan kunci
Terbatasnya potensi untuk maju
Meningkatnya keterbukaan terhadap penempatan,
posturing dan politik
Berkurangnya jaminan kerja dan masa kerja

Karier tanpa batas (the boundaryless career) muncul
sebagai manajemen karier transformasional karena
beberapa asumsi yang muncul :
Struktur organisasi yang flat
 pembagian bagian atau departemen yang minimum
Karier seseorang tidak ditentukan oleh
loyalitas, tetapi lebih ditentukan oleh
kompetensi dan karakter yang dimiliki
seseorang.

Lingkup perencanaan karier individu tidak
hanya terbatasi oleh internal organisasi,
tetapi sudah meluas ke industri.

MANAJEMEN KARIER TRADISIONAL
vs
MANAJEMEN KARIER TANPA BATAS

MANAJEMEN KARIER TRADISIONAL vs MANAJEMEN KARIER TANPA BATAS

ORGANIZATIONAL CAREER DAN
PROTEAN CAREER
PROTEAN CAREER

Selain pendidikan tinggi, dan pergaulan global, para pencari
karier tanpa batas ini umumnya juga memiliki gaya bekerja
yang khas:
 Informal, Terbuka, Egaliter, Fleksible, Mengutamakan
perhitungan teknis daripada instinktif, IT minded,
Berorientasi ke depan, Menghargai prestasi
Terdapat pergeseran dari karier terbatas menuju karier
tanpa batas (the boundaryless career) sehingga
memunculkan konsep baru tentang karier,yang disebut
protean career
tujuan utama dari protean career adalah kesuksesan psikologis,
perasaan bangga dan keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan
hidup yang paling penting, cita-cita, kebahagiaan keluarga, kedamaian
dalam diri atau sesuatu yang lainnya

Karier seseorang yang sering berubah merupakan cermin dari
protean career. Perubahan itu terjadi karena seseorang
mengalami perubahan kepentingan, kemampuan dan nilai
seseorang juga perubahan lingkungan kerja itu sendiri.
Protean career dapat terjadi karena ada motivasi dari individu
itu sendiri bukan dari pihak lain misalnya organisasi,
selanjutnya individu tersebut akan melakukan adaptasi seiring
dengan perubahan lingkungan

The Protean Career of the 21st Century

 The Goal : Psychological Successn
 The Career is Managed by the Person, not the
Organization
 The Career is a Lifelong Series of Identity Change and
Continuous Learnings
 Career Age Counts, not Chronological Agen
 The Organization Provides:
Work Challenges and
Relationships
 Development is not Necessarily
Formal Training
Retraining
Upward Mobility
 Profile for Success
From Know-How  To Learn How
 From Job Security  To Employability
 From Organizational Careers  To Protea Careers
 From Work Self  To Whole Self

ORGANIZATIONAL CAREER

Organizational career bertujuan mendapatkan
banyak uang dan mencapai yang tertinggi dari
piramida perusahaan.
Organisasi campur tangan terhadap rencana
karier karyawannya
Organizational career merupakan kesepakatan
antara individu dengan organisasi, karena
individu terikat dengan organisasi.

Kesuksesan dari sudut pandang pribadi adalah pertumbuhan dan
kontribusi, atau dalam lingkup yang lebih organisasional, yaitu
tanggung jawab dan promosi
 Apakah pekerjaan yang anda lakukan saat ini cukup
memuaskan dan menantang bagi anda?
 Apakah anda tahu bagaimana menyesuaikan dengan strategi
dan tujuan organsiasi
 Apakah ada posisi di organisasi yang anda inginkan
 Apakah anda merasa seolah-olah anda memiliki pengetahuan
dan bakat yang berarti tetapi belum anda manfaatkan?
 Apakah anda memiliki keseimbangan dalam hidup? Atau
apakah anda mengalami tekanan yang berarti?
 Apakah ada pekerjaan lain yang ingin anda coba?
 Apakah anda berpikir bahwa anda memiliki kesempatan yang
cukup untuk belajar dan mengembangkan ketrampilan anda?

Seorang pemimpin adalah orang yang menentukan
tujuan-tujuan
yang
menarik
dan
mempunyai
kemampuan untuk menarik pengikut yang memiliki
tujuan yang sama.
Pemimpin harus mempunyai kualitas, sifat-sifat dan
perilaku yang diperlukan untuk mencapai tujuan
bersama
Kesuksesan karier dan organisasional terletak pada
kombinasi ketrampilan kerja dan pengetahuan,
kecerdasan emosional, pemahaman bisnis
Ketrampilan berikut ini menyediakan kombinasi kritis
tersebut dan akan membantu untuk maju dalam pekerjaan:
1.Membangun kompetensi dan keahlian
2.Bekerja dengan atasan
3.Memahami dan menyesuaikan diri dengan budaya
organisasi.
4.Meningkatkan pemahaman bisnis

Aktivitas kritis pada perjalanan menuju
kesuksesan karier adalah dapat mengidentifikasi
jurang (gap) yang ada pada pengetahuan dan
ketrampilan berdasarkan pekerjaan atau posisi
pekerjaan dan belajar menutup jurang tersebut
Jika telah mengidentifikasi kekurangan-kekurangan soft skill,
hard skill, pengetahuan, pengalaman, langkah selanjutnya
adalah menentukan cara untuk meningkatkan atau
mempelajari ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan
Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan dengan:
Pelatihan (training)
Mentoring
Membaca (reading)
Pembelajaran informal (informal learning)

Memahami dan bekerja sesuai dengan
pekerjaan pilihan atasan, sangatlah penting
untuk sebuah kesuksesan

Pada situasi yang terbaik, atasan akan secara konsisten:
Mendukung bawahan
Menjaga bawahan dari tekanan-tekanan eksternal
Menunjukkan prestasi bawahan
Mengendalikan kesempatan sesuai dgn keinginan bawahan

ELEMEN ELEMEN ATASAN
ELEMEN
DEFINISI
Gaya Kerja
Pilihan
untuk 
berkomuni-kasi
dan 
bekerja dengan orang

lain

Gaya
Manajemen

Tujuan Kerja



Pilihan
untuk 
mengelola
karyawan

dan pekerjaan

Tujuan
khusus 
berkaitan
dengan 
pekerjaan
sebagai 
bagian dari gelar dan 

posisi karyawan


CIRI YANG DAPAT DIAMATI
Asertif (tegas) atau reflektif
Berorientasi pd tindakan atau
data
Terfokus
pada
tugas
atau
karyawan
Formal atau informal
Pilihan dalam berkomunikasi
Mengarahkan
atau
memberitahu
Berpartisipasi
Melimpahkan kekuasaan
Harapan dari atasan
Priorotas utama
Target utama (jumlah, tujuan)
Akuntabilitas lain
Harapan dari bawahan
Tugas, tanggung jawab, batas
waktu, dan tekanan

ELEMEN ELEMEN ATASAN
ELEME
DEFINISI
CIRI YANG DAPAT
N
DIAMATI
Kebutuhan Tujuan
karier  Promosi
 Dorongan atau penghargaan
Kerja
perorangan
 Pembelajaran
 Tantangan
 Stabilitas
Keinginan
Pendorong
internal  Kekuasaan
Pribadi
untuk
kepuasan  Prestasi
 Pengakuan
pribadi
 Pemasukan
 Keamanan
Sumber:

Theodere Pietrzak & Mike Fraum, 2005, Building Career Success Skills, Info Line,
American Society for Training & Development (ASTD), January

Budaya yang belaku adalah bagaimana segala sesuatunya
dikerjakan, bagaimana pengaruh terjadi, dan bagaimana
sumber daya yang terbatas dialokasikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatian dalam mengakses
lingkungan perusahaan:
Lingkungan Fisik
Lingkungan formal/informal, tempat kerja dan istirahat
yang nyaman, penerangan yang cukup, dan sebagainya
Struktur Organisasional
Struktur organisasi bisa menunjukkan apakah ada hirarki yang
tajam di dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi
menunjukkan formalitas yangrelatif dari organisasi, cara dimana
para karyawan dari berbagai tingkatan disapa dan diperlakukan,
dan cara bagaimana pekerjaan diselesaikan

Lingkungan Sosial
Menganalisis lingkungan sosial dapat menyediakan banyak
informasi
tentang
bagaimana
pekerjaan
diselesaikan.
Lingkungan yang lebih kolegial menuntut karyawan
menghasbiskan waktu untuk bersosialisasi dan membangun
hubungan yang akrab untuk mempelajari dan berpartisipasi di
proyek-proyek penting
Kesempatan Berkomunikasi
Memahami
pilihan
berkomunikasi
juga
merupakan kunci bagi kemampuan karyawan
untuk berkontribusi dan berhasil
Cerita dan Peristiwa
Cerita tentang awal berdirinya perusahaan, siapa
tokohnya, apa yang dihargai organisasi, dan sebagainya

Nilai
Nilai yang dikemukakan bisa mencakup inovasi,
keunggulan, pelayanan pada pelanggan, atau
kerja tim
Orang-Orang dan Proses
Memahami orang-orang dan proses bisnis
perusahaan akan menentukan kapan dan
bagaimana mengubah dan memperhalus tingkah
laku agar dapat bekerja dengan lebih baik

Organisasi yang bertujuan mencari keuntungan, tidak
mencari keuntungan, maupun organisasi pemerintah,
semua berkaitan dengan isu-isu bisnis seperti strategi
persaingan, modal, produk, pelayanan, dan anggaran

KARIR
Karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki oleh
seseorang selama jangka waktu hidupnya. Karir terdiri
dari perubahan dalam nilai, sikap, dan motivasi yang
terjadi karena seseorang menjadi semakin tua
MANAJEMEN KARIR
Adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk
memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan
para
karyawannya
guna
menyediakan
suatu
kumpulan orang-orang yang kompeten untuk
memenuhi kebutuhan di masa depan
EFEKTIFITAS KARIR
Efektifitas karir dinilai tidak hanya oleh individu,
namun juga oleh organisasi itu sendiri. Karakteristik
efektifitas karir : kinerja, sikap, adaptabilitas, dan
identitas.

KINERJA KARIR
Pada umumnya tingkat gaji dan kemajuan posisi
merefleksikan tingkat kontribusi individu terhadap
kinerja organisasional. Manajemen perlu mencermati
beberapa hal :
 Sejauh evaluasi kinerja dan proses imbalan organisasi
tidak mengakui kinerja secara penuh, individu mungkin
tidak menyadari indicator ini sebagai efektifitas karir.
 Organisasi barangkali mempunyai ekspektasi
terhadap kinerja individu yang tidak bersedia atau tidak
sanggup dicapai oleh individu bersangkutan.

SIKAP KARIR
Konsep sikap karir mengacu kapada
cara
individu
melihat
dan
mengevaluasi
karirnya.
Karyawan
yang memiliki sikap karir positif juga
akan memiliki persepsi dan evaluasi
positif terhadap karirnya