PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERPADUKAN MEDIA PETA KONSEP.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM SISWA SMA
PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO
STRAY (TSTS) DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD
TOGETHER (NHT) BERPADUKAN MEDIA PETA KONSEP

Oleh:
Junior Simanullang
NIM 4101131019
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Junior Simanullang dilahirkan di Doloksanggul tanggal 27 Juni 1992.
Ayah bernama Hotdin Manullang (+) dan Ibu bernama Dormin Lumbanbatu, dan
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 1998
masuk SD Negeri Santa Maria Doloksanggul dan lulus pada tahun 2004. Pada
tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Santa Lusia Doloksanggul, dan
lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan sekolah di SMA
Negeri 1 Doloksanggul, dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis
diterima Di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar
Struktur Atom Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) Dengan Kooperatif tipe Number Head Together (NHT)
Berpadukan Media Peta Konsep” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu
Dra.Murniaty Simorangkit,M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.P.M.Silitonga,M.S ,Ibu
Dra.Ratu Evina Dibyantini,M.Si, dan Bapak Drs.Kawan Sihomobing,M.Si yang
telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis
juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.Germanicus Sinaga,M.Pd
selaku dosen PA, serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA
Negeri

1


Doloksanggul

Drs.Kasmin

Simbolon,

serta

Bapak

Esbon

Hutagalung,S.Pd dan Esnawati Simanullang,M.Pd selaku guru kimia di SMA
Negeri 1 Doloksanggul yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Dan yang sangat teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada
orang tua Dormin Lumbanbatu, terima kasih untuk segala doa, jerih ibu dan
perjuangan selama ini dalam menyekolahkan penulis dan yang selalu mendukung
dalam penulisan skripsi ini. Teristimewa juga kepada kakak dan adek penulis,
Hotma Simanullang, S.Pd, Oktavia Manullang S.Si, dan Maju Manullang yang
telah memberi semangat dan dukungan demi terselesainya studi penulis. Dan juga

kepada bere tercinta Johan Vinsensius Sihite yang menambah semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.

v

Tak lupa penulis mengucapkan trimakasih kepada keluarga tulang
Drs.Sumurung Lumbanbatu, Robin lumbanbatu, bapa uda Drs. Jongga
manullang,M.Pd dan seluruh keluarga yang telah memberi dukungan selama
penulis menyelesaikan perkuliahan. Begitu juga dengan para rekan-rekan
seperjuangan penulis Parsada Unimed (Arianto Purba, Sudy harjo, Alexander
Manullang, Baringin Manullang, penghuni apartemen jalan sering), geng sehak
(Onesimus, Tridarno, David, dan Jhon), kimia dik A (ito dine, kristina, ing,
juwita, feni dan semua anggota kimia dik A), teman-teman PPLT Methodis
Brastagi ( Dian, Lesna, Anto gurky, dan yang lainnya), tamen se-kos Fendry, lae
Himpun, Runggu, teman-teman IKBKK, les Briton dan juga bagi adik Dessy
Pakpahan penulis ucapkan terima kasih.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis sadar masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis

Agustus 2014

Junior Simanullang
NIM. 4101131019

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM SISWA SMA
PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO
STRAY (TSTS) DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD
TOGETHER(NHT)BERPADUKANMEDIAPETAKONSEP

Junior Simanullang (4101131019)
ABSTRAK
Pendidikan merupakan sarana efektif untuk membantu proses

pengembangan potensi individu yang bersifat dinamis dan sarat perkembangan
sehingga perlu dilakukan pembaharuan strategi atau model pembelajaran.
Penggunaan model dan media pembelajaran merupakan salah satu caranya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa
yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS)
dengan Number Head Together (NHT) yang dipadukan dengan media peta kosep
dan korelasi antara rata-rata aktivitas belajar dengan rata-rata hasil belajar siswa.
Penelitian dilakukan di SMAN 1 Doloksanggul kelas XI MIA, pada bulan Juli
2014, dengan jumlah populasi 6 kelas dan menggunakan dua kelas sampel yakni
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Kelas eksperimen I diberi perlakuan
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sedangkan kelas
eksperimen II mengunakan kooperatif tipe NHT dengan kedua kelas dilengkapi
media peta konsep. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pembelajaran
dengan model kooperatif tipe TSTS dan NHT, variabel terikat adalah rata-rata
hasil belajar kimia. Data hasil belajar diperoleh dengan menggunakan instrumen
tes pilihan berganda yang telah diuji validitas, reliabilitas, uji daya beda dan
tingkat kesukaran soal dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang
diperoleh dianalisis dengan uji-t dua pihak setelah diuji normalitas dan
homogenitas data. Hasil pengolahan data siswa di kelas eksperimen I rata-rata
pretest sebesar 16,95 ,postest 75, rata-rata aktivitas belajar 72,09 sedangkan kelas

eksperimen II rata-rata pretes sebesar 16,59 , post-test 82,22 dan rata-rata aktivitas
belajar 79,0. Hasil uji-t dua pihak diperoleh thitung -2,66031 sedangkan ttabel 2,389
pada taraf signifikan 0,025, maka daerah krisis berada pada t < -2,389 dan t >
2,389. Hal ini menunjukkan thitung berada pada daerah krisis, maka terima Ha yang
berarti terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan tipe NHT yang berpadukan media peta
konsep. Setalah itu, dilakukan analisa korelasi rata-rata aktivitas belajar dengan
hasil belajar siswa diperoleh rhit sebesar 0,37 yang lebih besar dari rtabel pada α
=0,05 sebesar 0,34, yang berarti ada korelasi positip antara rata-rata aktivitas
belajar dengan rata-rata hasil belajar siswa.

vi

DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan
Riwaya Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

Datar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian


1
1
3
4
4
4
4

BAB II Tinjauan Pustaka
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1 Pembelajaran Kimia
2.1.2 Hasil Belajar Kimia
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together
2.1.6 Media Peta Konsep
2.1.7 Materi Stuktur Atom
2.2. Kerangka Konseptual

2.3. Hipotesis Penelitian

5
5
5
6
6
7
8
9
12
13
21
23

BAB III Metode Peneltian
3.1. Lokasi dan Waktu penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Desain Penelitian

3.5 Instrumen Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.7. Langkah –langkah Penelitian
3.8. Teknik Pengolahan Data
3.9. Teknik Analisis Data

25
25
25
25
26
26
27
28
29
31

vii

BAB IV. Hasil Dan Pembahasan
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Instrument Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisisis Data Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Uji Hipotesis
4.2.4. Pengamatan Aktitivitas Belajar Siswa
4.2.5. Analisa Korelasi
4.3. Pembahasan

34
34
34
35
35
35
35
36
36
36
37
38
38
38
39

BAB V. Kesimpulan Dan Saran
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

42
42
42

Daftar Pustaka

42

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT

11

Tabel 2.2 Harga Bilangan Kuantum Utama (n)

16

Tabel 2.3 Harga Bilangan kauntum Azimut (l)

16

Tabel 2.4 Jumlah dan Jenis Orbital pada SubKulit

17

Tabel 2.5 Penentuan Golongan Utama

21

Tabel 2.6 Penentuan Golongan Transisi

21

Tabel 3.1 Desain Penelitian

26

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r

30

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas eksperimen II

36

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

36

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest

37

Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa

38

Tabel 4.5 Temuan Peneliti di Lapangan Pada Pembelajaran
Model Kooperatif tipe TSTS

40

Tabel 4.6 Temuan Peneliti di Lapangan Pada Pembelajaran
Model Kooperatif tipe NHT

41

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.5 Urutan tingkat energi berdasarkan aturan Aufbau

17

Gambar 3.2 Langkah-langkah penelitian

26

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. RPP
Lampiran 3 Peta Konsep
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS
Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Tes
Lampiran 7. Instrumen Penelelitian sebelum validasi
Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Belum Valid
Lampiran 9. Instrumen Valid
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Valid
Lampiran 11. Tabel Validitas Tes
Lampiran 12. Perhitungan Uji validitas Tes
Lampiran 13. Tabel Reabilitas Tes
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes
Lampiran 15. Tabel Daya Beda
Lampiran 16. Perhitungan Uji Daya Beda
Lampiran 17. Tabel Uji Tingkat Kesukaran Tes
Lampiran 18. Perhitungan Uji Tingkat Daya Kesukaran Tes
Lampiran 19. Kesimpulan Uji Instrumen tes
Lampiran 20. Hasil PreTest dan Postest
Lampiran 21. Nama Anggota Kelompok Eksperimen I dan II
Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 23. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 24. Uji Normalitas Data
Lampiran 25. Uji Homogenitas Data
Lampiran 26. Uji Hipotesis
Lampiran 27. Perhitungan Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 28. Analisa Korelasi
Lampiran 29. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
Lampiran 30. Tabel Distribusi F Value
Lampiran 31. Tabel Nilai-Nalai Distribusi t
Lampiran 32. Tabel Nilai-Nilai r- profuct Moment
Lampiran 33. Dokumentasi

45
51
78
79
81
84
93
99
100
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
117
119
125
130
135
137
138
140
141
143
144
145

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujutan kebudayaan manusia
yand dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan dan
perkembangan pendidikan perlu dilakukan secara terus menerus sebagai antisipasi
kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern (Amri, 2013)
Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah
pembaharuan strategi atau model pembelajaran. Strategi atau model pembelajaran
dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan
pada umumnya. Dengan adanya pembaharuan tersebut maka siswa akan lebih
termotivasi untuk belajar sehingga mutu pendidikan dapat meningkat (Djamarah
dalam Tambunan,2012).
Menurut Haetami (2011), mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang
dianggap membosankan dan menakutkan bagi sebagian besar siswa karena
dianggap merupakan mata pelajaran yang terdiri dari rumus-rumus kimia dan
hitungan. Menakutkan karena terdapat beberapa pokok bahasan yang memerlukan
kemampuan matematis yang tinggi, seperti stokiometri, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, koligatif larutan, kelarutan, dan elektrolisis. Membosankan
karena sebagian besar terdiri dari pokok bahasan yang memerlukan pembahasan
dengan menghafal serta mengingat sifat-sifat baik sifat kimia maupun fisika,
seperti kimia organik, struktur atom, koloid, biokimia dan kimia unsur.
Isjoni (2009) mengungkapkan untuk mencapai hasil yang maksimal
dalam dunia pendidikan, saat ini berkembang berbagai model pembelajaran.
Secara harfiah model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan guru
untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, maupun
berfikir kritis, memiliki ketrampilan sosial dan pencapaian hasil pembelajaran
yang lebih optimal. Karena itulah, perkembangan model pembelajaran dari waktu

1

2

ke waktu terus mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini
mulai ditinggalkan dan berganti dengan model pembelajaran yang lebih modern.
Isjoni(2009) mengungkapkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa
pengajaran oleh teman sebaya (peer teching) ternyata lebih efektif dari pada
pengajaran oleh guru. Ini berarti, keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata
harus diperoleh dari guru saja, melainkan dapat juga dilakukan melalui teman
lain, yaitu teman sebaya. Dalam hal ini guru bertindak sebagai moderator.
Dalam proses belajar mengajar, para siswa perlu dilatih untuk
bekerjasama dengan rekan-rekan sebayanya. Ada kegiatan belajar tertentu yang
akan belajar jika dikerjakan secara bersama-sama, misalnya dalam kerja
kelompok, daripada jika dikerjakan sendiri oleh masing-masing siswa. Latihan
kerjasama sangatlah penting dalam proses pembentukan kepribadian anak.
Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa untuk berkolaborasi .
Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat variasi model yang dapat
diterapkan diantaranya ; Two Stay Two Stray (TSTS) dan Number Head Together
(NHT). Model Two Stay Two Stray atau metode dua tinggal dua tamu, dimulai
dengan pembagian pembagian kelompok, kemudian siswa mendiskusikan tugas
yang diberikan guru. Setelah diskusi intra kelompok selesai, dua orang dari
masing-masing kelompoknya meninggalkan kelompoknya untuk bertemu dengan
kelompok yang lain, sedangkan anggota kelompok lain bertugas sebagi penerima
tamu dan menyajikan

hasil kerja kelompok mereka. Setelah selesai mereka

kembali ke kelompoknya masing-masing (Istriani, 2012). Penggunaan model
pembelajaran TSTS pernah diteliti oleh Indirawati (2013) pada materi struktur
atom diperoleh persen peningkatan hasil belajar sebesar 72,3 %.
Kemudian, pada model pembelajaran kooperatif Number Head Together
diawali dengan Numbering. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
kecil yang bersifat heterogen dimana tiap-tiap anggota kelompok diberi nomor.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan pertanyaan kepada masing-masing
kelompok. Pada kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “Head
Together” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan dari guru. Langkah
berikutnya guru memanggil siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap

3

kelompok dan mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang
telah diterimanya dari guru (Istriani,2012). Penggunaan model kooperatif tipe
NHT pernah diteliti oleh Anriani (2014) pada materi stuktur atom diperoleh nilai
rata-rata siswa sebesar 72,9%.
Peningkatan hasil belajar juga bisa dicapai jika siswa mempunyai
perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Salah satu cara menarik perhatian
siswa selama pembelajaran yaitu dengan media pembelajaran karena media dapat
memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar. Salah satu media yang bisa digunakan
yaitu peta konsep yang berfungsi sebagai alat pembelajaran membantu siswa
untuk mengerti, mengintegrasikan konsep dan

meningkatkan minat

mereka

dalam pembelajaran (Arsyad dalam Nurkasana, 2013)
Materi stuktur atom adalah salah satu materi kimia yang secara konseptual
cukup rumit dan membosankan sehingga membutuhkan media peta konsep.
Perpaduan model kooperatif TSTS atau model kooperatif NHT dengan media peta
konsep sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar, sehingga peneliti tertarik
untuk membandingkan perpaduan model kooperatif dengan media peta konsep
melalui penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Struktur Atom
Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
(TSTS) Dengan Kooperatif Number Head Together (NHT) Berpadukan
Media Peta Konsep”.
1.2.

Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ruang lingkup masalah

dalam penelitian ini adalah :
1. Mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang membosankan dan
menakutkan bagi sebagian besar siswa
2. Pembelajaran masih didominasi oleh guru, siswa cenderung pasif dan
menerima apa adannya dari guru.
3. Pembelajaran yang monoton mengakibatkan siswa kurang termotivasi
4. Kurangnya media pembelajaran yang berakibat pada kurang minat
siswa dalam belajar.

4

1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada masalah perbedaan rata-rata hasil belajar
kimia siswa SMA pada pembelajaran model kooperatif tipe TSTS dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dipadukan media media peta konsep pada
pokok bahasan struktur atom.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan
rata-rata hasil belajar siswa SMA pada pembelajaran model kooperatif tipe TSTS
dengan NHT berpadukan media peta konsep pada pokok bahasan struktur atom ?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaaan rata-rata hasil belajar siswa SMA yang
diajarkan menggunakan model kooperatif tipe TSTS dengan NHT yang
dipadukan dengan media peta konsep pada pokok bahasan struktur atom.
2. Untuk mengetahui korelasi antara rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
rata-rata aktivitas belajar siswa
1.6.

Manfaat Penelitian
1. Bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang
akan digunakan dalam menyamapaikan materi pembelajaran yang sesuai
dengan pokok bahasan struktur atom
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara
berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpadukan media peta
konsep sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain
melalui sharing informasi dengan teman sebaya.
3. Menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti yang mau
meneliti hal yang selajalan dengan penelitian ini

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia struktur atom siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan kooperatif
tipe NHT berpadukan media peta konsep. Rata-rata hasil belajar siswa yang
diajar dengan model kooperatif tipa NHT (82,22) lebih tinggi daripada hasil
belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe TSTS (75,29). Hal
ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t dua pihak diperoleh thitung berada
pada daerah krisis pada taraf α = 0,025.
2. Terdapat korelasi antara rata-rata aktivitas belajar dengan rata-rata hasil
belajar siswa dimana rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas yang diajar
dengan model kooperatif tipe NHT (79,00) lebih tinggi daripada kelas yang
diajar dengan kooperatif tipe TSTS (72,20). Hal ini dapat dilihat dari hasil
analisa korelasi pada tarif α = 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut :
1. Bagi guru disarankan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dilengkapi media peta konsep pada materi struktur atom di SMA
2.

Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran ini disarankan dapat
menggunakan waktu sesuai yang sudah direncanakan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3.

Bagi calon guru sebelum proses mengajar dilakukan, disarankan harus
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi-materi prasyarat dari suatu
topik yang akan diajarkan dan pelaksanaan tahapan model koperatif, karena
pengetahuan siswa sebelumnya sangat menentukan keberhasilan siswa
memahami materi baru yang akan diajarkan.

42

43

DAFTAR PUSTAKA

Anriani, N., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Number Head Together) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Stuktur Atom Kelas XI di SMAN 2 Tebing Tinggi T.A. 2013/2014.,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Amri, S., (2013), Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum,
Pustaka, Jakarta.
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Haetami, A., (2011), Pembelajaran Inovatif Kimia Unsur, http://www. Artikel
pendidikan.go.id. (diakses pada 26 Februari 2014)
Hutasoit, J., (2007), Pengaruh Sistem Pengajaran Modul Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Pokok Bahasan Tetapan Kesetimbangan Kimia., Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Istriani. (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif ,Media Parsada, Medan.
Indirawati, K.,( 2013), Perbandingan Hasil Belajar Struktur Atom Antara
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together
(NHT) dan Model kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS)di Kelas X,
Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Nurkasanah, L, dkk., (2013), Efektivitas Pembelajaran Kooeratif Tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) Dan Think Pair Square (TPSq) Melalui Pemanfaatan
Peta Konsep Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Sistem Koloid Kelas XI SMA N 4 Magelang Tahun Ajaran 2011/2012,
dalam Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No.2 Program Studi
Pendidikan Kimia, Universitas Sebelas Maret.
Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Purba, L., (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
dan
Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI
Semester 2 Sma Negeri 2 Sidikalang TA 2010/2011., Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Parning,H., (2004), Kimia 2B Sekolah Menengah Atas Semester Kedua, Yudistira,
Jakarta.
Rusman.,(2010), Model-Model Pembelajaran, PT Raja Persada Grafindo, Jakarta.

44

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Unimed,
Medan.
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,
Bandung.
Tambunan, B.,(2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
dan
Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI
Semester 2 SMA Negeri 6 Medan TA 2010/2011.,Skripsi, FMIPA,
Unimed, Medan.
Ulfa, M., Muchalis., Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Strategi
Probelem Possing Pada Materi Ikatan Kimia Di Kelas X SMAN3
Lamongan, Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa Unesa 2012
Utami, Budi,dkk.,(2009), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam,
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN AKTIVITASBELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REDOKS.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA.

0 6 18

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 2 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 10 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS XI IA SMA N 1 HAMPARAN PERAK T.P. 2011/2012.

0 1 21

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5