Branding dan Promosi Wisata Ilmu Budidaya Ulat Sutera Padepokan Dayang Sumbi.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim yang baik, sangat cocok untuk bercocok tanam. Salah satu tumbuhan yang cocok dibudidayakan di iklim Indonesia adalah tanaman murbei. Daun murbei merupakan makanan pokok ulat sutera, ulat kecil penghasil benang sutera. Kain sutera merupakan kain yang paling mahal di dunia, setiap pemakainya akan merasa anggun memakai kain tersebut. Sayangnya masih banyak lahan di Indonesia yang tidak dimanfaatkan. Budidaya ulat sutera pun tidak begitu diminati di Indonesia, padahal budidaya ulat sutera tidak memerlukan biaya yang besar dan cukup dengan lahan yang kecil.

Salah satu tempat wisata ilmu budidaya ulat sutera di Indonesia ada di kota Bandung. Padepokan Dayang Sumbi namanya. Tempat wisata ini tidak begitu dikenal oleh masyarakat kota Bandung. Padahal pemilik tempat memiliki visi ingin memperkenalkan dunia budidaya ulat sutera kepada masyarakat agar banyak orang tertarik membudidayakan ulat sutera. Maka diperlukan suatu pengenalan melalui

branding dan promosi Padepokan Dayang Sumbi. Diharapkan setelah melakukan

promosi ini, masyarakat dapat mengenal, belajar, dan tertarik sehingga ilmu pengetahuan budidaya ulat sutera turun kepada generasi muda.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...2

1.3 Tujuan Perancangan ...3

1.4 Metode Penelitian ...3

1.5 Kerangka Pemikiran ...6

BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi... 7

2.1.1 Tujuan Komunikasi... 7


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Gambar... 8

2.2.2 Tipografi...9

2.2.3 Warna...10

2.2.4 Layout...10

2.2.5 Media-media...11

2.3 Pengertian Branding... 11

2.4 Pengertian Logo... 13

2.4.1 Corporate Identity...16

2.4.2 Guide Standard Manual... 16

2.5 Web Desain... 17

2.6 Maskot...18

2.7 Pengertian promosi...19

2.7.1 Tujuan Promosi... 20

2.8 Menganalisa Lingkungan dengan STP dan SWOT... 21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta... 25

3.1.1 Lembaga Terkait, Wawancara, Studi Literatur, dan Kuesioner... 25

3.1.1.1 Lembaga Terkait... 25

A. Padepokan Dayang Sumbi... 25

B. Sejarah Padepokan Dayang Sumbi... 26


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.1.1.2 Wawancara... 30

A. Wawancara dengan Pemilik Padepokan Dayang Sumbi.... 30

B.Wawancara dengan Perintis Padepokan Dayang Sumbi... 31

C. Wawancara dengan Founder and Principal of API... 32

3.1.1.3 Studi Literatur... 32

A. Sejarah Ulat Sutera... 32

B. Keistimewaan Sutera... 33

C. Kondisi dan prospek Sutera di Indonesia... 34

D. Jenis dan Sistematika Ngengat Sutera... 35

E. Pembentukan Sutera oleh Ulat... 37

3.1.1.4 Data Internet... 38

A. Pembuatan Benang Sutera... 38

B.Pemeliharaan Ulat Sutera... 40

3.1.1.6 Data Kuesioner... 41

3.1.2 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis... 53

3.1.2.1 Studi Kompetitor... 53

A. Rumah Sutera Alam – Ciapus Bogor... 53

B. Abiansemal – Bali... 53

3.2 Segmentasi, Targeting, Positioning... 54

A. Segmentasi Pasar... 54


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi... 57

4.1.1 Strategi Komunikasi dalam Promosi... 58

4.2 Konsep kreatif... 59

4.2.1 Konsep Verbal... 59

4.2.2 Konsep Visual... 59

4.3 Konsep Media... 60

4.4 Hasil Karya... 62

4.4.1 Logo Produk... 62

4.4.2 Aplikasi Logo... 67

4.4.2.1 Stationery Set... 67

4.4.2.2 Maskot... 72

4.4.2.3 Website... 72

4.4.2.4 Brosur... 77

4.4.2.5 Poster Awareness... 78

4.4.2.6 Tour Event... 79

4.5 Timeline Media Promosi... 83

4.6 Budgeting Media... 83

BAB V PENUTUP 5.5 Kesimpulan... 86


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA...87

LAMPIRAN... 88

DATA PENULIS... 89


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Gambar 1.1 Skema Kerangka Berpikir... 6 Gambar 4.1 Timeline... 83 Gambar 4.2 Budgeting... 85


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logotype... 13

Gambar 2.2 Logo Icon... 14

Gambar 2.3 Logo Combination... 14

Gambar 2.4 Illustration Logo... 15

Gambar 2.5 Assosiative Logo... 15

Gambar 3.1 Logo dan Plang Padepokan Dayang Sumbi... 25

Gambar 3.2 Ir. Moerdoko... 26

Gambar 3.3 Padepokan Dayang Sumbi dalam Surat Kabar... 27

Gambar 3.4 Padepokan Dayang Sumbi saat sedang diliput TV... 28

Gambar 3.4 Anak-anak kecil memegang Ulat Sutera... 29

Gambar 3.5 Proses Penenunan Kain Sutera... 29

Gambar 3.6 Bermain Kelinci... 30

Gambar 3.7 Kerajinan Kepompong... ..30

Gambar 3.8 Ulat Sutera dan Ngengat Sutera... 37

Gambar 3.9 Proses Metamorfosis Bombyx Mori... 38

Gambar 3.9 Daun Murbei... 39

Gambar 3.10 Meletakan Ulat Sutera... 40

Gambar 3.11 Logo Ulat Sutera Membentuk Kokon... 40

Gambar 3.12 Kepompong Sutera Terbentuk...41


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.14 Kepompong Sutera... 42

Gambar 3.15 Benang Sutera... 42

Gambar 3.16 Ulat yang Mengeluarkan Serat... 43

Gambar 4.1 Logo Padepokan Dayang Sumbi... 62

Gambar 4.2 Logo Grid... 64

Gambar 4.3 Warna Logo... 64

Gambar 4.4 Logo Grayscale... 65

Gambar 4.5 Logo Black and White... 65

Gambar 4.6 Logo Color Treatment... 65

Gambar 4.7 Logo Scale...66

Gambar 4.8 Logo Do and Don’t...66

Gambar 4.9 Kartu Nama... 67

Gambar 4.10 Kertas Surat dan Amplop... 68

Gambar 4.11 Map Folder... 69

Gambar 4.12 Cap Stempel... 69

Gambar 4.13 Plang Padepokan Dayang Sumbi... 70

Gambar 4.14 Seragam Pegawai... 70

Gambar 4.15 Tiket Masuk... 71

Gambar 4.16 Sertifikat... 71

Gambar 4.17 Maskot Ulat... 72

Gambar 4.18 Website Halaman... 73


(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.20 Website Produk...75

Gambar 4.21 Website Galeri... 76

Gambar 4.22 Brosur Padepokan Dayang Sumbi... 77

Gambar 4.23 Poster Awareness... 78

Gambar 4.24 Kaos Anak Tour Event... 79

Gambar 4.25 Note Book...79

Gambar 4.26 Pin... 80

Gambar 4.27 Flyer Tour Event... 80

Gambar 4.28 Poster Tour Event... 81


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak dahulu, kota Bandung merupakan salah satu kota populer yang menarik perhatian wisatawan untuk berlibur. Bahkan akhir-akhir ini setiap akhir pekan kota Bandung selalu dipadati oleh mobil-mobil wisatawan yang berlibur ke kota Bandung. Banyak hal yang ditawarkan oleh kota Bandung sehingga menarik perhatian wisatawan untuk mengunjunginya. Mulai dari berbagai macam wisata kuliner, tempat anak muda berkumpul dengan pemandangan menarik, factory outlet, mall, sampai objek wisata alam.

Dari sekian banyak pilihan wisata di kota Bandung, ada satu objek wisata yang tidak kalah menarik, yaitu wisata pendidikan. Wisata pendidikan merupakan suatu program yang menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan di dalamnya. Sekilas pandang, wisata pendidikan terkesan membosankan dan tidak menarik. Tetapi pada kenyataannya, banyak hal unik yang bisa kita pelajari dari wisata pendidikan.

Salah satu wisata pendidikan di kota Bandung adalah Padepokan Dayang Sumbi, salah satu wisata ilmu budidaya ulat sutera di Indonesia. Kain sutera terkenal karena keindahan dan kehalusannya. Pakaian dari kain sutera walaupun mahal tetap saja diminati. Pemakainya selain merasa anggun dan nyaman, juga terangkat gengsinya. Banyak orang sengaja mengenakannya demi harga diri sebab masyarakat beranggapan, hanya orang berselera tinggi dan berasal dari kalangan menengah ke atas yang mengenakan pakaian dari bahan sutera. Akan tetapi, bagaimana proses terbentuknya sehelai kain sutera banyak orang yang belum tahu.


(12)

2 Universitas Kristen Maranatha Di Padepokan Dayang Sumbi, kita bisa melihat bagaimana budidaya ulat sutera mulai dari penetasan, membuat benang sutera, sampai menenun kain sutera. Kita bisa melihat secara langsung, bagaimana seekor ulat sutera yang kecil dapat menghasilkan sebuah serat yang halus, panjang, dan kuat sehingga dapat menjadi produk yang indah dan bernilai tinggi untuk dipakai. Bagi kita yang tumbuh di kota besar, pengalaman seperti ini merupakan pengalaman yang menarik.

Padepokan Dayang Sumbi dapat menjadi salah satu alternatif objek wisata yang menarik di kota Bandung. Wisata yang tidak hanya mengandung hiburan, tetapi juga memberikan pengetahuan bagi pengunjungnya.

Kaitan topik ini dengan ilmu DKV adalah Padepokan Dayang Sumbi belum terlalu dikenal oleh masyarakat, bahkan oleh masyarakat Bandung karena belum melakukan banyak promosi. Selama ini Padepokan Dayang Sumbi baru melakukan promosi via website www.padepokandayangsumbi.blogspot.com dan brosur yang disebarkan di beberapa sekolah, sehingga masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan Bandung belum mengetahui tentang adanya wisata ilmu budidaya ulat sutera Padepokan Dayang Sumbi di kota Bandung.

Oleh karena itu, dibutuhkan branding Padepokan Dayang Sumbi untuk membangun kembali citra Padepokan Dayang Sumbi ke dalam bentuk visualisasi yang lebih menarik dan kemudian mempromosikan kepada masyarakat Bandung melalui media yang menarik. Hal yang terpenting dari promosi ini adalah bagaimana masyarakat Indonesia khususnya kota Bandung dapat mengetahui adanya wisata ilmu budidaya ulat sutera Padepokan Dayang Sumbi di kota Bandung.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Melihat kenyataan yang melatarbelakangi masalah yang telah diuraikan diatas, penulis menarik masalah yang berdasarkan kepada:

1. Bagaimanakah melakukan branding Padepokan Dayang Sumbi agar memiliki brand yang komunikatif dan menarik secara visual?


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagaimanakah cara untuk mempromosikan Padepokan Dayang Sumbi

sebagai salah satu tujuan wisata pendidikan di kota Bandung?

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas, secara terperinci tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki identitas visual melalui perancangan branding bagi Padepokan Dayang Sumbi, untuk memberikan citra baru yang lebih baik dimata masyarakat.

2. Membuat strategi promosi melalui pemilihan media yang tepat agar masyarakat kota Bandung dapat mengetahui keberadaan dari wisata ilmu budidaya Padepokan Dayang Sumbi di kota Bandung

1.4 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, metode perolehan dan pengolahan data yang digunakan adalah:

1. Metode observasi

Metode Observasi adalah mencari data dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diajukan. Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap Wisata Ilmu Budidaya Ulat Sutera Padepokan Dayang Sumbi untuk melihat kegiatan apa saja yang bisa dilakukan disana. Observasi ini juga dilakukan untuk melihat media apa saja yang pernah dipakai untuk mempromosikan Padepokan Dayang Sumbi, juga untuk mengetahui sejarah-sejarah Padepokan Dayang Sumbi.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pertemuan face to face dengan responden untuk mendapatkan informasi secara tanya jawab dengan tujuan untuk memperoleh


(14)

4 Universitas Kristen Maranatha data yang dapat menjawab suatu permasalahan penelitian. Penulis melakukan wawancara:

o Kepada pemilik Padepokan Dayang Sumbi, Bapak Dedi A. Wirantoro untuk mengetahui data yang kongkrit mengenai kegiatan disana, dan juga kegiatan promosi apa saja yang telah dilakukan Padepokan Dayang Sumbi.

o Kepada Ir. Wibowo Moerdoko selaku perintis pertama ilmu budidaya ulat sutera di Indonesia untuk mengetahui sejarah ulat sutera di Indonesia, juga bagaimana cara budidaya ulat sutera dan apa saja kelebihannya.

o Kepada Ibu Euis selaku pengelola Padepokan Dayang Sumbi mengenai acara yang selama ini sudah dilakukan di Padepokan Dayang Sumbi, juga mengenai kesulitan dan hambatan yang ada selama mengelola Padepokan Dayang Sumbi.

o Kepada Ivan Nugroho Adi, Sth. Founder and Principal of Anak Pelangi Indonesia, juga seorang presenter beberapa acara anak di televisi untuk mengetahui wisata pendidikan seperti apa yang baik untuk anak-anak.

3. Metode Literatur

Metode literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang diperoleh dari mempelajari buku-buku literatur yang menyangkut hal-hal yang akan dibahas serta membandingkan dan menerapkan permasalahan yang ada. Penulis mencari data melalui buku-buku teori mengenai strategi promosi, branding, wisata, dan juga mengenai ulat sutera, juga melakukan browsing via internet.

4. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk mengumpulkan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaiman variabel yang menyatakan


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha informasi yang dibutuhkan tersebut diukur. Penulis membagikan kuesioner untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan masyarakat terhadap wisata-wisata yang ada di kota Bandung, juga seberapa besar ketertarikan masyarakat terhadap wisata pendidikan, terutama ilmu budidaya ulat sutera.

5. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Penulis melakukan pengumpuland data yang diperoleh dari surat kabar, tabloid, dan rangkuman kegiatan yang menjadi dokumentasi dari Padepokan Dayang Sumbi.


(16)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.5 Kerangka Pemikiran


(17)

86 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang didapat sebelumnya, mengenai meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap wisata di kota Bandung, maka hal yang perlu dilakukan untuk membuat masyarakat tertarik terhadap suatu objek wisata yang kurang dikenal adalah dengan cara mempromosikan objek wisata tersebut melalui media-media yang efektif, serta melakukan branding dari tempat wisata tersebut agar memiliki citra yang membuat masyarakat lebih mudah mengingat tempat tersebut.

Dalam hal ini, upaya yang dilakukan adalah membuat branding dari Padepokan Dayang Sumbi, yaitu membuat citra baru, juga dengan strategi promosi yang baru. Promosi dilakukan dengan dua tahap, tahap yang pertama ialah memperkenalkan mengenai apa itu Padepokan Dayang Sumbi, rangkaian kegiatan yang ada disana dan manfaat pendidikannya. Pada tahap yang kedua, memperkenalkan tempat wisata melalui media-media yang efektif agar masyarakat mengingatnya. Diharapkan setelah melihat rangkaian promosi ini, banyak masyarakat menjadi tahu bahwa di Bandung ada wisata pendidikan yang fun dan tidak membosankan, sehingga semakin banyak yang berkunjung ke Padepokan Dayang Sumbi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan masukan dan saran yang mungkin dapat berguna, yaitu melakukan riset sebaik mungkin dan melakukan

observasi langsung ke lapangan, agar dapat mengetahui apa saja yang menjadi

kekurangan serta kelebihan dari program yang sudah dijalankan, dan yang paling utama adalah menyukai topik yang diangkat menjadi masalah dan menguasai topik tersebut dengan matang.


(18)

87 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Gramedia Widiasarana Indonesia Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran, Surakarta, PT. Pabelan

Rustan, Surianto, 2009, Mendesain Logo, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama Budiman, Arif, 2008, Jualan Ide Segar, Jakarta, Galang Press.

Kasali, Rhenald, 1993, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti

Anonim, http://www.wisatapendidikan.com(diakses pada 20 Februari 2012, pukul 11.35 WIB)

Anonim, http://www.desainstudio.com(diakses pada 21 Februari 2012, pukul 08.00 WIB)

Anonim, http://www.ahlidesain.com (diakses pada 27 Februari 2012, pukul 15.25 WIB) Anonim, http://www.artikata.com (diakses pada 28 Februari 2012, pukul 12.55 WIB) Alexander Alexandrov, hhtp://www.Amateurmedia.net (diakses pada 28 Februari 2012, pukul 13.00 WIB)


(1)

2. Bagaimanakah cara untuk mempromosikan Padepokan Dayang Sumbi sebagai salah satu tujuan wisata pendidikan di kota Bandung?

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas, secara terperinci tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memperbaiki identitas visual melalui perancangan branding bagi Padepokan Dayang Sumbi, untuk memberikan citra baru yang lebih baik dimata masyarakat.

2. Membuat strategi promosi melalui pemilihan media yang tepat agar masyarakat kota Bandung dapat mengetahui keberadaan dari wisata ilmu budidaya Padepokan Dayang Sumbi di kota Bandung

1.4 Metodologi Penelitian

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, metode perolehan dan pengolahan data yang digunakan adalah:

1. Metode observasi

Metode Observasi adalah mencari data dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diajukan. Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap Wisata Ilmu Budidaya Ulat Sutera Padepokan Dayang Sumbi untuk melihat kegiatan apa saja yang bisa dilakukan disana. Observasi ini juga dilakukan untuk melihat media apa saja yang pernah dipakai untuk mempromosikan Padepokan Dayang Sumbi, juga untuk mengetahui sejarah-sejarah Padepokan Dayang Sumbi.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pertemuan face to face dengan responden untuk mendapatkan informasi secara tanya jawab dengan tujuan untuk memperoleh


(2)

data yang dapat menjawab suatu permasalahan penelitian. Penulis melakukan wawancara:

o Kepada pemilik Padepokan Dayang Sumbi, Bapak Dedi A. Wirantoro untuk mengetahui data yang kongkrit mengenai kegiatan disana, dan juga kegiatan promosi apa saja yang telah dilakukan Padepokan Dayang Sumbi.

o Kepada Ir. Wibowo Moerdoko selaku perintis pertama ilmu budidaya ulat sutera di Indonesia untuk mengetahui sejarah ulat sutera di Indonesia, juga bagaimana cara budidaya ulat sutera dan apa saja kelebihannya.

o Kepada Ibu Euis selaku pengelola Padepokan Dayang Sumbi mengenai acara yang selama ini sudah dilakukan di Padepokan Dayang Sumbi, juga mengenai kesulitan dan hambatan yang ada selama mengelola Padepokan Dayang Sumbi.

o Kepada Ivan Nugroho Adi, Sth. Founder and Principal of Anak Pelangi Indonesia, juga seorang presenter beberapa acara anak di televisi untuk mengetahui wisata pendidikan seperti apa yang baik untuk anak-anak.

3. Metode Literatur

Metode literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang diperoleh dari mempelajari buku-buku literatur yang menyangkut hal-hal yang akan dibahas serta membandingkan dan menerapkan permasalahan yang ada. Penulis mencari data melalui buku-buku teori mengenai strategi promosi, branding, wisata, dan juga mengenai ulat sutera, juga melakukan browsing via internet.

4. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk mengumpulkan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaiman variabel yang menyatakan


(3)

informasi yang dibutuhkan tersebut diukur. Penulis membagikan kuesioner untuk mengetahui seberapa besar ketertarikan masyarakat terhadap wisata-wisata yang ada di kota Bandung, juga seberapa besar ketertarikan masyarakat terhadap wisata pendidikan, terutama ilmu budidaya ulat sutera.

5. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya. Penulis melakukan pengumpuland data yang diperoleh dari surat kabar, tabloid, dan rangkuman kegiatan yang menjadi dokumentasi dari Padepokan Dayang Sumbi.


(4)

1.5 Kerangka Pemikiran


(5)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan fakta yang didapat sebelumnya, mengenai meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap wisata di kota Bandung, maka hal yang perlu dilakukan untuk membuat masyarakat tertarik terhadap suatu objek wisata yang kurang dikenal adalah dengan cara mempromosikan objek wisata tersebut melalui media-media yang efektif, serta melakukan branding dari tempat wisata tersebut agar memiliki citra yang membuat masyarakat lebih mudah mengingat tempat tersebut.

Dalam hal ini, upaya yang dilakukan adalah membuat branding dari Padepokan Dayang Sumbi, yaitu membuat citra baru, juga dengan strategi promosi yang baru. Promosi dilakukan dengan dua tahap, tahap yang pertama ialah memperkenalkan mengenai apa itu Padepokan Dayang Sumbi, rangkaian kegiatan yang ada disana dan manfaat pendidikannya. Pada tahap yang kedua, memperkenalkan tempat wisata melalui media-media yang efektif agar masyarakat mengingatnya. Diharapkan setelah melihat rangkaian promosi ini, banyak masyarakat menjadi tahu bahwa di Bandung ada wisata pendidikan yang fun dan tidak membosankan, sehingga semakin banyak yang berkunjung ke Padepokan Dayang Sumbi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan masukan dan saran yang mungkin dapat berguna, yaitu melakukan riset sebaik mungkin dan melakukan

observasi langsung ke lapangan, agar dapat mengetahui apa saja yang menjadi

kekurangan serta kelebihan dari program yang sudah dijalankan, dan yang paling utama adalah menyukai topik yang diangkat menjadi masalah dan menguasai topik tersebut dengan matang.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa, Jakarta, Gramedia Widiasarana Indonesia Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran, Surakarta, PT. Pabelan

Rustan, Surianto, 2009, Mendesain Logo, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama Budiman, Arif, 2008, Jualan Ide Segar, Jakarta, Galang Press.

Kasali, Rhenald, 1993, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta, Pustaka Utama Grafiti

Anonim, http://www.wisatapendidikan.com(diakses pada 20 Februari 2012, pukul 11.35 WIB)

Anonim, http://www.desainstudio.com(diakses pada 21 Februari 2012, pukul 08.00 WIB)

Anonim, http://www.ahlidesain.com (diakses pada 27 Februari 2012, pukul 15.25 WIB) Anonim, http://www.artikata.com (diakses pada 28 Februari 2012, pukul 12.55 WIB) Alexander Alexandrov, hhtp://www.Amateurmedia.net (diakses pada 28 Februari 2012, pukul 13.00 WIB)