BAB II PROFIL KABUPATEN BIREUEN - DOCRPIJM 1508320558BAB II
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
BAB II
PROFIL KABUPATEN BIREUEN
2.1
Wilayah Administrasi Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi
1)
cepat berkembang di Pulau Sumatera, dibandingkan dengan kawasan
Aceh yang letaknya sangat strategis dan dilintasi oleh jalan nasional serta
tengah dan kawasan Pantai Barat Sumatera.
diapit oleh beberapa kabupaten dan merupakan pusat perdagangan di
wilayahnya. Secara geografis, Kabupaten Bireuen terletak pada posisi N
2)
itu, di Kota Medan juga terdapat Pelabuhan dan Bandar Udara
Internasional.
(179.631 Ha) dan berada pada ketinggian 0 sampai 2.637 meter Dari
Permukaan Laut (DPL). Batas-batas administratif Kabupaten Bireuen adalah
Berdekatan dengan kota pusat pertumbuhan Kota Lhokseumawe dan
Medan yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Disamping
4053’20,3” - N 5016’25,8” Lintang Utara (LU) dan E 96055’30,1” - E
096019’45,9” Bujur Timur (BT) dengan luas wilayahnya 1,796.31 Km2 atau
Kawasan Pantai Timur Pulau Sumatera yang merupakan kawasan
3)
Berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan Zona
Ekonomi Eksklusif dan jalur pelayaran perdagangan internasional
sebagai berikut :
yang padat.
Sebelah Utara
:
berbatasan dengan Selat Malaka;
Sebelah Timur
:
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara;
Sebelah Selatan
:
berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah dan
Aceh Tengah; dan
Sebelah Barat
:
berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie.
Secara geografis wilayah Kabupaten Bireuen memiliki posisi strategis,
karena terletak sebagai berikut :
4)
Dilintasi oleh Jalan Trans Sumatera, yang merupakan jalur
perdagangan yang padat di Pulau Sumatera. Di masa mendatang, Jalan
Trans Sumatera pada ruas antara Medan sampai Bandar Lampung
direncanakan untuk dikembangkan sebagai jalan internasional Trans
Asia dan Trans ASEAN.
Wilayah Kabupaten Bireuen berkembang menjadi kabupaten
merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Aceh Utara menjadi kabupaten
baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2000
tentang
II - 1
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
No
5
Peulimbang
Luas Wilayah
(Ha)
12.774,66
6
7
8
Peudada
Jeumpa
Kota Juang
31.283,90
10.886,02
1.690,87
17,42
6,06
0,94
9
10
11
12
Juli
Kuala
Peusangan
Jangka
23.118,35
1.724,56
5.907,63
3.748,92
12,87
0,96
3,29
2,09
dimekarkan kembali menjadi 17 kecamatan. Kecamatan terluas adalah
13
14
Peusangan Selatan
Peusangan Siblah Krueng
9.414,70
11.205,35
5,24
6,24
Kecamatan Peudada, dengan wilayah seluas 31.283,90 Ha atau 17,42 persen
15
16
17
Kuta Blang
Makmur
Gandapura
Jumlah
3.870,13
6.857,36
4.655,82
179.631,77
2,15
3,82
2,59
100,00
Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue, sebagaimana
(berikut dapat diperhatikan pada Peta 2.1).
Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-Undang
Nomor 48 tahun 1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan
dalam bidang pemerintahan, dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh)
kecamatan. Tahun 2001 dimekarkan menjadi 10 kecamatan, tahun 2004
dari total luas wilayah Kabupaten Bireuen. Urutan berikutnya adalah
Kecamatan Juli dengan wilayah seluas 23.11,358 Ha atau 12,87 persen dari
total luas wilayah Kabupaten Bireuen keseluruhan. Kecamatan dengan luas
Kecamatan
Persentase
(%)
7,11
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
wilayah paling kecil di daerah ini adalah Kecamatan Kota Juang (1.690,87 Ha)
dan Kecamatan Kuala (1.724,56 Ha), dengan proporsi luas wilayah masing-
2.1.1
Topografi
masing sebesar 0,94 dan 0,96 persen dari total luas wilayah Kabupaten
Topografi wilayah Kabupaten Bireuen secara umum terdiri dari
Bireuen secara keseluruhan. Berikut ini merupakan nama kecamatan dan luas
wilayah datar, landai, bergelombang dan berbukit. Kelerengan bervariasi
wilayah, yaitu :
antara 0-2%, 2-5%, 5-15%, 15-40%, > 40%. Wilayah dengan kelerengan 0-2%
Tabel II. 1
Nama dan Luas Wilayah Kecamatan Kabupaten Bireuen
No
Kecamatan
Luas Wilayah
(Ha)
14.087,19
Persentase
(%)
7,84
1
Samalanga
2
3
Simpang Mamplam
Pandrah
15.772,05
11.396,78
8,78
6,34
4
Jeunieb
11.237,49
6,26
terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota Juang,
Kuala, Kuta Blang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan,
Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Simpang Mamplam. Wilayah
dengan kelerengan 2-5% terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa,
Jeunieb, Juli, Kuta Blang, Kota Juang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang,
Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Samalanga, Simpang
II - 2
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Mamplam. Wilayah dengan kemiringan lereng 5-15% terdapat di Kecamatan
Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota Juang, Kuala, Kuta Blang,
Kemiringan
Lereng
0-2%
Kecamatan
Kota Juang
Luas (ha)
840,23
0-2%
Kuala
1.122,25
0-2%
Kuta Blang
1.516,48
Peusangan Siblah Krueng, Simpang Mamplam. Wilayah yang memiliki
0-2%
Makmur
131,38
kemiringan 15-40% berada di Kecamatan Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah,
0-2%
Pandrah
999,15
0-2%
Peudada
2.872,79
Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan,
Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah
0-2%
Peulimbang
1.067,17
Krueng, Samalangan, Simpang Mamplam. Wilayah dengan tingkat kemiringan
0-2%
Peusangan
2.259,19
> 40% terdapat di Kecamatan Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah, Peudada,
0-2%
Peusangan Selatan
596,09
0-2%
Peusangan Siblah Krueng
37,23
0-2%
Samalanga
1.972,52
0-2%
Simpang Mamplam
3.154,17
0-2%
Simpang Mamplam
0,00
Peulimbang, Samalanga, Simpang Mamplam.
Dari sisi topografi lahan, secara umum wilayah Kabupaten Bireuen
terdiri dari wilayah yang datar, landai, bergelombang dan berbukit.
2-5%
Gandapura
2.117,23
Kelerengan yang bervariasi antara 0-2 persen dan yang paling tinggi tingkat
2-5%
Jangka
1.303,24
kelerengannya adalah dengan kemiringan di atas 40% yang tersebar di
2-5%
Jeumpa
466,26
2-5%
Jeunieb
638,87
2-5%
Juli
883,31
2-5%
Kota Juang
776,34
2-5%
Kuta Blang
691,84
2-5%
Makmur
682,87
2-5%
Pandrah
680,90
2-5%
Peudada
256,08
2-5%
Peulimbang
745,28
2-5%
Peusangan
1.680,10
2-5%
Peusangan Selatan
1.135,87
2-5%
Peusangan Siblah Krueng
beberapa kecamatan. Penjabaran topografi pada tiap kecamatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini (dapat diperhatikan pada Peta 2.2) :
Tabel II. 2
Topografi Kabupaten Bireuen
Kemiringan
Lereng
0-2%
Kecamatan
Luas (ha)
Gandapura
1.487,52
0-2%
Jangka
1.089,59
0-2%
Jeumpa
1.742,88
0-2%
Jeunieb
2.334,71
0-2%
Juli
270,16
491,78
II - 3
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Kemiringan
Lereng
2-5%
Kecamatan
Samalanga
Luas (ha)
453,71
Kemiringan
Lereng
15 - 40 %
Kecamatan
Luas (ha)
Peusangan Selatan
5.003,60
2-5%
Simpang Mamplam
1.193,87
15 - 40 %
Peusangan Siblah Krueng
3.153,54
5 - 15 %
Gandapura
1.051,06
15 - 40 %
Samalanga
5.332,35
5 - 15 %
Jangka
1.356,09
15 - 40 %
Simpang Mamplam
6.575,80
5 - 15 %
Jeumpa
3.546,04
> 40 %
Jeumpa
503,67
5 - 15 %
Jeunieb
1.477,06
> 40 %
Jeunieb
2.117,66
5 - 15 %
Juli
10.510,60
> 40 %
Juli
5 - 15 %
Kota Juang
74,31
> 40 %
Pandrah
2.940,72
5 - 15 %
Kuala
602,31
> 40 %
Peudada
1.823,02
5 - 15 %
Kuta Blang
1.661,81
> 40 %
Peulimbang
2.830,52
5 - 15 %
Makmur
6.043,10
> 40 %
Samalanga
4.758,13
5 - 15 %
Pandrah
1.093,50
> 40 %
Simpang Mamplam
2.277,64
5 - 15 %
Peudada
9.516,78
5 - 15 %
Peulimbang
1.912,49
5 - 15 %
Peusangan
1.650,48
5 - 15 %
Peusangan Selatan
2.679,14
5 - 15 %
Peusangan Siblah Krueng
7.744,42
5 - 15 %
Samalanga
1.570,47
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen terbagimenjadi beberapa jenis
5 - 15 %
Simpang Mamplam
2.570,56
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
5 - 15 %
Simpang Mamplam
0,00
15 - 40 %
Jeumpa
4.627,17
15 - 40 %
Jeunieb
4.669,19
15 - 40 %
Juli
11.193,43
15 - 40 %
Pandrah
5.682,51
15 - 40 %
Peudada
16.815,23
15 - 40 %
Peulimbang
6.219,20
15 - 40 %
Peusangan
317,86
39,24
KABUPATEN BIREUEN
179.631,77
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
2.1.2
Geologi
lahan. Penampang geologi permukaan merupakan sebaran bebatuan lateral,
vertikal sampai pada kedalaman batuan dasar. Sebaran geologi meliputi
Aluvium, Batuan Sendimen, Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta
Sendimen.
Sebaran
geologi
wilayah
Kabupaten
Bireuen
terdiri
atas
aluvial/alluvial group, aneka bentuk/miscellaneous goup, dataran/plain group,
marine/marine group, pegunungan & plato/mountain &plateau group,
II - 4
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
perbukitan/hilly group, teras marin/marine terrace group, volkan/volcanic
group.
Geologi suatu wilayah perlu diketahui secara mendetail dalam
melakukan perencanaan agar upaya memanfaatkan sumber daya alam dan
energi dapat dilakukan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan
perikehidupan manusia pada masa kini dan masa mendatang dengan
GROUP
USDA
KECAMATAN
Marin/Marine Group
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Ustropepts
Gandapura
695,47
Gandapura
637,40
Ustropepts,
Kanhaplustults
Ustropepts,
Tropaquepts,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Gandapura
403,55
Gandapura
1.558,25
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya semaksimal mungkin.
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen dapat di bagi atas beberapa jenis
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
lahan. Hal ini didukung juga oleh penampang geologi permukaan sebagai
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
sebaran bebatuan baik lateral maupun vertikal hingga sampai pada kedalaman
batuan dasar. Sebaran geologi diantaranya adalah Aluvium, Batuan Sendimen,
Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta Sendimen (lihat Tabel II. 3
dan Peta 2.3).
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Tabel II. 3
Group, Jenis Batuan dan Sebaran Geologi di Kabupaten Bireuen
GROUP
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
USDA
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
KECAMATAN
Marin/Marine Group
LUAS (Ha)
Gandapura
37,24
Gandapura
902,68
Gandapura
129,58
Gandapura
291,66
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
LUAS (Ha)
Jangka
891,96
Jangka
1.440,56
Jangka
1.416,41
Jeumpa
974,01
Jeumpa
785,81
Jeumpa
224,95
Jeumpa
95,09
Jeumpa
3.862,55
Kandiudults,
Tropaquepts
Jeumpa
1.755,72
Dystropepts,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Jeumpa
358,90
Jeumpa
10,08
II - 5
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
Kanhapludults
Jeumpa
1.249,47
Ustropepts
Jeumpa
299,15
Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Jeumpa
1.270,30
Jeunib
956,36
Jeunib
896,29
Jeunib
5.201,27
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Jeunib
572,08
Jeunib
821,78
Jeunib
1.265,40
Hapludalfs
Jeunib
117,34
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Tropaquepts,
Ustropepts
Jeunib
1.065,09
Jeunib
341,87
Dystropepts,
Kanhapludults
Juli
1.173,00
Juli
372,68
Juli
2,16
Juli
91,08
GROUP
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
Kandiudults,
Tropaquepts
Juli
1.872,97
Dystropepts,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Juli
1.161,34
Juli
5.617,68
Juli
1.723,64
Juli
1.688,68
Juli
1.500,07
Ustropepts
Juli
202,51
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Juli
5.359,32
Juli
2.353,22
Kota Juang
223,05
Kota Juang
578,84
Kota Juang
62,35
Kota Juang
269,69
Kanhapludults
Kota Juang
33,35
Ustropepts
Kota Juang
523,60
Kuala
645,60
Tropaquepts,
Fluvaquents
II - 6
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
GROUP
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Tropaquepts,
Ustropepts
Haplustults,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Ustropepts,
Kanhaplustults
Tropaquepts,
Ustropepts
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Ustropepts,
Kanhaplustults
Ustropepts,
Tropaquepts,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Kuala
527,06
Aluvial/Alluvial
Group
Kuala
551,89
Kuta Blang
455,56
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Kuta Blang
1.511,57
Marin/Marine Group
Kuta Blang
42,83
Kuta Blang
324,79
Kuta Blang
408,10
Kuta Blang
138,54
Kuta Blang
353,01
Kuta Blang
635,73
Makmur
475,11
Makmur
3.988,60
Makmur
1.854,11
Makmur
112,62
Makmur
424,96
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Pandrah
147,78
Dataran/Plain Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
USDA
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
KECAMATAN
LUAS (Ha)
Pandrah
849,31
Pandrah
6.841,19
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Pandrah
321,98
Pandrah
70,64
Pandrah
2.207,00
Hapludalfs
Pandrah
170,36
Hapludalfs,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Ustropepts
Pandrah
83,21
Pandrah
36,76
Pandrah
450,06
Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Pandrah
218,48
Peudada
1.356,03
Peudada
1.058,55
Peudada
675,92
Peudada
2.363,56
Peudada
750,88
Peudada
1.716,66
Kandiudults,
Ustropepts,
Tropaquepts
Ustropepts,
Haplustox
II - 7
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
USDA
KECAMATAN
Marin/Marine Group
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Peudada
475,31
Peudada
15.287,31
Kandiudults,
Tropaquepts
Peudada
2,17
Dystropepts,
Tropaquepts
Dystropepts,
Tropaquepts,
Kandihumults
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Peudada
4.741,99
Peudada
602,85
Peudada
1.530,45
Peudada
105,98
Kanhapludults,
Dystropepts,
Tropaquepts
Ustropepts
Peudada
222,67
Peudada
334,19
Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Peudada
59,40
Peulimbang
423,39
Peulimbang
422,20
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
LUAS (Ha)
GROUP
USDA
KECAMATAN
Dataran/Plain Group
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Peulimbang
612,80
Peulimbang
643,25
Peulimbang
2.426,51
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Ustropepts
Peulimbang
100,44
Peulimbang
510,02
Peulimbang
344,33
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Kanhapludults
Peusangan
1.002,16
Peusangan
1.853,28
Peusangan
89,18
Peusangan
473,05
Peusangan
1.072,99
Peusangan
765,62
Ustropepts
Peusangan
651,36
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Peusangan
Selatan
2.422,97
Peusangan
Selatan
306,61
Marin/Marine Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
Kandiudults,
Ustropepts,
Tropaquepts
Peulimbang
151,24
Peulimbang
6.264,18
Peulimbang
876,30
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Perbukitan/Hilly
Group
LUAS (Ha)
II - 8
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
USDA
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Haplustults,
Haplustox
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
KECAMATAN
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
LUAS (Ha)
427,85
GROUP
USDA
KECAMATAN
Marin/Marine Group
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Samalanga
12,31
Samalanga
344,34
Samalanga
4.527,44
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Dystropepts,
Hydrandrepts
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Ustropepts,Kandi
udults,
Tropaquepts
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Samalanga
1.046,99
Samalanga
327,74
Samalanga
2.782,18
Samalanga
1.559,80
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
896,52
Simpang
Mamplam
4.526,26
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
406,07
Simpang
Mamplam
1.433,33
3.456,28
Marin/Marine Group
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
Peusangan
Siblah Krueng
434,50
1.429,78
936,71
916,29
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
2.282,46
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
2.435,49
Volkan/Volcanic
Group
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
1.306,40
Samalanga
1.158,88
Samalanga
604,10
Samalanga
1.723,39
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
10,77
26,43
2.095,10
2.134,38
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group
Marin/Marine Group
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
LUAS (Ha)
194,51
189,25
II - 9
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
dan pada tanah tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian, jenis tanah
Dystropepts,
Kanhapludults
Simpang
Mamplam
2.562,47
Hapludalfs
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
6,19
Sedangkan jenis tanah Litosol mempunyai sifat yang mudah tererosi dan
1.833,35
mempunyai kedalaman efektif yang dangkal sehingga mempunyai resiko erosi
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Ustropepts
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Ustropepts,Kandi
udults,
Tropaquepts
Podsolik Merah Kuning sesuai untuk tanaman perkebunan atau tahunan.
yang tinggi (lihat Tabel II. 4 dan Peta 2.4).
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
1.573,35
Simpang
Mamplam
1.649,98
Tabel II. 4
Jenis Tanah Kecamatan di Kabupaten Bireuen
496,56
4,20
No.
1.
3.
Simpang
Mamplam
Pandrah
4.
Jeunieb
5.
Peulimbang
Jenis Tanah
6.
Peudada
Jenis Tanah di Kabupaten Bireuen terdiri dari tanah Aluvial,
7.
8.
Juli
Jeumpa
9.
Kota Juang
bagian selatan wilayah ini di dominasi oleh jenis tanah Latosol, Komplek PMK
10.
11.
12.
Kuala
Jangka
Peusangan
Latosol dan Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Jenis tanah ini
13.
Peusangan Selatan
mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kesesuaian tanaman yang
14.
dapat dikembangkan. Jenis tanah Aluvial dan Latosol umumnya relatif subur
15.
Peusangan Siblah
Krueng
Makmur
Volkan/Volcanic
Group
KABUPATEN
BIREUEN
2.
Kecamatan
Samalanga
179.631,77
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
2.1.3
Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning, Latosol, Komplek PMK Latosol dan
Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Di bagian utara wilayah ini di
dominasi oleh jenis tanah Aluvial dan Hidromorf Kelabu, sedangkan pada
Jenis Tanah
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning, Latosol
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning, Latosol
Aluvial
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning,
LatosolAluvial, Hidromorf Kelabu
Podsolik Merah Kuning, Latosol
Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah
Kuning
II - 10
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
No.
16.
17
Kecamatan
Kuta Blang
Gandapura
Jenis Tanah
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Aluvial, Hidromorf Kelabu
yaitu sekitar 4,98 % dari luas keseluruhan Kabupaten Bireuen yaitu seluas
9,475,00 Hektar.
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
2)
1)
Kedalaman Efekif
Tekstur Tanah
Penyusun tekstur tanah berkaitan erat dengan kemampuan
Kedalaman efektif tanah merupakan tebalnya lapisan tanah dari
memberikan zat hara untuk tanaman, ketegasan tanah, perambatan panas,
permukaan sampai batuan induk atau sampai pada suatu lapisan yang
perkembangan akar tanaman dan pengolahan tanah. Berdasarkan
perakaran tanaman atau mungkin menembusnya. Permukaan tanah dengan
perbandingan tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu halus, sedang
tingkat kedalaman tinggi, semakin baik untuk media pertumbuhan tanaman.
dan kasar. Apabila tingkat kasar atau halus tekstur tanah yang tinggi maka
Kedalaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kualitasnya semakin menurun, karena kemampuan meresap air kurang
akar tanaman, selain itu juga menentukan jumlah unsur hara dan air yang
baik.Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Bireuen sebagian besar
dapat diserap tanaman. Kedalaman efektif tanah adalah suatu kedalaman
mempunyai tekstur sedang yaitu seluas 137.855,05 Ha atau 72,51 % dan
yang diukur dari permukaan tanah sampai pada lapisan kedap air, yakni;
tekstur halus 39.319,81 Ha (20,68 %). Sedangkan tekstur kasar hanya
lapisan pasir, kerikil, batu lignit. Ini sangat ditentukan dari tingkat pelapukan
sebagian kecil yang terdapat dibagian utara dan selatan wilayah ini dengan
humus yang ada dipermukaan dan jenis batuan induk yang melapuk menjadi
luas sekitar 12.946,14 Ha (6,81 %).
soil.
Kabupaten Bireuen mempunyaik kedalaman tanah bervariasi dari 60
2.1.4
Geomorfologi daerah di Kabupaten Bireuen dapat di bagi tiga, yaitu
sampai 90 centi meter dan di atas 90 centi meter. Kedalaman tanah efektif
lebih dari 90 cm merupakan yang lebih dominan ditemukan dengan luas
sekitar 103.175,00 Hektar atau 54,27 % dari luas keseluruhan Kabupaten
Bireuen.Sedangkan kedalaman 60 - 90 cm merupakan yang terkecil dijumpai
Geomorfologi
sebagai berikut :
1)
Daerah Pesisir (Utara)dengan struktur tanah berupa pasir,banyak di
tumbuhi pohon kelapa, tambak – tambak rakyat, pemukiman
penduduk desa pantai, desa tambak, tempat pembenihan, daerah
II - 11
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
muara (umumnya dipakai tempat TPI dan PPI) dan beberapa kota –
kota kecamatan berada di wilayah ini;
2)
Daerah tengah didominasi persawahan, kebun- kebun penduduk,
bulan Agustus sampai Desember, curah hujan bulanan mencapai maksimal
dengan rata-rata berkisar antara 10 – 13 hari dalam satu bulan. Pada bulan Juni
curah hujan paling rendah dengan rata-rata curah hujan berkisar 4 mm dengan
hari hujan sebanyak empat hari (Peta 2.5).
pemukiman penduduk dan ibu kota kabupaten; dan
3)
Daerah Selatan adalah daerah berbukit atau dataran tinggi yang
2.1.6
Hidrologi
umumnya merupakan kawasan hutan, meliputi hutan lindung, dan
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri,
kawasan budidaya.
rumah tangga dan kegiatan lain, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan di
wilayah Kabupaten Bireuen yaitu :
2.1.5
Klimatologi
Kondisi iklim di Kabupaten Bireuen sebagaimana umumnya di
A.
Perairan Terbuka
Indonesia. Kabupaten Bireuen merupakan daerah tropis dengan tipe iklim
Perairan terbuka dapat dimanfaatkan di wilayah Kabupaten Bireuen
muson, dengan klasifikasi menurut sistem mohr,schimidt dan ferguson
adalah sungai yang berhulu di dataran tinggi bukit barisan dan bermuara
termasuk dalam tipe C. Kondisi iklim di wilayah kabupaten Bireuen relatif
ke Selat Malaka. Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang cukup
lebih kering di banding dengan bagian lain di Provinsi Aceh. Hal ini di
besar yaitu DAS Krueng Peusangan, sub das lainnya, diantaranya Krueng
pengaruhi oleh adanya Pegunungan Bukit Barisan, yang mana secara umum
wilayah Timur dan Utara merupakan wilayah yang lebih kering di bandingkan
dengan wilayah bagian Barat dan Selatan.Keadaan iklim secara umum di
wilayah Kabupaten Bireuen dengan suhu rata-rata 300C dan kelembaban
udara berkisar 84 – 89 %, bila di rata – rata dalam sepuluh tahun berkisar 86,6
%.
Curah hujan rata–rata tahunan di wilayah Kabupaten Bireuen
berdasarkan pantauan dari 4 (empat) BPP adalah berkisar 1.447 mm
Peudada, Krueng Pandrah, dan Krueng Jeunieb. Jika dilihat bentuk pola
alirannya,sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini berbentuk sub paralel
di bagian hulu. Penyebabnya adalah kondisi wilayah yang berbukit
sehingga pola aliran yang terbentuk mengikuti lereng dari jalur
pegunungan, pada bagian hilir berbentuk linier. Sungai-sungai yang
melewati wilayah Kabupaten Bireuen sebagian terkena erosi yang
mengakibatkan lingkungan rusak dan rawan bahaya banjir. Bencana banjir
pertahun, dengan rata-rata hari hujan adalah sebesar 92 hari pertahun. Pada
II - 12
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
No
disebabkan adanya penggundulan hutan di daerah aliran dan di hulu
Luas (Ha)
Daerah Irigasi (DI)
Kewenangan
Paya crot
Kabupaten
16
18,28
17
9,57
Garab
Kabupaten
18
97,52
Alue tokben
Kabupaten
Daerah Irigasi
19
308,05
Simpang jaya
Kabupaten
Potensi sumber daya air lain yang dapat dimanfaatkan yaitu berupa
20
8,59
Tanjung beuridi
Kabupaten
waduk dan irigasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Bireuen. Terdapat 5
21
55,14
Blag mane
Kabupaten
22
63,86
Darussalam
Kabupaten
23
49,04
Leubok setui
Kabupaten
24
271,67
Batee Cut Lem
Kabupaten
25
26,45
Tanjungan
Kabupaten
26
51,37
Paya Jaloh
Kabupaten
27
237,10
Payah Praden
Kabupaten
sungai.
B.
waduk yang berfungsi sebagai penyatu dari 43 Daerah Irigasi diwilayah ini
untuk kebutuhan irigasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II. 5.
Tabel II. 5
Nama Lokasi Daerah Irigasi Kabupaten Bireuen
No
Luas (Ha)
Daerah Irigasi (DI)
Kewenangan
28
159,34
Bintahsa
Kabupaten
1
221,37
Paya Geulungku
Kabupaten
29
210,65
Paya Laot
Kabupaten
2
44,25
Glee Meundong
Kabupaten
30
26,56
Paya sikameh
Kabupaten
3
96,90
Alue Rayek Mamplam
Kabupaten
31
764,79
Tadah Hujan
Kabupaten
4
112,19
Kolam sapi
Kabupaten
32
3.053,28
Paya Ni
Nasional
5
5,87
Peuneulet tunong
Kabupaten
33
4.960,88
Pante Lhong
Nasional
1.952,44
Samalanga
Propinsi
6
63,62
Alue udeng
Kabupaten
34
7
135,74
Uteun bunta
Kabupaten
35
1.007,71
Pandrah
Propinsi
8
28,86
Lhok Batee
Kabupaten
36
1.503,79
Nalan
Propinsi
9
28,74
Payaru
Kabupaten
37
1.010,40
Peudada
Propinsi
10
235,76
Paku
Kabupaten
11
94,64
Mata ie
Kabupaten
12
24,50
Alue Panyang
Kabupaten
13
41,49
Jaba
Kabupaten
14
215,71
Me rayeuk
Kabupaten
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu
15
35,39
Krueng Meusagob
Kabupaten
kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
C.
Daerah Resapan Air
II - 13
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Secara keseluruhan bagian hidrologi ini dapat diperhatikan pada Peta
dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari
DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh
2.6.
diatasnya melalui sungai.DAS di Kabupaten Bireuen meliputi DAS
2.1.7
Kawasan Rawan Bencana
Peusangan dan DAS Meuredu yang berhulu di dataran tinggi bagian selatan
A.
Daerah Rawan Gempa
yang merupakan lembah-lembah atau punggung bukit dengan fungsi
Lempeng adalah berbagai luasan area yang terbentuk dari pecahan
menangkap air hujan (Cachtment Area). Terdapat 16 (enam belas) sungai
kerak bumi yang masing-masing memiliki gerakan ke arah tertentu akibat
yang mengaliri wilayah ini dengan luas 1.842 ha dan Krueng Peusangan
konveksi di dalam bumi (astenosfer). Lempeng berada dalam keadaan
merupakan sungai terbesar di Kabupaten Bireuen.
bergerak kontinu, baik relative terhadap yang lain maupun terhadap sumbu
D.
Daerah Rawa
Di Kabupaten Bireuen daerah berawa tersebar di 5 kecamatan,
rotasi bumi. Lempeng bumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat
adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan pecah
daerah sumber daya air dan resapan, perlu dijaga
menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng bumi. Arus
kelestariannya. Luas daerah rawa (Paya)di Kabupaten Bireuensecara
konvensi merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya
keseluruhan adalah 437,93 ha.Paya Nie merupakan daerah rawa terbesar
pergerakan lempeng, getaran pergerakan lempeng ini disebut gempa.
merupakan
dengan luas 304,19 ha yang berada di Kecamatan Kutablang. Adapun rawa–
rawa tersebut, yaitu di :
1. Kecamatan Simpang Mamplam : Rawa Paku (8,47 ha) dan Kolam Sapi
(16,11 ha);
2. Kecamatan Jeumpa : Rawa Paya Jagat (21,57 ha), Paya Geudebang
(20,57 ha) dan Paya Cut (5,82 ha) ;
3. Kecamatan Kota Juang : Rawa Paya Kareueng (27,79 ha);
Potensi gempa untuk wilayah Aceh sangat besar, hingga saat ini belum
ditemukan teknologi yang dapat memperkirakan kapan akan terjadinya
gempa. Wilayah Kabupaten Bireuen meskipun tidak berada pada jalur sesar
secara langsung, namun tetap mengalami getaran gempa, karena berada
dalam satu kesatuan wilayah Aceh yang merupakan jalur yang dilewati sesar
semangko, apalagi jika gempa yang terjadi berada pada kedalaman yang sangat
4. Kecamatan Kutablang :Rawa Paya Nie (304,19 ha);dan
dangkal. Apabila terjadi gempa di sekitar Kabupaten Bireuen dengan kekuatan
5. Kecamatan Makmur : Rawa Paya Meuseujid (17,82 ha) dan Paya Gub
yang sangat besar dapat memberikan dampak pada kerusakan bangunan,
(6,39 ha);
II - 14
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
mengubah topografi atau bentuk muka bumi, keretakan permukaan bumi,
modifikasi daerah pantai untuk keperluan tersebut di atas sering tidak
perubahan tata air, dan mengakibatkan trauma pisik, psikis atau mental.
diimbangi dengan pemahaman yang benar terhadap perilaku dinamika pantai,
Secara umum Wilayah Aceh merupakan wilayah yang berada pada
sehingga menimbulkan dampak yang cenderung merusak lingkungan pantai.
patahan sesar sumatera, masyarakat harus bisa hidup dan bersahabat dengan
Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita
alam. Hal ini dapat direalisasikan dengan membangun rumah tahan gempa
sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun
atau tidak bermukim di lereng-lereng terjal yang bias mendatangkan longsor.
tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang
Dengan mengupayakan beberapa hal tersebut akan meminimalisir dampak
letaknya berada wilayah sesar. Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan
terjadinya gempa bagi kehidupan masyarakat.
mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal sehingga dasar lautan
akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan
B.
Daerah Rawan Abrasi dan Tsunami
memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi
Abrasi merupakan proses terjadinya pengikisan daratan oleh
gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
gelombang ekstrim sehingga menyebabkan hanyutnya substrat dan
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut,
berkurangnya luas daratan. Terjadinya perubahan garis pantai sangat
wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya.
dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi pada daerah sekitar pantai,
Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan tinggi. Ia bisa mencapai
dimana pantai selalu beradaptasi dengan berbagai kondisi yang terjadi. Salah
500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai,
satu kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat
kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski
abrasi adalah kawasan pesisir Kabupaten Bireuen.
berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan
Selain faktor-faktor alam, proses abrasi dapat terjadi akibat faktor
antropogenik, seperti aktivitas manusia di sekitar pantai. Meningkatnya usaha
kerusakan yang parah bagi manusia.
Wilayah Kabupaten Bireuen merupak sebagian besar adalah wilayah
pengembangan daerah pantai untuk daerah pemukiman, wisata, perikanan,
pesisir sangat rentan terhadap dampak
industri, wisata dan sebagianya telah mengakibatkan berbagai tekanan
memperparah kerusakan adalah tidak adanya kawasan penyangga alamiah
terhadap kualitas lingkungan pantai. Berbagai upaya manusia dalam
(Buffer Zone) yang dapat menahan laju gelombang tsunami ke arah darat.
tsunami. Faktor lain yang
II - 15
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tinggi Genangan
Sebagian besar wilayah pesisir Samalanga sampai Gandapura terkena dampak
1.50 - 2.00 m
dari gelombang tsunami dengan ketinggian 2 meter. Sebaran terkena
C.
Luas (Ha)
Potensi rendah
13.648,64
Total Luas
53.910,55
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
gelombang tsunami yang tersebar di 11 kecamatan, khususnya dibagian
pesisir.
Keterangan
D.
Daerah Rawan Longsor dan Gerak Tanah
Kawasan rawan gerakan tanah dan/atau longsor di Kabupaten
Daerah Potensi Banjir
Bireuen seluas 8.379,23 ha, meliputi Kecamatan Samalanga seluas 48,57 ha,
Kabupaten Bireuen berpotensi banjir ringan atau rendah. Hal ini
Peulimbang seluas 1.047,75 ha dan Juli seluas 8.330,66 ha. Kawasan gerak
disebabkan topografi Kabupaten Bireuen dengan kelerengan yang bervariasi.
tanah yang berpotensi rawan secara menyatu terdapat pada jalan nasional
Tinggi genangan < 0.50 m dengan luas wilayah genangan 18.227,72 ha, tinggi
genangan 0.50-1.00 m seluas 5.046,37 ha, tinggi genangan 1.00-1.50 m seluas
Bireuen – Aceh Tengah sekitar km 11 sampai km 30.
Dampak dari gerakan tanah tersebut mengakibatkan hancurnya
403,32 ha, tinggi genangan 1.30-1.50 m seluas 16.584,51 ha, dan tinggi
kawasan permukiman penduduk,
rusaknya
perkebunan masyarakat,
genangan 1.50-2.00 m mencakup 13.648,64 ha. Sebagian kecil pada wilayah
infrastruktur, jaringan listrik dan komunikasi. Kerusakan infrastruktur
pesisir yang memiliki potensibanjir. Faktor terjadinya banjir sangat
mengakibatkan putusnya akses dari Kabupaten Bireuen ke Kabupaten Bener
memungkinkan dikarenakan kondisi curah hujan yang anomali. Untuk lebih
Meriah dan Aceh Tengah, sehingga pergerakan orang dan barang antar
jelas mengenai potensi banjir di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel
kabupaten terhambat.Secara keseluruhan bagian rawan bencana ini dapat
berikut :
diperhatikan pada Peta 4.7.
Tabel II. 6
Potensi Banjir Kabupaten Bireuen
Tinggi Genangan
Keterangan
2.1.8
Luas (Ha)
< 0.50 m
Potensi rendah
18.227,72
0.50 - 1.00 m
Potensi rendah
5.046,37
1.00 - 1.50 m
Potensi rendah
403,32
1.30 - 1.50 m
Potensi rendah
16.584,51
Penggunaan Lahan Kabupaten Bireuen
Penggunaan lahan di Kabupaten Bireuen berdasarkan sebarannya
terbagi atas tiga wilayah yaitu wilayah pantai, wilayah tengah dan wilayah
pedalaman. Wilayah pantai di dominasi kegiatan tambak dan sawah, wilayah
II - 16
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
tengah kegiatan perdagangan dan jasa serta sawah dan wilayah pedalaman
kegiatan dominan pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan.
2.2
Prasarana dan Sarana Wilayah Kabupaten
2.2.1
Fasilitas Pendidikan
Kabupaten Bireuen memiliki 1 universitas, 3 Sekolah Tinggi dan 1
Penggunaan lahan di Kabupaten Bireuen terbagi dalam 12 jenis
Akademik yang masing-masing terletak di Kecamatan peusangan, yaitu
penggunaan lahan, dengan luas terbesar 59.525,16 Ha yaitu pertanian lahan
Universitas Al-Muslim, STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) berlokasi di
kering campur, dan luas terkecil dengan peruntukan rawa seluas 101,56 Ha.
Kecamatan Peusangan Gampong Paya Leupah, STIES terdapat di Kecamatan
Gambaran lebih rinci terkait rencana penggunaan lahan tersebut dapat dilihat
Jeumpa gampong Blang Bladeh dan PTAI berada di Kecamatan Samalanga
pada tabel berikut.Untuk lebih lengkap peruntukan lahan di Kabupaten
serta Akademik Kebidanan Munawarah di kecamatan Jeumpa Gampong
Bireuen dapat dilihat pada Tabel II. 7 dan Peta 2.8
Meunasah Blang. Jumlah dan sebaran sarana pendidikan di Kabupaten Bireuen
Tabel II. 7
Luas dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Bireuen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Penggunaan Lahan
Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder
Semak/Belukar
Hutan Primer
Sawah
Tambak
Permukiman
Tanah Terbuka/kosong
Air
Rawa
Pertanian
Lahan
Kering
Campur
12 Sungai
Total Penggunaan Lahan
yang terdiri dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA sudah tersebar di semua
Luas (Ha)
1.717,75
55.034,42
22.313,63
18.694,49
13.990,00
4.814,43
1.146,62
742,03
418,18
310,00
59.525,16
Persentase %
0,96
30,64
12,42
10,41
7,79
2,68
0,64
0,41
0,23
0,17
33,14
925,06
179.631,77
0,51
100
kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen. Untuk masing-masing kecamatan
sarana pendidikan dapat dilihat pada Tabel II.8.
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
II - 17
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tabel II. 9
Jumlah Sekolah Dasar dalam Kabupaten Bireuen
Tabel II. 8
Jumlah Taman Kanak-Kanak dalam Kabupaten Bireuen
Kecamatan
Negeri
Swasta
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
-
8
8
-
9
9
Kecamatan
(1)
1
Samalanga
2
Simpang
3
Pandrah
-
4
4
1
2
Samalanga
Simpang Mamplam
4
Jeunieb
-
6
6
3
5
Peulimbang
-
2
2
6
Peudada
-
11
11
7
Juli
-
12
12
8
Jeumpa
-
13
9
Kota Juang
-
18
10
Kuala
-
11
Jangka
12
Peusangan
13
Peusangan Selatan
14
Peusangan Siblah
15
Mamplam
Negeri
(2)
Swasta
(3)
Jumlah
(4)
12
18
-
12
18
Pandrah
6
-
6
4
Jeunieb
14
1
15
5
Peulimbang
6
-
6
6
Peudada
19
-
19
13
7
Juli
19
1
20
18
8
Jeumpa
12
1
13
10
10
9
Kota Juang
21
3
24
-
6
6
10
Kuala
7
-
7
-
24
24
11
Jangka
13
-
13
-
3
3
12
Peusangan
28
-
28
-
4
4
13
Peusangan Selatan
9
-
9
Makmur
-
5
5
14
Peusangan Siblah Krueng
8
-
8
16
Gandapura
-
10
10
15
Makmur
13
-
13
17
Kuta Blang
-
3
3
16
Gandapura
11
-
11
Jumlah/ Total
-
148
148
17
Kuta Blang
11
1
12
Tahun 2013
-
147
147
Jumlah/Total
227
7
234
Tahun 2012
-
141
141
Tahun 2013
228
4
232
Tahun 2011
-
113
113
Tahun 2012
227
4
231
Tahun 2010
-
113
113
Tahun 2011
226
1
227
Tahun 2010
226
1
227
Krueng
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
II - 18
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tabel II. 11
Jumlah SMA dalam Kabupaten Bireuen
Tabel II. 10
Jumlah SLTP dalam Kabupaten Bireuen
Kecamatan
(1)
Tabel II. 11
1
Samalanga
2
Simpang Mamplam
Negeri
Swasta
Jumlah
(2)
3
1
(3)
1
1
(4)
4
2
3
Pandrah
1
-
1
4
Jeunieb
1
-
1
5
Peulimbang
1
-
1
6
Peudada
1
-
1
7
Juli
1
-
1
8
Jeumpa
1
1
2
9
Kota Juang
3
-
3
10
Kuala
1
-
1
11
Jangka
1
-
1
12
Peusangan
3
2
5
13
Peusangan Selatan
1
-
1
14
Peusangan Siblah Krueng
1
-
1
15
Makmur
1
-
1
16
Gandapura
1
-
1
17
Kuta Blang
2
-
2
Jumlah/Total
24
5
29
Tahun 2013
23
5
28
Tahun 2012
23
5
28
Tahun 2011
23
4
27
Tahun 2010
23
4
27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Kecamatan
Negeri
Swasta
Jumlah
(1)
(2)
6
3
2
3
2
4
6
3
6
1
2
8
2
3
4
3
5
(3)
2
2
1
1
1
3
1
-
(4)
8
5
2
4
2
4
6
4
7
1
2
11
2
3
5
3
5
Samalanga
Simpang Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Selatan
Peusangan Siblah Krueng
Makmur
Gandapura
Kuta Blang
Jumlah/Total
63
11
74
Tahun 2013
62
11
73
Tahun 2012
61
12
73
Tahun 2011
56
6
62
Tahun 2010
56
6
62
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
II - 19
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
2.2.2
Tabel II. 12
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bireuen
Fasilitas Kesehatan
Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan
Kecamatan
yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dalam pembangunan
Puskesmas
Pustu
(5)
46
43
2
(4)
4
4
3
2
4
3
4
2
8
1
3
3
52
2
2
8
41
Jeumpa
1
2
5
42
9
Kota Juang
1
1
2
28
10
Kuala
1
1
6
20
11
Jangka
1
3
7
51
kesehatan dalam menangani pelayanan maka sarana kesehatan sangat penting
1
2
(1)
Samalanga
Simpang Mamplam
dalam memperbaiki kesehatan di wilayah ini. Peningkatan pelayanan
3
Pandrah
1
2
kesehatan untuk wilayah Kabupaten Bireuen dan umumnya Wilayah Aceh
4
Jeunieb
1
3
5
Peulimbang
1
6
Peudada
7
Juli
8
Pengobatan,
Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat, dan Praktek Dokter. Jumlah sarana
yang berkelanjutan di Kabupaten Bireuen. Masih kurangnya kebutuhan sarana
yang paling penting ditingkatkan adalah kualitas pelayanan oleh pihak-pihak
yang terlibat didalamnya.
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Bireuen terdiri dari
Rumah
Sakit,
Puskesmas,
Pustu,
Poliklinik,
Balai
kesehatan pada pada tahun 2012-2032 yang terdiri dari Rumah Sakit hanya
Poskesdes Posyandu
(2)
1
1
(3)
4
4
20
43
22
12
Peusangan
1
3
6
71
berjumlah 1 unit dan secara keseluruhan jumlah sarana kesehatan
13
Peusangan Selatan
1
3
5
23
diKabupaten Bireuen dari hasil proyeksi tahun 2016 antaralain Pukesmas
14
Peusangan Siblah Krueng
1
3
2
21
sebanyak 13 unit, Pustu 79 unit, Rumah Sakit Bersalin berjumlah 40 unit, serta
15
Makmur
1
4
4
27
16
Gandapura
1
3
8
40
17
Kuta Blang
1
3
15
41
Jumlah/Total
18
46
94
631
Tahun 2013
18
46
240
633
Tahun 2012
18
46
216
633
Tahun 2011
18
47
617
Tahun 2010
18
40
625
kelanjutan masing-masing kecamatan dari hasil proyeksi sarana kesehatan
dapat di lihat pada Tabel II.12.
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
II - 20
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
2.2.3
Tabel II. 13
Jumlah Mesjid, Meunasah dan TKQ/TPQ di Kabupaten Bireuen
Fasilitas Peribadatan
Guna
mengarahkan
kehidupan
beragama
untuk
umat
dan
1
2
Kecamatan
(1)
Samalanga
Simpang Mamplam
3
Pandrah
6
19
24
4
Jeunieb
7
43
29
5
Peulimbang
4
22
17
6
Peudada
12
52
19
7
Juli
12
40
66
kepentingan bersama telah tersedia tempat-tempat ibadah baik yang dibangun
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Data yang dikumpulkan dari
Departemen Agama Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa pada tahun
2014, terdapat 178 unit Mesjid, 629 unit Meunasah dan 620 unit TKQ/TPQ
(lihat Tabel II.13).
Mayoritas penduduk di Kabupaten Bireuen memeluk agama Islam,
yaitu sebanyak 422.460 jiwa, sedangkan sisanya memeluk agama lain dengan
8
Jeumpa
rincian Protestan 327 jiwa, Katolik 19 jiwa, Hindu 37 jiwa dan Budha 554 jiwa
9
Kota Juang
(lihat Tabel II.14).
10
Mesjid Meunasah
(2)
(3)
14
46
17
41
TKQ/ TPQ
(4)
30
37
8
42
16
10
24
29
Kuala
5
20
89
11
Jangka
11
46
79
12
Peusangan
16
68
50
13
Peusangan Selatan
10
21
18
14
Peusangan Sb Krueng
8
40
24
15
Makmur
13
27
12
16
Gandapura
13
40
46
17
Kuta Blang
12
38
35
Jumlah/Total
178
629
620
Tahun 2013
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
167
184
167
157
609
781
609
593
495
614
446
90
Sumber: Bireuen Dalam Angka 2015
II - 21
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tabel II. 14
Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kabupaten Bireuen
2.2.4
Umumnya penduduk setempat memanfaatkan sumber daya air tanah
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Islam
(1)
Samalanga
Sp Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Slt
(2)
29.780
26.810
8.295
24.435
11.225
26.045
31.393
35.196
48.397
17.478
27.758
51.460
14.286
(3)
29.769
26.806
8.287
24.435
11.223
26.044
31.370
35.193
47.637
17.478
27.756
51.351
14.285
11.396
11.396
-
-
-
-
15
Peusangan Sb
Krueng
Makmur
15.026
15.026
-
-
-
-
16
17
Gandapura
Kuta Blang
22.579
21.838
22.566
21.838
1
-
-
1
-
11
-
Jumlah/Total
Tahun 2013
423.397
413.817
422.460
412.913
327
316
19
13
37
35
554
540
Tahun 2012
406.083
405.224
290
12
39
518
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tahun 2011
Tahun 2010
Kristen
Protestan
(4)
2
4
8
1
16
1
291
2
1
Kriten
Hindu Budha
Katolik
(5)
(6)
(7)
9
2
3
4
2
16
34
419
109
-
Tidak Ada Data
398.288
389.127
64
-
-
Air Bersih dan Air Kotor (Air Buangan)
-
untuk memenuhi keperluan sehari – hari melalui sumur gali / bor (dalam)
dan sumur pantek (dangkal). Kebutuhan akan air selama ini cukup memadai
baik pada air tanah dangkal dan dalam. Potensi air tanah tinggi (Debit Pompa
> 10 liter per detik), Sedang (5-10 liter per detik) dan Kecil (< 5 liter per detik
). Potensi air sumur dangkal diperkirakan lebih besar dari air sumur dalam,
umunya air tanah dangkal bersifat tawar, dan di saat musim penghujan
kedalaman air tanah mencapai 2 hingga 5 meter dari permukaan tanah.
Prasarana air bersih di Kabupaten Bireuen dilayani oleh PDAM Tirta Krueng
Peusangan. PDAM ini memiliki 5 lokasi pengolahan air bersih, sebagai berikut
:
Bate Iliek dengan kapasitas 10 l/detik;
Jeunieb dengan kapasitas 20 l/detik;
Peudada dengan kapasitas 10 l/detik;
Teupin Mane, Juli dengan kapasitas 40 l/detik;
Peusangan, dengan kapasitas 10 l/detik;dan
Kuta Blang, dengan kapasitas 10 l/detik.
Adapun jumlah pelanggan yang ada saat ini adalah sekitar 71.806 KK,
dengan tingkat pemenuhan terhadap permintaan sebesar 13 %. Untuk masa
mendatang, tingkat pemenuhan terhadap permintaan ini akan ditingkatkan
menjad
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
BAB II
PROFIL KABUPATEN BIREUEN
2.1
Wilayah Administrasi Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi
1)
cepat berkembang di Pulau Sumatera, dibandingkan dengan kawasan
Aceh yang letaknya sangat strategis dan dilintasi oleh jalan nasional serta
tengah dan kawasan Pantai Barat Sumatera.
diapit oleh beberapa kabupaten dan merupakan pusat perdagangan di
wilayahnya. Secara geografis, Kabupaten Bireuen terletak pada posisi N
2)
itu, di Kota Medan juga terdapat Pelabuhan dan Bandar Udara
Internasional.
(179.631 Ha) dan berada pada ketinggian 0 sampai 2.637 meter Dari
Permukaan Laut (DPL). Batas-batas administratif Kabupaten Bireuen adalah
Berdekatan dengan kota pusat pertumbuhan Kota Lhokseumawe dan
Medan yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Disamping
4053’20,3” - N 5016’25,8” Lintang Utara (LU) dan E 96055’30,1” - E
096019’45,9” Bujur Timur (BT) dengan luas wilayahnya 1,796.31 Km2 atau
Kawasan Pantai Timur Pulau Sumatera yang merupakan kawasan
3)
Berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan Zona
Ekonomi Eksklusif dan jalur pelayaran perdagangan internasional
sebagai berikut :
yang padat.
Sebelah Utara
:
berbatasan dengan Selat Malaka;
Sebelah Timur
:
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara;
Sebelah Selatan
:
berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah dan
Aceh Tengah; dan
Sebelah Barat
:
berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie.
Secara geografis wilayah Kabupaten Bireuen memiliki posisi strategis,
karena terletak sebagai berikut :
4)
Dilintasi oleh Jalan Trans Sumatera, yang merupakan jalur
perdagangan yang padat di Pulau Sumatera. Di masa mendatang, Jalan
Trans Sumatera pada ruas antara Medan sampai Bandar Lampung
direncanakan untuk dikembangkan sebagai jalan internasional Trans
Asia dan Trans ASEAN.
Wilayah Kabupaten Bireuen berkembang menjadi kabupaten
merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Aceh Utara menjadi kabupaten
baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2000
tentang
II - 1
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
No
5
Peulimbang
Luas Wilayah
(Ha)
12.774,66
6
7
8
Peudada
Jeumpa
Kota Juang
31.283,90
10.886,02
1.690,87
17,42
6,06
0,94
9
10
11
12
Juli
Kuala
Peusangan
Jangka
23.118,35
1.724,56
5.907,63
3.748,92
12,87
0,96
3,29
2,09
dimekarkan kembali menjadi 17 kecamatan. Kecamatan terluas adalah
13
14
Peusangan Selatan
Peusangan Siblah Krueng
9.414,70
11.205,35
5,24
6,24
Kecamatan Peudada, dengan wilayah seluas 31.283,90 Ha atau 17,42 persen
15
16
17
Kuta Blang
Makmur
Gandapura
Jumlah
3.870,13
6.857,36
4.655,82
179.631,77
2,15
3,82
2,59
100,00
Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue, sebagaimana
(berikut dapat diperhatikan pada Peta 2.1).
Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-Undang
Nomor 48 tahun 1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan
dalam bidang pemerintahan, dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh)
kecamatan. Tahun 2001 dimekarkan menjadi 10 kecamatan, tahun 2004
dari total luas wilayah Kabupaten Bireuen. Urutan berikutnya adalah
Kecamatan Juli dengan wilayah seluas 23.11,358 Ha atau 12,87 persen dari
total luas wilayah Kabupaten Bireuen keseluruhan. Kecamatan dengan luas
Kecamatan
Persentase
(%)
7,11
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
wilayah paling kecil di daerah ini adalah Kecamatan Kota Juang (1.690,87 Ha)
dan Kecamatan Kuala (1.724,56 Ha), dengan proporsi luas wilayah masing-
2.1.1
Topografi
masing sebesar 0,94 dan 0,96 persen dari total luas wilayah Kabupaten
Topografi wilayah Kabupaten Bireuen secara umum terdiri dari
Bireuen secara keseluruhan. Berikut ini merupakan nama kecamatan dan luas
wilayah datar, landai, bergelombang dan berbukit. Kelerengan bervariasi
wilayah, yaitu :
antara 0-2%, 2-5%, 5-15%, 15-40%, > 40%. Wilayah dengan kelerengan 0-2%
Tabel II. 1
Nama dan Luas Wilayah Kecamatan Kabupaten Bireuen
No
Kecamatan
Luas Wilayah
(Ha)
14.087,19
Persentase
(%)
7,84
1
Samalanga
2
3
Simpang Mamplam
Pandrah
15.772,05
11.396,78
8,78
6,34
4
Jeunieb
11.237,49
6,26
terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota Juang,
Kuala, Kuta Blang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan,
Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Simpang Mamplam. Wilayah
dengan kelerengan 2-5% terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa,
Jeunieb, Juli, Kuta Blang, Kota Juang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang,
Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Samalanga, Simpang
II - 2
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Mamplam. Wilayah dengan kemiringan lereng 5-15% terdapat di Kecamatan
Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota Juang, Kuala, Kuta Blang,
Kemiringan
Lereng
0-2%
Kecamatan
Kota Juang
Luas (ha)
840,23
0-2%
Kuala
1.122,25
0-2%
Kuta Blang
1.516,48
Peusangan Siblah Krueng, Simpang Mamplam. Wilayah yang memiliki
0-2%
Makmur
131,38
kemiringan 15-40% berada di Kecamatan Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah,
0-2%
Pandrah
999,15
0-2%
Peudada
2.872,79
Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan,
Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah
0-2%
Peulimbang
1.067,17
Krueng, Samalangan, Simpang Mamplam. Wilayah dengan tingkat kemiringan
0-2%
Peusangan
2.259,19
> 40% terdapat di Kecamatan Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah, Peudada,
0-2%
Peusangan Selatan
596,09
0-2%
Peusangan Siblah Krueng
37,23
0-2%
Samalanga
1.972,52
0-2%
Simpang Mamplam
3.154,17
0-2%
Simpang Mamplam
0,00
Peulimbang, Samalanga, Simpang Mamplam.
Dari sisi topografi lahan, secara umum wilayah Kabupaten Bireuen
terdiri dari wilayah yang datar, landai, bergelombang dan berbukit.
2-5%
Gandapura
2.117,23
Kelerengan yang bervariasi antara 0-2 persen dan yang paling tinggi tingkat
2-5%
Jangka
1.303,24
kelerengannya adalah dengan kemiringan di atas 40% yang tersebar di
2-5%
Jeumpa
466,26
2-5%
Jeunieb
638,87
2-5%
Juli
883,31
2-5%
Kota Juang
776,34
2-5%
Kuta Blang
691,84
2-5%
Makmur
682,87
2-5%
Pandrah
680,90
2-5%
Peudada
256,08
2-5%
Peulimbang
745,28
2-5%
Peusangan
1.680,10
2-5%
Peusangan Selatan
1.135,87
2-5%
Peusangan Siblah Krueng
beberapa kecamatan. Penjabaran topografi pada tiap kecamatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini (dapat diperhatikan pada Peta 2.2) :
Tabel II. 2
Topografi Kabupaten Bireuen
Kemiringan
Lereng
0-2%
Kecamatan
Luas (ha)
Gandapura
1.487,52
0-2%
Jangka
1.089,59
0-2%
Jeumpa
1.742,88
0-2%
Jeunieb
2.334,71
0-2%
Juli
270,16
491,78
II - 3
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Kemiringan
Lereng
2-5%
Kecamatan
Samalanga
Luas (ha)
453,71
Kemiringan
Lereng
15 - 40 %
Kecamatan
Luas (ha)
Peusangan Selatan
5.003,60
2-5%
Simpang Mamplam
1.193,87
15 - 40 %
Peusangan Siblah Krueng
3.153,54
5 - 15 %
Gandapura
1.051,06
15 - 40 %
Samalanga
5.332,35
5 - 15 %
Jangka
1.356,09
15 - 40 %
Simpang Mamplam
6.575,80
5 - 15 %
Jeumpa
3.546,04
> 40 %
Jeumpa
503,67
5 - 15 %
Jeunieb
1.477,06
> 40 %
Jeunieb
2.117,66
5 - 15 %
Juli
10.510,60
> 40 %
Juli
5 - 15 %
Kota Juang
74,31
> 40 %
Pandrah
2.940,72
5 - 15 %
Kuala
602,31
> 40 %
Peudada
1.823,02
5 - 15 %
Kuta Blang
1.661,81
> 40 %
Peulimbang
2.830,52
5 - 15 %
Makmur
6.043,10
> 40 %
Samalanga
4.758,13
5 - 15 %
Pandrah
1.093,50
> 40 %
Simpang Mamplam
2.277,64
5 - 15 %
Peudada
9.516,78
5 - 15 %
Peulimbang
1.912,49
5 - 15 %
Peusangan
1.650,48
5 - 15 %
Peusangan Selatan
2.679,14
5 - 15 %
Peusangan Siblah Krueng
7.744,42
5 - 15 %
Samalanga
1.570,47
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen terbagimenjadi beberapa jenis
5 - 15 %
Simpang Mamplam
2.570,56
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
5 - 15 %
Simpang Mamplam
0,00
15 - 40 %
Jeumpa
4.627,17
15 - 40 %
Jeunieb
4.669,19
15 - 40 %
Juli
11.193,43
15 - 40 %
Pandrah
5.682,51
15 - 40 %
Peudada
16.815,23
15 - 40 %
Peulimbang
6.219,20
15 - 40 %
Peusangan
317,86
39,24
KABUPATEN BIREUEN
179.631,77
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
2.1.2
Geologi
lahan. Penampang geologi permukaan merupakan sebaran bebatuan lateral,
vertikal sampai pada kedalaman batuan dasar. Sebaran geologi meliputi
Aluvium, Batuan Sendimen, Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta
Sendimen.
Sebaran
geologi
wilayah
Kabupaten
Bireuen
terdiri
atas
aluvial/alluvial group, aneka bentuk/miscellaneous goup, dataran/plain group,
marine/marine group, pegunungan & plato/mountain &plateau group,
II - 4
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
perbukitan/hilly group, teras marin/marine terrace group, volkan/volcanic
group.
Geologi suatu wilayah perlu diketahui secara mendetail dalam
melakukan perencanaan agar upaya memanfaatkan sumber daya alam dan
energi dapat dilakukan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan
perikehidupan manusia pada masa kini dan masa mendatang dengan
GROUP
USDA
KECAMATAN
Marin/Marine Group
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Ustropepts
Gandapura
695,47
Gandapura
637,40
Ustropepts,
Kanhaplustults
Ustropepts,
Tropaquepts,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Gandapura
403,55
Gandapura
1.558,25
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya semaksimal mungkin.
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen dapat di bagi atas beberapa jenis
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
lahan. Hal ini didukung juga oleh penampang geologi permukaan sebagai
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
sebaran bebatuan baik lateral maupun vertikal hingga sampai pada kedalaman
batuan dasar. Sebaran geologi diantaranya adalah Aluvium, Batuan Sendimen,
Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta Sendimen (lihat Tabel II. 3
dan Peta 2.3).
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Tabel II. 3
Group, Jenis Batuan dan Sebaran Geologi di Kabupaten Bireuen
GROUP
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
USDA
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
KECAMATAN
Marin/Marine Group
LUAS (Ha)
Gandapura
37,24
Gandapura
902,68
Gandapura
129,58
Gandapura
291,66
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
LUAS (Ha)
Jangka
891,96
Jangka
1.440,56
Jangka
1.416,41
Jeumpa
974,01
Jeumpa
785,81
Jeumpa
224,95
Jeumpa
95,09
Jeumpa
3.862,55
Kandiudults,
Tropaquepts
Jeumpa
1.755,72
Dystropepts,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Jeumpa
358,90
Jeumpa
10,08
II - 5
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
Kanhapludults
Jeumpa
1.249,47
Ustropepts
Jeumpa
299,15
Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Jeumpa
1.270,30
Jeunib
956,36
Jeunib
896,29
Jeunib
5.201,27
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Jeunib
572,08
Jeunib
821,78
Jeunib
1.265,40
Hapludalfs
Jeunib
117,34
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Tropaquepts,
Ustropepts
Jeunib
1.065,09
Jeunib
341,87
Dystropepts,
Kanhapludults
Juli
1.173,00
Juli
372,68
Juli
2,16
Juli
91,08
GROUP
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
Kandiudults,
Tropaquepts
Juli
1.872,97
Dystropepts,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Juli
1.161,34
Juli
5.617,68
Juli
1.723,64
Juli
1.688,68
Juli
1.500,07
Ustropepts
Juli
202,51
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Juli
5.359,32
Juli
2.353,22
Kota Juang
223,05
Kota Juang
578,84
Kota Juang
62,35
Kota Juang
269,69
Kanhapludults
Kota Juang
33,35
Ustropepts
Kota Juang
523,60
Kuala
645,60
Tropaquepts,
Fluvaquents
II - 6
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
GROUP
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Tropaquepts,
Ustropepts
Haplustults,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Ustropepts,
Kanhaplustults
Tropaquepts,
Ustropepts
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Ustropepts,
Kanhaplustults
Ustropepts,
Tropaquepts,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Kuala
527,06
Aluvial/Alluvial
Group
Kuala
551,89
Kuta Blang
455,56
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Kuta Blang
1.511,57
Marin/Marine Group
Kuta Blang
42,83
Kuta Blang
324,79
Kuta Blang
408,10
Kuta Blang
138,54
Kuta Blang
353,01
Kuta Blang
635,73
Makmur
475,11
Makmur
3.988,60
Makmur
1.854,11
Makmur
112,62
Makmur
424,96
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Pandrah
147,78
Dataran/Plain Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
USDA
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
KECAMATAN
LUAS (Ha)
Pandrah
849,31
Pandrah
6.841,19
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Pandrah
321,98
Pandrah
70,64
Pandrah
2.207,00
Hapludalfs
Pandrah
170,36
Hapludalfs,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Ustropepts
Pandrah
83,21
Pandrah
36,76
Pandrah
450,06
Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Pandrah
218,48
Peudada
1.356,03
Peudada
1.058,55
Peudada
675,92
Peudada
2.363,56
Peudada
750,88
Peudada
1.716,66
Kandiudults,
Ustropepts,
Tropaquepts
Ustropepts,
Haplustox
II - 7
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
USDA
KECAMATAN
Marin/Marine Group
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Peudada
475,31
Peudada
15.287,31
Kandiudults,
Tropaquepts
Peudada
2,17
Dystropepts,
Tropaquepts
Dystropepts,
Tropaquepts,
Kandihumults
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Peudada
4.741,99
Peudada
602,85
Peudada
1.530,45
Peudada
105,98
Kanhapludults,
Dystropepts,
Tropaquepts
Ustropepts
Peudada
222,67
Peudada
334,19
Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Peudada
59,40
Peulimbang
423,39
Peulimbang
422,20
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
LUAS (Ha)
GROUP
USDA
KECAMATAN
Dataran/Plain Group
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Peulimbang
612,80
Peulimbang
643,25
Peulimbang
2.426,51
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Ustropepts
Peulimbang
100,44
Peulimbang
510,02
Peulimbang
344,33
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Kanhapludults
Peusangan
1.002,16
Peusangan
1.853,28
Peusangan
89,18
Peusangan
473,05
Peusangan
1.072,99
Peusangan
765,62
Ustropepts
Peusangan
651,36
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Peusangan
Selatan
2.422,97
Peusangan
Selatan
306,61
Marin/Marine Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group
Kandiudults,
Ustropepts,
Tropaquepts
Peulimbang
151,24
Peulimbang
6.264,18
Peulimbang
876,30
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Perbukitan/Hilly
Group
LUAS (Ha)
II - 8
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
USDA
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Haplustults,
Haplustox
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
KECAMATAN
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
LUAS (Ha)
427,85
GROUP
USDA
KECAMATAN
Marin/Marine Group
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults
Samalanga
12,31
Samalanga
344,34
Samalanga
4.527,44
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Dystropepts,
Hydrandrepts
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Ustropepts,Kandi
udults,
Tropaquepts
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Samalanga
1.046,99
Samalanga
327,74
Samalanga
2.782,18
Samalanga
1.559,80
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
896,52
Simpang
Mamplam
4.526,26
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
406,07
Simpang
Mamplam
1.433,33
3.456,28
Marin/Marine Group
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
Peusangan
Siblah Krueng
434,50
1.429,78
936,71
916,29
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
2.282,46
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
2.435,49
Volkan/Volcanic
Group
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
1.306,40
Samalanga
1.158,88
Samalanga
604,10
Samalanga
1.723,39
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
10,77
26,43
2.095,10
2.134,38
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group
Marin/Marine Group
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
LUAS (Ha)
194,51
189,25
II - 9
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
GROUP
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
USDA
KECAMATAN
LUAS (Ha)
dan pada tanah tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian, jenis tanah
Dystropepts,
Kanhapludults
Simpang
Mamplam
2.562,47
Hapludalfs
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
6,19
Sedangkan jenis tanah Litosol mempunyai sifat yang mudah tererosi dan
1.833,35
mempunyai kedalaman efektif yang dangkal sehingga mempunyai resiko erosi
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Ustropepts
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Ustropepts,Kandi
udults,
Tropaquepts
Podsolik Merah Kuning sesuai untuk tanaman perkebunan atau tahunan.
yang tinggi (lihat Tabel II. 4 dan Peta 2.4).
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
1.573,35
Simpang
Mamplam
1.649,98
Tabel II. 4
Jenis Tanah Kecamatan di Kabupaten Bireuen
496,56
4,20
No.
1.
3.
Simpang
Mamplam
Pandrah
4.
Jeunieb
5.
Peulimbang
Jenis Tanah
6.
Peudada
Jenis Tanah di Kabupaten Bireuen terdiri dari tanah Aluvial,
7.
8.
Juli
Jeumpa
9.
Kota Juang
bagian selatan wilayah ini di dominasi oleh jenis tanah Latosol, Komplek PMK
10.
11.
12.
Kuala
Jangka
Peusangan
Latosol dan Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Jenis tanah ini
13.
Peusangan Selatan
mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kesesuaian tanaman yang
14.
dapat dikembangkan. Jenis tanah Aluvial dan Latosol umumnya relatif subur
15.
Peusangan Siblah
Krueng
Makmur
Volkan/Volcanic
Group
KABUPATEN
BIREUEN
2.
Kecamatan
Samalanga
179.631,77
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
2.1.3
Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning, Latosol, Komplek PMK Latosol dan
Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Di bagian utara wilayah ini di
dominasi oleh jenis tanah Aluvial dan Hidromorf Kelabu, sedangkan pada
Jenis Tanah
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning, Latosol
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning, Latosol
Aluvial
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning,
LatosolAluvial, Hidromorf Kelabu
Podsolik Merah Kuning, Latosol
Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah
Kuning
II - 10
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
No.
16.
17
Kecamatan
Kuta Blang
Gandapura
Jenis Tanah
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Aluvial, Hidromorf Kelabu
yaitu sekitar 4,98 % dari luas keseluruhan Kabupaten Bireuen yaitu seluas
9,475,00 Hektar.
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
2)
1)
Kedalaman Efekif
Tekstur Tanah
Penyusun tekstur tanah berkaitan erat dengan kemampuan
Kedalaman efektif tanah merupakan tebalnya lapisan tanah dari
memberikan zat hara untuk tanaman, ketegasan tanah, perambatan panas,
permukaan sampai batuan induk atau sampai pada suatu lapisan yang
perkembangan akar tanaman dan pengolahan tanah. Berdasarkan
perakaran tanaman atau mungkin menembusnya. Permukaan tanah dengan
perbandingan tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu halus, sedang
tingkat kedalaman tinggi, semakin baik untuk media pertumbuhan tanaman.
dan kasar. Apabila tingkat kasar atau halus tekstur tanah yang tinggi maka
Kedalaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
kualitasnya semakin menurun, karena kemampuan meresap air kurang
akar tanaman, selain itu juga menentukan jumlah unsur hara dan air yang
baik.Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Bireuen sebagian besar
dapat diserap tanaman. Kedalaman efektif tanah adalah suatu kedalaman
mempunyai tekstur sedang yaitu seluas 137.855,05 Ha atau 72,51 % dan
yang diukur dari permukaan tanah sampai pada lapisan kedap air, yakni;
tekstur halus 39.319,81 Ha (20,68 %). Sedangkan tekstur kasar hanya
lapisan pasir, kerikil, batu lignit. Ini sangat ditentukan dari tingkat pelapukan
sebagian kecil yang terdapat dibagian utara dan selatan wilayah ini dengan
humus yang ada dipermukaan dan jenis batuan induk yang melapuk menjadi
luas sekitar 12.946,14 Ha (6,81 %).
soil.
Kabupaten Bireuen mempunyaik kedalaman tanah bervariasi dari 60
2.1.4
Geomorfologi daerah di Kabupaten Bireuen dapat di bagi tiga, yaitu
sampai 90 centi meter dan di atas 90 centi meter. Kedalaman tanah efektif
lebih dari 90 cm merupakan yang lebih dominan ditemukan dengan luas
sekitar 103.175,00 Hektar atau 54,27 % dari luas keseluruhan Kabupaten
Bireuen.Sedangkan kedalaman 60 - 90 cm merupakan yang terkecil dijumpai
Geomorfologi
sebagai berikut :
1)
Daerah Pesisir (Utara)dengan struktur tanah berupa pasir,banyak di
tumbuhi pohon kelapa, tambak – tambak rakyat, pemukiman
penduduk desa pantai, desa tambak, tempat pembenihan, daerah
II - 11
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
muara (umumnya dipakai tempat TPI dan PPI) dan beberapa kota –
kota kecamatan berada di wilayah ini;
2)
Daerah tengah didominasi persawahan, kebun- kebun penduduk,
bulan Agustus sampai Desember, curah hujan bulanan mencapai maksimal
dengan rata-rata berkisar antara 10 – 13 hari dalam satu bulan. Pada bulan Juni
curah hujan paling rendah dengan rata-rata curah hujan berkisar 4 mm dengan
hari hujan sebanyak empat hari (Peta 2.5).
pemukiman penduduk dan ibu kota kabupaten; dan
3)
Daerah Selatan adalah daerah berbukit atau dataran tinggi yang
2.1.6
Hidrologi
umumnya merupakan kawasan hutan, meliputi hutan lindung, dan
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri,
kawasan budidaya.
rumah tangga dan kegiatan lain, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan di
wilayah Kabupaten Bireuen yaitu :
2.1.5
Klimatologi
Kondisi iklim di Kabupaten Bireuen sebagaimana umumnya di
A.
Perairan Terbuka
Indonesia. Kabupaten Bireuen merupakan daerah tropis dengan tipe iklim
Perairan terbuka dapat dimanfaatkan di wilayah Kabupaten Bireuen
muson, dengan klasifikasi menurut sistem mohr,schimidt dan ferguson
adalah sungai yang berhulu di dataran tinggi bukit barisan dan bermuara
termasuk dalam tipe C. Kondisi iklim di wilayah kabupaten Bireuen relatif
ke Selat Malaka. Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang cukup
lebih kering di banding dengan bagian lain di Provinsi Aceh. Hal ini di
besar yaitu DAS Krueng Peusangan, sub das lainnya, diantaranya Krueng
pengaruhi oleh adanya Pegunungan Bukit Barisan, yang mana secara umum
wilayah Timur dan Utara merupakan wilayah yang lebih kering di bandingkan
dengan wilayah bagian Barat dan Selatan.Keadaan iklim secara umum di
wilayah Kabupaten Bireuen dengan suhu rata-rata 300C dan kelembaban
udara berkisar 84 – 89 %, bila di rata – rata dalam sepuluh tahun berkisar 86,6
%.
Curah hujan rata–rata tahunan di wilayah Kabupaten Bireuen
berdasarkan pantauan dari 4 (empat) BPP adalah berkisar 1.447 mm
Peudada, Krueng Pandrah, dan Krueng Jeunieb. Jika dilihat bentuk pola
alirannya,sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini berbentuk sub paralel
di bagian hulu. Penyebabnya adalah kondisi wilayah yang berbukit
sehingga pola aliran yang terbentuk mengikuti lereng dari jalur
pegunungan, pada bagian hilir berbentuk linier. Sungai-sungai yang
melewati wilayah Kabupaten Bireuen sebagian terkena erosi yang
mengakibatkan lingkungan rusak dan rawan bahaya banjir. Bencana banjir
pertahun, dengan rata-rata hari hujan adalah sebesar 92 hari pertahun. Pada
II - 12
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
No
disebabkan adanya penggundulan hutan di daerah aliran dan di hulu
Luas (Ha)
Daerah Irigasi (DI)
Kewenangan
Paya crot
Kabupaten
16
18,28
17
9,57
Garab
Kabupaten
18
97,52
Alue tokben
Kabupaten
Daerah Irigasi
19
308,05
Simpang jaya
Kabupaten
Potensi sumber daya air lain yang dapat dimanfaatkan yaitu berupa
20
8,59
Tanjung beuridi
Kabupaten
waduk dan irigasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Bireuen. Terdapat 5
21
55,14
Blag mane
Kabupaten
22
63,86
Darussalam
Kabupaten
23
49,04
Leubok setui
Kabupaten
24
271,67
Batee Cut Lem
Kabupaten
25
26,45
Tanjungan
Kabupaten
26
51,37
Paya Jaloh
Kabupaten
27
237,10
Payah Praden
Kabupaten
sungai.
B.
waduk yang berfungsi sebagai penyatu dari 43 Daerah Irigasi diwilayah ini
untuk kebutuhan irigasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II. 5.
Tabel II. 5
Nama Lokasi Daerah Irigasi Kabupaten Bireuen
No
Luas (Ha)
Daerah Irigasi (DI)
Kewenangan
28
159,34
Bintahsa
Kabupaten
1
221,37
Paya Geulungku
Kabupaten
29
210,65
Paya Laot
Kabupaten
2
44,25
Glee Meundong
Kabupaten
30
26,56
Paya sikameh
Kabupaten
3
96,90
Alue Rayek Mamplam
Kabupaten
31
764,79
Tadah Hujan
Kabupaten
4
112,19
Kolam sapi
Kabupaten
32
3.053,28
Paya Ni
Nasional
5
5,87
Peuneulet tunong
Kabupaten
33
4.960,88
Pante Lhong
Nasional
1.952,44
Samalanga
Propinsi
6
63,62
Alue udeng
Kabupaten
34
7
135,74
Uteun bunta
Kabupaten
35
1.007,71
Pandrah
Propinsi
8
28,86
Lhok Batee
Kabupaten
36
1.503,79
Nalan
Propinsi
9
28,74
Payaru
Kabupaten
37
1.010,40
Peudada
Propinsi
10
235,76
Paku
Kabupaten
11
94,64
Mata ie
Kabupaten
12
24,50
Alue Panyang
Kabupaten
13
41,49
Jaba
Kabupaten
14
215,71
Me rayeuk
Kabupaten
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu
15
35,39
Krueng Meusagob
Kabupaten
kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
C.
Daerah Resapan Air
II - 13
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Secara keseluruhan bagian hidrologi ini dapat diperhatikan pada Peta
dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari
DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh
2.6.
diatasnya melalui sungai.DAS di Kabupaten Bireuen meliputi DAS
2.1.7
Kawasan Rawan Bencana
Peusangan dan DAS Meuredu yang berhulu di dataran tinggi bagian selatan
A.
Daerah Rawan Gempa
yang merupakan lembah-lembah atau punggung bukit dengan fungsi
Lempeng adalah berbagai luasan area yang terbentuk dari pecahan
menangkap air hujan (Cachtment Area). Terdapat 16 (enam belas) sungai
kerak bumi yang masing-masing memiliki gerakan ke arah tertentu akibat
yang mengaliri wilayah ini dengan luas 1.842 ha dan Krueng Peusangan
konveksi di dalam bumi (astenosfer). Lempeng berada dalam keadaan
merupakan sungai terbesar di Kabupaten Bireuen.
bergerak kontinu, baik relative terhadap yang lain maupun terhadap sumbu
D.
Daerah Rawa
Di Kabupaten Bireuen daerah berawa tersebar di 5 kecamatan,
rotasi bumi. Lempeng bumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat
adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan pecah
daerah sumber daya air dan resapan, perlu dijaga
menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng bumi. Arus
kelestariannya. Luas daerah rawa (Paya)di Kabupaten Bireuensecara
konvensi merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya
keseluruhan adalah 437,93 ha.Paya Nie merupakan daerah rawa terbesar
pergerakan lempeng, getaran pergerakan lempeng ini disebut gempa.
merupakan
dengan luas 304,19 ha yang berada di Kecamatan Kutablang. Adapun rawa–
rawa tersebut, yaitu di :
1. Kecamatan Simpang Mamplam : Rawa Paku (8,47 ha) dan Kolam Sapi
(16,11 ha);
2. Kecamatan Jeumpa : Rawa Paya Jagat (21,57 ha), Paya Geudebang
(20,57 ha) dan Paya Cut (5,82 ha) ;
3. Kecamatan Kota Juang : Rawa Paya Kareueng (27,79 ha);
Potensi gempa untuk wilayah Aceh sangat besar, hingga saat ini belum
ditemukan teknologi yang dapat memperkirakan kapan akan terjadinya
gempa. Wilayah Kabupaten Bireuen meskipun tidak berada pada jalur sesar
secara langsung, namun tetap mengalami getaran gempa, karena berada
dalam satu kesatuan wilayah Aceh yang merupakan jalur yang dilewati sesar
semangko, apalagi jika gempa yang terjadi berada pada kedalaman yang sangat
4. Kecamatan Kutablang :Rawa Paya Nie (304,19 ha);dan
dangkal. Apabila terjadi gempa di sekitar Kabupaten Bireuen dengan kekuatan
5. Kecamatan Makmur : Rawa Paya Meuseujid (17,82 ha) dan Paya Gub
yang sangat besar dapat memberikan dampak pada kerusakan bangunan,
(6,39 ha);
II - 14
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
mengubah topografi atau bentuk muka bumi, keretakan permukaan bumi,
modifikasi daerah pantai untuk keperluan tersebut di atas sering tidak
perubahan tata air, dan mengakibatkan trauma pisik, psikis atau mental.
diimbangi dengan pemahaman yang benar terhadap perilaku dinamika pantai,
Secara umum Wilayah Aceh merupakan wilayah yang berada pada
sehingga menimbulkan dampak yang cenderung merusak lingkungan pantai.
patahan sesar sumatera, masyarakat harus bisa hidup dan bersahabat dengan
Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita
alam. Hal ini dapat direalisasikan dengan membangun rumah tahan gempa
sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun
atau tidak bermukim di lereng-lereng terjal yang bias mendatangkan longsor.
tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang
Dengan mengupayakan beberapa hal tersebut akan meminimalisir dampak
letaknya berada wilayah sesar. Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan
terjadinya gempa bagi kehidupan masyarakat.
mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal sehingga dasar lautan
akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan
B.
Daerah Rawan Abrasi dan Tsunami
memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi
Abrasi merupakan proses terjadinya pengikisan daratan oleh
gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.
gelombang ekstrim sehingga menyebabkan hanyutnya substrat dan
Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut,
berkurangnya luas daratan. Terjadinya perubahan garis pantai sangat
wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya.
dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi pada daerah sekitar pantai,
Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan tinggi. Ia bisa mencapai
dimana pantai selalu beradaptasi dengan berbagai kondisi yang terjadi. Salah
500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai,
satu kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat
kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski
abrasi adalah kawasan pesisir Kabupaten Bireuen.
berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan
Selain faktor-faktor alam, proses abrasi dapat terjadi akibat faktor
antropogenik, seperti aktivitas manusia di sekitar pantai. Meningkatnya usaha
kerusakan yang parah bagi manusia.
Wilayah Kabupaten Bireuen merupak sebagian besar adalah wilayah
pengembangan daerah pantai untuk daerah pemukiman, wisata, perikanan,
pesisir sangat rentan terhadap dampak
industri, wisata dan sebagianya telah mengakibatkan berbagai tekanan
memperparah kerusakan adalah tidak adanya kawasan penyangga alamiah
terhadap kualitas lingkungan pantai. Berbagai upaya manusia dalam
(Buffer Zone) yang dapat menahan laju gelombang tsunami ke arah darat.
tsunami. Faktor lain yang
II - 15
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tinggi Genangan
Sebagian besar wilayah pesisir Samalanga sampai Gandapura terkena dampak
1.50 - 2.00 m
dari gelombang tsunami dengan ketinggian 2 meter. Sebaran terkena
C.
Luas (Ha)
Potensi rendah
13.648,64
Total Luas
53.910,55
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
gelombang tsunami yang tersebar di 11 kecamatan, khususnya dibagian
pesisir.
Keterangan
D.
Daerah Rawan Longsor dan Gerak Tanah
Kawasan rawan gerakan tanah dan/atau longsor di Kabupaten
Daerah Potensi Banjir
Bireuen seluas 8.379,23 ha, meliputi Kecamatan Samalanga seluas 48,57 ha,
Kabupaten Bireuen berpotensi banjir ringan atau rendah. Hal ini
Peulimbang seluas 1.047,75 ha dan Juli seluas 8.330,66 ha. Kawasan gerak
disebabkan topografi Kabupaten Bireuen dengan kelerengan yang bervariasi.
tanah yang berpotensi rawan secara menyatu terdapat pada jalan nasional
Tinggi genangan < 0.50 m dengan luas wilayah genangan 18.227,72 ha, tinggi
genangan 0.50-1.00 m seluas 5.046,37 ha, tinggi genangan 1.00-1.50 m seluas
Bireuen – Aceh Tengah sekitar km 11 sampai km 30.
Dampak dari gerakan tanah tersebut mengakibatkan hancurnya
403,32 ha, tinggi genangan 1.30-1.50 m seluas 16.584,51 ha, dan tinggi
kawasan permukiman penduduk,
rusaknya
perkebunan masyarakat,
genangan 1.50-2.00 m mencakup 13.648,64 ha. Sebagian kecil pada wilayah
infrastruktur, jaringan listrik dan komunikasi. Kerusakan infrastruktur
pesisir yang memiliki potensibanjir. Faktor terjadinya banjir sangat
mengakibatkan putusnya akses dari Kabupaten Bireuen ke Kabupaten Bener
memungkinkan dikarenakan kondisi curah hujan yang anomali. Untuk lebih
Meriah dan Aceh Tengah, sehingga pergerakan orang dan barang antar
jelas mengenai potensi banjir di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel
kabupaten terhambat.Secara keseluruhan bagian rawan bencana ini dapat
berikut :
diperhatikan pada Peta 4.7.
Tabel II. 6
Potensi Banjir Kabupaten Bireuen
Tinggi Genangan
Keterangan
2.1.8
Luas (Ha)
< 0.50 m
Potensi rendah
18.227,72
0.50 - 1.00 m
Potensi rendah
5.046,37
1.00 - 1.50 m
Potensi rendah
403,32
1.30 - 1.50 m
Potensi rendah
16.584,51
Penggunaan Lahan Kabupaten Bireuen
Penggunaan lahan di Kabupaten Bireuen berdasarkan sebarannya
terbagi atas tiga wilayah yaitu wilayah pantai, wilayah tengah dan wilayah
pedalaman. Wilayah pantai di dominasi kegiatan tambak dan sawah, wilayah
II - 16
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
tengah kegiatan perdagangan dan jasa serta sawah dan wilayah pedalaman
kegiatan dominan pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan.
2.2
Prasarana dan Sarana Wilayah Kabupaten
2.2.1
Fasilitas Pendidikan
Kabupaten Bireuen memiliki 1 universitas, 3 Sekolah Tinggi dan 1
Penggunaan lahan di Kabupaten Bireuen terbagi dalam 12 jenis
Akademik yang masing-masing terletak di Kecamatan peusangan, yaitu
penggunaan lahan, dengan luas terbesar 59.525,16 Ha yaitu pertanian lahan
Universitas Al-Muslim, STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) berlokasi di
kering campur, dan luas terkecil dengan peruntukan rawa seluas 101,56 Ha.
Kecamatan Peusangan Gampong Paya Leupah, STIES terdapat di Kecamatan
Gambaran lebih rinci terkait rencana penggunaan lahan tersebut dapat dilihat
Jeumpa gampong Blang Bladeh dan PTAI berada di Kecamatan Samalanga
pada tabel berikut.Untuk lebih lengkap peruntukan lahan di Kabupaten
serta Akademik Kebidanan Munawarah di kecamatan Jeumpa Gampong
Bireuen dapat dilihat pada Tabel II. 7 dan Peta 2.8
Meunasah Blang. Jumlah dan sebaran sarana pendidikan di Kabupaten Bireuen
Tabel II. 7
Luas dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Bireuen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Penggunaan Lahan
Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder
Semak/Belukar
Hutan Primer
Sawah
Tambak
Permukiman
Tanah Terbuka/kosong
Air
Rawa
Pertanian
Lahan
Kering
Campur
12 Sungai
Total Penggunaan Lahan
yang terdiri dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA sudah tersebar di semua
Luas (Ha)
1.717,75
55.034,42
22.313,63
18.694,49
13.990,00
4.814,43
1.146,62
742,03
418,18
310,00
59.525,16
Persentase %
0,96
30,64
12,42
10,41
7,79
2,68
0,64
0,41
0,23
0,17
33,14
925,06
179.631,77
0,51
100
kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen. Untuk masing-masing kecamatan
sarana pendidikan dapat dilihat pada Tabel II.8.
Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032
II - 17
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tabel II. 9
Jumlah Sekolah Dasar dalam Kabupaten Bireuen
Tabel II. 8
Jumlah Taman Kanak-Kanak dalam Kabupaten Bireuen
Kecamatan
Negeri
Swasta
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
-
8
8
-
9
9
Kecamatan
(1)
1
Samalanga
2
Simpang
3
Pandrah
-
4
4
1
2
Samalanga
Simpang Mamplam
4
Jeunieb
-
6
6
3
5
Peulimbang
-
2
2
6
Peudada
-
11
11
7
Juli
-
12
12
8
Jeumpa
-
13
9
Kota Juang
-
18
10
Kuala
-
11
Jangka
12
Peusangan
13
Peusangan Selatan
14
Peusangan Siblah
15
Mamplam
Negeri
(2)
Swasta
(3)
Jumlah
(4)
12
18
-
12
18
Pandrah
6
-
6
4
Jeunieb
14
1
15
5
Peulimbang
6
-
6
6
Peudada
19
-
19
13
7
Juli
19
1
20
18
8
Jeumpa
12
1
13
10
10
9
Kota Juang
21
3
24
-
6
6
10
Kuala
7
-
7
-
24
24
11
Jangka
13
-
13
-
3
3
12
Peusangan
28
-
28
-
4
4
13
Peusangan Selatan
9
-
9
Makmur
-
5
5
14
Peusangan Siblah Krueng
8
-
8
16
Gandapura
-
10
10
15
Makmur
13
-
13
17
Kuta Blang
-
3
3
16
Gandapura
11
-
11
Jumlah/ Total
-
148
148
17
Kuta Blang
11
1
12
Tahun 2013
-
147
147
Jumlah/Total
227
7
234
Tahun 2012
-
141
141
Tahun 2013
228
4
232
Tahun 2011
-
113
113
Tahun 2012
227
4
231
Tahun 2010
-
113
113
Tahun 2011
226
1
227
Tahun 2010
226
1
227
Krueng
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
II - 18
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tabel II. 11
Jumlah SMA dalam Kabupaten Bireuen
Tabel II. 10
Jumlah SLTP dalam Kabupaten Bireuen
Kecamatan
(1)
Tabel II. 11
1
Samalanga
2
Simpang Mamplam
Negeri
Swasta
Jumlah
(2)
3
1
(3)
1
1
(4)
4
2
3
Pandrah
1
-
1
4
Jeunieb
1
-
1
5
Peulimbang
1
-
1
6
Peudada
1
-
1
7
Juli
1
-
1
8
Jeumpa
1
1
2
9
Kota Juang
3
-
3
10
Kuala
1
-
1
11
Jangka
1
-
1
12
Peusangan
3
2
5
13
Peusangan Selatan
1
-
1
14
Peusangan Siblah Krueng
1
-
1
15
Makmur
1
-
1
16
Gandapura
1
-
1
17
Kuta Blang
2
-
2
Jumlah/Total
24
5
29
Tahun 2013
23
5
28
Tahun 2012
23
5
28
Tahun 2011
23
4
27
Tahun 2010
23
4
27
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Kecamatan
Negeri
Swasta
Jumlah
(1)
(2)
6
3
2
3
2
4
6
3
6
1
2
8
2
3
4
3
5
(3)
2
2
1
1
1
3
1
-
(4)
8
5
2
4
2
4
6
4
7
1
2
11
2
3
5
3
5
Samalanga
Simpang Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Selatan
Peusangan Siblah Krueng
Makmur
Gandapura
Kuta Blang
Jumlah/Total
63
11
74
Tahun 2013
62
11
73
Tahun 2012
61
12
73
Tahun 2011
56
6
62
Tahun 2010
56
6
62
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
II - 19
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
2.2.2
Tabel II. 12
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bireuen
Fasilitas Kesehatan
Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan
Kecamatan
yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dalam pembangunan
Puskesmas
Pustu
(5)
46
43
2
(4)
4
4
3
2
4
3
4
2
8
1
3
3
52
2
2
8
41
Jeumpa
1
2
5
42
9
Kota Juang
1
1
2
28
10
Kuala
1
1
6
20
11
Jangka
1
3
7
51
kesehatan dalam menangani pelayanan maka sarana kesehatan sangat penting
1
2
(1)
Samalanga
Simpang Mamplam
dalam memperbaiki kesehatan di wilayah ini. Peningkatan pelayanan
3
Pandrah
1
2
kesehatan untuk wilayah Kabupaten Bireuen dan umumnya Wilayah Aceh
4
Jeunieb
1
3
5
Peulimbang
1
6
Peudada
7
Juli
8
Pengobatan,
Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat, dan Praktek Dokter. Jumlah sarana
yang berkelanjutan di Kabupaten Bireuen. Masih kurangnya kebutuhan sarana
yang paling penting ditingkatkan adalah kualitas pelayanan oleh pihak-pihak
yang terlibat didalamnya.
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Bireuen terdiri dari
Rumah
Sakit,
Puskesmas,
Pustu,
Poliklinik,
Balai
kesehatan pada pada tahun 2012-2032 yang terdiri dari Rumah Sakit hanya
Poskesdes Posyandu
(2)
1
1
(3)
4
4
20
43
22
12
Peusangan
1
3
6
71
berjumlah 1 unit dan secara keseluruhan jumlah sarana kesehatan
13
Peusangan Selatan
1
3
5
23
diKabupaten Bireuen dari hasil proyeksi tahun 2016 antaralain Pukesmas
14
Peusangan Siblah Krueng
1
3
2
21
sebanyak 13 unit, Pustu 79 unit, Rumah Sakit Bersalin berjumlah 40 unit, serta
15
Makmur
1
4
4
27
16
Gandapura
1
3
8
40
17
Kuta Blang
1
3
15
41
Jumlah/Total
18
46
94
631
Tahun 2013
18
46
240
633
Tahun 2012
18
46
216
633
Tahun 2011
18
47
617
Tahun 2010
18
40
625
kelanjutan masing-masing kecamatan dari hasil proyeksi sarana kesehatan
dapat di lihat pada Tabel II.12.
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
II - 20
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
2.2.3
Tabel II. 13
Jumlah Mesjid, Meunasah dan TKQ/TPQ di Kabupaten Bireuen
Fasilitas Peribadatan
Guna
mengarahkan
kehidupan
beragama
untuk
umat
dan
1
2
Kecamatan
(1)
Samalanga
Simpang Mamplam
3
Pandrah
6
19
24
4
Jeunieb
7
43
29
5
Peulimbang
4
22
17
6
Peudada
12
52
19
7
Juli
12
40
66
kepentingan bersama telah tersedia tempat-tempat ibadah baik yang dibangun
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Data yang dikumpulkan dari
Departemen Agama Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa pada tahun
2014, terdapat 178 unit Mesjid, 629 unit Meunasah dan 620 unit TKQ/TPQ
(lihat Tabel II.13).
Mayoritas penduduk di Kabupaten Bireuen memeluk agama Islam,
yaitu sebanyak 422.460 jiwa, sedangkan sisanya memeluk agama lain dengan
8
Jeumpa
rincian Protestan 327 jiwa, Katolik 19 jiwa, Hindu 37 jiwa dan Budha 554 jiwa
9
Kota Juang
(lihat Tabel II.14).
10
Mesjid Meunasah
(2)
(3)
14
46
17
41
TKQ/ TPQ
(4)
30
37
8
42
16
10
24
29
Kuala
5
20
89
11
Jangka
11
46
79
12
Peusangan
16
68
50
13
Peusangan Selatan
10
21
18
14
Peusangan Sb Krueng
8
40
24
15
Makmur
13
27
12
16
Gandapura
13
40
46
17
Kuta Blang
12
38
35
Jumlah/Total
178
629
620
Tahun 2013
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010
167
184
167
157
609
781
609
593
495
614
446
90
Sumber: Bireuen Dalam Angka 2015
II - 21
Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen
Tabel II. 14
Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kabupaten Bireuen
2.2.4
Umumnya penduduk setempat memanfaatkan sumber daya air tanah
Jumlah Penduduk Menurut Agama
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
Islam
(1)
Samalanga
Sp Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Slt
(2)
29.780
26.810
8.295
24.435
11.225
26.045
31.393
35.196
48.397
17.478
27.758
51.460
14.286
(3)
29.769
26.806
8.287
24.435
11.223
26.044
31.370
35.193
47.637
17.478
27.756
51.351
14.285
11.396
11.396
-
-
-
-
15
Peusangan Sb
Krueng
Makmur
15.026
15.026
-
-
-
-
16
17
Gandapura
Kuta Blang
22.579
21.838
22.566
21.838
1
-
-
1
-
11
-
Jumlah/Total
Tahun 2013
423.397
413.817
422.460
412.913
327
316
19
13
37
35
554
540
Tahun 2012
406.083
405.224
290
12
39
518
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tahun 2011
Tahun 2010
Kristen
Protestan
(4)
2
4
8
1
16
1
291
2
1
Kriten
Hindu Budha
Katolik
(5)
(6)
(7)
9
2
3
4
2
16
34
419
109
-
Tidak Ada Data
398.288
389.127
64
-
-
Air Bersih dan Air Kotor (Air Buangan)
-
untuk memenuhi keperluan sehari – hari melalui sumur gali / bor (dalam)
dan sumur pantek (dangkal). Kebutuhan akan air selama ini cukup memadai
baik pada air tanah dangkal dan dalam. Potensi air tanah tinggi (Debit Pompa
> 10 liter per detik), Sedang (5-10 liter per detik) dan Kecil (< 5 liter per detik
). Potensi air sumur dangkal diperkirakan lebih besar dari air sumur dalam,
umunya air tanah dangkal bersifat tawar, dan di saat musim penghujan
kedalaman air tanah mencapai 2 hingga 5 meter dari permukaan tanah.
Prasarana air bersih di Kabupaten Bireuen dilayani oleh PDAM Tirta Krueng
Peusangan. PDAM ini memiliki 5 lokasi pengolahan air bersih, sebagai berikut
:
Bate Iliek dengan kapasitas 10 l/detik;
Jeunieb dengan kapasitas 20 l/detik;
Peudada dengan kapasitas 10 l/detik;
Teupin Mane, Juli dengan kapasitas 40 l/detik;
Peusangan, dengan kapasitas 10 l/detik;dan
Kuta Blang, dengan kapasitas 10 l/detik.
Adapun jumlah pelanggan yang ada saat ini adalah sekitar 71.806 KK,
dengan tingkat pemenuhan terhadap permintaan sebesar 13 %. Untuk masa
mendatang, tingkat pemenuhan terhadap permintaan ini akan ditingkatkan
menjad