Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung.
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 3
1.3.Pembatasan Masalah ... 4
1.4.Rumusan Masalah... 4
1.5.Tujuan Penelitian ... 4
1.6.Manfaat Penelitian ... 5
1.7.Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1.Keaktifan ... 7
2.1.1. Klasifikasi Keaktifan ... 8
2.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan ... 11
2.2.Komunitas ... 15
2.2.1. Komunitas @rt.com SMKN 5 Bandung ... 16
2.2.2. Tujuan Komunitas ... 16
(2)
vi
2.2.4. Jadwal Kegiatan ... 17
2.3.Gambar ... 17
2.4.Tinjauan Mata Pelajaran Gambar ... 19
2.4.1. Kompetensi Dasar ... 19
2.4.2. Tugas-Tugas Gambar ... 20
2.5.Penelitian yang Relevan ... 25
2.6.Asumsi ... 26
2.7.Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
3.1.Metode Penelitian ... 28
3.2.Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 28
3.3.Variabel dan Definisi Operasional ... 29
3.3.1. Variabel Penelitian ... 29
3.3.2. Definisi Operasional ... 30
3.4.Paradigma Penelitian ... 30
3.5.Populasi dan Sampel ... 32
3.5.1. Populasi ... 32
3.5.2. Sampel ... 32
3.6.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 33
3.6.1. Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.6.2. Instrumen Penelitian ... 34
3.6.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 35
3.7.Uji Coba Instrumen Penelitian ... 39
3.7.1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 39
3.7.2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40
3.8.Teknik Analisis Data ... 42
3.8.1. Uji Normalitas Distribusi ... 42
3.8.2. Uji Kecenderungan ... 44
3.8.3. Uji Korelasi Spearman Rank ... 45
(3)
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1.Deskripsi Data ... 48
4.2.Hasil Penelitian ... 49
4.2.1. Variabel X (Keaktifan Siswa) ... 49
4.2.2. Variabel Y (Penyelesaian Tugas-tugas) ... 52
4.2.3. Uji Normalitas ... 57
4.2.3.1. Variabel X (Keaktifan Siswa) ... 57
4.2.3.2. Variabel Y (Penyelesaian Tugas-tugas) ... 58
4.2.4. Analisis Korelasi Spearman Rank ... 58
4.2.5. Uji Hipotesis ... 59
4.3.Pembahasan ... 60
4.3.1. Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar ... 60
4.3.2. Penyelesaian Tugas-tugas Gambar ... 61
4.3.3. Hubungan Variabel X dengan Y ... 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 65
4.1.Simpulan ... 65
4.2.Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN
(4)
viii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 32
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert ... 35
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X ... 37
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y ... 38
Tabel 3.5 Format Daftar Distribusi Frekuensi ... 43
Tabel 3.6 Format Daftar Frekuensi yang diharapkan ... 44
Tabel 3.7 Kriteria Kecenderungan ... 45
Tabel 3.8 Intepretasi Koefisien Nilai r ... 46
Tabel 4.1 Skala Skor Mentah Variabel X ... 49
Tabel 4.2 Presentase Skor Tiap Indikator Variabel X ... 51
Tabel 4.3 Skala Skor Mentah Variabel Y ... 53
(5)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel Penelitian ... 29
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ... 31
Gambar 4.1 Frekuensi Uji Kecemderungan Variabel X ... 50
Gambar 4.2 Persentase Uji Kecenderungan Variabel X ... 51
Gambar 4.3 Diagram Presentase Tiap Indikator Variabel X ... 52
Gambar 4.4 Frekuensi Uji Kecenderungan Variabel Y ... 54
Gambar 4.5 Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y ... 55
Gambar 4.6 Diagram Persentase Tiap Indikator Variabel Y ... 56
Gambar 4.7 Grafik Penyebaran Skor Variabel X ... 57
(6)
x DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
1.1Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba 1.2Kisi – Kisi instrumen Penelitian 1.3Instrumen Uji Coba
1.4Instrumen Penelitian
1.5Uji Validitas Angket Uji Coba Variabel X dan Variabel Y 1.6Uji Reliabilitas Angket Uji Coba Variabel X dan Variabel Y Lampiran 2
2.1Data Hasil Penyebaran Instrumen Penelitan Variabel X dan Variabel Y 2.2Uji Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y
2.3Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y 2.4Uji Korelasi Spearman Rank dan Uji Hipotesis 2.5Skor Sub Indikator Variabel X dan Variabel Y
2.6Persentase Skor Tiap Indikator Variabel X dan Variabel Y Lampiran 3
3.1Silabus Mata Pelajaran Gambar Teknik 3.2Silabus Mata Pelajaran Gambar Arsitektur
3.3Daftar Nama Anggota Komunitas Gambar @rt.com 3.4Nilai Tugas-tugas Gambar
3.5Tabel Nilai Distribusi t
3.6Tabel Nilai r Product Moment 3.7 Tabel Tabel Nilai Chi Kuadrat (χ2)
(7)
xi Lampiran 4
4.1Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing 4.2Lembar Bimbingan Skripsi
4.3Surat Penelitian
4.4Berita Acara Seminar Skripsi Tahap 1 4.5Berita Acara Seminar Skripsi Tahap 2 4.6Berita Acara Ujian Sidang
(8)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar yang di dalam proses belajarnya berpusat pada pendidik dan peserta didik yang saling berinteraksi untuk mendapatkan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tersebut bisa dikatakan berhasil apabila proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Tujuan pendidikan terkadang belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas yang terbatas dan masih ada siswa yang belum mengerti. Maka dari itu, diperlukan pembelajaran di luar jam sekolah. Di sekolah, siswa dapat belajar di luar jam sekolah misalnya belajar dengan teman sebaya dengan saling bertukar pikiran, belajar bersama kakak kelas yang lebih berpengalaman dalam bidangnya, bertanya kepada guru untuk materi yang belum dipahami diluar jam pelajaran. Tetapi, dari kegiatan di luar jam sekolah tersebut juga belum optimal karena adanya kendala dari berbagai macam hal sehingga sulit untuk mendapatkan ilmu yang lebih. Dalam melihat hal ini seorang guru memiliki ide untuk membuat suatu komunitas.
Komunitas adalah suatu kelompok yang di dalamnya memiliki program dengan tujuan yang sama. Di dalam komunitas ini per individu saling membantu maupun saling bekerjasama karena pada intinya dapat bertukar pikiran di dalam komunitas tersebut. Komunitas gambar disini yaitu suatu kelompok orang yang tergabung untuk tujuan yang sama dalam memecahkan masalah mengenai tugas-tugas gambar yang ada di sekolah. Suatu komunitas gambar dapat berguna bagi siswa-siswi yang bergabung di dalamnya yaitu jika antara individu satu dengan yang lainnya saling komunikasi ataupun bertukar pikiran. Dan dari bertukar pikiran tersebut siswa-siswi dapat mengetahui pengetahuan yang baru mengenai gambar dan dapat bertanya-tanya mengenai kesulitan dalam tugas gambar.
Komunitas gambar siswa adalah kegiatan intra sekolah untuk membantu memecahkan masalah mengenai tugas-tugas gambar di sekolah dengan tim pengajarnya adalah kelas XI dan XII. Kegiatan ini memiliki jadwal satu minggu
(9)
2
dua kali pertemuan yaitu pada hari senin dan hari sabtu di luar jam sekolah. Anggota yang telah mengikuti komunitas gambar siswa ini ada 68 orang yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. Salah satu alasan kegiatan ini dibentuk diantaranya karena kesulitan memahami gambar, untuk mempercepat proses penyelesaian tugas gambar di kelas, untuk membantu siswa-siswi dalam menggambar yang baik. Oleh karena itu untuk mengetahui hubungan siswa-siswi yang mengikuti komunitas gambar dalam penyelesaian tugasnya kemudian bisa dilihat dari proses penyelesaian tugas-tugas gambar siswa selama di kelas gambar.
Komunitas gambar siswa yang baik dapat memecahkan masalah dalam penyelesaian tugas-tugas gambar yang bertujuan untuk membantu adik-adik kelas maupun teman sebayanya yang merasa kesulitan dalam tugas-tugas gambar, oleh sebab itu dapat dengan mudah siswa dalam penyelesaian tugas-tugas gambar di kelas. Seorang siswa akan mencoba instropeksi diri dalam pengalaman tugas-tugas gambarnya di kelas dan siswa harus memperbaiki jika tugas-tugas tersebut dalam penyelesaiannya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan di komunitas gambar siswa ini harus tercapai dengan baik. Oleh karena itu seorang guru dan siswa ingin membantu siswa dalam penyelesaian tugas-tugas gambar supaya dalam penyelesaian tugas dapat selesai sesuai waktu dan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Karena kemampuan siswa setiap individu itu berbeda, ada yang mudah memahami di kelas dan ada pula yang kurang paham pada saat pembelajaran di kelas. Dengan aktif dalam komunitas gambar siswa dapat dibantu kesulitannya dalam penyelesaian tugas-tugas gambar siswa.
Mata pelajaran gambar adalah salah satu mata pelajaran praktik menggambar yang mendukung bidang keahlian TGB yang dilakukan di dalam kelas selama dua jam pelajaran dalam satu minggunya. Materi yang dibahas yaitu tentang menggambar teknik untuk kelas X dan gambar arsitektur untuk kelas XI. Pada setiap minggunya membahas satu materi dan langsung dipraktikan oleh siswa dalam penggambarannya yang dilakukan di kelas selama dua jam pelajaran.
Pada saat penyelesaian tugas-tugas gambar pada mata pelajaran gambar teknik, tentunya siswa diwajibkan dapat menyelesaikan tugas-tugas gambar tersebut dengan benar dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dari
(10)
3
pengamatan peneliti pada saat PPL di SMKN 5 Bandung dalam pelaksanaan tugas-tugas gambar di kelas, ternyata hasil tugas gambar masih kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Masih ada beberapa siswa yang terlihat masih kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar di kelas. Padahal guru sudah menerangkan dari mulai teori serta langkah-langkah menggambar, tetapi tetap saja masih ada beberapa siswa yang tugasnya tidak selesai dengan tepat waktu dan hasil yang kurang lengkap pada tugas gambar tersebut.
Tugas-tugas gambar adalah suatu tugas gambar yang berhubungan dengan gambar konstruksi pada bangunan yang ada pada mata pelajaran dari kelas X, XI, dan XII yang dinilai dari sikap, kerapihan, dan keterampilan. Pada tugas-tugas gambar teknik misalnya : simbol-simbol pada bangunan, memproyeksikan gambar yang sudah ada, mensketsa gambar rumah atau gedung dari sisi manapun, menggambar bagian-bagian dari konstruksi bangunan serta detail-detailnya. Dengan adanya tugas-tugas gambar di kelas siswa dapat membaca gambar-gambar konstruksi bangunan dan mengerti akan ukuran-ukuran bahan bangunan yang ada di pasaran. Tugas gambar dilakukan di dalam kelas dengan waktu 2x45 menit dan harus selesai dengan tepat waktu.
Setelah mengetahui kenyataan yang ada maka peneliti, merasa penting untuk melakukan penelitian tentang : “Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-tugas Gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis perlu mengidentifikasikan masalah yang timbul dan menjadi fokus penelitian. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Adanya siswa yang masih terlambat dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar.
b. Ada beberapa siswa yang tidak selesai dalam menyelesaikan tugas-tugas gambar.
(11)
4
d. Adanya beberapa siswa yang menyelesaikan tugas dengan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah ini bertujuan agar ruang lingkup pada permasalahan tidak meluas dan yang diteliti sesuai dengan sasaran peneliti. Mengingat adanya keterbatasan peneliti dalam membahas permasalahan tersebut. Maka pembatasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Keaktifan siswa dalam komunitas gambar.
b. Penyelesaian tugas-tugas gambar dibatasi pada tugas mata pelajaran gambar teknik dan gambar arsitektur.
c. Hubungan keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar.
1.4 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana gambaran keaktifan siswa dalam komunitas gambar di Bidang keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung?
b. Bagaimana gambaran penyelesaian tugas-tugas gambar siswa di Bidang Keahlian SMKN 5 Bandung?
c. Seberapa besar hubungan antara keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui gambaran mengenai keaktifan siswa dalam komunitas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung.
(12)
5
b. Mengetahui gambaran mengenai penyelesaian tugas-tugas gambar pada mata pelajaran gambar teknik dan gambar arsitektur di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung.
c. Mengetahui besarnya hubungan keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung.
1.6 Manfaat Penelitian
Berikut adalah beberapa manfaat penelitian yang diharapkan yaitu :
a. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi saran bahwa komunitas gambar adalah kegiatan yang positif dan dapat membantu siswa dalam penyelesaian tugas-tugas gambar.
b. Bagi sekolah, dapat memberikan suatu kebanggaan dari kegiatan komunitas gambar.
c. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi suatu bahan referensi untuk penelitian berikutnya.
1.7 Struktur Organisasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini penulis mengungkapkan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas tentang kajian pustaka mencakup teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan anggapan dasar untuk memperkuat teori tentang permasalahan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang digunakan, lokasi dan populasi/sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, dan teknik pengumpulan data.
(13)
6
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan dua hal utama yaitu analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan atau analisis temuan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.
(14)
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan suatu hasil dari masalah melalui data yang ada. “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2013, hlm. 2).
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang hasil analisis datanya menggunakan perhitungan statistik.
Sugiyono (2013, hlm. 14) mengatakan :
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Selain menggunakan metode kuantitatif, peneliti menggunakan pendekatan asosiatif (korelasi). Pendekatan asosiatif tersebut untuk mengetahui hubungan dari variabel yang satu dengan variabel lainnya. Arikunto (2010, hlm. 313) mengatakan bahwa “penelitian korelasi (asosiatif) bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.” Peneliti menggunakan pendekatan tersebut karena sesuai dengan yang dibahas dalam masalah penelitian.
3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 5 Bandung, Jl. Bojongkoneng No. 37A Bandung, 40125. Subjek populasinya adalah seluruh siswa kelas X, XI, dan XII pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 dengan program keahlian Teknik Bangunan. Waktu penelitian dilakukan bulan September 2014.
(15)
29
3.3 Variabel dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2013, hlm. 38).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen (variabel X) dan variabel dependen (variabel Y). Adapun penjelasan dari kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut ini.
a. Variabel Independen (variabel X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). b. Variabel dependen (variabel Y)
Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
(Sugiyono, 2013, hlm. 39)
Berdasarkan penjelasan di atas, variabel dari penelitian adalah sebagai berikut ini.
a. Variabel bebas (Y) : keaktifan siswa dalam komunitas gambar b. Variabel terikat (X) : penyelesaian tugas-tugas gambar
Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut ini.
Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel Penelitian Variabel X
Keaktifan siswa dalam komunitas gambar
HUBUNGAN Variabel Y
Penyelesaian tugas-tugas gambar
(16)
30
3.3.2 Definisi Operasional
Agar terhindar dari salah pengertian dalam mengartikan suatu istilah-istilah dalam judul penelitian tersebut. Berikut ini adalah arti penjelasan judul penelitian :
1. Variabel X (Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar)
Keaktifan adalah suatu cara untuk giat atau berusaha semaksimal mungkin untuk dirinya sendiri. Keaktifan disini yaitu siswa aktif dalam suatu kegiatan di sekolah untuk berusaha mendapatkan pengetahuan yang lebih dan dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan cara aktif dalam kegiatan komunitas gambar.
2. Variabel Y (Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar)
Penyelesaian Tugas-tugas Gambar adalah suatu tugas yang harus diselesaikan dengan waktu yang sudah ditentukan. Penyelesaian tugas-tugas gambar dapat dinilai dari keterampilan, ketepatan waktu, kelengkapan, kerapihan, dan ketepatan gambar.
3.4 Paradigma Penelitian
“Paradigma penelitian adalah pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori, yang digunakan untuk merumuskan hipotess, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.” (Sugiyono, 2013, hlm. 42).
(17)
31
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keterangan : Fokus Penelitian
Keterangan : Fokus Penelitian
Alur Penelitian Tinjauan Penelitian Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Siswa/siswi SMK Negeri 5 Bandung Bidang Keahlian
Teknik Bangunan
Penyelesaian Tugas-tugas Gambar Aspek yang diungkap : 1. Proses
2. Waktu 3. Produk
Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Aspek yang diungkap : 1. Visual Activities 2. Oral Activities 3. Listening Activities 4. Writing Activities 5. Drawing Activities
Hasil Penelitian
Kesimpulan
(18)
32
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 80).
Pada penelitian ini populasi yang diambil yaitu seluruh siswa kelas X, XI, dan XII di bidang keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 720 orang dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Kelas Jumlah Siswa
1. X 282
2. XI 232
3. XII 206
Jumlah 720
Sumber : TU SMK Negeri 5 Bandung
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili) (Sugiyono, 2013, hlm. 81).
Teknik pengambilan sampel yaitu secara purposive sampling. Purposive
sampling disebut juga sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang
digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. (Riduwan, 2012, hlm. 63). Sampel dalam penelitian ini adalah terdiri dari satu
(19)
33
kelas komunitas gambar @rt, diantaranya dari kelas X, XI, dan XII di bidang keahlian Teknik Bangunan yang berjumlah 68 siswa.
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah melalui instrumen penelitian angket (kuisioner), teknik dokumentasi dan studi kepustakaan.
a. Angket (Kuesioner)
Angket (Kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2013, hlm. 142). Variabel X yaitu keaktifan siswa dalam komunitas gambar dan variabel Y yaitu penyelesaian tugas-tugas gambar. Jika dilihat dari variabel X dan Y peneliti menggunakan instrumen angket untuk mengetahui persepsi siswa tentang keaktifan siswa dalam komunitas gambar dan penyelesaian tugas-tugas gambar.
b. Observasi
Sugiyono (2013, hlm. 145) mengatakan:
“Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi participant
observation dan non participant observation, selanjutnya dari segi
instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.”
Pada penelitian ini menggunakan observasi non participant terstruktur karena dari variabel X tentang keaktifan dalam komunitas berhubungan dengan perilaku manusia, akan tetapi peneliti tidak terlibat langsung di dalam aktivitas responden dan hanya mengamati secara independen.
(20)
34
3.6.2 Instrumen Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 102) mendefinisikan “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket. Data yang diperoleh melalui penyebaran angket merupakan data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang telah ditentukan. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah suatu pernyataan atau pertanyaan yang diajukan kepada responden dan di dalamnya sudah terdapat alternatif jawaban dan responden hanya memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Angket ini akan diberikan kepada seluruh siswa-siswi yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari angket ini akan diolah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian.
Penelitian yang akan diukur pada penelitian ini yaitu berupa pendapat, maka skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah menggunakan skala Likert. Sugiyono (2013, hlm. 93) mendefinisikan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.”
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Sugiyono (2013, hlm. 93).
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai sangat negatif. Sugiyono (2013, hlm. 93). Skala ini terdiri dari sejumlah pertanyaan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang akan diukur.
(21)
35
Instrumen yang digunakan pada skala likert pada penelitian ini yaitu dalam bentuk checklist. Untuk setiap pertanyaan dalam angket penelitian ini disediakan 4 alternatif jawaban dengan kriterian skor sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kriteria Skor Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert Pernyataan Selalu Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Positif (skor) 4 3 2 1
Negatif (skor) 1 2 3 4
3.6.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun. Arikunto (2010, hlm. 205).
Arikunto (2010, hlm. 162) menjelaskan manfaat kisi-kisi adalah :
1. Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang instrumen dan isi dari butir-butir yang akan disusun.
2. Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen karena kisi-kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan butir-butir. 3. Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika
menyusun kisi-kisi peneliti belum dituntut untuk memikirkan rumusan butir-butirnya.
4. Kisi-kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan dari aspek yang akan dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula data tersebut diambil.
5. Dengan adanya kisi-kisi yang mantap, peneliti dapat menyerahkan tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika menyusun instrumen.
6. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui oleh pihak-pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggung jawaban peneliti lebih terjamin.
(22)
36
Tujuan pembuatan kisi-kisi instrumen dalam penelitian yaitu untuk membatasi permasalahan penelitian. Secara singkat untuk penyusunan kisi-kisi instrumen dimulai dari variabel-variabel yang nantinya akan diteliti, dari variabel tersebut lalu dibuatlah indikator-indikator yang sesuai dengan yang diteliti, indikator tersebut dibuatlah suatu sub indikator untuk menjadi suatu pertanyaan ataupun pernyataan yang disebut angket dan akan disebarkan kepada responden.
(23)
37
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Keaktifan Siswa dalam Komunitas Gambar (Variabel X)
Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen No. Item Responden
Keaktifan Siswa Dalam Komunitas
Gambar Variabel (X)
Visual Activities Memperhatikan gambar demonstrasi
Membaca gambar
Angket dan Observasi
1, 2, 3, 4, 5, 6
Siswa SMK Negeri 5 yang mengikuti Komunitas Gambar
@rt.com
Oral Activities Aktivitas bertanya :
Menanyakan permasalahan yang berkaitan dengan tugas-tugas gambar yang sedang dibahas.
Pertanyaan yang mengacu pada cara cepat menggambar
Aktivitas Menjawab :
Memberi jawaban dari pertanyaan siswa lain
Menjawab pertanyaan secara jelas dan faktual
Aktivitas Berpendapat :
Merespon pernyataan dengan argument yang meyakinkan
Memberikan ide
Menerima pendapat orang lain
7, 8, 9, 10, 11, 12, 13
Listening Activities Mendengarkan informasi sebelum merespon suatu permasalahan atau pendapat
14, 15, 16, 17, 18, 19
Writing Activities Mencatat materi gambar dan hasil diskusi dalam komunitas
20, 21, 22, 23, 24, 25
(24)
38
Drawing Activities Mengerjakan tugas-tugas gambar yang sudah ditentukan dalam komunitas
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Siswa (Variabel Y)
Variabel Sub Variabel Indikator Instrumen No Item Responden
Penyelesaian Tugas-Tugas
Gambar Variabel (Y)
Proses Kesiapan siswa melaksanakan tugas menggambar
Pemahaman terhadap materi yang diberikan
Kondisi lingkungan belajar di kelas
Alat penunjang untuk menggambar
Angket
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Siswa SMK Negeri 5 yang
aktif dalam Komunitas Gambar @rt.com Waktu Perencanaan dalam mengerjakan tugas
gambar
Ketepatan rencana mengerjakan tugas gambar dengan hasil tugas gambar.
Ketepatan siswa mengumpulkan tugas gambar
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Produk Penggunaan jobsheet
Kesesuaian dengan jobsheet
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
(25)
39
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen penelitian merupakan tindakan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang digunakan. Adapun tahapannya sebagai berikut:
3.7.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas adalah untuk mengukur instrument dan setelah itu dapat dikatakan valid atau tidak ketika sudah diuji. Jika instrument tersebut valid maka, dapat digunakan untuk mendapatkan suatu data (mengukur) itu valid. Arikunto (2010:211) menjelaskan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument”. Pada pernyataan-pernyataan angket yang sudah diuji coba akan terlihat dengan cara mengukur uji validitasnya dan akan ada kriteria yang valid dan tidak.
Jika sudah didapatkan hasil korelasi dari semua item, untuk mengetahui seluruh pernyataan angket valid atau tidak bisa dilihat hasil koefisien korelasi tersebut termasuk kategori dibawah 0,3 atau diatas 0,3. Sugiyono (2013:126) mengatakan “bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat”.
Sugiyono (2013, hlm. 98) menjelaskan bahwa langkah-langkah pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut.
1. Menghitung gaya korelasi tiap butir dengan rumus Pearson Product Moment
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi tiap butir
N = Banyaknya subjek uji coba X = Jumlah skor tiap butir Y = Jumlah skor total ∑X2
= Jumlah kuadrat skor tiap butir ∑Y2
= Jumlah kuadrat skor total
(26)
40
2. Membandingkan dengan r kritis sebesar 0,3. Apabila hasil rxy≥ 0,3 item valid
Apabila hasil rxy < 0,3 item tidak valid
Hasil perhitungan pada uji validitas dengan jumlah responden 20 menunjukkan bahwa pernyataan dari 45 item, untuk variabel X (keaktifan siswa dalam komunitas gambar) terdapat 13 item pernyataan tidak valid, yaitu nomor 2, 8, 9, 15, 18, 21, 26, 27, 30, 34, 35, 42, 44.
Sedangkan untuk uji validitas variabel Y (penyelesaian tugas-tugas gambar) menunjukkan bahwa pernyataan dari 45 item ternyata 15 item pernyataan tidak valid, yaitu nomor 3, 5, 9, 12, 15, 18, 21, 23, 26, 29, 31, 32, 34, 41, 43. Pernyataan yang tidak valid pada uji validitas peneliti tidak gunakan lagi. Selanjutnya pernyataan dapat disempurnakan pada tahap penelitian berikutnya.
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas berarti kedapatpercayaan atau keajegan, suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut dipergunakan secara berulang memberikan hasil ukur yang sama. (Suharsaputra, 2012, hlm. 104). Riduwan (2010, hlm. 115-116) menjelaskan bahwa langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Menghitung varians skor tiap item dengan rumus :
N N
x x
S
i i
i
2 2
Dimana :
Si = varians skor tiap-tiap item
∑xi2 = jumlah kuadrat item Xi
(∑xi)2 = jumlah item Xi dikuadratkan
(27)
41
2. Kemudian menjumlahkan Varians semua item dengan rumus : ∑Si = S1 + S2 + S3 ...Sn
Dimana :
∑Si = jumlah varians tiap item
S1,S2,S3, Sn = varians item ke-1, 2, 3 ... n
3. Menghitung harga varians dengan rumus
N N y y S i i t
2 2 Dimana :St = varians total
∑yi2 = jumlah kuadrat Y total
(∑yi)2 = jumlah y total yang dikuadratkan
N = jumlah responden
4. Mencari reliabilitas
Uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpa (α) adalah sebagai berikut :
t i S S k k r 1 1 11 Keterangan :r11 = Koefisien reliabilitas
∑Si = Jumlah varian item St = Jumlah varian total
k = Jumlah item pertanyaan
Kriteria r11 > rtab dengan tingkat kepercayaan 5% dan dk = n – 1 dan sebagai
pedoman untuk penafsiran adalah :
r11 ≤ 0,199 : Reliabilitas sangat rendah
0,20 – 0,399 : Reliabilitas rendah 0,40 – 0,559 : Reliabilitas sedang 0,60 – 0,799 : Reliabilitas tinggi 0,80 – 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi
(28)
42
Pengujian reliabilitas jika r11 > rtab dengan tingkat kepercayaan 5% dan dk
(derajat kebebasan) = n – 1 = 20 – 1 = 19 dan didapat rtabel = 0,456. Dari hasil
perhitungan uji reliabilitas variabel X diperoleh r11 = 0,902. r11 > rtabel = 0,902 >
0,456 maka dinyatakan bahwa instrumen tersebut reliabel pada kriteria sangat tinggi
Sedangkan untuk variabel Y hasil perhitungan dari uji reliabilitas r11 =
0,86. Jika uji reliabilitas r11 > rtabel = 0,86 > 0,456 maka dinyatakan bahwa
instrumen tersebut reliabel pada kriteria sangat tinggi. Dengan demikian kedua variabel yaitu keaktifan dalam komunitas gambar (variabel X) dan penyelesaian tugas-tugas gambar (variabel Y) instrumen tersebut dinyatakan reliabel dengan kriteria sangat tinggi.
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Normalitas Distribusi
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Data yang akan diuji normalitas distribusi pada penelitian ini yaitu ada dua variabel, diantaranya data variabel (X) “Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar” dan data variabel (Y) “Penyelesaian Tugas-tugas Gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan”.
Pada tahap uji normalitas distribusi, peneliti menggunakan rumus chi-kuadrat. Riduwan (2013, hlm. 121-124) menjelaskan langkah-langkah menggunakan rumus chi-kuadrat adalah sebagai berikut.
1. Mencari skor terbesar dan terkecil
2. Menentukan rentang skor (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = Skor terbesar – Skor terkecil
3. Menentukan banyaknya kelas interval (BK) dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n, dimana n = banyaknya item
(29)
43
4. Menentukan panjang kelas interval (i) dengan rumus :
5. Membuat Daftar distribusi frekuensi variabel X dan Y
Tabel 3.5 Format Daftar Distribusi Frekuensi No. Kelas Fi Xi Xi2 FiXi FiXi2
6. Menghitung rata-rata skor (mean) dengan rumus :
n X F x
M
1 1
1 2 1 2 1
n n fx fx n SD7. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :
a. Menentukan batas kelas (K), yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5
b. Mencari Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus
SD x K
Z
c. Menghitung luas 0 – Z dari tabel kurve normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalihkan luas tiap
(30)
44
Tabel 3.6 Format daftar frekuensi yang diharapkan
No. Batas Kelas Z Luas O - Z Luas tiap interval Fe fo
8. Menghitung Chi Kuadrat (X2), dengan rumus :
k
i e e o
f f f X
1
2 2
Keterangan : X2 = Chi-kuadrat
Fo = Frekuensi dan hasil pengamatan
fe = Frekuensi yang diharapkan
9. Membandingkan X2hitung dengan X2tabeluntuk α = 0,05 dan derajat kebebasan
(dk) = n-1 dengan kriteria pengujian sebagai berikut ini. Jika X2hitung ≥ X2tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika X2hitung < X2tabel, artinya distribusi data normal
3.8.2 Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel
(31)
45
Tabel 3.7 Kriteria Kecenderungan
Kriteria Kecenderungan Kategori
M + 1,5 SD ≤ X Sangat baik
M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Baik
M - 0,5 SD ≤ X < M + 0,5 SD Cukup Baik M - 1,5 SD ≤ X < M - 0,5 SD Kurang Baik X < M – 1,5 SD Tidak Baik
3. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel.
3.8.3 Uji Korelasi Spearman Rank
Uji korelasi spearman rank digunakan untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X (keaktifan siswa dalam komunitas gambar) dan variabel Y (penyelesaian tugas-tugas). Karena data pada penelitian ini tidak berdistribusi normal maka untuk rumus perhitungannya menggunakan rumus
Spearman Rank (Riduwan, 2012: 135).
) 1 ( 6 1
2 2
n n
d rs
Keterangan :
rs = Nilai korelasi Spearman Rank.
d = Selisih setiap pasangan rank.
n = Jumlah pasangan rank untuk Spearman Rank.
Menurut Riduwan (2012: 138) bahwa ada kriteria kuat atau tidaknya korelasi, adalah sebagai berikut :
1. Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1. 2. Patokan angkanya adalah sebagai berikut :
(32)
46
Tabel 3.8 Intrepretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,59 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Riduwan, 2012, hlm.138)
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah suatu pengujian yang ada dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut diterima atau tidak. Pada penelitian ini ada dua macam uji hipotesis yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol (Ho) adalah hipotesis yang artinya tidak ada suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dan sebaliknya jika hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang memiliki hubungan antara variabel satu dan lainnya.
Hipotesis yang akan diuji yaitu :
Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung.
Hipotesis (Ha) : Terdapat hubungan antara keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 5 Bandung.
Ho : = 0 (berarti tidak ada hubungan) Ha : 0 (berarti ada hubungan)
(33)
47
Riduwan (2012, hlm. 140-141) mengemukakan dalam pengujian signifikansinya menggunakan rumus t, yaitu :
2 1
2
xy xy
r n r t
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n-2, dengan ketentuan : Jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak yang artinya signifikan.
(34)
65
Novani Fatmawati, 2015
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasannya, pada penelitian hubungan keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar di bidang keahlian teknik bangunan SMKN 5 Bandung, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Tingkat keaktifan siswa dalam komunitas gambar yang melingkupi indikator
visual, oral, writing, listening, and drawing activities menunjukkan kategori
aktif.
2. Penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung yang melingkupi aspek proses, hasil, dan produk menunjukkan gambaran umum dalam kategori baik.
3. Hubungan variabel X (keaktifan siswa dalam komunitas gambar) dengan variabel Y (penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung) menunjukkan hubungan variabel yang rendah.
5.2 Saran
Dari hasil analisis data dan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, maka penulis dapat memaparkan beberapa saran. Berikut adalah saran yang diajukan penulis :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti komunitas gambar di sekolah. Siswa juga diharapkan aktif di dalam kelas dalam hal bertanya soal tugas-tugas gambar yang belum dipahami. Hal tersebut memberikan solusi untuk siswa dalam penyelesaian tugas gambar dan diharapkan tugas-tugas gambar dapat selesai dengan tepat waktu dan mendapatkan hasil yang maksimal.
(35)
66
2. Bagi guru, diharapkan dapat membantu siswa dalam penyelesaian tugas-tugas gambar baik di dalam kelas maupun di luar kelas sehingga siswa dan guru dapat bekerja sama, maka diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas gambarnya dengan baik.
3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat memberikan suatu acuan untuk penelitian selanjutnya. Untuk calon peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dilakukan pengembangan dalam mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dalam penyelesaian tugas-tugas gambar.
(36)
67
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali Muhammad. (2008). Guru dalam proses mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Arisandy, Dicky. (2013). Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya
Dengan Penyelesaian Tugas Mata Kuliah Manajemen Konstruksi. Skripsi Sarjana pada
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Delobelle dalam Nuraini, Siti. (2010). Definisi Komunitas. [Online] Tersedia di: http://syienaainie.blogspot.com/2010/11/komunitas.html. Diakses 22 Mei 2014.
Depdikbud dalam Risma S Kharina. (2011). Pengaruh Media Pembelajaran Jobsheet
Terhadap Motivasi Belajar Dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung.
Diedrich dalam Sardiman. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Finch dan Crunkilton dalam Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep,
Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).
Hamalik, O. (2009). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, Cahyandaru. (2013). Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta II Tahun Ajaran 2012/2013. S1 thesis, Fakultas Teknik.
Hartanto, Supri. (2011). Keaktifan Belajar. [Online]. Tersedia di: http://makalahmu.wordpress.com/2011/08/24/keaktifa-belajar/. Diakses 3 Agustus 2014.
Hasibuan & Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hykmya, Jazzyla. (2010). Kompetensi Guru Profesional. [Online]. Tersedia di:
http://jazzyla-hykmya.blogspot.com/. Diakses 1 Agustus 2014.
Isjoni. (2007). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Juliati, Sefmimi. (2011). Konsep, Variabel, Teori, Asumsi, serta Hipotesis pada Metodologi
(37)
68
http://sefmimijuliati.wordpress.com/2011/10/16/konsep-variabel-teori-asumsi-serta-hipotesis-pada-metodologi-penelitian/. Diakses 28 Mei 2014.
Kertajaya, Hermawan. (2008). Arti komunitas : Gramedia Pustaka Utama.
Maryanti, Mira. (2014). Pengaruh Soft Skills dan Hard Skills Terhadap Proses Penyelesaian
Tugas Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Pada Prodi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK
UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Mulyono Anton, M. (2001). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Murdiyahwati, Eko. (2010) Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis
Kegiatan Laboratorium Materi Pokok Biologi Sel Terhadap Hasil Belajar Praktikum Biologi Kelas XI MAN Semarang. Skripsi. Semarang: Program Starta 1 IAIN
Walisongo Semarang.
Paath dalam Nuraini, Siti. (2010). Definisi Komunitas. [Online] Tersedia di: http://syienaainie.blogspot.com/2010/11/komunitas.html. Diakses 22 Mei 2014.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula
(Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.
Rousseau dalam A.M. Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers.
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2007). Buku Materi Pokok: Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Sardiman, AM. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Ed.1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajawali.
Sudjana, Nana. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Suprian, A.S. (2005). Metode Penelitian. Bandung: Tidak diterbitkan terbatas untuk lingkungan UPI.
Surakhmad, W. (1990). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan Teknik
Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Surya Kusuma, Gilang. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas
(38)
69
Garut. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung:
tidak diterbitkan.
Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Thorndike dalam Joko Susilo, M., 2006, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar, Yogyakarta: Pinus.
Ulum, Bakhrul. (2013). Keaktifan Belajar Siswa. [online] Tersedia di: http://blogeulum.blogspot.com/2013/02/keaktifan-belajar-siswa.html. Diakses 15 Mei 2014.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
(1)
Novani Fatmawati, 2015
Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riduwan (2012, hlm. 140-141) mengemukakan dalam pengujian signifikansinya menggunakan rumus t, yaitu :
2
1 2
xy xy
r n r t
Dengan tingkat signifikan 95% dan dk = n-2, dengan ketentuan : Jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak yang artinya signifikan. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima yang artinya tidak signifikan.
(2)
Novani Fatmawati, 2015
Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasannya, pada penelitian hubungan keaktifan siswa dalam komunitas gambar dengan penyelesaian tugas-tugas gambar di bidang keahlian teknik bangunan SMKN 5 Bandung, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Tingkat keaktifan siswa dalam komunitas gambar yang melingkupi indikator visual, oral, writing, listening, and drawing activities menunjukkan kategori aktif.
2. Penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung yang melingkupi aspek proses, hasil, dan produk menunjukkan gambaran umum dalam kategori baik.
3. Hubungan variabel X (keaktifan siswa dalam komunitas gambar) dengan variabel Y (penyelesaian tugas-tugas gambar di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung) menunjukkan hubungan variabel yang rendah.
5.2 Saran
Dari hasil analisis data dan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, maka penulis dapat memaparkan beberapa saran. Berikut adalah saran yang diajukan penulis :
1. Bagi siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti komunitas gambar di sekolah. Siswa juga diharapkan aktif di dalam kelas dalam hal bertanya soal tugas-tugas gambar yang belum dipahami. Hal tersebut memberikan solusi untuk siswa dalam penyelesaian tugas gambar dan diharapkan tugas-tugas gambar dapat selesai dengan tepat waktu dan mendapatkan hasil yang maksimal.
(3)
Novani Fatmawati, 2015
Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi guru, diharapkan dapat membantu siswa dalam penyelesaian tugas-tugas gambar baik di dalam kelas maupun di luar kelas sehingga siswa dan guru dapat bekerja sama, maka diharapkan siswa dapat menyelesaikan tugas gambarnya dengan baik.
3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat memberikan suatu acuan untuk penelitian selanjutnya. Untuk calon peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan dilakukan pengembangan dalam mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi dalam penyelesaian tugas-tugas gambar.
(4)
Novani Fatmawati, 2015
Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali Muhammad. (2008). Guru dalam proses mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Arisandy, Dicky. (2013). Hubungan Penguasaan Mata Kuliah Rencana Anggaran Biaya Dengan Penyelesaian Tugas Mata Kuliah Manajemen Konstruksi. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Delobelle dalam Nuraini, Siti. (2010). Definisi Komunitas. [Online] Tersedia di: http://syienaainie.blogspot.com/2010/11/komunitas.html. Diakses 22 Mei 2014.
Depdikbud dalam Risma S Kharina. (2011). Pengaruh Media Pembelajaran Jobsheet Terhadap Motivasi Belajar Dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Skripsi. Bandung.
Diedrich dalam Sardiman. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Finch dan Crunkilton dalam Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep,
Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Gagne dan Briggs dalam Martinis Yamin, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).
Hamalik, O. (2009). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, Cahyandaru. (2013). Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MAN Yogyakarta II Tahun Ajaran 2012/2013. S1 thesis, Fakultas Teknik.
Hartanto, Supri. (2011). Keaktifan Belajar. [Online]. Tersedia di: http://makalahmu.wordpress.com/2011/08/24/keaktifa-belajar/. Diakses 3 Agustus 2014.
Hasibuan & Moedjiono. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hykmya, Jazzyla. (2010). Kompetensi Guru Profesional. [Online]. Tersedia di:
http://jazzyla-hykmya.blogspot.com/. Diakses 1 Agustus 2014.
Isjoni. (2007). Cooperative Learning (Efektivitas Pembelajaran Kelompok). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Juliati, Sefmimi. (2011). Konsep, Variabel, Teori, Asumsi, serta Hipotesis pada Metodologi
(5)
Novani Fatmawati, 2015
Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://sefmimijuliati.wordpress.com/2011/10/16/konsep-variabel-teori-asumsi-serta-hipotesis-pada-metodologi-penelitian/. Diakses 28 Mei 2014.
Kertajaya, Hermawan. (2008). Arti komunitas : Gramedia Pustaka Utama.
Maryanti, Mira. (2014). Pengaruh Soft Skills dan Hard Skills Terhadap Proses Penyelesaian Tugas Perencanaan Struktur Bangunan Tinggi Pada Prodi Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Mulyono Anton, M. (2001). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Murdiyahwati, Eko. (2010) Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Kegiatan Laboratorium Materi Pokok Biologi Sel Terhadap Hasil Belajar Praktikum Biologi Kelas XI MAN Semarang. Skripsi. Semarang: Program Starta 1 IAIN Walisongo Semarang.
Paath dalam Nuraini, Siti. (2010). Definisi Komunitas. [Online] Tersedia di: http://syienaainie.blogspot.com/2010/11/komunitas.html. Diakses 22 Mei 2014.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula (Cetakan ke-Enam). Bandung: Alfabeta.
Rousseau dalam A.M. Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali pers.
Sagala, Syaiful. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2007). Buku Materi Pokok: Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Sardiman, AM. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Ed.1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rajawali.
Sudjana, Nana. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Suprian, A.S. (2005). Metode Penelitian. Bandung: Tidak diterbitkan terbatas untuk lingkungan UPI.
Surakhmad, W. (1990). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan Teknik Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Surya Kusuma, Gilang. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Lantai dan Dinding Bangunan Di SMKN 2
(6)
Novani Fatmawati, 2015
Hubungan Keaktifan Siswa Dalam Komunitas Gambar Dengan Penyelesaian Tugas-Tugas Gambar Di Bidang Keahlian Teknik Bangunan SMKN 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Garut. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Thorndike dalam Joko Susilo, M., 2006, Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar, Yogyakarta: Pinus.
Ulum, Bakhrul. (2013). Keaktifan Belajar Siswa. [online] Tersedia di: http://blogeulum.blogspot.com/2013/02/keaktifan-belajar-siswa.html. Diakses 15 Mei 2014.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.