SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia

  WACANA BROSUR DALAM KEMASAN OBAT-OBATAN: KAJIAN STRUKTUR DAN BENTUK-BENTUK PENGUNGKAPAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Indonesia DHINI SEPTARANI 044114014 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

  

WACANA BROSUR DALAM KEMASAN OBAT-OBATAN:

KAJIAN STRUKTUR DAN BENTUK-BENTUK

PENGUNGKAPAN

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Program Studi Sastra Indonesia

  

DHINI SEPTARANI

044114014

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

  

28 Februari 2009

                SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN SEBAGAI TANDA BAKTIKU KEPADA KEDUA ORANG TUAKU , SUMADJI DAN AGUSTIN BUDIARTI.

  SKRIPSI INI JUGA PERSEMBAHAN TERINDAH UNTUK BAGUS MOHAMMAD TAMAMI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  7 Januari 2009 Penulis

  Dhini Septarani

  

ABSTRAK

Septarani, Dhini. 2008. “Wacana Brosur Dalam Kemasan Obat-Obatan: Kajian

Struktur dan Bentuk-Bentuk Pengungkapan.” Skripsi S-1 Sastra Indonesia Fakultas

Sastra. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

  Dalam skripsi ini dilaporkan hasil kajian tentang wacana brosur dalam kemasan

obat-obatan. Ada dua hal yang mendasari pemilihan wacana brosur dalam kemasan

obat-obatan sebagai objek penelitian ini. Pertama, wacana brosur dalam kemasan obat-

obatan dijadikan objek penelitian ini karena mengandung fenomena kebahasaan yang

menarik untuk diteliti. Fenomena kebahasaan yang dimaksud berkenaan dengan

struktur wacana dan bentuk pengungkapan. Kedua, wacana brosur dalam kemasan

obat-obatan karena penelitian tentang hal ini belum pernah diteliti oleh peneliti lain.

  Ada dua masalah yang dipecahkan dalam penelitian ini. Pertama,

“Bagaimanakah tipe struktur wacana yang terdapat pada wacana brosur dalam

kemasan obat-obatan?”. Kedua, “Bentuk pengungkapan apa sajakah yang terdapat

pada wacana brosur dalam kemasan obat-obatan? “.

  Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis

data, dan penyajian hasil analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan metode

simak. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Teknik lanjutan yang

digunakan adalah teknik catat, Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode

agih dengan teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung digunakan untuk

menganalisis bagian-bagian wacana. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik

baca markah. Teknik baca markah digunakan untuk menganalisis tipe struktur wacana

, untuk menganalisis variasi bagian-bagian wacana, dan bentuk-bentuk pengungkapan.

Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan menggunakan metode informal.

  Wacana brosur dalam kemasan obat-obatan memiliki 25 tipe struktur. Dua

puluh lima tipe struktur wacana brosur dalam kemasan obat-obatan tersebut meliputi

wacana brosur dengan tipe struktur komposisi, efektivitas, indikasi, dosis, cara

pemakaian, kontraindikasi, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur

komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, perhatian, interaksi obat, aturan

pakai, cara penyimpanan, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur komposisi,

keterangan, indikasi, aturan pemakaian, peringatan dan perhatian, kontraindikasi, dan

kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur; wacana brosur dengan tipe struktur

komposisi, khasiat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan, interaksi obat,

aturan pakai, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur komposisi, cara kerja

obat, indikasi, dosis, kontraindikasi, interaksi obat, peringatan dan perhatian, efek

samping, cara penyimpanan, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur

komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindiksi, efek samping, peringatan dan

perhatian, interaksi obat, dan dosis; wacana brosur dengan tipe struktur komposisi,

cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, dosis,

interaksi obat, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur komposisi, cara kerja

obat, indikasi, kontraindikasi, peringatan dan perhatian, efek samping, cara pemakaian,

cara penyimpanan, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur komposisi, cara

  

kontraindikasi, interaksi, penyimpanan, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe

struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan

dan perhatian, interaksi, aturan pakai, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe

struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan

dan perhatian, interaksi obat, dosis, penyimpanan, kemasan, dan nomor register;

wacana dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, dosis, peringatan dan

perhatian, efek samping, kontraindikasi, interaksi obat, cara penyimpanan, kemasan,

dan nomor registrasi; wacana dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi,

kontraindikasi, dosis, efek samping, peringatan dan perhatian, interaksi obat, dan

kemasan; wacana dengan tipe struktur komposisi, tinjauan umum, indikasi,

kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, dosis, penyimpanan, kemasan,

dan nomor registrasi; wacana dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi,

perhatian, dosis, kemasan, dan penyimpanan; wacana dengan tipe struktur komposisi,

farmakologi, indikasi, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan

perhatian, interaksi obat, cara penyimpanan, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe

struktur komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, peringatan dan perhatian,

efek samping, posologi atau aturan pakai, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe

struktur komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, peringatan dan perhatian,

efek samping, interaksi obat, dosis, dan kemasan; wacana brosur dengan tipe struktur

komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, perhatian, dosis, dan

kemasan.

  Wacana brosur dalam kemasan obat-obatan diungkapkan dalam berbagai

bentuk. Bentuk pengungkapan dari wacana tersebut meliputi deskripsi, eksposisi,

prosedural, imperatif-hortatori. Bentuk pengungkapan deskripsi pada bagian komposisi

memiliki 2 tipe bentuk pengungkapan. Tipe pertama diwujudkan dengan pola kalimat

S+P+O. Tipe kedua diwujudkan dengan pola kalimat S+P+O+Ket. Bentuk

pengungkapan deskripsi pada bagian indikasi diwujudkan dalam bentuk kalimat pasif

yang terdiri dari S+P+Ket. Bentuk pengungkapan deskripsi pada bagian indikasi tipe

kedua diwujudkan dalam bentuk frase preposisional. Bentuk pengungkapan deskripsi

pada bagian indikasi tipe ketiga diwujudkan dalam bentuk frase nominal.Bentuk

pengungkapan deskripsi pada bagian kemasan diwujudkan dalam bentuk kalimat pasif

yang terdiri dari S+P+Ket.

  Bentuk pengungkapan eksposisi pada bagian evektivitas digunakan untuk

memerikan bentuk, kegunaan, dan cara kerja obat tersebut.Bentuk pengungkapan

deskripsi pada bagian evektivitas diwujudkan dalam bentuk eksposisi identifikasi.

Bentuk pengungkapan eksposisi ditandai dengan penggunaan kata merupakan dan

adalah .

  Bentuk pengungkapan prosedural dalam wacana brosur dalam kemasan obat-

obatan terdapat pada bagian aturan pakai. Bentuk pengungkapan prosedural ditandai

dengan kata kerja perintah yang digunakan untuk memberikan petunjuk bagaimana

sesuatu harus dilaksanakan.

  Bentuk pengungkapan hortatori-imperatif terdapat pada bagian peringatan.

bentuk pengungkapan hortatori pada bagian peringatan ditandai dengan penggunaan

kata yang bersifat menasihati. Bentuk pengungkapan imperatif ditandai dengan kata

kerja perintah yang berisi peringatan dan larangan.

  

ABSTRACT

  Septarani, Dhini. 2008. "Brochure Discourse on Drugs Packaging: Structural Study and Expression Types." An Undergraduate Thesis, Indonesian Letters, Faculty of Letters. Yogyakarta. Sanata Dharma University.

  In this thesis, it was reported the result of the study of brochure discourse on drugs packaging. There were two main points that became the basis of choosing brochure discourse on drugs packaging as the research object. First, it contained an interesting language phenomenon to be observed. The language phenomenon dealt with structural discourse and expression forms. Second, there had no any recent research on this theme.

  There were two problems to be solved in this research. First, "How is the type of structural discourse in the brochure discourse on drugs packaging?". Second, "What are the kinds of revealing forms contained in brochure discourse on drugs packaging?".

  This research required three steps; they were data gathering, data analysis, and data analysis result presentation. The data gathering was done by employing observation critically method. The basic technique was tapping technique. The further technique was record technique . Data analysis was done by using the segmenting immediate constituents technique. The further technique was reading technique signal reading technique. Signal reading technique was applied to analyze the types of discourse structure, the variation of discourse parts, and the types of expression. Data analysis result description was done by using informal method. Brochure discourse on drugs packaging had twenty five structural types. They included the types of discourse structure composition, effectiveness, indication, dose, the way of taking, contraindication, and packaging; the types of discourse structure composition, indication, contraindication, side-effect, attention, drugs interaction, the way of taking, the way of storing, and packaging; the types of discourse structure composition, information, indication, rules of taking, warning and attention, contraindication, and packaging; the types of discourse structure composition, quality, indication, contraindication, side-effect, warning, drugs interaction, rules of taking, and packaging; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, dose, contraindication, warning and attention, side-effect, the way of storing, and packaging; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, contraindication, side-effect, warning and attention, drugs interaction, dose; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, contraindication, side- effect, warning and attention, dose, drugs interaction, and packaging; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, contraindication, warning and attention, side-effect, the way of taking, the way of storing, and packaging; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, side-effect, warning and attention, the way of using, the way of storing, contraindication, and packaging; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, contraindication, side-effect, warning and attention, drugs interaction, dose, storing, packaging, and registration number; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, dose, warning and attention, side-effect, contraindication, drugs interaction, the way of storing, packaging, and registration number; the types of discourse structure composition, the way drugs work, indication, contraindication, dose, side-effect, warning and attention, drugs interaction, and packaging; the types of discourse structure composition, general overview, indication, contraindication, side-effect, warning and attention, dose, storing, packaging, and registration number; the types of discourse structure composition, pharmacology, indication, attention, dose, packaging, and storing; the types of discourse structure composition, pharmacology, indication, rules of taking, contraindication, side-effect, warning and attention, drugs interaction , the way of storing, and packaging; the types of discourse structure composition, pharmacology, indication, contraindication, warning and attention, side-effect, posology or the way of taking, and packaging; the types of discourse structure composition, pharmacology, indication, contraindication, warning and attention, side-effect, drugs interaction, dose, and packaging; the types of discourse structure composition, pharmacology, indication, contraindication, side-effect, attention, dose, and packaging. Brochure discourse on drugs packaging was expressed in many types. They included description, exposition, procedure, and hortatory-imperative. The description type in the composition part had two expression types. The first type was described through the sentence type of S+V+O. The second type was described through the passive sentences that consisted of S+V+O+Adv. The description type in the indication part was realized in the passive sentences that consisted of S+V+Adv. The description type in the second indication type was realized in proportional phrase. The description type in the third indication type was realized in nominal phrase. The description type in the packaging part was realized in the passive sentences that consisted of S+v+Adv. The exposition type in the effectiveness part was used to describe the form, function, and way drugs work. The description type in the effectiveness part was realized in the form of identification-exposition. The exposition type was marked by the using of such words; merupakan and adalah. The procedural type in the brochure discourse on drugs packaging could be found in the rules of taking. It was marked by the imperative verbs used to explain how something should have been done. The hortatory-imperative expression could be found in the warning part. The hortatory-expression was marked by the words that were characterized to give

  

suggestion . The imperative-expression was mark by the imperative verbs that consisted

of warning and prohibition.

DAFTAR ISI

  halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..…………....... iii HALAMAN PERSEMBAHAN………………….………………………………………. iv HALAMAN KEASLIAN KARYA………………………………………………………. v ABSTRAK………………………………………………………………………………… vi

  

ABSTRACT …………………………………..…………………………………………….. viii

  KATA PENGANTAR…………………………………………..………………………… x DAFTAR ISI…...…………………………………………………………………………. xii

  BAB I PENDAHULUAN…………………………………...…………………………… 1

  1.1 Latar Belakang Masalah……………………….………………………….. 1

  1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 5

  1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………….. 5

  1.4 Manfaat Penelitian………………...……………………………………… 5

  1.5 Tinjauan Pustaka………………..………………………………………… 6

  1.6 Landasan Teori……………………………………………………………. 7

  1.7 Metode Penelitian………………………………………………………… 12

  1.8 Sistematika Penyajian……………………………………………………. 16

  2.2.1 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, efektivitas, indikasi, dosis, cara pemakaian, kontraindikasi, dan kemasan……………………………………… 17

  2.2.2 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, perhatian, interaksi obat, aturan pakai, cara penyimpanan, dan kemasan…………………………………………………… 19

  2.2.3 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, keterangan, indikasi, aturan pemakaian, peringatan dan perhatian, kontraindikasi, dan kemasan……………………. 22

  2.2.4 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, khasiat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, interaksi obat, aturan pakai, dan kemasan……………………………………………………… 25

  2.2.5 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, dosis, kontraindikasi, interaksi obat, peringatan dan perhatian, efek samping, cara penyimpanan, dan kemasan…………………………………. 27

  2.2.6 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, interaksi obat, dan dosis………………………………………………………… 29

  2.2.7 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, dosis, interaksi obat, dan kemasan……………………………………………………… 32

  2.2.8 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur cara kerja obat, indikasi, peringatan dan perhatian, efek samping, cara pemakaian, cara penyimpanan, dan kemasan… 35

  2.2.9 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, cara penggunaan, cara penyimpanan, kontraindikasi, dan kemasan……………………………………… 39

  2.2.10 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, posologi, peringatan dan perhatian, efek samping, kontraindikasi, interaksi, penyimpanan, dan kemasan…………………………….. 42

  2.2.11 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, interaksi, aturan pakai, dan kemasan........................................................... 45 komposisi, cara kerja obat, indikasi, dosis, peringatan dan perhatian, efek samping, kontraindikasi, interaksi obat, cara penyimpanan, kemasan dan nomor registrasi…. 51

  2.2.14 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, cara kerja obat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, peringatan dan perhatian, interaksi obat, kemasan……………………………………………. 54

  2.2.15 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, tinjauan umum, indikasi, kontraindikasi, efek samping, Peringatan dan Perhatian, Dosis, Penyimpanan, Kemasan dan Nomor Registrasi…………………… 57

  2.2.16 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur farmakologi, indikasi, perhatian, dosis, kemasan, dan penyimpanan………………………………… 60

  2.2.17 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, aturan pakai, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, interaksi obat, cara penyimpanan, dan kemasan………………….. 62

  2.2.18 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, peringatan dan perhatian, efek samping, posologi atau aturan pakai, dan kemasan………………………….. 65

  2.2.19 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, peringatan dan perhatian, efek samping, interaksi obat, dosis, dan kemasan………………………………………………... 67

  2.2.20 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, efek samping, perhatian, dosis, dan kemasan……………................ 71

  2.2.21 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, kontraindikasi, perhatian, dosis, kemasan, dan penyimpanan…………………… 73

  2.2.22 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, dosis, peringatan dan perhatian, efek samping, kontraindikasi, interaksi obat, cara penyimpanan, dan kemasan…………………. 76

  2.2.23 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, dosis, kontraindikasi, perhatian, penyimpanan, dan kemasan…………. 78

  2.2.24 Wacana brosur obat-obatan dengan tipe struktur komposisi, farmakologi, indikasi, dosis, penyimpanan, dan kemasan…………………………………….. 80

  2.3.1 Variasi Bagian Komposisi………………………………………. 85

  3.2.3 Bentuk Pengungkapan Deskripsi pada Bagian Kemasan... 117

  4.1 Kesimpulan……………………………………………………… 131

  BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….. 131

  3.5 Bentuk Pengungkapan Hortatori-Imperatif……………………. 129

  3.4 Bentuk Pengungkapan Prosedural……………………………… 127

  3.3.2 Bentuk Pengungkapan Eksposisi pada Bagian Cara Kerja Obat………………………………… 121

  3.3.1 Bentuk Pengungkapan Eksposisi pada Bagian Evektivitas.. 119

  3.3 Bentuk Pengungkapan Eksposisi………………………………… 119

  3.2.2 Bentuk Pengungkapan Deskripsi pada Bagian Indikasi….. 111

  2.3.2 Variasi Bagian Cara Kerja Obat………………………………… 94

  3.2.1 Bentuk Pengungkapan Deskripsi pada Bagian Komposisi.. 103

  3.2 Bentuk Pengungkapan Deskripsi………………………………. .. 103

  3.1 Pengantar…………………………………………………………. 103

  BAB III BENTUK-BENTUK PENGUNGKAPAN WACANA BROSUR DALAM KEMASAN OBAT-OBATAN……………………………………… 103

  2.3.5 Variasi Bagian Dosis (Aturan Pakai)………………………… . … 100

  2.3.4 Variasi Bagian Indikasi…………………………………………. 98

  2.3.3 Variasi Bagian Farmakologi…………………………………….. 97

  4.2 Saran…………………………………………………………….. 134 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 135

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dalam kemasan obat-obatan terdapat wacana yang disebut dengan istilah brosur. Brosur adalah selebaran atau cetakan yang berisi informasi dan disebarkan untuk umum; bahan informasi tertulis (cetakan) yang diberikan kepada masyarakat (Chulsum dan Windy, 2006: 135). Pada wacana brosur obat-obatan, terdapat dua fenomena kebahasaan yang menarik untuk diteliti. Fenomena kebahasaan pertama berkenaaan dengan struktur wacana. Perhatikan contoh berikut: Contoh (1)

  2  

  3   Contoh (2)

  (Lanadexon, Kaplet)

  4  

  Pada contoh (1), tampak bahwa bagian struktur wacana brosur dalam kemasan obat-obatan terdiri dari komposisi, informasi nilai gizi, takaran pemakaian, khasiat dan kegunaan, dan kemasan. Coba bandingkan dengan contoh (2). Pada contoh (2), bagian struktur wacana brosur terdiri dari komposisi, farmakologi, indikasi, dosis, kontraindikasi, efek samping, peringatan dan perhatian, cara penyimpanan, dan kemasan. Fenomena kebahasaan pertama menimbulkan pertanyaan, “Tipe struktur wacana apa sajakah yang terdapat dalam wacana brosur yang ada di dalam kemasan obat-obatan?”.

  Fenomena kebahasaan yang kedua berkenaan dengan bentuk pengungkapan wacana brosur dalam kemasan obat-obatan. Pada contoh (1) tampak adanya bentuk pengungkapan yang berbeda-beda. Bentuk pengungkapan yang digunakan pada contoh (1) pada bagian komposisi adalah deskripsi. Bentuk pengungkapan yang digunakan pada contoh (1) pada bagian takaran pemakaian adalah ekspositori.

  Bentuk pengungkapan yang digunakan pada contoh (2) pada bagian komposisi adalah deskripsi tanpa disertai dengan informasi nilai gizi. Bentuk pengungkapan pada contoh (2) pada bagian cara penyimpanan adalah imperatif. Fenomena kebahasaan kedua menimbulkan pertanyaan, “Bentuk pengungkapan apa sajakah yang terkandung dalam wacana brosur yang terdapat pada kemasan obat- obatan?”.

  Dari uraian dua fenomena kebahasaan di atas, penulis tertarik untuk memilih wacana kemasan brosur obat-obatan sebagai data penelitian dalam skripsi ini. Selain

  5   itu, sejauh pengamatan penulis, jenis wacana khususnya wacana brosur yang terdapat dalam kemasan obat-obatan belum pernah diteliti oleh penulis lain.

  1.2 Rumusan Masalah

  Masalah yang dipecahkan melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

  1.2.1 Bagaimanakah tipe struktur wacana yang terdapat pada wacana brosur dalam kemasan obat-obatan?

  1.2.2 Bentuk pengungkapan apa sajakah yang terdapat pada wacana brosur dalam kemasan obat-obatan?

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Memaparkan aneka bentuk tipe struktur wacana yang terdapat pada wacana brosur dalam kemasan obat-obatan.

  1.3.2 Memaparkan aneka bentuk pengungkapan yang terdapat pada wacana brosur dalam kemasan obat-obatan.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pada studi analisis wacana, khususnya dengan menyajikan hasil analisis berdasarkan tinjauan struktural dan bentuk-bentuk pengungkapan pada wacana brosur dalam kemasan obat-obatan yang

  6  

1.4.2 Manfaat Praktis

  Penelitian ini memberikan informasi terhadap pembaca mengenai berbagai pola struktur brosur dalam kemasan obat-obataan. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga memberikan informasi mengenai bentuk-bentuk pengungkapan apa saja yang digunakan dalam wacana brosur dalam kemasan obat-obatan.

  1.5 Tinjauan Pustaka

  Sepengetahuan penulis, pembahasan wacana brosur obat-obatan belum pernah dilakukan. Namun dalam penelitian ini penulis mengambil sudut pandang yang sama dengan skripsi yang dilakukan oleh Harjanti (2000) dengan judul “Analisis Wacana Iklan Alat-Alat Kecantikan: Studi Kasus Wacana Iklan Alat-Alat Kecantikan Dalam Majalah Femina Tahun 1998” yang mengambil sudut pandang tentang bentuk pengungkapan, informasi, dan maksud yang terdapat pada sebuah wacana. Dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil sudut pandang tentang bentuk pengungkapan yang terdapat pada wacana brosur obat-obatan.

  1.6 Landasan Teori

1.6.1 Wacana

  Wacana berarti cara objek atau ide diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas (Lull, via Sobur, 2001: 11). Kleden via Sobur (2001: 34) menyebut wacana sebagai “ucapan

  7   dalam mana seorang pembicara menyampaikan sesuatu tentang sesuatu kepada pendengar”.

  Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa wacana selalu berkaitan dengan pembicara, apa yang dibicarakan, dan pendengar. Dalam penyampaiannya kepada pendengar, pembicara menggunakan bahasa sebagai mediasinya. Bahasa sebagai mediasi yang digunakan pembicara untuk menyampaikan sesuatu kepada pendengar diungkapkan dengan bentuk yang berbeda-beda.

1.6.2 Jenis Wacana

  Parera via Harsanti (1996: 12-13) membagi wacana berdasarkan pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan berfikir, merasa, dan berkehendak sehingga bahasa dapat digunakan sebagai alat ekspresi batin manusia, alat melaksanakan kehendak, dan alat untuk memberitahukan kepada orang lain tentang sifat, aktivitas atau kegiatan di luar diri pembicara dan pendengar. Berdasarkan pandangan itu wacana dibedakan menjadi (1) wacana informatif, (2) wacana ekspresif, dan (3) wacana volatif. Wacana informatif bertujuan memberitahukan dan meyakinkan, dan reaksi lawan bicara adalah mengetahui dan meyakini. Wacana ekspresif bertujuan memberitahukan dan reaksi lawan bicara adalah mengetahui. Wacana volatif bertujuan melaksanakan dan reaksi lawan bicara adalah bertindak.

  Rani dkk (2006: 26) membagi jenis wacana berdasarkan saluran komunikasi. Berdasarkan saluran komunikasi, dapat dikemukakan dua jenis wacana, yaitu (1) wacana tulis dan (2) wacana lisan. Wacana tulis adalah teks yang berupa rangkaian

  8   dalam bentuk buku, berita, koran, artikel, makalah, dan sebagainya. Wacana lisan adalah di transkrip dari rekaman bahasa lisan. Wacana lisan dapat ditenukan dalam percakapan, khotbah (spontan), dan siaran langsung di radio atau tv.

  Dalam penelitian ini, jenis wacana yang diteliti adalah wacana informatif karena dalam wacana informatif pembicara menyampaikan informasi dan diharapkan reaksi lawan bicara (pembaca) agar mengetahui dan meyakini informasi yang diberikan. Berdasarkan saluran komunikasi, wacana yang diteliti adalah wacana tulis karena wacana yang diteliti adalah wacana teks yang menggunakan ragam bahasa tulis dalam bentuk brosur.

  1.6.3 Struktur Wacana

  Struktur wacana bersifat terbuka, artinya kemungkinan variasi susunan unsur-unsur wacana lebih besar. Oleh karena sifatnya yang demikian itu, ada pandangan yang menganggap bahwa wacana tidak mempunyai struktur. Namun pandangan tersebut tidaklah benar, mengingat bahwa penggunaan bahasa atau wacana bersifat linier. Artinya, dalam satu waktu, seseorang dapat melahirkan atau memproduksi satu satuan bahasa, misalnya kata atau kalimat, karena sifat penggunaan bahasa yang demikian itu maka wacana memiliki struktur (Brown dan Yale via Abdul Rani dkk, 2006: 49).

  1.6.4 Brosur

  Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai sesuatu atau masalah yang disusun secara bersistem (Tim Penyusun, 2002: 166). Chulsum dan Windy

  9   disebarkan untuk umum; bahan informasi tertulis (cetakan) yang diberikan kepada masyarakat (2006: 135). Dari dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa brosur adalah bahan informasi tertulis yang berisi informasi yang disebarkan bagi masyarakat dan disusun secara bersistem. Dalam penelitian ini, brosur yang digunakan adalah brosur dalam kemasan obat-obatan.

1.6.5 Obat-Obatan

  Obat didefinisikan sebagai bahan yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau menyembuhkan. Obat-obatan adalah segala macam obat (Chulsum dan Windy, 2006: 486). Obat-obatan digolongkan menjadi lima golongan yang terdiri dari obat bebas,dan obat bebas terbatas, obat wajib, obat keras, obat psikotropika, dan obat narkotika. Obat-obatan digolongkan menjadi lima golongan sebaagi upaya peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan lalu lintas obat dan hubungannya dengan aksi obat yang dapat ditimbulkan di dalam badan dan bahayanya obat tersebut bagi pasien (Amroni, 2007: 167).

  Obat bebas dan obat bebas terbatas adalah golongan obat yang banyak dijumpai di pasaran, baik di apotek, toko obat berizin, atau di tempat lain. Obat wajib apotek (OWA) adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. Obat keras adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter di apotek, apotek rumah sakit, puskesmas, dan balai pengobatan. Obat psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif susunan saraf

  10   psikotropika digunakan untuk pengobatan yang menyangkut masalah kejiwaan atau mental. Obat narkotika adalah obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan karena zat tersebut bekerja langsung mempengaruhi susunan saraf pusat (Tim Penyusun, 2007: 167-176).

1.6.6 Bentuk Pengungkapan

  Bentuk pengungkapan adalah perihal cara mengemukakan, menyatakan, atau memaparkan sesuatu (Tim Penyusun, 1995: 1105). Bentuk pengungkapan dibedakan menjadi dua, yaitu wacana dan kalimat. Bentuk pengungkapan wacana dibedakan menjadi dua, yaitu prosa dan puisi. Bentuk pengungkapan prosa terdiri atas deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi, dan hortatori. Bentuk pengungkapan kalimat terdiri atas imperatif, interogatif, dan performatif.

  Bentuk pengungkapan wacana deskripsi adalah bentuk pengungkapan wacana yang memberikan perincian-perincian dari objek yang dibicarakan (Keraf, 1982: 93). Bentuk pengungkapan wacana narasi adalah bentuk pengungkapan wacana yang mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu (Keraf, 1985: 136). Bentuk pengungkapan wacana eksposisi adalah bentuk pengungkapan wacana yang bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima (pembaca) agar yang bersangkutan dapat memahaminya (Rani dkk, 2000: 38). Bentuk pengungkapan wacana argumentasi adalah bentuk pengungkapan wacana yang berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar, baik yang didasarkan pertimbangan logis maupun emosional (Rottenberg via Rani dkk, 2000:

  11   yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penuturnya (Rani dkk, 2000: 42). Bentuk pengungkapan wacana narasi adalah bentuk pengungkapan wacana yang berisi unsur-unsur cerita yang penting, misalnya unsur waktu, pelaku, dan peristiwa. Bentuk pengungkapan wacana puisi adalah bentuk pengungkapan wacana yang berupa kata-kata yang terindah dalam susunan yang terindah. (Coleridge via Pradopo, 1990: 6). Bentuk kalimat imperatif adalah bentuk pengungkapan kalimat yang berupa perintah atau larangan atau keharusan untuk melaksanakan perbuatan (Kridalaksana, 1993: 81). Bentuk pengungkapan kalimat interogatif adalah bentuk pengungkapan kalimat yang berfungsi untuk menanyakan sesuatu (Ramlan, 1986: 33). Bentuk pengungkapan kalimat performatif adalah bentuk pengungkapan kalimat yang pengutaraannya digunakan untuk melakukan sesuatu (Wijana, 1996: 23).

  Longacre via Mulyana (2005: 47) membagi wacana berdasarkan bentuk pengungkapannya menjadi enam, yaitu: naratif, prosedural, ekspositori, hortatori, dramatik, dan epistoleri. Wacana naratif adalah wacana yang bentuk pengungkapannya banyak dipergunakan untuk menceritakan suatu kisah. Wacana prosedural adalah wacana yang bentuk pengungkapannya digunakan untuk memberikan petunjuk atau keterangan bagaimana sesuatu harus dilaksanakan.

  Bentuk pengungkapan wacana ekspositori adalah bentuk pengungkapan wacana yang bersifat menjelaskan sesuatu secara informatif. Bentuk pengungkapan wacana hortatori adalah bentuk pengungkapan wacana yang digunakan untuk mempengaruhi

  12   pengungkapan wacana dramatik adalah bentuk pengungkapan wacana yang berisi percakapan antar penutur. Bentuk pengungkapan wacana epistoleri adalah bentuk pengungkapan wacana yang biasa dipergunakan dalam surat-menyurat.

1.7 Metode Penelitian

  Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. Setiap tahap penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode tertentu.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

  Data penelitian ini adalah brosur dalam kemasan obat-obatan yang termasuk dalam golongan obat keras. Obat keras adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter di apotek, apotek rumah sakit, puskesmas, dan balai pengobatan (Amroni, 2007: 167). Data penelitian ini diambil dari apotek Rumah Sakit Umum Tidar Magelang. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan 63 sample brosur dalam kemasan obat-obatan golongan obat keras. Objek dari penelitian ini berupa struktur dan bentuk-bentuk pengungkapan.

  Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak. Metode simak adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyimak pemakaian atau penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1988: 2-5). Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap. Teknik sadap adalah pelaksanaan metode simak dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang. Penggunaan

  13   jutan yang digunakan adalah teknik catat. Teknik catat adalah teknik penjaringan data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data (Kesuma, 44-45: 2007).

  Pengumpulan data dilakukan dengan mencari; menemukan; dan mengumpulkan wacana brosur yang terdapat di dalam kemasan obat-obatan. Setelah dikumpulkan lalu dilakukan pencatatan data. Pencatatan data dilakukan dengan mencetak ulang data pada kartu data. Masing-masing data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dicatat sumber datanya yang meliputi nama obat dan bentuk sediaan obat.

1.7.2 Metode Analisis Data Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis menggunakan metode agih.

  Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto via Kesuma, 2007: 54).

  Dalam penelitian ini, teknik dasar yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara pembagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur itu dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud (Sudaryanto via Kesuma, 2007: 55).

  Dalam pelaksanaannya, teknik bagi unsur langsung digunakan untuk melihat bagian-bagian wacana brosur yang terdiri dari komposisi, efektivitas (keterangan, cara kerja obat, tinjauan umum, farmakologi, dan khasiat), indikasi, dosis (aturan pakai, posologi, cara pemakaian, dan cara penggunaan), kontraindikasi, kemasan,

  14   digunakan adalah teknik baca markah. Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca pemarkah” dalam suatu kontruksi. Istilah lain untuk pemarkah adalah penanda. Pemarkahan itu menunjukkan kejatian atau identitas satuan kebahasaan tertentu; dan kemampuan menentukan kejatian yang dimaksud (Sudaryanto via Kesuma, 2007: 66-67).

  Pemarkah yang digunakan untuk menganalisis tipe struktur wacana brosur adalah judul bagian-bagian wacana. Pemarkah yang digunakan dalam menganalisis variasi bagian-bagian wacana adalah penanda yang menjadi ciri pembeda dalam satu bagian. Perhatikan contoh berikut.

  Contoh (3) (Fasidol, Kaplet)

  Contoh (4) (Heptasan, Tablet)

  Contoh (3) sampai dengan (4) memperlihatkan adanya variasi dalam bagian komposisi. Pemarkah yang digunakan untuk menganalisis variasi pada bagian komposisi adalah bentuk sediaan obat. Pada contoh (3), bagian komposisi dihadirkan dalam bentuk kaplet. Pada contoh (4), bagian komposisi dihadirkan dalam bentuk tablet.

  15  

  Pemarkah yang digunakan untuk menganalisis bentuk-bentuk pengungkapan adalah penanda yang menjadi ciri utama pada masing-masing bentuk pengungkapan.

  Perhatikan contoh berikut: Contoh (5)

  (Progastric, Tablet) Contoh (5) memperlihatkan bentuk pengungkapan deskripsi kandungan.

  Pemarkah yang digunakan untuk menganalisis bentuk pengungkapan deskripsi kandungan adalah adanya penggunaan kata kerja mengandung.