BAB II PROFIL KABUPATEN BUTON TENGAH - DOCRPIJM 1502193423BAB II PROFIL KABUPATEN BUTENG

BAB II PROFIL KABUPATEN BUTON TENGAH

2.1. Wilayah Administrasi

2.1.1. Batas dan Luas Wilayah

  Wilayah Kabupaten Buton Tengah berdasarkan Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabupaten Buton Tengah Di Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki batas-batas administratif wilayah sebagai berikut:  Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Kecamatan Tongkuno, Keluarahan Lawana, Labasa, Desa waleale Kecamatan Tongkuno Selatan, Desa Bone Lolibu, Desa Bone Tondo Kecamatan Bone, dan Desa Marobo Kecamatan Marobo Kabupaten Muna;  Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Buton;  Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Flores; dan  Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone.

  Kabupaten Buton Tengah berkedudukan di Labungkari Kecamatan Lakudo, dimana menurut BPS Kabupaten Buton Tahun

  2

  2015 memiliki wilayah daratan seluas ± 958,31 km , terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan sebagaimana terlihat pada (Gambar 2.1), yaitu:

  1) Kecamatan Lakudo;

  2) Kecamatan Mawasangka Timur;

  3) Kecamatan Mawasangka Tengah;

  4) Kecamatan Mawasangka;

  5) ; Kecamatan Talaga Raya

  6) Kecamatan Gu; dan

7) Kecamatan Sangia Wambulu.

LAPORAN AKHIR

  1

  2

   2 -

  6

  1

   2 N U H A T H A G N E T N O T U B N E T A P U B A K M

  IJ P R N A N U S U Y N E P

LAPORAN AKHIR

  Selanjutnya masih pada sumber data yang sama, bahwa kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Mawasangka dengan luas 269,55 km

  2

  4 Mawasangka Mawasangka 269,55 28,13

  17

  2

  19

  5 Talaga Raya Talaga Satu 71,31 7,44

  6

  1

  7

  6 Gu Lombe 104 10,85

  10

  12

  2

  7 Sangia Wambulu

  Tolandona

  10

  10

  5

  1

  6 Jumlah 958,31 100

  68

  9

  77 Sumber: BPS, Kabupaten Buton Tengah dalam Angka Tahun 2014

  Secara fisiografi Kabupaten Buton Tengah terdiri dari beberapa relief topografi yakni sebagai berikut: (a). Relief perbukitan (Bukit Wanepanepa, Wadiabero, Bukit Bombonawulu di Lolibu-Lasongko/Wajo dan Wambuloli-Lagili). (b). Relief dataran tinggi yang hampir diseluruh wilayah Kabupaten Buton Tengah.

  10

  10

  Lanto 152,22 15,88

  3 Mawasangka Tengah

  atau 28,13 %, kemudian Kecamatan Lakudo dengan luas 225 km

  2

  atau 23,48 % serta Kecamatan Sangia Wambulu sebagai Kecamatan dengan luas wilayah terkecil, yakni 10 km

  2

  atau 1,04 %, sebagaimana ditunjukan pada tabel 2.1, berikut : Tabel 2.1

  Luas Wilayah, Ibukuta Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan Kabupaten Buton Tengah Menurut Kecamatan Tahun 2013

  No Kecamatan Ibu Kota Kecamatan Luas (km

  2 ) % Banyaknya Desa/kel Des a Kel . Jml

  1

  2

  5

  3

  4

  6

  7

  8

  1 Lakudo Gu 225 23,48

  12

  3

  15

  2 Mawasangka Timur

  Lamena 126,23 13,17

  8

  8

2.1.2. Kondisi Fisik Dasar Lingkungan

A. Topografi

LAPORAN AKHIR

  (c). Relief Teluk (Teluk Lasongko, Teluk Wambuloli, Teluk Kolowa/Tolandona dan Teluk Lombe serta Teluk Nambo)

  (d). Selat Baruta sebagai bagian dari Selat Buton yang sangat sempit dengan arus badai bolak-balik yang sangat keras.

  • – Sekeliling pantai mulai dari selat Buton dari Walengkabola Watulea - Lombe di timur; Wamengkoli – Waara - Teluk Lasongko -

  Teluk Wambuloli - Mawasangka sampai tepi-tepi perbatasan dengan Kabupaten Muna Barat pantainya diisi oleh keberadaan terumbu karang ( “coral reef” ). Pada bagian barat terdapat selat Muna -Selat Tiworo.

  Ditinjau dari aspek kelerengan, maka wilayah Kabupaten Buton Tengah dapat dikelompokkan ke-dalam: (a). Kelerengan 0-3 % sepanjang Pantai Barat Mawasangka -

  Tampunawou dan Lombe

  • – Watulea (b). kelerengan 3-8 % pada bagian tengah dan timur (Katukobari -

  Lasongko) (c). kelerengan 8-15 % disekitar perbukitan Lolibu

  • – Wambuloli – Wanepanepa - Bombonawulu –

  (d). kelerengan >15 % berada pada perbukitan Lolibu - Wambuloli Wanepanepa - Bombonawulu.

  Berdasarkan relief dan kelerengan diatas, maka topografi di Kabupaten Buton tengah dapat dibedakan ke

  • – dalam: (a). Topografi perbukitan yang terdapat pada bagian tengah dari

  Kabupaten Buton Tengah (b) Topografi bergelombang pada kaki perbukitan dan (c) Topografi dataran pantai pada bagian barat Buton Tengah yang cukup dominan, bagian Selatan dan bagian Timurnya.

  Kondisi fisiografi relief, kelerengan, dan topografi/rupa bumi tersebut di atas adalah sangat dipengaruhi oleh topografi karst yang berasal dari endapan batu gamping/batu kapur yang hampir menutupi seluruh wilayah Kabupaten Buton Tengah ini.

LAPORAN AKHIR

LAPORAN AKHIR

B. Geohidrologi

  Air tanah yang berada dibawah permukaan bumi menjadi potensi yang tersembunyi, karena hanya sebagian yang tampak muncul sebagai mata air maupun muara sungai bawah tanah di daerah ini. Proses pelarutan batuan bersifat karbonat (gampingan) menghasilkan akuifer air tanah yang saling berhubungan satu sama lain melalui retakan akibat proses dekonstruksi, dekomposisi maupun patahan dan retakan proses-proses tektonik seperti patahan/struktur geologi yang telah di uraikan di atas. Pemunsulan sungai-sungai bawah tanah melalui perancungan topografi banyak terjadi jika diperhatikan kalau kita berjalan dari arah Waara menuju menuju Kecamatan Mawasangka. Pada beberapa kemunculan mata air dan sungai-sungai bawah tanah menjadi tempat permandian dan dapat dijadikan sebagai daerah objek destinasi tujuan wisata (ODTW) yakni: 1)

  Permandian Wadiabero (Kecamatan Gu) 2)

  Permandian Kedeula Air Maamba (Kecamatan Gu) 3)

  Permandian Lahumbo (Kecamatan Gu) 4)

  Permandian Labungkari (Kecamatan Lakudo) 5)

  Permandian Fotu (Kecamatan Mawasangka) 6)

  Permandian Sondi (Kecamatan Mawasangka) 7)

  Permandian Maobu (Kecamatan Mawasangka Tengah), Demikian pula terdapat danau-danau sebagai uvala dan dolina dalam sistem topografi Karst yang juga menjadi DOTW adalah: a)

  Danau Lakaedu (Kecamatan Lakudo)

  b) Danau Anano Tei’da

  c) Danau Bungi

  Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Buton Tengah sebagian besar wilayahnya berupa perairan kelautan yaitu:

LAPORAN AKHIR

  a) Di sebelah Timur dikelilingi oleh perairan Selat Buton yang relative sempit antara Baruta (Kecamatan Sangia Mambulu) dan Batu Soni

  (Kecamatan Lea-Lea/Kota Baubau)

b) Sebelah Selatan dikelilingi oleh Laut Flores yang sangat luas.

  c) Sebelah Barat dikelilingi oleh Selat Muna dan Teluk Bone (Provinsi Sulawesi Selatan).

  Pada kondisi perairan esteria mulai dari Pantai Timur, Pantai Selatan dan Pantai Barat wilayah Buton Tengah daratan merupakan pantai berkarang yang ditumbuhi oleh terumbu karang atau “coral reef”. Demikian pula dengan Pulau Talaga Kecil yang berada di Kecamatan Talaga Raya adalah berasal dari Laguna dan Atols sebagai bagian dari terumbu karang tersebut. Keberadaan terumbu karang adalah menjadi tempat kehidupan biota laut (habitat) yang ditunjang oleh kehadiran mangrove atau bakau di Pantai Buton Tengah (Perairan Estuaria) sebagai “nichea” atau sumber pakan dan tempat inkubasi bagi ikan-ikan yang menetas di kawasan terumbu karang dan dibesarkan di kawasan bakau kemudian kembali lagi ke Laut lepas. Demikian sehingga interaksi terumbu karang dan bakau “mangrove” harus dapat terpelihara dari kerusakan untuk menjalin keberlangsungan biota perairan laut dangkal dan laut lepas. Disisi lain bahwa keberadaan ikan di kawasan terumbu karang yang sebagian besar spesiesnya dapat dikategorikan sebagai ikan hias menjadi komoditas yang sangat ekonomis untuk dikembangkan serta menjadi objek destinasi tujuan wisata bahari yang sangat potensial di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kawasan-kawasan tersebut dapat dijadikan sebagai kawasan konservasi dan lindung lingkungan hidup daerah Kabupaten Buton Tengah. Berdasarkan basimetrisnya maka Perairan Laut Kabupaten Buton Tengah memiliki paparan pantai laut dangkal (litoral-meritik) kedalaman 5-50 cm, tiba-tiba kedalaman melonjak mulai 100 sampai mencapai laut dalam, sangat dalam (batial-abisal-hadal). Sehingga

LAPORAN AKHIR

  kondisi perairan wilayah Kabupaten Buton Tengah dapat dikembangkan sebagai: a)

  Alur pelayaran mendukung, ALKI-2 dan ALKI-3

  b) Kawasan pengembangan Wisata Bahari khususnya dapat dijadikan sebagai pusat peristirahatan kapal-kapal pesisir, khususnya di Teluk Lasongko dan Teluk Wambuloli.

  c) Kawasan pengembangan Pelabuhan Murhum (Kota Baubau) dengan pengembangan Pelabuhan Peti Kemas Wamengkoli untuk melayani kebutuhan arus barang dan jasa serta penumpang di Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat.

  Posisi Perairan Kabupaten Buton Tengah sangat strategis bagi pengembangan pelayaran Indonesia (Timur-Barat dan Utara-Selatan) untuk lalu lintas transportasi moda laut, serta menjadi tempat pengembangan wisata bahari terkait dengan pelayaran kapal-kapal pesiar untuk menjadi tempat p enambatan/pelabuhan “Yacht” atau kapal- kapal pesiar mengantisipasi wisata “sail” yang diadakan setiap tahunnya maupun program kemaritiman yang diangkat sejak tahun 2014 yang lalu.

C. Geologi

  Pada Kabupaten Buton Tengah tampak adanya gejala pengangkatan dari bukti adanya undak-undak terumbu karang seperti yang tampak pada unit satuan Litostratigrafi dari Formasi WAPULAKA, tetapi lapisan batuan sedimen pada umumnya horizontal tidak ada kemiringan lapisan batuan sedimen. Walaupun demikian sekalipun terjadi peningkatan pada Kuarter Awal atau diakhir Tersier yang tidak melibatkan perlipatan batuan, tetapi berdasarkan unsur geografi seperti yang di atas, terdapat pola kelurusan topografi dari Selat Baruta sebagai bagian dari Selat Buton yang paling sempit, Teluk Lasongko dan Teluk Wambuloli mencerminkan adanya kontrol struktur geologi.

LAPORAN AKHIR

  Untuk lebih pastinya akan ditelaah dalam pelaksanaan survei lapangan sebagai masukan yang paling berharga di dalam penyusunan RTRW Kabupaten Buton Tengah. Berdasarkan dengan deduksi tersebut maka diketahui pola struktur geologi Kabupaten Buton Tengah seperti diuraikan berikut ini.

  a) Pola Utara – Selatan yang diperlihatkan oleh arah Teluk Lasongko dan Teluk Wambuloli dari arah Pantai Selatan Kabupaten Buton

  Tengah. Arah kelurusan ini sama dengan arah perlipatan dan Sesar Anjak di daratan Pulau Buton yaitu arah Sesar Anjak Lambusango dan Sesar Anjak Teluk Sampolawa.

  b) Timur laut – Barat daya dari pembelokan Teluk Lasongko yang membelok di Wongko menuju ka arah Lasongko adalah searah dengan Selat Baruta Patahan Bungi

  • – Langkoromi di Pulau Buton maupun Patahan Suandala yang mengarah ke Teluk Lawele.

  c) Timur – Barat yang ditunjukkan oleh pembelokan Teluk

  Wambuloli di Katukobari yang mengarah ke Timur sama dengan struktur geologi Patahan Normal Pasarwajo serta Patahan Gunung Wani di Buton Utara. Berdasarkan kemiripan tersebut dapat disimpulkan bahwa Litostratigrafi yang berumur Tertsier Akhir dan Kwarter Awal di Kabupaten Buton Tengah berada diatas bidang patahan (struktur geologi) yang berumur Miosen Tengah ke atas, sehingga pada saat terjadi pengangkatan maka bidang lemah yang diakibatkan oleh patahan sebelumnya menjadi tampak pada unsur geografis seperti yang diuraikan sebelumnya. Untuk diketahui bahwa patahan /sesar dari unsur struktur geologi tersebut merupakan bidang lemah yang dapat menjadi medium rambat gelombang gempa kalau terjadi gempa bumi yang ada disekitarnya sehingga perlu dikaitkan dengan stabilitas wilayah untuk menetapkan kawasan rawan bencana dalam segala resikonya terhadap pengembangan wilayah. Oleh karena itu dalam penyusunan RTRW Kabupaten Buton Tengah perlu dipertimbangkan wilayah-

LAPORAN AKHIR

  wilayah yang rawan bencana didalam aspek mitigasi bencana alam khususnya bencana geologi ke depan.

D. Klimatologi

  Secara umum terdapat dua jenis musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau, dimana musim hujan terjadi pada Bulan November sampai Maret. Adapun musim kemarau terjadi pada Bulan Mei sampai Oktober yang bertiup angin timur dari arah Australia. Sedangkan pada Bulan April terjadi angin pancaroba. Curah hujan tidak merata di seluruh wilayah. Curah hujan berkisar antara 437-2.644 mm/tahun dalam suhu udara berkisar antara 18ºc

  • 32 ºc. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka iklim di Kabupaten Buton Tengah dapat dikategorikan sebagai iklim tipe D dan E.

2.1.3. Kondisi Sosial dan Ekonomi

  Secara pasti kondisi sumber daya manusia di Kabupaten Buton Tengah tidak dapat diketahui, tetapi yang ada adalah gambaran indikatif berdasarkan jumlah angkatan kerja dan bukan angkatan kerja di Kabupaten Buton Tengah seperti tampak pada uraian Tabel 2.2 berikut

  Tabel 2.2 Penduduk usia 15 tahun keatas menurut jenis kegiatannya selama 7 (tujuh) hari kerja pada tahun 2012 (Kab. Buton dalam angka, 2013).

  Tenaga Kerja (Jiwa) No Kecamatan Angkatan Bukan angkatan Jumlah kerja kerja

  1. Gu 5.978 3.474 9.452 2.988

  2. Sangia Wambulu 1.890 1.098

  3. Lakudo 7.618 4.428 12.046 Mawasangka

  4. 8.332 4.843 13.175

  5. Mawasangka Timur 1.622 1.059 2.881

  6. Mawasangka Tengah 3.453 2.007 5.459

LAPORAN AKHIR

  7. Talaga Raya 3.404 1.978 5.362 Jumlah

  32.496 18.887 51.383 Sumber: BPS, Kabupaten Buton dalam Angka Tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah angkatan kerja lebih besar daripada jumlah penduduk bukan angkatan kerja, disamping itu Kecamatan Mawasangka memiliki jumlah angkatan kerja terbesar dan Kecamatan Mawasangka Timur memiliki jumlah angkatan kerja terkecil yaitu sebasar 1.622 jiwa.

  Tabel 2.3 Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan

  Yang Ditamatkan Sesuai Dengan Jenis Kelaminnya Pada Tahun 2012

  Jenis Pendidikan Yang Penduduk Pencari Kerja No

  Jumlah Ditamatkan

  Laki-Laki Perempuan

  1. Tidak/Belum 19.551 16.299 35.850

  2. Tamat SD 16.641 12.796 29.437

  3. Tamat SLTP 10.378 6.831 17.209

  4. SLTA Umum 8.656 3.886 12.542

  5. SMK 1.292 564 1.856

  6. Perguruan Tinggi 2.938 3.217 6.155 (Diploma dan Sarjana)

  59.456 43.593 103.049 Jumlah

  Sumber: BPS, Kabupaten Buton dalam Angka Tahun 2013 Berdasarkan ijazah yang dipegang oleh pencari kerja tersebut di atas tampak bahwa mutu SDM Kabupaten Buton di Kabupaten Buton Tengah adalah masih sangat rendah yaitu dari tidak tamat SD sampai hanya tamat SLTP terdapat 46.570 orang atau 78,33 % untuk laki-laki dan untuk perempuan 35.926 orang atau 82,41 %. Sedangkan gabungan penduduk laki-laki dan perempuan adalah 82.496 orang

LAPORAN AKHIR

  yang berpendidikan SLTP ke bawah atau 80.05 %. Kondisi ini addalah sangat memprihatinkan, sehingga ke depan sektor pendidikan harus terus ditingkatkan dimana tidak ada lagi masyarakat berpendidikan SLTP ke bawah yang menjadi pencari kerja dengan menggalakkan wajib belajar 12 tahun. Demikian sehingga SD-Manusia Kabupaten Buton Tengah minimal adalah lulusan SLTA umum maupun SMK sebagai pencari kerja dimasa akan datang.

  Jika ditinjau dari lapangan pekerjaan, maka diketahui bahwa sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan medapat porsi paling besar yaitu sejumlah 58.891 orang bekerja dibidang ini seperti tampak pada tabel 24. berikut:

  Tabel 2.4 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan

  Pekerjaan Utama Sesuai Jenis Kelaminnya Pada Tahun 2012 Jenis Kelamin

  No Lapangan Pekerjaan Usaha Jumlah Laki-Laki Perempuan

  1. Pertanian, Perkebunan, 27.521 24.483 52.004 Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

  2. Industri 3.828 2.838 6.666

  3. Perdagangan, Rumah Makan 9.213 9.981 19.194 dan Jasa Akomodasi

  4. Jasa kemasyarakatan, Sosial 3.420 3.348 968 dan Perorangan

  5. Lain-Lain 15.474 2.473 18.217 Jumlah 59.456 43.593 103.049

  Sumber: BPS, Kabupaten Buton dalam Angka Tahun 2013

LAPORAN AKHIR

2.2. Potensi Wilayah

2.2.1. Pariwisata

A. Wisata Alam

  Tabel 2.5 Sebaran Gua di Kabupaten Buton Tengah

  19 Oe bouo Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  18 La Kaedu Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  17 Poampo Lakudo Lakudo Gua/Pemandian

  16 Liwu Lakudo Lakudo Gua/Pemandian

  15 La Habu Lakudo Lakudo Gua/Pemandian

  14 Oe Bou Wamondo Lakudo Waara Gua/Pemandian

  13 Oe Kapala- Kampung Lakudo Waara Gua/Pemandian

  12 Oe Wabika Lakudo Waara Gua/Pemandian

  Pariwisata alam merupakan sektor potensial di Kabupaten Buton Tengah. Negri seribu gua merupakan identitas sektor pariwisata Kabupaten Buton Tengah yang mencakup keanekaragaman hayati dan kekayaan ekologis. Wilayah Kabupaten Buton Tengah didominasi oleh batuan kars yang didalamnya terdapat banyak gua serta pemandian alam, wisata pulau-pulau, wisata bawah laut, dan wisata kelautan. Adapun gua yang terdapat di Kabupaten Buton Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  10 Oe Mpoati Lakudo Waara Gua/Pemandian

  9 Oe Wula Lakudo Waara Gua/Pemandian

  8 Kaoe-oe Lakudo Waara Gua/Pemandian

  7 Oe Bou Lakudo Waara Gua/Pemandian

  6 Oe Hadi Lakudo Waara Gua/Pemandian

  5 Oe Ngkaito ito Lakudo Waara Gua/Pemandian

  4 Wada-wada Lakudo Waara Gua/Pemandian

  3 Oe Ngkaldi Lakudo Waara Gua/Pemandian

  2 Kambara Lakudo Waara Gua/Pemandian

  1 Oe Gusi Lakudo Waara Gua/Pemandian

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an

  11 Oe Diini Lakudo Waara Gua/Pemandian

LAPORAN AKHIR

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an

  46 Ngkapilo Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  40 Labungkari Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  41 La Modao Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  42 La Kitalo Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  43 La Oeha Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  44 La Wonolita Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  45 Wa Gau Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  47 La Diki Lakudo Matawine Gua/Pemandian

  38 La Sere Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  48 Wala-walangke Lakudo Wajogu Sarang Walet

  49 Kancinu Waapi Lakudo Wajogu Gua/Pemandian

  50 La Mansi Lakudo Wajogu Mata Air

  51 Kamonu Lakudo Wajogu Gua/Pemandian

  52 Lia Pobenta Lakudo Wajogu Gua/Pemandian

  53 Kaondawuano Beka Lakudo Wajogu Gua/Pemandian

  54 Litdak Terdeteksio Ladaha Lakudo Wajogu Kuda Bisa Lewat

  39 La Bani Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  37 Belakang Kampung Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  20 Oe Tanga Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  27 La Tadamanu Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  21 Oe Lambere Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  22 Oe La Humbuna Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  23 Oe Taipa Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  24 Oendaka Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  25 Labungkai Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  26 Oebouo Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  28 Oe Balano Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  36 Bente Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  29 Oe Kuni Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  30 Ojek Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  31 Kawali Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  32 La Pangulia/Kujula Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  33 La Zuni Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  34 Oe Kaampo Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

  35 La Tada Manu Lakudo Boneoge Gua/Pemandian

LAPORAN AKHIR

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an

  71 Wa Aria Gu Wadiabero Gua/Pemandian

  85 Ngapaladai Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  84 Lataa Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  83 La Ode Abu Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  82 Wakampo Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  81 Tio Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  80 Lapahia Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  79 Kosusuhuno Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  78 Cihoe Gu Walando Gua/Pemandian

  77 Oe Ngkaiu Gu Walando Gua/Pemandian

  76 La Nggohe Gu Walando Gua/Pemandian

  75 Oe Ngkaha Gu Walando Gua/Pemandian

  74 La Salasa Gu Waliko Gua/Pemandian

  73 La Kakoloto Gu Bombanawulu Gua/Pemandian

  72 Oeng Kolaki Gu Rahia Gua/Pemandian

  70 La Hope Gu Wadiabero Gua/Pemandian

  55 Wamohempe Lakudo Wajogu Gua Air

  69 Saasa Gu Wadiabero Gua/Pemandian

  68 Wa Podi Gu Wadiabero Gua/Pemandian

  67 Cio Gu Wadiabero Gua/Pemandian

  66 Kakaha Lakudo Metere Gua/Pemandian

  65 Kalakalau Lakudo Metere Sirih

  64 Wa Niha Lakudo Metere Sarang Walet

  63 La Manuba Lakudo Metere Gua/Pemandian

  62 Oengkodau Lakudo Metere Mata Air

  61 La Mansi Lakudo Metere Mata Air

  60 Mata Ai Lakudo Moko Gua/Pemandian

  59 Wakuru Lakudo Moko Gua/Pemandian

  58 Pakajawa Lakudo Wajogu Gua/Pemandian

  57 Lawa Balano Lakudo Wajogu Konon Sejarahnya Tempat Wisata Leluhur Zaman Dahulu

  56 Lia Koau Lakudo Wajogu Gua/Pemandian

LAPORAN AKHIR

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an

  95 Oe Ngkolumu Gu Kolowa Gua/Pemandian

  Mawasangka Tengah Lalibo Gua/Pemandian

  106 Wala-Walangke Gu Kolowa Gua/Pemandian 107 La Onte Gu Kolowa Gua/Pemandian 108 Lambalaao Gu Kolowa Gua/Pemandian 109 Oe Maamba Sangia Wambulu Baruta Lestari Gua/Pemandian 110 Oe Bidadari Sangia Wambulu Baruta Lestari Gua/Pemandian 111 Oe Wuha'a Sangia Wambulu Baruta Lestari Gua/Pemandian 112 Kauwe-uwe Sangia Wambulu Tolandona Gua/Pemandian 113 Oe Wamoylou

  99 Walongko Gu Kolowa Gua/Pemandian 100 Lampohong Gu Kolowa Gua/Pemandian 101 Kaponda-Ponda Gu Kolowa Gua/Pemandian 102 Kaponda-Ponda II Gu Kolowa Gua/Pemandian 103 Oe Bosu Gu Kolowa Gua/Pemandian 104 La Pole Gu Kolowa Gua/Pemandian 105 Air Baru Gu Kolowa Diketemukan ketika mencari batu saat pertama feri beroperasi di Tolandona

  98 Permandian Bidadari Gu Kolowa Gua/Pemandian

  97 Kadaiula Gu Kolowa Gua/Pemandian

  96 La Oari Gu Kolowa Gua/Pemandian

  94 Kawuna-wuna Gu Watulea Gua/Pemandian

  86 Oe Gaha Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  93 Kaunci Gu Wakea-kea Gua/Pemandian

  92 Lakadopi Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  91 Kasaka Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  90 Liangkolela Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  89 Laara Ani Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  88 Oe Wakampo Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

  87 Oe kakuni Gu Kamama Mekar Gua/Pemandian

LAPORAN AKHIR

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an 114 Wabenuy Mawasangka

  Tengah Lasori Gua/Pemandian 125 Mawagalo Mawasangka

  Timur Dahiango Gua/Pemandian 133 La Poasa Masawangka Dahiango Gua/Pemandian 134 Batu Buani Masawangka Dahiango Gua/Pemandian 135 Kontu Tomumbu Masawangka Dahiango Gua/Pemandian 136 La Mande Masawangka Dahiango Gua/Pemandian 137 Latondoe Masawangka Morikana Gua/Pemandian

  Timur Dahiango Gua/Pemandian 132 Laumehe Mawasangka

  Timur Dahiango Gua/Pemandian 131 Wa Karororndo Mawasangka

  Timur Wantopi Gua/Pemandian 130 Oe Nea Mawasangka

  Timur La Giu Gua/Pemandian 129 Oe Koliwutuni Mawasangka

  Timur Wambuloli Gua/Pemandian 128 Oe Mammba Mawasangka

  Tengah Wambuloli Gua/Pemandian 127 kakaha Mawasangka

  Tengah Bungi Gua/Pemandian 126 Kasasano Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 124 Oe inoly Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 115 Manguntaloa Mawasangka

  Tengah Gundu-gundu Gua/Pemandian 123 Wa Kahahando Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 122 Koo Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 121 Maobu Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 120 Oe Wua Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 119 Oe Watorumbe Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 118 Oe La Sandea Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 117 Oe Wa kuwu Mawasangka

  Tengah Lalibo Gua/Pemandian 116 Maobu Balano Mawasangka

LAPORAN AKHIR

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an 138 Kadololotiti Masawangka Morikana Gua/Pemandian 139 Lia Laonga Masawangka Morikana Gua/Pemandian 140 Kabangkahano Masawangka Morikana Gua/Pemandian 141 Malelei Masawangka Morikana Gua/Pemandian 142 Latombula Masawangka Morikana Gua/Pemandian 143 Kumbou Masawangka Morikana Gua/Pemandian 144 Wakambangura Masawangka Morikana Gua/Pemandian 145 Laguntu Masawangka Morikana Gua/Pemandian 146 Kasasano Masawangka Morikana Gua/Pemandian 147 Lakaundaloa Masawangka Morikana Gua/Pemandian 148 Kamonu Masawangka Morikana Gua/Pemandian 149 Kantofi Masawangka Morikana Gua/Pemandian 150 Wahamoito Masawangka Morikana Gua/Pemandian 151 Wahomodea Masawangka Morikana Gua/Pemandian 152 Lianogaha Masawangka Morikana Gua/Pemandian 153 Lialadau Masawangka Morikana Gua/Pemandian 154 Kadolonomunte Masawangka Morikana Gua/Pemandian 155 Lia Wantanga Masawangka Morikana Gua/Pemandian 156 Malelei Masawangka Morikana Gua/Pemandian 157 Lia Faomba Masawangka Morikana Gua/Pemandian 158 La Mensongoli Masawangka Morikana Gua/Pemandian 159 Katabea Masawangka Morikana Gua/Pemandian 160 Lialaumili Masawangka Morikana Gua/Pemandian 161 Makonunu Masawangka Morikana Gua/Pemandian 162 Lakodangku Masawangka Morikana Gua/Pemandian 163 Lia latomi Masawangka Polindu Gua/Pemandian 164 La Tandahalai Masawangka Polindu Gua/Pemandian 165 Langgaliau Masawangka Polindu Gua/Pemandian 166 Oe Buou Masawangka Polindu Gua/Pemandian 167 Lakabunti Masawangka Polindu Gua/Pemandian 168 Maasalihi Masawangka Polindu Gua/Pemandian 169 Oengkaua Masawangka Polindu Gua/Pemandian 170 Oengkatowe Masawangka Polindu Gua/Pemandian 171 Lakabunti Masawangka Polindu Gua/Pemandian 172 Wampayasa Masawangka Polindu Gua/Pemandian 173 Wansohihi Masawangka Polindu Gua/Pemandian 174 Maabolosi Masawangka Polindu Gua/Pemandian 175 Lakumbilia Masawangka Polindu Gua/Pemandian

LAPORAN AKHIR

  No Nama Gua Lokasi Keterangan Kecamatan Desa/Kelurah an 176 Wahunsau Masawangka Polindu Gua/Pemandian 177 Wa Sangguluma Masawangka Polindu Gua/Pemandian 178 La Milu Masawangka Polindu Gua/Pemandian 179 Watolo Masawangka Mawasangka Gua/Pemandian 180 Wakahohondo Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian 181 Pingilai Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian 182 Kono Wano Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian 183 Wangeeta Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian 184 Wakamundo- mundo Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian

  185 Malagadi Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian 186 Landatau Masawangka Wasilomata II Gua/Pemandian 187 Moko La Amala Masawangka Wakambangur a Gua/Pemandian

  188 Moko La Sa'Abani Masawangka Wakambangur a Gua/Pemandian

  189 Moko Landuhu Masawangka Wakambangur a Gua/Pemandian

  190 Oe Lumili Masawangka Matara Gua/Pemandian 191 Poloija Talaga Raya Talaga Besar Gua/Pemandian 192 Kota Intan Talaga Raya Talaga Besar Gua/Pemandian 193 Lia Buku Talaga Raya Liwu Lampona Gua/Pemandian 194 Lia Waani Talaga Raya Talaga I Gua/Pemandian

  Sumber: Bappeda Kabupaten Buton Tengah, 2015

  Selain Gua kekayaan alam lainnya di Kabupaten Buton Tengah yaitu Pantai Ketembe, Pantai Bone Montete, Pantai Kaone-one , Tanjung Lantohon, Pantai Montete dan Pantai Kaumele serta danau Lakaedu di Kecamatan Lakudo.

B. Wisata Budaya

  Selain Keanekaragaman alam, Kabupaten Buton tengah memiliki kekayaan budaya dan peninggalan masa lalu yang dapat dijadikan tujuan kunjungan wisatawan. Kekayaan budaya dan peninggalan masa lalu yang ada di Kabupaten Buton Tengah merupakan peninggalan Kesultanan Buton yang masih dijaga kelestariannya.

LAPORAN AKHIR

  Beberapa kekayaan budaya dan peninggalan masa lalu yang potensial dikembangkan sebagai daya tarik wisata diantaranya adalah Benteng Bombanawili di Kecamatan Lakudo dan Benteng Watulea di kecamatan Gu. Benteng Baruta dan Makam Sangia Wambulu di kecamatan Sangia Wambulu, Benteng Boneoge, Benteng Lakudo, dan Makam Kijula di Kecamatan Lakudo, Benteng Wasilomata, Benteng Watumotobe, Benteng Lasaidewa, Baruga Wasiomata, Benteng Matana Sorumba dan Senjata Laras Panjang di Kecamatan Mawasangka, Benteng Lagili dan Benteng Mawasangka Gau di Kecamatan Mawasangka timur dan Benteng Kooe di kecamatan Mawasanga tengah, dan Tugu pemasangan Bendera Merah Putih Pertama di Lombe Kecamatan Gu.

2.2.2. Penutupan Lahan

  Karakteristik wilayah yang digambarkan dengan penutupan lahan merupakan informasi yang berperan dalam proses pengambilan keputusan menyangkut alokasi pemanfaatan ruang. Proses identifikasi analisis penggunaan lahan ini dilakukan dengan menggunakan teknologi sistem informasi melalui berbagai jenis analisis citra satelit.

  Kondisi penggunaan lahan/tutupan lahan di Kabupaten Buton Tengah yang disajikan pada Tabel 2.4 berikut ini. Tampak dalam Tabel tersebut bahwa hutan lahan kering sekunder dan semak/belukar masih mendominasi wilayah Kabupaten Buton, berturut-turut 72.228 ha dan 66.852 ha. Pertanian lahan kering bercampur dengan semak dan padang rumput juga ditemui masih menepati segmen wilayah yang cukup luas.

LAPORAN AKHIR

  Tabel 2.6 Penggunaan Lahan/Tutupan lahan Kabupaten Buton Tengah

  21.75

  0.00

  10 Padang Rumput 57,599

  18.74

  11 Sawah 309

  0.10

  12 Semak/Belukar 66,852

  13 Semak/belukar rawa 178

  9 Rawa

  0.06

  14 Tanah terbuka 11,625

  3.78

  15 Tubuh Air 113

  0.04 16 daerah tertutup awan 28,062

  9.13 Total 307,421 100.00

  Sumber : Kabupaten Buton Dalam Angka 2014

  11

  11.34

  Tahun 2013 No.

  0.57

  Penggunaan Lahan/Penutupan lahan Luas (Ha) Persentase (%)

  1 Hutan lahan kering primer 14,889

  4.84

  2 Hutan lahan kering sekunder 72,228

  23.49

  3 Hutan Manggrove primer 1,743

  4 Hutan Manggrove Sekunder 3,030

  8 Pertanian lahan kering bercampur dengan semak 34,862

  0.99

  5 Permukiman 3,288

  1.07

  6 Pertambagan 138

  0.04

  7 Pertanian lahan kering 12,494

  4.06

LAPORAN AKHIR

  LAPORAN AKHIR P E N Y U S U N A N R P

  IJ M K A B U P A T E N B U T O N T E N G A H T A H U N

   2

  1

  6 -

   2

  2

  1 G am b ar 2.

  4 P e ng g u naan L ah an K ab u p ate n B u to n T e ng ah

2.2.3. Kawasan Hutan Lindung

  Berdasarkan UU No 41 Tahun 1999, hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

  Di Kabupaten Buton, Kawasan lindung telah ditetapkan dalam Peta Status Kawasan Hutan dan Perairan yang dikeluarkan oleh Kementrian Kehutanan, dan Rancangan Perda RTRW Sultra yang memenuhi kriteria sebagaimana dijelaskan dalam UU No 41 1999 tentang Kehutanan. Secara umum, kriteria kawasan hutan berfungsi lindung meliputi:

  Hutan konservasi

   Hutan lindung dan atau kawasan hutan lainnya dengan nilai

   skor > 175 (kelas lereng, jenis tanah, intensitas hujan); dan atau Lereng lapangan > 40% dan pada daerah yang tanahnya peka

   terhadap erosi dengan kelerengan lapangan lebih dari 25%; dan atau Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian 2000 meter atau

   lebih di atas permukaan laut.

  Sebaran status kawasan berdasarkan Peta Kawasan Hutan dan Perairan di Kabupaten yang ditetapkan adalah 28.918 ha atau 9,4% dari luas seluruh kabupaten. Disamping itu terdapat juga suaka margasatwa Lambusango seluas 28.510 ha.

  Tabel 2.7 Sebaran dan Luas Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Buton

  Tengah

  Persenta Kecamatan Luas (Ha) se

  Gu 3500

  12.10 Lakudo 5600

  19.37 LAPORAN AKHIR

  Persenta Kecamatan Luas (Ha) se

  Mawasangka

  0.00 Mawasangka 1250

  4.32 Tengah Mawasangka

  0.00 Timur Talaga Raya

  0.00 Sangia Mambulu

  0.00 Total 10350

  35.79 Sumber: Rancangan RTRW Provinsi Sultra (2011) dan

  Kementerian Kehutanan (2010), Analisis GIS

LAPORAN AKHIR

  LAPORAN AKHIR P E N Y U S U N A N R P

  IJ M K A B U P A T E N B U T O N T E N G A H T A H U N

   2

  1

  6 -

   2

  2

  1 G am b ar 2.

  5 K awas an H u tan K ab u p at e n B u to n T e ng ah

2.2.4. Infarstruktur

A. Air Bersih

  Pelanggan air bersih di Kabupaten Tengah terdapat di Kecamatan Gu, Kecamatan Lakudo dan Kecamatan Mawasangka. Air minum yang disalurkan sebanyak 739.897 m3, air minum yang dijual sebanyak 482.275, dan nilai air minum yang dijual sebesar Rp.2.541.658.470.

  Tabel 2.8 Banyaknya Pelanggan, Produksi Serta Nilai Air Minum Yang

  Disalurkan/ Didistribusikan di Kabupaten Buton Tengah Tahun 2013

  No Kecamatan Jumlah Pelanggan

Air Minum

Yang

Disalurkan

(M

  3 ) Air Minum Yang Dijual (M

  3 ) Nilai Air Minum Yang Dijual (Rp)

  1 Gu - 342.226 173.025 908.927.460

  2 Sangia Wambulu

  154.954.060

  Khusus untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan air minum di Kabupaten Buton Tengah masih bergantung pada pemenuhan pelayanan air bersih oleh PDAM. PDAM Kabupaten Buton yang saat ini hanya mampu melayani sebagian masyarakat, yakni yang bermukim di kawasan perkotaan, sedangkan masyarakat yang berdomisili di pedesaan masih menggantungkan pemenuhan kebutuhan airnya dari sumur dan mata air yang ada.

  • 53.565 29.789
  • 21.318 16.604
  • 1.158 788

  5 Mawasangka Timur

  98.439.050

  6 Mawasangka Tengah

  6.366.190

  7 Talaga Raya - - - -

  Jumlah - 739.897 482.275 2.541.658.470 Sumber: Kabupaten Buton Dalam Angka, 2014

  4 Mawasangka - 228.138 160.586 835.637.670

  3 Lakudo - 147.492 101.483 537.334.040

LAPORAN AKHIR

  1.271 975.920 -

  4 Mawasangka 4.772 4.166.340- -

  B. Listrik Kebutuhan listrik Kabupaten Buton Tengah dilayani oleh PT.

  PLN (Persero) Wilayah VIII Cabang Bau-Bau. Khusus untuk Kecamatan Lakudo, KWH produksi bersumber dari sistem PLTD Bau- Bau dan PLTM Wining yang juga melayani Kota Bau-Bau. Hingga tahun 2013 di Kabupaten Buton Tengah memiliki jumlah pelangga sebanyak 11.251 dengan daya terpasang 6.036.880 VA.

  Tabel 2.9 Jumlah Pelanggan, Daya Terpasang dan Produksi Listrik di

  Kabupaten Buton Tengah Tahun 2013

  No Kecamatan Jumlah Pelanggan Daya Terpasang (VA) Produksi Listrik (KWH)

  1 Gu 3.955- 3.920.760 -

  2 Sangia Wambulu

  5 Mawasangka Timur

  3 Lakudo - - -

  6 Mawasangka Tengah

  7 Talaga Raya 1.253 1.140.200

  Jumlah 11.251 6.036.880 Sumber: Kabupaten Buton Dalam Angka, 2014

  C. Persampahan

  Hingga saat ini sistem jaringan persampahan di Kabupaten Buton Tengah masih berupa sistem penampungan awal individu pada setiap lingkungan kelurahan dan desa di seluruh wilayah dan Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk setiap kecamatan tersebar di setiap kelurahan dan desa di wilayah Kabupaten Buton Tengah.

LAPORAN AKHIR

  2 Sangia Wambulu

  

Cabang

Kantor Pos Desa Pos Desa

  1 Gu 1 - -

  D. Telekomunikasi

  Saat ini, Kantor Pos Cabang yang dijumpai di Kabupaten Buton Tengah hanya 2 unit yaitu di Kecamatan Gu dan Kecamatan Mawasangka. Sedangkan untuk Kantor Pos Desa sebanyak 2 unit di Kecamatan Lakudo dan Kecamatan Talaga Raya.

  Untuk fasilitas komunikasi berupa jaringan telepon, saat ini sudah dapat menjangkau sebagian besar wilayah Kabupaten Buton Tengah kerena kehadiran telepon selurer. Meskipun demikian, keberadaan jaringan telepon kabel masih sangat perlu mengingat jaringan komunikasi ini memiliki kualitas yang lebih baik dengan biaya operasional yang lebih mudah.

  Tabel 2.10 Banyaknya Fasilitas Fisik Pelayanan Pos dan Giro Menurut

  Kecamatan di Kabupaten Buton Tengah Tahun 2013

  No Kecamatan

Kantor

Pos

  3 Lakudo - 1 -

  4 Mawasangka 1 - -

  5 Mawasangka Timur

  6 Mawasangka Tengah

  7 Talaga Raya - 1 -

  Jumlah

  

2

2 - Sumber: Kabupaten Buton Dalam Angka, 2014

  E. Transportasi

  Aspek transportasi yang terdapat di Kabupaten Buton Tangah terdiri atas transportasi darat dan laut yang merupakan sistem yang tidak dapat dipisahkan dari jaringan transportasi di wilayah

LAPORAN AKHIR

  sekitarnya seperti Kabupaten Buton, berikut ini akan dijelaskan secara lebih detil.

  a.

  Transportasi Darat 1)

  Jalan Secara sistem, jaringan jalan di Kabupaten Buton Tengah merupakan satu kesatuan dengan sistem jaringan jalan di Kabupaten Buton, mengingat Kabupaten Buton Tengah yang baru dimekarkan dari Kabupaten Buton. Dengan demikian dalam penentuan fungsi jalan, pusat primer dan sekunder yang dipergunakan adalah untuk skala Kabupaten Buton Tengah. Kondisi jaringan jalan saat ini di Kabupaten Buton Tengah, antara lain:

   Lombe-Mawasangka sepanjang 37.50 km.

  Jalan Strategis Provinsi (jalan arteri primer): Simpang 3

  Jaringan Jalan Ibukota Kec. Mawasangka: 4,93 km;

   Mawasangka – Kancebungi: 12,90 km; Kancebungi – Sp.

  Liana Banggai:17,70 km; Spg. 3 Liana Banggai

  • – Spg. 3 Polindu:14.30 km; Spg. 3 Polindu, Tampunawou – Bts Kab. Muna:8.30 km; Mawasangka – Spg. 3 Polindu:7.50 km.

   Jaringan Jalan Dalam Kec. Mawasangka Timur: 2,25 km; Lamena

  • – MbelaMbela: 13,00 km; Lakapera – Bantea: 1,20 km; Kolowa – Waara:11,60 km; Spg. 3 Labungkari –
  • – Lolibu: 8,50 km, Spg. 3 Dermaga Very Wamengkoli Waara: 3,00 km, Jalan Lingkungan Lakudo – Boneoge:

  6,80 km, Spg. 3 Boneoge – Madongka:3,50 km. Jaringan Jalan Ibukota Kec. Sangia Wambulu: 1,50 km,

   Spg. 3 Tolandona – Baruta Atas (Manuru): 3,00 km; Tolandona

  • – Baruta Doda: 2,00 km; Baruta Dona – Baruta Analaki:1,50 km.

LAPORAN AKHIR

   Dalam Kec. Mawasanga Tengah: 2,90 km, Jaringan Jalan Ibukota Kec. Lakudo: 5,65 km, Jaringan Jalan Ibukota Kec. Talaga 1:450 km.

  Jalan Lingkungan (jalan lokal primer): Jaringan Jalan

  2) Terminal

  Terminal yang terdapat di Kabupaten Buton Tengah yaitu terminal penumpang tipe C (rencana) dikembangkan di Terminal Mawasangka yang berfungsi untuk melayani angkutan perdesaan. 3)

  Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan asal- tujuan dalam provinsi yang ada di Kabupaten Buton Tengah yaitu Mawasangka – Raha – Kendari.

  b.

  Transportasi Laut Beberapa pelabuhan yang ada di Kabupaten Buton Tengah yaitu:

  1) penyeberangan: Pelabuhan Penyeberangan Lintas

  Waara/Wamengkoli - Pelabuhan Baubau/Pasarwajo; Pelabuhan Penyeberangan Mawasangka- Pelabuhan Dongkala

  • – Pelabuhan Talaga – Pelabuhan Baubau (Provinsi Sulawesi Tenggara).

  2) Pelabuhan Penyeberangan: Pelabuhan Penyeberangan Waara di Kecamatan Lakudo.

  3) Pelabuhan Penyeberangan Mawasangka di Kecamatan Mawasangka, Talaga di Talaga Raya.

  4) Pelabuhan pelayaran rakyat: Pelabuhan Baruta di Kecamatan

  Sangia Wambulu; Pelabuhan Tolandona di Kecamatan Sangia Wambulu, Pelabuhan Wadia Bero di Kecamatan Gu; Pelabuhan Mbela-Bela di Kecamatan, Mawasangka Timur; Pelabuhan Liana Banggai di Kecamatan Mawasangka Tengah.

  5) Pelabuhan Khusus Pertambangan Nikel Wuluh di Desa Wuluh Kecamatan Talaga Raya.

LAPORAN AKHIR

  Jaringan trayek yang melintas di Kabupaten Buton Tengah berupa jaringan trayek nasional yang melintasi Pelabuhan Talaga

  • – Pelabuhan Murhum (Kota Baubau); Pelabuhan Baruta – Pelabuhan Jembatan Batu (Kota Baubau). Pelabuhan Liana Banggai – Pelabuhan Mbela-Mbela – Pelabuhan Jembatan Batu (Kota Baubau); dan Pelabuhan Mbela-Bela
  • – Pelabuhan Jembatan Batu.

LAPORAN AKHIR

  LAPORAN AKHIR P E N Y U S U N A N R P

  IJ M K A B U P A T E N B U T O N T E N G A H T A H U N

   2

  1

  6 -

   2

  2

  1 G am b ar 2.

  6 J ar ing an E ne rg i d an S u m b e r Day a Mine ral K ab u p ate n B u to n T e ng ah LAPORAN AKHIR P E N Y U S U N A N R P