PENGARUH BERSEPEDA STATIS SELAMA 30 MENIT TERHADAP RESPON NADI PEMULIHAN PADA MAHASISWA IKOR STAMBUK 2009.
PENGARUH BERSEPEDA STATIS SELAMA 30 MENIT
TERHADAP RESPON NADI PEMULIHAN PADA
MAHASISWA IKOR STAMBUK 2009
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
PENGARUH BERSEPEDA STATIS SELAMA 30 MENIT
TERHADAP RESPON NADI PEMULIHAN PADA
MAHASISWA IKOR STAMBUK 2009
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Sains
Oleh :
BOBBY F. SIMANGUNSONG NIM : 072266310065
PENGARUH BERSEPEDA STATIS SELAMA 30 MENIT
TERHADAP RESPON NADI PEMULIHAN PADA
(2)
PERSETUJUAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh : Jack Bobby F. Simangunsong, NIM. 072266310065 Jurusan Ilmu Keolahragaan Program Studi Ilmu Keolahragaan
Telah Disetujui
(3)
(4)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi
yang diperbuat untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada :
1. Bapak Prof.Dr, Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, sebagai Dekan di FIK Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd. sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED,
Bapak Drs. Mesnan, M.Kes sebagai Pembantu Dekan II FIK Unimed, Bapak
Dr. Budi Valianto, M.Pd, sebagai Pembantu Dekan III di FIK Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Benny Subadiman, M.Kes, sebagai Ketua Jurusan IKOR di FIK
UNIMED.
5. Ibu Dra. Rosmaini Hasibuan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
begitu banyak meluangkan waktunya kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
6. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan Perlengkapan di
Lingkungan FIK UNIMED.
7. Ayahanda, Ibunda dan saudara-saudara sekalian, yang telah banyak
memberikan dukungan baik moril kepada penulis, sehingga pembuatan skripsi
(5)
8. Semua keluarga dan rekan-rekan tercinta yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, yang begitu banyak memberikan dukungan dan do’a, sehingga
penulisan skripsi ini dapat selesai.
Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama
bagi penulis sendiri.
Medan, September 2012 Penulis
BOBBY F. SIMANGUNSONG NIM. 072266310065
(6)
ABSTRAK
BOBBY F. SIMANGUNSONG, NIM. 072266310065. Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009.
(Pembimbing : ROSMAINI HASIBUAN).
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009.
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Praktek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2012/2013, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah 54 orang sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu yaitu penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran/paparan tentang kondisi subjek/objek penelitian.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa bersepeda statis selama 30 menit memberikan pengaruh terhadap respon nadi pemulihan mahasiswa jurusan IKOR stambuk 2009. Hasil perhitungan diperoleh nilai thitung = 17,378 dan nilai ttabel =1,72 (dk=n-1=19) pada taraf signifikan =0,05. Nilai t-hitung17,378 > nilai t-tabel 1,72 , sehingga diperoleh t-hitung > t-tabel, dengan demikian hipotesis yang dinyatakan : Bersepeda statis selama 30 menit berpengaruh signifikan terhadap respon nadi pemulihan pada mahasiswa IKOR Stambuk 2009” dapat diterima kebenarannya.
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 6
A. Kajian Teoritis ... 6
1. Hakikat Denyut Nadi ... 6
2. Hakekat Olahraga Bersepeda ... 10
B. Kerangka Berfikir ... 26
C. Hipotesis ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28
1. Lokasi Penelitian ... 28
2. Waktu Penelitian ... 28
B. Populasi dan Sampel ... 28
1. Populasi ... 28
2. Sampel ... 28
C. Metode Penelitian ... 29
D. Disain Penelitian ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 29
(8)
iv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Deskripsi Data Penelitian ... 33
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 34
C. Pengujian Hipotesis ... 35
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 38
A. Kesimpulan ... 38
B. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
1. Disain Penelitian ... 29 2. Deskripsi Data ... 33 3. Rangkuman hasil uji normalitas data ... 34
(10)
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
1. Bersepeda sebagai olahraga yang menyehatkan ... 12
2. Bersepeda sebagai olahraga yang menyehatkan ... 15
3. Sepeda Statis ... 21
4. Bersepeda statis sebagai salah satu alternatif meningkatkan daya tahan ... 24
5. Bersepeda statis dapat dilakukan sambil melihat hiburan ... 25
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Daftar Nama-Nama Sampel
2. Data Hasil Pengukuran Denyut Nadi Sampel Sebelum Perlakuan Bersepeda Statis 30 Menit(Pre-Test)
3. Data Hasil Pengukuran Denyut Nadi Sampel Sebelum Perlakuan Bersepeda Statis 30 Menit(Pos-Test)
4. Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Data Pre-Test dan Pos-Test 5. Perhitungan Nilai Rata-Rata simpangan Baku Data Hasil Penelitian
6. Uji Normalitas Data
7. Perhitungan Uji-t untuk Menguji Hipotesis 8. Dokumentasi Penelitian
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia ke-olahragaan denyut nadi sangat penting diketahui, karena denyut nadi/ denyut jantung menandakan kondisi kesehatan seseorang.
Denyut jantung normal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.
Denyut jantung berhubungan dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk merigevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum.
Pada orang dewasa yang what, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit. Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu aktivitas f sik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.
Denyut yang terlalu tinggi atau rendah bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan, terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas
(13)
atau sering pingsan. Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100 bpm/ beats per minute, (tachyeardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia).
Denyut jantung seseorang dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Orang yang berolahraga secara berlebihan sehingga denyut jantungnya meningkat melebihi denyut jantung maksimal, bisa menyebabkan kematian. Karena itu kita harus tahu batas kemampuan maksimal denyut jantung kita saat
berolahraga.
Denyut jantung orang yang terlatih olahraga biasanya lebih rendah dari orang yang jarang berolahraga. Orang yang rajin berolahraga jika denyut nadinya rendah di bawah normal berarti derajat kesehatannya bagus, karena kerja jantungnya tidak berlebihan. Pemeriksaan denyut jantung atau denyut nadi dapat dilakukan dengan bantuan alat stetoskop.
Salah satu indikator kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein. Kita dapat mengecek sendiri dengan
(14)
namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Untuk mendapatkan nilai denyut jantung normal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.
Dalam melakukan olahraga dengan bersepeda statis hampir sarna dengan bersepeda, Cuma perbedaannya kalau dalam bersepeda membutuhkan keseimbangan sedangkan dalam bersepeda statis tidak membutuhkan keseimbangan. Keuntungan lainnya dalam melakukan bersepeda statis tidak membutuhkan tempat yang luas, peralatan olahraga ini telah banyak disediakan di sanggar fitness.
Carmichael dan Burke (1996:10) menyatakan bahwa "Jika bersepeda 8 mil dalam waktu kurang dari 30 menit hal itu akan sebandingkan dengan lari 1 mil dalam waktu kurang dari 8 menit dan renang 600 yard dalam waktu 15 menit". Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa apabila bersepeda selama 30 menit maka akan sebanding dengan lari kira-kira 2 mil.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) stambuk 2009 mengenai keadaan/kondisi denyut nadi sebelum dan sesudah melakukan aktivitas olahraga pada bulan April 2012. Diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang besar (sangat bervariasi) mengenai kondisi denyut nadi sampel.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk lebih mendalami lagi mengenai aktivitas fisik/olahraga dan pengaruhnya terhadap respon nadi melalui penelitian yang berjudul "Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009".
(15)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon nadi seseorang? Apakah faktor kondisi fisik memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Apakah aktivitas fisik bersepeda memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Apakah latihan Aktivitas fisik bersepeda memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Faktor-faktor apa saja yang mendukung respon nadi seseorang?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti adalah : "Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009". Dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Latihan Bersepeda Statis Selama 30 Menit Sebagai Variabel Bebas. 2. Respon Denyut Nadi Sebagai Variabel Terikat.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu : "Apakah Bersepeda Statis
(16)
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
1. Sebagai sumbangan dalam memecahkan masalah tentang pencapaian prestasi, khususnya bidang olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik. 2. Sebagai masukan untuk guru olahraga dan pelatih bersepeda, khususnya
bersepeda stabs.
(17)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa : bersepeda statis selama 30
menitmemberikan pengaruh terhadap respon nadi pemulihan mahasiswa jurusan
IKOR stambuk 2009. Hasil perhitungan diperoleh nilai thitung = 17,378 dan nilai ttabel =1,72 (dk=n-1=19) pada taraf signifikan =0,05. Diperoleh thitung > ttabel (17,378> 1,72) nilai ini dibandingkan dengan nilai t-tabel (dk=n-1=19; =0,05)diperoleh 1,72. Dengan demikian hipotesis yang dinyatakan : Bersepeda statis selama 30 menit berpengaruh signifikan terhadap respon nadi pemulihan pada mahasiswa IKOR Stambuk 2009” dapat diterima kebenarannya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Agar orang yang berkecimpung di dunia olahraga menerapkan latihan bersepeda statis selama 30 menit untuk meningkatkan denyut nadi sampel. 2. Agar mahasiswa IKOR Stambuk 2009 mengembangkan olahraga bersepeda
(18)
DAFTAR PUSTAKA
Janssen P., (1986), Latihan Laktat Denyut Nadi. Editor Edisi Indonesia : Mutalib PKS. Penerbit KONI DKI Jaya
Jumadin., (2001), Kesehatan dan Kebugaran Jasmani. Medan. Universitas Negeri Medan.
Ginting S., dkk. 2009. Ilmu Gizi Olahraga dan Kebugaran. Medan. Universitas Negeri Medan.
Kartono Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung. Penerbit CV. Mandar Maju.
Laurence. 1990. Kondisi Fit Total. Jakarta. Penerbit Cypress, Jakarta.
Riduwan (2004).Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung. Penerbit Alfabeta.
Subadiman B. (2008). Kesehatan Olahraga (Sport Medicine). Medan. Universitas Negeri Medan.
Sudjana, 1992, Metode Statistik, Bandung : Tarsito.
Suharsimi Arikunto (2002). Prosedur Pendidikan Suatu Praktek. Jakarta. Rineka Cipta
www.yukez.wordpress.com/2012/04/10/denyut-nadi
www.kesehatan.segiempat.com/pola-hidup-sehat/mari-hidup-sehat-dengan-bersepeda www.google.co.id/imgres?q=olah+raga+bersepeda
www.kesehatan123.com/2463/manfaat-olahraga-bersepeda
www.health.detik.com/read/2011/02/24/101214/1578081/766/manfaat-dan-efek-samping-olahraga-sepeda
(19)
www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005
www.bpkpenabur.or.id/pendayagunaan-metode-pembelajaran/2003
www.pangeranxodox.blogspot.com/2011/06/makalah-gaya-mengajar-periksa-diri.html
Harsono. (1997). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.
Kirkendall (1987) Measurement and Evaluation For Physical Educators (Second Edision) Human Kinetics Publishers, Ine Champaign, Ilinois.
(1)
namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Untuk mendapatkan nilai denyut jantung normal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.
Dalam melakukan olahraga dengan bersepeda statis hampir sarna dengan bersepeda, Cuma perbedaannya kalau dalam bersepeda membutuhkan keseimbangan sedangkan dalam bersepeda statis tidak membutuhkan keseimbangan. Keuntungan lainnya dalam melakukan bersepeda statis tidak membutuhkan tempat yang luas, peralatan olahraga ini telah banyak disediakan di sanggar fitness.
Carmichael dan Burke (1996:10) menyatakan bahwa "Jika bersepeda 8 mil dalam waktu kurang dari 30 menit hal itu akan sebandingkan dengan lari 1 mil dalam waktu kurang dari 8 menit dan renang 600 yard dalam waktu 15 menit". Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa apabila bersepeda selama 30 menit maka akan sebanding dengan lari kira-kira 2 mil.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) stambuk 2009 mengenai keadaan/kondisi denyut nadi sebelum dan sesudah melakukan aktivitas olahraga pada bulan April 2012. Diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang besar (sangat bervariasi) mengenai kondisi denyut nadi sampel.
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk lebih mendalami lagi mengenai aktivitas fisik/olahraga dan pengaruhnya terhadap respon nadi melalui penelitian yang berjudul "Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009".
(2)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon nadi seseorang? Apakah faktor kondisi fisik memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Apakah aktivitas fisik bersepeda memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Apakah latihan Aktivitas fisik bersepeda memberikan pengaruh terhadap respon nadi seseorang? Faktor-faktor apa saja yang mendukung respon nadi seseorang?
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan interpretasi yang berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti adalah : "Pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009". Dengan batasan masalah sebagai berikut :
1. Latihan Bersepeda Statis Selama 30 Menit Sebagai Variabel Bebas. 2. Respon Denyut Nadi Sebagai Variabel Terikat.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu : "Apakah Bersepeda Statis Selama 30 Menit berpengaruh Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009?"
(3)
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bersepeda Statis Selama 30 Menit Terhadap Respon Nadi Pemulihan pada Mahasiswa IKOR Stambuk 2009.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
1. Sebagai sumbangan dalam memecahkan masalah tentang pencapaian prestasi, khususnya bidang olahraga yang membutuhkan ketahanan fisik. 2. Sebagai masukan untuk guru olahraga dan pelatih bersepeda, khususnya
bersepeda stabs.
(4)
38 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa : bersepeda statis selama 30 menitmemberikan pengaruh terhadap respon nadi pemulihan mahasiswa jurusan IKOR stambuk 2009. Hasil perhitungan diperoleh nilai thitung = 17,378 dan nilai ttabel =1,72 (dk=n-1=19) pada taraf signifikan =0,05. Diperoleh thitung > ttabel (17,378> 1,72) nilai ini dibandingkan dengan nilai t-tabel (dk=n-1=19; =0,05)diperoleh 1,72. Dengan demikian hipotesis yang dinyatakan : Bersepeda statis selama 30 menit berpengaruh signifikan terhadap respon nadi pemulihan pada mahasiswa IKOR Stambuk 2009” dapat diterima kebenarannya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Agar orang yang berkecimpung di dunia olahraga menerapkan latihan bersepeda statis selama 30 menit untuk meningkatkan denyut nadi sampel. 2. Agar mahasiswa IKOR Stambuk 2009 mengembangkan olahraga bersepeda
statis, terutama bagi siswa yang memiliki kemampuan lari sangat rendah. 3. Bagi dosen/instruktur olahraga diharapkan dapat memprogramkan bersepeda
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Janssen P., (1986), Latihan Laktat Denyut Nadi. Editor Edisi Indonesia : Mutalib PKS. Penerbit KONI DKI Jaya
Jumadin., (2001), Kesehatan dan Kebugaran Jasmani. Medan. Universitas Negeri Medan.
Ginting S., dkk. 2009. Ilmu Gizi Olahraga dan Kebugaran. Medan. Universitas Negeri Medan.
Kartono Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung. Penerbit CV. Mandar Maju.
Laurence. 1990. Kondisi Fit Total. Jakarta. Penerbit Cypress, Jakarta.
Riduwan (2004).Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung. Penerbit Alfabeta.
Subadiman B. (2008). Kesehatan Olahraga (Sport Medicine). Medan. Universitas Negeri Medan.
Sudjana, 1992, Metode Statistik, Bandung : Tarsito.
Suharsimi Arikunto (2002). Prosedur Pendidikan Suatu Praktek. Jakarta. Rineka Cipta
www.yukez.wordpress.com/2012/04/10/denyut-nadi
www.kesehatan.segiempat.com/pola-hidup-sehat/mari-hidup-sehat-dengan-bersepeda www.google.co.id/imgres?q=olah+raga+bersepeda
www.kesehatan123.com/2463/manfaat-olahraga-bersepeda
www.health.detik.com/read/2011/02/24/101214/1578081/766/manfaat-dan-efek-samping-olahraga-sepeda
(6)
www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005
www.bpkpenabur.or.id/pendayagunaan-metode-pembelajaran/2003
www.pangeranxodox.blogspot.com/2011/06/makalah-gaya-mengajar-periksa-diri.html
Harsono. (1997). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.
Kirkendall (1987) Measurement and Evaluation For Physical Educators (Second Edision) Human Kinetics Publishers, Ine Champaign, Ilinois.