PENGARUH DISIPLIN, SIKAP DAN KOMPETENSI PROFESIONAL WIDYAISWARA TERHADAP KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN DI LPMP SUMATERA UTARA (PENELITIAN TENTANG PERSEPSI PESERTA DIKLAT TAHUN 2011).
PENGARUH DISIPLIN, SIKAP DAN KOMPETENSI PROFESIONAL
WIDYAISWARA TERHADAP KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN DI LPMP
SUMATERA UTARA
(Penelitian Tentang Persepsi Peserta Diklat Tahun 2011)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar MAGISTER PENDIDIKAN
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh :
AJIZAH SIREGAR
NIM : 071188130027
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan Tesis dengan judul:
“Pengaruh Disiplin, Sikap dan Kompetensi Profesional Widyaiswara Terhadap Keefektifan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan di LPMP Sumatera Utara” (Penelitian Tentang Persepsi Peserta Diklat Tahun 2011) ini dapat diselesaikan. Penulisan Tesis ini sebagai syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian penyusunan Tesis ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang dan bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang dengan tulus ikhlas, dan sabar memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran yang sangat berarti dalam penyusunan Tesis ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 4. Bapak Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd
dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si sebagai nara sumber dalam seminar dan penyusunan perbaikan tesis ini.
5. Bapak Kepala LPMP Sumatera Utara beserta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian ini.
(7)
iv
6. Bapak/ibu pasca peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara tahun 2010 dan tahun 2011 yang membantu penulis dalam uji coba instrumen dan pengumpulan data penelitian ini.
7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.
8. Bapak Candidate Dr. Bonaraja Purba, M.Si yang telah banyak memberikan dorongan moril, semangat dan bimbingan selama proses penelitian, analisis data hingga penyelesaian penyusunan Tesis ini.
9. Keluarga tercinta yang selalu memanjatkan do’a, memberikan dukungan, dorongan, dan semangat dalam penyusunan Tesis ini.
10.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang saling memberikan dukungan pada penulis dalam penyusunan Tesis ini.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang mendukung penulis dalam penyusunan Tesis ini.
Kiranya Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan Tesis ini. Terima kasih.
Medan, Juni 2012 Penulis,
(8)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viiii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Perumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 13
A. Kajian Teoretis ... 13
1. Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 13
2. Disiplin Widyaiswara ... 19
3. Sikap Widyaiswara ... 23
4. Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 29
B. Penelitian Yang Relevan ... 36
C. Kerangka Berfikir ... 37
(9)
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 47
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47
B. Metode Penelitian ... 47
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 48
D. Desain Penelitian ... 51
E. Definisi Operasional ... 53
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54
G. Ujicoba Instrumen ... 55
H. Teknik Analisis Data ... 57
I. Pengujian Hipotesis ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66
A. Deskripsi Data ... 66
B. Uji Persyaratan Analisis ... 74
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 91
D. Pengujian Kesesuaian Model ... 94
E. Temuan Penelitian ... 95
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 97
G. Keterbatasan Penelitian ... 100
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 102
A. Simpulan ... 102
B. Implikasi ... 104
C. Saran ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(10)
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Distribusi Populasi Penelitian ... 48
Tabel 3.2. Tabel Krejcle-Morgan ... 49
Tabel 3.3. Distribusi Populasi Penelitian ... 50
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 55
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Widyaiswara ... 66
Tabel 4.2. Kriteria Kecenderungan Variabel Penelitian ... 67
Tabel 4.3. Tingkat Kecenderungan Disiplin Widyaiswara ... 68
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Widyaiswara ... 69
Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Sikap Widyaiswara ... 70
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kompetensi Profesional... 71
Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Kompetensi Profesional... 72
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Keefektifan Diklat Prajabatan ... 73
Tabel 4.9. Analisis Kecenderungan Keefektifan Diklat Prajabatan ... 74
Tabel 4.10. Uji Multikolinearitas Menggunakan Uji Pearson Correlation . 79
Tabel 4.11. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X1 dan X4 ... 82
Tabel 4.12. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X2 dan X4 ... 84
Tabel 4.13. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X3 dan X4 ... 86
Tabel 4.14. Ringkasan Anava Untuk Uji Linearitas Antara X1 dan X3 ... 88
(11)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket ... 111
Lampiran 2. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Disiplin Widyaiswara ... 122
Lampiran 3. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Sikap Widyaiswara ... 123
Lampiran 4. Ujicoba Validitas dan ReliabilitasKompetensi Profesional Widyaiswara ... 124
Lampiran 5. Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 124
Lampiran 6. Data Induk Penelitian ... 125
Lampiran 7. Deskripsi Data Penelitian ... 127
Lampiran 8. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 131
Lampiran 9. Uji Normalitas Data Penelitian ... 135
Lampiran 10. Uji Multikolinearitas ... 137
Lampiran 11. Analisis Regressi dan Korelasi Berganda ... 139
Lampiran 12. Analisis Korelasi Parsial ... 142
Lampiran 13. Analisis Regressi Linear Sederhana ... 144
Lampiran 14. Perhitungan Koefisien Jalur Variabel Penelitian ... 144
Lampiran 15. Perhitungan Uji Hipotesis ... 144
Lampiran 16. Perhitungan Uji Model Analisis Jalur ... 144
(12)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berlangsung sangat cepat dan massif pada abad ke-21 menuntut kemampuan sumberdaya pendidikan (manusia dan sumberdaya lainnya) melakukan penyesuaian yang bermakna, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan di bidang IPTEK seperti yang telah dicapai oleh bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Dengan demikian, memasuki era globalisasi pada abad ke-21 ini, pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan besar, baik dilihat dari usaha pemerataan, perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi, daya saing, efisiensi manajemen pendidikan, maupun optimalisasi sumberdaya serta terwujudnya pencitraan publik.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PSDMP dan PMP) Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan menjamin pelaksanaan pendidikan sesuai standar, norma, kriteria, dan pedoman penyelenggaraan pendidikan nasional. Terkait tugas pokok dan fungsi LPMP sebagai lembaga penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah, telah banyak dilakukan berbagai program untuk meningkatkan keefektifan peserta diklat, di antaranya adalah memfasilitasi pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di propinsi Sumatera Utara melalui program diklat prajabatan.
(13)
2
Menurut Salusu (2005:299) diklat prajabatan bertujuan agar calon pegawai negeri sipil dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, dapat segera menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru, dan dapat mengikuti dan menciptakan perubahan-perubahan dalam pekerjaannya sehingga iklim segar senantiasa tampak dalam organisasi dan peserta diklat dapat meningkatkan keefektifannya.
Selanjutnya menurut Robbins (2007:29) bahwa istilah keefektifan merujuk kepada pencapaian sasaran. Tamim dan Hermansjah (2002:16) menyatakan bahwa keefektifan suatu diklat dapat terlihat antara lain dari: meningkatnya pengetahuan dan kemampuan peserta diklat dengan terjadinya perubahan perilaku, terlaksananya seluruh program diklat sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan, rapinya penyelenggaraan seluruh kegiatan diklat berkat disiplin kerja, dedikasi dan kemampuan para penyelenggara, efisiensi dalam penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia, tercapainya sasaran yang telah ditetapkan bagi program diklat. Peranan tenaga kediklatan merupakan peranan kunci yaitu membantu proses belajar peserta diklat agar dapat mencapai perubahan perilaku seperti yang diharapkan. Peranan widyaiswara ini dapat dicapai dengan baik melalui kompetensi profesional widyaiswara tersebut.
Arifin (Saudagar,2009:57) menegaskan bahwa widyaiswara yang profesional adalah widyaiswara yang mampu mengejawantahkan seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus di bidang pekerjaan yang mampu mengembangkannya secara ilmiah. Dengan menunjukkan kompetensi secara profesional kepada peserta diklat, maka peserta diklat akan menunjukkan
(14)
3
perhatian dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan sehingga meningkatkan keefektifan bagi peserta diklat.
Kompetensi profesional widyaiswara dalam melakukan tugas-tugas kepelatihan menurut Danim (2008:111) diduga mempunyai hubungan positif dengan motivasi peserta pelatihan untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sesuai dengan potensi dasarnya. Motivasi peserta akan menjadi modal dasar mereka pada pasca pelatihan karena motivasi kerja yang tinggi memberi sumbangan besar terhadap keefektifan implementasi perolehan pelatihan. Proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam suatu diklat merupakan suatu sistem yang saling berhubungan, saling mempengaruhi dan berkaitan satu sama lain. Pelayanan prima penyelenggara diklat akan memberikan kesan yang positif kepada peserta. Kesan positif ini akan dibawa peserta ke instansi asalnya. Intinya apabila kepuasan dan keefektifan peserta diklat yang menjadi perhatian penyelenggara diklat, maka dapat dikatakan keseluruhan proses pelaksanaan diklat berhasil dengan baik.
Seorang widyaiswara di LPMP merupakan salah satu penyelenggara diklat dalam menjalankan tugasnya memberikan pendidikan dan diharuskan mempersiapkan silabus, satuan acara pelatihan, bahan ajar, dan perangkat evaluasi. Belum diterapkannya sanksi bagi widyaiswara yang tidak mempersiapkan perangkat yang diperlukannya, kurang disiplin, sikap yang kurang positif terhadap peserta pelatihan, dan kurang profesional dalam memfasilitasi peserta pelatihan mengakibatkan kurang efektifnya peserta pelatihan.
(15)
4
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan peserta diklat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kompetensi profesional widyaiswara, dan kompetensi profesional widyaiswara tersebut dipengaruhi oleh disiplin kerja dan sikap widyaiswara. Pengaruh disiplin kerja terhadap keefektifan peserta ditemukan dalam beberapa penelitian. Hasil penelitian Muhaimin (2004), menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara keefektifan karyawan dengan kedisiplinan atasan pada bagian shawing di PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung. Semakin baik kedisiplinan atasan yang ditunjukkan kepada karyawan maka semakin tinggi keefektifan kerja karyawan. Sebaliknya, semakin buruk disiplin yang dicontohkan oleh atasan maka semakin rendah keefektifan kerja karyawan. Hasil penelitian Aritonang (2005) di SMP Kristen PENABUR Jakarta menemukan bahwa meningkatnya disiplin kerja guru dapat mendorong dan berdampak positif terhadap kinerjanya. Demikian pula hasil penelitian Hernawati (2003), menemukan bahwa indikator-indikator yang mempengaruhi keefektifan peserta diklat yang harus diprioritaskan perbaikannya oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Luar Negeri Kemdagri adalah perlakuan yang sama terhadap peserta diklat; kemampuan dan keefektifan komunikasi aparatur; kemudahan memperoleh modul, kenyamanan ruangan diklat.
Disiplin widyaiswara merupakan salah satu faktor penting dalam memberikan contoh yang baik kepada peserta diklat dan berpengaruh terhadap kompetensi profesionalnya. widyaiswara yang hadir tepat waktu, berpakaian rapi, menggunakan alat-alat pembelajaran sesuai dengan peruntukannya mempunyai nilai positif bagi peserta diklat. Pada akhirnya, peserta diklat akan
(16)
5
merasa puas atas proses pembelajaran yang disampaikan oleh widyaiswara tersebut. Menurut Leteiner & Levine (Soejono, 2000:24), setiap widyaiswara secara sadar dan sukarela harus disiplin dan taat pada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar nilai atau norma yang telah ditetapkan baik yang berlaku di lingkup organisasi, masyarakat, dan agama. Perasaan memiliki dan kecintaan terhadap pekerjaan serta pencapaian kompetensi profesional harus dikembangkan dan menjadi komitmen dalam diri setiap widyaiswara, sehingga akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi proses pembelajaran.
Selain disiplin seorang widyaiswara, sikap widyaiswara dalam memberikan materi kepada peserta diklat juga merupakan variabel yang mempengaruhi kompetensi profesional terhadap keefektifan peserta diklat. Robbins (2007:93) menyatakan sikap (attitude) adalah pernyataan-pernyataan evaluatif – baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan – mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. widyaiswara yang menunjukkan sikap yang baik dan positif kepada peserta diklat merupakan salah satu bentuk kompetensi profesionalnya.
Berdasarkan hasil analisis terhadap beberapa penelitian dan teori konseptual di atas ditemukan bahwa secara empirik terdapat perbedaan variabel yang mempengaruhi keefektifan peserta diklat, meskipun beberapa peneliti menemukan juga variabel yang sama dengan peneliti lainnya. Keadaan ini menunjukkan bahwa berbagai variabel ditemukan secara empirik memberi pengaruh terhadap keefektifan peserta diklat, sehingga dalam melakukan penelitian tentang keefektifan peserta diklat penulis mendapatkan peluang yang sangat besar untuk menemukan variabel-variabel yang akan diuji, terutama
(17)
6
dalam menjelaskan, memprediksi dan menemukan alternatif dari fenomena-fenomena permasalahan yang berkaitan dengan keefektifan peserta diklat.
Aspek disiplin dan sikap widyaiswara diduga mempengaruhi kompetensi profesionalnya dan kompetensi profesional mempengaruhi keefektifan peserta diklat dari kegiatan pelatihan sehingga mereka termotivasi untuk mengikuti kegiatan yang dirancang LPMP Provinsi Sumatera Utara.
Jika dihubungkan pengelompokan variabel dari beberapa hasil penelitian empirik dan teori konseptual tentang keefektifan peserta diklat, maka sesungguhnya faktor utama penentu keefektifan peserta diklat tersebut berada pada kompetensi profesional widyaiswara yang diwujudkan dalam kinerjanya akan menentukan keefektifan peserta diklat dalam mencapai tujuan. Seorang widyaiswara dengan kompetensi profesional baik akan berupaya maksimal untuk memberi kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan diklat meskipun kondisi tim dan organisasi tidak berjalan sesuai dengan harapannya, karena widyaiswara dengan kompetensi profesional yang baik akan mampu meningkatkan keefektifan peserta diklat.
Disain penelitian ini adalah hubungan kausal (sebab akibat), keefektifan peserta diklat yang dipengaruhi oleh perilaku pendidik (widyaiswara) yaitu disiplin, sikap, dan kompetensi profesionalnya. Yukl (1998:47) mengungkapkan kebanyakan dari penelitian mengenai efek perilaku kepemimpinan mendukung interpretasi bahwa para pemimpin yang memberikan perhatian (considerate) menyebabkan bawahan untuk lebih termotivasi dan meningkat keefektifannya. Dari berbagai temuan variabel yang mempengaruhi keefektifan peserta diklat prajabatan baik secara empirik maupun konseptual dapat digunakan untuk
(18)
7
memahami, memprediksi dan menemukan alternatif fenomena permasalahan keefektifan peserta diklat prajabatan di LPMP Sumatera Utara.
LPMP Sumatera Utara sebagai lembaga jasa yang melayani peserta diklat, penerapan manajemennya mengacu pada standar ISO 9001:2000. Pada tahun 2010, indeks tingkat kepuasan pelanggan sebagai standar keefektifan pelayanan yang ditetapkan LPMP Sumatera Utara adalah minimal 3,6 (skala maksimal 5). Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis terhadap Kepala LPMP Sumatera Utara diperoleh data hasil pengukuran yang dilakukan setiap kali adanya proses pelayanan, diperoleh rata-rata tingkat keefektifan pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan adalah 3,2 yang berarti masih belum mencapai tingkat
kepuasan minimal yang ditetapkan yaitu sebesar 3,6. Terkait kemampuan para widyaiswara setelah selesai menjalankan tugasnya juga dilakukan evaluasi sehingga diperoleh gambaran kemampuannya sesuai dengan persepsi dan pendapat peserta kegiatan diklat.
Untuk memahami fenomena keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di LPMP Sumatera Utara ini dapat dilakukan melalui kajian terhadap beberapa variabel yang mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan baik secara empirik dan konseptual sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya. Maka variabel yang diduga paling kuat mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di LPMP Sumatera Utara adalah kompetensi profesional widyaiswara. Sedangkan kompetensi profesional diduga dipengaruhi oleh disiplin, dan sikap widyaiswara dalam mengajar peserta diklat prajabatan. Dari dugaan tersebut terdapat dua buah sub struktur yaitu substruktur pertama yakni variabel disiplin dan sikap berpengaruh terhadap
(19)
8
kompetensi profesional dan sub struktur kedua yakni kompetensi profesional berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan. Jika dugaan ini teruji maka konsep tentang hubungan variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan, meramalkan dan menemukan alternatif terhadap fenomena masalah keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan tersebut. Beranjak dari pemikiran ini maka suatu penelitian yang mengkaji tentang "Pengaruh Disiplin, Sikap, dan Kompetensi Profesional Widyaiswara Terhadap Keefektifan Pelaksanaan Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan di LPMP Sumatera Utara (Penelitian Tentang Persepsi Peserta Diklat Tahun 2011)" penting dilakukan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa variabel yang berkaitan dengan keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan baik faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan menjadi masalah yang harus dibenahi antara lain: 1) Bagaimana keberadaan widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 2) Apakah ketanggapan widyaiswara dalam pelayanan selaku salah satu penyelenggara diklat mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 3) Apakah keresponsifan widyaiswara mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 4) Apakah pelayanan pihak penyelenggara diklat mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 5) Apakah sarana belajar di LPMP Sumatera Utara berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan
(20)
9
pelatihan prajabatan? 6) Apakah prasarana (akomodasi) di LPMP Sumatera Utara berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 7) Bagaimana kompetensi widyaiswara secara profesional mempengaruhi keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan? 8) Apakah disiplin yang diterapkan widyaiswara berpengaruh terhadap kompetensi profesional widyaiswara? 9) Apakah sikap widyaiswara dalam mengajar berpengaruh terhadap kompetensi profesional widyaiswara?
C. Pembatasan Masalah
Untuk meneliti keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan, banyak variabel yang perlu diperhatikan seperti yang diungkapkan dalam identifikasi masalah di atas baik internal maupun eksternal, tetapi oleh karena luasnya ruang lingkup penelitian maka penulis perlu membatasi masalah yang akan dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini.
Lingkup penelitian ini dibatasi pada keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu disiplin, sikap, dan kompetensi profesional widyaiswara.
D. Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah disiplin widyaiswara berpengaruh langsung terhadap kompetensi profesional widyaiswara ?
2. Apakah disiplin widyaiswara berpengaruh langsung terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan?
(21)
10
3. Apakah sikap widyaiswara berpengaruh langsung terhadap kompetensi profesional widyaiswara?
4. Apakah sikap widyaiswara berpengaruh langsung terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan?
5. Apakah kompetensi profesional widyaiswara berpengaruh langsung terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap kompetensi profesional widyaiswara.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap
kompetensi profesional widyaiswara.
4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan.
5. Untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung kompetensi professional widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan secara praktis.
(22)
11
a. Manfaat secara teoretis yaitu :
2. Memberikan sumbangan pengetahuan terhadap peningkatan kinerja widyaiswara untuk mencapai keefektifan peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan.
3. Sebagai masukan dan diharapkan dapat memberikan umpan balik demi perbaikan kinerja widyaiswara.
4. Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut tentang variabel yang sama dalam penelitian ini.
b. Manfaat secara praktis yaitu :
1. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara (LPMP Sumut) dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan pada waktu yang akan datang. 2. Sebagai bahan masukan bagi para widyaiswara, dalam meningkatkan
disiplin, sikap, dan kompetensi profesional agar dicapai keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan yang optimal.
(23)
94 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebesar 25,6% dan sisanya 74,4% di luar disiplin widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin widyaiswara maka semakin tinggi pula keefektifan pelaksanaan pendidikan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara. 2. Terdapat pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap keefektifan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebesar 10,6% dan sisanya 89,4% di luar sikap widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap widyaiswara maka semakin tinggi pula keefektifan pelaksanaan pendidikan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara.
3. Terdapat pengaruh langsung kompetensi profesional widyaiswara terhadap keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan sebesar 25,6% dan sisanya 74,4% di luar kompetensi profesional widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi profesional widyaiswara maka semakin tinggi pula keefektifan pelaksanaan pendidikan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara.
4. Terdapat pengaruh langsung disiplin widyaiswara terhadap kompetensi profesional widyaiswara sebesar 22,4%, dan sisanya 77,6% di luar disiplin widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi disiplin
(24)
95
widyaiswara maka semakin tinggi pula kompetensi profesional widyaiswara di LPMP Sumatera Utara.
5. Terdapat pengaruh langsung sikap widyaiswara terhadap kompetensi profesional widyaiswara sebesar 32,5%, dan sisanya 67,5% di luar sikap widyaiswara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap widyaiswara maka semakin tinggi pula kompetensi profesional widyaiswara di LPMP Sumatera Utara.
B.Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian, maka upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepala LPMP Sumatera Utara perlu membangun disiplin widyaiswara yang
lebih baik lagi, karena disiplin yang baik akan membangun kerjasama yang baik yang dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya. Kepala LPMP sebelum mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah internal perlu mempertimbangkan banyak hal dengan melibatkan para widyaiswara dan pihak-pihak eksternal LPMP, sehingga hasil keputusan yang diambil menunjukkan mekanisme yang terencana dan terprogram. Dengan selalu mengacu pada setiap keputusan agar tercapai keefektifan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang semakin tinggi, maka upaya yang tidak boleh diabaikan adalah disiplin yang tinggi para widyaiswara.
2. Sebagai seorang widyaiswara perlu secara sadar meningkatkan budaya disiplin dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan prabatan, sehingga sejalan materi yang disajikan dan perilaku disiplin yang diharapkan dari
(25)
96
peserta dapat dimaksimalkan karena widyaiswara dapat dijadikan teladan kedisplinan. Dengan tingkat disiplin yang tinggi dalam memanajemen waktu dan materi pendidikan dan pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya yang diupayakan dengan iklas secara terus menerus akan menjadikan disiplin menjadi budaya para widyaiswara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi profesional, yang selanjutnya berkontribusi besar dalam membangun keefektifan yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan di masa yang akan datang.
3. Sebagai seorang widyaiswara perlu secara sadar meningkatkan sikap positif dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan prabatan, sehingga sejalan materi yang disajikan dan perilaku sikap positif yang diharapkan dari peserta dapat dimaksimalkan karena widyaiswara dapat dijadikan teladan kedisplinan. Dengan tingkat sikap positif yang tinggi dalam penjelasan materi pendidikan dan pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya yang diupayakan dengan iklas secara terus menerus akan menjadikan sikap positif menjadi budaya para widyaiswara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi profesional, yang selanjutnya berkontribusi besar dalam membangun keefektifan yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan di masa yang akan datang.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi maka diajukan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan
prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun disiplin yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen yang teguh melaksanakannya secara konsisten.
(26)
97
2. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun sikap positif dan menyenangkan bagi peserta pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen melaksanakannya secara konsisten.
3. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun kompetensi profesional yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen meningkatkan kompetensinya secara konsisten.
4. Kepala LPMP Sumatera Utara sebaiknya membangun suasana keakraban diantara sesama widyaiswara agar saling mengingatkan dalam meningkatkan disiplin, sikap dan kompetensi profesional agar setiap bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan menghasilkan efektifitas pelaksanaan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
5. Kepala LPMP Sumatera Utara sebaiknya membangun suasana keakraban diantara sesama pegawai anggota panitia pelaksana pendidikan dan pelatihan prajabatan agar saling mengingatkan dalam meningkatkan pengaturan penggunaan dan pemakaian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh widyaiswara maupun peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan agara menghasilkan efektifitas pelaksanaan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
(27)
98
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Ghozali, dan Fuaduddin, Kepemimpinan Kepala Madrasah Yang Efektif, Modul 3, Pusdiklat Administrasi, Badan Libang Agama dan Diklat Keagamaan.
Asmani, J.M., 2009, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Power Books (Ihdina).
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Keduabelas, Jakarta: Rineka Cipta.
Aritonang, T. 2005. Hubungan Antara Disiplin Kerja Guru Dengan Kinerjanya Di SMP Kristen PENABUR Jakarta. Abstrak.
Danim, S. 2008. Kinerja Staf dan Organisasi, Perspektif Pendidikan, Pelatihan,
Pengembangan, dan Kewidyaiswaraan Berbasis Kinerja, Cetakan I,
Bandung: Pustaka Setia.
Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Cetakan Pertama, Bandung: Yrama Widya.
Davis, K and John W.N, 2002, Perilaku dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Di Kamp, 2001. The Excellent Trainer, Publisher: Jaico Publishing House. Gredler, Bell, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan (terjemahan
Munandir). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Heidjrachman dan Husnan S. 2008. Manajemen Personalia. Edisi 4. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hernawati, N., 2003, Strategi Pengembangan Kepuasan Peserta Diklat Teknis Badan Diklat Bidang Luar Negeri Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Diklat Departemen Dalam Negeri Jakarta. Abstrak Tesis.
Hornby, AS. 1982. Oxford Advance Dictionary of Current English, Oxford University Press.
Kisdarto, 2002, Menuju Sumber Daya Manusia Berdaya, Cetakan Pertama, Jakarta: Graha Ilmu.
Moeliono. A.M 1993. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Muhaimin, 2004. Hubungan Efektivitas Karyawan Dengan Kedisiplinan Atasan Pada Bagian shawing di PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung. Abstrak.
(28)
99
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nitisemito, A. 1998, Manajemen Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia.
O’toole, J. 2003. Leadership A to Z, A Guide For The Appropriately Ambitious:
Panduan Berambisi Secara Positif. Jakarta: Erlangga.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Prawirosentono, 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta.
Rahayu, 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengawasan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Abstrak.
Rahmayanty, N., 2010, Manajemen Pelayanan Prima, Mencegah Pembelotan dan
Membangun Customer Loyalty, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Keempat, Bandung: Alfabeta.
Riduwan dan Kuncoro, 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur
(Path Analysis). Bandung: Alfabeta.
Rivai, V. 2004. Kita Memimpin Dalam Abad ke-21. Edisi I, Cetakan Pertama, Jakarta: Murai Kencana.
Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Judul Asli : Organizational Behaviour, Cetakan II, Edisi Lengkap, Jakarta: Indeks.
Rukmana (2004), Hubungan Disiplin Kerja Karyawan Dengan Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Sentosa Jaya Abadi. Abstrak.
Salim, Peter dan Yani Salim, 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Edisi Pertama, Jakarta: Modern English Press.
Salusu, J. 2005. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Non Profit. Cetakan Kedelapan, Jakarta: Gramedia.
Saudagar, F. dan Ali I. 2009, Pengembangan Profesionalitas Guru, Cetakan Pertama, Jakarta: Galang Persada (GP Press).
(29)
100
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, Edisi I, Yogyakarta: ANDI.
Steven M. Bornstein dan Antony F. Smith, 2000. The Leader of The Future. New York: McMillan.
Sudjana, 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta.
Sukmadjaja, A. 2009, Membangun Citra Profesional Widyaiswara. Tanggal 14 Mei 2010, Diakses pada 03 Oktober 2010.
Suprijadi, A. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon
Widyaiswara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Susanto A.B., 1999, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat.
Tamim, Djoenaedi dan Hermansjah 2002. Diklat Sebagai Suatu Sistem. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Upriyadi, 2008. Persepsi Peserta Tentang Efektivitas Penyelenggaraan Diklat Fungsional Pustakawan (Survei Terhadap Para Peserta Diklat Fungsional Pustakawan Pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI di DKI Jakarta. Abstrak.
Wibowo, 2008. Manajemen Kinerja. Edisi I, Jakarta: Rajagrafindo Persada. Wursanto, I. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI.
Yukl, G.A. 1998. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Judul Asli: Leadership in
(30)
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Bagan Tahap-tahap Modifikasi Perilaku ... 16
Gambar 2.2. Bagan Teori Jalur Sasaran ... 17
Gambar 3.1. Bagan Paradigma Penelitian... 51
Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel Disiplin Widyaiswara ... 68
Gambar 4.2. Diagram Batang Variabel Sikap Widyaiswara ... 70
Gambar 4.3. Diagram Batang Variabel Kompetensi Profesional ... 72
Gambar 4.4. Diagram Batang Variabel Keefektifan Diklat Prajabatan ... 74
Gambar 4.5. Scatterplot Normalitas Variabel Disiplin Widyaiswara ... 76
Gambar 4.6. Scatterplot Normalitas Variabel Sikap Widyaiswara ... 76
Gambar 4.7. Scatterplot Normalitas Variabel Kompetensi Profesional ... 77
Gambar 4.8. Scatterplot Normalitas Keefektifan Diklat Prajabatan ... 77
Gambar 4.9. Uji Heterokedasititas Variabel Disiplin Widyaiswara ... 78
Gambar 4.10. Uji Heterokedasititas Variabel Sikap Widyaiswara ... 79
Gambar 4.11. Uji Heterokedasititas Variabel Kompetensi Profesional ... 79
Gambar 4.12. Uji Linearitas Variabel Disiplin Widyaiswara terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 82
Gambar 4.13. Uji Linearitas Variabel Sikap Widyaiswara terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 85
Gambar 4.14. Uji Linearitas Variabel Kompetensi Profesional terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 87
Gambar 4.15. Uji Linearitas Disiplin Widyaiswara terhadap Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 89
Gambar 4.16. Uji Linearitas Sikap Widyaiswara terhadap Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 91
(1)
peserta dapat dimaksimalkan karena widyaiswara dapat dijadikan teladan kedisplinan. Dengan tingkat disiplin yang tinggi dalam memanajemen waktu dan materi pendidikan dan pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya yang diupayakan dengan iklas secara terus menerus akan menjadikan disiplin menjadi budaya para widyaiswara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi profesional, yang selanjutnya berkontribusi besar dalam membangun keefektifan yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan di masa yang akan datang.
3. Sebagai seorang widyaiswara perlu secara sadar meningkatkan sikap positif dalam setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan prabatan, sehingga sejalan materi yang disajikan dan perilaku sikap positif yang diharapkan dari peserta dapat dimaksimalkan karena widyaiswara dapat dijadikan teladan kedisplinan. Dengan tingkat sikap positif yang tinggi dalam penjelasan materi pendidikan dan pelatihan yang menjadi tanggungjawabnya yang diupayakan dengan iklas secara terus menerus akan menjadikan sikap positif menjadi budaya para widyaiswara, yang pada akhirnya akan meningkatkan kompetensi profesional, yang selanjutnya berkontribusi besar dalam membangun keefektifan yang lebih tinggi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan di masa yang akan datang.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi maka diajukan saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan
prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun disiplin yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen yang teguh melaksanakannya secara konsisten.
(2)
2. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun sikap positif dan menyenangkan bagi peserta pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen melaksanakannya secara konsisten.
3. Sebaiknya para widyaiswara yang bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan di LPMP Sumatera Utara membangun kompetensi profesional yang lebih tinggi dan mempunyai komitmen meningkatkan kompetensinya secara konsisten.
4. Kepala LPMP Sumatera Utara sebaiknya membangun suasana keakraban diantara sesama widyaiswara agar saling mengingatkan dalam meningkatkan disiplin, sikap dan kompetensi profesional agar setiap bertugas pada pendidikan dan pelatihan prajabatan menghasilkan efektifitas pelaksanaan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
5. Kepala LPMP Sumatera Utara sebaiknya membangun suasana keakraban diantara sesama pegawai anggota panitia pelaksana pendidikan dan pelatihan prajabatan agar saling mengingatkan dalam meningkatkan pengaturan penggunaan dan pemakaian sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh widyaiswara maupun peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan agara menghasilkan efektifitas pelaksanaan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Ghozali, dan Fuaduddin, Kepemimpinan Kepala Madrasah Yang Efektif, Modul 3, Pusdiklat Administrasi, Badan Libang Agama dan Diklat Keagamaan.
Asmani, J.M., 2009, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Power Books (Ihdina).
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Keduabelas, Jakarta: Rineka Cipta.
Aritonang, T. 2005. Hubungan Antara Disiplin Kerja Guru Dengan Kinerjanya Di SMP Kristen PENABUR Jakarta. Abstrak.
Danim, S. 2008. Kinerja Staf dan Organisasi, Perspektif Pendidikan, Pelatihan, Pengembangan, dan Kewidyaiswaraan Berbasis Kinerja, Cetakan I, Bandung: Pustaka Setia.
Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar. Cetakan Pertama, Bandung: Yrama Widya.
Davis, K and John W.N, 2002, Perilaku dalam Organisasi, Edisi Ketujuh, Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Di Kamp, 2001. The Excellent Trainer, Publisher: Jaico Publishing House. Gredler, Bell, E. Margaret. 1991. Belajar dan Membelajarkan (terjemahan
Munandir). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Heidjrachman dan Husnan S. 2008. Manajemen Personalia. Edisi 4. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hernawati, N., 2003, Strategi Pengembangan Kepuasan Peserta Diklat Teknis Badan Diklat Bidang Luar Negeri Dalam Rangka Peningkatan Kinerja Diklat Departemen Dalam Negeri Jakarta. Abstrak Tesis.
Hornby, AS. 1982. Oxford Advance Dictionary of Current English, Oxford University Press.
Kisdarto, 2002, Menuju Sumber Daya Manusia Berdaya, Cetakan Pertama, Jakarta: Graha Ilmu.
Moeliono. A.M 1993. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Muhaimin, 2004. Hubungan Efektivitas Karyawan Dengan Kedisiplinan Atasan Pada Bagian shawing di PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung. Abstrak.
(4)
Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nitisemito, A. 1998, Manajemen Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia.
O’toole, J. 2003. Leadership A to Z, A Guide For The Appropriately Ambitious: Panduan Berambisi Secara Positif. Jakarta: Erlangga.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
Prawirosentono, 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan, Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka Cipta.
Rahayu, 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengawasan Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Abstrak.
Rahmayanty, N., 2010, Manajemen Pelayanan Prima, Mencegah Pembelotan dan Membangun Customer Loyalty, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riduwan, 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Keempat, Bandung: Alfabeta.
Riduwan dan Kuncoro, 2008. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.
Rivai, V. 2004. Kita Memimpin Dalam Abad ke-21. Edisi I, Cetakan Pertama, Jakarta: Murai Kencana.
Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Judul Asli : Organizational Behaviour, Cetakan II, Edisi Lengkap, Jakarta: Indeks.
Rukmana (2004), Hubungan Disiplin Kerja Karyawan Dengan Efektivitas Kerja Karyawan di PT. Sentosa Jaya Abadi. Abstrak.
Salim, Peter dan Yani Salim, 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Edisi Pertama, Jakarta: Modern English Press.
Salusu, J. 2005. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Cetakan Kedelapan, Jakarta: Gramedia.
Saudagar, F. dan Ali I. 2009, Pengembangan Profesionalitas Guru, Cetakan Pertama, Jakarta: Galang Persada (GP Press).
(5)
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, Edisi I, Yogyakarta: ANDI.
Steven M. Bornstein dan Antony F. Smith, 2000. The Leader of The Future. New York: McMillan.
Sudjana, 1991. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta.
Sukmadjaja, A. 2009, Membangun Citra Profesional Widyaiswara. Tanggal 14 Mei 2010, Diakses pada 03 Oktober 2010.
Suprijadi, A. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Widyaiswara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Susanto A.B., 1999, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat.
Tamim, Djoenaedi dan Hermansjah 2002. Diklat Sebagai Suatu Sistem. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Upriyadi, 2008. Persepsi Peserta Tentang Efektivitas Penyelenggaraan Diklat Fungsional Pustakawan (Survei Terhadap Para Peserta Diklat Fungsional Pustakawan Pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI di DKI Jakarta. Abstrak.
Wibowo, 2008. Manajemen Kinerja. Edisi I, Jakarta: Rajagrafindo Persada. Wursanto, I. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI.
Yukl, G.A. 1998. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Judul Asli: Leadership in Organizations. Edisi 3, Jakarta: Prehanllindo.
(6)
viii
Gambar 2.1. Bagan Tahap-tahap Modifikasi Perilaku ... 16
Gambar 2.2. Bagan Teori Jalur Sasaran ... 17
Gambar 3.1. Bagan Paradigma Penelitian... 51
Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel Disiplin Widyaiswara ... 68
Gambar 4.2. Diagram Batang Variabel Sikap Widyaiswara ... 70
Gambar 4.3. Diagram Batang Variabel Kompetensi Profesional ... 72
Gambar 4.4. Diagram Batang Variabel Keefektifan Diklat Prajabatan ... 74
Gambar 4.5. Scatterplot Normalitas Variabel Disiplin Widyaiswara ... 76
Gambar 4.6. Scatterplot Normalitas Variabel Sikap Widyaiswara ... 76
Gambar 4.7. Scatterplot Normalitas Variabel Kompetensi Profesional ... 77
Gambar 4.8. Scatterplot Normalitas Keefektifan Diklat Prajabatan ... 77
Gambar 4.9. Uji Heterokedasititas Variabel Disiplin Widyaiswara ... 78
Gambar 4.10. Uji Heterokedasititas Variabel Sikap Widyaiswara ... 79
Gambar 4.11. Uji Heterokedasititas Variabel Kompetensi Profesional ... 79
Gambar 4.12. Uji Linearitas Variabel Disiplin Widyaiswara terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 82
Gambar 4.13. Uji Linearitas Variabel Sikap Widyaiswara terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 85
Gambar 4.14. Uji Linearitas Variabel Kompetensi Profesional terhadap Keefektifan Pelaksanaan Diklat Prajabatan ... 87
Gambar 4.15. Uji Linearitas Disiplin Widyaiswara terhadap Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 89
Gambar 4.16. Uji Linearitas Sikap Widyaiswara terhadap Kompetensi Profesional Widyaiswara ... 91