Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta - USD Repository

  

PENERA APAN M MODEL PE EMBELA AJARAN KOOPE RATIF T TIPE

TEAMS MS GAMES S TOURN NAMENT T DALAM M PEMBE ELAJARA AN

AK KUNTAN NSI UNTU UK MENI

INGKATK KAN PRE ESTASI

  

BE ELAJAR SISWA

KE ELAS X S MA KOL LESE de B BRITTO YOGYA AKARTA

SKRIP PSI

  Di iajukan untu uk Memenu uhi Salah Sa atu Syarat Memperole eh Gelar Sa arjana Pendi idikan

  Program Studi Pendi idikan Ekon nomi Bida ang Keahlia an Khusus P Pendidikan Akuntansi

  

Oleh

  h:

Rr. Ind dira Kartik ka Ningru um

NIM. 0913 N 334044

PROGR RAM STU UDI PEND DIDIKAN N EKONO OMI

BIDAN NG KEAH HLIAN K KHUSUS PENDID

IKAN AK KUNTAN NSI

  

JURU USAN PEN NDIDIKA AN ILMU U PENGE ETAHUA AN SOSIA AL

FA AKULTA S KEGUR RUAN DA AN ILMU U PENDI

  IDIKAN

UN NIVERSIT TAS SAN NATA DH HARMA

YOGYAK Y KARTA

  

2013

  3

  

PERSEMBAHAN

  Ku persembahkan karya ini untuk: Kedua Orangtuaku, yaitu R. Indarto dan MM.Ratna Prihatinigsih,S.E

  Adikku, Rr. Indira Sekar Amelia Alm. Rm. Wisnumurti Murtisunu, SJ

  Sahabatku, Puteri Wijayanti Keluarga Swaragama Group

  MOTTO Tuhan tidak mengatur, hanya memberikan pilihan – pilihan. Kuatlah dalam memilih, nikmati pilihan tersebut.

  You don’t to judge me, you should at least walk on my heels and experience its pain.

  

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN

AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

  

Penelitian Dilaksanakan di Kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta

Rr. Indira Kartika Ningrum

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2013

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi dengan pokok bahasan persamaan dasar akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) .

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-2, SMA Kolese De Britto Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Penelitian ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

  Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi siswa kelas X-2 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada materi pembelajaran akuntansi pokok bahasan persamaan dasar akuntansi. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre-test dan

  

post-test meningkat dengan rata - rata 26.25 atau 44%. Pada saat pre-test rata-rata

  skor siswa dalam kelas mencapai 60.14 sedangkan rata-rata skor siswa setelah

  

post-test naik menjadi 86.39. Peningkatan nilai siswa ini telah melampaui target

yang ditetapkan sebesar 20%.

  

ABSTRACT

LEARNING MODEL APPLICATION OF

TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE IN ACCOUNTING

LEARNING

  

TO INCREASE THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT

This Study Held in X grade of Kolese De Britto Senior High School

Rr. Indira Kartika Ningrum

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2013

  This study aims to findout how student’s achievement in accounting with the main discussion on basic accounting equation using cooperative type learning model application of Teams Games Tournament (TGT).

  This study is a Classroom Action Research (CAR) held in X grade students of X-2 class, Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta, 2011/2012 academic year. The main components in TGT cooperative type of learning are material presentation, group division, games, tournament and achievement for groups. This study was held in one cycle which contains of four steps, they are planning, action, observation and reflection. The data were collected by using observation sheet of teacher’s activity, observation sheet of teacher’s activity in learning process, observation class instruments, observation sheet of students’ learning process in groups and reflection instruments. The data were being analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis.

  The result of this study shows that cooperative learning model application, of TGT type, is able to increase student’s achievement in X-2 class of Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta for accounting with the main discussion on basic accounting equation. The increase of the student’s learning result is shown in the student’s score on pre-test and post-test. The average of the increasing score is 26,25 or 44%. On pre-test, the average of student’s score in the class is 60,14 while the average score of the students after the post-test is increasing to 86,39. The increase of student’s score has passed the target which is started about 20%.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Akuntansi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”.

  Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Indra Darmawan, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. dan Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

  6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.

  7. Bapak F.X Agus Hariyanto, S.Pd.,S.E selaku guru mitra dalam pelaksanaan penelitian di kelas X2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta sehingga penelitian dapat terlaksana dan berjalan lancar.

  8. Seluruh keluarga besar SMA Kolese de Britto Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Terimakasih banyak atas ijin dan bantuannya.

  9. Siswa kelas X 2 selaku subjek dalam penelitian ini.

  10. Orangtuaku, Papa R. Indarto dan Mama MM. Ratna Prihatiningsih, SE yang telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral.

  11. Sahabatku Puteri Wijayanti, Stefani Dwi Cahyani, Maria R. Jansen yang telah membantu, mendukung, mendampingi, memberi semangat, memberi kritik-saran, serta doa selama ini.

  12. Sahabat terindah Yohanes Suryo Bagus, S.J yang selalu memberikan doa dan dukungan.

  13. Sahabatku Ayu Rizqia, Dimas Daniel, Indra Abhimanyu, Fachnia Zettira, Ryudeka, Indy Khairani, Cici Prisya, Anisa Riqzia, Nino

  Putranto, Akib Aryo yang tidak pernah berhenti memberikan perhatian dan semangat.

  14. Partner berdiskusi Albertus Endri, Galih Abirowo, Letda. Lek. Billy Sinaga dan Dedit Aditra, S.Ked yang selalu memberikan perhatian, semangat dan dukungan.

  15. Keluarga besar Swaragama Group. Tempat bekerja sekaligus bermain yang memberikan pelajaran sekaligus motivasi.

  16. Keluarga besar Paguyuban Dimas Diajeng Kota Yogyakarta yang selalu mendukung dan memberikan perhatian.

  17. Teman-temanku yang telah membantu penelitian, Puteri, Pipin, Nawang, Septi, Herni, Kristin, Tian, Yudha, Afri, Priam.

  18. Teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2009 yang saling memberikan bantuan dan semangat.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

  1 B. Batasan Masalah ................................................................................

  5 C. Rumusan Masalah ..............................................................................

  5 D. Tujuan Penelitian ...............................................................................

  5 E. Manfaat Penelitian .............................................................................

  5 BAB II TINJAUAN TEORETIK ....................................................................

  7 A. Penelitian Tindakan Kelas .................................................................

  7 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ........................................

  7 2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas ....................................

  9 3. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .......................

  9 4. Tujuan PTK dilakukan ................................................................

  10

  B. Metode Teams Games Tournament (TGT) ....................................... 11 1. Tipe Pembelajaran Kooperatif ....................................................

  11 2. Pembelajaran Kooperatif TGT ....................................................

  13 C. Prestasi Belajar................................................................................... 16

  D. Persamaan Dasar Akuntansi .............................................................. 20

  E. Kerangka Teoretik ............................................................................. 21

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27 A. Jenis Penelitian ................................................................................... 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 27 C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 28 D. Prosedur Penelitian ............................................................................ 28 E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 34 F. Teknik Pengumpukan Data ................................................................ 38 G. Teknik Analisis Data .........................................................................

  40 BAB IV GAMBARAN UMUM ...................................................................... 42

  A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto ............................................. 42

  B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto ......................................... 49

  C. Kurikulum SMA Kolese de Britto ..................................................... 55 D. Organisasi SMA Kolese de Britto......................................................

  61 E. Sumber Daya Manusia SMA Kolese de Britto .................................

  66 F. Siswa SMA Kolese de Britto ............................................................

  75 G. Kondisi Fisik SMA Kolese de Britto ................................................

  76 H. PBM Satuan Pendidikan SMA Kolese de Britto ...............................

  81 I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Kolese de Britto .................

  82 J. Hubungan antara SMA Kolese de Britto ..........................................

  83 K. Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Kolese de Britto ...........

  85

  A. Deskripsi Penelitian ........................................................................... 88 1. Observasi Pra Penelitian .............................................................

  89 a. Observasi Guru .....................................................................

  89 b. Observasi Siswa ....................................................................

  93 c. Observasi Kelas ....................................................................

  95

  2. Pelakasanaan Tindakan ............................................................... 101

  a. Perencanaan .......................................................................... 102

  b. Tindakan ............................................................................... 105

  c. Observasi ............................................................................... 114

  d. Refleksi ................................................................................. 119

  B. Analisis Komparatif Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapam Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games

  Tournament (TGT) ............................................................................ 121

  C. Pembahasan ....................................................................................... 124

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ....................... 128 A. Kesimpulan ........................................................................................ 128 B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 128 C. Saran ................................................................................................... 129 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 131 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu ................................... 71Tabel 4.2 Daftar Karyawan dan Tugasnya .......................................................... 73Tabel 4.3 Daftar Karyawan Yayasan de Britto dan Bidang Tugasnya ............... 74Tabel 4.4 Pendamping Ektrakurikuler ................................................................ 74Tabel 4.5 Distribusi Siswa .................................................................................. 75Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru .......................................... 98Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa ......................................... 101Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pelajaran .............................................. 103Tabel 5.4 Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran ....................................... 115Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran Dalam Kelompok ............. 117Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas .............................................................. 118Table 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Pembelajaran dan Metode .... 120Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Pembelajaran dan Metode TGT .... 122Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa .................................................... 125

  DAFTAR GAMBAR

Tabel 2.1 Daftar Guru dan Mata Pelajaran yang Diampu ................................... 10

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) ........... 134 Lampiran 1a : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) ........... 135 Lampiran 2 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 137 Lampiran 2a : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 138 Lampiran 3 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 140 Lampiran 3a : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 141 Lampiran 1b : Lembar Observasi Kegiatan Guru (Catatan Anekdotal) .......... 143 Lampiran 2b : Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Catatan Anekdotal) .......... 146 Lampiran 3b : Lembar Observasi Kegiatan Kelas (Catatan Anekdotal) .......... 149 Lampiran 4 : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 151 Lampiran 4a : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 153 Lampiran 5 : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 155 Lampiran 5a : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 156 Lampiran 6 : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 158 Lampiran 6a : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 159 Lampiran 4b : Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 160 Lampiran 5b : Instrumen Pengamatan Kelas .................................................... 162 Lampiran 6a : Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok . 159 Lampiran 7 : Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen

  Pembelajaran dan Model TGT ................................................. 165

  Lampiran 7a : Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT ................................................ 166

  Lampiran 8 : Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT ......................................................................... 167 Lampiran 8 : Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Model TGT ......................................................................... 168 Lampiran 9 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 170 Lampiran 10 : Soal Pre-test .............................................................................. 178 Lampiran 10a : Lembar Jawab Pre-test .............................................................. 182 Lampiran 11 : Soal Post-test ............................................................................ 183 Lampiran 11a : Lembar Jawab Post-test ............................................................. 184 Lampiran 12 : Rekapitulasi Nilai ...................................................................... 185 Lampiran 13 : Handout Materi Pembelajaran .................................................. 186 Lampiran 14 : Lembar Kerja Siswa ................................................................. 191 Lampiran 15 : Soal Games ............................................................................... 192 Lampiran 15a : Lembar Jawab Games .............................................................. 194 Lampiran 15b : Kunci Jawaban dan Lembar Penilaian Games ......................... 195 Lampiran 16 : Soal dan Kunci Jawaban Turnamen .......................................... 196 Lampiran 17 : Skenario Pembelajaran .............................................................. 199

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan

  pembelajaran di kelas. Siswa dengan keanekaragaman karakter menjadi warna tersendiri dalam aktivitas pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik mengedepankan siswa sebagai pusat dari pembelajaran. Dalam pemikiran peneliti, siswa akan lebih memahami pembelajaran jika siswa diajak untuk terlibat langsung sehingga memiliki pengalaman yang mengesankan dalam pembelajaran. Hal ini juga akan membuat siswa lebih mudah mengingat bahan pelajaran, daripada sekadar diminta untuk terus mendengar atau membaca. Sistem kurikulum pendidikan yang diajarkan selama ini menjadikan peserta didik sebagai objek pasif yang senantiasa siap menerima segala yang diberikan oleh pihak pengajar. Model pembelajaran semacam itu cenderung memposisikan peserta didik sebagai manusia yang hanya dapat diam tanpa memiliki kreativitas apapun.

  Saat ini banyak guru yang kehilangan variasi dalam teknik mengajar. Hal itu yang membuat suasana belajar menjadi menjenuhkan.

  Padahal seandainya guru mau melihat kondisi anak-anak di jaman yang semakin berkembang seperti ini, seharusnya guru memiliki keinginan untuk dapat menciptakan inovasi baru, agar kegiatan belajar menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Banyak cara yang dapat digunakan oleh para guru seiring berkembangnya kurikulum pendidikan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas.

  Dalam suatu pembelajaran, perlu ada strategi dan inovasi yang dibuat oleh pendidik (guru) sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di Kelas. Hal ini dilakukan agar para siswa tidak hanya duduk diam dan memperhatikan materi dan segala penjelasan dari guru. Akan tetapi, siswa juga ikut aktif terlibat dalam penciptaan kelas yang memiliki kompetensi dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Guru diwajibkan mampu mendesain kegiatan pembelajaran yang menyenangkan yang mampu mengembangkan kompetensi siswa baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan belajar mengajar yang di-design menyenangkan, akan membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan nantinya dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di Kelas. Penulis menguraikan hal ini secara lebih lanjut dengan menggunakan satu contoh pada kelas Akutansi.

  Akuntansi adalah pelajaran baru bagi sebagian besar siswa SMA kelas X. Bahkan hanya ada beberapa SMA yang memberikan pelajaran Akuntansi untuk kelas X. Salah satu dari sekolah tersebut yaitu SMA Kolese De Britto. Mata pelajaran Akuntasi menjadi salah satu pelajaran untuk kelas X, diberikan seminggu sekali , selama 1 jam pelajaran atau 45 menit. Karakter mata pelajaran Akuntansi cenderung di-judge dengan hapalan, hitungan yang membosankan, di sinilah siswa sudah mulai diberikan pada kelas X, masih berupa teori dan pengenalan Akuntansi secara umum. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghantarkan materi kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi fun tanpa mengurangi esensi materi tersebut. Bahkan hal ini bisa menarik minat siswa untuk masuk ke jurusan IPS pada penjurusan kelas XI.

  SMA Kolese de Britto adalah salah satu sekolah homogen terkemuka di Yogyakarta dengan rata-rata nilai akademik yang tinggi.

  Tidak diragukan lagi bahwa siswa SMA Kolese de Britto memiliki kemampuan untuk memahami pembelajaran yang cukup tinggi. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa tenaga ekstra berupa keaktifan dan minat belajar yang tinggi belum sepenuhnya terkelola dengan baik dalam pembelajaran di kelas. Peneliti melihat karakter siswa yang aktif belum sepenuhnya terkelola dengan baik pada saat pembelajaran. Selama ini guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, sedangkan siswa duduk mendengar dengan tenaga yang tidak dimanfaatkan, maka yang terjadi adalah siswa seringkali ramai dengan teman, asyik bermain sendiri atau bahkan tidur.

  Metode Team Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan siswa melalui permainan antar berbagai kelompok siswa dalam kelas. Keaktifan siswa dalam belajar, menimbulkan pemahaman yang lebih mendalam akan materi yang sedang diajarkan. Metode TGT dapat diterapkan dalam akan memulai metode TGT. Persiapan tersebut meliputi media yang akan digunakan, permainan yang akan digunakan, langkah-langkah pembelajaran, dan sebagianya.

  Dalam pembelajaran teori Akutansi, metode TGT sangat tepat diterapkan, untuk materi Akuntansi kelas X karena materi pembelajaran Akuntansi lebih banyak menyampaikan teori-teori dan hafalan-hafalan. Selain itu metode TGT lebih menekankan hal kerjasama sebuah tim untuk menyusun strategi dalam sebuah game dan turnamen. Hal ini sangat menunjang proses pengenalan lebih dekat dengan sesama siswa kelas X yang masih berada dalam proses awal perkenalan dengan sesama mereka.

  Dengan adanya kerjasama tim, seluruh siswa dalam kelompok akan ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mencoba menerapkan sebuah metode pembelajaran Teams Games Tournament, dengan harapan akan tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games

  Tournament (TGT) dalam Pembelajaran Akuntansi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, yang dilaksanakan pada SMA Kolese de Britto, Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran akuntansi.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah: bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta dalam pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

  Tournament) ? D.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta dalam pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).

  E. Manfaat Penelitian

  Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :

  a. Bagi Guru

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif melalui penetapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran guru Akuntansi di Sekolah.

  Selain itu, penelitian ini diharapkan sebagai bentuk KTI (Karya Tulis Ilmiah) yang berguna bagi guru untuk memenuhi kegiatan pengembangan profesi keguruan.

  b. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa terhadap mata pelajaran Akuntansi.

  c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru-guru lain di Sekolah untuk membuat program pengajaran dengan menerapkan metode- metode pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa. Dengan demikian diharapkan mutu pembelajaran guru di Sekolah semakin baik.

  d. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini merupakan bukti implementasi dari salah satu tugas universitas dalam penelitian. Diharapkan dengan penelitian ini masyarakat dapat mengambil manfaat dari penelitian ini, sementara bagi universitas: Universitas dapat terus memperbaiki mutu pendidikannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

  Menurut Wijaya (2009:9), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau adalah penelitian tindakan (action

  Classroom Action Research research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. PTK mendorong

  seorang guru untuk melakukan penilaian kembali terhadap praktik pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi diri sendiri maupun para peserta didiknya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) atau pun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

  Arikunto (2008:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut: a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data ke informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9):

  PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

  Di dalam modul Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas, secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai (Joni, 1998:5): Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

  Dari beberapa pengertian PTK di atas, ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap kritis guru terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

2. Prinsip Dasar PTK

  PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Kusumah, 2009:17): a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar.

  b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran.

  c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan.

  d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.

  e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.

  f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).

3. Tahapan Pelaksanaan PTK

  Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Kusumah, 2009:25):

  a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah b. Tindakan (Acting)

  Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya c. Pengamatan (Observing)

  Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya d. Refleksi (Reflecting)

  Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau

  reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam

  Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat pada siklus berikut ini (Arikunto, 2008:16):

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas 4.

   Tujuan PTK dilakukan

  Penelitian yang menggunakan rancangan PTK umumnya diarahkan pada pencapaian sasaran sebagai berikut (Arikunto, et al., 2006:107): a. Memperhatikan dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses, dan hasil pembelajaran; b. Menumbuhkembangkan budaya meneliti bagi tenaga kependidikan agar lebih proaktif mencari solusi akan permasalahan pembelajaran;

  c. Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya mencari solusi masalah-masalah pembelajaran; d. Meningkatkan kolaborasi antar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam memecahkan masalah pembelajaran.

5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK

  Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain (Susilo, 2007:18):

  a. Inovasi pembelajaran

  b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas

  c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik

  d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas B.

   Metode Teams Games Tournaments (TGT) 1. Tipe Pembelajaran Kooperatif

  Penelitian–penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai aplikasi dari pembelajaran kooperatif dikelas baru dimulai pada tahun 1970-an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah sering digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep penting dalam pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama.

  Dalam hal ini tim tidak bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang tidak mungkin, karena semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria pada minggu-minggu dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan pada pembelajaran individu dari semua anggota tim. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan sukses yang sama adalah semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya.

  Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah (Slavin, 1995:4):

  a.

   Student Teams Achievement Divisions (STAD)

  Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.

  b.

   Teams Games Tournaments (TGT)

  Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.

  c. Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.

  d.

   Learning Together

  Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.

  e.

   Group Investigation

  Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments ( TGT)

  Metode pembelajaran Teams Games Tournaments atau yang biasa disebut dengan TGT merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut kadang kala juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam metode TGT masalah ini dapat diminimalisir.

  Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.

  Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di mana kelompoknya tediri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.

  Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin, 1995:84-88):

  a. Penyajian Kelas Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya.

  b. Kelompok (team) Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament.

  c. Permainan Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament mingguan.

  d. Turnamen (Tournament) Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.

  e. Penghargaan Kelompok Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.

  C.

   Prestasi Belajar

  Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895) adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995:13).

  Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1988:3). Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

0 5 220

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

2 25 273

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Otomotif SMK Putra Tama Bantul.

0 1 240

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 0 227

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar belajar siswa studi kasus pada siswa kelas X SMA Stella D

0 10 193

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem kelas X pada mata pelajaran akuntansi

0 7 194

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akuntansi di kelas XI SMA Negeri 11 Yogyakarta - USD Repository

0 0 225

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi - USD Repository

0 3 258