PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL.
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI
DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
SKRIPSI
diajukanuntuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh:
GALIH WIGUNA NIM. E.0551.0902097
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
(3)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitianinidilaksanakanberdasarkanpermasalahankema mpuansiswa SMALB dalamketerampilanotomotif yang
belum optimal.Tujuan yang
ingindicapaidalampenelitianiniadalahuntukmendapatkan gambaranmengenaipelaksanaanmetodepraktikpadapemb elajaranketerampilanvokasionalotomotifuntuksiswa
SMALB tunarungu.Metodepenelitian yang
digunakanpadapenelitianiniadalahmetodepenelitiansubjektunggal (single
subject research).Metodeiniadalahmetode yang
bertujuanuntukmemodifikasiprilaku, dimanapengambilandanpengolahan data dalammetodeinidifokuskanuntukmelihatperubahanprilakusubjek, apakahadaatautidaknyapengaruhintervensiterhadaptarget behavior
dalamfaseyang telahditentukan.Berdasarkanhasilpenelitianterhadap 1
subjektunarungu di SMALB Negeri B
KabupatenTasikmalayapadapembelajaranketerampilanotomotifdenganmeto depembelajaranpraktikmengalamipeningkatandandapatdilihatpadaanalisisda lamkondisimaupunantarkondisi.Desainpenelitianmenggunakandesain
reversal tipe A-B-A, dimanapengukuranfase baseline diulangdua kali.Fase
baseline (A1) dilakukansebelumfaseintervensi, kemudiandilakukanfase baseline (A2).Fase baseline pertamadankeduadilakukansebanyakempat
kali, sedangkanfaseintervensidilakukansebanyakdelapan
kali.Penelitiandilakukanterhadapanaktunarungu.Berdasarkanhasilpenelitian pelaksanaanketerampilanotomotifmenggunakanmetodepraktikmengalamipe ningkatan, haltersebutdapatdilihatpadaperubahanlevel yaitu +3, +3 untukketerampilanmembersihkanbusidan +3,+3 untukmenggantiolisepeda motor.
Kata Kunci: Vokasional
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI
DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL ARTIKEL DAN SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelarSarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh GALIH WIGUNA NIM. E0551.0902097
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(4)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitianinidilaksanakanberdasarkanpermasalahankema mpuansiswa SMALB dalamketerampilanotomotif yang
belum optimal.Tujuan yang
ingindicapaidalampenelitianiniadalahuntukmendapatkan gambaranmengenaipelaksanaanmetodepraktikpadapemb elajaranketerampilanvokasionalotomotifuntuksiswa
SMALB tunarungu.Metodepenelitian yang
digunakanpadapenelitianiniadalahmetodepenelitiansubjektunggal (single
subject research).Metodeiniadalahmetode yang
bertujuanuntukmemodifikasiprilaku, dimanapengambilandanpengolahan data dalammetodeinidifokuskanuntukmelihatperubahanprilakusubjek, apakahadaatautidaknyapengaruhintervensiterhadaptarget behavior
dalamfaseyang telahditentukan.Berdasarkanhasilpenelitianterhadap 1
subjektunarungu di SMALB Negeri B
KabupatenTasikmalayapadapembelajaranketerampilanotomotifdenganmeto depembelajaranpraktikmengalamipeningkatandandapatdilihatpadaanalisisda lamkondisimaupunantarkondisi.Desainpenelitianmenggunakandesain
reversal tipe A-B-A, dimanapengukuranfase baseline diulangdua kali.Fase
baseline (A1) dilakukansebelumfaseintervensi, kemudiandilakukanfase
baseline (A2).Fase baseline pertamadankeduadilakukansebanyakempat
kali, sedangkanfaseintervensidilakukansebanyakdelapan
kali.Penelitiandilakukanterhadapanaktunarungu.Berdasarkanhasilpenelitian pelaksanaanketerampilanotomotifmenggunakanmetodepraktikmengalamipe ningkatan, haltersebutdapatdilihatpadaperubahanlevel yaitu +3, +3 untukketerampilanmembersihkanbusidan +3,+3 untukmenggantiolisepeda motor.
Kata Kunci: Vokasional
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI
DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelarSarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh GALIH WIGUNA
(5)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
(6)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pelaksanaan Metode Praktik Pada Pembelajaran Vokasional Otomotif Bidang Keahlian Membersihkan Busi dan Ganti Oli Sepeda Motor Bagi Peserta Didik Difabel” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Mei 2014 Yang membuat pernyataan,
Galih Wiguna NIM. 0902097
(7)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Galih Wiguna (2014). “Pelaksanaan Metode Praktik Pada Pembelajaran Vokasional Otomotif Bidang Keahlian Membersihkan Busi dan Ganti Oli Sepeda
Motor Bagi Peserta Didik Difabel ”.Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan kemampuan siswa SMALB dalam keterampilan otomotif yang belum optimal. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan metode praktikpada pembelajaran keterampilan vokasional otomotif untuk siswa SMALB tunarungu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian subjek tunggal (single subject research). Metode ini adalah metode yang bertujuan untuk memodifikasi prilaku, dimana pengambilan dan pengolahan data dalam metode ini difokuskan untuk melihat perubahan prilaku subjek, apakah ada atau tidaknya pengaruh intervensi terhadap target behaviordalam faseyang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 1 subjek tunarungu di SMALB Negeri B Kabupaten Tasikmalayapada pembelajaran keterampilan otomotif dengan metode pembelajaran praktik mengalami peningkatan dan dapat dilihat pada analisis dalam kondisi maupun antar kondisi. Desain penelitian menggunakan desain reversal tipe A-B-A, dimana pengukuran fase baseline diulang dua kali.Fase baseline (A1) dilakukan sebelum fase intervensi, kemudian dilakukan fase baseline (A2).Fase
baseline pertama dan kedua dilakukan sebanyak empat kali, sedangkan fase intervensi dilakukan sebanyak delapan kali.Penelitian dilakukan terhadap anak
tunarungu. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan keterampilan otomotif menggunakan metode praktik mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada perubahan levelyaitu +3, +3 untuk keterampilan membersihkan busi dan +3,+3 untuk mengganti oli sepeda motor.
(8)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pelaksanaan Metode Praktik PadaPembelajaran Vokasional Otomotif Bidang
Keahlian Membersihkan Busi, dan Ganti Oli Sepeda Motor Bagi Peserta Didik
Difabel ”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada program studi strata satu (S1) di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI.Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan.
Penulis telah berusaha menampilkan yang terbaik dalam pembuatan skripsi ini.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memenuhi dan maksud tujuannya, serta bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, Mei 2014 Penulis,
Galih Wiguna E.0551. 0902097
(9)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada penulisan Skripsiini penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, dan motivasi dari semua pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada:
1. Yth. Kedua orang tua tercinta, Ibu Ai Titin Sugiarti dan Bapak Undang Ardiansyah, yang selalu memberikan dukungan baik moril dan material, nasihat, doa.
2. Yth. Bapak Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI dan Dosen Pembimbing I.
3. Yth. Bapak Drs. Sunarto Halim Untung, selaku Dosen Pembimbing II.
4. Yth. Bapak Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
5. Yth. Bapak Dr. Amay Suherman, M.Pd., selaku Ketua Prodi S1 Pendidikan Teknik mesin JPTM FPTK UPI dan dosen wali.
6. Yth. Bapak Dr. Wowo SK, M.Pd., selaku Ketua Kelompok Bidang Keahlian Otomotif.
7. Kedua adikku tercinta yang selalu bisa membuat penulis tersenyum. 8. Teman-teman mahasiswa Otomotif 2009.
9. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu memberikan motivasi kepada penulis 10.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Mudah-mudahan semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat dari Allah SWT.Amin.
(10)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Perumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Belajar ... 8
B. Pembelajaran Vokasional ... 9
C. Teori Konstruktivisme ... 13
D. Keterampilan Otomotif ... 16
(11)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
F. Difabel ... 23
G. Penelitian Terdahulu ... 27
H. Kerangka Pemikiran ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Metode Penelitian ... 29
B. Desain Penelitian ... 29
C. Prosedur Penelitian ... 31
D. Variabel Penelitian ... 31
E. Definisi Konseptual dan Operasional ... 32
F. Lokasi Penelitian ... 33
G. Subjek Penelitian ... 33
H. Teknik Pengumpulan Data ... 34
I. Instrument Penelitian ... 35
J. Analisis Data ... 36
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Hasil Penelitian ... 41
B. Waktu dan Frekuensi Peserta Didik Pada Saat Dilakukan Intervensi ... 60
C. Analisis Visual Kemampuan Keterampilan Membersihkan Busi dan Mengganti Oli Sepeda Motor ... 69
D. Pembahasan Analisis Dalam Kondis dan Analisis Antar Kondisi ... 120
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 122
A. Kesimpulan ... 122
B. Saran ... 122
(12)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Kisi-kisi penelitian memelihara busi ... 35
3.2Kisi-kisi penelitian mengganti oli ... 36
3.4Panjang kondisi ... 37
3.5 Estimasikecenderungan ARAH ... 38
4.1 Waktu kerja intervensi peserta didik 1 ... 61
4.2 Waktu kerja intervensi peserta didik 2 ... 62
4.3Frekuensi peserta didik 1 ... 63
4.4 Frekuensi peserta didik 2 ... 64
4.5Waktu kerja intervensi peserta didik 1 ... 65
4.6 Waktu kerja intervensi peserta didik 2 ... 66
4.7 Frekuensi peserta didik 1 ... 68
4.8Frekuensi peserta didik 2 ... 69
4.9 Kemampuan peserta didik 1membersihkan busi... 70
4.10 Kemampuan motor peserta didik 2 membersihkan busi ... 72
4.11 Panjang kondisi ... 73
4.12Estimasikecenderungan arah peserta didik 1 ... 77
4.13 Estimasi kecenderungan arah peserta didik 2 ... 78
4.14Persentase stabilitas peserta didik 1 ... 85
4.15Persentase stabilitas peserta didik 2 ... 85
(13)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
4.17 Kecenderungan jejak data peserta didik 2 ... 86
4.18Level stabilitas rentang peserta didik 1 ... 87
4.19Level stabilitas rentang peserta didik 2 ... 87
4.20Level perubahan (level change) peserta didik 1 ... 88
4.21Level perubahan (level change) peserta didik 2 ... 88
4.22 Rangkuman hasil analisis dalam kondisi peserta didik 1 ... 89
4.23Rangkuman hasil analisis dalam kondisi peserta didik 2 ... 89
4.24 Kemampuan peserta didik 1 mengganti oli ... 90
4.25 Kemampuan motor peserta didik 2mengganti oli ... 92
4.26 Panjang kondisi ... 93
4.27Estimasikecenderungan arah peserta didik 1 ... 97
4.28Estimasi kecenderungan arah peserta didik 2 ... 98
4.29Persentase stabilitas peserta didik 1 ... 105
4.30Persentase stabilitas peserta didik 2 ... 105
4.31 Kecenderungan jejak data peserta didik 1 ... 106
4.32 Kecenderungan jejak data peserta didik 2 ... 106
4.33Level stabilitas rentang peserta didik 1 ... 107
4.34Level stabilitas rentang peserta didik 2 ... 107
4.35Level perubahan (level change) peserta didik 1 ... 108
4.36Level perubahan (level change) peserta didik 2 ... 108
4.37 Rangkuman hasil analisis dalam kondisi peserta didik 1 ... 109
4.38Rangkuman hasil analisis dalam kondisi peserta didik 2 ... 109
4.39 Jumlah variabel yang diubah pada peserta didik 1... 110
4.40 Jumlah variabel yang diubah pada peserta didik 2... 110
4.41 Perubahan kecenderungan arah peserta didik 1 ... 110
4.42 Perubahan kecenderungan arah peserta didik 2 ... 111
(14)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
4.44 Perubahan kecenderungan arah peserta didik 2 ... 112
4.45Perubahan kecenderungan stabilitas peserta didik 1 ... 112
4.46Perubahan kecenderungan stabilitas peserta didik 2 ... 112
4.47Perubahan kecenderungan stabilitas peserta didik 1 ... 113
4.48Perubahan kecenderungan stabilitas peserta didik 2 ... 113
4.49Level perubahan peserta didik 1 ... 113
4.50Level perubahan peserta didik 2 ... 114
4.51Level perubahan peserta didik 1 ... 114
4.52Level perubahan peserta didik 2 ... 115
4.53Overlap peserta didik 1 ... 115
4.54Overlap peserta didik 2 ... 116
4.55Overlap peserta didik 1 ... 116
4.56Overlap peserta didik 2 ... 117
4.57 Rangkuman hasil analisis antar kondisi peserta didik 1... 118
4.58 Rangkuman hasil analisis antar kondisi peserta didik 2... 118
4.59Rangkuman hasil analisis antar kondisi peserta didik 1... 119
(15)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK Hal
4.1 Waktu kerja pada kondisi intervensi peserta didik 1 ... 62
4.2 Waktu kerja pada kondisi intervensi peserta didik 2 ... 63
4.3 Waktu kerja pada kondisi intervensi peserta didik 1 ... 66
4.4 Waktu kerja pada kondisi intervensi peserta didik 2 ... 67
4.5 Keterampilan membersihkan karburator motor fase A1-B-A2 peserta didik 1 ... 71
4.6 Keterampilan membersihkan karburator motor fase A1-B-A2 peserta didik 2 ... 73
4.7 Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A1) peserta didik 1 ... 74
4.8 Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A1) peserta didik 2 ... 75
4.9Estimasi kecenderungan arah fase intervensi (B) peserta didik 1 ... 75
4.10Estimasi kecenderungan arah fase intervensi (B) peserta didik 2 ... 76
4.11Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A2) peserta didik 1 ... 76
4.12Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A2) peserta didik 2 ... 77
4.13 Kecenderungan stabilitas fase baseline (A1) peserta didik 1 ... 79
(16)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
4.15 Kecenderungan stabilitas fase intervensi (B) peserta didik 1 ... 81
4.16 Kecenderungan stabilitas fase intervensi (B) peserta didik 2 ... 82
4.17 Kecenderungan stabilitas fase baseline (A2) peserta didik 1 ... 83
4.18 Kecenderungan stabilitas fase baseline (A2) peserta didik 2 ... 84
4.19 Keterampilan peserta didik 1 mengganti oli sepeda motor ... 91
4.20 Keterampilan peserta didik 2 mengganti oli sepeda motor ... 93
4.21Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A1) peserta didik 1 ... 94
4.22Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A1) peserta didik 2 ... 95
4.23 Estimasi kecenderungan arah fase intervensi (B) peserta didik 1 ... 95
4.24 Estimasi kecenderungan arah fase intervensi (B) peserta didik 2 ... 96
4.25Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A2) peserta didik 1 ... 96
4.26Estimasi kecenderungan arah fase baseline (A2) peserta didik 2 ... 97
4.27 Kecenderungan stabilitas fase baseline (A1) peserta didik 1 ... 99
4.28 Kecenderungan stabilitas fase baseline (A1) peserta didik 2 ... 100
4.29 Kecenderungan stabilitas fase intervensi (B) peserta didik 1 ... 101
4.30 Kecenderungan stabilitas fase intervensi (B) peserta didik 2 ... 102
4.31 Kecenderungan stabilitas fase baseline (A2) peserta didik 1 ... 103
(17)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Busi ... 21
2.2 Cara membersihkan busi ... 21
2.3 Cara mengganti oli ... 22
2.4 Cara mengganti oli ... 22
2.5 Cara mengganti oli ... 23
2.6 Cara mengganti oli ... 23
3.1 Desain A-B-A ... 30
4.1 Guru menjelaskan dan mempraktikan alat yang digunakan ... 42
4.2 Guru menjelaskan kunci busi yang digunakan ... 42
4.3 Guru menjelaskan amplas yang digunakan ... 42
4.4 Guru menjelaskan busi yang digunakan ... 43
4.5 Guru menjelaskanfiller gauge yang digunakan ... 43
4.6 Peserta didik memegang kunci busi ... 43
4.7 Peserta memegang amplas ... 44
4.8 Peserta memegang busi ... 44
4.9Peserta memegang filler gauge ... 44
4.10 Guru melepas kabel busi ... 45
4.11 Guru melepas busi ... 45
(18)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
4.13 Guru membersihkan busi ... 46
4.14 Guru menyetel celah busi ... 46
4.15 Guru memasang Busi ... 46
4.16Guru memasangkabel busi ... 47
4.17Guru menghidupkansepeda motor ... 47
4.18Peserta didik melepas kabel busi ... 47
4.19Peserta didik melepas busi ... 48
4.20Peserta didik melihat kondisi busi ... 48
4.21Peserta didik membersihkan busi ... 48
4.22Peserta didik menyetel celah busi ... 49
4.23Peserta didik memasang busi ... 49
4.24Peserta didik memasang kabel busi ... 49
4.25Peserta didik menghidupkan sepeda motor ... 50
4.26Guru menjelaskan dan mempraktikan alat yang digunakan ... 51
4.27Guru menjelaskan kunci ring yang digunakan ... 51
4.28Guru menjelaskan corong yang digunakan ... 51
4.29Guru menjelaskan tang yang digunakan ... 52
4.30Guru menjelaskan bak oli yang digunakan ... 52
4.31Guru menjelaskanoli yang digunakan ... 52
4.32 Peserta didik memegang kunci ring ... 53
4.33 Peserta didik memegang corong ... 53
4.34 Peserta didik memegang tang ... 54
4.35 Peserta didik memegang bak oli ... 54
4.36 Peserta didik memegang oli ... 54
4.37 Guru meletakan bak oli. ... 55
4.38Guru mempraktikan melepaskan stik oli ... 55
4.39 Guru mempraktikanmelepas baut oli bagian bawah ... 56
4.40Guru mempraktikanmengeluarkan oli ... 56
4.41 Guru mempraktikan memasang baut oli ... 56
4.42Guru mempraktikan memasukan oli ... 57
4.43Guru mempraktikan memasang stik oli ... 57
4.44Peserta didik meletakan bak oli. ... 58
4.45Peserta didikmempraktikan melepaskan stik oli ... 58
4.46Peserta didik mempraktikanmelepas baut oli bagian bawah ... 58
4.47Peserta didik mempraktikanmengeluarkan oli ... 59
(19)
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
4.49Peserta didikmempraktikan memasukan oli ... 59
4.50Peserta didikmempraktikan memasang stik oli ... 60
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN Hal 1. RPP Membersihkan Busi ... 129
2. RPP mengganti Oli... 133
3. Prosedur Membersihkan Busi ... 137
4. Prosedur Mengganti Oli ... 142
5. Judgment ... 147
6. Instrumen penelitian ... 148
7. Data penelitian ... 166
(20)
1
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara terencana, sistematis, dan logis.Pendidikan diharapkan dapat membentuk sumber daya manusia yang siap menghadapi kemajuan zaman.
Fungsi pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam BAB II Pasal 3 menyatakan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung jawab.
Undang-undang tersebut menekankan pada kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini yang diharapkan melalui pendidikan.Indonesia berpeluang bersaing dengan negara-negara maju jika kualitas sumber daya manusia sudah mempuni.
Pendidikan merupakan salah satu cara dapat mendorong individu menjadi manusia yang cakap dan yang memiliki mental yang baik serta mampu bekerja. Berbeda dengan anak berkebutuhan khusus memerlukan pendidikan khusus, karena anak berkebutuhan khusus mempunyai hambatan yang bersifat sementara bahkan bersifat permanen.Anak dengan berkebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan (fisik, mental-intelektual, sosial, dan emosional) dalam proses pekembangannya dibandingkan dengan anak-anak normal, sehingga anak berkebutuhan khusus memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional pasal 5 ayat
(1) berbunyi “setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.” dan ayat (2) yang berbunyi: “warga negara yang
(21)
2
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak
memperoleh pendidikan khusus.”
Pendidikan khusus adalah pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, intelektual, sosial, memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Standar proses pendidikan khusus ini berlaku untuk peserta didik seperti: tunanetra, tunagrahita, tunarungu, tunadaksa, tunalaras pada Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menegah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). (Permendiknas Nomor 1 Tahun 2008, hlm.756).
Berdasarkan undang-undangdan permendiknas diatas, anak berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan belajar yang mengarah pada tercapainya perkembangan potensi yang optimal, agar anak mendapat kehidupan yang layak dan tidak bergantung pada orang lain.Anak berkebutuhan khusus yang memiliki tingkat kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran berhak dan difasilitasi oleh negara untuk mendapat layanan pendidikan melalui pendidikan khusus.
Anak berkebutuhan khusus bermacam-macam, salah satunya adalah anak tunarungu.Anak tunarungu dipandang sebagai anak berkebutuhan khusus yang bisa berkembang dalam pelajaran akademik, kemampuan dalam bekerja bahkan banyak yang bisa mandiri di masyarakat.
Kemandirian anak tunarungu bisa dikembangkan melalui pendidikan luar biasa, SLB-B pendidikan luar biasa yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak tunarungu.Melalui pendidikan SLB-B kemandirian anak tunarungu bisa dikembangkan, hal ini sesuai dengan PP 72 tahun 1991 Bab 2 pasal 2 disebutkan bahwa tujuan pendidikan luar biasa adalah
Pendidikan luar biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia atau mengikuti pendidikan lanjutan.
Keterampilan sangat ditekankan dalam pendidikan khusus dan menjadi hal yang penting dalam pendidikan luar biasa, hal ini sudah diperhatikan dengan
(22)
3
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
adanya keterampilan vokasional pada kurikulum sekolah luar biasa.Pendidikan keterampilan diharapkan menjadi modal bagi anak berkebutuhan khusus untuk bisa lebih mandiri, lebih terampil dan tidak bergantung terhadap orang tua.Berkenaan dengan keterampilan di SLB seorang guru SLB mengatakan bahwa
Keterampilan sangat penting untuk anak berkebutuhan khusus, karena keterampilan merupakan salah satu bekal bagi anak berkebutuhan khusus untuk lebih bisa mandiri, siap terjun ke dunia kerja dan tidak menjadi beban bagi keluarga (M. Taufik, wawancara 14 Februari 2014).
Pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus ditekankan pada penguasaan keterampilan.Upaya tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi anak-anak berkebutuhan khusus untuk bisa mandiri dengan mengembangkan potensi yang mereka miliki.Keterampilan vokasional yang ada di SMALB Negeri Kab.Tasikmalaya yaitu tata busana, tata boga, musik, melukis, dan keterampilan otomotif.
Keterampilan dasar otomotif adalah salah satu keterampilan yang bisa diberikan terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.Kebutuhan masyarakat terhadap otomotif semakin meningkat dari tahun ke tahun, sehingga ada peluang yang menjanjikan bagi setiap orang, termasuk anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan keterampilan otomotif.
SMALB Negeri Kab.Tasikmalaya menerapkan keterampilan dasar otomotif, namun berdasarkan observasi di SMALB Negeri Kab.Tasikmalaya pelaksanaannya masih belum optimal.Menurut salah satu guru di SMALB mengemukakan beberapa faktor penyebab peserta didik kurang menguasai keterampilan dasar otomotif: (1) Kurangnya alat praktik otomotif sehingga membuat peserta didik susah berlatih; (2) Guru kurang melakukan latihan keterampilan otomotif; (3) Tidak adanya guru keterampilan yang relevan dengan bidang keterampilan otomotif; (4) Pemilihan metode yang kurang tepat digunakan pada mata pelajaran keterampilan. (M. Taufik, wawancara 14 Februari 2014).Metode yang banyak diterapkan pada mata pelajaran keterampilan adalah metode konvensional, sehingga membuat peserta didik kurang paham dalam memahami materi yang disampaikan.
(23)
4
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
Akibat dari kurang tepatnya metode yang digunakan, peserta didik di SLB Negeri Kab.Tasikmalaya menjadi kurang terampil pada bidang keterampilan otomotif dan menjadi beban bagi keluarga.Muhibbinsyah (dalam Sugihartono, 2007, hlm. 77) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar:
1) faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rokhani siswa, 2) faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan 3) faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Penelitian ini peneliti lebih memfokuskan terhadap pendekatan belajar yang di dalamnya terdapat metode yang digunakan dalam pembelajaran. Metode belajar yang digunakan akan mempengaruhi terhadap hasil belajar. Menurut Sumiati dan Asra (2011, hlm. 92) menyatakan bahwa
Ketepatan (efektifitas) penggunaan metode pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran dengan beberapa faktor, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu.
Penggunaan metode pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kemampuan guru, kondisi peserta didik, sumber atau fasilitas, situasi kondisi dan waktu.Komunikasi menjadi kendala untuk anak tunarungu menjadi salah satu faktor penghambat dalam proses pembelajaran. Prinsipnya dalam pembelajaran keterampilan otomotif, akan lebih efekrif apabila siswa dibimbing dan langsung mengalami materai yang dipelajari. Berdasarkan pendapat Sumiati dan Asra, penulis berpendapat bahwa metode praktik merupakan metode yang dipandang relevandan tepat untuk proses pembelajaran keterampilan bagi peserta didik tunarungu. Metode praktek lebih mendepankan praktik yang akan memudahkan untuk anak tunarungu menerima informasi dan mengerti tujuan pembelajaran. Akhirnya dari latar belakang masalah tersebut di
atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pelaksanaan Metode
Praktik Pada Pembelajaran Vokasional Otomotif Bidang Keahlian Membersihkan Busi dan Ganti Oli Sepeda Motor Bagi Peserta Didik Difabel”.
(24)
5
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Peserta didik jarang mendapatkan pembelajaran keterampilan otomotif.
2. Kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran keterampilan otomotif di SLBNegeri Kab. Tasikmalaya.
3. Tidak adanya guru yang relevan dengan bidang keterampilan otomotif. C. Perumusan Masalah
Penulis melihat perlunya merumuskan masalah penelitian agar dapat dicapai tujuan yang lebih terarah. Penelitian ini masalah yang akan diteliti dirumuskan
sebagai berikut: “bagaimana pelaksanaanmetode praktik pada pembelajaran keterampilan otomotif pada kompetensi membersihkan busi, dan ganti oli?”.Dapat dirinci menjadi pertanyaaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar keterampilan otomotif pada kompetensi membersihkan busi pada peserta didik difabel?
2. Bagaimana hasil belajar keterampilan otomotif pada kompetensi ganti olipada peserta didik difabel?
3. Bagaimana ketercapaian waktu rata-rata keterampilan otomotif pada kompetensi membersihkan busipada peserta didik difabel?
4. Bagaimana ketercapaian waktu rata-rata keterampilan otomotif pada kompetensi ganti olipada peserta didik difabel?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pendidikan ini adalah
1. Untuk mendeskripsikan hasil belajar keterampilan otomotif pada kompetensi membersihkan busi.
2. Untuk mendeskripsikan hasil belajar keterampilan otomotif pada kompetensi ganti oli.
3. Untuk mendeskripsikan ketercapaian waktu rata-rata kompetensi pada kompetensi membersihkan busi.
(25)
6
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
4. Untuk mendeskripsikan ketercapaian waktu rata-rata kompetensi pada kompetensi ganti oli.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat-manfaat tersebut adalah:
1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman praktis tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan otomotif di SLB Negeri Kab. Tasikmalaya.
2. Bagi peserta didik, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman praktis tentang keterampilan otomotif untuk menjadi bekal bisa lebih mandiri. 3. Bagi para guru, diharapkan dapat melaksanakan metode praktik pada
pembelajaran keterampilan otomotif. F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan skripsi agar susunannya teratur. Struktur organisasi penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini mencakup teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini mencakup tentang metode penelitian, desain penelitian, variabel penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrument penelitian, dan analisis data.
(26)
7
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini mencakup tentang deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mencakup tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran-saran yang diberikan untuk pihak-pihak terkait
(27)
29
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam metode ini adalah metode penelitiansubjek tunggal yang dikenal dengan istilah single subject research (SSR). Penelitian subjek tunggal yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan melihat hasil ada tidaknya pengaruh perubahan yang terjadi dari suatu perlakuan yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang dalam waktu tertentu.Perbandingan tidak dilakukan antar kelompok maupun individu, tetapi dibandingkan dalam subjek yang sama dengan kondisi berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi baselinedan kondisi eksperimen (intervensi). Sunanto, (2005, hlm. 56) mengemukakan bahwa
Baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior dilakukan pada
keadaan natural sebelum dilakukan intervensiapapun. Kondisi eksperimen adalah kondisi dimana suatu intervensitelah diberikan dan target behavior diukur dibawah kondisi tersebut. Pada penelitian subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fasebaselinedengan sekurang-kurangnya
faseintervensi.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah desain subjek tunggal (Single Subject Deisgn). Desain subjek tunggal adanya pengukuran target behavior dilakukan secara berulang-ulang dengan periode waktu tertentu. Perbandingan tidak dilakukan antar kelompok maupun individu tetapi dibandingkan dalam subjek yang sama dengan kondisi berbeda. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi baselinedan kondisi eksperimen (intervensi). Sunanto, (2005, hlm. 56) mengemukakan bahwa
Baseline adalah kondisi dimana pengukuran target behavior dilakukan pada
keadaan natural sebelum dilakukan intervensiapapun. Kondisi eksperimen adalah kondisi dimana suatu intervensitelah diberikan dan target behavior diukur dibawah kondisi tersebut. Pada penelitian subjek tunggal selalu dilakukan perbandingan antara fasebaselinedengan sekurang-kurangnya
faseintervensi.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A yang memiliki 2 fase yaitu: A1 (baseline), B (intervensi), dan A2 (baseline).
(28)
30
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain A-B-A (Sunanto, 2005, hlm. 59) A1 = Baseline
Baselineadalah kondisi awal kemampuan keterampilan subjek sebelum diberi
perlakuan (intervensi).Pengukuran baseline dilakukan sampai data stabil. B = Intervensi
Intervensiadalah kondisi keterampilan subjek selama memperoleh perlakuan,
yaitu pembelajaran keterampilan memelihara busi, dan ganti oli.Perlakuan dan pengukuran dilakukan sampai data menjadi stabil.
A2 = baseline
Baselineyang kedua yaitu kondisi baselinesebagai evaluasi sejauh mana intervensidiberikan terhadap subjek sampai data stabil.
Menurut Sunanto (2005, hlm. 60) untuk mendapatkan validitas penelitian yang baik, pada saat melakukan eksperimen dengan desain A-B-A, peneliti perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Mendefinisikan target behavior sebagai perilaku yang dapat diukur secara akurat.
2. Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline(A1) secara kontinyu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai trenddan level data menjadi stabil.
(29)
31
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
3. Memberikan intervensi setelah trend data baselinestabil.
4. Mengukur dan mengumpulkan data pada faseintervensi(B) dengan periode waktu terlalu sampai data menjadi stabil.
5. Setelah kecenderungan dan level data pada faseintervensi(B) stabil mengulang
fasebaseline (A2).
C. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian ini antara lain:
1. Menentukan dan menetapkan perilaku apa yang akan diubah sebagai target
behavior dalam penelitian ini adalah keterampilan otomotif. Keterampilan
otomotif yang diambil yaitu keterampilan pemeliharaan busi, dan ganti oli pada sepeda motor.
2. Mengobservasi perilaku sunjek dalam kemampuan keterampilan pemeliharaan busi, dan ganti oli. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat respon peserta didik selama observasi. Peneliti mengamati sekaligus mencatat respon dalam format data yang telah disediakan serta memberi penilaian pada aspek yang dinilai.
3. Menentukan intervensilangsung. Tahap ini merupakan tahap intervensiyang kegiatannya adalah memberikan demontrasi pada peserta didik saat memelihara busi, dan ganti olipada sepeda motor. Peneliti mengamati sekaligus mencatat dalam format data yang disediakan serta memberi penilaian pada aspek yang dinilai.
4. Mengobservasi perilaku subjek dalam kemampuan keterampilan memelihara busi, dan ganti oli pada sepeda motor. Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat respon peserta didik selama observasi. Peneliti mengamati sekaligus mencatat respon dalam format data yang disediakan serta memberi peneletian pada setiap aspek yang dinilai.
D. Variabel Penelitian
Menurut Hatch dan Fardhay (dalam Sugiyono 2003, hlm. 60) mengemukakan
bahwa “secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai artibut seseorang, atau
obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.” Pendapat
(30)
32
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
senada dikemukakan Sugiyono (2013, hlm. 61) “variabel penellitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Berdasarkan pernyataan tersebut, memungkinkan objek untuk melakukan pengukuran, secara kualitatif maupun kuantitatif.
Menurut Sunanto (2005, hlm.11) mengemukakan bahwa
Dalam penelitian eksperimen biasanya menggunakan variabel terikat dan variabel bebas.Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.Sebaliknya variabel bebas adalah yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat dalam penelitian kasus tunggal dikenal dengan namatarget
behavior (perilaku sasaran). Sedangkan variabel bebas dikenal dengan istilah intervensi atau perlakuan.
Variabel pada penelitian subjek tunggal atau single subject research(SSR) dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu target behavior dan intervensi (perlakuan).
1. Intervensi (perlakuan) adalah variabel yang menjadi penyebab. Intervensi atau
perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli pada sepeda motor.
2. Target behavior (perilaku sasaran) adalah variabel yang dipengaruhi. Target
behavior (perilaku sasaran) dalam penelitian ini adalah keterampilan otomotif
pada anak difabel di SMALB-B Kab. Tasikmalaya. E. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini perlu diketahui definisi operasional dari setiap variabel untuk menghindari ketidak jelasan arti variabel-variabel yang akan diteliti. Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut dinyatakan sebagai berikut: 1. Keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli pada sepeda motor
sebagai intervensi, defenisi konseptualnya adalah pembelajaran keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli. Definisi operasionalmya adalah hasil belajar keterampilan otomotif memelihara busi, dan ganti oli yang dapat di ukur melalui: (1) persiapan operator; (2) persiapan alat dan bahan; (3) persiapan proses kerja.
(31)
33
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
2. Anak difabel sebagai variabel target behavior, definisi konseptualnya adalah hak bagi anak difabel untuk mendapatkan keterampilan otomotif. Definisi Operasionalnya adalah anak difabel mendapatkan keterampilan otomotif yang dapat di ukur melalui: (1) persiapan operator; (2) persiapan alat dan bahan; (3) persiapan proses kerja.
F. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Negeri (SMALBN) Kabupaten Tasikmalaya, yang beralamat di Jl. Pesantren RT. 003/005 Desa Tanjungmekar, Kecamatan Jamanis, Kabupaten Tasikmalaya.Kode pos 46175, telepon (0265) 456366. Berdiri pada 10 Mei 2004 dengan motto “Mandiri, Terampil dan Religius”. Visi “SLBN Kabupaten Tasikmalaya menjadi wadah pembinaan terunggul di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020 dalam membentuk siswa berkebutuhan khusus yang maslahat (mandiri, shaleh, terampil), berjiwa seni dan cerdas lingkungan”. Misi “(1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Melatih peserta didik agar memiliki kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. (3) Melaksanakan berbagai bentuk terapi sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. (4) Menumbuhkembangkan prinsip 5 K. (5) Mengembangkan potensi seni, budaya, keterampilan, dan olahraga pada peserta didik sesuai dengan karakteristik masing-masing. (6) Memanfaatkan potensi lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran. (7) Menjalin kerjasama di bidang keterampilan vokasional dan seni dengan instansi terkait. (8) Mengembangkan keterampilan teknis wirausaha di lingkungan sekolah. (9) Menjalin komunikasi timbal balik dengan pihak orang tua dan pengasuh siswa dalam pelaksanaan program sekolah.
G. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMALB Negeri Kabupaten Tasikmalaya, pada pembelajaran keterampilan pemeliharaan busi, dan ganti oli terdapat dua subjek atau peserta didik yang keduanya memiliki difabilitas yang sama yaitu tunarungu.
(32)
34
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
1. Peserta didik I
Nama : Hundi
Tempat, Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 24 Juni 1996 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kp. Muhara Ds. Tanjung Mekar Kec. Jamanis
Kelainan : Tunarungu
Tingkat ketulian : lebih dari 75 dB 2. Peserta didik II
Nama : Hendra
Tempat, Tgl. Lahir : Tasikmalaya, 15 April 1996 Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kp. Negla Ds. Tanjung Mekar Kec. Jamanis
Kelainan : Tunarungu
Tingkat ketulian : lebih dari 75 dB H. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes Performance
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes perbuatan (Performance Test). Stigins (dalam Arifin, Z, 2013, hlm. 149) mengemukakan bahwa
performance test adalah suatu bentuk tes yang peserta didiknya diminta untuk
melakukan kegiatan khusus dibawah pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang di demonstrasikan.
Performance test sangat bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan/perilaku
peserta didik, karena secara objektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik dapat diamati dan diukur sehingga menjadi pertimbangan untuk praktik selanjutnya.
(33)
35
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
I. Instrument Penelitian
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148) pengertian instrumen adalah “suatu alat uang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berdasarkan pengertian tersebut, instrument yang akan digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan atau keterampilan otomotif siswa (memelihara busi, dan mengganti oli) dalam peneliatian ini adalah berupa tes keterampilan. Format tes disusun berdasarkan point-pointtentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi untuk memelihara busi, dan mengganti oli yang baik dan benar.
Kisi-kisi instrument yang akan digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: Tabel 3.1
Kisi-kisi Penelitian Memelihara Busi
Kompetensi dasar Prosedur Memelihara Busi Nomor
Soal Bentuk soal Praktik
Indikator 1. Persiapan Operator a. Pakaian Kerja b. Kesehatan Fisik
2. Persiapan Alat Dan Bahan a. Kunci Busi
b. Amplas c. Busi
3. Proses Kerja Membersihkan Busi Sepeda Motor.
a. Melepas bodi sepeda motor. b. Melepas kabel busi.
c. Melepas busi
d. Memeriksa kondisi busi. e. Membersihkan busi. f. Memeriksa celah busi. g. Memasang busi pada sepeda
motor. 4. Hasil Kerja
Siswa dapat membersihkan busi, dan menyetel celah busi sesuai standar (0.8 mm).
5. Waktu Kerja
Waktu kerja adalah 28 Menit.
1
2
3
4 5
(34)
36
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penelitian Mengganti Oli
Kompetensi dasar Prosedur Mengganti Oli Nomor
Soal Bentuk soal Praktik
Indikator 1. Persiapan Operator a. Pakaian Kerja b. Kesehatan Fisik
2. Persiapan Alat Dan Bahan a. Kunci Ring 17
b. Bak c. Corong d. Oli
3. Proses Kerja Menganti Oli. Meletakan bak penampung oli bekas.
a. Melepaskan stik oli.
b. Melepaskan baud oli bagian bawah.
c. Mengeluarkan oli dari engine ke bak.
d. Memasang baud oli bagian bawah.
e. Memasukan oli. f. Memasang stik oli. 4. Hasil Kerja
Siswa dapat mengganti oli dan
engine hidup dengan normal.
5. Waktu Kerja
Waktu kerja adalah 26 Menit
1
2
3
4 5
J. Analisis Data
Analisis data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa, mempelajari, membandingkan data yang ada dan membuat interpretasi yang diperlukan.Kegunaan analisis data adalah sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, pengawasan, penyusunan laporan pendidikan, penyusunan statistik pendidikan, penyusunan program rutin dan pembangunan, peningkatan program pendidikan dan pembinaan sekolah.
(35)
37
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
Penelitian subjek tunggal memerlukan beberapa hal dalam menganalisis data di antaranya pembuatan grafik, penggunaan statistik deskriptrif dan penggunaan analisis visual.Penggunaan grafik diharapkan untuk memperjelas gambaran dari suatu kondisi eksperimen baik sebelum perlakuan (baseline1), maupun setelah diberikan perlakuan (intervensi), dan perubahan-perubahan yang terjadi setelah perlakuan (baseline 2).
Sunanto (2005, hlm. 96) mengemukakan bahwa
Dalam analisis data dengan metode analisis visual ada beberapa hal yang menjadi perhatian peneliti, yaitu; banyaknya data point dalam setiap kondisi, banyaknya variabel terikat yang ingin diubah, tingkat stabilitas dan perubahan
level data dalam suatu kondisi antar kondisi, arah perubahan dalam kondisi
maupun antar kondisi
Analisis data pada penelitian desain subjek tunggal ini peneliti melakukan tiga hal yaitu pembuatan grafik, penggunaan statistic deskritif, dan analisis
visual.Penganalisaan yang dilakukan meliputi analisis dalam kondisi dan analisis
antar kondisi.
1. Analisis Dalam Kondisi
Perubahandata yang dianalisis dalam suatu kondisi misalnya kondisi
baselineatau kondisi intervensi, sedangkan komponen yang akan dianalisis
meliputi:
a. Panjang Kondisi
Sunanto (2005, hlm. 93) mengemukakan bahwa
Panjangnya kondisi dilihat dari banyaknya data point atau skor pada setiap kondisi. Seberapa banyak data point yang harus ada pada setiap kondisi tergantung padamasalah penelitian dan intervensi yang diberikan. Untuk panjang kondisi baselinesecara umum bisa digunakan tiga atau lima data
point.
Berdasarkan pendapat di atas, penentuan panjang kondisi ditentukan dengan panjang interval.Panjang interval menunjukan ada berapa fasedalam kondisi tersebut, selanjutnya dibuat dalam tabel.
Tabel 3.4 Panjang Kondisi
(36)
38
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
KONDISI BASELINE (A) INTERVENSI (B)
Panjang Kondisi
b. Estimasi Kecenderungan Arah (Trend/Slope)
Menurut Sunanto (2005, hlm. 95) mengemukakan bahwa “ada tiga macam kecenderungan arah grafik (trend) yaitu, (1) meningkat; (2) mendatar; dan (3)
menurun.”Kecenderungan arah (trend/slope) data pada suatu grafik sangat penting
untuk memberikan gambaran perilaku subjek yang sedang diteliti.Ada dua cara untuk menentukan kecenderungan arah grafik (trend) yaitu metode freehand dan metode split-middle.(Sunanto, 2005,hlm. 95).Penelitian ini menggunakan metode
split-middle(belah dua). Mengestimasi kecenderungan arah dengan metode ini
adalah menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median data point nilai ordinatnya. Sunanto (2005, hlm. 108) mengemukakan ada beberapa langkah dalam metode ini, diantaranya:
1) Bagilah data pada fasebaseline menjadi dua bagian,
2) Bagian kanan dan kiri dari tahap 1, dibagi lagi menjadi dua bagian 3) Tentukan posisi median dari masing-masing belahan
4) Tariklah garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara bagian kanan dengan bagian kiri.
Estimasi kecenderungan arah dibuat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.5
Estimasi Kecenderungan Arah
KONDISI BASELINE
Estimasi Kecendrungan Arah
(Meningkat)
(37)
39
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
(Menurun) c. Kecenderungan Stabilitas
Menurut Sunanto (2005, hlm. 98) mengemukakan bahwa
Tingkat stabilitas (level stability) menunjukkan derajat variasi atau besar kecilnya rentang kelompok data tertentu.Jika rentang datanya kecil atau tingkat variasinya rendah maka data dikatakan stabil. Secara umum jika 80% - 90% data masih berada pada 15% di atas dan di bawah mean, maka data dikatakan stabil. Mean level untuk data di suatukondisi dihitung dengan cara menjumlahkan semua data yang ada pada ordinat dan dibagi dengan banyaknya data. Kemudian garis mean ini digambar secara pararel terhadap absis. Untuk menentukan tingkat stabilitas data biasanya digunakan persentase penyimpangan dari mean sebesar (5, 10, 12, dan 15%). Persentasepenyimpangan terhadap mean yang digunakan untuk menghitung stabilitas digunakanyang kecil (10%) jika data mengelompok di bagian atas dan digunakan persentasebesar (15%) jika data mengelompok di bagian tengah maupun bagian bawah.
Mean level untuk data di suatu kondisi dihitung dengan cara menjumlahkan,
semua data yang ada padakordinat dibagi banyaknya data,adapun langkah penentuan kecendrungan stabilitas menurut Sunanto (2005, hlm. 115) diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Mementukan rentang stabilitas dengan rumusan: Rentang Stabilitas = skor tertingi x kriteria stabilitas.
2) Menentukan mean level dengan cara menjumlahkan semua data yang ada pada kordinat dibagi banyaknya data.
3) Menentukan batas atas dengan rumusan :
Batas Atas = Mean Level + (0,5. Rentang Stabilitas). 4) Menetukan batasan bawah dengan rumusan :
Batas bawah = Mean Level – (0,5. Rentang Stabilitas). 5) Menghitung persentase stabilitas (PS) dengan rumus :
Keterangan :
PS = Persentase Stabilitas
BR = banyak Data Poin dalam Rentang BP = Banyak Data Poin
(38)
40
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
d. Jejak Data
Jejak data merupakan perubahan dari satu data ke data lain dalam suatu kondisi dengan tiga kemungkinan, yaitu menaik, menurun, dan mendatar.
e. Level Stabilitas dan Rentang
Levelmenunjukan pada besar kecilnya data yang berada pada skala ordinat
(sumbu Y). Data di ambil berdasarkan hasil perhitungan kecendrungan stabilitas. f. Level Perubahan (Level Change)
Tingkat perubahan menunjukan berapa besarnya perubahan data dalam suatu kondisi dengan cara :
1) Menentukan berapa besar data poin (skor) pertama dan terakhir dalam suatu kondisi
2) Kurangi data yang besar dengan data yang kecil, tentukan apakah selisihnya menunjukan arah yang membaik (therapeutic), atau memburuk
(contatherapeutic) sesuai dengan tujuan intervensi atau pengajarannya.
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah target behavior yang berubah sepanjang faseintervensi (B), dan bagaimana perubahannya dibandingkan dengan fasebaseline(A). Jika benar terjadi perubahan pada
fasebaseline dan faseintervensi benar-benar hanya pada satu variable terikat,
hal ini mengindikasikan adanya pengaruh intervensiterhadap target behavior. 2. Analisis Antar Kondisi
Sunanto (2005, hlm.94) untuk menganalisa visual antar kondisi terdapat lima komponen yaitu:
a. Jumlah variabel yang diubah.
b. Perubahan kecenderungan dan efeknya. c. Perubahan stabilitas.
d. Perubahan level e. Data overlap 3. Mean (rata-rata)
Meanadalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai meandapat
(39)
41
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
Keterangan: x = mean
= jumlah data n = banyaknya data
(40)
122
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang
telahdilakukandapatdisimpulkansebagaiberikut:
1. Hasilbelajarbidangkeahlianmemeliharabusipadapesertadidikdifabelantarkondis isetiapfasemengalamipeningkatan.Perubahanlevel
semuapesertadidikmenunjukanarah yang meningkatdarifase baseline (A1), sebelumdilakukanintervensiatauperlakuankefase baseline (A2) mengalamipeningkatansebesar +3 padapesertadidik 1, dan +3 padapesertadidik 2.
2. Hasilbelajarbidangkeahlianmenggantiolipadapesertadidikdifabelantarkondisise tiapfasemengalamipeningkatan.Perubahanlevel
semuapesertadidikmenunjukanarah yang meningkatdarifase baseline (A1), sebelumdilakukanintervensiatauperlakuankefase baseline (A2) mengalamipeningkatansebesar +3 padapesertadidik 1, dan +3 padapesertadidik 2.
3. Ketercapaianwaktubidangkeahlianmembersihkanbusipadapesertadidikdifabela
ntarsetiapfasemengalamipeningkatan. Perubahanrata-rata
ketercapaianwaktupesertadiddikmenunjukanarahmeningkatdarifase baseline
(A1), kefase baseline (A2), rata-rata
ketercapaianwaktumengalamipeningkatansebesar 360 detikuntukpesertadidik 1, dan 400 detikpadapesertadidik 2.
4. Ketercapaianwaktubidangkeahlianmenggantiolipadapesertadidikdifabelantarse
tiapfasemengalamipeningkatan. Perubahan rata-rata
ketercapaianwaktupesertadiddikmenunjukanarahmeningkatdarifase baseline
(A1), kefase baseline (A2), rata-rata
ketercapaianwaktumengalamipeningkatansebesar 380detikuntukpesertadidik 1, dan390detikpadapesertadidik 2.
(41)
123
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkankesimpulanpenelitian, penulismengemukakanbeberapa saran sebagaiberikut:
1. Bagipenelitiselanjutnya, hasilpenelitianini agar
dapatdijadikangambaranpembelajaranketerampilanotomotifbagipesertadidiktun a rungu,dandapatdijadikanbahanuntukdilakukanpadasubjek yang berbeda. 2. Bagipesertadidik,
diharapkanpelaksanaanmetodepraktikpadapembelajaranvokasionalotomotifdap atmeningkatkanketerampilanotomotif..
3. Bagi guru,
diharapkanmemperdalamketerampilanotomotifdengancaramengikutiworkshopo tomotif.
4. Bagikepalasekolahselakupimpinan di sekolahnya,
dapatmerekomendasikankepada guru-guru keterampilan yang lain, untukmeningkatkanketerampilanotomotif.
(42)
124
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abbeduto, Leonard, (2004) Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Educational Psychology, Third Edition, McGraw-Hill/Dushkin. Ahmad, I. (2013) Eksplorasi Pembelajaran Keterampilan Otomotif Di SLBN B
Pembina Sumedang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Amin, N. (2005). Ensiklopedi Otomotif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Anitah, S dkk. 2008. StrategiPembelajaran di Sd. Jakarta: Univesitas. Arifin, Z (2009). EvaluasiPembelajaran. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasarEvaluasiPendidikan. Jakarta : PT. BumiAksara.
AripindanSirojudin (1998).PengajaranKeterampilan. Bandung: Alfabeta.
Daryanto.(2013). StrategiTahapanMengajardanBekalKeterampilanDasarbagi Guru.Bandung: CV YramaWidya.
Depdiknas, ( 2003 ). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Depdiknas,
(2004).DepartemenPendidikanNasionalDirektoratPendidikanLuarBiasaK
urikulumBerbasisKompetensi. Jakarta.
Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 1 Tahun 2008
Tentang Standar Proses Pendidikan Khusus Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, dan Tunalaras. Jakarta.
Depdiknas, PeraturanPemerintahNomor 72 Tahun 1991,
tentangpendidikanluarbiasa. Jakarta.
Depdiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Jakarta.
Depdiknas.PusatBahasaDepdiknasKamusBahasa Indonesia.Jakarta.
Depdiknas, (1991) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
tahun1991 Pendidikan Luar Biasa : Jakarta.
Depdiknas, (2004).AnakBerkebutuhanKhusus. Jakarta:
(43)
125
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
Efendi, M, (2009). Pengantarpsikopedagogikanakberkelainan.Jakarta: PT BumiAksara.
Elizar, (1996), Pengembangan Program Pengajaran.Padang: IKIP.
Firdan NF. (2011) Eksplorasi Pembelajaran Keterampilan Otomotif Menggunakan Metode Demontrasi Bagi Peserta Didik Difabel di SLBN B Pembina Sumedang Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Gintings, A. 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora.
Hermawan,A, dkk. (2007).Belajar Dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: CV wacana prima.
Jama, J. (2008). Teknologi Sepeda Motor Jilid 1 Untuk Smk. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Juono, Ribut (2012). Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://juonorp.blogspot.com/2013/05/metode-pembelajaran.html[11-05-14].
Miftah, R S. (2014).Hasil Belajar Keterampilan Otomotif dengan Menggunakan
Metode Demonstrasi Pada Anak Difabel di Smalb-B Majalengka.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Muhibbinsyah, (2013). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosada.
Munawar W, dkk. (2013). DesaindanPengembangan Model
PendidikanKeterampilanVokasionalTeknologiBagiSiswaBerkebutuhanKhu sus/Difabel. Bandung: UPI.
Permendiknas. (2006).Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta.
Qamar, S, (2004). JurnalPenelitiandanevaluasipendidikan, Yogyakarta: HimpunanEvaluasiPendidikan Indonesia.
Salamah, L, (2014) PenerapanMetodeDemonstrasiDalam Mata
PelajaranIpaTentangPerubahanSifat Benda
UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaUPI: tidakditerbitkan.
Sugihartono, (2007).Psikologi Pendidikan Yogyakarta : UNY Press-Yogya. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
(44)
126
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
SumiatidanAsra.(2011). MetodePembelajaran.Bandung: CV Wacana Prima. .Sunanto, J. ( 2005 ). Pengantar penelitian dengan subyek tunggal. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Supadan, D. (2011). PendekatanKonstruktivismeDalamPembelajaranSosiologi-Antropologi DiSekolah/Madrasah, hlm. 1.
SuyonodanHariyanto, (2011).BelajardanPembelajaran.Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Syaiful B D, (2000). KesenianMusikMinangkabau. Sumatera Barat Toyota. (1995). New step training manual. Jakarta: PT. Astra Motor
Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
(2006).SistemPendidikanNasional. Bandung: Citra Umbara
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI
Wigih, (2013). Teori Belajar Kontruktivisme [Online]. Tersedia: http://wiare.blogspot.com/2013/02/teori-belajar-konstruktivisme.html [20-03-2014]
_________- (2014). Metode Simulasi [Online]. Tersedia: http://lenterakecil.com/pengertian-metode-simulasi/. [20-03-2014]
_________- (2014). Sepeda Motor [Online]. Tersedia: http://www.pusat-definisi.com/2012/11/sepeda-motor-adalah.html. [20-03-2014]
_________- (2014). Pengertian Otomotif. [Online]. Tersedia: http://www.isomwebs.net/2011/10/pengertian-otomotif-definisi-otomotif-arti-otomotif/. [20-03-2014]
_________- (2014). Obeng. [Online]. Tersedia:
http://blogs.indonesianpod101.com/blog/2012/06/ [20-03-14]
_________- (2013). Obeng itu Penting. [Online]. Tersedia: http://aenynur.16mb.com/2013/05/obeng-itu-penting/ [20-03-14]
_________- (2012). Kunci Busi Flexible. [Online]. Tersedia: http://bogortoolshop.indonetwork.co.id/2642894/kunci-busi-flexible-78-188-sellery.htm [20-03-14]
_________- (2012). Mau Ganti Busi Perhatikan Yang Satu Ini. [Online]. Tersedia: http://skullsmokers.wordpress.com/2012/09/06/. [20-03-14]
(45)
127
Galih Wiguna, 2014
PELAKSANAAN METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BIDANG KEAHLIAN MEMBERSIHKAN BUSI DAN GANTI OLI SEPEDA MOTOR BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu| Perpustakaan.upi.edu
_________- Penawaran Dagang. [Online].
Tersedia:http://indonetwork.co.id/bogortoolshop/search+/624.html [20-03-14]
_________- (2013). Pondok Air. Tersedia:http://pondokair.com/bak%20fiber.html [20-03-14]
_________-(2012). Romansa Kimia. [Online]. Tersedia:
http://romansakimia.blogspot.com/2012/02/funnel-corong.html romansa kimia [20-03-14]
_________- (2013). Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas. [Onilne]. Tersedia: http://freecharz.blogspot.com/2013/02/merawat-busi-jangan-menggunakan-ampelas.html [24-05-14]
_________- (2011). Cara Mengganti Oli Sendiri Pada Sepeda Motor. [Online]. Tersedia:http://yudibatang.wordpress.com/2011/07/11/cara-mengganti-oli-sendiri-pada-sepeda-motor/ [24-05-14]
(1)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang
telahdilakukandapatdisimpulkansebagaiberikut:
1. Hasilbelajarbidangkeahlianmemeliharabusipadapesertadidikdifabelantarkondis isetiapfasemengalamipeningkatan.Perubahanlevel
semuapesertadidikmenunjukanarah yang meningkatdarifase baseline (A1), sebelumdilakukanintervensiatauperlakuankefase baseline (A2) mengalamipeningkatansebesar +3 padapesertadidik 1, dan +3 padapesertadidik 2.
2. Hasilbelajarbidangkeahlianmenggantiolipadapesertadidikdifabelantarkondisise tiapfasemengalamipeningkatan.Perubahanlevel
semuapesertadidikmenunjukanarah yang meningkatdarifase baseline (A1), sebelumdilakukanintervensiatauperlakuankefase baseline (A2) mengalamipeningkatansebesar +3 padapesertadidik 1, dan +3 padapesertadidik 2.
3. Ketercapaianwaktubidangkeahlianmembersihkanbusipadapesertadidikdifabela ntarsetiapfasemengalamipeningkatan. Perubahanrata-rata ketercapaianwaktupesertadiddikmenunjukanarahmeningkatdarifase baseline
(A1), kefase baseline (A2), rata-rata
ketercapaianwaktumengalamipeningkatansebesar 360 detikuntukpesertadidik 1, dan 400 detikpadapesertadidik 2.
4. Ketercapaianwaktubidangkeahlianmenggantiolipadapesertadidikdifabelantarse tiapfasemengalamipeningkatan. Perubahan rata-rata ketercapaianwaktupesertadiddikmenunjukanarahmeningkatdarifase baseline
(A1), kefase baseline (A2), rata-rata
ketercapaianwaktumengalamipeningkatansebesar 380detikuntukpesertadidik 1, dan390detikpadapesertadidik 2.
(2)
B. Saran
Berdasarkankesimpulanpenelitian, penulismengemukakanbeberapa saran sebagaiberikut:
1. Bagipenelitiselanjutnya, hasilpenelitianini agar dapatdijadikangambaranpembelajaranketerampilanotomotifbagipesertadidiktun a rungu,dandapatdijadikanbahanuntukdilakukanpadasubjek yang berbeda. 2. Bagipesertadidik,
diharapkanpelaksanaanmetodepraktikpadapembelajaranvokasionalotomotifdap atmeningkatkanketerampilanotomotif..
3. Bagi guru,
diharapkanmemperdalamketerampilanotomotifdengancaramengikutiworkshopo tomotif.
4. Bagikepalasekolahselakupimpinan di sekolahnya, dapatmerekomendasikankepada guru-guru keterampilan yang lain, untukmeningkatkanketerampilanotomotif.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Abbeduto, Leonard, (2004) Taking Sides: Clashing Views on Controversial Issues in Educational Psychology, Third Edition, McGraw-Hill/Dushkin. Ahmad, I. (2013) Eksplorasi Pembelajaran Keterampilan Otomotif Di SLBN B
Pembina Sumedang. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Amin, N. (2005). Ensiklopedi Otomotif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Anitah, S dkk. 2008. StrategiPembelajaran di Sd. Jakarta: Univesitas. Arifin, Z (2009). EvaluasiPembelajaran. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasarEvaluasiPendidikan. Jakarta : PT. BumiAksara.
AripindanSirojudin (1998).PengajaranKeterampilan. Bandung: Alfabeta.
Daryanto.(2013). StrategiTahapanMengajardanBekalKeterampilanDasarbagi Guru.Bandung: CV YramaWidya.
Depdiknas, ( 2003 ). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Depdiknas,
(2004).DepartemenPendidikanNasionalDirektoratPendidikanLuarBiasaK urikulumBerbasisKompetensi. Jakarta.
Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 1 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Pendidikan Khusus Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, dan Tunalaras. Jakarta.
Depdiknas, PeraturanPemerintahNomor 72 Tahun 1991, tentangpendidikanluarbiasa. Jakarta.
Depdiknas, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta.
Depdiknas.PusatBahasaDepdiknasKamusBahasa Indonesia.Jakarta.
Depdiknas, (1991) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 tahun1991 Pendidikan Luar Biasa : Jakarta.
Depdiknas, (2004).AnakBerkebutuhanKhusus. Jakarta: DirektoratPendidikanLuarBiasa.
(4)
Efendi, M, (2009). Pengantarpsikopedagogikanakberkelainan.Jakarta: PT BumiAksara.
Elizar, (1996), Pengembangan Program Pengajaran.Padang: IKIP.
Firdan NF. (2011) Eksplorasi Pembelajaran Keterampilan Otomotif Menggunakan Metode Demontrasi Bagi Peserta Didik Difabel di SLBN B Pembina Sumedang Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Gintings, A. 2008, Essensi Praktis Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora.
Hermawan,A, dkk. (2007).Belajar Dan Pembelajaran Sekolah Dasar. Jakarta: CV wacana prima.
Jama, J. (2008). Teknologi Sepeda Motor Jilid 1 Untuk Smk. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Juono, Ribut (2012). Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://juonorp.blogspot.com/2013/05/metode-pembelajaran.html[11-05-14].
Miftah, R S. (2014).Hasil Belajar Keterampilan Otomotif dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Anak Difabel di Smalb-B Majalengka. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Muhibbinsyah, (2013). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosada.
Munawar W, dkk. (2013). DesaindanPengembangan Model PendidikanKeterampilanVokasionalTeknologiBagiSiswaBerkebutuhanKhu sus/Difabel. Bandung: UPI.
Permendiknas. (2006).Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta.
Qamar, S, (2004). JurnalPenelitiandanevaluasipendidikan, Yogyakarta: HimpunanEvaluasiPendidikan Indonesia.
Salamah, L, (2014) PenerapanMetodeDemonstrasiDalam Mata
PelajaranIpaTentangPerubahanSifat Benda
UntukMeningkatkanHasilBelajarSiswaUPI: tidakditerbitkan.
Sugihartono, (2007).Psikologi Pendidikan Yogyakarta : UNY Press-Yogya. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
(5)
SumiatidanAsra.(2011). MetodePembelajaran.Bandung: CV Wacana Prima. .Sunanto, J. ( 2005 ). Pengantar penelitian dengan subyek tunggal. Bandung :
Universitas Pendidikan Indonesia.
Supadan, D. (2011). PendekatanKonstruktivismeDalamPembelajaranSosiologi-Antropologi DiSekolah/Madrasah, hlm. 1.
SuyonodanHariyanto, (2011).BelajardanPembelajaran.Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Syaiful B D, (2000). KesenianMusikMinangkabau. Sumatera Barat Toyota. (1995). New step training manual. Jakarta: PT. Astra Motor
Undang-undangRepublik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 (2006).SistemPendidikanNasional. Bandung: Citra Umbara
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI
Wigih, (2013). Teori Belajar Kontruktivisme [Online]. Tersedia: http://wiare.blogspot.com/2013/02/teori-belajar-konstruktivisme.html [20-03-2014]
_________- (2014). Metode Simulasi [Online]. Tersedia: http://lenterakecil.com/pengertian-metode-simulasi/. [20-03-2014]
_________- (2014). Sepeda Motor [Online]. Tersedia: http://www.pusat-definisi.com/2012/11/sepeda-motor-adalah.html. [20-03-2014]
_________- (2014). Pengertian Otomotif. [Online]. Tersedia: http://www.isomwebs.net/2011/10/pengertian-otomotif-definisi-otomotif-arti-otomotif/. [20-03-2014]
_________- (2014). Obeng. [Online]. Tersedia:
http://blogs.indonesianpod101.com/blog/2012/06/ [20-03-14]
_________- (2013). Obeng itu Penting. [Online]. Tersedia: http://aenynur.16mb.com/2013/05/obeng-itu-penting/ [20-03-14]
_________- (2012). Kunci Busi Flexible. [Online]. Tersedia: http://bogortoolshop.indonetwork.co.id/2642894/kunci-busi-flexible-78-188-sellery.htm [20-03-14]
_________- (2012). Mau Ganti Busi Perhatikan Yang Satu Ini. [Online]. Tersedia: http://skullsmokers.wordpress.com/2012/09/06/. [20-03-14]
(6)
_________- Penawaran Dagang. [Online]. Tersedia:http://indonetwork.co.id/bogortoolshop/search+/624.html [20-03-14]
_________- (2013). Pondok Air. Tersedia:http://pondokair.com/bak%20fiber.html [20-03-14]
_________-(2012). Romansa Kimia. [Online]. Tersedia: http://romansakimia.blogspot.com/2012/02/funnel-corong.html romansa kimia [20-03-14]
_________- (2013). Merawat Busi Jangan Menggunakan Ampelas. [Onilne]. Tersedia: http://freecharz.blogspot.com/2013/02/merawat-busi-jangan-menggunakan-ampelas.html [24-05-14]
_________- (2011). Cara Mengganti Oli Sendiri Pada Sepeda Motor. [Online]. Tersedia:http://yudibatang.wordpress.com/2011/07/11/cara-mengganti-oli-sendiri-pada-sepeda-motor/ [24-05-14]