BAB II PROFIL KABUPATEN BIREUEN - DOCRPIJM 1508320558BAB II

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

BAB II
PROFIL KABUPATEN BIREUEN

2.1

Wilayah Administrasi Kabupaten Bireuen
Kabupaten Bireuen merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi

1)

cepat berkembang di Pulau Sumatera, dibandingkan dengan kawasan

Aceh yang letaknya sangat strategis dan dilintasi oleh jalan nasional serta

tengah dan kawasan Pantai Barat Sumatera.

diapit oleh beberapa kabupaten dan merupakan pusat perdagangan di
wilayahnya. Secara geografis, Kabupaten Bireuen terletak pada posisi N


2)

itu, di Kota Medan juga terdapat Pelabuhan dan Bandar Udara
Internasional.

(179.631 Ha) dan berada pada ketinggian 0 sampai 2.637 meter Dari

Permukaan Laut (DPL). Batas-batas administratif Kabupaten Bireuen adalah

Berdekatan dengan kota pusat pertumbuhan Kota Lhokseumawe dan
Medan yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Disamping

4053’20,3” - N 5016’25,8” Lintang Utara (LU) dan E 96055’30,1” - E

096019’45,9” Bujur Timur (BT) dengan luas wilayahnya 1,796.31 Km2 atau

Kawasan Pantai Timur Pulau Sumatera yang merupakan kawasan

3)


Berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan Zona
Ekonomi Eksklusif dan jalur pelayaran perdagangan internasional

sebagai berikut :

yang padat.
 Sebelah Utara

:

berbatasan dengan Selat Malaka;

 Sebelah Timur

:

berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara;

 Sebelah Selatan


:

berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah dan
Aceh Tengah; dan

 Sebelah Barat

:

berbatasan dengan Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie.

Secara geografis wilayah Kabupaten Bireuen memiliki posisi strategis,
karena terletak sebagai berikut :

4)

Dilintasi oleh Jalan Trans Sumatera, yang merupakan jalur
perdagangan yang padat di Pulau Sumatera. Di masa mendatang, Jalan
Trans Sumatera pada ruas antara Medan sampai Bandar Lampung

direncanakan untuk dikembangkan sebagai jalan internasional Trans
Asia dan Trans ASEAN.
Wilayah Kabupaten Bireuen berkembang menjadi kabupaten

merupakan hasil dari pemekaran Kabupaten Aceh Utara menjadi kabupaten
baru berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2000

tentang

II - 1

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

No
5

Peulimbang

Luas Wilayah

(Ha)
12.774,66

6
7
8

Peudada
Jeumpa
Kota Juang

31.283,90
10.886,02
1.690,87

17,42
6,06
0,94

9

10
11
12

Juli
Kuala
Peusangan
Jangka

23.118,35
1.724,56
5.907,63
3.748,92

12,87
0,96
3,29
2,09

dimekarkan kembali menjadi 17 kecamatan. Kecamatan terluas adalah


13
14

Peusangan Selatan
Peusangan Siblah Krueng

9.414,70
11.205,35

5,24
6,24

Kecamatan Peudada, dengan wilayah seluas 31.283,90 Ha atau 17,42 persen

15
16
17

Kuta Blang

Makmur
Gandapura
Jumlah

3.870,13
6.857,36
4.655,82
179.631,77

2,15
3,82
2,59
100,00

Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue, sebagaimana
(berikut dapat diperhatikan pada Peta 2.1).
Sejak berdirinya Kabupaten Bireuen berdasarkan Undang-Undang
Nomor 48 tahun 1999 telah terjadi perkembangan yang cukup signifikan
dalam bidang pemerintahan, dimana pada awalnya terdiri dari 7 (tujuh)
kecamatan. Tahun 2001 dimekarkan menjadi 10 kecamatan, tahun 2004


dari total luas wilayah Kabupaten Bireuen. Urutan berikutnya adalah
Kecamatan Juli dengan wilayah seluas 23.11,358 Ha atau 12,87 persen dari
total luas wilayah Kabupaten Bireuen keseluruhan. Kecamatan dengan luas

Kecamatan

Persentase
(%)
7,11

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

wilayah paling kecil di daerah ini adalah Kecamatan Kota Juang (1.690,87 Ha)
dan Kecamatan Kuala (1.724,56 Ha), dengan proporsi luas wilayah masing-

2.1.1

Topografi


masing sebesar 0,94 dan 0,96 persen dari total luas wilayah Kabupaten

Topografi wilayah Kabupaten Bireuen secara umum terdiri dari

Bireuen secara keseluruhan. Berikut ini merupakan nama kecamatan dan luas

wilayah datar, landai, bergelombang dan berbukit. Kelerengan bervariasi

wilayah, yaitu :

antara 0-2%, 2-5%, 5-15%, 15-40%, > 40%. Wilayah dengan kelerengan 0-2%

Tabel II. 1
Nama dan Luas Wilayah Kecamatan Kabupaten Bireuen
No

Kecamatan

Luas Wilayah
(Ha)

14.087,19

Persentase
(%)
7,84

1

Samalanga

2
3

Simpang Mamplam
Pandrah

15.772,05
11.396,78

8,78
6,34

4

Jeunieb

11.237,49

6,26

terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota Juang,
Kuala, Kuta Blang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan,
Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Simpang Mamplam. Wilayah
dengan kelerengan 2-5% terdapat di Kecamatan Gandapura, Jangka, Jeumpa,
Jeunieb, Juli, Kuta Blang, Kota Juang, Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang,
Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah Krueng, Samalanga, Simpang

II - 2

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Mamplam. Wilayah dengan kemiringan lereng 5-15% terdapat di Kecamatan
Gandapura, Jangka, Jeumpa, Jeunieb, Juli, Kota Juang, Kuala, Kuta Blang,

Kemiringan
Lereng
0-2%

Kecamatan
Kota Juang

Luas (ha)
840,23

0-2%

Kuala

1.122,25

0-2%

Kuta Blang

1.516,48

Peusangan Siblah Krueng, Simpang Mamplam. Wilayah yang memiliki

0-2%

Makmur

131,38

kemiringan 15-40% berada di Kecamatan Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah,

0-2%

Pandrah

999,15

0-2%

Peudada

2.872,79

Makmur, Pandrah, Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan,

Peudada, Peulimbang, Peusangan, Peusangan Selatan, Peusangan Siblah

0-2%

Peulimbang

1.067,17

Krueng, Samalangan, Simpang Mamplam. Wilayah dengan tingkat kemiringan

0-2%

Peusangan

2.259,19

> 40% terdapat di Kecamatan Jeumpa, Jeunieb, Juli, Pandrah, Peudada,

0-2%

Peusangan Selatan

596,09

0-2%

Peusangan Siblah Krueng

37,23

0-2%

Samalanga

1.972,52

0-2%

Simpang Mamplam

3.154,17

0-2%

Simpang Mamplam

0,00

Peulimbang, Samalanga, Simpang Mamplam.
Dari sisi topografi lahan, secara umum wilayah Kabupaten Bireuen
terdiri dari wilayah yang datar, landai, bergelombang dan berbukit.

2-5%

Gandapura

2.117,23

Kelerengan yang bervariasi antara 0-2 persen dan yang paling tinggi tingkat

2-5%

Jangka

1.303,24

kelerengannya adalah dengan kemiringan di atas 40% yang tersebar di

2-5%

Jeumpa

466,26

2-5%

Jeunieb

638,87

2-5%

Juli

883,31

2-5%

Kota Juang

776,34

2-5%

Kuta Blang

691,84

2-5%

Makmur

682,87

2-5%

Pandrah

680,90

2-5%

Peudada

256,08

2-5%

Peulimbang

745,28

2-5%

Peusangan

1.680,10

2-5%

Peusangan Selatan

1.135,87

2-5%

Peusangan Siblah Krueng

beberapa kecamatan. Penjabaran topografi pada tiap kecamatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini (dapat diperhatikan pada Peta 2.2) :
Tabel II. 2
Topografi Kabupaten Bireuen
Kemiringan
Lereng
0-2%

Kecamatan

Luas (ha)

Gandapura

1.487,52

0-2%

Jangka

1.089,59

0-2%

Jeumpa

1.742,88

0-2%

Jeunieb

2.334,71

0-2%

Juli

270,16

491,78

II - 3

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Kemiringan
Lereng
2-5%

Kecamatan
Samalanga

Luas (ha)
453,71

Kemiringan
Lereng
15 - 40 %

Kecamatan

Luas (ha)

Peusangan Selatan

5.003,60

2-5%

Simpang Mamplam

1.193,87

15 - 40 %

Peusangan Siblah Krueng

3.153,54

5 - 15 %

Gandapura

1.051,06

15 - 40 %

Samalanga

5.332,35

5 - 15 %

Jangka

1.356,09

15 - 40 %

Simpang Mamplam

6.575,80

5 - 15 %

Jeumpa

3.546,04

> 40 %

Jeumpa

503,67

5 - 15 %

Jeunieb

1.477,06

> 40 %

Jeunieb

2.117,66

5 - 15 %

Juli

10.510,60

> 40 %

Juli

5 - 15 %

Kota Juang

74,31

> 40 %

Pandrah

2.940,72

5 - 15 %

Kuala

602,31

> 40 %

Peudada

1.823,02

5 - 15 %

Kuta Blang

1.661,81

> 40 %

Peulimbang

2.830,52

5 - 15 %

Makmur

6.043,10

> 40 %

Samalanga

4.758,13

5 - 15 %

Pandrah

1.093,50

> 40 %

Simpang Mamplam

2.277,64

5 - 15 %

Peudada

9.516,78

5 - 15 %

Peulimbang

1.912,49

5 - 15 %

Peusangan

1.650,48

5 - 15 %

Peusangan Selatan

2.679,14

5 - 15 %

Peusangan Siblah Krueng

7.744,42

5 - 15 %

Samalanga

1.570,47

Geologi wilayah Kabupaten Bireuen terbagimenjadi beberapa jenis

5 - 15 %

Simpang Mamplam

2.570,56

bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan

5 - 15 %

Simpang Mamplam

0,00

15 - 40 %

Jeumpa

4.627,17

15 - 40 %

Jeunieb

4.669,19

15 - 40 %

Juli

11.193,43

15 - 40 %

Pandrah

5.682,51

15 - 40 %

Peudada

16.815,23

15 - 40 %

Peulimbang

6.219,20

15 - 40 %

Peusangan

317,86

39,24

KABUPATEN BIREUEN

179.631,77

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

2.1.2

Geologi

lahan. Penampang geologi permukaan merupakan sebaran bebatuan lateral,
vertikal sampai pada kedalaman batuan dasar. Sebaran geologi meliputi
Aluvium, Batuan Sendimen, Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta
Sendimen.
Sebaran

geologi

wilayah

Kabupaten

Bireuen

terdiri

atas

aluvial/alluvial group, aneka bentuk/miscellaneous goup, dataran/plain group,
marine/marine group, pegunungan & plato/mountain &plateau group,

II - 4

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

perbukitan/hilly group, teras marin/marine terrace group, volkan/volcanic
group.
Geologi suatu wilayah perlu diketahui secara mendetail dalam
melakukan perencanaan agar upaya memanfaatkan sumber daya alam dan
energi dapat dilakukan secara efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan
perikehidupan manusia pada masa kini dan masa mendatang dengan

GROUP

USDA

KECAMATAN

Marin/Marine Group

Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Ustropepts

Gandapura

695,47

Gandapura

637,40

Ustropepts,
Kanhaplustults
Ustropepts,
Tropaquepts,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults

Gandapura

403,55

Gandapura

1.558,25

Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group

mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya semaksimal mungkin.
Geologi wilayah Kabupaten Bireuen dapat di bagi atas beberapa jenis
bebatuan yang menjadi tumpukan dan penampang pembentukan permukaan
lahan. Hal ini didukung juga oleh penampang geologi permukaan sebagai

Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group

sebaran bebatuan baik lateral maupun vertikal hingga sampai pada kedalaman
batuan dasar. Sebaran geologi diantaranya adalah Aluvium, Batuan Sendimen,
Batuan Gunung Api, dan Batuan Sendimen-meta Sendimen (lihat Tabel II. 3
dan Peta 2.3).

Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group

Tabel II. 3
Group, Jenis Batuan dan Sebaran Geologi di Kabupaten Bireuen
GROUP
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group

USDA
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents

KECAMATAN

Marin/Marine Group

LUAS (Ha)

Gandapura

37,24

Gandapura

902,68

Gandapura

129,58

Gandapura

291,66

Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group

LUAS (Ha)

Jangka

891,96

Jangka

1.440,56

Jangka

1.416,41

Jeumpa

974,01

Jeumpa

785,81

Jeumpa

224,95

Jeumpa

95,09

Jeumpa

3.862,55

Kandiudults,
Tropaquepts

Jeumpa

1.755,72

Dystropepts,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents

Jeumpa

358,90

Jeumpa

10,08

II - 5

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

GROUP
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group

Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group

USDA

KECAMATAN

LUAS (Ha)

Kanhapludults

Jeumpa

1.249,47

Ustropepts

Jeumpa

299,15

Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents

Jeumpa

1.270,30

Jeunib

956,36

Jeunib

896,29

Jeunib

5.201,27

Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults

Jeunib

572,08

Jeunib

821,78

Jeunib

1.265,40

Hapludalfs

Jeunib

117,34

Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Tropaquepts,
Ustropepts

Jeunib

1.065,09

Jeunib

341,87

Dystropepts,
Kanhapludults

Juli

1.173,00

Juli

372,68

Juli

2,16

Juli

91,08

GROUP
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group

USDA

KECAMATAN

LUAS (Ha)

Kandiudults,
Tropaquepts

Juli

1.872,97

Dystropepts,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults

Juli

1.161,34

Juli

5.617,68

Juli

1.723,64

Juli

1.688,68

Juli

1.500,07

Ustropepts

Juli

202,51

Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts

Juli

5.359,32

Juli

2.353,22

Kota Juang

223,05

Kota Juang

578,84

Kota Juang

62,35

Kota Juang

269,69

Kanhapludults

Kota Juang

33,35

Ustropepts

Kota Juang

523,60

Kuala

645,60

Tropaquepts,
Fluvaquents

II - 6

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

GROUP
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group

Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group

Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group

USDA

KECAMATAN

LUAS (Ha)

GROUP

Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Tropaquepts,
Ustropepts
Haplustults,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Ustropepts,
Kanhaplustults
Tropaquepts,
Ustropepts
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Ustropepts,
Kanhaplustults
Ustropepts,
Tropaquepts,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents

Kuala

527,06

Aluvial/Alluvial
Group

Kuala

551,89

Kuta Blang

455,56

Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group

Kuta Blang

1.511,57

Marin/Marine Group

Kuta Blang

42,83

Kuta Blang

324,79

Kuta Blang

408,10

Kuta Blang

138,54

Kuta Blang

353,01

Kuta Blang

635,73

Makmur

475,11

Makmur

3.988,60

Makmur

1.854,11

Makmur

112,62

Makmur

424,96

Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group

Pandrah

147,78

Dataran/Plain Group

Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group

USDA
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents

KECAMATAN

LUAS (Ha)

Pandrah

849,31

Pandrah

6.841,19

Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults

Pandrah

321,98

Pandrah

70,64

Pandrah

2.207,00

Hapludalfs

Pandrah

170,36

Hapludalfs,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Ustropepts

Pandrah

83,21

Pandrah

36,76

Pandrah

450,06

Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts

Pandrah

218,48

Peudada

1.356,03

Peudada

1.058,55

Peudada

675,92

Peudada

2.363,56

Peudada

750,88

Peudada

1.716,66

Kandiudults,
Ustropepts,
Tropaquepts
Ustropepts,
Haplustox

II - 7

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

GROUP

USDA

KECAMATAN

Marin/Marine Group

Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults

Peudada

475,31

Peudada

15.287,31

Kandiudults,
Tropaquepts

Peudada

2,17

Dystropepts,
Tropaquepts
Dystropepts,
Tropaquepts,
Kandihumults
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults

Peudada

4.741,99

Peudada

602,85

Peudada

1.530,45

Peudada

105,98

Kanhapludults,
Dystropepts,
Tropaquepts
Ustropepts

Peudada

222,67

Peudada

334,19

Dystropepts,
Kandiudults
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Ustropepts

Peudada

59,40

Peulimbang

423,39

Peulimbang

422,20

Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group

LUAS (Ha)

GROUP

USDA

KECAMATAN

Dataran/Plain Group

Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults

Peulimbang

612,80

Peulimbang

643,25

Peulimbang

2.426,51

Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Ustropepts

Peulimbang

100,44

Peulimbang

510,02

Peulimbang

344,33

Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Kanhapludults

Peusangan

1.002,16

Peusangan

1.853,28

Peusangan

89,18

Peusangan

473,05

Peusangan

1.072,99

Peusangan

765,62

Ustropepts

Peusangan

651,36

Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts

Peusangan
Selatan

2.422,97

Peusangan
Selatan

306,61

Marin/Marine Group

Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Marin/Marine Group

Kandiudults,
Ustropepts,
Tropaquepts

Peulimbang

151,24

Peulimbang

6.264,18

Peulimbang

876,30

Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Aluvial/Alluvial
Group
Perbukitan/Hilly
Group

LUAS (Ha)

II - 8

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

GROUP
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Dataran/Plain Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group

USDA
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Kanhapludults
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Ustropepts
Haplustults,
Haplustox
Dystropepts,
Kanhapludults,
Tropaquepts
Hapludalfs,
Tropaquepts
Kandiudults,
Tropaquents,
Kandihumults
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents

KECAMATAN
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan

LUAS (Ha)
427,85

GROUP

USDA

KECAMATAN

Marin/Marine Group

Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents
Dystropepts,
Kanhapludults

Samalanga

12,31

Samalanga

344,34

Samalanga

4.527,44

Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Dystropepts,
Hydrandrepts
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Ustropepts,Kandi
udults,
Tropaquepts
Tropaquepts,
Fluvaquents
Tropaquepts,
Fluvaquents,
Tropofluvents

Samalanga

1.046,99

Samalanga

327,74

Samalanga

2.782,18

Samalanga

1.559,80

Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam

896,52

Simpang
Mamplam

4.526,26

Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam

406,07

Simpang
Mamplam

1.433,33

3.456,28
Marin/Marine Group

Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
Peusangan
Selatan
Peusangan
Siblah Krueng

434,50
1.429,78
936,71
916,29

Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group

2.282,46

Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group

Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng

2.435,49

Volkan/Volcanic
Group

Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng

1.306,40

Samalanga

1.158,88

Samalanga

604,10

Samalanga

1.723,39

Peusangan
Siblah Krueng
Peusangan
Siblah Krueng

10,77

26,43

2.095,10
2.134,38

Aluvial/Alluvial
Group
Aluvial/Alluvial
Group
Aneka
Bentuk/Miscellaneou
s Group
Dataran/Plain Group
Marin/Marine Group

Marin/Marine Group

Ustropepts,
Haplustox
Halaquents,
Sulfaquepts,
Fluvaquents,
Tropaquents
Halaquents,
Tropopsamments
, Psammaquents

LUAS (Ha)

194,51

189,25

II - 9

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

GROUP
Pegunungan dan
Plato/Mountain dan
Plateau Group
Perbukitan/Hilly
Group
Perbukitan/Hilly
Group
Teras Marin/Marine
Terrace Group
Volkan/Volcanic
Group
Volkan/Volcanic
Group

USDA

KECAMATAN

LUAS (Ha)

dan pada tanah tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian, jenis tanah

Dystropepts,
Kanhapludults

Simpang
Mamplam

2.562,47

Hapludalfs

Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam

6,19

Sedangkan jenis tanah Litosol mempunyai sifat yang mudah tererosi dan

1.833,35

mempunyai kedalaman efektif yang dangkal sehingga mempunyai resiko erosi

Hapludalfs,
Tropaquepts,
Troporthents
Ustropepts
Dystropepts,
Kandiudults
Kandiudults,
Haplustox,
Tropaquepts
Ustropepts,Kandi
udults,
Tropaquepts

Podsolik Merah Kuning sesuai untuk tanaman perkebunan atau tahunan.

yang tinggi (lihat Tabel II. 4 dan Peta 2.4).

Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam
Simpang
Mamplam

1.573,35

Simpang
Mamplam

1.649,98

Tabel II. 4
Jenis Tanah Kecamatan di Kabupaten Bireuen

496,56
4,20

No.
1.

3.

Simpang
Mamplam
Pandrah

4.

Jeunieb

5.

Peulimbang

Jenis Tanah

6.

Peudada

Jenis Tanah di Kabupaten Bireuen terdiri dari tanah Aluvial,

7.
8.

Juli
Jeumpa

9.

Kota Juang

bagian selatan wilayah ini di dominasi oleh jenis tanah Latosol, Komplek PMK

10.
11.
12.

Kuala
Jangka
Peusangan

Latosol dan Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Jenis tanah ini

13.

Peusangan Selatan

mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap kesesuaian tanaman yang

14.

dapat dikembangkan. Jenis tanah Aluvial dan Latosol umumnya relatif subur

15.

Peusangan Siblah
Krueng
Makmur

Volkan/Volcanic
Group
KABUPATEN
BIREUEN

2.

Kecamatan
Samalanga

179.631,77

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

2.1.3

Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah Kuning, Latosol, Komplek PMK Latosol dan
Litosol serta Komplek Renzina dan Litosol. Di bagian utara wilayah ini di
dominasi oleh jenis tanah Aluvial dan Hidromorf Kelabu, sedangkan pada

Jenis Tanah
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning, Latosol
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning, Latosol
Aluvial
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Aluvial, Hidromorf Kelabu, Podsolik
Merah Kuning
Podsolik Merah Kuning,
LatosolAluvial, Hidromorf Kelabu
Podsolik Merah Kuning, Latosol
Hidromorf Kelabu, Podsolik Merah
Kuning

II - 10

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

No.
16.
17

Kecamatan
Kuta Blang
Gandapura

Jenis Tanah
Aluvial, Hidromorf Kelabu
Aluvial, Hidromorf Kelabu

yaitu sekitar 4,98 % dari luas keseluruhan Kabupaten Bireuen yaitu seluas
9,475,00 Hektar.

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

2)
1)

Kedalaman Efekif

Tekstur Tanah
Penyusun tekstur tanah berkaitan erat dengan kemampuan

Kedalaman efektif tanah merupakan tebalnya lapisan tanah dari

memberikan zat hara untuk tanaman, ketegasan tanah, perambatan panas,

permukaan sampai batuan induk atau sampai pada suatu lapisan yang

perkembangan akar tanaman dan pengolahan tanah. Berdasarkan

perakaran tanaman atau mungkin menembusnya. Permukaan tanah dengan

perbandingan tanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu halus, sedang

tingkat kedalaman tinggi, semakin baik untuk media pertumbuhan tanaman.

dan kasar. Apabila tingkat kasar atau halus tekstur tanah yang tinggi maka

Kedalaman tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

kualitasnya semakin menurun, karena kemampuan meresap air kurang

akar tanaman, selain itu juga menentukan jumlah unsur hara dan air yang

baik.Tekstur tanah di wilayah Kabupaten Bireuen sebagian besar

dapat diserap tanaman. Kedalaman efektif tanah adalah suatu kedalaman

mempunyai tekstur sedang yaitu seluas 137.855,05 Ha atau 72,51 % dan

yang diukur dari permukaan tanah sampai pada lapisan kedap air, yakni;

tekstur halus 39.319,81 Ha (20,68 %). Sedangkan tekstur kasar hanya

lapisan pasir, kerikil, batu lignit. Ini sangat ditentukan dari tingkat pelapukan

sebagian kecil yang terdapat dibagian utara dan selatan wilayah ini dengan

humus yang ada dipermukaan dan jenis batuan induk yang melapuk menjadi

luas sekitar 12.946,14 Ha (6,81 %).

soil.
Kabupaten Bireuen mempunyaik kedalaman tanah bervariasi dari 60

2.1.4

Geomorfologi daerah di Kabupaten Bireuen dapat di bagi tiga, yaitu

sampai 90 centi meter dan di atas 90 centi meter. Kedalaman tanah efektif
lebih dari 90 cm merupakan yang lebih dominan ditemukan dengan luas
sekitar 103.175,00 Hektar atau 54,27 % dari luas keseluruhan Kabupaten
Bireuen.Sedangkan kedalaman 60 - 90 cm merupakan yang terkecil dijumpai

Geomorfologi

sebagai berikut :
1)

Daerah Pesisir (Utara)dengan struktur tanah berupa pasir,banyak di
tumbuhi pohon kelapa, tambak – tambak rakyat, pemukiman
penduduk desa pantai, desa tambak, tempat pembenihan, daerah

II - 11

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

muara (umumnya dipakai tempat TPI dan PPI) dan beberapa kota –
kota kecamatan berada di wilayah ini;

2)

Daerah tengah didominasi persawahan, kebun- kebun penduduk,

bulan Agustus sampai Desember, curah hujan bulanan mencapai maksimal
dengan rata-rata berkisar antara 10 – 13 hari dalam satu bulan. Pada bulan Juni

curah hujan paling rendah dengan rata-rata curah hujan berkisar 4 mm dengan
hari hujan sebanyak empat hari (Peta 2.5).

pemukiman penduduk dan ibu kota kabupaten; dan
3)

Daerah Selatan adalah daerah berbukit atau dataran tinggi yang

2.1.6

Hidrologi

umumnya merupakan kawasan hutan, meliputi hutan lindung, dan
Dalam menunjang berbagai kegiatan seperti pertanian, industri,

kawasan budidaya.

rumah tangga dan kegiatan lain, sumber daya air yang dapat dimanfaatkan di
wilayah Kabupaten Bireuen yaitu :
2.1.5

Klimatologi
Kondisi iklim di Kabupaten Bireuen sebagaimana umumnya di

A.

Perairan Terbuka

Indonesia. Kabupaten Bireuen merupakan daerah tropis dengan tipe iklim

Perairan terbuka dapat dimanfaatkan di wilayah Kabupaten Bireuen

muson, dengan klasifikasi menurut sistem mohr,schimidt dan ferguson

adalah sungai yang berhulu di dataran tinggi bukit barisan dan bermuara

termasuk dalam tipe C. Kondisi iklim di wilayah kabupaten Bireuen relatif

ke Selat Malaka. Terdapat beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang cukup

lebih kering di banding dengan bagian lain di Provinsi Aceh. Hal ini di

besar yaitu DAS Krueng Peusangan, sub das lainnya, diantaranya Krueng

pengaruhi oleh adanya Pegunungan Bukit Barisan, yang mana secara umum
wilayah Timur dan Utara merupakan wilayah yang lebih kering di bandingkan
dengan wilayah bagian Barat dan Selatan.Keadaan iklim secara umum di
wilayah Kabupaten Bireuen dengan suhu rata-rata 300C dan kelembaban
udara berkisar 84 – 89 %, bila di rata – rata dalam sepuluh tahun berkisar 86,6

%.

Curah hujan rata–rata tahunan di wilayah Kabupaten Bireuen
berdasarkan pantauan dari 4 (empat) BPP adalah berkisar 1.447 mm

Peudada, Krueng Pandrah, dan Krueng Jeunieb. Jika dilihat bentuk pola
alirannya,sungai-sungai yang mengalir di wilayah ini berbentuk sub paralel
di bagian hulu. Penyebabnya adalah kondisi wilayah yang berbukit
sehingga pola aliran yang terbentuk mengikuti lereng dari jalur
pegunungan, pada bagian hilir berbentuk linier. Sungai-sungai yang
melewati wilayah Kabupaten Bireuen sebagian terkena erosi yang
mengakibatkan lingkungan rusak dan rawan bahaya banjir. Bencana banjir

pertahun, dengan rata-rata hari hujan adalah sebesar 92 hari pertahun. Pada

II - 12

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

No

disebabkan adanya penggundulan hutan di daerah aliran dan di hulu

Luas (Ha)

Daerah Irigasi (DI)

Kewenangan

Paya crot

Kabupaten

16

18,28

17

9,57

Garab

Kabupaten

18

97,52

Alue tokben

Kabupaten

Daerah Irigasi

19

308,05

Simpang jaya

Kabupaten

Potensi sumber daya air lain yang dapat dimanfaatkan yaitu berupa

20

8,59

Tanjung beuridi

Kabupaten

waduk dan irigasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Bireuen. Terdapat 5

21

55,14

Blag mane

Kabupaten

22

63,86

Darussalam

Kabupaten

23

49,04

Leubok setui

Kabupaten

24

271,67

Batee Cut Lem

Kabupaten

25

26,45

Tanjungan

Kabupaten

26

51,37

Paya Jaloh

Kabupaten

27

237,10

Payah Praden

Kabupaten

sungai.
B.

waduk yang berfungsi sebagai penyatu dari 43 Daerah Irigasi diwilayah ini
untuk kebutuhan irigasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II. 5.
Tabel II. 5
Nama Lokasi Daerah Irigasi Kabupaten Bireuen
No

Luas (Ha)

Daerah Irigasi (DI)

Kewenangan

28

159,34

Bintahsa

Kabupaten

1

221,37

Paya Geulungku

Kabupaten

29

210,65

Paya Laot

Kabupaten

2

44,25

Glee Meundong

Kabupaten

30

26,56

Paya sikameh

Kabupaten

3

96,90

Alue Rayek Mamplam

Kabupaten

31

764,79

Tadah Hujan

Kabupaten

4

112,19

Kolam sapi

Kabupaten

32

3.053,28

Paya Ni

Nasional

5

5,87

Peuneulet tunong

Kabupaten

33

4.960,88

Pante Lhong

Nasional

1.952,44

Samalanga

Propinsi

6

63,62

Alue udeng

Kabupaten

34

7

135,74

Uteun bunta

Kabupaten

35

1.007,71

Pandrah

Propinsi

8

28,86

Lhok Batee

Kabupaten

36

1.503,79

Nalan

Propinsi

9

28,74

Payaru

Kabupaten

37

1.010,40

Peudada

Propinsi

10

235,76

Paku

Kabupaten

11

94,64

Mata ie

Kabupaten

12

24,50

Alue Panyang

Kabupaten

13

41,49

Jaba

Kabupaten

14

215,71

Me rayeuk

Kabupaten

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah air yang mengalir pada suatu

15

35,39

Krueng Meusagob

Kabupaten

kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

C.

Daerah Resapan Air

II - 13

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Secara keseluruhan bagian hidrologi ini dapat diperhatikan pada Peta

dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari
DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh

2.6.

diatasnya melalui sungai.DAS di Kabupaten Bireuen meliputi DAS

2.1.7

Kawasan Rawan Bencana

Peusangan dan DAS Meuredu yang berhulu di dataran tinggi bagian selatan

A.

Daerah Rawan Gempa

yang merupakan lembah-lembah atau punggung bukit dengan fungsi

Lempeng adalah berbagai luasan area yang terbentuk dari pecahan

menangkap air hujan (Cachtment Area). Terdapat 16 (enam belas) sungai

kerak bumi yang masing-masing memiliki gerakan ke arah tertentu akibat

yang mengaliri wilayah ini dengan luas 1.842 ha dan Krueng Peusangan

konveksi di dalam bumi (astenosfer). Lempeng berada dalam keadaan

merupakan sungai terbesar di Kabupaten Bireuen.

bergerak kontinu, baik relative terhadap yang lain maupun terhadap sumbu

D.

Daerah Rawa
Di Kabupaten Bireuen daerah berawa tersebar di 5 kecamatan,

rotasi bumi. Lempeng bumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat
adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan pecah

daerah sumber daya air dan resapan, perlu dijaga

menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng bumi. Arus

kelestariannya. Luas daerah rawa (Paya)di Kabupaten Bireuensecara

konvensi merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya

keseluruhan adalah 437,93 ha.Paya Nie merupakan daerah rawa terbesar

pergerakan lempeng, getaran pergerakan lempeng ini disebut gempa.

merupakan

dengan luas 304,19 ha yang berada di Kecamatan Kutablang. Adapun rawa–
rawa tersebut, yaitu di :
1. Kecamatan Simpang Mamplam : Rawa Paku (8,47 ha) dan Kolam Sapi
(16,11 ha);
2. Kecamatan Jeumpa : Rawa Paya Jagat (21,57 ha), Paya Geudebang
(20,57 ha) dan Paya Cut (5,82 ha) ;
3. Kecamatan Kota Juang : Rawa Paya Kareueng (27,79 ha);

Potensi gempa untuk wilayah Aceh sangat besar, hingga saat ini belum
ditemukan teknologi yang dapat memperkirakan kapan akan terjadinya
gempa. Wilayah Kabupaten Bireuen meskipun tidak berada pada jalur sesar
secara langsung, namun tetap mengalami getaran gempa, karena berada
dalam satu kesatuan wilayah Aceh yang merupakan jalur yang dilewati sesar
semangko, apalagi jika gempa yang terjadi berada pada kedalaman yang sangat

4. Kecamatan Kutablang :Rawa Paya Nie (304,19 ha);dan

dangkal. Apabila terjadi gempa di sekitar Kabupaten Bireuen dengan kekuatan

5. Kecamatan Makmur : Rawa Paya Meuseujid (17,82 ha) dan Paya Gub

yang sangat besar dapat memberikan dampak pada kerusakan bangunan,

(6,39 ha);

II - 14

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

mengubah topografi atau bentuk muka bumi, keretakan permukaan bumi,

modifikasi daerah pantai untuk keperluan tersebut di atas sering tidak

perubahan tata air, dan mengakibatkan trauma pisik, psikis atau mental.

diimbangi dengan pemahaman yang benar terhadap perilaku dinamika pantai,

Secara umum Wilayah Aceh merupakan wilayah yang berada pada

sehingga menimbulkan dampak yang cenderung merusak lingkungan pantai.

patahan sesar sumatera, masyarakat harus bisa hidup dan bersahabat dengan

Tsunami selalu diawali suatu pergerakan dahsyat yang lazim kita

alam. Hal ini dapat direalisasikan dengan membangun rumah tahan gempa

sebut gempa. Meski diketahui bahwa gempa ini ada beragam jenis, namun

atau tidak bermukim di lereng-lereng terjal yang bias mendatangkan longsor.

tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang

Dengan mengupayakan beberapa hal tersebut akan meminimalisir dampak

letaknya berada wilayah sesar. Gempa yang terjadi di dalam perut bumi akan

terjadinya gempa bagi kehidupan masyarakat.

mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertikal sehingga dasar lautan
akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan

B.

Daerah Rawan Abrasi dan Tsunami

memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi

Abrasi merupakan proses terjadinya pengikisan daratan oleh

gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.

gelombang ekstrim sehingga menyebabkan hanyutnya substrat dan

Dengan tenaga yang besar yang ada pada gelombang air tersebut,

berkurangnya luas daratan. Terjadinya perubahan garis pantai sangat

wajar saja jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudahnya.

dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi pada daerah sekitar pantai,

Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan tinggi. Ia bisa mencapai

dimana pantai selalu beradaptasi dengan berbagai kondisi yang terjadi. Salah

500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai,

satu kawasan pesisir yang rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat

kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Meski

abrasi adalah kawasan pesisir Kabupaten Bireuen.

berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan

Selain faktor-faktor alam, proses abrasi dapat terjadi akibat faktor
antropogenik, seperti aktivitas manusia di sekitar pantai. Meningkatnya usaha

kerusakan yang parah bagi manusia.
Wilayah Kabupaten Bireuen merupak sebagian besar adalah wilayah

pengembangan daerah pantai untuk daerah pemukiman, wisata, perikanan,

pesisir sangat rentan terhadap dampak

industri, wisata dan sebagianya telah mengakibatkan berbagai tekanan

memperparah kerusakan adalah tidak adanya kawasan penyangga alamiah

terhadap kualitas lingkungan pantai. Berbagai upaya manusia dalam

(Buffer Zone) yang dapat menahan laju gelombang tsunami ke arah darat.

tsunami. Faktor lain yang

II - 15

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Tinggi Genangan

Sebagian besar wilayah pesisir Samalanga sampai Gandapura terkena dampak

1.50 - 2.00 m

dari gelombang tsunami dengan ketinggian 2 meter. Sebaran terkena

C.

Luas (Ha)

Potensi rendah

13.648,64

Total Luas

53.910,55

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

gelombang tsunami yang tersebar di 11 kecamatan, khususnya dibagian
pesisir.

Keterangan

D.

Daerah Rawan Longsor dan Gerak Tanah
Kawasan rawan gerakan tanah dan/atau longsor di Kabupaten

Daerah Potensi Banjir

Bireuen seluas 8.379,23 ha, meliputi Kecamatan Samalanga seluas 48,57 ha,
Kabupaten Bireuen berpotensi banjir ringan atau rendah. Hal ini
Peulimbang seluas 1.047,75 ha dan Juli seluas 8.330,66 ha. Kawasan gerak
disebabkan topografi Kabupaten Bireuen dengan kelerengan yang bervariasi.
tanah yang berpotensi rawan secara menyatu terdapat pada jalan nasional
Tinggi genangan < 0.50 m dengan luas wilayah genangan 18.227,72 ha, tinggi
genangan 0.50-1.00 m seluas 5.046,37 ha, tinggi genangan 1.00-1.50 m seluas

Bireuen – Aceh Tengah sekitar km 11 sampai km 30.

Dampak dari gerakan tanah tersebut mengakibatkan hancurnya

403,32 ha, tinggi genangan 1.30-1.50 m seluas 16.584,51 ha, dan tinggi

kawasan permukiman penduduk,

rusaknya

perkebunan masyarakat,

genangan 1.50-2.00 m mencakup 13.648,64 ha. Sebagian kecil pada wilayah
infrastruktur, jaringan listrik dan komunikasi. Kerusakan infrastruktur
pesisir yang memiliki potensibanjir. Faktor terjadinya banjir sangat
mengakibatkan putusnya akses dari Kabupaten Bireuen ke Kabupaten Bener
memungkinkan dikarenakan kondisi curah hujan yang anomali. Untuk lebih
Meriah dan Aceh Tengah, sehingga pergerakan orang dan barang antar
jelas mengenai potensi banjir di Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel
kabupaten terhambat.Secara keseluruhan bagian rawan bencana ini dapat
berikut :
diperhatikan pada Peta 4.7.
Tabel II. 6
Potensi Banjir Kabupaten Bireuen
Tinggi Genangan

Keterangan

2.1.8
Luas (Ha)

< 0.50 m

Potensi rendah

18.227,72

0.50 - 1.00 m

Potensi rendah

5.046,37

1.00 - 1.50 m

Potensi rendah

403,32

1.30 - 1.50 m

Potensi rendah

16.584,51

Penggunaan Lahan Kabupaten Bireuen
Penggunaan lahan di Kabupaten Bireuen berdasarkan sebarannya

terbagi atas tiga wilayah yaitu wilayah pantai, wilayah tengah dan wilayah
pedalaman. Wilayah pantai di dominasi kegiatan tambak dan sawah, wilayah

II - 16

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

tengah kegiatan perdagangan dan jasa serta sawah dan wilayah pedalaman
kegiatan dominan pertanian tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan.

2.2

Prasarana dan Sarana Wilayah Kabupaten

2.2.1

Fasilitas Pendidikan
Kabupaten Bireuen memiliki 1 universitas, 3 Sekolah Tinggi dan 1

Penggunaan lahan di Kabupaten Bireuen terbagi dalam 12 jenis
Akademik yang masing-masing terletak di Kecamatan peusangan, yaitu
penggunaan lahan, dengan luas terbesar 59.525,16 Ha yaitu pertanian lahan
Universitas Al-Muslim, STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) berlokasi di
kering campur, dan luas terkecil dengan peruntukan rawa seluas 101,56 Ha.
Kecamatan Peusangan Gampong Paya Leupah, STIES terdapat di Kecamatan
Gambaran lebih rinci terkait rencana penggunaan lahan tersebut dapat dilihat
Jeumpa gampong Blang Bladeh dan PTAI berada di Kecamatan Samalanga
pada tabel berikut.Untuk lebih lengkap peruntukan lahan di Kabupaten
serta Akademik Kebidanan Munawarah di kecamatan Jeumpa Gampong
Bireuen dapat dilihat pada Tabel II. 7 dan Peta 2.8
Meunasah Blang. Jumlah dan sebaran sarana pendidikan di Kabupaten Bireuen
Tabel II. 7
Luas dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Bireuen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Penggunaan Lahan
Pertanian Lahan Kering
Hutan Lahan Kering Sekunder
Semak/Belukar
Hutan Primer
Sawah
Tambak
Permukiman
Tanah Terbuka/kosong
Air
Rawa
Pertanian
Lahan
Kering
Campur
12 Sungai
Total Penggunaan Lahan

yang terdiri dari tingkat TK, SD, SLTP dan SLTA sudah tersebar di semua

Luas (Ha)
1.717,75
55.034,42
22.313,63
18.694,49
13.990,00
4.814,43
1.146,62
742,03
418,18
310,00
59.525,16

Persentase %
0,96
30,64
12,42
10,41
7,79
2,68
0,64
0,41
0,23
0,17
33,14

925,06
179.631,77

0,51
100

kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen. Untuk masing-masing kecamatan
sarana pendidikan dapat dilihat pada Tabel II.8.

Sumber : RTRW Kabupaten Bireuen Tahun 2012 – 2032

II - 17

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Tabel II. 9
Jumlah Sekolah Dasar dalam Kabupaten Bireuen

Tabel II. 8
Jumlah Taman Kanak-Kanak dalam Kabupaten Bireuen
Kecamatan
Negeri
Swasta
Jumlah
(1)

(2)

(3)

(4)

-

8

8

-

9

9

Kecamatan
(1)

1

Samalanga

2

Simpang

3

Pandrah

-

4

4

1
2

Samalanga
Simpang Mamplam

4

Jeunieb

-

6

6

3

5

Peulimbang

-

2

2

6

Peudada

-

11

11

7

Juli

-

12

12

8

Jeumpa

-

13

9

Kota Juang

-

18

10

Kuala

-

11

Jangka

12

Peusangan

13

Peusangan Selatan

14

Peusangan Siblah

15

Mamplam

Negeri
(2)

Swasta
(3)

Jumlah
(4)

12
18

-

12
18

Pandrah

6

-

6

4

Jeunieb

14

1

15

5

Peulimbang

6

-

6

6

Peudada

19

-

19

13

7

Juli

19

1

20

18

8

Jeumpa

12

1

13

10

10

9

Kota Juang

21

3

24

-

6

6

10

Kuala

7

-

7

-

24

24

11

Jangka

13

-

13

-

3

3

12

Peusangan

28

-

28

-

4

4

13

Peusangan Selatan

9

-

9

Makmur

-

5

5

14

Peusangan Siblah Krueng

8

-

8

16

Gandapura

-

10

10

15

Makmur

13

-

13

17

Kuta Blang

-

3

3

16

Gandapura

11

-

11

Jumlah/ Total

-

148

148

17

Kuta Blang

11

1

12

Tahun 2013

-

147

147

Jumlah/Total

227

7

234

Tahun 2012

-

141

141

Tahun 2013

228

4

232

Tahun 2011

-

113

113

Tahun 2012

227

4

231

Tahun 2010

-

113

113

Tahun 2011

226

1

227

Tahun 2010

226

1

227

Krueng

Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015
Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015

II - 18

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Tabel II. 11
Jumlah SMA dalam Kabupaten Bireuen

Tabel II. 10
Jumlah SLTP dalam Kabupaten Bireuen

Kecamatan
(1)
Tabel II. 11
1
Samalanga
2
Simpang Mamplam

Negeri

Swasta

Jumlah

(2)
3
1

(3)
1
1

(4)
4
2

3

Pandrah

1

-

1

4

Jeunieb

1

-

1

5

Peulimbang

1

-

1

6

Peudada

1

-

1

7

Juli

1

-

1

8

Jeumpa

1

1

2

9

Kota Juang

3

-

3

10

Kuala

1

-

1

11

Jangka

1

-

1

12

Peusangan

3

2

5

13

Peusangan Selatan

1

-

1

14

Peusangan Siblah Krueng

1

-

1

15

Makmur

1

-

1

16

Gandapura

1

-

1

17

Kuta Blang

2

-

2

Jumlah/Total

24

5

29

Tahun 2013

23

5

28

Tahun 2012

23

5

28

Tahun 2011

23

4

27

Tahun 2010

23

4

27

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Kecamatan

Negeri

Swasta

Jumlah

(1)

(2)
6
3
2
3
2
4
6
3
6
1
2
8
2
3
4
3
5

(3)
2
2
1
1
1
3
1
-

(4)
8
5
2
4
2
4
6
4
7
1
2
11
2
3
5
3
5

Samalanga
Simpang Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Selatan
Peusangan Siblah Krueng
Makmur
Gandapura
Kuta Blang
Jumlah/Total

63

11

74

Tahun 2013

62

11

73

Tahun 2012

61

12

73

Tahun 2011

56

6

62

Tahun 2010

56

6

62

Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015

Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015

II - 19

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

2.2.2

Tabel II. 12
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bireuen

Fasilitas Kesehatan
Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan

Kecamatan

yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dalam pembangunan

Puskesmas

Pustu

(5)
46
43

2

(4)
4
4
3
2
4
3
4
2
8

1

3

3

52

2

2

8

41

Jeumpa

1

2

5

42

9

Kota Juang

1

1

2

28

10

Kuala

1

1

6

20

11

Jangka

1

3

7

51

kesehatan dalam menangani pelayanan maka sarana kesehatan sangat penting

1
2

(1)
Samalanga
Simpang Mamplam

dalam memperbaiki kesehatan di wilayah ini. Peningkatan pelayanan

3

Pandrah

1

2

kesehatan untuk wilayah Kabupaten Bireuen dan umumnya Wilayah Aceh

4

Jeunieb

1

3

5

Peulimbang

1

6

Peudada

7

Juli

8

Pengobatan,

Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat, dan Praktek Dokter. Jumlah sarana

yang berkelanjutan di Kabupaten Bireuen. Masih kurangnya kebutuhan sarana

yang paling penting ditingkatkan adalah kualitas pelayanan oleh pihak-pihak
yang terlibat didalamnya.
Sarana kesehatan yang terdapat di Kabupaten Bireuen terdiri dari
Rumah

Sakit,

Puskesmas,

Pustu,

Poliklinik,

Balai

kesehatan pada pada tahun 2012-2032 yang terdiri dari Rumah Sakit hanya

Poskesdes Posyandu

(2)
1
1

(3)
4
4

20
43
22

12

Peusangan

1

3

6

71

berjumlah 1 unit dan secara keseluruhan jumlah sarana kesehatan

13

Peusangan Selatan

1

3

5

23

diKabupaten Bireuen dari hasil proyeksi tahun 2016 antaralain Pukesmas

14

Peusangan Siblah Krueng

1

3

2

21

sebanyak 13 unit, Pustu 79 unit, Rumah Sakit Bersalin berjumlah 40 unit, serta

15

Makmur

1

4

4

27

16

Gandapura

1

3

8

40

17

Kuta Blang

1

3

15

41

Jumlah/Total

18

46

94

631

Tahun 2013

18

46

240

633

Tahun 2012

18

46

216

633

Tahun 2011

18

47

617

Tahun 2010

18

40

625

kelanjutan masing-masing kecamatan dari hasil proyeksi sarana kesehatan
dapat di lihat pada Tabel II.12.

Sumber : Bireuen Dalam Angka 2015

II - 20

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

2.2.3

Tabel II. 13
Jumlah Mesjid, Meunasah dan TKQ/TPQ di Kabupaten Bireuen

Fasilitas Peribadatan
Guna

mengarahkan

kehidupan

beragama

untuk

umat

dan

1
2

Kecamatan
(1)
Samalanga
Simpang Mamplam

3

Pandrah

6

19

24

4

Jeunieb

7

43

29

5

Peulimbang

4

22

17

6

Peudada

12

52

19

7

Juli

12

40

66

kepentingan bersama telah tersedia tempat-tempat ibadah baik yang dibangun
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Data yang dikumpulkan dari
Departemen Agama Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa pada tahun
2014, terdapat 178 unit Mesjid, 629 unit Meunasah dan 620 unit TKQ/TPQ
(lihat Tabel II.13).
Mayoritas penduduk di Kabupaten Bireuen memeluk agama Islam,
yaitu sebanyak 422.460 jiwa, sedangkan sisanya memeluk agama lain dengan

8

Jeumpa

rincian Protestan 327 jiwa, Katolik 19 jiwa, Hindu 37 jiwa dan Budha 554 jiwa

9

Kota Juang

(lihat Tabel II.14).

10

Mesjid Meunasah
(2)
(3)
14
46
17
41

TKQ/ TPQ
(4)
30
37

8

42

16

10

24

29

Kuala

5

20

89

11

Jangka

11

46

79

12

Peusangan

16

68

50

13

Peusangan Selatan

10

21

18

14

Peusangan Sb Krueng

8

40

24

15

Makmur

13

27

12

16

Gandapura

13

40

46

17

Kuta Blang

12

38

35

Jumlah/Total

178

629

620

Tahun 2013
Tahun 2012
Tahun 2011
Tahun 2010

167
184
167
157

609
781
609
593

495
614
446
90

Sumber: Bireuen Dalam Angka 2015

II - 21

Laporan Akhir
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Bireuen

Tabel II. 14
Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kabupaten Bireuen

2.2.4

Umumnya penduduk setempat memanfaatkan sumber daya air tanah

Jumlah Penduduk Menurut Agama
Kecamatan

Jumlah
Penduduk

Islam

(1)
Samalanga
Sp Mamplam
Pandrah
Jeunieb
Peulimbang
Peudada
Juli
Jeumpa
Kota Juang
Kuala
Jangka
Peusangan
Peusangan Slt

(2)
29.780
26.810
8.295
24.435
11.225
26.045
31.393
35.196
48.397
17.478
27.758
51.460
14.286

(3)
29.769
26.806
8.287
24.435
11.223
26.044
31.370
35.193
47.637
17.478
27.756
51.351
14.285

11.396

11.396

-

-

-

-

15

Peusangan Sb
Krueng
Makmur

15.026

15.026

-

-

-

-

16
17

Gandapura
Kuta Blang

22.579
21.838

22.566
21.838

1
-

-

1
-

11
-

Jumlah/Total
Tahun 2013

423.397
413.817

422.460
412.913

327
316

19
13

37
35

554
540

Tahun 2012

406.083

405.224

290

12

39

518

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Tahun 2011
Tahun 2010

Kristen
Protestan
(4)
2
4
8
1
16
1
291
2
1

Kriten
Hindu Budha
Katolik
(5)
(6)
(7)
9
2
3
4
2
16
34
419
109
-

Tidak Ada Data
398.288

389.127

64

-

-

Air Bersih dan Air Kotor (Air Buangan)

-

untuk memenuhi keperluan sehari – hari melalui sumur gali / bor (dalam)

dan sumur pantek (dangkal). Kebutuhan akan air selama ini cukup memadai
baik pada air tanah dangkal dan dalam. Potensi air tanah tinggi (Debit Pompa
> 10 liter per detik), Sedang (5-10 liter per detik) dan Kecil (< 5 liter per detik
). Potensi air sumur dangkal diperkirakan lebih besar dari air sumur dalam,
umunya air tanah dangkal bersifat tawar, dan di saat musim penghujan
kedalaman air tanah mencapai 2 hingga 5 meter dari permukaan tanah.
Prasarana air bersih di Kabupaten Bireuen dilayani oleh PDAM Tirta Krueng
Peusangan. PDAM ini memiliki 5 lokasi pengolahan air bersih, sebagai berikut
:


Bate Iliek dengan kapasitas 10 l/detik;



Jeunieb dengan kapasitas 20 l/detik;



Peudada dengan kapasitas 10 l/detik;



Teupin Mane, Juli dengan kapasitas 40 l/detik;



Peusangan, dengan kapasitas 10 l/detik;dan



Kuta Blang, dengan kapasitas 10 l/detik.
Adapun jumlah pelanggan yang ada saat ini adalah sekitar 71.806 KK,

dengan tingkat pemenuhan terhadap permintaan sebesar 13 %. Untuk masa
mendatang, tingkat pemenuhan terhadap permintaan ini akan ditingkatkan
menjad