PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA RAWABOGO KECAMATAN CIWIDEY.

(1)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Daftar FPIPS 1389/UN.40.2.5.1/PL/2012

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA RAWABOGO CIWIDEY KABUPATEN BANDUNG

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

Andhika Mochamad Siddiq 0807171

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUANSOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012


(2)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

PENGEMBANGAN DESA WISATA

RAWABOGO CIWIDEY KABUPATEN

BANDUNG

Oleh

Andhika Mochamad Siddiq

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Andhika Mochamad Siddiq 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Andhika Mochamad Siddiq 0807171

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA RAWABOGO KECAMATAN CIWIDEY KABUPATEN

BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd 19620512 198703 1 002

Pembimbing II

Drs. H. Gumelar Sastrayuda, CTM

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, Sp., M.Si 19741018 200812 2 001


(4)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari, tanggal : Senin, 17 Desember 2012 Waktu : Jam 08.00 sd. selesai Tempat : Gedung FPIPS Lantai II

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP 19700814 199402 1 001

Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP 19741018 200812 2 001

Penguji : 1. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP 19741018 200812 2 001

2. Erry Sukriah, S.E., M.SE. NIP. 19791215 200812 2 002


(5)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA RAWABOGO KECAMATAN CIWIDEY

Oleh :

Andhika Mochamad Siddiq 0807171

Abstrak

Dewasa ini perkembangan pariwisata dalam keadaan yang tinggi. Keadaan ini menuntut adanya pengembangan seluruh potensi yang ada sehingga bisa di manfaatkan dengan maksimal. Efek dari perkembangan itu adalah adanya penetapan 10 desa wisata di kabupten bandung, dimana Desa Rawabogo adalah salah satu dari ke 10 desa wisata tersebut. Dari keseluruhan desa wisata yang di luncurkan hanya beberapa yang berhasil dan cukup dikenal oleh wisatawan. Kesuksesan pengembangan desa wisata itu tidak lepas dari partisipasi masyarakatnya. Karena sebuah desa wisata tidak bisa berhasil tanpa di dukung oleh partisipasi aktif dari masyarakat. Berawal dari fenomena inilah peneliti berupaya untuk mengungkapkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sebuah desa wisata.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dimana peneliti menjabarkan kondisi objek yang diteliti sesuai dengan fakta yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proses penulisan ini melalui observasi secara langsung. Selain itu peneliti juga melakukan wawancara untuk memperoleh informasi yang terkait dengan data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini dilengkapi dengan pengumpulan data studi kepustakaan.

Hasil temuan menunjukan bahwa Desa Rawabogo memiliki berbagai potensi yang belum di kembangankan secara maksimal, desa rawabogo memiliki nilai yang tinggi terhadap kriteria Desa Wisata, tingkat partisipasi masyarkat ada pada nilai sedang dan pengembangan Desa Rawabogo harus berfokus pada dua elemen yaitu masyarakat dan kawasan Desa Rawabogo


(6)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SOCIETY PARTICIPATION IN THE DEVELOPMENT OF TOURISM VILLAGE IN RAWABOGO VILLAGE CIWIDEY DISTRICT

By :

Andhika Mochamad Siddiq 0807171

Abstract

Today the development of tourism is in the high state. This situation requires the development of all the potential that can be utilized to the maximum. The effect of these developments was the establishment of 10 tourism village in kabupten bandung, which Rawabogo Village is one of the 10 tourism village From the entire tourism village which was launched, only a few were successful and well-known by tourists. The success of tourism village development can not be separated from society participation. Because of a tourism village can not succeed without the support by the active participation of the people. Starting from this phenomenon the authors attempt to express the people's participation in the development of a tourism village.

This research used descriptive analysis in which the author describes the condition of objects are examined according to the facts. The data collection technique used in the process of writing through the direct observation. Moreover, the authors also conducted interviews to obtain information related to the data required in this research, include with a data collection from study of literature.

The results show that Rawabogo Vilage has a lot of tourism potential which not maximized, Rawabogo Village has a high score to the Tourism Village criteria, Rawabogo Village has quite society participation and need to make it higher and the development of Rawabogo Village need to focus in two elemen which is the soceity and the teritory Rawabogo Village.


(7)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Abstrak ... Error! Bookmark not defined. Abstract ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A.Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C.Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D.Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A.Pengertian Pariwista, Wisatawan dan Kepariwistaan ... Error! Bookmark

not defined.

B.Pengertian Produk Wisata ... Error! Bookmark not defined. C.Pengertian Daerah Tujuan Wisata ... Error! Bookmark not defined. D.Pengertian Partisipasi ... Error! Bookmark not defined. E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi ... Error! Bookmark not

defined.

F. Bentuk-Bentuk Partisipasi ... Error! Bookmark not defined. G.Pengertian Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. H.Pengertian Partisipasi Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. I. Pengertian Desa ... Error! Bookmark not defined. J. Pengertian Desa Wisata ... Error! Bookmark not defined. K.Komponen Utama Desa Wisata ... Error! Bookmark not defined. L. Kriteria Perwujudan Desa Wisata ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

M.Perwujudan Desa Wisata ... Error! Bookmark not defined. N.Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A.Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B.Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C.Populasi ... Error! Bookmark not defined. D.Sampel... Error! Bookmark not defined. E. Variabel ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. G.Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. H.Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IVPEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A.Gambaran Umum Tentang Desa Rawabogo... Error! Bookmark not

defined.

1. Sejarah Singkat Desa Wisata Rawabogo . Error! Bookmark not defined. 2. Kondisi Desa Rawabogo Sekarang ... Error! Bookmark not defined. B.Pembahasan... Error! Bookmark not defined. 1. Potensi Wisata Desa Rawabogo... Error! Bookmark not defined. 2. Penilaian Potensi Wisata Terhadap Kriteria Desa Wisata ... Error!

Bookmark not defined.

3. Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata ... Error! Bookmark not defined. 4. Pengembangan Desa Rawbogo ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

A.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B.Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(10)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

TABEL

2.1 Kriteria Desa Wisata ... 23

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 37

3.2 Checklist Lapangan ... 38

4.1 Mata Pencaharian ... 44

4.2 Tingkat Pendidikan ... 46

4.3 Penilaian Potensi Wisata Desa Rawabogo terhadap Kriteria Desa Wisata ... 64

4.4 Penilaian dan Kelas Interval 1 ... 66

4.5 Tingkat Partisipasi Masyarakat terhadap Kriteria Desa Wisata ... 77


(11)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1 Eight Rung On The Ladder Of Citizen ... 14

2.2 Kerangka Pemikiran 31 ... 31

3.1 Peta Desa Rawabogo Ciwidey Kabupten Bandung ... 32

4.1 Mata Pencaharian Masyarakat ... 45

4.2 Tingkat Pendidikan ... 46

4.3 Wana Wisata Spriritual Gunung Padang... 48

4.4 Upacara Mapag Hujan... 53

4.3 Dog-Dog Agklung ... 56

4.4 Pencak Silat ... 57

4.5 Debus ... 58

4.6 Jaipongan ... 59

4.7 Tas yang terbuat dari anyaman bambu atau pinang ... 61


(12)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara ... 96

2. Check List Lapangan ... 99

3. Surat Penelitian ... 100

4. Upacara Adat ... 109

5. Gunung Padang ... 110

6. Pagelaran Kesenian Sunda ... 111


(13)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada tanggal 05 Februari 2011 Bupati Kabupaten Bandung meluncurkan 10 desa wisata di kabupaten bandung yang dapat dikunjungi oleh wisatawan (Syahbana, Miradin.2011). Artikel ini diperkuat dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 556.42/Kop.71-Dispopar/2011 Tentang Penetapan Desa wisata di wilayah Kabupaten Bandung. Desa wisata ini bertujuan untuk mewujudkan pelestarian budaya serta potensi wisata di Kabupaten Bandung dalam sebuah kawasan / lokasi percontohan bagi kawasan pedesaan lain untuk mengatasi persoalan kemiskinan di desa – desa melalui pemberdayaan kelompok masyarakat berwirausaha kepariwisataan. Pada penetapan desa wisata di Kabupaten Bandung, bupati menjelaskan bahwa ada prinsip-prinsip yang di junjung. Prinsip tersebut adalah tidak bertentangan dengan adat istiadat / budaya masyarakat, pembangunan fisik untuk meningkatkan kualitas desa,memperhatikan kelokalan & keaslian, memberdayakan masyarakat desa wisata, daya dukung berwawasan lingkungan. Prinsip tersebut di harapkan menjadi acuan untuk masyarakat agar bisa mengembangkan Desa Wisata di Kabupaten Bandung.

Rawabogo merupakan sebuah desa di Ciwidey Kabupaten Bandung merupakan salah satu dari sepuluh desa yang ditetapkan menjadi Desa Wisata. Desa Rawabogo memiliki potensi yang cukup untuk menjadi sebuah desa wisata. Beberapa potensi tersebut adalah memiliki sebuah objek berupa Gunung yang sering disebut dengan Gunung Padang. Disamping daya tarik wisata fisik terdapat


(14)

2

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

juga Seni dan Budaya Masyarakay Sunda. Dengan adanya kedua potensi ini Desa Rawabogo bisa di kembangkan menjadi salah satu Desa Wisata.

Potensi-potensi tersebut hanyalah sebuah potensi yang tidak bisa memberi dampak berkelanjutan apabila partisipasi masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan di Desa Rawabogo kurang berperan. Menurut Becker & Jahn dalam artikel “Community Based Tourism (CBT) sebagai Pendekatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan” Sustainability (keberkelanjutan) memilki 3 (tiga) indikator, yaitu: pertama, penekankan pada aspek lingkungan; kedua, kondisi lingkungan saat ini, dan ketiga, respon masyarakat terhadap permasalahan lingkungan (Endah Nurhayati, S. 2009). Disini respon masyarakat menjadi salah satu indikator dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan sehingga masyarakat menjadi sebuah faktor yang cukup besar dalam kesuksesan pengembangan potensi-potensi yang ada untuk dijadikan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) dalam pembangunan Desa Wisata di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Selatan.

Respon masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata ini harus ada dalam bentuk yang nyata berupa partisipasi masyarakat.Partisipasi ini merupakan sebuah respon positif dari masyarakat sehingga sebuah Desa bisa berkembang Menjadi Desa Wisata. Partisipasi ini bisa dalam berbagai macam bentuk. Ada bentuk partisipasi berupa modal, tenaga atau gagasan-gagasan untuk pengembangan Desa Rawabogo sebagai Salah Satu Desa Wisata.

Partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata di Desa Rawabogo sudah berjalan, namun perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk


(15)

3

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bentuk-bentuk partisipasi apa saja yang di berikan oleh masyarakat, sehingga pada akhirnya peneliti bisa memberikan sebuah saran untuk pengembangan Desa Wisa selanjutnya.

Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata di Desa Rawabogo Ciwidey Kabupaten Bandung, karena peneliti melihat betapa pentingnya masyarakat sebagai subjek dan objek dalam kegiatan Desa Wisata.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Adapun masalah yang dipaparkan peneliti adalah Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Rawabogo Ciwidey Kabupaten Bandung. Sebagai sebuah desa wisata, Desa Rawabogo memiliki keunggulan dalam bidang wisata seperti Seni Budaya, Kuliner Tradisional. Perlu diketahui bahwa desa wisata tidak akan berkembang tanpa adanya Partisipasi masyarkat dalam proses pembentukanya. Masyarakat menjadi sebuah faktor penting dalam pembentukan desa menjadi sebuah desa wisata. Fenomena inilah yang akan di kaji oleh peyusun untuk mengetahui seberapa besar pengaruhPartisipasi masyarakat dalam pembentukan kawasan desa wisata di desa Rawabogo Ciwidey Kabupaten Bandung.


(16)

4

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun beberpa rumusan masalah dapat di rumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah potensi wisata Desa Rawabogo Ciwidey Kabupaten

Bandung?

2. Apakah Desa Rawabogo memenuhi kriteria sebagai Desa Wisata? 3. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa

Wisata?

4. Bagaimana Pengembangan Desa Rawabogo selanjutnya?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi potensi wisata Desa Rawabogo Ciwidey Kabupaten Bandung.

2. Mengidentifikasi apakah Desa Rawabogo telah memenuhi kriteria Desa wisata.

3. Mengidentifikasi tingkat Partisiaspasi Masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata.

4. Mengidentifikasi pengembangan desa Rawabogo Ciwidey Kabupaten Bandung.


(17)

5

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Setelah Peneliti mengkaji permasalahan yang ada maka, peneliti dapat menyimpulkan beberapa manfaat dari Penelitian ini. Manfaat tersebut adalah :

1. Bagi peneliti sendiri, sebagai insan pariwisata harus mengetahui faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pengembangan desa Rawabogo sebagai Kawasan Desa Wisata.

2. Bagi pemerintah, sebagai masukan untuk mendorong perkembangan industri pariwisata agar bisa memberikan contoh untuk desa-desa yang berpotensi untuk berkembang menjadi sebuah desa wisata.

3. Bagi masyarakat, sebagai wacana agar memahami potensi yang dimiliki oleh desanya sehingga desa-desa di wilayah Jawa Barat khususnya bisa berkembang menjadi sebuah desa Wisata.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pemahaman dalam penelitian ini maka peneliti mendefinisi operasionalkan beberapa hal berikut ini :

1. Partisipasi adalah betuk fenomena sosial yang terbentuk akibat adanya komunikasi yang terjadi dimana ada unsur take and give di dalamnya untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

2. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang hidup dan tinggal bersama-sama dalam satu lingkungan atau kawasan.


(18)

6

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Partisipasi masyarakat adalah sebuah bentuk fenomena yang terjadi dalam masyarakat dimana masyarakat ikut serta dalam pembangunan untuk kesejahteraan lingkungan masyarakat tersebut.

4. Desa adalah sebuah kesatuan masyarakat dalam suatu lingkungan yang jelas batas daministrasinya dan memiliki norma dan nilai yang sangat jelas sehingga dapat mengatur kepentingan masyarakatnya.

5. Desa wisata adalah sebuah bentuk perkembangan dari desa pada umunya yang memiliki suatu kelebihan atau keunikan yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga membuat wisatawan datang berkunjung.


(19)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian di Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Untuk lebih jelas peneliti mencantumkan peta yang bisa peneliti dapatkan dari sumber yang cukup relevan. Berikut peta Desa Rawaboogo Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Desa Rawabogo merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Desa ini merupakan salah satu desa yang di tetapkan oleh bupati untuk menjadi salah satu Desa Wisata di Kabupaten Bandung. Desa ini memiliki batas batas wilayah seperti :

Gambar 3.1: Peta Desa Rawabogo Ciwidey Kabupten Bandung. Sumber : http://maps.google.co.id/maps?hl=id&tab=wl


(20)

33

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Batas Wilayah Utara : Berbatasan dengan Desa Buniagara 2. Batas Wilayah Selatan : Berbatasan dengan Desa Lebak Muncang 3. Batas Wilayah Barat : Berbatasan dengan Desa Weninggalih 4. Batas Wilayah Timur : Berbatasan dengan Desa Panyocokan

B. Metode Penelitian

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir dalam Hariyanto 2012) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedurapa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?

2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?

3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.


(21)

34

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012) menjelaskan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang menyatakan peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), teknik analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sedangkan studi deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan fenomena, variabel dan permasalahan yang terjadi saat penelitian secara faktual.

C. Populasi

Dalam melakukan penelitian kegiatan pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting. Sebelum mengumpulkan data terlebih dahulu peneliti harus menentukan populasi dari objek penelitian.

Penelitiaan kualitatif tidak menggunakan istilah populasi namun dinamakan social situation (Spradley dalam Sugiyono, 2012). Situasi social disini terdiri atas tiga elemen taitu : tempat (place), Pelaku (actor) dan aktivitas (Activity) yang berinteraksi secara sinergis. Sebagaimana di ungkapakan oleh sugiyono (2012) bahwa situasi sosial tersebut bisa disebut dengan objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi?” di dalamnya.


(22)

35

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian, dalam hal ini merupakan sitasi sosiala maka objek penelitian tersebut yaitu benda-benda, manusia ataupun peristiwa yang terjadi sebagai objek penelitian. Berdasarkan uraian tersebut populasi penelitian ini adalah Orang yang memahami kondisi Desa Rawabogo.

D. Sampel

Dalam suatu penelitian, apabila objek yang diteliti adalah populasi, itu terlampau luas. Oleh karena itu, diperlukanlah penyederhanaan objek, yaitu menggunakan sampel. Sampel disini adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Pada penelitian kualtitaif objek penelitian bukan hanya peneliti dan manusia (masyarakat) sekitar, namun latar (setting) serta kejadian dan proses merupakan objek penelitian dalam penelitian kualitatif. Sampel pada penelitian ini yaitu beberapa orang yang memahami kondisi Desa Rawabogo.

Cara peneliti dalam menentukan sampel yang di ambil merupakan Nonprobability Sampling, Snowball Sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012). Dalam teknik ini meliputi beberapa sampling seperti : Sampling sistematis, kuota, aksidental, Purposive, Jenuh dan Snowball. Penulis mengambil teknik snowball sampling karena teknik ini dianggap paling memudahkan peneliti agar bisa mengefektifkan sumber daya dan waktu yang ada. Teknik ini merupakan cara pengambilan sampel dari yang awal jumlahnya sedikit lama-lama menjadi banyak


(23)

36

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti bola salju yang turun dari puncak gunung yang awalnya kecil dan pada akhirnya akan membesar. Ciri dari teknik ini adalah dimana di akhir wawancara peneliti akan menanyakan pada informan, mengenai informan lainya yang lebih relevan dan memeiliki informasi lebih akurat, sehingga dirasa peneliti teknik ini akan mengefektifkan sumberdaya dan waktu yang ada.

E. Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu bentuk yang berbemtuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebu, kemudian ditarik kesmipulanya (sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan. Variabel tersebut adalah :

1. Variabel 1

Variabel 1 dalam penelitian ini adalah Partisipasi Masyarakat. 2. Variabel 2

Variabel 2 dalam penelitian ini adalah Pengembangan Desa Wisata.

Untuk lebih memperjelas dan mempermudah penelitian maka peneliti menjelaskan secara rinci variabel, sehingga dari variabel tesebut bisa melahirkan indikator-indikator yang akan di jabarkan dalam instrumen penelitian. Berikut adalah operasionalisasi variabel penelitian ini :


(24)

37 TABEL 3.1

Operasionalisasi Variabel

N

o Variabel Operasionalisasi

Sub

Variabel Indikator

1 Partisipasi

Masyarakat

Bentuk kegiatan partisipasi informan dalam pengembangan desa wisata.

Partisipasi

uang Pemberian dana untuk kegiatan Desa wisata

Partisipasi

Tenaga usaha dalam bentuk tenaga dalam kegiata Desa Wisata

Partisipasi Keterampila

n pemberian skill atau keterampilan yang menunjang untuk kegiatan Desa Wisata

Partisipasi

Buah Pikiran Pemberian ide dalam rapat kegiatan Desa Wisata Partisipasi

Sosial Mengadakan penyuluhan dan memberikan informasi mengenai Desa Wisata

2 Pengembangan

Desa Wisata

Tercapainya kriteria-kriteria perwujudan sebuah desa wisata di Jawa

Barat.

Fisis

Kondisi fisis yang sesuai subur dipenuhi tumbuhan hijau, kaya akan air dan memiliki iklim yang sejuk

Sosial

Desa tersebut merupakan sebuah pemukiman dgn pola usaha yang sesuai dengan keahlianya serta terdapatnya lembaga masyarakat

Biotis

Terdapatnya berbagai hewan baik liar maupun yang di pelihara dan memiliki suassana kehijauan

Topologis

Berada di lar daerah urban dan letaknya di daerah perkampungan, luas sekitar 20-30 Ha dgn tidak adanya built up area dalam radius 2-4 Km dan dibatasi oleh penyangga hidup Tata Ruang

Keaslian lingkungan yang dipertahankan dengan menghindari kumulasi pengunjung serta pengembangnya dengan pola kampung

Tata

Bangunan Tata Bangunan harus sesuai dengan konsep Sunda

Budaya Budaya sunda harus ditonjolkan baik di setiap kegiatan masyarakat Cerita

Rakyat Berbagai cerita rakyat yang ada di masyarakat

Upacara

Adat Berbagai upacara adat yang ada di masyarakat


(25)

38

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneiliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif ada yang di sebut dengan ke absahan data.

Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan alat bantuan untuk mendapatkan informasi atau data yang di butuhkan. Beberapa alat bantu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Checklist Lapangan

Checklist lapangan dibutuhkan untuk mencocokan keadaaan sekitar baik itu latar atau setting serta kejadian dan proses sesuai dengan kriteria sebuah desa wisata.

2. Pedoman wawancara

Acuan atau tuntunan wawancara agar wawancara pada objek yang di teliti yaitu Masyarakat Desa Rawabogo Efektif dan Efisien.

3. Kamera Digital

Kamera digital digunakan untuk mengambil data berupa gambar yang dibutuhkan oleh peneliti.


(26)

39

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui hal-hal secara mendalam mengenai partisipasi masyarakat dan pengembangan desa wisata.

2. Pengamatan (Observation)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan masyarakat dan melihat potensi-potensi desa wisata yang ada.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan peneliti.

H. Analisis Data

Analisi data merupakan sebuah proses penting dalam sebuah penelitian analisi data digunakan untuk memproses data yang telah ditemukan oleh peneliti sehingga data tersebut bisa menjadi sebuah kesimpulan yang dapat diterima secara faktual. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,


(27)

40

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012).

Berdasarkan pengertian di atas maka peneliti membagi dua proses analisis data dalam melakukan penelitian ini. pertama yaitu Analisis Sebelum di Lapangan dan Analisis Data di Lapangan.

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Analisis ini dilakuka terhadap hasil studi pendahuluan atau data sekunder, namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang saat peneliti terjun ke lapangan dengan melakukan Observasi. 2. Analisis Data di Lapangan

Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Miles dan Huberman, dimana analisis ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntan, sehingga menghasilkan data yang jenuh. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012) menjelaskan Aktifitas dalam analisis ini ada 3 yaitu :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di rangkum, lalu di pilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila perlu.


(28)

41

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dengan bentk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Conclusion/ Verification

Langkah selanjutnya adalah pengambilan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(29)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Rawabogo mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan Desa Wisaya maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Desa Rawabogo memiliki berbagai potensi wisata untuk dikembangakan. Potensi tersebut diantaranya adalah potensi alam yang berupa hamparan sawah dan kekayaan alam berupa pepohonan yang memberikan pemandangan yang cukup indah, potensi situs gunung padang dengan makna terseiratnya yang sering di kunjungi oleh para peziarah, potensi kebudayaan sunda dengan upacara adatnya, potensi kesenian sunda yang masih di lestarikan sampai sekarang dan potensi kerajinan tangan dari pelepah pohon pisang dan pelepah pohon pinang.

2. Penilaian Desa Rawabogo terhadap kriteria desa wisata mendapat nilai tinggi. Nilia tinggi ini berarti bahwa Desa Rawabogo bisa dikatakan layak untuk menjadi sebuah Desa Wisata. Nilai ini merupakan hasil dari obsevasi atau pengamatan seluruh aspek yang ada terhadap 10 aspek yang dipersyaratkan.

3. Tingkat Partisipasi masyarkat terhadap kriteria Desa Wisata di bagi ke dalam 5 bentuk partisipasi.


(30)

88

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Partisipasi uang di nilai rendah karena penghasilan masyarakat yang rata-rata hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya. b. partisipasi tenaga yang dinilai sedang dikarenakan masyarkat

sudah sering membantu memberikan tenaganya dalam setiap kegiatan dan pengembangan Desa Wisata.

c. Partisipasi keterampilan dinilai rendah karena sedikitnya masyarakat yang terjun memberikan keterampilan ataupun mengajakmasyarakat lainya untuk mengembangkan potensi Desa Rawabogo

d. Partisipasi Ide dinilai sedang karena masyarakat sudah mulai sadar untuk ikut dalam rapat ataupun memberikan ide untuk kegiatan ataupun Pengembangan Desa Wisata.

e. Partisipasi Sosial dinilai sedang dikarekan sudah mulai adanya penyuluhan yang dilakukan serta menyebarkan informasi mengenai Desa Wisata kepada masyarakat lainya

4. Untuk pengembangan Desa Rawabogo maka diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan kedepanya baik oleh masyarakat maupun pemerintah Desa. Langkah tersebut di bagi ke dalam 2 elemen yaitu masyarakat dan Kawasan Desa Rawabogo. Dengan memfokuskan pengembangan pada dua elemen ini maka pengembangan Desa Rawabogo akan mencapai hasil maksimal.


(31)

89

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian mengenai partisipasi masyarakat, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, yaitu sebagai berikut :

1. Desa Rawabogo diharapkan bisa mengembangkan secara maksimal potensi yang sudah ada. Pengembangan ini dimulai dari adanya pembinaan bagi masyarakat lalu melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan agar wisatawan bisa berwisata dengan nyaman.

2. Untuk pengembangan Desa rawabogo pada elemen masyarakat diperlukan peningkatan partisipasi masyarkat. Peningkatan partisipasi masyarakat itu di lakukan dengan cara :

a. Pemberian Pengetahuan mengenai Desa Wisata b. Pembuatan Paket Wisata yang menyeluruh

c. Mengadakan pertemuan intensif untuk membahas perkembangan dari pengembangan Desa Rawabogo sebagai kawasan Desa Wisata.

3. Pengembangan Desa Rawabogo pada elemen Kawasan harus disesuaikan dengan konsep pengembangan kawasan wisata yang berfokus pada 5 aspek yaitu:

a. Atraksi

Atraksi wisata Desa Rawabogo harus bisa di kemas dengan menarik agar wisatwan bisa lebih menikmati setiap atraksi yang di sajikan.


(32)

90

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Akomodasi

Perlu adanya pengecekan ulang terhadap rumah masyarakat yang memang bisa di jadikan sebagai home stay bagi para wisatawan yang akan menginap.

c. Aksesibilitas

Perlu adanya perbaikan jalan baik jalan inti yang ada di Desa Rawabogo ataupun jalan penunjang yang digunakan wisatawan untuk mengakses Desa Rawabogo.

d. Aktivitas

Masyarakat Desa Rawabogo perlu memahami konsep desa wisata dimana pada intinya adalah Desa Wisata merupakan sebuah pemukiman yang memiliki keunikan dan kelebihan di bidangnya, sehingga masyarakat Desa Rawabogo bisa mempertahankan keaslian dari Desa Rawabogo itu sendiri.

e. Amenitas

Desa Rawabogo perlu melengkapi dan memperbaiki fasilitas yang ada. Pertama Desa Rawabogo perlu membuat sebuah pusat suvenir di satu tempat sehingga wisatawan bisa langsung melihat dan membeli suvenir Desa Rawabogo. Kedua perlu adanya fasilitas pendukung seperti kamar mandi umum dan tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan wisatawan.


(33)

91

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Dengan adanya desa wisata di Kabupaten Bandung khususnya Desa Rawabogo, pemerintah dan pihak-pihak yang terkait harus bekerjasama dalam memajukan dan mengembangkan desa wisata ini agar lebih dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji atau membahas permasalahan partisipasi masyarakat agar memperhatikan hal-hal yang detil seperti asal-usul kejadian dan kebudayaan yang ada di masyarakat.


(34)

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Apriyani, Rini. (2011). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Skripsi Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi : Tidak diterbitkan.

Aulia, Maryam. (2011). PengembanganPengembangan Potensi Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Sebagai Desa Wisata Di Kabupaten Bandung. Skripsi Sarjana Prodi Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Budiyanti, Erlita. (2010). Sosiologi Pedesaan Pengembangan Potensi Desa Pandak Kecamatan Sumpiuh. Makalah Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Muhamadiyah purwokerto.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas

Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat. (1990). Pola Pengembangan Model Desa Wisata di Jawa Barat. 1990. Jawa Barat : Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Barat

Endah Nurhayati, S. (2009). Community Based Tourism (CBT) Sebagai Pendekatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Artikel Program Studi D3 Pariwisata FISIP Universitas Airlangga, Surabaya.

Firmansyah, Saca. (2009). Pengertian dan Prinsip Partisipasi

Masyarakat.[Online]. Tersedia :

http://sacafirmansyah.wordpress.com/2009/06/05/partisipasi-masyarakat [29 april 2012].

Haryanto. (2012). Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan.[Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/pendekatan-jenis-dan-metode-penelitian-pendidikan/ [03 Arpil 2012].

Muatkin, Awan. (2006). Hand Out Pengantar Antropologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia


(35)

93

Andhika Mochamad Siddiq, 2013

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Rawaboyo Ciwidey Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pitana, I Gde, M.Sc & I Ketut Surya Diarta, SP., MA. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : ANDI.

Prihandono, Febri Siswo. (2011). Peranan Job Description Dalam Placement di Kompepar Desa Wisata Tanjung Kabupaten Sleman.Skripsi Sarjana Prodi Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Saragi, Tumpal P.(2004).Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa. Jakarta : CV. Cipruy

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sumantri, Diaz. (2011). Strategi Pengembangan Desa Wisata di Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Skripsi Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Parisiwata. Yogyakarta : Andi

Syahbana, Miradin. (2011). “10 Desa Wisata Kabupaten Bandung”. Pikiran Rakyat ( 2 Februari 2011)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan


(1)

a. Partisipasi uang di nilai rendah karena penghasilan masyarakat yang rata-rata hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya. b. partisipasi tenaga yang dinilai sedang dikarenakan masyarkat

sudah sering membantu memberikan tenaganya dalam setiap kegiatan dan pengembangan Desa Wisata.

c. Partisipasi keterampilan dinilai rendah karena sedikitnya masyarakat yang terjun memberikan keterampilan ataupun mengajakmasyarakat lainya untuk mengembangkan potensi Desa Rawabogo

d. Partisipasi Ide dinilai sedang karena masyarakat sudah mulai sadar untuk ikut dalam rapat ataupun memberikan ide untuk kegiatan ataupun Pengembangan Desa Wisata.

e. Partisipasi Sosial dinilai sedang dikarekan sudah mulai adanya penyuluhan yang dilakukan serta menyebarkan informasi mengenai Desa Wisata kepada masyarakat lainya

4. Untuk pengembangan Desa Rawabogo maka diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan kedepanya baik oleh masyarakat maupun pemerintah Desa. Langkah tersebut di bagi ke dalam 2 elemen yaitu masyarakat dan Kawasan Desa Rawabogo. Dengan memfokuskan pengembangan pada dua elemen ini maka pengembangan Desa Rawabogo akan mencapai hasil maksimal.


(2)

89

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian mengenai partisipasi masyarakat, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan, yaitu sebagai berikut :

1. Desa Rawabogo diharapkan bisa mengembangkan secara maksimal potensi yang sudah ada. Pengembangan ini dimulai dari adanya pembinaan bagi masyarakat lalu melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan agar wisatawan bisa berwisata dengan nyaman.

2. Untuk pengembangan Desa rawabogo pada elemen masyarakat diperlukan peningkatan partisipasi masyarkat. Peningkatan partisipasi masyarakat itu di lakukan dengan cara :

a. Pemberian Pengetahuan mengenai Desa Wisata b. Pembuatan Paket Wisata yang menyeluruh

c. Mengadakan pertemuan intensif untuk membahas perkembangan dari pengembangan Desa Rawabogo sebagai kawasan Desa Wisata.

3. Pengembangan Desa Rawabogo pada elemen Kawasan harus disesuaikan dengan konsep pengembangan kawasan wisata yang berfokus pada 5 aspek yaitu:

a. Atraksi

Atraksi wisata Desa Rawabogo harus bisa di kemas dengan menarik agar wisatwan bisa lebih menikmati setiap atraksi yang di sajikan.


(3)

b. Akomodasi

Perlu adanya pengecekan ulang terhadap rumah masyarakat yang memang bisa di jadikan sebagai home stay bagi para wisatawan yang akan menginap.

c. Aksesibilitas

Perlu adanya perbaikan jalan baik jalan inti yang ada di Desa Rawabogo ataupun jalan penunjang yang digunakan wisatawan untuk mengakses Desa Rawabogo.

d. Aktivitas

Masyarakat Desa Rawabogo perlu memahami konsep desa wisata dimana pada intinya adalah Desa Wisata merupakan sebuah pemukiman yang memiliki keunikan dan kelebihan di bidangnya, sehingga masyarakat Desa Rawabogo bisa mempertahankan keaslian dari Desa Rawabogo itu sendiri.

e. Amenitas

Desa Rawabogo perlu melengkapi dan memperbaiki fasilitas yang ada. Pertama Desa Rawabogo perlu membuat sebuah pusat suvenir di satu tempat sehingga wisatawan bisa langsung melihat dan membeli suvenir Desa Rawabogo. Kedua perlu adanya fasilitas pendukung seperti kamar mandi umum dan tempat parkir yang cukup luas untuk kendaraan wisatawan.


(4)

91

4. Dengan adanya desa wisata di Kabupaten Bandung khususnya Desa Rawabogo, pemerintah dan pihak-pihak yang terkait harus bekerjasama dalam memajukan dan mengembangkan desa wisata ini agar lebih dikenal dan diketahui oleh masyarakat luas.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji atau membahas permasalahan partisipasi masyarakat agar memperhatikan hal-hal yang detil seperti asal-usul kejadian dan kebudayaan yang ada di masyarakat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Apriyani, Rini. (2011). Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Skripsi Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi : Tidak diterbitkan.

Aulia, Maryam. (2011). PengembanganPengembangan Potensi Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Sebagai Desa Wisata Di Kabupaten Bandung. Skripsi Sarjana Prodi Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Budiyanti, Erlita. (2010). Sosiologi Pedesaan Pengembangan Potensi Desa Pandak Kecamatan Sumpiuh. Makalah Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Muhamadiyah purwokerto.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas

Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat. (1990). Pola Pengembangan Model Desa Wisata di Jawa Barat. 1990. Jawa Barat : Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Barat

Endah Nurhayati, S. (2009). Community Based Tourism (CBT) Sebagai Pendekatan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan. Artikel Program Studi D3 Pariwisata FISIP Universitas Airlangga, Surabaya.

Firmansyah, Saca. (2009). Pengertian dan Prinsip Partisipasi

Masyarakat.[Online]. Tersedia :

http://sacafirmansyah.wordpress.com/2009/06/05/partisipasi-masyarakat [29 april 2012].

Haryanto. (2012). Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan.[Online]. Tersedia : http://belajarpsikologi.com/pendekatan-jenis-dan-metode-penelitian-pendidikan/ [03 Arpil 2012].

Muatkin, Awan. (2006). Hand Out Pengantar Antropologi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia


(6)

93

Pitana, I Gde, M.Sc & I Ketut Surya Diarta, SP., MA. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : ANDI.

Prihandono, Febri Siswo. (2011). Peranan Job Description Dalam Placement di Kompepar Desa Wisata Tanjung Kabupaten Sleman.Skripsi Sarjana Prodi Manajemen Resort & Leisure UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Saragi, Tumpal P.(2004).Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa. Jakarta : CV. Cipruy

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sumantri, Diaz. (2011). Strategi Pengembangan Desa Wisata di Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Skripsi Sarjana Jurusan Pendidikan Geografi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Suwantoro, Gamal. (2004). Dasar-Dasar Parisiwata. Yogyakarta : Andi

Syahbana, Miradin. (2011). “10 Desa Wisata Kabupaten Bandung”. Pikiran Rakyat ( 2 Februari 2011)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan