Formulasi Tablet Hisap dari Kulit Batang Pohon Kecapi (Sandoricum koetjape Merr) dan Uji Kestabilan Fisiknya

  FORMULASI TABLET HISAP DARI KULIT BATANG POHON KECAPI ( Sandoricum koetjape Merr) DAN UJI KESTABILAN FISIKNYA BENJAMIN M. NOER ABSTRAK Tanaman kecapi merupakan tanaman yang memiliki banyak khasiat salah satunya untuk menyembuhkan sariawan dengan menggunakan bagian kulit batangnya. Kulit batang pohon kecapi memiliki kandungan triterpenoid dan asam koetjapat. Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Ekstrak kulit batang pohon kecapi dibuat dengan cara maserasi menggunakan ethanol 96%.

  Tablet hisap kulit batang pohon kecapi dibuat dengan 3 formula dengan variasi kosentrasi mucilage gummi arabici yaitu FI (10%), FII (15%), FIII (20%). Tablet hisap ini dibuat dengan cara granulasi basah, granul yang dihasilkan diuji sifat fisiknya yakni, kompresibilitas, waktu alir, sudut diam.Tablet hisap yang dihasilkan diubah sifat fisiknya yakni, kekerasan, kerapuhan, keseragaman boboy, keseragaman ukuran, waktu larut, tanggap rasa, homogenitas warna.

  Berdasarkan hasil data yang didapat hasil rendemen ekstrak kulit batang pohon kecapi sebesar 9,54%. Ditinjau secara keseluruhan formula sediaan tablet hisap ekstrak ethanol kulit batang pohon kecapi mempunyai sifat fisik granul dan sifat fisik tablet yang kurang memenuhu syarat kecuali pada formula III.

  Dapat dilihat bahwa kosentrasi PGA berpengaruh pada sifat fisik pada

sediaan tablet hisap. Dari hasil pengujian kestabilan fisik tablet hisap dapat

disimpulkan kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) kurang stabil

untuk diformulasikan menjadi sediaan tablet hisap karena kurang memenuhu syarat.

  Kata kunci : Kulit batang pohon kecapi, sariawan, tablet hisap, uji kestabilan fisiknya.

  PENDAHULUAN Latar Belakang Tablet merupakan bentuk sediaan farmasi yang paling banyak digunakan diantara semua bentuk sediaan oral lainnya, yaitu 80% dalam bentuk sediaan tablet serta 20% bentuk sediaan lainnya (Siregar, 2010). Pada dasarnya, efek farmakologi suatu sediaan sangat dipengaruh dari bentuk formulasinya, formulasi yang tidak tepat dari suatu sediaan dapat mengakibatkan efek yang tidak di inginkan seperti interaksi farmasetik, farmakokinetik, dan farmakodinamik. Formula suatu sediaan yang mempengaruhi efek farmakologi yaitu zat aktif, bahan pengisi, bahan pembantu, bahan pengikat, bahan pelincir, bahan pewarna, dan proses prabikasi. Oleh karena itu, untuk menghindari efek yang tidak di inginkan harus dibuat formula yang tepat.

  Berdasarkan penelitian kulit batang pohon kecapi mengandung triterpenoid dan asam koetjapat (Riswiyanti,2002). Terpenoid yang terkandung dalam kulit batang kecapi bersifat lipofilik dapat menyebabkan gangguan pada membran sel fungi dan dapat melarutkan lipid yang terdapat pada membran sel (Cowan,1999 :Panda 2010) dan asam lemak yang memiliki sifat antifungi dengan merusak struktur dinding dan membran sel. Diduga senyawa inilah yang berperan mengatasi sariawan pada mukosa mulut (Dalimartha, 2008).

  • – 10 menit (Peters,1980) atau kurang dari

  Berdasarkan hasil penelitian Warsinah, Eka kusumawati, dan Sunarto (2011), menyatakan bahwa ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) memiliki aktivitas anti bakteri Candida albicans . Seperti yang telah diketahui dimana bakteri Candida albicans merupakan jamur yang menyebabkan sariawan pada mukosa mulut. Diantara bentuk sediaan farmasi yang ada, tablet hisap merupakan pilihan yang tepat, karena penggunaannya lebih efektif dan efisien untuk memberikan efek lokal seperti pada sariawan (Banker dan Anderson,1995). Bentuk sediaan ini diharapkan dapat memberikan takaran dosis zat aktif yang lebih tepat sehingga efek lokal yang diharapkan dapat lebih efektif bekerja dan mengoptimalkan penggunaannya . Berdasarkan penelitian Falda Septiana (2013) bahwa tablet hisap dari ekstrak daun senggani dengan variasi PGA sebagai pengikat dan menggunakan metode granulasi basah didapatkan tablet hisap yang memenuhi syarat.

  Tablet hisap adalah sediaan padat mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis dimaksudkan untuk diabsorpsi lambat dalam mulut. Tablet hisap umumnya ditujukan untuk pengobatan iritasi lokal atau infeksi mulut dan tenggerokan. Tablet hisap mempunyai syarat kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tablet biasa sehingga tablet hisap harus dapat melarut perlahan dalam mulut sekitar

  5

  30 menit (Banker dan Anderson,1986). Hal ini dimaksudkan zat aktif dari tablet hisap dapat bekerja dengan baik.

  Mengingat belum adanya pemanfaatan kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  Merr ) kedalam sediaan tablet hisap

  untuk sariawan, maka akan dilakukan. penelitian untuk memformulasikan tanaman ini kedalam bentuk sediaan tablet hisap dari ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr).

  METODE PENELITIAN Bahan

  Kulit batang pohon kecapi,

  

Alat-alat Etanol 96%, ekstrak kental kullit

  Alat-alat yang digunakan pada batang pohon kecapi, aerosil, penelitian ini meliputi pisau, alat manitol, aspartam, PGA, Mg Stearat. sokletasi, timbangan biasa, timbangan analytical balance, kertas

  Formula Tablet

  perkamen, mortir, stamper, cawan, Pada penelitian ini akan batang pengaduk, ayakan no. 14 dan digunakan formula dari Falda 16, sudip, gelas ukur, beaker gelas, septiana (2013) dengan variasi lemari pengering, mesin pencetak pengikat PGA. Zat aktif yang tablet single punch, alat uji granul , digunakan dalam formula didapat

  

Hardness tester (Strong cobb), dari penggunaan empiris (Warsinah,

Friability apparatus, Timbangan Eka kusumawati, Sunarto,2011). Analytical Balance.

  Tabel 1. Formula tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum

  koetjape Merr ) dengan variasi pengikat PGA Bahan Jumlah bahan untuk 1 tablet dengan bobot ± 500 mg/tablet fungsi

  Ekstrak Kental +

FI FII FIII

Zat Aktif Aerosil 240 mg 240 mg 240 mg

  PGA 10% 15% 20% Zat Pengikat

Aspartam 1% 1% 1% Zat Pemanis

Mg Stearat 1% 1% 1% Zat Pelincir

Manitol 40% 35% 30% Zat Pengisi

  ( Septiana, 2013)

  Keterangan : Formula I : Formula tablet hisap ekstrak ethanolik kulit batang pohon kecapi dengan pengikat PGA 10% Formula II : Formula tablet hisap ekstrak ethanolik kulit batang pohon kecapi dengan pengikat PGA 15% Formula III : Formula tablet hisap ekstrak ethanolik kulit batang pohon kecapi dengan pengikat PGA 20% sebanyak 1 kg , lalu masukkan

  Pembuatan Ekstrak

  kedalam botol maserasi. Masukkan a. ethanol yang telah didestilasi kedalam

   Persiapan simplisia

  Kulit batang pohon kecapi yang botol yang telah berisi simplisia sudah diambil dan kemudian dikikis hingga semua sampel terendam dan kulit bagian luar yang kasar lalu ada selapis ethanol diatas simplisia. dibersihkan dan dipotong-potong Tutup dan letakan ditempat gelap selanjutnya dikering anginkan terhindar dari cahaya matahari kemudian dihaluskan menggunakan diamkan selama 3-5 hari, dan dikocok blender. setiap hari. Lalu disaring, biarkan beberapa jam kemudian b.

   Proses maserasi dan embuatan

  dienaptuangkan kewadah lain, ulangi

  ekstrak kental kulit batang

  3-5 kali sampai sampel tersari

  pohon kecapi

  sempurna. Ekstrak cair yang didapat Timbang kulit batang pohon dari proses maserasi kemudian diuapkan menggunakan destilasi vakum hingga didapatkan ekstrak kental.

  Pembuatan ekstrak kering kulit batang kecapi yaitu dengan mencampur ekstrak dengan ekstrak kental dengan perbandingan (1:2), pencampuran ekstrak kental dengan aerosil dilakukann dimortir dan stemper yang sebelumnya dipanaskan diatas waterbath. Ekstrak kering, kemudian dimasukan kedalam lemari pengering bersuhu 400 selama 24 jam. Ayak ekstrak kering dengan pengayak no. 120.

  Pembuatan Granul Dengan Metode Granulasi Basah

  Sebelum diproses semua bagian diayak terlebih dahulu. Campur ekstrak kering dengan manitol dan aspartaam lalu digerus sampai homogen. Tambahkan emulsi PGA sedikit demi sedikit terbentuk massa granul yang baik. Massa granul dilewatkan pada ayakan no. 14 dikeringkan pada suhu 500 ⁰C selama 24 jam. Kemudian timbang granul yang sudah kering selanjutnya diayak dengan ayakan no. 16. Lalu dilakukan uji sifat granul (sudut diam, waktu alir dan kompresibilitas)

  Pembuatan Tablet Hisap

  Granul yang telah diperiksa, kemudian ditambahkan Mg stearat. Kemudian dicetak dengan mesin pencetak tablet single punch, bobot tiap tablet ± 500 mg. Dilakukan uji sifat fisik tablet hisap (keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, waktu larut, homogenitas warna, dan uji tanggapan rasa ).

  Cara pengolahan dan analisis data

  Data yang diperoleh dari hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk tabel dan dievaluasi dengan cara analisa deskriptif analitik di laboratorium Farmakognosi, Farmasetika, dan Fisika Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang. Sedangkan untuk data tanggapan rasa dan kehomogenitasan warna yang telah diperoleh kemudian diuji secara statistik menggunakan Chi-square. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif analitik dengan menggunakan tabel dan grafik berdasarkan hasil pengamatan.

d. Pembuatan ekstrak kering kulit batang pohon kecapi

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil pemeriksaan sifat fisik granul meliputi kecepatan alir, sudut diam, dan kompresibilitas. Dari hasil uji sifat fisik granul diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2. Hasil uji evaluasi granul ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) memiliki sifat alir yang sukar mengalir atau kurang baik memiliki waktu alir berkisar 2-4 gr/detik. Hal ini mungkin dapat dikarenakan meningkatnya berat jenis granul karena ditambahkannya pengikat yang dapat meningkatnya berat jenis granul yang berakibat pada sifat alir granul .

  

Uji Evaluasi

Granul Ket FI FII FIII

  

Kecepatan

Alir

(Gram/Detik)

3,82 3,72 3,64 Sukar

  

Sudut

Diam (0)

11,63 14,42 14,93 Sangat baik

Kompre-

sibilitas (%)

17,99

  20

  20 Sedang

  Berdasarkan data yang diperoleh terlihat bahwa kosentrasi bahan pengikat (PGA) dapat mempengaruhi kecepatan alir granul. Terlihat dari hasil yang didapatkan pada uji granul menunjukan bahwa pada formula 1, 2 , dan 3 waktu alir yang dihasilkan 3,82, 3,72, dan 3,64 detik. Dari hasil tersebut dapat

  Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara timbunan oartikel bentuk kerucut dengan bidang horizontal. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 300 menunjukan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudut diam lebih dari atau sama dengan 400 maka daya mengalirnya kurang baik (Banker dan Anderson,1994).

  Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel. Kompresibilitas rata-rata pada ketiga formula yakni 19,33 %. Berdasarkan teori pada Farmakope

  Indonesia Edisi IV menyatakan nilai kompresibilitas granul yang didapatkan adalah sedang. Pada penelitian ini didapatkan bahwa kompresibilitas granul pada formula 1 sampai 3 memiliki kompresibilitas yang baik. Hal ini dikarenakan kosentrasi PGA sebagai pengikat dapat meningkatkan kerapatan dan berat jenis pada granul sehingga dihasilkan kompresibilitas granul yang semakin tinggi pada tiap formula saat kosentrasi pengikat dinaikan. Namun dalam formula ini hal itu tidak terlihat adanya perbedaan yang signifikan.

  Hasil pemeriksaan sifat fisik tablet hisap tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan, waktu larut, tanggap rasa, dan homogenitas warna.

  Tabel 3. Hasil uji keseragaman bobot Tablet Hisap Ekstrak Etanol Kulit Batang Pohon Kecapi (Sandoricum koetjape Merr).

  

No F1 (mg) % P FII (mg) % P FIII (mg) % P

1 498,2 0,91 504,3 0,49 496,5 0,09

2 493,8 0.02 504,4 0,51 493,7 0,47

3 497,7 0,81 503,8 0,39 494,8 0,24

4 493,6 0,02 498,8 0,59 495,5 0,1

5 499,8 1,23 497,5 0,85 492,7 0,67

6 499,1 1,09 498,8 0,59 489,2 1,37

7 492,4 0,26 503,8 0,39 503,5 1,5

8 493,2 0,1 503,4 0,31 504,7 1,74

9 491,1 0,36 509,8 1,59 491,8 0,85

  

10 498,5 0,97 503,1 0,25 497,7 0,33

11 491,2 0,36 504,4 0,51 497,3 0,25

12 497,3 494,5 1,45 493,8 0,45

13 493,2 0,1 489,8 0,59 495,3 0,15

14 496,8 0,62 505,4 0,71 492,5 0,71

15 492,9 0,16 498,4 0,67 504,5 1,7

16 493,7 509,4 1,51 507,1 2,23

17 492,1 0,32 509,5 0,53 495,3 0,15

18 492,6 0,22 509,4 1,51 491,9 0,83

19 491,2 0,36 502,3 0,02 493,3 0,55

20 493,1 0,12 497,5 0,85 492,1 0,79

  9.892 8,03 10.048 13,31 9.923 15,17

X 494,6 0,4 502,4 0,66 496,15 0,75

  Keterangan: P: Penyimpangan

  Tabel 4. Hasil uji pengukuran keseragaman ukuran tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr)

  7

  8  17,5 28 39,5 X 3,5 5,6 7,9

  5

  4

  5

  9

  5

  3 3 6,5 7,5 4 4,5

  8

  2 3 5,5

  6

  No Keseragaman Ukuran Formula 1 Formula 2 Formula 3 T D D/T T D D/T T D D/T

1 0,35 1,28 3,65 0,35 1,29 3,68 0,32 1,29 4,03

  3

  1

  (Kg)

  (Kg) Formula II (Kg) Formula III

  No Kekerasan Tablet Hisap Kulit Batang Pohon Kecapi Formula I

  Tabel 5. Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Etanolik Kulit Batang Pohon Kecapi (Sandoricum koetjape Merr ).

  Dari hasil penimbangan dan dilakukan perhitungan pada penyimpangan tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) dengan variasi PGA sebagai bahan pengikat didapatkan rata-rata penyimpangan untuk formula 1, 2, dan 3 adalah 0,4%, 0,66%, dan 0,75% dengan ini dapat dilihat bahwa keseragaman bobot pada tablet ini sudah memenuhi syarat berdasarkan teori pada Farmakope Indonesia. Namun, bobot yang dihasilkan pada formula tidak pada bobot yang diharapkan yakni 500 mg, bobot hasil tablet yang dicetak berkisar < 500 mg. Hal ini dapat dipengaruhi sifat alir granul yang kurang baik, berat jenis granul yang meningkat, serta kondisi cetakan yang manual menyebabkan tekanan yang diberikan pada tiap cetakan pada sediaan tidak tercapainya bobot yang dikehendaki.

  Kriteria yang baik keseragaman ukuran tablet jika diameter tablet tidak lebih baik dari 3x dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet (Departemen Kesehatan RI,1995). Dari hasil yang didapatkan dapat dilihat bahwa tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) memenuhi syarat yang ditentukan secara teori.

  

10 0,34 1,29 3,79 0,35 1,3 3,71 0,34 1,29 3,79

Σ 3,38 12,89 38,1 3,53 12,95 36,69 3,35 12,88 38,41

X 0,338 1,289 3,81 0,353 1,295 3,669 0,335 1,228 3,841

  

2 0,35 1,29 3,68 0,36 1,29 3,58 0,35 1,29 3,68

3 0,34 1,29 3,79 0,35 1,3 3,71 0,33 1,3 3,93

4 0,32 1,29 4,03 0,36 1,3 3,61 0,33 1,29 3,90

5 0,34 1,29 3,79 0,36 1,29 3,58 0,35 1,28 3,65

6 0,33 1,29 3,90 0,34 1,3 3,82 0,33 1,28 3,87

7 0,35 1,29 3,68 0,35 1,3 3,71 0,34 1,29 3,79

8 0,34 1,29 3,79 0,35 1,3 3,71 0,33 1,27 3,84

9 0,33 1,29 3,90 0,36 1,29 3,58 0,33 1,3 3,93

  Pada penelitian ini didapatkan kekerasan tablet hisap hisap pada formula 1, 2, dan 3 adalah 3,5 kg, 5,6 kg, 7,9kg. Umumnya sediaan tablet hisap memiliki kekerasan bekisar antara 7-14 kg. Tablet hisap memiliki syarat kekerasan yang berbeda dengan tablet biasanya, hal ini dikarenakan tablet hisap harus melarut perlahan-lahan dimulut untuk mendapatkan efek lokal maksimal pada mukosa mulut. Oleh karena itu dilihat dari perhitungan kekerasan pada ketiga formula dapat diketahui bahwa tablet hisap pada formula 1 dan 2 memiliki kekerasan yang tidak memenuhi syarat kecuali formula , ini diduga bahwa kosentrasi pengikat pada formula 1 dan 2 sehingga bahan pengikat tidak cukup untuk memberikan kekerasan yang diharapkan pada sediaan.

  Tabel 6. Hasil uji kerapuhan tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr).

  (menit) 1 9,27 10,32 12,43 2 8,45 10,36 11,37 3 8,33 10,27 11,29 Σ 26,05 30,95 35,09 X 8,68 10.32 11,69

  3 20 0 % 100 % Tidak Enak

  2 18 10 % 90 % Tidak Enak

  2

  7 13 35 % 65 % Tidak Enak

  1

  Enak Tidak Enak

  20 Orang Enak Tidak Enak Kesimpulan Tanggapan Rasa

  Responden

  F o r m u l a Jumlah

  Keterangan : Memenuhi syarat bila waktu melarut tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) tidak lebih dari 30 menit dan tidak kurang dari 5 menit. Tabel 8. Uji tanggapan rasa tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) terhadap 20 0rang responden.

  (menit) Formula II (menit) Formula III

  No Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Etanolik Kulit Batang Pohon Kecapi

  No Waktu Melarut Tablet Hisap Ekstrak Etanolik Kulit Batang Pohon Kecapi Formula I

  Tabel 7. Hasil uji waktu melarut tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr ).

  yang didapatkan kosentrasi pengikat (PGA) sangat berpengaruh pada kerapuhan tablet. Hal ini dapat dilihat pada hasil yang didapat pada semua formula yang tidak memenuhi syarat ini dapat dikarenakan kosentrasi bahan pengikat yang rendah sehingga tidak dapat menghasilkan ikatan granul yang kuat untuk mendapatkan sediaan tablet yang mudah rapuh terhadap pengikisan.

  Merr ) bahwa dari hasil perhitungan

  Batas kerapuhan tablet adalah 1%, kerapuhan tablet diatas 1% dikatakan bahwa tablet rapuh dan kurang baik (Banker dan Anderson,1994). Kerapuhan dapat dipengaruhi oleh kekuatan bahan pengikat yang akan meningkatkan kekuatan daya ikat granul sehingga menjadi kuat. Granul yang kuat akan menghasilkan tablet yang keras dan kerapuhan yang rendah. Pada tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  Keterangan : Memenuhi syarat bila kerapuhan tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr) kurang dari 1%.

  12,45 13,19 12,56

  3 W1 9,96 10,08 9,87 W2 8,72 8,75 8,63 % Kerapuhan

  2 Formula

  1 Formula

  Formula

  Uji tanggap rasa ini dikelompokkan dalam 2 kategori yakni enak dan tidak enak dimana ke 20 responden akan diminta tanggapan rasa terhadap tablet hisap yang dihasilkan. Pada tabel dapat dilihat bahwa data kuisioner pa da 20 responden menunjukan berturut-turut formula 1, 2, dan 3 sebanyak 35%, 10%, 0% menyatakan rasa enak dan 65%, 90%, 100% menyatakan rasa yang tidak enak pada sediaan tablet hisap.Hal ini dikarenakan kosentrasi bahan pemanis yang terkandung pada formula kurang maksimal menutupi rasa pahit dan getir yang Tabel 9. Uji homogenitas warna tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  Merr) F o r m u l a Jumlah Responden

  20 Orang Homogen Tidak Kesimpulan Homogen Homogenitas Warna

  Homo- gen Tidak Homogen

  1

  2 18 10 % 90 % TH

  2

  5 15 25 % 75 % TH

  3

  3 17 15 % 85 % TH

  Uji homoganitas warna dilakukan terhadap 20 responden dengan tehnik sampling. Responden diminta untuk memberi tanggapan homogen dan tidak homogen. Homogenitas warna ini warna terhadap formula tablet hisap lalu dimintai untuk mengisi angket yang telah disediakan. Uji homogenitas warna ini dibagi menjadi dua kelompok yakni mempengaruhi penampilan obat secara umum yang berdampak pada ketertarikan responden

  Tabel 10. Hasil rekapitulasi uji evaluasi tablet hisap ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr ).

  Sifat Kestabilan Tablet FI Ket FII Ket FIII Ket Keseragaman

  Bobot 0,4 MS 0,66 MS 0,75 MS Kekerasan 3,5 TMS 5,6 TMS 7,9 MS Kerapuhan 12,45 TMS 13,19 TMS 12,56 TMS

  

Waktu Larut 8,68 MS 10,32 MS 11,69 MS

Keseragaman Ukuran 3,81 TMS 3,669 TMS 3,841 TMS

  Tanggapan Rasa

65 Tidak enak

  90 Tidak enak 100 Tidak enak Homogenitas Warna kecapi (Sandoricum koetjape

  75 Tidak homogen

  85 Tidak homogen KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan terhadap formulasi tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  Merr ) yang menggunakan variasi

  PGA sebagai pengikat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

  1 Ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum

  koetjape Merr ) dapat

  diformulasikan dalam sediaan fisik pada semua formula tapi memiliki rasa yang tidak enak.

  2 Ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi ( Sandoricum

  koetjape Merr ) dapat

  diformulasikan dalam sediaan tablet hisap yang stabil secara fisik pada semua formula.

  3 Ditinjau dari kompresibilitas granul tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  Merr ) memiliki kompresibilitas granul yang baik.

  4 Kekerasan pada tablet hisap

  90 Tidak homogen

  Merr)

  Perlu dilakukan penelitian untuk mengoptimalkan rasa pada tablet hisap dari ekstrak kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  Banker, G.S. dan N.R. Anderson.

  Website, Indonesia, Oocities.org/phadhel2/manito l.htm, diakses 12 maret 2014.

  Churchill Livingstone, London, England. BPOM. 2004. Manitol. Gufron

  The Science Of Dossage From Design Second Edition .

  Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutics :

  F. Universal Indonesia Press, Jakarta, Indonesia, hal 224-287.

  Ibrahim,

  bentuk sediaan farmasi edisi keempat . Diterjemahkan oleh:

  Ans el, H.C. 1989. Pengantar

  Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia, hal. 210-216

  DAFTAR PUSTAKA Anief, M. 2006. Ilmu Meracik Obat.

  Disarankan untuk menggunakan pengikat selain PGA. Dibuat formula lain selain tablet hisap, misalnya suspensi atau kapsul.

  kemanisan dengan membandingkan bahan pemanis (sweetener) dan mendapatkan sediaan tablet hisap yang lebih enak dan disukai.

  Merr ) untuk meningkatkan

  Saran

  tidak memenuhi syarat kekerasan menurut Cooper dan

  10 Tanggap rasa dari uji responden tablet hisap kulit batang kecapi (Sandoricum koetjape Merr ) menurut responden ketiga formula 1 memiliki rasa yang tidak enak.

  9 Homogenitas warna pada tablet hisap kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape Merr ) menurut responden ketiga formula memiliki warna yang tidak homogen.

  koetjape Merr ) memiliki waktu larut yang memenuhi syarat.

  8 Tablet hisap etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum

  Anderson (1994).

  menurut standar Banker dan

  Merr ) tidak memenuhi syarat

  7 Kerapuhan tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum koetjape

  koetjape Merr ) tidak memenuhi syarat .

  6 Keseragaman ukuran tablet hisap ekstrak etanolik kulit batang pohon kecapi (Sandoricum

  syarat yang ditetapkan oleh dengan yang diharapkan.

  koetjape Merr ) sudah memenuhi

  5 Keseragaman bobot pada tablet hisap ekstrak etanol kulit batang pohon kecapi (Sandoricum

  guns (1975) pada tablet di semua formula.

  1995. Teori Dan Praktek Farmasi Industri Edisi II. Dalam: Lachman,L, H.A. Lieberman, and J.L. Kanig (editor). Diterjemahkan Oleh: Siti Suyatmi. Universitas Indonesia Press, Jakarta, Indonesia, hal 463-731. Dalimartha.S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I. Trubus Agriwidya, Jakarta 2008. Indonesia, hal 130-132.

  Departemen Kesehatan Dan Kesejahteraan Sosial RI.

  Hardi, D.S. 2012. Sekilas Tentang Panas Dalam Atau Sariawan.

  R.T. Formulasi Tablet Hisap

  Stabilitas Tablet Kunya Asetosal Dengan Bahan Pengisi Kombinasi Manitol- Lactosa. Dalam : Purboso,

  Nugroho. 1995. Sifat Fisik Dan

  . Karya Tulis Ilmiah. Universitas Sebelas Maret,Surakarta,Indonasia.

  Tablet Hisap Ekstrak Ethanol Gambir (Uncaria gambir Roxb) secara Granulasi Basah Dengan Variasi Kosentrasi Pulvis Gummi Arabici (PGA) Sebagai Bahan Pengikat

  Kusumaningsih, D.A. Formulasi

  Article. Kecapi (buah)- Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia (id.Wikipedia.org/.../kecapi ) diakses 22 januari 2014.

  Melastomamalabathricum (L) Smith Ethnomedicinal Uses,Chemical Constituents, and Pharmacological Properties: Areview. Review

  12 Januari 2014. Jofry, et al. 2012.

  YDSF, Indonesia, (http://www.ydsf.org/blog/se kilas-tentang-panas-dalam- atau-sariawan, diakses

  Cipedak-Jagakarsa, Jakarta, Indonesia.

  2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 2. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta, Indonesia, hal. 213- 215.

  Smart Parents Pandai Mengatur Menu dan Tanggap saat Anak Sakit. Trasmedi,

  Jakarta, Depkes RI, hal 143- 147. Febri, A.B dan Marendra, Z. 2010.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materi Medica Indonesia. Jilid VI.

  Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan Departemen Kesehatan RI, Jakarta, Indonesia.

  Indonesia Edisi IV. Direktorat

  Indonesia. 1995. Farmakope

  Indonesia, hal 6-8. Departemen Kesehataan Republik

  Direktorat Jendral Pengawasan Obat Dan Makanan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

  Indonesia Edisi III.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope

  Ekatrak Kemangi (Ocimum Sanctum L) Secara Granulasi Basah Dengan Menggunakan Karboksil Metil Selulosa Natrium Sebagai Pengikat. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta, Indonesia,(http://eprints.ums. ac.id) diakses 15 Januari 2014.

  Peters. 1989. Medical Longezes.

  Septiana.F. 2013. Formulasi Tablet Hisap Dari Ekstrak Daun Senggani Dengan Variasi Pengikat Pga Dan Uji Kestabilan Fisiknya. Kti.

  Wade, A. And JP. Weller. 1994.

  Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Hal 163, 206.

  Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V.

  Siregar, C. 2010. Teknologi farmasi Sediaan Tablet. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta, Indonesia, Hal 505-528.

  Suranto,A. 2010. Jangan Panik Bunda. Penebar plus. Bogor, Indonesia. Hal 29.

  Melastoma Malabathricum L. For The production of Anathocyanin. Universitas Sains Malaysia. Malaysia.

  Poltekes Kemenkes Palembang Jurusan Farmasi. See, Koay S. 2008. Establishment of cell Suspension Culture Of

  Andayana. Indonesia (http://Andayana.wordpress.c om/2009/01/12/pembuatan- tablet/,) diakses 15 Januari 2014.

  Dalam Handayani, C.W (editor). Optimasi Formula Tablet Hisap Jahe Merah (Zingiber officinale Roxb) Dengan Kombinasi Sukrosa- Manitol Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Sifat Fisik Tablet. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhamadiyah Surakarta, Indonesia.

  Samanoe, Y. 2009. Pembuatan tablet teori sediaan tablet.

  Institut Teknologi Bandung, bandung, Indonesia, hal 191- 193. Rowe, R.C.,sheskey, p.j.,and quinn, m.e. 2009. Handbook of pharmaceutical excipient, press and american pharmacicts assosiation.

  Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.

  Obat-obat Sederhana Gangguan Untuk Sehari-Hari. PT. Elex media komputindo, Jakarta, Indonesia, hal 139- 141.

  Rahardja, K dan Tan, T.H.2010.

  Alamendah’s Blog (Alamendah.org/.../kecapi- pohon-sandoricum. Diakses tgl 22 januari 2014.

  (http://Etd.eprints.ums.ac.id,), Diakses 18 Januari 2014. Pohon Kecapi Pohon Sentul-

  Handbook Of Pharmaceutical Exipient Second Edition. The Pharmaceitical Press, London. England. Hal 392. Warsinah, Eka kusumawati, Sunarto.

  2011. Identifikasi Senyawa Antifungi Dari Kulit Batang Pohon Kecapi.

  (http://mot.farmasi.ugm.ac.id/ files/149.% 20 Warsinah.pdf) diakses tgl 14 januari 2014.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 SUSMINI,SKM.,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Pengetahuan dan Pola

0 0 10

HUBUNGAN PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGMASOKA RS. Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2013 Yeni Elviani, SKM.M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Paritas dan Um

0 0 14

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA Pada Balita di Kelurahan SUKARAYA Kecamatan BATURAJA Timur Kabupaten Ogan Komering ULU Tahun 2013

0 1 8

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI selama 2 tahun di kelurahan sukaraya wilayah kerja puskesmas Sukaraya Gunardi Pome,. S.Ag,. M.Kes

0 1 6

Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI selama 2 tahun di kelurahan sukaraya wilayah kerja Puskesmas Sukaraya tahun 2014. Gunardi, Pome, M.Kes

0 0 12

Hubungan antara Sanitasi dasar dengan kejadian diare pada balita di desa Lubuk Batang Lama Kecamatan Lubuk Batang Asmawi

1 0 14

Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Tumbuh Kembang Kemampuan Motorik Anak Nelly Rustiati, SKM, M.Kes

0 0 9

Hubungan pengetahuan dan sikap masyarakat dengan pencegahan penyakit malaria Di Desa Lubuk Batang Wilayah Kerja Lubuk Batang Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.

0 0 12

Pemanfaatan Ekstrak Buah Stroberi ( Fragaria nilgerrensis Schlect) sebagai Sediaan Hand and Body Lotion dan Uji Kestabilan Fisiknya Ratnaningsih

0 0 8

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella thypi Muhamad Taswin

3 11 7