PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG YANG MENCAKUP INTERTWINING DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB SD KANISIUS KALASAN TAHUN PELAJARAN 20112012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN
RUANG YANG MENCAKUPINTERTWINING DENGAN
PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB
SD KANISIUS KALASAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN
RUANG YANG MENCAKUPINTERTWINING DENGAN
PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB
SD KANISIUS KALASAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Di Atas Langit Masih Ada Langit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG YANG MENCAKUP INTERTWINING DENGAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS IVB SD KANISIUS KALASAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Antonius Kris Aditya Universitas Sanata Dharma
2012 Penelitian ini untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang mencakup penggunaan intertwining pada materi geometri bangun ruang dengan pendekatan PMRI di kelas IVB SD Kanisius Kalasan semester 2 tahun
pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Reseacrh and Development. Prosedur yang digunakan dalam pengembangan adalah potensi dan masalah, pengumpulan data, disain produk, validasi, revisi disain dan implementasi pada sampel terbatas.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung di kelas. Data pengamatan tersebut kemudian dianalisis untuk menghasilkan kebutuhan siswanya. Kebutuhan siswa ini digunakan sebagai referensi penyusunan perangkat pembelajaran.. Isi dari perangkat pembelajaran adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kegiatan siswa, bahan ajar dan evaluasi. Setelah perangkat pembelajaran selesai disusun, maka selanjutnya dilakukan tahap implementasi. Tahap ini bertujuan untuk menyakinkan bahwa perangkat yang telah disusun layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Development of solid geometry learning instrument which includes intertwining with PMRI approach in class IVB at SD Kanisius Kalasan, academic year 2011/2012
Antonius Kris Aditya Universitas Sanata Dharma
2012 This research was aimed to develop learning instrument which included the use of intertwining in geometry solids with PMRI approach in second semester of class 4B at SD Kanisius Kalasan academic year 2011/2012. Types of research which used were Research and development. Procedures which used in development were potential and problem, data collection, product design, validation, revision design, and implementation in limited sample.
Data collection was done by interviewing and observing the class directly. The observational data was then analyzed for obtaining the students’ need. The result of the student’s need was used as a reference of learning instrument arrangement. Contents of the instrument were syllabus, lesson plan, student worksheet, material and evaluation. After finishing the learning instrument arrangement, furthermore the researcher did the implementation phase. It was aimed to ensure that the instrument which had been arranged was suitable to be tested. Implementation was done in the class 4B SD Kanisius Kalasan. Results of the implementation showed that five characteristics of PMRI could be seen. Moreover, it also helped the teacher and student in teaching.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelas sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama menulis skripsi ini ada berbagai suka duka dan tantangan yang harus penulis hadapi. Namun, karena kuasaa dan campur tangan Tuhan yang senatiasa menaungi penulis dan keterlibatan pihak-pihak yang membantu maka hal itu dapat teratasi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dalam bentuk apapun, kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Haniek S. Pratini, M.Pd, selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam meneylesaikan skripsi.
4. Ibu Veronika Fitri R, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.. ........................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. vii ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................................... xii DAFTAR TABEL DAN BAGAN................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................
3 C. Tujuan Pengembangan ........................................................................
4 D. Batasan Istilah .....................................................................................
4 E. Spesifikasi Produk ...............................................................................
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Berpikir ...............................................................................
28 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................
30 A. Jenis Penelitian ....................................................................................
30 B. Desain dan Prosedur Penelitian ...........................................................
33 C. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................
36 D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .....................................
36 E. Analisis Data .......................................................................................
37 F. Jadwal Penelitian..................................................................................
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………….....
40 A. Paparan dan Data Hasil Analisis Kebutuhan….....................................
40 B. Paparan Desain Pengembangan.............................................................
46 C. Paparan Hasil Implementasi Produk pada Sampel Terbatas.. ...............
53 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
88 A. Kesimpulan............................................................................................
88 B. Saran.. ....................................................................................................
90 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
91 LAMPIRAN.....................................................................................................
94
Daftar Tabel dan Bagan Daftar Tabel Tabel 2.1 Peningkatan Pada Proses Pembelajaran.....................................
9 Tabel 2.2 Peningkatan Pada Peranan Guru................................................
10 Tabel 2.3 Peningkatan Aktivitas Siswa......................................................
10 Tabel 2.4 Gambar Bangun Ruang Menurut Mark, Hiatt dan Neufeld.......
20 Tabel 3.1 Tingkat validasi menurut Disertasi Fatimah.. ............................
37 Tabel 3.2 Jadwal Penelitian .......................................................................
39 Tabel 4.1 Hasil Tingkat Validasi ...............................................................
51 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Intertwining..................................................
63 Tabel 4.3 Rangkuman Transkip Intertwining ............................................
79 Daftar bagan Bagan 2.1 Intertwining antar topik.. ..........................................................
19 Bagan 3.1 Desain Pengembangan menurut Sugiyono.. .............................
31 Bagan 3.2 Tahap Pengembangan yang Telah Dimodifikasi.. ....................
34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar gambar Gambar 2.1 Bagian-bagian Bangun Ruang oleh Mustaqim dan Astuty....
59 Gambar 4.4 Siswa Menjawab Pertanyaan Guru ........................................
76 Gambar 4.10 Salah Satu Siswa Tunjuk Jari ...............................................
73 Gambar 4.9 Siswa Menyimak Cerita .........................................................
71 Gambar 4.8 Guru Membilang ....................................................................
67 Gambar 4.7 Guru Menggunakan Media Bangun Datar (kertas)................
62 Gambar 4.6 Pembelajaran yang Menggabungkan Balok dan Kubus.........
61 Gambar 4.5 Guru Melakukan Intertwining Pembelajaran .........................
58 Gambar 4.3 Siswa Mengemukakan Pendapat............................................
21 Gambar 2.2 Balok oleh Mustaqim dan Astuty...........................................
57 Gambar 4.2 Guru Memberikan Penegasan ................................................
28 Gambar 4.1 Guru Menggabungkan Balok dan Kubus...............................
27 Gambar 2.7 Persegi menurut Mustoha.......................................................
26 Gambar 2.6 Persegi Panjang menurut Mustoha.........................................
26 Gambar 2.5 Jaring-jaring Kubus menurut Mustaqim dan Astuty..............
24 Gambar 2.4 Jaring-jaring Balok menurut Mustaqim dan Astuty...............
22 Gambar 2.3 Kubus oleh Mustaqim dan Astuty..........................................
78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Hasil Wawancara dan Obseravasi .............................................................
94 Silabus........................................................................................................ 101 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................... 106 Lembar Kegiatan Siswa ............................................................................. 155 Bahan Ajar ................................................................................................. 162 Evaluasi...................................................................................................... 177 Kisi-kisi Soal Evaluasi ............................................................................... 178 Hasil Validasi Perangkat ............................................................................ 180 Olah Data Validasi ..................................................................................... 192 Hasil Uji Keterbacaan ................................................................................ 194 Transkip intertwining saat implementasi ................................................... 202 Lembar Kegiatan Siswa saat Implementasi ............................................... 212 Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Telah Penelitian..................... 219 Foto Saat Implementasi Pembelajaran....................................................... 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang sudah dikenal oleh siswa
sejak taman kanak-kanak. Oleh sebab itu matematika sudah tidak asing lagi bagi siswa sekolah dasar (SD). Kurikulum SD juga memasukkannya sebagai mata pelajaran yang wajib untuk kelas satu sampai kelas enam. Namun matematika tetaplah menjadi “momok” bagi siswa. Hal ini karena matematika masih memiliki kesan sebagai mata pelajaran yang berisi materi abstrak dan rumus-rumus.
Piaget dalam Komalasari (2010: 20) berpendapat bahwa ciri pokok perkembangan pada operasional konkret (umur 7 atau 8-11 atau 12 tahun) adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai dengan adanya revisable dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
materi abstrak harus dibayangkan dahulu sebelum mempelajarinya. Padahal ketika membayangkan tentunya tidak semua siswa memiliki gambaran yang sama. Misalnya ketika membayangkan kubus, siswa A mampu membayangkan kubus berbentuk kotak dan permukaannya berbentuk persegi sedangkan siswa B membayangkan kotak dan permukaannya berbentuk persegi panjang. Kesalahan persepsi ini diakibatkan karena tidak adanya media pembelajaran yang menjembatani materi agar dapat dilihat secara visual.
Penggunaan media realistik dalam penyampaian materi abstrak dapat menghindari kesalahan persepsi. Kesalahan persepsi dapat dihindari karena siswa dapat melihat langsung secara visual dengan indera mereka. Selain itu, media realistik dapat dijadikan sebagai sarana untuk memusatkan perhatian siswa. Hal ini terjadi karena siswa lebih senang jika belajar menggunakan benda yang dijadikan pusat perhatian sehingga mereka tertarik.
Selain materi yang bersifat abstrak, masalah juga ditemukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penggunaan topik-topik yang relevan dalam upaya membangun pemahaman suatu konsep. Konsep yang dibangun dengan cara ini dapat dengan mudah dipahami siswa. Hal ini akan bermanfaat saat siswa menghadapi permasalahan matematika yang lebih kompleks.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran yang realistik dan intertwining diperlukan dalam pembelajaran matematika SD. Oleh sebab itu peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mencakup intertwining dengan pendekatan PMRI.
Alasannya karena dengan menggunakan pembelajaran realistik dapat menjembatani materi yang bersifat abstrak. Penggunaan intertwining bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep. Konsep akan lebih mudah dipahami karena penyampaiannya memanfaat topik-topik yang relevan. Pendekatan PMRI dipilih karena memiliki karakteristik yang mendukung intertwining.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup intertwining dengan pendekatan PMRI di kelas IVB SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Pengembangan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pengembangan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui produk pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup intertwining dengan pendekatan PMRI di kelas IVB SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup intertwining dengan pendekatan PMRI di kelas IVB SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2011/2012.
D. Batasan Istilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. PMRI PMRI merupakan salah satu pendekatan matematika yang menonjolkan penggunaan masalah sehari-hari dalam pembelajarannya. PMRI memiliki 5 karakteristik yang menjadi ke-khasannya. Karakterisitik tersebut adalah : penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan kontribusi siswa, interaktivitas dan keterkaitan (intertwining).
3. Intertwining
Intertwining merupakan salah satu karakteristik yang ada dalam PMRI. Pengertian dari intertwining adalah penggabungan dari dua topik atau lebih untuk membangun pemahaman suatu konsep.
4. Bangun ruang Bangun ruang adalah bangun yang memiliki volume atau isi dengan dibatasi oleh bangun datar. Bangun datar yang membatasi disebut sisi, sedangkan garis yang merupakan berhimpitnya dua bangun datar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Produk dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari: silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan evaluasi. Berikut ini merupakan pemaparan perangkat pembelajaran.
1. Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran dari suatu mata pelajaran. Silabus berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, indikator, peniliaian, dan sumber dan media belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP merupakan perencanaan dari langkah-langkah pembelajaran agar efektif dan efisien. Isi dari RPP adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian.
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) LKS adalah pedoman bagi siswa untuk memecahkan masalah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
silabus. Bahan ajar bersumber dari buku paket serta buku-buku lain yang relevan.
5. Evaluasi Evaluasi merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Pengukurannya menggunakan nilai hasil evaluasi dengan memperhatikan nilai ketuntasan minimal.
F. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Siswa akan dibantu dalam memahami materi yang abstrak dengan menggunakan media pembelajaran yang konkret. Selain materi yang abstrak, siswa akan dibantu dalam memahami konsep untuk menghadapi permasalahan yang lebih kompleks. Hal ini sesuai dengan pendekatan PMRI yang menggunakan media konkret serta intertwining dalam pembelajarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi guru Guru dapat memanfaatkan pendekatan PMRI sebagai referensi pembelajaran matematika untuk topik yang lain.
4. Bagi sekolah Sekolah dapat memanfaatkan laporan penelitian sebagai tambahan koleksi perpustakan. Selain itu juga dapat menjadi bahan bacaan oleh warga sekolah di SD Kanisius Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian yang relevan. Penelitian yang relevan ini akan digunakan segagai referensi dalam melakukan penelitian.
1. Penelitian yang dilakukan Yansen Marpaung, Hongki Julie, St.
Suwarsono, Sugiman, Atmini Dhoruri, Winarno dan Pujiati dalam Suryanto (2010:204). Penelitian tersebut berjudul “Pengkajian Proses Pembelajaran Matematika dan Dampaknya pada Siswa di Beberapa SD di Yogyakarta” Hasil penelitian tersebut berupa beberapa temuan terkait perbandingan
pengaruh penggunaan pendekatan Non-PMRI dengan PMRI, yaitu :
a). Proses Pembelajaran
Tabel 2.1 Peningkatan pada proses pembelajaranNon-PMRI PMRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b). Peranan guru
Tabel 2.2 Peningkatan pada peranan guru Non-PMRI PMRIGuru berperan aktif sebagai Guru sebagai pembimbing,
pentransfer ilmu, bahkan motivator, yang
jika siswa mengalami memfasilitasi siswa berbagai kesulitan guru mengambil media (alat peraga) yang alih untuk dapat dipakai siswa dalam menyelesaikannya. membantu memahami masalah.c). Siswa
Tabel 2.3 Peningkatan aktivitas siswa Non-PMRI PMRI- Siswa tidak biasa Siswa sudah terbiasa - menjelaskan idenya pada menjelaskan idenya pada teman atau guru, tetapi guru dan teman, bediskusi sekedar menjawab dalam kelompo, berbeda pertanyaan guru. pendapat.
- Siswa belum berani Siswa berusaha menemukan.
berbeda. pendapat strategi dalam mengatasi terutama dengan guru. masalah non-rutin, walaupun Dalam menyelesaikan dalam pelaksanaanya belum - masalah khususnya tepat sehingga produk yang masalah non-rutin siswa mereka capai tidak betul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fajrussathi dalam Suryanto (2010: 188- 189). Penelitian tersebut berjudul “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Perkalian di Kelas IIIB SDIT Sultan Agung Yogyakarta. Hasil dari peneltian tersebut menunjukkan bahwa setelah diterapkannya pendekatan PMRI yang dilaksanakan sesuai dengan lima karakteritik dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
Penelitian tersebut relevan karena dapat dilihat bahwa penggunaan pendekatan PMRI yang dilaksanakan sesuai lima karakteristiknya termasuk intertwining dapat meningkatkan siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan permasalahan matematika pada jenjang berikutnya yang lebih kompleks. Berdasarkan hal itu maka peneliti memanfaatkan penelitian tersebut sebagai referensi dari penyusunan perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatana Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta media pembelajaran.
Suhadi dalam Rusdi (2008) mengemukakan bahwa perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Pengertian perangkat pembelajaran menurut peneliti adalah perangkat yang digunakan selama pembelajaran. Perangkat tersebut berisi silabus, RPP, LKS, bahan ajar dan evaluasi. Perangkat pembelajaran berguna untuk merencanakan pembelajaran agar berlangsung efektif dan efisien. Perangkat pembelajaran terdiri dari:
a) Silabus Trianto (2010: 96) berpendapat bahwa silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Trianto (2010: 108) mengemukakan bahwa RPP merupakan rencana yang menggambarkan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi yang ada dalam silabus. Isi dari rencana pelaksanaan pembelajaran adalah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar, dan sumber belajar (Mendiknas, No.41 2007).
c) Bahan ajar Bahan ajar merupakan materi yang akan diajarkan kepada siswa.
Penyusunan bahan ajar bersumber dari buku paket ataupun buku-buku yang relevan dengan topik yang akan dipelajari. Selain materi, bahan ajar juga meliputi media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan media bertujuan agar memudahkan guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e) Evaluasi Evaluasi merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Soal evaluasi disusun berdasarkan materi yang telah diberikan kepada siswa.
2. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
a. Sejarah PMRI
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan salah pendekatan pembelajaran yang diadaptasi dari Realistic Mathematics Education (RME). Penambahan “Indonesia” tersebut bertujuan untuk menyesuaikan RME dengan kondisi dan budaya Indonesia.
RME sendiri lahir di Belanda atas prakarsa seorang ahli yang bernama Freduenthal. Freudental dalam Suryanto (2010: 14) mengemukakan bahwa matematika diajarkan sebaiknya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Prinsip PMRI
Ada 3 prinsip yang merupakan dasar teoritis PMRI menurut Suryanto (2010:41-43), yaitu 1). Guided Reinvention and Progessive Mathematization
Prinsip Guided Re-invention (Penemuan Kembali secara Terbimbing) menekankan pada ‘penemuan kembali’ secara terbimbing. Pembelajaran diawali dengan masalah kontekstual yang realistik, kemudian melalui aktivitas siswa diharapkan mampu menemukan kembali pengertian, teori, sifat-sifat ataupun lainnya.
Progressive Mathematization berarti membimbing siswa dalam berpikir matematika. Progresif dalam prinsip ini berarti matematika terdiri dari dua langkah yaitu matematika horizontal (berawal dari masalah konstektual dan berakhir pada matematika formal) dan matematika vertikal (berasal dari matematika formal ke matematika yang lebih luas dan rumit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3). Self Developed Model (membangun model sendiri) Berdasarkan penggunaan masalah kontekstual maka tidak mustahil bila mengembangkan model sendiri. Model yang dibuat oleh siswa ini mungkin masih sederhana dan masih mirip dengan masalah konstekstual.
c. Karakteristik PMRI
Treffers dalam Wijaya (2012: 21-23) berpendapat bahwa PMRI memiliki 5 karakteristik khas yaitu penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan kontribusi siswa, interaktivitas, dan intertwining. Suryanto (2010:44-45) berpendapat bahwa karakteristik PMRI terdiri dari: 1) Penggunaan konteks Penggunaan masalah kontekstual dalam pembelajaran dapat diletakkan di awal, tengah, maupun akhir pembelajaran. Di awal pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermacam-macam, mulai dari benda-benda konkret, semi konkret, maupun yang semu. Semua model tersebut selalu berhubungan dengan masalah konkret yang dihadapi siswa. 3) Pemanfaatan kontribusi siswa Kegiatan yang dilakukan oleh siswa juga perlu diperhatikan oleh guru. Sumbangan berupa ide, gagasan, variasi jawaban, variasi pemecahan masalah merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan pengetahuan siswa. 4) Interaktivitas Pembelajaran matematika memerlukan pola interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, siswa dan siswa, maupun siswa dan sarana pembelajaran. Bentuk interaksi tersebut dapat berupa diskusi, tanya-jawab, memberi penjelasan, dan komunikasi singkat. 5) Keterkaitan Matematika merupakan ilmu yang terstruktur. Keterkaitan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Intertwining dalam PMRI
Intertwining atau keterkaitan merupakan salah satu karaktersitik dari pendekatan PMRI. Berikut ini merupakan beberapa pendapat tentang intertwining.
Wijaya (2010: 23) mengatakan bahwa melalui intertwining, satu topik matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan (walaupun ada konsep yang dominan). Hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya efisiensi waktu dalam penyampaian beberapa topik pelajaran.
Suryanto dkk (2010: 45) berpendapat bahwa “matematika adalah suatu ilmu yang terstruktur, dengan konsistensi yang ketat. Keterkaitan antara topik, konsep, operasi dsb sangat kuat, sehingga sangat dimungkinkan adanya intergrasi antara topik-topik dsb, bahkan mungkin saja antara matematika dan bidang pengetahuan lain, untuk lebih mempertajam kebermanfaatan belajar matemtaika.” Lutfianto (2011) mengemukakan bahwa prinsip intertwining adalah berbagai aspek atau topik dalam matematika jangan terpisah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bagan 2.1 Bagan intertwining antar topik Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka intertwiningmenurut peneliti adalah penggabungan antar topik matematika ataupun diluar topik matematika sehingga membangun suatu konsep.
Penggabungan ini bertujuan untuk mempertajam konsep serta efisiensi waktu.
Intertwining
matematika Antar topik di luar matematika Antar topik dalam satu matematika
4. Bangun Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut ini gambar bangun ruang berdasarkan Mark, Hiatt dan Neufeld (1985: 138-140).
Tabel 2.4 Gambar bangun ruang menurut Mark, Hiatt dan Neufeld.No Nama bangun Gambar
1 Bola
2 Prisma
3 Tabung/silinder
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Titik sudut Rusuk
Sisi
Gambar 2.1 Bagian-bagian bangun ruang menurut Mustaqim dan AstutyKeterangan : 1) Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang. 2) Rusuk adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang. 3) Titik sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka bangun ruang menurut peneliti bangun yang memiliki volume atau isi dengan dibatasi oleh bangun datar. Bangun datar yang membatasi disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Balok
Balok adalah salah satu bangun ruang yang dipelajari di kelas IV SD. Mustaqim dan Astuty (2008: 2011) mengemukakan bahwa balok adalah benda ruang yang dibatasi tiga pasang persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang saling sejajar (berhadapan) dan berukuran sama. Balok menurut peneliti adalah sebuah prisma yang keenam sisinya berbentuk persegi panjang, serta sisi yang berhadapan sama luas. Mustaqim dan Astuty (2008: 210) berpendapat bahwa sifat-sifat D balok adalah : A C B H E G F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2). Rusuk-rusuk pada balok ABCD.EFGH adalah:
തതതത തതതത തതതത ܣܤ ܣܧ ܧܨ
തതതത തതതത തതതത ܤܥ ܤܨ ܨܩ തതതത തതതത തതതത ܥܦ ܥܩ ܩܪ തതതത തതതത തതതത ܦܣ ܦܪ ܪܧ
Jadi, balok memiliki dua belas rusuk.
3). Titik-titik sudut pada balok ABCD.EFGH adalah :
- titik sudut A - titik sudut E - titik sudut B - titik sudut F - titik sudut C - titik sudut G - titik sudut D - titik sudut H
Jadi balok memiliki delapan titik sudut.
c. Kubus
Kubus merupakan salah satu bangun ruang yang dipelajari di kelas IV SD. Mustaqim dan Astuty (2008: 209) mengemukakan bahwa kubus merupakan benda ruang yang dibatasi oleh enam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sifat kubus adalah: 1) Sisi kubus ABCD.EFGH
Gambar 2.3 Kubus Mustaqim dan Astuty (2008: 208) mengemukakan bahwa sifat-- ABCD - CBFG
- ABFE - EFGH
- ADHE - DCGH Jadi, kubus memiliki enam sisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Titik sudut kubus ABCD.EFGH
- titik sudut A - titik sudut E - titik sudut B - titik sudut F - titik sudut C - titik sudut G - titik sudut D - titik sudut H
Jadi, kubus memiliki delapam titik sudut.
d. Jaring-jaring Bangun Ruang
Jaring-jaring merupakan materi yang dipelajari dalam bangun ruang setelah mengidentifikasi bangun ruang. Bangun ruang yang ditentukan jaring-jaring pada kelas IV hanya dua, yaitu balok dan kubus.
Marsigit (2009: 178) mengemukakan bahwa jaring-jaring suatu bangun raung adalah suatu pola gambar dimensi duan yang dapat digunakan untuk membentuk suatu bangun ruang. Hal ini juga didukung oleh Sulardi (2007: 209) mengemukanan bahwa jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D C A B D C G H E F H G D C
Gambar 2.4 Jaring-jaring balok menurut Mustaqim dan AstutyMustaqim dan Astuty (2008: 214) mengemukakan bahwa jaring- jaring kubus adalah gabungan beberapa persegi. A B A E F D H G
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang digunakan dalam jaring-jaring balok dan kubus. Bangun datar
yang dijelaskan adalah persegi dan persegi panjang.
1) Persegi panjang A B D C
Gambar 2.6 Persegi panjang menurut Mustoha Mustoha (2008: 183) berpendapat bahwa persegi panjangABCD tersebut sisi panjang AD dan BC keduanya sama panjang, sisi lebar yaitu AB dan DC keduanya sama panjang.
Berdasarkan pemaparan di atas maka persegi panjang adalah segiempat yang sisi saling berhadapannya sama panjang, salah satu pasang sisinya lebih panjang serta keempat sudutnya siku-siku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A B D C
Gambar 2.7 Persegi menurut Mustoha Persegi ABCD memiliki keempat sisi yang sama panjang,yaitu AB = BC=CD=DA, keempat sudutnya ,merupakan siku- siku.
C. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran matematika masih menjadi hal yang menakutkan bagi siswa SD. Permasalahan ini dikarenakan matematika mempelajari hal yang abstrak. Padahal siswa SD masih dalam masa pembelajaran yang konkret. Materi yang abstrak dapat menimbulkan kesalahan persepsi bagi siswa SD. Selain materi yang abstrak, pemahaman konsep dapat dikatakan kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena dapat menjembatani materi matematika yang abstrak. Selain itu, PMRI memiliki lima karakter, salah satunya adalah intertwining. Intertwining dapat membantu siswa dalam penanaman konsep materi. Konsep materi akan disampaikan kepada siswa dengan bantuan topik-topik lain yang relevan, sehingga dapat dipahami secara mudah dan mendalam.
Berdasarkan masalah di atas, maka peneliti akan melakukan pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan topik balok dan kubus. Pengembangan yang akan dilakukan mencakup penggunaan intertwining dengan pendekatan PMRI. Topik balok dan kubus akan disampaikan dengan melibatkan masalah sehari-hari. Selain itu, intertwining akan digunakan dalam meyampaikan materi. Hal ini dapat memudahkan siswa dalam memahami balok dan kubus. Diharapkan dari pengembangan tersebut dapat mengatasi permasalahan matematika yang masih terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Berikut ini pendapat beberapa ahli mengenai metode penelitian dan pengembangan. Sukmadinata (2008: 164) mengemukakan bahwa metode penelitian dan
pengembangan merupakan suatu proses atau langkah-langkah dalam mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.
Pendapat tersebut sejalan dengan Sugiyono (2010: 407) menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Metode penelitian dan pengembangan memiliki tahap dalam pelaksanaannya. Berikut adalah desain tahapan penelitian pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potensi dan Pengum- Desain Validasi masalah pulan data produk desain
Ujicoba Revisi Ujicoba Revisi pemakaian produk produk desain
Revisi Produksi produk massal
Bagan 3.1 Desain penelitian pengembangan menurut Sugiyono Peneliti memilih referensi desain penelitian pengembangan di atas karenaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih baru.
2. Pengumpulan data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual maka selanjutnya adalah pengumpulan informasi terkait hal yang dibutuhkan. Hal ini terkait akan perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain produk Merumuskan produk apa yang akan digunakan guna menunjang tujuan dari penelitian.
4. Validasi desain Merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional alan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
5. Revisi desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Revisi produk Pengujian efektivitas metode mengajar baru, jika menghasilkan gradasi yang kurang dari ketuntasan maka diperlukan revisi dan diujicobakan lagi ke kelas yang lebih luas. Tetapi jika sudah mencapai gradasi maka langsung diujicobakan ke kelas yang lebih luas
8. Ujicoba pemakaian Produk yang berupa metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup pendidikan yang lebih luas.
9. Revisi produk Revisi dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan
10. Produksi massal Apabila produk berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode pengajaran baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Membutuhkan waktu yang lama jika melakukan penelitian pengembangan
secara keseluruhan karena ujicoba dilakukan di semester yang sama tetapi ditahun selanjutnya.b. Lingkup yang dibutuhkan (SD) akan sangat luas jika melakukan penelitian dan pengembangan secara penuh.
Berikut ini desain penelitian pengembangan yang telah dimodifikasi dan penambahan tahap implementasi pada sampel terbatas: Potensi dan masalah
Revisi desain Desain produk Pengumpu lan data
Validasi desain Implementasi pada sampel terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan studi literature dari sumber-sumber yang relevan dan digunakan sebagai referensi pemecahan masalah.
3. Desain produk Desain produk yang disusun berupa perangkat pembelajaran. Isi dari perangkat pembelajaran yang disusun adalah silabus, RPP, LKS, bahan ajar dan evaluasi.
4. Validasi desain Desain produk tersebut akan divalidasi dengan teknik expert judgement dan uji keterbacaan. Jumlah validator yang akan melakukan validasi expert judgement berjumlah empat orang. Validator berasal dari ahli matematika dan guru bidang studi.
Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa yang digunakan dalam LKS.
5. Revisi desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi untuk penelitian ini belum dapat ditentukan, sehingga sampel penelitian juga belum dapat ditentukan. Populasi dan sampel belum ditentukan karena pelaksanaan penelitian hanya sampai validasi desain. Tetapi, di akhir validasi dilakukanlah implementasi terhadap produk prototype. Tujuan dari implementasi adalah untuk meyakinkan bahwa produk yang disusun dapat diterapkan di sekolah dasar. Implementasi dilakukan di SD Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012. Kelas yang dipilih adalah kelas IVB dengan jumlah 36 siswa (11 siswa dan 25 siswi).
D. Pengumpulan data dan Instrumen Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif didapatkan dari hasil validasi perangkat pembelajaran. Data kualitatif didapatkan dari hasil wawancara dan pengamatan langsung di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penilaian yang digunakan untuk mengetahui tingkat validasi perangkat pembelajaran. Para validator akan menggunakan instrumen validasi ini dalam memvalidasi perangkat pembelajaran.
E. Analisis Data
Peneliti menganalisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil validasi perangkat pembelajaran. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalis hasil wawancara dan pengamatan di kelas.
Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat validitasnya. Penentuan kriteria mengacu dan mengadaptasi dari kriteria penilaian dari disertasi Fatimah (2011).
Tabel 3.1 Tabel tingkat validasi menurut disertasi Fatimah Angka Interval skor rata-rata Kategori4 3,25 < M ≤ 4,00 Sangat baik 3 2,50 < M ≤ 3,25 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Analisis kualitatif yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data
analisis didapatkan dari pengamatan dengan menggunakan instrumen
pengamatan intertwining. Selain menggunakan intrumen pengamatan, analisis
didapatkan dari hasil transkip pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, maka
didapatkan kebutuhan siswa dan penggunaan intertwining.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal penelitian No Kegiatan BulanNovem Desem Januari Febru Maret April Mei Juni Juli ber ber ari
1 Penyusunan proposal
2 Wawancara, Pengurusan ijin, Observasi pra uji implementasi sampel terbatas
3 Penyusunan perangkat pembelajan
4 Uji implementasi sampel terbatas
5 Pengolahan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan Pada sub bab ini akan dipaparkan penelitian pengembangan tahap potensi
dan masalah, dan pengumpulan data. Tahap potensi dan masalah dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan analisis kebutuhan.
Penelitian dimulai dengan melakukan wawancara dan pengamatan kepada guru dan siswa kelas IVB SD Kanisius Kalasan. Wawancara dilakukan
tanggal 12 januari 2012 dan pengamatan dilakukan 9, 16, 23 Februari 2012.
Wawancara dilakukan dengan narasumber guru bidang studi matematika kelas IVB SD Kanisius Kalasan. Hasil dari wawancara menyebutkan bahwa pembelajaran masih menerapkan pembelajaran konvensional, siswa tidak aktif, diskusi jarang dilakukan dalam pembelajaran, pembelajaran jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penggunaan konteks dalam pembelajaran jarang dilakukan oleh guru. Permainan juga tidak pernah dilakukan oleh guru dengan alasan tidak ada waktu untuk bermain. Alat peraga yang digunakan guru hanya sebatas gambar. Gambar tersebut berupa sketsa atau gambar cetak. Pembelajaran dilakukan tanpa mengaitkan masalah kontekstual dengan materi yang sedang dipelajari.