KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR.

(1)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NO DAFTAR FPIPS 4805 / UN.40.4.2 / PL/ 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR

DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Geografi

oleh :

MUHAMMAD ADI PRIYATNA NIM. 1104318

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI PERKOTAAN CIANJUR

Oleh :

Muhammad Adi Priyatna 1104318

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Muhammad Adi Priyatna 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang


(3)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

MUHAMMAD ADI PRIYATNA NIM. 1104318

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI PERKOTAAN CIANJUR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : PEMBIMBING 1

Prof. Dr. R. Gurniwan Kamil P, M.Si NIP. 19610 323 198603 1 002

DOSEN PEMBIMBING 2

Bagja Waluya, M.Pd NIP. 19721 024 200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Geografi


(4)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 19670 812 199702 1 001


(5)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI PERKOTAAN CIANJUR

ABSTRAK

Muhammad Adi Priyatna (1104318)

Pembimbing I : Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasha, M.Si Pembimbing 2 : Bagja Waluya, M.Pd

Perencanaan wilayah sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan yang akan mendukung perkembangan suatu wilayah. Perkembangan wilayah ditandai dengan bertambahnya jumlah infrastuktur untuk memfasilitasi kegiatan penduduk. Ketersediaan infrastuktur harus sesuai dengan kebutuhan agar bisa dimanfaatkan secara optimal oleh penduduk. Tujuan penelitian ini aadalah mengidentifikasi tingkat ketersediaan infrastuktur dan pemanfaatannya oleh penduduk di kawasan perkotaan Cianjur yang meliputi ketersediaan utilitas umum, prasarana lingkungan dan sarana lingkungan. Metode penelitian menggunakan Metode analisis skalogram Guntzman untuk menghitung tingkat ketersediaan infrastuktur dan analisis persentase untuk menghitung pemanfaatan infrastuktur . Penelitian ini dilaksanakan di tiga wilayah sampel berdasarkan kategori jumlah penduduk tinggi, sedang, dan rendah, yang meliputi Kelurahan Pamoyanan, Desa Limbangansari, dan Desa Babakankaret. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan utilitas umum sudah memenuhi kebutuhan sesuai dengan standar minimal pelayanan, serta terdapat perbedaan tingkat ketersediaan utilitas umum, Kelurahan Pamoyanan mempunyai tingkat ketersediaan infrastuktur yang paling tinggi. Ketersediaan prasarana lingkungan secara umum sudah terpenuhi untuk sarana jalan dan drainase dan tidak memenuhi kebutuhan untuk sarana persampahan, ketersediaan prasarana lingkungan tertinggi terdapat di Desa Limbangansari. Ketersediaan sarana lingkungan sudah memenuhi kebutuhan khususnya sarana niaga, kesehatan dan sarana pelayanan umum dan belum memenuhi untuk sarana pendidikan dan sarana ruang terbuka hijau. Pemanfaatan infrastuktur yang tinggi terdapat pada sarana air bersih (PDAM), sarana jalan (jalan kota ), dan sarana kesehatan (Puskesmas), pemanfaatan infrastuktur yang rendah terdapat pada pemanfaatan sarana Ruang Terbuka Hijau ( Taman Kota dan Taman Kecamatan). Pemerintah perlu memperhatikan persebaran infrastuktur supaya tidak terpusat di suatu wilayah tertentu untuk menghindari masalah seperti konsentrasi dan kepadatan penduduk yang tinggi dan kemacetan lalu lintas.


(6)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR


(7)

3

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE AVAILABILITY AND THE USE OF INFRASTRUCTURE IN THE URBAN AREA OF CIANJUR

Abstract

Regional planning is needed in the implementation of some areas development that will support the development of a region. The development of the area was

marked by the increasing number of infrastructure to facilitate people’s activity.

The availability of infrastructure must be appropriate with the need so that it can be fully utilized by the people. The purpose of this study was to identify the level of infrastructure availability and utilization by the people in urban areas of Cianjur which includes the availability of public utilities, environmental infrastructure and environmental facilities. The research method uses descriptive method with Guntzman schallogram analysis techniques to calculate the level of availability of infrastructure and the percentage analysis to calculate the utilization of the infrastructure. This research was conducted in three regions sample which categorized by high, medium and low population, which cover the Pamoyanan Village, Limbangansari Village, and Babakankaret Village. The results of this study showed that the availability of public utilities is already fulfilling the needs which is appropriate with the minimum standards of service, and there are some differences in the level of availability of public utilities, Pamoyanan Village have the highest level of the infrastructure availability. Availability of environmental infrastructure in general has been fulfilled for roads and drainage and do not meet the requirements for the trash facility, the highest level of availability of environmental infrastructure was found in Limbangansari village. Availability of environment facilities already meets the needs especially in commercial facilities, health and public service facilities and do not meet for educational facilities and green open spaces. Higher utilization of infrastructure found in water supply systems (PDAM), roads (city streets), and health facilities (health centers), low utilization of infrastructure was found in the utilization of green open space (City Park and Sub district Park). The Government needs to pay attention to the distribution of city infrastructure that is not concentrated in a particular area to avoid the centralization of the more crowded population and traffic jam.


(8)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... v BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Geografi Kota ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Kota dan Perkotaan... Error! Bookmark not defined. 2. Fungsi Kota ... Error! Bookmark not defined. 3. Struktur Ruang Kota ... Error! Bookmark not defined. B. Ketersediaan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. 2. Jenis –jenis Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. 3. Kebutuhan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. C. Pendekatan Geografi dalam Mengkaji Ketersediaan dan Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

1. Pendekatan Geografi ... Error! Bookmark not defined. 2. Pendekatan Geografi dalam Mengkaji Ketersediaan Infrastruktur. ... Error!

Bookmark not defined.

3. Alur Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.


(9)

ii

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. F. Tahapan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. H. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. J. Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB IV

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Kondisi Sosial Wilayah Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4. Ketersediaan Infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark

not defined.

5. Daya Layan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. 6. Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1. Ketersediaan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. 2. Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined. 3. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Pelajaran Geografi .. Error! Bookmark

not defined. BAB V

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur 2000 - 2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Pengertian Kota dari Berbagai Lingkup. Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Kategori Kota ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 Standar Pelayanan Air Bersih ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.4 Standar Pelayanan Jalan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.5 Standar Pelayanan Minimal Sarana Pendidikan .. Error! Bookmark not

defined.

Tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimal Sarana Kesehatan .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.7 Standar Pelayanan Minimal Sarana Pelayanan Umum ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.6 Standar Pelayanan Minimal Sarana Ruang Terbuka Hijau ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.7 Standar Pelayanan Minimal Sarana Sosial Budaya .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Luas Wilayah Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Cianjur Tahun 2012 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Cianjur .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Kawasan Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Mata Pencaharian Penduduk di Lokasi Penelitian Error! Bookmark not defined.


(11)

iv

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8 Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.10 Karakteristik Responden berdasarkan Mata Pencaharian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12 Ketersediaan Sarana Air Bersih ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Ketersediaan Sarana Pemadam Kebakaran ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.14 Tingkat Ketersediaan Utilitas Umum .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 15 Ketersediaan Sarana Jalan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Ketersediaan Sarana Drainase ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 17 Ketersediaan Sarana Persampahan... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 18 Indeks Ketersediaan Prasarana Lingkungan ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.19 Tingkat Ketersediaan Prasarana Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20 Ketersediaan Sarana Niaga ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.21 Ketersediaan Sarana Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.22 Ketersediaan sarana kesehatan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.23 Ketersediaan Sarana Pelayanan Umum .. Error! Bookmark not defined. Tabel 4.24 Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.25 Ketersediaan Sarana Sosial Budaya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.26 Tabel Skoring Ketersediaan Sarana Lingkungan .. Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.27 Tingkat Ketersediaan Sarana Lingkungan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.28 Daya Layan Sarana Air bersih ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.29 Daya layan Pemadam Kebakaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.30 Daya Layan Jalan Kota ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.31 Daya Layan Jalan Desa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.32 Daya Layan Sarana Drainase ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.33 Daya Layan Sarana Terpenuhi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.34 Daya Layan Sarana Niaga ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.35 Daya Layan Sarana Pendidikan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.36 Daya Layan Sarana Kesehatan ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.37 Daya layan Sarana Siskamling ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.38 Daya Layan Sarana RTH ( Taman Lingkungan dan Kecamatan) . Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.39 Pemenuhan Sarana Sosial Budaya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.40 Penggunaan Sarana Air Bersih ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.41 Kualitas Air Bersih di Kawasan Perkotaan Cianjur .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.42 Penggunaan Jenis Jalan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.43 Penggunaan Jenis Drainase Penduduk ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.44 Kondisi Aliran Drainase... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.45 Penggunaan Sarana Persampahan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.46 Pemanfaatan Sarana Niaga... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.47 Penggunaan Sarana Kesehatan... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.48 Penggunaan Ruang Terbuka Hijau ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.49 Penggunaan Sarana Sosial Budaya ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Keruangan Kota Burgess……… 16

Gambar 2.2 Teori Sektor Homer Hoyt……… 17

Gambar 2.3 Teori Inti Berganda Harris dan Ullman……….. 18

Gambar 2.4 Alur Pemikiran……… 29

Gambar 3.1 Peta Sampel Penelitian……… 34

Gambar 3.2 Peta Administrasi Kawasan Perkotaan Cianjur…………... 35

Gambar 3.3 Alur Penelitian……… 43

Gambar 4.1 Peta Geologi Wilayah Penelitian……… 49

Gambar 4.2 Peta Hidrografi Wilayah Penelitian……… 50

Gambar 4.3 Peta Penggunaan Lahan Wilayah Penelitian………... 74

Gambar 4.4 Peta Topografi Wilayah Penelitian ……… 76

Gambar 4.5 Peta Kepadatan Penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur 60 Gambar 4.6 Perkembangan Penduduk Tahun 2000- 2012………. 62


(14)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR


(15)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di Indonesia terus berlangsung seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh setiap tahunnya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pembangunan di suatu Negara akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Begitu pula dengan Negara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2014 mencapai 251,3 juta jiwa dengan angka pertumbuhan 1,5 % per tahun (Population Data Sheet USAID) menuntut adanya pembangunan yang berkelanjutan untuk mengakomodasi kebutuhan penduduk dalam rangka mensejahterakan masyarakat.

Pembangunan di Indonesia menggunakan primsip otonomi. Otonomi daerah. menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah “Oto o i daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan”. Kebijakan Otonomi daerah yang diterapkan di Indonesia sejak tahun 2001, membuka keleluasaan daerah untuk melaksanakan pembangunan dan mengembangkan wilayah sesuai dengan potensi Sumber daya alam dan manusia masing-masing daerah.

Salah satu indikasi pembangunan di suatu daerah dapat dilihat dari adanya perkembangan di daerah tersebut. Perkembangan disebabkan karena adanya interaksi antar wilayah yang saling berhubungan satu sama lain. Interaksi terjadi melalui pergerakan barang, jasa, bahan, manusia dan kapital. Interaksi mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan pola dan struktur kota-kota dalam merangsang perkembangan kawasan perkotaan. Pontoh ( 2009, hlm. 124)

menyatakan bahwa “Dalam suatu sistem kota-kota, kota menjadi unsur atau elemen utama yang merupakan simpul , sedsangkan hubungan atau interaksi antar


(16)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

simpul ini merupakan faktor pembentuk sistem, dan akan berwujud sebagai aliran-aliran dalam suatu jejaring”

Pembangunan Perkotaan di Indonesia cenderung lebih pesat dibandingkan dengan di desa, hal ini banyak menyebabkan penduduk desa yang berpindah ke kota yang biasa disebut dengan urbanisasi. Urbanisasi yang terjadi Indonesia dipengaruhi oleh kesenjangan perkembangan ekonomi antara desa dan kota, selain itu sektor industri yang banyak dikembangkan di daerah perkotaan di Indonesia membuat masyarakat desa tertarik untuk pergi ke kota untuk mencari pekerjaan karena sektor industri banyak membutuhkan tenaga kerja dan relatif lebih menguntungkan daripada bekerja di sektor pertanian.. Urbanisasi yang meningkat membuat perkembangan kota semakin meningkat pula mulai dari perkembangan infrastruktur, kebutuhan akan tempat tinggal dsb.

Perkembangan wilayah di Indonesia terjadi pula di Kabupaten Cianjur. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat yang memiliki 32 Kecamatan dan 342 Desa. Kabupaten Cianjur sedang giat melakukan pembangunan terutama infrastukur dan fasilitas publik seperti jalan, gedung perkantoran, rumah sakit dsb. Pembangunan di Kabupaten Cianjur tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia yang meningkat setiap tahunnya. Indeks Pembangunan Manusia dilihat dari perkembangan pendidikan, ekonomi dan kesehatan suatu daerah. Menurut BPS Kabupaten Cianjur ( 2014, hlm. 11)

“pada tahun 2007 IPM Kabupaten Cianjur sebesar 68,28 dan 6 tahun berikutnya

pada tahun 2013 meningkat menjadi 70,38” . Peningkatan IPM tersebut masih

rendah dibandingkan dengan raihan IPM Kabupaten dan Kota lainnya di jawa barat dengan Indeks rata-rata 71 ke atas dan Kabupaten Cianjur harus melaksanakan pembangunan lebih giat lagi karena pada tahun 2013 IPM Kabupaten Cianjur menempati urutan ke 25 dari 27 Kabupaten di Jawa Barat.

Indeks Pembangunan Manusia bukan satu-satunya alat untuk mengukur pembangunan sebagai cerminan perkembangan wilayah di wilayah tersebut. Cara lain mengukur perkembangan wilayah yaitu dengan menggunakan beberapa indikator antara lain perkembangan fisik yang terdiri dari perluasan wilayah dan perkembangan infrastruktur, serta perkembangan non fisik yang terdiri dari perkembangan tingkat kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan penduduk.


(17)

3

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur perkembangan wilayah antara lain perkembangan ekonomi, perkembangan sosial penduduk, dan perkembangan infrastruktur.

Wilayah yang sedang giat pembangunan sebagai akibat dari perkembangan Kabupaten Cianjur adalah Kawasan Perkotaan Cianjur yang berperan sebagai Ibukota Kabupaten dan Pusat Kegiatan Wilayah. Menurut Dinas BMCK (Bina Marga Cipta Karya) (2006, hlm.3) :

“Pusat Kegiatan Wilayah adalah kota sebagai pusat jasa pelayanan keuangan atau bank yang melayani beberapa kabupaten, pusat pengolahan atau pengumpulan barang yang melayani beberapa kabupaten simpul transportasi untuk beberapa kabupaten serta pusat pelayanan jasa lain untuk beberapa kabupaten”.

RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011 – 2031 menyatakan bahwa terdapat dua kawasan Perkotaan yang ada di Kabupaten Cianjur yaitu, Perkotaan Cipanas dan Perkotaan Cianjur, namun yang akan menjadi fokus penelitian disini adalah Perkotaan Cianjur. Kawasasan perkotaan Cianjur terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan Cianjur, sebagian Kecamatan Karangtengah dan sebagian Kecamatan Cilaku dengan luas wilayah sebesar 59,05 km2. Kawasan Perkotaan Cianjur merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Cianjur. Dengan fungsi tersebut menjadikan kawasan Perkotaan Cianjur mengalami perkembangan baik dari sisi fisik seperti penambahan luas kota dan alih fungsi lahan serta dari sisi sosial seperti perkembangan demografis, tingkat pendidikan dan perubahan mata pencaharian. Untuk perkembangan penduduk dapat dilihat pada tabel 1.1

Perkembangan penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur selama 12 tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2012 menunjukan peningkatan yang cukup besar dengan angka pertumbuhannya mencapai 26, 21 % ( Hasil observasi dan perhitungan, 2015) . Dengan angka pertambahan penduduk, perubahan jumlah dan kepadatan penduduk mengindikasikan adanya implikasi terhadap penambahan aspek fisik kota baik luas kota maupun infrastruktur yang terdapat dalam kota tersebut, selain aspek fisik, peningkatan jumlah penduduk yang menggambarkan perkembangan wilayah, akan mempengaruhi kebutuhan penduduk akan prasarana perkotaan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Hal


(18)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inilah yang mempengaruhi perkembangan Kawasan Perkotaan Cianjur sehingga ditetapkan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Kabupaten Cianjur.

Tabel 1.1 Perkembangan Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur 2000 - 2012

No Nama Desa Luas

(km2)

Tahun 2000 Tahun 2012

Jumlah Kepadatan Jumlah Kepadatan

1 Nagrak 4.22 9461 2241 14138 3350

2 Sukamaju 3.15 6582 2090 8443 2680

3 Kel. Sayang 1.87 30968 16560 36465 19500

4 Kel. Solokpandan 0.66 12908 19557 13152 19927

5 Kel. Muka 0.9 18732 20813 19651 21834

6 Kel. Bojongherang 1.99 14722 7398 15648 7863

7 Kel. Pamoyanan 0.92 14201 15436 15275 16603

8 Kel. Sawahgede 1.44 10964 7614 13210 9174

9 Limbangansari 2.27 6801 2996 9219 4061

10 Mekarsari 2.09 8834 4227 11815 5653

11 Babakankaret 5 6472 1294 8537 1707

Kecamatan Cianjur 24.51 140645 5738 165553 6754

12 Sukamanah 2.61 6566 2516 8355 3193

13 Maleber 3.87 8268 2136 11256 2909

14 Sabandar 3.6 8442 2345 11939 3316

15 Sukamulya 2.98 3908 1311 4944 1658

16 Sindanglaka 2.72 6226 2289 8136 2991

17 Sukataris 1.86 7376 3966 9386 5046

18 Bojong 3.85 12602 3273 18869 4901

Kecamatan Karangtengah 21.49 53388 2484 72885 3391

19 Rancagoong 4.17 6126 1470 7893 1892

20 Sirnagalih 6.25 13328 2132 22926 3668

Kecamatan Cilaku 10.42 19454 1867 30819 2957

Perkotaan Cianjur 56.42 213487 3784 269257 4772

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur Tahun 2001 dan 2013

Pertumbuhan jumlah penduduk harus diiringi dengan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur harus sesuai dengan kebutuhan penduduk, seringkali pemerintah membangun sarana yang tidak menjadi prioritas penduduk, hal ini akan membuat fungsi suatu infrastruktur tidak dapat digunakan secara optimal. Perkembangan wilayah yang terjadi Kabupaten Cianjur akan mempengaruhi kebutuhan penduduk akan prasarana perkotaan yang terdiri dari utilitas umum, prasarana lingkungan dan sarana lingkungan, karena dengan


(19)

5

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkembangnya suatu wilayah kegiatan masyarakat akan berubah dan struktur sosial pun menjadi bergeser dari masyarakat pertanian menjadi masyarakat perkotaan dengan kegiatan utama di bidang perdagangan dan jasa.

Perkembangan wilayah harus diiringi dengan perencanaan yang matang, contohnya dalam pembangunan infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terpusat di wilayah tertentu seperti Kelurahan Pamoyanan, Muka dan Sawah gede, hal ini membuat konsentrasi penduduk di wilayah tersebut menjadi tinggi pada siang hari Fenomena tersebut menunjukkan tidak meratanya pembangunan infratuktur. Tidak meratanya pembangunan dan pelayanan infrastruktur di Perkotaan Cianjur terlihat juga pada pelayanan persampahan. Pelayanan truk sampah hanya menjangkau pusat kota saja, penduduk yang berada di pinggiran kota masih membuang sampah di tempat penampungan sementara dengan pengelolaan dengan cara pembakaran sampah yang dapat mengakibatkan pencemaran udara.

Contoh masalah lain sebagai akibat dari kurang matangnya perencanaan pembangunan infrastruktur di Perkotaan Cianjur adalah kemacetan di sekitar Jl Siti Jenab ( pusat pendidikan dan perdagangan) yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut karena bertambahnya jumlah kendaraan bermotor..

Masalah yang berkaitan dengan pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur , terjadi di Terminal di Rawa Bango , di Kecamatan Karangtengah yang saat ini kurang terperhatikan dan fungsinya yang kurang optimal, penduduk lebih memilih badan jalan sebagai tempat menunggu kendaraan daripada menggunakan terminal. Contoh di atas mengindikasikan tidak ada perencaan yang jelas mengenai prasarana perkotaan yang akan dibangun.

Ketersediaan infrastruktur di suatu wilayah harus sesuai dengan standar minimal jumlah penduduk agar persebaran infrastruktur merata dan penduduk dapat dengan mudah mengakses infrastruktur tersebut.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian


(20)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah

Pembangunan wilayah di Kabupaten Cianjur akan mempengaruhi perkembangan wilayah perkotaan. Perkembangan wilayah ditandai dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan jumlah ketersediaan infrastruktur. Fakta di lapangan menunjukan tidak meratanya pembangunan sarana infrastruktur yang hanya terpusat di wilayah tertentu dan kurang optimalnya pemanfaatan suatu infrastruktur oleh penduduk. Perkotaan Cianjur terdiri 20 Desa / Kelurahan dengan jumlah penduduk yang berbeda mengindikasikan akan adanya perbedaan pada tingkat ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur oleh penduduk.

C. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah ketersediaan infrastruktur dalam bentuk utilitas umum di Perkotaan Cianjur ?

2. Bagaimanakah ketersediaan infrastruktur dalam bentuk prasarana lingkungan di Perkotaan Cianjur ?

3. Bagaimanakah ketersediaan infrastruktur dalam bentuk sarana lingkungan di Perkotaan Cianjur ?

4. Bagaimanakah pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang penulis hendak capai dalam penelitian ini adalah . 1. Mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur dalam bentuk utilitas umum di

Perkotaan Cianjur

2. Mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur dalam bentuk prasarana lingkungan di Perkotaan Cianjur.

3. Mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur dalam bentuk sarana lingkungan di Perkotaan Cianjur.


(21)

7

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Mengidentifikasi pemnafaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis manfaat dari penelitian ini adalah dapat menghasilkan gambaran mengenai ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur.

2. Secara praktis manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber data bagi pemerintah setempat berkenaan dengan tingkat ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur di perkotaan Ciamjur agar dalam pembangunan prasarana perkotaan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan penduduk berdasarkan skala prioritas.

3. Sebagai bahan mengajar dalam mata pelajaran Geografi di SMP dan SMA tentang fenomena geografi mengenai kewilayahan dengan tema infrastruktur. 4. Sebagai sumber data bagi peneliti lain yang terkait dengan ketersediaan dan

pemanfaatan infrastruktur di suatu wilayah.

F. Organisasi Skripsi

Sistematika pembahasan dalam penyusunan Skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bab I Pendahuluan

Bab I berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan organisasi kepenulisan skripsi.

2. Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II berisi tentang pembahasan mengenai tinjauan teori yang berhubungan dengan judul penelitian seperti pembahasan mengenai konsep kota dan perkotaan, , konsep prasarana atau infrastruktur dan RTRW Kabupaten dan Kawasan Perkotaan Cianjur.


(22)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III berisi tentang kecenderungan alur pemaparan metode penelitian untuk skripsi seperti desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, analisis data, serta alur pemikiran.

3. Bab IV Temuan dan Pembahasan

Bab IV berisi mengenai dua hal utama yaitu hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan rumusan masalah mengenai ketersediaan dan pemnafaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur dan yang ke dua yaitu untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

4. Bab V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi

Bab V berisi simpulan, implikasi, dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian sekaligus menyajikan hal penting yang dapat dimanfaatkan dari hasil penelitian mengenai Ketersediaan dan Pemanfaatan Infrastruktur di Perkotaan Cianjur.


(23)

9

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR


(24)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi

Lokasi Penelitian berada di Kawasan Perkotaan Cianjur yang terdiri dari 6 Kelurahan dan 14 Desa yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karangtengah dan Kecamatan Cilaku. Secara Geografis terletak pada 107, 080 – 107,180 BT dan 6,77o – 6,86o LS dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kecamatan Mande

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Warungkondang dan Cilaku c. Sebelah Timur : Kecamatan Karangtengah dan Cilaku d. Sebelah Selatan : Kecamatan Cugenang

Bentang alam Kawasan Perkotaan Cianjur merupakan wilayah yang datar sampai dengan bergelombang di utara dan terletak di ketinggian 300 sd 650 meter diatas permukaan laut.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini terdiri atas :

 Populasi wilayah yaitu seluruh Kawasan Perkotaan Cianjur yang memiliki luas wilayah sebesar 59,06 km 2

 Populasi Manusia dalam penelitian ini yaitu seluruh penduduk yang bertempat tinggal di Kawasan Perkotaan Cianjur yang berjumlah 72.714 Kepala Keluarga atau 269.257 jiwa.

b. Sampel

Penelitian ini menggunakan penarikan sampel secara acak berstrata

(stratified area random sampling), sampel yang diambil dalam penelitian ini


(25)

32

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Sampel wilayah administratif, adapun yang menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah sampel desa / kelurahan berdasarkan jumlah penduduk yang dibagi kedalam jumlah penduduk rendah, sedang dan tinggi, adapun pembagian sampelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No Desa Jumlah Penduduk

tahun 2012 (jiwa)

Kategori Jumlah Penduduk

Sampel

1 Kel. Sayang 36465

Tinggi Pamoyanan

2 Sirnagalih 22926

3 Kel. Muka 19651

4 Bojong 18869

5 Kel. Bojongherang 15648

6 Kel. Pamoyanan 15275

7 Nagrak 14138

8 Kel. Solokpandan 13152

Sedang Limbangansari

9 Kel. Sawah gede 13210

10 Sabandar 11939

11 Mekarsari 11815

12 Maleber 11256

13 Sukataris 9386

14 Limbangansari 9219

15 Sukamaju 8443

Rendah Babakankaret

16 Babakankaret 8537

17 Sukamanah 8355

18 Sindanglaka 8136

19 Rancagoong 7893

20 Sukamulya 4944

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

 Sampel penduduk, adapun yang menjadi sampel penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di ketiga desa yang dijadikan sampel wilayah. penduduk yang dijadikan sebagai responden tersebut diperoleh berdasarkan rumus Dixon dan B. Leach dalam Tika (1997, hlm. 35) dengan rumus sebagai berikut :


(26)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n : Jumlah Sampel

Z : Convidence level, nilai convidence level 95% adalah 1,96%

V : Variabel, yang diperoleh dengan rumus

Dimana :

P : Presentase karakteristik sampel yang dianggap benar C : Convidence limit / batas kepercayaan (%) dalam

penelitian ini diambil 10%

Dimana :

n’ : Jumlah sampel yang sudah dikoreksi (dibetulkan) n : Jumlah sampel yang dihitung berdasarkan rumus (1) N : Jumlah populasi (Kepala Keluarga/KK)

x100

= 27,00 V =

= 44,39

= [8,7044]2 = 75,69


(27)

34

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dibulatkan menjadi 73, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 sampel (responden). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam perhitungan berikut ini :

 Kelurahan Pamoyanan , memiliki 3817 KK maka : 3817 / 7978 x 73 = 34,9

Maka sampel dari Kelurahan Pamoyanan adalah 35 KK  Desa Limbangansari, memiliki 2080 KK maka :

2080 / 7978 x 73 = 19,03

Maka sampel dari Desa Limbangansari adalah 19 KK  Desa Babakankaret, memiliki 2081 KK maka :

2081 / 7978 x 73 = 19,04


(28)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR


(29)

36

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode dan Pendekatan Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (1988, hlm. 46) metode penelitian adalah cara yang dgunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu metode yang memiliki ciri lebih mengarahkan pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadangkala dibubuhi oleh interpretasi atau analisis, fokus penelitiannya adalah memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan salah satu pemdekatan geografi yaitu pendekatan kompleks wilayah dimana pendekatan ini merupakan kombinasi antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi, pada pendekatan ini wilayah penelitian dilakukan dengan pendekatan melalui konsep arela differentiation, yaitu suatu anggapan bahwa interaksi wilayah akan berkembang karena suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain.

Pendekatan ini membahas mengenai ketersediaan dan pemanfaatan infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang dianalisis berdasarkan perbedaan jumlah penduduk.

C. Definisi Operasional

Judul Penelitian ini adalah “ Hubungan Perkembangan Wilayah Perkotaan dengan Kebutuhan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur.” Kesalahan penafsiran judul dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut :

1. Ketersediaan Infrastruktur

Ketersediaan Infrastruktur adalah jumlah infrastruktur yang tersedia dalam suatu wilayah berdasarkan Keputusan Kementrian Pemukiman dan Prasarana Wilayah No. 534 / KPTS / M / 2001 yang terdiri dari utilitas umum, prasarana lingkungan, dan sarana lingkungan.


(30)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pemanfaatan Infrastruktur

Pemanfaatan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah cara, hal, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. Dalam penelitian ini pemanfaatan infrastruktur dapat didefinisikan sebagai cara penduduk dalam memanfaatkan infrastruktur yang tersedia di suatu wilayah.

3. Perkotaan

Kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan dan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang).

Kawasan Perkotaan Cianjur adalah kawasan perkotaan yang merupakan bagian dari Pusat Kegiatan Wilayah Kabupaten Cianjur yang meliputi seluruh Kecamatan Cianjur, sebagian Kecamatan Cilaku dan sebagian Kecamatan Karangtengah.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan Perkembangan Wilayah dan Variabel terikat yang merupakan Kebutuhan Infrastruktur.

Tabel 3.2 Variabel Penelitian VARIABEL

Ketersediaan Infrastuktur Pemanfaatan Infrastruktur Jumlah Penduduk Pemanfaatan Sarana Air bersih

Luas Wilayah Pemanfaatan Sarana Jalan

Jumlah Ketersediaan Sarana Utilitas Umum Pemanfaatan Sarana Drainase Jumlah Ketersediaan Prasarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Persampahan Jumlah Ketersediaan Sarana Lingkungan Pemanfaatan Sarana Niaga

Pemanfaatan Sarana Kesehatan

Pemanfaatan Sarana Ruang Terbuka Hijau


(31)

38

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Hasil Penelitian, 2015

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dan aktual dalam penelitian maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1. Observasi Lapangan

Menurut Akbar dan Usman (2009, hlm.52) “Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, direncanakan secara sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (rebilitas) dan kesahihannya. Observasi lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi lokasi lapangan terutama terkait dengan variabel perkembangan wilayah perkotaan dengan indikator perkembangan fisik yaitu perluasan perkotaan yang diindikasikan dengan perubahan penggunaan lahan dari pertanian menjadi pemukiman.

2. Dokumentasi

Menurut Fathoni (2006, hlm.112) studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan pengkajian terhadap dokumen yang tersedia.

Dalam penelitian ini data dokumentasi yang dibutuhkan antara lain :

a. Peta penggunaan lahan Perkotaan Cianjur dari BAPPEDA Kabupaten Cianjur.

b. Data Monografi Desa dan Kelurahan yang terdapat di Perkotaan Cianjur yang bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Cianjur. c. Data ketersediaan infrastruktur dari Dinas dan instansi terkait (BPS,

PDAM, Distarkim Kabupaten Cianjur). 3. Studi Literatur


(32)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi literatur dimaksudkan untuk mencari teori–teori tentang perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur berbagai sumber baik dari internet, buku, artikel, karya tulis dan lain – lain.

4. Angket

Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dikemukakan oleh Sugiyono (2009, hlm. 142) :

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pemanfaatan infarstuktur di lokasi penelitian, . Lembar pertanyaan secara tertulis diberikan kepada responden yaitu sampel penduduk di lokasi penelitian dengan jumlah 73 KK.

F. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Persiapan

Tahap persiapan dilakukan dengan cara mempersiapkan data yang diperlukan untuk penelitian seperti menyiapkan instrument penelitian dan pedoman observasi.

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menghadirkan data-data yang telah terhimpun khususnya data dari BAPPEDA dan data monografi desa dsn kelurahan yang ada di Kawasan Perkotaan Cianjur. 3. Survey Lapangan dan Pengolahan data


(33)

40

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Survey Lapangan dilakukan untuk menyesuaikan data yang telah diperoleh dan diolah dari BPS dengan keadaaan yang sesungguhnya di lapangan terkait dengan perkembangan wilayah perkotaan dan kebutuhan infrastruktur di kabupaten Cianjur.

G. Alat Pengumpul Data

Adapun alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peta RBI Lembar Cianjur dan Cugenang Tahun 1999 . Peta ini digunakan untuk menganalisis perkembangan perkotaan Cianjur terkait dengan perluasan kota dan perubahan penggunaan lahan, yang di Overlay dengan peta penggunaan lahan yang bersumber dari BAPPEDA tahun 2010.

2. Alat tulis, untuk mencatat hasil penelitian lapangan.

3. Pedoman wawancara, sebagai acuan untuk melakukan kegiatan wawancara dengan objek penelitian terkait dengan perkembangan wilayah non fisik (perkembangan penduduk), dan kebutuhan infrastruktur penduduk.

4. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan berbagai objek hasil kegiatan di lapangan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian yang menggunakan suatu metode. Dalam penelitian terdapat variabel terikat yaitu perkembangan wilayah dan variabel terikat yaitu kebutuhan infrastruktur adapun kisi-kisi instrumennya adalah sebagai berikut :


(34)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Ketersediaan Infrastruktur

Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden

KE T E R SEDI AAN INF R AST R UKT U R Ketersediaan Infrastruktur Lembar Observasi -

Utilitas Umum -

Ketersedian Air Bersih PDAM dan BPS

Ketersediaan Fasilitas Pemadam BPBD Kab. Cianjur

Prasarana Lingkungan -

Panjang Jalan (km) Dinas Binamarga

Panjang Drainase (km) Distarkim

Unit Tempat Pembuangan Sampah DKP

Sarana Lingkungan -

Pasar (Unit) BPS Kabupaten

Sekolah Dasar (Unit) BPS Kabupaten

SMP sederajat (Unit) BPS Kabupaten

SLTA sederajat (Unit) BPS Kabupaten

Puskesmas (Unit) BPS Kabupaten

Kantor Pos (Unit) BPS Kabupaten

Taman Lingkungan (Unit) BPS Kabupaten

Masjid (Unit) BPS Kabupaten

Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pemanfaatan Infrastruktur

Variabel Indikator Bentuk Instrumen Responden

PEM ANFAAT AN INFR AST R UKT U R

Pemanfaatan Utilitas Umum

Angket Sampel Penduduk Pemanfaatan Sumber Air bersih

Kualitas Air

Intensitas Kebakaran

Pemanfaatan Prasarana Lingkungan

PemanfaatanJenis Jalan Penggunaan Jenis Drainase Kondisi Aliran Drainase Intensitas Genangan Pengelolaan Sampah

Pemanfaatan Sarana Lingkungan

Penggunaan Sarana Niaga Penggunaan Sarana Kesehatan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Penggunaan Sarana Sosial Budaya


(35)

42

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber : Hasil Penelitian, 2015

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka dilakukan pengolahan data sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan atau Mengoleksi Data

Proses ini dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan data melalui instrumen penelitian yang telah disusun.

b. Mengedit Data (Editing)

Proses ini dilakukan dengan cara penelitian kembali data yang telah terkumpul untuk menilai kembali apakah data yang telah terkumpul dari lapangan sudah cukup baik, lengkap, dan relevan untuk diolah lebih lanjut.

c. Pengkodean (Coding)

Proses/tahapan pengkodean (coding) merupakan langkah untuk menyederhanakan/mengklasifikasikan jawaban responden dengan memberikan kode tertentu sesuai dengan indikator-indikator dalam pertanyaan penelitian untuk selanjutnya dilakukan penghitungan frekuensi.

d. Skoring

Pada tahap ini dilakukan penentuan skor atas setiap jawaban dari responden untuk kemudian disusunlah klasifikasi berdasarkan tingkat kebutuhan infrastruktur di setiap wilayah penelitian.

e. Entry

Pada tahap ini dilakukanlah pemasukan data kedalam kolom-kolom pada

Microsoft Excel 2013.

f. Tabulasi Data (Tabulating)

Tabulasi data dilakukan dengan cara menginput data dalam bentuk tabel-tabel agar mudah untuk dianalisis.

g. Interpretasi Data

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang didapat dari para responden ataupun fenomena/gejala yang ada di lapangan berdasarkan hasil pengolahan pada tahap-tahap sebelumnya.


(36)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Tujuan dari teknik ini adalah mendeskripsikan gejala yang tampak di lokasi penelitian dengan menganalisis data yang berasal dari literature dan hasil observasi lapangan.

b. Analisis Persentase, dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P : Besarnya persen (%) hasil penelitian f : Frekuensi jawaban

n : Jumlah responden

Kriteria penilaian skor yang digunakan berdasarkan pada kriteria menurut Suharto (2003, hlm. 181) sebagai berikut

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Skor Persentase

Persentase Kriteria

0 % Tidak ada

1% - 24 % Sebagian kecil 25 % - 49 % Hampir setengahnya

50 % Setengahya

51 % - 74 % Lebih dari setengahnya 75 % - 99 % Sebagian besar

100 % Seluruhnya

Sumber : Suharto (2003, hlm. 181)

c. Analisis Skalogram

Analisis Skalogram adalah analisis yang ditemukan oleh Gultzman yang bisa digunakan untuk menentukan tingkat perkembangan suatu wilayah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan perkembangan ketersediaan


(37)

44

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

infrastruktur. Adapun langkah analisis skalogram dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Menghitung jumlah ketersediaan infrastruktur pada sampel wilayah tahun 2000 dan 2012.

 Menghitung indeks ketersediaan dengan rumus :

Keterangan :

a = nilai perkembangan suatu wilayah b = nilai perkembangan wilayah terbesar 100 = indeks terbesar

 Menentukan tingkat ketersediaan dengan rumus sebagai berikut :

(Nilai Indeks Maks. – Nilai Indeks Min.) / Jumlah Kategori

Dalam penelitian ini menggunakan 3 kategori untuk menentukan tingkat ketersediaan infrastruktur di wilayah sampel penelitian yaitu ketersediaan tinggi, ketersediaan sedang dan ketersediaan rendah


(38)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Alur Penelitian


(39)

46

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(40)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan sarana uitilitas umum di Perkotaan Cianjur sudah memenuhi

kebutuhan dengan tingkat ketersediaan tertinggi terdapat di Kelurahan Pamoyanan, dan ketersediaan terendah terdapat di Desa Babakankaret (wilayah dengan jumlah penduduk rendah). Ketersediaan sarana utilitas umum khususnya sarana air bersih yang disediakan oleh PDAM di Perkotaan Cianjur belum tersebar secara merata dan belum semua wilayah di Perkotaan Cianjur terlayani oleh sarana air bersih yang berasal dari PDAM. Ketersediaan sarana pemadam kebakaran di Perkotaan Cianjur sudah memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan standar pelayanan minimal baik dari jumlah truk dan pos pemadam kebakaran.

2. Ketersediaan prasarana lingkungan di Perkotaan Cianjur, secara umum sudah memenuhi kebutuhan untuk sarana jalan dan drainase, dan tidak memenuhi kebutuhan untuk sarana persampahan. Tingkat ketersediaan prasarana lingkungan tertinggi terdapat di Desa Limbangansari (wilayah dengan jumlah penduduk sedang). Ketersediaan sarana persampahan belum memenuhi kebutuhan karena kurangnya armada truk sampah yang jumlahnya belum memenuhi standar pelayanan minimal. Armada truk sampah belum mampu mencapai daerah pinggiran perkotaan dan hanya bisa melayani daerah di sekitar pusat kota saja.

3. Ketersediaan sarana lingkungan di Perkotaan Cianjur secara umum sudah memenuhi kebutuhan untuk sarana niaga, saran kesehatan, , sarana pelayanan umum , dan sarana sosial budaya dan belum memenuhi kebutuhan untuk ketersediaan ruang terbuka hijau khusunya ketersediaan taman lingkungan serta sarana pendidikan dengan jumlah TK / PAUD yang belum memenuhi kebutuhan di semua wilayah Tingkat ketersediaan sarana lingkungan


(41)

101

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertinggi teradapat di Kelurahan Pamoyanan (wilayah dengan jumlah penduduk tinggi).

4. Pemanfaatan Infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang paling tinggi terdapat pada sarana air bersih, sarana jalan, dan sarana kesehatan. Penduduk di perkotaan Cianjur sebagian besar telah memanfaatkan air yang difasilitasi oleh PDAM terutama bagi penduduk yang berada dekat dengan pusat kota. Sarana jalan kota dan desa banyak dimanfaatkan penduduk dalam melakukan mobilitas dan sarana kesehatan Puskesmas banyak dimanfaatkan penduduk dalam mengakses pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan pemerintah. Pemanfaatan yang rendag terdapat pada sarana ruang terbuka hijau yang ditandai dengan kurangnya kunjungan penduduk ke taman kota atau taman kecamatan, kondisi ini berkaitan dengan kurangnya perawatan taman kota oleh pemerintah, dan perlu dibenahi supaya taman kota menjadi nyaman.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi terkait penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk Pemerintah kabupaten Cianjur

Perkembangan wilayah yang pesat mengakibatkan tigkat penggunaan yang tinggi terhadap suatu infrastruktur yang mengakibatkan umur infrastruktur menjadi lebih pendek dan memerlukan biaya pemeliharaan yang cukup besar bagi pemerintah. Bertambahnya suatu infrastruktur harus diimbangi dengan upaya – upaya yang bisa mengurangi beban penggunaan suatu infrastruktur seperti contohnya membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke jalan tertentu untuk mengurangi beban jalan.

Perlu adanya penekanan laju penduduk mengingat laju penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur lebih dari 2 persen per tahun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban penggunaan infrastruktur sosial contohnya, Rumah Sakit Umum Daerah yang dalam waktu tertentu kekurangan kamar untuk pasien.


(42)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemerintah Kabupaten Cianjur hendaknya memperhatikan persebaran infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur, dikarenakan masih banyak penduduk yang belum menikmati sarana infrastruktur yang lengkap, terutama untuk wilayah dengan jumlah penduduk sedikit yaitu Desa Babakankaret, yang masih kurang dalam beberapa pelayanan infrastruktur seperti jalan, dan persampahan. Akses jalan di wilayah tersebut terdapat beberapa kerusakan di beberapa ruas. Tidak terlayaninya penduduk di Desa Babakankaret terhadap truk sampah sehingga masih banyak penduduk yang membuang samapah dengan cara dibakar yang dapat mencemari lingkungan.

Infrastuktrur cenderung terpusat di Kelurahan Pamoyanan khususnya sarana pendidikan dan niaga, yang membuat penduduk berpusat di wilayah tersebut dengan kepadatan yang tinggi. Selain itu, pemusatan infrastruktur yang menumpuk menyebabkan kemacetan lalu lintas. Disamping kebutuhan, perencanaan pembangunan infrastruktur harus memperhatikan lokasi dan aksesibilitas supaya infastruktur tersebar secara merata dan penduduk dapat dengan mudah mengaksesnya dan kepadatan penduduk serta kepadatan lalu lintas bisa terurai.

2. Untuk Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur

Untuk penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur hendaknya memelihara fasilitas infrastruktur yang sudah disediakan pemerintah, khususnya sarana drainase, masih banyak penduduk yang membuang limbah padat ke saluran drainase sehingga saluran menjadi kotor, aliran nya tidak lancar, dan jika debit air meningkat akan menimbulkan genangan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya lebih banyak lagi mencari referensi mengenai ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan mengingat sedikitnya penelitian yang membahas tema serupa.


(43)

103

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, Inna . (2006). Analisis Potensi Geografis Perkembangan Kota

Palabuhanratu. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan

Geografi FPIPS UPI

Arikunto. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Cianjur dalam angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Karangtengah dalam angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Cilaku dalam Angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik . (2013) . Cianjur dalam Angka . Cianjur : Katalog BPS Badan Pusat Statistik . (2013). Statistik Kecamatan Karangtengah . Cianjur :

Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2013) . Statistik Kecamatan Cilaku. Cianjur : Katalog BPS Burgess, E.W , (1967). The Growth of The City : Chicago : The University of

Chicago Press

Daldjoeni. N .(1996). Geografi Kota dan Desa. Bandung : Alumni

Dinas Bina Marga Cipta Karya. (2006). Rencana Detail Tata Ruang Pusat

Perkembangan Wilayah Kadipaten. Majalengka

Direktorat Jenderal Penataan Ruang DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. 2009. Kamus Penataan Ruang. Jakarta

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara

Jhingan, M.L. (1992). Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Perencanaan . Terjemahan, Jakarta : Rajawali

Maryani, Enok dan Waluya, Bagja .(2008). Handout Geografi Desa Kota. Bandung: UPI Bandung


(44)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nalarsih, Retno Tri. (2007). Analisis Ketersediaan dan Kapasitas Pemenuhan

Infrastuktur di Kawasan Beteng Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan.

Semarang, Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Nugraha, Arman. (2011). Analisis Perkembangan Pusat Kegitan Wilayah

Kadipaten di Kabupaten Majalengka. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Bandung:

Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Pabundu, Tika. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utana.

Perda No 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009 - 2029 Perda No 17 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Cianjur 2011 – 2031 Pamudji, S. (1985). Pembinaan Kota. Jakarta : Bina Aksara

Pontoh, Nia K dan Kustiawan Iwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung : ITB Bandung

Population Reference Bureau USAID . (2014). World Population Data Sheet

2014 . Washington DC : USAID

Rayes, Luthfi (2007). Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: ANDI

Riswandi Budi, Damayanti endang, dkk . 2010. Kajian Infrastuktur Wilayah Provinsi DKI Jakarta.: Diklat Fungsional Perencana Pertama, Bandung

Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah. Riyadi, Dodi Slamet. (2002). Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah,

Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur 2011 - 2031

Soemaatmadja,Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis

Keruangan. Bandung : Alumni

Sugiyono . (2014). Statistika untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta

Suharto., Ign, Dkk. (2003). Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi

Usman, Husaini, dan Purnomo Setiadi Akbar (2009). Metode Penelitian sosial. Jakarta : Bumi Aksara


(45)

105

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yunus, Hadi Sabari. (1978). Konsep dan Pengembangan Daerah Perkotaan. Yogya : UGM

Sumber lain :

Mahatir, Edwin. (2012). Permasalahan Kota Cianjur (Sebuah Catatan Kecil). [Online] Diakses dari :http://cianjurcybercity.blogspot.com/ permasalahan kotacianjur

Anonim. (2011). Pola Perkembangan Kota. [Online] Diakses dari : http://perencanaaankota.blogspot.com


(1)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan sarana uitilitas umum di Perkotaan Cianjur sudah memenuhi

kebutuhan dengan tingkat ketersediaan tertinggi terdapat di Kelurahan Pamoyanan, dan ketersediaan terendah terdapat di Desa Babakankaret (wilayah dengan jumlah penduduk rendah). Ketersediaan sarana utilitas umum khususnya sarana air bersih yang disediakan oleh PDAM di Perkotaan Cianjur belum tersebar secara merata dan belum semua wilayah di Perkotaan Cianjur terlayani oleh sarana air bersih yang berasal dari PDAM. Ketersediaan sarana pemadam kebakaran di Perkotaan Cianjur sudah memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan standar pelayanan minimal baik dari jumlah truk dan pos pemadam kebakaran.

2. Ketersediaan prasarana lingkungan di Perkotaan Cianjur, secara umum sudah memenuhi kebutuhan untuk sarana jalan dan drainase, dan tidak memenuhi kebutuhan untuk sarana persampahan. Tingkat ketersediaan prasarana lingkungan tertinggi terdapat di Desa Limbangansari (wilayah dengan jumlah penduduk sedang). Ketersediaan sarana persampahan belum memenuhi kebutuhan karena kurangnya armada truk sampah yang jumlahnya belum memenuhi standar pelayanan minimal. Armada truk sampah belum mampu mencapai daerah pinggiran perkotaan dan hanya bisa melayani daerah di sekitar pusat kota saja.

3. Ketersediaan sarana lingkungan di Perkotaan Cianjur secara umum sudah memenuhi kebutuhan untuk sarana niaga, saran kesehatan, , sarana pelayanan umum , dan sarana sosial budaya dan belum memenuhi kebutuhan untuk ketersediaan ruang terbuka hijau khusunya ketersediaan taman lingkungan serta sarana pendidikan dengan jumlah TK / PAUD yang belum memenuhi kebutuhan di semua wilayah Tingkat ketersediaan sarana lingkungan


(2)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penduduk tinggi).

4. Pemanfaatan Infrastruktur di Perkotaan Cianjur yang paling tinggi terdapat pada sarana air bersih, sarana jalan, dan sarana kesehatan. Penduduk di perkotaan Cianjur sebagian besar telah memanfaatkan air yang difasilitasi oleh PDAM terutama bagi penduduk yang berada dekat dengan pusat kota. Sarana jalan kota dan desa banyak dimanfaatkan penduduk dalam melakukan mobilitas dan sarana kesehatan Puskesmas banyak dimanfaatkan penduduk dalam mengakses pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan pemerintah. Pemanfaatan yang rendag terdapat pada sarana ruang terbuka hijau yang ditandai dengan kurangnya kunjungan penduduk ke taman kota atau taman kecamatan, kondisi ini berkaitan dengan kurangnya perawatan taman kota oleh pemerintah, dan perlu dibenahi supaya taman kota menjadi nyaman.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan beberapa rekomendasi terkait penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk Pemerintah kabupaten Cianjur

Perkembangan wilayah yang pesat mengakibatkan tigkat penggunaan yang tinggi terhadap suatu infrastruktur yang mengakibatkan umur infrastruktur menjadi lebih pendek dan memerlukan biaya pemeliharaan yang cukup besar bagi pemerintah. Bertambahnya suatu infrastruktur harus diimbangi dengan upaya – upaya yang bisa mengurangi beban penggunaan suatu infrastruktur seperti contohnya membatasi jumlah kendaraan bermotor yang masuk ke jalan tertentu untuk mengurangi beban jalan.

Perlu adanya penekanan laju penduduk mengingat laju penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur lebih dari 2 persen per tahun. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban penggunaan infrastruktur sosial contohnya, Rumah Sakit Umum Daerah yang dalam waktu tertentu kekurangan kamar untuk pasien.


(3)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemerintah Kabupaten Cianjur hendaknya memperhatikan persebaran infrastruktur di Kawasan Perkotaan Cianjur, dikarenakan masih banyak penduduk yang belum menikmati sarana infrastruktur yang lengkap, terutama untuk wilayah dengan jumlah penduduk sedikit yaitu Desa Babakankaret, yang masih kurang dalam beberapa pelayanan infrastruktur seperti jalan, dan persampahan. Akses jalan di wilayah tersebut terdapat beberapa kerusakan di beberapa ruas. Tidak terlayaninya penduduk di Desa Babakankaret terhadap truk sampah sehingga masih banyak penduduk yang membuang samapah dengan cara dibakar yang dapat mencemari lingkungan.

Infrastuktrur cenderung terpusat di Kelurahan Pamoyanan khususnya sarana pendidikan dan niaga, yang membuat penduduk berpusat di wilayah tersebut dengan kepadatan yang tinggi. Selain itu, pemusatan infrastruktur yang menumpuk menyebabkan kemacetan lalu lintas. Disamping kebutuhan, perencanaan pembangunan infrastruktur harus memperhatikan lokasi dan aksesibilitas supaya infastruktur tersebar secara merata dan penduduk dapat dengan mudah mengaksesnya dan kepadatan penduduk serta kepadatan lalu lintas bisa terurai.

2. Untuk Penduduk Kawasan Perkotaan Cianjur

Untuk penduduk di Kawasan Perkotaan Cianjur hendaknya memelihara fasilitas infrastruktur yang sudah disediakan pemerintah, khususnya sarana drainase, masih banyak penduduk yang membuang limbah padat ke saluran drainase sehingga saluran menjadi kotor, aliran nya tidak lancar, dan jika debit air meningkat akan menimbulkan genangan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya lebih banyak lagi mencari referensi mengenai ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan mengingat sedikitnya penelitian yang membahas tema serupa.


(4)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Apriyanti, Inna . (2006). Analisis Potensi Geografis Perkembangan Kota Palabuhanratu. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Arikunto. Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Cianjur dalam angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Karangtengah dalam angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2001) . Kecamatan Cilaku dalam Angka . Cianjur : Katalog BPS

Badan Pusat Statistik . (2013) . Cianjur dalam Angka . Cianjur : Katalog BPS Badan Pusat Statistik . (2013). Statistik Kecamatan Karangtengah . Cianjur :

Katalog BPS

Badan Pusat Statistik. (2013) . Statistik Kecamatan Cilaku. Cianjur : Katalog BPS Burgess, E.W , (1967). The Growth of The City : Chicago : The University of

Chicago Press

Daldjoeni. N .(1996). Geografi Kota dan Desa. Bandung : Alumni

Dinas Bina Marga Cipta Karya. (2006). Rencana Detail Tata Ruang Pusat Perkembangan Wilayah Kadipaten. Majalengka

Direktorat Jenderal Penataan Ruang DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. 2009. Kamus Penataan Ruang. Jakarta

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara

Jhingan, M.L. (1992). Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Perencanaan . Terjemahan, Jakarta : Rajawali

Maryani, Enok dan Waluya, Bagja .(2008). Handout Geografi Desa Kota. Bandung: UPI Bandung


(5)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nalarsih, Retno Tri. (2007). Analisis Ketersediaan dan Kapasitas Pemenuhan Infrastuktur di Kawasan Beteng Surakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Semarang, Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro.

Nugraha, Arman. (2011). Analisis Perkembangan Pusat Kegitan Wilayah Kadipaten di Kabupaten Majalengka. Skripsi (Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Pabundu, Tika. (1997). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utana.

Perda No 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat 2009 - 2029 Perda No 17 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Cianjur 2011 – 2031 Pamudji, S. (1985). Pembinaan Kota. Jakarta : Bina Aksara

Pontoh, Nia K dan Kustiawan Iwan. 2009. Pengantar Perencanaan Perkotaan. Bandung : ITB Bandung

Population Reference Bureau USAID . (2014). World Population Data Sheet 2014 . Washington DC : USAID

Rayes, Luthfi (2007). Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: ANDI

Riswandi Budi, Damayanti endang, dkk . 2010. Kajian Infrastuktur Wilayah Provinsi DKI Jakarta.: Diklat Fungsional Perencana Pertama, Bandung

Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah. Riyadi, Dodi Slamet. (2002). Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah,

Jakarta: Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah RTRW Kabupaten Cianjur 2011 - 2031

Soemaatmadja,Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisis Keruangan. Bandung : Alumni

Sugiyono . (2014). Statistika untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta

Suharto., Ign, Dkk. (2003). Perekayasaan Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi

Usman, Husaini, dan Purnomo Setiadi Akbar (2009). Metode Penelitian sosial. Jakarta : Bumi Aksara


(6)

Muhammad Adi Priyatna, 2015

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN INFRASTUKTUR DI KAWASAN PERKOTAAN CIANJUR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Yogya : UGM

Sumber lain :

Mahatir, Edwin. (2012). Permasalahan Kota Cianjur (Sebuah Catatan Kecil). [Online] Diakses dari :http://cianjurcybercity.blogspot.com/ permasalahan kotacianjur

Anonim. (2011). Pola Perkembangan Kota. [Online] Diakses dari : http://perencanaaankota.blogspot.com