EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIADI KELAS XI SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

(1)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS

SISWA PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA D I K E L A S X I S M A N E G E R I 1 0 M E D A N

TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Fina Futria Sitorus NIM. 408141064

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2012


(2)

2

Judul : Efektivitas Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia di Kelas XI SMA NEGERI 10 MEDAN Tahun Pembelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Fina Futria Sitorus

NIM : 408141064

Program Studi : Pendidikan Biologi Jurusan : Biologi

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dra. Cicik Suriani, M.Si NIP. 19660610 199103 2 002

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Biologi

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D. Drs. Tri Harsono, M.Si. NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19651231 199003 1 018


(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang tiada hentinya diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.Skripsi ini berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia D i K e l a s X i S m a N e g e r i 1 0 M e d a n Tahun Pembelajaran 2011/2012” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.. Cicik Suriani.M.Si selaku Pembimbing Skripsi yang dengan tulus telah memberi bimbingan dan pengarahan yang begitu besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Ibu Dr. Fauziyah Harahap,M.Si, Ibu Dra. Melva Silitonga.M.S dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, saran dan bimbingannya, Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik,Bapak/Ibu dosen staff pegawai di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang sudah banyak membantu selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hilda selaku guru di SMA Negeri 10 Medan yang telah banyak membantu penulis sewaktu melaksanakan penelitian.

Teristimewa ucapan terima kasih yang tak terhitung besarnya penulis sampaikan kepada Ibunda Faridah Lubis dan Ayahanda Fatim Sayuti Sitorus yang dengan penuh cinta membesarkan, merawat, dan mendidik serta memberikan dukungan, perhatian, pengorbanan yang sangat luar biasa kepada penulis untuk memenuhi kebutuhan penulis, kepada kakak Firdha Fitria Sitorus yang telah memberikan dukungan secara moril, adik-adik saya Fani Tri Atika Sitorus, Farianda Putri Sitorus, Fahriansyah Putra Sitorus yang selalu menghibur dan membantu saya dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan sumbangan


(4)

vi

moril, materil dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Muhammad Adlan Lubis yang senantiasa memberikan perhatian, dukungan dan semangat kepada penulis dan semua teman seperjuangan kelas Pendidikan Biologi A 2008. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis

Fina Futria Sitorus NIM. 408141064


(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar isi vii

Daftar gambar ix

Daftar tabel x

Daftar lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1.Kerangka Teori 7

2.1.1.Efektifitas Pembelajaran 7

2.1.2.Hasil Belajar 11

2.1.3.Metode Role Playing (Bermain Peran) 13

2.1.3.1.Konsep Peran 14

2.1.3.2.Langkah – langkah Bermain Peran (Role Playing) 14

2.1.3.3.Tujuan Bermain Peran 15

2.1.3.4.Manfaat Bermain Peran 16

2.1.3.5.Kelebihan Metode Role Playing 16

2.1.3.6.Kelemahan Metode Role Playing 18

2.1.4. Materi Sistem Pernapasan pada Manusia 19

2.1.4.1. Alat-alat Pernapasan Manusia 19

2.1.4.2. Proses Pernapasan Manusia 24

2.1.4.3. Mekanisme Pernapasan Manusia 24

2.1.4.4. Volume Udara Pernapasan 25

2.1.4.6. Proses Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida 25

2.1.4.7. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia 27

2.2. Kerangka Konseptual 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.1.1. Lokasi Penelitian 29


(6)

viii

Halaman

3.2. Populasi dan Sampel 29

3.2.1. Populasi 29

3.2.2. Sampel 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.3.1. Variabel Bebas 29

3.3.2. Variabel Terikat 29

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29

3.4.1. Jenis Penelitian 29

3.4.2. Desain Penelitian 29

3.5. Prosedur Penelitian 30

3.6. Jenis dan Sumber Data 31

3.6.1. Jenis Data 31

3.6.2. Sumber Data 31

3.7. Alat dan Teknik Pengumpulan Data 31

3.7.1. Alat Pengumpul Data 31

3.7.2. Teknik Pengumpul Data 33

3.8. Teknik Analisis Data 35

3.8.1. Analisis Data Hasil Belajar 35

3.8.2. Ketuntasan Belajar Siswa 37

3.8.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 38

3.8.4. Analisis Lembar Observasi 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42

4.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian 42

4.1.1. Hasil Uji Validitas 42

4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas 42

4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 42

4.1.4. Daya Beda Soal 42

4.2. Data Hasil Penelitian 43

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 43

4.2.2. Ketuntasan Belajar 45

4.2.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 45

4.2.4. Observasi Lembar Observasi 46

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 48

4.3.1. Hasil Belajar Siswa 49

4.3.2. Ketuntasan Belajar Siswa 49

4.3.3. Ketuntasan Pencapaian Indikator 50

4.3.4. Aktivitas Siswa 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55


(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Eksperimen dan Penelitian 30

Tabel 3.2. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar 32

Tabel 3.3. Kriteria Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Klasikal 38

Tabel 3.4. Kriteria Persentase Aktivitas Siswa Secara Klasikal 39

Tabel 4.1. Persentase Hasil Belajar Siswa Saat Pretest 43

Tabel 4.2. Persentase Hasil Belajar Siswa Saat Postest 43

Tabel 4.3. Uji-t Data Pre Test dan Pos Test 44

Tabel 4.4. Persentase Tingkat Ketuntasan Siswa 45

Tabel 4.5. Persentase Ketuntasan Pencapaian Indikator 46

Tabel 4.6. Penilaian aktivitas Siswa Secara Klasikal 47

Tabel 4.7. Persentase Setiap Aktivitas Siswa 47


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Alat-alat Pernapasan pada Manusia 20

Gambar 2.2. Trakea 22

Gambar 2.3. Paru-paru 23


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dituntut untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Menurut Karso (1993) dalam Margaretha (2010) pendidikan adalah suatu usaha untuk membimbing dan membantu anak didik mencapai kedewasaan. Pendidikan juga dapat berarti pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses dan hasil. Sebagai suatu proses pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang secara sistematis diarahkan oleh tujuan, sedangkan sebagai suatu hasil pendidikan merupakan perubahan dalam tingkah laku anak didik yang tercermin dalam pengetahuan sikap dan sebagainya.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara profesional serta efektiftasnya tergantung dari beberapa unsur (Fathurrohman, 2007). Keefektifan pembelajaran adalah seberapa besar pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang

dikembangkan mencapai indikator-indikator efektivitas pembelajaran

(Fanyadhiba, 2011). Pembelajaran dikatakan efektif menurut Kauchak dan Eggen (1988) dalam Fanyadhiba (2004) adalah pembelajaran yang apabila siswa secara aktif dilibatkan dalam pengorganisasian dan penemuan informasi pengetahuan serta keterkaitan informasi yang diberikan. Semakin aktif siswa dalam pembelajaran, maka ketercapaian ketuntasan pembelajaran semakin besar, sehingga semakin efektiflah pembelajaran. Selanjutnya pengajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa yang maksimal.


(10)

2

Oleh sebab itu, menurut Pasaribu dan Simanjutak dalam Suryosubroto (2009) yang menjadi indikator dari efektifitas pembelajaran dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :1) Mengajar guru, di mana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang direncanakan terlaksana; 2) Belajar murid, yang menyangkut sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.

Masalah yang berkembang dalam pembelajaran adalah kurang diterapkannya pembelajaran siswa aktif (active learning). Menurut Hamalik (2003) bila siswa kurang berminat pada pelajaran maka salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru mungkin tidak sesuai dengan materi. Jadi masalah metode ini sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik harus selalu memilih metode pembelajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif dari pada metode- metode lainnya pada kondisi tertentu sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik murid. Jika semakin tepat metodenya diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 10 Medan melalui wawancara dengan salah satu guru Biologi, bahwa dalam proses belajar mengajarnya pada umumnya beliau masih menggunakan metode ceramah. Metode ini memusatkan kegiatan belajar pada guru (teacher-centered). Siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah dan pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Cara penerimaan informasi akan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat, walaupun ada proses penguatan yang berupa pembuatan catatan, siswa membuat catatan dalam bentuk catatan yang monoton. Hal ini menyebabakan siswa kadang merasakan situasi belajar yang membosankan dan kesulitan dalam memahami konsep biologi karena siswa belajar dengan cara menghapal tanpa


(11)

3

membentuk pengertian terhadap materi biologi yang dipelajari dengan peristiwa yang terjadi di alam.

Data yang diperoleh peneliti mengenai hasil belajar biologi siswa kelas XI SMAN 10 Medan pada semester I Tahun Pembelajaran 2011/2012 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian final semester hanya mencapai 66,3. Nilai rata-rata hasil ujian final tidak mencapai nilai KKM karena nilai KKM di sekolah SMAN 10 Medan adalah 70. Hal ini memperlihatkan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 10 Medan dalam pembelajaran biologi masih rendah.

Hal ini menunjukan bahwa masih perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara pemilihan metode belajar yang mampu mengembangkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode role playing (bermain peran) dapat dijadikan metode alternatif dengan alasan bahwa dari hasil penelitian, metode ini dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, dengan demikian hasil belajar mereka pun akan meningkat ( Ahmadi dan Prasetyo, 1997).

Menurut Prasetyo (2005) pembelajaran role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa yang dirancang melalui skenario pembelajaran secara tertulis yang dapat memacu proses berpikir siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Dalam proses pembelajaran role playing, murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri murid (Depdiknas, 2002).

Menurut penelitian Tondang (2008) efektifitas metode role playing pada materi sistem saraf sangat efektif karena ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 87,5% dan penguasaan materi siswa meningkat mencapai 73% sedangkan menurut penelitian Windari (2010) efektifitas metode role playing pada materi sistem reproduksi sangat efektif karena penguasaan materi mencapai 74,3%,


(12)

4

ketuntasan hasil belajar mencapai 87,5 % dan tingkat ketercapaian indikator 80 %. Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Pratiwi (2008) bahwa pengajaran dengan metode role playing pada materi sel hewan dan sel tumbuhan meningkat 5,34% dari pada pengajaran yang tidak menggunakan metode role playing 4,85 %.

Metode role playing diterapkan pada sub materi pokok Sistem Pernapasan manusia didasari beberapa pertimbangan yaitu karena materi ini sulit untuk dipahami, bersifat abstrak, banyak mengandung istilah-istilah dan juga karena materi ini belum pernah diajarkan dengan metode tersebut.

Berdasarkan karakterisitik tersebut, materi sistem pernafasan pada manusia dirasa sesuai apabila pembelajaran dilaksanakan dengan role playing, dengan harapan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan efektif dimana siswa dituntut untuk mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya dengan menuangkanya dalam suatu produk kreatif sehingga dapat membantu siswa untuk memahami konsep materi dengan dialog yang diperankan. Untuk mengetahui apakah pembelajaran biologi dengan menggunakan metode role playing efektif diterapkan maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “ Efektivitas Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia di Kelas XI SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi

2. Kurangnya aktivitas atau kerja sama antar siswa dalam pembelajaran biologi, dimana guru yang berperan aktif (teacher centered), sehingga siswa kurang antusias yang akhirnya mempengaruhi hasil belajar.

3. Sulitnya siswa memahami konsep biologi.


(13)

5

5. Motivasi belajar siswa rendah karena metode mengajar tidak bervariasi dan monoton.

6. Metode Role Playing dalam pembelajaran biologi masih belum digunakan.

1.3. Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran Role Playing.

2. Materi Pembelajaran dalam penelitian ini adalah Sistem Pernapasan Manusia.

3. Efektifitas pembelajaran ditentukan berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa secara perorangan maupun klasikal, ketuntasan pencapaian indikator pembelajaran dan aktivitas siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ?

2. Seberapa besar efektivitas metode role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

pembelajaran role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui besar efektivitas metode role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.


(14)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi guru-guru khususnya guru biologi dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran biologi.

2. Sebagai menambah pengalaman dalam mengajarkan Sistem Pernapasan

pada Manusia dan tambahan informasi tentang kemampuan kognitif siswa kelas XI SMA bagi peneliti.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode role playing pada Sistem

Pernapasan Manusia menunjukan kriteria tinggi.

2. Keefektifan menggunakan metode role playing pada Sistem Pernapasan Manusia dilihat dengan pencapaian tiga indikator yaitu ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal tergolong tinggi, ketuntasan pencapaian indikator telah tercapai dan aktivitas siswa selama pembelajaran sangat baik.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka diuraikan saran penelitian : 1. Metode role playing dapat dijadikan salah satu alternatif dalam

pembelajaran Biologi.

2. Kepada guru-guru Biologi untuk mencoba menggunakan metode role

playing pada pembelajaran biologi.

3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan metode role playing tidak hanya pada materi system pernapasan pada manusia, tetapi juga pada materi pokok lainnya.

4. Diharapkan kepada mahasiswa yang hendak melakukan penelitian sejenis, agar mengukur keefektifan pembelajaran tidak hanya dari hasil belajar dan aktivitas siswa tetapi juga kemampuan guru mengelola pembelajaran dari dan respon siswa.


(1)

Oleh sebab itu, menurut Pasaribu dan Simanjutak dalam Suryosubroto (2009) yang menjadi indikator dari efektifitas pembelajaran dapat ditinjau dari dua segi, yaitu :1) Mengajar guru, di mana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang direncanakan terlaksana; 2) Belajar murid, yang menyangkut sejauh mana tujuan pelajaran yang diinginkan tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.

Masalah yang berkembang dalam pembelajaran adalah kurang diterapkannya pembelajaran siswa aktif (active learning). Menurut Hamalik (2003) bila siswa kurang berminat pada pelajaran maka salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru mungkin tidak sesuai dengan materi. Jadi masalah metode ini sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik harus selalu memilih metode pembelajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif dari pada metode- metode lainnya pada kondisi tertentu sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik murid. Jika semakin tepat metodenya diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 10 Medan melalui wawancara dengan salah satu guru Biologi, bahwa dalam proses belajar mengajarnya pada umumnya beliau masih menggunakan metode ceramah. Metode ini memusatkan kegiatan belajar pada guru (teacher-centered). Siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi sehingga siswa menjadi pasif. Guru dijadikan sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah dan pembelajaran hanya mengutamakan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Cara penerimaan informasi akan kurang efektif karena tidak adanya proses penguatan daya ingat, walaupun ada proses penguatan yang berupa pembuatan catatan, siswa membuat catatan dalam bentuk catatan yang monoton. Hal ini menyebabakan siswa kadang merasakan situasi belajar yang membosankan dan kesulitan dalam memahami konsep biologi karena siswa belajar dengan cara menghapal tanpa


(2)

membentuk pengertian terhadap materi biologi yang dipelajari dengan peristiwa yang terjadi di alam.

Data yang diperoleh peneliti mengenai hasil belajar biologi siswa kelas XI SMAN 10 Medan pada semester I Tahun Pembelajaran 2011/2012 menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian final semester hanya mencapai 66,3. Nilai rata-rata hasil ujian final tidak mencapai nilai KKM karena nilai KKM di sekolah SMAN 10 Medan adalah 70. Hal ini memperlihatkan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 10 Medan dalam pembelajaran biologi masih rendah.

Hal ini menunjukan bahwa masih perlu dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara pemilihan metode belajar yang mampu mengembangkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Metode role playing (bermain peran) dapat dijadikan metode alternatif dengan alasan bahwa dari hasil penelitian, metode ini dapat menjadikan siswa banyak beraktifitas dalam pembelajaran dan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan merupakan suatu bentuk motivator sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, dengan demikian hasil belajar mereka pun akan meningkat ( Ahmadi dan Prasetyo, 1997).

Menurut Prasetyo (2005) pembelajaran role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa yang dirancang melalui skenario pembelajaran secara tertulis yang dapat memacu proses berpikir siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Dalam proses pembelajaran role playing, murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang berpusat pada diri murid (Depdiknas, 2002).

Menurut penelitian Tondang (2008) efektifitas metode role playing pada materi sistem saraf sangat efektif karena ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 87,5% dan penguasaan materi siswa meningkat mencapai 73% sedangkan menurut penelitian Windari (2010) efektifitas metode role playing pada materi sistem reproduksi sangat efektif karena penguasaan materi mencapai 74,3%,


(3)

ketuntasan hasil belajar mencapai 87,5 % dan tingkat ketercapaian indikator 80 %. Penelitian lain yang mendukung yaitu penelitian Pratiwi (2008) bahwa pengajaran dengan metode role playing pada materi sel hewan dan sel tumbuhan meningkat 5,34% dari pada pengajaran yang tidak menggunakan metode role playing 4,85 %.

Metode role playing diterapkan pada sub materi pokok Sistem Pernapasan manusia didasari beberapa pertimbangan yaitu karena materi ini sulit untuk dipahami, bersifat abstrak, banyak mengandung istilah-istilah dan juga karena materi ini belum pernah diajarkan dengan metode tersebut.

Berdasarkan karakterisitik tersebut, materi sistem pernafasan pada manusia dirasa sesuai apabila pembelajaran dilaksanakan dengan role playing, dengan harapan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan efektif dimana siswa dituntut untuk mengembangkan potensi yang tersimpan dalam dirinya dengan menuangkanya dalam suatu produk kreatif sehingga dapat membantu siswa untuk memahami konsep materi dengan dialog yang diperankan. Untuk mengetahui apakah pembelajaran biologi dengan menggunakan metode role playing efektif diterapkan maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul “ Efektivitas Penggunaan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada Sistem Pernapasan Manusia di Kelas XI SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi

2. Kurangnya aktivitas atau kerja sama antar siswa dalam pembelajaran biologi, dimana guru yang berperan aktif (teacher centered), sehingga siswa kurang antusias yang akhirnya mempengaruhi hasil belajar.

3. Sulitnya siswa memahami konsep biologi.


(4)

5. Motivasi belajar siswa rendah karena metode mengajar tidak bervariasi dan monoton.

6. Metode Role Playing dalam pembelajaran biologi masih belum digunakan.

1.3. Batasan Masalah

Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran Role Playing.

2. Materi Pembelajaran dalam penelitian ini adalah Sistem Pernapasan Manusia.

3. Efektifitas pembelajaran ditentukan berdasarkan ketuntasan hasil belajar siswa secara perorangan maupun klasikal, ketuntasan pencapaian indikator pembelajaran dan aktivitas siswa.

1.4. Rumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ?

2. Seberapa besar efektivitas metode role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui besar efektivitas metode role playing pada Sistem Pernapasan Manusia di kelas XI SMAN 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012.


(5)

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi guru-guru khususnya guru biologi dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran biologi.

2. Sebagai menambah pengalaman dalam mengajarkan Sistem Pernapasan pada Manusia dan tambahan informasi tentang kemampuan kognitif siswa kelas XI SMA bagi peneliti.


(6)

Dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan metode role playing pada Sistem

Pernapasan Manusia menunjukan kriteria tinggi.

2. Keefektifan menggunakan metode role playing pada Sistem Pernapasan Manusia dilihat dengan pencapaian tiga indikator yaitu ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal tergolong tinggi, ketuntasan pencapaian indikator telah tercapai dan aktivitas siswa selama pembelajaran sangat baik.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka diuraikan saran penelitian : 1. Metode role playing dapat dijadikan salah satu alternatif dalam

pembelajaran Biologi.

2. Kepada guru-guru Biologi untuk mencoba menggunakan metode role playing pada pembelajaran biologi.

3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan metode role playing tidak hanya pada materi system pernapasan pada manusia, tetapi juga pada materi pokok lainnya.

4. Diharapkan kepada mahasiswa yang hendak melakukan penelitian sejenis, agar mengukur keefektifan pembelajaran tidak hanya dari hasil belajar dan aktivitas siswa tetapi juga kemampuan guru mengelola pembelajaran dari dan respon siswa.


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI METODE ROLE PLAYING PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN AJUNG 03 TAHUN AJARAN 2012/2013

0 4 20

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SISWA KELAS V B SDN 1 TRI TUNGGAL JAYA PENAWARTAMA TULANG BAWANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2 13 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD NEGERI 4 RUKTI HARJO LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 59

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V A SDNEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 15 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DAUD PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD MUHAMMADIYAH METRO PUSAT

1 11 74

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 3 TEMPURAN LAMPUNG TENGAH

0 12 106

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) PADA SISWA KELAS X.2 SMA N 1 TALAMAU

0 0 12

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE ROLE PLAYING SISWA KELAS X IPA

0 1 14