PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Test Repository

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN

TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN

TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV

MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

SHOLIKAH

NIM : 11511028

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

  

(PGMI)

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN

TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN

TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV

MI KLERO KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh :

SHOLIKAH

NIM : 11511028

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

(PGMI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Dari kesalahan kita temukan kebenaran, dari kesedihan kita temukan

kebahagiaan, dan dari kekalahan kita temukan kemenangan.

  

The best revenge for the people who have insulted you is the success that you

can show them later.

  PERSEMBAHAN Bapak Nardi dan Ibu Pariyem yang telah membesarkanku semoga selalu di sisiku agar aku bisa terus membahagiakan kalian.

  Adikku Lilik Adhari yang selalu memberikan semangat. Sahabat-sahabatku Giyarti, Yuni, dan Umi yang selalu berada di sampingku. Teman terbaikku yang selalu memberikan dukungannya kepadaku. Teman-teman PGMI kelas A angkatan 2011.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Swt, atas karunianya sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa terlantunkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.

  Penelitian yang diberi judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya Melalui Model Penemuan Terbimbing

  

(Guided Discovery) Pada Siswa Kelas IV MI Klero Kecamatan Tengaran

  Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/ 2016”, pada dasarnya diadakan penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan ataupun memperbaiki penerapan model pembelajaran yang dipakai oleh guru pengampu mata pelajaran IPA dan dengan sasaran akhir untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Dimana pada siklus kedua dari penerapan model penemuan terbimbing (guided discovery) ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan cukup memuaskan.

  Peneliti menyadari bahwa skripsi yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna dan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin bisa selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan kesempatan serta saran pembangun untuk peneliti.

  3. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memotivasi serta membimbing peneliti sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini.

  4. Bapak Drs. M. Choderin, M.A. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan motivasi dan arahan untuk peneliti.

  5. Ibu Ainun Mardliyah, S.Pd.I. selaku kepala Sekolah MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk meneliti.

  6. Bapak Rofik Anwari, S.Ag. selaku wali kelas IV MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah berkenan memberikan waktu dan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di kelasnya, serta semua siswa yang telah berkenan menjadi subyek penelitian.

  Dan hanyalah Allah Swt yang dapat membalas semua kebaikan. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati peneliti mempersembahkan hasil penelitian yang jauh dari kesempurnaan ini kepada seluruh insan pendidikan. Kritik dan saran pembangun dari pembaca yang budiman sangat berharga bagi peneliti.

  Salatiga, 25 Agustus 2015 Peneliti Sholikah

  

ABSTRAK

  Sholikah.2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bagian-Bagian

  Tumbuhan dan Fungsinya Melalui Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Pada Siswa Kelas IV MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  

Kata Kunci : Hasil Belajar IPA dan Model Penemuan Terbimbing (Guided

Discovery)

  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dengan menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery) pada siswa kelas IV MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Juni-Agustus 2015. Subjek penelitian terdiri dari 15 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan nilai pencapaian KKM yang ditandai dengan adanya peningkatan KKK (Kriteria Ketuntasan Klasikal) pada setiap siklusnya.

  Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II, diperoleh data seperti berikut: Standar KKM pada mata pelajaran IPA adalah 70, sebelum menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery) hanya ada 44% (12 Siswa) yang tuntas, sedangkan 56% (15 siswa) belum mencapai KKM. Setelah diterapkan model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery) dalam mata

  pelajaran IPA pada siklus I diperoleh data 63% (17 siswa) tuntas, dan 37% (10 siswa) tidak tuntas. Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar yaitu 93% (25 siswa) tuntas sedangkan 7% (2 siswa) tidak tuntas atau belum memenuhi standar KKM yang ditentukan.

  Kesimpulannya terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 19% dari pra siklus ke siklus I, dan 30% dari siklus I ke siklus II.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................. I LEMBAR BERLOGO .............................................................................. Ii JUDUL ...................................................................................................... Iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ Iv HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN........................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................... Viii ABSTRAK ................................................................................................ X DAFTAR ISI ............................................................................................. Xi DAFTAR TABEL ..................................................................................... Xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ Xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. Xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................

  4 D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ..........................................

  5 1.

  5 Hipotesis Penelitian ...............................................................

  2.

  5 Indikator Keberhasilan ...........................................................

  E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

  2. Manfaat Praktik ...................................................................... 6

  F. Definisi Operasional .................................................................... 6 1.

  Hasil Belajar ........................................................................... 6 2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .............................................. 7 3. Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) ............... 7

  G. Metodologi Penelitian .................................................................. 7 1.

  Rancangan Penelitian ............................................................. 7

  2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian...................................... 9

  3. Langkah-langkah Penelitian ................................................... 9

  4. Instrumen Penelitian ............................................................... 12 5. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

  13

  6. Analisis Data ........................................................................... 14

  H. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ................................................................................ 16

  1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 16

  2. Jenis Hasil Belajar .................................................................. 19 3. Perwujudan Hasil Belajar .......................................................

  23 4. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar...........

  25 B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) .................................................... 33

  1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................ 33 2. Karakteristik IPA ..................................................................

  34

  4. Ruang lingkup IPA ................................................................. 36

  5. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD/MI..... 36

  6. IPA Materi Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya............. 38

  C. Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) ..................... 42 1.

  Pengertian Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) .............................................................................

  42 2. Kelebihan dan Kelemahan Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery ) ...............................................................

  52 3. Merancang Pembelajaran dengan Model Penemuan Terbimbing .............................................................................

  44 4. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) ..........................

  45 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  47 Subjek Penelitian ...........................................................................

  1.

  47 Gambaran Umum Sekolah.....................................................

  B.

  Deskripsi Awal (Pra Siklus) ........................................................ 50

  1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran IPA ............ 50 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... 51

  1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 52

  2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 62

  3. Observasi ................................................................................ 54

  4. Refleksi ................................................................................... 57

  1. Perencanaan Tindakan ............................................................ 58

  2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................. 58 3. Observasi ................................................................................

  60 4. Refleksi ...................................................................................

  63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 65

  1. Deskripsi Data Pra Siklus ....................................................... 65

  2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................... 67

  3. Deskripsi Data Siklus II .......................................................... 68

  B. Pembahasan ................................................................................. 70

  1. Siklus I .................................................................................... 71 2. Siklus II ..................................................................................

  75

  3. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ............................. 79

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 82 B. Saran ............................................................................................ 82 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

  84 LAMPIRAN .............................................................................................. 86

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...........................

  37 Tabel 3.1 Daftar Guru MI Klero Kecamatan Tengaran.............................

  48 Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Klero Kecamatan Tengaran...............

  49 Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas IV MI Klero................................................ 49

Tabel 3.4 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)............................................. 51 Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I...............................................

  54 Tabel 3.6 Nilai Evaluasi Siklus I.............................................................

  56 Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru Siklus II.............................................. 60

Tabel 3.8 Nilai Evaluasi Siklus II.............................................................. 63Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)............................................. 66Tabel 4.2 Nilai Akhir Siklus I........................ ........................................... 67Tabel 4.3 Nilai Akhir Siklus II.................................. ................................ 69Tabel 4.4 Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus ..................................... 70Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................... 72 Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................

  76 Tabel 4.7 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ...............................

  80

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral................

  8 Gambar 2.1 Bagan Perencanaan Pembelajaran..........................................

Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I .........................................Gambar 4.2 Presentase Nilai Evaluasi Siklus II ........................................Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II.........

  44

  72

  76

  80

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Siklus I ............................................... 87 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Siklus II ..............................................

  Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa Siklus I.................................................. Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa Siklus II ................................................ Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus II ........................................................... Lampiran 7 Daftar Nilai Ulangan Harian Siswa (Pra Siklus) ................... Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I ........................................... Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II .......................................... Lampiran 10 Dokumentasi ........................................................................ Lampiran 11 Surat Pengantar Lembaga .................................................... Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian ................................................ Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing ......................................... Lampiran 14 Daftar SKK .......................................................................... Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup ....................................................

  99 100 101 103 105 107 108 111 114 121 122 123 124 127

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

  perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta. Oleh sebab itu, IPA menjadi suatu mata pelajaran yang diberikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Adapun ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia.

  IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Hal ini sejalan dengan pengertian IPA menurut Abdullah Aly dan Eni Rahma (1998: 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait

  Dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi disebutkan bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi tempat bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri, dan alam serta rencana lebih lanjut untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran dalam IPA tidak sekedar teori saja, tetapi lebih menekankan untuk memberikan pengalaman secara langsung untuk memahami alam sekitar dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki melalui pemikiran dan sikap yang ilmiah.

  Setelah dilakukan survey di MI Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang melalui wawancara dengan guru kelas IV ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPA diantaranya yaitu, kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga masih ada siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan sebesar 70. Hal tersebut ditandai dengan nilai siswa pada mata pelajaran IPA, dari 27 siswa hanya 12 (44%) siswa yang memenuhi standar KKM, sedangkan 15 (56 %) siswa mendapat nilai dibawah KKM.

  Berdasarkan wawancara dan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV di MI Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa mendapat nilai dibawah mengikuti pelajaran. Berdasarkan pengakuan guru kelas IV MI Klero yang mengajar mata pelajaran IPA, guru menyadari bahwa selama ini ia mengajar tidak menggunakan model pembelajaran yang bisa melibatkan siswa untuk aktif dalam jalannya pembelajaran. Hal inilah yang menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa dan siswa cenderung pasif serta mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

  Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di atas, peneliti memberikan tawaran solusi yakni dengan model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery). Penerapan model penemuan terbimbing (guided discovery) diharapkan mampu memancing keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Model penemuan terbimbing (guided

  

discovery) adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana guru memberi

  contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut (Paul Eggen dan Don Kauchak, 2012: 177). Dengan kata lain, model penemuan terbimbing (guided discovery) merupakan model pembelajaran yang membutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajarannya. Guru memberikan petunjuk kepada siswa, sehingga siswa akan lebih terarah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain mendorong pemahaman materi secara mendalam dan mengembangkan pemikiran siswa, model temuan terbimbing lebih efektif untuk meningkatkan motivasi siswa.

  Adapun kelebihan dari model penemuan terbimbing (guided temukan), mendukung kemampuan memecahkan masalah, memberikan wahana interaksi antar siswa, siswa dengan guru, dan materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses penemuannya. Untuk memahami persoalan di atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul :

  “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN- BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) PADA SISWA KELAS IV MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Apakah penerapan model penemuan terbimbing (guided discovery) dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2015/2016?

  C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya melalui model pembelajaran penemuan

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Penelitian Penerapan model penemuan terbimbing (guided discovery) dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya pada siswa kelas IV MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2015/2016.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan model penemuan terbimbing (guided discovery) ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut : a.

  Kriteria ketuntasan klasikal dari jumlah seluruh siswa ≥ 85%.

  b.

  Kriteria Ketuntasan Minimal siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA adalah ≥ 70.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberi manfaat, baik dari segi teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut: a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian ilmu pendidikan.

  b.

  Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi siswa, dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  b.

  Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan pembelajaran IPA melalui penerapan model penemuan terbimbing (guided discovery) guna untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  c.

  Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran IPA.

  d.

  Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di atas,maka penulis memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Adapun istilah-istilah tersebut adalah:

1. Hasil Belajar

  Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar dari siswa. Dalam penelitian ini yang dimaksud hasil belajar pemahaman tentang materi yang ditandai dengan adanya perubahan nilai siswa secara serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

  2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

  IPA adalah suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan pada pengamatan atas percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam (Abu Ahmadi, 2000: 1). Yang dipelajari di dalam IPA di sini adalah bagian- bagian tumbuhan dan fungsinya.

  3. Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Model pembelajaran adalah prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

  Model penemuan terbimbing (guided discovery) adalah jenis pendekatan pembelajaran penemuan yang masih banyak dibimbing guru dalam kegiatan pembelajarannya (Sudirman, 1989: 172). Pengertian lain model penemuan terbimbing (guided discovery) adalah salah satu pendekatan pembelajaran dimana guru memberi siswa contoh-contoh topik spesifik dan memandu siswa untuk memahami topik tersebut (Paul Eggen dan Don Kauchak, 2012: 177). Dengan kata lain, model penemuan terbimbing (guided discovery) merupakan model pembelajaran yang membutuhkan peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajarannya.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas penelitian metode deskriptif, yang tertuju kepada pemecahan masalah tertentu. Dalam memecahkan masalah dalam penelitian tindakan kelas digunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa periode atau siklus.Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu hasil belajar IPA yang rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa.

  Siklus atau tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut: Perencanaan

  SIKLUS 1

  Refleksi Tindakan/ observasi

  Perbaikan/ Rencana

  SIKLUS 2

  Refleksi Tindakan/ observasi

  Perbaikan/ Rencana

  SIKLUS 3

  Refleksi Tindakan/ observasi

Gambar 1.1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral Sumber (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)

  2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Klero, Kecamatan Tengaran tahun 2015. MI ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan prestasi kinerja guru dan siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal.

  b.

  Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dari bulan Juni

  • – Agustus 2015 pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016.

  c.

  Subjek penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru atau pengajar mata pelajaran IPA dan siswa kelas IV MI Klero,

  Kecamatan Tengaran tahun 2015 dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki, dan 12 siswa perempuan.

  Peneliti menggunakan pola partisipan yaitu peneliti yang melaksanakan pembelajaran, dan guru sebagai pengamat.

  3. Langkah-langkah Penelitian a.

  Perencanaan Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan untuk melaksanakan tindakan perbaikan berkaitan dengan

  • – masalah penelitian yang ditetapkan (Samsu Sumadayo, 2013: 44). Hal

  1) Membuat rencana atau skenario pelaksanaan pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery) materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.

  2) Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery) materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.

  3) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kinerja guru dalam menerapkan model penemuan terbimbing (guided discovery).

  4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery).

  5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery).

  6) Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa dengan menggunakan tes evaluasi.

  b.

  Pelaksanaan Merupakan tahapan pengaplikasian semuan perencanaan tindakan yang telah disusun (Samsu Sumadayo, 2013: 44). Jadi, guru mengadakan proses pembelajaran menggunakan model penemuan terbimbing (guided

  discovery)

  . Adapun yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: 1)

  Guru membagikan lembar kerja siswa atau data yang berisi rumusan masalah yang akan disusun, diproses, diorganisir, dan dianalisis oleh

  2) Siswa bekerja secara kelompok untuk menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data yang telah diberikan melalui bimbingan guru.

  3) Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, Guru mengajak siswa secara berkelompok untuk mengamati atau melakukan observasi pada tumbuhan di sekitar lingkungan sekolah, dan melakukan eksperimen terhadap tumbuhan yang telah disiapkan. Selanjutnya, guru melakukan bimbingan dengan cara mengajukan pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan apa yang hendak akan ditemukan siswa (pertanyaan mengacu pada data dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa).

  4) Setelah itu setiap kelompok diminta untuk menyusun hipotesis atau dugaan dari hasil temuannya. Hipotesis atau dugaannya yang telah disusun diserahkan kepada guru untuk diperiksa, dan akan dikembalikan lagi kepada kelompok.

  5) Apabila telah diperoleh kepastian kebenaran dari hipotesis atau dugaan siswa, maka guru memberikan penjelasan dari hipotesis yang telah disusun siswa.

  6) Selanjutnya guru memberikan soal evaluasi untuk memastikan apakah penemuan siswa itu benar.

  c.

  Observasi atau Pengamatan Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan lembar observasi guru. Pada penelitian ini, guru mata pelajaran IPA yang menjadi pengamat saat peneliti melaksanakan pembelajaran dengan model penemuan terbimbing (guided discovery) dalam mata pelajaran

  IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Selain itu dilakukan tes evaluasi untuk menggali data siswa.

  d.

  Refleksi Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. Analisis dan refleksi dilakukan untuk memaknai hasil temuan pada pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkat keberhasilan tindakan dalam menyelesaikan masalah penelitian (Samsu Sumadayo, 2013: 44).

  Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I, silus II dan sebagainya.

4. Instrument Penelitian

  Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah : a.

  Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi dalam mata pelajaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Adapun tes b.

  Lembar observasi, adalah alat yang digunakan dalam mengobservasi yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisikan indikator yang didesain berdasarkan fokus penelitian. Observasi dilakukan untuk mengamati guru dalam menerapkan model penemuan terbimbing (guided

  discovery) .

  c.

  Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery).

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik yang digunakan untuk penelitian tindakan kelas ini adalah: a. Tes Tertulis

  Tes tertulis dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPA dan untuk mendapatkan data kuantitatif dari siswa dalam materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Peneliti membuat lembar tes tertulis yang berupa tes objektif dan tes subjektif.

  b.

  Lembar Observasi Observasi ini dilakukan terhadap guru atau pengajar selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keterampilan guru atau pengajar dalam menerapkan model penemuan terbimbing (guided discovery). c.

  Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model penemuan terbimbing (guided discovery).

6. Analisis Data

  Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 70. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau ketuntasan individual jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70%. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya jika proporsi jawaban benar siswa < 70%.

  Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun KKK yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241).

  Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus (Aqib. dkk, 2010: 41):

  ∑

  P= X 100 %

  ∑

  Sedangkan untuk menghitung nilai rentang kategori pada lembar observasi guru ditentukan rumus (Supramono dan Sugiarto, 1993: 29): i Dimana i = interval kelas

  K = Banyaknya kelas H.

   Sistematika Penulisan

  Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengatar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

  Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, intrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data.

  Bab II kajian pustaka mencakup: Hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery). Bab III metodologi penelitian berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan sebagainya.

  Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi deskripsi per siklus yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.

  Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Belajar merupakan aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh

  seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 13).Pengertian belajar menurut Kimble dan Germezi (dalam Trianto, 2009: 9) adalah perubahan tingkah laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan belajar menurut Hilgrad dan Bower (dalam Muhibbin Syah, 2010: 13 ), belajar (to learn) memiliki arti:

  1) to gain knowledge, comprehension, or mastery of through experience or study; 2) to fix in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough experience; 4) to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut,

  belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan pengusaan tentang

  Belajar mengandung tiga hal pokok, yaitu (1) belajar mengakibatkan perubahan kemampuan atau perilaku, (2) perubahan kemampuan atau perilaku yang terjadi bersifat relatif menetap, (3) perubahan tersebut disebabkan karena hasil adanya latihan atau pengalaman dan bukan karena proses dari pertumbuhan atau kematangan (Rosma Hartiny Sam`s, 2010: 32).

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan, baik dari segi keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

  Setelah melalui proses pembelajaran, maka seseorang akan menerima hasil belajar. Perubahan perilaku yang terjadi akibat proses pembelajaran pada diri seseorang inilah yang disebut hasil belajar. Hal ini sejalan dengan pengertian hasil belajar menurut (Rosma Hartiny Sam`s, 2010: 31) bahwa hasil belajar dapat dinyatakan sebagai kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai akibat dari belajar.

  Menurut Snelbelker (dalam Rusmono, 2012: 8) hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman.

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan itu mencakup aspek kognitif, afektif,

  Untuk mengetahui hasil belajar sekaligus keberhasilan dari setiap proses belajar, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai penyajian suatu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai.

  Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan tersebut.

  Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah hal-hal sebagai berikut (Syaiful Bahri Djamari & Aswan Zain, 2006: 105-106): a.

  Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual dan kelompok.

  b.

  Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individu atau kelompok.

  Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

  Menurut Trianto (2009: 241) berdasarkan ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya dukung pada mata pelajaran IPA adalah 70 dan ketuntasan secara klasikal 85%. Jadi setiap siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran apabila (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 70 % dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajarnya. Siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai yang diperoleh sekurang-kurangnya mencapai 70.

2. Jenis Hasil Belajar

  Jenis hasil belajar memiliki sasaran yang berupa ranah-ranah yang terkandung dalam dalam tujuan pendidikan. Ranah-ranah tersebut diklasifikasikan menjadi tiga yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 202-208).

  a.

  Ranah kognitif (cognitive domain) Yang termasuk ranah kognitif yaitu:

  1) Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan, dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.

  2) Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya.

  3) Penerapan, merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau atau memilih generalisasi atau abstraksi tertentu secara tepat untuk dieterapkan dalam situasi yang baru dan menerapkan secara benar.

  4) Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian-bagian yang menjadi unsur pokok.

  5) Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru.

  6) Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Dalam evaluasi, siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menilai suatu kasus.

  b.

  Ranah afektif (Effective Domain) Ranah afektif ini berhubungan dengan perhatian, sikap, tindakan, nilai, perasaan, emosi, dan penghargaan. Menurut Kratwohl, Bloom, dan

  Masia (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 205) yang termasuk ke dalam ranah afektif yaitu: 1)

  Menerima, merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulasi secara pasif yang meningkat secara lebih aktif. Dalam menerima siswa diminta untuk menunjukkan kesadaran, kesediaan untuk menerima, dan perhatian terkontrol.

  2) Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapi stimulan dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan. Untuk merespon siswa diminta untuk menunjukkan persetujuaan, kesediaan, dan

  3) Menilai, merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi. Dalam menilai, siswa dituntut untuk menunjukkan penerimaan terhadap nilai, kesukaran terhadap nilai, dan keterikatan terhadap nilai.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PASURUHAN KIDUL

0 0 27

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HADITS MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA IV MI MA'ARI F BIGARAN KEC. BOROBUDUR KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 57

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT FARDLU MELALUI METODE CRITICAL VIDEO PADA SISWA KELAS II MI GATAK SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 9 108

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 98

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI ADAWATUL MADRASAH MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 /2010 - Test Repository

0 4 124

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 1 95

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEM-BELAJARAN SIMULASI KOMPUTER DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA TAHUN AJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 108

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN TOKOH SEJARAH PADA MASA KERAJAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA MELALUI METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI DARUSSALAM LEBAK KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 1 159

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS 6 DI MI MA’ARIF SUMBEREJO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 106