Pengaruh Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Pria Dewasa.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) TERHADAP TEKANAN DARAH NORMAL PADA PRIA DEWASA

Effendy Gunawan, 2005, Pembimbing I : Jo Suherman, dr., MS., AIF. Pembimbing II : Freddy Soebiantoro, dr.

Seiring dengan berkembangnya kemajuan zaman, terjadi pula perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar. Hal ini menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler pada umumnya dan penyakit hipertensi pada khususnya. Di lain pihak, penggunaan obat tradisional mulai banyak digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah penggunaan sambiloto yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah. Selain mudah mendapatkannya, sambiloto juga mempunyai efek samping yang minimal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian herba sambiloto terhadap penurunan tekanan darah.

Penelitian ini dilakukan pada 12 pria dewasa berumur 19 – 25 tahun, dilakukan pengukuran tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum cairan infusa sambiloto dengan dosis 20 gram/100cc, pada posisi duduk dengan metode gabungan. Analisis data dengan menggunakan uji “t” yang berpasangan (α = 0,01).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah setelah minum cairan infusa sambiloto sebesar106,3/68,7 mmHg, lebih rendah daripada tekanan darah sebelum minum cairan infusa sambiloto yaitu sebesar 118,0/77,5 mmHg (p<0,01).

Kesimpulan yang didapat adalah sambiloto menurunkan tekanan darah.

Saran dari penulis adalah dilakukan penelitian yang lebih lanjut terhadap penggunaan sambiloto untuk menurunkan tekanan darah.

Kata kunci : Sambiloto, tekanan darah, pria dewasa


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF Andrographis paniculata Nees ON THE NORMAL BLOOD PRESSURE IN ADULT MALE

Effendy Gunawan, 2006, First Tutor : Jo Suherman, dr., MS., AIF.

Second Tutor : Freddy Soebiantoro, dr.

Nowadays, along with the progression in the society, the lifestyle of the urban population has also changed. This condition has increased the prevalence of cardiovascular disease including hypertension. Andrographis paniculata Nees is one of the well-known herb, it has been widely used for lowering blood pressure because it can easily be found and has minimum side effects.

The objective of this research was to proof the effect of Andrographis paniculata Nees on the normal blood pressure in adult male.

This research was conducted to 12 adult male age 19 – 25 years. The parameters were the systolic and diastolic blood pressure before and after drank Andrographis paniculata Nees liquid made from 20 gram Andrographis paniculata Nees in 100 ml water. The data was analyzed statistically using paired student t test (α = 0,01).

The result showed that the mean systolic pressure after drank the Andrographis paniculata Nees liquid was 106,3 mmHg, which was lower than the initial systolic blood pressure (118,0 mmHg). It was the same for the diastolic blood pressure from 77,5 mmHg decreased to 68,7 mmHg. p < 0,01.

The conclusion is Andographis paniculata Nees can reduce the normal blood pressure

Key words : Andrographis paniculata Nees, blood pressure, adult male


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR DIAGRAM ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud ... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

1.6 Metodologi ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4


(4)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tekanan Darah ... 5

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 5

2.2.1 Faktor Utama ... 6

2.2.1.1 Faal Jantung ... 6

2.2.1.2 Tahanan Perifer ... 7

2.2.1.3 Volume Darah ... 7

2.2.1.4 Viskositas Darah ... 8

2.2.1.5 Elastisitas Dinding Pembuluh Darah ... 8

2.2.2 Faktor Tambahan ... 9

2.2.2.1 Umur ... 9

2.2.2.2 Jenis Kelamin ... 9

2.2.2.3 Emosi ... 10

2.2.2.4 Bentuk Tubuh... 10

2.2.2.5 Sikap/Posisi Tubuh ... 10

2.2.2.6 Kerja Otot... 11

2.2.2.7 Genetik/Ras ... 11

2.2.2.8 Susunan Saraf Otonom... 11

2.2.2.9 Peranan Sistem Renin-Angiotensin... 12

2.2.2.10 Refleks Baroreseptor... 14

2.3 Pemeriksaan Tekanan Darah... 15

2.3.1 Cara Langsung ... 15

2.3.2 Cara Tidak Langsung ... 16

2.3.3 Metode Pemeriksaan Tekanan Darah ... 17

2.3.3.1 Metode Palpasi ... 17

2.3.3.2 Metode Auskultasi ... 17

2.3.3.3 Metode Gabungan Palpasi Dan Auskultasi... 18

2.3.3.4 Metode Osilometri ... 19

2.4 Kelainan Tekanan Darah... 19


(5)

2.5 Hipertensi ... 20

2.5.1 Klasifikasi Hipertensi ... 20

2.5.1.1 Berdasarkan Etiologi Hipertensi ... 20

2.5.1.1.1 Hipertensi Esensial... 20

2.5.1.1.2 Hipertensi Sekunder ... 22

2.5.1.2 Berdasarkan Tingkatan Kegawatan Hipertensi.. 22

2.5.2 Patogenesis Hipertensi………23

2.5.3 Batasan Hipertensi ... 25

2.5.4 Penatalaksaan Hipertensi ... 26

2.5.4.1 Sasaran Pengobatan ... 26

2.5.4.2 Modifikasi Cara Hidup ... 27

2.5.4.3 Pengobatan Farmakologis ... 27

2.5.4.4 Optimalisasi Pengobatan... 29

2.6 Herba Sambiloto ... 29

2.6.1 Taksonomi Sambiloto ... 30

2.6.2 Habitat Dan Morfologi Sambiloto ... 31

2.6.3 Kandungan Kimia Sambiloto... 31

2.6.4 Khasiat Sambiloto ... 32

2.6.5 Pengaruh Kalium... 32

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian ... 34

3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan ... 34

3.2.1 Alat... 34

3.2.2 Bahan ... 35

3.2.3 Penyiapan Cairan Infusa Sambiloto ... 35

3.3 Metodologi Penelitian ... 35

3.4 Prosedur Penelitian ... 35


(6)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tekanan Darah Sistolik dan Pembahasan ... 37

4.2 Hasil Tekanan Darah Diastolik dan Pembahasan ... 38

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39

4.3.1 Hal-Hal yang Mendukung... 40

4.3.2 Hal-Hal yang Tidak Mendukung ... 40

4.3.3 Kesimpulan ... 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 41

5.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN ... 45

RIWAYAT HIDUP ... 67


(7)

DAFTAR TABEL

HALAMAN Tabel 2.1 Ukuran Manset Untuk Kelompok Umur yang Sesuai ... 16 Tabel 2.2 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Bagi Orang

Dewasa Berusia 18 Tahun atau Lebih ... 25 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Minum

Cairan Infusa Sambiloto Serta Penurunannya ... 37 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Minum

Cairan Infusa Sambiloto Serta Penurunannya ... 38


(8)

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar 2.1 Sistem Renin-Angiotensin ... 13 Gambar 2.2 Sistem Baroreseptor Untuk Pengaturan Tekanan Arteri ... 14 Gambar 2.3 Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Metode Auskultasi ... 18 Gambar 2.4 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Tingginya Tekanan Darah .. 24 Gambar 2.5 Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) ... 30


(9)

DAFTAR DIAGRAM

HALAMAN Diagram 4.1 Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Sebelum dan

Sesudah Minum Cairan Infusa Sambiloto ... 39


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN Lampiran 1 Pengujian Statistik ... 45 Lampiran 2 Data Naracoba dan Hasil Percobaan ... 49 Lampiran 3 Surat Persetujuan ... 61


(11)

45

Lampiran 1

Pengujian Statistik

Tekanan Darah Sistolik

Pengujian dengan uji t berpasangan α = 0,01

No Sistolik Awal

(mmHg)

Sistolik akhir (mmHg)

di

1 130 118 12

2 120 110 10

3 112 102 10

4 110 100 10

5 110 96 14

6 110 102 8

7 120 108 12

8 130 120 10

9 130 120 10

10 120 92 28

11 120 110 10

12 104 98 6


(12)

(13)

47

Tekanan Darah Diastolik

Pengujian dengan uji t berpasangan α = 0,01

No Diastolik Awal

(mmHg)

Diastolik Akhir ( mmHg)

di

1 80 78 2

2 70 60 10

3 84 74 10

4 76 60 4

5 60 50 10

6 76 66 10

7 80 70 10

8 90 80 10

9 96 90 6

10 80 70 10

11 70 62 8

12 68 64 4


(14)

(15)

Naracoba 2

Tinggi Badan : 180 cm Berat Badan : 65 kg

Waktu Percobaan : Rabu, 11 Mei 2005 Pkl. 15.30 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 120/70

II. 120/70 III. 120/70

Tekanan darah sesudah percobaan :

15.40 118/70 16.00 110/60

15.42 118/70 16.02 110/60

15.44 116/68 16.04 112/62

15.46 118/68 16.06 112/62

15.48 118/66 16.08 114/64

15.50 114/64 16.10 116/68

15.52 112/62 16.12 116/68

15.54 110/60 16.14 120/70

15.56 110/60 16.16 120/70

15.58 110/60 16.18 120/70


(16)

Naracoba 3

Tinggi Badan : 175 cm Berat Badan : 70 kg

Waktu Percobaan : Rabu, 11 Mei 2005 Pkl. 19.35 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 112/84

II. 112/84 III. 112/84

Tekanan darah sesudah percobaan :

19.45 112/80 20.05 104/74

19.47 108/78 20.07 104/74

19.49 108/78 20.09 106/76

19.51 108/78 20.11 106/76

19.53 108/78 20.13 108/78

19.55 106/76 20.15 108/78

19.57 106/76 20.17 110/82

19.59 102/74 20.19 112/84

20.01 102/74 20.21 11284

20.03 102/74 20.23 112/84


(17)

Naracoba 4

Tinggi Badan : 174 cm Berat Badan : 50 kg

Waktu Percobaan : Rabu, 11 Mei 2005 Pkl. 19.25 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 110/76

II. 110.76 III. 110/76

Tekanan darah sesudah percobaan :

19.35 110/76 19.55 100/60

19.37 108/74 19.57 104/66

19.39 108/74 19.59 104/66

19.41 106/68 20.01 108/70

19.43 104/66 20.03 108/70

19.45 102/64 20.05 108/72

19.47 102/62 20.07 108/72

19.49 100/60 20.09 110/76

19.51 100/60 20.11 110/76

19.53 100/60 20.13 110/76


(18)

Naracoba 5

Tinggi Badan : 168 cm Berat Badan : 50 kg

Waktu Percobaan : Rabu, 11 Mei 2005 Pkl. 20.30 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 110/60

II. 110/60 III. 110/60

Tekanan darah sesudah percobaan :

20.40 100/60 21.08 98/52

20.42 100/60 21.10 98/52

20.44 100/58 21.12 100/52

20.46 100/56 21.14 100/52

20.48 100/56 21.16 102/54

20.50 96/54 21.18 104/54

20.52 96/54 21.20 104/54

20.54 96/50 21.22 106/56

20.56 96/50 21.24 106/56

20.58 96/50 21.26 106/56

21.00 9650 21.28 110/60

21.02 96/50 21.30 110/60

21.04 96/50 21.32 110/60

21.06 98/52


(19)

Naracoba 6

Tinggi Badan : 175 cm Berat Badan : 65 kg

Waktu Percobaan : Selasa, 10 Mei 2005 Pkl. 12.15 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 110/76

II. 110/76 III. 110/76

Tekanan darah sesudah percobaan :

12.25 110/74 12.45 104/70

12.27 108/72 12.47 104/70

12.29 108/70 12.49 106/72

12.31 108/70 12.51 106/72

12.33 106/68 12.53 110/74

12.35 106/66 12.55 110/76

12.37 104/66 12.57 110/76

12.39 102/66 12.59 110/76

12.41 102/66 12.43 102/66


(20)

Naracoba 7

Tinggi Badan : 172 cm Berat Badan : 65 kg

Waktu Percobaan : Selasa, 10 Mei 2005 Pkl. 13.05 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 120/80

II. 120/80 III. 120/80

Tekanan darah sesudah percobaan :

13.15 118/78 13.37 108/70

13.17 118/78 13.39 110/72

13.19 118/74 13.41 110/72

13.21 114/74 13.43 110/72

13.23 110/76 13.45 112/74

13.25 110/76 13.47 112/74

13.27 110/74 13.49 114/76

13.29 108/70 13.51 116/78

13.31 108/70 13.53 120/80

13.33 108/70 13.55 120/80

13.35 108/70 13.57 120/80


(21)

Naracoba 8

Tinggi Badan : 174 cm Berat Badan : 75 kg

Waktu Percobaan : Selasa, 10 Mei 2005 Pkl. 13.00 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 130/90

II. 130/90 III. 130/90

Tekanan darah sesudah percobaan :

13.10 128/90 13.30 122/82

13.12 124/88 13.32 122/82

13.14 124/88 13.34 122/82

13.16 122/86 13.36 124/84

13.18 122/86 13.38 124/84

13.20 120/84 13.40 126/86

13.22 120/82 13.42 126/88

13.24 120/80 13.44 126/88

13.26 120/80 13.46 130/90

13.28 120/80 13.48 130/90

13.50 130/90


(22)

Naracoba 9

Tinggi Badan : 178 cm Berat Badan : 80 kg

Waktu Percobaan : Kamis, 12 Mei 2005 Pkl. 13.11 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 130/96

II. 130/96 III. 130/96

Tekanan darah sesudah percobaan :

13.21 128/86 13.49 120/90

13.23 124/84 13.51 120/90

13.25 122/82 13.53 120/90

13.27 120/80 13.55 122/90

13.29 120/82 13.57 124/92

13.31 116/82 13.59 124/92

13.33 122/90 14.01 126/94

13.35 122/86 14.03 128/96

13.37 120/86 14.05 128/96

13.39 122/90 14.07 128/96

13.41 122/90 14.09 130/96

13.43 122/86 14.11 130/96

13.45 118/86 14.13 130/96

13.47 118/90


(23)

Naracoba 10

Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 67 kg

Waktu Percobaan : Kamis, 12 Mei 2005 Pkl. 13.07 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 120/80

II. 120/80 III. 120/80

Tekanan darah sesudah percobaan :

13.17 100/70 13.45 110/72

13.19 100/68 13.47 110/74

13.21 98/70 13.49 110/74

13.23 96/70 13.51 114/76

13.25 94/66 13.53 114/76

13.27 92/68 13.55 114/76

13.29 92/68 13.57 116/78

13.31 92/70 13.59 116/78

13.33 92/70 14.01 118/80

13.35 92/70 14.03 118/80

13.37 94/70 14.05 120/80

13.39 94/70 14.07 120/80

13.41 96/70 14.09 120/80

13.43 96/72


(24)

Naracoba 11

Tinggi Badan : 183 cm Berat Badan : 85 kg

Waktu Percobaan : Sabtu, 14 Mei 2005 Pkl. 16.58 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 120/70

II. 120/70 III. 120/70

Tekanan darah sesudah percobaan :

17.08 116/68 17.32 110/64

17.10 116/68 17.34 114/64

17.12 116/68 17.36 114/68

17.14 116/66 17.38 114/70

17.16 114/62 17.40 116/70

17.18 112/62 17.42 116/70

17.20 110/62 17.44 118/70

17.22 110/62 17.46 118/70

17.24 110/62 17.48 118/70

17.26 110/62 17.50 120/70

17.28 110/62 17.52 120/70

17.30 110/62 17.54 120/70


(25)

Naracoba 12

Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 65 kg

Waktu Percobaan : Sabtu, 14 Mei 2005 Pkl. 13.29 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : I. 104/68

II. 104/68 III. 104/68

Tekanan darah sesudah percobaan :

13.39 104/68 14.05 98/64

13.41 104/68 14.07 98/64

13.43 102/68 14.09 98/64

13.45 102/68 14.11 98/66

13.47 102/66 14.13 98/67

13.49 102/66 14.15 98/67

13.51 102/66 14.17 98/67

13.53 100/64 14.19 100/68

13.55 100/64 14.21 100/68

13.57 100/64 14.23 100/68

13.59 98/64 14.25 104/68

14.01 98/64 14.27 104/68

14.03 98/64 14.29 104/68


(26)

Lampiran 2

Data naracoba dan Hasil Percobaan

Naracoba 1

Tinggi Badan : 165 cm Berat Badan : 60 kg

Waktu Percobaan : Selasa, 10 Mei 2005 Pkl. 14.00 WIB

Tekanan darah sebelum percobaan : IV. 130/80

V. 130/80 VI. 130/80

Tekanan darah sesudah percobaan :

14.10 118/80 14.30 120/78

14.12 116/80 14.32 120/78

14.14 116/80 14.34 124/78

14.16 118/78 14.36 124/78

14.18 120/78 14.38 128/78

14.20 118/76 14.40 128/80

14.22 118/76 14.42 128/80

14.24 118/78 14.44 130/80

14.26 118/78 14.46 130/80

14.28 118/78 14.48 130/80


(27)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Sandy

Tempat Tanggal Lahir : 11 Juni 1983

Alamat : Jl. Babakan Jeruk 1

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

( Sandy )

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Raden Ahyar Nugraha

Tempat Tanggal Lahir : 1 November 1984

Alamat : Jl. Kembar mas

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

( R. Ahyar N.)


(28)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Rudy Chandra

Tempat Tanggal Lahir : Jambi, 30 Agustus 1984

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk IV no. 38c

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, January 2006

( Rudy Chandra ) SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Chandra B. Prasetyo

Tempat Tanggal Lahir : Surakarta, 12 Maret 1984

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk IV no. 38c

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

(Chandra B.Presetyo )


(29)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Henri Chandra

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 12 November 1983

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk IV no. 38c

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

(Henry Chandra) SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Yoki Chandra

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 18 September 1986 Alamat : Jl. Kyai Gede Utama 10

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

( Yoki Chandra )


(30)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Okky Sugiarto

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 10 Oktober 1983 Alamat : Jl. Kembar Baru Utara VI no. 19

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

( Okky Sugiarto ) SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Andhi Purabaya

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 21 Juni 1984

Alamat : Cikambuy Tengah no. 1

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

(Andhi Purabaya)


(31)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Aditya Arifianto

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 10 January 1983

Alamat : Jl. Natuna no.45

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

(Aditya Arifianto ) SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Aryawarman

Tempat Tanggal Lahir : 15 januari 1985 Alamat : Jl. Babakan jeruk 1

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari2006

(Aryawarman)


(32)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Adrian

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 5 Desember 1984 Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk 117

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

( Adrian) SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Niko

Tempat Tanggal Lahir : 27 Maret 1984

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk 117

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Effendy Gunawan, NRP 0210144 yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, Januari 2006

(Niko)


(33)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Effendy Gunawan

Nomor Pokok Mahasiswa : 0210144

Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 5 Februari 1984

Alamat : Jl. K.Z. Abidin No. 48 Pasar Minggu Bengkulu

Riwayat Pendidikan :

¾ TK Antokhia, Palembang, 1989

¾ SD Katholik Santo Carolus Boromeus, Bengkulu, 1995 ¾ SMP Katholik Santo Carolus Boromeus,Bengkulu, 1999 ¾ SMA Katholik Kolese Santo Yusup, Malang, 2002

¾ Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha, Bandung


(34)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak dulu masyarakat di dunia telah mengenal dan memanfaatkan tanaman sebagai obat untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan kesehatan. Seiring dengan keterpurukan zaman, pemakaian obat tradisional semakin meningkat dan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Alasan pemakaian obat tradisional ini didasarkan pada beberapa faktor antara lain karena harga obat buatan pabrik semakin tinggi dan tidak sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia pada umumnya (Winarto,2003), selain itu pada penyakit-penyakit tertentu walaupun sudah menggunakan obat-obatan modern, namun belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, sehingga masyarakat melirik penggunaan obat tradisional sebagai salah satu pengobatan alternatif. Alasan lain adalah kecenderungan masyarakat modern sekarang ini mulai tertarik pada obat-obatan tradisional, misalnya jamu, karena mereka menganggap bahwa obat-obatan tradisional aman untuk digunakan, dan khasiatnya tidak kalah dibandingkan dengan obat-obatan modern (Lukito dan Ivan, 2003).

Dengan berkembangnya negara-negera di dunia, terjadi pula peningkatan kemakmuran, peningkatan pendapatan per kapita, dan perubahan gaya hidup, terutama di kota-kota besar. Hal ini menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, hiperlipidemia, diabetes, dll. Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu masalah kesehatan utama, ini terbukti dengan angka prevalensi hipertensi yang tinggi dengan akibat peningkatan morbiditas dan mortalitas. Dari berbagai survei mengenai hipertensi, dilaporkan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa di dunia berkisar antara 10-20% (Endang, Suhardjono, dan Parlindungan, 1991).

Bertolak dari masalah di atas dan berdasarkan pengalaman-pengalaman masyarakat dalam menggunakan tanaman berkhasiat obat, salah satu tanaman


(35)

2

yang dipercaya dapat munurunkan tekanan darah adalah sambiloto (Winarto, 2003). Khasiat tanaman ini sebagai salah satu bahan obat tradisional sudah dikenal secara luas sejak zaman dahulu, baik oleh orang Indonesia maupun bangsa-bangsa di dunia. Popularitas sambiloto dalam dunia pengobatan tradisional tidak disangsikan lagi karena terbukti mujarab dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan hingga yang berat. Selain dapat menurunkan tekanan darah, sambiloto juga berkhasiat untuk menurunkan panas dan demam (antipiretika), flu, batuk, memperlancar pencernaan (laksansia), sebagai obat cacing, gatal-gatal, amandel, disentri maupun tifus, serta berefek dalam pengobatan diabetes mellitus dan hepatitis. Karena banyak manfaat dan khasiatnya, sambiloto terkadang disebut juga tanaman obat multikhasiat (Winarto, 2003).

Herba sambiloto ini terasa sangat pahit jika dimakan atau diminum. Rasa pahit ini disebabkan oleh adanya kandungan senyawa andrographolid yang merupakan bahan aktif daun sambiloto yang banyak mengandung unsur-unsur mineral terutama kalium, natrium, dan kalsium. Kalium yang bersifat diuretik inilah yang diperlukan untuk membantu tubuh mengeluarkan air dan natrium agar bisa menurunkan tekanan darah. Untuk itulah dilakukan penelitian mengenai herba sambiloto.

1.2. Identifikasi Masalah

Apakah herba sambiloto dapat menurunkan tekanan darah normal pada pria dewasa ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek herba sambiloto dalam menurunkan tekanan darah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan tekanan darah normal pada pria dewasa.


(36)

3

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Mengetahui pengaruh sambiloto terhadap tekanan darah.

1.4.2. Manfaat Praktis

Diharapkan dari penelitian secara empiris ini dapat diperoleh efek tambahan mengenai pemberian herba sambiloto terhadap penurunan tekanan darah. Dan diharapkan bahwa dengan adanya penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lainnya untuk menggali potensi yang terdapat dalam sambiloto sehingga dapat berguna bagi kesehatan masyarakat.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Herba sambiloto mengandung senyawa andrographolid yang terdiri dari unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, dan lain-lain. Kalium yang mempunyai sifat diuretik inilah yang digunakan oleh tubuh untuk mengeluarkan air dan natrium sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Efek diuretik ini dapat menurunkan rebsorpsi garam dan air oleh tubulus khususnya melalui mekanisme pemblokan transpor aktif natrium melalui dinding tubulus sehingga banyak cairan yang dikeluarkan dari tubuh, dan sebagai akibatnya volume cairan ekstraseluler menurun mengakibatkan pula pada penurunan tekanan arteriol dan GFR serta menurunkan sekresi renin dan pembentukan angiotensin II yang berakibat pada penurunan tekanan darah. Selain itu kelebihan kalium juga akan menyebabkan kontraksi jantung lebih lambat dan frekuensi denyut jantung menjadi turun.


(37)

4

1.5.2. Hipotesis

Herba sambiloto berefek menurunkan tekanan darah.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain pre test dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum infusa herba sambiloto.

Analisis data memakai uji “t” yang berpasangan dengan α = 0,01

1.7. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, mulai dari Mei 2005 sampai Januari 2006.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Infusa herba sambiloto sebesar 20gr/100cc berefek menurunkan tekanan darah normal.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subyek penelitian lebih banyak pada penggunaan sambiloto untuk menurunkan tekanan darah.

Diperlukan penelitian lebih lanjut pada penderita hipertensi.

Diperlukan penelitian untuk mengetahui efek samping dari penggunaan sambiloto yang menyatakan bahwa sambiloto dapat menyebabkan hipotensi.


(39)

42 DAFTAR PUSTAKA Anonymous. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/sambiloto_andrographispaniculata.htm Anonymous. http://www.Indianherb.com/andro1.htm Anonymous. http://www.iptek.net.id/ind/cakra_obat/tanamanobat.php?id_asiamaya.com/ sambiloto Anonymous. www.proseanet.org

Astawan Made. 2003. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan.

www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0301/23/gizi.htm. 01 Maret 2004

Beevers G., Lip G.Y.H., O’Brien E. 2001. The Pathophysiology Of Hipertension. http://www.cheobs.ubc.ca/hypertension.pdf. 29 Juli 2004.

Cory, Iskandar, Sudigdo. 2003. Dignosis Fisis Pada Anak. Edisi 2. Jakarta : CV Sagung Seto. P. 175

Endang Susalit, dr., Suhardjono, dr., Parlindungan S., dr., 1991. Hypertensi. Jakarta : Yayasan Penerbitan IDI. P. 1 – 12.

Ganong W. F. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC. P. 552, 567 – 569, 576.

Gusrizal D. 2002. Sambiloto “King of Bitter” dalam Pengobatan Herbal. Harian Kompas 28 Agustus 2002.

Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. P. 208 – 211, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.

Hecth Frederick. 2003. High Blood Pressure.

http://www.medicinenet.com/High Blood Pressure

Heyne K. Tanaman Berguna Indonesia. Jilid III. Edisi I. P. 1756

Houssay B. A. 1955. Human Physiology. New York : McGraw – Hill Companies. P. 13 – 17, 175 – 185.

Ibnu Masud. 1989. Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. P. 1 – 2, 6 – 7, 25 – 27, 122, 129.


(40)

43

Jackson E. K. 2001. Renin and Angiotensin. In Hardman J. G., Limbird L. E., editors : Goodman & Gilman’s The Pharmacology Basis Of Therapeutics. 8th Ed. New York : McGraw – Hill Companies. P. 813.

Kaplan N. M. 1994. Hypertension. In Willerson J. T., editor : Treatment of Heart Disease. London : Mosby – Wolfe. P. 7.30 – 7.60.

Kaplan N. M. 1998. Clinical Hypertension. 7th Ed. Dallas : Williams & Wilkins Companies. P. 44 – 47.

Lukito A. M., Ivan P. E. P. 2003. Khasiat & Manfaat Sambiloto “Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit”. Jakarta : Agromedia. P. 1 – 15.

Mohrman D. E., Heller L. J. 2003. Cardiovaskuler Physiology. 5th Ed. New York : Lange Medical Books. P. 55 – 62, 159.

NHLBI. 2004. Classification of Blood Pressure

www.clevelandclinicmeded.com/diseasemanagement/nephrology/ hypertension/table1htn.htm

NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. www.Westernhealth.com/providers/download/jnc7full.pdf

NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension

Oates J. A., Brown J. 2001. Antihypertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In Hardman J. G., Limbird L. E., editors : Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis Of Therapeutics. 8th Ed. New York : McGraw-Hill Companies. P. 896

Opie L. H. 1992. Angiotensin – Converting Enzyme Inhibitors : Scientific Basis for Clinical Use. New York : Wiley – Liss. P. 215

Semple Peter. 1996. Hypertension (Cardiovascular Physiology). http://www.rain-tree.com

Setiawan Dalimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwidya. P. 135 – 139.

Sherwood L. 2001. Human Physiology From Cells to Systems. 4th Ed. California : Brooks/Cole. P. 359.


(41)

44

Uren N. 2002. Hypertension (High Blood Pressure).

http:// www.netdoctor.co.uk/health advice/facts.htm 29 Juli 2004

Williams G. H. 2001. Hypertensive Vasculer Disease. In Braunwald E., Hauser S., Fauci A. S., Longo D. L., Kasper D. L., Jameson J. L., editors : Harrison’s Principles of Internal Medicine. 15th Ed. New York : McGraw-Hill Companies. P. 1414 – 1420.

Winarto W. P. 2003. Sambiloto Budi Daya dan Pemanfaatan Untuk Obat. Penerbit Swadaya. P. 1 – 9.


(1)

3

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Mengetahui pengaruh sambiloto terhadap tekanan darah.

1.4.2. Manfaat Praktis

Diharapkan dari penelitian secara empiris ini dapat diperoleh efek tambahan mengenai pemberian herba sambiloto terhadap penurunan tekanan darah. Dan diharapkan bahwa dengan adanya penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lainnya untuk menggali potensi yang terdapat dalam sambiloto sehingga dapat berguna bagi kesehatan masyarakat.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Herba sambiloto mengandung senyawa andrographolid yang terdiri dari unsur-unsur mineral seperti kalium, natrium, dan lain-lain. Kalium yang mempunyai sifat diuretik inilah yang digunakan oleh tubuh untuk mengeluarkan air dan natrium sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Efek diuretik ini dapat menurunkan rebsorpsi garam dan air oleh tubulus khususnya melalui mekanisme pemblokan transpor aktif natrium melalui dinding tubulus sehingga banyak cairan yang dikeluarkan dari tubuh, dan sebagai akibatnya volume cairan ekstraseluler menurun mengakibatkan pula pada penurunan tekanan arteriol dan GFR serta menurunkan sekresi renin dan pembentukan angiotensin II yang berakibat pada penurunan tekanan darah. Selain itu kelebihan kalium juga akan menyebabkan kontraksi jantung lebih lambat dan frekuensi denyut jantung menjadi turun.


(2)

1.5.2. Hipotesis

Herba sambiloto berefek menurunkan tekanan darah.

1.6. Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain pre test dan post test. Data yang diukur adalah tekanan darah sistol dan diastol sebelum dan sesudah minum infusa herba sambiloto.

Analisis data memakai uji “t” yang berpasangan dengan α = 0,01 1.7. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, mulai dari Mei 2005 sampai Januari 2006.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Infusa herba sambiloto sebesar 20gr/100cc berefek menurunkan tekanan darah normal.

5.2 Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subyek penelitian lebih banyak pada penggunaan sambiloto untuk menurunkan tekanan darah.

Diperlukan penelitian lebih lanjut pada penderita hipertensi.

Diperlukan penelitian untuk mengetahui efek samping dari penggunaan sambiloto yang menyatakan bahwa sambiloto dapat menyebabkan hipotensi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA Anonymous. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/sambiloto_andrographispaniculata.htm Anonymous. http://www.Indianherb.com/andro1.htm Anonymous. http://www.iptek.net.id/ind/cakra_obat/tanamanobat.php?id_asiamaya.com/ sambiloto Anonymous. www.proseanet.org

Astawan Made. 2003. Cegah Hipertensi Dengan Pola Makan.

www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0301/23/gizi.htm. 01 Maret 2004

Beevers G., Lip G.Y.H., O’Brien E. 2001. The Pathophysiology Of Hipertension. http://www.cheobs.ubc.ca/hypertension.pdf. 29 Juli 2004.

Cory, Iskandar, Sudigdo. 2003. Dignosis Fisis Pada Anak. Edisi 2. Jakarta : CV Sagung Seto. P. 175

Endang Susalit, dr., Suhardjono, dr., Parlindungan S., dr., 1991. Hypertensi. Jakarta : Yayasan Penerbitan IDI. P. 1 – 12.

Ganong W. F. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta : EGC. P. 552, 567 – 569, 576.

Gusrizal D. 2002. Sambiloto “King of Bitter” dalam Pengobatan Herbal. Harian Kompas 28 Agustus 2002.

Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. P. 208 – 211, 219 – 223, 277 – 282, 285 – 287.

Hecth Frederick. 2003. High Blood Pressure.

http://www.medicinenet.com/High Blood Pressure

Heyne K. Tanaman Berguna Indonesia. Jilid III. Edisi I. P. 1756

Houssay B. A. 1955. Human Physiology. New York : McGraw – Hill Companies. P. 13 – 17, 175 – 185.

Ibnu Masud. 1989. Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta : EGC. P. 1 – 2, 6 – 7, 25 – 27, 122, 129.


(5)

43

Jackson E. K. 2001. Renin and Angiotensin. In Hardman J. G., Limbird L. E., editors : Goodman & Gilman’s The Pharmacology Basis Of Therapeutics. 8th Ed. New York : McGraw – Hill Companies. P. 813.

Kaplan N. M. 1994. Hypertension. In Willerson J. T., editor : Treatment of Heart

Disease. London : Mosby – Wolfe. P. 7.30 – 7.60.

Kaplan N. M. 1998. Clinical Hypertension. 7th Ed. Dallas : Williams & Wilkins Companies. P. 44 – 47.

Lukito A. M., Ivan P. E. P. 2003. Khasiat & Manfaat Sambiloto “Raja Pahit

Penakluk Aneka Penyakit”. Jakarta : Agromedia. P. 1 – 15.

Mohrman D. E., Heller L. J. 2003. Cardiovaskuler Physiology. 5th Ed. New York : Lange Medical Books. P. 55 – 62, 159.

NHLBI. 2004. Classification of Blood Pressure

www.clevelandclinicmeded.com/diseasemanagement/nephrology/ hypertension/table1htn.htm

NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. www.Westernhealth.com/providers/download/jnc7full.pdf

NHLBI. 2004. The Seventh Report of The Joint National Committee. www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension

Oates J. A., Brown J. 2001. Antihypertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In Hardman J. G., Limbird L. E., editors : Goodman &

Gilman’s The Pharmacological Basis Of Therapeutics. 8th Ed. New York :

McGraw-Hill Companies. P. 896

Opie L. H. 1992. Angiotensin – Converting Enzyme Inhibitors : Scientific Basis

for Clinical Use. New York : Wiley – Liss. P. 215

Semple Peter. 1996. Hypertension (Cardiovascular Physiology). http://www.rain-tree.com

Setiawan Dalimartha. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Trubus Agriwidya. P. 135 – 139.

Sherwood L. 2001. Human Physiology From Cells to Systems. 4th Ed. California : Brooks/Cole. P. 359.


(6)

Uren N. 2002. Hypertension (High Blood Pressure).

http:// www.netdoctor.co.uk/health advice/facts.htm 29 Juli 2004

Williams G. H. 2001. Hypertensive Vasculer Disease. In Braunwald E., Hauser S., Fauci A. S., Longo D. L., Kasper D. L., Jameson J. L., editors : Harrison’s Principles of Internal Medicine. 15th Ed. New York : McGraw-Hill Companies. P. 1414 – 1420.

Winarto W. P. 2003. Sambiloto Budi Daya dan Pemanfaatan Untuk Obat. Penerbit Swadaya. P. 1 – 9.