Laporan Perencanaan Bisnis Pengembangan Pasar dan Produksi Kue Ladu di Sukabumi.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis ... 1

1.1.1. Peluang Bisnis ... 2

1.1.2. Persaingan ... 3

1.1.3. Produk ... 4

1.1.4. Target dan Pasar Potensial ... 6

1.1.5. Strategi Pemasaran dan Kelayakan Investasi ... 7

1.2 Deskripsi Bisnis ... 9

1.2.1. Nama ... 9

1.2.2. Logo ... 9

1.2.3. Bentuk Kepemilikan dan Perizinan ... 11

1.2.4. Visi dan Misi ... 12

1.2.5. Alamat Perusahaan ... 12 BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK


(2)

2.1 Analisis Peluang... 13

2.1.1. Industri dari Produk yang dijalankan ... 13

2.1.2. Peluang ... 13

2.1.3. Tantangan dan Resiko ... 14

2.2 Analisis Ide Produk dan Pasar ... 18

2.2.1. Proyeksi Peningkatan Kebutuhan ... 18

2.2.2. Proyeksi Peningkatan Konsumen Potensial ... 19

2.2.3. Keunikan Produk ... 19

BAB III ASPEK PEMASARAN 3.1 Strategi Pemasaran ... 21

3.1.1. Peta Pasar ... 21

3.1.1.1. Demografi ... 21

3.1.1.2. Perilaku Konsumen ... 23

3.1.1.3. Kebiasaan Konsumen ... 24

3.1.2. Aspek Stratejik ... 25

3.1.2.1. Segmenting ... 25

3.1.2.2. Targeting ... 27

3.1.2.3. Positioning ... 29

3.2 Bauran Pemasaran ... 30

3.2.1. Produk (Product) ... 31

3.2.2. Harga (Price) ... 32

3.2.3. Distribusi (Place) ... 33

3.2.4. Promosi (Promotion) ... 33

3.3 Perkiraan Penjualan ... 34

(Perkiraan Penjualan Selama 3 Tahun) BAB IV ASPEK OPERASIONAL 4.1 Peralatan dan Kapasitas Produksi ... 36


(3)

4.1.3. Bahan Baku Satu Kali Produksi ... 44

4.1.4. Kapasitas Produksi ... 44

4.2 Proses Produksi/Operasi ... 46

(Proses Produksi dan Blue Print) 4.3 Lokasi dan Tata Letak ... 48

4.3.1. Lokasi ... 48

4.3.2. Tata Letak ... 50

BAB V ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN 5.1 Struktur Organisasi ... 53

5.1.1. Bagan Organisasi ... 53

5.1.2. Deskripsi Pekerjaan ... 54

5.1.3. Spesifikasi Pekerjaan ... 58

5.1.4. Rekrutmen dan Seleksi ... 60

5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi ... 62

5.2.1. Waktu Kerja ... 62

5.2.2. Kompensasi ... 64

5.3 Standard Operational Procedure ... 65

BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana... 79

6.2 Sumber Dana ... 82

6.3 Proyeksi Neraca ... 83

6.4 Proyeksi Laba Rugi ... 83

6.5 Proyeksi Arus Kas... 85

6.6 Penilaian Kelayakan Investasi ... 91


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo Usaha ... 10

Gambar 2 Product Life Cycle ... 32

Gambar 3 Proses produksi ... 45

Gambar 4 Peta Lokasi Kota Sukabumi ... 49

Gambar 5 Peta lokasi tempat produksi ... 49

Gambar 6 Layout Awal ... 50

Gambar 7 Layout Setelah diperbaiki ... 51


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel I Data Penjualan Tahun 2013... 2

Tabel II Daerah Lokasi Pasar yang Sama-Sama Dimasuki oleh Pesaing ... 4

Tabel III Proyeksi peningkatan kebutuhan kue Ladu ... 18

Tabel IV Perkiraan Penjualan Tiga Tahun ... 35

Tabel V Peralatan ... 36

Tabel VI Perlengkapan Penunjang... 41

Tabel VII Bahan Baku ... 44

Tabel VIII Deskripsi Pekerjaan ... 55

Tabel IX Waktu Kerja ... 62

Tabel X Standar dan Prosedur usaha kue Ladu ... 66

Tabel XI Aktiva Tetap ... 79

Tabel XII Aktiva Lancar ... 80

Tabel XIII Neraca ... 82

Tabel XIV Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama ... 82

Tabel XV Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Pertama ... 83

Tabel XVI Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Kedua ... 85


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perkiraan Penjualan Lampiran B Buku Kue

Lampiran C Nota Pembayaran Lampiran D Foto-Foto


(7)

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1.Deskripsi Konsep Bisnis

Di Indonesia terdapat makanan tradisional yang beraneka ragam, khususnya di Jawa Barat. Daerah Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang mempunyai banyak aneka makanan tradisional. Namun saat ini pola konsumsi masyarakat mulai banyak berubah, semakin maraknya makanan modern semakin menurun pula tingkat mengkonsumsi makanan tradisional di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan banyaknya makanan produk olahan sehingga sebagian masyarakat lebih memilih makanan modern dibanding makanan tradisional agar lebih bergengsi untuk disuguhkan.

Makanan modern ditunjukan dengan kecepatan penyajian makanannya, selain itu tampilannya juga sangat menggiurkan dan pembuatan makanan biasanya menggunakan alat-alat yang sudah canggih, berbeda dengan makanan tradisional yang cara penyajiannya tergolong lama.

Seperti yang terjadi pada kue ladu makanan tradisional ini mulai mengalami penurunan. Seiring perkembangan zaman popularitas kue ladu saat ini mulai terpinggirkan dengan banyaknya makanan olahan modern yang marak di jual di berbagai tempat.

Selain disebabkan karena banyaknya makanan olahan modern, penurunan yang terjadi pada produk kue ladu juga disebabkan karena berkurangnya para produsen yang memproduksi kue ladu tersebut, sehingga untuk mempertahankan makanan tradisional ini produsen yang masih bertahan perlu meningkatkan jumlah produksi dan memperluas target pasarnya.


(8)

Dari kondisi yang terjadi saat ini bukan berarti semua produsen kue ladu merasa bahwa produk ini tidak bisa berkembang di masyarakat dan juga tidak disukai oleh para konsumennya. Kondisi ini mampu dibaca oleh produsen kue ladu dari kota Sukabumi salah satunya Bapak Budiyanto dan itu dijadikannya peluang usaha.

1.1.1. Peluang Bisnis

Peluang usaha adalah kesempatan yang pasti bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada dan dengan memanfaatkan berbagai kesempatan baik itu peluang usaha apa saja, yang bisa dengan sigap kita ambil. (Putu-Darmayasa, 2012).

Setelah penulis mencoba menggali informasi dari produsennya langsung dan mengetahui arti dari peluang usaha, maka penulis mengetahui bahwa peluang usaha kue ladu ini masih terbuka sangat lebar, artinya prospek usaha ini sangat menjanjikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data-data penjualan yang dimiliki oleh Bapak Budiyanto satu tahun terakhir yang dimana saat ini keadaan pasar masih terbatas, jumlah produksi masih dalam skala kecil namun permintaan pasar sangat banyak, keuntungan dalam setiap produksinya pun mencapai 100%, dan tentunya bahan-bahan penunjang produksi ladu ini semuanya asli dari Indonesia sehingga tidak menyulitkan proses produksi dan sangat mudah didapatkan.

Tabel I

Data Penjualan Tahun 2013

Bulan Produksi (potong) Permintaan (potong)


(9)

Februari 13000 18500

Maret 14000 18500

April 15000 22000

Mei 15000 20000

Juni 15000 18000

Juli 15000 20000

Agustus 15000 23000

September 15000 25000

Oktober 15000 25000

November 15000 25000

Desember 5000 25000

Sumber: data pemilik usaha (2013) 1.1.2. Persaingan

Dalam proses pengamatan yang penulis coba lakukan, penulis melihat ada beberapa produsen ladu lainnya yang juga saling bersaing untuk memasuki pasar di daerah Sukabumi dan sekitarnya. Hal itu sudah diantisipasi oleh Bapak Budiyanto, beliau tidak mengikuti para produsen lainnya yang mencoba memasuki pasar yang ada di Kota Sukabumi, beliau mencari pasar di luar kota yaitu Kota Bogor dan Kota Bandung. Pada awal beliau memasuki pasar di dua kota tersebut dan belum ada produsen kue ladu lainnya yang memasarkan produk kue ladu di Kota Bogor maupun Kota Bandung, tapi seiring berjalannya waktu para pesaing tersebut yang berasal dari Kota Cianjur dan Kota Sukabumi akhirnya mulai memasuki pasar yang sama. Dengan kondisi yang dialami oleh beliau tentunya ini harus dihadapi dan tidak bisa dihindari. Beliau masuk di dalam persaingan tersebut dengan bermodalkan kualitas


(10)

produk dan harga jual produk itu sendiri. Artinya beliau sangat memperhatikan kualitas produk yang dibuat mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, dan sampai dengan mengemas produk tersebut. Karena sikap konsisten yang dilakukan beliau dalam setiap produksi ladunya, maka produk ladu tersebut memiliki kualitas yang disukai oleh para konsumen dan mampu menguasai pasar yang ada walaupun berada ditengah-tengah persaingan. Berikut tabel pasar yang dimasuki para pesaing dari Sukabumi dan Cianjur:

Tabel II

Daerah Lokasi Pasar yang Sama-Sama Dimasuki oleh Pesaing

Bandung Sukabumi Bogor

Kebon Kelapa Daerah Cisaat Pasar Anyar

Pasar Astana Anyar Daerah pusat kota Pasar Ramayana

- Pusat jajanan pasar Pelita -

- - -

Sumber: data pemilik usaha 1.1.3. Produk

Pengertian produk ( product) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari definisi produk, produk Ladu merupakan makanan tradisional yang rasanya manis dan berwarna coklat dengan bahan pokok kelapa, beras ketan, gula pasir, dan gula merah. Seperti yang kita ketahui bahwa bahan baku pokok dalam pembuatan produk tersebut asli Indonesia dan mudah didapatkan dimana-mana.


(11)

Bahan pokok tersebut juga memiliki kandungan gizi yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh manusia, yaitu kelapa memiliki kandungan asam lemak yang terkandung dalam daging buah kelapa mengandung 90% asam lemak jenuh dan 10% asam lemak tak jenuh. Meskipun tergolong minyak jenuh, minyak kelapa dikategorikan sebagai minyak berantai karbon sedang (medium chain fatty acids, MCFA). Keunggulan asam lemak rantai sedang dibandingkan dengan asam lemak rantai panjang yaitu asam lemak rantai sedang lebih mudah dicerna dan diserap. Asam lemak rantai sedang saat dikonsumsi dapat langsung dicerna di dalam usus tanpa proses hidrolisis dan enzimatis, langsung dipasok ke aliran darah dan diangkut ke hati untuk dimetabolisir menjadi energi. (Sumber: www.smallcrab.com; 25 Oktober 2013)

Kemudian beras ketan mengandung energi sebesar 362 kilokalori, protein 6, 7 gram, karbohidrat 79, 4 gram, lemak 0, 7 gram, kalsium 12 miligram, fosfor 148 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Beras Ketan Putih juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0, 16 miligram, dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Beras Ketan Putih, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (Sumber: http://www.organisasi.org; 25 Oktober 2013)

Adapun kandungan gizi gula merah bagi tubuh adalah Thiamine (vitamin B1), Riboflavin (vitamin B2), Nicotinic Acid (vitamin B3), Pyridoksin (vitamin B6), Cyanocobalamin (vitamin B12), Ascorbic Acid (Vitamin C), dan Garam mineral. (Sumber: http://tanamanobat-herbal.blogspot.com; 25 Oktober 2013)

Kandungan gizi gula pasir adalah 364 kilokalori, protein 0 gram, karbohidrat 94 gram, lemak 0 gram, kalsium 5 miligram, fosfor 1 miligram, dan zat


(12)

besi 0 miligram. Selain itu di dalam Gula Pasir juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Gula Pasir, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. (Sumber: http://www.organisasi.org ; 25 Oktober 2013)

Dari pemaparan tentang beberapa bahan pokok yang dibutuhkan dalam produksi kue ladu, kita tahu bahwa tidak ada bahan baku yang berbahaya, namun semua bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kue ladu memiliki kandungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

1.1.4. Target dan Pasar Potensial

Definisi target pasar adalah pasar yang memiliki konsumen dengan daya beli yang cukup potensial. (Sumber: http://blogbisnisonlinegratis.blogspot.com, 25 Oktober 2013)

Dari definisi tersebut penulis mengklasifikasikan target pasar produk ladu, yaitu usia produktif dengan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, dengan berbagai tingkat pekerjaan dan tingkat ekonomi dari yang rendah sampai yang tinggi, karena harga yang relatif murah, dan konsumen yang menyukai rasa manis.

Kotler (1997:118) menyatakan bahwa: potensi pasar adalah batas yang di dekati oleh permintaan ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga untuk lingkungan yang telah ditentukan. Dari definisi tersebut penulis menganalisis potensi pasar produk Ladu, dengan memperhatikan permintaan yang semakin bertambah banyak (seperti pada tabel 2) sehingga perusahaan dapat mengetahui peluang pasar yang ada. Saat ini pasar yang memiliki potensi yang cukup besar adalah toko-toko kue yang berada di pasar-pasar tradisional, agen-agen kue,


(13)

serta penulis akan mencoba memasuki tempat-tempat yang menjual oleh-oleh, contohnya Kartikasari, Mayasari, dan tempat lainnya yang sejenis.

1.1.5. Strategi Pemasaran dan Kelayakan Investasi

Untuk memasuki pasar yang ada tentunya tidak bisa sembarangan, dengan kata lain produsen perlu memiliki strategi pemasaran. Menurut Philip Kotler (2004, 81): “Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.”

Strategi spesifik untuk pasar sasaran yang dilakukan oleh Bapak Budiyanto adalah beliau tidak memasuki semua pasar yang menjual kue di dalam satu lokasi yang jaraknya berdekatan, akan tetapi beliau hanya memasuki beberapa pasar dalam satu lokasi yang dianggap memiliki prospek lebih baik dari yang lainnya. Hal itu ditandai dengan banyaknya produsen kue yang menitipkan produknya ke toko tersebut, banyaknya jumlah konsumen yang membeli kue di toko tersebut, kemudahan dalam proses pembayaran, dan letak toko. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar produk kue Ladu terfokus pada pasar yang memang memiliki prospek yang lebih besar.

Strategi spesifik untuk bauran pemasaran yang dilakukan oleh Bapak Budiyanto adalah dalam produksinya beliau selalu menjaga kualitas produk mulai dari bahan baku, proses, hingga pengemasan, selanjutnya pemberian merek pada produk agar konsumen mudah mengingat. Selain penerapan strategi pada produk beliau juga menerapkan strategi pada harga, saluran distribusi, dan promosi. Strategi pada harga dilakukan dengan cara penetrasi harga, artinya pada awal penjualan


(14)

bapak Budiyanto menetapkan harga yang relatif rendah dan mengalami kenaikan secara bertahap, dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar. Selanjutnya adalah strategi dalam saluran distribusi, bapak Budiyanto memilih saluran distribusi yang lokasinya mudah dijangkau dan letak dari satu lokasi ke lokasi lainnya berdekatan tujuannya adalah untuk mengurangi besarnya pengeluaran pemasaran yang dilakukan oleh bapak Budiyanto. Kemudian yang terakhir adalah strategi untuk promosi yang dilakukan oleh bapak Budiyanto sampai saat ini adalah WOM (Word of Mouth) dan personal selling.

Di awal usaha yang dilakukan bapak Budiyanto tentunya sudah dilakukan studi kelayakan, dan saat ini saya juga mencoba membuat studi kelayakan yang diterangkan pada bagian aspek keuangan. Pengertian studi kelayakan usaha menurut Kasmir dan Jakfar (2007:4) adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan.

Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Apabila dilihat dari perhitungan keuntungan usaha kue Ladu ini sangat menjanjikan bagi para investor untuk melakukan penanaman modal (tercantum dalam bab bagian keuangan). Sekaligus ini membuktikan bahwa Usaha kue Ladu layak untuk dijalankan.


(15)

1.2Deskripsi Bisnis 1.2.1. Nama

Brand atau merek bukanlah sekedar nama tetapi juga mencakup citra dan pelayanan. David Aaker (dalam Amin Wijaja (2005:10) mengemukakan bahwa merek adalah sebuah nama ataupun simbol yang bertujuan untuk membedakan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual ataupun sekelompok penjual yang merupakan pesaing mereka. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa identitas sebuah produk sangatlah penting.

Memang sampai sekarang produk ladu ini belum memiliki nama, namun karena pentingnya sebuah nama pada produk, bapak Budiyanto akan segera memberikan nama “INTAN SARI” pada produk ladunya. “INTAN SARI” terdiri dari dua kata yaitu INTAN dan SARI, INTAN berarti batu permata yang berkilauan berasal dari karbon murni dalam bentuk kristal (zat yang terkenal paling keras, dipakai untuk permata cincin, gelang, kalung, giwang, bros, dan sebagainya). Kemudian dalam kata intan terdapat penggalan kata TAN, kata tersebut merupakan marga dari keluarga. Selanjutnya kata SARI memiliki makna bunga, nama perusahaan, nama merek produk, dan lain-lain. Bila melihat dari makna masing-masing kata terhadap nama produk tersebut pemilik berharap produknya memiliki identitas yang disukai oleh konsumen, selalu dicari oleh konsumen, dan menghiasi dunia kuliner khususnya di Jawa barat dan umumnya diseluruh Indonesia.

1.2.2. Logo

Definisi logo menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Logo, 3 November 2013) merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk,


(16)

negara, lembaga/organisasi dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Penulis mencoba membuat logo sebagai berikut:

Gambar 1 Logo Usaha Keterangan gambar:

Gambar diamond melambangkan bahwa produk kue Ladu ini memiliki tingkat kualitas yang tinggi. Dengan berbagai sudut yang melambangkan bahwa setiap masyarakat bisa mengkonsumsinya.

 Bentuk oval dengan menggunakan garis berwarna merah yang terputus maknanya kekerabatan atau kekeluargaan yang sangat kuat.

 Warna merah menunjukan keberanian.

 Intan sari merupakan brand dari produk kue Ladu sendiri dan tulisannya menggunakan warna merah.


(17)

 Gambar orang yang di dalam diamond menunjukan tingkat kualitas produk dari segi pembuatan hingga penyajian produk tersebut.

 Background logo tersebut warna emas karena warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan. 1.2.3. Bentuk Kepemilikan dan Perizinan

Menurut Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis 3 November 2013) terdapat beberapa macam kepemilikan bisnis, salah satunya adalah perusahaan perseorangan artinya bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Sehingga apabila bisnisnya mengalami kerugian, pemiliklah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

Usaha kue Ladu “INTAN SARI” merupakan perusahaan perorangan yang dimiliki oleh bapak Budiyanto dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki oleh beliau.

Usaha yang telah dilakukan selama 20 tahun, saat ini telah memiliki izin usaha. Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang atas penyelenggaraam suatu kegiatan usaha oleh seorang pengusaha atau suatu perusahaan. (Sumber: http://zhu-herman5.blogspot.com, 3 November 2013). Dari usaha kue ladu sendiri sudah mendapatkan izin dari tetangga sekitar tempat produksi dan pihak Dinas Kesehatan, kemudian rencana selanjutnya adalah tentang izin halal. Izin tersebut sangat berguna untuk perkembangan usaha ladu agar bisa lebih maju dan berkembang.


(18)

1.2.4. Visi dan Misi

Visi misi perusahaan makanan harus menjadi dasar dalam membangun bisnis. Dengan visi yang jelas dan misi yang terarah langkah awal yang baik untuk menuju langkah berikutnya. Karena begitu penting visi dan misi dalam sebuah usaha, maka usaha ladu ini sendiri memiliki visi misi sebagai berikut.

Visi: Mewujudkan makanan tradisional yang memiliki cita rasa nasional dan mampu menembus pasar internasional.

Misi:

 Menjaga dan mempertahankan kualitas kue ladu dalam setiap produksi.

 Berinovasi secara berkala baik dalam produk, kemasan, maupun pemasaran.

 Mengembangkan pemasaran hingga ke seluruh daerah di Indonesia. 1.2.5. Alamat Perusahaan

Usaha kue Ladu “INTAN SARI” saat ini berada di Jl. RA Kosasih, Gg Samsi no 57 Kota Sukabumi.


(19)

BAB VI

ASPEK KEUANGAN

Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilayakan kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam jangka waktu tiga tahun. Perhitungannya adalah sebagai berikut:

6.1. Kebutuhan Dana

Tabel XI Aktiva Tetap (Sumber: Pemilik Usaha)

Initial Cash Flow/ Initial Investment

Komponen Investasi Jumlah

Kompor gas 2 buah (Rp 405.000+Rp 650.000) Rp1.055.000 Tabung gas 2 buah (Rp 110.000+Rp 300.000) Rp410.000 Wajan 3 buah (Rp 250.000+Rp 250.000+Rp 400.000) Rp900.000

Buleng Rp300.000

Saringan Rp20.000

Lempung Rp350.000

Alu Rp250.000

Jolang 2 buah @Rp 50.000 Rp100.000

Baskom Rp40.000


(20)

Sodet 3 buah @Rp 20.000 Rp60.000

Cukil 2 buah @Rp 10.000 Rp20.000

Triplek 2 buah @Rp 100.000 Rp200.000

Alat cetakan Rp250.000

Alat rol Rp300.000

Mesin giling Rp4.000.000

Tupperware 4 buah @Rp 75.000 Rp300.000

Staples 2 buah @Rp 5.000 Rp10.000

Pengayak 2 buah @Rp 15.000 Rp30.000

Gayung Rp5.000

Total Biaya Rp8.625.000

Tabel XII Aktiva Lancar (Sumber: Pemilik Usaha)

Nama bahan dan perlengkapan per hari

Jumlah Harga/satuan Jumlah total

Beras ketan super 10 kg Rp14.000 Rp140.000

Kelapa parut 45 buah Rp4.000 Rp180.000

Gula Pasir 2 kg Rp11.500 Rp23.000


(21)

Garam 5 sendok teh Rp100 Rp500

Pandan 2 lembar Rp100 Rp200

Total Bahan Baku Rp439.700

Plastik bening 4 buah Rp2.500 Rp10.000

Sarung tangan plastik 5 pasang Rp200 Rp1.000

Plastik pembungkus ½ kg Rp26.000 Rp13.000

Plastik mika untuk kemasan

1 pack Rp30.000 Rp30.000

Label ± 80 buah Rp200 Rp16.000

Lilin 3 buah Rp1.000 Rp3.000

Stapler 5 buah Rp300 Rp1.500

Korek api 1 buah Rp500 Rp500

Total harga perlengkapan penunjang dalam setiap

produksi

Rp75.000


(22)

Harga pokok penjualan:

Total Biaya Produksi/ hari = Rp514.700 = Rp 686 / buah

Jumlah produksi 750 buah

Harga Jual = Rp 2.000/ buah Laba = Rp 2.000 - Rp 686

= Rp 1.314

= Rp 1.314 x 100% Rp 686

= 192 %

Jadi, keuntungan tiap buah adalah ± 192 %

6.2. Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan dalam proses produksi kue Ladu ini berasal dari tabungan milik pribadi bapak Budiyanto, yaitu sebesar Rp 9.139.700

6.3. Proyeksi Neraca

Tabel XIII Neraca

Aktiva Jumlah Pasiva Jumlah

Aset lancar Rp514.700 Kewajiban

Aset tetap: Ekuitas

Peralatan Rp8.625.000 Modal disetor Rp9.139.700

Total aktiva Rp9.139.700 Total pasiva Rp9.139.700

Sumber: Data diolah 2013 *Diasumsikan nilai tetap


(23)

6.4. Proyeksi Laporan Laba Rugi

Tabel XIV

Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama

Proyeksi Laporan Laba Rugi Bulan Pertama

Komponen Pendapatan / Biaya Jumlah

Pendapatan

750 potong kue ladu x 26 hari x Rp 2.000 Rp39.000.000

Total Pendapatan Rp39.000.000

Komponen Biaya Produksi

Beras ketan super 10 kg @ Rp 14.000 x 26 hari Rp3.640.000 Kelapa parut 45 buah @Rp Rp 4.000 x 26 hari Rp4.680.000

Gula Pasir 2 kg @Rp Rp 11.500x 26 hari Rp598.000

Gula Kawung 8 kg @Rp Rp 12.000x 26 hari Rp2.496.000

Garam 5 sendok teh @Rp 100x 26 hari Rp13.000

Pandan 2 lembar @Rp 100x 26 hari Rp5.200

Gas 2 buah @Rp 15.000x 26 hari Rp780.000

Gaji karyawan x 4 orang @ Rp 1.480.000 Rp5.920.000

Plastik bening x 4 buah Rp 250 x 26 hari Rp26.000 Sarung tangan plastik x 5 pasang @Rp 200 x 26 hari Rp26.000 Plastik pembungkus x ½ kg @Rp 13.000 x 26 hari Rp338.000 Plastik mika untuk kemasan x 1 pack @Rp 30.000 x 26 hari Rp780.000

Label x ± 80 buah @Rp 200 x 26 hari Rp416.000


(24)

Stapler x 5 buah @Rp 300 x 26 hari Rp39.000

Korek api x 1 buah @Rp 500 x 26 hari Rp13.000

Total Biaya Produksi Rp19.848.200

Laba bersih (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Rp19.151.800

Komponen Biaya Operasional

Transportasi @ Rp 100.000 x 26 hari Rp2.600.000

Promosi Rp100.000

Penyusutan ((Rp 8.625.000 - Rp 0 / 3 tahun)) / 12 bulan Rp143.750

Total Biaya Operasional Rp2.843.750

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Rp16.308.050

Beban bunga Rp0

Laba bersih sebelum pajak Rp16.308.050

Pajak Rp0

Laba bersih setelah pajak Rp16.308.050

Sumber: Data diolah 2013

Keterangan:

 Rumus menghitung penyusutan = (( Harga aktiva - nilai sisa) / umur ekonomis))


(25)

6.5. Proyeksi Arus Kas

Tabel XV

Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Pertama

Operational Cash Flow (Proyeksi selama 3 tahun)

(* asumsi kenaikan pendapatan maupun biaya sebesar 6% tiap tahun --> sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 6%)

Dari tahun pertama usaha tidak dikenakan pajak, karena menurut Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan yang dikenakan pajak adalah usaha yang Laba bersihnya minimal Rp300.000.000

Komponen Cash Flow Tahun 1

Komponen Pendapatan

750 potong kue ladu x 26 hari x Rp 2.000 x 12 bulan Rp468.000.000

Total Pendapatan Rp468.000.000

Komponen Biaya Produksi

Beras ketan super 10 kg @ Rp 14.000 x 26 hari x 12 bulan Rp43.680.000 Kelapa parut 45 buah @Rp Rp 4.000 x 26 hari x 12 bulan Rp56.160.000 Gula Pasir 2 kg @Rp Rp 11.500x 26 hari x 12 bulan Rp7.176.000 Gula Kawung 8 kg @Rp Rp 12.000x 26 hari x 12 bulan Rp29.952.000 Garam 5 sendok teh @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp156.000 Pandan 2 lembar @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp62.400 Gas 2 buah @Rp 15.000x 26 hari x 12 bulan Rp9.360.000 Gaji karyawan x 4 orang @ Rp 1.480.000 x 12 bulan Rp71.040.000 Plastik bening x 4 buah Rp 250 x 26 hari x 12 bulan Rp312.000


(26)

Sarung tangan plastik x 5 pasang @Rp 200 x 26 hari x 12

bulan Rp312.000

Plastik pembungkus x ½ kg @Rp 13.000 x 26 hari x 12 bulan Rp4.056.000 Plastik mika untuk kemasan x 1 pack @Rp 30.000 x 26 hari x

12 bulan Rp9.360.000

Label x ± 80 buah @Rp 200 x 26 hari x 12 bulan Rp4.992.000 Lilin x 3 buah @Rp 1000 x 26 hari x 12 bulan Rp936.000 Stapler x 5 buah @Rp 300 x 26 hari x 12 bulan Rp468.000 Korek api x 1 buah @Rp 500 x 26 hari x 12 bulan Rp156.000

Total Biaya Produksi Rp238.178.400

Laba bersih (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Rp229.821.600

Komponen Biaya Operasional

Transportasi @ Rp 100.000 x 26 hari x 12 bulan Rp31.200.000

Promosi x 12 bulan Rp1.200.000

Penyusutan ((Rp 8.625.000 - Rp 0 / 3 tahun)) / 12 bulan Rp1.725.000

Total Biaya Operasional Rp34.125.000

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Rp195.696.600

Beban bunga Rp0

Laba Bersih Sebelum Pajak Rp195.696.600

Pajak Rp0

Laba bersih setelah pajak Rp195.696.600

Penyusutan Rp1.725.000


(27)

Tabel XVI

Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Kedua

Komponen Cash Flow Tahun 2

Komponen Pendapatan

750 potong kue ladu x 26 hari x Rp 2.000 x 12 bulan Rp496.080.000

Total Pendapatan Rp496.080.000

Komponen Biaya Produksi

Beras ketan super 10 kg @ Rp 14.000 x 26 hari x 12 bulan Rp46.300.800 Kelapa parut 45 buah @Rp Rp 4.000 x 26 hari x 12 bulan Rp59.529.600 Gula Pasir 2 kg @Rp Rp 11.500x 26 hari x 12 bulan Rp7.606.560 Gula Kawung 8 kg @Rp Rp 12.000x 26 hari x 12 bulan Rp31.749.120 Garam 5 sendok teh @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp165.360

Pandan 2 lembar @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp66.144

Gas 2 buah @Rp 15.000x 26 hari x 12 bulan Rp9.921.600

Gaji karyawan x 4 orang @ Rp 1.480.000 x 12 bulan Rp75.302.400 Plastik bening x 4 buah Rp 250 x 26 hari x 12 bulan Rp330.720 Sarung tangan plastik x 5 pasang @Rp 200 x 26 hari x 12 bulan Rp330.720 Plastik pembungkus x ½ kg @Rp 13.000 x 26 hari x 12 bulan Rp4.299.360 Plastik mika untuk kemasan x 1 pack @Rp 30.000 x 26 hari x 12

bulan Rp9.921.600

Label x ± 80 buah @Rp 200 x 26 hari x 12 bulan Rp5.291.520 Lilin x 3 buah @Rp 1000 x 26 hari x 12 bulan Rp992.160


(28)

Stapler x 5 buah @Rp 300 x 26 hari x 12 bulan Rp496.080 Korek api x 1 buah @Rp 500 x 26 hari x 12 bulan Rp165.360

Total Biaya Produksi Rp252.469.104

Laba bersih (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Rp243.610.896

Komponen Biaya Operasional

Transportasi @ Rp 100.000 x 26 hari x 12 bulan Rp33.072.000

Promosi x 12 bulan Rp1.272.000

Penyusutan ((Rp 8.625.000 - Rp 0 / 3 tahun)) / 12 bulan Rp1.725.000

Total Biaya Operasional Rp36.069.000

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Rp207.541.896

Beban bunga Rp0

Laba Bersih Sebelum Pajak Rp207.541.896

Pajak Rp0

Laba bersih setelah pajak Rp207.541.896

Penyusutan Rp1.725.000


(29)

Tabel XVII

Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Ketiga

Komponen Cash Flow Tahun 3

Komponen Pendapatan

750 potong kue ladu x 26 hari x Rp 2.000 x 12 bulan Rp525.844.800

Total Pendapatan Rp525.844.800

Komponen Biaya Produksi

Beras ketan super 10 kg @ Rp 14.000 x 26 hari x 12 bulan Rp49.078.848 Kelapa parut 45 buah @Rp Rp 4.000 x 26 hari x 12 bulan Rp63.101.376 Gula Pasir 2 kg @Rp Rp 11.500x 26 hari x 12 bulan Rp8.062.954 Gula Kawung 8 kg @Rp Rp 12.000x 26 hari x 12 bulan Rp33.654.067 Garam 5 sendok teh @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp175.282

Pandan 2 lembar @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp70.113

Gas 2 buah @Rp 15.000x 26 hari x 12 bulan Rp10.516.896

Gaji karyawan x 4 orang @ Rp 1.480.000 x 12 bulan Rp79.820.544 Plastik bening x 4 buah Rp 250 x 26 hari x 12 bulan Rp350.563 Sarung tangan plastik x 5 pasang @Rp 200 x 26 hari x 12 bulan Rp350.563 Plastik pembungkus x ½ kg @Rp 13.000 x 26 hari x 12 bulan Rp4.557.322 Plastik mika untuk kemasan x 1 pack @Rp 30.000 x 26 hari x 12

bulan Rp10.516.896

Label x ± 80 buah @Rp 200 x 26 hari x 12 bulan Rp5.609.011 Lilin x 3 buah @Rp 1000 x 26 hari x 12 bulan Rp1.051.690 Stapler x 5 buah @Rp 300 x 26 hari x 12 bulan Rp525.845


(30)

Korek api x 1 buah @Rp 500 x 26 hari x 12 bulan Rp175.282

Total Biaya Produksi Rp267.617.250

Laba bersih (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Rp258.227.550

Komponen Biaya Operasional

Transportasi @ Rp 100.000 x 26 hari x 12 bulan Rp35.056.320

Promosi x 12 bulan Rp1.348.320

Penyusutan ((Rp 8.625.000 - Rp 0 / 3 tahun)) / 12 bulan Rp1.725.000

Total Biaya Operasional Rp38.129.640

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Rp220.097.910

Beban bunga Rp0

Laba Bersih Sebelum Pajak Rp220.097.910

Pajak Rp0

Laba bersih setelah pajak Rp220.097.910

Penyusutan Rp1.725.000


(31)

6.6. Penilaian Kelayakan Investasi 6.6.1. Payback Period


(32)

(33)

http://artikelhukum88.blogspot.com/2012/10/pengertian-produk-menurut-para-ahli.html

http://blogbisnisonlinegratis.blogspot.com/2012/06/3-strategi-penetapan-target-pasar-untuk.html

http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/353/jbptunikompp-gdl-minarnievi-17607-3-bab2-min-i.pdf

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/530/jbptunikompp-gdl-senirosdia-26495-3-unikom_s-i.pdf

http://hejocarulang.blogspot.com/2011/10/sepuluh-pengertian-bisnis-menurut.html?m=1

http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/artikel/merek/definis-merek/ http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-beras-ketan-putih-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html

http://learnourworld.wordpress.com/2011/08/24/analisis-peluang-pasar/ http://listyanyvi.blogspot.com/2012/10/ekonomi-koperasi.html

http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/ http://miredboyz.blogspot.com/p/kompensasi-karyawan.html

http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/12/tantangan-dan-permasalah-dalam-bisnis.html

http://putu-darmayasa.blogspot.com/2012/11/pengertian-peluang-usaha.html http://rabbydarmawan96.blogspot.com/2012/10/cara-membacamelihat-dan-memanfaatkan.html

http://stiebanten.blogspot.com/2011/05/pengertian-rekrutmen-dan-seleksi.html. http://stpgroup.blogspot.com/p/test.html

http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2013/07/kandungan-dan-manfaat-gula-aren.html


(34)

ee.org/philip-kotler-bauran-pemasaran-2008/+&cd=22&hl=en&ct=clnk

http://vierenatirzadwivantiara.blogspot.com/2011/10/pengertian-bisnis.html?m=1 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:DTuJ1fVfd6gJ:www.goboo k

http://www.bimbingan.org/contoh-visi-misi-perusahaan-makanan.htm

http://www.smallcrab.com/kesehatan/643-kandungan-buah-kelapa-dilihat-dari-segi-kesehatan

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-gula-pasir-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html

Zimmerer W.T., Scarborough M.N., Wilson D.(2008): Essentials of Entrepreneurship and small Business management


(1)

Tabel XVII

Proyeksi Laporan Laba Rugi Tahun Ketiga

Komponen Cash Flow Tahun 3

Komponen Pendapatan

750 potong kue ladu x 26 hari x Rp 2.000 x 12 bulan Rp525.844.800

Total Pendapatan Rp525.844.800

Komponen Biaya Produksi

Beras ketan super 10 kg @ Rp 14.000 x 26 hari x 12 bulan Rp49.078.848 Kelapa parut 45 buah @Rp Rp 4.000 x 26 hari x 12 bulan Rp63.101.376 Gula Pasir 2 kg @Rp Rp 11.500x 26 hari x 12 bulan Rp8.062.954 Gula Kawung 8 kg @Rp Rp 12.000x 26 hari x 12 bulan Rp33.654.067 Garam 5 sendok teh @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp175.282 Pandan 2 lembar @Rp 100x 26 hari x 12 bulan Rp70.113 Gas 2 buah @Rp 15.000x 26 hari x 12 bulan Rp10.516.896 Gaji karyawan x 4 orang @ Rp 1.480.000 x 12 bulan Rp79.820.544 Plastik bening x 4 buah Rp 250 x 26 hari x 12 bulan Rp350.563 Sarung tangan plastik x 5 pasang @Rp 200 x 26 hari x 12 bulan Rp350.563 Plastik pembungkus x ½ kg @Rp 13.000 x 26 hari x 12 bulan Rp4.557.322


(2)

90

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Korek api x 1 buah @Rp 500 x 26 hari x 12 bulan Rp175.282

Total Biaya Produksi Rp267.617.250

Laba bersih (Total Pendapatan - Total Biaya Produksi) Rp258.227.550

Komponen Biaya Operasional

Transportasi @ Rp 100.000 x 26 hari x 12 bulan Rp35.056.320

Promosi x 12 bulan Rp1.348.320

Penyusutan ((Rp 8.625.000 - Rp 0 / 3 tahun)) / 12 bulan Rp1.725.000

Total Biaya Operasional Rp38.129.640

Laba bersih sebelum beban bunga dan pajak Rp220.097.910

Beban bunga Rp0

Laba Bersih Sebelum Pajak Rp220.097.910

Pajak Rp0

Laba bersih setelah pajak Rp220.097.910

Penyusutan Rp1.725.000


(3)

6.6. Penilaian Kelayakan Investasi

6.6.1. Payback Period


(4)

92

BAB VI ASPEK KEUANGAN


(5)

http://artikelhukum88.blogspot.com/2012/10/pengertian-produk-menurut-para-ahli.html http://blogbisnisonlinegratis.blogspot.com/2012/06/3-strategi-penetapan-target-pasar-untuk.html http://dansite.wordpress.com/2009/04/05/bauran-pemasaran-marketing-mix/ http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/353/jbptunikompp-gdl-minarnievi-17607-3-bab2-min-i.pdf http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/530/jbptunikompp-gdl-senirosdia-26495-3-unikom_s-i.pdf http://hejocarulang.blogspot.com/2011/10/sepuluh-pengertian-bisnis-menurut.html?m=1 http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/artikel/merek/definis-merek/ http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-beras-ketan-putih-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html http://learnourworld.wordpress.com/2011/08/24/analisis-peluang-pasar/ http://listyanyvi.blogspot.com/2012/10/ekonomi-koperasi.html http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi-pemasaran/ http://miredboyz.blogspot.com/p/kompensasi-karyawan.html http://monaliasakwati.blogspot.com/2011/12/tantangan-dan-permasalah-dalam-bisnis.html http://putu-darmayasa.blogspot.com/2012/11/pengertian-peluang-usaha.html


(6)

http://ujhiee03.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html ee.org/philip-kotler-bauran-pemasaran-2008/+&cd=22&hl=en&ct=clnk

http://vierenatirzadwivantiara.blogspot.com/2011/10/pengertian-bisnis.html?m=1 http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:DTuJ1fVfd6gJ:www.goboo k

http://www.bimbingan.org/contoh-visi-misi-perusahaan-makanan.htm

http://www.smallcrab.com/kesehatan/643-kandungan-buah-kelapa-dilihat-dari-segi-kesehatan

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-gula-pasir-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html

Zimmerer W.T., Scarborough M.N., Wilson D.(2008): Essentials of Entrepreneurship