PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR.

(1)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Pujiana 1003551

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014


(3)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

MATERI DAUR AIR

Oleh Pujiana

Sebuah skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Pujiana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR


(5)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI

DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Pujiana NIM 1003551

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I

Dra. Kurniasih, M. Pd. NIP. 195906231985032003

Pembimbing II

Dr. Agus Fany Chandra, M. Pd. NIP. 198108122005011003

Mengetahui : Ketua Prodi PGSD


(6)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

MATERI DAUR AIR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat)

Pujiana ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini berkenaan dengan penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi daur air pada siswa kelas VB di SDN 2 Cibodas. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi daur air. Secara khusus bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan hasil belajarnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart dalam tiga siklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan untuk siklus selanjutnya. Instrumen pembelajaran yang digunakan berupa tes uraian dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan persentase ketuntasan KKM siswa pada tiap siklus, yakni pada siklus I persentase ketuntasan belajar 33% atau sembilan siswa mendapat nilai diatas/pada batas KKM meningkat tinggi menjadi 85% atau 23 siswa di siklus II, dan meningkat kembali menjadi 95,6% atau 26 siswa yang mendapat nilai diatas/pada batas KKM. Adapun rekomendasi yang telah disesuaikan dengan hasil refleksi, yaitu pada perumusan masalah dan hipotesis digunakan tanya jawab interaktif untuk menstimulus pengetahuan siswa, pada pembagian kelompok pertimbangkan karakteristik siswa di kelas agar siswa dapat bekerja secara maksimal dalam kelompok, pada pelaksanaan eksperimen guru sebagai fasilitator dan motivator sehingga dapat mengawasi dengan baik jalannya eksperimen, dan pada tahap tindak lanjut penyajian hasil diskusi dilakukan oleh perwakilan kelompok untuk mengefektifkan waktu dan mengontrol situasi kelas.


(8)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE IMPLEMENTATION OF EXPERIMENTAL METHOD TO IMPROVE STUDENTS’ OUTCOME IN SCIENCE LEARNING WHICH HAS TOPIC

WATER CYCLE

A Classroom Action Research to VB students of Cibodas 2 Primary School in West Bandung Regency

Pujiana ABSTRACT

The study describes the implementation of experimental method in improving students’ outcome in science learning which has topic mainly about water cycle. It is conducted to VB students in Cibodas 2 Primary School. Generally, it aims to potray the implementation of experimental method in improving students’ score in the learning process. Specifically, it aims to describe the phase of learning process: planning the lesson, performing the action, and evaluating the students’ outcome. Kemmis and Taggart’s classroom action research was conducted in this study in form of three cycles of treatment. Each cycle of treatment consists of Plan, Act, Observe, and Reflect. At the end of cycle, a revision was made which was conducted in the next cycle. This study used elaboration test and observation sheet to collect the data. The findings revealed despite some limitations, the use of experimental method helped the students to improve their learning outcome. The improvement revealed in terms of students’ percentage which passed the KKM in every cycle. In cycle I, 33% of the class (9 students) who got score above KKM. Then, the percentage highly increased to 85% (23 students) in Cycle II. It also increased to 95,6% (26 students) in Cycle III. Some points which are recommended are: 1) in terms of determining problem and formulating hypothesis, it is recommended to use interactive questioning session to stimulate students’ knowledge; 2) in terms of creating group, it is reccomended to consider students’ characteristic to make it efficiently works; 3) in terms of learning process, the teacher who acts as facilitator and motivator should watch meticulously the experiment process;4) in terms of discussion session, it is suggested that group representation merely who has rights to talk so that teacher saves more time and controls the class well.


(9)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii UCAPAN TERIMAKASIH iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 5

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 5

D. Manfaat Penelitian ………..………... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Definisi Opersional ………..………. 7

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Eksperimen ...…………...………... 9

1. Pengertian Metode Eksperimen ... 9

2. Karakteristik Metode Eksperimen ... 9

3. Langkah-langkah Metode Eksperimen dalam Pembelajaran ... 10

4. Kelebihan dan Kelemahan metode Eksperimen ... 11

B. Hasil Belajar …...………... 12

C. Pembelajaran IPA ……...………... 14

D. Penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA Materi Daur Air ... 18


(10)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian ………...…… 20

B. Subjek dan lokasi Penelitian ... 22

C. Prosedur Penelitian ………...……….. 22

D. Instrumen Penelitian ………... 28

E. Pengolahan dan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 32

Siklus I 1. Perencanaan Pembelajaran ... 32

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 33

3. Hasil Belajar ... 36

4. Refleksi ... 39

Siklus II 1. Perencanaan Pembelajaran ... 42

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 43

3. Hasil Belajar ... 46

4. Refleksi ... 49

Siklus III 1. Perencanaan Pembelajaran ... 51

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

3. Hasil Belajar ... 55

4. Refleksi ... 57

B. Pembahasan ………... 57 1. Perencanaan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 57


(11)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 58 3. Hasil Tes Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....………...………... 63 B. Saran ...………... 65

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A

Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E


(12)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1 Pemberian Skor pada Lembar Soal Siklus I dan Siklus II ... 29 3.2 Pemberian Skor pada Lembar Soal Siklus III ... 29 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 31 4.1 Rekomendasi untuk Tindakan yang Sesuai dalam Ciri Ekperimen 42 4.2 Rekomendasi untuk Tindakan yang Sesuai dalam Ciri Ekperimen 51 4.3 Rekomendasi untuk Tindakan yang Sesuai dalam Ciri Ekperimen 59 4.4 Rekapitulasi Rata-Rata Nilai dan Pencapaian KKM ... 60


(13)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

2.1 Skema Daur Air ... 16

2.2 Urutan Proses Daur Air ... 17

3.1 Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart ... 21

4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar siswa pada Siklus I ... 37

4.2 Perbandingan Persentase Pencapaian KKM Data Awal dengan Siklus I ... 38

4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar siswa pada Siklus II ... 47 4.4 Perbandingan Persentase Pencapaian KKM Siklus I dengan Siklus 48


(14)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II ... 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar siswa pada Siklus III ... 56 4.6 Perbandingan Persentase Pencapaian KKM Siklus II dengan Siklus

III ... 56 4.7 Perbandingan Nilai Rata-Rata Siswa pada Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III ... 63 4.8 Perbandingan Persentase Pencapaian Nilai KKM antara Siklus I,


(15)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah dasar (SD) adalah salah satu wujud pendidikan dasar formal dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dasar. Pendidikan dasar merupakan fondasi yang penting dimana pendidikan tersebut memberikan suatu kemampuan dasar untuk mengantarkan seseorang agar dapat mengembangkan kemampuannya ke jenjang yang lebih tinggi hingga menjadi manusia yang diharapkan, sesuai dalam pasal 3 Peraturan Pemerintah nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar, bahwa:

Pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah.

(dalam Winataputra, 2004, hlm. 8)

Berhubungan dengan hal di atas, isi kurikulum pendidikan dasar memuat pelajaran sebagai berikut: (1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) Pendidikan Agama; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Ilmu Pengetahuan Alam; (6) Ilmu Pengetahuan Sosial; (7) Kerajinan Tangan dan Kesenian; (8) Pendidikan Jasmani dan Kesehatan; (9) Bahasa Inggris, dan; (10) Muatan lokal.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu isi kurikulum pendidikan dasar (SD). Pembelajaran IPA berfungsi untuk memberi pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan wawasan, kesadaran teknologi dalam kaitan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Proses belajar dalam pembelajaran di sekolah sangat berpengaruh pada ketercapaian tujuan pendidikan, termasuk pendidikan IPA.


(16)

2

Adapun tujuan umum pendidikan IPA pada jenjang pendidikan dasar yang pertama yaitu diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Sedangkan menurut Depdiknas (2006, hlm. 47) tujuan khusus pengajaran IPA SD agar peserta didik memiliki kemampuan, antara lain:

(1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari;

(3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat;

(4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan;

(5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam;

(6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan;

(7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Untuk mencapai tujuan di atas, pelaksanaan pembelajaran IPA di SD harus lebih bersifat memberi pengetahuan melalui pengamatan-pengamatan mengenai berbagai jenis bentuk lingkungan alam serta lingkungan buatan. Sehingga memberikan pengalaman belajar yang konkrit bagi siswa karena siswa diikutsertakan secara langsung dalam pembelajaran serta siswa dapat memahami konsep secara mendalam.

Pembelajaran IPA SD/MI mencakup beberapa aspek-aspek berikut; (1) makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan; (2) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas; (3) energi dan perubahannya meliputi:


(17)

3

gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana; (4) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

Salah satu hal penting dalam proses pembelajaran ialah bagaimana memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan aktivitas siswa yang baik dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Daur air merupakan salah satu materi dalam pembelajaran IPA yakni bumi dan alam semesta. Materi pokok daur air terdiri dari bagaimana proses daur air dan kegiatan apa yang dapat mempengaruhi proses tersebut. Dalam pembelajarannya, materi ini membutuhkan strategi mengajar yang tepat sehingga siswa memahami dengan baik daur air dan kegiatan yang mempengaruhinya.

Berdasarkan pengalaman peneliti, ditemukan masalah yang didapatkan peneliti ketika melaksanakan praktik mengajar di kelas VB SDN 2 Cibodas. Masalah yang ditemukan, diketahui bahwa: (1) siswa tidak memahami konsep daur air secara menyeluruh. Misalnya, siswa belum memahami bagaimana itu evaporasi, presipitasi, dan kondensasi dengan baik; (2) siswa menerima materi secara pasif, siswa hanya menerima penjelasan guru lewat metode demonstrasi tanpa diikutsertakan dalam pembelajaran; (3) siswa tidak ada yang berani bertanya tentang materi yang belum mereka pahami; dan (4) hasil belajar siswa pada pokok bahasan daur air masih rendah. Terlihat dari data nilai ulangan harian pada materi tersebut, diperoleh data dari jumlah keseluruhan siswa kelas VB yang berjumlah 28 orang siswa, hanya 9 siswa atau 32% siswa yang hasil belajarnya ≥ 70 (diatas nilai KKM), sedangkan sisanya terdapat 19 siswa atau 68% siswa yang nilainya ≤ 70 (dibawah KKM).

Permasalahan-permasalahan di atas, disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru masih berfokus pada metode ceramah yang hanya menjadikan siswa sebgai objek bukan subjek belajar. Siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran, siswa hanya menerima konsep-konsep IPA tanpa diberikan kesempatan untuk mencoba membuktikannya.


(18)

4

Bertolak dari masalah di atas, terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah berdasarkan kajian referensi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya: (1) menerapkan metode eksperimen, dan (2) menggunakan media audio-visual. Namun, sehubungan dengan salah satu fungsi dan tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya serta sifat materi pelajaran dan juga kondisi siswa maka alternatif pemecahan masalah yang dirasa paling tepat terkait materi yang akan disampaikan adalah menerapkan metode eksperimen.

Roestiyah (2012, hlm. 80) bahwa:

Metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Kelebihan dari metode eksperimen ini adalah siswa melakukan sendiri percobaan sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal, melatih berpikir aktif siswa dalam pembelajaran, menumbuhkan rasa ilmiah siswa, memperoleh pengalaman praktis dalam menggunakan alat-alat percobaan, dan memperoleh kebenaran dari apa yang dipelajari berdasarkan hasil percobaan. Ciri dalam langkah kegiatan metode eksperimen berbeda dengan demonstrasi, yaitu: (1) merumuskan masalah, (2) merumuskan hipotesis, (3) mengumpulkan data, (4) menarik kesimpulan, dan (5) menyajikan/mempresentasikan hasil percobaan.

Dengan demikian metode eksperimen sangat sesuai dengan pembelajaran IPA pada pokok bahasan daur air dan kegiatan yang mempengaruhinya dan juga sesuai dengan karakteristik siswa SD karena siswa dapat mudah memahami suatu konsep apabila dapat mempraktikkan sendiri penemuan-penemuan konsep melalui benda nyata di sekitar.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan PTK dengan judul “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Materi Daur


(19)

5

Air” (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah 1) Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah secara umum yaitu “Bagaimanakah penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi daur air kelas VB SDN 2 Cibodas?”.

Secara khusus, peneliti merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas?

C. Tujuan Penelitian

Proposal penelitian tindakan kelas ini secara umum bertujuan mendeskripsikan penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi daur air untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB di SDN 2 Cibodas.

Tujuan penelitian di atas dijabarkan secara khusus sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas.


(20)

6

b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas.

c. Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA materi daur air dengan menerapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Tercapainya tujuan penelitian ini, maka hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi siswa

a. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi daur air dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif, kerjasama dan menumbuhkan rasa ingin tahu.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya terhadap materi daur air.

2. Bagi guru

a. Memberikan alternatif metode dan acuan baru tentang pembelajaran yang menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi daur air.

b. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan, maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap baik dan berprestasi.

3. Bagi sekolah

a. Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, kreatif dan inovatif.


(21)

7

b. Penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur peningkatkan kualitas sekolah dalam melakukan inovasi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditindaklanjuti atau dijadikan acuan pada pembelajaran lainnya.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian literatur, dapat dirumuskan hipotesis tindakan, bahwa Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB dalam pembelajaran IPA materi daur air di SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat.

F. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan pada penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi daur air pada kelas VB SDN 2 Cibodas.

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pada istilah yang digunakan, maka dibuat definisi secara operasional dari beberapa istilah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode Eksperimen adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk melakukan percobaan dengan langkah merumuskan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan dengan mengamati objek, menganalisis suatu objek, membuktikan hipotesis, menarik kesimpulan berdasarkan percobaan dan menyajikan hasil diskusi berdasarkan pengamatan.


(22)

8

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh siswa sebagaimana tergambarkan dalam indikator capaian kompetensi sebagai penjabaran dari kompetensi dasar.

3. Daur air merupakan salah satu pokok bahasan pada mata pelajaran IPA pada kurikulum 2006 kelas 5 dengan standar kompetensi yaitu 7. memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dan kompetensi dasarnya 7.1 mendeskripsikan daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

G. Indikator Keberhasilan Pencapaian

Indikator keberhasilan yang ingin dicapai pada pembelajaran IPA dalam penelitian ini yaitu nilai semua siswa diharapkan mencapai batas/diatas KKM yang telah ditentukan. Batas KKM ditentukan melalui perhitungan aspek-aspek yang ada dalam pembelajaran, meliputi kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa. Batas KKM dalam penelitian ini yaitu 70, sedangkan hasil yang ingin dicapai sebesar 93% siswa mencapai nilai batas/diatas KKM. Alasan Ketuntasan yang ingin dicapai 93% tidak 100% karena di dalam kelas terdapat siswa yang berkebutuhan khusus (ABK) sehingga diprediksi akan sangat sulit untuk mencapai target KKM yang telah ditentukan.


(23)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Model Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis & Mc Taggart. Model ini mencakup empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Untuk pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Berikut merupakan gambar dari siklus penelitian tindakan kelas:


(24)

21

Gambar 3.1

Model PTK menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Natalia dan Dewi, 2008, hlm. 22)

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS I

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS

II

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

SIKLUS

III

Hasil dan Kesimpulan

Penelitian


(25)

22

Model ini dikenal dengan sistem spiral refleksi yang dimulai dengan:

a. Perencanaan, yaitu tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau mengubah perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Pelaksanaan atau tindakan, yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan.

c. Observasi atau pengamatan, yaitu mengamati atas hasil tes atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil ini, peneliti dapat melakukan revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN 2 Cibodas yang terdiri dari 30 orang siswa, 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Namun, terdapat tiga siswa yang tidak pernah hadir dalam tiap siklus dengan siswa berinisial YK, RSA, dan UJ. Sehingga hanya 27 siswa yang mengikuti siklus I sampai dengan siklus III. Penelitian ini berlokasi di Jalan Maribaya Timur No. 100 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VB terhadap materi daur air dengan menggunakan model Kemmis & Mc Taggart. Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini yaitu sebagai berikut: SIKLUS I

a. Perencanaan:

1) Peneliti mengkaji Standar Kompetensi (SK) kelas V yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam, dengan Kompetensi Dasar (KD) yaitu


(26)

23

mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

2) Menentukan pokok bahasan evaporasi, presipitasi, kondensasi, dan hujan. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan pembelajaran berbasis metode eksperimen dengan tiga tahapan dalam kegiatan inti yaitu tahap pra eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap tindak lanjut.

4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan pokok bahasan yang akan dipelajari. LKS terdiri dari tujuan eksperimen, alat/bahan eksperimen, langkah-langkah eksperimen, hasil pengamatan, dan kesimpulan hasil percobaan.

5) Mempersiapkan alat dan bahan berupa gelas plastik bening atau tembus pandang, air panas, air biasa, es batu dan tutup gelas yang diperlukan ketika eksperimen.

6) Menyusun instrumen penelitian seperti instrumen perencanaan pembelajaran berupa RPP; instrumen pengumpulan data berupa tes uraian, dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru.

b. Pelaksanaan:

Menerapkan tindakan mengacu kepada RPP yang menggunakan metode eksperimen, sebagai berikut:

Pendahuluan:

Pendahuluan yang dilakukan tidak berbeda dari biasanya yakni dengan mengkondisikan kelas, salam dan berdoa, absensi, memotivasi siswa, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti:

Tahap Persiapan Eksperimen:

1) Guru memancing pengetahuan yang siswa miliki dengan mengaitkan materi pembelajaran hari ini melalui tanya jawab.


(27)

24

3) Melalui tanya jawab, guru membimbing siswa menjawab rumusan masalah tersebut untuk dijadikan hipotesis atau jawaban sementara sebelum melakukan percobaan.

4) Siswa dibagi ke dalam 6 kelompok berdasarkan kesepakatan bersama.

5) Siswa mempersiapkan alat dan bahan untuk percobaan.

6) Guru membagikan LKS dan memberikan penjelasan langkah-langkah percobaan.

Tahap Pelaksanaan Eksperimen: 1) Siswa melakukan percobaan.

2) Guru membimbing jalannya kegiatan percobaan dan memberikan dorongan serta bantuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa selama percobaan berlangsung.

3) Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi kelompok dan mengisi pertanyaan yang ada dalam LKS.

4) Siswa menyimpulkan hasil percobaan. Tahap Tindak Lanjut:

1) Seluruh atau beberapa kelompok menyampaikan kesimpulan hasil percobaan kelompok di depan kelas.

2) Guru memberikan penguatan terhadap hasil percobaan siswa.

3) Guru bersama siswa membahas kesulitan yang ditemui selama percobaan berlangsung dan menyimpulkan pembelajaran hari ini. Penutup:

1) Guru memberikan soal individu kepada setiap siswa sebagai evaluasi akhir pembelajaran hari ini.

2) Guru memberikan informasi tentang materi selanjutnya yang akan dipelajari.


(28)

25

c. Pengamatan/Observasi:

Melakukan observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.

d. Refleksi

1) Melakukan refleksi perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa observer, tujuannya untuk mengetahui keterlaksanaan, efektivitas, keberhasilan, dan hambatan dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

2) Hasil refleksi terhadap tindakan I ini menjadi bahan untuk rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus II.

SIKLUS II a. Perencanaan:

1) Sesuai dengan refleksi yang dilakukan pada akhir siklus I, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus II dengan menggunakan metode eksperimen, dengan terlebih dahulu menentukan pokok bahasan daur air. 2) Menyusun instrumen penelitian seperti instrumen perencanaan

pembelajaran berupa RPP; instrumen pengumpulan data berupa tes uraian, dan lembar aktivitas observasi siswa dan guru.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terdiri dari tujuan eksperimen, alat/bahan eksperimen, langkah-langkah eksperimen, hasil pengamatan, dan kesimpulan hasil percobaan.

4) Mempersiapkan alat dan bahan berupa gelas plastik bening, plastik putih, air panas, es batu, kertas karton hitam ukuran 10cmx20cm, dan karet gelang yang diperlukan ketika eksperimen.

b. Pelaksanaan:

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat khususnya pada kegiatan awal dan kegiatan inti


(29)

26

berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus I yang dalam pelaksanaannya menggunakan metode eksperimen.

c. Pengamatan/Observasi:

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan perhatian pada efektivitas penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi daur air. Pengamatan ini dilakukan pada aktivitas guru dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Aktivitas guru diamati oleh observer, sedangkan aktivitas siswa diamati oleh guru dan observer.

d. Refleksi

1) Melakukan refleksi perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan beberapa observer, tujuannya untuk mengetahui keterlaksanaan, efektivitas, keberhasilan, dan hambatan dalam pembelajaran menggunakan metode eksperimen.

2) Hasil refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan untuk rekomendasi dan revisi rencana tindakan siklus III.

SIKLUS III a. Perencanaan:

1) Sesuai dengan refleksi yang dilakukan pada akhir siklus II, maka dibuat perencanaan pembelajaran untuk siklus III dengan menggunakan metode eksperimen, dengan terlebih dahulu menentukan pokok bahasan kegiatan manusia yang mempengaruhi proses daur air.

2) Menyusun instrumen penelitian seperti instrumen pembelajaran berupa RPP; instrumen pengumpulan data berupa tes uraian, dan lembar aktivitas observasi siswa dan guru.

3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang terdiri dari tujuan eksperimen, alat/bahan eksperimen, langkah-langkah eksperimen, hasil pengamatan, dan kesimpulan hasil percobaan.


(30)

27

4) Mempersiapkan alat dan bahan berupa akua gelas 3 buah, plastik bening 1 buah, segenggam tananh liat, tanah gembur, dan air secukupnya yang diperlukan ketika eksperimen.

b. Pelaksanaan:

Kegiatan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah dibuat khususnya pada kegiatan inti berdasarkan hasil refleksi pada akhir siklus II yang dalam pelaksanaannya menggunakan metode eksperimen.

c. Pengamatan/Observasi:

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan perhatian pada efektivitas penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi daur air. Pengamatan ini dilakukan pada aktivitas guru dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Aktivitas guru diamati oleh observer, sedangkan aktivitas siswa diamati oleh guru dan observer.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi hasil kerja siswa pada pembelajaran serta melakukan analisis berdasarkan lembar aktivitas guru dan siswa bersama observer. Pada kegiatan ini peneliti merenungkan kekurangan dan mempertahankan kelebihan yang terdapat pada siklus III. Jika hasil belajar siswa secara keseluruhan meningkat, maka metode eksperimen berhasil diterapkan dengan baik dalam pembelajaran IPA.


(31)

28

D. Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data a) Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang terdiri dari tiga soal uraian.

b) Observasi

Observasi digunakan untuk mengukur dan merekam kegiatan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan penggunaan alat percobaan. Observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat dengan cara pengamatan dan pencatatan segala kejadian, peristiwa, atau perilaku yang tampak selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

2. Alat Pengumpul Data a) Lembar Soal

Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk uraian yang terdiri dari tiga soal uraian. Tes uraian ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi pokok “Daur Air”. Tujuan dari pemberian tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen dengan cara melihat perubahan rata-rata yang diperoleh siswa.

b) Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan merekam seluruh aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran


(32)

29

berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran yang nantinya akan menjadi pertimbangan pada saat refleksi. Observasi dilakukan oleh guru dan teman sejawat.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara seleksi dan reduksi data, klasifikasi data, mendeskripsikan data, dan interpretasi data. Data yang ditelaah, diorganisir, kemudian disajikan dalam bentuk narasi atau deskripsi lalu dirumuskan secara singkat, padat, dan bermakna.

Data-data yang didapatkan bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kedua data tersebut diambil untuk menilai hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA agar siswa mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Pemberian skor pada setiap siklus menggunakan rentang 10-100. Adapun pemberian skor pada siklus I sampai dengan siklus III dalam lembar soal sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pemberian Skor pada Lembar Soal Siklus I dan Siklus II

No. Skor

1 10

2 20

3 20

Jumlah Skor 50

Nilai : Jumlah Skor x 2 = 100

Tabel 3.2

Pemberian Skor pada Lembar Soal Siklus III

No. Skor

1 10

2 60

3 30


(33)

30

*) Penilaian disesuaikan dengan penilaian guru, jika jawaban kurang tepat atau mendekati benar.

Data kualitatif didapatkan ketika proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa yang diamati. Data kuantitatif didapatkan dari tes yang dilakukan pada setiap siklus digunakan untuk menghitung nilai rata-rata kelas sebagai bentuk hasil belajar siswa. Menurut Sudjana (2013, hlm.109) perhitungan tersebut menggunakan rumus:

�̅ =

��

Keterangan:

�̅ = Nilai rata − rata kelas

�� = Jumlah seluruh skor yang diperoleh siswa � = Jumlah keseluruhan siswa

Untuk menunjukkan ketercapaian kelas dalam ketuntasan belajar dilihat dari banyaknya siswa yang telah mendapatkan nilai sesuai dengan KKM yaitu 70. Berdasarkan perhitungan jumlah siswa dan karakteristik siswa, jika 93% siswa telah mencapai KKM yang ditentukan maka kelas dikatakan mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar dihitung menggunakan rumus:

� =

Σ� ≥70

%

Keterangan:

TB : Ketuntasan Belajar

Σ ≥ 7 : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

n : Banyaknya siswa 100% : Bilangan Tetap


(34)

31

Dalam menentukan peningkatan hasil belajar selama penelitian ini, dilihat dari penelitian semua data, baik kualitatif maupun kuantitatif. Jika dalam setiap siklus mengalami peningkatan, maka dikatakan berhasil. Sebaliknya, jika mengalami penurunan, maka dikatakan belum berhasil.


(35)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi daur air, meliputi penyusunan RPP berdasarkan sistematika pada umumnya yaitu Identitas sekolah, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian. Namun, ada yang membedakannya yaitu pada kegiatan inti. Setelah mengalami revisi, RPP ini memiliki ciri khusus yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang terdapat dalam kegiatan inti, yaitu pada tahap pra eksperimen kegitan yang cocok untuk merumuskan masalah dan hipotesis adalah dengan tanya jawab. Dimana dengan melihat karakteristik siswa yang memang aktif berbicara, tanya jawab ini dapat menstimulus siswa mengeksplor pengetahuannya. Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa dengan melihat karakteristik siswa yang masih memilih-milih teman kelompok. Pada tahap pelaksanaan eksperimen, setiap kelompok dibagikan LKS, dimana LKS ini dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan tahap pelaksanaan eksperimen. Guru membimbing siswa dalam merealisasikan langkah demi langkah kegiatan eksperimen. Pada tahap tindak lanjut, setiap kelompok menunjuk dua


(36)

66

orang anggotanya untuk menyajikan hasil diskusi berdasarkan pengamatan eksperimen dan kelompok lain menyimak serta dapat memberi saran atau kritik ketika apa yang disajikan kelompok lain berbeda dengan hasil diskusi kelompoknya.

2. Dengan menerapkan metode eksperimen pada materi pokok daur air menumbuhkan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Terlihat siswa lebih dapat belajar mandiri, aktif menemukan konsepnya sendiri, aktif dalam mengemukakan pendapatnya, dan menjalin hubungan kerjasama yang baik antar anggota kelompok untuk membangun pengetahuan awal mereka. Guru sebagai fasilitator atau pembimbing dalam pembelajaran dan memberikan dorongan sebagai motivasi siswa sehingga memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan ketiga tahap kegiatan eksperimen dalam pembelajaran ini meliputi: 1) Tahap pra eksperimen, perumusan masalah dan hipotesis dilakukan melalui tanya jawab interaktif. Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama antar guru dan siswa dengan mempertimbangkan karakterisktik siswa VB; 2) Tahap pelaksanaan eksperimen dilakukan dengan mengikuti prosedur LKS berdasarkan pengarahan yang guru berikan secara detail pada setiap langkahnya, serta setiap siswa membangun kerjasama dalam kelompok sehingga eksperimen dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil diskusi berdasarkan percobaan yang dilakukan; 3) Tahap tindak lanjut dilakukan dengan menyajikan hasil diskusi di depan kelas oleh perwakilan beberapa kelompok untuk mengefektifkan waktu dan untuk ketertiban.

3. Terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I sebesar 33%, pada siklus II sebesar 85%, dan pada siklus III sebesar 95,6% siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas dalam


(37)

67

pembelajaran IPA materi Daur Air dapat meningkat melalui pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen.

Secara Umum, kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VB SDN 2 Cibodas dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan persentase hasil belajar siswa dari 33% di siklus I, 85% di siklus II, hingga 95.6% siswa yang mencapai KKM di siklus III. B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan metode eksperimen.

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen berbeda dengan menerapkan metode ceramah, karena pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen harus menggambarkan tiga tahapan, meliputi tahap pra eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap tindak lanjut. Oleh karena itu, guru-guru SDN 2 Cibodas khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya disarankan dapat mempelajari cara pembuatan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen dengan menguasai teorinya terlebih dahulu dan mempersiapkan semaksimal mungkin RPP yang akan dilaksanakan serta dapat menerapkan metode eksperimen ini baik pada materi pokok yang sama atau materi pokok lainnya.

2. Bagi sekolah, disarankan dapat menyediakan saran dan prasarana untuk menunjang metode eksperimen ini agar siswa lebih antusias dalam belajar, aktif dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan RPP dengan menerapkan metode eksperimen dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan siswa.


(38)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Heriawan, A. Darmajari, Arif Sanjaya. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teori Praktis. Banten: LP3G.

Sudjana, Nana, Dr. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Natalia Margaretha, Mega & Dewi Kania, Islami. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Widodo, A., Wuryastuti, S., dan Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winataputra, Udin. S. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKNAS. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sulistyanto, Heri & Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD dan Kelas V. Jakarta: DEPDIKNAS. Prof.

Haryanto. (2004). Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Dewi, Rissa M. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi pada PGSD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Nizbah, Faizal. (2013). Metode Eksperimen. [Online]. Tersedia: (http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/metode-eksperimen.html) [21 April 2014]


(39)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triadi, Deki. (2013). Metode Eksperimen. [Online]. Tersedia:


(1)

31

Dalam menentukan peningkatan hasil belajar selama penelitian ini, dilihat dari penelitian semua data, baik kualitatif maupun kuantitatif. Jika dalam setiap siklus mengalami peningkatan, maka dikatakan berhasil. Sebaliknya, jika mengalami penurunan, maka dikatakan belum berhasil.


(2)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi daur air, meliputi penyusunan RPP berdasarkan sistematika pada umumnya yaitu Identitas sekolah, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media dan sumber belajar, dan penilaian. Namun, ada yang membedakannya yaitu pada kegiatan inti. Setelah mengalami revisi, RPP ini memiliki ciri khusus yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang terdapat dalam kegiatan inti, yaitu pada tahap pra eksperimen kegitan yang cocok untuk merumuskan masalah dan hipotesis adalah dengan tanya jawab. Dimana dengan melihat karakteristik siswa yang memang aktif berbicara, tanya jawab ini dapat menstimulus siswa mengeksplor pengetahuannya. Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa dengan melihat karakteristik siswa yang masih memilih-milih teman kelompok. Pada tahap pelaksanaan eksperimen, setiap kelompok dibagikan LKS, dimana LKS ini dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan tahap pelaksanaan eksperimen. Guru membimbing siswa dalam merealisasikan langkah demi langkah kegiatan eksperimen. Pada tahap tindak lanjut, setiap kelompok menunjuk dua


(3)

66

orang anggotanya untuk menyajikan hasil diskusi berdasarkan pengamatan eksperimen dan kelompok lain menyimak serta dapat memberi saran atau kritik ketika apa yang disajikan kelompok lain berbeda dengan hasil diskusi kelompoknya.

2. Dengan menerapkan metode eksperimen pada materi pokok daur air menumbuhkan pengaruh positif terhadap aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Terlihat siswa lebih dapat belajar mandiri, aktif menemukan konsepnya sendiri, aktif dalam mengemukakan pendapatnya, dan menjalin hubungan kerjasama yang baik antar anggota kelompok untuk membangun pengetahuan awal mereka. Guru sebagai fasilitator atau pembimbing dalam pembelajaran dan memberikan dorongan sebagai motivasi siswa sehingga memberikan kemudahan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan ketiga tahap kegiatan eksperimen dalam pembelajaran ini meliputi: 1) Tahap pra eksperimen, perumusan masalah dan hipotesis dilakukan melalui tanya jawab interaktif. Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama antar guru dan siswa dengan mempertimbangkan karakterisktik siswa VB; 2) Tahap pelaksanaan eksperimen dilakukan dengan mengikuti prosedur LKS berdasarkan pengarahan yang guru berikan secara detail pada setiap langkahnya, serta setiap siswa membangun kerjasama dalam kelompok sehingga eksperimen dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil diskusi berdasarkan percobaan yang dilakukan; 3) Tahap tindak lanjut dilakukan dengan menyajikan hasil diskusi di depan kelas oleh perwakilan beberapa kelompok untuk mengefektifkan waktu dan untuk ketertiban.

3. Terjadi peningkatan persentase hasil belajar siswa Kelas VB SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dari siklus I sebesar 33%, pada siklus II sebesar 85%, dan pada siklus III sebesar 95,6% siswa yang mencapai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Cibodas dalam


(4)

67

pembelajaran IPA materi Daur Air dapat meningkat melalui pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen.

Secara Umum, kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas VB SDN 2 Cibodas dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi Daur Air dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan persentase hasil belajar siswa dari 33% di siklus I, 85% di siklus II, hingga 95.6% siswa yang mencapai KKM di siklus III.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan metode eksperimen.

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen berbeda dengan menerapkan metode ceramah, karena pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen harus menggambarkan tiga tahapan, meliputi tahap pra eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen, dan tahap tindak lanjut. Oleh karena itu, guru-guru SDN 2 Cibodas khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya disarankan dapat mempelajari cara pembuatan perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen dengan menguasai teorinya terlebih dahulu dan mempersiapkan semaksimal mungkin RPP yang akan dilaksanakan serta dapat menerapkan metode eksperimen ini baik pada materi pokok yang sama atau materi pokok lainnya.

2. Bagi sekolah, disarankan dapat menyediakan saran dan prasarana untuk menunjang metode eksperimen ini agar siswa lebih antusias dalam belajar, aktif dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan RPP dengan menerapkan metode eksperimen dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan siswa.


(5)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Roestiyah. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Heriawan, A. Darmajari, Arif Sanjaya. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teori Praktis. Banten: LP3G.

Sudjana, Nana, Dr. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Natalia Margaretha, Mega & Dewi Kania, Islami. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Widodo, A., Wuryastuti, S., dan Margaretha. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.

Winataputra, Udin. S. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKNAS. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

Kusnandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sulistyanto, Heri & Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5: Untuk SD dan Kelas V. Jakarta: DEPDIKNAS. Prof.

Haryanto. (2004). Sains Jilid 5 Untuk Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Dewi, Rissa M. (2012). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa pada Pokok Bahasan Gaya dalam Pembelajaran IPA. Skripsi pada PGSD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Nizbah, Faizal. (2013). Metode Eksperimen. [Online]. Tersedia: (http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/06/metode-eksperimen.html) [21 April 2014]


(6)

Pujiana 2014

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triadi, Deki. (2013). Metode Eksperimen. [Online]. Tersedia: