PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) PADA SISWA KELAS IX SMP BETHANY MEDAN.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN (PAK) MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) PADA
SISWA KELAS IX SMP BETHANY MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

JEFRY KURNIAWAN KORUA
NIM : 8106122014

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN (PAK) MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAY) PADA
SISWA KELAS IX SMP BETHANY MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

JEFRY KURNIAWAN KORUA
NIM : 8106122014

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


ABSTRACT
Jefry Kurniawan Korua. Registration Number : 810612204. Improving Interest
and Learning Achievement of Christian Education through The Application of
Role Play Model of Grade IX students, Bethany Medan. A Thesis. Educational
Technology Study Program, Postgraduate Program, State University of Medan.
2012

The objectives of this Classroom Action Research (CAR) were to improve
students’ interest in attending the instructional process of Christian Education
through the application of Role Play and learning achievement through Role Play
model.
The reasearch was conducted to all Grade IX students comprising of seven
boys and eight girls. CAR was carried out in two cycles, namely (1) Planning, (2)
Action, (3) Observation, and (4) Reflection with qualitative approach. The
instruments used were : (1) observation sheet, (2) questionnaire, and (3) learning
performance evaluation. The data were analysed using the technique of : (1) data
reduction, (2) descriptive presentation, and (3) verification or drawing conclusion
based on the Minimal Mastery Criteria with the score of 75 in line with the
scoring system applied in the Educational Unit Level Curriculum of Bethany

Junior High School Medan.
The initial condition of the students’ achievement before the conduction of
the treatment was 40%, and the results of the analyses show that Role Play model
can improve students’ interest which is in line with the significant improvement in
learning achievement i.e. from 53% in Cycle I to 80% in Cycle II.
The CAR findings is expected to give a valuable input to Christian
Education teachers in choosing and developing the instructional model based on
the students’ characterictics and the learning materials should be efficient,
effective, interesting, and hamunism by consedering the function, objective, and
scope of Christian Education which is very strategic in supporting the
transformation at the students environment with noble character, faith, and
devotion to God The Almighty.

i

ABSTRAK
JEFRY KURNIAWAN KORUA, NIM: 8106122014. Peningkatan Minat dan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen (PAK) Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Bermain Peran pada Siswa Kelas IX, SMP Bethany Medan. Tesis.
Program Studi Teknologi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2012

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan
minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen
(PAK) dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran Role Play.
Penelitian ini dilaksanakan kepada semua siswa kelas IX yang berjumlah
tujuh laki-laki dan delapan perempuan. PTK dilakukan dalam dua siklus, yaitu (1)
Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi dengan pendekatan
kualitatif. Instrumen yang dipergunakan adalah : (1) lembar observasi, (2) angket,
dan (3) evaluasi hasil belajar. Data dianalisis dengan mempergunakan teknik : (1)
reduksi data, (2) sajian deskriptif, dan (3) verifikasi atau penarikan kesimpulan
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai dengan penilaian yang
berlaku dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Bethany
Medan.
Kondisi awal kemampuan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah
40%, dan hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Role
Play dapat meningkatkan minat belajar yang sejalan dengan peningkatan hasil
belajar siswa yang signifikan yaitu 53% pada Siklus I menjadi 80% pada Siklus II.
Hasil PTK ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi para
guru PAK untuk dapat memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang dipelajari secara efisien, efektif,
berdaya tarik, dan humanis mengingat fungsi, tujuan, dan ruang lingkup PAK
yang strategis dalam mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan siswa
yang berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya karena kasih karuniaNya sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Tesis ini disusun sebagai salah-satu persyaratan untuk menyelesaikan Program
Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas
Negeri Medan.
Banyak pihak yang memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi
sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dengan segala kerendahan hati
dan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggitingginya kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku Pembimbing Tesis
I dan kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd., selaku pembimbing II yang
telah banyak memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi mulai dari
penyusunan proposal, penelitian, hingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan

kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Medan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di PPs Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku Ketua Prodi Teknologi
Pendidikan dan Bapak Dr. Mursid, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi Teknologi
Pendidikan, dan staf administrasi di Prodi Teknologi Pendidikan yang telah

i

banyak membantu khususnya dalam hal administrasi selama perkuliahan
maupun selama proses penyusunan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Julaga
Situmorang, M.Pd., dan Bapak Dr. Hamonangan Tambunan selaku narasumber
yang telah banyak memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga
menambah wawasan pengetahuan penulis dalam menyempurnakan tesis ini.
4. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. dan Ibu Prof. Tina Mariany Kariman, M.A.,
Ph.D. yang telah memberikan bimbingan dan masukannya pada beberapa
bagian khusus dari tesis ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Prodi Teknologi Pendidikan yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis
dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan profesi penulis.
6. Bapak Dedy Mauritz, S.Th., MACE., selaku Kepala SMP Bethany Medan yang
telah memberikan ijin dan membantu penelitian ini di sekolah yang
dipimpinnya.
7. Sahabat-sahabat dekatku Parlin Marpaung dan Muliadi Siahaan, serta rekanrekan mahasiswa di PPs. Prodi Teknologi Pendidikan Kelas B 1 Angkatan
XVIII dan semua pihak tidak penulis sebutkan satu persatu.
8. Keluargaku yang tercinta, istriku yang luar biasa Elizabeth Lena dan anakanakku, Emma, Excel, Elmer, dan Elden. Ibundaku yang terkasih Ratna Inge,
dan alm. ayahku Jhony Korua, serta adik-adiku. Terima kasih untuk cinta,
semangat, dukungan, bantuan, dan doa yang kalian berikan selama ini, terlebih
selama penulis mengikuti perkuliahan di PPs. Universitas Negeri Medan.

ii

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan
dalam tesis ini, untuk itu sumbangan pemikiran, masukan, dan saran untuk
penyempurnaan tesis ini sangat diharapkan.
Akhirnya, penulis berharap agar tesis ini dapat memberikan sumbangan
yang berharga dalam menambah khasanah kajian dalam meningkatkan dan

mengembangkan pendidikan Indonesia di masa mendatang sehingga kualitas
sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat meningkat dan mampu berbicara di
dunia internasional.

Medan, Desember 2012
Penulis,

Jefry Kurniawan Korua

iii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTACT ...............................................................................................

i

ABSTRAK ..............................................................................................


ii

KATA PENGANTAR ............................................................................

iii

DAFTAR ISI ...........................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................


x

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................

8

C. Pembatasan Masalah ...................................................................

9

D. Perumusan Masalah ....................................................................


9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................

9

F. Manfaat Penelitian ......................................................................

9

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN

11

HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teoretis

11

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar PAK ..................................

11

2. Hakikat Minat Belajar .............................................................

28

3. Hakikat Model Pembelajaran Role Play .................................

38

B. Penelitian Yang Relevan ……………………………………….

50

C. Kerangka Berpikir .......................................................................

52

D. Hipotesis Tindakan ......................................................................

53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

54

A. Waktu dan Tempat ......................................................................

54

B. Subyek Penelitian ........................................................................

54

i

C. Metode dan Rancangan Penelitian ..............................................

54

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .................

60

E. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel ...............................

66

F. Teknik Analisis Data ...................................................................

66

G. Indikator Keberhasilan ................................................................

71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

72

A. Hasil Penelitian ...........................................................................

72

1. Deskripsi Pra Tindakan ...........................................................

72

2. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Siklus I ..........................

73

3. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Siklus II .........................

84

4. Deskripsi Pelaksanaan dan Temuan Kedua Siklus .................

92

B. Pembahahasan Hasil Penelitian ...................................................

95

C. Keterbatasan Penelitian ...............................................................

98

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan .....................................................................................

100

B. Implikasi ......................................................................................

100

C. Saran ............................................................................................

101

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….

103

LAMPIRAN ……………………………………………………

107

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1.

Nilai Rata-Rata Formatif Kelas VIII Semester I dan II

6

Tahun Ajaran 2011/2012 ………………………………..
Tabel 2.1.

Perbedaan Taksonomi Bloom Lama (1956) dan

16

Taksonomi Bloom Revisi (2001) ……………………….

Tabel 2.2.

Model – Model Pembelajaran Interaksi Sosial ………….

39

Tabel 3.1.

Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Formatif I …………..

62

Tabel 3.2.

Kisi – Kisi Soal Tes Hasil Belajar Formatif II …………

63

Tabel 4.1.

Daftar Nilai Formatif dan Angket Minat Siklus I ……...

82

Tabel 4.2.

Analisis Peningkatan Minat Siswa Siklus I ……………..

83

Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siklus I …………

83

Tabel 4.4.

Daftar Nilai Formatif dan Angket Minat Siklus II ……....

90

Tabel 4.5.

Analisis Peningkatan Minat Siswa Siklus II …………….

91

Tabel 4.6.

Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siklus II ………...

91

Tabel 4.7.

Analisis Peningkatan Minat Siswa Siklus I & II ………..

92

Tabel 4.8.

Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siklus I & II ………..

93

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Siklus PTK Model Kemmis and Mc. Taggart …………...

55

Gambar 4.1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar ……………………….

94

Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Minat ………………………………

94

Gambar 4.3. Grafik Peningkatan Minat dan Hasil Belajar …………...

95

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Model Role Play ...

107

Lampiran 2.

Daftar Siswa dan Pembagian Kelompok ………………..

111

Lampiran 3.

Silabus PAK …………………………………………….

114

Lampiran 4.

RPP Siklus I dan II ……………………………………...

118

Lampiran 5.

Instrumen Penelitian, Validasi Ahli, dan Rubrik
Penilaian ………………………………………………...

Lampiran 6.

Rekapitulasi Angket Minat dan Evaluasi
Hasil Belajar …………………………………………….

148

165

Lampiran 7.

Catatan Lapangan ……………………………………….

172

Lampiran 8.

Foto – Foto Kegiatan ……………………………………

188

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Agama di sekolah dimaksudkan untuk peningkatan
potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan
dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan,
pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilainilai tersebut dalam kehidupan indivual ataupun kolektif kemasyarakatan.
Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada
optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Hal tersebut
sesuai dengan program pendidikan karakter yang saat ini sedang dicanangkan
pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional.
Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan salah satu dari
beberapa pendidikan agama yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai mata
pelajaran wajib yang diberikan dari jenjang paling dasar yakni usia dini
sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun
2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab III Pasal 8
pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agamanya dan atau menjadi ahli ilmu agamanya.

1

2

Berdasarkan Standar Isi yang dikembangkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP), Penerapan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) di bidang PAK bertujuan mencapai untuk mencapai
transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. SK dan KD memberikan ruang yang sama
kepada

setiap

peserta

didik

dan

keunikan

yang

berbeda

untuk

mengembangkan pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas
masing-masing. Selanjutnya SK dan KD bukanlah “standar moral” Kristen
yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan dampingan dan
bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan Tuhan
Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan seharihari. Peserta didik memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan Allah
secara akrab dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan

pemahaman

tersebut,

maka

rumusan

Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada
aspek yang secara substansial mampu mendorong terjadinya transformasi
dalam kehidupan peserta didik terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman
kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di dalam gereja.
Transformasi kehidupan adalah kata kunci dari tujuan pembelajaran PAK di
sekolah. PAK harus mampu mewujudkan peserta didik yang berkarakter dan
berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai
kekristenan.
Namun kenyataan yang ada menunjukkan pembelajaran PAK
khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama masih didominasi dengan

3

pola klasik guru mata pelajaran PAK yang mengajarkan agama hanya sebatas
rutinitas. Sementara itu peserta didik hanya mengejar nilai dan bersama guru
melupakan aplikasinya. Dengan alokasi jam pelajaran yang terbatas (2 jam
pelajaran/minggu), PAK terkesan hanya mata pelajaran formalitas sementara
Undang-Undang mengamanatkan fungsi dan perannya yang strategis. Kondisi
inilah yang dijumpai di SMP Swasta Bethany Simalingkar, Medan. Sekolah
Bethany merupakan sekolah swasta yang meletakkan ajaran kekristenan
sebagai dasar dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah sehingga mayoritas
peserta didiknya beragama Kristen.
Walaupun sebagai sekolah yang meletakkan ajaran kristen sebagai
dasar dalam proses pendidikannya, pembelajaran PAK di sekolah ini
cenderung masih menjadi school knowledge ketimbang menjadi action
knowledge. School knowledge

dan Action knowledge merupakan sebuah

konsep belajar yang telah lama diperkenalkan oleh Douglas Barnes sejak
tahun 1975. Deskripsi perbedaan school knowledge dan action knowledge
(Barnes, 1977) adalah sebagai berikut :

Perbedaan School Knowledge dan Action Knowledge
School Knowledge
Pengetahuan yang diperoleh di
sekolah
biasanya
hanya
diterapkan dan digunakan di
sekolah
Pengetahuan disajikan jadi bagi
peserta didik.

Action knowledge
Pengetahuan yang didapat bisa
direalisasikan di kehidupan
nyata.
Tidak perlu ”learning by doing”
sebab learning by doing adalah
menjadi salah satu bagian dari
action knowledge.

4

Peserta didik cukup untuk
menjawab pertanyaan guru,
mengerjakan
latihan,
dan
mengerjakan ujian. Ilmu hanya
sekedar diingat dan untuk ujian
sekolah dan disesuaikan dengan
keinginan guru.
Peserta didik tidak memiliki
ruang untuk menggambar dan
mengarang
sesuai
dengan
imajinasinya.
Guru
mengontrol
pelajaran.

materi

Seolah-olah peserta didik hanya
mengumpulkan saja ilmu-ilmu
tersebut.

Ilmu itu tidak hanya diajarkan
kepada peserta didik dengan
ceramah, tetapi bagaimana ilmu
dibangun dalam pikiran peserta
didik melalui sebuah explorasi
(penjelajahan). Manusia itu bisa
menangkap ilmu karena punya
pikiran, dan di dalam pikiran itu
ada kecerdasan.
Yang diharapkan dari peserta
didik adalah berpikir original
dari pengalaman kehidupannya,
dengan demikian, setiap peserta
didik memiliki pengetahuan
yang berbeda.
Belajar harus di kontekstualkan
dengan masalah lingkungan,
sehingga ilmu itu dapat
diterapkan dalam kehidupan.

Jika
jarang
digunakan
kemungkinan pengetahuan atau
ilmu tersebut dapat dilupakan.

Dalam pelaksanan pembelajaran di kelas VIII yang dilakukan
selama ini, pembelajaran masih dilakukan dengan metode ekspositori atau
ceramah. PAK disajikan dalam kerangka school knowledge. School
knowledge

adalah bentuk belajar formal. Bentuk belajar formal adalah

kegiatan belajar yang bersifat sangat terstruktur, berbasis belajar di kelas, dan
dirancang secara sistematis oleh sekolah. Umumnya guru sangat mengontrol
dan terpusat pada materi pelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya dimana
peserta didik mengikuti kegiatan belajar secara terstruktur sesuai dengan
kemauan guru. Materi pelajaran bersifat teoretis, abstrak dan berbasis

5

text book. Masalah pembelajaran yang monoton tersebut berdampak pada
hasil belajar PAK yang belum sesuai dengan harapan. Nilai murni hasil tes
formatif dan sumatif peserta didik banyak yang belum mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 75 yang ditetapkan sekolah khususnya untuk
nilai formatif dalam bentuk tes uraian/esai. Data menunjukkan mayoritas
peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan atau menyelesaikan tes
hasil belajar dalam bentuk tes uraian/esai. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan peserta didik masih rendah dalam menuliskan, menuangkan, dan
menghubungkan apa yang telah mereka pelajari dengan kenyataan seharihari. Mayoritas kemampuan peserta didik masih terbatas dalam menentukan
pilihan jawaban dari alternatif jawaban yang diberikan dalam soal pilihan
ganda (objective tes).
Hasil kajian secara dialogis partisipatif ditemukan faktor-faktor
penyebab belum maksimalnya hasil belajar PAK tersebut yang dibedakan ke
dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal terkait dengan kondisi
peserta didik seperti sikap, kondisi psikologis, dan minat belajar peserta didik
yang kurang mendukung. Faktor eksternal berkaitan dengan kondisi atau
keadaan di luar peserta didik seperti lingkungan, model pembelajaran, peran
guru, dan media yang ada. Faktor internal dan eksternal tersebut merupakan
faktor yang saling berhubungan, seperti rendahnya minat belajar disebabkan
karena kondisi pembelajaran yang monoton sehingga membosankan bagi
peserta didik.
Gambaran lengkap nilai murni hasil formatif untuk kelas VIII
semester I dan II tersaji dalam Tabel 1.1. :

6

Tabel 1.1.
Nilai Rata-Rata Formatif Kelas VIII Semester I dan II
Tahun Ajaran 2011/2012
NILAI

KET.

F1

F 2

F3

F4



Soal

Soal

Soal

Soal

Formatif

Uraian/Esai

Uraian/Esai

Pilihan

Pilihan

Persemester

Ganda

Ganda dan
Uraian

Semester
I
Semester
II
∑ Tiap
Formatif

70

72

80

78

75

66

70

85

82

75.75

68

71

82.5

80

∑ F1 dan
F2
Semester

69.5

1&2
Prosentase
Ketuntasan

40 %

Kelas

Berkaitan dengan minat belajar peserta didik terhadap pelajaran
PAK, Hasil observasi dialogis

partisipatif terhadap peserta didik SMP

Bethany Medan kelas VIII pada semester II tahun pelajaran 2011/2012
menunjukkan bahwa peserta didik kurang berminat dengan pelajaran PAK
dikarenakan proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan. Dari observasi dialogis,
dari 17 peserta didik yang ada di kelas VIII, hanya 1 atau 6,66 % peserta
didik yang menyatakan berminat terhadap pelajaran PAK, 8 peserta didik

7

menyatakan kurang berminat, dan 8 peserta didik lainnya menyatakan tidak
berminat terhadap pelajaran PAK.
Beberapa perlakuan (treatment) telah dicoba oleh guru untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar PAK seperti diskusi kelompok, tutor
sebaya (menugaskan beberapa peserta didik untuk presentasi di depan kelas),
memberikan tugas laporan mengikuti ibadah minggu di gereja dan laporan
saat teduh (ibadah pribadi), dan sebagainya. Namun usaha-usaha tersebut
belum mampu meningkatkan minat dan hasil belajar PAK, justu membuat
peserta didik makin terbebani dengan tugas-tugas yang diberikan dan minat
mengikuti pelajaran menjadi menurun.
Model pembelajaran yang menarik dan interaktif yang berpusat
pada peserta didik serta mampu mengintegrasikan evaluasi hasil belajar dari
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik merupakan salah-satu alternatif
untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran PAK di sekolah. Pembelajaran
yang dimaksud adalah model pembelajaran yang mampu membawa PAK dari
‘school knowledge’ ke ‘action knowledge’. Untuk membawa PAK menjadi
‘action knowledge’ proses pembelajaran harus menggunakan pendekatan
student oriented yang mampu mampu membuat peserta didik menikmati
proses pembelajaran dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai agama
kedalam diri setiap peserta didik dan mampu diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagai usaha untuk meningkatkan minat dan hasil belajar PAK di
kelas IX SMP Bethany Medan, peneliti dan guru mitra berkolaborasi
melakukan

penelitian

sebagai

tindakan

pemecah

masalah

melalui

8

pembelajaran dengan model bermain peran (Role Play). Dalam model ini
peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan imajinasinya dalam
memerankan seorang tokoh atau benda-benda tertentu dengan mendapat
ulasan dari guru agar mereka menghayati sifat-sifat dari tokoh atau benda
tersebut. Lewat mempraktekkan atau mendramakan langsung apa yang
dipelajari, minat dan hasil belajar peserta didik diharapkan dapat meningkat,
khususnya dalam evaluasi hasil belajar dalam bentuk tes uraian/esai.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, diketahui
beberapa permasalahan berkaitan dengan proses pembelajaran PAK di
sekolah, yaitu (1) mengapa minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran
PAK rendah? (2) Mengapa hasil belajar PAK peserta didik masih rendah
terutama untuk bentuk tes uraian/esai? (3) Bagaimana dalam alokasi waktu
pelajaran yang singkat, guru mampu kreatif dalam mengembangkan model
pembelajaran yang menyenangkan dan berdaya tarik bagi peserta didik (4)
Bagaimana membawa pembelajaran PAK dari ‘school knowledge’

menjadi

‘action knowledge’ ? (5) Mengapa usaha peningkatan yang telah dilakukan
selama ini belum memberikan hasil yang memuaskan? (6) Bagaimana nilainilai pelajaran agama mampu diterapkan dan dipraktekkan peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam aktivitas di sekolah, dan
(7) model pembelajaran apa yang sesuai untuk diterapkan agar minat dan
hasil belajar PAK dapat meningkat?

9

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini jelas dan terarah, perlu dilakukan pembatasan
masalah sehingga hasil yang akan dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan indentifikasi masalah,
maka penelitian tindakan ini dibatasi hanya pada upaya peningkatan minat
belajar siswa terhadap pelajaran PAK dan peningkatan hasil belajar PAK
pada tes hasil belajar dalam bentuk soal uraian/esai objektif terstuktur.

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah : (1) Apakah
minat peserta didik dalam pembelajaran PAK dapat meningkat melalui
penerapan model pembelajaran Role Play? (2) Apakah hasil belajar PAK
dapat meningkat melalui penerapan model pembelajaran Role Play?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui peningkatan
minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran PAK melalui penerapan
model pembelajaran Role Play, dan (2) untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar PAK melalui penerapan model pembelajaran Role Play.

F. Manfaat Penelitian
Secara teoretis, hasil penelian tindakan ini diharapkan dapat
menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan

10

model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student oriented) dan
dapat dijadikan bahan rujukan baagi peneliti lainnya.
Secara praktis hasil penelitian tindakan ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi banyak pihak. Kontribusi manfaat yang ingin dicapai lewat
penelitian tindakan ini adalah :
a. Bagi peserta didik, minat dan hasil belajar PAK akan meningkat. Peserta
didik tidak lagi merasa bosan dalam mengikuti pelajaran PAK dan hasil
belajar akan meningkatkan serta peserta didik memiliki kemampuan dalam
menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan atau aktivitas sehari-hari.
b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian ini akan mampu membantu para
guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas dan memotivasi
mereka untuk mengembangkan model-model pembelajaran yang kreatif,
inovatif, dan menyenangkan.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan
masukan secara konkret dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan akan meningkatkan budaya
meneliti di lingkungan sekolah sehingga permasalahan pembelajaran dapat
dikaji, ditelaah, dan dituntaskan.
d. Bagi dunia pendidikan secara umum, hasil penelitian ini dapat
memberikan wawasan dan khasanah baru dalam mengembangkan modelmodel pembelajaran yang efektif, efisien, berdaya tarik, dan humanis.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasi temuan, analisis, dan
pembahasan penelitian ini adalah :
Pertama, penerapan model Role Play pada pembelajaran PAK
dapat meningkatkan minat siswa pada pelajaran tersebut. Peningkatan minat
terlihat pada dua siklus tindakan. Hasil tindakan siklus I menunjukkan 53 %
siswa telah menunjukkan minatnya terhadap pelajaran PAK, dan di siklus II
minat siswa terhadap pelajaran PAK meningkat menjadi 80 %.
Kedua, penerapan model Role Play pada pembelajaran PAK dapat
meningkatkan hasil belajar PAK. Yang menarik dari hasil penelitian ini
adalah bahwa peningkatan hasil belajar sejalan atau sebanding dengan
peningkatan minat siswa. Di siklus I, 53 % siswa atau 8 dari 15 siswa telah
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (≥75) dengan nilai tertinggi siswa
85. Peningkatan hasil belajar terjadi di siklus II dimana 80 % siswa atau 12
dari 15 siswa telah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (≥75) dengan
nilai tertinggi siswa 96.

B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian tindakan kelas ini adalah :
Pertama, model pembelajaran Role Play dapat dijadikan salah-satu
faktor perhatian

untuk meningkatkan minat dan hasil belajar PAK.

100

101

Pembelajaran dengan model Role Play dapat memberikan kesan yang kuat
dan tahan lama dalam ingatan siswa, memingkinkan kelas menjadi dinamis
dan penuh antusias, membangkitkan gairah siswa serta menumbuhkan rasa
kebersamaan dan kesetiakawanan di antara siswa.
Kedua, temuan penelitian ini juga memberikan implikasi kepada
guru-guru muda untuk menyampaikan pembelajaran dengan model yang
bervariatif. Model yang monoton akan membuat minat belajar siswa rendah
sehingga hasil belajar pun menjadi rendah. Guru hendaknya terlebih dahulu
mempersiapkan

rencana

pelaksanaan

pembelajaran

(RPP)

sebelum

melaksanakan pembelajaran. Dalam merancang rencana pembelajaran guru
terlebih dahulu harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Karakteristik materi apa yang akan disampaikan
b. Karakteristik siswa yang akan dibelajarkan
c. Kondisi dan tingkat kemampuan siswa yang akan dibelajarkan
d. Menyesuaikan pendekatan, strategi,
pembelajaran

yang

akan

metode dan teknik

diterapkan

dengan

materi

pembelajaran.
Ketiga, temuan dalam penelitian ini memberikan implikasi kepada
sekolah bahwa untuk melaksanakan model pembelajaran Role Play secara
optimal, diperlukan berbagai sumber-sumber belajar pendukung seperti ruang
drama, property atau peralatan, setting kelas, CD atau cassette player, serta
peralatan pendukung lainnya.

102

C. Saran
Dengan memperhatikan simpulan dan implikasi dari penelitian ini,
disampaikan beberapa saran sebagai berikut :
Pertama, kepada guru PAK disarankan untuk selalu berupaya
mengembangkan
pembelajaran

kemampuan

dengan

dirinya

memahami

dan

dalam

melaksanakan

menguasai

berbagai

tugas
model

pembelajaran yang bervariatif dan berpusat pada siswa. Guru PAK tidak lagi
hanya menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk ceramah yang monoton
dalam kerangka school knowledge namun harus membawa menyampaikan
materi PAK dalam kerangka action knowledge sehingga siswa proses
pembelajaran dapat berlangsung kreatif, dinamis, humanis, dan berdaya tarik
bagi siswa.
Kedua, disarankan kepada guru untuk dapat melakukan penelitian
tindakan kelas untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang mereka
hadapi sehingga profesionalisme guru dapat meningkat dan tercipta budaya
penelitian di lingkungan sekolah.
Ketiga, kepada pihak sekolah disarankan untuk menyediakan
berbagai sarana dan prasarana pendukung berupa sumber-sumber belajar
yang dapat dipakai untuk mendukung dan mengembangkan berbagai model
pembelajaran yang kreatif, dinamis, humanis, dan berdaya tarik bagi siswa.

103

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda
Karya Remaja.
Alkitab Terjemahan Baru. 2007. Jakarta : LAI
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

2006. Penelitian Tindakan Kelas.

Barnes, Douglas, 1977. From Communication to Curriculum. New York :
Madison Avenue.
Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1,
Cognitive Domain. New York: David McKay.
Degeng, Nyoman, S., 2000, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bahan Penalaran
Applied Approach, Malang: LP3UM.
Depdiknas, 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dirjen PMPTK, Jakarta
Depdiknas. 2006. Pedoman Pengembangan Silabus Mata Pelajaran PAK SMP.
Jakarta : Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Dirjen PMPTK, Jakarta.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAK.
Jakarta
Dirjen Dikdasmen. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Penataran untuk
Instruktur. PPPG IPS dan PMP, Malang
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
E. B. Hurlock. 1993. Psikologi Perkembangan . Edisi ke-5. Jakarta : Erlangga.
Gendler, Margaret E..1992. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New
York: McMillan Publishing.

104

Gronlund, N. E. 1978. Stating Objectives for Classroom Instruction 2nd ed.
New York: Macmilan Publishing.
Gunarsa, S. D. 1989. Psikologi Perkembangan : Anak dan Remaja. Jakarta:
BPK. Gunung Mulia.
Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan
Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

Aryani.

2004. Strategi

Joyce, Bruce. 1980. Models of Teaching. New Jersey : Prentice Hall
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 15. . No. 1, Januari 2009
Jurnal Pendidikan Dasar, Nomor : 8 – Oktober 2007
Kelompok Kerja PAK – PGI. 2011. Cermin Remaja 3. Jakarta : BPK Gunung
Mulia
Krathwohl, D. R. ed. et al. (1964), Taxonomy of Educational Objectives:
Handbook II, Affective Domain. New York: David McKay.
Madya, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Bagian I, II, III. Jakarta: Dirjen
PMPTK.
Miarsa, Yusufhadi. 1995. Peningkatan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknologi
Pembelajaran. Malang: IPTPI.
Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB –
IKIP Bandung.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: P.T. Remaja Rosdakarya.

105

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nur, M. & Wikandari ,P.R. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Peserta Didik
Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran. Unesa Universiity
Press, Surabaya.
Nur, M., 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah.
Surabaya.

Unesa University Press,

Nurhadi dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK.
Universitas Negeri, Malang.
Oemar Hamalik. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Peraturan Pemerintah No.55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rasya Karya
Riyanto, M. 2000. Pendekatan dan Metode Pembelajaran. PPPG IPS dan PMP
Malang, Malang.
Saiful Rachman, Yoto, Syarif Suhartadi, Suparti. 2006. Penelitian Tindakan Kelas
dan Penulisan Karya Ilmiah. Surabaya: SIC Bekerjasama Dengan Dinas P
dan K Provinsi Jawa Timur.
Senjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siahaan, Tulus. Dkk.
Mandiri

2011. Pelita Remaja VIII. Medan : CV. Cipta Sarana

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha
Nasional.
Sudjana S., D. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah
Production.
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara

106

Wasimin. 2009. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 15, No. I, Januari 2009
Wijaya, Wina. 1994. Strategi Pembelajaran, Jakarta : Prenada Media Group
Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Melalui Metode Role Playing di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu

0 10 173

Penerapan strategi pembelajaran aktif metode information search dan role play dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi fiqih

4 40 143

Implementasi Metode Role Play dalam Meningkatkan Minat Belajar PAI Siswa

3 47 146

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

MODEL PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING KOLABORASI ACTIVE DEBATE DALAM PROSES Model Peningkatan Minat Belajar Melalui Penerapan Strategi Role Playing Kolaborasi Active Debate Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewargan

0 1 13

MODEL PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI Model Peningkatan Minat Belajar Melalui Penerapan Strategi Role Playing Kolaborasi Active Debate Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas Viii Smp Prawira Marta Kabu

0 1 20

MODEL PENINGKATAN MINAT BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI Model Peningkatan Minat Belajar Melalui Penerapan Strategi Index Card Match Kombinasi Student Teams-Achievement Divisions Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas Viii-G SMP

0 2 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMB

0 0 14

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PAK ANAK

0 0 21