BEBERAPA ASPEK HUKUM RUMAH SAKIT DALAM M

PERSPEKI'IFVolute W No.3Tolnn 2Mt Edsi

medik idn hubunganhukum. Hubungan
Ersdik dan hubungan hukrim antara
ketiga tcrs€but adalah hubtidlan y.ng
obyeknya adalah dalam kaitEn dengan
pemeliharaankesehatanpadr umumnya
pelayanan keseh.tan pada
9ln
khususnya.
. Dalam posisi ini yang menjadi
subyek hukum, meliputi: doller, yairg
bcrtindak. untuk mcmberiken :jisi
pelayaoan kesehatan, dan ruilt
nkit scbhgai penyelenggarr lembola
rumah sakit,. serta parien ,.sebagai
penerima jasa pelayanaa .tesehahn.
Ketiga subyek,t€rsebut meoiliki pcran
dan posisi ysng s€tingkf, dalam arti
masing-masing mcmiliki . hak dan
kwajiban hukum, namun demikian

dalam pelaksanaantrya,hubuagandari
kctiganya meskipunsudahdiatur dalanr
pcr&turan perurdang,utrdatrgan yang
berlaku ..masih sering tiCak teijadi
kesimpangsiuran den kesemrawutan.
(Wila Candrb Supriadi:2000:l).
kenyataannya banyak
,Pada
n'rnah sakit di lndonesia
yeng
'enggan" dcngan pcrio.lan yang adi
kaitannya dcngan peraturan/hukum
karena peraturagihukurn. !.dianggap"
menghambs. jalannya roda lembaga
ruqah sakit apalagi rumah sakit adalah
menysngkut persoalan pelayanan
keschatan.
Kenyataan ini sebenarnyatidak
lepas dari".para penegek huium di
Indonesia selama ini yang. seringkali

justru tidak mencerminkan sikap yang

Bcf,erapt Atfi,Htlylt
Rurlah Salttinan
llcnyelenggara*an Pcttlsnan X.rchg,.,

189

adil dalem. membuat,.. mcmcritsa
maupun pequlus
.
fuatu perkara,
apalagi ditambah de'ngan pcrtturatr
yang membuka cclah -adslryt kctidak
prstian.
Sehingga untuk ja.4Ska
mcndatang pcrlu dipikirkan dcai
porbaikan dan meqiadi tuntutsn dari
sebuahkebutuhan.
Pcrmtrahhrn

Dari uraion di, atas dapat
dirumuskan pgrmasalahan sebngai
berikut: "Bagaimana aepck ,hukrn. ,,.,
rumah
sakit
swasta
dalam
menyelenggarakan.
pelaynnan
kesehatan ?
Pembrherep
pctryrnrn
Arpeh Hukum Drlru
Kerclrtao
Pengertian .pelayanankqschatEn
borbcde dengan pelayansn medis, hal
ini soperti yang dikemuka&aa oleb
Danny Wiradharma, bahwa polayanan
ncdis adalah segalaupayr pencegahan
dsn pengobatan penyakit, lp"rt+

peningkatan daq.pemulihan kesehatan
yarg dilaksanakan &tas dasar hubungan
individual. antan dokter dan individu
yang
membutulrkan
kecchatan.
Seda-ngkan cakupan
pelayanan
kesehatanlebih luas,yaitu teseturuhan
aa^syalgkat. (Danny Wirodbarma
1996:l4)
Da!m, peleyanen kcgghatan,
menurut Hermicn Hpdiati Koeswadji
(Hermien H., t998:53 ) ada tiga (j)

Edf f

taatyarte.

PEI,IPEKIIFVolvre WNo.i Talwn2N)I Htst

i

;jL:4

ir ^'

8sp€k ltrkum Yang timbul, Ytitu
m;liputi bidang hukum pcrdats, hukum
administrasi;maupun hukurn pidonr.
tjntuk hrrkum P€rdsta 8turatr
yang dibeilakuken adalah Kitrb
Unding-uirdang Hukum Perdata, yang
mdnjadi dasar bagi pare pihsk dalam
oelavanankesehatan,sekaligusscbagai
gugatan salah satu Pihak '
iarat
melakukan gugatan. Secare yuridis

gugatanyangditimbulktn detrggndas&r
Hukum Perdata,

Kltab undang-undang
discbribkan
Scturang-kurangrYa

tidat diawali dari sebuahpcrjmjian
tspi karena Pcrbuatan mclanggar
hukum; pasat'yang mengaturnya1365
BW.
Bila kite'perhatikandalarnpasal 1365
BW:
pcrbu.trn
'Tirp-tiip
-

metlngg.r . ' .huklnr
Yrng
'i
tcprdr
Lerugi[
manbrrr

orng
orlog lrin, ncrl$bklr'
rLtrcnt
|.lrhtryl
yrlg
. heruglll
' ltrt
Ecrcrbitkrn
'
mcnSSanti hcngirn tc cblt.s
Driii ketentuan Prsal 1365 BW
tctsebut mcmbirikan ryarrt bila suatu
dikatogorikan pcrbuatan
pcrtuatan
mclangger hukum, Yaitu :
a. bahwa hanrs ada Pcrbueten;
tersobut
b. bih$a
Perbreta
hukum

.
dcngan
,
bcrtentangpn
.
(rlrelanggarhukum);

bahwnteleh rda kerugian;
bahwaadohubungankausalderi
perbirstan mclanggu hukum
ierhadapkerugianYangdialami;
bahwa ada tesalahan Yeng
kcrugian, ., \ ).,
meng4kibatk8n

I 'scdtngkan
Yeng dimaksud
dcngan keselahanadalah behwa
3i pclaku bertrtrggung jatv8b
oloh karcnd ia monginsafi akibat

PerbuahnnYa.
.
Dari kedua ketentuan Pasti
, rt€$€but, mrka setisp subyck hukrim
.drtam' pclayanan kesehatan dituntut
urtttl inen grntlahkannYa'

AtwL llt*un Rtsth Sslit dolcn
Bdcttot
llcry eicsggttt*on Pclatsrar &ct.h.,an

.
.

"

PERSPEKTIFLblune I I No.3 Tahun2001 Filsi

t,,1{'F Dalam aspek hukum pelsyanen
kesghatan, menurqt Hermien Hadiati

Koeswadji bahwa tanggung gugat
perdata atas kerugian yang.diderita
oleh orang lain, mencakuPtiga hal :
a. tanggung gugat berdasarkan
kesalahan, yang bertumPu
.
pada dua kriteria: l).
dan
Melanggar hukum
kesalahan(karenri melanggar
pelaku
si
hukum
dipersalahkan);2). Karenaia
perbuatan.L,'
mengabnikan
melanglai" hukum;.
b. Tanggunggugat berdasarkan
dengan
kesalahan '

beban
pembalikan
pembuktian,.(dalam hal ini
perlu
penggugat
tidak
bahwa
membuktikan
haticukup
tergugat tidak
tetapi
sebaliknya
hati,
yeng
wajib
t€rgugal
untuk
membuktikan
menghindari tanggunggugar,
ia {elah cukup hati-hati ,
sehirigga ia tidak dapat
dipdrsa'lahkan);
c. Tanggung gugat berdasarkan
resiko, yaitu merupakan
gugat
yang
tanggung
yaitu
dipertajam,
pertanggungjawaban untuk
tanpa
kerugian
akibat
perbuetbn
melakrikan
.
melanggarhukum ., dan
r i' r

Ecbatpa Atpe* Ha*.n Rrrroh..qtfttt*r.;
Pelaytiiin X.t.hotcn
M.dycl.nggorcLcn

!t"

kesalahan. (Hermien
1998:54)
hal
cakuPan
ketiga
Dari
kerugian yang dialami oleh segeorang
tersebut di atap merupakan cakup&n
alternatif, artinya bahwa si pelaku
ydng melanggar hukum tidak. harus
ketiga-tiganya, tapi dari salah satu
cakupa4 tersebut pclaku daPat
menanggung
untuk
diharuskan
kqrugianyang diikibatkan.
Aspek Hukum Eubirngan Tcnagr
Koehrtan dengen Rumeh Sekit
Dengan mengacu pada UndangundangNomor 23 Tahun 1992t€ntang
Kesehatan, bahwa yang dimaksud
dengan tenaga kpsehatan adalah:
dokter, bidan, perawat dan lain
sebaiainya yang bekerja di bidang
,iperawatafl kesehatan serta ilalam
. hubungan pekerjaan dengan rumah
untuk
tempat
sebagai
,-:sakit
' menyelenggarakantugas profesinya.
.
Menurut Hermien bahwa rumah
. sakit adalah org'an yang memiliki
untuk melakukan
kemandirian
' hukum
r,perbuatan
(" Rechtshandelizg'): Dan Rurnahsakit
bukanmahusiadalamarti persoonyang
dapat bertindak ilqlam lalu lintas
hukum (zarzzr[ijk persoon) tetapi
, rufiah sakit meidilakan rechtspersoon,
yaitu yang dapat.ilibcbanni denganhak
dan kewajibah .lnenurut hukum atas
tindakat yang difl*trkannya: (Herrnieh,
I
1998:107).

PERSPEKIlFVolunc
W No-JTatut 20OJFdatW

..

jHubungan Intrri'
dokter,
pcrawatdan karyawanlainnya adaldh
sebagaiunsur dari tenaga kesehatan
dcnganrumah sakit adalah lilibungan
antara subyek hukuri dan. subyek
hukum. Tenaga keschatan'' sebagai
subyek hukum (pribadi)"daii rumah
sakit sebagsibadanhukum.
.Hubungirnyangterb€ntukadalah
hubunganperdata artinya adi hak dan
kwajiban pard pihak sebaia timbal
balit. Hubungan. tcrsgbirt, mgliputi
hublnganpcrbtruhirn/tetenagakerj
aan,
yakni dokter 'sebagai karyawan dan
'mencrimagaji dari rumah sakit. Dan
dot:ter yang didassrkan pada
kontraktual.
Dalam UU. Nomor 23/92
tentangKeschatan; padapasal I ayst
3:' tcnaga kesehatanadalah sctiap
orcrrJ ysng mengabdikan diri dalam
,bi{ang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan
meldlui pendidikan
di bidang
jenis
kesehst&n yang untuk
tertcntu
kcwenangan untuk
' mefierlukan
Imelakukanupayakesehatan".
Pasal53 ayat 2 UU No. 23192:
'"t€naga kesehatan yang melatukan
tttgdsnlaberkewojibanuntukmematuhi
standar profcsi dan menghormati hak
pasien". Yang dimaksud dengon
strndar profesi adalah pcdoman yang
harus dipcrgungkansebagaip€tunjuk
dalammenjalankan
Brofcsisecarabaik.
''
Sehingga dalam hubungan
antarat€nagakesehatsndcnganrumeh

Eebcrapt Atpc* Eu*un R.eh
tr(cqrclcnggarolon Pcttt.r.r

Ssllt ddrn
faca.,.r

192

*::l-

stkit adalah merupakan hubungon
hukum yrng didasarkanpede hukum
keperdataandalam menjalankantugas
pekerjaannya.
Kstettuan hubungan te$ebut
dapat kita lihat dalam ketcntuan pasal
160I Kitab Undang-undangHukum
Perdata, yaitu :
*Sclainnya
persetujuanpersetujuan untuk mclakukan
jasa-jasa,yongdiatur
sementara
yang
olch ketentuan-kctentuan
khusus untuk itu dan oleh
yang diperjanjikaa
syarat-syar&t
, dan jika itu tidek ada, oleh
, r kebiasaan, maka adalgh dua
' - mScampersctujuandenganmana
, . pihak yang satu mengikatkan
dirinya
untuk
melatukan
pekerjaan bagi pihak ysng
tlinnya denganmenerimaupah,
persctujuan perburuhan dan
perrborongonpekerjaan"
Dtii kct€ntuanpasaltersebutdi
atasmbnggambarkan
adanyahubungan
pe'nbcri
rntara
pekerjaandan penerimr
pekerjael .yang diikat dalam suatu
pckerjaan
dengan mcndapatkan
kompensasiberupaupah.
Arpck Hulium hubtlgrn Dokter du
P u ic ii . ' .
Dalam bidang hukum perikataa
dan dokfin ilmu hukum mcnvcbutkan
ada dua macam perikatan, yaitu :
perikatan
hasil
l"resullaatssverbintenis
")
dan

Edt fdtr.ri.rto

PERSPEKITFVolune W No.i Tohvn 2001Hist .laly

pcritst{B
iktiar
. Perikatan
(" inspanningsverbintgrN,$.
antara .dokter,,dan,,,plsien biasanya
berbeniuk
iktiaF r,jarang sekali
berbesu*," perikatTn hesil. (Dcnny
47)
Wiradha{ms,1996..:
F.IaI,.ini menunjukkan,bebwa
doktcrtidak dimintauntukmenhfd*str
prestasi !e..rupa.hasil tert€ntq, stan
tetapi ,,{okler ,mcmbcrikan, pgestasi.
berupe,, upaya semaksimal.,mungkin
dalam., , . kaitanny.,
mcmb€rikan
pasiennya.
.bagi
kesembuhan
Di sisi
lain hal yangmembedakan
dgri ke dua
perjanjian yang berbedo tersabut ,
terletak padabebanpenpukti.annya.
. Jadi. konsekwensi
bentuk
'dari
perikatan IKTIAR ini,. maka ukuran
prestasitidak dapal.ditcntukon tidrk
adt ukur4n tertentu, sedangkrn. .
perikrtan hasil depst ditentuksn
ukurannya .karcna, bcrupa hasil
tertentu. Sehingga dalarh kaitannya
dengan pertanggungiawabanhutum
dokter tidak dapat di dasarkan atas
wanprcstasisebabdoltcr telah cukup, .
berupaya.untuk semaksimalmungkin..
/Iktiar
sehingga, tolah. cukup
memberikanpqgestasi.
Namun .' ., de.mikian untuk
dijadikannya .ukura-n bahwa doliter
dapatdimipta,langgungjawab hukum ,
yeitu rylifa*1elah terjadi pelanggaran
terhadapprofesinya.
lgdp srpiJain-hubungan^dokgtr
dengan,.,pasien., nampak.. .adanya
superioritasdokter terhadappasiennya

Ecbcraps.kpet
llluhe,r Rtnah Sa*it delcn
llcslrclcsggonhot
Pclclttcn
Jctehttas

dalam peqyebuhrn.
penyrkit, sehingga
, hubu4ga4ini. terlihet beret sebelah
dan ti{ak psmpuril.. Agar pola
' hubungan.
t€rsebutterjalin,baik bila
kcdurnyasebsgaipartner.
Menurut Szasz & ,Hollender.
rebagaimanadi kutib oloh,.panny
Wardhani bahwa ada tiga pola
p8sien:
hubunganantaradokterdcngan,
a. Activity - pessivity,; pola
hubungcnoran! tua,; pn8!
seperti ini mcrupakan.pola
profesi
. klasik
sejok
kedoktcranmulai mengenal
kode etil (abad 5 SM.) . di
sini doktcr seolah-olahdapst
sepenuhnya .melaksanakan
. ilmu nya tsnp& campur
.
tanganpasicn,dengansuatu
' motivasi altruistis. Pola ini
berlaku bagi parien yang
. terancam jiwanya, sskit
berat, tidak sad.r, q.tau
. menderitagangu8nmental.;
b. Guidence - Coopcration ;
pola hubungan.mcmbimbing
kerj4sama, qcperti .oralg
tua dengpgrcmaja.Pola ini
ditemuk4p,,,bila . keadaan
pasien tiCak . tidak terlalu
.beret, misrlnya penyakit
infeksi bafu atru,peqy-atit
akut
lain4ya.Mcskipunsakit
,
pasicn tetsp sadar .dsn
.
, rmemiliki . perasran . serta
kemauanscndiri.Ia bcruslhl
pertolotrgrn , ;
mencan

193

Edt fdtLtq.rao

,..

p€n&batan dan berscdia
','Setrksidisiplin tentunya adalah atasan
bekerja samd, walaupun
langsung dari tenagakeschatan."
doklpr'mengetahui lebih
Dal6m tlndang-undang Nbmor :
banylk , ia tidak'.seheta ,i 23 tahun,1992,pasal 54 xyat 1 : "
,
mata
tebags kesehahn yang melatukan
' 'Denjelenkan
. kekuasaannya,
namun
kesalahan atau kelalaian dalam
,'
profesinya
menlharapkan ' kerja sama
melaksanakari
dapat
pasien,, yang diwujudkan
dikenakan tindakan disiplin". Ayrt 2 :
'r' Penentuan
dcngan,'' mehuruti nagehat
ada atau tideknya
atau enjuran dokter;
kesalahan atau kelalaien sebagainaria
c. lvtutbirl panicipation;' pola ini
dimaksud' dalam ayat I ditentukan
'
pada rhereka yang ingin
oleh majclis disiplin tehaga keschatan
*.Ayat 3 : 'Ketehtuan
mbmelihara
kesehaannya
mcngenai
' sepcrti medical cechk' up
tugas, fungbi dah'tata kerja majclis
rtau' pada pasien'"penyakit
disiplin tenaga kesehatan ditetapkan
pasicn
kronis. Bahwa
secara
dengankeputusanPiesiden *.
"
sadar ikut
'
aktifUerbcrin
Undang-undatrgNomor : 23 I 92
pengobdan
melakukan
pasal 55 Ayst I : "setiap orang berhak
terhadap dirinya. : (Danny
atas ganti rugi akibat kesalahan atau
Wardhani,1996 : 44 ). ,
yang dilakukan tenaga
kelalaian
Dari ketiga pola hubbngan
keschatan ". Ayat 2 : ' ganti rugi
teisebut di atas, mcrupakln penentu
scbagaimana dimaksud dalam ayat I
pasicnnya
sikap dokter bagi
dalam
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
rangka u[tuk milakukan pelayansn
perundanganyang berlaku.
-.' 1 ,
kesehatan:
Mesltipun antrra doktcr ddn
Sedirfogtan tanggung',, jawrb
paslen terikat hubungan dcngan dasar
hukum teiiaga keschatan {dokter
perjbnjian; namun pasien sangat sulit
termasuk di dalamnya ), dapat,dilihat
menggugst dengan dasar wanprestasi,
padapasal 54 UU 23 tahun 1992 , yaitu
karena prestasi doktcr merupatan
nenentukan bahwa tenaga kesehatan
Festasi iktinr, sehingga bila doktei
menentukan:bahlir :" t€n8gr kesehatan
terbukti ada klsalrhan ftelalaian
yang didtiga membuat kesalahan /
pefbustanya dikategorikan
naka
kclalaian
pEftiuitan mcliwan hukum, yang diatui '
dalam melaksanakan
pekerjaannya,
dapat ' 'dikenakan
dalam pasal 1365 BW : ' tlrb
tindakair disiplim
perbuatan melanggar hukum yang
setelah dapat
dibuktikan olch majclis disiplin tenaga
membawa'ltdtrgian kepada scoidiig
.nembedtan
kesehatan dan ytng
lain, mewajibkan orang yang karbna

Bcbcrspo Atpc* Huta
Ru', th $a*lt d.ltn
Mantatattgfar.kar
Pclulaacn f.tcrator

194

Edt f',th.ttst

to

ti

,'

.l

PERSPEKIIF Volune W No.3 Tahun2Nl Mbt

pelgobrtmt tindrtan
pcmolilreltr'
drn pelryurn, lril Lepedr perien
pedl rrrrlt
kcrehetln. Pada Bab II
butir I Keputusan. Direktur Jendral
Medik. Nomor: 78lYan.Med./ RS.UM.
Petunjuk
tentang
DiWYMUlllgl
Pelaksanaan Penyele4ggaraanRekam
MediVMedical Recaotd di Rumah
Sakit,.yang bsqblrnyi : lRekrm Mcdir
di Rrnah Sekil rdelel, bcrkrc yang
dokumen
beririkrn ,cllrt.E
.dl!
idcntitrtt.,... Inlmnelis,
teDtrtrg
pcneriknany, dirgnadr pcngqb.t.n,
titrd.krtr dan pelryrprn lrin yeng
diberikar ;keprda ..reorrng,.ptsien
selrno direwat di runrh rakit yang
dihkukrn di unit-urit rewat jaleu
tcrneruk utrit garrt drruret dan
unit rrwrt nginrp?.
. Dari ke dua-ketentuan tcrsebut
membuktikan bahwa Rekam medis
memiliki aspek hukum karena isinya
menyangkul maselah adrnya jaminan
kepastian atas d&sar keadilan , dalam
rangka usahamenega\kan hukum serta
penycdiean bgh*n..trnda.,bukti untuk
menegakkan .,-kerdilan. , (Dirjend
Yanmcd, 1997:.7).
Dari .pcngcrtian dan fungsi
rekam medis, terscbpt diatas, bahwa
perlu
keberadaannya
dijaga
kerahasiaannyaoleh tenaga kesehatan,
ketentuanini meliputi:
1. Peraturan
Pcmerintah
,, Republik Indonesia Nomor:
&49 a/Menkes/FerD{I/1989,
tentang
Rekam

kesalahannya men€rtibken kerugian
itu, menggati kerugian tersebut ".
Namun demikian,'' kontruksi
hukum dalam pasal 1365 BW tersebut
diatas harus dibuktikoo terlebih dahulu
adanyakesalahan/ kelalaian .
Hukum pembuktian pasal 1865
KUH Perd. : ': setiap orang .'yang
mendalilkan bahwa ia mempunyai
sesuatu hak, atau guna meneguhkan
haknya sendiri maupun meurbantah
suatu hak orang lain, menunjuk pada
peristiwa,
suatu
diwajibkan
atau
membuktikan adanya hak
peristiwa tersebutl'. Pada intinya pasal
1365 BW tersebut setiap orang.yang.
perbuatan
mendalilkan, adanya
,
melawan hulcum. , maka ia harus
membuktikan telah terjadi perbuatan
mclawan hukum. Hal,ini biasanyadi
awali oleh kerja Tim Komite Medik
dalam suatu rumah sakit untuk menilai
dari sisi etika profcsi.
Aspel Hukun Rclan Medir
Rekam
medis
merupakan
keterangantertulis dan terekam tentang
identitas, anamn€sa, penentuan fisik
laboratorium,
diagDo$a
dan
pengobatan.
Dalam
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
lndonesia
(Pcrmenkes)
Nomor
:
749
a/Menkes/Per/Xll/1989 tentang Rekam
Medis, pasal I yang berbunyi : "
berkar' yang beririkan cltrtrn drr
dokumen t€ntang identites parien,

Ecbanpt'llspcL Hrhan RtJ'.ah Sohit dolar,
Mcnyelcnggarchtn Pcloyanon Xcrch at

195

Edy [rirltyeao

2. bagi rumah sakit drn doktcr,
dspat
medis
rekam
segi
melindungi dalam
hukum. sebab bila rekam
medis tidak lcngkaP dan
maka
tidak
benar.
akan
kemungkinan
' merugikan
bagi Pasicn,
,.
rumah sakit inaupun doktes
.
sendiri:
medis
daPat
3. rekam
dipergunakanuntuk meneliti
medik m&upunadministrasi.

dijaga

^ /r1,.

,;1-

'Dl tisi'lain fungsi rekam mcdis
.
di pcngadilan dipakai sebagai alat
n. butti di pengadilan'': karena di dalam

-,

rekammedistersimpa4dokumenresmi
dalamkegiatartrumahsak"it.Dalamhal
ini jika pengadilSn dapat memastikan
bahr{a reksm medis itu tidak daPat
disangkal kebenarannya dan daPat
, dipercayai, mgka keseluruhan atau

\

permintaan berkas rekam
pengadilan. Dalam kasus
rekam medis benar-benar

di masa

Ecbcr.pa Atpal Urtvn
&xruh sd,Llt daton
, Menyelcnggoroku
Pclsyqiar trctahttsn

196

hanya.

Ed'yfritr."t.rto

PERSPEKIIFVolunten No.3 Tahw 2001Mist July

dipergunakan
untuk keperluan
pengsdilan.
Data rekam medik juga penting
dalamkasusadopsikarenaadopsitelah
mengakibatkan orang tua kandung
melepaskan hak mereka untuk
memeriksa
berkas rekam medis
ydng
anaknya
telah diangkat. Adopsi
juga mengakibatkan orang tua baru
menerimahak sebagaiorang tua asli,
hal ini j ugamengkibatkanbahwahanya
orang tua yang baru yang berhbk untuk
melihat berkasrekammedis.Orangtua
kandung sudah tidak mempunyaihak
lagi atas rekam medik anak yang telah
diadopsioleh orang lain;
Orang tua baru berhak untuk
memeriksa berkas rekam medik anak
angkatnyahingga.dewasa.Perlu dicatat
bahwa ia (orang tua baru) tidak
diperkenankan untuk melihat data
rekam medik masa lampau., petugas ;
data,rekam medik perlu mengeluarkan
semuaidentitas yang berkaitan.dengan
data orang tua:aslinya, ygitu manakala
orangtua baru mau melihatnya.

,mcmposisikrn yang seinibang stau
samadenganpihak yang lain.
I}AFTAR PUSTAKA
Danny Wiradharma, Penuntun Kuliah
Hukum. Kedokteran, Binarupa
Aksara, 1996.
Hermin Hadiati Koeswadji, Ilz*zm
Kedokteran, Citfa Artitya Bakti,
Bandung,1998.
KeputusanDirjen Yanmed : Nomor
00.03.2.2. 1996 tentang Rcvisi
Pedoman. Pengelolaan Rekam
Medik.
UU No: 23 / 92 tentangKcsehatan
IIU

25 tahun . 1987,, tenrang
\o:
Ketenagakerjaan

Peraturan Pemgrintah Nomor 32 talrun
1996 tentitg tenaga Kesehatan
.
Kitab Undang-undang
tiukum Perdata

Pcnutup
Bahwa beberapa aspek .hukum
tersebut di otas menunjukkan adanya '
kebutuhan perangkat huN,um dalam
menyeleggarakanpelayanankesehatan,
dimana aspek yang satu dengan yang
lainnya saling ada keterkaitaqnya.
Bahwa para pihak, yang terkait
dalam pelayanan kesehatan perlu

BebcnpfAtpct
Htrhtrr- Rarlsh iahit tlok)
Llcnyclanggsrshon Pclt!anar trcrchttan

197