PENERAPAN METODE MIND MAP DALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV SD 1 SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR.

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Seni Tari

Disusun oleh: Nurmala Nabilla

1005482

PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

SINDANGBARANG KABUPATEN CIANJUR

Oleh

NURMALA NABILLA NIM: 1005482

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I

Dewi Karyati, S.Sen.,M.P.d 195807061984032002

Pembimbing II

Agus Budiman, M. Pd NIP.1977031220501102

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari

Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si Nip.195710181985032001


(3)

dilaksanakan tanpa kelompok perbandingan atau kelompok kontrol. Sampel yang digunaka adalah siswa kelas IV yang berjumlah 20 siswa. Terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki – laki, teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Adapun kegiatan pembelajarannya, kreativitas, imajinasi, kerjasama, pendapat dan berlatih membuat gerakan tari yang dilakukan secara kelompok. Kesimpulannya berdasarkan hasil pretest dan postest siswa mengalami peningkatan. Maka dapat dikatakan bahwa sampel berjumlah 20 orang siswa mengalami peningkatan kreativitas dengan Kompetensi kreativitas, kerjasama, pendapat, imajinasi.


(4)

ii example is student calss four which many twenty student, there are twelve girls student and eight boys student, collecting data technic with test, observation, library study, and documentation. And also activity learning, creativity, imagination, team work, argument, and praticing to make a move from dance who doing with group. Conclusion according result from pretest and postest student are more got upgrading. So, from the simple twenty students experience rise. Creativity with competition creativity, team work, arguement, imaginatioan.


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH ...iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...xv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah...12

C.Rumusan Masalah...13

D.Tujuan Penelitian ...14

E. Manfaat Penelitian ...14

F. Hipotesis ...16

G.Definisi Operasional ...16

BAB II LANDASAN TEORITIS A.Metode pembelajaran pembelajaran ...18

B. Metode Mind Map ...20

1. Prinsip – prinsip Mind Map ...24

2. Langkah – langkah dalam pembelajaran Mind Map...24

3. Manfaat Mind Map ...26

4. Unsur – unsur Mind Map ...26

5. Pengaruh Maind Map terhadap minat belajar siswa... 27


(6)

ii

D. Kreativitas ...36

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ...39

B. Desain peneitian...40

C.Metode Penelitian ...43

D.Variabel penelitia ...44

E. Devinisi Operasional ...45

F. Instrumen Penelitian ...46

G.Langkah – Langkah Penelitian ...52

H.Teknik Pengumpulan Data ...54

I. Analisis Data...56

J. Teknik Pengolahan Data ...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian...61

1. Deskritif Kreativitas Siswa sebelum Diterapkan Metode Mind Map Dalam Pembelajaran Tari ...61

2. Deskritif Proses Penerapan Metode Mind Map Dalam Pembelajaran Tari..66

3. Deskripsi hasil Setelah Dilakukan Penerapan Metode Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran tari kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarng ...85

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ...89

1. Uji Hipotesi...89


(7)

LAMPIRAN...109 RIWAYAT HIDUP


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam melaksanakan fungsi – fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, material maupun kematangan berfikir, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan dilihat dari sudut pandang tertentu akan berbeda pengertiannya akan tetapi maksudnya tertuju pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Didalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003,

disebutkan bahwa“pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampialan yang diperluakan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pengertian pendidikan berdasarka ruang lingkup dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: pengertian pendidikan maha luas, luas terbatas, dan pengertian pendidikan secara sempit (Redja Mudyahardjo, 2001, hlm. 3 – 16). Pengertian pendidikan maha luas maksudnya pendidikan adalah hidup, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Kita dalam melaksanakan kehidupan yang berlangsung dalam masyarakat tentunya akan memperoleh pengalaman-pengalaman hidup, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Pengertian pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan


(9)

kesadaran penuh terhadap hubungan – hubungan dan tugas-tugas sosial, sedangkan pengertian pendidian dalam arti luasterbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan dan membina potensi daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada jenjang pendidikan. Pendidikan sekolah juga memiliki tujuan untuk mengubah siswa agar memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang keterampilan dan sikap belajar sebagai bentuk perubahan tingkah laku hasil belajar siswa sehingga menjadi lebih bagus. Perubahan ini biasanya dilakukan oleh guru untuk menggunakan beberapa strategi dalam mengajar dikelas, termasuk dalam tes pembelajaran tari.

Peran guru sebagai ujung tombak keberhasilan suatu proses pembelajaran, mengharuskannya mampu menerjemahkan nilai – nilai kurikulum dan mentransformasikannya kepada siswa pada proses pembelajaran. Terdapat tanggung jawab besar dan peran strategi bagi seorang guru dalam membentuk kepribadian siswa. Pembentukan kepribadian siswa dapat dilakukan sejak dini baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah.

Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung mengakibatkan proses pembelajaran tidak kreatif sehingga keterampilan dan pengetahuan siswa tidak dapat berkembang dan kreativitasnya tidak muncul. Kreativitas siswa dalam proses pembelajaran sebenarnya dapat diciptakan melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam prosesnya. Pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa akan mudah untuk dipahami, selalu diingat dan lebih memotivasi siswa. Dan pembelajaran yang langsung diberikan kepada siswa akan membekas dalam ingatannya, karena siswa sendirilah yang melakukan dan mengalaminya.


(10)

Untuk itu dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran seni tari, maka metode Maind Map dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran tari. Dimana model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri secara langsung proses pembelajaran Tari yaitu melalui penerapan metod Maind Map praktek tari burung kakatua. Melalui metode ini siswa dibantu untuk mengalami kenyataan-kenyataan yang tidak diperoleh melalui bahan pelajaran lainnya, seperti membuat catatan Mind Map, mengeksplor gerak dan membuat mind map sesuai catatan Mind Map, pengalaman siswa terjun langsung membat siswa lebih muda dalam memahami, mengigat, dan mengaplikasikan pelajaran tari. Kegiatan eksplorasi yang terdapat dalam Mind Map akan melati kemampuan dan keterampilan siswa dalam bergerak. .

Setiap aktivitas pembelajaran disekolah mengharuskan terjadinya perubahan tingkah laku dan pembentukan kepribadian pada diri siswa. Pembelajaran seni tari merupakan salah satu pembelajaran yang bertujuan membentuk kepribadian pada diri siswa. Dengan kegiatan berkesenian diharapkan akan tumbuh pribadi – pribadi yang kreatif dan mencintai budayanya.

Dalam mentransformasikan nilai – nilai kurikulum pada siswa dalam pengajaran tari, diperlukan berbagai macam strategi dan metode pembelajaran dalam penyampaiannya. Moetode pembelajaran dapat membantu siswa maupun guru untuk menghasilkan proses pembelajaran yang optimal.

Kreativitas menurut kamus besar bahasa indonesia berdasar dari kata kreatif, yaitu memiliki kemampuan utuk meciptakan sesuatu, sedangkan kreativitas sendiri memiliki arti kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dengan yang sebelumnya, salah satu konsep yang sangat penting dalam bidang kreativitas hubugan anatar kreativitas dengan aktualisasi diri, menurut maslow aktualisasi diri adalah merupakan karakteristik yang fudamental, sesuatu pontesialitas yang ada pada semua manusia saat lahir akan tetapi sering hilang terhambat atau terpendam dalam proses pembudayaan. Sumber dari


(11)

kreativitas adalah kecenderungan untuk megaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang mejadi matang.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptaka sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya. Baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung – gabugkan unsur – unsur yang sudah ada sebelumnya. Hal baru disini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang yang bersangkutan, meskipu hal itu merupakan hal yang tidak asig lagi bagi orag lai da bukan hanya dari yag tidak ada mejadi ada, tetapi kombinasi baru dari yag sudah ada menjadi ada. Dalam pembelajaran seni tari tampaknya tidak bisa jika hanya menggunakan salah satu metode saja, karena karakteristik bidang seni tari berkaitan dengan keadaan personal, hubungan sosial dan budaya yang mesti dikembangkan dalam diri siswa secara bersama-sama. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.

Tujuan dari pembelajaran tari di sekolah ialah agar siswa mendapatkan pengalaman seni, baik praktik maupun teori. Sebagai upaya menumbuhkan kepekaan rasa, berfikir kreatif dan kecintaaan terhadap tanah air maka pendidikan tari lebih mengarah kepada perubahan sikap siswa. Pencapaian tujuan untuk mendapatkan pengalaman seni kepada siswa dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan, baik praktik maupun teori. Kegiatan praktik akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi, dan menuangkan ide – ide.

Namun berdasarkan observasi awal di SD Negeri 1 Sidangbarag Kabupaten Cianjur melalui wawancara dengan Ibu Nuroh pada tanggal 10 agustus peneliti melihat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran tari diantaranya: Kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan metode pengajaran menyebabakan pembelajaran kurang efektif dan monoton, sehingga peran guru lebih banyak dari pada peran siswa. Kemudian keterbatasan sarana dan prasarana sekolah menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan praktek tari kepada siswa. Selain itu, adanya tanggapan dari siswa kelas IV bahwa pembelajaran tari membosankan dan terkesan tidak menarik, karena pemilihan


(12)

materi tari yang diberikan oleh guru cenderung sulit sehigga mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran tari pada saat melakukan praktek.

Beberapa persoalan yang muncul di atas tentu saja ini menjadikan sebuah persoalan yang harus diselesaikan, mengingat bahwa pembelajaran tari merupakan mata pelajaran yang berorientasi pada teori dan kegiatan praktik, sehingga jika hanya berupa teori saja maka hasil pembelajaran tidak akan optimal. Selain itu peran guru yang dominan menyebabkan siswa banyak diberi pengetahuan tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri untuk berfikir kreatif. Padahal seharusnya siswa aktif sendiri mencari dan menemukan sendiri jawaban dari permasalah-permasalahan yang ada, bukan menunggu untuk disuapi oleh guru tapi bagaimana siswa itu sendiri mempunyai pengalaman sendiri.

Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran Ini mengakibatkan proses pembelajaran tidak aktif sehingga keterampilan dan pengetahuan siswa tidak dapat berkembang dan kreativitasnya tidak muncul. Kreativitas siswa dalam proses pembelajaran sebenarnya dapat diciptakan melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam prosesnya. Pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa akan mudah untuk dipahami, selalu diingat dan lebih memotivasi siswa. Dan pembelajaran yang langsung diberikan kepada siswa akan membekas dalam ingatannya, karena siswa sendirilah yang melakukan dan mengalaminya.

Untuk itu dalam upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pembelajaran seni tari, maka metode Mind Map dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran tari. Dimana metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri secara langsung proses pembelajaran Tari yaitu melalui penerapan metode Mind Map dengan peta pikiran melalui praktek. Melalui metode ini siswa dibantu untuk berimajinasi dan berfikir kreatif yang tidak diperoleh melalui bahan pelajaran lainnya, seperti membuat catatan peta pikiran, atau membuat gerak sesuai dengan catatan peta pikiran sesuai yang siswa buat. Pengalaman siswa dapat membuat


(13)

gerakan dan menampilkannya itu kebanggaan tersendiri bagi siswa karena dengan membuat gerakan sendiri siswa dengan mudah dapat mengingat, dan mengaplikasikan pembelajaran tari.

Guru merupakan faktor yang secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya di kelas sehingga guru memegang peranan penting dalam hal menyediakan fasilitas belajar bagi siswa. Fasilitas tersebut dapat berupa variasi pendekatan pembelajaran, penyediaan media pembelajaran kreatif sarana dan prasarana sehingga dapat mempengaruhi secara langsung keberhasilan proses belajar siswa. Kelengkapan sarana dan prasarana akan lebih memudahkan guru untuk berkreasi dan memodifikasi kegiatan pembelajaran.

Sudjana (2004) menyatakan“ Hasil belajar yang baik salah satunya didukung oleh

penggunaan metode yang sesuai. Metode yang baik adalah yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa dan sarana yang tersedia”. Oleh karena itu, perlu mengikutsertakan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV di SD Negeri 1 Sindangbarang, faktor kurangnya minat siswa dalam pembelajaran tari adalah siswa tidak aktif, pembelajaran tari yang diajarkan sulit diserap, terlihat hanya siswa itu – itu aja yang mengajukan pertanyaan tentang pembelajaran tari dan kebanyakan siswa lain hanya mendengarkan, menunggu dan menerima apa yang disampaikan oleh guru, akibatnya guru mendominasi dengan ceramah saja dan jarang sekali menggunakan metode pembelajaran yang menarik sehingga siswa terlihat bosan, mengantuk dan tidak tertarik pada materi pelajaran yang disampaikan guru serta tidak bersemangat belajar. Adapun faktor lain adalah siswa mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan guru, yang ditandai dengan saat guru bertanya tentang materi pelajaran yang telah disampaikan minggu sebelumnya siswa tidak bisa menjawab dengan alasan mereka lupa, akibatnya siswa kurang memahami konsep – konsep penting materi


(14)

pelajaran. Ini juga disebabkan siswa malas untuk mencatat dibuku catatannya karena mereka telah merasa memiliki buku LKS atau buku paket. Dalam hal iniproses catat mencatat materi pelajaran sangatlah penting karena untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi pelajaran, hal ini karena siswa masih banyak yang lupa konsep ataupun poin penting materi pelajaran.

Untuk meningkatkan pemahaman konsep – konsep materi pelajaran diperlukan metode pembelajaran yang berguna untuk merangsang siswa untuk belajar dan mengingat konsep – konsepatau poin – poin penting dalam materi pelajaran. Namun pada kenyataannya bahwa siswa kelas VI SD Sindangbarang masih kurang memahami konsep – konsep materi pelajaran sehingga hasil belajarsiswa masih banyak belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sehingga ditiadakanya pembelajaran tari dengan alasan siswa kurangnya minat siswa dalam pembelajaran tari. Hal ini dapat dilihat saat latihan tari di dalam kelas siswa tidak bersemangat karena gerakan yang diberikan guru sulit untuk ditiru sehingga siswa malas berlatih, seharusnya sebagai guru memiliki peran yang sangat penting untuk membuat siswa lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar serta meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar agar efektivitas pembelajaran tercapai dengan baik.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh (Husein Umar, 2010, hlm. 26) Efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh

target dapatdicapai.” Artinya bahwa tingkat tercapainya keberhasilan

belajar siswa yangsesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditentukan. Dimana efektivitas pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, penguasaan konsep terhadap materi pelajaran sertarespon siswa saat proses pembelajarann.

Proses belajar mengajar di dalam kelas pada dasarnya adalah suatu proses adanya interaksi antara guru dan siswa. Salah satunya adalah guru mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi untuk merangsang siswa lebih tertarik pada materi pelajaran yang disampaikan guru dan metode pembelajarannya tersebut yaitu mind mapping. Sudjana (2005, hlm.


(15)

76),berpendapat bahwa, “Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan

gurudalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung

pembelajaran.”jadi, dalam proses pembelajaran guru haruslah memiliki beberapa

cara untuk mengadakan interaksi dengan siswa, salah satunya adalah dengan membuat Mind Mapp materi pelajaran.

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Tony Buzan (2012, hlm 4). “Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan

“memetakan” pikiran – pikiran kita.” Sedangkan, menurut Andri Saleh (2009,

hlm. 100), ”Mind map adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan

sebuat tema, ide, atau gagasan utama dalam materi pelajaran.” Jadi mind mapping ini dibuat oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran dan digunakan juga oleh siswa untuk pencatatan materi pelajaran ataupun hasil diskusi kelompok.

Penerapan metode pembelajaran mind mapping dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat menggambarkan seluruh materi pembelajaran dengan mencatat konsep – konsep materi dengan cara sederhana dalam bentuk diagram atau bagan atau dapat digunakan untuk mencatat hasil diskusi kelompok dan disamping itu juga mind mapp dapat juga digunakan guru untuk menyampaikan pesan atau informasi materi pelajaran kepada siswa agar siswa lebih tertarik terhadap materi pelajaran dan bersemangat dalam proses pembelajaran.

Adapun kegunaan atau manfaat mind mapp dalam proses pembelajaran adalah:

1. untuk mencatat materi pelajaran agar siswa paham terhadap konsep – konsep materi pelajaran.

2. Membuat siswa menjadi kreatif karena proses pembuatan Mind Map itu sendiri menggunakan imajinasi siswa.

3. Membantu untuk lebih berkonsentrasi dalam menerima materi pelajaran yang berarti yaitu mampu mengendalikan perhatian dan pemikiran siswa untuk fokus terhadap suatu materi pelajaran.


(16)

4. Untuk melihat gambaran secara keseluruhan materi pelajaran yang dicatat siswa, jadi yang dibuat akan mudah diingat dari hanya poin-poin penting materi pelajaran saja.

Penggunaan metode pembelajaran Mind Mapp sebagai cara untuk memantapkan pemahaman kepada siswa serta lebih tertarik terhadap materi pelajaran, membuat siswa aktif dalam membuat catatan materi pelajaran dan hasildiskusi kelompok, sehingga dengan begitu dapat meningkatkan daya ingat siswadalam materi pelajaran yang kemudian akan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan penggunaan mind map sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tari di kelas IV SD Sindangbarang bahwa dengan penerapan penggunaan Mind Mapp akan meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa.

Kreativitas penting dipahami bagi para pendidik terutama guru dalam kaitannya dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengajar dalam membimbing dan mengantarkan anak didik kepada pertumbuhan dan perkembangan prestasinya secara optimal. Selain kreativitas yang penting untuk dipedulikan dalam proses belajar mengajar yaitu minat. Untuk itu guru diperlukan kemampuan untuk menciptakan suasana agar siswa terangsang untuk lebih ingin mengetahui materi, senang menanyakan dan berani mengajukan pendapat, serta melakukan percobaan yang menuntut pengalaman baru. Hal ini penting bagi guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan harapan agar siswa mendapat kesempatan untuk mengukir prestasi secara optimal.

Peneliti menunjukan bahwa peningkatan kreativitas siswa dengan menggunakan metode Mind Map dalam pelaksanaan yang meliputi pembuatan gerak dapat meningkatkan kreativitas siswa, siswa dapat menciptakan gerak dan merangkainya menjadi sebuah tarian sederhana dan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Ada dua faktor yang mempengaruhi peningkatan kreativitas siswa yaitu faktor pendukung antara lain keterampilan guru menyampaikan materi, minat siswa, sarana prasarana dan faktor penghambat antara lain faktor dari siswa


(17)

yang belum memiliki fasilitas belajar di rumah. Kemampuan befikir ktratif serta memecahkan masalah yang berakaitan dengan kehidupan siswa adalah penting. Kesadaran ini perlu dijadikan pijakan dalam pengembangan kurikulum dengan mengedapkan pembelajaran dalam berfikir kreatif, untuk itu para guru perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran yang sifat nya kreatif, kemampuan kreativitas dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran.

Penggunaan metode pembelajaran Mind Mapp merupakan cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide – ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan guru memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan. Maka peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran Mind Map sebagai suatu alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar secara menyeluruh sehingga kelas tidak hanya terpaku pada guru.

Di dalam proses pembelajaran sering juga ditemukan masalah – masalah, diantaranya adalah masalah yang didapatkan di salah satu sekolah yang berada di kabupaten Cianjur, Berdasarkan hasil observasi yang di temukan di kelas IV SD Sindangbarang, masalah yang muncul yaitu ketika proses pembelajaran perserta didik kurang mampu memahami materi pembelajaran tari yang disampaikan oleh guru. Hal ini di kareanakan kurang bervariasi guru dalam memberikan metode pembelajaran tari, sehingga tidak mudah dipahami oleh siswa. Dari hasil obsrvasi ternyata masih banyak siswa yang belum memahami tentang pembelajaran tari. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa memngenai pembelajaran tari kelas IV SD Sindangbarang, bahawa kondisi ketika proses pembelajaran berlangsung sangat mempengaruhi siswa. Sebagian besar siswa mengungkapkan penyampaian materi dalam bentuk ceramah cenderung membuat mereka monoton, membosankan, mengantuk, dan tidak menarik seingga tidak dimengerti apa yang telah disampaikan oleh guru, maka untuk mencapai tujuan pendidikan yang


(18)

berhasil, guru berperan penting dalam menentukan proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran guru dituntut cermat dan kreatif.

Mencatat merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan daya ingat. Otak manusia dapat menyimpan salah satu yang dilhat, didengar dan dirasakan. tujuan pencatatan adalah membatu mengigat informasi yang tersimpan dalam memori, tanpa mencatat dan mengulangi informasi, siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang di ajarkan. (Rostikawati, 2008, hlm. 1) Umumnya siswa membuat catatan dalam bentuk tulisan linear panjang yang mencakup seluruh isi materi pembelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton akan menghilangkan topik-topik utama yang paling penting dari materi pembelajaran. Banyak di sekolah – sekolah yang masih menggunakan cara mencatat tradisional sehingga kebanyakan darimateri pelajaran yang kompleks dan sukar untuk dipahami oleh siswa, sehingga hasilnya kurang memuaskan. menurut Laidaw (Tomo, 2003, hlm. 2), kesulitan dalam memahami konsep yang penting dapat disebabkan oleh belum diketahui dan dimilikinya strategi serta keterampilan dasar dalam membuat catatan.

Rose dan Nichol (2003, hlm. 45-66) Mengemukakan bahwa metode yang terlibat dalam proses belajar mengajar harus mencapai tujuan pendidikan dan yang terpenting prinsip accelerated learning terpenuhi.

accelerated learning yaitu cara belajar cepat yang melibatkan seluruh tubuh, pikiran, emosi, indera,dan seluruh aspek kecerdasan. menurut Buzan (2002:211), salah satu cara untuk mencapai prinsip tersebut adalah penggunaan Mind Map.

Mind map merupakan salah satu teknik mencatat yang dapat mengoptimalkan kemampuan otak dengan cara yang sederhana dan mudah. Dengan menggunakan Main Map, daftar informasi yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuknya menjadi diagram yang berwarna warni, beraturan sehingga mudah diingat dan sejalan dengan kerja alami otak.

Mind Map adalah bentuk penulisan catatan yang penuh warna yang bersifat visual, yang bias orang atau sebuah tim yang terdiri atas beberapa orang. Di pusatnya terdapat sebuah gagasan atau gambar sentral, kemudian gagasan


(19)

utama ini di eksplorasi melalui cabang – cabang yang mewakili gagasan – gagasan utama, yang semuanya terhubung pada gagasan sentral. Disetiap cabang gagasan utama ada cabang – cabang sub gagasan yang mengeksplorasi tema – tema tersebut secara lebih mendalam (Tony Buzan) yang di tulisnya di bukunya Mind maps at Work.

Kebanyakan dalam kegiatan pembelajaran guru masih banyak menggunakan metode ceramah, metode ceramah akan menyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan motivasi belajar siswa menjadi kurang pada akhirnya sehingga penyampaian pembelajaran tari yang guru berikan kurang maksimal.

Berdasarkan penjeasan tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi permasalahan peserta didik antara lain guru mampu mengembangkan kreatifitas siswa dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Guru harus meningkatkan minat dan motivasi serta kreatifitas siswa dalam berfikir dengan menerapkan metode Mind Map sebagai teknik pencatatan peserta didik, penggunaan media, dan penjelasan mengenai pembelajaran tari. Pembelajaran menggunakan metode Mind Map dipilih sebagai salah satu metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Syarat pembelajaran yang efektif adalah dengan menghadirkan lingkungan disekitar seperti dengan pemberian lagu anak-anak, yang mendukung dan menggembirakan. Seorang anak tatkala belajar keterampilan yang baru, sehingga apa yang siswa lakukan membuat merasa senang.

B.Identifikasi Masalah

Kondisi pembelajaran seni tari di sekolah pada umumnya kurang mampu membangun daya kritis dan daya kreatif siswa sehingga kondisi pembelajaran terkesan menjadi kurang dinamis dan bermakna bagi siswa. Pola kegiatan pembelajaran yang dilakukan lebih banyak mendengarkan guru berbicara dan menunggu instruksi guru untuk mengerjakan sesuai. Intinya kurang mampu membangun siswa untuk mengembangkan potensi seni yang dimiliki


(20)

masing-masing siswa. Mestinya siswa diberikan kesempatan untuk mencari sendiri dan mengembangkan sendiri segala ide serta gagasan yang dapat diekpresikan dalam pembelajaran seni.

Masalah kreativitas merupakan salah satu masalah penting yang selalu diperbincangkan dalam dunia pendidikan. Membangun kreativitas adalah salah satu upaya membangun karakter perserta didik yang kreatif dan kritis dalam membaca situasi masalah yang dihadapinya. Perlunya dikembangkan sikap kritis dan kreatif siswa dalam memetakan setiap persoalan yang dihadapinya sehingga dengan sendirinya mereka akan banyak belajar dari apa yang mereka temukan di lapangan. Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan melalui metode Mind Mapp diharapkan siswa kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang kabupaten Cianjur mampu meningkatkan kreativitasnya.

Dalam kegiatan pembelajaran Mind Map mampu mengkondisikan siswa untuk belajar memetakan masalah yang dihadapinya. Selain itu, para siswa dituntut untuk dapat mengembangkan daya kritis dan kreatifnya sehingga mampu banyak belajar dari masalah yang ditemukannya. Salah satu kekuatan dari metode ini adalah membangun sikap mandiri siswa dalam memecahkan suatu masalah untuk diaktualisasikan ke dalam bahasa gerak tubuh manusia.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diutarakan diatas, maka teridentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya motivasi belajar siwa dalam pembelajaran tari

2. Faktor dari guru pengetahuan pendidikan seni tari kurang sehingga pembelajaran kurang maksimal

3. Kurangnya variasi guru dalam memberikan metode dan model pembelajaran

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti berupaya untuk membatasi masalah – masalah yang akan diteliti agar lebih terarah dan focus dengan merumuskannya dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:


(21)

a. Bagaimana kreativitas siswa sebelum diterapkan metode Mind Map dalam pembelajaran tari kelas IV SD 1 Sindangbarang kabupaten Cianjur?

b. Bagaimana proses penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran tari siswa kelas IV SD 1 Sindangbarang kabupaten Cianjur?

c. Bagaimana hasil kreativitas siswa setelah dilakukan penerapan metode Mind Map dalam pembelajranan tari kela IV SD1 Sindangbarang kabupaten Cianjur?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitiannya. Ada dua tujuan dalam penelitian ini yaitu tujuan umumdan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum adalah untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran tari kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka secara umum penelitian ini tujuannya untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan penerapan Mind Map yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan kreativitas dalam sebelum di terapkan metode Mind Map dalam pembelajran tari untuk siswa kelas IV SD 1 Sindangbarang kabupaten cianjur.

2. Untuk Mengetahui proses penerapan Mind Map dalam pembelajran tari siswa kelas IV SD 1 Sindangbarang kabupaten cianjur


(22)

3. Untuk mengetahui hasil kreativitas siswa setelah dilakukan penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran tari kelas IV SD 1 Sindangbarang kabupaten cianjur.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan memberikan masukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan belajar siswa terhadap pembelajaran tari di SD Negeri 1 Sindangbarang. Dengan diadakan penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat baik kepada berbagai pihak berupa manfaat secara praktis maupun manfaat secara teoritis. Dan juga berharap penelitian penyampain belajar dengan menggunakan metode Mind Map untuk meningkatkan kreativitas siswa dapat bermanfaat. Adapun secara terperinci adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis a. Bagi Lembaga

Penggunaan Mind Map ini akan menjadi tawaran alternatif untuksekolah atau lembaga dalam kaitannya menentukan strategi belajar mengajar yang dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa.

b. Bagi Guru

Penelitian ini akan memberikan pengalaman yang bermanfaat dalam merancang pembelajaran dan memfasilitasi pembelajaran. Dari pengalaman tersebut diharapkan guru dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran seni tari.

c. Bagi Siswa

untuk melatih siswa dalam daya fikir serta memiliki ruang lingkup yang dalam dan luas agar berkembangnya pemikiran siswa yang kreatif dan menjadi inspirasi bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar dan dapat berimajinasi dan tidak mengenal batasan.


(23)

Untuk mengetahui srtategi, media, ataupun media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran tidak terkesan membosankan pada diri siswa, serta melatih diri untuk menjadi guru yang professional.

e. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Tari

Penelitian ini diharapkan bisa menambah koleksi kepustakaan (literature) khususnya bagi Jurusan Pendidikan Seni Tari mengenai Model Pembelajaran yang dapat Meningkatkan kreativitas Belajar Siswa, dan untuk kepentingan akademik secara tidak langsung penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kependidikan seni di sekolah

f. Bagi Universitas Pendidikan Indonesia

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menambah sumber pustaka serta dapat menyumbang salah satu eksperimen mengenai metode Mind Map pada pembelajaran tari di SD Negeri 1 Bandung sebagai sumber bacaan.

2. Manfaat Teoretis

Jika dalam pembelajaran ini metode mengajar dengan Mind Mapp efektif maka penelitian ini akan memperkuat dan mendukung menggunakan metode Mind Mapp dan jika berhasil teori tersebut dapat dijadikan dasar untuk pengembangan penelitian lanjutan tentang metode Mind Map. Dapat membuat peranan yang penting bagi peneliti untuk menjadi suatu yang menyenangkan dan menimbulkan inspirasi secara kreatif.

F. Hipotesis

Penerapan metode Mind Mappd alam pembelajaran seni tari dapat meningkatkan kreativitas siswa SD kelas IV Sindangbarang kabupaten Cianjur.


(24)

G. Definisi Operasional

Agar dapat menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini agar lebih efektif dan operasioanal. Istilah – istilah tersebut anatara lain:

1. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsif dasar pendidikan serta sebagai teknik dan sumber daya terkait lainya agar terjadi proses pembelajaran pada diri pembelajar (ginting, 2007:42)

2. Mind Mapp adalah bentuk penulisan catatan yang penuh warna yang bersifat visual, yang bias orang atau sebuah tim yang terdiri atas beberapa orang. Di pusatnya terdapat sebuah gagasan atau gambar sentral, kemudian gagasan utama ini dieksplorasi melalui cabang–cabang yang mewakili gagasan–gagasan utama, yang semuanya terhubung pada gagasan sentral. Disetiap cabang gagasan utama ada cabang – cabang sub gagasan yang mengeksplorasi

3. tema – tema tersebut secara lebih mendalam (Tony Buzan) yang ditulisnya di bukunya Mind maps at Work.

4. Pembelajran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar dan merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan (Sagala, 2005. 61).

5. Seni tari adalah seni gerak tubuh yang mempunyai makna atau arti dimana ada sesuatu yang ingin diungkapkan dari jiwa manusia sehingga membentuk prilaku yang mempunyai nilai keindahan (Seni).

6. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide – ide baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Rogers ( dalam Munandar, 2009:18) mengemukakan kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan.


(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan melakukan penelitian. penelitian dilakukan pada bulan Agustus tahun 2014, bertempat di SD I Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kelas IV tahun ajaran 2013 - 2014 sebagai subjek dalam penelitiannya. SD 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur merupakan sekolah yang terakreditasi “A”. (Beberapa guru sudah memiliki sertifikat pendidik dan sebagianya masih ada honorer. SD 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur memiliki jumlah kelas keseluruhan kelasnya ada 6 ruang kelas. Perkembangan belajar menjadi sangat minim serta penguasaan materi belajar siswa sulit maju karena tida adanya suatu pembelajaran yang dibuat dengan inovaasi.

b. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai khualitas dan karakteristik tertntu yang diterapkan oleh penelitian untu dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek benda – benda alam yang lainnya.

Menurut Darmawan (2013, hlm. 137).” Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas”. Populasi Di dalam

penelitian ini populasinya adalah siswa kelas IV SD 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur Tahun ajaran 2013 – 2014 dengan jumlah siswa 20 orang. c. Sampel penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan sampel satu kelas, siswa kelas IV SD 1 Sindagbarang Kabupaten Cianjur, yang berjumlah 20 siswa Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti sendiri.. Siswa di kelas ini dominan pemalu, sehingga mereka merasa tidak percaya diri


(26)

ketika diminta untuk mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran. Di pilihnya kelas ini karena dibandingkan dengan kelas lain rata – rata sulit mengikuti pembelajaran selain faktor tesebut kurangnya pemahaman dan tidak aktif, maka peneliti menguji cobakan metode Mind Map untuk meningkatkan kreativitas belajar di kelas.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rumusan dari rancangan – rancangan yang dibuat sedemikian rupa agar penelitian jelas dan mencapai tujuan yang diharapkan. Di dalam desain penelitian tersebut seorang peneliti memaparkan segala macam bentuk susunan kerangka penelitian yang akan dibuat. Dalam pelaksanaan suatu penelitian harus ditentukan metode yang akan digunakan terlebih dahulu. Sehingga dengan penetapan metode penelitian akan memandu atau mengarahkan seseorang dalam melakukan penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimen semu (quasi eksperimen), metode eksperiment dibedakan menjadi dua jenis yaitu Eksperimen sejati (true eksperimen) dan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Metoe eksperimen sejati menggunakan kelas perbandingan untuk mengetahui perbedaan hasil peneliti yang diperoleh dari kelompok sampel yang diteliti sifnitifikan, sedangkan pada penelitian eksperimen semu, tidak digunakan kelas perbandingan atau kelas kontrol.

Pada peneitian ini akan digunakan epeerimen semu yaitu penelitian tidak menggunakan kelas perbandingan, desain ini menggunakan one group pre test and post test. Metode ini digunakan untuk menggunakan untuk meningkatkan kreativitas siswsa dengan menggunakan metode Mind Mapp dikelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Melalui metode ini peneliti akan memberikan treatment (perlakuan) pembelajaran seni tari yang dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan kreativitas siswa. Jadi, dengan kata lain suatu eksperimen pada prinsifnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab


(27)

akibat (Causa effect relationship). Metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan yang berlangsung pada saat penelitian dilakukan

Peneliti menggunakan bentuk Quasi Eksperimen dan one group pretest – postest yakni suatu perlakuan yang dilaksanakan tanpa kelompok perbandingan atau kontrol. Observasi dilakukan seanyak 2 kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen dilakukan. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut prates tau pretest dan bservasi sesudah eksperimen (o2) disebut pascates atau postest. Perbedaan antara O1 dan O2 yakni (O1 – O2) di ssumsikan sebagai efek dari treatment atau perlakuan yang diberikan.

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen O1 X O2

Keterangan:

O1= Tes awal sebelum siswa diberikan perlakuan (nilai pretest) X = Perlakuan, dimana kelas tersebut diberikan


(28)

Bagan 3.2 Desain Penelitian

a. Menentukan Judul Penelitian

b. Menyusun Proposal Penelitian

c. Seminar Proposal

Rencana Penelitian

Menentukan Masalah, Tujuan,

dan Sasaran

Bimbingan / Konsultasi dengan

Dosen Pengumpulan Data

Pelaksanaan

Studi leteature Analisis Data

Penulisan Laporan Observasi

Wawancara


(29)

1. Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian ini dilakukan adalah menenentukan masalah penelitian, menentukan tujuan dan sasaran penelitian ( populasi atau sampel yang akan diteliti), melakukan observasi langsung dan wawancara guna mendapatkan informasi dari narasumber yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data hasil observasi,wawancara dan tes yang dilaksanakan selama proses penelitian berlangsung. Selanjutnya melakukan proses bimbingan dengan dosen pembimbig I dan II untuk mendapatkan masukan atau saran terkait pengolahan data yang telah dikumpulkan.

3. Penulisan laporan

Tahap ahkir dari penelitian ini adalah penulisan laporan, tahap penyususnan laporan ini berada dalam pantauan dosen pembimbingan I dan II untuk mengoreksi, mengervaluasi, dan memberikan masukan untuk kelayakan hasil penelitian, ini meliputi pendahuluan, pembahasan mengenai kajian pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan penelitian, serta kesimpulan dan saran.

C. Metode penelitian

Penggunaan metode penelitian dapat dilihat dari sejauh mana keefektivitasan suatu metode yang akan digunakan. Suatu metode akan dikatakn efektif apabila dalam pelaksanaanya terlihat adanya suatu perubahan yang positif yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pada penelitian ini akan digunakan metode Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen) yaitu penelitian


(30)

tidak menggunakan kelas perbandingan desain ini menggunakan one group Pretest and Postest.

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen dimana peneliti tidak menggunakan kelas perbandingan dengan desain one group pretest and postest. Metode ini digunakan untuk mengukur krativitas siswa melalui penerapan metode Mind Mapp dalam pembelajaran tari.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel terkait

1. Variabel bebas (Independent variable)

Yang dimaksud dengan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang biasa disimbolkan dengan variabel

“x”.Berdasarkan pernyataan tersebut maka yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini ialah Metode Mind Mapp.

2. Variabel terkait (Dependent variable)

Variabel terikat ialahvariabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

yang dapat disimbolkan dengan variabel “y”.Variabel terkait dalam penelitian ini adalah kreativitas siswa kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

1. Berkreasi

2. Mengeksplor gerak 3. Berfikir imajinasi

Untuk lebih jelasnya digambarkan bentuk bagan sebagai berikut:


(31)

Variabel bebas dan terkait

Variabel yang Mempengaruhi (x) “Mind Map”

Variabel yang Dipengaruhi (y)“Kreativitas siswa”

Indikator Variavel x Indikator Variabel Y

1. Tujuan Pembelajaran 2. Materi Pembelajaran 3. Kegiatan Pembelajaran 4. Alat Evaluasi

5. Media Pembelajaran

1.Berkreasi

2. Mengeksplor gerak 3. Berfikir imajinasi

E. Definisi Operasional

Untuk menegaskan istilah serta menghindari kesaalahan pahaman agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami judul penelitian, maka diharapkan adanya penafsiran terhadap istitilah trsebut. Peneliti memberi definisi operasional terhadap istilah tersebut sebagai berikut:

Metode Mind Mapp dalam pembelajaran tari merupakan salah satu pengajaran dengan melakukan mengamati gambar atau meniruan gerak terhadap sesuatu objek baik yang hidup maupun yang mati. pengajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri proses pembelajaran dengan kegiatan peniruan terhadap suatu objek.

Pembelajaran seni tari merupakan salah satu mata pelajaran yang berorientasi pada gerak, mata pelajaran ini biasanya dilakukan melalui kegiatan praktik gerak maupun teori tari.

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide – ide dan cara – cara baru dalam pemecahan masalah dan mnemukan peluang cenderung untuk mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda. Hal ini dapat dilihat dari


(32)

aktivitas bertanya siswa dan tanggapan siswa terhadap materi ajar pada proses pembelajaran.

Seni adalah ungkapa perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur – unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.Tari adalah ungkapan perasaan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah dan diiringi musik

Berdasarkan beberapa definisi di atas yang dimaksud dengan metode Mind Mapp untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa pada pembelajaran tari di kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur, merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa secara langsung mengalami sendiri proses pembeajaran dengan menirukan suatu keadaan seperti nyata yaitu terhadap peniruan gerak binatang. Sehingga hasil dari pembelajaran yang diperoleh akan lebih bermakna dan meningkatkan kreativitas siswa dalam berimajinasi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan pedoman yang berisikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa meliputi pendapat, fakta, data, pengetahuan, atau evaluasi responden berkenaan dengan fokus masalah yang dikaji dalam penelitian. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan. Peneliti membuat pedoman wawancara yang berisi informasi yang dapat dijadikan sebagai data. Adapun pertanyaan yang disajikan pada siswa yaitu:

Mengenai ketertarikan dan pemahaman serta pengetahuan siswa terhadap pembelajaran seni tari.

a) Mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam menerima materi dan memberikan respon ajar pada proses pembelajaran seni tari


(33)

b) Bertanya kepada guru mengenai keterlibatan dan respon siswa yang muncul pada saat pembelajaran berlangsung, dan pertanyaan yang berkenaan dengan pengembangan model atau metode pembelajaran yang digunakan.

Pedoman wawancara yang digunakan ialah Wawancara langsung yang dilakukan secara tatap muka dengan siswa kelas IV SD Sindanbarang, wali Kelas dan guru mata pelajaran Seni Tari selaku objek dan subjek yang akan diteliti guna melihat sejauh mana model Mind Mapp mampu meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran seni tari.

2. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran seni tari. Sebelum (pretest) dan sesudah (posttest). Sebeum diterapkannya strategi maka peneliti akan melakukan tes berupa pngetahuan umum dalam lingkup pembelajaran gerak, unsur – unsur yang terkait dengan pembelajaran tari yang mendukung aspek dalam tes bagaimana hasil dari penerapan strategi tertentu peneliti memberikan tes pretest dan protest yang berupa gerakan seperti ukel, perpindahan tempat secara berkelompok. Hal ini untuk mengetahui sejauhmana tingkat kemampuan siswa dalam berkerjasama, berkomunikasi.

3. Pedoman observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap sesuatu yang berhubungan dengan peneltian. Peneliti menggunakan observasi langsung atau pengamatan terhadap lingkungan guru dikelas, selain itu peneliti menggunakan pedoman observasi.

Pedoman observasi disusun kedalam beberapa bagian yakni pedoaman observasi untuk meninjau atau mengamati langsung kelokasi penelitian mengenai proses pembelajaran seni tari di kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur.

Observasi yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh data yang mendukung penelitian. Hasil observasi penelitian dari setiap treatment atau perlakuan yang diberikan pada pembelajaran tari di kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur melaui metode Mind Mappakan dianalisis


(34)

guna melihat sejauh mana peningkatan terhadap kreativitas siswa dalam berimajinasi dalam pembelajaran tari.

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan memotret dan mengabadikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Dokumentasi yang digunakan berupa hasil karya dan hasil kerja siswa selama proses pembelajaran seni tari dilakukan.

Data penelitian tercantum pada jenis instrumen pengumpulan datanya, oleh sebab itu instrumen penelitian harus memiliki tingkat kepercayaan dan sekaligus data itu memiliki tingkat kesahihan (Validitas). Untuk mendapatkan kesimpulan yan dapat dipercaya maka data penelitian yang didapatkan harus merupakan data yang dihasilkan dari instrumen yang digunakan dalam penelitian.

a. Menyusun instrumen penelitian.

b. Menyusun Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Melakukan Wawancara.

Tujuan dari wawancara untuk mendapatkan informasi dan penjelasan secara kongkrit permasalahan yang ada di kelas IV SD 1 Sindangbarang kabupaten Cianjur terutama penggunaan bahan ajar menggunakan metode Mind Map. Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap suatu fenomena, maka harus ada alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Sedangkan, pengukuran itu sendiri dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap atribut atau karakteristik tertentu yan dimiliki oleh seseorang menurut aturan - aturan atau formulasi yang jelas.


(35)

Untuk lebih jelasnya kriteria penilain dalam pembelajaran tari tabel dibawah ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

KRITERIA PENILAIAN KOMPETENSI 1


(36)

(Kompetensi 1) Kemampuan mengeksplor

85 - 100

- Siswa mampu mengeksplor gerak dengan baik ketika menari

- siswa mampu

mencotohkan gerak saat menari

- siswa mampu membuat pola lantai

- siswa mampu

mengeksplor tari burung kakatua

- siswa mampu

menuangkan ide – ide secara bebas

- siswa mampu menampilkan tari kelompok

berpasangan/kelompok

Tabel 3.2


(37)

(Kompetensi 2) Kemampuan peta pikiran

75 - 84

- Siswa kurang mampu mengeksplor gerak dengan baik ketika menari

- siswa kurang mampu mencotohkan gerak saat menari

- siswa mampu membuat pola lantai

- siswa mampu

mengeksplor tari burung kakatua

- siswa kurang mampu menuangkan ide – ide secara bebas

Tabel 3.3


(38)

(Kompetensi 3) Kemampuan menyusun

60-74 - siswa mampu mebuat

pola lantai

- siswa kurang mampu menuangkan ide – ide scara bebas

- siswa kurang mampu mengeksplor tari burung kakatua

Tabel 3.4

KRITERIA PENILAIAN KOMPETENSI 4

(Kompetensi 4)

menampilkan 50 - 69

- siswa kurang mampu menampilkan tari berpasangan/kelompok

1. Teknik analisis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan prosentase dengan rumus:

d

√n.∑D2- (∑D2

d mean dari perbedaan pretest dengan postest.


(39)

N : Subjek pada sampel.

d.b : ditentukan dengan N-T (derajat Keebasan)

G. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah – langkah dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, diantaranya:

1. Tahap 1 (Persiapan)

Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan sebagai berikut:

a. Menentukan Topik Penelitian

menentukan topik atau judul penelitian dimaksudkan untuk menentukan pelaksanaan penelitian selanjutnya, terkait kajian pustaka untuk mengetahui relevansi penelitian dan metode pendekatan yang akan digunakan.

b. Penyususna Proposal Penelitian

Menyususn proposal penelitian dimaksudkan untuk mengetahui angkah awal pemaparan konsep penelitian yang akan dilaksanakan

c. Melaksanan Seminar Proposal

Seminar propsal dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan masukan dalam perbaikan dan upaya memperlancar penelitian.

d. Melengkapi Persyaratan administrasi

Persyaratan administrasi berupa SK atau surat keputusan yang akan diberikan oleh fakultas mengenai keputusan diperolehnya pelaksanaan penelitian selanjutnya untuk memperoleh izin penelitian. Peneliti mengurus surat izin pengantar penelitian dari pihak kampus Universitas Pendidikan Indonesia yang ditujukan untuk sekolah SD 1 Sindangbarang kabupaten Cianjur.


(40)

Studi pendahuluan untuk melihat kondisi lokasi sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

f. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan setelah perizinana dan semua persyaratan penelitian yang terdiri dari kelengkapan administrasi, serta penyusunan instrumen penelitian setelah disetujui. Penelitian akan dilaksanakan sampai seluruh data yang telah diperlukan terkumpul

g. Analisis dan Pengolahan data

Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis dan diolah sesuai dengan data yang telah ditetapkan dan dipersiapkan sebelumnya.

h. Penyusunan laporan

Setelah semua data selesai dianalisis dan diolah, langkah selanjutnya adalah penyusunan laporan penelitian sehingga selesai.

2. Tahap 2 (Pelaksanaan)

Aapun langkah – langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah a. Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan pada awal bulan Oktober 2013 setelah judul proposal disetujui dan selanjutnnya diadakan seminar proposal pada pertengahan Desember 2013.

b. Pengumpulan Data

Untuk tahap pengumpula data ini dilaksanakan pada pertengahan Desember 2013 sampai bulan November 2014, data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes.

c. Proses Bimbingan

Dalam proses bimbingan ini peneliti melakukan konsultasi kepada dosen guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan Skripsi pada Pembimbing I dan pembimbing II. Proses bimbingan ini dimulai dri bulan Agustus 2014, slanjutnya peneliti melakukan survei dengan observasi dan wawancara


(41)

sekaligus melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai penyusunan skripsi sampai ujian sidang skripsi.

d. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan ini dilaksanakan pada taggal 13 Agustus 2014 sampai Bulan November pada siswa kelas IV SD 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan mengguankan metode Mind Map. Sehingga pada akhirnya pembelajaran bisa terlihat ada atau tidaknya dari meningkatnya kretivitas siswa dalam pembelajran tari.

H.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan datanya. Untuk mendapatkan data yang valid maka peneliti harus melakukan pengumpulan data dari hasil penelitian, adapun teknik pengumpulan yang ditempuholeh peneliti melalui:

1. Wawancara

Teknik wawancara adalah sebuah dialaog yangdilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari wawancara. Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh data data tentang SD Negeri 1 Sindangbarang kabupaten Cianjur. Percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan berbagai narasumber tentang objek yang diteliti agar mendapatkan hasil yang relevan. Pedoman wawancara terbagi atas dua yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Artinya wawancara struktur adalah wawancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Wawancara tidak terstruktur ialah kebalikan dari wawancara terstruktur.

Wawancara yang dilakukan ialah dengan wawancara terstruktur kepada siswa dan guru mata pelajaran SBK di SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur. Kegiatan wawancara dilakukan kepada siswa kelas IV sebagai sampel yang dialakukan guna mengetahui kesulitan-kesulitan siswa dalam menerima


(42)

materi pelajaran, dan guru baik guru wali kelas maupun guru mata pelajaran Seni Tari untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Observasi

Observasi dilakukan SD 1 Sindangbarang kelas IV Kabupaten Cianjur, untuk mengrtahui pembelajaran tari sebelum dan sesudah diujikan metode Mind Map.Teknik observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan menggunakan pengamatan yang di selidiki. Bahwa observasi adalah merupakan teknik atau metode untuk menggadakan penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap kejadian, baik disekolah maupun diluar sekolah dan hasilnya dicatat secara sempurna. Dengan teknik ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau letak penelitian. Observasi dilakukan di SD 1 Sindangbarang kelas IV Kabupaten Cianjur, untuk mengetahui pembelajari tari sebelum dan sesudah.

Kegiatan observasi merupakan bagian terpenting untuk mendapatkan sejumlah data melalui pengamatan langsung kepada sekolah, siswa dan guru. Observasi yang dilakukan berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari dan keadaan sekolah. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas siswa di kelas yang berhubungan keaktifan belajar siswa.

Pengamatan tehadap keaktifan belajar siswa dilakukan empat pertemuan dengan materi yang berbeda pada setiap pertemuannya. penelitian di kelas IV SD ini dilakukan dengan membagi siswa ke dalam 3 kelompok. Data yang diambil dari penelitian hanya berkisar dari aspek afektif saja, yaitu: mengajukan pertanyaan, menjawab, memperhatikan dan mendengar, serta bekerjasama dalam mengeksplorasi gerak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah peneliti berusaha memeperoleh dan menganalisis data dari sumber – sumber yang berupa catatan tertulis, foto – foto, video dan sumber – sumber tertulis lainya. Dibuat dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi dilapangan dapat tersimpan dan terbukti bahwa penelitian telah


(43)

dilakaukan serta sebagai penyimpanan data agar terbukti keasliannya. Dilakukan dokumentasi agar penelitti dapat mengetahui prosespeserta didik dalam belajar dan bagaimana respon peserta didik.

Merupakan catatan peristiwa yang didukung oleh foto-foto, karya tulis, hasil kerja siswa berupa akademik yang mendukung dalam melihat peningkatan kreativitas dan keaktivan belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran Seni Tari. Alat yang digunakan dalam studi dokumentasi ialah camera digital, dan hp. Untuk mendapatkan gambar maupun hasil belajar siswa kelas IV SD, yang selanjutnya akan diamati dan diteliti untuk memperoleh tujuan penelitian

4. Studi Pustaka

pengumpulan data melalui buku – buku yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadika sumber. Kegitan meliputi membaca dan mengkaji buku sumber yang hisa dijadikan referensi. Dalam pelaksanaanya dilakukan pengumpulan dari beberapa seperti buku – buku, internet, dan skripsis.

I. Analisis Data

Dalam menentukan kebenaran informasi penelitian, selanjutnya peneliti melakukan kegiatan pengolahan data/analisis data. Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya ialah pengorganisasian, pengklasifikasian, dengan mencari kesesuaian antara data yang diperoleh dari hasil pretest wawancara, observasi, dan protest yang mendukung pada hasil data penelitian. Kemudian data-data yang tertumpul akan ditarik kesimpulan. Analisis data pada penelitian ini memiliki tahapan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, tahapan tersebut yaitu:

1. Mengetahui ketercapaian indikator metode Mind Mapp dalam berfikir kreatif belajar siswa, dengan indikator seperti pada tabel 3.2 sebagai berikut:


(44)

Tabel 3.2

Indikator penilaian Meningkatnya Kreativitas

Kompetensi penilaian Indikator

Orientasi

a. Siswa mampu mendisplinkan diri mereka melalui kegiatan memperhatikan dan mendengarkan materi pembelajranyang disampaikan guru.

b. Siswa mampu berpartisipasi mengeksplorasi gerak tari dengan kreativitas dari masing - masing secara individu maupun kelompok dengan meniru gerak tari dari temannya sebagai aplikasi dari yang telah dijelaskan pada langkah orientasi ini.

c. Siswa mampu memperhatikan penjelasan materi mengenai pemahaman Ruang Gerak, Tempo gerak, dan pembuatan properti tari. d. Siswa mampu mengeluarkan ide

atau gagasan dengan baik

e. Siswa mampu bekerjasama dengan kelompoknya untuk berdiskusi dalam kegiatan eksplorasi gerak.


(45)

Latihan

a. Siswa mampu mengeksplor gerak dengan sangat baik ketika menari b. Siswa mampu melakukan

mencontohkan dengan baik ketika menari.

c. Siswa mampu bekerjasama dengan kelompoknya untuk berdiskusi dalam kegiatan eksplorasi gerak. f. Siswa mampu menampilkan gerak

tari menggunakan ruang, rempo, dan property di depan kelas

g. Siswa mampu mengulang kembali gerak yang telah mereka buat dan susun bersama kelompoknya sehingga meningkatkan kesiapan siswa dalam melakukan gerak. h. Siswa mampu berdiskusi bersama

kelompok dalam kegiatan mengulang gerak tari sehingga mereka mampu terhadap gerak-gerak yang telah dilakukan dan meningkatkan kesigapan siswa dalam melakukangerakan yang sudah di buat dari masig – masing kelompok

Kreativitas

a. Siswa mampu bekerjasama dengan kelompok dalam menenampilkan dan mempresentasikan hasil kreasi gerakantari yamg mereka buat di


(46)

depan kelas.

b. Siswa mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab atas tugas yang telah diperintahkan melalui kegiatan demonstrasi.

c. Siswa mampu menumbuhkan kepercayaan diri terhadap teman-temannya dalam menjalankan tugas masing-masing pada setiap penampilan kelompok.

Wawancara

a. Siswa mampu memberikan respon dengan menjawab dan mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan materi pembelajaran tari dan materi Mind Mappyang disampaikan oleh guru, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat dan komentar.

I. Teknik Pengolahan Data 1.Tes

Tes digunakan sebagai ide pengumpulan data dengan ini agar peneliti mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam pembelajaran, sebelum pretest dan sesudah Postest. Sebelum diterapkan strategi maka peneliti akan mlakukan tes berupa pengetahuan umum dalam lingkup pembelajaran mengenai gerak dan unsur – unsur yang mendukung aspek dalam lingkup


(47)

pembelajaran mengenai gerak yang mendukung aspek dalam tari dan sama seperti sesudahnya akan diadakan tes bagaimana hasil dari peerapan strategi tertentu peneliti memberikan tes feedback dari siswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi disini adalah peneliti berusaha memperoleh dan menganalisis dari sumber – sumber yang berupa catatan ttertulis, foto, video atau rekaman dan sumber – sumber tertulis lainya. Dibuat dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi dilapangan tersimpan dan terbukti bahwa penelitian telah dilakukan bahwa penelitian telah dilakukan sserta sebagai penyimpanan data agar terbukti keasliannya. Dilakukan dokumentasi agar peneliti dapat mengetahu proses peserta didik dalam belajar da bagaimana respon peserta didik, apa hasil tanggapan peserta didik tehadap pembelajaran tari dapat diserap dengan baik.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Sehubungan dengan hasil deskripsi dan analisis data, dapatlah dikemukakan pokok temuan si hasil penelitian sebagai simpulan yakni sbagai berikut. Setelah peneliti mengamati dapat simpulkan bahwa kurangya minat siswa dalam pembelajaran tari di sebabkan oleh faktor guru yang kurang penyampaian

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran tari untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran tari di kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Mind Map kreativitas belajar siswa meningkat dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Pembelajaran tari sebelum menggunakan penerapan metode Mind Map terkesan membosankan, mengantuk dan tidak menarik bagi siswa, apalagi untuk siswa laki-laki yang beranggapan bahwa pembalajaran tari hanya cocok untuk perempuan. Proses pembelajaran yang berlangsung monoton membuat siswa kurang bergairah dalam pembelajaran. Namun setelah metode Mind Map diterapkan alhamdulilah siswa terlihat bergairah dan begitu senang selama proses pembelajaran, yang menyebabkan siswa aktif dan kreatif sehingga belajar siswa pun meningkat.

Meningkatnya kreativitas selama proses penerapan Metode Mind Map dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, bereksplorasi, dan berlatih gerak dengan kelompoknya. Situasi pembelajaran yang dilakukan dengan kegiatan praktik memberikan kesan yang menyenangkan bagi siswa, sehingga materi yang disampaikan guru lebih mudah dipahami. Metode Mind Map ini mendorong semangat siswa untuk befikir imajinasi dalama mencari gerak tari sendiri tanpa diberi oleh guru, sehingga gerak tari yang tercipta dari kreativitas siswa tersebut lebih lama diingat.


(49)

Hasil penelitian ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata – rata siswa pada saat diperoleh nilai pretest tertinggi sebesar 70,26 dan nilai terendah sebesar 62,75 Rata – rata nilai pretest kompetensi kreativitas adalah sebesar 63,5yaitu siswa dapat sedikit mengeksplor gerak dengan kelompok nya dan dapat lebih berimajinasi lebih luas ketika menari, sedangkan nilai postest tertinggi 81,25 dan nilai terendah 73, nilai rata – rata mengalami peningkatan yaitu 77,75 dimana peningkatan siswa dalam berfikir kreatif lebih naik dibandingkan sebelumnya ketika siswa mengeksplor gerak sesuai peta pikiran Mind Mapp. Peningkatan kreativitas setelah melalui proses penerapan metode Mind Mapp dalam pembelajaran tari.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh bahwa penerapan metode Mind Map dapat meningkatkan kreativitas dan gairah belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang. Hal ini dapat diketahui dengan adanya hasil pembuatan mind mapping dengan berbagai gambar yang kreatif yang telah dilaksanakan. Proses penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran seni tari pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur diawali dengan kegiatan mengajarkan materi pelajaran. Materi pelajaran yang dibuat mengacu pada metode mind mapping, sehingga pencatatan materi pada buku catatan siswa disesuaikan dengan metode Mind Map.

B. Saran

Proses penerapan Mind Mapp dalam belajar Seni Tari pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Sindangbarang menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari catatan dan diskusi kelompok yang diperoleh menunjukkan kreatifitas dan kesungguhan belajar yang tinggi.Berdasarkan simpulan diatas, maka hasil penelitian ini disarankan:

1. Bagi siswa

perlu adanya ketenangan untuk siswa di kelas agar dalam pembuatan Mind Mapp sesuai dengan gerakan tarian yang akan dibuat dapat berjalan secara lancar dan cepat. Sehingga dapat membantu perubahan pada diri siswa


(50)

baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomo-torik yang bermanfaat untuk pemahaman materi, peningkatan kreatifitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru

Agar guru memperhatikan tujuan dari belajar seni tari sehingga dapat menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas untuk menyesuaikan metode Mind Mapp dan memperhitungkan waktu sebelum menerapkan metode tersebut. Dalam membuat Mind mapp yang sesuai dengan daya imajinasi yang siswa miliki sesuai dengan tema yang ditentukan. Dan agar guru membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa untuk membuat Mind Mapp dengan tujuan mereka sudah membaca dan memahami terlebih dahulu materi pelajaran sebelum diterangkan oleh guru di dalam kelas.

3.Bagi sekolah

Agar sekolah lebih memperhatikan situasi yang terjadi di dalam sekolahnya sehingga dapat merencanakan program pembelajaran yang efektif dan memberikan penugasan kepada guru untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar.

4. Saran Peneliti

Saran dari hasil penelitian, yaitu agar peningkatan kreativitas siswa lebih ditingkatkan dalam pembelajaran seni tari di SD Negeri 1 Sindangbarang dan guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif untukmengembangkan dengan melalui apresiasi tari baik darikaset CD pembelajaran maupun apresiasi tari dengan melihat secara langsungsebuah pertunjukan tari agar dapat lebih meningkatkan minat dan kreativitas siswa kelas VI SD Sindangbarang Kabupaten Cianjur


(51)

Amal, A. S.(2006). Pengembangan Kreativitas Anak, (Jakarta: Pustaka Al Kausar Buzan, T. (2004). Mind Map at work. Amerika: PT Gramedia pustaka utama.

Buzan, T. (2004) Mind Map untuk meningkatkan kreatifitas, (Jakarta: Gramedia)

Dede, S. dan Pupun, N. (2010). Landasan Pendidikan. Penerbit universitas pendidikan indonesia.

Munandar, (1992) Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,(Jakarta: Grasindo)

Rose, C dan Nichol, M. J. (2003).AcceleartedLearning For The 21St Century Cara BelajarCepat Abad XIXII. Jakarta: Nuansa.

Rostikawati, T. R. (2008). Mind Map DalamMetode Quantum Learning PengaruhnyaTerhadapPrestasiBelajardanKreatifitasSiswa.[Online] Diakses darihttp://fkip-unpak.org/teti.htm. (30/10/2010)

Sadirman A.M. (1986).Interaksi dan Motivasi Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers Slamento. (2010). Belajar dan Fakto-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sperry, p. (2004). dalam buku tony buzan cara cemerlang di tempat kerja. Amerika: PT Gramedia Pustaka.

Sudjana, N. dan Ibrahim.(2004). PenelitiandanPenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgensindo.

Sugiyono (2013) metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta CV.

Syaiful B. D. dan Aswan Z.(1996) Strategi Pembelajaran( Jakarta; Renika Cipta. Trisno Yuwono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arkola) hal.330

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), hal 19.


(1)

Nurmala Nabilla, 2015

PENERAPAN METOD E MIND MAP D ALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV SD 1 SIND ANGBARANG KABUPATEN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu depan kelas.

b. Siswa mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab atas tugas yang telah diperintahkan melalui kegiatan demonstrasi.

c. Siswa mampu menumbuhkan kepercayaan diri terhadap teman-temannya dalam menjalankan tugas masing-masing pada setiap penampilan kelompok.

Wawancara

a. Siswa mampu memberikan respon dengan menjawab dan mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan materi pembelajaran tari dan

materi Mind Mappyang

disampaikan oleh guru, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat dan komentar.

I. Teknik Pengolahan Data 1.Tes

Tes digunakan sebagai ide pengumpulan data dengan ini agar peneliti mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam pembelajaran, sebelum

pretest dan sesudah Postest. Sebelum diterapkan strategi maka peneliti akan

mlakukan tes berupa pengetahuan umum dalam lingkup pembelajaran mengenai gerak dan unsur – unsur yang mendukung aspek dalam lingkup


(2)

pembelajaran mengenai gerak yang mendukung aspek dalam tari dan sama seperti sesudahnya akan diadakan tes bagaimana hasil dari peerapan strategi tertentu peneliti memberikan tes feedback dari siswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi disini adalah peneliti berusaha memperoleh dan menganalisis dari sumber – sumber yang berupa catatan ttertulis, foto, video atau rekaman dan sumber – sumber tertulis lainya. Dibuat dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi dilapangan tersimpan dan terbukti bahwa penelitian telah dilakukan bahwa penelitian telah dilakukan sserta sebagai penyimpanan data agar terbukti keasliannya. Dilakukan dokumentasi agar peneliti dapat mengetahu proses peserta didik dalam belajar da bagaimana respon peserta didik, apa hasil tanggapan peserta didik tehadap pembelajaran tari dapat diserap dengan baik.


(3)

Nurmala Nabilla, 2015

PENERAPAN METOD E MIND MAP D ALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV SD 1 SIND ANGBARANG KABUPATEN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Sehubungan dengan hasil deskripsi dan analisis data, dapatlah dikemukakan pokok temuan si hasil penelitian sebagai simpulan yakni sbagai berikut. Setelah peneliti mengamati dapat simpulkan bahwa kurangya minat siswa dalam pembelajaran tari di sebabkan oleh faktor guru yang kurang penyampaian

Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran tari untuk meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran tari di kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Mind Map kreativitas belajar siswa meningkat dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Pembelajaran tari sebelum menggunakan penerapan metode Mind Map terkesan membosankan, mengantuk dan tidak menarik bagi siswa, apalagi untuk siswa laki-laki yang beranggapan bahwa pembalajaran tari hanya cocok untuk perempuan. Proses pembelajaran yang berlangsung monoton membuat siswa kurang bergairah dalam pembelajaran. Namun setelah metode Mind Map diterapkan alhamdulilah siswa terlihat bergairah dan begitu senang selama proses pembelajaran, yang menyebabkan siswa aktif dan kreatif sehingga belajar siswa pun meningkat.

Meningkatnya kreativitas selama proses penerapan Metode Mind Map dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, bereksplorasi, dan berlatih gerak dengan kelompoknya. Situasi pembelajaran yang dilakukan dengan kegiatan praktik memberikan kesan yang menyenangkan bagi siswa, sehingga materi yang disampaikan guru lebih mudah dipahami. Metode Mind Map ini mendorong semangat siswa untuk befikir imajinasi dalama mencari gerak tari sendiri tanpa diberi oleh guru, sehingga gerak tari yang tercipta dari kreativitas siswa tersebut lebih lama diingat.


(4)

Hasil penelitian ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata – rata siswa pada saat diperoleh nilai pretest tertinggi sebesar 70,26 dan nilai terendah sebesar 62,75 Rata – rata nilai pretest kompetensi kreativitas adalah sebesar 63,5yaitu siswa dapat sedikit mengeksplor gerak dengan kelompok nya dan dapat lebih berimajinasi lebih luas ketika menari, sedangkan nilai postest tertinggi 81,25 dan nilai terendah 73, nilai rata – rata mengalami peningkatan yaitu 77,75 dimana peningkatan siswa dalam berfikir kreatif lebih naik dibandingkan sebelumnya ketika siswa mengeksplor gerak sesuai peta pikiran

Mind Mapp. Peningkatan kreativitas setelah melalui proses penerapan metode Mind Mapp dalam pembelajaran tari.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh bahwa penerapan metode Mind Map dapat meningkatkan kreativitas dan gairah belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang. Hal ini dapat diketahui dengan adanya hasil pembuatan mind mapping dengan berbagai gambar yang kreatif yang telah dilaksanakan. Proses penerapan metode Mind Map dalam pembelajaran seni tari pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Sindangbarang Kabupaten Cianjur diawali dengan kegiatan mengajarkan materi pelajaran. Materi pelajaran yang dibuat mengacu pada metode mind mapping, sehingga pencatatan materi pada buku catatan siswa disesuaikan dengan metode Mind Map.

B. Saran

Proses penerapan Mind Mapp dalam belajar Seni Tari pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Sindangbarang menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari catatan dan diskusi kelompok yang diperoleh menunjukkan kreatifitas dan kesungguhan belajar yang tinggi.Berdasarkan simpulan diatas, maka hasil penelitian ini disarankan:

1. Bagi siswa

perlu adanya ketenangan untuk siswa di kelas agar dalam pembuatan

Mind Mapp sesuai dengan gerakan tarian yang akan dibuat dapat berjalan


(5)

Nurmala Nabilla, 2015

PENERAPAN METOD E MIND MAP D ALAM PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV SD 1 SIND ANGBARANG KABUPATEN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomo-torik yang bermanfaat untuk pemahaman materi, peningkatan kreatifitas dan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru

Agar guru memperhatikan tujuan dari belajar seni tari sehingga dapat menentukan skenario yang harus dijalankan di depan kelas untuk menyesuaikan metode Mind Mapp dan memperhitungkan waktu sebelum menerapkan metode tersebut. Dalam membuat Mind mapp yang sesuai dengan daya imajinasi yang siswa miliki sesuai dengan tema yang ditentukan. Dan agar guru membiasakan memberi tugas rumah kepada siswa untuk membuat Mind Mapp dengan tujuan mereka sudah membaca dan memahami terlebih dahulu materi pelajaran sebelum diterangkan oleh guru di dalam kelas.

3.Bagi sekolah

Agar sekolah lebih memperhatikan situasi yang terjadi di dalam sekolahnya sehingga dapat merencanakan program pembelajaran yang efektif dan memberikan penugasan kepada guru untuk menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar. 4. Saran Peneliti

Saran dari hasil penelitian, yaitu agar peningkatan kreativitas siswa lebih ditingkatkan dalam pembelajaran seni tari di SD Negeri 1 Sindangbarang dan guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif untukmengembangkan dengan melalui apresiasi tari baik darikaset CD pembelajaran maupun apresiasi tari dengan melihat secara langsungsebuah pertunjukan tari agar dapat lebih meningkatkan minat dan kreativitas siswa kelas VI SD Sindangbarang Kabupaten Cianjur


(6)

Amal, A. S.(2006). Pengembangan Kreativitas Anak, (Jakarta: Pustaka Al Kausar Buzan, T. (2004). Mind Map at work. Amerika: PT Gramedia pustaka utama.

Buzan, T. (2004) Mind Map untuk meningkatkan kreatifitas, (Jakarta: Gramedia)

Dede, S. dan Pupun, N. (2010). Landasan Pendidikan. Penerbit universitas pendidikan indonesia.

Munandar, (1992) Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,(Jakarta: Grasindo)

Rose, C dan Nichol, M. J. (2003).AcceleartedLearning For The 21St Century Cara BelajarCepat Abad XIXII. Jakarta: Nuansa.

Rostikawati, T. R. (2008). Mind Map DalamMetode Quantum Learning PengaruhnyaTerhadapPrestasiBelajardanKreatifitasSiswa.[Online] Diakses darihttp://fkip-unpak.org/teti.htm. (30/10/2010)

Sadirman A.M. (1986).Interaksi dan Motivasi Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers Slamento. (2010). Belajar dan Fakto-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sperry, p. (2004). dalam buku tony buzan cara cemerlang di tempat kerja. Amerika: PT Gramedia Pustaka.

Sudjana, N. dan Ibrahim.(2004). PenelitiandanPenilaianPendidikan. Bandung: SinarBaruAlgensindo.

Sugiyono (2013) metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta CV.

Syaiful B. D. dan Aswan Z.(1996) Strategi Pembelajaran( Jakarta; Renika Cipta. Trisno Yuwono, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arkola) hal.330

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), hal 19.