PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DI SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014

Oleh :
Anggi Marwina Nasution
409321007
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Hukum Newton tentang Gerak di Kelas X Semester I SMA Swasta UISU
Medan T.P. 2013/2014.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.
Derlina,M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan
waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
bapak Drs. Juniar Hutahean, M.Si, bapak Drs. Pintor Simamora,M.Si, dan bapak
Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si. selaku dosen penguji I, II dan III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Drs.

Karya Sinulingga, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,
P.hD selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu
dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak H. Herman L. Siregar, B.Sc. M.Pd. selaku kepala
sekolah dan ibu Dwi Harwita Sari Siregar, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di
SMA Swasta UISU Medan yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis selama penelitian, juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
para guru serta staf Tata Usaha yang telah memberikan kesempatan dan bantuan
selama melakukan penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

v

seluruh bapak dan ibu guru dari TPA sampai SMA yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada ayah H. Syahmardan
Nst dan ibu Hj. Chadijah tercinta yang terus memberikan motivasi dan doa serta
kasih sayang yang tak henti, hanya Allah yang dapat membalasnya. Kepada

abang, kakak dan adik tersayang (A. Rifqi H. Nst, Nina Aidilla Nst S.Pd., Najmi
Ridha Nst, S.Pd. dan Irham Alimuddin Nst). Tidak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada keluarga besar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang selalu memberikan motivasi dan doanya. Ucapan terima kasih juga penulis
ucapkan kepada teman-teman PPL SMAN 1 Gebang terkhusus teman-teman
Forum 10 ( Agus Hendy Y. Tel., Alfinoza Elhaya, Chairul Anwar, Desy Susanti,
Dita Dwi Nitami, M. Rahmat Dhani, Saibatul Hamdi, Tia Susantriani Br Kaban,
dan Yusri) dan juga untuk teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan,
terkhusus kepada Sheila Pratiwi Nst, Fitri Amelia, Rizka Hasmi Nst. Ucapan
terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman Rizka Damanik, Safriady,
Ika, Erma, Etri, Yuli, Irdes, Dewi, Moriza, Laina, Hafla, Afifah beserta seluruh
keluarga besar Fisika Ekstensi 2009 yang tidak dapat penulis tulis satu persatu,
terima kasih telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin
melakukan penelitian lanjutan.

Medan,
Penulis,

Februaru 2014

Anggi Marwina Nst
NIM. 409321007

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAr
SISWA KELAS X MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DI
SMA UISU MEDAN T.P. 2013-2014
Anggi Marwina Nasution (409321007)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) serta pengaruh model pembelajaran koperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton

tentang Gerak di kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan T.P. 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X Semester I SMA Swasta UISU Medan yang terdiri
dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling
dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak yaitu kelas X-IPA sebagai
kelas eksperimen yang berjumlah 33 orang dan kelas X-IPS sebagai kelas kontrol
yang berjumlah 33 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan
jumlah 20 soal.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pretes dan postes kedua kelas
yang berdistribusi normal dan berasal dari kelompok yang homogen. Hasil postes
diperoleh rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) 75,30 dan kelas kontrol yang
menggunakan pembelajaran konvensional 63,63). Hasil uji t diperoleh thitung =
4,66 dan ttabel = 1,67 sehingga thitung > ttabel (4,66 >1,67) maka H0 ditolak dan Ha
diterima, dengan demikian
terdapat perbedaan akibat pengaruh model
pembelajaran koperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X
semester I SMA Swasta UISU Medan T.P. 2013/2014.


v

DAFTAR ISI
Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional


i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
1
1
5
5
5
6
6
7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar
2.1.3 Model Pembelajaran Koperatif
2.1.3.1 Konsep dasar Model Pembelajaran Koperatif
2.1.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Koperatif
2.1.3.3 Lingkungan Belajar Pembelajaran Koperatif
2.1.3.4 Efek-efek Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.1.4.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Koperatif
2.1.5 Pembelajaran Konvensional
2.1.5.1 Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Konvensional
2.2
Kajian Pokok Bahasan
2.2.1 Gaya dalam Kehidupan Sehari-hari
2.2.3 Hukum I Newton
2.2.4 Hukum II Newton
2.2.5 Hukum III Newton
2.2.6 Gaya Berat dan Gaya Normal
2.3

Penelitian Terdahulu
2.4. Kerangka Konseptual
2.5. Hipotesis Penelitian

8
8
8
9
10
10
12
13
13
14
14
14
17
17
17
18

20
23
24
26
27
28

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian

29
29
29

vi

3.2.1

3.2.2
3.3
3.4
3.4.1
3.4.2
3.5
3.5.1
3.6
3.7
3.7.1
3.7.2
3.7.3
3.8
3.9
3.9.1
3.9.2
3.9.3
3.9.4
3.9.5

Populasi Penelitian
Sampel Penelitian
Variabel Penelitian
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian
Instrumen Penelitian
Tes Hasil Belajar
Validitas Tes
Uji Coba Tes
Reliabilitas Tes
Taraf Kesukaran Tes
Daya Beda Tes
Prosedur Penelitian
Teknik Analisis Data
Menghitung Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Kemampuan Awal
Uji Hipotesis

29
29
29
39
30
30
30
30
32
33
34
34
35
37
38
39
39
40
41
42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2. Pengujian Analisa Data
4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
4.1.2.2 Uji Normalitas Data
4.1.2.3 Uji Homogenitas Data
4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian
4.2.
Pembahasan

45
45
45
47
47
47
48
48
49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

51
51
51

DAFTAR PUSTAKA

53

Lampiran

54

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajan Konvensional
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1. The Pretest-Posttest Control Group Design
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Hasil Belajar
Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

12
16
25
29
30
43

Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

44

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians

45

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

46

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data

46

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t

47

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hasil yang diperoleh pelajar dari cooperative learning
10
Gambar 2.2 Mobil Bisa Bergerak Karena Ada Gaya Mesin
17
Gambar.2.3 Menggambarkan Gaya Pada Suatu Benda Dengan Anak Panah18
Gambar 2.4 Sifat Lembam atau inersia
19
Gambar 2.5 Kereta Dinamik
20
Gambar.2.6. B eban
20
Gambar.2.7 Trolli Berrmassa
21
Gambar 2.8. Gaya Aksi-Reaksi
23
Gambar.2.9 Gaya Normal
25
Gambar.3.1 Skema Rancangan Penelitian
37
Gambar 4.1 Digram batang data pretes kelas eksperimen dan kontrol
44
Gambar 4.2 Digram batang data postes kelas eksperimen dan kontrol
45

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Lampiran 2. Lembar Kegiatan Siswa 1
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Siswa 2
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Lampiran 6. Lembar Kegiatan Siswa 3
Lampiran 7. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Lampiran 8. Instrumen Penelitian
Lampiran 9. Angket
Lampiran 10. Tabel Validasi instrumen Tes
Lampiran 11. Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 12. Tabel Realibilitas Tes
Lampiran 13. Perhitungan Realibilitas Tes
Lampiran 14. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Lampiran 16. Tabel Daya Beda Instrumen Penelitian
Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda Instrument Tes
Lampiran 18. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 19. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 20. Data Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 21. Data Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 22 Perhitungan Rata-rata, varians dan Stándar Deviasi
Lampiran 23. Uji Normalitas Data
Lampiran 24. Uji Homogenitas
Lampiran 25. Perhitungan Uji Hipotesis Hasil Belajar
Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 27. Tabel Harga Kritik dan r Product Moment
Lampiran 28. Daftar nilai Kritis untuk Uji Lilliefors
Lampiran 29. Tabel Wilayah Luas di Bawah kurva normal 0 ke Z
Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
Lampiran 31. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t

53
70
73
90
93
109
112
123
128
132
134
136
138
139
141
142
144
146
147
148
149
150
152
155
157
161
167
168
169
170
172

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki era globalisasi, Indonesia memerlukan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini bertujuan agar Indonesia tidak
tertinggal dari negara lain. Bidang pendidikan diharapkan mampu berperan
penting dalam menciptakan SDM yang berkualitas dan kompetitif. Saat ini,
pendidikan di negara kita belum berkembang walaupun standar telah dinaikkan.
Dengan demikian, hal ini menjadi bahan pemikiran bagi dunia pendidikan di
Indonesia.
Fungsi pendidikan

adalah menghilangkan segala sumber penderitaan

rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan. Diasumsikan seseorang yang
berpendidikan akan

terhindar dari kebodohan dan juga kemiskinan, karena

dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya melalui
proses pendidikan ia mampu mengatasi problema kehidupan yang dialaminya.
Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki seseorang tentu sesuai dengan
tingkat pendidikan yang diikutinya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka diasumsikan semakin tinggi pula pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuannya. Hal ini menggambarkan bahwa fungsi pendidikan dapat
meningkatkan kesejahteraan, karena terhindar dari kebodohan dan juga
kemiskinan. Dengan demikian dapat ditegaskan fungsi pendidikan adalah
membimbing anak kearah suatu tujuan yang kita nilai tinggi. Pendidikan yang
baik adalah usaha yang berhasil membawa semua anak didik kepada tujuan itu
(Sagala, 2009:11).
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak
pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan. Reformasi pendidikan adalah restrukturisasi pendidikan, yakni
memperbaiki pola hubungan sekolah dengan lingkungannya dan pemerintah,
pola pengembangan perencanaan serta pola pengembangan manajerialnya,
pemberdayaan guru dan restrukturisasi model-model pembelajaran.
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang penting diberbagai jenjang
pendidikan yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

2

mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep
fisika. Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga,
dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu dari pihak
guru antara lain metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung
terbatas pada penyampaian ceramah, pemberian contoh soal, latihan dan diakhiri
dengan pemberian tugas untuk dikerjakan di rumah. Proses pembelajaran hanya
berlangsung satu arah dimana guru menerangkan dan siswa mendengarkan, guru
juga sangat jarang untuk menghubungkan konsep fisika dengan peristiwa yang
terjadi di kehidupan sehari-hari. Dari pihak siswa, antara lain tidak tertariknya
siswa terhadap materi yang disampaikan, kecenderungan siswa dalam belajar
fisika hanya sekedar menghapal rumus-rumus yang diberikan guru tanpa
menguasai konsep fisika. Dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, siswa
cenderung mencontoh pekerjaan temannya dari pada mengerjakannya sendiri dan
apabila guru membentuk kelompok-kelompok belajar, hanya siswa yang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi yang berpartisipasi sedangkan anggota kelompok
yang lain hanya diam atau sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang guru fisika di SMA
UISU Medan, Fridayuni Lestari Srg diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam
sehari-hari masih rendah. Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan
metode diskusi, tanya jawab dan demonstrasi. Penggunaan laboratorium yang
masih kurang juga mengakibatkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika
itu sendiri, sehingga siswa kurang mampu untuk memahami dan menerapkan
konsep fisika. Hendaknya tugas seorang guru adalah menyediakan atau
memberikan kegiatan yang dapat merangsang keingintahuan siswa dan membantu
mereka mengekspresikan gagasan-gagasan mereka serta mengkomunikasikan ide
ilmiah mereka. Jadi, peranan guru dalam pembelajaran adalah mediator dan
fasilitator dalam pembentukan pengetahuan dan pemahaman siswa.
Berdasarkan observasi yang di lakukan di SMA Swasta UISU Medan,
menunjukkan bahwa nilai yang dicapai pada umumnya belum mencapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas
X tahun pembelajaran 2012/2013 di SMA Swasta UISU, pada aspek penguasaan

3

dan penerapan konsep serta kerja ilmiah diketahui nilai rata-rata yang diperoleh
adalah 60, sedangkan KKM untuk pelajaran fisika adalah 65. Nilai yang dicapai
siswa ini hanya dapat dikategorikan cukup, karena nilai tersebut tidak hanya
diperoleh siswa dari hasil kemampuan belajarnya sendiri melainkan sudah ada
penilaian tambahan dari guru, seperti penilaian guru terhadap tugas pribadi,
kehadiran siswa, disiplin siswa, dan juga keaktifan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan kondisi diatas, peneliti berkeinginan untuk berpartisipasi
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan suatu model
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, guna meningkatkan hasil belajar fisika, salah satunya adalah model
pembelajaran koperatif. Model pembelajaran ini siswa mampu mengemukakan
pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama. Sehingga, jika ada
teman satu kelompoknya yang mengalami kesulitan mengkaji dan menguasai
materi pelajaran fisika dapat terbantu karena adanya kerja sama antar kelompok
sehingga meningkatkan hasil belajar fisika.
Adapun menurut Slavin (2005:9) mengenai pembelajaran koperatif adalah
“Pembelajaran koperatif menciptakan pengaruh-pengaruh dan bagaimana para
guru dapat menggunakan metode pembelajaran koperatif ini untuk melihat semua
siswa memang telah menangkap pelajaran dari guru. Metode ini merupakan
metode yang paling praktis dan sering digunakan dalam berbagai subyek”.
Pembelajaran koperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan
pengajaran oleh rekan sebaya. Dalam pelaksanaanya model pembelajaran
koperatif peran guru yang awalnya menjadi seorang informan kini guru menjadi
pengelola kelompok belajar siswa. Dalam hal ini, siswa akan semakin terlatih
untuk memecahkan suatu permasalahan, bahkan permasalahan yang dianggap
sulit dan juga siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Model
pembelajaran koperatif tipe Number Head Together (NHT) ini menuntut siswa
untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa
dalam suatu kelompok tersebut akan diberi nomor yang berbeda. Setiap siswa
diberikan satu soal yang harus mereka kuasai. Tetapi secara keseluruhan, suatu
kelompok tersebut mampu menyelesaikan semua soal yang diberikan.

4

Dalam pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru menggunakan struktur
empat fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2) fase mengajukan
pertanyaan, (4) fase berpikir bersama dan (4) fase menjawab. Dengan
menggunakan model ini, siswa tidak hanya sekadar paham konsep yang diberikan,
tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya,
belajar mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat teman, rasa
kepedulian pada teman satu kelompok agar dapat menguasai konsep tersebut,
siswa dapat saling berbagi ilmu dan informasi, suasana kelas yang rileks dan
menyenangkan serta tidak terdapatnya siswa yang mendominasi dalam kegiatan
pembelajaran karena semua siswa memiliki peluang yang sama untuk tampil
menjawab pertanyaan.
Menurut peneliti yang terdahulu yaitu, Yosua Nadeak (2012) dari hasil
penelitian terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok gaya terjadi
peningkatan

sebesar

5.11%.

Namun,

kelemahannya

kurang

menguasai

pengelolaan kelas. Sri Mulyana (2010) menerapkan model pembelajaran koperatif
Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok kalor terjadi peningkatan
hasil pelajar dengan rata-rata 72.8 dimana diperoleh bahwa thitung > ttabel yaitu 3.9
>1.67 dengan kata lain Ha diterima kelemahannya adalah kurang mampu untuk
mengalokasikan waktu dengan baik. Aplia Lolita Sari ( 2012) menerapkan model
pembelajaran koperatif tipe NHT pada materi pokok pengukuran pada sub materi
pokok Besaran dan Satuan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan
rata-rata 73. Kelemahannya adalah tidak mampu untuk mengalokasikan waktu
dengan benar dan peneliti ini tidak menciptakan keakraban didalam kelas karena
adanya rasa canggung. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala
dalam penelitian ini adalah lebih mampu untuk mengalokasikan waktu dengan
tepat, lalu menciptakan suasana keakraban dengan cara memperkenalkan diri
didepan kelas. Ruth Verawaty Marbun (2012) dari hasil penelitian yang dilakukan
terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata 73,2 yang dibelajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe NHT pada materi pokok
gaya dan hukum newton. Kelemahan dari penelitian ini adalah tidak mampu untuk
membimbing

kelompok

dan

kurang

mampu

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

memotivasi

siswa

untuk

5

Dengan dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul:”Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester I Pada
Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gerak Di SMA UISU Medan T.P.
2013-2014”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Hasil belajar siswa yang masih rendah
Siswa beranggapan pelajaran fisika itu sulit dan membosankan.
Pembelajaran masih didominasi oleh guru
Kurangnya penggunaan laboratorium sekolah
Pemilihan metode pembelajaran yang kurang efektif

1.3.Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi maka
permasalahan ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar fisika pada materi Hukum
Newton Gerak
2. Objek yang diteliti adalah siswa SMA UISU Medan
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif
tipe NHT
1.4 Rumusan masalah
Sesuai dengan batasan masalah di atas maka masalah penelitian ini dapat
dirumuskan:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X Semester I SMA UISU Medan
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
koperatif tipe NHT pada meteri pokok Hukum Newton tentang Gerak?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X Semester I SMA UISU Medan
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X
Semester I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014?

6

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui,
1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran koperatif
tipe NHT pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X
Semester I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X
Semester I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.
3. Pengaruh model pembelajaran koperatif tipe NHT terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Hukum Newton tentang Gerak di kelas X Semester
I SMA UISU Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini untuk :
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperluas wawasan
pengetahuannya dalam proses belajar mengajar.
2. Menjadi bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model
pembelajaran yang tepat.
3. Memberikan pengalaman pada pembaca dalam menanamkan konsepkonsep fisika.
4. Menjadi referensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih
lanjut.

1.7 Definisi Operasional
Model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head Together) adalah
model pembelajaran yang menuntut siswa untuk lebih bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut
akan diberi nomor yang berbeda. Dalam pembelajaran koperatif tipe NHT ini guru
menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT: (1) fase penomoran, (2)
fase mengajukan pertanyaan, (3) fase berpikir bersama dan (4) fase menjawab.

51

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan

penelitian

didasarkan

dari

data-data

hasil

penelitian,

Sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang
telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran
koperatif tipe Numbered Head Together pada materi pokok hukum Newton
tentang gerak di kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan

T.P.

2013/2014 dengan rata-rata pretes sebesar 39,69 dan rata-rata postes siswa
sebesar 75.30.
2. Hasil belajar siswa kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran
konvensional pada materi pokok hukum Newton tentang gerak di kelas X
semester I SMA Swasta UISU Medan T.P. 2013/2014 dengan rata-rata pretes
sebesar 39,84 dan rata-rata postes siswa sebesar 63.63.
3. Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran koperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok hukum
Newton tentang gerak di kelas X semester I SMA Swasta UISU Medan T.P.
2013/2014 dengan thitung > ttabel = 4,66 > 1,67 yang artinya Ha diterima dan Ho
ditolak.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran koperatif tipe
Numbered Head Together agar lebih mengarahkan siswa dalam pembentukan
kelompok sehingga suasana pembelajaran lebih kondusif.
2. Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran koperatif tipe
Numbered Head Together diharapkan lebih memperhatikan dan membimbing
siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada tiap
siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu

52

siswa akan lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas
kelompok.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan sebelum memulai proses pembelajaran
terlebih dahulu dijelaskan kepada siswa pembagian kelompoknya, sehingga
pada saat pelaksanaan pembelajaran para siswa sudah mengerti apa yang akan
dilakukan dan tidak menyita waktu untuk fase-fase pembelajaran yang lain
karena terdapat beberapa orang siswa kurang mengerti dan paham terhadap
instruksi atau arahan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
koperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

53

Daftar Pustaka
Arikunto, S., (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Arends,R.I. (2008)., Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kanginan, M., (2009) , Fisika, Erlangga, Jakarta
Lolitas. S, A. (2010), Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan Di
SMA Panca Budi Medan, Skripsi FMIPA UNiMED. Medan
Mulyana, S. (2010), Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Di Kelas VIII
SMP N 3binjai T.A. 2011/2012. Skripsi FMIPA UNiMED. Medan
Nadeak, Y. (2010), Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas X
Semester II SMA N 1 Kabanjahe T.A. 2009/2010, Skripsi FMIPA
UNiMED. Medan
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Slameto. (2010)., Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta
Slavin, R,E., (2005) , Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.
Subgya, H. dan Tranggono, A., (2007), Sains FISIKA 1 SMA/MA, PT. Bumi
Aksara, Jakarta
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung,
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung,
Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Syaodih, N.S., (2008) , Metode Penelitian Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya.
Verawaty. M.R. 2012. Pengaruh Model Pembelajarann Kooperatif Tipe NHT
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Dan Hukum
Newton Kelas VIII Semester I SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan
T.A. 2012/2013. Skripsi FMIPA UNiMED. Medan
Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom Dan Pengembangan Butir Soal. Buletin
Puspendik 3:18-29.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI.

0 4 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBANTUAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATERI HUKUM HUKUM NEWTON DI SMA NEGERI 1 BATANGTORU T.P. 2013-2014.

0 6 32

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12