UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'BIRUSSURAH PADA SISWA KELAS IV MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB
MELALUI METODE TA 'B IR U SSU R A H PADA SISW A KELAS IV
MI DARUL ULUM SUGIHAN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
S IT I KUSMIYATI
NIM: 11408235
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2010
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706,323433 Salatiga 50721
Website :
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 3 (Tiga) Ekslemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga
A ss a la a m u ’ala ik u m . Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi sau d a ri: Nam a : Siti Kusmiayati NIM : 11408235 Judul : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA
ARAB MELALUI METODE TA’BIRUSSUROH PADA SISWA KELAS
IV MI DARUL ULIJM SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi.
Demikian untuk menjadi periksa.
W a ssa la a m u ’a la ik u m . W r. W b.
Salatiga, 10 Agustus 2010 Pembimbing
NIP. 197502112000031001 KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Faks. 323433 Salatiga 50721
P E N G E S A H a N k e l u l u s a n Skripsi Saudara Siti Kusmiyati dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408235 yang beijudul : “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Arab Melalui Metode
T a ’birussuruh Pada Siswa Kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Telah
dimonaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari : Sabtu, 28 Agustus 2010 yang bertepatan dengan 18 Romadhon 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan islam (S.Pdi).
Salatiga, 28 Agustus 2010 18 ramadhan 1431
Panitia Ujian
Sekretaris Sidang Ketua Sidan
Dr/lmam Sutomo. M.Aj . Ralhir at Haryadi, M.Pd
19580827 198303 1 P. 19670112 199203 1 005 Pengtukl Penguji II Drs. Dioko Sutopo M. Gufroir, M.Ag NIP. 19720814 200312 1 001 NIP. 19560603 198703 1 002
H. Agus Waluyo. M.Ag
NIP. 19750211 200003 1 001
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: SITI KUSMIYATI NIM : 11408235 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 14 Agustus 2010 Penulis
SITI KUSM1YATI NIM. 11408235 MOTTO
Syukur saat Safiagia itu 6iasa S a 6 a rsa a t dico6a itu sewajarnya
(Bersyukur dikgta menerima ujian dan co6aan, sangat [uar
6iasaPERSEMBAHAN
1. Skripsi ini penulis persembahkan 2. Bapak dan ibu yang selalu mendoakan ku.
3. Suami tercinta yang selalu membantu ku.
4. Adik-adik ku yang selalu memberi ku semangat.
5. Segenap guru yang telah memberi ku ilmu.
6. Teman-teman dan keluarga besar Ml Gatak.
vii
ABSTRAK Kusmiyati, Siti (114 08 235) Tahun 2010.
Upaya meningkatkan hasil belajar bahasa arab melalui metode ta'birussalam pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sugihan kecamatan tengaran, kabupaten semarang tahun pelajaran 2009/ 2010 Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing : H. Agus Waluyo. M.Ag Kata K unci: Meningkatkan hasil belajar siswa, Metode ta’birussurah.
Untuk melatih siswa berpikir dan bertindak secara mandiri dan kreatif dalam proses belajar mengajar, maka perlu lebih banyak di gunakan metode yang banyak menimbulkan aktivitas berpikir siswa sebagai variasi metode ceramah. Akan tetapi kenyataan di lapangan metode ceramah masih mendominasi proses belajar mengajar sehari-hari. Untuk mengubah kecenderungan penerapan metode ceramah saja, di sekolah perlu dilakukan penelitian tindakan yaitu dengan metode ta’birussurah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab siswa kelas IV semester II MI Darul Ulum Sugihan tahun 2009/2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode ta’birussuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan penelitian dapat di hentikan apabila hasil meningkatkan dibandingkan dengan hasil pembelajaran sebelum mengunakan metode ini. Adapun siklus yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Pengumpulan data di lakukan dengan cara mengisi lembar observasi guru dan siswa oleh peneliti dan dari soal. Soal evaluasi, baik pre-test, post test I, post test II, dan post test III. Data yang diperoleh dianalisa dan hasilnya sebagai bahan kajian untuk refleksi serta sebagai pedoman untuk
IX
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN x
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN Lampiran-lampiran
Daftar tabel
xt
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I
2. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II
3. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus III
4. Soal Pretest dan Post Test Siklus I
5. Soal Pretest dan Post Test Siklus II
6. Soal Pretest dan Post Test Siklus III
7. Kunci Jawaban Pretest dab Post Test Sikus I
8. Kunci Jawaban Pretest dab Post Test Sikus II
9. Kunci Jawaban Pretest dab Post Test Sikus III
10. Lembar Observasi Sikap Siswa Siklus I
11. Lembar Observasi Sikap Siklus II
12. Lembar Observasi Sikap Siklus III
13. Analisis Hasil Pretes I
14. Analisis Hasil Post tes I
15. Analisis Hasil Pretes II
16. Analisis Hasil Post tes II
17. Analisis Hasil Pretes III
18. Analisis Hasil Post tes III
19. Hasil Observasi Siswa Siklus I
20. Hasil Observasi Siswa Siklus II
21. Hasil Observasi Siswa Siklus III
22. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus I
23. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus II
24. Lembar Observasi Sikap Guru Siklus III xii
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan dapat mencapai tujuan yang diinginkan serta dapat meningkatkan kwalitas sumber daya manusia. Setiap manusia wajib dan berhak mendapatkan pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.
Sebagaimana tertuang dalam UUD Pasal 31 Ayat 1, 2, dan 3 amandemen III dan IV yaitu:
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (amandemen ke III)
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (amandemen ke IV)
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keamanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang (amandemen ke IV)
Kaitannya dengan pasal 31 di atas seorang warga Indonesia setidaknya wajib mengikuti pendidikan 9 tahun, yang dimulai dari SD/MI hingga SLTP.
Dalam pendidikan tingkat dasar SD atau MI setiap siswa berhak mendapatkan pengajaran baik ilmu umum maupun ilmu agama. Sebagai lembaga
p e n d id ik a n fo r m a l s e k o la h m e m p u n y a i
tugas dan tanggung jawab untuk mendidik siswanya. Untuk itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar
1
2 mengajar (KBM) sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Pendidikan dasar di tingkat SD atau MI pada dasarnya memberikan pengetahuan dan kurikulum yang sama akan tetapi kurikulum pendidikan agama Islam di MI lebih terperinci menjadi empat mata pelajaran yaitu Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SKI. Sedang mata pelajaran bahasa, selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris terdapat juga pelajaran bahasa Arab yang tidak diajarkan di SD.
Tujuan pemberian pelajaran bahasa Arab di MI adalah:
1. Agar faham dan mengerti apa yang dibaca dalam sholat dengan pengertian yang mendalam
2. Agar mengerti membaca Al-Qur’an, sehingga dapat mengambil petunjuk dan pengajaran dari padanya
3. Agar dapat belajar ilmu agam Islam dalam buku-buku yang banyak dikarang dalam bahasa Arab, seperti ilmu tafsir, hadits, fiqih dan sebagainya (Mahmud Junus, 1983:21).
Pelajaran bahasa Arab di MI mulai diberikan pada siswa kelas IV, pada umumnya mereka kurang menyukai pelajaran ini, lebih-lebih bagi siswa yang tidak pemah mengaji di rumah. Mereka akan sulit sekali untuk mengenal huruf-huruf hijaiah apalagi untuk dapat membaca dan memahami materi bahasa Arab tersebut. Padahal komponen utama bahasa Arab tidak hanya satu aspek saja, melainkan 4 aspek yang harus dikuasai siswa yaitu menyimak
(istima ’j, berbicara {kalam), membaca (giro ’ah) dan menulis {kitabah) yang
3 keempatnya saling berhubungan. Dewasa ini kondisi pembelajaran bahasa Arab di madrasah-madrasah mengalami penurunan kualitas hal ini disebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab. Demikian juga yang dialami oleh siswa Madrasah lbtidaiyah Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Disini peran seorang guru bahasa Arab sangat mendukung sekali kaitannya dengan hasil belajar peserta didik. Seorang guru yang aktif, kreatif dan inovatif senantiasa dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik melalui beberapa metode dan pendekatan sehingga tujuan belajar yang diinginkan dapat tercapai. Perlu ditambahkan pembahasan model pembelajaran bahasa Arab saat ini.
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tidakan Kelas (PTK) yang diberi judul ’’UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE TA 'B1RUSSURAH PADA SISWA KELAS IV Ml DARUL ULUM SUGIHAN KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Apakah strategi pembelajaran melalui metode ta ’birussurah dapat meningkatkan perhatian siswa dalam mata pelajaran bahasa Arab?
4
2. Apakah strategi pembelajaran melalui metode ta ’birussurah dapat meningkatkan hasil belajar siswa? C. Tujuan Penelitian
Sesuai latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah mencari suatu pembuktian tentang ada tidaknya peningkatan hasil belajar bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi :
1. Guru Dapat menumbuhkan minat guru untuk mengembangkan kemampuan dalam merencanakan pembelajaran dengan metode yang lebih bervariasi, sehingga tercapai suasana pembelajaran yang menyenangkan hingga pada akhirnya akan meningkatkan minat belajar siswa yang secara tidak langsung akan tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2. Siswa
a. Dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Arab b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran c. Melatih siswa untuk fokus dalam kegiatan belajar
5 d. Meningkatkan hasil belajar siswa
3. Sekolah
a. Memberikan masukan untuk mengadakan pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana dan penunjang lebih baik b. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia dalam peningkatan mutu pendidikan
E. Hipotesis Tindakan Pemilihan metode yang tepat pada proses belajar mengajar sangat mempengaruhi terhadap hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika metode yang di pakai dalam pembelajaran kurang tepat, maka siswa akan merasa cepat bosan dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Penerapan metode ta ’birussurah (mendeskripsikan gambar) diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang akhirnya berimplikasi pada pencapaian tujuan belajar secara maksimal. Maka hipotesis yang diajukan pada skripsi ini adalah ’’dengan metode ta ’birussurah di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran bahasa Arab siswa kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
F. Penegasan Istilah dan Definisi Operasional
1. Penjelasan istilah Untuk menghindari mis perception dan agar mendapat penjelasan tentang penelitian yang diberi judul “upaya meningkatkan hasil belajar
6
bahasa Arab melalui metode ta ’birussurah pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010”. Maka penulis perlu memberikan batasan sebagai berikut:
a. Upaya adalah usaha atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar (Depdiknas, 2003:1250).
b. Meningkatkan adalah menaikkan derajat, taraf, memper tinggi memperhebat (Depdiknas, 2003:1198).
c. Hasil adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan oleh usaha (Depdiknas, 2003:391).
d. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Abu Ahmad, 2004:128).
e. Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang di arahkan ur.tuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan membina kemampuan berbahasa Arab baik produktif maupun reseptif serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa itu (Departemen Agama RJ, 2004:141).
f. Metode ta ’birrussurah (mendiskripsikan gambar) (Depdiknas, 2004:258). Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan) yang dibuat dengan coretan pensil pada kertas.
7
2. Definisi operasional Metode ta ’birussurah merupakan metode belajar bahasa Arab dengan menampilkan gambar atau foto yang disertai penjelasan agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar bahasa Arab. Langkah penggunaan metode ta ’birussurah:
a. Guru menyiapkan gambar terkait topik
b. Meminta siswa untuk mengamati gambar secara cermat
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok
d. Semua anggota kelompok mencatat kosa kata sebanyak banyaknya sesuai pengamatan gambar e. Setiap kelompok menyusun kalimat sempurna dalam bahasa Arab dan menulisnya di papan tulis f. Selanjutnya setiap kelompok mendiskripsikan atau tabir cerita tentang gambar yang diamati dalam bahasa Arab g. Klarifikasi/kesimpulan/refleksi guru (Ismail SM, 2008:94)
G. Metode Penelitian
1. Rencana penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bahasa Arab di Ml Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Prosedur peneitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap- tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang didesain dalam faktor-faktor yang diselidiki. Pada awalnya penelitian
8 melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini dilakukan, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan rekan sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode pembelajaran yang relevan.
Berdasarkan refleksi awal serta diskusi dengan rekan tersebut maka langkah awal yang dianggap paling tepat untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Arab dengan meningkatkan aktifitas dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut, sehubungan dengan hal ini, maka tindakan yang paling tepat untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Arab adalah dengan metode ta ’birussurah.
Adapun setiap siklus dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
a. Perencanaan Dalam perencanaan tindakan meliputi:
1) Membuat rencana pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar 2) Menentukan pokok bahasan 3) Mempersiapkan cara dan fasilitas yang diperlukan 4) Mempersiapkan sumber belajar 5) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi kegiatan evaluasi 6) Membuat format evaluasi 7) Melakukan stimulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji
9 b. Pelaksanaan (action)
Action dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun sebagaimana tertuang dalam rencana pembelajaran Langkah-langlah yang dilakukan yaitu:
1) Menguasai kelas 2) Menciptakan suasanan belajar yang menyenangkan 3) Guru mengadakan apersepsi untuk mengetahui hasil belajar anak didik 4) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik perhatian peserta didik c. Pengamatan (observation)
Selama action berlangsung guru mengamati hasil proses belajar mengajar yang dilakukan siswa, guru mendata hasil kegiatan belajar dengan menggunakan lembar observasi dan mencatat akan tercapainya tindakan serta dampak vang terjadi setelah dilakukan tindakan.
d. Refleksi Hasil pengamatan (observasi) didiskusikan untuk memperoleh gambaran tentang perilaku guru, siswa, kepala sekolah dan teman kolaborasi dengan metode yang di rencanakan. Refleksi ini berfungsi untuk memperoleh ketercapaia tujuan, apabila ditemukan kekurangan atau ketidakberhasilan maka perlu direncanakan perbaikan pada
10 siklus berikutnya. Apabila sudah berhasil perlu ditingkatkan lagi dan di bina diberitahukan kepada teman yang lain untuk mengikutinya.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut: Perencanaan Pelaksanaan tindakan I tindakan I
Refleksi I Pengamatan/ pengumpulan data I
- * Pelaksanaan Perencanaan tindakan II tindakan II
Pengamatan/ Refleksi II
◄= pengumpulan data II Dilanjutkan ke siklus berikutnya
2. Subjek penelitian
a. Siswa Siswa dan siswi kelas IV Ml Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang beijumlah 12 b. Peneliti Penelitian ini lakukan oleh guru kelas IV MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
c. Pengamat Pengamat sekaligus sebagai teman kolaborasi dilakukan oleh teman sejawat (teman guru) dan Kepada MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
d. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
3. Langkah-langkah penelitian Penelitian dalam perencanaan penelitian mengikuti prinsip SMART yang artinya cerdas. Tindakan yang dipilih penelitian adalah: a. Khusus spesifik, tidak terlalu luas
b. Mudah dilakukan, tidak sulit/berbelit
c. Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan
d. Tidak menyimpang dari kenyataan dan jelas bermanfaat bagi dirinya dan subjek yang dikenai tindakan e. Tindakan tersebut sudah tentu jangka waktunya yaitu kapan dan dapat di lihat hasilnya. Batasnya awaktu ini penting agar guru mengetahui bentuk hasil yang diberikan kepada siswa dan lain kali kalau diulang rencananya sudah jelas
12
4. Instrumen penelitian Instrumen dalam penelitian ini menggunakan:
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Lembar kegiatan siswa
d. Tes formatif
e. Lembar kegiatan belajar mengajar
5. Pengumpulan data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan pemasalahan yang diteliti penulis menggunakan tiga metode dalam penelitian ini yaitu: a. Dokumentasi
Untuk mencari data mengenai siswa kelas IV yang berupa buku administrasi kelas, profil madrasah dan lain sebagainya.
b. Tes Digunakan lembar tes yang dikerjakan siswa, untuk mngeiahui penguasaan materi siswa baik berupa tes awal maupun tes akhir c. Observasi
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan di MI Darul Ulum Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang untuk melihat hasil belajar bahasa Arab khususnya kelas IV.
6. Analisis data Analisis data yaitu proses menyederhanakan, menyeleksi dan mengabstraksikan data secara sistematis dan rasional untuk menampilkan
13 bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian tindakan kelas.
Untuk menganalisa data yang diperoleh peneliti menganalisa data- data yang berupa konsep, keterangan yang merupakan interprestasi terhadap data yang diperoleh dalam pengamatan dan penelitian dengan menggunakan cara berfikir induktif yaitu berangkat dari data khusus kemudian diambil kesimpulan yang sifatnya umum. Dalam setiap siklus akan dilakukan refleksi yang kemudian menjadi evaluasi dan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti memiliki wawasan otentik untuk menafsirkan data.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Rangkuman laporan penelitian tindakan kelas disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan memuat; latar belakang masalah, rumusn masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah/operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka memuat berbagai faktor yang menyebabkan hasil belajar rendah, teori belajar, serta berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran bahasa Arab
BABU
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Belajar Mengajar Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan.
Pandangan tentang belajar mengajar tersebut banyak mengalami perkembangan sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat. Sehingga timbul berbagai pandangan dan konsep baru dalam bidang pendidikan yang tentunya memberikan modus baru dalam strategi belajar mengajar. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan-perubahan atau inovasi yang cukup mendasar dalam pendidikan, antara lain timbulnya kebijaksanaan penyempurnaan kurikulum pada kurun waktu tertentu.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar teijadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Dimyati dan Mujiono, 1991:7). Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tak dapat dipisahkan dan merupakan sebuah proses. Hal ini berarti antara murid dan guru terdapat sebuah interaksi. Interaksi ini mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan belajar yang efektif.
1. Teori belajar Menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setyawati (1993:4) belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
15
18 mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas (Moh Uzer Usman dan Lilis Setyawati 1993:6) pemahaman akan pengertian dan pandangan guru terhadap mengajar akan mempengaruhi peranan dan aktifitasnya dalam mengajar. Sebaliknya aktifitas guru dalam mengajar serta aktifitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan sekedar penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan mengandung makna yang lebih luas dan kompleks yaitu terjadinya komunikasi dan interaksi manusiawi dengan berbagai aspeknya.
Mengajar ialah membina rangkaian pengalaman yang dapat menjadi sumbu pengetahuan dan ketrampilan pelajar (Winamo Surakhmad 1986:67). Pengalaman tersebut tidak selalu dapat dilalui secara riil sehingga kadang-kadang perlu diciptakan situasi “buatan” pengalaman jenis pertama pada umumnya lebih baik daripada jenis kedua, tetapi hal ini tidak mutlak. Keduanya melengkaoi satu sama lain, dan efektifitasnya dapat dipertinggi melalui berbagai jalan. Bila tidak demikian, maka pengalaman-pengalaman itu mugkin sulit disebut pengalaman edukatif.
Sedangkan menurut Slameto (1991:74) mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses belajar. Pada waktu guru mengajar hasuslah efektif.
Untuk mengajar efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut: a. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik.
b. Menggunakan berbagai variasi metode di dalam mengajar.
22 kata lain terciptalah interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode digunakan untuk guru dan penggunaannya sangat bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Guru tidak harus selalu terpaku dengan satu metode, tetapi sebaiknya menggunakan beberapa metode yang bervariasi agar di dalam pengajaran tidak membosankan,
e. Evaluasi dalam proses belajar mengajar Untuk dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian atau evaluasi. Menurut Nana Sudjana (2009:111) Penilaian atau evaluasi adalah memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar. Penilaian atau evaluasi tersebut mempunyai beberapa fungsi diantaranya :
1) Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran. 2) Untuk mengetahui keefektifan prcses belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru.
26 Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya ialah daya serap siswa terhadap pelajaran.
4. Tingkat keberhasilan Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya sekaligus juga untuk mengetahui tingkat keberhasilan mengajar guru. Kita dapat menggunakan acuan tingkat keberhasilan tersebut sejalan dengan kurikulum yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
a. Persentase 1) Istimewa / Maksimal
Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai sisw a.
2) Baik sekali / Optimal Bila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.
3) Baik / Minimal Apabila bahan yang diajarkan hanya 75% s/d 84% dikuasai siswa.
4) Kurang Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai siswa.
b. Nilai Apabila siswa mendapat nilai minimal 6 berarti telah tuntas sesuai KKM yang telah ditentukan dalam pelajaran bahasa arab.
27
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Faktor-faktor yang mempemgaruhi hasil belajar yaitu proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Lilik Sriyanti, dkk (2009:23-24). Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah faktor eksternal berarti faktor-faktor yang beradaa diluar diri siswa. Faktor tersebut terdiri d a ri: 1) Faktor Non Sosial
Faktor Non Sosial adalah faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.
2) Faktor Sosial Faktor Sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia, faktor ini bisa dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dn lingkungan masyarakat.
b. Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor tersebut terdiri d a ri:
28 1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya.
Keadaan badan yang sehat akan mendukung hasil belajar. 2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Yaitu keadaan yang berkaitan dengan fungsi panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu,
c. Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah psikis yang ada dalam diri individu.
Antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.
C. Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah
1. Pengertian Bahasa Arab Pembelajaran bahasa sangat penting sekali diberikan kepada setiap siswa yang belajar di madrasah ibtidaiyah, karena pelajaran bahasa arab tersebut berhubungan erat sekali dengan pelajaran agama Islam yang lain yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah yang tidak mungkin terpisah dari tulisan-tulisan arab seperti pelajaran Al Qur’an Hadits, akidah akhlak, fiqih dan juga pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam).
Dengan mempelajari bahasa Arab tersebut maka akan sangat membantu dalam memahami keempat pelajaran di atas, serta menjadi ciri khas, karena mata pelajaran bahasa Arab tersebut hanya terdapat di Madrasah dan tidak terdapat di sekolah-sekolah umum yang lain.
32 tangga. Begitu juga pekerjaan yang biasa dilakukan murid-murid misal duduk, berdiri, makan dan sebagainya.
Dalam cara penyampaian dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain tak ada banyak perbedaan, dimana guru membaca dan mengalih bahasakan ke dalam bahasa daerah dari kalimat ke kalimat.
Kemudian murid mencatat teijemahnya ke dalam bahasa daerah (Fachrudin, 2006:15).
7. Metode Pembelajaran Bahasa Arab Menurut Ismail, (2008:7) ditinjau dari segi etimologi (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan
“hodos ” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu
jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab kata metode diucapkan dengan “Al Thariqoh”.
Berangkat dari pembahasan metode di atas bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digarisbawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran, yaitu: tujuan, siswa, bahan pelajaran, fasilitas, guru, situasi, partisipasi, kebaikan dan kelemahan metode tertentu.
33 Dalam setiap proses belajar mengajar tidak hanya dipakai satu jenis metode, melainkan dipakai dua atau lebih metode sesuai dengan situasi dan kebutuhan ketika berlangsungnya proses belajar mengajar itu. Tidak ada satu pun metode yang baik untuk mencapai setiap tujuan dalam setiap situasi. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan, sebagai guru hendaknya mengetahui kapan suatu metode tepat digunakan dan kapan harus dikombinasikan.
Seorang guru bahasa Arab dapat menggunakan berbagai macam metode dalam mengajarkan bahasa Arab diantaranya adalah metode Ta'birus Surah (mendeskripsikan gambar).
Menurut Ismail, (2008:90) ada beberapa jenis metode yang dapat digunakan untuk rumpun mata pelajaran bahasa Arab diantaranya : a. Musykilat Al-Tullab (problematika murid)
Tujuan strategi ini adalah dapat mengakomodasi kebutuhan dan harapan siswa. Hal ini memberikan peluang kepada seluruh siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami dalam gramatika yang didiskusikan.
b. Istintajiyah (pengambilan kesimpulan)
Istintajiyah yaitu strategi yang dapat dikombinasikan dengan
metode ceramah sehingga siswa dapat tetap berkonsentrasi mengamati jalannya materi sambil diselingi dengan berbagai contoh untuk pemantapan materi.
34 c. Muqaranat Al-Nash (perbandingan teks)
Muqaranat Al-Nash memiliki tujuan yaitu agar siswa mampu
membedakan dua tulisan yang berbeda polanya namun temanya sama. Kajian fokusnya pada unsur gramatika bahasa.
d. Ta ’birrus Surah (mendeskripsikan gambar)
Ta’birrus Surah merupakan metode belajar bahasa Arab dengan
menampilkan gambar atau foto yang disertai penjelasan agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar bahasa Arab.
8. Evaluasi Belajar Bahasa Arab Untuk mengungkapkan dan mengukur hasil belajar harus dilakukan evaluasi, menurut Tabrani Rusyan, dkk (1989:209) evaluasi adalah tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu atau dapat diartikan sebagai tindakan atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pendidikan. Sama halnya untuk mengukur keberhasilan pengajaran bahasa Arab juga menggunakan proses tersebut.
D. Penerapan Metode Ta’birus Surah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Dalam metode seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat yang telah benar-benar dipahami agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Metode ta ’birus surah yang dipilih diharapkan siswa mampu memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan pada mata pelajaran bahasa Arab.
35 Metode ta ’birus surrah yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Arab ini merupakan salah satu metode yang tepat dan dapat menarik perhatian siswa. Kata ta b ir berasal dari bahasa Arab yang artinya mendeskripsikan atau menjelaskan. Sedangkan al surah / al suwar juga dari bahasa Arab yang artinya gambar (Fachrudin, 2006:126).
Gambar mempunyai peran penting yang digunakan sebagai media. Sesuatu benda yang belum dikenal murid, dapat dilihat dalam bentuk gambar atau foto yang ditampilkan oleh guru. Hal ini akan menimbulkan kesan lebih mendalam dibandingkan dengan guru hanya bercerita saja.
Sebelum proses belajar mengajar dimulai guru dapat menyampaikan atau memberikan bahan materi yang akan diajarkan. Kemudian guru menyajikan sebuah gambar berwarna-warni yang mudah menarik yang mudah menarik perhatian siswa. Kemudian siswa disuruh melihat dan mengamati gambar tersebut yang dibawahnya diberi nama benda tersebut. Belajar lewat indra penglihatan akan menimbulkan kesan lebih mendalam dibandingkan lewat pendengaran. Setelah pengamatan selesai, seluruh siswa diberi tugas untuk menjelaskan maksud-maksud dari gambar yang telah mereka lihat. Kemudian guru memberikan tugas atau soal untuk dikeijakan siswa dengan dibimbing dan diawasi.
Guru harus mempertimbangkan semua jawaban siswa, tetapi setiap jawaban tidak selalu harus dinyatakan dengan angka untuk mengisi rapor.
Banyak hal yang tidak dapat bahkan tidak perlu dinyatakan dengan angka, karena masalahnya dikaitkan dengan tujuan bagaimana pengetahuan dan
36 kecakapan itu dimulai sepenuhnya oleh siswa secara nyata. Hal inilah yang menyebabkan perlunya penggunaan metode ta ’birus surah atau menyebabkan perlunya penggunaan metode ta ’birus surah atau mendeskripsikan gambar.
Semua metode yang digunakan dalam proses belajr mengajar mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga metode ta'birus surah yang peneliti gunakan. Menurut Etin Solihatin dan Raharjo (2007:27-28) kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan metode gambar : Sifatnya semi konkret, Dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indra, selain itu dapat melatih kreatifitas guru dalam kondisi penghematan pembiayaan.
2. Kelemahan metode gambar
a. Hanya menekankan persepsi indra mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
b. Jika gambar terlalu kompleks, kurang efektif untuk tujuan pembelajaran tertentu.
c. Gambar tidak bisa digunakan mewakili indra pencium, peraba, pendengar dan perasa tapi hanya visual.
Langkah mengajarkan Bahasa Arab menggunakan gambar berpola
muthala ’ah : 1. Guru memasang gambar.
2. Guru membacakan teks ditirukan oleh murid.
3. Mengeluarkan kata-kata sulit (al mufrodat)
37
4. Mengyuruh murid yang terpandai untuk membacanya sebagai contoh.
5. Murid-murid yang lain mengikuti bacaan tersebut dan diharapkan semua bisa membaca (Fachrudin, 2006:129) Berbagai gambar memiliki karakteristik tersendiri. Pada dasarnya, semua gambar bisa diaplikasikan baik untuk mutala’ah, insya’ maupun
muhadasah , dimana guru berperan sangat penting dalam proses belajar
mengajar, sehingga ia harus mampu menggunakannya sebagai media mengajar.
BAB III
PELAKSANAAN TINDAKAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian1. Sejarah singkat berdirinya Ml Darul Ulum Gatak Madrasah ini didirikan pada tanggal 12 Juni 1966 pendirian madrasah ini digagas oleh para tokoh ulama Gatak. Mereka ingin mendirikan sebuah sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu umum saja akan tetapi mengajarkan ilmu agama. Berdasarkan PP No. 24 tahun 1997 jo PMNA/KBPN nomor 3 tahun 1997 sekolah ini diberi nama Madrasah
Ibtidaiyah Darul Ulum Gatak yang dikelola oleh Yayasan Yaspinamat (Yayasan Pimpinan Amanat Ummat) di bawah pimpinan KJL Zaenal Mahmud yang mempunyai kantor sekretariat di Butuh Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Madrasah ini terletak di dusun Gatak, kelurahan Sugihan, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Lokasi ini sangat strategis dan sangat cocok untuk melakukan proses belajar mengajar, karena lokasinya tidak terlalu ramai jauh dari perkotaan yang bising, tenang dan mudah di jangkau. Luas madrasah ini + 739 m2, berdasarkan akreditasi Madrasah Ibtidaiyah Nomor: KW:11.4/4/PP.03.2/623.22.127/2005 madrasah ini terakreditasi C atau cukup, jumlah siswa di MI Darul Ulum Gatak pada tahun pelajaran 2009/2010 adalah 77 siswa yang terdiri dari; kelas I beijumlah 15 siswa, kelas II berjumlah 14 siswa, kelas III berjumlah 12
38
39 siswa, kelas IV berjumlah 12 siswa, kelas V dan kelas VI berjumlah 12 siswa.
2. Keadaan guru dan Karyawan Madrasah ini mempunyai 11 guru. Mereka semuanya adalah guru wiyata bhakti (GWB) 3 orang diantaranya telah menyelesaikan pendidikan
Strata I, 5 orang Diploma II serta melanjutkan kuliah SI dan 3 orang yang lain masih pendidikan SI. mereka antara lain: Mahfudh Sidiq, A.Ma, Mardliyah, S.Pd.I, M. Muttaqin, S.Pd.I, Arifatul Muizzaj, S.Pd.I, Nur Arifah, A.Ma, Siti Kusmiyati, A.Ma, M. Saeful, A.Ma, Hidayat, A.Ma, Zainil Imtihan, Zaenal dan Nani Latifah.
3. Struktur organisasi MI Darul Ulum Gatak Dalam melaksanakan proses belajar mengajar di madrasah ini terdapat struktur organisasi yang berfungsi untuk mengelola sekolah sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. MI Darul Ulum Gatak ini dikepalai Mahfudh Sidiq, A.Ma sedangkan wakilnya Muhammad Muttaqin, S.Pd.I. untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagan struktur organisasi di bawah ini
41
: 2
g- Gudang :
h. Dapur
1 Lapangan basket : i. :
1 Lapangan bulu tangkis
1 j-
k. Komputer : 3 . : 2 unit Drum band
1 B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Darul Ulum Gatak Kelurahan Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2009/2010. Jumlah siswa kelas IV yaitu 12 siswa yang terdiri dari 4 siswa putra dan 8 siswa putri yang dijadikan subyek. Berikut nama siswa- siswi kelas IV MI Darul Ulum Sugihan : 1 .
Amin Maksum
2. Ayu Pumamasari 3. Fariza Nur A.
4. Naflah
5. Lukman Ali 6. Nur Laila A.
7. Riski Nur H.
8. Siti Zulaikhah 9. Sri Ani Rizki M.
10. Tri Anisaus J.
42
11. Wahyu Prasetyo
12. Sartono Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Bahasa Arab sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan.
Maka pokok bahasan yang diambil adalah peralatan sekolah profesi dan keluarga penelitian ini dimulai tanggal 4 Januari 2010 sampai 3 Februari 2010.
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah di desain dalam faktor yang diteliti. Kekurangan-kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki pada siklus kedua, dan selanjutnya siklus ketiga akan memperbaiki siklus kedua. Untuk melihat prestasi belajar siswa. Dilakukan pre tes, pada siklus I dan siklus II serta pada siklus III. Sedangkan untuk melihat peningkatan perhatian siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab, di gunakan lembar observasi. Adapun prosedur dalam penelitian tindakan ini antara lain: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan 1) Mempersiapkan materi bahasa Arab dengan pokok bahasa peralatan sekolah yaitu pemaparan atau dialog tentang adawatu
madrosiah (peralatan sekolah)
2) Mempersiapkan gambar-gambar peralatan sekolah