HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ROHANI ISLAM (ROHIS) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANYUBIRU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository
HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ROHANI ISLAM
(ROHIS) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANYUBIRU
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh :
Anisa Widya Noviana
NIM : 111 09 088
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2014
KEMENTERIAN AGAMA
Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : ANISA WIDYA NOVIANA NIM : 111 09 088 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Menyatakan saya tidak berkeberatan apabila naskah skripsi ini dipublikasikan untuk kepentingan di dunia pendidikan.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website
PERNYATAAN TIDAK KEBERATAN NASKAH DIPUBLIKASIKAN
MOTTO َّ نِا ََّّ م َّ ع َّ َّ لا َّ ع َّ س َِّرَّ َّ ي َّ س َّ را ( “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan” Q.S Al-Insyirah:6)
“Yakinlah Bahwa Tiada Kesungguhan dan Kerja Keras yang Sia-sia”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai
peran penting dalam hidup penulis
1. Skripsi ini kupersembahkan kepada ibunda tercinta Sri Widayatun, S.Pd. yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran, serta senantiasa ikhlas dan tulus memberikan dukungan dan doa restunya kepada penulis.
2. Suamiku tercinta Irawan Setya Adi dan anak saya Afnan Khadzik Nirwansyah yang senantiasa mengajariku dalam bersabar dalam segala hal dan senantiasa memahami motivasi dalam perjuangan ini.
3. Kedua mertuaku bapak Rochmat S.Pd dan Ibu Siti Alqomah yang telah memberikan restu dalam menuntut ilmu ,semoga dengan keridoannya mereka dapat menjadi rahmat dalam hidupku.
4. Kakak saya Refian Wahyu Ningsih, S.Pd. dan suaminya Amron Maffudin, S.Pd berserta kedua anaknya Khansa Azuma Lailatul Adha dan Akmal Rizki Goisan yang telah memberi motivasi terus menerus supaya skripsi ini selesai.
5. Adik saya si kembar Firman Maulana Budi Setiawan dan Firman Maulana Adi Kurniawan yang selalu member semangat dan doanya.
6. Kepada Ibu Siti Asdiqoh, M.Si. atas arahan dan bimbingan yang tiada henti dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi.
7. Keluarga besarku, terima kasih atas motivasi dan dukungan yang selalu kalian berikan padaku.
KATA PENGANTAR
ميحرلا نحمرلا الله مسب
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad
SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata
guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan islam. Adapun judul skripsi ini adalah
―HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ROHIS (ROHANI ISLAM)
DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA
SISWA SMPN 2 BANYUBIRU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ‖.Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada: 1.Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd selaku ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.
7. Ibu tersayang yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan
kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi
pengetahuan dunia pendidikan. Aamii n ya robbal ‗alamiin.
ABSTRAK
Anisa Widya Noviana, NIM. 11109088 Tahun 2014/2015.―Hubungan KeaktifanMengikuti Kegiatan Rohis (Rohani Islam) Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa SMPN 2 Banyubiru Tahun
Pelajaran 2013/2014
‖ Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga, Dosen Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si Kata Kunci: Rohis, Motivasi Belajar PAI
Rohis adalah sebuah organisasi untuk memperdalam keislaman yang biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler di SMP maupun di SMA yang kepengurusannya diatur layaknya seperti OSIS. Mengikuti organisasi sekolah dapat meningkatkan skill yang dimiliki siswa. Penelitian ini merupakan upaya untuk mencari hubungan keaktifan mengikuti kegiatan rohis (rohani islam) dengan motivasi belajar pendidikan agama islam (PAI) pada siswa SMPN 2 banyubiru. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis di SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014? (2) Bagaimana motivasi belajar PAI pada siswa di SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014? (3) Adakah hubungan antara keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014?
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis di SMPN 2 Banyubiru. (2) untuk mengetahui motivasi belajar PAI pada siswa di SMPN 2 Banyubiru. (3) untuk mengetahui hubungan antara keaktifan dalam mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru. Adapun jenis penelitian ini adalah kuantitatif karena data yang dikumpulkan berupa angka-angka dan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa angket serta dokumentasi. Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 siswa.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Keaktifan mengikuti kegiatan rohis pada siswa SMP Negeri 2 Banyubiru termasuk dalam kategori tinggi karena sebanyak 20 siswa (57,1%) berada dalam kategori tersebut, sedangkan kategori sedang mempunyai prosentase 28,6 % atau 10 siswa, kategori rendah mempunyai prosentase 14,3 % dengan responden 5 siswa. (2) Motivasi belajar P A I yang dimiliki siswa kelas SMP Negeri 2 Banyubiru termasuk dalam kategori tinggi karena sebanyak 18 siswa (51,4 %) berada dalam kategori tersebut, sedangkan kategori sedang mempunyai prosentase 31,4 % atau 11 siswa, adapun kategori rendah (17,2 %) dengan responden 6 siswa. (3) adanya hubungan positif antara keaktifan mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMP Negeri 2 Banyubiru. Kesimpulan ini diambil dari hasil konsultasi antara rxy hitung dengan rxy tabel pada taraf signifikasi 1% dengan jumlah responden 35 siswa dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai 0,361 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh nilai sebesar 0,463. Maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung (0,65) lebih besar dari nilai r tabel. Bila dibandingkan 0,65 > 0,361 dan 0,65 > 0,463, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) yang penulis ajukan diterima.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i DEKLARASI .................................................................................................................. ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING ...................................................................................... iv PENGESAHAN .............................................................................................................. v MOTTO .......................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii ABSTRAK ..................................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii BAB I : PENDAHULUAN ...........................................................................................
1 A.
1 Latar Belakang Masalah ............................................................................
B.
4 Rumusan masalah ......................................................................................
C.
4 Tujuan penelitian .......................................................................................
D.
5 Hipotesis ...................................................................................................
E.
Kegunaan Penelitian ................................................................................. 5 F. Definisi Operasional ................................................................................. 6 G.
8 Metode penelitian ....................................................................................
H.
Sistematika Pembahasan ............................................................................
13 BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Kajian tentang rohis ...................................................................................
................................................................................................................... 15 1.
Pengertian rohis ....................................................................................
............................................................................................................... 15 2. Dasar dan program kerja rohis .............................................................
............................................................................................................... 16 3. Fungsi rohis ..........................................................................................
............................................................................................................... 17 4. Kegiatan rohis ......................................................................................
............................................................................................................... 18 5. Faktor-faktor penunjang keberhasilan rohis ........................................
............................................................................................................... 20 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi mengikuti rohis ............................
............................................................................................................... 23 B. Motivasi belajar ........................................................................................
................................................................................................................... 24 1.
Pengertian motivasi belajar ..................................................................
............................................................................................................... 24 2. Tujuan motivasi belajar .......................................................................
............................................................................................................... 26 3. Sumber-sumber motivasi belajar .........................................................
............................................................................................................... 27 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ............................
............................................................................................................... 28 5. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah ......................................................
............................................................................................................... 31
BAB III : HASIL PENELITIAN A.
34 Gambaran umum lokasi dan subjek penelitian ......................................
1.
34 Sejarah Berdirinya SMPN 2 Banyubiru …….. ................................
2.
35 Lokasi SMPN 2 Banyubiru ..................... ........................................
3.
35 Visi, Misi dan Tujuan SMPN 2 Banyubiru .................... .................
4.
38
5. Keadaan siswa ............................................. ....................................
Analisis data tentang keaktifan mengikuti kegiatan rohis ...............
................................................................................................................... 64 B. Saran ..........................................................................................................
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................
Pembahasan ..................................................................................... 63
58 1. Hubungan variabel x dan y ............................................................. 60 2.
.......................................................................................................... 55 B. Analisis uji hipotesis ..............................................................................
.......................................................................................................... 51 2. Analisis data tentang motivasi belajar PAI .....................................
Analisis deskriptif .................................................................................. 51 1.
40 6. Keadaan guru dan karyawan ............................................ ...............
48 BAB IV : ANALISIS DATA A.
Nilai angket motivasi belajar .................................. ........................
44 2. Nilai angket mengikuti rohis .......................................................... 46 3.
44 1. Daftar nama responden ...................................................................
42 B. Penyajian data ........................................................................................
41 7. Sarana dan prasarana ......................................................... ..............
................................................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... ......................................................................................................................................... 66 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Jumlah Siswa ..........................................................................41 Tabel 3.2 : Data Guru ................................................................................
42 Tabel 3.3 : Data Karyawan ......................................................................
42 Tabel 3.4 : Prasarana SMPN 2 Banyubiru .................................................. 43 Tabel 3.5 : Sarana SMPN 2 Banyubiru ......................................................
44 Tabel 3.6 : Daftar Nama Responden .......................................................... 45
Tabel 3.7 : Nilai jawaban angket mengikuti rohis ........................................ 46Tabel 3.8 : Nilai jawaban angket motivasi belajar . ...................................... 48Tabel 4.1 : Interval keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis ............. 53Tabel 4.2 : Interval motivasi belajar PAI pada siswa .................................. 55Tabel 4.3 : Koefisien Korelasi variabel x dan variabel y ............................. 58BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu penentu keberhasilan pembangunan dalam
upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Karena pendidikan
dapat mengembangkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia yang diharapkan.Menurut Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003
dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, (UU Sisdiknas No. 20 tahun
2003) Ditinjau dari faktor lingkungan, bentuk pendidikan ada tiga macam,yaitu pendidikan formal yang berbentuk sekolah, pendidikan non formal yang
berbentuk lingkungan masyarakat dan pendidikan non formal berbasis
keterampilan. Ketiga bentuk pendidikan itu akan mengantarkan seseorang
pada kepribadiannya. Menurut Ahmadi, ketiga faktor tersebut serta ditambah
faktor dalam diri sendiri mempunyai tanggung jawab dalam penyelenggaraan
pendidikan (Ahmadi, 1992 : 90).Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang sangat efektif dalam
mengembangkan kepribadian siswa. Kemudian dalam sistem pendidikan sekolah
pada masa ini dikenal adanya tiga kegiatan yaitu kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler dan ekstrakurikuler. Contoh kegiatan intrakurikuler di sini adalah
rohis (rohani Islam) yang di dalamnya terdapat struktur kepengurusan yang
mengatur kegiatan supaya berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Pada dunia remaja yang masih dalam taraf perkembangan perlu adanya
peningkatan motivasi siswa dalam belajar terutama pembelajaran agama Islam,
agar peserta didik dapat memahami dan melaksanakan norma-norma agama Islam
secara menyeluruh. Salah satu usaha untuk meningkatkan motivasi peserta didik
dalam belajar adalah dengan mengikuti organisasi yang diharapkan dapat
memberikan nilai-nilai positif terhadap pribadi seseorang. Dalam berorganisasi
peserta didik dituntut untuk dapat berinteraksi dengan teman-teman, karena hal ini
dapat membantu mengembangkan ketrampilan sosial yang penting seperti
menerima, berbagi dan mendengarkan pendapat orang lain. Proses berbagi dan
mendengarkan pendapat orang lain dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya
motivasi yang kuat.Kerohanian Islam (rohis), mempunyai tujuan untuk pembinaan diri dan
pengembangan potensi diri yang berkenaan dengan agama Islam. Para pengurus
beserta anggota rohis diharapkan mampu membawa perubahan yang baik bagi diri
pribadi masing-masing pada khususnya dan dapat menjadikan ummat Islam
menjadi lebih kuat pada umumnya.Anggota rohis tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan keagamaan yang
luas, namun juga harus memiliki skill yang dapat memajukan peradaban
Islam. Selain sebagai sarana menimba ilmu pengetahuan tentang keagamaan, rohis
juga bisa digunakan sebagai sarana untuk berdakwah. Dakwah disini tidak hanya
yang bersifat ceramah atau pengajian. Siswa anggota rohis dapat berdakwah
dengan menunjukkan perilaku-perilaku yang seharusnya dilakukan oleh seorang
muslim. Misalnya dengan belajar secara tekun, mendapatkan nilai yang
memuaskan, mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi terhadap pengetahuan
keagamaan dan lain sebagainya.Pendalaman ilmu agama sangat diperlukan oleh setiap orang khususnya pada siswa untuk menumbuh kembangkan semangat belajar di sekolah khususnya mata pelajaran PAI agar siswa dapat membedakan antara yang baik dan yang benar sesuai syari‘at islam.
Akhir-akhir ini banyak kasus yang terjadi pada pelajar seperti asusila, naekoba, minuman keras serta tawuran antar sekolah. Sehingga motivasi belajar peserta didik melemah.
Dari penjelasan di atas, maka dengan mengikuti organisasi sekolah dapat meningkatkan motivasi yang dimiliki peserta didik. Dalam hal ini penulis terdorong untuk meneliti seberapa jauh hubungan keaktifan mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa dengan melakukan penelitian di SMPN 2 Banyubiru dengan mengambil judul ―HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ROHIS DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA SMPN 2 BANYUBIRU TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014‖ .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka dapat diambil beberapa masalah pokok yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut, diantaranya:
1. Bagaimana tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis di SMPN
2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014? 2. Bagaimana motivasi belajar PAI pada siswa di SMPN 2 Banyubiru tahun
pelajaran 2013/2014? 3. Adakah hubungan antara keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014?
C. TUJUAN PENELITIAN 1.
Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan rohis di SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014
2. Untuk mengetahui motivasi belajar PAI pada siswa di SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014
3. Untuk mengetahui hubungan antara keaktifan dalam mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014 D.
HIPOTESIS Suryabrata menjelaskan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris
(Suryabrata, 1983 : 69). Untuk membuktikan kebenaran tersebut maka penulis harus melakukan penelitian secara langsung di lapangan.
Berdasarkan hal tersebut maka dalam melakukan ini penulis mengajukan hipotesis : terdapat hubungan positif antara keaktifan mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014
E. KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang bersifat teoritis maupun praktis, kegunaan penelitian ini antara lain:
1. Secara Teoritis
Sebagai suatu wacana untuk memperluas cakrawala pemikiran dan pengetahuan sekaligus sebagai acuan untuk lebih mengembangkan potensi- potensi yang telah dimiliki oleh siswa sehingga dapat disalurkan melalui berbagai jenis kegiatan organisasi, yang nantinya diharapkan dapat membawa dunia pendidikan di Indonesia semakin maju.
2. Secara Praktis a.
Bagi sekolah, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tolak ukur dalam mengetahui seberapa besar hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan rohis dngan motivaasi belajar PAI pada siswa.
b.
Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada siswa bahwa mengikuti kegiatan organisasi itu sangat penting.
c.
Bagi penulis lain, hasil pembahasan ini dapat menjadi tambahan informasi untuk mengadakan pembahasan-pembahasan yang terkait selanjutnya.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dan ruang lingkup pembahasan dengan penelitian ini perlu dijelaskan istilah pokok maupun kata-kata yang terkandung dalam judul skripsi ini, antara lain : 1.
Keaktifan mengikuti kegiatan rohis Keaktifan merupakan suatu kegiatan atau kesibukan (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 23). Dari pengertian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keaktifan mengikuti kegiatan rohis adalah aktif dalam mengikuti kegiatan rohis di sekolah.
Rohis adalah sebuah organisasi untuk memperdalam keislaman yang biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler di SMP maupun di SMA yang kepengurusannya diatur layaknya seperti OSIS.
Sedangkan rohis menurut penulis adalah kegiatan ekstrakurikuler yang sangat membantu dalam pengembangan agama Islam yang di dalam pelajaran sekolah sangatlah terbatas serta menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar Pendidikan Agama Islam (PAI).
2. Motivasi Belajar PAI Motivasi adalah suatu usaha dari dalam diri siswa untuk meningkatkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai dengan baik (Mangkunegara, 2005 : 16)
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa.
Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan keuntungan dari aktivitas belajar tersebut. (Esa Nur Wahyuni, 2009 : 38).
Jadi yang dimaksud dengan judul pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang positif antara keaktifan mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru tahun pelajaran 2013/2014.
G. METODE PENELITIAN
Kebenaran dalam penelitian dapat diterima apabila ada bukti-bukti yang nyata dengan prosedur yang jelas dan sistematis dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Untuk itu penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pemilihan pendekatan dalam penelitian tergantung pada jenis penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Karena datanya berbentuk angka. Pada umumnya penelitian kuantitatif ini membutuhkan hipotesis, sehingga dalam penelitiannya perlu merumuskan hipotesis. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 208) Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan ilmiah di mana data yang diperoleh berupa angka- angka atau pernyataan-pernyataan yang dinilai dan dianalisis dengan analisis statistik. (Suharsimi Arikunto, 2002 : 225) Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang lebih menekankan pada perhitungan untuk menghasilkan kesimpulan yang bersifat signifikan.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini yaitu di SMPN 2 Banyubiru Jl. Brantas Desa Kebumen Banyubiru Kabupaten Semarang Jawa Tengah Telp. (0298) 7100345. Adapun pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2014 jadi penelitian ini kurang lebih membutuhkan waktu
3. Populasi dan Sample Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari responden yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2007 : 61).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa kelas
VIII yang berjumlah 175 siswa, yang terdiri dari kelas VIIIa berjumlah 35, kelas VIIIb berjumlah 32, kelas VIIIc berjumlah 38, kelas VIIId 36 dan kelas VIIIe berjumlah 34 siswa.
Sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diselidiki (Arikunto, 2010 : 174). Untuk mempermudah penelitian maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10
- – 15% atau 20 – 25% (Suharsimi Arikunto, 2006 : 134). Berdasarkan acuan tersebut maka, dalam penelitian ini peneliti mengambil sample 20% dari jumlah populasi dengan rincian sebagai berikut: Tabel. 1.1 Jumlah sampel penelitian
sample Kelas Populasi Prosentase
35
7 VIII A 20 %
32
6 VIII B 20 %
38
8
36
7 VIII D 20 %
34
7 VIII E 20 %
35 JUMLAH 175 20 %
4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu : a.
Metode Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Suharsismi Arikunto, 1998 : 140).
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkenaan dengan keaktifan dalam mengikuti kegiatan rohis yang dilaksanakan di SMPN 2 Banyubiru dan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru b.
Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998 : 236).
Data-data yang dijadikan dokumentasi pada penelitian ini seperti arsip tentang sejarah, lokasi penelitian, dan berbagai hal yang berhubungan tentang SMPN 2 Banyubiru
5. Indikator Penelitian Untuk melengkapi pengertian operasional dari dua variabel yang digunakan dalam judul penelitian ini maka penulis uraikan indikator dari variabel tersebut di bawah ini : a.
Keaktifan mengikuti kegiatan Rohis Untuk mengukur keaktifan dalam mengikuti kegiatan rohis maka ditentukan indikator-indikator sebagai berikut: 1)
Membantu dalam setiap kegiatan rohis 2) Aktif menghadiri rapat-rapat rohis 3) Aktif berkonsultasi dengan pembina rohis 4) Bertanggung jawab sebagai anggota maupun pengurus rohis 5) Selalu mengikuti kegiatan yang diadakan rohis b. Motivasi belajar PAI 1)
Selalu mengikuti pelajaran PAI 2) Aktif dalam pembelajaran PAI 3) Aktif dalam berdiskusi dengan teman dalam pembelajaran PAI 4) Mempunyai buku pelajaran PAI 5) Menambah jam belajar PAI di luar sekolah
6. Metode Analisis Data a.
Analisis Pendahuluan Untuk menganalisa data distribusi frekuensi tentang keaktifan mengikuti kegiatan rohis dan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru, maka penulis akan menganalisis prosentase, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
F P
X 100 %
N Keterangan: P = Prosentase perolehan F = Frekuensi N
= Jumlah responden b. Analisis Lanjutan Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah hubungan keaktifan mengikuti kegiatan rohis dengan motivasi belajar PAI pada siswa SMPN 2 Banyubiru, dan sekaligus untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Dalam analisis ini penulis menggunakan rumus product moment sebagai berikut : ∑ (∑ ) (∑ )
(∑ ) (∑ ) √(∑ ) (∑ ) Keterangan : rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y x : variabel keaktifan dalam mengikuti kegiatan rohis y : variabel motivasi belajar PAI : product dari x
: product dari y N : jumlah responden
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untu mempermudah jalan pikiran dalam memahamai secara keseluruhan isi skripsi.
Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka Pada bab ini akan diuraikan pembahasan teori yang berkaitan dengan kegiatan rohis dan motivasi belajar PAI antara lain : pengertian rohis , tujuan organisasi rohis, pengertian motivasi belajar, sumber motivasi belajar dan peran motivasi dalam pembelajaran.
BAB III : Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya sekolah, letak geografis, struktur organisasi, sarana dan prasarana dan sebagainya
BAB IV : Analisis data Pada bab ini akan diuraikan tentang analisis pendahuluan dan analisis lanjutan
BAB V : Penutup
Pada bab ini terdiri saran dan kesimpulan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Rohis 1. Pengertian Rohis Rohis
adalah singkatan dari ―Rohani Islam‖ yang berarti sebuah organisasi yang ada di sekolah-sekolah menengah dan atas. Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler, yang di dalamnya terdapat struktur kepengurusan dan divisi-divisi yang bertugas pada bagiannya masing-masing.
Menurut Koesmarwanti, kata kerohanian Islam ini sering disebut dengan istila h ―rohis‖ yang berarti sebagai suatu wadah besar yang dimiliki oleh siswa untuk menjalankan aktivitas dakwah di sekolah (Koesmarwanti dkk,
2000:52)
Pada mulanya, rohis berdiri karena berawal dari sebuah upaya dan keinginan untuk memberikan solusi kepada pelajar muslim untuk menambah wawasan keislaman karena jam pelajaran di sekolah sangat terbatas sehingga rohis inilah wadah untuk memperdalam agama Islam. Seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini rohis menjadi salah satu program kegiatan ekstrakurikuler yang kegiatannya terfokus pada peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap berbasis keislaman yang pada akhirnya dapat mengantarkan siswa menjadi generasi mandiri yang berkahlak mulia.
Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan pengertian kerohanian Islam adalah suatu kegiatan intrakurikuler keagamaan yang di ikuti oleh peserta didik di sebuah sekolah. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran dan merupakan suatu wadah besar yang dimiliki siswa untuk menjalankan aktivitas dakwah di sekolah sebagai perwujudan pendidikan diluar sekolah dengan program pembinaan dan sarana yang tersedia untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2. Dasar dan Program Kerja Rohis
Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di muka bumi ini, selain itu manusia dituntut untuk menjadi pemimpin baik bagi diri sendiri, keluarga maupun untuk orang lain. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya : .......
) 03 : ةرقبلا(
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
(QS. Al-Baqarah : 30)
Berangkat dari pemikiran mengenai filosofis tugas manusia di atas maka mempersiapkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa sangatlah penting dilakukan melalui berbagai kegiatan pelatihan, pendidikan, organisasi dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berlandaskan pada nilai-nilai ajaran Islam.
Adapun program kerja yang terdapat di rohis meliputi : 1)
Mentoring Mentoring merupakan aktifitas yang biasa dilakukan di luar sekolah bersama seorang guru. Akitivitas mentoring berupa transformasi ilmu dari seorang guru kepada para anggota rohis.
2) Cerhat (Cermin Hati) Merupakan kegiatan pembelajaran rutin yang diadakan tiap hari Sabtu.
Kegiatan ini merupakan pertemuan rutin yang berbentuk kajian masalah sosial Islam, budaya Islam, akhlak remaja dan lain-lain. Biasanya kegiatan ini dilakukan secara outbond. 3)
Mading rohis Merupakan majalah dinding sekolah yang berisi pengetahuan tentang keislaman.
4) Tahsin
Merupakan kegiatan yang diadakan oleh rohis untuk memperbaiki bacaan al- Qur‘an dengan tajwid aplikatif.
5) Tahfidz
Merupakan kegiatan menghafal Qur‘an dengan sistem One Day One Ayat .
6) Training Motivasi
Merupakan kegiatan yang diadakan rohis untuk mengembangkan IQ (Intelektual Quostion), SQ (Spiritual Quastion) dan EQ (Emotional Quoation).
3. Fungsi rohis
Fungsi rohis yang sebenarnya adalah sebagai forum, mentoring, dakwah, dan berbagi. Susunan dalam rohis layaknya OSIS, di dalamnya terdapat ketua, wakil, bendahara, sekretaris, dan divisi- divisi yang bertugas pada bagiannya masing-masing. Fungsi dan peran rohis digariskan dalam dwi- fungsi rohis, yaitu : a.
Pembinaan Syakhsiyah Islamiyah.
Syakhsiyah Islamiyah adalah pribadi-pribadi yang Islami. Jadi
rohis berfungsi untuk membina muslim teladan yang menjadi pribadi- pribadi yang unggul, baik dalam kapasitas keilmuannya maupun keimanannya.
b.
Pembentukan Jamiatul Muslimin.
Pembentukan Jamiatul Muslimin berfungsi sebagai ‘basecamp‘ dari siswa-siswi muslim, untuk menjadikan pribadi maupun komunitas yang Islami. Dari sini maka tekad untuk membumisasikan Islam akan mudah tercapai. Apalagi sekitar tahun 1990, rohis telah mempunyai motto ‖Isyhadu Bianna Muslimun‖ (saksikanlah bahwa kami orang- orang Islam)
4. Kegiatan Kerohanian Islam (rohis)
Aktivitas atau kegiatan rohis diselaraskan dengan misi-nya. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan diantaranya adalah kegiatan-kegiatan dakwah di sekolah, di bagi menjadi dua sifat, yakni bersifat Ammah (umum) dan bersifat khashah (khusus), (Koesmarwanti, 2000 : 139-140)
1) Dakwah ammah (umum).
Dakwah ammah adalah dakwah yang dilakukan dengan cara yang umum. Dakwah ‗ammah dalam sekolah adalah proses penyebaran fikrah
Islamiyah dalam rangka menarik simpati, dan meraih dukungan dari lingkungan sekolah.
Karena sifatnya demikian, dakwah ini harus di buat dalam bentuk yang menarik, agar para siswa mempunyai keinginan untuk mengikuti kegiatan ini. Kegiatan dakwah ammah (umum) meliputi: a. Penyambutan Siswa Baru.
Program ini khusus diadakan untuk penyambutan adik- adik yang menjadi siswa baru. Target program ini adalah mengenalkan siswa baru dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh rohis, para pengurus rohis, dan semua hal yang terkait dengan rohis.
b. Penyuluhan Problem Remaja.
Program penyuluhan problematika remaja seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba, tawuran, dan seks bebas.
Program ini sangat penting untuk para remaja di zaman modern ini. Untuk itu diharapkan program ini banyak diminati oleh para peserta didik. 2)
Dakwah khashah (khusus) pembentukan kader-kader dakwah di lingkungan sekolah. Dakwah
khashah bersifat selektif dan terbatas dan lebih berorientasi pada proses
pengkaderan dan pembentukan kepribadian, objek dakwah ini memiliki karakter yang khashah (khusus), harus di peroleh melalui proses pemilihan dan penyeleksian. Dakwah khashah meliputi:
1) Mabit . Mabit yaitu bermalam bersama, diawali dari maghrib
atau isya ‘ dan diakhiri dengan sholat subuh.
2) Diskusi atau bedah buku. Diskusi atau bedah buku ini
merupakan kegiatan yang bernuansa pemikiran dan wawasan, kegiatan ini bertujuan untuk mempertajam pemahaman, memperluas wawasan serta meluruskan pemahaman peserta didik.
3) Pelatihan, merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan pelatihan kepada siswa tentang materi-materi keislaman tertentu, misalnya daurah Al-Qur ‘an (bertujuan untuk membenarkan bacaan Al-Qur
‘an), daurah bahasa Arab (bertujuan untuk penguasaan bahasa Arab), dan sebagainya.
4) Penugasan. Penugasan yaitu suatu bentuk tugas mandiri yang
diberikan seorang pembina kepada anggota rohis. penugasan tersebut dapat berupa hafalan Al-Qur ‘an, Hadist, atau penugasan lainnya yang dapat menunjang pemahaman siswa terhadap ajaran agama Islam.
Dari beberapa kegiatan rohis yang telah penulis jabarkan di atas, maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan rohis ini sangat dibutuhkan oleh generasi muda-mudi yang kreatif serta agamis yang merupakan masyarakat yang Islami di lingkungan sekolah yang benar-benar mengetahui sy ari‘at Islam secara menyeluruh dan dapat melaksanakannya.
5. Faktor-Faktor penunjang keberhasilan kerohanian Islam ( rohis )
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Rohis adalah sebagai berikut : a. Mempunyai tujuan yang tepat
Rohis harus memiliki tujuan yang jelas dan tepat dalam mewujudkan sistem pendidikannya, misalnya dengan mengambil sumber-sumber belajar yang shahih.
b. Dukungan guru yang baik dalam setiap kegiatan.
Guru merupakan faktor yang sangat mendukung gerak dan langkah dari seksi kerohanian Islam. Hal ini dikarenakan guru memiliki peran yang besar dalam dakwah ini, guru memiliki posisi sebagai pemimpin dalam aktifitas belajar mengajar. Beliau adalah orang yang mendidik, mengajar dan membimbing para siswanya.
Kedudukan guru dalam hal ini akan menjadikannya sebagai sosok yang memiliki nilai tambah dimata siswa, apalagi jika guru tersebut memiliki kelebihan-kelebihan dan menjadi teladan yang baik. Dengan demikian, arahan dari guru akan banyak didengar oleh siswa. Sehingga dengan kehadiran guru sebagai seksi pembina kerohanian Islam sangat mendukung setiap kegiatan yang diselenggarakan.