Perencanaan Bisnis Kue Serabi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KUE SERABI
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
ARBIAH
082101097
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis kue serabi” ini dengan baik, guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Dengan setulus hati, Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua penulis Aminullah Harahap (Alm) dan Dahniar Nasution yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya kepada penulis. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah menjadi orang tua terhebat sedunia. Mungkin Tugas Akhir ini belum ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang Ayahanda dan Ibunda berikan kepada penulis selama ini, penulis berharap Tugas Akhir ini menjadi awal dari kesuksesan di masa yang akan datang. Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr H.Nakman Harahap Msi dan ibu Hj.Yuniar pane dan Abang penulis Arief Hamid Harahap Amd
(3)
dukungan mereka semua, penulis pasti tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di FE USU.
5. Kepada semua teman – teman penulis D3 Keuangan Stambuk 2008 Khususnya Group B terima kasih atas semua motivasi dan dorongannya.
6. Teman-temanseperjuangan ibnu,siro.tya,indah,surya,aul,citra,elien.rahmad,uki terima kasih atas dukungan dan doa-doanya serta semangat dan perhatian yang telah diberikan.
7. Kepada teman – teman Magang khususnya Kelompok 11 Nobe, Wita, Mirza, Roy, dan Roni. Terima kasih untuk kebersamaannya selama magang.
(4)
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhirnya dari hasil penulisan dalam bentuk tugas akhir ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga kita selalu dijalan yang di ridhoi oleh Allah SWT, Amin.
Medan, Juni 2011 Penulis,
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan Usaha ... 3
1.3 Manfaat Usaha ... 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Propil Perusahaan ... 6
2.1.1Data Perusahaan ... 6
2.1.3 Biodata Pemilik ... 7
2.1.4.Struktur Organisasi ... 7
2.1.5.Deskripsi Pekerjaan ... 8
2.2Analisis Pasar danPemasaran. ... 10
2.2.1. Produk yang Dihasilkan ... 10
2.2.2. Gambaran Pasar ... 12
2.2.3. Target atau Segmen Pasar ... 13
2.2.4. Trend Perkembangan Pasar ... 14
2.2.5. Proyeksi Penjualan ... 15
2.2.6. Strategi Pemasaran ... 16
2.2.7..Analisis Pesaing ... 20
2.3. Analisis Produksi ... 22
2.3.1. Bahan Baku dan Bahan Pembantu ... 22
2.3.2. Proses Produksi ... 23
2.3.3. Peralatan/Perlengkapan ... 24
2.3.4. Sarana Penunjang ... 25
2.4. Analisa Sumber Daya Manusia ... 26
2.4.1.Analisis Kebutuhan Kompotensi SDM ... 27
2.5.Rencana Pengembangan Usaha ... 28
2.5.1.Strategi Produksi ... 28
2.5.2Strategi Organisasi dan SDM ... 28
2.5.3.Strategi Pemasaran ... 29
2.5.4.Strategi Keuangan ... 29
2.6.Pemanfaatan Teknologi Informasi……….. …...30
2.7 .Analisis Keuangan ………... 30
2.7.1. Sumber Pendanaan ... 31
(6)
2.7.3. Laporan Keuangan ... 32
2.7.4.Rencana Arus Kas... 33
2.8.Analisis Resiko Usaha………...35
2.8.1.ResikoUsaha………35
2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha………..35
BAB III PENUTUP 3.1.KESIMPULAN………..37
3.2.SARAN………...37
(7)
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Proyeksi Penjualan Perhari ... 14
Tabeh2 Penjualan Perbulan ... 14
Tabel 3 Proyeksi Penjualan Perbulan ... 14
Tabel 4 Keunggulan dan Kelamahan Pesaing ... 20
Tabel 5 Bahan Baku ... 21
Tabel 6 Sumber Peralatan ... 23
Tabel 7 Bahan Pembantul ... 24
Tabel 8 Sarana Penunjang ... 24
Tabel 9 Analisis Kebutuhan Kompensi ... 26
Tabel 10 Sumber Pendanaan ... 29
Tabel 11 Biaya Investasi Awal……… 29
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi ... 8
Gambar 2 Kue Serabi ... 10
Gambar 3 Logo Serba-Serabi ... 19
Gambar 4 Saluran Pemasaran ... 21
Gambar 5 Proses Produki ………... 23
(9)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan ringan atau cemilan merupakan makanan yang dimaksudkan untuk menghilangkan rasa lapar seseorang sementara waktu. Salah satu makanan ringan yang banyak digemari masyarakat adalah kue serabi. Kue serabi merupakan adonan tepung dan telor ,gula,santan,yang diolah kemudian dijadikan dengan kue serabi terus dimasak kurang lebih satu jam . Karena pengolahannya yang sederhana dan tidak memakan waktu lama, maka saya tertarik membuka usaha ini. Bisnis makanan ringan kue serabi ini cukup diminati oleh para pemburu bisnis rumahan.
Faktanya dapat kita lihat disepanjang jalan besar di kota Medan, banyak outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai rasa dan bahan dasar. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginan masyarakat untuk menikmati rasa-rasa yang berbeda yang ditawarkan oleh produsen pada makanan dengan penampilan yang menarik serta harga yang terjangkau, maka satu keputusan yang tepat untuk meramaikan dunia industri makanan ringan.
Usaha makanan ringan kue serabi ini direncanakan akan dijalankan pada awal tahun 2012, yang beralamat di Jalan Melati Raya No. 26.Tj Sari Medan. Dengan produksi rumahan yang dikelola oleh saya, usaha ini akan berkembang dan berkembang di kawasan ini karena tempatnya strategis dan berada di daerah keramaian yang merupakan target pasar dari usaha ini.
(10)
Saya membuka bisnis ini karena kue serabi merupakan makanan yang digemari oleh semua kalangan dan juga sangat terjangkau harganya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pedagang makanan ringan dan hampir selalu ada disetiap tempat keramaian. Ini membuktikan bahwa antusias masyarakat terhadap kuliner makanan ringan sangat tinggi dan tidak pernah hilang penggemarnya.
Dengan harga yang terjangkau, bisnis makanan ringan/cemilan ini mampu memberikan persentase konsumen yang cukup tinggi di setiap bulannya. Tentunya dengan terus mempertahankan cita rasa dan kualitas kue serabi. Konsumen akan terus meningkatkan permintaan apabila tingkat penawaran dari kue serabi ini meningkat pula. Hal ini dapat kita lihat dari usaha penawaran produsen dalam memasarkan produk kepada konsumen sehingga konsumen tertarik untuk mengkonsumsi kue serabi ini.
Adapun modal dari usaha ini berasal dari modal sendiri . Modal awal dari usaha ini ialah Rp.10.000.000 yang terdiri dari modal sendiri.
Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Saya akan memulai bisnis makanan ringan ini dengan proyeksi yang menguntungkan untuk kedepannya. Bisnis makanan ringan kini sedang menjamur dan memiliki prospek yang bagus untuk dijalani. Oleh karena melihat kebutuhan pasar akan makanan yang dapat di konsumsi oleh semua kalangan dengan rasa yang enak, murah dan harga yang terjangkau.Maka saya tertarik untuk membuat prencanaan bisnis berupa Usaha
(11)
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka peneliti merumuskan permasalahan dalam peneliti adalah :
“Bagaimana menjadi wirausaha yang sukses dengan bisnis kue serabi”.
1.2 Tujuan Usaha
Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutuhkan modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan dan diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan yang terus meningkat.
Selain tujuan diatas, ada tujuan lain mengapa bisnis makanan ringan ini dijalankan, antara lain:
1. Mensosialisasikan hidup sehat dengan makan makanan bergizi.
2. Menyajikan makanan ringan yang sehat.
3. Menjadi penyedia utama makanan ringan yang baik.
4. Dapat memperluas usaha dikemudian hari sehingga bisa menjadi usaha yang besar
dari sebelumnya.
5. Menu makanan baru yang sehat dan bergizi bagi semua orang.
6. Menarik minat menkonsumsi makanan ringan bagi orang yang kurang menyukai
makanan ringan yang mengandung MSG.
7. Dengan harga yang terjangkau konsumen akan sangat tertarik untuk
mengkonsumsinya.
(12)
9. Menciptakan lapangan pekerjaan di kemudian hari.
10. Menjadikan makanan ringan sebagai makanan yang dapat dikonsumsi oleh
semua kalangan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
1.3 Manfaat Usaha
1. Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan untuk dapat lebih memperhatikan kualitas agar
permintaan konsumen terhadap kue serabi tersebut meningkat di masa yang akan
datang.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk memperdalam
pengetahuan serta menambah wawasan di bidang bisnis.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai pedoman atau referensi bagi wirausaha lain yang tertarik untuk
mengadakan penelitian di bidang atau permasalahan yang sama di masa yang akan
(13)
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut.
Serba Serabi terletak di Jl. Melati Raya No. 26 Tj. Sari, Medan dan akan didirikan pada tanggal 1 Januari 2012. Serba Serabi merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang makanan ringan berupa jajanan tradisional yang memiliki menu khusus berupa kue serabi.
2.1.1 Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan Serba Serabi 2. Bidang Usaha Makanan ringan
3. Jenis Produk / Jasa Kue Serabi Aneka Rasa
4. Alamat Perusahaan Jl. Melati Raya No. 26 Tj.Sari Medan 5. Nomor Telepon 087891857630
6. Alamat E-mail Serba_Serabi@yahoo.co.id 7. Mulai Berdiri 01 Januari 2012
(14)
2.1.2 Biodata Pemilik
1. Nama Arbiah
2. Jabatan Pemimpin
3. TTL Padang Sidempuan, 3 November 1989 4. Alamat Jl. Melati Raya No.26
5. Nomor Telepon 087891857630
6. NIM 082101097
7. Program Studi D3 Keuangan
2.1.3 Struktur Organisasi
Fungsi manajemen yang kedua adalah pengorganisasian. Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing anggotanya. Selain itu struktur organisasi juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya terdiri dari 5 orang termasuk penulis yang terlibat dalam perencanaan ini. Namun jika usaha ini berkembang dengan baik maka akan dilakukan penambahan karyawan. Berikut struktur organisasi Serba Serabi:
(15)
Gambar 2.1: Struktur Organisasi
2.1.4 Deskripsi Pekerjaan a. Pimpinan
1) Menetapkan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil operasi yang optimal.
2) Memimpin, mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan langsung terhadap bagian keuangan, produksi dan pelayanan.
3) Bertanggung jawab atas segala pelaksanaan usaha baik intern maupun ekstern.
4) Menjalin hubungan dengan konsumen, sehingga pemilik mengetahui apa yang diinginkan konsumen. Dari masukan itu, pemilik dapat melakukan perubahan yang sesuai diinginkan oleh konsumen.
ARBIAH Pimpinan
MELAN S. MULIANI Administrasi dan
Keuangan
ELLYNA S. SILAEN Pelayanan dan
Pemasaran
RAHMAD PATONI Produksi dan Perlengkapan
(16)
b. Bagian Administrasi dan Keuangan
1) Melakukan pengecekan harga pada produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang laku terjual.
2) Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan. 3) Bertanggung jawab akan keamanan uang yang ada.
c. Bagian Pelayanan dan Pemasaran
1) Menjual berbagai jenis produk yang di tawarkan.
2) Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi : pembuatan dan stok usaha distribusi, penetapan, dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran.
3) Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecendrungan dan peluang pasar.
4) Memahami keinginan konsumen / calon konsumen. 5) Menentukan pasar sasaran.
d. Bagian Produksi dan Perlengkapan
(17)
3) Melakukan proses produksi sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan untuk menjaga cita rasa.
4) Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku, bahan pendukung serta efisiensi penggunaan peralatan.
2.2 Analisis Pasar dan Pemasaran
Analisis pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa yang dihasilkan secara menyeluruh dan pasar yang dituju yang masing-masing analisis memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis ini. Pemasaran kue serabi “Serba Serabi” dimulai dari lingkungan tempat kue serabi tersebut diproduksi dimana tempat tersebut berfungsi juga sebagai tempat pemasaran.
2.2.1 Produk yang Dihasilkan
Pada dasarnya, Serba Serabi hanya memproduksi satu jenis kue, yaitu kue serabi polos yang berbahan dasar tepung beras serta dicampur bahan-bahan lainnya tanpa tambahan bahan pengawet. Namun yang membedakan Serba Serabi dengan produk sejenis adalah sajian serabi yang diberikan beraneka ragam jenis taburan dan rasa.
(18)
Gambar 2.2: aneka serabi “Serba Serabi” a. Konsep Dasar Produk
1) Inti produk: makanan ringan tradisional yang telah dimodifikasi sesuai keinginan pasar yang mengenyangkan, enak dan dapat dikonsumsi kapan dan dimana saja.
2) Wujud produk: kue serabi yang lembut dengan beraneka ragam taburan dan rasa.
b. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Serba Serabi disajikan dengan bentuk bulat, berwarna putih kecoklatan, empuk dan berukuran kecil agar terlihat lebih menarik serta memberikan kesan lucu dan imut, hal ini sesuai dengan posisinya sebagai camilan ringan.
c. Nilai/Manfaat Produk
Kue serabi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti dari produk Serba Serabi. Produk
(19)
d. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Serba Serabi merupakan Convenience Product yaitu item produk yang seringkali dibeli oleh konsumen secara langsung dan hanya memerlukan sedikit usaha untuk mendapatkannya. Misalnya, surat kabar, permen, kue-kue, rokok, dan lain sebagainya. Kue serabi dapat juga masuk kedalam kelompok Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, dan rasa. Para konsumen membeli serabi untuk dikonsumsi sebagai camilan ringan agar tidak terlalu kenyang ataupun dengan maksud menunda lapar.
e. Keunggulan Produk
1) Serabi yang memiliki aneka rasa yang bercita rasa tinggi 2) Menggunakan bahan-bahan berkualitas dan bermutu. 3) Proses produksi yang mengutamakan kebersihan. 4) Harga yang terjangkau dan dijamin halal.
5) Kemasan unik dan menarik. 2.2.2 Gambaran Pasar
Jenis kue serabi yang yang ditawarkan oleh Serba Serabi masih minim keberadaannya. Hal ini dikarenakan kue serabi “Serba Serabi” berbeda dari produk kue serabi yang telah ada di pasaran sebelumnya. Yang mana serabi yang ada di pasaran saat ini cenderung memberikan rasa yang monoton tanpa adanya inovasi. Sedangakan Serba Serabi melakukan inovasi rasa dan pengemasan.
(20)
Ditinjau berdasarkan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, daya beli dan minat konsumen terhadap camilan ringan, saya optimis bahwa kue serabi yang saya pasarkan akan laris dipasaran. Sifat manusia yang cenderung tertarik dengan hal-hal baru dan unik juga mendukung prospek usaha yang akan dijalankan. Apalagi kue serabi yang saya pasarkan memiliki kualitas baik dan keunikan rasa yang membuat konsumen tertarik untuk mencoba tanpa harus kecewa.
2.2.3 Target atau Segmen Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri. Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi.Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk Medan Tj sari/selayang pada khususnya dan kota Medan pada umumnya yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.
(21)
menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan masyarakat karena dari segi harga cukup terjangkau sehingga dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat. 2.2.4 Trend Perkembangan Pasar
Seorang pemasar yang baik harus mampu melihat trend perkembangan pasar. Biasanya trend perkembangan pasar dipengaruhi beberapa faktor yakni:
a. Kondisi Ekonomi Sebuah Daerah/Negara.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang membaik saat ini memberikan dampak positif bagi usaha kecil menengah untuk tumbuh berkembang. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi yang baik menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat yang semakin baik. Dengan tingkat pendapatan yang baik, maka permintaan masyarakat untuk mengonsumsi suatu produk diluar makanan pokok akan meningkat. Hal ini berarti, peluang masyarakat yang membeli produk ini akan semakin besar. b. Lingkungan Industri
Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama lain. Tingkat persaingan kue serabi adalah persaingan lokal. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan pasar, perusahaan harus terus melakukan inovasi produk. Agar terjadi persaingan yang sehat antar setiap industri, maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi seperti UU No. 5 Tahun 1999 (Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat).
(22)
c. Selera dan Perubahan Perilaku Konsumen
Selera dan perubahan perilaku konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar agar tertarik menggunakan produk yang dihasilkan. Sedangkan perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan, faktor demografi dan pergeseran selera.
2.2.5 Proyeksi Penjualan
Tabel 2.1.Proyeksi Penjualan Paerhari
No Perhari Penjualan (bungkus) 1 Kue Serabi
Original
100
Tabel 2.2. Proyeksi Penjualan Perbulan
No Bulan Penjualan
(bungkus)
1 Januari 3000
2 Februari 3002
3 Maret 3004
4 April 3006
5 Mei 3008
6 Juni 3010
7 Juli 3012
8 Agustus 3014
9 September 3016
10 Oktober 3018
11 November 3020
12 Desember 3022
(23)
Dalam penjualan produknya, Serba Serabi berharap produk yang dihasilkan akan laku dijual dipasaran dan menarik banyak peminat di seluruh kalangan masyarakat. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua bahan dan peralatan yang telah tersedia, sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan oleh bisnis kue serabi ini. Kapasitas produksi dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Penjualan serabi ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10% per tahun. Estimasi omset kios/hari rata-rata menghabiskan 2 kg bahan yang menghasilkan ± 100 buah serabi, dengan harga Rp 2.500 untuk sebuah serabi.
Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya, seperti yang terlihat dalam tabel.
Tabel 2.3: Proyeksi Penjualan pertahun
Tahun Proyeksi Penjualan
2012 36122
2013 39600
2014 43560
2015 47916
2016 52708
2.2.6 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencapai tujuan pemasaran dan perusahaan.
Begitu ketatnya persaingan dalam bisnis makanan ini mengharuskan saya melakukan stategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan kue
(24)
serabi. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternatif ke depan.
a. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran
Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap tingkat penjualan perusahaan, biaya dan laba. Dalam hal ini Serba Serabi menyasar seluruh kalangan masyarakat
b. Merancang dan Menyusun Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar sasaran.
1) Produk (Product)
Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan berupa kue serabi yang berkualitas dengan kadar gizi yang tinggi. Kue serabi ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera konsumen. Adapun jenis-jenis serabi yang dijual adalah:
•Serabi Original •Serabi Cokelat •Serabi Keju
•Serabi Cokelat Keju •Serabi Pisang Cokelat •Serabi Pisang Keju
(25)
2) Harga (Price)
Strategi mengenai bagaimana sebuah produk lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Penentuan harga menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga penentuan harga bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil, melainkan sebuah nilai yang mencerminkan proporsi nilai. Dalam menentukan harga kue serabi, saya mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen.
2) Promosi (Promotion)
Strategi mengenai bagaimana sebuah produk dapat dikenal oleh konsumen. Tentunya Serba Serabi mempromosikan produknya dengan cara memasang spanduk di tempat-tempat strategis, menyebarkan brosur, dan lewat dunia maya.
3) Penempatan (Placement)
Strategi mengenai bagaimana cara untuk mendistribusikan sebuah produk untuk sampai ke tangan konsumen. Dalam hal ini Serba Serabi memiliki kios yang dapat dikunjungi oleh konsumen dan juga
(26)
mengikuti pameran ataupun bazaar dengan mendirikan gerai agar Serba Serabi lebih dikenal oleh masyarakat.
4) Orang - Orang (People)
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat dan juga memilih karyawan yang berkompeten dibidangnya masing-masing.
5) Proses (Process)
Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen agar tertarik untuk membeli. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini Serba Serabi berkomitmen untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
6) Tanda Fisik (Physical Evidence)
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo dari Serba
(27)
mengaplikasikan warna-warna kontras dan memiliki kekhasan tersendiri, sehingga mencuri perhatian dan mudah diingat oleh konsumen.
Gambar 2.3: Logo Serba Serabi
2.2.7 Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Michael F Porter seorang pakar manajemen strategi mengidentifikasi Lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada-merefleksiksn kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.
Dari pengamatan yang dilakukan, pesaing Serba Serabi bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat substitusi. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk pesaing adalah sebagai berikut:
(28)
Pesaing Keunggulan Kelemahan Martabak
Lebih enakdan manis
Produk yang dihasilkan kurang menyehatkan dan bersih Menu bervariasi
Bubur kacang ijo
Tempatnya strategis,menarik,dan
aromanya terasa
Variasi rasa yang kurang banyak
Roti
Kemasannya sangat
menarik Kurang higienis
Harga lebih murah Tampilan produk kurang menarik
Kue lemper Rasanya lebih enak Harganya mahal
2.2.8 Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk pada saat yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.
Memasarkan barang secara efektif membutuhkan saluran pemasaran. Dalam menjalankan bisnisnya, Serba Serabi menyalurkan kue serabi secara langsung. Konsumen yang ingin mendapatkan produk Serba Serabi harus mendatangi kios yang telah ada.
(29)
Gambar 2.4 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Serba Serabi adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan Serba Serabi “menjajakan” produknya dengan cara mendirikan kios sehingga konsumen datang langsung untuk membeli.
Namun kedepannya, Serba Serabi akan melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka gerai-gerai kecil seperti di sekitar pasar tradisional, sekolah, swalayan, mall, ataupun tempat-tempat keramaian yang dinilai strategis.
2.3 Analisis Produksi
2.3.1:Bahan Baku & Bahan Pembantu
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan)
Tabel 2.5:Bahan Baku
No. Uraian Banyak @ Jumlah Harga
1 Tepung Beras 60 kg Rp 9.500 /kg Rp 570.000 2 Tepung Terigu 36 kg Rp 9.500 /kg Rp 342.000 3 Gula Pasir 24 kg Rp 11.000 /kg Rp 264.000
4 Santan 144 ℓ Rp 12.000 /ℓ Rp 1.728.000
5 Telur Ayam 150 butir Rp 850 /butir Rp 127.500 6 Baking Soda 360 gr Rp 2.500 /50gr Rp 18.000 7 Vanili Bubuk 720 gr Rp 5.000 /50gr Rp 72.000 8 Ragi Instan 720 gr Rp 20.000 /500gr Rp 28.800
9 Garam 360 gr Rp 1.000 /100gr Rp 3.600
10 Cokelat Meises 1 kg Rp 7.000 /100gr Rp 70.000 11 Keju Blok 1 kg Rp 15.000 /200gr Rp 75.000 12 Abon Ayam 1 kg Rp 15.000 /100gr Rp 150.000 13 Pisang Barangan 1 sisir Rp 9.500/sisir Rp 9.500 Total Rp 3.458.000
(30)
2.3.1 Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
Gambar 2.5: Proses Produksi
Berikut ini cara pembuatan kue serabi “Serba Serabi”:
1. Rebus santan dengan daun pandan, gula dan garam dengan api kecil, aduk-aduk agar tidak pecah. Biarkan mendidih, sisihkan.
(31)
3. Kocok telur, masukkan adonan tepung, aduk rata.
4. Tuangkan santan yang telah dingin secara bertahap. Aduk rata hingga licin dan kalis. Diamkan sekitar 1 jam.
5. Panaskan wajan serabi hingga panas. Tuangkan 1 sendok sayur adonan. 6. Biarkan serabi setengah matang ditandai dengan permukaan yang
berlubang-lubang. Tutup wajan, masak hingga serabi matang. 7. Gunakan sudip kecil untuk mengangkat serabi.
8. Taburi dengan cokelat meises, keju, pisang atau abon.
2.3.2 Peralatan/Perlengkapan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Berikut adalah peralatan yang dibutuhkan dalam produksi usaha ini.
Tabel 2.6.Peralatan/Perlengkapan
No. Uraian Banyak @ Jumlah Harga
1 Stelling 1 Rp 1.200.000 Rp 1.000.000
2 Kompor Gas 1 Rp 150.000 Rp 150.000
3 Tabung Gas 3kg 1 Rp 100.000 Rp 100.000
4 Wajan Serabi 1 Rp 78.000 Rp 78.000
5 Panci 2 Rp 90.000 Rp 180.000
6 Kocokan Telur 1 Rp 20.000 Rp 20.000
7 Baskom 5 Rp 10.000 Rp 50.000
8 Sendok Sup 2 Rp 12.000 Rp 24.000
9 Sudip Kecil 2 Rp 6.500 Rp 13.000
10 Ayakan Tepung 1 Rp 10.000 Rp 10.000
11 Timbangan 1 Rp 50.000 Rp 50.000
12 Kain Lap 4 Rp 5.000 Rp 20.000
(32)
14 Penjepit Kue 1 Rp 14.000 Rp 14.000
15 Parutan Keju 1 Rp 19.000 Rp 19.000
16 Saringan Santan 1 Rp 5.000 Rp 5.000
17 Sendok 6 Rp 5.000 Rp 30.000
18 Pisau 1 Rp 20.000 Rp 20.000
Total Rp 1.833.000
Tabel 2.7: Bahan Pembantu
Nama Bahan Pembantu Harga
1. Plastik klip 50000
2. Plastik kotak 100.000
3. Sendok 100.000
4. Gas 3 Kg (isi) 100.000
T O T A L 350.000
2.3.4 Sarana Penunjang
Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha. Pemasangan sarana penunjang meliputi listrik, air telepon dan lain-lain. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha ini (dihitung berdasarkan kebutuhan per bulan
Tabel 2.8:Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
Air Rp 100.000
(33)
2.4 Analisis Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan hal yang krusial bagi berhasilnya suatu perusahaan. Pada aspek ini perusahaan harus mampu merencanakan kebutuhan sumber daya manusia dan mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Karena sehebat apa pun seseorang, seberapa banyak pun pengetahuan yang dimiliki, selalu saja ada kesempatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri karena dunia berubah dengan cepat, pengetahuan berkembang, teknologi cepat berubah. Jadi, perusahaan harus terus mendorong sumber daya manusia nya untuk belajar dan mengembangkan diri. Sumber daya manusia yang ada harus memiliki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mau bekerja sama antara yang satu dengan yang lainnya agar membantu pemilik usaha dalam mencapai harapan dan tujuan yang ingin di capai.
Serba Serabi membutuhkan sumber daya manusia atau tenaga kerja langsung untuk membantu dalam melaksanakan proses produksi dan pemasaran produk. Sumber daya manusia yang dipekerjakan harus memiliki keterampilan dan kemampuan yang berkualitas. Dengan tenaga kerja langsung yang berkualitas maka bisnis yang dijalani akan berjalan dengan lancar dan sukses.
2.4.1 Analisis Kebutuhan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang, sehingga dia dapat mencapai performa yang prima dalam suatu bidang pekerjaan. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem
(34)
penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Berikut Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM:
Tabel 2.9:Analisis kebutuhan kopetensi SDM
Jabatan Tingkat Pendidikan
Keterampilan
Khusus Syarat Umum
Bagian Administrasi & Keuangan Diploma III jurusan keuangan atau akuntansi Mampu membaca, menyusun dan menganalisis laporan keuangan, mampu mengoperasikan komputer • Jujur • Rajin • Rapi • Teliti • Ramah • Sopan
• Pekerja keras • Bertanggung jawab • Berpenampilan menarik Bagian Pelayanan & Pemasaran
SMA / SMK / sederajat
Mampu
berkomunikasi dengan baik, mampu mempersuasi
konsumen Bagian
Produksi & Perlengkapan
SMA / SMK / sederajat
Pintar memasak, memiliki pengalaman dalam hal tataboga
2.5 Rencana Pengembangan Usaha 2.5.1 Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Pemilik akan melakukan kerja sama dengan pemasok bahan baku agar mendapatkan kualitas bahan bermutu dengan harga relatif terjangkau. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
(35)
2.5.2 Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Selain itu ikut melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.
2.5.3 Strategi Pemasaran
Pemasaran menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan memperluas usaha Serba Serabi ini. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah melakukan promosi di media cetak untuk mendukung pemasaran produk Serba Serabi yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya melakukan strategi pemasaran yang cukup sederhana, yaitu promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya cukup signifikan. Diharapkan akan tercipta kesadaran dan memperkenalkan produk serabi ini kepada masyarakat. Dengan strategi ini, diharapkan permintaan konsumen akan meningkat terhadap produk yang ditawarkan.
2.5.4 Strategi Keuangan
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha ini dapat dilakukan dengan mengelola keuntungan yang selama ini didapat (laba ditahan) untuk spekulasi (berjaga-jaga) atas keadaan ekonomi atau pasar yang berubah-ubah yang dapat merugikan perusahaan. Selain itu, untuk memperluas usaha maka
(36)
usaha ini akan mulai melakukan pinjaman atau kerjasama dengan pihak bank atau pihak-pihak yang tertarik pada usaha ini.
2.6 Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Serba Serabi menggunakan jaringan internet untuk mempromosikan dan memasarkan produknya. Dengan internet bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet, sehingga orang-orang yang tertatik menanamkan modalnya di bisnis ini akan dengan mudah berkomunikasi. Untuk tahap awal, Serba Serabi akan membuat sebuah blog, halaman facebook dan juga twitter yang dapat dikunjungi oleh siapapun.
2.7 Analisis Keuangan
Analisis keuangan harus mampu menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan harus juga menunjukkan bagaimana bisnis akan didanai ( berapa dana pemilik dan berapa dana dari kreditor ). Untuk itu sebelum mencari modal, tentu harus diketahui dulu berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
Kebijakan dalam pengelolaan keuangan mutlak diperlukan bagi para wirausausahawan. Kesalahan dalam mengelolanya dapat menjatuhakan usahanya
(37)
tidak mampu untuk membedakan yang mana dana untuk kepentingan pribadi, dan yang mana untuk kepentingan usahanya.
2.7.1 Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di peroleh dari modal pemilik sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.
Tabel 2.10:Sumber Pendanaan
Uraian Jumlah Modal Jumlah
Modal Sendiri Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Pinjaman 0 0
Total Rp 10.000.000
Tabel 2.11: Biaya Investasi Awal:
Uraian Jumlah
Bahan Baku Rp 3.458.000
Peralatan/Perlengkapan Rp 1.833.00
Peralatan Bahan Penolong Rp 350.000
Sarana Penunjang Rp 400.000
Gji Pinpinan Rp 700.000 Gaji Karyawan Rp 1.500.000 Alat Tulis Kantor Rp 20.000
Promosi Rp 500.000
Biaya lain-lain Rp 170.000
(38)
2.7.3 Laporan Keuangan
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN Serba Serabi
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 10% per tahun)
Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Sumber Dana 10.000.000 11.000.000 12.100.000 13.310.000 14.641.000 b. Penggunaan
Dana 6.426.000 7.068.600 7.775.460 8.553.006 9.408.307 c. Arus Kas Bersih 3.573.600 3.931.400 4.324.540 4.756.994 5.23.693 d. Keadaan Kas
Awal 0 3.573.600 7.505.000 11.829.540 16.586.534
e. Keadaan Kas
(39)
2.7.4 Rencana Arus Kas
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) SERBA SERABI
UNTUK TAHUN 2012
Bln 0 Bln I Bln II Bln III BlnIV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI BlnXII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 7.500 7.505 7.510 7.515 7.520 7.525 7.530 7.535 7.540 7.545 7.550 7.555
Penerimaan Modal 8.881 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 8.881 7.500 7.505 7.510 7.515 7.520 7.525 7.530 7.535 7.540 7.545
7.550 7.555
B. PENGELUARAN
(40)
Pembelian Peralatan 1.733 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan Baku 3.458
3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458 3.458
BahanPenolong 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350
Promosi 0 500 0 0 0 0 500 0 0 0 0 0 0
Gaji Pimpinan 0 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700
Gaji Karyawan (3 org) 0 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500
Biaya Pemeliharaan 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Alat Tulis Kantor 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0 20 0
Sarana Penunjang 0 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400 400
Sub Total Pengeluaran 5591 6978 6458 6478 6458 6478 6958 6478 6458 6478 6458 6478 6458
C. SELISIH KAS 3290 522 1047 1032 1057 1042 567 1052 5705 1062 1087 1072 1097
D. SALDO KAS AWAL 0 3290 3812 4857 5891 6948 7990 8557 9609 15314 16376 17463 18535 E. SALDO KAS AKHIR 3290 3812 4857 5891 6948 7990 8557 9609 15314 16376 17463 18535 19632
(41)
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 100 bungkus x 30 hari = 3000 bungkus Harga = 3000 bungkus x Rp 2500 = Rp 7500
Biaya Variabel = Rp 8.881
Biaya Tetap = Rp 3.458 x 30 hari = 103740 Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 3.458 / (Rp 7.500 – Rp 10374
(42)
2.8.Analisis Resiko Usaha
Didalam sebuah bisnis resiko bukan hal yang baru lagi bagi pengusaha, resiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di akibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan perusahaan dalam memprediksi produk atau kelebihan yang dimiliki perusahaannya dimasa depan.
2.8.1.Resiko Usaha
1. Keadaan perekonomian yang tidak stabil, yang mengakibatkan perubahan harga bahan baku sehingga tingkat produktivitas terganggu.
2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan jumlah pembelian terhadap barang yang di tawarkan menurun.
3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu dapat berubah dan merugikan para pengusaha.
4. Kelalaian dalam sistem pengawasan internal yang akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.
5. Resiko yang diakibatkan oleh kesalahn sistem informasi, kesalahan manusiawi ( human error ), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan produksi akibat bahan baku yang terbatas.
6. Munculnya usaha yang sama. 7. Perubahan alam.
(43)
2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha
1. Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh keuntungan (laba) yang seimbang bahkan lebih dari modal yang dikeluarkan.
2. Untuk mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi, pengusaha harus mampu memperkuat usahanya melalui cara lain yang lebih efektif dan mengurangi sedikit produksinya.
3. Resiko dari perubahan alam mungkin tidak sepenuhnya dapat dicegah karena semua itu hanya diketahui oleh ALLAH SWT kapan terjadinya.
4. Resiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan membuat produk dengan variasi baru yang disesuaikan dengan selera pasar serta mampu berinovasi kapanpun.
5. Untuk mencegah terjadinya kerugian yang tidak diinginkan dalam hal kelalaian dan kesalahan manusiawi, serta kesalahan akibat bahan baku yang terbatas serta sulit didapat, penulis akan menjaga dan mengawasi serta mampu memperhitungkan kapasitas bahan baku dengan jumlah produk yang akan dijual ke konsumen, agar semua bahan baku sesuai dengan jumlah produk yang diharapkan, agar bahan baku tidak terbuang sia-sia.
(44)
BAB III P E N U T U P 3.1 KESIMPULAN
Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Di lihat dari laporan keuangan (arus kas, laporan laba rugi), dan BEP maka
usaha kue serabi ini layak untuk dijalankan dan dikembangakan pada tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya usaha kue serabi mengalami kenaikan.
2. Target pasar kue serabi adalah orang-orang yang mengemarinya,dan
menyukainya dari kalangan bawah,menegah sampai kalangan atas
3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha kue serabi ini
adalah Rp 8.881.000
3.2 SARAN
Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran yang kiranya bermanfaat bagi perencanaan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan, diantaranya :
1. Untuk memulai bisnis makanan, pilihlah makanan yang biasa kita buat. Sehingga kita telah menguasai resep khusus atau cara pembuatannya.
(45)
mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takaran komposisi bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan
3. Berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, istilahnya pembeli adalah raja
maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka. Usahakan untuk selalu ramah
dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan
tempat usaha maupun produk makanan, dan yang paling penting adalah jangan
membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.
4. Mengingat pentingnya kewirausahaan, sebaiknya kewirausahaan ini dijadikan
mata kuliah agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dengan jelas dan
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. USU Press : Medan
Kotler, Philip. 2000. Marketing Millenium. Prentice Hall : USA
Malahayati. 2010. 99 Bisnis Anak Muda Cetakan Kedua. Penebar Plus : Jakarta Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan Edisi Tiga. Salemba Empat :
Jakarta
(1)
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 100 bungkus x 30 hari = 3000 bungkus Harga = 3000 bungkus x Rp 2500 = Rp 7500
Biaya Variabel = Rp 8.881
Biaya Tetap = Rp 3.458 x 30 hari = 103740 Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 3.458 / (Rp 7.500 – Rp 10374
(2)
2.8.Analisis Resiko Usaha
Didalam sebuah bisnis resiko bukan hal yang baru lagi bagi pengusaha, resiko timbul karena adanya unsur ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian di akibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan perusahaan dalam memprediksi produk atau kelebihan yang dimiliki perusahaannya dimasa depan.
2.8.1.Resiko Usaha
1. Keadaan perekonomian yang tidak stabil, yang mengakibatkan perubahan harga bahan baku sehingga tingkat produktivitas terganggu.
2. Terjadinya perubahan selera pasar yang menyebabkan jumlah pembelian terhadap barang yang di tawarkan menurun.
3. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu dapat berubah dan merugikan para pengusaha.
4. Kelalaian dalam sistem pengawasan internal yang akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan.
5. Resiko yang diakibatkan oleh kesalahn sistem informasi, kesalahan manusiawi ( human error ), kegagalan sistem, dan ketidakcukupan produksi akibat bahan baku yang terbatas.
6. Munculnya usaha yang sama. 7. Perubahan alam.
(3)
2.8.2.Antisipasi Resiko Usaha
1. Dengan modal yang efektif diharapkan akan memperoleh keuntungan (laba) yang seimbang bahkan lebih dari modal yang dikeluarkan.
2. Untuk mengantisipasi terjadinya gejolak ekonomi, pengusaha harus mampu memperkuat usahanya melalui cara lain yang lebih efektif dan mengurangi sedikit produksinya.
3. Resiko dari perubahan alam mungkin tidak sepenuhnya dapat dicegah karena semua itu hanya diketahui oleh ALLAH SWT kapan terjadinya.
4. Resiko yang timbul dari perubahan selera pasar, dapat diatasi dengan membuat produk dengan variasi baru yang disesuaikan dengan selera pasar serta mampu berinovasi kapanpun.
5. Untuk mencegah terjadinya kerugian yang tidak diinginkan dalam hal kelalaian dan kesalahan manusiawi, serta kesalahan akibat bahan baku yang terbatas serta sulit didapat, penulis akan menjaga dan mengawasi serta mampu memperhitungkan kapasitas bahan baku dengan jumlah produk yang akan dijual ke konsumen, agar semua bahan baku sesuai dengan jumlah produk yang diharapkan, agar bahan baku tidak terbuang sia-sia.
(4)
BAB III P E N U T U P 3.1 KESIMPULAN
Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Di lihat dari laporan keuangan (arus kas, laporan laba rugi), dan BEP maka usaha kue serabi ini layak untuk dijalankan dan dikembangakan pada tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya usaha kue serabi mengalami kenaikan.
2. Target pasar kue serabi adalah orang-orang yang mengemarinya,dan menyukainya dari kalangan bawah,menegah sampai kalangan atas
3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha kue serabi ini adalah Rp 8.881.000
3.2 SARAN
Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran yang kiranya bermanfaat bagi perencanaan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan, diantaranya :
1. Untuk memulai bisnis makanan, pilihlah makanan yang biasa kita buat. Sehingga kita telah menguasai resep khusus atau cara pembuatannya. 2. Selalu menjaga kualitas produk. Pelajari lebih dalam tentang hal – hal
(5)
mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takaran komposisi bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan
3. Berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, istilahnya pembeli adalah raja maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka. Usahakan untuk selalu ramah dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan tempat usaha maupun produk makanan, dan yang paling penting adalah jangan membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.
4. Mengingat pentingnya kewirausahaan, sebaiknya kewirausahaan ini dijadikan mata kuliah agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dengan jelas dan pada akhirnya dapat menciptakan sebuah bisnis.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. USU Press : Medan
Kotler, Philip. 2000. Marketing Millenium. Prentice Hall : USA
Malahayati. 2010. 99 Bisnis Anak Muda Cetakan Kedua. Penebar Plus : Jakarta Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan Edisi Tiga. Salemba Empat :
Jakarta